kelompok 4

6
KELOMPOK 4 ANGGOTA: Nur Yunita Putri (21010112060037) Isnanita Deborani (21010112060051) Alfan Arif Ahsan (21010112060071) Danar Sakti B (21010112060099) Danu Patria S

Upload: rico-onetra

Post on 19-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KELOMPOK 4ANGGOTA:Nur Yunita Putri (21010112060037)Isnanita Deborani (21010112060051)Alfan Arif Ahsan (21010112060071)Danar Sakti B (21010112060099)Danu Patria S (21010112060122)

  • RENCANAKAN CAMPURAN ADUKAN BETON DENGAN CARA COBA-COBA (TRIAL AND ERROR METHOD OF MIX DESIGN)Cara lain untuk memperoleh proporsi adukn beton yaitu dengan cara coba-cobaCara coba-coba ini mendasarkan pada percobaan untuk memperoleh campuran dengan pori-pori yang min atau kepadatan max Agregat halus dalam jumlah tertentu ditaburkan untuk mengisi rongga-rongga diantara butir-butir agregat kasar, dan sejumlah tertentu pasta semen dipakai untuk mengisi rongga-rongga di antara butir-butir campuran agregat tersebut. Proporsi antara agregat halus terhadap agregat kasar ditetapkan dengan coba-coba, yaitu sampai diperoleh campuran yang mempunyai berat satuan tertiggi.Campuran agregat dengan cara ini menghasilkan proporsi agregat halus yang optimus sehingga membutuhkan semen minimal/m beton, dan juga mendapatkan harga beton termurah pada faktor air semen dan slam yang sama. Bila agregat halus lebih banyak mengakibatkan semen lebih banyak untuk mencapai konsistensi adukan yang sama. Sebaliknya bila agregat halus lebih sedikit adukan menjadi kasar dan memmerlukan semen lebi banyak untuk menghaluskannya

    *

  • LANGKAH-LANGKAH CARA COBA-COBA INI IALAH SEBAGAI BERIKUTTetakan faktor ais semenCarilah proporsi antara agregat halus & kasar Carilah proporsi antara pasta semen & agregat capuranHitung berat masing bahanUji benda mencapai usianyaProporsi adukan beton diatur kembali

  • LANGKAH YANG DIUSULKAN UNTUK CARA PERNCANAAN CAMPURAN DI LAB ADALAH SEBAGAI BERIKUT1. Dihitung kuat tekan rata siinde beton yang direncanakan, dengan rumus: fcr = fc + m2. Dihitug nilai faktor air semen (fas) berdasarkan kuat tekan rata silinder beton fcr dengan keadaan keliling yang diharapkan dengan tabel kemudian diambil yang terkecil3. Tetapkan berat semen min/m beton (Ws) berdasarkan keadaan sekeliling4. Dihitung berat air min/m beton dari hasil langkah (2) & (3), dengan rumus: Wa = fas x Ws5. Tetapkan dengan cara analitis, proporsi berat antara agregat halus dan kasar sehingga masuk kedalam diagram gradasi6. Dihitung kebutuhan agegrat campuran/m beton Wag.camp dengan cara mengurangi berat beton tiap meter kubik Wbtn dengan berat semen Ws dan berat air Wa dari langkah (3) & (4), yaitu dengan rumus: Wag.camp = Wbtn Ws Wa berat beton Wbtn dapat diambil sekitar 2300-2400 kg/m

  • 7. Dihitung kebutuhan berat agregat halus Wpsr dan agregat kasar Wkrk /m beton, dari langkah (5) & (6), dengan rumus:Wwsr = P/(P+K) x Wag.campWkrk = K/ (P+K) x Wag.campdengan, P = Proporsi berat agregat halus thdp agregat campuran K = Proporsi berat agregat kasar thdp agregat campuran8. Dihitung kebutuhan semen, air, agregat halus dan kasar dari langkah (3), (4) dan (7), yaitu = Ws : Wa : Wpsr : Wkrk9. Dihitung kebutuhan semen, air, agregat halus dan kasar sesuai dengan proporsi berat pada langkah (8) untuk satu adukan (misalnya untuk 3/6 silinder)10. a). Masukan semua bahan ke dalam bejana beton b). Sementara itu dibuat pula pasta semen sekucupnya. Pasta semen ini digunakan sebagai cadangan jika campuran adukan beton segar mempunyai nilai slam yang kurang dari yang diharapkan11. Pemeriksaan slam dengan cara menghitung proporsi berat yang baru dengan menambah berat semen dan air yang ditambahkan ke dalam bejana, yaitu = (Ws + Ws.tamb) : (Wa + Wa.tamb) : Wpsr :Wkrk

  • *