kelompok 7 genap.ppt

24
Prosthodonti Kelompok 7

Upload: nika-permata-dela

Post on 02-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Prosthodonti Kelompok 7

KASUS• Pak amir usia 68 tahun datang ke praktek dokter gigi bersama

anaknya dengan keluhan tidak nyaman pada gigi tiruan. Pasien sudah menggunakan gigi iruan sejak 1 tahun yang lalu tapi longgar.pemeriksaan ekstraoral, terjadinya dislokasi tmj sebelah kanan, memperhatikan bentuk dan rofil wajah, bibir. Pemeriksaan intraoral RA/RB edentolus, linggir sisa RA normal dan RB rendah bagian anterior, pada palatum pasien terdapat erythema difuse dengan diagnosa klinis denture stomatitis, hubungan linggir sisa RB lebih maju dari RA, jaringan lunak bergerak pada bagian anterior atas. Pemeriksaan pada gigi tiruan yang lama, gigi tiruan RA/RB retensi dan stabilisasi kurang karena adaptasi basis pada daerah peripheral seal tidak baik dan perluasan basis bagian distal ridge alveolar RA dan RB pendek. Dokter gigi memberikan alternative kepada pasien untuk pembuatan gigi tiruan yang baik dengan retensi dan stabilisasi yang baik.

• Pertanyaan: Bagiamana dokter gigi menjelaskan pada pasien mengenai pembuatan gigi tiruan yang dilakukan sesuai dengan scenario

Terminologi• Dislokasi TMJ adalah suatu kondisi pada gigi geligi yang

ditandai dengan pergeseran dari sendi temporomandibular join.

• Retensi adalah gaya untuk mencegah lepasnya gigi tiruan ke arah vertical saat tidak difungsikan.

• Stabilisasi adalah gaya untuk mencegah lepasnya gigi tiruan ke arah horizontal saat difungsikan.

• Edentolus adalah kehilangan seleruh gigi pada RA dan RB.• Denture stomatitis adalah perubahan-perubahan patologis

pada penyangga gigi tiruan di rongga mulut yang ditandai dengan erythema difuse dibawah gigi tiruan baik di RA maupun RB.

edentolous

pemeriksaan

Subjektif Objektif

Anamnesa Intra oral Extra oral Penunjang

Diagnosa

Rencana Perawatan

Rencana Perawatan awal

Rencana Perawatan akhir

Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III

Pemeriksaan Subjektif

Data rutinUmur : 68 tahun Jenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : -Riwayat kesehatan Keluhan Utama : merasa tidak nyaman pada gigi tiruanKeluhan tambahan : pasien sudah pernah memakai gigi tiruan 1 tahun yang lalu tapi longgar

Extra Oral

• Pemeriksaan ekstra oral : terjadi dislokasi TMJ sebelah kanan, memperhatikan bentuk profil wajah, bibir.

Intra Oral• RA dan RB edentolus• Linggir sisa RA normal dan

RB rendah bagian anterior• Palatum terdapat

erythema difuse dengan diagnosa klinis denture stomatitis

• Hubungan linggir sisa RB lebih maju dari RA

• Jaringan lunak bergerak pada bagian anterior atas

Pemeriksaan objektif

Pemeriksaan extra oral

Bentuk wajah :

OVOID

PERSEGI

LONJONG

• Bentuk Bibir cara pemeriksaan secara visual: panjang, pendek,tebal,tipis,tegang, flabby.• Sendi rahang1.Inspeksi merupakan kondisi melihat adanya kelainan sendi

temporomandibular meliputi yang perlu diperhatikan : gigi, sendi rahang dan otot pada wajah serta kepala dan wajah. Hal yang perlu diperhatikan apakah pasien tersebut menggerakkan mulutnya dengan nyaman, terkadang pasien terlihat menngerakkan kebiasaan pada saat interview

2. Palpasi dapat meliputi : • Masticatory muscle examination : pemeriksaan dengan cara

palpasi sisi kanan dan kiri pada dilakukan pada sendi dan otot pada wajah dan daerah kepala.

• Auskultasi : Merupakan bunyi sendi TMJ terdiri dari cliking adalah bunyi singkat yang terjadi pada saat membuka ataupun menutup mulut, bahkan keduanya. Krepitus adalah bersifat difus, yang biasanya berupa suara yang menyeluruh.

Pemeriksaan intra oral

• Pemeriksaan Status Umum (riwayat kesehatan) • Hubungan Dengan Penyakit Sistemik• Jaringan Lunak Rongga Mulut dan Keras Rongga Mulut

a. Pemeriksaan rahang atas dan bawah b. Tubermaksilaris c. Mukosa d. Retromylohiod e. Oklusi

f. Vestibulum g. Frenulum h. linggir sisa

Visual/ inspeksi: melihat sisa linggir yang tersisa atau tulang alveolar.

Diagnosa

• Edentolus RA dan RB klas III (menurut Campbell,S.dkk.2004)

• Denture stomatitis

Rencana Perawatan awal

1. Mengobati denture stomatitis

2. Memperbaiki dislokasi TMJ3. Eksisi flabby

• Dengan memberikan obat antijamur nystatin yaitu candistin dengan dosis

4x1-6 ml diteteskan di rongga mulut dan ditahan beberapa waktu sebelum

ditelan.

R/ oral. F.L 2

S3dd 1ml

Nama: amir

Umur 68 tahun

• Untuk mencegah munculnya kembali denture-related stomatitis :

1. Pada malam hari gigi tiruan sebaiknya dilepas,

2. Dibersihkan dan disinlytic enzymes, proteolytic enzymes dan didesinfektan

menggunakan hypochlorite.

Denture sromatitis

Pembedahan flabby

•Keadaan jaringan lunak yang berlebihan (flabby) terutama

diagnosa dengan palpasi yang dapat menunjukkan jaringan lunak

yang bergerak tanpa dukungan yang memadai. Ada beberapa

alternatif penatalaksanaan jaringan lunak yang berlebihan, yaitu

eksisi yang sederhana, vestibuloplasti, penambahan linggir. Pada

kasus kita lakukan eksisi sederhana.

Flabby

Rencana perawatan akhirKujungan pertama

1. Kontrol TMJ pasca perbaikan

2. Kontrol denture stomatitis pasca perbaikan

3. Cetakan anatomis

Setelah informed consent di tanda tangani oleh pasien, tahap selanjutnya adalah

pencetakan pendahuluan dengan menggunakan edentulous

perforated stock tray. Sebelum pencetakan, sendok cetak dicobakan terlebih

dahulu dan dipilih yang paling sesuai dengan ukuran rahang pasienSetelah

selesai, cetakan tersebut dicor sebanyak dua kali dengan gips stone sehingga

diperoleh model studi dan model kerja. Model studi disimpan untuk dipelajari

sedangkan model kerja untuk membuat sendok cetak individual.

4. Membuat sendok cetak individual• Pada model kerja digambarkan batas antara jaringan bergerak dengan tidak bergerak lalu batas-batas sendok cetak individual ditentukan ±2 mm lebih pendek dari batas jaringan bergerak tidak bergerak agar tersedia ruang yang cukup untuk memanipulasi bahan pembentuk tepi.• Sendok cetak individual ini dibuat dari shellac baseplate (Hiflex shellac base plate, Prevest Denpro Limited,India) yang dilunakkan dengan cara dipanaskan di atas lampu spritus, lalu ditekan-tekan di atas model kerja hingga bentuknya sesuai dengan desain gigitiruan penuh yang telah dibuat sebelumnya. Kelebihan shellac dipotong dengan menggunakan gunting dan pisau malam saat masih dalam keadaan lunak sesuai dengan batas yang telah digambar. •Selanjutnya dibuat pegangan dan lubang-lubang pada sendok cetak individual. Lubang-lubang ini untuk mengalirkan bahan cetak yang berlebih sehingga mengurangi tekanan sewaktu mencetak.5. Pasien dipulangkan

Kunjungan kedua1. Lakukan pencetakan fisiologis/mencoba sendok individual

Sendok cetak individual mencakup semua semua daerah kecuali

frenulum, baik rahang atas maupun rahang bawah. Tidak boleh ada undercut 

 yang dapat menghalangi pada saat nanti dilakukan pencetakan fisiologis.

2. Border Moulding

1. Setelah sendok cetak sesuai dengan rahang atas dan bawah tanpa ada retensi

saat dilepas-pasang, tahap berikutnya yakni border moulding  dengan

menggunakan  greenstick compound  yang dipanaskan

2. Setelah greenstick dipanaskan di atas lampu spirtus, rendam di dalam air

selama beberapa detik agar pasien tidak merasakan panas dari greenstick

yang sudah dilunakkan dan agar greenstick tidak terlalu cair

3. Greenstick ditambahkan sedikit demi sedikit pada tepi luar sendok cetak

individual.

• Ketika sendok cetak individual yang sudah diletakkan  Greenstick compound   berada di dalam mulut, pasien di instruksikan untuk melakukan gerakan fisiologis.

Rahang Atas

• membuka mulut dan menggerakkan rahang bawah kekanan dan ke kiri serta ke depan untuk membentuk hamular notch dan sayap bukalis. Selanjutnya untuk daerah frenulum bukalis, pipi dan bibir pasien ditarik ke luar, ke belakang, ke depan dan ke bawah.

• Untuk daerah sayap labial, bibir ditarik ke depan dan ke bawah serta penarikan bibir atas ke depan untuk daerah frenulum labialis.

Untuk membentuk daerah posterior palatum durum yang merupakan batas antara palatum molle dan palatum durum pasien di instruksikan untuk mengucapkan “ah”.

Rahang Bawah•untuk membentuk tepi sayap distolingual dan daerah buccal shelf , maka setelah greenstick dilunakkan, dan sendok cetak telah dimasukkan ke dalam mulut pasien, kemudian pasien diminta untuk membuka mulut kemudian menutup mulut untuk mengaktifkan otot masseter. •untuk membentuk daerah distolingual dan postmylohyoid   maka pasien di instruksikan untuk menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan serta ke posterior palatum durum.•Frenulum lingual dibentuk dengan menginstruksikan kepada pasien untuk meletakan ujung lidahnya ke bagian anterior palatum dan ke bibir atas. Selanjutnya, daerah sayap labial dibentuk dengan memberikan instruksi yang sama dengan instruksi border moulding   rahang atas.

3. Membuat cetakan model kerja

Membuat cetakan dengan menggunakan bahan elastomer ( polyvinylsiloxane)

• sebelum pencetakan, mukosa yang akan dicetak dikeringkan terlebih dahulu dengan menggunakan tampon. Pasien diinstruksikan untuk tegak agar bahan cetak tidak mengalir ke belakang. Teknik mencetak rahang atas maupun bawah yaitu sendok cetak ditekan pada bagian posterior kemudian lanjutkan penekanan di bagian anterior. Penekanan dilakukan hingga dapat dirasakan berkontak dengan mukosa di mulut pasien.

4. Membuat Base plate (Tahapan Laboratoris),

Setelah didapat work model dengan jalan melepas stone gips yang sudah mengeras dari cetakan, lalu diteruskan dengan pembuatan base plate permanen dan bite rim. Base plate harus benar-benar menempel pada work model. Untuk lengkung bite rim RB disesuaikan dengan alveolar ridge yang ada, sedangkan bite rim untuk RA dibuat setinggi kurang lebih 2 mm dibawah bibir atas saat rest posisi. Tinggi bite rim RB dibuat sejajar dengan tinggi retromolar pad.

Kunjungan ketiga

•Tahapan Klinis

1.Insersi base plate

Retensi gigi tiruan ditentukan oleh letak seal dan adhesi/kohesi saliva. Kesesuaian letak

seal dilakukan dengan menggerakkan otot pipi. Jika alat terjatuh ketika otot digerakkan,

berarti terdapat over extension plat. Solusi keadaan ini adalah dengan mengurangi plat.

Sebaliknya, jika seal pada plat under extension, maka kohesi dan adhesi saliva berkurang,

dan alat menjadi tidak retentif. Solusi keadaan ini adalah dengan membuat plat yang baru.

2. Penentuan profil pasien

Profil pasien disesuaikan dengan ras pasien tersebut. . Profil yang ideal, terbentuk jika otot

bibir dalam keadaan isotonus. Apabila bibir tampak hipertonus, maka bagian anterior bite

rim terlalu cembung sehingga harus dikurangi. Sebaliknya, jika bibir tampak hipotonus,

maka bite rim kurang cembung sehingga perlu ditambah dengan malam merah.

PROGNOSA :

• Baik : Dengan hasil pemeriksaan, kondisi dan kerjasama dari

pasien yang baik

• Sedang : Dengan hasil pemeriksaan, kondisi dan kerjasama

dari pasien yang sedang

• Tidak Baik/ Jelek: Dengan hasil pemeriksaan, kondisi dan

kerjasama dari pasien yang tidak baik/jelek.

TERIMAKASIH