kepdas kel 4 tentang sampah

33
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi : penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran, pembuangan sampah padat, pengendalian vektor, pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, higiene makanan termasuk higiene susu, pengendalian pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, pengendalian kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, perencanaaan daerah perkotaan, pencegahan kecelakaan, rekreasi umum dan pariwisata, tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi / wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk, tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. (Ghandi, 2010) Menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan, Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 1

Upload: lisma-ria

Post on 03-Oct-2015

259 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jh

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1. Latar belakangKesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi : penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran, pembuangan sampah padat, pengendalian vektor, pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, higiene makanan termasuk higiene susu, pengendalian pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, pengendalian kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, perencanaaan daerah perkotaan, pencegahan kecelakaan, rekreasi umum dan pariwisata, tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi / wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk, tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. (Ghandi, 2010)Menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan, Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Lingkungan sehat tersebut antara lain mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum. Sedangkan syarat lingkungan sehat bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain: limbah cair; limbah padat;limbah gas;sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah; binatang pembawa penyakit;zat kimia yang berbahaya; kebisingan yang melebihi ambang batas; radiasi sinar pengion dan non pengion; air yang tercemar;udara yang tercemar; dan makanan yang terkontaminasi.Oleh karena itu, yang perlu diketahui bahwa pentingnya melakukan pengelolaan sampah pada ruang lingkup masyarakat sekitar daerah pesisir dan aliran sungai.

2. Rumusan masalah1. Apa yang dimaksud dengan sampah?2. Apa saja jenis-jenis sampah?3. Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup?4. Apa saja dampak sampah terhadap kesehtaan masyarakat daerah pesisir dan aliran sungai5. Bagaimana cara pengelolaan sampah?

3. Tujuan penulisanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah:1. Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup kesehatan lingkungan pengelolaan sampah2. Menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan daerah pesisir dan aliran sungai

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian SampahMenurut defenisi WHO sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan ,tidak dipakai,tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.2.2 Jenis jenis sampah1. Berdasarkan SifatnyaBerdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :1) Sampah organik - dapat diurai (degradable)Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.2) Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.2. Berdasarkan Sumbernya1) Sampah yang berasal dari permukiman(domestic wastes)Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang seperti ,sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum,bekas pembungkus baik kertas,palstik,daun dan sebagainya,pakaian-pakaian bekas,bahan-bahan bacaan ,perabot rumah tangga,daun-daunan dari kebun atau taman.2) Sampah yang berasal dari tempat-tempat umumSampah ini berasal dari tempat-tempat umum,seperti pasar,tempat-tempat hiburan ,terminal bus,stasiun kereta api dsb.Sampah ini berupa kertas,plastic,botol,daun dan sebagainya.3) Sampah yang berasal dari jalan rayaSampah ini berasal dari pembersihan jalan,yang umumnya terdiri dari : kertas-kertas,kardus-kardus,debu,batu-batuan,pasir,sobekan ban dan plastic.4) Sampah yang berasal dari industriSampah ini berasal dari kawasan industri,termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi,misalnya: sampah-sampah pengepakan barang,logam,plastic,kayu,dan kaleng5) Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunanSampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian.misalnya : jerami,sisa sayur-mayur,batang padi,batang jagung dan ranting kayu.6) Sampah yang berasal dari pertambangan Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan jenis usaha pertambangan itu sendiri ,misalnya: pasir,sisa-sisa pembakaran.7) Sampah yang berasal dari peternakan dan perikananSampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa: kotoran-kotoran ternak,sisa makanan bangkai binatang3. Berdasarkan BentuknyaSampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :1) Sampah PadatSampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sampah dapat dibagi lagi menjadi:a. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.b. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.2) Sampah CairSampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. a. Sampah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.b. Sampah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.3) Sampah alamSampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

4) Sampah manusiaSampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.5) Limbah radioaktifSampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan). NoJenis SampahWaktu Terurai

1Kulit jeruk dan pisang6 bulan

2Punting rokok1-5 tahun

3Kain Nilon30-40 tahun

4Jaring ikan30-40tahun

5Kulit sepatu50 tahun

6Kaleng aluminium80-100 tahun

7Kantong plastic20-1000 tahun

8Botol plasticTidak dapat diperkirakan

9Baterai bekas1000 tahun

10Botol kaca1.000.000 tahun

11Dus karton5 bulan

12Kertas 2-5 bulan

2.3 Komposisi sampahMenurut Achmadi(2004) secara umum komposisi dari sampah disetiap kota bahkan Negara hampir sama,yaitu:NoKomposisi SampahPersentase

1Kertas dan karton35%

2Logam 7%

3Gelas 5%

4Sampah halaman dan dapur37%

5Kayu 3%

6Plastic,karet,dan kulit7%

7Lain-lain6%

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kuliah sampahMenurut slamet(2004) sampah baiik kualitas maupun kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat.Beberapa factor yang mempengaruhi adalah :

a. Jumlah pendudukDapat dipahami dengan mudah bahwa semakin banyak penduduk semakin banyak pula sampahnya.b. Keadaan social ekonomiSemakin tinggi keadaan social ekonomi masyarakat,semakin banyak jumlah perkapita sampah yang dibuang.Kualitas sampahnya pun semakin banyak bersifat tidak dapat membusuk.Kenaikan kesejahteraan ini pun akan meningkatkan kegiatan konstruksi dan pembaharuan bangunan-bangunan,transportasi pun bertambah.c. Kemajuan teknologiKemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah,karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam,cara pengepakan dan produk manufaktur yang beragam pula.d. Tingkat pendidikanPendidikan mempunyai peranan penting karena melalui pendidikan,manusia makin mengetahui dan sadar akan bahaya limbah rumah tangga terhadap lingkungan,terutama bahaya pencemaran terhadap kesehatan manusia dan dengan penddikan dapat ditanamkan berpikir kritis,kreatif dan rasional.2.5 Pengaruh sampah terhadap lingkungan hidupSampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti :1. Dampak Terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.4) Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.2. Rusaknya Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.3. Terjadinya BanjirBanjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang ke dalam got/saluran air yang menyebabakan manpat adalah faktor utama yang belum disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah di muara pantai,sungai dan danau. Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat berhubungan dengan sebab-akibat. Dimana sampah mengakibatkan banjir dan banjir mengakibatkan sampah. bukan semata masalah perilaku, namun lebih dalam dari itu adalah masalah kesejahteraan.Sampah sungai berasal dari sampah rumah tangga dari warga yang bertempat tinggal dipinggiran sungai, mereka tidak mempunyai tempat pembuangan sampah resmi yang dikoordinir lingkungannya. Ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga/penduduk yang tidak mempunyai kesadaran artinya polusi, tenggang rasa serta kebiasaan mau enaknya sendiri. Ini berkaitan budaya masyarakat yang kurang pembinaan tentang artinya kebersihan lingkungan dan cara mengatasi4. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan EkonomiDampak dyang apat ditimbulkan sampah terhadap keadaan sosial ekonomi adalah :1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.2) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.3) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).4) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.5) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.2.6 Dampak sampah terhadap kesehatan masyarakat daerah pesisir dan aliran sungaiBerikut adalah dampak negatif dari limbah cair rumah tangga yang masuk ke dalam lingkungan laut :1. Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang terbawa salah satunya adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk dalam pertanian maupun limbah dari peternakan dan manusia. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah detergen. Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak alga dan fitoplankton terjadi kompetisi dalam mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.2. Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta buangan industri akan memberi efek peningkatan kadar keasaman laut. Peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernafasan. Salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfir meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu dekat.3. Plastik, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. Plastik sering kali terbawa sampaike pesisir oleh saluran pembuangan dan akhirnya ke perairan laut. Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan,karena tak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi karena mereka tidak mudah terurai, mereka akan photodegrade (terurai oleh cahaya matahari) pada paparan sinar matahari, tetapi hanya dapat terjadi dalam kondisi kering. Sedangkan dalam air plastik hanya akan terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, namun tetap polimer, bahkan sampai ke tingkat molekuler. Ketika partikel-partikel plastik mengambang hingga seukuran zooplankton dan dikonsumsi oleh hewan lain yang lebih besar, dengan cara inilah plastik masuk ke dalam rantai makanan. Banyak dari potongan plastik ini berakhir di perut burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk penyu. Bahan beracun yang digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai dan masuk ke lingkungan ketika terkena air. Racun ini bersifat hidrofobik (berikatan dengan air) dan menyebar di permukaan laut. Dengan demikian plastik jauh lebih mematikan di laut daripada di darat. Kontaminan hidrofobik juga dapat terakumulasi pada jaringan lemak, sehingga racun plastik diketahui mengganggu sistem endokrin ketika dikonsumsi, serta dapat menekan sistem kekebalan tubuh atau menurunkan tingkat reproduksi.4. Logam berat, Keberadaan logam berat di perairan dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain dari kegiatan pertambangan, rumah tangga, limbah, buangan industri dan aliran pertanian. Sementara logam berat dalam perairan laut dapat berasal dari hasil aktivitas manusia di daratan yang kemudian masuk ke laut melalui sungai, dapat pula berasal dari atmosfir dalam bentuk partikel atau debu yang jatuh ke laut, atau dapat pula berupa hasil pengikisan oleh gelombang atau gletser dan oleh aktivitas gunung berapi. Keberadaan logam brat dalamperairan sangat membahayakan, hal ini dikarenakan logam berat akan terakumulasi pada organime, lalu transportasi logam berat akan dimediasi melalui rantai makanan sehingga menimbulkan bioakummulasi, bila terpapar dalam waktu yang lama dan dalam konsentrasi yang tinggi akan menimbulkan gejala keracunan sampai kematian. Hal ini akan mempengaruhi keberadaan biota laut dan stabilitas ekologi.5. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.6. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah. Bakteri anaerob akan berkembang dan daerah pesisir akan menimbulkan bau tak sedap.7. Deterjen salah satu bahan pencemar yang sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air. Pertumbuhan ganggang yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.Sementara dampak dari pencemaran limbah padat seperti :1. Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), C02 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.2. Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 5 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.3. Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.2.7 Pengelolaan SampahPengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.Praktek pengelolaan sampah berbeda beda satu Negara ke Negara yang lain (sesuai budaya yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan area.

Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa metode atau cara sebagai berikut :1. Melakukan Metode Pembuangan dan PenimbunanPembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai, lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.2. Melakukan Metode Daur-ulangProses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai Daul-ulang. Ada beberapa cara daur ulang yaitu pengampilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru dari Daur-Ulang yaitu :1) Pengolahan kembali secara fisikMetode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang contohnya kaleng minum alumunium, kaleg baja makanan / minuman, botol bekas, kertas karton, koran, majalah dan kardus . Pengumpulan biasanya dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik lain yang dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.2) Pengolahan kembali secara biologisMaterial sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.Metode ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-bahan organik secara terkontrol menjadi pupuk dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering), dan aerasi yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus karena menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak merusak lingkungan. Serta sangat memungknkan melibatkan langsung masyarakat sebagai pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen sentralisasi desentralisasi (se-Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran. Metode ini yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah (kab/kota).Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-4, yaitu proses pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa mikroorganisme dalam media cair yang berfungsi untuk mempercepat pengkomposan dan memperkaya mikroba. Bahan-bahan yang digunakan adalah : Bahan Baku Utama berupa sampah organik, Kotoran Ternak, EM4, Molase dan Air. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah : Sekop, Cakar, Gembor, Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling kompos dan Ayakan.Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di toronto, kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.3) Pemulihan energyKandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara perlakuan panas bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan borlaer untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan Gusifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang canggih digunakan untuk mengonversi material organik langsung menjadi gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.3. Melakukan Metode Penghindaran dan PenguranganSebuah metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah bentuk, atau dikenal juga dengan Penguangan sampah metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.2.8 Metode pengelolahan sampah Penerapan prinsip 3R adalah konsep penanganan sampah dengan reduce(mengurangi),Reuse(menggunakan kembali),Recycle ( mendaur ulang sampah),sedang 4R ditambah Replace (mengganti) atau 5R ditambah lagi dengan Replant (menanam kembali).a. ReducePrinsip ini dilakukan dengan cara sebisa mungkin melakukan minimalisasi barang atau material yang digunakan.Semakin banyak kita menggunakan material,semakin banyak sampah yang dihasilkan.Tindakan yang dapat dilakukan berkaitan dengan program Reduce : Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar Gunakan kembali wadah atau kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lain Gunakan baterai yang dapat di Charge kembali Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan Ubah pola makan sehat Membeli barang dalam kemasan besar Gunakan rantang untuk tempat membeli makananb. Reuse Prinsip ini dilakukan dengan cara sebisa mungkin memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali.Menghindari pemakaian barang-barang yang hanya sekali pakai.Tindakan yang dapat dilakukan berkaitan dengan program ini adalah: Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang Gunakan produk yang dapat diisi ulang Plastk kresek digunakan untuk tempat sampah Bekas kemasan plastic tebal isi ulang digunakan sebagai tas Majalah atau buku untuk perpustakaan Kertas Koran digunakan untuk pembungkusc. RecyclePrinsip ini dilakukan dengan cara sebisa mungkin,barang yang sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang.tindakan yang dapat dilakukan adalah: Mengubah sampah plastic menjadi souvenir Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos Mengubah sampah kertas menjadi lukisan atau miniatured. Replace Prinsip ini dilakukan degan cara memperhatikan barang yang digunakan sehari-hari dan juga mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

e. ReplantPrinsip ini dilakukan dengan cara membuat hijau lingkungan sekitar,penanaman kembali ini menggunakan barang yang diolah dari sampah.2.9 Kondisi Sampah pada daerah pesisir dan aliran sungai SIAKSungai siak masih dianggap sebagai tong sampah raksasa.Berbagai jenis sampah dan limbah dialirkan ke sungai siak.Jumlah sampah di pekanbaru cukup besar sesuai dengan jumlah penduduknya sekitar 779.899 jiwa dan produksi sampah setiap harinya adalah 268 ton.Sarana pemindahan yang ada dipekanbaru adalah berupa bak sampah pasangan batu bata dan pelat baja sebanyak 32 buah dengan daya tamping 157,5 m3 .Saat ini kapasitas penampungan TPS baru mencapai 8%.Pengangkutan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru saat ini menggunakan truk bak terbuka.Jumlah pengangkutan yang dilakukan adalah 2-3 kali perhari,sehingga kapasitas pengangkutan baru mencapai 20%.Setiap hari nya terdapat 170m3 timbunan sampah,jumlah sampah yang telah dikelola dan terangkut sampai ke TPA baru 120 m3/hari.Saat ini ada TPA permanen 2 lokasi yaitu di Limbungan dan Kulim.Luas TPA tetap yaitu 5 Ha dan 3 Ha,jarak TPA dengan permukiman kurang lebih 19 km dan 8 km.

Tabel : kebutuhan komponen sampah kota pekanbaruJumlah pendudukTimbulan sampah Kota besarperkiraan timbulan sampah totalSampah yang terangkut saat iniselisih

584.4343.25 l/orang/hr1.899.41 m3120 m31.779.41 m3

Sesuai dengan standar kota besar yaitu tingkat timbulan sampah 3,25 liter per orang dalam sehari,kota pekanbaru dengan jumlah penduduk 584.434 jiwa menghasilkan 1.899.41 m3 timbulan sampah.

Gambar : sampah sungai siak

2.10 Peran perawat dalam mengatasi permasalah sampah didaerah pesisir dan aliran sungaiPerawat memiliki tugas tersendiri dalam kaitannya dengan penyelesaian penumpukan sampah di DAS ,seperti halnya awal mula pembuangan sampah yang dianggap merupakan sebuah hal kecil yang spele maka perawat memiliki peranan untuk melakukan suatu perubahan perilaku masyarakat atau komunitas .Perawat berperan sebagai CHN(Community Health Nursing) yang bertugas untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif kepada komunitas DAS secara utuh.Asuhan keperawatan dimul.ai dari pengkajian,Perawat CHN melakukan pengamatan bagaimana kehidupan lingkungan dan masyarakat sehingga perawat nantinya dapat menyampaikan dalam suatu forum masyarakat tentang data apa saja yang sudah ditemukan dari hasil pengamatan tersebut.Perawat berperan sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat menentukan permasalahan dan mencari soolusi bersama untuk kebaikan bersama.Sebagai contoh,kasus diDAS siak yang terdapat tumpukan sampah atau tidak membuang sampah pada tempatnya.Perawat CHN dapat mengusulkan kerja bakti rutin untuk pengambilan sampah di DAS,pembuatan tempat sampah yang minimalis,dan penanaman pohon.Selain itu perawat juga dapat melakukan Pendidikan kesehatan tentang pembuangan sampah tidak pada tempatnya.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanSampah merupakan material sisa yang tidak di inginkan setelah berakhirnya suatu proses.sampah dapat dibagi menjadi sampah organic dan non organic.Dalam kehidupan manusia ,sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas dari manusia sendiri.Penumpukan sampah dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit karena sampah merupakan salah satu perantara penyebaran penyakit,seperti Diare,kolera,jamur dsb.Maka dari itu perlu adanya pengelolaan yang baik dengan pengumpulan,pengangkutan,pemrosesan,pendaurilangan atau pembuangan dari material sampah.Setiap jenis sampah memiliki cara pemrosesan yang berbeda.Namun,secara umum bisa menggunakan metode atau prinsip 3R(refuse,Reduce,Recycle).3.2 SaranCara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah.Selain itu perlu dikontrol dari social budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan.Selain itu peraturan dari pemerintah yang bersangkutan perlu lebih ditegakkan lagi sehingga bisa member efek jera kepada oknum masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan dan menyebabkan kerusakan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKABahtiyar, A. 2007.Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Rumah Tangga Serta Pemecahannya. FMIPA Unpad. BandungDamanhuri,Enri & Tri Padmi.Diktat Kuliah TL.3014 :pengelolaan sampah.Bandung : ITBKadek Diana Harmayani dan I G. M. Konsukartha, Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik Di Lingkungan Kumuh Studi Kasus Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung, Jurnal Permukiman Natah vol. 5 no. 2 Agustus 2007 : 62 108Kementerian Lingkungan Hidup, 2002, Laporan Kegiatan Asisten Deputi Urusan Limbah Domestik Tahun 2002, Jakarta: KLHListari dan Edward. Dampak Pencemaran Logam Berat terhadap Kualitas Air Laut dan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-Ikan di Teluk Jakarta). Makara, Sains, Vol. 8, No. 2, Agustus 2004: 52-58.Morgan,Sally.2009.Daur Ulang Sampah.Solo:Tiga SerangkaiSoeparman H.M. dan Suparmin, 2001. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair.Jakarta:EGCSudiarsa, I W., 2004. Air Untuk Masa Depan, PT Rineka Cipta, JakartaWardhana, W.A., 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi Offset Yogyakarta.http://www.greenstudentjournalistists.blogspot.com

20