kementerian keuangan republik indonesia...domisili (skd) wajib pajak luar negeri (wpln) yang...

19
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak 3. Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan 4. Para Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR SE- 54 /PJ/2015 TENTANG STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURES) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN A. Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 601/KMK.01/2015 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 187/KMK.01/2010 Tentang Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) Layanan Unggulan Kementerian Keuangan, maka perlu disusun petunjuk pelaksanaan penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan bidang perpajakan. B. Maksud dan Tujuan Penerbitan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan bidang perpajakan. Penerbitan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini bertujuan agar penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan bidang perpajakan dapat berjalan dengan baik, dan terdapat keseragaman dalam pelaksanaannya. C. Ruang Lingkup...

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak

3. Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan

4. Para Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)

di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN

NOMOR SE- 54 /PJ/2015

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURES) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN

A. Umum

Sehubungan dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 601/KMK.01/2015 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 187/KMK.01/2010 Tentang Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) Layanan Unggulan Kementerian Keuangan, maka perlu disusun petunjuk pelaksanaan penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan bidang perpajakan.

B. Maksud dan Tujuan

Penerbitan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan bidang perpajakan.

Penerbitan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini bertujuan agar penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan bidang perpajakan dapat berjalan dengan baik, dan terdapat keseragaman dalam pelaksanaannya.

C. Ruang Lingkup...

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini meliputi prosedur, persyaratan,

dan jangka waktu penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan

bidang perpajakan.

D. Dasar

1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 601/KMK.01/2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 187/KMK.01/2010 Tentang Standar

Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) Layanan Unggulan Kementerian

Keuangan;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman

Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedure) Di

Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 55/PM.1/2007;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.

E. Materi

1. Daftar Layanan Unggulan bidang perpajakan adalah sebagaimana ditetapkan dalam

Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur

Jenderal Pajak ini.

2. Prosedur penyelesaian permohonan yang ditetapkan sebagai layanan unggulan bidang perpajakan adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

ini.

3. Administrasi layanan legalisasi salinan dokumen Wajib Pajak berupa Surat Keterangan Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh

penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana ditetapkan dalam

Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran

Direktur Jenderal Pajak ini.

F. Lain-Lain

1. Dalam rangka memastikan kelengkapan berkas permohonan Wajib Pajak, Kepala Kantor

dapat menugaskan Account Representative pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi I

melalui Help Desk untuk membantu penelitian kelengkapan setiap permohonan yang

disampaikan Wajib Pajak sebelum disampaikan kepada Tempat Pelayanan Terpadu

(TPT) Seksi Pelayanan.

2. Apabila terdapat perubahan ketentuan yang mengatur prosedur sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini, maka prosedur tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Dengan...

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

DIRE•TUR JE ilDEP/L

°RA I

UR JENDERAL PAJAK,

CAF RIADI PRAMUDITO LI- MP 19'909171987091001

3. Dengan berlakunya Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini, maka Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-79/PJ/2010 tentang Standard Operating Procedure (SOP) Layanan Unggulan Bidang Perpajakan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 10 Juli 2015

Tembusan : 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak 3. Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN I

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR SE- 54 /PJ/2015

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURES) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

IADI PRAMUDITO LL✓

9 909171987091001

LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor : SE- 54 iPJ/2015 Tanggal 10 Juli 2015

DAFTAR LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN

No. Jenis Layanan Jangka Waktu Penyelesaian

1 Pelayanan Permohonan Legalisasi Salinan Dokumen Wajib Pajak Berupa SKD WPLN yang Menerima atau Memperoleh Penghasilan melalui Kustodian (Form-DGT 2)

Paling lama 2 (dua) hari kerja berikutnya sejak dokumen diterima secara lengkap dari Wajib Pajak

2 Pelayanan Permohonan Surat Keterangan Fiskal (SKF) Wajib Pajak

Paling lama 15 (lima betas) hari kerja sejak surat permohonan diterima secara lengkap

3 Pelayanan Permohonan Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Cetak Ulang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor Lainnya

Paling lama 1 (satu) hari kerja berikutnya sejak dokumen diterima secara lengkap dari Wajib Pajak

4 Pelayanan Permohonan Pemindahbukuan (Pbk) karena adanya kelebihan pembayaran pajak atau karena salah atau kurang jelas mengisi Surat Setoran Pajak (SSP)

Paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen diterima secara lengkap

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN II

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR SE- 54 /PJ/2015

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURES) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

LAMPIRAN II

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor I SE- 54 /PJ/2015 Tanggal : 10 Juli 2015

STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURE) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN

1. Pelayanan Permohonan Legalisasi Salinan Dokumen Wajib Pajak Berupa SKD WPLN yang Menerima atau Memperoleh Penghasilan melalui Kustodian (Form-DGT 2).

a. Deskripsi: Layanan ini merupakan layanan atas permohonan legalisasi SKD khusus Form-DGT 2 milik WPLN yang diajukan melalui Kustodian ke Kantor Pelayanan Pajak tempat di mana Kustodian terdaftar. Salinan SKD yang telah dilegalisasi tersebut akan dipergunakan oleh Wajib Pajak Dalam Negeri sebagai persyaratan administrasi ketika melakukan pemotongan/pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 26 atas penghasilan yang dibayar kepada WPLN dimaksud.

b. Dasar Hukum: b.1. Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang

Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan.

b.2. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda s.t.d.d. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2010.

b.3. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-114/PJ/2009 tentang Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda

c. Pihak yang DilayanilStakeholder: Wajib Pajak (Kustodian)

d. Janji Layanan: d.1. Jangka waktu penyelesaian paling lama 2 (dua) hari kerja berikutnya

sejak dokumen diterima secara lengkap dari Wajib Pajak. d.2. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan. d.3. Persyaratan administrasi:

1) Surat Permohonan Legalisasi SKD (format bebas namun menggunakan format yang lazim digunakan)

2) Fotocopy SKD yang akan dilegalisasi 3) Asli SKD (dalam hal Wajib Pajak baru pertama kalinya mengajukan

legalisasi).

it

Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-2-

e. Proses: • Awal :

Wajib Pajak mengajukan permohonan legalisasi SKD kepada Kantor Pelayanan Pajak melalui TPT. Pihak yang menandatangani legalisasi adalah Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Proses penelitian kelengkapan atas asli SKD sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu: a. menggunakan formulir sesuai ketentuan; b. telah diisi oleh WPLN dengan lengkap; c. telah ditandatangani oleh WPLN atau diberi tanda yang setara

dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B);

d. telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B, yang dapat berupa tanda tangan atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B.

• Akhir: Pelaksana Seksi Pengawasan & Konsultasi I menyampaikan SKD asli ke Seksi Pelayanan untuk ditatausahakan dan salinan dokumen yang telah dilegalisasi kepada Wajib Pajak.

f. Keluaran/Hasil Akhir (output): Salinan SKD yang telah dilegalisasi.

Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-3-

g. Bagan Arus (flowchart):

Pelayanan Permohonan Legalisasi Salinan Dokumen Wajib Pajak Berupa Surat Keterangan Domisili (SKD) ,Wajib Pajak Luar Negeri yang Menerima atau Memperoleh Penghasilan Melalui Kustodian (Form-DGT 2)

Wajib Pajak Sub Bagian Umum Pelaksana Seksi Pengawasan Kepala Seksi Pengawasan

Kepala

Seksi Pelayanan & Pelugas TPT & & Kantor

KI Konsultasi I Konsultasi I

Pelayanan

Pajak

Pennohonan Legalisasi SKD

! I lotoc

Scat Pemelenan _4. Lag&ahsamo SKD all Menten

f Mu ai

Menenrna, menela dan

rneneradkan BPS Oan LPAD surat

perrnohonan

Surat Permohonan Legalisasi, SKD !

ash htaapynye

SO-P' Tata Cara

Penatattsalaa •

WP n Dokurnen

SKD ash

Seim doktanen Yang

tWh diegalisasi

Satnan SKD I yang tenth L dilegaltsast

Menyampaikan kepada WP

'1.-Ye

BPS

SKD asli 14_

Salnan dokumen yang elah Negalisatt

fJ

oP al

Penampaan Doksi

Prnen

KPP

*) ask SKD dtsampaitan dalamhal WP pertame Itallnya mengapukan Mgalsesi

2. Pelayanan Permohonan SKF Wajib Pajak

a. Deskripsi: Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKF Wajib Pajak. Permohonan dilakukan di KPP tempat dimana Wajib Pajak terdaftar. Dalam hal Wajib Pajak yang mengajukan permohonan SKF mempunyai cabang, maka permohonan diajukan oleh Wajib Pajak Pusat kepada Direktur Jenderal Pajak melalui KPP tempat Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak dimaksud diadministrasikan. Kepala KPP a.n. Direktur Jenderal Pajak akan menerbitkan SKF atau Surat Penolakan Pemberian SKF.

SBbYi

Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-4-

b. Dasar Hukum:

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2014 Tentang Tata Cara Pemberian Surat Keterangan Fiskal oleh Direktur Jenderal Pajak.

c. Pihak yang Dilayani/Stakehoider:

Wajib Pajak.

d. Janji Layanan: d.l. Jangka waktu penyelesaian paling lama 15 (lima belas hari) kerja sejak

surat permohonan diterima secara lengkap.

d.2. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan.

d.3. Persyaratan administrasi:

1) fotokopi SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak terakhir;

2) fotokopi tanda terima pelaporan SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak terakhir;

3) fotokopi SSP PPh Pasal 29 untuk Tahun Pajak terakhir dalam hal terdapat pembayaran dan/atau fotokopi surat persetujuan mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang, dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan menunda atau mengangsur pembayaran pajak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) Undang-Undang KUP;

4) fotokopi SPPT PBB Tahun Pajak terakhir, dalam hal kewenangan pemungutannya berada di Direktorat Jenderal Pajak;

5) fotokopi Surat Tanda Terima Setoran PBB Tahun Pajak terakhir, dalam hal kewenangan pemungutannya berada di Direktorat Jenderal Pajak;

6) fotokopi SPT Masa untuk 3 (tiga) Masa Pajak terakhir; 7) fotokopi bukti pelaporan SPT Masa untuk 3 (tiga) Masa Pajak

terakhir; 8) fotokopi SSP SPT Masa untuk 3 (tiga) Masa Pajak terkahir, dalam

hal terdapat pembayaran dalam SPT Masa dimaksud; 9) pernyataan bahwa tidak sedang dalam penyidikan tindak pidana di

bidang perpajakan.

e. Proses: • Awal

Wajib Pajak mengajukan permintaan SKF kepada KPP melalui TPT.

• Akhir: Pelaksana Seksi Pelayanan menatausahakan (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan menyampaikan SKF/Surat Penolakan Pemberian SKF ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Wajib Pajak.

f. Keluaran/Hasil Akhir (output): SKF atau Surat Penolakan Pemberian SKF.

Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-P Pan Sae

Subbag umurn

& HI

Bole P

ieo

m, PYAP

uayymn

iugPUr

Pon

Pr

o lun

asnenn

, Iborant Pena., PI! !PP!~ WO

i

un Pm

Pn

mmnsm ' AN! e PW

a°mn

ti

On rr,grken

vl

W.VA.

seP Pwin

""',7.="

POI!

! Verb. LHPJnl.re . awe L.! Pnrapqap P.15.1

0,...., P•veer•- Sum

du! !ups, P..

PrerangenPraapP!..

1111.

kcoun•s Keptla Sq. Pengarlann Pan

✓onsuirm,

name,' Senn

%dyne!)

-5-

g. Bagan Arus (flowchart):

vAN e P

3. Pelayanan Permohonan Penerbitan SPPT Cetak Ulang PBB Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor lainnya.

a. Deskripsi: Layanan ini merupakan pemberian pelayanan kepada Wajib Pajak dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan cetak ulang penerbitan SPPT PBB Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor lainnya. Permohonan cetak ulang penerbitan SPPT PBB Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor lainnya diajukan Wajib Pajak kepada Direktur Jenderal Pajak melalui KPP yang mengadministrasikan Objek PBB Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor lainnya.

b. Dasar Hukum: b.1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

b.2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 595/KM.1/2013 tentang Uraian Jabatan Struktural Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak

it

Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-6-

b.3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1470/KM.1/2012 tentang Uraian Jabatan Pelaksana di Lingkungan Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pajak

b.4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2015 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang untuk Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor lainnya.

c. Pihak yang Dilayani/Stakeholder. Wajib Pajak.

d. Janji Layanan: d.1. Jangka waktu penyelesaian paling lama 1 (satu) hari kerja berikutnya

sejak dokumen diterima secara lengkap dari Wajib Pajak. d.2. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan. d.3. Persyaratan administrasi:

i. Surat Permohonan Wajib Pajak; ii. Fotokopi SPPT PBB tahun pajak sebelumnya; iii. Fotokopi bukti pembayaran PBB tahun pajak sebelumnya.

e. Proses: • Awal : Wajib Pajak mengajukan permohonan pencetakan ulang SPPT

PBB ke KPP • Akhir : Pelaksana Seksi Pelayanan menyampaikan Salinan SPPT PBB

cetak ulang menggunakan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP

f. Keluaran/Hasil Akhir (output): SPPT PBB cetak ulang.

Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-7-

g. Bagan Arus (flowchart):

Pelayanan Permohonan Penerbitan SPPT Cetak Ulang PBB Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor lainnya

Wajib Pajak Petugas TPT Pelaksana Seksi Pelayanan

Kepala Seksi Pelayanan Kepala Kantor

( Mulai ) Permohonan

Penerbitan SPPT Cetak

Ilf •

1 Melakukan SPPT 1 : Cetak Ulang 1

14

I

III Ulang

Permohonan Penerbitan SPPT Cetak

Ulang

---_____/— -111.-

_ -fri

err-l —j--Inta, mane 11. I

menerbitkan BPS/ 1 ,

LPAD, merekam dan :

meneruskan surat 1 permohonan beserta

dokumen

----- 1,..._______--!--

fI Meneliti clan

menugaskan untuk menerbitkan SPPT

Cetak Ulang

BPS 14 1_, ,..,

kelenokapannva 1 lif

I

Konsep SPPT Cetak Ulang

--'1

memaraf konsep SPPT Cetak

4 Konsep SPPT

Meneliti dan Cetak Ulang menandatangani 1

Konsep SPPT Cetak Ulang

-- -r- --- I '

i

hi

SPPT Cetak

thong

'-'1

1---- '

/so;TC1'‘ \

PeDonZuammeP:tn \:PP..." 114---i-

i s pMpe_ rn y er nt apka iuk rn g

/1

--) Selesai

4. Pelayanan Permohonan Pbk karena adanya kelebihan pembayaran pajak atau karena salah atau kurang jelas mengisi SSP

a. Deskripsi: Pbk adalah suatu proses memindahbukukan penerimaan pajak untuk dibukukan pada penerimaan pajak yang sesuai. Permohonan Pbk diajukan ke Direkorat Jenderal Pajak melalui KPP tempat pembayaran

diadministrasikan menggunakan surat permohonan Pbk.

b. Dasar Hukum: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak.

c. Pihak yang Dilayani/Stakeholder: Wajib Pajak.

Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-8-

d. Janji Layanan: d.1. Jangka waktu penyelesaian paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah

dokumen diterima secara lengkap. d.2. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan. d.3. Pbk yang dapat dilayani :

1) Pbk karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP, Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak (SSPCP), baik menyangkut Wajib Pajak sendiri maupun Wajib Pajak lain;

2) Pbk karena adanya kesalahan dalam pengisian data pembayaran pajak yang dilakukan melalui sistem pembayaran pajak secara elektronik sebagaimana tertera dalam Bukti Penerimaan Negara (BPN);

3) Pbk karena adanya kesalahan perekaman atas SSP, SSPCP, yang dilakukan Bank Persepsi/Pos Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Bank Persepsi Mata Uang Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 242/PMK.03/2014;

4) Pbk karena kesalahan perekaman atau pengisian Bukti Pbk oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak;

5) Pbk dalam rangka pemecahan setoran pajak dalam SSP, SSPCP, BPN, atau Bukti Pbk menjadi beberapa jenis pajak atau setoran beberapa Wajib Pajak, dan/atau objek pajak PBB;

6) Pbk karena jumlah pembayaran pada SSP, BPN, atau Bukti Pbk lebih besar daripada pajak yang terutang dalam SPT, Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak, SPPT, Surat Ketetapan Pajak PBB atau Surat Tagihan Pajak PBB;

7) Pbk karena jumlah pembayaran pada SSPCP atau Bukti Pbk lebih besar daripada pajak yang terutang dalam pemberitahuan pabean impor, dokumen cukai, atau surat tagihan/surat penetapan; dan

8) Pbk karena sebab lain yang diatur oleh Direktur Jenderal Pajak. d.4. Persyaratan administrasi :

1) surat permohonan Pbk; 2) asli SSP (lembar ke-1), asli SSPCP (lembar ke-1), asli Bukti Pbk

(lembar ke-1), dokumen BPN, atau asli bukti pembayaran PPh dalam Mata Uang Dollar Amerika Serikat yang dimohonkan untuk dipindahbukukan;

3) ash surat pernyataan kesalahan rekam dari pimpinan Bank/Bank Devisa/Kantor Pos Persepsi tempat pembayaran dalam hal permohonan Pbk diajukan karena kesalahan perekaman oleh petugas Bank/Bank Devisa/Pos Persepsi;

4) asli pemberitahuan pabean impor, asli dokumen cukai, atau asli surat tagihan/Surat Penetapan dalam hal permohonan Pbk diajukan atas SSPCP;

Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

-9-

5) fotokopi Kartu Tanda Penduduk penyetor atau pihak penerima Pbk,

dalam hal permohonan Pbk yang diajukan atas SSP, SSPCP, BPN, atau Bukti Pbk yang tidak mencantumkan Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) atau 9 (sembilan) digit pertama NPWP

mencantumkan angka 0 (nol);

6) fotokopi Kartu Tanda Penduduk penyetor atau pihak penerima Pbk

dalam hal penyetor melakukan kesalahan pengisian NPWP;

7) surat pernyataan dari Wajib Pajak yang nama dan NPWP-nya

tercantum dalam SSP bahwa SSP tersebut sebenarnya bukan pembayaran pajak untuk kepentingannya sendiri dan tidak keberatan dipindahbukukan dalam hal nama dan NPWP pemegang asli SSP (yang mengajukan permohonan Pbk) tidak sama dengan

nama dan NPWP yang tercantum dalam SSP.

e. Proses: • Awal : Wajib Pajak membuat permohonan Pbk dan disampaikan :

1) secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak tempat pembayaran diadministrasikan; atau

2) melalui pos atau jasa pengiriman dengan bukti pengiriman surat ke KPP tempat pembayaran diadministrasikan.

• Akhir : Bukti Pbk ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan disampaikan melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP) ke Wajib Pajak atau ke KPP yang meneruskan permohonan untuk kemudian disampaikan ke Wajib Pajak.

f. Keluaran/Hasil Akhir (output): Bukti Pbk atau tidak menerbitkan Bukti Pbk serta memberitahukan secara

tertulis kepada Wajib Pajak.

4

Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

—1-01'MON. dan nendatenpano

REKTUR JENDERAL,

IADI PRAMUDITO 95 09171987091001

Pelaksana Seksi Account Kepala Saks! Kepala Saks! Subbagan Umum

Wajib Pajak Petugas TPT Pengawasan dan

Pelayanan Representative Pelayanan Konsultasil KI

Kepala KPP

Kamp BuRe Permedaltmemen

SOP Tab Can Pgmetasahean Doemnen Wg

Se:me ) Sub

Peenneelitulemre Mendable

wr meimmultan —04 perm: Mogan OM

' Swat Permononse ptk

euM Penermsen Sent (BPS)

Menem, dan menelt SUIBt

1110h0Nn

I (*sena **omen ! Xelengeapannya

re I_

I--

1 Cobs BFSLPAD .—

MenemBEIKOesee

Penendengulneen

Sgra. pemeononan - i PM

• Melakulue

Pemearnen data Pee seea

mentual knnsep DuNi NA dan ,

erne penelean Pt*

Leman PeneMen dan Yoneep But Peenmesed•uan iTgemeelum clan

menandatangam leers imam

memandelargam '

me

Mene10 don newel

-10-

g. Bagan Arus (flowchart)

Pelayanan Permohonan Pbk

Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN III

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR SE- 54 /PJ/2015

TENTANG

STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURES) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN

Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

LAMPIRAN III Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 54 /PJ/2015 Tanggal : 10 Juli 2015

ADMINISTRASI LAYANAN PERMOHONAN LEGALISASI SALINAN DOKUMEN WAJIB PAJAK BERUPA SURAT KETERANGAN DOMISILI (SKD) WAJIB PAJAK LUAR NEGERI YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN MELALUI KUSTODIAN (FORM-DGT 2)

1. Stempel legalisasi agar disediakan oleh KPP dengan contoh stempel adalah sebagai

berikut:

Mengetahui:

Salinan sesuai dengan dokumen yang difotokopi

Kepala Kantor Pelayanan Pajak

(Tanda tangan).

Nama lengkap

NIP

2. Tanggal legalisasi dapat berupa tulisan tangan atau stempel tanggal dibuat berdekatan

dengan/didalam kotak stempel legalisasi.

3. Asli SKD WPLN form-DGT 2 wajib disimpan oleh KPP yang melegalisasi (diarsipkan

oleh Seksi Pelayanan). (PER-61/PJ/2009 Lampiran I, A butir 10)

4. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I mengadministrasikan dokumen SKD yang telah

dilegalisasi dengan membuat buku register legalisasi SKD dengan contoh sebagai

berikut :

No Nama WP

Nomor BPS

Tanggal mengajukan permohonan

Tanggal legalisasi diberikan

Keterangan *)

Diterima WP Diserahkan ke Subag Umum

dan KI

Nama Paraf Tanggal Tanggal Paraf

Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA...Domisili (SKD) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian (form-DGT 2), adalah sebagaimana

eNL

PRIADI PRAMUDITO

IP 195909171987091001

-2-

*) Dalam hal Wajib Pajak mengambil langsung dokumen SKD yang telah dilegalisasi ,

maka Wajib pajak memberikan tanda terima dengan menandatangani pada buku

register dengan memberikan nama, paraf dan tanggal. Dalam hal dokumen yang

telah dilegalisasi tidak diambil langsung oleh Wajib Pajak, maka petugas Seksi

Pengawasan dan Konsultasi I menyerahkan dokumen yang telah dilegalisasi

tersebut ke Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal untuk dikirim ke alamat Wajib

Pajak melalui pos/jasa ekspedisi/kurir (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di

KPP). Pada buku register agar diberi catatan bahwa dokumen dikirim melalui

pos/jasa ekspedisi/kurir dan tanggal dokumen diserahkan ke Subbag Umum dan

Kepatuhan Internal.