kelompok 1

15
A. Ilmu Sains dan Hubungannya dengan Filsafat Menurut Titus (1959) dalam Uyoh Sadulloh (2012), sains diartikan sebagai common sense yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda- benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode observasi yang teliti dan krisis. Sains merupakan suatu metode berfikir yang bersifat objektif, tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia factual. Sains juga bersifat relative, dalam arti bahwa suatu kebenaran sains dapat diuji kembali oleh pengalaman berikutnya kemungkinan diperbaharui, bahkan dapat saja ditolak kalau memang hasil temuan baru tersebut harus menolak. Dalam perkembangan sains banyak terpengaruh dari pemikiran-pemikiran para filsuf, seperti Leibniz yang menemukan “kalkulus diferensial”, Whitehead dan Bartrand Russel dengan teori matematikanya yang terkenal, Ibnu Sina seorang filsuf muslin yang telah banyak memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu kedokteran, Ibnu Khaldun seorang filsuf muslim juga yang telah berjasa dalam mempelopori pengembangan ilmu sejarah dan sosiologi, mendahului Agust Comte yang oleh Barat dianggap sebagai Bapak Sosiologi. Tidak hanya perkembangan sains yang dipengaruhi oleh filsafat, namun perkembangan filsafat juga dipengaruhi oleh sains. Sains membantu filsafat dalam mengembangkan sejumlah bahan- bahan deskriptif dan factual serta esensialbagi pemikiran filsafat, sains mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-ide yang bertentangan dengan pengetahuan ilmiah. (Uyoh Sadulloh, 2012). Filsafat dan sains memiliki beberapa kesamaan, diantaranya adalah 1) keduanya menunjukkan metode berfikir reflektif dalam menghadapi fakta-fakta dunia dan hidup, 2) keduanya menunjukkan sikap kritis dan terbuka, serta memberikan perhatian yang tidak berat sebelah

Upload: agustina-ambar-pertiwi

Post on 12-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: KELOMPOK 1

A. Ilmu Sains dan Hubungannya dengan Filsafat

Menurut Titus (1959) dalam Uyoh Sadulloh (2012), sains diartikan sebagai common sense yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode observasi yang teliti dan krisis. Sains merupakan suatu metode berfikir yang bersifat objektif, tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia factual. Sains juga bersifat relative, dalam arti bahwa suatu kebenaran sains dapat diuji kembali oleh pengalaman berikutnya kemungkinan diperbaharui, bahkan dapat saja ditolak kalau memang hasil temuan baru tersebut harus menolak.

Dalam perkembangan sains banyak terpengaruh dari pemikiran-pemikiran para filsuf, seperti Leibniz yang menemukan “kalkulus diferensial”, Whitehead dan Bartrand Russel dengan teori matematikanya yang terkenal, Ibnu Sina seorang filsuf muslin yang telah banyak memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu kedokteran, Ibnu Khaldun seorang filsuf muslim juga yang telah berjasa dalam mempelopori pengembangan ilmu sejarah dan sosiologi, mendahului Agust Comte yang oleh Barat dianggap sebagai Bapak Sosiologi. Tidak hanya perkembangan sains yang dipengaruhi oleh filsafat, namun perkembangan filsafat juga dipengaruhi oleh sains. Sains membantu filsafat dalam mengembangkan sejumlah bahan-bahan deskriptif dan factual serta esensialbagi pemikiran filsafat, sains mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-ide yang bertentangan dengan pengetahuan ilmiah. (Uyoh Sadulloh, 2012).

Filsafat dan sains memiliki beberapa kesamaan, diantaranya adalah 1) keduanya menunjukkan metode berfikir reflektif dalam menghadapi fakta-fakta dunia dan hidup, 2) keduanya menunjukkan sikap kritis dan terbuka, serta memberikan perhatian yang tidak berat sebelah terhadap kebenarannya, 3) keduanya tertarik terhadap pengetahuan yang terorganisasi dan tersusun secara sistematis.

B. Definisi Filsafat

Kata filsafat yang dalam bahasa arab adalah falsafah dan dalam bahasa inggris adalah philosophy adalah berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia yang terdiri atas kata philien yang berarti cinta dan shopis yang berarti kebijaksanaan, sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang sedalam-dalamnya (Surajiyo, 2007).

Secara terminologis, terdapat banyak definisi tentang pengertian filasafat. Berikut ini beberapa definisi filsafat dari beberapa filsuf dan ahli filsafat.

1. Para filsuf pra-SocratesFilsafat adalah ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat alam dan realitas dengan mengandalkan akal budi.

Page 2: KELOMPOK 1

2. PlatoFilsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murn. Plato juga mengatakan bahwa filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.

3. AristotelesFilsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas yang ada.

4. Rene DescartesFilsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai tuhan, alam, dan manusia.

5. Wiliam JamesFilsafat adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas dan terang.

6. R.F. BeerlingFilsafat adalah mempertanyakan tentang seluruh kenyataan atau tentang hakikat, asas, prinsip dari kenyataan. Berling juga mengatakan bahwa filsafat adalah usaha untuk mencapai akar terdalam kenyataan dunia wujud, juga akar terdalam pengetahuan tentang diri sendiri.

7. Louis O. KattsoffFilsafat merupakan suatu analisis secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan.

Dari beberapa pengertian filsafat adalah suatu proses berpikir yang mendalam secara sistematis terhadap segala sesuatu yang ada dan mungkin ada (Ali Maksaum, 2009).

C. Perkembangan Filsafat1. Perkembangan filsafat barat

a) Perkembangan dari Mitos ke FilsafatPeriodisasi perkembangan filsafat dibagi dalam enam periode, yaitu :

periode purba, periode Yunani, periode Iskandariyah, periode islam, periodee Renaissance dan periode modern (Atang dan Beni, 2008)1) Zaman purba

Periode purba adalah zaman batu yang dipandang oleh para sejarawan sebagai zaman pengetahuan ilmiah.±400.000 tahun yang lalu, manusia mulai membuat alat-alat dan senjata-senjata tertentu.Keberhasilan manusia dalam membuat benda-benda itu setelah melalui pengalaman mencoba-coba.Sebagai hasilnya mereka mampu menemukan pengetahuan ilmiah.Perkembangan ilmu terjadi sejak 2000 tahun sampai 3000 tahun sebelum masehi diantaranya matematika, astronomi, geologi, biologi, social.

Page 3: KELOMPOK 1

2) Periode yunaniPeriode ini dikaji zaman yunani kuno (600 SM -200 M).pada zaman

yunani kuno terdaapat tiga periode masa sejarah filsafat, yaitu masa awal, amsa keemasan, serta masa helenitas dan romawi. Masa awal filsafat Yunani Kuno ditandai dengan tercatatnya tiga nama filsof yang berasal dari daerah miletos, yaitu Thales, Anaximandros dan Anaximenes. Pikiran-pikiran Thales ditulis oleh murid-muridnya yaitu anaximandros dan Anaximenes.Perhatiannya badalah pada alam dan kejadian alamiah terutama dalam hubungan perubahan-perubahan yang terjadi. Dilanjutkan pada masa keemasan Yunani kuno yang ditandai oleh sejumlah nama besar yang sampai sekarang tidak pernah dilupakan oleh kalangan pemikir, termasuk masa kini yang berbeda pendapat. Prikles yang tinggal di Athena.Pitagoras merupakan tokoh pada zaman keemasan.Pemahammanya memperlihatkan sifat-sifat relitivisme atau kebenaran bersifat relative, tidak ada kebenaran yang tetap dan definitif.Benar, baik dan bagus selalu berhubungan dengan manusi, tidak mandiri sabagai kebenaran mutlak.Ilmu pengetahuan Yunani ini mencapai puncak tertinggi dan kebesarannya di Athena. Ilmu mereka jauh melebihi semua Negara lain karena Akademi plato dan Lyceum Aristoteles. Periode gemilang ilmu-ilmu helenis ini berakhir dengan meninggalnya Iskandar Yang Agung, kemudian disusul Aristoteles.3) Periode Iskandariyah

Pada periode iskandariyah, ilmu dan para ilmumuwan memperoleh perlindungan dari pendukung-pendukung Ptolemeus.Ada masa ini perkembnagan ilmu pengetahuan mengalami akselerasi kurang lebih pada tahun 105.Ta’ai Lun, seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan telah mempersembahkan penemuan contoh kertas kepada kaisar cina.Dikatakan selanjutnya bahwa ppada ke-4 Masehi, Cina secara politisi terpecah-pecah, tetapi Cina telah menunjukkan pada dunia bahwa pada masa itu telah di temukan kompas, bahan peledak, dan percetakan.Tokoh lain adalah Socrates (470 SM – 399 SM) yang menentang sofistik dengan mengatakan bahwa benar dan baik adalah nilai objektif yang harus di junjung tinggi semua orang.Jasa Socrates yang paling besar adalah mempertahankan tradisi filsafat Yunani yang pada saait itu sedang digoyahkan oleh kaum sofis. Tokoh selanjutnya yaitu Plato , ia adalah murid Socrates yang terkenal sampai sekarang lahir dari kalangan bangsawan Athena. Dalam filsafatnya, Plato menentang realismee karena apa yang dinyatakan benar menurut realism, ialah yang dapat diindra, sebenarnya adalah bayangan. Selanjutnya, Plato mengatakan bahwa realitas seluruhnya dibagi dua dunia, yaitu dunia gagasan yang hanya terbuka bagi rasio, tidak dapat berubah dan telah sempurna, serta dunia jasmani yang hanya terbuka bagi indra manusia yang senantiasa berubah, secara tidak sempurna y\hanya mengutip dunia gagasan, seperti suatu gagasan di papan tulis yang sewaktu –waktu dapat dihapus. Murid plato

Page 4: KELOMPOK 1

yang terkenal adalah aristoteles (384 SM-322SM) dari Yunani Utara. Merupakan bapak filsafat ilmu, menurut aristoteles, yanga ada adalah sesuatu yang konkret, benda ini atau benda itu, bukan benda umumnya atau ciri benda.Jadi, yang ada adalah yang konkret, bukan sekedar gagasan atau idea.

Karya aristoteles tentang logika, yang kelak diberi nama To Organon oleh muridnya yang bernama Andrinikos dari Rhodos mencakup (1) katagorial (2) Peri hermenias, (3) Analytical Protera, (4) Analytica Hystera, (5) Topica, (6) peri Sophistikoon Elegchoon.4) Periode Renaissance

Zaman Renaissance logika dalam abad ke 20 di tandai dengan terbitnya principia Mathematica Jilid I yang merupakan karya Whitehead dan Betrand A.W. Russel.Karya ini membuktikan bahwa matematika murni berasal dari logika.Pada tahun 1913, H.M. Sheffer mengoreksi beberapa pemikiran Principia seorang mahaguru Matematika Universsitas Havard, Profesor Clerence Irving Lewis.Ia mengajukan dan mempertahankan gagasan strict Implication sebagai bertentangan dengan material Implication. Ludwig Wittgenstein mengadakan pembaharuan teknis pada teori dan logika, khususnya mengenai tautologi dan probabilitas. Akan tetapi jasanya lebih besar, akan tetapi, jasanya lebih besar dalam bidang penelitian bahasa. Masalah yang ia tangani dalam Tractatus Logico-Philosophicusadalah ketentuan-ketentuan apakah yang harus dipenuhi oleh setiap system symbol sebagai representasi fakta. A. Tarski, pemikir Polandia berjasa dalam bentuk sumbangan pada logika matematika disamping menggarap konsep-konsep dasar seperti ‘kebenaran’, ‘metabahasa’, ‘matematika’.Pada abad ke-2 di amping perkembangan logika yang de facto beberapa dasarnya telah dibakukan oleh Aristoteles, juga terdapat kritik terhadap logika klassik.Pengaruh tradisi empiris-rasional yang dibangun aristoteles dan diawali guru-gurunya di yunani, telah mengubah dunia mistik menjadi dunia ilmu. Namun, ternyata proses ini tidak lama bertahan. Penalaran mistik kembali mengalahkan penalaran ilmiah yang telah susah payah dikerjakan oleh para filsof besar Yunani. Pasca kematian Aristoteles, filsafat Yunani Kuno, kembali menjadi ajaran praksis dan bahkan dan bahkan mistik.Ajaran mistik ini terlihat misalnya dari ajaran Stoa, Epicurus, dan Plotinus.Filsafat Yunani dikesankan sangat secular, khususnya pada pemikiran Aristoteles yang telah dicairkan dari antoniminya dengan doktrin gerejani. Ilmu pengetahuan dihubungkan dengan kitab suci umat kristiani dalam bentuk hubungan history of scientific progress (sejarah perkembangan ilmu) sehingga elastisitas ilmu pengetahuan menjadi tidak tampak kalau bukan hilang sama sekali. Bentuk hubungan seperti yang diperagakan masyarakat Kristen dicatat sejarah telah melahirkan sejumlah kerugian, diantaranya adalah terjadinya pertentangan antara kajian keilmuan dan kajian keagamaan sehingga perkembangan ilmu menjadi

Page 5: KELOMPOK 1

ilmu pengetahuan adalah upaya menentang doktrin agama, dan ilmuwan adalah para penentang agama yang harus disingkirkan. Kondisi ini harus diakui telah menyebabkan hilangnya tradisi agung Yunani yang kritis dan dialektika. Sebagian besar pengikut ajaran Kristus yang fanatic terhadap agamanya, justru memberi kesan lahirnya kembali mitologi seperti pernah Berjaya pada abad-abad pra Socrates, Plato, Aristoteles.Hal ini juga mengakibatkan perpustakaan iskandaria satu-satunya dibakar oleh sabgian pengikut setia ajaran Kristus yang fanatic.Seorang gadis cantik dibunuh oleh kaum gerejawan Kristen yang menolak lamaran setiap laki-laki bangsawan dan kaum gerejawan Kristen.Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mencurahkan pikirannya dalam pengembanga ilmu pengetahuan.Ia ingin menghabiskan waktu perpustakaan dan tidak terganggu oleh pikiran-pikiran duniawi. Sikap sebagian masyarakat Kristen terhadap ilmu sebagaimana diilustrasi tadi, nyatanya masih terjadi pada ilmuwan-ilmuwan abad medeavelis (ilmuwan abad pertengahan), dengan tokoh kunci terlihat pada fenomena inkuisi Galileo Galilei dan Giordano Bruno. Inkuisi yang dilakukan gereja terhadap dua tokoh kunci ilmuwan abadd pertengahan ini, ditengerai karena penemuan ilmiahnya yang dianggap bertentangan dengan apa yang terjadi dalam kitab suci Kristen.5) Periode Helenitas dan Romawi

Masa Helenitas dan Romawi adalah suatu masa yang tidak dapat dilepaskan dara peranan Raja Alexender Agung.Raja ini telah mampu mendirikan Negara besar yang tidak sekedar meliputi seluruh Yunani, tetapi daerah-daerah di sebelah Timurnya.Kebudayaan Yunani menjadi kebudayaan supernasional. Kebudayaan Yunani disebut juga “kebudayaan Helenitas”. Ada sejumlah aliran pada massa ini seperti stoisisme, epikurisme, skeptisisme, ekletisisme dan neoplatonisme. Stoisisme merupakan mazhab yang didirikan di Athena oleh Zeno dari Kition.Menurut stoisisme, jagat raya di tentukan “logos” yang berarti rasio.Epikurisme dibangun Epikuros (341-270 SM) yang telah mendirikan sekolah sendiri di Athena dan membangun kembali atomisme Demokritos.Menurut aliran ini segala hal terdiri atas atom yang senantiasa bergerak dan secara kebetuan bertabrakan. Di Yunani , Skeptisisme dipelopori oleh Pyrro (365-275 SM), yaitu aliran tidak jelass identitassnya pada masa Helenitas. Ajaran dalam aliran ini lebih tampak sebagai sikap umum masyarakat luas yang menyakini bahwa kemampuan manusia tidak akan sampai pada kebenaran yang mutlak. Isi ajaran mazhab ini adalah kesangsian.

Ekletisisme bukanlah sebagai mazhab atau aliran, seperti skeptisisme.Aliran ini merupakan kecenderungan masyarakat luas untuk memetik berbagai unsur filsafat dari berbagai aliran dalam menghadapi berbagai permasalahan dan tidak sampai pada kesatuan pemikiran.Tokoh yang hidup di Roma dalam aliran ini adalag Cicero (106-43

Page 6: KELOMPOK 1

SM).Neoplatonisme perlu dipandang sebagai puncak terakhir filsafat Yunani. Sesuai dengan namanya, neoplatonis menghidupkan kembali filsafat Plato, tetapi para pngikutnya dipengaruhi filsafat lain yang lahir sesudah Plato, misalnya Aristoteles dan Stoa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila aliran ini ditanggapi sebagai sintesis dari semua lairan pemikiran saat itu.Tokohnya adalah Plotinos (203/4 – 269/70).System filsafat Plotinos adalah kesatuan yang disebut Allah atau “yang satu” (toHen).Artinya semua berasal dan kembali pada “Yang Satu” itu sehingga menimbulkan gerakan pemikiran dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.Neoplatonisme merupakan aliran filsafat yang dianggap sebagai filsafat baru dalam filsafat Yunani Kuno, menjadi aliran intelektual yang dominan yang tamoak bersaing dengan dunia Kristen (teologi Kristiani).Seorang filsof yang sukses dalam mengajarkan neoplatonisme di Athena adalah Proklos (410-485 SM).

b) Abad PertengahanIni adalah zaman dimana filsafat berfungsi sebagai alat untuk

pembenaran atau justifikasi ajaran agama. Salah satu tokoh filsafat pada abad ini adalah Thomas Aquinas (1225-1274). Thomas adlah seorang filsuf paling terkenal pada abad pertengahan ini. Ada sejumlah pemikiran yang ditulisnya, salah satunya adalah mengenai “Lima Argumen Untuk Membuktikan Keberadaan Tuhan”, lima argument tersebut adalah gerak, sebab-akibat, ada dan tiada, kelas kualitas, dan keteraturan perencanaan.

c) Filsafat ModernFilsafat modern berawal dari paruh kedua abad ke-16 Masehi. Berikut

ini adalah beberapa filsuf pada zaman filsafa modern :1) Francis Bacon (1561-1626) adalah seorang filsuf pertaman yang

berusaha menggali perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan alam dan menyusun metode ilmiah yang disebut Novum Organum (alat atau metode baru). Melalui metode ini para ilmuwan berangkat dari pengamatan-pengamatan terhadap kasus-kasus khusus untuk kemudian menyusun kesimpulan-kesimpulan umum.

2) Rene Descartes (1596-1650) yang merupakan filsuf paling terkenal pada zaman ini, sehingga ia disebut Bapak Filsafat Modern. Yang menjadi perhatian utama filsafatnya adalah tentang masalah pengetahuan (eistemologi), dan manusia (filsafat manusia).

3) John Locke (1632-1704), yang berkeyakinan bahwa semua pengetahuan manusia diperoleh melalui pengalaman, dan alat-alat indera. Yang merupakan pintu masuk bagi pengalaman tersebut.

4) Karl Marx (1818-1883), merupakan filsuf modern yang banyak dikenal oleh dunia. Marx mengecam kapitalisme yang dinilainya jahat, Karena menjadikan para pengusaha menjadi kaya, tetapi buruh atau pekerja tetap miskin.

Page 7: KELOMPOK 1

d) Filsafat KontemporerFilsafat kontemporer ditandai oleh variasi pemikiran filsafat yang

sangat beragam dan kaya. Tema-tema filsafat yang banyak dikaji oleh para filsuf pada zaman ini berkaitan tentang manusia dan bahasa manusia, ilmu pengetahuan, kesetaraan gender, kuasa dan struktur yang mengungkup hidup manusia, dan isu-isu actual yang berkaitan dengan budaya, social, politik, ekonomi, teknologi, moral, ilmu pengetahuan, dan hak asasi manusia. Tokoh-tokoh filsafat pada zaman ini antara lain :

1) Wilhelm Dilthey (1833-1911), yang juga merupakan seorang sejarahwan. Oleh sebab itu ia sangat menentang upaya-upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan social pada zamannya untuk menjadikan ilmu pengetahuan alam sebagai model bagi ilmu pengetahuan social, karena menurut Dilthey ada perbedaan antara IPA dan IPS, terutama dalam objek kajiannya. Objek kajian IPA adalah benda-benda alam, sedangkan objek kajian IPS adalah gejala tindakan manusia.

2) Jean Paul Sartre (1905-1980) yang terkenal dengan ketegasannya tentang kebebasan manusia.

D. Cabang-Cabang Ilmu Filsafat[

[Pengamat dan pengkaji filsafat melakukan pembagian yang berbeda-beda mengenai cabang filsafat. Berikut ini adalah pembagian yang dilakukan oleh para filsuf, pengamat, dan ahli filsafat (Nurani Soyomukti, 2011):

1. Menurut Platon, filsafat dibagi menjadi tiga cabang, yaitu dialektia ( tantang ide-ide atau pengertian umum), Fisika (tentang dunia material), dan Etika (tentang hal ikhwal baik atau buruk).

2. Aristoteles membagi filsafat menjadi empat cabang, yaitu Logika (ilmu yang dianggap mendahului filsafat), Filsafat Teoritis (cabang ini mencangkup ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dan alam nyata, ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya, ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu), Filsafat Praktis (cabang ini mencangkup ilmu etika yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorangan dan ilmu ekonomi yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam Negara), dan Filsafat Poetika (ilmu kesenian).

3. H. De Vos menggolongankan filsafat menjadi beberapa cabang, yaitu Metafisika, Logika, Filsafat Alam, Filsafat Sejarah, Etika, Estetika, dan Antropilogi.

4. Prof. Albuerey Castell membagi masalah-masalah filsafat menjadi enam bagian, yaitu Teologis, Metafisika, Epistimologi, Etika, Politik, dan Sejarah.

5. Dr. Richard H. Popkin dan Dr. Avrum Astroll membagi filsafat ke dalam tujuh cabang ilmu, yaitu Etika, Filsafat Politik, Metafisika, Filsafat Agama, Teori Pengetahuan, Logika, dan Filsafat Kontemporer.

Page 8: KELOMPOK 1

6. Dr. M. J. Langeveld mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang kesatuannya terdiri atas tiga lingkungan masalah, yaitu Masalah Keadaan (Metafisika manusia, alam, dan seterusnya), Masalah Pengetahuan (Teori kebenaran, teori pengetahuan, dan logika), Masalah Nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasaarkan religi).

Berdasarkan pada uraian pembagian cabang-cabang filsafat menurut para filsuf, pengamat, dan ahli filsafat di atas, dapat disimpulkan bahwa filsafat terbagi kedalam beberapa cabang. Secara garis besar cabang filsafat terbagi atas dua bagian, yaitu cabang filsafat umum, dan cabang filsafat khusus. Cabang filsafat umum adalah metafisika, logika, etika, estetika, dan epistimologi. Dan cabang filsafat khusus adalah filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hokum, filsafat politik filsafat sejarah, dan sebagainya.

Dari beberapa cabang filsafat diatas, hanya beberapa cabang saja yang umum dan sering menjadi kajian dan harus benar-benar diajarkan, cabang-cabang tersebut adalah (Sorajiwo, 2007) :

1. Logika, cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Dengan mempelajari logikan, diharapkan dapat menerapkan asas bernalar sehingga sapat menarik kesimpulan dengan tepat.

2. Epistemology, bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode, dan kesahihan pengetahuan. Dengan mempelajari epistemology ini diharapkan dapat membedakan antara pengetahuan dengan ilmu serta mengetahui dan menggunakan metode yang tepat dalam memperoleh suatu ilmu serta mengetahui kebenaran ilmu tersebut ditinjau dari isinya.

3. Etika, cabang filsafat yang membicarakan lingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik-buruk. Dengan mempelajari etika diharapkan dapat membedakan istilah yang sering muncul seperti etika, norma, dan moral. Disamping itu, dapat mengetahui dan memahami tingkah laku apa yang baik menurut teori-teori tertentu, dan sikap yang baik sesuatu dengan kaidah-kaidah etika.

4. Estetika, cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Dengan mempelajari cabang filsafat ini diharapkan dapat membedakan antara estetiks filsafati dan estetika ilmiah, berbagai teori-teori keindahan, pengertian seni, penggolongan seni, nilai seni, aliran dalam seni, dan teori penciptaan dalam seni.

5. Metafisika, cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada. Metafisika membicarakan sesuatu dibalikyang tampak. Dengan belajar metafisika ini orang justru akan mengenak tuhannya, dan mengetahui berbagai macam aliran yang ada dalam metafisika. Aliran-aliran tersebut adalah ontology, kosmologi, dan antropologi.

Page 9: KELOMPOK 1

MAKALAH FILSAFAT ILMU

PERKEMBANGAN DAN CABANG-CABANG FILSAFAT

Disusun oleh :

Gista Ratih Astatin (1470825111)

Anggraini Irawadi (14708251095)

KONSENTRASI PENDIDIKAN BIOLOGI B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014