kelompok 1

15
LINGUISTIK Digunakan Untuk Tugas Mata Kuliah Linguistik Umum Dosen : Mutoharoh M.Pd oleh : Arum Nur Aini (1488201056) Eddy Suhono ( 1488201026) Maulina Agustini p (1488201136) Riska Devianti (1488201165) Siska Hartati (1488201014) Yayah Muthiyah (1488201022 ) PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2014

Upload: erfan

Post on 02-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tugas linguistik

TRANSCRIPT

  • LINGUISTIK

    Digunakan Untuk Tugas Mata Kuliah Linguistik Umum

    Dosen : Mutoharoh M.Pd

    oleh :

    Arum Nur Aini (1488201056)

    Eddy Suhono ( 1488201026)

    Maulina Agustini p (1488201136)

    Riska Devianti (1488201165)

    Siska Hartati (1488201014)

    Yayah Muthiyah (1488201022 )

    PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

    2014

  • PRAKATA

    Segala puji sukur panjatakan kehadirat ALLAH SWT, atas nikmat sehat walafiat,

    limpahkan berkah, Rahmat serta hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

    dengan tepat waktu, kami pun mengucapakan permohonan maaf sebesar besar apabila

    dalam penyusunan makalah ini. Semoga ALLAH SWT senantiasa melimahkan rahamatnya

    kepada kita semua, Amin

    makalah ini bertujuan untuk mahasiswa di harapkan mengetahui atau mengenal

    linguistik , setelah mengenal dan mengetahuinya, mahasiswa dapat menjabarkan apa yang di

    maksud dengan linguistik. Tujuan utamanya memahami dan menguasai pengertian linguistik.

    Dalam penulisan ini tentu saja banyak kekurangan maupun kesalahan . oleh karena itu

    kami sebagai penulis meminta kritik dan saran pembaca dalam penyempurnaan makalah ini.

    Tangerang, Oktober 2014

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Kata pengantar..................................................................................................i

    Daftar isi..........................................................................................................ii

    BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

    1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1

    1.4 Tujuan Karya Ilmiah.....................................................................................1

    BAB II ISI LINGUISTIK UMUM.....................................................................2

    2.1 Pengertian linguistik umum..........................................................................2

    2.2 Ciri linguistik Sebagai Ilmu...........................................................................4

    2.3 Objek Kajian Linguistik.................................................................................7

    BAB III PENUTUP..............................................................................................11

    3.1 Simpulan.........................................................................................................11

    3.2 Saran...............................................................................................................11

    3.3 Simpulan.........................................................................................................12

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Dalam tugas kita sehari hari, entah sebagai guru bahasa, sebagai penerjema, sebagai

    pengarang, sebagai penyusun kamus, sebagai wartawan, atau apa pun yang yang berkenan

    dengan bahasa, tentu akan menghadapi masalah masalah linguistik, atau yang berkaitan

    dengan linguistik. Tanpa pengetahuan yang memadai mengenai linguistik mungkin kita akan

    mendapat kesulitan dalam melaksanakan tugas kita , tetapi kalu kita memahami masalah

    masalah linguistik, kita akan mendapat kemudahan dalam melaksanakan tugas itu? Karena

    linguistik akan memberi pemahan kepada kita mengenai hakikat dan seluk beluk bahasa

    sebagai satu satunya hakikat dan seluk beluk bahasa sebagai satu satunya alat komunikasi

    terbaik yang hanya dimiliki manusia, serta bagaimana bahasa itu menjalankan peranannya

    dalam kehidupan manusia bermasyarakat.

    1.2 Rumusan masalah

    Masalah kita disini yang akan kita bicarakan dalam makalah ini adalah

    a. Pengertian Linguistik

    b. Ciri linguistik sebagai ilmu

    c. Objek kajian linguistik

    1.3 Tujuan Karya Ilmiah

    Di harapakan pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan kita tantang bahasa yang

    tentunya akan berguna untuk langkah ke depan kita.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Linguistik

    Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu menjadikan bahasa sebagai objek

    kajiannya . bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para

    anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi dan

    mengidentifikasi diri. seperti kata martinet telaah ilmiah bahasa manusia. Dalam berbagai

    buku mungkin rumusannya akan berbeda tetapi bahwa bahasa menjadi kajian linguistik,

    kiranya tidak perlu diperdebatkan lagi. Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (

    general linguistics) artinya, ilmu linguistik itu tidak hanya mengakaji sebuah bahasa saja,

    linguistik atau ilmu bahasa mencakup yaitu fonologi, morfologi , sintaksis dan semantik.

    Ilmu linguistik tidak hanya mengkaji bahasa saja tetapi ,seperti bahasa jawa dan bahasa arab

    melainkan mengkaji seluk bahasa pada umumnya,bahasa sebagai objek kajian linguistik bisa

    kita bandingkan dengan peristiwa peristiwa alam yang objek kajian ilmu fisika atau dengan

    berbagai penyakita dan cara pengobabtannya yang menjadi objek kajian ilmu kedokteran atau

    dengan gejala gejala sosial dalam masyarakat yang menjadi objek kajian sosiologi meskipun

    dalam dunia keilmuan yang nyata yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya bukan

    hanya linguistik, tetapi linguistik tetap merupakan ilmu yang memperlakukan bahasa sebagai

    bahasa. Kata linguistik ( berpadanan dengan linguistics dalam bahasa inggris, linguistique

    dalam bahasa perancis dan linguistiek dalam bahasa belanda) bahasa yang menjadi alat

    interaksi sosial milik manusia, yang dalam peristilahanya prancis langage. Untuk jelasnya,

    perhatikan contoh berikut. Kata bahasa indonesia perpanjang dapat dianalisis menjadi 2 buah

    morfem yaitu morfem per dan panjang ( akan di bahas pada bab 5) . morfem per disebut

    morfem kausatif karena memberi makna sebabkan jadi, perpanjang berarti sebabkan sesuatu

    menjadi panjang sekatang perhatiak bahasa inggris ( to) befriend yang berarti menjadikan

    sahabat. Disini jelas ada morfem be dan morfem friend dan morfem be juga memberi

    makana kausatif. Dari mengambil keduanya kita mengenali adanya morfem pembawa makna

    kausatif baik dalam bahasa indonesia dan inggris ataupun bahasa lainya.

    Begitulah bahasa bahasa dunia ini meskipun banyak sekali perbedaannya tetapi ada pula

    persamaanya. Ada ciri cirinya yang univesal. Hal seperti itulah yang diteliti oleh linguistik,

  • maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum dan karena itu pula nama ilmu

    ini. Linguistik biasa juga disebut linguistik umum .

    Keumuman linguistik ini akan tampak dari contoh contoh pembahasan yang diambil dari

    berbagai bahasa, bukan dari bahasa tertentu saja. Misalnya, dalam pembahasan urutan D

    M(Diterangkan menerangkan) diambil contoh dari bhasa indonesia dan bahasa prancis

    dalam pembahasan morfem suprasemental diambil contoh dari bahasa cina . dalam

    pembahasan paradigma infleksional digunakan contoh dari bahasa latin. Dalam

    pembahasanya mengenai modifikasi internal diambil contoh dari bahasa arab.

    Dalam dunia keilmuan ternyata yang mengambil bahasa sebagai objeknya bukan hanya

    linguistik, tetapi ada pula ilmu atau disiplin lain misalnya , ilmu susastra, ilmu sosial,

    psikologi dan fisika. Oleh karena itu timbul pertanyaan, apa bedanya linguistik dengan ilmu

    ilmu yang lain itu dalam menangani objek kajiannya yaitu bahasa itu. Jawabanya adalah

    terletak pada perbedaan pendekatan ilmu ilmu tersebut terhadap bahasa itu. Ilmu susastra

    mendekati bahasa atau memandang bahasa sebagai sarana atau alat untuk mngungkapakan

    karya seni. Bahasa dilihat dan digunakan sebagai sarana menciptakan keindaha, yang halnya

    sama dengan garis dan warna lukis atau bentuk bentuk dalam seni patungatau bunyi dan nada

    dalam musik. Ilmu sosial atau sosiologi mendekati dan memandang bahasa sebagai alat

    interaksi sosial di dalam masyarakat, psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai

    gejala pelahiran kejiwaan. Sedangkan fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai

    fenomena alam yakni sebagai gelombng bunyi yang merambatdari mulut pembicara ke

    telinga si pendengar. Lalu, linguistik mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa.

    Bukan sebagai sosok yanglain.

    Sebagai alat komunikasi manusia bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistemantis

    dan sekaligus sistemis. Yang dimaksud dengan sistemis adalah bahwa bahasa itu bukan suatu

    sistem tunggalmelaikan terdiri dari beberapa subsistem yaitu, subsistem fonologi,subsistem

    morfologi,subsistem santaksis dan subsistem semantik.

    Dewasa ini penyelidikan tentang bahasa dengan berbagai aspeknya dilakukan orang

    dengan sangat insentif, sehingga linguistik berkembang dengan sangat pesat, sangat luas, dan

    sangat mendalam. Namun, bagi pemula, kiranya cukup memadai untuk membatasi diri pada

    struktur intern bahasa itu saja atau pada bidang kajian yang disebut mikrolinguitik.

  • Sebagai ilmu, linguistik juga sudah mempunyai sejarah yang panjang selain itu, berbagai

    pendapat dan pandangan yang bebeda telah pula menyemarakan studi linguistik ini oleh

    karena itu meskipun secara singkat, pada bab terakhir akan dibicarakan pula mengenai

    sejarah dan beberapa aliran serta tokoh tokoh yang pernah berpikir dalam studi linguistik ini.

    Dalam bahasa indonesia kata linguistik bukan hanya berarti ilmu tentang bahasa, tatapi

    juga bahasa itu sendiri atau mengenai bahasa. Misalnya dalam ungkapan keadaan linguistik

    di indonesia berarti keadaan bahasa di indonesia dan frase tataran linguistik berarti

    tataran bahasa.

    2.2 Linguistik sebagai ilmu

    Sebelum membicarakan keilmiahan linguistik ada baiknya dibicarakan dulu tahap tahap

    perkembangan yang pernah terjadi dalam setiap disiplin ilmu , agar kita dapat memahami

    bagaimana sifat sifat atau ciri ciri keilmiahan dari suatu kegiatan yang disebut ilmiah

    khususnya di sini dalam disiplin linguistik. Pada dasarnya setiap ilmu termasuk juga ilmu

    linguistik teelah mengalami tiga tahap perkembangan sebagai berikut.

    Tahap pertama, yakni tahap spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan mengenai sesuatu dan

    cara mengambil kesimpulan di lakukan dengan sikap spekulatif. Artinya, kesimpulam itu

    dibuat tanpa didukung oleh bukti bukti empiris dan dilaksanakan tanpa menggunakan

    prosedur prosdurv tertentu. Tindakan spekulatif ini kita lihat misalnya dalam bidang dulu

    orng berpendapat bahwa bumi ini bebenruk datar seperti meja. Kalu ditanyaapa buktinya,

    atau bagaimana cara membuktikannya, tentu tidak dapat di jawab atau kalupun di jawab

    akansecara spekulatif juga. Kemudian karena melihat matahari di sebelah timur dan terbenam

    pada sore hari, maka orang berpendapat bahwa matahari mengelilingi bumi dan siang hari

    berada di atas dan malam hari berada di balik bumi . padahal seperti kita tahu , bahwa

    pandangan atau penglihatan kita seringkali tidak sesuai dengan kenyataan atau kebenaran

    faktual. Sebatang pensil yang kita celupkan ke dalam air sebagianya, akan tampak bengkok,

    padahal tidak. Kalu kita duduk di dalam kereta api yang berjalan, lalu meliaht ke luar melalui

    jendela , maka tampak pohon pohon dan tiang tiang listrik berjalan berlari berlari padahal

    tidak. Yang berjalan adalah kereta api yang kita tumpangi. Pohon pohon dan tiang tiang itu

    tetap diam.

  • Dalam studi bahasa dulu orang mengira bahwa semua bahasa di dunia ini di turunkan dari

    bahasa ini diturunkan dari bhasa ibrani, maka orang juga mengira adam dan hawa memakai

    bahasa ibrani di taman firdaus. Suku dayak iban di kalimantan mempunyai legenda yang m

    entakan bahwa pada zaman dahulu manuisiahanya punya satu bahasa, tetapi karena mereka

    keracunan cendwan menjadi berbicara dalam berbagai bahasa, sehingga timbulkekacauan

    timbul kekacauan dan manusia bepencar ke segala penjuru arah kemana mana. Bahkan

    sampai akhir abada ke 17 seorang filosof masih menyatakan bahwa di surga tuhan

    berbicradalam bahasa sedia , adam berbicara dalam bahasa denmark dan ular bebicara dalam

    bahasa prancissemua itu hanyalah spekulasi yang pada zaman sekarang sukar diterima.

    Tahap kedua adalah tahap observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini para ahli di bidang

    bahasa baru mengumpulkan dan menggolong golongkan segala fakta bahasa dengan teliti

    tanpa memberi teori atau kesimpulan apapun. Kebanyakan ahli sebelum perang kemerdekaan

    baru bekerja sampai saat ini. Bahasa bahasa nusantara di daftarkan, di telaah ciri cirinya lalu

    dikelompokan berdasarkan kesamaan kesamaan ciri yang dimiliki bahasa bahasa tersebut.

    Cara seperti ini yang belum dapat dikatakan ilmiah sebab belum pada penarikan suatu teori

    . pada saat ini cara kerja tahap kedua ini tampaknya masih diperlukan bagi kepentingan

    dokumentasi kebahasaan di negeri kita sebab masih banyak sekali bahasa nusantara yang

    belum terdomentasikan itu dapat di telaah dengan lebih serius secara ilmiah.

    Tahap ketiga adalah adanya perumusan teori pada tahap ini setiap disiplin ilmu berusaha

    memahami masalah masalah dasar dan mengajukan pertanyaan pertanyaan mengenai

    masalah masalah itu berdasarkan empiris data empiris yang dikumpulkan . kemudian dalam

    disiplin itu dirumuskan hipotesis hippotesis yang berusaha menjawab pertanyaan pertanyaan

    itu dan menyusun tes untuk menguji hipotesis sipotesis terhadapa fakta fakta yang ada.

    Disiplin linguistik dewasa ini sudah mengalami ketiga tahap yang diatas. Artinya, disiplin

    linguistik itu sekarang ini sudah bisa dikatakan merupakan kegiatan ilmiah. Selain itu busa

    dikatakan ketidakspekualtifan dalam penarikan kesimpulan merupakan salah satu ciri

    keilmiahan. Tindakan tidak spekualatifan dalam kegiatan ilmiah berarti tindakan itu dalam

    menrik kesimpulan atau teori harus didasarkan pada data empiris yakni data yang ada dari

    alam yang wujudnya dapat diobservasi. Misalnya seorang pakar inigin mengetahui

    bagaimana susunan kata dalam kalimat bahasa bahasa yang ada di dunia ini. Dia menemukan

    bahwa verba atau kata kerja dalam bahasa jepang terletak pada akhir kalimat. Lalu hal yang

  • sama ditemukan juga di dalam bahasa turki, dan sejumlah bahasa irian jaya dengan data ini

    dia dapat menarik kesimpulan bahwa posisi kata kerja atau verba pada bahasa bahasa di dunia

    terletak pada akhir kalimat.

    Linguistik sangat mementingkan data empiris dalam melaksanakan data peneliatian. Itulah

    sebabnya, bidang semantik tidak atau kurang mendapat perhatian linguistik strukturalis dulu

    karna makna, yang menjadi objek semantik tidak dapat diamati secara empiris, tidak seperti

    fonem dalam fonologi atau morfem kata dalam morfologi . kegiatan linguistik juga tidak

    boleh dikotori oleh pengetahuan atau keyakinan si peneliti. Umpamanya jika prefiks me-

    diimbuhkan pada kata dasar yang di mulai dengan vokal maka akan muncul sengau ng-.

    Oleh karena itu bentuk merubah yang nyata nyata secara empiris ada, kita katakan adalah

    bentuk yang salah. Seharusnya adalah mengubah yaitu prefiks me- ditambah dengan bentuk

    dasar ubah. . begitu juga karena menurut pengetahuan kita yakini kebenerany, bahwa sebuah

    kata yang berkelas adjektifa dapat diawali dengan kata sangat. Maka kata kata seperti

    berhasil,pemalu, dan mengecawakan adalah juga termasuk kelas adjektifa. Ketiganya jelas

    bisa diawali kata sangat.

    Kegiatan empiris biasanya bekerja secara induktif dan deduktif dengan beruntun artinya

    kegiatan itu dimulai dengan mengumpulkan data empiris. Data emperis itu dianalisis dan

    diklasifisikan.lalu ditarik suatu kesimpulan umum berdasarkan data empiris itu kesimpulan

    ini biasanya disebut kesimpulan induktif kemudian kesimpulan ini diuji pada data empiris

    yang diperluas bila dengan data empiris baru ini kesimpulan itu tetap berlaku,maka

    kesimpulan itu berarti semakin kuat kedudukannya.apabila data baru itu tidak cocok dengan

    kesimpulan itu maka berarti kesimpulan itu menjadi goyah kedudukannya jadi perlu

    diwaspadai dan direvisi seperti disebutkan diatas dalam tata bahasa indonesia selama ini

    banyak orang menggunakan kesimpulan umum bahwa kata yang berkelas ajektifa dapat

    diawali oleh kata sangat ini tentunya merupakan kesimpulan umum karna kata seperti

    jauh,dekat,panjang,pendek,kuat,lemah,dan hitam dapat diawali kata sangat tetapi kalau

    kemudian kata sangat dapat juga mengawali kata-kata seperti berhasil,pemalu dan

    mengecewakan maka sebenernya bisa ditarik dua kesimpulan yang berbeda. Pertama,kata-

    kata berhasil,pemaludan mengecewakan itu termasuk kelas ajektifa karena memenuhi

    kesimpulan umum yang telah ada sebelumnya. Kedua,kesimpulan unmum yang telah dibuat

    sebelumnya itu belum menyimpulkan hakikat ajektifa yang sebenarnya artinya dapat tidaknya

    diawali dengan kata sangat itu bukan merupakan hakikat ajektifa sebenarnya

  • Dalam ilmu logika atau ilmu menalar selain adanya penalaran secara induktif ada juga

    penalaran secara deduktif.secara induktif mula-mula dikumpulkan data-data khusus itu ditarik

    kesimpulan umum. Secara deduktif artinya suatu kesimpulan mengenai data secara khusus

    dilakukan berdasarkan kesimpulan umum yang telah ada.

    Sebagai ilmu empiris linguistik berusaha mencari keteraturan atau kaidah-kaidah yang

    hakiki dari bahasa yang ditelitinya dimuka sudah disebutkan bahwa linguistik mendekati

    bahasa yang menjadi objek kajiannya.pertama karena bahasa adalah bunyi ujaran maka

    linguistik melihat bahasa sebagai bunyi artinya bagi linguistik bahasa lisan adalah primer

    sedangkan bahasa tulis hanya sekunder.kedua karena bahasa itu bersifat unik maka linguistik

    tidak berusaha mengunakan kerangka suatu bahasa untuk dikenakan pada bahasa lain.ketiga

    karena bahasa adalah suatu sistem.keempat karna bahasa itu bisa berubah dari waktu ke

    waktu sejalan dengan perkembangan sosial budaya masyarakat.kelima karena sifat

    empirisnya maka linguistik mendekati bahasa secara deskriktif dan tidak secara preskritif

    artinya yang mengubah kesimpulannya misalnya penting dalam linguistik.

    2.3 Objek Kajian Linguistik

    Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentunya mempunyai objek begitu juga dengan

    linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya. Karena ada pula disiplin lain yang

    menjadikan bahasa sebagai objek sampingannya, maka ada baiknya kita bicarakan dulu

    ,apakah bahasa itu, agar bisa dipahami bagaimana pendekatan linguitik terhadap objeknya

    dan bagaimana bedanya dengan dsiplin lain terhadap bahasa itu. Kata bahasa dalam bahasa

    indonesia memiliki lebih dari satu makna atau pengertian, sehingga seringkali

    membigungkan untuk jelasnya coba perhatikan pemakaian kata bahasa dalam kalimat kalimat

    berikut

    1. Dika belajar bahasa inggris, nita belajar bahasa jepang

    2. Manusia mempunyai bahasa, sedangkan binatang tidak.

    3. Hati hati bergaul dengan anak yang tidak tahu bahasa.

    4. Dalam klasus itu ternyata lurah dan camat tidak mempunyai nahasa yang sama.

    5. Katakanlah dengan bahasa bunga!

    6. Pertikaian itu tidak bisa dengan bahasa militer.

    7. Kalau dia memberi kuliah bahasanya penuh dengan kata daripada dan akhiran ken

    8. Kabarnya, nabi sulaiman mengerti bahasa semut.

  • Sebagia objek kajian linguistik, parole merupakan objek kongkret karena parole itu

    berwujud ujaran nyata yang diucapkan oleh para bahasawan dari suatu masyarakat bahasa

    Langue merupakan objek yang abstrak karena langue itu berwujud sistem suatu bahasa

    tertentu. Secara keseluruhan , sedangkan langage merupakan objek yang paling abstrak

    karena langue dia berwujjud sistem bahasa secara universal. Yang dikaji linguistik secara

    langsung adalah parole itu, karena parole itulah yang berwujud kongkret yang nyata, yhang

    dapat diamati atau observasi, kajian terhadap parole dilakukan untuk mendapatkan kaidah

    kaidah suatu langue dan dari kajian terhadap langue ini akan diperoleh kaida kaidah langage,

    kaidah bahasa secara universal.

    Dalam pendidikan formal disekolah menengah, kalu ditanyakan apakah bahasa itu,

    biasanya akan dijawab bahasa adalah alat komunikasi jawan ini tidak salah tetapi juga tidak

    benar sebab jawabannya itu hanya menyatakan bahasa adalah alat, jadi fungsi dari bahasa itu

    yang dijelaskan bukan sosok bahasa itu sendiri. Memang fungsi bahasa adalah alat

    komunikasi bagi manusia tetapi pertanyaan yang diajukan diatas bukan apakah fungsi

    bahasa ? melainkan apakah bahasa itu? Maka jawabannya haruslah berkenaan dengan

    sosok bahasa itu bukan tentang fungsinya jawaban bahwa bahasa dalah alat komunikasi

    untuk pertanyaan apakah bahasa itu? , memang wajar terjadi karena bahasa itu adalah

    fenomenal sosial yang banyak seginya. Sedangkan segi fungsi.

    Definisi mengenai bahasa dari beberapa pakar lain, kalau dibutiri akan didapatkan

    beberapa ciri itu, antara lain adalah bahasa itu adalah sebuah sistem, bahsa itu berwujud

    lambang bahsa itu berupa bunyi, bahasa itu bersifat arbiter , bahasa itu bermakna, bahasa itu

    bersifat konvensional , bahasa itu unik, bahsa itu bersifat universal bahasa itu bersifat

    produktif bahasaa itu bervariasi bahasa itu bersifat dinamis bahasa itu berfungsi sebagai alat

    interaksi sosial dan bahasa itu sebagai alat interaksi sosial, dan bahasa itu merupakan

    identitas penuturnya.

    Kata bahasa menurut sistem dengan makna atau cara atau aturan seperti dalam

    kalimat kalau tahu sistemnya, tentu mudah mengeerjakannya. Bahasa sebagi lambang

    sudah sering kita dengar umpamanya dalam membicarakan bendera sang merah putih sering

    dikatakan warna merah adalah lambang keberanian dan warna putih adalah lambang

    kesucian. Bahasa atau bunyi adalah satuan bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia yang di

    dalam fonetik diamati dengan fon dan di dalam fonemik sebagai fonem ( tentang fon, fonetik,

    fonem, n fonemik. Bahasa adalah bermakna dari pasal pasal terdahulu sudah dibicarakan

  • bahwa bahasa itu adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran sebagai lambang

    tentu ada yang dilambangkan, maka yang dilambangkan itu suatu pengertian, suatu konsep,

    ide atau pikiran maka dapat dikatakan bahasa mempunyai makna misalnya lambang ang

    berwujud bunyi (rumah) lambang ini mengacu pada konsep bangunan tempat tinggal

    manusia yang berdingding atap). Jadi kalau lambang bunyi kuda yang mengacu pada konsep

    binatang berkaki empat yang biasa dikendarai . Bahasa sebagai arbitrer bisa diartikan

    sewenang wenag, berubah rubah, tidak tetap mana suka yang dimaksud dengan istilah

    arbitrer tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian

    ang dimaksud oleh lambang tersebut umpamanya antara kuda dengan yang dilambangkannya

    yaitu jenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai mengapa misalnya bukan aduk atau

    akud dan lambang lainya, begitu juga kita tidak dapat menjelaskan hubungan antara lambang

    bunyi ( air dengan benda yang dilmambangkannya yaitu barang cair yang bisa dipakai

    untuk minum, mandi atau masak yang rumus kimianya H2O dilambangkan dengai bunyi (ria)

    atau (ari). Bahasa adalah konvensional artinya semua anggota masyarakat bahasa itu

    mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep yang

    diwakilinya. Kalau misalnya, binatang berkaki empat yang biasa dikendarai yang secara

    arbiter dilambangkan dengan bunyi kuda , maka anggota masyarakat bahasa indonesia

    semuanya harus mematuhinya, kalau tidak dipatuhinya dan menggantikan dengan lambang

    lainnya maka komunikasi akan terhambat, bahasanya menjadi tidak bisa dipahami oleh

    penutur bahasa indonesia lainya dan berarti pula dia telah kluar dari konvensi itu. Bahasa itu

    produktif artinya banyak menghasilkan sesuatu atau lebih tepat terus menerus manghasilkan

    kalau bahasa itu dikatakan produktif maka maksudnya, meskipun unsur unsur bahasa itu

    terbatas, tetapi dengan unsur unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan satuan

    yang jumlahnya tidak terbatas. Bahasa itu unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik

    yang tidak dimiliki oleh bahasa lainya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak

    dimiliki oleh bahasa lainya. Salah satu keunikan bahasa indonesia adalah bahwa tekanan kata

    tidak bersifat morfemis, melainkan sintaksis. Bahasa itu universal artinya ada ciri ciri yang

    sama yang dimiliki oleh setiap yang ada di dunia ini. Bahasa itu dinamis bahasa adalah salah

    satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegitan gerak manusia sepanjang

    keberadaan manusia itu yang tidak disertai oleh bahasa malah dalam bermimpi pun manusia

    menggunkan bahasa. Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia itu tidak

    tetap dan selalu berubah,maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah menjadi tidak tetap,

    menjadi tidak statis karena itulah bahasa disebut dinamis. Bahasa itu bervariasi adalah

  • mereka yang merasa menggunakannya bahasa yang sama. Bahasa itu manusiawi dalam kisah

    kisah nabi ada diceritakan bahwa nabi sulaiman dapat berbicara dengan kupu kupu dan

    mengerti percakapan raja semut dengan pasukannya. Adanya kisah ini menimbulkan

    pertanyaan apakah binatang mempunyai bahasa pertanyaan ini diperkuat lagi denagn adanya

    fakta bahwa ada beberapa jenis burung yang dapat diajar berbicaraa atau lebih tepat kalau

    dikatakn lagi bahwa burung burung itu dapat menirukan ucapan manusia. Kalu kita

    menyimak kembali ciri ciri bahasa itu sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap

    manusia, bersifat arbitrer, bermakna dan produktif, maka dapat dikatakan tidak mampunayi

    bahasa. Bahwa binatang dapat dapat berkomunikasi dengan sesama jenisny, bahkan juga

    dengan manusia adalah memang suatu kenyataan namum alat komunikasinya tidaklah sama

    dengan alat komunikasi manusia yaitu bahasa lebah madu misalnya seperti dilapokan karl

    von frisch:1979 menggunakan gerak tari tertentu untuk menyampaikan berita adanya sumber

    madu kepada teman temannya. Burung gereja menggunakan siulan dengan nada tertentu

    untuk menyatakan maksud tertentu begitu juga binatang lainya yang mempunyai alat

    komunikasi masing masing.

  • BAB III

    PENUTUP

    3.1 Simpulan

    Bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa yang mencakup fonologi , morfologi sintaksis

    , semantik. Telaah bahasa secara ilmiah dengan menggunkan teknik lapangan dan tata istilah ,

    yang diselidiki sesuai dengan bahasa yang diteliti oleh sistem . bahasa adalah sebuah lambang

    bunyi yang arbitrer atau memasukan yang digunakan masayrakat untuk bekerjasama

    berinteraksi dan mengidentifikasi diri . bahasa juga percakapan, perkataan dan perbuatan atau

    tingkah laku yang baik dan sopan santun.

    3.2 Saran

    Semoga makalah ini bisa menambah wawasan kita mengenai bahasa bukan hanya sebagai

    interaksi tetapi banyak fungsi bahasa jika kita telaah lebih dalam, dan bisa bermanfaat untuk

    mempelajari ilmu bahasa.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Chaer, Abdul.2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.