kelompok 1

42
MUSCULOSCELETAL OSTEOARTHRITIS

Upload: apiida

Post on 05-Jul-2015

442 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELOMPOK 1

MUSCULOSCELETAL

OSTEOARTHRITIS

Page 2: KELOMPOK 1

KELOMPOK 1

•Dwi setyowati•Sri weni•Didin arya s.p•Diena fithriana•Dudella •Imama M•Intan D

•Laksita •Vebby•Wedha •Widya A•Yulinda •Amelia A

Page 3: KELOMPOK 1

OSTEOARTHRITIS1. Perbedaan Rheumatoidarthritis dan

Osteoarthritis2. Mengetahui konsep osteoarthritis

3. Mengetahui jenis pemerikasaan osteoarthritis4. Mengetahui asuhan keperawatan pada

penderita osteoarthritis5. Mengetahui pencegahan osteoarthritis

•Definisi •Etiologi •Faktor resiko•Tanda dan Gejala

•Klasifikasi•Patofisiology •Komplikasi

Page 4: KELOMPOK 1

Perbedaan rheumatoid

arthritis dengan osteoarthritis

Page 5: KELOMPOK 1

rheumatoid arthritis• Sistemik• Demam• Paradangan sistemik• Menyerang umur 20-30 tahun• 3:1 pada perempuan• Pada Perempuan biasanya

setelah menaupause• Menyerang persendian kecil

& besar ; jari tangan, lutut, siku

• Selama hidup• Inflamatori pada bagian

tubuh lain

Osteoarthritis• Nonsistemik• Tidak ada demam• Peradangan lokal• Menyerang diatas umur 45

tahun• 2:1 pada perempuan• Lebih sering pada orang

yang obesitas

• Menyerang persendian yang menopang berat

• Dapat bersifat progresif

Page 6: KELOMPOK 1

• Opersi tidak membantu

• Pembengkakan sendi yang menyakitkan

• Jari tangan bengkak, persendian dingin, kebiruan, otot njd lemah

• Persendian bergerak & berpindah

• Laboratori abnormal

• Hanya membentuk peradangan lokal, bersifat keturunan

• Operasi dapat memindah atau menggabungkan persendian

• Pembengkakan tetapi tidak membatasi aktivitas

• Persendian biasanya tidak bengkak

• Persendian masih berfungsi dan masih pada tempatnya

Page 7: KELOMPOK 1

Konsep Osteoarthritis

Page 8: KELOMPOK 1

Definisi

Osteoarthritis adalah kelainan sendi kronis (jangka lama) dimana terjadi proses pelemahan dan disintegrasi dari tulsng rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang2 baru dan tulang rawan baru pada sendi.

Page 9: KELOMPOK 1

PENYEBAB OSTEOARTHRITIS

Page 10: KELOMPOK 1

• UmurPerubahan fisis dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya berbentuk pigmen yang berwarna kuning.

• Pengausan (wear and tear)Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena bahan yang harus dikandungnya.

• KegemukanFaktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoartritis mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan dapat menambah kegemukan.

Page 11: KELOMPOK 1

• TraumaKegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah trauma yang menimbulkan kerusakan pada integritas struktur dan biomekanik sendi tersebut.

• KeturunanHeberden node merupakan salah satu bentuk osteoartritis yang biasanya ditemukan pada pria yang kedua orang tuanya terkena osteoartritis, sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang terkena.

• Akibat penyakit radang sendi lainInfeksi (artritis rematord; infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan reaksi peradangan dan pengeluaran enzim perusak matriks rawan sendi oleh membran sinovial dan sel-sel radang

Page 12: KELOMPOK 1

• Joint Mallignment Pada akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka rawan sendi akan membal dan menyebabkan sendi menjadi tidak stabil/seimbang sehingga mempercepat proses degenerasi.

• Penyakit endokrinPada hipertiroidisme, terjadi produksi air dan garam-garam proteglikan yang berlebihan pada seluruh jaringan penyokong sehingga merusak sifat fisik rawan sendi, ligamen, tendo, sinovia, dan kulit.Pada diabetes melitus, glukosa akan menyebabkan produksi proteaglikan menurun.

Page 13: KELOMPOK 1

• Deposit pada rawan sendiHemokromatosis, penyakit Wilson, akronotis, kalsium pirofosfat dapat mengendapkan hemosiderin, tembaga polimer, asam hemogentisis, kristal monosodium urat/pirofosfat dalam rawan sendi.

Page 14: KELOMPOK 1

FAKTOR RISIKO• Usia : biasanya terjadi pada usia lanjut (>40thn)• Jenis Kelamin: lebih sering ditemui pada wanita dari pada pria• Genetik: jika ibu mengalami OA, maka anak juga mempuyai

kemungkinan OA• Suku: suku kaukasia & Amerika punya prevalensi besar terkena OA• Cacat tulang: orang yg lahir dengan kelainan engsel tulang akan lebih

besar kemungkinan mengalami OA• Cidera engsel: cidera engsel akibat aktivitas juga meningkatkan risiko

terkena OA• Obesitas: sebagian besar psien OA mempunyai BB di atas rata2• Aktivitas: aktivitas yg berat atau mengangkat beban y berat akan

memperbesar risiko OA• Penyakit endokrin: Hipotyroidisme & diabetes meitus

Page 15: KELOMPOK 1

Tanda dan Gejala

- Nyeri pada engsel dan sambungan tulang selama atau sesudah digerakkan atau setelah lama tidak bergerak atau tidak aktif

- Ngilu pada engsel saat mengangkat beban ringan - Kaku pada engsel saat bangun tidur atau setelah

lama tidak bergerak- Kehilangan flexibilitas yang membuat kita sulit

menggerakkan engsel- Pada beberapa kasus terjadi pembengkakan

Page 16: KELOMPOK 1

KLASIFIKASI OSTEOARTRITIS

• Osteoartritis primerpenyebab tidak diketahui, akibat proses penuaan alami. Dialami setelah usia 45 tahun, tidak diketahui penyebabnya secara pasti, menyerang bperlahan tapi pasti dan dapat megenai banayak sendi. Biasanya mengenai sendi lutut & panggul, bisa juga sendi lain seperti punggung dan jari2.

Page 17: KELOMPOK 1

• Osteoartritis sekunderdialami sebelum usia 45 tahun, penyebab trauma (instability) yang menyebabkan luka pada sendi (mislanya patah tulang atau permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar dan pembedahan pada sendi.

Page 18: KELOMPOK 1

• Osteoatritis simtomatikOA yang terjadi karena penyakit metabolik, misalnya pada hemokromatosis, penyakit wilson, okronosis, dan sebagainya.

Page 19: KELOMPOK 1

Patofisiologi OAUMUR JENIS GENETIK SUKU KEGEMUKANKELAMIN

Kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif

pembentukan tulang baru padatulang rawan, sendi dan tepi sendi

Peningkatan aktivitas enzim yang merusak

Penurunan kadar proteoglikan

Berkurangnya kadar proteoglikan

Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi

Permukaan tulang rawan sendi terbelah pecah dengan robekan

Timbul laserasi

OSTEOARTRITIS

Page 20: KELOMPOK 1

KOMPLIKASI OSTEOARTHRITIS

• Penurunan fungsi tulang ini akan berlanjut terus, beberapa penderita bahkan mengalami penurunan fungsi yang cukup signifikan, bahkan penderita akan berujung pada kehilangan kemampuan berdiri atau berjalan.

• Jika engsel sudah parah, dokter menyarankan penggantian engsel dengan pembedahan. Pada beberapa penderita yang tidak bisa melakukan pembedahan, akan dilakukan terapi nyeri/ngilu dan cara menggunakan alat tambahan untuk mempermudah gerakan sehari-hari.

Page 21: KELOMPOK 1

• Komplikasi potensial dari artritis (masalah kolaboratif): Fibrosis dan atau ankilosis tulang, kontraktur sendi, neuropati.

• Komplikasi Potensial dari Kortikosteroid (injeksi intraartikular): Infeksi intraartikular, degenerasi sendi.

• Komplikasi potensial dari pengobatan non-steroid anti inflamasi : Perdarahan lambung, nefrotati.

Page 22: KELOMPOK 1

• Komplikasi potensial dari kortikosteroid (pemberian sistemik): Sindrom cushing, hyperglikemia, penyembuhan luka lambat, osteoporosis, polian otot, hipertensi, edema, gagal ginjal, retardasi pertumbuhan (anak), reaksi psikis, pembentukan katarak, ateroskelerosis, tromboflebitis.

Page 23: KELOMPOK 1

PEMERIKSAAN OSTEOARTRITIS

Page 24: KELOMPOK 1

1. ANAMNESAUntuk Mengkaji:a. Identitas : nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, askes, gol.darah, no. register, tgl masuk RS, dan diagnosis medisGunakan PQRST: - Proveking Insident : Hal yg menjadi faktor presipitasi

Peradangan - Quality of Pain : Nyeri yang dirasakan atau digambarkan - Severity (scale of Pain) : Nyeri yg dirasakan pasien dlm

rentang skala ttt (1-10) - Time : Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah

buruk pd malam hari atau pagi hari - Tanyakan apakah ada kekakuan, suara gemeretak (krepitasi),

pembengkakan sendi, & gangguan pergerakan

Page 25: KELOMPOK 1

b. Riwayat Penyakit Sekarang Pengumpulan data dilakukan mulai keluhan muncul dan mencakup awitan gejala & bagaimana gejala berkembang. Tanyakn pggunaan obat2an rematik & NASAID.

c. Riwayat Penyakit Dahulu Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yg

mendukung terjadinya OAd. Riwayat Penyakit Keluarga Kaji apakah ada keluarga dr generasi yg terdahulu yg

mengalami penyakit yg samae. Riwayat Psikososial

Kaji respons emosi klien trhadp penyakit dalam keluarga & masyarakat

Page 26: KELOMPOK 1

2. PEMERIKSAAN FISIKDilakukan persistem (B1-B6), fokus B6 (Bone).B1 BreathingB2 Blood B3 BrainB4 BladderB5 BowelB6 Bone

Page 27: KELOMPOK 1

B6 (BONE)- LOOK

Klien mungkin akan menunjukkan salah satu sendinya (sering kali lutut dan tangan) secara perlahan membesar. Pembengkakan sendi sering asimetris.

- FEELTanda adanya peradangan pd sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan warna kemerahan) mungkin dijumpai pd OA karena adanya sinositis, sering dijumpai pd lutut, pergelangan kaki, dan sendi di tangan & kaki. Krepitasi terasa seperti ada sesuatu yang patah atau remuk oleh klien atau perawat yang memeriksa.

- MovePeriksa adanya gangguan gerak (biasanya semakin berat secara perlahan sejalan dengan bertambahnya nyeri).Pada beberapa klien, nyeri dan kaku sendi dapat timbul setelah imobilisasi, misalnya setelah bangun tidur.

Page 28: KELOMPOK 1

Pemeriksaan Diagnostik

• Reaksi aglutinasi: positif• LED meningkat pesat• protein C reaktif : positif pada masa inkubasi.• SDP: meningkat pada proses inflamasi• JDL: Menunjukkan ancaman sedang• Ig (Igm & Ig G) peningkatan besar menunjukkan proses

autoimun• Radiografi pd sendi yang terkena Osteoartritis :

menunjukkan pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi, osteoporosis pada tulang yang berdekatan, formasi kista tulang, penyempitan ruang sendi.

Page 29: KELOMPOK 1

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SENDI LAIN

a. PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SENDI LAIN (PENGINDERAAN MAGNETIK)Bila OA pd pasien dicurigai berkaitan dgn penyakit metabolik atau genetik seperti alkaptonuria, oochronosis, displasia efisis, hiperparatiroidisme,dll (terutama pemeriksaan radiografi kepala dan T. Belakang).Dipertimbangkan pula pada pasien yang mengalami kelainan banyak sendi (OA generalisata)Pasien-pasien yang dicurigai mempunyai penyakit2 yg meskipun jarang tetapi berbahaya (Osteonekrosis) juga perlu pemeriksaan lebih lanjut.

b. PEMERIKSAAN LEBIH LANJUTPemeriksaan lebih lanjut (khusus MRI) & mielografi mungkin juga diperlukan pada pasien OA T. Belakang untuk menetapkan sebab-sebab gejala dan keluhan-keluhan kompresi radikular atau medulla spinalis.

Page 30: KELOMPOK 1

ASUHAN KEPERAWATANOSTEOARTHRITIS

Page 31: KELOMPOK 1

• Pengkajian:Data subjectif : nyeri pada bagian persendian, nyeri menjalar ke jari2 tangan, dllData Objectif : data pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, dll

• Diagnosa keperawatan

Page 32: KELOMPOK 1

Diagnosa 1: Nyeri b/d penurunan fungsi tulang

• Kriteria hasil: nyeri hilang atau tekontrol• Intervnsi:

MandiriØ kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0 – 10).

Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal

Ø berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan

Ø biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi

Page 33: KELOMPOK 1

Ø dorong untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan yang menyentak

Ø anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun. Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi

Ø berikan masase yang lembutkolaborasiØ Beri obat sebelum aktivitas atau latihan yang

direncanakan sesuai petunjuk seperti asetil salisilat.

Page 34: KELOMPOK 1

Diagnosa 2 : Intoleran aktivitas b/d perubahan otot.

• Kriteria hasil: Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan.

• Intervnsi:Ø Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan.Ø Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin.Ø Dorong klien mempertahankan postur tegak, duduk tinggi,

berdiri dan berjalan. Ø Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan untuk

menggunakan alat bantu. Ø Berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti steroid.

Page 35: KELOMPOK 1

Diagnosa 3 : Risiko cedera b/d penurunan fungsi tulang.• Kriteria hasil: Klien dapat me mpertahankan keselamatan

fisik.• Intervnsi:

Ø Kendalikan lingkungan dengan : Menyingkirkan bahaya yang tampak jelas, mengurangi potensial cedera akibat jatuh ketika tidur misalnya menggunakan penyanggah tempat tidur, usahakan posisi tempat tidur rendah, gunakan pencahayaan malam siapkan lampu panggil

Ø Memantau regimen medikasi Ø Izinkan kemandirian dan kebebasan maksimum dengan

memberikan kebebasan dalam lingkungan yang aman, hindari penggunaan restrain, ketika pasien melamun alihkan perhatiannya ketimbang mengagetkannya.

Page 36: KELOMPOK 1

Diagnosa 4 : Perubahan pola tidur b/d nyeri

• Kriteria hasil: Klien dapat memenuhi kebutuhan istirahat atau tidur.

• Intervnsi:Madiri Ø Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan biasanya dan

perubahan yang terjadi.Ø Berikan tempat tidur yang nyamanØ Buat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam pola lama

dan lingkungan baruØ Instruksikan tindakan relaksasiØ Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur, misalnya

mandi hangat dan massage.

Page 37: KELOMPOK 1

Ø Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi: rendahkan tempat tidur bila mungkin.

Ø Hindari mengganggui bila mungkin, misalnya membangunkan untuk obat atau terapi

KolaborasiØ Berikan sedative, hipnotik sesuai indikasi

Page 38: KELOMPOK 1

Diagnosa 5 : Defisit perawatan diri b/d nyeri

• Kriteria hasil: Klien dapat melaksanakan aktivitas per awatan sendiri secara mandiri

• Intervnsi:Ø Kaji tingkat fungsi fisik Ø Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan progran

latihanØ Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri,

identifikasi untuk modifikasi lingkunganØ Identifikasikasi untuk perawatan yang diperlukan, misalnya;

lift, peninggian dudukan toilet, kursi roda

Page 39: KELOMPOK 1

Diagnosa 6 : Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran b/d perubahan kemampuan untuk melakukan tugas-

tugas umum.• Kriteria hasil: mengungkapkan peningkatan rasa percaya

kemampuan• Intervnsi:

MandiriØ Dorong pengungkapan mengenai masalah mengenai proses

penyakit, harapan masa depan.Ø Diskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada

pasien/orang terdekat. Memastikan bagaimana pandangan pribadi psien dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari termasuk aspek-aspek seksual.

Page 40: KELOMPOK 1

Ø Diskusikan persepsi pasien mengenai bagaiman orang terdekat menerima keterbatasan.

Ø Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan

Ø Perhatikan perilaku menarik diri, penguanan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan.

Ø Susun batasan pada prilaku maladaptive. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping.

Ø Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas.

KolaborasiØ Rujuk pada konseling psikiatriØ Berikan obat-obat sesuai petunjuk

Page 41: KELOMPOK 1

Pencegahan

Page 42: KELOMPOK 1

PENCEGAHAN

Menjaga berat badanOlah raga yang tidak banyak menggunakan persendianAktifitas Olah raga sesuai kebutuhanMenghindari perlukaan pada persendian.Minum suplemen sendiMengkonsumsi makanan sehatMemilih alas kaki yang tepat dan nyamanLakukan relaksasi dengan berbagai tehnikHindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. hal tersebut ssssakan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang.