kelompok sosial

36
Kelompok Sosial A. Pengertian Kelompok Sosial Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial. Menurut Josep S Roucek dan Roland S Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. B. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:

Upload: akbar-maulana-yoto-prakoso

Post on 16-Apr-2017

1.293 views

Category:

Art & Photos


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok sosial

Kelompok Sosial     

 A.   Pengertian Kelompok SosialSecara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial.

Menurut Josep S Roucek dan Roland S Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.B.    Proses Terbentuknya Kelompok SosialMenurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:

1. Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya2. Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya 

C.    Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial

Page 2: Kelompok sosial

Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi. Untuk itu, setiap himpunan manusia agar dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.

2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki anggota-anggota kelompok itu sehingga hubungan antara mereka bartambah erat. Faktor-faktor kesamaan tersebut, antara lain

Persamaan nasib Persamaan kepentingan Persamaan tujuan Persamaan ideologi politik Persamaan musuh3. Kelompok sosial ini berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

3. Kelompok sosial ini bersistem dan berproses.D.   Macam-Macam Kelompok Sosial1.    Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok SosialMenurut Soerjono Soekanto dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu:a.    Berdasarkan besar kecilnya anggota kelompokMenurut George Simmel, besar kecilnya jumlah anggota kelompok akan memengaruhi kelompok dan pola interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam penelitiannya, Simmel memulai dari satu orang sebagai perhatian hubungan sosial yang dinamakan monad.Kemudian monad dikembangkan menjadi dua orang ataudiad, dan tiga orang atau triad, dan kelompok-kelompok kecil lainnya.Hasilnya semakin banyak jumlah anggota kelompoknya, pola interaksinya juga berbeda.b.    Berdasarkan derajat interaksi dalam kelompokDerajat interaksi ini juga dapat dilihat pada beberapa kelompok sosial yang berbeda. Kelompok sosial seperti keluarga, rukun tetangga, masyarakat desa, akan mempunyai kelompok yang anggotanya saling mengenal dengan baik (face-to-face groupings). Hal ini berbeda dengan kelompok sosial seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara, di mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan erat.c.     Berdasarkan kepentingan dan wilayah

Page 3: Kelompok sosial

Sebuah masyarakat setempat (community) merupakan suatu kelompok sosial atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu.Sedangkan asosiasi (association) adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu.d.    Berdasarkan kelangsungan kepentinganAdanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial.Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang keberadaannya hanya sebentar karena kepentingannya juga tidak berlangsung lama.Namun, sebuah asosiasi mempunyai kepentingan yang tetap.e.    Berdasarkan derajat organisasiKelompok sosial terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI, perusahaan dan sebagainya.Namun, ada kelompok sosial yang hampir tidak terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan.

Secara umum tipe-tipe kelompok sosial adalah sebagai berikut.

1. Kategori statistik, yaitu pengelompokan atas dasar ciri tertentu yang sama, misalnya kelompok umur.

2. Kategori sosial, yaitu kelompok individu yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki bersama, misalnya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia).

3. Kelompok sosial, misalnya keluarga batih (nuclear family)4. Kelompok tidak teratur, yaitu perkumpulan orang-orang di suatu tempat

pada waktu yang sama karena adanya pusat perhatian yang sama. Misalnya, orang yang sedang menonton sepak bola.

5. Organisasi Formal, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan terlebih dahulu, misalnya perusahaan.

2.    Kelompok Sosial dipandang dari Sudut IndividuPada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya mempunyai satu kelompok sosial tempat ia menjadi anggotanya. Namun, ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus. Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh kekerabatan, usia, jenis kelamin, pekerjaan atau kedudukan. Keanggotaan masing-masing kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu. Namun yang perlu digarisbawahi adalah sifat keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bersifat sukarela, tapi ada juga yang sifatnya paksaan. Misalnya, selain sebagai anggota kelompok di tempatnya bekerja, Pak Tomo juga anggota masyarakat, anggota

Page 4: Kelompok sosial

perkumpulan bulu tangkis, anggota Ikatan Advokat Indonesia, anggota keluarga, anggota Paguyuban masyarakat Jawa dan sebagainya.

3.    In-Group dan Out-GroupSebagai seorang individu, kita sering merasa bahwa aku termasuk dalam bagian kelompok keluargaku, margaku, profesiku, rasku, almamaterku, dan negaraku.Semua kelompok tersebut berakhiran dengan kepunyaan “ku”.Itulah yang dinamakan kelompok sendiri (In group) karena aku termasuk di dalamnya.Banyak kelompok lain dimana aku tidak termasuk keluarga, ras, suku bangsa, pekerjaan, agama dan kelompok bermain.Semua itu merupakan kelompok luar (out group) karena aku berada di luarnya.In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama. Pada masyarakat primitif yang masih terbelakang kehidupannya biasanya akan mendasarkan diri pada keluarga yang akan menentukan kelompok sendiri dan kelompok luar seseorang. Jika ada dua orang yang saling tidak kenal berjumpa maka hal pertama yang mereka lakukan adalah mencari hubungan antara keduanya. Jika mereka dapat menemukan adanya hubungan keluarga maka keduanya pun akan bersahabat karena keduanya merupakan anggota dari kelompok yang sama. Namun, jika mereka tidak dapat menemukan adanya kesamaan hubungan antaa keluarga maka mereka adalah musuh sehingga merekapun bereaksi.Pada masyarakat modern, setiap orang mempunyai banyak kelompok sehingga mungkin saja saling tumpang tindih dengan kelompok luarnya. Siswa lama selalu memperlakukan siswa baru sebagai kelompok luar, tetapi ketika berada di dalam gedung olahraga mereka pun bersatu untuk mendukung tim sekolah kesayangannya.

4.    Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah adanya peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga. Oleh karena itu hubungan sosial di dalam kelompok primer berisfat informal (tidak resmi), akrab, personal, dan total yang mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang.

Page 5: Kelompok sosial

Di dalam kelompok primer, seperti: keluarga, klan, atau sejumlah sahabat, hubungan sosial cenderung bersifat santai. Para anggota kelompok saling tertarik satu sama lainnya sebagai suatu pribadi. Mereka menyatakan harapan-harapan, dan kecemasan-kecemasan, berbagi pengalaman, mempergunjingkan gosip, dan saling memenuhi kebutuhan akan keakraban sebuah persahabatan.

Di sisi lain, kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa hubungannya tida perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng. Dalam kelompok sekunder, hubungan sosial bersifat formal, impersonal dan segmental (terpisah), serta didasarkan pada manfaat (utilitarian). Seseorang tidak berhubungan dengan orang lain sebagai suatu pribadi, tetapi sebagai seseorang yang berfungsi dalam menjalankan suatu peran. Kualitas pribadi tidak begitu penting, tetapi cara kerjanya.5.    Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)Konsep paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies.Pengertian paguyuban adalah suatu bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal.Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Bentuk paguyuban terutama akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya. Secara umum ciri-ciri paguyuban adalah:1. Intimate, yaitu hubungan yang bersifat menyeluruh dan mesra2. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi3. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak

untuk orang lain di luar “kita”Di dalam setiap masyarakat selalu dapat dijumpai salah satu di antara tiga tipe paguyuban berikut.

1. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood), yaitu gemeinschaft atau paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Misalnya keluarga dan kelompok kekerabatan.

2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place), yaitu suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong-menolong. Misalnya kelompok arisan, rukun tetangga.

3. Paguyuban karena jiwa pikiran (gemeinschaft of mind), yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan

Page 6: Kelompok sosial

darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa, pikiran, dan ideologi yang sama. Ikatan pada paguyuban ini biasanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.

Sebaliknya, patembayan (gesellschaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang pendek.Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin. Bentuk  gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang bersifat timbal balik. Misalnya, ikatan perjanjian kerja, birokrasi dalam suatu kantor, perjanjian dagang, dan sebagainya.Ciri-ciri hubungan paguyuban dengan patembayan dapat diketahui dari tabel berikut:

Paguyuban Patembayan

PersonalInformal

Tradisional

Sentimental

Umum

ImpersonalFormal, kontraktul

Utilitarian

Realistis, “ketat”

Khusus

 

6.    Formal Group dan Informal GroupMenurut Soerjono Soekanto, formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Kriteria rumusan organisasi formal group merupakan keberadaan tata cara untuk memobilisasikan dan mengoordinasikan usaha-usaha demi tercapainya tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat khusus.

Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif.Misalnya, sekolah terdiri atas beberapa bagian, seperti kepala sekolah, guru, siswa, orang tua murid, bagian tata usaha dan lingkungan sekitarnya.Organisasi seperti itu dinamakan birokrasi. Menurut Max Weber, organisasi yang didirikan secara birokrasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan.

Page 7: Kelompok sosial

2. Posisi dalam organisasi terdiri atas hierarki struktur wewenang.3. Suatu sistem peraturan memengaruhi keputusan dan pelaksanaannya.4. Unsur staf yang merupakan pejabat, bertugas memelihara organisasi dan

khususnya keteraturan organisasi.5. Para pejabat berharap agar hubungan atasan dengan bawahan dan pihak

lain bersifat orientasi impersonal.6. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier.

Sedangkan pengertian informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti.Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali. Dasar pertemuan-pertemuan tersebut adalah kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. Misalnya klik (clique), yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar.Klik tersebut ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota yang biasanya hanya “antarakita” saja.7.    Membership Group dan Reference GroupMengutip pendapat Robert K Merton, bahwa membership group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.Batas-batas fisik yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang tidak dapat ditentukan secara mutlak.Hal ini disebabkan perubahan-perubahan keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan kelompok tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok itu.Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Misalnya, seseorang yang ingin sekali menjadi anggota TNI, tetapi gagal memenuhi persyaratan untuk memasuki lembaga pendidikan militer. Namun, ia bertingkah laku layaknya seorang perwira TNI meskipun dia bukan anggota TNI.8.    Kelompok Okupasional dan VolunteerPada awalnya suatu masyarakat, menurut Soerjono Soekanto, dapat melakukan berbagai pekerjaan sekaligus.Artinya, di dalam masyarakat tersebut belum ada pembagian kerja yang jelas.Akan tetapi, sejalan dengan kemajuan peradaban manusia, sistem pembagian kerja pun berubah.Salah satu bentuknya adalah masyarakat itu sudah berkembang menjadi suatu masyarakat yang

Page 8: Kelompok sosial

heterogen.Pada masyarakat seperti ini, sudah berkembang sistem pembagian kerja yang didasarkan pada kekhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat akan bekerja sesuai dengan bakatnya masing-masing. Setelah kelompok kekerabatan yang semakin pudar fungsinya, muncul kelompok okupasional yang merupakan kelompok terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis.Kelompok semacam ini sangat besar peranannya di dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama para anggotanya.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi komunikasi, hampir tidak ada masyarakat yang tertutup dari dunia luar sehingga ruang jangkauan suatu masyarakatpun semakin luas.Meluasnya ruang jangkauan ini mengakibatkan semakin heterogennya masyarakat tersebut.Akhirnya tidak semua kepentingan individual warga masyarakat dapat dipenuhi.

Akibatnya dari tidak terpenuhinya kepentingan-kepentingan masyarakat secara keseluruhan, muncullahkelompok volunteer. Kelompok ini mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas jangkauannya tadi. Dengan demikian, kelompok volunteer dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara luas.Beberapa kepentingan itu antara lain:

1. Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan2. Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda3. Kebutuhan akan harga diri4. Kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri5. Kebutuhan akan kasih sayang

E.    Kelompok Sosial yang Tidak Teratur

1.    Kerumunan (Crowd)Kerumunan adalah sekelompok individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan.Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik.Sedikit banyaknya jumlah kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan selama telingan dapat mendengarkannya.Kerumunan tersebut segera berakhir setelah orang-orangnya bubar.Oleh karena itu, kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara (temporer).

Page 9: Kelompok sosial

Secara garis besar Kingsley Davis membedakan bentuk kerumunan menjadi:

a.    Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosialKerumunan ini dapat dibedakan menjadi:

1)    Khalayak penonton atau pendengar formal (formal audiences), merupakan kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama. Misalnya, menonton film, mengikuti kampanye politik dan sebagainya.2)    Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planned expressive group), yaitu kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, akan tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut.b.    Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd)Kerumunan ini dibedakan menjadi:

1)    Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregations).  Misalnya, orang yang sedang antri tiket, orang-orang yang menunggu kereta.2)    Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik (panic crowds), yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Dorongan dalam diri individu-individu yang berkerumun tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempertinggi rasa panik.Misalnya, ada kebakaran dan gempa bumi.3)    Kerumunan penonton (spectator crowds), yaitu kerumunan yang terjadi karena ingin melihat kejadian tertentu. Misalnya, ingin melihat korban lalu lintas.c.     Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (Lawless Crowd)Kerumunan ini dibedakan menjadi:

1)    Kerumunan yang bertindak emosional (acting mobs), yaitu kerumunan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Misalnya aksi demonstrasi dengan kekerasan.2)    Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowds), yaitu kerumunan yang hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah bertentangan dengan norma-norma masyarakat.Misalnya, orang-orang yang mabuk.2.    PublikBerbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat

Page 10: Kelompok sosial

komunikasi, seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, televisi, film, dan sebagainya. Alat penghubung semacam ini lebih memungkinkan suatu publik mempunyai pengikut-pengikut yang lebih luas dan lebih besar.Akan tetapi, karena jumlahnya yang sangat besar, tidak ada pusat perhatian yang tajam sehingga kesatuan juga tidak ada.

F.    Masyarakat Setempat (Community)Masyarakat setempat adalah suatu masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu.Faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota dibandingkan dengan interaksi penduduk di luar batas wilayahnya.

Secara garis besar masyarakat setempat berfungsi sebagai ukuran untuk menggaris bawahi kedekatan hubungan antara hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu.Akan tetapi, tempat tinggal tertentu saja belum cukup untuk membentuk suatu masyarakat setempat.Hal ini masih dibutuhkan adanya perasaan komunitas (community sentiment).Beberapa unsur komunitas adalah:

1. Seperasaan

Unsur perasaan akibat seseorang berusaha untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut.Akibatnya, mereka dapat menyebutnya sebagai “kelompok kami” atau “perasaan kami”.

2. Sepenanggunan

Setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan peranannya dalam kelompok.

3. Saling memerlukan

Individu yang bergabung dalam masyarakat setempat merasakan dirinya tergantung pada komunitas yang meliputi kebutuhan fisik maupun biologis.

Untuk mengklasifikasikan masyarakat setempat, dapat digunakan empat kriteria yang saling berhubungan, yaitu:

1. Jumlah penduduk2. Luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk

Page 11: Kelompok sosial

3. Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat4. Organisasi masyarakat yang bersangkutan

 

Page 12: Kelompok sosial
Page 13: Kelompok sosial

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB IPEMBAHASAN

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DALAM  KEHIDUPAN MASYARAKAT

A.     PENGERTIAN

Kelompok sosial (social group) merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling tolong menolong. Soial group merupakan pengumpulan atau agregasi yang teratur (internet).

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya (internet).

Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama (internet).

Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.

Page 14: Kelompok sosial

a.      Menurut Soerjono Soekanto, kelompo adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

b.      Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

c.       Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik (internet).

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain (Taufiq Rahman Dhoiri:83):

1.      Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.

2.      Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.

3.      Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.

4.      Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

5.      Besistem dan berproses.

 Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan berikut ini :

Page 15: Kelompok sosial

a.  Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok tersebut.

b.   Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.

c.   Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.

d.   Memiliki kepentingan bersama.

e.    Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.

   Ciri-ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut (internet) :

a.  Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.

b.  Memiliki struktur sosial

c.  Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.

d.  Memiliki faktor pengikat.

e.   Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.

       Proses Pembentukan Kelompok Sosial

1.      Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial

a.      Dorongan untuk mempertahankan hidup

b.      Dorongan untuk meneruskan keturunan

c.      Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (internet).

2.      Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

Page 16: Kelompok sosial

a.      Kesatuan Genealogis atau Faktor Keturunan

b.      Kesatuan Religius

c.       Kesatuan Teritorial (Community)

d.     Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)

     Klasifikasi Kelompok Sosial

1.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota

Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.

a.      Solidaritas Mekanik

Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.

b.      Solidaritas Organik

Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota.

2.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.

Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies

a.      Gemeinschaft (Paguyuban)

Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.

b.      Gesellschaft (Patembayan)

Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.

3.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri

Page 17: Kelompok sosial

a.      In-Group

b.      Out-Group

4.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.

a.      Kelompok Primer

Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan.

b.      Kelompok Sekunder

Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.

5.      Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan

a.      Kelompok Formal

Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan.

b.      Kelompok Informal

Kelompok informal adalah kelmpok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim (internet).

B.   PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Seorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga, ataupun kelompok besar seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain. hampir semua manusia merupakan kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggotanya menyebar, tapi pada waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara mereka. Pada saat demikian, terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, akan tetapi

Page 18: Kelompok sosial

para anggota keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan-perubahan, walaupun sama sekali tidak disadari. Saling tukar menukar pengalaman mempunyai peranan besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan.Manusia merupakan makhluk yang tediri dari jasmaniah dan rohaniah.Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia mempunyai pola berpikir yang akan mempengaruhi sikapnya (internet).

C.    TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :

a. besar kecilnya jumlah anggota,

b. derajat interaksi sosial,

c. kepentingan dn wilayah,

d. berlangsungnya suatu kepentingan,

e. derajat organisasi,

f. kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.

g. tipe-tipe umum yang terdapat dalam kelompok sosial yaitu ; 

- kategori statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.

- kategori sosial ; kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya Ikatan  Dokter Indonesia.

- kelompok sosial seperti misalnya keluarga batih.

- kelompok tidak teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama, karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti karcis kereta api.

- organisasi formal ; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi (internet).

2. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu

Page 19: Kelompok sosial

Seorang warga masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud biasanya atas dasar kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan yang memberikan prestise tertentu sesuai adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi dan sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau Negara (internet).

3. In-group dan Out Group

               In-group adalah kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya.Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati.Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingannyatidak selalu sama (Soerjono Soekanto:108).

4. Kelompok Primer dan Kelompok Skunder

                Kelompok primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu erat (Soerjono Soekanto:109).

5. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)

                   Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta

Page 20: Kelompok sosial

bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabat, rukun tetangga dan lain sebagainya. Cirri pokok dari paguyuban adalah (Soerjono Soekanto:118): (1) intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra. (2) private ; hubungan bersifat pribadi untuk beberapa orang saja. (3) exclusive ; hubungn tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”. Tipe paguyuban ada 3, yaitu paguyupan karena ikatan darah, paguyuban karena tempat/wilayah yang sama dan paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.

                 Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis, biasanya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbale-balik seperti ikatan pedagang, organisasi yang luas atau industry, dll (Taufiq Rahman Dhoiri:88).

6.      Formal Group dan Informal Group

         Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya.Sedangkan informl group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama (Baswori:50-55).

7.      Membership group dan Reference Group

Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan  bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan membership group baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference groupnya yaitu partainya. Ada dua tipe umum reference group yaitu ; (1) tipe normative yang menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan (2) tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadinnya (Baswori:56).

Page 21: Kelompok sosial

8.      Kelompok Okupasional dan Volunter

Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis, misalnya muncul kelompok seprofesi. Sedangkan kelompok volonter merupakan mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya tadi. Dengan demikian, maka kelompok volonter akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individu, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Kelompok volonter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri, dan kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan sekunder misalnya adalah kebutuhan akan rekreasi (Soerjono Soekanto:128).

D.    KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK TERATUR

1. Kerumunan (Crowd)

Kerumunan (Crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan (internet):

1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosisal :

a. khalayak penonton atau pendengar yang formal (formal audiences).

b. kelompok ekspresif yang telah direncanakan.

2. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual crouwds)

a. kumpulan yang kurang menyenangkan. Seperti orang yang menunggu bis dan antri karcis.

b. kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik, yaitu orang yang bersama sama menyelamatkan diri dari bahaya.

c. kerumunan penonton.

Page 22: Kelompok sosial

3. kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum ( lawless crowds)

a. kerumunan yang bertindak emosional

b. kerumunan yang bersifat inmoral seperti orang-orang mabuk.

2.  Publik

Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.Interksi terjadi secara tidak langsung melalui alat/media komunikasi (internet).

E.  MASYARAKAT PEDESAAN (RURAL COMMUNITY) DAN     MASYARAKAT PERKOTAAN (URBAN COMMUNITY)1. Masyarakat Setempat (Community)

Istilah masyarakat setempat (community) menunjuk pada bagian masyarakat yangbertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, dimana faktor utama yang menjadi dasar utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya (internet).

2. Tipe-tipe Masyarakat Setempat

             Dalam mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat, dapat digunakan empat kriteria yang saling berpaut (Soerjono Soekanto:135):

a. Jumlah penduduk

b. luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman,

c. fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat

d. organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.

3. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Page 23: Kelompok sosial

    Masyarakat pedesaan biasanya ditujukan pada sekumpulan orang yang bertempat tinggal di daerah desa atau jauh dari daerah ibukota/perkotaan. Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan masyarakat pedesaan lain. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Cirri dari masyarakat perkotaan antara lain kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan di desa dan lebih bersifat individulistis (internet).

    Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Sebab-sebab urbanisas dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu (internet):

1. Faktor yang mendorong penduduk desa untuk urbanisasi seperti lengkapnya pusat hiburan dan adanya lapangan pekerjaan dan lain sebagainya

2. Faktor yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota seperti  pendidikan lebih banyak di kota dan lain sebagainya.

F.     KELOMPOK-KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP)                 Small group adalah suatu kelompok yang kecil/yang secara teoritis terdiri paling dari dua orang, dimana orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya. Biasanya small group ini adalah hubungan-persahabatan (Soerjono Soekanto:146)

G.     DINAMIKA KELOMPOK SOSIALJika dilihati asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan

yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan kelompok merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama

Dengan demikian dinamika kelompok merupakan  sebuah konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah

Page 24: Kelompok sosial

Selain itu dinamika kelompok dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.

Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika kelompok pada dasarnya merupakan proses-proses kelompok yang menggambarkan semua hal yang terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam kelompok itu (internet).

FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK

Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain (internet):

1.      Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.(Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)

2.      Memudahkan segala pekerjaan.

(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)

3.      Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.

(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)

4.      Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat

(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)  

Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial akan menyebabkan konflik antar kelompok sosial maupun sesame anggota kelompok sosial. Di dalam dinamika kelompok sosial mungkin terjadi

Page 25: Kelompok sosial

perbedaan pendapat hingga menjurus pada sikap etnosentrisme antar kelompok atau anggota (internet).

 H.   MACAM-MCAM KELOMPOK SOSIAL Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok social (internet).

Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

      Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.

      Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.

      Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.

      Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama.Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah (internet).

 

I.    FAKTOR PEMBENTUKBergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang

murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan.Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu.Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan.Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan (internet).

Page 26: Kelompok sosial

KedekatanPengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap

keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur.Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita.Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial.Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan (internet).

KesamaanPembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada

kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya.Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga (internet).

J.    PEMBENTUKAN NORMA KELOMPOKPerilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat

dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu.Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak.Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok (internet).

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok (internet).

Page 27: Kelompok sosial

K.    FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI MANUSIA BERKELOMPOK

      Adanya persamaan senasib

      Tujuan yang sama

      Ideologi yang sama

      Musuh bersama

      Suku bangsa yang sama atau kelompok etnik (internet).

L.     BENTUK-BENTUK KELOMPOK SOSIAL MENURUT PARA AHLI

1.    In Group dan Out Group

Summer membedakan antara in group dan out group. In Group merupakan kelompok social yang dijadikan tempat oleh individu-individunya untuk mengidentifikasikan dirinya. Out Group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in Group. Contoh: Istilah “kita” atau “kami” menunjukkan adanya artikulasi in group, sedangkan “mereka” berartikulasi out group.

2.    Kelompok primer dan sekunder

Charles Horton Cooley mengemukakan tentang kelompok primer yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi,interaksi sosial dilakukan secara tatap muka (face to face). Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga sifatnya tidak begitu langgeng.

3.    Gemainschaft dan gesellschaft

Ferdinand Tonnies mengemukakan tentang hubungan antara individu-individu dalam kelompok sosial sebagai Gemainschaft (paguyuban) dan gesellschaft(patembayan). Gemainschaft merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal. Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dll.Gesellschaft (patembayan) merupakan

Page 28: Kelompok sosial

ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu (yang pendek) atau bersifat kontraktual. Contoh: hubungan perjanjian perdagangan, organisasi formal, organisasi suatu perusahaan, dll.

4.    Kelompok Formal dan Informal

J.A.A. Van Doorn membedakan kelomok Formal dan Informal.Kelompok Formal mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll. Kelompok Informal tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu .Kelompok ini terbentuk karena pertemuan berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar.

5.    Membership group dan reference group

Robert K. Merton membedakan kelompok membership dengan kelompokreference.Kelompok membership merupakan kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai anggota, sedangkan kelompok referencemerupakan kelompok sosial yang dijadikan acuan atau rujukan oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk membentuk atau mengembangkan kepribadiannya atau dalam berperilaku (internet).

M.       KELOMPOK TERATUR DAN TIDAK TERATURKelompok teratur merupakan kelompok yang mempunyai

peraturan tegas dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarmereka. Ciri-ciri kelompok teratur:

      Memiliki identitas kolektif yang tegas (misalnya tampak pada nama kelompok, simbol kelompok,dll).

      Memiliki daftar anggota yang rinci.

      Memiliki program kegiatan yang terus-menerus diarahkan kepada pencapaian tujuan yang jelas.

      Memiliki prosedur keanggotaan.

Contoh kelompok teratur antara lain berbagai perkumpulan pelajar atau mahasiswa, instansi pemerintahan, parpol, organisasi massa, perusahaan, dll.

Page 29: Kelompok sosial

Kelompok tidak teratur merupakan kelompok yang tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu.Kelompok ini terbentk karena pertemuan yang berulang-ulang.Contoh kelompok belajar, klik, dll. Menurut Soerjono Soekanto, klik adalah suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar. Klik ini ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota, biasanya hanya bersifat “antara kita saja” (internet).

N. CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KOTA DAN MASYARAKAT DESA

Masyarakat Kota (internet):

Ciri-ciri masyarakat kota:

1.    Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil

2.    Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.

3.    Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan kompetitif.

4.    Keadaan penduduk dari status sosialnya sangat heterogen

5.    Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan, kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll.

6.    Interaksi sosial kurang akrab dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar hubungannya adalah kepentingan.

7.    Keterikatan terhadap tradisi sangat kecil

8.    Masyarakat kota umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan kebebasan

9.    Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen

10.                        Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata

11.                        Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, sehingga perkembangannya sangat cepat

Page 30: Kelompok sosial

12.                        Masyarkatnya terbuka, demokratis, kritis, dan mudah menerima unsur-unsur pembaharuan.

13.                        Pranata sosialnya bersifat formal sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku

14.                        Memiliki sarana – prasarana dan fasilitas kehidupan yang sangat banyak.

Karateristik masyarakat kota (internet):

1.    Anonimitas

Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan, kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.

2.    Jarak Sosial

Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan.

3.    Keteraturan

Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional. (contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll)

4.    Keramaian (Crowding)

Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang bersifat sementara (tidak permanen).

5.    Kepribadian Kota

Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan,

Page 31: Kelompok sosial

berdikari (self sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif, insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi pribadi.

Masyarakat Desa (internet):

Ciri-ciri masyarakat pedesaan:

1.    Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural

2.    Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat pedesaan

3.    Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)

4.    Corak kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft (paguyuban ddan memiliki community sentiment yang kuat)

5.    Keadaan penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif homogen.

6.    Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik

7.    Memiliki keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi warisan leluhurnya

8.    Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan kterlibatan social.

9.    Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah

10.                        Pembagian kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial masih sedikit

11.                        Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban.

12.                        Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima unsur-unsur baru

Page 32: Kelompok sosial

13.                        Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yang mengikat dan dipedomi warganya dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis

14.                        Penduduk desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku.

Karakteristik masyakat pedesaan (internet):

Menurut Landis, terdapat beberapa karateristik masyarakat desa, a.l:

1.    Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk

2.    Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya

3.    Cara berfkir dn sikapnya konservatif dan statis

4.    Mereka amat toleran terhadap ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain

5.    Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif

6.    Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya.

BAB IIPENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan makalah dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa manusia ialah makhlik sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah

Page 33: Kelompok sosial

makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong, oleh karena manusia membentuk kelompok-kelompok dalam kehidupannya. Namun dalam membentuk kelompok tidak sembarangan ada syarat-syarat yang mesti ada pada diri masing-masing individu.

Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain:

1.  Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang  bersangkutan.

2.   Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.

3.   Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.

4.   Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

5.   Besistem dan berproses.

DAFTAR PUSTAKA

Page 34: Kelompok sosial

Baswori M.Si. 2005. Pengantar Sosiologi. Depok: Ghalia Indonesia.

     Dhoiri Rahman Taufiq, dkk. 2006. Sosiologi. Jakarta: Yudhistira.

     Http://septha49.wordpress.com/2008/06/27/kelompok-kelompok-sosial-dan-kehidupan-       masyarakat/

     Http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial

     Http://scooteris.multiply.com/journal/item/11

     Http://ww2.yuwie.com/blog/entry.asp?id=932768&eid=602556

     Http://nursinglove.multiply.com/journal/item/4/Dinamika_Kelompok

     Soekanto Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.