kelompok 1

Upload: izhra-althafunnitsa

Post on 08-Jan-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Filsafat Ilmu

TRANSCRIPT

Facts and Concepts

Fakta dan KonsepA. Fakta dan Konsep Menurut Buku Philosophy of Science

Dalam puisinya Sonnet to Science," Edgar Allan Poe mengindikasikan ilmu pengetahuan sebagai berikut.

Ilmu pengetahuan! Anak perempuan yang sebenarnya dari wahai engkau yang lamaYang mampu mengubah total segala sesuatu dengan mata-mu mengintip.Mengapa engkau menyiksa hati penyair di kala suatu waktu,Burung heriang, sayap siapakah yang berupa realita yang membosankan?Apakah kamu tidak menyeret Diana dari mobilnya?Dan membawa Hamadryad dari hutannya?

Para ilmuwan modern sangat setuju bahwa sains/ilmu pengetahuan terdiri dari sekumpulan realita membosankan.Semakin kita mempelajari sains maka semakin kita menyadari bahwa sains itu sendiri sebenarnya tidak membosankan ataupun berbicara tentang realita. Kalimat "Mobil Diana" jauh lebih mendekati ke "realitas membosankan" tersebut yang biasa kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari daripada simbol-simbol dimana ilmu pengetahuan modern menjelaskan tentang orbit benda-benda angkasa. "Dewi" dan "peri" terlihat jauh lebih mirip seperti orang-orang yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari daripada medan elektromagnetik, energi atau entropi yang mendiami "alam semesta yang tak terlihat/alam gaib," yang mana menurut ilmu pengetahuan modern, merupakan kumpulan catatan dari apa yang disebut "realitas membosankan" yang mampu ditangkap oleh panca indra kita melalui observasi/pengamatan secara langsung. Ketika kita berbicara tentang ilmu pengetahuan, kita tentunya selalu berbicara tentang dua tingkat sub bagian atau abstraksi :1. Yang pertama adalah pengalaman umum sehari-hari yang dihasilkan oleh hasil pengamatan indra yang masuk akal, contohnya kita mengamati beberapa bintik gelap yang bergerak dan akhirnya saling berkaitan dengan bintik-bintik gelap lainnya. Hal ini merupakan level pengamatan secara langsung; laporan laboratorium membenarkan hal sederhana ini. Seseorang dapat menganalisa pengalaman sederhana ini dari sudut pandang psikologi, namun kita tidak seharusnya melakukan hal tersebut, karena kita seharusnya menggunakannya untuk saling berbagi pengalaman. Dalam hal ini, kita tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa pengalaman sederhana ini tidak bisa didiskusikan lebih dalam, tapi secara sederhana pembahasan ini bukanlah termasuk dalam ranah filsafat ilmu pengetahuan. 2. Level kedua lebih seperti merujuk dari sebelumnya yaitu prinsip-prinsip umum dari ilmu penegtahuan itu sendiri. Hal ini sangat berbeda dari level pertama (level pengamatan langsung). Yang terakhir dapat dishare/dibagikan kepada semua, dan yang sebelumnya menggunakan bahasa yang sangat jauh dari pengalaman sehari- hari. Ilmu pengetahuan secara mendasar terdiri dari prinsip-prinsip umum ini. Kumpulan dari pernyataan- pernyataan biasa tentang bintik yang bergerak seperti menari bukanlah ilmu pengetahuan. Inti masalah dalam filsafat ilmu pengetahuan adalah bagaimana kita mendapatkan sesuatu dari pengalaman umum dari hasil pengamatan indra dan membawanya kepada prinsip- prinsip ilmu pengetahuan umum. Seperti yang telah dikatakan bahwa pengalaman hasil dari indra/perasaan dan pernyataan yang dipahami dan diterima oleh semua pihak. Dasar penerimaaan inilah yang akhirnya dicirikan/digunakan dalam baris sebuah puisi Amerika yang sangat bagus, Walt Whitman?Logika dan nasehat itu tidak pernah meyakinkanKabut malam merasuk jauh ke dalam jiwakuHanya apa yang mampu membuktikan dirinya sendiri kepada setiap lelaki dan wanita,begituHanya apa yang tak disangkal oleh siapapun, begitulahPernyataannya dari jenis ini adalah: di ruangan ini ada sebuah meja bundar. Sekarang meja tersebut dipindahkan dari ruangan ini ke ruangan disebelahnya. Atau: diatas neraca jarum petunjuknya tepat berada pada garis antara dua dan tiga; sekarang posisi dari jarum tersebut berubah dan menunjuk garis antara tiga dan empat. Persetujuan umum pastinya mungkin saja merujuk pada tipe ini. Kita tidak mengklaimnya seperti menjabarkan sebuah relita yang sangat tinggi daripada pernyataan yang lain, tidak juga berpura-pura bahwa dunia dijabarkan sebagai dunia yang sesungguhnya. Kita membuat beberapa pernyataan mendasar tentang ilmu pengetahuan hanya karena ada sebuah persetujuan umum yang dapat diambil (ada kesimpulaan yang dapat ditarik) diantara manusia yang berpendidikan rata-rata, yang dalam hal tertentu, disebut dengan pernyataan benar atau tidak. Kita bisa merujuk kepada tulisan yang terdiri dari pernyataan umum atau tulisan sehari-hari. Itu it digunakan oleh Walt Whit-man, karena it bisa merujuk pada lelaki dan wanita . Namun kenyataannya sangat berbeda jika kita mempertimbangkan pernyataan umum yang diformulasikan dalam istilah-istilah abstrak seperti Hukum Kelambanan atau Kekekalan EnergiApakah kita menyebutnya sebagai prinsip atau dasar pikiran atau hipotesis atau penyamarataan, tapi satu hal yang pasti yaitu kita tidak dapat menerimanya sebagai pemahaman umum sebagai jenis yang bisa kita terima sebagai pernyataan umum perasaan. Dengan begitu secara alami timbul pertanyaan, kenapa kita menerima beberapa pernyataan umum tentang ilmu pengetahuan sementara tentang yang lainnya kita tidak terima? Apa penyebab dari penerimaan kita tentang pernyataan umum tersebut? Ini merupakan bagian dari masalah psikologi dan sociologi. Pernyataan umum dari ilmu pengetahuan fisika tidaklah dengan mudah dijelaskan sebagai data atau fakta yang empiris. Faktanya adalah orang-orang memberi dan menerima prinsip umum ini. Fakta ini, biar bagaimanapun juga, merujuk bukan pada fisik tapi bisa dikatakan merujuk pada psikologi atau antropolgi. Oleh krena itu kita melihat bahwa meskipun filsafat dari fisika tidaklah habis oleh fisik itu sendiri. Dalam fisika, kita belajar beberapa alasan mengapa ptinsip- prinsip umum ini diterima, tapi itu tidak berarti apa-apa. Filsafat ilmu pengetahuan merupakan bagian dari bidang ilmu pengetahuan, dan tentu saja, kita tidak bisa mengerti kecuali kalau kita tahu sesuatu dari bidang ilmu pengetahuan yang lain. Misalnya psikologi, sosiologi, dll. Semua alasan dari penerimaan prinsip dasar tersebut merupakan bagian dari filsafat ilmu pengetahuan. Apa sebenarnya hubungan antara pengalaman yang masuk akal dengan prinsip umum ini? Apakah pengalaman yang masuk akal saja sudah cukup? Apakah pernyataan umum dari ilmu pengetahuan yang ditentukan secara unik atau bisa sama sebagai satu set dari pengalaman yang masuk akal menimbulkan pernyataan umum yang berbeda? Jika yang kedua, bagaimana kita dapat memilih salah satu dari pernyataan umum bukannya yang lain? Bagaimana kita mendapatkan satu dari pengalaman yang masuk akal terhadap yang lain yaitu pernyataan umum tentang ilmu pengetahuan? Ini adalah inti masalah dari filsafat ilmu pengetahuan. Kita mungkin mendeskripsikan disini bahwa dengan cara awal yang tidak bersungguh-sungguh, apa hubungan antara ilmu pengetahuan dan filsafat. Jika kita berbicara dengan cara yang luar biasa tentang rantai yang menghubungkan antara pengalaman yang masuk akal dengan pernyataan umum ilmu pengetahuan, pada akhir rantai ini, dimana pernyataan- pernyataan menjadi semakin umum, kita bisa menempatkan filsafat. Kita akan melihat bahwa semakin menuju ke umum, maka semakin berkurang keunikan yang ditentukan oleh hasil pengamatan secara langsung. Untuk sesaat, kita tidak akan menuju lebih jauh pada perbedaan antara ilmu pengetahuan dan filsafat.B. Apa Itu Konsep dan Apa Itu Fakta ??

Fakta merupakan informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Fakta merujuk pada suasana yang khusus dan keberlakuannya terbatas (kurang berlaku umum).

Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang konsep, berikut ini dikemukakan beberapa sifatnya.1. Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental tentang benda, peristiwa, atau kegiatan. Misalnya, kita mendengat kata kelompok, kita bisa membayangkan apa kelompok itu.2. Konsep itu merupakan kumpulan dari benda-benda yang memiliki karakteristik atau kualitas secara umum.3. Konsep itu bersifat personal, pemahaman orang tentang konsep kelompok misalnya mungkin berbeda dengan pemahaman orang lain.4. Konsep dipelajari melalui pengalaman dengan belajar.

Untuk memahami perbedaan fakta dan konsep, coba bagaimana jika anda diminta menentukan hasil dari 10 x 5 + 2 ? Berapakah hasil yang tepat? 70 ataukah 52? Permasalahan ini terkadang menimbulkan kekacauan hasil di kalangan anak didik di tingkat dasar. Untuk menghindari kekacauan hasil, maka diperlukanlah suatu konvensi atau kesepakatan-kesepakatan terkait dengan aturan tertentuKita telah mengetahui bahwa dalam operasi hitung campuran, terdapat suatu kesepakatan aturan bahwa operasi perkalian didahulukan dari operasi penjumlahan. Konvensi/kesepakatan dalam matematika inilah yang disebut dengan fakta. Dengan demikian fakta dalam matematika pada dasarnya merupakan kesepakatan-kesepakatan yang terkait dengan lambang, notasi, ataupun aturan-aturan tertentu. Sebagai contoh fakta lain dalam matematika adalah lambang 1 digunakan untuk menyatakan banyaknya sesuatu yang tunggal.Kerancuan yang masih saja terjadi adalah mengenai lambang 0. Bagaimana kita menyebut lambang tersebut? Nol ataukah kosong? Mudahnya cobalah anda mengadakan semacam riset kecil-kecilan, dengan meminta beberapa rekan anda untuk menyebutkan nomor berikut 085645048027? Apa jawaban rekan-rekan anda? Sebagian diantara mereka akan menjawab kosong delapan lima enam . delapan kosong dua tujuh. Sedangkan, sebagian yang lain menjawab nol delapan lima enam delapan nol dua tujuh. Lantas, mana yang tepat? Jawaban yang tepat adalah jawaban yang kedua, yakni nol delapan lima enam delapan nol dua tujuh.Tentu saja yang tepat untuk lambang 0 adalah nol. Sebab, kosong digunakan untuk menyebutkan suatu keadaan/sifat. Sebagai contoh, kelas dalam keadaan kosong jika memang tidak ada seorang pun dan tidak ada apapun di dalam kelas tersebut. Contoh lain, dalam materi himpunan, kita kenal istilah Himpunan Kosong sebab himpunan tersebut tidak mempunyai anggota. Dalam hal ini, kita katakan bahwa jumlah anggota himpunan tersebut adalah nol bukan kosong.Lantas, apakah yang dimaksud dengan konsep? Jika Anda menyebut kubus di depan para siswa, apa yang seharusnya dibayangkan dalam pikiran mereka? Dapatkah mereka menunjukkan contoh benda yang termasuk kubus, dan sebaliknya contoh benda yang bukan kubus? Kubus merupakan salah satu contoh dari konsep. Jika fakta merupakan kesepakatan, maka konsep adalah suatu ide abstrak yang yang memungkinkan seseorang mengklasifikasikan suatu objek dan menerangkan apakah objek tersebut merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Dengan demikian, seorang siswa dikatakan telah menguasai konsep kubus jika Ia mampu menentukan bangun-bangun ruang yang termasuk kubus dan bukan kubus.Berdasarkan pemahaman di atas, maka suatu konsep bukanlah untuk dihafal tetapi untuk dipahami maknanya. Secara umum , ada tiga cara mengajarkan konsep, yaitu:1. Membandingkan obyek matematika yang termasuk konsep dan yang bukan konsep. 2. Pendekatan deduktif, artinya proses pembelajaran dimulai dari definisi dan diikuti contoh-contoh dan yang bukan contoh. 3. Pendekatan induktif, artinya proses pembelajaran diawali dengan contoh-contoh dan diikuti pemaparan definisi yang tepat berdasarkan contoh-contoh tersebut.Contoh : Jakarta adalah Ibukota Negara Republik Indonesia. (benar) Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil. (salah) Subhanallah cantik sekali gadis itu. (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya, sebab cantik itu relatif) x + 2 = 5 (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya, karena masih bergantung pada nilai x)Berdasarkan contoh-contoh tersebut, barulah kita definisikan bahwa yang dimaksud dengan pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan benar atau salahnya secara pasti. Sedangkan kalimat yang tidak bisa ditentukan benar atau salahnya, disebut kalimat terbuka