kementerian kesehatan republik indonesia laporan · laporan kinerja biro perencanaan dan anggann...

55
7 \ LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN 201 9 ) ) Lrs -J ^^ h x ,.L. a SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA I t I l, d F A r_-/ I :r t t) I HtS / > - I I ./ ) '|t -lT__-_ I ) \*-r 1 \ L] IJ / J , E A J !.. ir- 'l trtr, rffl ItDt IDH -T lt I I / U I rli - r/ \- E LI ') ll \ \ r 1,., (.l t I tl i:i rlrl' lr., 7- tl + I ;t' t I .J -/ .;; :\ il / t- \--d \} fi. tt. rl- ! ::- r* Li- tai lr

Upload: others

Post on 26-May-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7\

LAPORAN KINERJABIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN

201 9

))

Lrs

-J ^^

h x,.L. a

SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN KESEHATAN

KEMENTERIANKESEHATANREPUBLIKINDONESIA

It

Il, d F A r_-/I :r tt)

I

HtS/

>

-I

I./)

'|t

-lT__-_

I)

\*-r1 \

L] IJ /J

,

E

A J

!.. ir- 'l

trtr, rfflItDt

IDH-TltII /

U

I rli

-r/

\-

E LI

')

ll

\\r

1,.,(.l

tI tli:irlrl'

lr.,

7-tl

+I ;t't

I

.J-/.;;:\ il /t- \--d

\}fi. tt. rl- !

::- r* Li- tai lr

Lapdran Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

KATA PENGANTAR

.3

egala puji dan syukur selalu kita panjatkan

kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan

dan Anggaran tahun 2019 dapat diselesaikan tanpa

halangan yang berarti. Laporan Kinerja (LKj) Biro

Perencanaan dan Anggaran Tahun 2019 disusun dalam

rangka memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah, Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

lnstansi Pemerintah yang kemudian diatur secara teknis dalam Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah.

Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban Biro Perencanaan dan

Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan yang mempunyai

tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program, dan

anggaran Kementerian Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

dan perencanaan kedepan untuk menjadi lebih baik, sehingga target capaian

indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui rencana strategis Kementerian

Kesehatan tahun 2015 - 2019 dapat tercapai.

Demikian Laporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan Anggaran ini disusun

agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Januari 2020Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran,

Drs. Bavu Teia Muliawan. M.Pharm. MM. AptNtP.19670605 199303 I 002

SF

I

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

IKHTISAR EKSEKUTIF

I aporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan Anggaran merupakan suatu

I bentuk pertanggungjawaban yang menyajikan keberhasilan dalam

h mencapai sasaran kinerja yang kemudian dijadikan sebuah kesimpulan

apakah pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan selama setahun di Biro

Perencanaan dan Anggaran telah sepenuhnya berorientasi pada indikator dan

target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pada tahun 2019 Biro Perencanaan dan Anggaran menetapkan tiga indikator

kinerja yaitu sebagai berikut :

Jika dilihat dari indikator kinerja yang pertama, Biro Perencanaan dan Anggaran

berhasil mencapai target 34 provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan

anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sehingga memeperoleh

persentase capaian 100o/o daritarget yang ditetapkan.

Pada indikator kedua, Biro Perencanaan dan Anggaran telah berhasil

melaksanakan 26 kegiatan yang meniadi core bustness satuan kerja dan

.3

ll

34

1

34

26 26

2 Jumlah dokumen

perencanaan, anggaran dan

evaluasi pembangunan

kesehatan yang berkualitas.

34 34

Jumlah

monitoring

terpadu.

rekomendasi

dan evaluasi

3

No lndikator Kinerja Target Kinerja Capaian Kinerja

Jumlah provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan

anggaran kesehatan

terintegrasi dari berbagai

sumber.

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............

lkhtisar Eksekutif....

Daftar lsi ...............

BAB I PENDAHULUAN...........

A. Latar Belakang ..............

B. Tugas, Fungsi, dan Struktur.................

C. StrukturOrganisasi..

D. Sistematika Laporan

BAB II PERENCANAAN KINERJA.... .........

A. Perencanaan Kinerja....

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ..........

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...

A. Capaian Kinerja.......

B. Analisis Capaian Kinerja 2019..........

1. Definisi Operasional lndikator 2018 ..........

2. Analisis Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian lndikator 201 8.

C. Sumber Dayal Realisasi Anggaran.........

1. Sumber Daya Manusia .....................

2. Sumber Daya Anggaran ...................

3. Sumber Daya Sarana Prasarana......

4. Analisa atas Efisiensi Sumber Daya

BAB IV KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

B. Tindaklanjut.............

.3

2

6

9

I13

17

24

24

26

26

33

33

37

46

46

48

49

50

iv

Halaman

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

alam rangka melaksanakan amanat yang telah tercantum pada

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 20'14 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah, dan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 20'14 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah, Biro

Perencanaan dan Anggaran sebagai entitas satuan kerja Kementerian

Kesehatan diwajibkan membuat Laporan Kinerja (LKj) setiap tahunnya.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) pada tahun 2019 merupakan bentuk

pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat yang dituangkan dalam

pencapaian sasaran strategis yang diukur keberhasilannya, melalui indikator

kinerja dan target yang telah ditetapkan baik dalam dokumen Rencana Strategis

(Renstra) Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Biro

Perencanaan dan Anggaran dalam periode 5 tahunan, maupun di dalam

Rencana Kinerja (Renja) Tahun 2019. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan

sebagai media untuk mengukur kinerja dan evaluasi internal, agar dapat terus

meningkatkan kinerja secara optimal dengan sumber daya yang memadai serta

mengkomunikasikan pencapaian kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran dalam

satu tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Pengukuran Laporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan Anggaran ini

didasarkan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkala dengan

tujuan untuk mengetahui pencapaian kinerja instansi pemerintah, dalam

meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan

program. Selain itu juga bertujuan untuk memperoleh masukan dan umpan balik

dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja

instansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan Laporan Kinerja

(LKj) didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja secara aktual di

lingkungan Biro Perencanaan dan Anggaran.

.3

I

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggannKementerian Kesehatan TA 2019

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia No. 64 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Biro

Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program,

dan anggaran Kementerian Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud di atas Biro Perencanaan dan Anggaran menyelenggarakan fungsi .

1. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana strategis dan program

transfer daerah;

2. Penyiapan koordinasi dan penyusunan dan evaluasi rencana, program dan

anggaran pendapatan dan belanja negara;

3. Penyiapan koordinasi dan penyusunan, pemantauan, dan evaluasi

pengelolaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan st6ndar

pelayanan minimal bidang kesehatan; dan

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Struktur Biro Perencanaan dan Anggaran terdiri atas 4 (empat) Bagian :

1. Bagian Perencanaan Strategis dan Program;

2. Bagian APBN l;

3. Bagian APBN ll;

4. Bagian APBN lll; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

C. STRUKTUR ORGANISAS!

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Anggaran

KEPALA BIRO PERENCANAANDAN ANGGARAN

.3

2

KoruSSogAhggoron

XorubbogAaggoron

KorubbogAnggoronXorubbog TU

KorubbogPcrcnconoon

KorubbogPcrcncon€oo

XorubbogParaDconoonKa.ublrog PPTD

xo.ulrbog Evopo,Xorubbog EwoporKorubbog €vdpo.Xo.ubbog PS

f-t'-L Laa-naPaL l

K-''clo ldaloP3P

xo|,-lo a-aLnal'ax llt

X-t'of6 a-tLtarart lt

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

Dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Bagian Perencanaan Strategis dan Program mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan rencana strategis dan

program transfer daerah, pengelolaan system akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah, dan standar pelayanan minimal bidang kesehatan, serta urusan

tata usaha dan rumah tangga Biro. Sedangkan fungsinya adalah

menyelenggarakan:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis dan

program transfer daerah.

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan nota keuangan dan

lampiran pidato Presiden.

c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan pengelolaan sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

d. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan standar pelayanan minimal

bidang kesehatan.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

2. Bagian APBN I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan

penyusunan evaluasi rencana, program dan anggaran pendapatan dan

belanja negara di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Sedangkan

fungsinya adalah menyelenggarakan.

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan program.

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

3. Bagian APBN ll mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan

penyusunan, evaluasi rencana, program, dan anggaran pendapatan dan

belanja negara di lingkungan Sekretariat Jenderal, lnspektorat Jenderal, dan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan. Sedangkan fungsinya dalah menyelenggarakan:

a. Penyiapan bahan koordinasidan penyusunan rencana dan program.

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

4. Bagian APBN lll mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan

penyusunan, evaluasi rencana, program, dan anggaran pendapatan dan

.3

3

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

belanja Negara di lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat,

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dan Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan. Sedangkan fungsinya adalah

menyelenggarakan:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan program.

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Setiap Bagian dilingkungan Biro Perencanaan dan Anggaran membawahi tiga

subbagian sebagai berikut yaitu:

1. Bagian Perencanaan Strategis dan Program terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan Strategis mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, nota

keuangan dan lampiran pidato Presiden, dan pengelolaan sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

b. Subbagian Perencanaan Program Transfer Daerah mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana

program transfer daerah dan standar pelayanan minimal bidang

kesehatan.

c. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi

penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan

dan barang milik Negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian,

tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan, serta kerumahtanggaan

Biro.

2. Bagian APBN I terdiri dari :

a. Subbagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi dan penyusunan rencana dan program di lingkungan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

b. Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara di

lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

c. Subbagian Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas melakukan

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di lingkungan Direktorat Jenderal

4

.3

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

Pelayanan Kesehatan dan Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit.

3. Bagian APBN ll terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi dan penyusunan rencana dan program di lingkungan

Sekretariat Jenderal, lnspektorat Jenderal, dan Badan Pengembangan

dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

b. Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara di

lingkungan Sekretariat Jenderal, lnspektorat Jenderal, dan Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

c. Subbagian Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas melakukan

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di lingkungan Sekretariat Jenderal,

lnspektorat Jenderal, dan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan.

4. Bagian APBN lll terdiridari.

a. Subbagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi dan penyusunan rencana dan program di lingkungan

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal

Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dan Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan.

b. Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara di

lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat

Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dan Badan Penelitian dan

Pengem bangan Kesehatan.

c. Subbagian Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas melakukan

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di lingkungan Direktorat Jenderal

Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

.3

5

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggannKementerian Kesehatan TA 2019

5. Jumlah pegawai Biro Perencanaan dan Anggaran yang tercatat di dalam

database kepegawaian hingga 31 Desember 2019 adalah sebanyak 76

(tujuh puluh enam) orang dengan rincian sebagai berikut:

. Jabatan Struktural : 17 Orang,

. Jabatan Fungsional : 9 Orang

. Jabatan Pelaksana : 50 Orang

D. SISTEMAT!KA t-APCItAN

1. Dasar Hukum

Dasar hukum dalam pembuatan Laporan Kinerja (LKj) meliputi:

a. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang

Perbendah ataan Negara.

c. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah.

e. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja lnstansi Pemerintah.

f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah.

g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Evaluasi dan lmplementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (SAKIP).

h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud disusunnya LKj Biro Perencanaan dan Anggaran Tahun 2019 adalah

sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas sesuai amanah yang telah

dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah, serta ketentuan peraturan yang

.3

6

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggannKementerian Kesehatan TA 2019 a

berkaitan, bahwa setiap lnstansi Pemerintah secara berjenjang wajib menyusun

Laporan Pertanggungjawaban Kinerja melalui media Laporan Kinerja (LKj).

b. Tujuan

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan Anggaran

adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui capaian kinerja program yang telah dilaksanakan sesuai tugas

dan fungsi berdasarkan rencana strategis Kementerian Kesehatan 2015 -2019;

2) Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good

govemance), serta menuju kawasan penyelenggaraan pemerintah Wilayah

Bebas Korupsi (WBK) dan \Mlayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM);

3) Memberikan evaluasi dan umpan balik dalam rangka penyempurnaan

berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja Biro

Perencanaan dan Anggaran.

3. Sistematika Laporan

Laporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan Anggaran tahun 2019 ini berisi: 1)

penjelasan pencapaian kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran selama Tahun

2019:2) evaluasi kinerja; 3) hambatan dan kendala yang terjadi selama tahun

2019 serta solusinya. Capaian kinerja tahun 2019 juga dibandingkan dengan

capaian kinerja tahun sebelumnya untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan

kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran secara keseluruhan dalam periode 5

tahunan. Selain itu, capaian kinerja tahun 2019 juga dapat digunakan sebagai

bahan acuan rumusan strategi dalam pelaksanaan program atau kegiatan pada

tahun berikutnya. Dengan kerangka pikir seperti itu, sistematika penyajian

laporan akuntabilitas kinerja satuan kerja Biro Perencanaan dan Anggaran

adalah sebagai berikut:

a. Executive Summary (lkhtisar Eksekutif).

b. Bab I (Pendahuluan), menjelaskan gambaran umum satuan kerja

Biro Perencanaan dan Anggaran dan sekilas pengantar lainnya.

c. Bab ll (Perencanaan Kinerja), menjelaskan tentang ikhtisar beberapa hal

penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan

kinerja) dan definisi operasional indikator kinerja kegiatan satuan kerja Biro

Perencanaan dan Anggaran.

?\

7

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

d. Bab lll (Akuntabilitas Kinerja), menjelaskan tentang pencapaian sasaran-

sasaran satuan kerja Biro Perencanaan dan Anggaran dengan

pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

e. Bab lV (Kesimpulan dan Tindak Lanjut), berisi kesimpulan dan tindak lanjut

atas Laporan Akuntabilitas Kinerja satuan kerja Biro Perencanaan dan

Anggaran tahun 2019.

.3

8

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2018

BAB I!

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan

dengan menggunakan indikator kinerja dan target sebagai ukuran dalam

mencapai sasaran strategis. Untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-

2019 tersebut, berbagai program dan kebijakan telah dirumuskan dalam

rencana kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran tahun 2019.

Sebagai tindak lanjut dari perencanaan kinerja, pada awal tahun anggaran

2019 telah ditandatangani penetapan kinerja oleh Kepala Biro Perencanaan

dan Anggaran. Penetapan kinerja ini merupakan suatu bentuk tekad dan

janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi

pemerintah atau unit kerja yang menerima tanggungjawab dengan pihak

yang memberi tanggungjawab. Sehingga dengan demikian, penetapan

kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang

pejabat penerima amanah kepada atasan langsung.

Penetapan kinerja yang telah ditandatangani oleh Kepala Biro Perencanaan

dan Anggaran tersebut merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari

pimpinan yang didukung oleh seluruh jajaran di lingkungan Biro

Perencanaan dan Anggaran untuk menjalankan amanah yang telah di

berikan Sekretaris Jenderal sebagai atasan langsung dalam rangka

mewujudkan suatu target kinerja.

Penetapan kinerja setiap tahun di tandatangani oleh pimpinan satuan kerja,

organisasi serta kementerian pada hakekatnya merupakan wujud

kesungguhan dalam mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis Kementerian 2015 - 2019 sesuai Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor HK.02.0ZMENKES/52I2015 tanggal 6 Februari

2015. Pencapaian visi, misi dan tujuan didukung secara bertahap oleh

seluruh komponen dalam suatu organisasi ditingkat kementerian.

.3

9

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2018

.3

,l ".ii$l

Visi yang terdapat dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015 - 2019

tidak terdapat visi dan misi seperti pada Renstra sebelumnya, namun

mengikuti visi dan misi Presiden Republik lndonesia y aitu " Terwuj udnya

lndonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-royongl' melalui 7 misi pembangunan.

h, ; f ,

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan

yaitu :

a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian lndonesia

sebagai negara kepulauan.

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat

jati dirisebagai negara maritim.

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera.

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

f. Mewujudkan lndonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,

kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

1) meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui

pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat

madani;

2) melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya

upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

berkeadilan;

2

t0

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggannKementeian Kesehatan TA 2018

.3

3) menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan;

dan

4) menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam

tercapainya seluruh Visi Nawa Cita terutama dalam meningkatkan

kualitas hidup masyarakat manusia lndonesia melalui program

lndonesia Sehat dengan tiga pilar yaitu

1) penerapan paradigma sehat;

2) penguatan pelayanan kesehatan;dan

3) jaminan kesehatan Nasional.

Program Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah

Program lndonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat

kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan

finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Salah satu upaya Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Rl dalam

peningkatan derajat kesehatan masyarakat diantaranya melalui upaya

kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna. Pelaksanaan upaya

kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan yang merata dan

terjangkau oleh masyarakat akan memerlukan ketersediaan fasilitas

pelayanan kesehatan serta ketersediaan tenaga kesehatan, dalam arti

pendayagunaan dan penyebarannya harus merata ke seluruh wilayah

sampai ke daerah terpencil sehingga memudahkan masyarakat dalam

memperoleh layanan kesehatan berkualitas.

Sesuai tugas dan fungsinya, Biro Perencanaan dan Anggaran

Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan

anggaran Kementerian Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

Tugas dan fungsi Biro Perencanaan dan Anggaran dalam mendukung

pembangunan kesehatan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut,

yang diajbarkan kedalam program-program pembangunan kesehatan

lt

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2018

untuk meningkatkan kualitas hidup manusia lndonesia dibidang

kesehatan. Salah satu programnya adalah "Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya". Program ini

dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian kesehatan dengan

sasarannya adalah meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerian

Kesehatan dengan lndikator pencapaian sasaran yaitu: meningkatnya

kualitas perencanaan dan penganggaran program pembangunan

kesehatan.

a) Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber.

b) Jumlah dokumen perencanaan, anggaran dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang berkualitas.

c) Jumlah rekomendasi monitoring dan evaluasiterpadu.

3. TUiUAN DAhl SASARAI,I

a. Tujuan

Berdasarkan uraian mengenai visi dan misi diatas maka tujuan

kegiatan Biro Perencanaan dan Anggaran adalah melaksanakan

koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran

Kementerian Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan

peraturan perundang-undangan. Sedangkan secara khusus

bertujuan terselenggarakannya :

1) Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana strategis dan

program transfer daerah;

2) Penyiapan koordinasi dan penyusunan dan evaluasi rencana,

program, dan anggaran pendapatan dan belanja Negara,

3) Penyiapan koordinasi dan penyusunan, pemantauan dan

evaluasi pengelolaan sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah dan standar pelayanan minimal bidang kesehatan;

dan

4) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

.3

12

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2018

b. Sasaran Strategis

Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran program

pembang unan kesehatan.

lndikator pencapaian sasaran hingga tahun 2019 adalah:

1) Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggran

kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber;

2) Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, anggaran dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang berkualitas;

3) Jumlah rekomendasi monitoring dan evaluasiterpadu.

Dengan ditetapkannya sasaran strategis serta indikator capaiannya,

maka diharapkan target indikator setiap tahun akan dapat tercapai

setiap tahun dalam lima tahun sesuai rencana strategis

Kementerian Kesehatan 2015 -2019.

B. PERJAN.IIAN KINERJA TAHUI.I 2019

Perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan

terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelola.

Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk:

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur.

2. Sebagaiwujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi

amanah.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi.

4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

5. Sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Terkait perjanjian kinerja, Biro Perencanaan dan Anggaran akan

melaksanakan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan sebagai target

capaian lndikator Kinerja Kegiatan (lKK), dalam melaksanakan tugas Biro

Perencanaan dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:

.3

l3

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2018

1. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana strategis dan program

transfer daerah;

2. Penyiapan koordinasi dan penyusunan dan evaluasi rencana, program

dan anggaran pendapatan dan belanja negara;

3. Penyiapan koordinasi dan penyusunan, pemantauan, dan evaluasi

pengelolaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan st6ndar

pelayanan minimal bidang kesehatan; dan

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.Sebagai mana

pada table berikut :

Tabel 2.1Matriks Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Biro Perencanaan dan Anggaran

.3

Jumlah provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari berbagai

sumber

34

Jumlah dokumen perencanaan,

anggaran, dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang

berkualitas

26

Meningkatnya kualitas

perencanaan dan

penganggaran program

pembangunan

kesehatan

Jumlah rekomendasi monitoring

dan evaluasiterpadu

34

INDIKATOR KINERJA TARGET2018

SASARAN

t4

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2018

.3

Gambar 2.2Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2019

.3 KEAAENTERIANXESEHATANRtPUEuXINDONESIA

SEKRET.ARI,{T J ENDERAL

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN

PERJAITJIA'{ KII{ERJA TAHUN 20I9

Dalam rangka mervujudkan manajemen pemerintahan -l'ang efektif,transparan dan akuntabel serta berorietttasi pada hasil, kami -vangbertanda tangan di bauah ini.

Nama : Drs. Bayu Teja Mulias'an, M.Pharm, MM, AptJabatan : Kepa.la Biro Perencanaan dan Anggaran

Selanjutnva disebut pihak Jrnama

NamaJabatan

drg. Oscar Primadi. MPllSekretaris Jenderal

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama beqanji akan mervujudkan target kine{a -r'ang seharusnvasesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerjaiangka menengah seperti l'ang telah ditetapkan dalam dokumenperencanaan. Keberhasilan dan kegagdan pencapaian tarBet kinerjatersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supewisi .rang diperlukan serta akarlmelakukan evaluasi terhadap capaian kineda dari pe{anjian danmengambil tindakan .yang diperlukan dalam rangka pemberianpenghargaan dan sanksi.

Pihak kedua.

Jakarta, November 2019

Pihak Pertama,

()y ar Pritttadr. I)r-!r. IJavu Trja Muliawarr, M.Phanrr. MM, AptNtP. 1967(bO5t9q3{)310,02t96l t0201988031o13

t5

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2018

.3

PERJANJIAIY KII{ERJA

Unit Orggnisasi Eselon llTahun

Biro Perencanaan dan Anggaran2019

I Meningkatnr.a provinsi -r,ang 3-lPerencanaan danPenganggaran ProgramPembangunanKesehatan

memiliki rencana limatahun dan anggarankesehatan terintegrasidari berbagai sumber

2. Jumlah dokumenp€nencanaan, anggaran,dan evalusi pembangunankesehatan .vangberkualitas

26

3. Jumlah rekomendasimonitoring dan evaluasiterpa.du

3.1

tr.alrtrnlbrencanaarr dan PenganggaranProgram Pembangu nan Kesehatan

AnttrrraRp, 78.693.049.OoO.

Sekretaris Jenderal

Jakana. November 2Ol9

Kep*rla Biro lrerrncanaan dan Anggir rar r

()sc'ar Prinradi, MPll I )rs. Mrrliarvarr, M.Pharnr, MM, AptNII' l(l(r I lO2Oltl88().i I O l.i \il, I (Xt.to3 I o()2

t6

Target

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

BAB IlI

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

engukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya

membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana,

atau target melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan Permenpan

PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akutabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah dan peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 241OIMENKES/PER/X!\|?O11 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Kesehatan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui

sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh Biro

Perencanaan dan Anggaran dalam kurun waktu Januari - Desember 2019.

Pengukuran kinerja dilakukan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam rangka penrujudan visi dan misi instansi pemerintah.

Sedangkan pengukuran yang dimaksud merupakan hasil suatu penilaian yang

sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan/sub

kegiatan yang dapat berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil,

dampak dan manfaat.

Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan

realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator,

sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing

indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi

menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam

perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap

program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya

guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,

pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Biro

Perencanaan dan Anggaran khususnya dibandingkan dengan Tahun 2018.

Manfaat pengukuran kinerja untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak

17

.3

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka

mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen

lndikator Kinerja Utama (lKU) dan Penetapan Kinerja.

Berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran dan

Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja output yaitu.

1. Jumlah Provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan

terintegrasi dari berbagai sumber;

2. Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, anggaran dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang berkualitas; dan

3. Jumlah rekomendasi monitoring dan evaluasiterpadu.

Capaian Kinerja yang telah dibuat semata mata untuk mendukung sasaran dan

tujuan utama dari Biro Perencanaan dan Anggaran yaitu :

Tujuan"terwujudnya peningkatan koordinasi dalam

penyusunan perencanaan, penganggaran, dan evaluasipembangunan kesehatan yang efektif dan efisien"

Sasaran "Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaranprogram pembangunan kesehatan"

.3

18

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

Berikut adalah Capaian Kinerja 5 Tahun Terakhir Yaitu Tahun 2015 - 2019

Tabel 3.1Target dan Realisasi Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran

Tahun 201 5

Tabel 3.2Target dan Realisasi Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran

Tahun 2016

1. Jumlah Provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari

berbagai sumber

I 9

2. Jumlah dokumen kebijakan

perencanaan, anggaran dan

evaluasi pembangunan kesehatan

yang berkualitas

25 26

3. Jumlah rekomendasi

monitoring dan evaluasi terpadu34 34

Meningkatnya

kualitas

perencanaan

dan

penganggaran

program

pembangunan

kesehatan

!ndikator KinerjaTarget2015

Realisasi

2015Sasaran

16 16

1. Jumlah Provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari

berbagaisumber

25 25

2. Jumlah dokumen kebijakan

perencanaan, anggaran dan

evaluasi pembangunan kesehatan

yang berkualitas

34 34

Meningkatnya

kualitas

perencanaan

dan

penganggaran

program

pembangunan

kesehatan

3. Jumlah rekomendasi

monitoring dan evaluasi terpadu

lndikator KineriaTarget2016

Sasaran

t9

.(

Realisasi

2016

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

Tabel 3.3Target dan Realisasi Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran

Tahun 2017

Tabel 3.4Target dan Realisasi Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran

Tahun 2018

Jumlah Provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari

berbagai sumber

25 25

Jumlah dokumen perencanaan,

anggaran, dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang

berkualitas

25 25

Jumlah rekomendasi monitoring

dan evaluasiterpadu34 34

Meningkatnya

kualitas

perencanaan

dan

penganggaran

program

pembangunan

kesehatan

Target2017

Realisasi

2017Sasaran lndikator Kineria

Jumlah Provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari

berbagai sumber

30 30

26 26

Jumlah dokumen perencanaan,

anggaran, dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang

berkualitas

34Jumlah rekomendasi monitoring

dan evaluasiterpadu34

Meningkatnya

kualitas

perencanaan

dan

penganggaran

program

pembangunan

kesehatan

lndikator KinerjaTarget

2018

Realisasi

2018Sasaran

20

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

Tabel 3.5Target dan Realisasi Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran

Tahun 2019

a. Terobosan yang Dilakukan

Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2019 Biro Perencanaan dan

Anggaran sebagai berikut:

1. Penambahan Menu Ruang publik pada aplikasi E-Renggar sebagai

sarana publikasi hasil survey kepuasan pelayanan di Biro Perencanaan

dan Anggaran

Gambar 3.1Menu Ruang Publik pada Aplikasi E-Renggar

a?t

.3

SISITM INTORIIASI KIMTNITRIAN KTSTHAIAT{

tilrflvt l -Rtll\l

ry"-E

Jumlah Provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari

berbagaisumber

34 34

Jumlah dokumen perencanaan,

anggaran, dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang

berkualitas

26 26

Jumlah rekomendasi monitoring

dan evaluasi terpadu34 34

Meningkatnya

kualitas

perencanaan

dan

penganggaran

program

pembangunan

kesehatan

Target2019

Realisasi

2019Sasaran lndikator Kinerja

Dnx rP8\

2t

ilrtua

tl

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

.3

2. Mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari lnspektorat

Jenderal Kementerian Kesehatan

Gambar 3.2Piagam WBK Biro Perencanaan dan Anggaran

3. Meningkatkan kompetensi tenaga dengan melakukan diklat jabatan

fungsional perencana (JFP) maupun melalui ln Passing perencana agar

perencanaan pembangunan kesehatan dengan pendekatan semakin

teri ntegrasi peren cana an (i nte g rated p I an n i n g)

4. Memfasilitasi sistem monitoring capaian kinerja Akuntabilitas Kinerja

lnstansi Pemerintah (AKIP) yang terintegrasi di lingkungan Kementerian

Kesehatan Republik lndonesia melalui aplikasi E-Performance

b. Perbandingan Kinerja antara Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019

Pencapaian Kinerja Biro Peren@naan dan Anggaran pada tahun 2016

sampai dengan tahun 2019 sesuai dengan indikator kinerja dalam Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan dapat dibandingkan dengan gambaran

sebagaimana tabel berikut.

HAGAII WBK

!II R(} PI'NF:N(-ANAAN DAN AN(X;ARANS }.: KR ETAR I AT., }:N D}:NAL

r.+

LtryMff.{*{ldbro.&br. Drd enrFi (I'En

Trhuo ,19

,, l)rttlrw.r.,,r'\ r.rx^qr,)

22

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

Tabel3.6Tabel Perbandingan Target dan RealisasiCapaian (o/o) Tahun 2015 s.d 2019

TABET PEREANOINGAN CAPAIAiI I(INERJA

TAHUN 2015 - 2019

attu2015 ttru!016 tltul0!7 rtrumlS ltru2019

lt .:':::

.3

tTACG

.:

src!Ail

::

:jIALI

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari tiga indikator yang ditetapkan

untuk dicapai oleh Biro Perencanaan dan Anggaran yang tercapai seluruhnya

adalah indikator pertama dan indikator kedua. Pencapaian ini didukung dari

berbagai sumber daya yang ada di Biro Perencanaan dan Anggaran, mulai dari

dukungan sumber daya manusia, sumber dana, kerja sama yang baik dengan

mitra kerja baik lintas sektor maupun lintas program. Biro Perencanaan dan

Anggaran terus berupaya meningkatkan kualitas kerja untuk mendukung

terwujudnya visi dan misi dalam nawa cita. Untuk indikator yang ketiga telah

tercapai seluruhnya sebanyak 34 laporan monitoring dan evaluasi terpadu.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor

HK.O2.O21MENKES/22112016 tentang Pembina, Pendampingan dan

Koordinator, serta Pendukung Pembina Wlayah di Lingkungan Kementerian

23

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

Kesehatan dalam Kepmenkes ketiga poin 8 menyampaikan laporan akhir untuk

mendukung Laporan Kinerja Kementerian Kesehatan.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA 2019

Dalam rangka mengetahui pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Biro

Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan, dilakukan pengukuran

terhadap indikator - indikator kinerja output kegiatan yang tercantum dalam

dokumen Rencana Strategis Kementerian Kesehatan.

Tabel 3.7Alokasi Anggaran untuk Dukungan lndikator Kineria

Tahun 2019 Tanpa Dana Dekonsentrasi

.3

100 3,043,538,000 1,476,408,000 48,5034 341 Jumlah Provinsi

yang memiliki

rencana lima

tahun dan

anggaran

kesehatan

terintegrasi dari

berbagai sumber

58,123,807,985 82,4526 26 100 70,499,326,000Jumlah dokumen

perencanaan,

anggaran, dan

evaluasi

pembangunan

kesehatan yang

berkualitas

2

10,004,646,650 87,6134 34 100 1 1 ,419,302,000Jumlah

rekomendasi

monitoring dan

evaluasiterpadu

3

ANGGARAN REALISASI

24

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN %

Laporan Knerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

1. Definisi Operasional lndikator Kinerja 2019

Untuk memberikan kejelasan atas satu sasaran strategis yang akan

dilaksanakan oleh Biro Perencanaan dan Anggaran, maka kami uraikan

terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

Tabel 3.8Definisi lndikator

lndikator yang telah dijabarkan diatas tentu masih berupa narasi yang belum

dapat diukur Secara kuantitas, maka Biro perencanaan menyusun tata cara

perhitungan lndikator Kinerja sebagai berikut

Tabel3.9Keluaran (Output), lndikator Kneria dan Target Kineria di Biro

Perencanaan dan Anggaran Tahun 2019

Jumlah Provinsi yang memiliki

rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi dari berbagai

sumber

Jumlah provinsi yang mempunyai dokumen

pemetaan anggaran kesehatan di Provinsi

yang sesuai dengan prioritas nasional dengan

menggunakan dana APBN dan APBD

1

Jumlah dokumen perencanaan,

anggaran, dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang

berkualitas

Dokumen-dokumen perencanaan strategis,

perencanaan, anggaran, dan evaluasi

pembangunan kesehatan yang sinkron antara

RPJMN, Renstra, RKP, Renja l(L dan RKA

t(L dan diselesaikan tepat waktu

2

Laporan rekomendasi yang dihasilkan dari

hasil kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu

oleh Binwil

3 Jumlah rekomendasi monitoring dan

evaluasiterpadu

NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

34Provinsiyang memiliki

rencana dalam kurun waktu

lima tahun dengan anggaran

kesehatan terintegrasi dari

berbagai sumber dana

(APBN dan APBD)

Jumlah Provinsi Yang

memiliki rencana lima

tahun dan anggaran

kesehatan terintegrasi

dari berbagaisumber

Meningkatnya kualitas

perencanaan dan

penganggaran

program

pembangunan

kesehatan

TARGET

2019CARA PERHITUNGANSASARAN

25

INDIKATOR

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

.3

Jumlah dokumen

perencanaan,

anggaran, dan

evaluasi

pembangunan

kesehatan yang

berkualitas

Jumlah dokumen = Jumlah

dokumen perencanaan +

Jumlah dokumen anggaran +

jumlah dokumen evaluasi

yang dihasilkan dalam 1

tahun anggaran

26

Jumlah rekomendasi

monitoring dan

evaluasiterpadu

Jumlah rekomendasi yang

dihasilkan dari hasil kegiatan

monitoring dan evaluasi

terpadu oleh Binwil

34

2. Analisis Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian lndikator 2019

1. lndikator Pertama

a) Hal-hal yang Mempengaruhi Pencapaian Target

lndikator pertama untuk mencapai sasaran kinerja Biro

Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan adalah jumlah

Provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan

terintegrasi dari berbagai sumber definisi operasional dari indikator

pertama adalah jumlah provinisi yang mempunyai dokumen

pemetaan anggaran kesehatan di provinsi yang sesuai dengan

prioritas nasional dengan menggunakan dana APBN dan APBD.

Cara perhitungan Provinsi yang memiliki rencana dalam kurun

waktu lima tahun dengan anggaran kesehatan terintegrasi dari

berbagai sumber dana (APBN dan APBD). Secara umum, indikator

pertama telah tercapai. Anggaran yang dialokasikan dalam rangka

mencapai target indikator pertama adalah sebesar Rp.

3,043,538,000 dari total anggaran Biro Perencanaan dan Anggaran

dengan capaian realisasi Rp. 1,476,408,000 atau 48,51 o/o.

Output dari kegiatan yang terkait langsung maupun tidak langsung

dengan pencapaian indikator ini, pada umumnya dapat tercapai

seluruhnya (100%) dengan menghasilkan kinerja jumlah Provinsi

yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan

26

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

terintegrasi dari berbagai sumber sejumlah 34 Provinsi sebagai

berikut.

Tabel 3.10Provinsidengan Rencana Lima Tahun dan Anggaran Kesehatan yang Terintegrasi

Pencapaian indikator pertama yang mampu mencapai target yang

direncanakan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

1) Undang - Undang Kesehatan.

2) Permenkes Nomor 7 Tahun 2014.

3) Hasil trilateral meeting.

4) Adanya partisipasi aktif dari Dinas Kesehatan Provinsi dalam

menyusun Rencana Strategis Daerah.

5) Peran serta aktif Pemerintah Daerah dalam mendukung sektor

kesehatan dengan dukungan APBD khususnya untuk anggaran

kesehatan yang terintegrasi dari berbagai sumber.

.3

1 Aceh 18 Nusa Tenggara Timur

2 Sumatera Utara 19 Nusa Tenggara Barat

3 Sumatera Barat 20 Kalimantan Timur

4 Riau 21 Kalimantan Barat

225 Kep. Riau Kalimantan Utara

6 Jambi 23 Kalimantan Tengah

7 Bengkulu 24 Kalimantan Selatan

8 Sumatera Selatan 25 Gorontalo

I Kep. Bangka Belitung 26 Sulawesi Utara

10 Lampung 27 Sulawesi Barat

11 Banten 28 Sulawesi Selatan

2912 Jawa Barat SulawesiTengah

13 DKI Jakarta 30 Sulawesi Tenggara

3114 Jawa Tengah Maluku

15 Dl Yogyakarta 32 Maluku Utara

3316 Jawa Timur Papua

Bali 3417 Papua Barat

27

No Provinsi No Provinsi

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

b) Tantangan

1) Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan yang

ada di daerah sehingga kehadiran peserta tidak bisa

mencapai 100o/o.

2) Peserta menggunakan dana APBD.

c) Solusi

Pemecahan tantangan yang dilakukan ialah mempersiapkan dan

mensosialisasikan jadwal kegiatan sehingga tidak bersamaan

dengan kegiatan di daerah serta menumpuk di akhir tahun.

d) Rencana Tindak Lanjut

Sebagai upaya yang akan dilakukan untuk indikator ini adalah

monitoring dan evaluasi secara berkala ke provinsi dan

memberikan feedback laporan ke Provinsi

2. lndikator Kedua

a) Hal-ha! yang Mempengaruhi Pencapaian Target

lndikator kedua untuk mencapai sasaran kinerja Biro Perencanaan

dan Anggaran Kementerian Kesehatan adalah jumlah dokumen

kebijakan perencanaan, anggaran dan evaluasi pembangunan

kesehatan yang berkualitas. Deflnisi operasional dari indikator

kedua adalah dokumen-dokumen perencanaan strategis,

perencanaan, anggaran, dan evaluasi pembangunan kesehatan

yang sinkron antara RPJMN, RKP, Renja KL, dan RKA KL dan

diselesaikan tepat waktu. Cara perhitungan indikator kedua dengan

Jumlah dokumen = Jumlah dokumen perencanaan + Jumlah

dokumen anggaran + jumlah dokumen evaluasi yang dihasilkan

dalam 1 tahun anggaran.Secara umum, indikator kedua telah

tercapai. Biro Perencanaan dan Anggaran menetapkan alokasi

anggaran dalam rangka mencapai target indikator kedua adalah

sebesar Rp. Rp. 70,499,326,000 dengan capaian realisasi Rp.

58,123,807,985 atau 82,Mo/o.

Output dari kegiatan yang terkait langsung maupun tidak langsung

dengan pencapaian indikator ini pada umumnya dapat tercapai

seluruhnya (100%) dengan menghasilkan kinerja sejumlah 26

dokumen yang ditetapkan atau mencapai lOOo/o. Berikut rincian 26

28

.3

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

dokumen perencanaan, anggaran, kebijakan, dan evaluasi

pembangunan kesehatan

Tabel 3.11Tabel Dokumen Perencanaan, Anggaran, Kebijakan, dan Evaluasi

Kesehatan

A. PERENCANAAN

1. Kegiatan Pendampingan Tata Kelola

2. Trilateral Meeting

3. Penyusunan Dokumen Renja-KL

4. Rakontek DAK - Penilaian Teknis dan

Verifikasi Usulan DAK Bidang Kesehatan

5. Perencanaan Belanja Mengikat

6. Rancangan Teknokratik Renstra 2O2O -

2024

7. Perencanaan Dana Dekonsentrasi

8. Permenkes Standar Teknis Penerapan

SPM

9. Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus

(Juknis DAK)

10. Rakontek Perencanaan

11. Penyusunan Proposal DAK

12. Dokumen Revisi RKA-KL Kementerian

Kesehatan Tahun Berjalan

13. Penyusunan RKA-ruL Kementerian

Kesehatan Tahun Berikutnya

14. Penyusunan Output

15. Penyusunan dan Revisi RKA-KL Satker

16. RKA DAK

B PENGANGGARAN

17. KSP

18. Evaluasi Program Prioritas (Stunting)

19. Evaluasi PHLN

20. Reviu LKj Unit Organisasi

21. Reviu LKj Kementerian Kesehatan

22. Evaluasi Pelaksanaan Sistem

Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) untuk Unit

Organisasidan Satker

23. Evaluasi Dana Dekonsentrasi dan

c EVALUASI

NO PROSES JUMLAH DOKUMEN

29

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

Pencapaian indikator kedua yang mampu mencapai target yang

direncanakan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

1) Kegiatan - kegiatan yang menjadi sumber dari dokumen yang

tercantum pada indikator kedua adalah kegiatan yang telah rutin

setiap tahun dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Anggaran,

sehingga rata - rata para pegawai telah mengetahui langkah apa

yang perlu disiapkan.

2) Kepala satuan kerja mendukung penuh berjalannya kegiatan -kegiatan dalam rangka mendukung tercapainya proses

perencanaan, penganggaran dan evaluasi di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang lebih baik sehingga memudahkan

tercapainya indikator kedua.

3) Koordinasi dan komunikasi di tingkat internal dan eksternal

(lintas program dan lintas sektor) yang semakin baik dalam

rangka mencapai tujuan yang ditetapkan dalam setiap

pelaksanaan kegiatan.

b) Tantangan

1) Tantangan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kedua

yaitu belum terstrukturnya proses pengumpulan 26 dokumen

yang menjadi dasar indicator kedua Biro Perencanaan dan

Anggaran

2) Belum optimalnya penggunaan anggaran dikarenakan

banyaknya kegiatan yang berjalan berbarengan di dalam internal

satuan kerja

c) Solusi

1) Menyusun sebuah SOP dalam proses pengumpulan dokumen

sehingga lebih terstruktur

24

25

26

Transfer Daerah

Koordinasi PISPK

Pelaporan dan Pemantauan Program

Laporan DAK

PROSES JUMLAH DOKUMENNO

30

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

2) Mempersiapkan dan mensosialisasikan jadwal kegiatan sehingga

kegiatan bisa berjalan dengan harmonis

3) Melakukan integrasi kegiatan sehingga penggunaan dana lebih

efisien

d) Rencana Tindak Lanjut

1) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan rutin yang dilaksanakan

setiap tahun secara lebih baik dengan komunikasi dan koordinasi

yang lebih erat dengan uniUkementerian/lembaga terkait;

2) Menguatkan teamwork, menganalisis beban kerja,menyusun

SOP, penyiapan penerapan standar mutu (lSO), penyiapan

sarana-prasarana penunjang pencapaian kinerja;

3) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan uniUinstansi

terkait di tingkat Pusat dan Daerah untuk mempersiapkan

pelaksanaan kegiatan sehingga dapat dihasilkan output yang

lebih baik;

4) lntegrasi kegiatan yang mempunyai tujuan atau target yang

sama;

5) Meningkatkan kapasitas SDM perencana Pusat dan Daerah;

6) Pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung proses

perencanaan, penganggaran, dan pelaporan/evaluasi;

7) Pemanfaatan data-data dan informasi kesehatan serta hasil

kajian, analisis, dan assesment yang tersedia sebagai dasar

penyusunan perencanaan dan anggaran berbasis bukti

(evidence based);

8) Mengembangkan bank data/informasi kebijakan, perencanaan,

dan anggaran

3. !ndikator Ketiga

a) Hal-hal yang Mempengaruhi Pencapaian Target

lndikator ketiga untuk mencapai sasaran kinerja Biro Perencanaan

dan Anggaran Kementerian Kesehatan adalah jumlah rekomendasi

monitoring dan evaluasi terpadu. Definisi operasionalnya adalah

laporan rekomendasi yang dihasilkan dari hasil kegiatan monitoring

dan evaluasi terpadu oleh binwil. Cara perhitungan untuk indikator

ketiga adalah Jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari hasil

3l

Laporan Knerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

.3

kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu oleh Binwil. Cara

perhitungan untuk indikator ketiga adalah Jumlah rekomendasi yang

dihasilkan dari hasil kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu oleh

Binwil. Anggaran yang dialokasikan dalam rangka mencapai target

indikator ketiga adalah sebanyak Rp.10,004,646,650 dari total

anggaran Biro Perencanaan dan Anggaran dengan realisasi

sebesar Rp.1 1 ,419,302,000 atau 87 ,61 o/o.

Output dari kegiatan yang terkait langsung maupun tidak langsung

dengan pencapaian indikator ini pada umumnya dapat tercapai

seluruhnya (100%) dengan menghasilkan kinerja sejumlah 34

dokumen yang ditetapkan atau mencapai 100o/o.

Faktor yang mendukung pencapaian indikator ketiga adalah

monitoring program yang menggunakan pendekatan binwil dengan

melibatkan peran serta dari seluruh unit utama, serta konfirmasi

pimpinan untuk melaksanakan program secara terpadu.

b) Tantangan

Kendala yang dihadapi untuk mencapai target indikator ketiga ialah

hasil akhir laporan wilayah binaan dari unit utama membutuhkan

waktu dan koordinasi untuk menyampaikan ke Biro Perencanaan

dan Anggaran.

c) Solusi

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia

Nomor HK.02.0ZMENKES/22112016 tentang Pembina,

Pendampingan dan Koordinator, serta Pendukung Pembina

Wilayah di Lingkungan Kementerian Kesehatan dalam Kepmenkes

ketiga poin I menyampaikan laporan akhir untuk mendukung

Laporan Kinerja Kementerian Kesehatan. Biro Perencanaan dan

Anggaran sudah membuatkan surat dan telah mengingatkan ke unit

utama melalui surat Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran

Nomor. PS.04.01/4.31422512019 tanggal 1 Oktober 2019 Perihal

Permintaan Laporan Pembinaan Wilayah 2019 dan melalui

whatsapp group evaluasi dan pelaporan Kementerian Kesehatan

sehingga indikator ketiga berhasil tercapai sesuai dengan target

yang telah ditentukan, yaitu 34 laporan monev terpadu. Selain itu,

faktor yang mendukung pencapaian indikator ketiga adalah

32

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

monitoring program yang menggunakan pendekatan binwil dengan

melibatkan peran serta dari seluruh unit utama, serta konfirmasi

pimpinan untuk melaksanakan program secara terpadu.

d) Rencana Tindak Lanjut

a. Meningkatkan kualitas melalui penyempurnaan sistem metode,

instrumentasi dan analisis;

3) Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program;dan

4) Tetap berkoordinasi dengan unit utama pada Januari 2019 untuk

menyampaikan data terkait laporan monev terpadu

C. SUMBER DAYA/REALISASI ANGGARAN

Dalam mencapai kinerjanya, Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat

Jenderal didukung oleh beberapa sumber daya, antara lain Sumber Daya

Manusia dan Anggaran.

1. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai Biro Perencanaan dan Anggaran yang tercatat di

dalam database kepegawaian hingga 31 Desember 2019 adalah

sebanyak 76 (tujuh puluh enam) orang dengan rincian sebagai berikut

a. Kondisi Pegawai berdasarkan Jabatan

Diagram Pegawai Biro Perencanaan dan AnggaranBerdasarkan Jabatan Tahun 2019

Jabatan Strukural22.4%

Jabatan Fungsion al Tertentu11.8%

Jabatan Fungsional Umum

65.8%

Jabatan Srukural : 17 Orang

Jabalan Fungsional Tertentu : I Orang

Jabatan Fungsional Umum : 50 Orang

33

.3

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

b. Kondisi Pegawai berdasarkan jenis kelamin :

Diagram Pegawai Biro Perencanaan dan AnggaranBerdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019

PEREMPUAN53.9%

Diagram Pegawai Biro Perencanaan dan Anggaran

Berdasarkan PangkaUGolongan Tahun 2019

LAKI . LAKI46.L9b

Laki - lak'

Perempuan

OrangOrang

3541

c. Kondisi Pegawai berdasarkan Pangkat / Golongan:

25

20

15

10

\..P \.9 -.! .{? -)-\i^rs +\

Qo' xloeo'

.C"cs'^

"'eQo

34

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

d. Kondisi Pegawai berdasarkan Pendidikan

1 Sekolah Menengah Atas 5

2 SMEA 1

3. D.lll Kesehatan Lingkungan 1

4 D.lllAnalis Kesehatan 1

5 D.lll Kesehatan Gizi 1

6 D.lll Teknik lnformatika 1

7 D.lll Teknik Komputer lnformatika 1

I D.lllAkuntansi 2

S.1 Psikologi 1

10 S.1 Keperawatan 1

11 S.1 Kesehatan Masyarakat 13

12 S.1 Gizi 1

13. S.1 Teknik lnformatika 1

14. S.1 Sosial Politik 1

15. S.1 Ekonomi Manajemen 1

16. S.1 Ekonomi 1

17 S.1 Ekonomi Manajemen Keuangan 2

18. S.1 EkonomiAkutansi 2

19 S.1 Statistik 1

20 S.1 Administrasi 1

21 S. 1 Administrasi Negara 1

22 S. 1 Administrasi Publik 1

23 Dokter Umum 2

24 S.2 Kesehatan Masyarakat I125 S.2 Magister Administrasi Rumah Sakit

126 S.2 Magister Epidemiologi

127 S.2 Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

128 S.2 Magister Biostatistik

129 S.2 Magister Ekonomi Kesehatan

330 MPH

131 S.2 Magister llmu Kesehatan

532 S.2 Magister of Public HealthI33 S.2 Magister llmu Kesehatan Masyarakat

1S.2 Ekonomi34135. S.2 Magister Ekonomi Pembangunan & Perencanaan

2S.2 Mgister Manajemen36.137 S.2 Perencanaan dan Kebijakan Publik

No Pendidikan Jumlah

35

9.

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

38 S.2 Manajemen Keuangan 1

39 S.2 Manajemen SDM 1

40 S.2 Public Administration 1

Total 75

Sepanjang tahun 2019, terdapat beberapa perubahan kondisi pegawai

karena pergantian, perpindahan, penambahan dan pengurangan

pegawai baik dari dalam maupun luar Satker Biro Perencanaan dan

Anggaran dengan rincian sebagai berikut:

1. Promosi dan Mutasi Pejabat Struktural Ke Luar Satker: 2 orang

(Hendra Gunawan, Rahmat Kurniadi)

2. Promosi dan Mutasi Pejabat Struktural Ke Dalam Satker: 1 orang

(MalikiArif Budianto)

3. Promosi Pejabat Struktural lnternal Satker: 1 orang (Handry

Mulyawan)

4. Rotasi Pejabat Struktural lnternal Satker: 3 orang (Nurhadi Raharjo,

Risca Ardhyaningtyas, \Mndu Kusumo)

5. Mutasi Pegawai Ke Dalam Satker: 1 orang (Dena Risty Lestari)

6. Pegawai mencapai Batas Usia Pensiun 2019: 1 orang (Teguh

\Mnarno)

Dari segi pengembangan pegawai di tahun 2019, maka ada beberapa

jenis pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan yaitu:

1. Diklat Kepemimpinan Tk. lll: 1 orang (Susiyo Luchito)

2. Diklat Kepemimpinan Tk. lV: 1 orang (Levi Dhynianti)

3. Diklat Jabatan Fungsional Perencana Muda : 3 orang (Munim Fauzi,

Yulius Widiyantoro, Roni Razali)

4. Diklat Jabatan Fungsional Perencana Pratama : 1 orang (Efraim

Mudumi)

5. Pelatihan Public Speaking Batch 1 . 17 orang (Susiyo Luchito, Dwi

Rini Setyawati, Budi Perdana, Risca Ardhyaningtyas, Ermawan, Okta

lskandaria, Andrayanto, Sukrisno, Catur lndah Kusumawati, Aris

Diyanto, Roni Razali, Duwi Nuryani, Amira Putri Dewi, Renatta Mega

Putri, Efraim Mudumi, Nurul lndria sari, Mohammad Hadi subrata)

6. Pelatihan Public speaking Batch 2: 20 orang (Djembar \Mbowo,

Anita Amiratih, lsmail lmaduddin, Suparmo, Munim Fauzi, Triyas

Pramesti, Anita Dwi lngati, Tutut Arifatul Khoirida, Aswin Dwiyono,

36

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

Sonik Dwi Ardianto, Saptono, Dena Risty Lestari, Marliana, Julia

Rahmadona, Galih PutriY, Fahlepi lndriansyah, Desyana, Deasy Eka

Saputri)

7. Training Effective Leadership : 20 orang (Bayu Teja Muliawan,

Halimatussa'diah, Maliki Arif Budianto, Susiyo Luchito, Ermawan,

Mutiyarsih, Dwii Rini Setyawati, lda Farida, Mahmud Fauzi, Handry

Mulyawan, Levi Dhynianti, Nurhadi Raharjo, Roni Razali, Budi

Perdana, Risca Ardhyaningtyas, Munim Fauzi, Okta lskandaria,

Andrayanto, Yulius Widiyantoro, Efraim Mudumi)

8. Pelatihan Evaluasi Program Kesehatan: 20 orang (Windu Kusumo,

Deasy Eka Saputri, Tina Safaria, Saptono, Dian Shinta F, Catur

lndah Kusumawati, Candra Sagita Zulnawa, Mahmud Fauzi, Galih

Putri Y, Handry Mulyawan, Kurniati, Nurhadi Raharjo, Levi Dhynianti,

Sonik Dwi Ardianto, lsmail lmaduddin, Okta lskandaria, Renatta

Mega Putri, Yulius \Mdiyantoro, Dena risty Lestari, Muhammad Hadi

Subrata)

9. Pegawai yang Selesai Tugas Belajar: 3 orang (Galih Putri Yunistria,

lda Farida, Ayu Kurniawati)

10. Pegawai yang memperoleh izin belajar: 2 orang (Arief Priyono dan

Nur Auliah)

11. Pegawai yang cuti di luar tanggungan negara 1 orang (Lusi Afriani)

2. Sumber Daya Anggaran

Dalam mencapai kinerjanya, Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat

Jenderal didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dariAPBN.

Sesuai DIPA Tahun 2019, anggaran Biro Perencanaan dan Anggaran

Sekretariat Jenderal sebesar Rp84,962,166,000 (Delapan Puluh Empat

Miliar Sembilan Rafus Enam Puluh Dua Juta Rupiah).

a. RealisasiAnggaran

Untuk tahun 2019, Biro Perencanaan dan Anggaran mendapat

dukungan anggaran sesuai DIPA Tahun 2018 Nomor: SP DIPA-

024.01.1.465915t2019 Tanggal 31 Desember 2019 dengan pagu

sebesar Rp84,962,166,000 (Delapan Puluh Empat Miliar sembilan

Ratus Enam Putuh Dua Juta Rupiah). Pada tahun 2019 terdapat 7

37

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

.3

1) Revisi ke-1 Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-

024.01.1.46591512019 tanggal 20 Juni 2019 sebesar Rp.

1 2.066.331.000 (untuk buka blokir);

2) Revisi ke-2 Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-

024.01.1.46591512019 tanggal 28 Agustus 2019 (revisi penarikan

halaman lll DIPA)

3) Revisi ke-3 Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-

024.01.1.46591512019 tanggal 19 September 2019 (Pergeseran

Anggaran sebesar Rp6.234.569.000 ke Biro Kepegawaian);

4) Revisi ke-4 Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-

024.01.1.46591512019 tanggal 30 Oktober 2019 (Penambahan

dana lnsentif sebesar Rp500.000.000).

5) Revisi ke -5 Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-

024.01.1.46591512019 tanggal 28 November 2019 (Perubahan

halaman lll DIPA)

6) Revisi ke-6 Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-

024.01.1.46591512019 tanggal 31 Desember 2019 (Penambahan

Penerimaan Hibah berupa hibah uang sebesar Rp5.516.788.000)

7) Revisi ke-7 Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-

024.01.1.46591512019 tanggal 31 Desember 2019 (Penambahan

Penerimaan Hibah berupa hibah uang sebesar Rp779,329,000)

Sesuai dengan DIPA revisi terakhir tanggal 31 Desember 2019, Biro

Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan mengelola

anggaran sebesar Rp84,962,166,000 dengan rincian sebagai berikut:

38

1 APBN-P 2019 Rp.78,693,049,000

Hibah (WHO, CDC, UNICEF)2 Rp.6,269,1 17,000

No Sumber Dana Nilai

Total Rp. 84,962,166,000

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

SumberTabel 3.12

Biro Perencanaan dan 2019

Pada tahun 2019 Realisasi yang dapat dicapai Biro Perencanaan dan

Anggaran berdasarkan data OM-SPAN Kementerian Keuangan

tanggal 13 januari 2020 sebesar Rp63,336,005,999 atau 80,48% untuk

realisasi dana yang bersumber dari APBN-P 2019 dan

Rp6,286,856,636 atau 100% untuk realisasi dana yang bersumber dari

Hibah Luar Negeri (PHLN) sehingga realisasi total sebesar Rp

69,604,862,635 atau 81,92o/o.

Hal-hal yang mempengaruhi realisasi anggaran tahun 2019 adalah

menumpuknya kegiatan di akhir yang menyebabkan kegiatan satu

dengan yang lain tidak berjalan harmonis sehingga tidak maksimalnya

realisasi anggaran pada tahun 2019

Tabel3.13Alokasi Dan Realisasi APBN-P Tahun 2019

DJA25 Januari202O

53,739,265,300,000 4,978,510,6532036.501 Pendampingan Tata Kelola

Program Kesehatan (10 Lokasi)

52,8/,6,342,000 48,938,345,817 78,52Layanan Perencanaan Bidang

Kesehatan (1 Layanan)

2036.952

7L,3L11,419,302,000 9,405,893,855Layanan Pemantauan dan

Evaluasi Bidang Kesehatan (1

Layanan)

2036.953

79,99'1,649,400,000 1,319,332,700Layanan Dukungan Manajemen

Satker (1 Layanan)

2036.970

3,192,869,162 90,893,512,705,000Layanan Perkantoran (12 Bulan)2036.994

OUTPUT PAGU REVISI REALISAS' %

TOTAL 79,693,049,000 63,336,005,999 80,48

KODE

AKUN

Sumber: data OM-SPAN dan E-Monev

39

.3

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementeian Kesehatan TA 2019

Tabel 3.14Alokasi Dan Realisasi Hibah Tahun 2019

Sumber : data OM-SPAN dan E-Monev DJA 25 Januari 2019

b. Realisasi Anggaran Dana Dekonsentrasi

Sama seperti tahun 2018 Biro Perencanaan dan Anggaran menerima

dana Dekonsentrasi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan (Dekonsentrasi-O1)

Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan

Kesehatan. Satuan Kerja Dekon di bawah Biro Perencanaan dan

Anggaran mencapai 34 Provinsi di seluruh lndonesia.

Alokasi anggaran dan realisasi penggunaan dana dekonsentrasi Tahun

2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15Alokasi dan Realisasi Penggunaan Dana Dekosentrasi

Tahun 2019

.3

2036.952 Layanan Perencanaan Bidang

Kesehatan (1 Layanan)

4,4es,041,0001 4,498,946,188 toj%

2036.952 Layanan Perencanaan Bidang

Kesehatan (1 Layanan)

1,770,076,0001 1,769,910,448 100%

OUTPUT

TOTAL

PAGU REVISI REALISASI O/O

6,269,117,000 6,269,956,636 100%

KODE

AKUN

396,944,000 365,181,350 92.00521811 Belanja Barang

Persediaan

Barang Konsumsi

521211 Belanja Bahan 676,894,000 637,200,500 94 14

Belanja Honor

Operasional

Satuan Kerja

2,390,160,000 2.358.514.000 98.68521115

13,884,984,000 12,330,041,480 88.80Belanja

Perjalanan Dinas

Paket Meeting

Luar Kota

524119

DetailAkun Alokasi Realisasi Yo

40

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

17,206,624,000524114 Belanja Perjadin

Paket Meeting

Luar Kota

14,982,141,816 87.O7

522151 Belanja Jasa

Profesi

1 ,210,900,000 1,067,690,000 88 17

Belanja

Perjalanan Dinas

Dalam Kota

146,700,000 138,900,000 94.68524113

521213 Belanja Honor

Output Kegiatan

358,090,000 347,330,000 97.00

3,597,347,000 3,287,790,385 91.39524111 Belanja

Perjalanan Biasa

522141 Belanja Sewa 1,500,000 900,000 60.00

39,870,143,000 3s,515,689,531 89.00TOTAL

Hambatan yang mempengaruhi realisasi dana dekonsentrasi antara lain:

1. Selisih antara besaran biaya transport (tiket pesawat) antara yang

dialokasikan dengan realisasi. Rencana tindak lanjut dengan

mengevaluasi dana biaya transport ketika menyusun usulan anggaran

tahun 2020 sehingga anggaran dapat terserap dengan baik.

2. Jumlah orang yang hadir dalam kegiatan dengan sumber pembiayaan

dana dekonsentrasi kurang dari yang teralokasi di menu dana

dekonsentrasi. Rencana tindak lanjut dengan cara koordinasi antara

Biro Perencanaan dan Anggaran (selaku penyelenggara kegiatan dana

dekonsentrasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi selaku pengguna

anggaran.

3. Adanya sebagian daerah yang mengunakan dana APBD untuk

menghadiri kegiatan yang diselenggarakan pusat, sehingga serapan

anggaran dana dekonsentrasi tidak maksimal. Rencana tindak lanjut

dengan cara membuat kesepakatan/komitmen dengan Dinas

Kesehatan Provinsi untuk mendukung pencapaian realisasi Dana

Dekonsentrasi dengan pemanfataan Dana Dekonsentrasi untuk

41

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

kegiatan yang diselenggarakan Biro Perencanaan dan Anggaran yang

dialokasikan dana dekonsentrasinya.

c. Penyerapan Anggaran Biro Perencanaan dan AnggaranTriwulanan

42

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

Tabel3.12 RekapitulasiPencapaian lndikator Sandingan Renstra, Renja, dan RKPTriwulan lTahun 2019

.3

{-Ie-o-reo:-EddF-6E!??=ar==e.6F--<-23!Ji=<E=Fo=-4o2@c65=Ft-UG

T

'E sE= EHB EEE

ssEia$EtaBes

€EEEic

ABF$=

eI:16gi

E,Ie

5E

Fsa

gt

'.

a

a

aa

I

at

Ex9

:3

atE

8_ E

E EE: *E Ese *rBfuEEssEPg

E!

,,I

B

3aE

€sEE*E$eeEE

EEEE

a

EE

€P;sBEgB

E:.a

E

Er

a

g

=E!e-

FEe

5IIc

5

r a a a

aZ€&.t

r5-EBEEE"E.EESEEEEgE&EAla EcEs

9agEE

5iE

t

E

gEsBE

EEgEg EeEtuEEe

42

pEEera-la-:8fi

IE€ EEEE

t-

No P.mstrEn RnhCr.u cln P.finune.n IrO.t lddillor I!,en lndlfur Ir0.r hdlhtor &lgernnC.ea$ !a t( C.D.[n t CaDai.i !a

I ,ou selkeJmlrh P0ru yang

momilikr r€llcena Imlahun d8n mggaenkglahdrn lslrtlcAraa

defl b€{tt0a $mbar

PromyslcmrlilrGnt 0lilnourundan€nggdan krlatt€k$iorriagag darbcrb48r surt€r dil8

u 15 44'.t2 Jmldl Provmiylle tnsirlfirrima hmttahun dsn

sleafurIlaatl8tmlofrfilrsr(brbctoger sumber

3,4 44 12 Jfiddr P0nslyrlg mamlfirromna limlCuda.lil9(prmkelohabn

lffrnagrardrntarteg.rlu,rtaa

{ 130833 000 205 5il m0 498 .C+8ra Nlpri dar'persn akld sxPDdalan moriyamperkrn

m!trik3 rmffada dxmggr,| irshdrlbfr&9r8tr. Rashlaar enegarrm3fi rmoCl kmprola! pal*saand[Bmnd(tr rular

akhr Iw ll lmperdoryan TW lV

P.ds TW lll

rrrtdrlrltr*ank glllrltmdotropraotm yang

ml0afrrrLS/IP,

drha.apfIrcapSrfirodr$3r 8l8nbcdrtr$eh

Jumhh&tulrnh.q*xlparficauan

ry96rar dan

evalul6rpcribanguntt

lclrhatrn yrleborkualilea

Dotumn{oflffidfiolompotkan

br(dartrt.n lu0,3 dan

l$g!r uni kcqi

26 7 2692 Irnlrh dokfn.nrabrplspcfilclruanmoca8n dsrwalu8gr

pambangrntt

k.tclEtm yang

brluslda!

2e I 2692 Jwlrhdolunxo

kob{*rnpartE non,leaan d{]avaluatrparnb{t$rt8n

kalahafi ysro

b.rtualilas

'm 94i 626 000 33 987 126 138 31 20 - ornB/l nsthronddl knnabcbnapo dokurmymg loldr lclasar

sulpatm ddum€n

a,alusi hh,llaodrmyr daal

boocrerdolmnp6fdlct|g$- RoalB.! Ar0granbdm nHrcspol 50*!€,rlm doigan

olloil y$gdrc+orkc0rdrr dang.n

tleorrr !at6rrtfr,ltdl*!{*an p.d,TW lll dt' TW lV

lr€mfilupclrhilSenkaglrtan yeng

dtrorEdlalan

D.d8 Tw lll

d.n TW lV

(kc9trtan

ptfledr906r8n

d$ ovalBr)

Jumlah re*mdasrmonrldrng da)trol0i l$pldr

Rekmnd8sl mon{o0g

dan ovel(a$ lfrpaduy8n0 drh8!ill8n

34 JumldlroldMd$rnmlo.rlg dan

ovaluetr Lrptdu

34 Jumlah

rokdtFnda!r

monlonne On&al$r tspadu

r1 219302000 41 43 Tr!61 atan tfi3parpa&Twlvmn !euFo!o3mo(B lrpadu ymg

bru slxl poda

TW IV

Iotap

bo*oo(dimlrdr{rr nddmuil*[lmt&DO$3rffitoQadu

Ponngtalan Tals(€lola layanm0asar

10 0 000 Pada TW ll msrh

dalam proles

p€qq8ke ko !0lotas lorootakan

tsEp& pada a*hrt$m2019

Eorkoordrn€sr

donorn bogrrAP8il llstulmman&FOgr3lpeftsparan

l&0or

REXAPITULASI PENCAPAIAI{ II'IDIIUTOR SAIiIDINGAN RENSTRA, REI{JA DAiI RKP

TRtWULAil il TAt{Uil 2019

0sdq=qi6.f=.xO) =:>\.o' q)

EEil:dBTf,E<GlBNOof,qQ)(oq)

a_o)f,

fQQa)d5

irCFq!.)_r,G)

Doxo)E

o)Q.!oo

:18=. 0)sts'\J

3s=Sdssos\5 (/)rr 0)o:J-\ !l65'a

0)5DoStt)

$-

;osi.0)toIxt

5(,

1l

12

a7!

RENJA

-r--T--t

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

Tabel3.14 Rekapitulasi Pencapaian lndikator Sandingan Renstra, Renja, dan RKPTriwulan lll Tahun 2019

s. I a

.3

aeI E

E

€slT5

6E

sBIE 2

e-E,2ct

-u&,dd.Fo-UE6itZ-o=--6Fc,=9-E5--o==G1ts

=Go-Ec6J

=EG

-Uc,

istuEsfi;

!

,E

aaE$Effise, ir;l;ligriseEg

4EoiEt{3ld!

giEe=siil

e-ia=a5eitt

a a

tE5

:

gtI

!ItE

tE

g

:-?iEtrE SrraEi€998

5e

E

EEE

gs

:--s{

teErlElEEE!

!

a

a EEE:asEs*I

r

BII

!Fl

5iBlrFgE

?

,e !

tt

E -' sF

E*Ea;FiE

BIE

*tFSEE!t

!gpf;

a5E F4E;IIiEE

elBEEEE

a

It2

I;

ITtI

rEefpE-!a

FE$EE

E, i,E$EI

FE:

E5*EETp5t

ErEEsflE

EEIEg

E rt :EEsEi-StEETIFI€E;

sEP9E:E!F9

aa9

&e

,

44

lEits'

l,t

r

l'f-

No hflm!.hMn RITlndihto( Crn Paftlui!.n lidhlor hdlkrtor Aq!,nn

x

tls LA|NN'

C{.hr I CT.li t cfltl

lm.ss{.i32

t

81 68

11 Jmld Provmyang

mefiilt( roncsla hma

tslun dil snggaran

le$ttdtlterr@as'dar babaga surnba

frovfB yalgmomrlili

roncaa Ima tehun &rarwan kilohalan

lulnlsya$&lb€6a$ sumhr drr6

34 34 1mm lunhh Povmsr

Iae momil*i

tgnctE hma

dulddlanegrdr

ko!6hatdr

tornlograor dar

babogar sur$er

34 v 1mm lmhh Provnsi

yan! mililikr

roncana lima

tdrndf,img0rokos€hArn

l0fmt0g0$ dal

babegr

sutcr

3 043 538 0m 1476{8.0m 48 51 .Srs anggaan

mfiipd(f,i$$frokugu kogtal$

y$g ldak fr*sanadrtdkffis*anp$ona yang hadrr

tl(hil menc4ar 100!6

.llor,rulRFO ddlsrlobh bsri

sdlnr[A8

sgrua

kegi8tdl d4at

ldl*!&a

12 Julldr &kifl'en

k$il*anpo(d)clll8ilr

angran drr

eYsluar

pofibsn$ner

ke$dmyagbo.tualilas

odunon-doluion

dfiolompotk$

bodssailan t'r0&9 dsl

frr$' untkuF

m r! lmm Juilsh dofurnon

kob{8h{t

p0fErc&88n.

agosran dm

evCuesl

pqr$on$nan

keschrlm yang

b€rlualrtas

6 6 lmmII

I

l

l

Jmhh

eknonhb{*anpafgraB{'

r[ga.$ dm

ovahl8!l

pornharstrlsn

korohdn yrpbGrtualIas

104lm352frto 88 912 &39 882 85 4r . Srs aggararrll€lwdfiSEa

k0krxrrkogrs*r

,Ergtd*H*stsh'1dtron*anpossrla ysng hsdr

ldak menc4ar 1(10{i

. lGg'al& yang lld€*

ledc$,na pada

tahun 2019

.tloyrlrlRP[)dd[cr

h|bih bs|t

sCtln0gr

!.llrra

kogratan d4€l

led*sdlit

13 Jumlah r*ofl'ronda$

mmioffud$eralua$ lorpedr

Rolomonda$ rllonflorq

(,alovalua$ lsrpadJ

yaQdfiasrlk n

34 34 lmm Junhh

l*omsd6rmonitorno d8n

svelussl torpadu

34 34 lmm lmhhr*orondsr

lllmrtofiqdm

rYaltla3rtdpadu

11 419 302 m0 10 004 646 650 87 61 Sso r6aanmenpSkal Stsa

holuon$ kog0tsr

yero tdat ldlaksna

d& dtrilakao

F30i' Imo hadr

tdal mencoar 100%

.thnyu*ur

RPD dongfi

bhh bat

soh'l19ga

iallla

resdrdqdlffl*sau

REXAPIIULASI PEIICAPAIAN INI)IKAIOR SNDIilGAN RENSTRA, REIIJA I)AN RKP

nrwulAr{ tv TAHUil 2019

Xr-s'8dq5o)6.f,:.xO) =:\J{O

dtEgil-dgB-..d>BNa)o5{0)(o0)

o_0)f,

Q(oq)

oi5

ir5os^)-r,Or

Io>rO)ESo)u)

!oJo

-l O)

=:Eco0)!

J

\ =,:{O)$'=

S cr:N,Eqd_6E

0)

Do5(t)

oi

;oq.o)t0)

Txt

s(i

a7!

T[F +hffio. lr*Irrlll i

iPrIl.'!!91lrx!!l

lpcnn*a I ro I ro Jrmmlnlds I I I

irru. 1 | I

lrry", I I I

loagE i I I

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Berdasarkan neraca Barang Mllik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2019,

tampak bahwa sumber daya sarana dan prasarana di Biro Perencanaan

dan Anggaran sebagai berikut.

Tabel 3.16Neraca BMN Satker Biro Perencanaan dan Anggaran

Per 31 Desember 2019 (rupiah)

Sumber :Hasil Rekonsiliasi Data BMN per 25 Januari 2O2O

4. Analisa atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Sumber daya sarana dan prasarana yang ada dan digunakan di Biro

Perencanaan dan Anggaran sampai dengan 31 desember 2019 bernilai

Rp4,415,749,776 Rincian Sumber Daya dan Prasarana dapat tampak

pada tabel berikut :

Tabel3.17Sumber Daya Sarana dan Prasarana Biro Perencanaan dan Anggaran

Tahun 2019

1 Barang Konsumsi 1 15,880,289

14,144,710,9802 Peralatan Dan Mesin

3 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (10,018,052,513)

Aset Tetap Lainnya 12,650,0004

3.440.918.9265 Software

Akumulasi Amortisasi Software (3,344,731,676)6

1 15,956,0007Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam OperasiPemerintah

(1 15,956,000)8Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang TidakDigunakan dalam Operasi Pemerintah

73,911,4009. BMN Ekstrakomptabel

(28,556,780)10 Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel

TOTAL ASET 4,415,749,776

NO AKUN NERACASALDO

PER 31 DES 2019

1 15,880,2891 Barang Konsumsi

14,144,710,980Peralatan Dan Mesin2.

(10,018,052,513)3 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin

12,650,000Aset Tetap Lainnya4

3.440.918.9265 Software

SALDOPER 31 DES 2019AKUN NERACANO

46

Laporan Knerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

,?La

(3,344,731,676)6. Akumulasi Amortisasi Software

Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam OperasiPemerintah

1 15,956,0007

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakandalam Operasi Pemerintah

(1 15,956,000)8.

73,911,400L BMN Ekstrakomptabel

Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel (28,556,780)10.

TOTAL ASET

Sumber: Hasil Rekonsiliasi Data BMN per 31 Desember 2019

Dalam hal mengukur efisiensi pengelolaan sumber daya BMN di Biro

Perencanaan dan Anggaran digunakan rumus Kinerja Pengelolaan BMN

Rata-rata dengan rumus

Rasio Pengelolaan BMN = Nilai Penqelolaan BMNNilai rata-rata total BMN

Nilai Pengelolaan BMN = Jumlah nilai BMN yang dipindahtangankan,

dimanfaatkan, digunakan atau dihapuskan dalam satu periode tertentu

Nilai Rata2 Total BMN = (Total BMN Awal Periode + Total BMN Akhir oeriode)2

Hasil dari rasio ini bertujuan untuk melihat seberapa tinggi persentase BMN

yang memiliki nilai tambah/manfaat bagi satuan kerja yang mengelola,

persentase yang tinggi menandakan pengelolaan BMN yang baik, namun jika

persentase yang dihasilkan rendah maka dapat diartikan bahwa pengelolaan

BMN belum maksimal sehingga perlu dievaluasi lagi kedepannya.

Rasio Pengelolaan BMN = 2.954.014.5494,674,607,364

= 0,63

Nilai Pengelolaan BMN =16,175, 148+2,917,1 1 1 ,864+1 2,296,802+8,430,735

= 2,954,014,549

Nitai Rata2 Total BMN = @,933.4U.951+4.415.749.776\2

= 4,674,607,364

47

4,415,749,776

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

BAB IV

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan Anggaran

tahun 2019 merupakan penutup sekaligus Laporan Kinerja

pamungkas dalam rangkaian Rencana Strategis tahun Kementerian

Kesehatan tahun 2015 - 2019 yang dipertanggung jawabkan secara

langsung kepada Sekretaris Jenderal, dan seluruh pemangku kepentingan

dalam kurun waktu satu tahun serta sebagai instrumen evaluasi dan

informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Di tahun 2019 Biro Perencanaan dan Anggaran telah berhasil

menyelesaikan target kinerja yang telah ditetapkan dengan persentase

keberhasilan 100%, hal ini tidak terlepas dari dukungan penuh kepala satuan

kerja serta komitmen yang tinggi dari para pegawai untuk mencapai target

yang telah dibuat

Pencapaian tersebut diharapkan mendorong Biro Perencanaan dan

Anggaran untuk terus melakukan perbaikan dalam pelaksanaan kinerjanya.

Ke depan, akan semakin banyak tantangan dalam proses perencanaan dan

anggaran yang membutuhkan respon yang lebih cepat dan cerdas dari Biro

Perencanaan dan Anggaran. Oleh karena itu koordinasi dan komunikasi

internal di Biro Perencanaan dan Anggaran, lintas program di Unit Utama

Kementerian Kesehatan dan lintas sektor dengan seluruh instansi terkait

harus terus ditingkatkan.

Laporan ini dapat memberikan gambaran sejauh mana capaian indikator

kinerja satker Biro Perencanaan dan Anggaran dan keberhasilan apa saja

yang diperoleh serta permasalahan apa saja yang terjadi dalam kurun waktu

satu tahun. Keberhasilan dan capaian kinerja tersebut tentunya didukung

oleh semua komponen yang ada di lingkungan Biro Perencanaan dan

Anggaran baik dari aspek SDM, pendanaan/anggaran, maupun fasilitas

penunjang kerja serta pola kepemimpinan dalam suatu organisasi.

48

I

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

Dari uraian penjelasan tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

dan tindaklanjut sebagai berikut :

A. KESIMPULAN

1. Sasaran kegiatan Biro Perencanaan dan Anggaran yang dituangkan

melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian

kinerja tahun 2019 seluruhnya tercapai 100o/o.

2. Pada tahun 2019 Biro Perencanaan telah berhasil mendapatkan

predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari lnspektorat Jenderal

Kementerian Kesehatan

3. Pada tahun 2019 Biro Perencanaan dan Anggaran mengelola

anggaran sebesar Rp.84,962,166,000 (sudah termasuk dana hibah)

dengan realisasi sebesar Rp.68,852,793,999 atau sebesar 81,760/o

4. Pada tahun 2019 Biro Perencanaan dan Anggaran menerima Hibah

yang berasal dari WHO, UNICEF dan CDC yang semuanya

berjumlah Rp.6,269,117,000 yang dimana angka tersebut sesuai

dengan yang tercatat dalam revisi DIPA Vll tanggal 31 Desember

2019.

5. Terdapat Dana Dekonsentrasi yang disebar ke 34 Provinsi di

lndonesia dengan alokasi anggaran sebesar Rp39,870,143,000

yang kemudian terealisasi sebesar Rp35,515,689,531 atau 89%

6. Biro Perencanaan dan Anggaran berinovasi dengan menambah

menu Ruang Publik yang bertujuan sebagai sarana publikasi hasil

survey kepuasan pelanggan atas layanan yang diberikan oleh

satker.

7. Dalam meningkatkan kompetensi pegawai di bidang perencanaan,

Biro Perencanaan dan Anggaran telah mengikutsertakan

pegawainya untuk mengikuti diklat Jabatan Fungsional Perencana

(JFP) baik tingkat pertama maupun muda, serta melalui pelatihan

yang lainnya.

.3

49

Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan AnggaranKementerian Kesehatan TA 2019

.3

B. TINDAK LANJUT

Sebagai upaya tindak lanjut serta perbaikan untuk pencapaian kinerja

yang lebih baik di tahun berikutnya maka terdapat langkah - langkah

yang perlu dilakukan yaitu :

1. Perlunya indikator kinerja yang dapat lebih terukur dan lebih sesuai,

dengan memperhatikan kesesuaian antara proses bisni yang

dimiliki Biro Perencanaan dan Anggaran dengan indikator yang

dimiliki oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.

2. Perlunya penjadwalan kegiatan yang lebih terstruktur, baik kegiatan

perencanaan, anggaran dan evaluasi agar semua kegiatan dapat

berjalan dengan harmonis sehingga penyerapan anggaran dapat

maksimal

3. Melakukan monitoring dan evaluasi serta koordinasi dengan

penanggungjawab dana dekosentrasi di dinas kesehatan provinsi

dalam upaya penyerapan anggaran dana dekon dan lndikator

Kinerja Kegiatan.

4. Berkoordinasi dengan unit utama untuk Bersama sama

melakukan monitoring dan evaluasi terpadu

5. Terus mengembangkan aplikasi E-Renggar agar dapat lebih

maksimal penggunaannya dalam hal perencanaan, penganggaran

dan evaluasi.

6. Mempertahankan predikat \Mlayah Bebas Korupsi (WBK) dengan

cara terus mempertahankan budaya kerja yang telah terbangun

dengan baik dan mengawasi segala celah munculnya KKN.

Demikian Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat

Jenderal Kementerian Kesehatan ini dibuat, Semoga laporan ini dapat

bermanfaat sebagai bahan evaluasi ditahun mendatang.

50