kemampuan siswa kelas viii dalam menulis teks eksplanasi …eprints.ums.ac.id/87001/22/2. naskah...
TRANSCRIPT
i
KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII DALAM MENULIS TEKS EKSPLANASI
DITINJAU DARI KEEFEKTIFAN KALIMAT
DI SMP NEGERI 4 SALATIGA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan
Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh:
YANUAR KUSUMAWARDANI
S200170001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
ii
iii
iv
1
KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII DALAM MENULIS TEKS
EKSPLANASI DITINJAU DARI KEEFEKTIFAN KALIMAT DI SMP
NEGERI 4 SALATIGA
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VIII dalam
menulis teks eksplanasi ditinjau dari keefektifan kalimat di SMP Negeri 4
Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus, tunggal terpancang. Hasil penelitian ini adalah sebanyak (10) bentuk
kalimat tidak efektif terletak pada unsur kesepadanan, (7) bentuk kalimat tidak
efektif terletak pada unsur keparalelan, (5) bentuk kalimat tidak efektif terletak
pada unsur ketegasan, (17) bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur
kehematan, (3) bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur kecermatan dan
(12) bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur kepaduan.
Kata kunci : Kemampuan siswa, Eksplanasi, Kalimat efektif
Abstract
The purpose of this study is to describe the student’s ability of class VIII in
writing explanatory texts in terms of the sentence’s effectiveness in SMP Negeri 4
Salatiga. This study uses a qualitative method with a single, case study approach.
The results of this study are as many as (10) ineffective sentence froms in the
equivalent element, (7) ineffective sentence froms in the paralleling element, (5)
ineffective sentence from lie in the firmness element, (17) ineffective sentence
from lie in the thrift element, (3) ineffective sentence from lies in the precision
element and (12) ineffective sentence forms lie in the cohesive element.
Keywords : Student ability, Explanation, Effective sentence
1. PENDAHULUAN
Pada pembelajaran bahasa Indonesia salah satu materi yang dipelajari setiap siswa
adalah mengenai kalimat. Kalimat dapat diartikan sebagai susunan kata yang
mengekspresikan pikiran dan perasaan seseorang melalui tulisan. Kalimat supaya
mudah dimengerti oleh pembaca, seharusnya ditulis dan dirangkai secara efektif.
Secara efektif maksudnya adalah sesuai dengan ketentuan penulisan kalimat
efektif. Ketentuan penulisan kalimat efektif berupa kalimat yang ditulis secara
padat, singkat, dan jelas sesuai kaidah tata bahasa Indonesia. Hal itu perlu
diperhatikan supaya tujuan penulis yang bermaksud menyampaikan pesan kepada
pembaca tercapai.
2
Kemudian, materi penulisan kalimat pada pembelajaran bahasa Indonesia
adalah masuk ke ranah keterampilan menulis. Keterampilan menulis seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, hasilnya masih
memprihatinkan. Berbagai sumber referensi dan realita yang ada, ditemukan
beberapa hasil menulis siswa dari segi bentuk dan tata bahasa masih rancu. Dari
bentuk tulisan tidak rapi, susunan kata yang tidak tepat, penggunaan kata yang
bertele-tele bahkan kesalahan dalam pemilihan kata dalam menulis. Oleh karena
itu, hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Seorang pendidik harus bisa
menyikapinya dengan melakukan sebuah perubahan yang mengarah kekeadaan
lebih baik tentunya.
Selanjutnya, berkaitan dengan keterampilan menulis, arti dari menulis itu
sendiri merupakan kegiatan berupa keterampilan berbahasa yang bersifat
menghasilkan atau produktif. Menghasilkan apakah itu? Menghasilkan suatu
karya berupa curah gagasan berbentuk tulisan. Menurut Tarigan (2008:4) terampil
menulis pada zaman sekarang sangatlah penting. Penting karena dengan terampil
menulis menunjukkan bahwa negara tersebut merupakan negara yang cerdas dan
berpendidikan. Keterampilan menulis dapat dikuasai dengan cara banyak
membaca berbagai sumber referensi. Pada era milenial seperti sekarang, banyak
sumber informasi yang didapatkan untuk mengembangkan tulisan. Melalui gawai
dan daring pada komputer, sangatlah mudah seseorang menemukan inspirasi
untuk semakin produktif dalam keterampilan menulis.
Keterampilan menulis dapat dilatih dengan membuat teks sederhana atau
sebuah karangan. Karangan merupakan tulisan atau curah gagasan seseorang yang
berasal dari ide dan imajinasi. Karangan siswa sangat berkaitan erat pada
pembelajaran bahasa Indonesia. Pada kurikulum 2013 pembelajaran bahasa
Indonesia pada SMP menekankan pembelajaran berbasis teks. Menurut Nasucha
(2019:5) pembelajaran berasal dari kata belajar dan pengajaran dari kata
mengajar. Kedua istilah tersebut memiliki perbedaan pada penekanan kegiatan
prosesnya. Pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII yang dibelajarkan pada
semester satu salah satunya adalah teks eksplanasi. Pokok pikiran atau gagasan
utama saat membuat karangan teks eksplanasi ditulis dalam bentuk kalimat.
3
Kalimat tersebut disusun dan dirangkai secara padat, singkat, dan jelas sesuai
dengan tata bahasa Indonesia.
Berbicara mengenai teks eksplanasi, penulis sengaja mengkajinya karena
teks eksplanasi merupakan teks yang sangat penting dan menarik dikalangan
pelajar SMP. Penulis sudah melakukan observasi pada sekolah SMP yang
menggunakan kurikulum 2013 dan hasil belajar siswa materi menulis teks
eksplanasi masih lemah. Kelemahannya mengarah kepada pilihan kosa kata yang
tidak tepat, peletakan kata penghubung kurang tepat, subjek yang tidak jelas, dan
kalimat yang tidak padu. Dapat diartikan pula bahwa siswa belum memperhatikan
ejaan dan tata bahasa dalam menulis kalimat. Seperti kejelasan subjek dan
predikat dalam suatu kalimat sangatlah perlu diperhatikan. Hal itu berarti bahwa
kemampuan menulis siswa pada teks eksplanasi belum masuk pada kriteria
ketuntasan.
Siswa dikatakan masuk kriteria tuntas, apabila dapat menulis karangan teks
eksplanasi dengan menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan
kalimat yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan pokok pikiran penulis
kepada pembaca. Menurut Arifin dan Tasai (2008:97) kalimat efektif ialah
kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan dan memunculkan
kembali ide-ide pada pikiran pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Syarat sebagai kalimat efektif, yaitu strukturnya kata dan
kalimat harus benar, pilihan kosa kata tepat, hubungan antar bagiannya logis dan
sesuai dengan ciri-ciri kalimat efektif yaitu, kesepadanan, keparalelan, kehematan,
kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Penelitian ini memiliki tujuan, mendeskripsikan kemampuan siswa kelas
VIII dalam menulis teks eksplanasi ditinjau dari keefektifan kalimat di SMP 4
Salatiga. Berdasarkan pencarian yang dilakukan oleh peneliti bahwa keefektifan
kalimat pernah dilakukan oleh Rismawati (2015) meneliti tentang kalimat efektif
pada karya tulis ilmiah mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan
kalimat efektif pada skripsi mahasiswa masih rendah. Persamaan penelitian
Riswati dengan penelitian ini adalah membahas kalimat efektif. Perbedaannya
terletak pada subjek dan objek penelitian.
4
Budi (2017) meneliti tentang teks eksplanasi pada pembelajaran kelas virtual
pada siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran
virtual kelas, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran bahasa Indonesia materi teks eksplanasi. Persamaan penelitian Budi
dengan penelitian ini adalah membahas teks eksplanasi. Perbedaan terletak pada
subjek penelitian. Penelitian Budi subjek penelitian berupa siswa jenjang SMA,
sedangkan penelitian ini subjeknya berupa siswa jenjang SMP.
Saddhono (2018) meneliti about effective sentence in the description text.
Hasil penelitian dinyatakan bahwa peran model pembelajaran motivasi berprestasi
baik secara individual maupun bersama, sangat mempengaruhi keterampilan
menulis kalimat efektif pada teks deskripsi di kelas daring atau dalam jaringan.
Persamaan penelitian ini adalah membahas kalimat efektif. Perbedaan terletak
pada subjek penelitian.
Pitriani dan Emidar (2019) meneliti tentang kalimat efektif pada teks laporan
hasil observasi karya siswa kelas VII. Hasil penenlitian menunjukan bahwa
Kalimat tidak efektif dari segi struktur kalimat disebabkan oleh dua hal, yaitu
kalimat yang tidak memiliki subjek dan kalimat yang hanya memiliki unsur
keterangan. Selanjutnya terdapat kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan
pedoman ejaan bahasa Indonesia. Persamaan penelitian pitriani dan Emidar
dengan penelitian ini adalah membahas kalimat efektif. Perbedaannya pada subjek
dan objek penenlitian.
Fatikhasari (2020) meneliti tentang teks eksplanasi pada siswa kelas VIII
SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kotak ajaib sangat efektif
digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Khususnya dalam pembelajaran
menulis teks eksplanasi. Persamaan penelitian ini terletak pada subjek penelitian
dan teks yang diteliti. Subjeknya peserta didik kelas VIII SMP dan teks
penelitiannya berupa teks eksplanasi. Perbedaannya terletak pada objek kajiannya.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Peneliti mengamati dan mencatat
terhadap hasil karya siswa ketika pembelajaran memproduksi teks eksplanasi di
SMP 4 Salatiga kelas VIII. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus
5
dengan menggunakan metode tunggal terpancang. Tunggal maksudnya penelitian
ini hanya ada satu ruang lingkup yang diteliti yaitu kelas VIII A SMP Negeri 4
Salatiga, sedangkan terpancang artinya penelitian ini dilakukan terencana pada
satu pokok permasalahan yaitu kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi
ditinjau dari keefektifan kalimat.
Data pada penelitian ini adalah hasil karya siswa berupa karangan teks
eksplanasi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 4
Salatiga tahun ajaran 2018/2019. Terdapat teknik yang peneliti gunakan dalam
mengumpulkan data dilapangan, yaitu teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi
adalah menemukan data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catat,
transkip, buku, surat kabar, majalah, notula rapat, pertunjukan, agenda, dan
sebagainya. Teknik analisis data menggunakan metode padan dan metode agih.
Sesuai dengan metode agih, peneliti menggunakan teknik ganti, sisip, dan lesap.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini mendiskripsikan beberapa bentuk-bentuk kalimat yang tidak
efektif pada teks eksplanasi karya siswa kelas VIII. Data dianalisis dengan acuan
ciri-ciri kalimat efektif, meliputi (1) kesepadanan, (2) keparalelan, (3) ketegasan,
(4) kehematan, (5) kecermatan dan (6) kepaduan. Berikut ini hasil analisis dan
pembahasannya.
3.1.1 Kesalahan pada Unsur Kesepadanan
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa
yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang
kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Contoh kesalahan pada unsur
kesepadanan adalah sebagai berikut.
3.1.1.1 Predikat kalimat didahului oleh kata yang
Berdasarkan analisis data, terdapat kesalahan penggunaan predikat didahului
kata yang. Hal itu ditunjukkan kalimat berikut.
(1) Banjir yang dapat terjadi akibat membuang sampah sembarangan, curah hujan
yang tinggi.
6
Terdapat kata yang di depan predikat mengakibatkan kalimat tersebut tidak
berfungsi sebagai kalimat dan terjadi tidak seimbang antara pikiran penulis dan
struktur bahasa. Seperti yang diungkapkan oleh Arifin dan Tasai (2009:97)
kesalahan kesepadanan terjadi apabila tidak ada keseimbangan antara pikiran
penulis dengan struktur bahasa yang dipakai sehingga kalimat tidak dapat
dipahami oleh pembaca. Perbaikan kalimat (1) adalah sebagai berikut.
(1a) Banjir dapat terjadi akibat perilaku manusia yang membuang
S P O
Sampah sembarangan dan curah hujan yang tinggi.
K
3.1.1.2 Terdapat kalimat yang subjek dan predikat tidak jelas.
Bentuk kesalahan kesepadanan berikutnya adalah terdapat subjek dan predikat
yang tidak jelas dalam suatu kalimat. Hal itu dapat dilihat dari kalimat berikut.
(5) Pada musim hujan udara mengandung kadar air yang lebih tinggi.
Kalimat (5) termasuk kalimat yang tidak efektif. Terdapat kata depan Pada di awal
kalimat sehingga menimbulkan ketidakjelasan peran subjek. Kalimat (5) supaya
sepadan dan adanya kesinambungan dengan kalimat sebelumnya, kata pada harus
mengalami lesapan. Diungkapkan oleh Arifin dan Tasai (2009: 98) bahwa
terdapat kalimat yang menggunakan kata depan berupa di, dalam, bagai, untuk
dan sebagainya di depan subjek maka termasuk kesalahan pada unsur
kesepadanan. Perbaikan kalimat (5) sebagai berikut.
(5a) Musim hujan udara mengandung kadar air yang lebih tinggi.
K. Waktu S P O
3.1.1.3 Kata penghubung intrakalimat dipakai pada kalimat tunggal.
Terdapat penggunaan kalimat penghubung dipakai pada kalimat tunggal. Hal itu
ditunjukkan pada kalimat berikut.
(10) Sehingga air meluap ke pemukiman warga. Penyebab banjir lainnya karena
resapan air yang berkurang.
7
Pada kalimat (10) kata sehingga termasuk konjungsi intrakalimat. Konjungsi
intrakalimat dipakai untuk menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat. Oleh
karena itu, kata sehingga mengalami pelesapan. Seperti yang diungkapkan oleh
Arifin dan Tasai (2009: 98) ciri kalimat yang tidak sepadan adalah kata
penghubung intrakalimat dipakai pada kalimat tunggal. Perbaikan kalimat (10)
sebagai berikut.
(10a) Air meluap ke pemukiman warga. Penyebab banjir lainnya adalah
S P1 S
resapan air yang berkurang.
P2
3.1.2 Kesalahan pada Unsur Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan
seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan
verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Berikut ini contoh kalimat yang
mengalami kesalahan pada unsur keparalelan.
(11) Membuat daerah resapan air dan dibuat tanggul untuk menampung air
hujan.
Kalimat (11) tidak mempunyai kesejajaran atau mengalami kesalahan pada
unsur keparalelan karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terjadi dari
bentuk yang berbeda, yaitu membuat dan dibuat. Seperti yang diungkapkan oleh
Arifin dan Tasai (2009:99) tidak akan terjadi keparalelan jika terdapat kesamaan
bentuk kata penggunaan verba dan nomina tidak yang sejajar. Oleh karena itu,
kata dibuat mengalami pelesapan. Kalimat (11) dapat diperbaiki dengan cara
menyejajarkan kedua bentuk seperti kalimat berikut.
(11a) Warga membuat daerah resapan untuk menampung air hujan.
S P O K
3.1.3 Kesalahan pada Unsur Ketegasan
Unsur ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide
pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu
memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Berdasarkan analisis
8
data, ditemukan kalimat yang tidak memiliki ketegasan. Hal itu menimbulkan
kalimat tersebut menjadi tidak efektif. Berikut contoh kalimat yang mengalami
kesalahan pada unsur ketegasan.
(18) Namun 90% tsunami gempa bumi bawah laut.
Pada kalimat (18) tidak terdapat kata untuk mempertegas, sehingga kalimat
tersebut menjadi kabur dan tidak efektif. Seperti yang diungkapkan oleh Arifin
dan Tasai (2009: 100) suatu kalimat akan tidak efektif apabila tidak ada suatu
perlakuan penonjolan atau penegasan pada ide pokok kalimat. Perbaikan kalimat
(18) sebagai berikut.
18a) Namun 90% bencana tsunami diakibatkan oleh gempa bumi yang
S P K
terjadi di bawah laut.
K. Tempat
3.1.4 Kesalahan pada Unsur kehematan
Unsur berikutnya yang menentukan kalimat itu bisa disebut kalimat efektif
atau tidak adalah unsur kehematan. Unsur kehematan adalah hemat dalam
menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan
tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang
memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Berikut ini
terdapat contoh kalimat yang mengalami kesalahan pada unsur kehematan.
(23) Banjir yang dapat terjadi akibat membuang sampah sembarangan,
curah hujan yang tinggi.
Kalimat (23) termasuk kalimat tidak efektif karena terdapat kesalahan pada
unsur kehematan. Kesalahan tersebut adalah terdapat kata banjir sebagai subjek,
sehingga tidak perlu disebutkan kata yang karena sudah diwakilkan kata banjir.
Seperti yang diungkapkan oleh Arifin dan Tasai (2009: 101) bahwa salah satu ciri
kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak hemat mempergunakan kata, frasa,
atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Oleh karena itu, kata yang mengalami
pelesapan. Perbaikan kalimat (23) sebagai berikut.
(23a) Banjir dapat terjadi akibat membuang sampah sembarangan dan
S P K
9
curah hujan yang tinggi.
3.1.5 Kesalahan Pada Unsur Kecermatan
Unsur kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran
ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Terdapat kalimat tidak efektif pada unsur
kecermatan. Hal itu dapat dilihat pada kalimat berikut.
(40) Banjir yang dapat terjadi akibat membuang sampah sembarangan,
curah hujan yang tinggi.
Kalimat (40) memiliki makna ganda, yaitu apa yang dibahas membuang sampah
sembarangan atau curah hujan yang tinggi. Seperti yang diungkapkan Arifin dan
Tasai (2009: 103) bahwa kalimat tidak efektif adalah kalimat yang menimbulkan
tafsiran atau makna ganda. Kecermatan dalam memilih kata merupakan hal yang
sangat penting karena dengan pilihan kata yang tepat akan menghasilkan
komunikasi yang baik. Oleh karena itu, pada kalimat (40) disisipi konjungsi dan.
Perbaikan kalimat (40) sebagai berikut.
(40a) Banjir dapat terjadi akibat membuang sampah sembarangan dan
S P K
curah hujan yang tinggi.
3.1.6 Kesalahan Pada Unsur Kepaduan
Unsur kepaduan adalah unsur yang berada pada sebuah kalimat efektif terdapat
pernyataan-pernyataan padu sehingga informasinya tidak terpecah-pecah.
(59) Pelangi merupakan kejadian tentang alam yang indah.
Kalimat (59) termasuk kalimat yang tidak efektif. Terdapat kata tentang antara
predikat sehingga informasinya terpecah-pecah dan menjadi kalimat yang tidak
padu. Hal itu sejalan dengan pendapat Arifin dan Tasai (2009:103) bahwa kalimat
tidak padu adalah kalimat yang didalamnya terdapat pernyataan-pernyataan yang
bertele-tele. Perbaikan kalimat (59) adalah sebagai berikut.
(59.h) Pelangi merupakan kejadian alam yang indah.
S P O
10
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ditemuka beberapa bentuk ketidakefektifan kalimat
pada teks eksplanasi karya siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Salatiga. Pertama
ditemukan 13 ketidakefektifan pada unsur kesepadanan. Kesalahan pada unsur
kesepadanan berupa predikat kalimat didahului oleh kata yang ditemukan 4 data,
terdapat kalimat yang subjek dan predikat tidak jelas ditemukan 6 data, dan kata
penghubung intrakalimat dipakai pada kalimat tunggal ditemukan 3 data.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian Rismawati (2015) meneliti
tentang kalimat efektif pada karya tulis ilmiah mahasiswa dan penelitian Oktaria
(2017) meneliti tentang kalimat efektif pada keterampilan menulis teks eksposisi
pada siswa jenjang SMA. Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada fokus
kajian kalimat efektif. Berdasarkan hasil penelitian Rismawati, Oktaria, dan
penelitian ini terdapat perbedaan yang terletak pada subjek kajian.
Hasil penelitian Rismawati (2015) menunjukkan penggunaan kalimat
efektif pada skripsi mahasiswa masih rendah. Ditemukan 137 kalimat tidak efektif
pada bagian abstrak dari 17 data. Tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian dari
Oktaria (2017) menunjukkan bahwa penguasaan kalimat efektif memberikan
sumbangan yang berarti (34,81%) pada keterampilan menulis teks eksposisi.
Perbedaan penelitian Rismawati (2015) dengan penelitian ini adalah subjek
kajiannya adalah mahasiswa dan terfokus pada hasil karya berupa skripsi, kalau
penelitian ini subjek kajian pada siswa kelas VIII dan terfokus berupa karya
berupa teks eksplanasi. Perbedaan penelitian Oktaria (2017) dengan penelitian ini
adalah subjek kajiannya adalah siswa SMA dan terfokus pada hasil karya berupa
teks eksposisi, kalau penelitian ini subjek kajiannya adalah siswa kelas VIII dan
terfokus pada karya berupa teks eksplanasi.
Budi (2017) meneliti tentang teks eksplanasi pada pembelajaran kelas
virtual pada siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui
pembelajaran virtual kelas, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada pembelajaran bahasa Indonesia materi teks eksplanasi. Persamaan penelitian
Budi dengan penelitian ini adalah membahas teks eksplanasi. Perbedaan terletak
11
pada subjek penelitian. Penelitian Budi subjek penelitian berupa siswa jenjang
SMA, sedangkan penelitian ini subjeknya berupa siswa jenjang SMP.
Salfera (2017) meneliti tentang kemampuan menulis teks eksplanasi
dengan menggunakan media gambar berseri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan siswa itu terlihat dalam menulis kalimat dan menyusun kosakata.
Selanjutnya penulisannya sudah memperhatikan struktur teks eksplanasi.
Kemampuan menulis teks eksplanasi semakin meningkat. Persamaan penelitian
ini adalah membahas teks eksplanasi. Perbedaan terletak pada subjek penelitian.
Ulfah dkk (2017) meneliti about explanatory text pada siswa jenjang
SMA. Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan menggunakan modul berbasis
pengalaman, dapat memunculkan gagasan atau ide-ide pada saat menulis teks
eksplanasi. Persamaan penelitian ini adalah membahas teks eksplanasi. Perbedaan
terletak pada subjek dan fokus kajian. Subjek penelitian Ulfa adalah siswa SMA
dan fokus kajian pada modul berbasis pengalaman. Sedangkan penelitian ini
subjeknya adalah siswa SMP dan fokus kajian berupa keefektifan kalimat.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Windhiarty dkk (2017) meneliti
tentang teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMA. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan menggunakan media adobe flash pada pembelajaran teks
eksplanasi, dinyatakan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Persamaan penelitian ini adalah membahas tentang teks eksplanasi. Perbedaannya
terletak pada subjek penelitian dan fokus kajian. Subjek penelitian Windhiarty
pada siswa kelas XI SMA. Fokus kajiannya media pembelajaran berupa adobe
flash, sedangkan penelitian ini subjeknya adalah siswa kelas VIII SMP dan fokus
kajinnya adalah keefektifan kalimat.
Penelitian lain, mengenai teks eksplanasi adalah penelitian yang dilakukan
Susdiana (2017). Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan penggunaan metode
picture and picture pada pembelajaran menulis teks eksplanasi, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP. Persamaan penelitian ini adalah
membahas teks eksplanasi. Perbedaannya terletak pada subjek dan fokus kajian.
Subjek penelitian Susdiana adalah siswa kelas VII SMP dan fokus kajian pada
12
model pembelajaran. Sedangkan, subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMP dan fokus kajian pada keefektifan kalimat.
Saddhono (2018) meneliti about effective sentence in the description text.
Hasil penelitian dinyatakan bahwa peran model pembelajaran motivasi berprestasi
baik secara individual maupun bersama, sangat mempengaruhi keterampilan
menulis kalimat efektif pada teks deskripsi di kelas daring atau dalam jaringan.
Persamaan penelitian ini adalah membahas kalimat efektif. Perbedaan terletak
pada subjek penelitian.
Utami (2018) meneliti tentang kesalahan keefektifan kalimat pada teks
biografi karya siswa kelas VIII. Hasil penelitian ditemukan 70 kesalahan yang
meliputi kesalahan pada urutan variasi, kesalahan pada peniadaan unsur,
kesalahan pada kesejajaran, dan kesalahan pada penggunaan konjungsi.
Persamaan penelitian Putri dengan penelitian ini adalah membahas kalimat
efektif. Perbedaannya terletak pada subjek dan objek penelitian.
Nurhayatin (2018) meneliti tentang analisis keefektifan kalimat pada karya
tulis ilmiah mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan 94 kesalahan berbahasa
yang meliputi kesalahan dalam aspek struktur kalimat, kesejajaran, ejaan, diksi,
dan kelogisan. Kesalahan terbanyak dalam penggunaan kalimat efektif terdapat
pada kesalahan penggunaan struktur kalimat, ejaan, dan diksi. Persamaan
penelitian Nurhayatin dengan penelitian ini adalah membahas kalimat efektif.
Perbedaannya terletak pada subjek dan objek kajian.
Erlinawati (2018) meneliti tentang kalimat efektif terhadap bahasa gaul di
media sosial. Persamaan penelitian ini adalah membahas kalimat efektif.
Perbedaanya terletak pada subjek. Penelitian lain yang dilakukan oleh Saddhono
(2018) meneliti about effective sentence in the exposition text. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penguasaan kalimat efektif pada siswa ketika menulis teks
eksposisi menggunakan media pembelajaran dalam jaringan berupa quipper
terlihat kemampuan tinggi atau rendahnya. Sintorus (2018) meneliti tentang
kalimat efektif pada kemampuan menganalisis surat resmi dilingkup mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menguasai kalimat efektif
terdapat tiga kategori. Hakim dan Subyantoro (2018) meneliti about explanatory
13
text pada siswa SMA kelas XI. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran
menulis teks eksplanasi menggunakan model investigasi kelompok telah
memenuhi kriteria efektif.
Khaerunnisa dan Ira (2018) meneliti tentang teks eksplanasi pada siswa
kelas XI SMK. Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture, dapat mempengaruhi hasil
belajar. Persamaan penelitian ini adalah membahas teks eksplanasi. Perbedaannya
terletak pada subjek dan fokus kajian. Subjek penelitian Khaerunnisa dan Ira
adalah siswa kelas XI SMK dan fokus kajian pada model pembelajaran.
Sedangkan penelitian ini subjeknya adalah siswa kelas VIII SMP dan fokus
kajiannya pada keefektifan kalimat.
Nidia dkk (2018) meneliti tentang keefektifan kalimat pada jenjang SD.
Hasil penelitian ditemukan beberapa kalimat yang tidak efektif. Ketidakefektifan
kalimat terjadi karena adanya kesalahan nalar, pengaruh bahasa daerah,
ketidaktepatan bentuk kata, dan kemubaziran preposisi. Persamaan penelitian ini
adalah membahas keefektifan kalimat. Perbedaannya terletak pada subjek
penelitian. Subjek penelitian Nidia berupa siswa jenjang SD, sedangkan subjek
pada penelitian ini adalah siswa pada jenjang SMP.
Pitriani dan Emidar (2019) meneliti tentang kalimat efektif pada teks
laporan hasil observasi karya siswa kelas VII. Hasil penenlitian menunjukan
bahwa Kalimat tidak efektif dari segi struktur kalimat disebabkan oleh dua hal,
yaitu kalimat yang tidak memiliki subjek dan kalimat yang hanya memiliki unsur
keterangan. Selanjutnya terdapat kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan
pedoman ejaan bahasa Indonesia. Persamaan penelitian pitriani dan Emidar
dengan penelitian ini adalah membahas kalimat efektif. Perbedaannya pada subjek
dan objek penenlitian.
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kemampuan siswa kelas VIII dalam
menulis teks eksplanasi ditinjau dari keefektifan kalimat di SMP Negeri 4
Salatiga, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada hasil karya siswa
14
ditemukan kalimat tidak efektif. Ketidakefektifan itu terletak pada unsur
kesepadanan (10) kalimat, keparalelan (7) kalimat, ketegasan (5) kalimat,
kehematan (17) kalimat, kecermatan (3) kalimat, dan kepaduan (12) kalimat.
DAFTAR PUSTAKA
Amral, S. dan Waode Apria. 2019. “Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif pada
Tugas Keterampilan Menulis Karangan Eksplanasi Siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Kota Jambi.” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 3(1) 76-86.
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara/article/view/101/57
Apriani, Hamidah. Dkk. 2020. “Pengaruh Penguasaan Kalimat Efektif Terhadap
Kemampuan Menulis Karangan Narasi pada Siswa.” Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2) 119-128.
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/5083/1828
Ardian, Muhammad, A. 2017. “Analisis Ketidakefektifan Kalimat dalam
Karangan Siswa Hasil Pembelajaran Menulis Petunjuk di SMP 3
Kedungwuni.” Jurnal LingTera, 4(2) 163-176.
https://journal.uny.ac.id/index.php/ljtp/article/view/13633/pdf
Arifin, Zainal dan Amran T. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Presindo.
Budi, Eko Nur. 2017.Penerapan Pembelajaran Virtual class pada Materi Teks
Eksplanasi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa kelas XI IPS 2 SMA 1 Kudus Tahun 2017. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial. 27(2): 62-75.
http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/view/5720
Erlinawati,M dan Indah. 2018 “Analisis Penggunaan Kalimat Efektif Terhadap
Bahasa Gaul di Media Sosial pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Prosiding Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra dan
Pengajarannya. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/9890
Finoza, Lamuddin.2013. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta:Diksi
Fatikhasari, Madina. 2020. “Pengembangan Media Kotak Ajaib untuk
Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi pada Peserta Didik Kelas VIII
SMP.”Jurnal Berkala Ilmiah Mahasiswa. 7(1):1-6
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/33226
15
Hakim, L dan Subyantoro. 2018. “Learning Writing Explanatory Text Using
Group Investigation Models Based on Learning Style.” Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. 7(3):259-266.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka/article/view/27941/12248
Jauhari, Heri. 2009.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: CV Pustaka
Setia
Khaerunnisa, dan Ira .A (2018) “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Picture and Picture Terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi
Kompleks pada Siswa Kelas XI SMK Informatika Ciputat.” Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan. 1(1): 167-182.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SNP/article/view/2767/2265
Maruka, Sarima.2018. “Penggunaan Kalimat Efektif dalam Poster pada Majalah
Dinding di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.
3(1): 1-9.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/BDS/article/view/9968/7925
Nasucha, Yakub. 2019. Metode Pembelajaran dalam Pendekatan Pilabah.
Surakarta: Yuma Pustaka
Nidia, Ayu dkk. 2018. “Keefektifan Kalimat pada Laporan Hasil Siswa Kelas VI
Sekolah Dasar.” Jurnal Imiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 5(4): 85-98.
https://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/view/12710/8471
Nurminto, Toto dan Aftnita. 2019. “Keefektifan Kalimat dalam Teks Eksposisi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tanjung Raya.” Jurnal Pendidikan Bahasa
Indonesia.8(3): 437-448.
http://103.216.87.80/index.php/pbs/article/view/108231/103263
Nurhayatin, Titin dkk. 2018. “Analisis keefektifan Penggunaan Kalimat dalam
Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sekolah Dasar.” Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar. 4 (1) :102-114.
http://jurnal.untirta.ac.id/indek.php/jpsd/article/view/2911
Oktaria,dkk.2017. “Penguasaan Kalimat Efektif Sebagai Kunci Peningkatan
Keterampilan Menulis Eksposisi.” Jurnal Metalingua. 15(2):165-
177.http://metalingua.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/metalingua/article/
view/63/68
Parancika, Rd. Bily. 2020. “Implementasi Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Kompleks pada Siswa Kelas XI SMA 10 Yogyakarta dengan Menggunakan
Strategi Writing a Story Based on a Picture/Photograph.” Rumpun Jurnal
Persatuan Melayu. 8(1): 13-
25.http://rumpunjurnal.com/jurnal/index.php/rumpun/article/view/110/
16
Pitriani, selfia dan Emidar. 2019. “Ketidakefektifan Kalimat dalam Teks Laporan
Hasil Observasi Kelas VII SMP Negeri 2 Koto XI Tarusan.”Jurnal
Pendidikan Bahasa Indonesia. 8 (3):383-392.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pbs/article/view/108223
Putri, Nadia dan Afnita. “Kolerasi Keterampilan Membaca Pemahaman dan
Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3
Payakumbuh.” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta
Bahasa Daerah.9 (2): 94-104.
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/caraka/article/view/802/60
0
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta: PT Bentang
Pustaka.
Priyatni, dkk. 2013. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTS. Jakarta. Bumi
Aksara.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Rismawati. 2015. “Penggunaan Kalimat Efektif dalam Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa.”Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya.1(2):221-227.
https://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/article/view/8764
Saddhono dkk. 2018. “Relationship Between Effective Sentence Understanding
and Achievement Motivation with Description Text Writing Skill on Google
Clasroom.” Internasional journal of Engineering and Technology.7(2).432-
436.
https://www.sciencepubco.com/index.php/ijet/article/view/18134
Saddhono dkk. 2018. “Effective Sentence Assignment as the Key to Improve Skill
of Writing Exposition with Online Learning Media Quipper.”Internasional
journal of Engineering and Technology.7 (2): 437-441.
https://www.sciencepubco.com/index.php/ijet/article/view/18135
Salfera, Novi. 2017. Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi dengan
menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas VII. Jurnal
Pendidikan Indonesia. 3(2): 32-43. http://www.jurnal.iicet.org/index.php/j-
edu/article/view/95/88
Sintorus, Pontas J dan Simaremare, J.A. 2018. “Hubungan Penguasaan Kalimat
Efektif Terhadap Kemampuan Menganalisis Surat Resmi Berperihal
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Semester V T.A.
2018/2019.”Jurnal Suluh Pendidikan.7(1):64-
78https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/jsp/article/view/123/59
17
Siregar, Gunawan R. 2019. “Pengembangan Media Pembelajaran Adobe Flash
CS5 pada Pembelajaran Teks Eksplanasi Kelas XI SMA Negeri 1 Padang
Bolak.” Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya. 6(1)
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/article/view/18243/1343
6
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Susdiana, B.E. 2017. “Menulis Teks Eksplanasi Menggunakan Metode Picture
and Picture Pada Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. 11(1): 1-12.
https://cendekia.soloclcs.org/index.php/cendekia/article/view/247
Syukur, Mita dan Emidar. 2019. “Keefektifan Kalimat dalam Teks Eksplanasi
Siswa Kelas VIII SMP Pembangunan Laboratorium UNP.” Jurnal
Pendidikan Bahasa Indonesia. 8(3):245-252.
http://103.216.87.80/index.php/pbs/article/view/108207/103240
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
ulfah, Warniatul dkk. 2017. “The Development of Teaching Materials of
Experience-Based Explanatory Text Writing on Class XI Students at SMA
Negeri Unggul Aceh Timur.” Britsh Journal of English Linguistics 5(4): 42-
52. http://www.eajournals.org/wp-content/uploads/The-Development-of-
Teaching-Materials-of-Experience-Based-Explanatory-Text-Writing-on-
Class-Xi-Students-at-Sma-Negeri-Unggul-Aceh-Timur.pdf
Utami, Putri Setya Nur. “Analisis Kesalahan Keefektifan Kalimat pada Teks
Biografi Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 158 Jakarta.” Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2(2):190-201.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/aksis/article/view/9547/6355
Wagirun, dan Bambang. I. 2019. “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek dalam Menulis Teks Eksplanasi di Kelas XI SMA.” Indonesian
Language Education and Literature. 5 (1): 74-
85.http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill/article/view/5033/26
13
Windhiarty, wiwin dkk. 2017. “Evektivitas Pembelajaran Menulis Teks
Eksplanasi dengan Media berbasis Adobe Flash Siswa Kelas XI SMA.”
18
Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya. 1(4): 367-376. http://e-
journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB/article/view/768/723
Wulandari, Suci dkk. 2017. “Keefektifan Kalimat dalam Teks Eksposisi Siswa
Kelas VII MTS Diniyah Pandai Sikek.” Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. 6(2):353-361.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pbs/article/view/8660
Yulianti, Upit dkk. 2020. “Ketidakefektifan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI
Sumatera Barat.”BAHASA: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.2 (1): 15-22. https://jurnal.ppjb-
sip.id/index.php/bahasa/article/view/45/20
Yustinah, dkk. 2019. “Teks Prosedur dan Teks Eksplanasi Bermuatan
Kewirausahaan untuk Peserta Didik SMK Sarana Efektif Peningkatan
Kemampuan Berbahasa dalam Pembelaharan.” Seminar Internasional Riksa
Bahasa XIII.
http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/979/878