kelompok 1

38
KELOMPOK 1 1. Michael (01111033) 2. Lintang (01111042) 3. Ellen (01211018) 4. Indraningsih (01111023) 5. Rena (01211019)

Upload: aldis

Post on 29-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kelompok 1. Michael (01111033) Lintang (01111042) Ellen (01211018) Indraningsih (01111023) Rena (01211019). Fungsi , Grafik Fungsi dan S istem P ersamaan L inier. Fungsi Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Pengaruh Pajak & Subsidi terhadap keseimbangan Pasar - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 1

KELOMPOK 1

1. Michael (01111033)2. Lintang (01111042)3. Ellen (01211018)4. Indraningsih

(01111023)5. Rena (01211019)

Page 2: Kelompok 1

FUNGSI, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN

LINIER

• Fungsi Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar• Pengaruh Pajak & Subsidi terhadap keseimbangan Pasar• Fungsi Penerimaan, Fungsi Biaya dan BEP• Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Page 3: Kelompok 1

FUNGSI PERMINTAAN

Pada Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh konsumen dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu perioode tertentu , yaitu:

1. Harga Produk (Pxt) (-)

2. Pendapatan Konsumen (Yt) (-)

3. Harga Barang yang berhubungan ((Pvt) (+,-)

4. Harga Produk yang diharapkan (Px, t + 1) (+)

5. Selera Konsumen (St) (+)

Page 4: Kelompok 1

FUNGSI PERMINTAAN UMUMDilihat dari bentuk umumnya ;

Qdx = f (Pxt, Yt, Pyt, Pxt, St)

Note:Yang dianggap paling penting adalah faktor Harga (Pxt) dan faktor yang lain

dianggap KONSTAN(Cateris Paribus)

Page 5: Kelompok 1

LANJUTAN

HUKUM PERMINTAAN “ Jika harga suatu produk naik (turun), maka jumlah produk yang diminta oleh konsumen akan berkurang (bertambah), dengan asumsi variabel lainya Konstan”

Qx = a – bPx atau Px = f(Q)Dimana : Qx = Jumlah produk X yang diminta Px = Harga Produk X a dan b = Parameter b bertanda negatif, yang berarti kemiringan garis

ke arah bawah

Page 6: Kelompok 1

CONTOH SOAL Pada sebuah perusahaan sandal, ketika harga sandal tersebut Rp. 10,000, permintaan sandal

sebesar 800 pasang, tetapi ketika harga turun sebesar Rp. 8,000 permintaan naik menjadi 1000 pasang, berdasarkan data tersebut fungsi permintaannya adalah :

Diketahui:

P1 : Rp.10,000 , P2: Rp. 8,000, Q1: 800 , Q2: 1000 Gambar Grafiknya

Q – Q1 = Q2 – Q1 16,000 ( 0, 15,000)

P – P1 = P2 – P1 14,000

Q – 500 = 1000 – 800 12,000

P – 10,000 = 8,000 – 10, 000 10,000

Q – 500 = 200 ( P – 10, 000) 8,000 (1,500 – 1/10P)

- 2000 6,000

Q - 500 = 1,000 – 1/10P 4,000

Q = 1,500 – 1/10P atau Q+ 1/10P – 1,500 = 0 2,000 (1,500, 0)

Q = (1,500 , 0) P= ( 0, 15,000) 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Page 7: Kelompok 1

FUNGSI PENAWARANFungsi Penawaran menunjukan hubunga antara jumlah produk yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan variabel – variabel lain yang mempengaruhuinya pada suatu periode tertentu.

5 Variabel utama yang mempengaruhinya :

1.Harga Produk tersebut (Px,t) (+)

2.Tingkat teknologi yang tersedia (Tt) (T)

3.Harga dari faktor – faktor Produksi (input) yang digunakan (Pt,t) (-)

4.Harga produk lain yang berhubungan dalam produksi (Pr,t) (+)

5.Harapan produsen terhadap harga produk tersebut dimasa depan (Px,t+1) (-)

Secara Matematis dapat ditulis:Qsx = f(Pxt, Tt, Pft, Prt, Pxt+1) Fungsi penawaran dapat disedeharnakan dengan menganggap variabel dari harga produk tersebut, sedangkan yang lainnya dianggap konstan, jadi fungsi penawarannya :

Qsx = f (Px) Dimana : Qsx : Jumlah produk X yang ditawarkan oleh produsen

Px : Harga produk X

Dapat disederhanakan menjadi : Qsx = a + bPx

Page 8: Kelompok 1

Persamaan penawaran berbeda dengan persamaan permintaan dimana parameter b bernilai Positif sehingga bila digambarkan dalam bidang koordinat cartesius kurvanya akan naik dari kiri bawah ke kanan atas berbentuk garis lurus.

Qs = a + bp

- a b

0

Page 9: Kelompok 1

CONTOH SOALJika harga sandal Rp. 8,000 maka yang akan tejual 1000, ketika harga sandal naik menjadi Rp,

10,000 yang Terjual 1500 pasang

Fungsi penawarannya adalah

Diketahui ;

P1: Rp.8,000 P2: Rp. 10,000 Q1: 1000 Q2: 1500

Q – Q1 = Q2 – Q1 10000

P – P1 = P2 – P1

Q – 1000 = 1500 – 1000 8000 (1000,8000)

P – 8,000 = 10,000 – 8,000

Q – 1000 = 500 (P – 8,000) 6000

2000

Q – 1000 = - 2000 + 1 P 4000 (0,4000)

4

Q = - 1000 + 1 P atau Q – 1/4P + 1000 = 0 2000

4 20 40 60 80 100 120

Q = (1000 , 8000) P= (0, 4,000)

Q=-100+1/4P

Page 10: Kelompok 1

KESEIMBANGAN PASAR

Keseimbangan pasar satu macam produkadalah Interaksi fungsi permintaan Q=a + bP dan fungsi penawaran Q=a – bP, dimana jumlah produk yang diminta konsumen sama dengan jumlah produk yang ditawarkan (Qd=Qs) atau harga produk yang diminta sama dengan harga produk yang ditawarkan (Pd=Ps)

Keseimbangan secara aljabar dapat diperoleh dengan mengerjakan sisitem persamaan linier secara simultan, sedangkan secara geometri ditunjukan oleh perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran dan syarat : perpotongan harus di kuadran I

Dimana :

Qd = Jumlah produk yang diminta

Qs = Jumlah produk yang ditawar

E = Keseimbangan pasar

Qe= Jumlah Keseimbangan

Pe= Harga Keseimbangan

QQd

Qe

Pe

P

QsE(Qe, Pe)

Page 11: Kelompok 1

KESEIMBANGAN PASAR DUA PRODUK

Pada keseimbangan sekarang ini membahas fungsi permintaan dan fungsi penawaran menjadi fugsi yang mempunyai dua variabel bebas, yaitu :

1. Harga produk itu sendiri

2. Harga produk lain yang saling berhubungan.

Dapat di tulis :

Fungsi permintaan :

Qdx = a0- a1 Px + a2 Py

Qdy= b0 + b1 Px – b2 Py

Fungsi Penawaran :

Qsx = m0 + m1Px + m2Py

Qsy = -n0 + n1pX + n2Py

Keseimbangan pasar akan terjadi apabila jumlah yang diminta dari produk X

sama dengan jumlah yang ditawarkan dari produk X atau Qdx = Qsx

Page 12: Kelompok 1

CONTOH SOALDiketahui Fungsi penawaran dan permintaan pada perusahaan sandal sbb:

Qd = 200 – 0,2P Qs= -150+ 0,3P

Harga keseimbangannya adalah : Qd = Qs

200 – 2P = -150 + 0.3P

-0,5P = -350

P= 700 1000 (0,1000)

Q = 200 – 0.2(700) = 60 900

E = (60 , 700) 800

Fungsi permintaan (Qd) 700 E=(60 , 700)

Jika P=0 maka Q = (200,0) 600

ka Q= 0 Maka P = (0,1000) 500

Qd = 200 – 0.2P=0 400

0.2P=200 300

P=200/0.2 = 1000 200

Fungsi permintaan Qs 100 (200,0)

Jika P = 0 maka Q = (-150,0) 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Jika Q = 0 Maka P = ( 0,-500)

Qs= -150 + 0.3P

0.3P= -150

P = -500

Page 13: Kelompok 1

PENGARUH PAJAK (T) PADA

KESEIMBANGAN PASAR

Page 14: Kelompok 1

Jika sesuatu produk dikenakan pajak oleh pemerintah, maka akan terjadi perubahan keseimbangan atas produk tersebut. Pada produk tertentu akan menyebabkan harga produk tersebut naik karena produsen membebankan sebagian pajak pada konsumen, sehingga jumlah produk yang diminta pun berkurang. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 15: Kelompok 1

a

d

Po

Pt

Fb

c

Et

Eo

St

So

D

TG = Pajak total oleh pemerintah = d, b, Et, Pt TK = Pajak yang ditanggung oleh konsumen = Pt, Po, C,

Et TP = Pajak yang ditanggung oleh produsen = Po, C, B, d Maka : TK = ( Pt – Po ) Qt

TG = t.Qt

TP = TG – TK Qt = Jumlah keseimbangan setelah kena pajak.

Page 16: Kelompok 1

Contoh soal :

Diketahui suatu produk ditunjukan fungsi permintaan P = 7 + Q dan fungsi penawaran P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit

a. berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ?

b. berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ? c. Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produsen ?

Jawab : a. Pd = Ps P = 7 + Q

7+Q = 16 – 2 Q P = 7 + 3 3 Q = 9 P = 10 Q = 3

Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E (3,10)

b.Pt = 16 - 2 Q + t= 16 - 2 Q + 3= 19 – 2 Q

Pt = Pd Pt = 19 – 2Q19 – 2 Q = 7+Q = 19 – 83 Q = 12 = 11Q = 4

Jadi keseimbangan pasar setelah pajak Et (4,11)

Page 17: Kelompok 1
Page 18: Kelompok 1

FUNGSI PENERIMAAN,

FUNGSI BIAYA DAN BEP

Page 19: Kelompok 1

FUNGSI BIAYA FUNGSI BIAYA TETAP (Fixed Cost /FC) Biaya tetap (FC) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan

tertentu. Dengan kata lain biaya yang jumlahnya tetap meskipun volume kegiatan (produksi) berubah-ubah. Contoh biaya tetap adalah: biaya untuk membayar pakar kimia makanan, biaya sewa tempat penjualan, dan biaya penyusutan alat-alat produksi. Jika digambarkan dalam diagram cartesius dimana sumbu tegak adalah jumlah biaya (Rp) dan sumbu mendatar adalah volume produksi (Q) maka garis biaya tetap (FC) berupa garis lurus horisontal.

Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa  sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi . Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q).

C = biaya totalQ = jumlah produksi.

      Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)g. Biaya Marginal

Rumus :1. C = AC x Q  atau C = FC + VC2. FC = AFC X Q3. VC = AVC  X Q

Page 20: Kelompok 1

C

A Rp FC = Fixed Cost

Q

Dari gambar di atas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi akan tetap menanggung

biaya sebesar A rupiah.

Page 21: Kelompok 1

FUNGSI BIAYA VARIABEL (VC)

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin banyak barang yang diproduksi, biaya variabel akan meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah produksi. Contoh biaya variabel adalah: biaya bahan baku, biaya bahan pembungkus (kemasan) dan label. Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya variabel (VC) berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan / gradien positif).

Page 22: Kelompok 1

C

VC = Variabel Cost

Q

Dari gambar diatas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi, maka tidak mengeluarkan biaya variabel.

Page 23: Kelompok 1

FUNGSI BIAYA TOTAL (TC)

Biaya total adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel, atau dengan persamaan matematis sebagai:

TC = FC +Total VC atau TC = FC +VC.Q.

Page 24: Kelompok 1

Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya total (TC), merupakan gabungan dari garis biaya tetap (FC) dengan garis total biaya variabel (TVC) yaitu berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan positif) dengan titik awal tidak pada titik (0,0) tetapi dimulai dari biaya tetap.

C

TC

TVC

FC

Q

Page 25: Kelompok 1

PENERIMAAN TOTAL (TR)

Pendapat adalah jumlah keseluruhan hasil yang diterima dari penjualan produk, yaitu harga jual per unit (P) dikalikan dengan kuantitas penjualan (Q), atau dengan pendekatan matematis sebagai TR = PxQ . Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis pendapatan (TR) berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan / gradien positif).

R TR = Total Revenue

Q

Page 26: Kelompok 1

ANAALISIS IMPAS (BEP)

Break even, atau impas, atau pulang pokok adalah suatu keadaan perusahaan yang pendapatannya sama dengan jumlah total biayanya, dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau laba rugi sama dengan nol. Untuk menentukan titik impas dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan grafik dan matematis.

Page 27: Kelompok 1

Pendekatan grafik diperoleh dengan mencari titik potong antara grafik penerimaan total (TC) dengan grafik biaya total (TC) sebagai berikut:

c TR

Laba TC PBEP

rugi FC Q

QBEP

Page 28: Kelompok 1

PENDEKATAN MATEMATIS

Perhitungan analisa impas (Break Even) didasarkan oleh persamaan matematis sebagai berikut:Pendapatan = Total Biaya

TR = TCTR = FC + TVCP X Q = FC + (VC X Q)

Keterangan: TR = Total Revenue (Pendapatan Total) TC = Total Cost (Biaya Total) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) per unit Q = Quantity (jumlah produk penjualan) P = Price (Harga jual barang) per unit

Page 29: Kelompok 1

CONTOH SOAL Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) =

1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:Ditanya:a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEPc. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit

Jawab:a. FC = Rp 1.000.000    VC= Rp 500.    Fungsi biaya variabel VC = 500  Q ..........................................................................(1)    Fungsi biaya total C = FC + VC     -----> C = 1.000.000 + 500 Q ..........................(2)    Fungsi penerimaan total  TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)

b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC    1.000 Q  = Rp 1.000.000 + 500 Q    1.000 Q - 500 Q = 1.000.000     500 Q = 1.000.000     Q = 2.000 unit    Pabrik roti akan  mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit    Pada biaya total  C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)                              C = 2.000.000

Page 30: Kelompok 1

LANJUTAN

c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit    TR = P.Q          = 1.000  X  9.000          = 9.000.000

    C  = 1.000.000 + 500 (Q)         = 1.000.000 + 500 ( 9.000)         = 1.000.000 + 4500.000         = 5.500.000

    Bila  TR > TC, maka keadaan laba / untung.    laba = TR - TC           = 9.000.00 - 5.500.000           = 3.500.000

    Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :    Rugi = TR - TC            = 1.000 (1.500)  - 1.000.000 + 500 ( 1.500)            = 1.500.000 - 1.750.000            = 250.000

Page 31: Kelompok 1

FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

Seorang ahli ilmu ekonomi JM. Keynes, mengatakan bahwa “Pengeluaran seseorang untuk konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatannya.”

Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan semakin bertambah. dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya nol.

Pendapatan suatu negara terdiri atas dua hal, yaitu : (1). Pendapatan Perseorangan ( Y=C+S) dan (2). Pendapatan Perusahaan (Y=C+I).

Page 32: Kelompok 1

Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.Persamaannya   C = a + bYKeterangan :C = tingkat konsumsia = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0b = kecondongan konsumsi marginalY = tingkat pendapatan nasional

b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :- Kecenderungan mengonsumsi marginal- Kecenderungan mengonsumsi rata-rataKecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan (AC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).MPC= ∆C/∆Yd

Page 33: Kelompok 1

KeteranganMPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)∆C = pertambahan konsumsi∆Yd = pertambahan pendapatanKecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)

Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).APC= C/Yd

Keterangan APC = konsumsi rata-rata C = tingkat konsumsi Yd = besarnya pendapatan disposabel

Page 34: Kelompok 1

CONTOH SOAL

Page 35: Kelompok 1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi KonsumsiKita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif

Page 36: Kelompok 1

FUNGSI TABUNGAN Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan

hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomianS = -a + (1 – b) Y

Keterangan :S = besarnya tabungan (save)A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol1-b = marginal prospensity to saveY = pendapatan nasional

Marginal Prospensity to Save (MPS)Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel.MPS= ∆S/∆Yd

Keterangan :MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)S : pertambahan tabunganYd : pertambahan pendapatanAverage Prospensity to Save (APS)

Page 37: Kelompok 1

Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam rumus:Y = C + S

KeteranganY : PendapatanC : konsumsiS : TabunganAntara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:MPS + MPC = 1MPC = 1 – MPS atauMPS = 1 – MPC

Page 38: Kelompok 1

CONTOH SOAL