kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi 2017 · pdf filesistem rekrutmen calon...
TRANSCRIPT
The Future of Indonesia Medical Education: Continuing to Transform Medical Education to Strengthen Health
System
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
2017
Prof.dr.Ali Ghufron Mukti., M.Sc. Ph.D.Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
SERTA KAITANNYA DENGAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN
SUBSISTEM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
LINGKUNGAN SEHAT
PEMBERDAYA-AN MASYA
UPAYA KESEHATAN
DERAJAT KESMASY
MANAJE-MEN KES.
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
FUN-
DAMENMORAL:
KEMANUSIAAN
LINGKUNGAN
POLITIK & HUKUM
PEMBANGUNAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
FISIK & BIOLOGI
LINGKUNGAN
EKONOMI2. STANDAR
PROFESI
1.STANDAR PELAYANAN
1. PERENCANANSDM KESEHATAN
4. PEMBINAAN & PE-NGAWASAN MUTU SERTA SD SDMK
2. PENGADAANSDM KESEHATAN
3. PENDAYAGUNAANSDM KESEHATAN
SUMBER DAYAKESEHATAN
SDM KESEHATAN
PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN
SDM KESEHATAN
PENELITIAN &PENGEMB.KES
3. STANDAR PENDIDIKAN
4. ETIKAPROFESI
LINGKUNGAN SOSIAL, AGAMA DAN BUDAYA
LINGKUNGAN ILMUDAN TEKNOLOGI
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Sumber: Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 21, Perpres No. 72 tahun 2012 tentang SKN, Undang-undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan , dan R. Hapsara H.R, 2012
• Jenis
• Jumlah
• Mutu
• Penyebaran
• Pendidikan dan
• Pelatihan SDM
kesehatan
• Pemerataan,
• Pemanfaatan dan
• Pengembangan SDM
kesehatan (untuk
meningkatkan mutu
dan karier SDM
kesehatan)
Dimana posisi kita saat ini?Tantangan Pendidikan Tinggi di Indonesia
(Disparitas Kualitas)
Keterbatasan Kapasitas/ Daya
Tampung PT
APK < 30%
• Sebaran PT• Biaya Kuliah +
Akomodasi
Terbatasnya Sumberdaya Pendidikan Berkualitas
PT Bermutu Baikterkonsentrasi di
P. Jawa
Belum setara dalammemberikan layananpendidikan bermutuBelum dapat menjamin
pemenuhan semua permintaanpendidikan tinggi bermutu
Kesetaraan
Keterjaminan
Ketersediaan Keterjangkauan Kualitas
4.497 Perguruan Tinggi (Forlap DIKTI, Nov 2016), melaksanakan 24.473 prodi
jumlah Mahasiswa ~ 7 juta, jumlah Dosen ~258.861 (S3: 29.945)
Penataan PendidikanKedokteran
SINKRONISASI KEBUTUHAN PELAYANAN
PENGEMBANGAN KEILMUAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN &
PENGELOLAAN PRODI
SISTEM PENJAMINAN MUTU
SISTEM PENATAAN KARIR
•Sistem pelayanan kesehatan•Sistem pembiayaan•Sistem credential•Sistem distribusi•Sistem lisensi
•Pengembangan danpenetapan cabangkeilmuan baru•Pengembanga penelitianbaru (terutama penelitiantranslasional)•Responsible Conduct of Science (RCS) •Nomenklatur program studi
•Penetapan gelar•Pembukaan prodi baru•Penyelenggaraan pendidikan sesuaistandar pendidikan dan standarkompetensi•Pengelolaan program studi pada FK•Pembinaan program studi
•Kerangka Kualifikasi•Sistem merit•Jenjangjabatan/kepangkatan(fungsional, akademik)•Sistem insentif
•Sist.Penjaminan Mutu Internal•Sist.Penjaminan MutuEksternal : akreditasi•Uji Kompetensi•Sistem registrasi•Pangkalan data pendidikanyang terintegrasi, transparandan akuntabel
Dibutuhkan kolaborasi yang solid antarpemangku kepentingan untuk menjadithink tank pemerintah dalam menyusun
dan implementasi kebijakan
BLUE PRINT KOMPETENSI(soal)
INSTRUMEN AKREDITASI*
AKREDITASI STATUSAKREDITASI
UJI KOMPETENSI
PENGGUNA
KUALITAS LULUSAN DI PELAYANAN
LAM PT Kesehatan
DEMAND(Global & nasional)
(MUTU INSTITUSI)
(MUTU INDIVIDU)
•PT•OP•AIPT
*
KERANGKA SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEDOKTERAN : PERAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
Uji kompetensi diaksanakan secara nasional olehPanitia Nasional (ditetapkan Menristekdikti)
• SN-Dikti• SNPK• Standar Pendidikan dan
Standar Kompetensi
PemangkuKepentingan
MemperbaikiDerajat
KesehatanMasyarakat
PendidikanInter-
Profesi
KolaborasiPelayanan
KEBUTUHAN KESEHATAN NASIONALSistem kesehatan
terfragmentasi darisistem pendidikan
TenagaKesehatan SaatIni dan Akan Datang
MemperkuatSistem Kesehatan
PelayananKesehatan yang
Optimal
Sistem Pendidikan danSistem Kesehatan
Nasional
Kerangka Integrasi Sistem Pendidikan – Pelayanandan Kerjasama Dokter dan Dokter Gigi denganProfesi Kesehatan Lainnya
Sistemkesehatan yang
terintegrasidengan sistem
pendidikan
Modifikasi dari WHO, 2010
Academic Health
System (AHS)
Kolaborasi lintas sektoral dalam membangun Budaya Mutu
•PERGURUAN TINGGI•PROGRAM STUDI
• BAN-PT (untuk PT)• LAM PTKes (untuk Prodi)
Panitia Nasional UjiKompetensi atau Lembaga
sertifikasi profesi(untuk mahasiswa & lulusan)
KEMRISTEKDIKTI STAKEHOLDERS KEMKES dan K/L Terkait
QI(Quality
Implementor)
QA(Quality Assurance
Body)
QR(Quality
Regulator)
SISTEM PENDIDIKAN SISTEM PELAYANAN
• PROFESI/PRAKTISI• MASYARAKAT
PENGGUNA
PTTatakelola
Kelembagaan yang Akuntabel dan
sistem manajemenmodern
Sistem rekrutmencalon guru yang komprehensif
(termasuk seleksibakat dan minat)
Kurikulum dansistem
pembelajaranyang berwawasan
masa depan
Dukungan saranadan prasarana Sumber Daya
Manusia(pendidik dosen) yang berkualitas
SekolahLaboratorium & Sekolah Mitra
Sistem penjaminanmutu PT
ELEMEN-ELEMEN UTAMA PT MENUJU WCU YG HARUS
DIKUASAI OLEH ACADEMIC LEADER
Potret RSP di Indonesia
No Pemilik RSP Kelas A Kelas B Total
1 Kemkes 14 5 19
2 Pemda 4 14 18
3 Swasta - 3 3
4 TNI/POLRI 1 2 3
5RS PTN (Kemristekdikti)
- 1 1
Total 19 25 44
295 RS untuk Pendidikan = 16.000 TT
44 RS telah
ditetapkan sbg
RSP
> 400 RS untuk pendidikan
➢ 2000 ➢ RS lainnya
• Sejak 2007-2015, Kemendikbud membangun 24 RS PTN• Pada tahun 2015, Kemenristekdikti meneruskan pembangunan 24 RS PTN
dan melakukan pembinaan
RS UNAIR
Perkembangan Kinerja RS PTNNO PEMBANGUNAN PERSIAPAN OPERASIONAL OPERASIONAL
1 Universitas Bengkulu Universitas Tadulako Universitas Airlangga
2 Universitas Cendrawasih Universitas Udayana Universitas Diponegoro
3 Universitas Haluoleo Universitas Gadjah Mada
4 Universitas Indonesia Universitas Hasanuddin
5 Universitas Jambi Universitas Mataram
6 Universitas Jember Universitas Padjajaran
7 Universitas Lampung Universitas Riau
8 Universitas Malikussaleh Universitas Sebelas Maret
9 Universitas Nusa Cendana Universitas Sumatera Utara
10 Universitas Sam Ratulangi Universitas Tanjungpura
11 Universitas Andalas
12 Universitas Brawijaya
Sumber : Data Komite Bersama 2016
Konsep Pengembangan Academic Health System
AHS
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
PERGURUAN TINGGI
PRACTICEPLAN
Anggota AHC mendiskusikanPresentasi Kadinkes Prop/Wil1. Wilayah yg akan ditempati
*Coverage*Masalah kes masy*Budaya & Perilaku
2. Jumlah dan spesifikasi Nakes3. Kebutuhan pelayan kes baru4. Kompetensi baru yg dibutuhkan5. Keterampilan khusus tambahan6. Penelitian yang dibutuhkan
AHS merupakan suatu kontinum berkelanjutan dan berkesinambungan untuk pembangunan kesehatan
Merencanakan penempatan1. Wilayah Penempatan Tim Kes2. Kesiapan Sarana Prasarana3. Kesiapan Renumerasi4. Kesiapan Logistik Kesehatan5. Kesiapan Transportasi6. Kesiapan Akomodasi7. Kesiapan IT
Mengembangkan Kurikulum 1. KBK dan PBL berdasar SKDI ditingkatkan & dipelihara2. Kurikulum baru yg berorientasi pd masalah
Kesehatan Masyarakat yg akan ditempati:* Analisa kompetensi baru* Menambah Kompetensi baru* Pembelajaran utk mengkonstruksi kompetensi baru
3. Kurikulum mempertimbangkan Sosbud dan Perilaku masy.
Pendidikan Profesi di RSP/RSGMP1. Melaksanakan 9 Konsep Dasar RSP/RSGMP2. Memelihara dan meningkatkan
Kurikulum dan Pembelajaran Klinik3. Menambah Keterampilan khusus yang
diminta oleh wilayah yg akan ditempati.
Tahap Pengembangan AHS
Konsensus dan Komitmendari seluruh PemangkuKepentingan :
- Mission Alignment
- Rencana Strategis
- Regulasi
Sinergi SistemPendidikan-Penelitian-Pelayanan Kesehatan
(AHS business model) :
- Operational Guideline
- Organization structure
- Integrated Recruitment & Procurement System
- Integrated Financial Management System
- Integrated database & ICT System
Implementasi AHS:
- Integrasi Fungsional
- Integrasi Struktural
Dasar Hukum :1. UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran2. PP No.93/2015 tentang RSP3. RPP tentang Implementasi UU No.20/2013
(draft)4. Perpres tentang AHS (usulan)
Pemangku Kepentingan Utama :1. Pemerintah Pusat (Kemristekdikti, Kemkes, Kemkeu,
Kemdagri, Kemenpan, Kemko-PMK)2. Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan, Pemprov, DPRD)3. Institusi Pendidikan (PT, FK, FKG, dan fakultas lainnya) 4. RSP5. Fasyankes (RS, Puskesmas)6. Lembaga Penelitian
1
1
Lessons learned : AHS Model yang dikembangkan UI
KEMENTERIAN KESEHATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Piloting Model AHS sebagaiCenter of Excellence bidang Kesehatan
Sulsel(UNHAS)
Jabodetabek(UI)
Jabar(UNPAD)
Jawa Timur(UNAIR)
DIY & Jawa Tengah (UGM)
Pemilihan pilot model berdasarkan hasiltelaah tim Komite Bersama Kemristekdikti
dan Kemkes dan telah disetujuiMenristekdikti dan Menkes
Komite Bersama Kemristekdikti dan Kemkes dalamPeningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian,
dan Pelayanan Kesehatan
Pengembangan dan Pembinaan Rumah Sakit Pendidikan serta Wahana Pendidikan dan Penelitian
Pengembangan, Implementasi dan Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan
1
2
4 fokus program tahun 2017:1. Pemetaan kebutuhan
dokter/dr.spesialis, bidan danperawat
2. Penyusunan roadmap pembinaan teknis danmonitoring-evaluasi 24 RSPTN
3. Pengembangan Sistem InformasiManajemen (SIM) RSPTN diharmonisasi dengan SIM RSP
4. Pengembangan Academic Health System (AHS)
Production capacity of doctors, nurses, and midwives, per 100,000 population
International flows of patients
Figure 3: Intraregional and international flows of patients (mode 2)
Estimated 2 million patients in 2005-6
< 1% of total patients in Thailand, ~ 4–5% in Singapore and Malaysia
PROVINSI
Tahun 2016PROYEKSI TARGET DISTRIBUSI DOKTER
18
2016, 2020, 2025
Tahun 2020
Tahun 2025
NAD
SUMUT
SUMBAR
BENGKULU
RIAU
KEPRI
JAMBI
BABELSUMSEL
LAMPUNG
BANTEN
JABAR
DKI
JATENG
JATIM
DI YOGYA
KALBAR
KALTARA
KALTENG
KALTIM
KALSEL
SULBAR
SULUT
SULTENG
GORONTALO
SULTRA
SULSEL
MALUT
MALUKU
PAPUA BAR BARAT
PAPUA
BALI NTB NTT
3150
24772974
8911
68558231
2858
25563069
691
9251111
3177
31603794
870
9851183
1346
16812018
419
681818
2922
39674763
2197
39884788
5648
59327122
18182
2303227652
17493
49965998
10903
1653719854
14188
1899522805
3588
18082171
1058
23632837
212
312375
653
12391488
1787
17132056
1275
19712366
127
635762
2491
11841422
603
14201705
298
559671
505
12401488
4068
41835023
215
576692
383
8331001
257
434521
839
15591871
3682
20412451
1108
23802857
730
25293036
Perkiraan Kekurangan/Kelebihan Dokter, Perawat, dan Bidan pada
tahun 2017-2030
ALTERNATIF 2 RENCANA KEBUTUHAN DAN PENYEDIAAN
TENAGA DOKTER, PERAWAT DAN BIDAN TAHUN 2017-2030
151.375 275.657 485.145 358.650 460.703 355.686 1.097.223 989.993
1.097.223460.703485.145151.375
151.375 204.202 485.145 964.873 460.703 892.655 1.097.223 2.061.730
151.375 594.284 71.456 -606.223 -536.969 -1.071.736
Dokter, Perawat, dan Bidan yang diperlukan untuk mencapai 75%
Sasaran SDG Kesehatan pada tahun 2030
GAMBARAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PENYEDIAAN TENAGA DOKTER TAHUN 2017-2030
Alternatif 2
• Dalam rangka pencapaian 75% sasaran SDG kesehatan dari dokter, perawat dan bidan, yaitu 3,34 per 1.000 penduduk, kebutuhan dokter pada tahun 2030: 0,93 dokter per 1000 penduduk; 275.657 dokter; 1 dokter untuk sekitar 1.000 penduduk.
• Penyediaan dokter tahun 2017, pertumbuhan dan penyediaan dokter tahun 2030• Tahun 2017: 0,58 dokter per 1000 penduduk; 151.375 dokter; 1 dokter untuk sekitar 1.700 penduduk (Badan
PPSDMK)
• Pertumbuhan per tahun: 8.700 dokter (KKI)
• Proyeksi penyediaan tahun 2030: 204.202 dokter (dengan tingkat atresi 2,5% per tahun)
• Kekurangan/ kelebihan dokter pada tahun 2030: kekurangan 71.455 (275.657 – 204.202 dokter), atau kekurangan per tahun: 5.496 dokter
• Perubahan pertumbuhan dokter yang diperlukan pada periode 2017-2030: dari pertumbuhan 8.700 dokter per tahun meningkat menjadi sekitar 14.200 per tahun (8.700 + 5.496 dokter)
Selanjutnya bila akan mengembangkan dokter dengan seksama perlu dipertimbangkan dan dilakukan: 1) peningkatan pendidikan dan pelatihan, 2) pendayagunaan dokter (pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan dokter untuk meningkatkan mutu dan karier dokter), 3) pembinaan dan pengawasan mutu dokter, serta 4) adanya dukungan sumber daya yang diperlukan.
Jumlah Peserta UjiKompetensi dan
Kelulusan Uji Kompetensi2015-2017
Catatan : Jumlah peserta dan persentase kelulusan periode 2017 (hanya hingga periode Mei 2017) 21
22
PERKEMBANGAN JUMLAH DOSEN DI LINGKUNGAN KEMRISTEKDIKTI BERDASARKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN
Data per tanggal 3 September 2017
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Profesor
2014/2015
2015/2016
2016/2017
2017/2018
2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018
Asisten Ahli 41083 43004 48226 53440
Lektor 41981 43629 46692 49126
Lektor Kepala 28235 28680 29044 29180
Profesor 4509 4668 5056 5222
23
PERKEMBANGAN JUMLAH DOSEN DI LINGKUNGAN KEMRISTEKDIKTI BERDASARKAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Data per tanggal 3 September 2017
TA 2014/2015 TA 2015/2016 TA 2016/2017 TA 2017/2018
S1 48,009 47,411 44,246 38,067
S2 133,270 151,269 168,721 174,566
S3 17,561 20,274 24,026 26,531
Skenario Status AkreditasiFakultas Kedokteran
2017 - 2025
24
38
31
14
54
23
7
59
19
5
0
10
20
30
40
50
60
70
A B C
skenario 1 2 th pertama skenario 1 2 th kedua skenario 1 2 th ketiga
Skenario Akreditasi
A B C
skenario 1 2 th pertama 38 31 14
skenario 1 2 th kedua 54 23 7
skenario 1 2 th ketiga 59 19 5
Mahasiswa A B C
skenario 1 2 th pertama 7600 3100 700
skenario 1 2 th kedua 10700 2250 350
skenario 1 2 th ketiga 11825 1863 263
Posisi Indonesia dalam kancah publikasi internasional (general)
25
Indonesia
Publikasi Internasional
26
Publikasi Terindeks Scopus s/d 2014
Seminar Professorship
Peningkatan Publikasi Internasional Terindeks2015-2017
(Scopus.com, diakses 3 September 2017, 06:32 WIB)
2,583 2,925 1,798
7,993
11,897 10,793
12,911
14,446
9,350
19,971 20,619
12,637
26,963
29,407
17,800
2015 2016 2017
Philippines Indonesia Thailand Singapore Malaysia
Malaysia 17.800
Singapore12.637
Philippines1.798
Indonesia10.793
Thailand9.350
Data Jan-Sep 2017
27
Tahun Jurnal Peringkat Dunia
2015 229 14
2016 364 7
2017 (Juli) 772 3
Perkembangan Jurnal Indonesia Terindeks DOAJ
“Semua stakeholders memiliki peran yang sinergis untuk membangun budaya mutu dalam sistem pendidikan tinggi dan
sistem pelayanan kesehatan.
Integritas, komitmen, dan kolaborasi adalah kunci dari sinergi tersebut.”
www.ristekdikti.go.id
TERIMA KASIH