kelompok 4

26
KELOMPOK 4 DEWINTA AYU S EKA WULANSARI M. FARDAN A. F. SATRIO TERGAR SADEWO SRY MARCH LELI PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA 1

Upload: jaser

Post on 12-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA. KELOMPOK 4. DEWINTA AYU S EKA WULANSARI M. FARDAN A. F. SATRIO TERGAR SADEWO SRY MARCH LELI. EJAAN. Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran , pemisahan dan penggabungan kata , penulisan kata , huruf , dan tanda baca. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KELOMPOK 4

1

KELOMPOK 4

DEWINTA AYU SEKA WULANSARIM. FARDAN A. F.

SATRIO TERGAR SADEWOSRY MARCH LELI

PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH

BAHASA INDONESIA

Page 2: KELOMPOK 4

EJAANEjaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca.

2

Page 3: KELOMPOK 4

Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan van Ophuijsen

Ejaan Soewandi/Republik

Ejaan Soewandi

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

3

Page 4: KELOMPOK 4

Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring1. Huruf Kapital

a. Huruf pertama yang berada di kata pada awal kalimat.

b. Dipakai sebagai huruf petikan langsung.

c. Digunakan sebagai huruf petama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti milik Tuhan.

d. Digunakan pada nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti dengan nama orang.

e. Digunakan pada huruf pertama jabatan yang diikuti dengan nama orang, instansi, dan daerah.

f. Digunakan pada huruf pertama nama orang

g. Huruf pertama nama suku, bangsa, dan bahasa.

h. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa bersejarah.4

Page 5: KELOMPOK 4

i. Huruf pertama geografi

j. Huruf pertama semua unsure nama Negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi, kecuali kata seperti dan

k. Dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

l. Dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

m. Dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

n. Dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

o. Dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. 5

Page 6: KELOMPOK 4

2. Huruf Miring

a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

b.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf bagian kata, kata, atau kelompok kata.

c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

6

Page 7: KELOMPOK 4

Penulisan Kataa. Kata Dasarb. Kata Turunan/Jadianc. Kata Depan di, ke, dan darid. Kata Si dan Sange. Partikelf. Singkatan dan Akronim

7

Page 8: KELOMPOK 4

Tanda BacaTanda Baca Titik1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.3. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.4. Dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir

dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Tanda Koma6. Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.7. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang

didahului oleh kata seperti tetapi, atau melainkan8. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu

mendahului induk kalimatnya9. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada

awal kalimat10. Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata lain yang

terdapat di dalam kalimat 8

Page 9: KELOMPOK 4

Tanda Tanya1. dipakai pada akhir kalimat tanya.2. dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau

yang kurang dapat membuktikan kebenarannya.

Tanda Seru3. dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang

menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.

Tanda Petik4. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan daan nskah

atau bahan tertulis lain.5. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.6. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai

arti khusus.7. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengahkiri petikan langsung.

9

Page 10: KELOMPOK 4

Tanda Garis miring1. dipakai dalam nomor surat dan nomor pada

alamat dan penandaan masa satu tahun2. dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap

10

Page 11: KELOMPOK 4

ISTILAH

Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama yang dengan cermat

mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

11

Page 12: KELOMPOK 4

Syarat Istilah yang Baik1. Paling tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud,2. Paling singkat di antara pilihan yang ada,3. Bernilai rasa (konotasi) baik,4. Sedap di dengar (eufonik),5. Bentunya sesuai denggan kaidah bahasa Indonesia.

12

Page 13: KELOMPOK 4

Khusus

Istilah

Umum

13

Page 14: KELOMPOK 4

Istiah Umum: istilah yang berasal dari bidang tertentu, kemudian dipakai secara luas pada berbagai bidang

Contoh : Radio (alat elektronik dan alat komunikasi)

14

Page 15: KELOMPOK 4

Istilah Khusus: Istilah yang maknanya terbatas pada bidang tertentu saja.

Contoh : Atrium (Biologi), Serambi (sehari-hari)

15

Page 16: KELOMPOK 4

Pemadanan Istilah

1. Penerjemahan

2. Penyerapan

16

Page 17: KELOMPOK 4

Penerjemahan1. Penerjemahan Langsung- Kesesuaian makna- Kesesuaian bentuk dan makna

2. Penerjemahan dengan perekaan melalui penciptaan istilah baru

17

Page 18: KELOMPOK 4

PenyerapanAsal :1. Bahasa Arab (1.495 kata)2. Bahasa Sansekerta atau jawa kuno (677 kata)3. Bahasa Cina (290 kata)4. Bahasa Portugis (131 kata)5. Bahasa Tamil (83 kata)6. Bahasa Parsi (63 kata)7. Bahasa Hindi (7 kata)

18

Page 19: KELOMPOK 4

Cara Menyerap Kata

Adopsi

AdaptasiCara

Penerjemahan

Kreasi19

Page 20: KELOMPOK 4

Cara AdopsiCara adopsi terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu secara keseluruhan.

Contoh : Mall, Plaza, Hotdog

20

Page 21: KELOMPOK 4

Cara AdaptasiCara adopsi terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.

Contoh : Option – Opsi, Maximal - Maksimal

21

Page 22: KELOMPOK 4

Cara PenerjemahanCara ini terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut diberi padanan dalam bahasa Indonesia.

Contoh : Overlap – Timpang tindih, Acceleration - Percepatan

22

Page 23: KELOMPOK 4

Cara KreasiCara ini terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa sumbernya, kemudian dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Contoh : Effective- Berhasil guna, Spare part-Suku cadang

23

Page 24: KELOMPOK 4

ETIKA PENULISANKESANTUNAN KALIMAT :1. Menghindari pengulangan subyek2. Menghindari pemakaian superordinat pada hiponim kata3. Menghindari dua kata yang bersinonim dipakai dalam sebuah

kalimat4. Menggunakan istilah dan ejaan yang benar

KESANTUNAN PARAGRAF5. Syarat pengembangan yaitu terdapat pada kalimat topik dan

gagasan pengembang6. Syarat keutuhan yakni memiliki satu gagasan dasar7. Syarat kepaduan yaitu kekompakan yang terbentuk dari

hubungan yang runtut 24

Page 25: KELOMPOK 4

25

Page 26: KELOMPOK 4

26