kelompok 1

38
BAB I TAHAPAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG Dalam kepustakaan tentang perencanaan wilayah dan kota serta perencanaan pembangunan secara umum, terdapat banyak model yang mengungkapkan bagaimana proses perencanaan dilakukan dengan menjabarkannya menurut tahapan-tahapan yang lebih rinci dan spesifik. Model-model proses perencanaan tersebut antara lain dikemukakan oleh Patrick Geddes (Classical planning proccees; Brian McLoughlin (1969); Diana Conyer (1984); Terry Moore (1988), dan Anderson (1997). 1

Upload: azni-asnot

Post on 09-Dec-2014

116 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: kelompok 1

BAB I

TAHAPAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG

Dalam kepustakaan tentang perencanaan wilayah dan kota serta

perencanaan pembangunan secara umum, terdapat banyak model yang

mengungkapkan bagaimana proses perencanaan dilakukan dengan

menjabarkannya menurut tahapan-tahapan yang lebih rinci dan spesifik. Model-

model proses perencanaan tersebut antara lain dikemukakan oleh Patrick Geddes

(Classical planning proccees; Brian McLoughlin (1969); Diana Conyer (1984);

Terry Moore (1988), dan Anderson (1997).

1

Page 2: kelompok 1

Tabel 1.1 Tahapan dan Definisi dalam Perencanaan Tata Ruang

Devas dan Rakodi (1993)

No Menurut Ahli Menurut RTR KSN Keterangan1 1. Survei dan analisis

Estimasi kebutuhan kini dan yang akan datang

Survei kondisi eksisting Analisis potensi ekonomi dan

pengembangannya Identifikasi ketersediaan alternatif Evaluasi hasil intervensi pada masa

lalu Respon dari masyarakat

a. persiapan penyusunan;Persiapan penyusunan meliputi :1. Penyusunan kerangka acuan kerja

(KAK) yang disiapkan oleh Kementerian dengan memperhatikan kebutuhan penataan ruang untuk KSN.

2. Pemberitaan kepada publik oleh kementerian perihal akan dilakukannya penyusunan RTR KSN.

3. Persiapan awal pelaksanaan kegiatan yaitu pemahaman terhadap KAK.

4. Kajian awal data sekunder, mencakup review RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota terkait dan kebijakan terkait lainnya.

5. Persiapan teknis pelaksanaan.

Tahapan menurut ahli sudah sesuai dengan tahapan perencanaan tata ruang menurut RTR KSN. Karena menurut para ahli terdapat tahapan analisis, menurut RTR KSN juga terdapat analisis data.

2. Pengembangan Strategi dan kebijaksanaan Klarifikasi tujuan dan sasaran Identifkasi isu/permasalahan kunci Identifikasi alternatif

strategi/kebijaksanaan Analisis biaya dan manfaat tiap

alternatif Identifikasi konsekuensi tiap alternatif

b. pengumpulan data dan informasi;Kegiatan Pengumpulan Data dan Informasipaling sedikit meliputi:1. data terkait dengan nilai strategis

dan isu strategis KSN;2. data kebijakan penataan ruang

(RTRW provinsi, RTRW kabupaten/kota, dan rencana

Tahapan menurut ahli sudah sesuai dengan tahapan perencanaan tata ruang menurut RTR KSN.

2

Page 3: kelompok 1

No Menurut Ahli Menurut RTR KSN Keterangan Prioritas Alternatif Seleksi Alternatif yang dapat mencapai

keseimbangan optimum antara pencapaian tujuan dan penggunaan sumberdaya.

rincinya) serta kebijakan sektoral terkait;

3. data kondisi fisik/lingkungan dan SDA;

4. data pemanfaatan ruang/penggunaan lahan;

5. data sumber daya buatan/prasarana dan sarana;

6. data kependudukan dan sumber daya manusia;

7. data perekonomian, sosial, dan budaya;

8. data kelembagaan9. peta dasar (RBI dan citra satelit);

dan10. data lainnya sesuai dengan

karakteristik tipologi KSN3. Implementasi

Identifikasi institusi pelaksana Mobilisasi Sumberdaya yang tersedia Spesifikasi dan koordinasi aktivitas Spesifikasi program dan proyek Penyiapan program/proyek Spesifikasi pengukuran kinerja dan

target Pengawasan fungsi-fungsi operasional

dan pemeliharaan rutin.

c. pengolahan dan analisis data;Pengolahan dan analisis data paling sedikit meliputi perangkat dan teknik analisis yang terkait dengan nilai strategis kawasan. Penggunaan perangkat dan teknik analisis disesuaikan dengan kebutuhan analisis berdasarkan kisi-kisi mengenai lingkup pengaturan sesuai dengan tipologi KSN yang meliputi:

1. bentuk KSN;2. kriteria penetapan delineasi

kawasan;

Tahapan menurut ahli sudah sesuai dengan tahapan perencanaan tata ruang menurut RTR KSN.

3

Page 4: kelompok 1

No Menurut Ahli Menurut RTR KSN Keterangan3. fokus penanganan;4. tingkat ketelitian peta;5. tujuan, kebijakan, dan strategi

penataan ruang;6. konsep pengembangan kawasan;7. arahan pemanfaatan ruang;8. arahan pengendalian pemanfaatan

ruang; dan9. pengelolaan kawasan.

4. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan reguler terhadap kinerja

dan target Evaluasi ex-post terhadap kinerja dan

dampak Umpan balik tiap hasi ke tahap

sebelumnya melalui sistem informasi yang efektif

d. perumusan konsepsi RTR; danPaling sedikit harus:

1) mengacu pada:a) RTRWN; danb) pedoman dan petunjuk

pelaksanaan bidang penataan ruang;

2) memperhatikan:a) RTR pulau/kepulauan;b) RTRW provinsi dan/atau

RTRW kabupaten/kota yang menjadi bagian dari KSN atau di mana KSN terletak;

c) rencana pembangunan jangka panjang nasional;

d) rencana pembangunan jangka menengah nasional; dan

e) rencana induk sektor terkait;3) merumuskan:

a) tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang;

Tahapan menurut ahli sudah sesuai dengan tahapan perencanaan tata ruang menurut RTR KSN.

4

Page 5: kelompok 1

No Menurut Ahli Menurut RTR KSN Keteranganb) konsep pengembangan, yang

terdiri atas:(1) arahan strategis (arahan

struktur atau pola ruang); atau

(2) rencana struktur ruang dan/atau rencana pola ruang;

c) arahan pemanfaatan ruang;d) arahan pengendalian

pemanfaatan ruang; dane) kelembagaan pengelolaan.

e. penyusunan rancangan peraturan Presiden.Naskah raperpres disusun berdasarkan muatan RTR yang telah disepakati dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Tahapan menurut ahli sudah sesuai dengan tahapan perencanaan tata ruang menurut RTR KSN.

5

Page 6: kelompok 1

Tabel 1.2 Hal-hal yang diperhatikan dalam Perencaaan

No Menurut Ahli Menurut RTR KSN Keterangan2 1. Latar Belakang Persoalan

Suatu persoalan pada dasarnya tidak dapat berdiri sendiri dan terisolasi dari faktor-faktor lain.

2. Identifikasi persoalanSuatu tahap awal dari pemahaman persoalan dengan suatu fenomena dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat dikenali sebagai suatu persoalan.

3. Pembatasan PersoalanPembatasan persoalan digunakan agar fokus persoalan menjadi jelas dan memudahkan dalam perumusan persoalan.

4. Perumusan PersoalanUpaya untuk melaksanakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin dicari jawabannya. Perumusan persolaan dijabarkan dari identifikasi dan pembatasan persoalan.

6

Page 7: kelompok 1

Tabel 1.3 Outout atau Keluaran dalam Perencanaan

No Menurut Ahli Menurut RTR KSN Keterangan3 Tidak ada output menurut para ahli. 1. Hasil kegiatan persiapan

penyusunan RTR KSN paling sedikit meliputi:a. gambaran umum wilayah

perencanaan;b. hasil kajian awal yang terdiri

atas:c. identifikasi nilai strategis

pembentukan KSN;d. identifikasi dan perumusan isu

strategis perlunya penyusunan RTR KSN;

e. identifikasi kebijakan terkait dengan wilayah perencanaan;

f. potensi dan permasalahan awal wilayah perencanaan serta gagasan awal pengembangan wilayah perencanaan; dan

g. identifikasi awal batas delineasi kawasan.

h. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan dan Analisis Data.

2. Hasil kegiatan pengolahan dan analisis data dibukukan sebagai satu kesatuandengan hasil pelaksanaan kegiatan tahapan sebelumnya dalam buku fakta dananalisis. Kerangka buku fakta dan analisis disusun

Hasil output para ahli tidak sesuai dengan hasil RTR KSN, karena tidak ada hasil atau keluaran menurut para ahli.

7

Page 8: kelompok 1

No Menurut Ahli Menurut RTR KSN Keterangansebagai suatu kesatuanlaporan yang terintegrasi.

3. Hasil pelaksanaan kegiatan perumusan konsepsi rencana adalah beruparumusan konsep RTR KSN yang dibukukan dalam RTR KSN berupa materiteknis RTR KSN.

4. Hasil pelaksanaan kegiatan berupa naskah raperpres yang siap untuk ditetapkan.

8

Page 9: kelompok 1

BAB II

IDENTIFIKASI PRODUK RENCANA TATA RUANG

9

Page 10: kelompok 1

Tabel 2.1 Identifikasi Produk Tata Ruang

No Menurut RTR KSN Menurut KSN Mamminasata Keterangan1 Definisi Kawasan Metropolitan adalah kawasan

perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi denganjumlah penduduk secara keseluruhan paling sedikit 1.000.000 (satu juta) jiwa.

Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar selanjutnya disebut disebut Kawasan Perkotaan Mamminasata adalah satu kesatuan kawasan perkotaan yang terdiri atas Kota Makassar sebagai kawasan perkotaan inti, Kawasan Perkotaan Maros di Kabupaten Maros, Kawasan Perkotaan Sungguminasa di Kabupaten Gowa, Kawasan Perkotaan Takalar di Kabupaten Takalar, sebagai kawasan perkotaan di sekitarnya, yang membentuk kawasan metropolitan.

Definisi Kawasan Metropolitan Mamminasata dengan yang tertera di RTR KSN sudah sesuai.

2 Tujuan Difokuskan pada:

- Pengembangan kependudukan,

- Pengembangan perekonomian, dan

- Pengembangan struktur ruang dan pola ruang

a. Kawasan Perkotaan Mamminasata sebagai salah satu pusat pertumbuhan wilayah dan/atau pusat orientasi pelayanan berskala internasional serta penggerak utama di Kawasan Timur Indonesia;

b. Keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antara wilayah nasional, wilayah provinsi, dan wilayah kabupaten/kota di Kawasan Perkotaan Mamminasata;

c. Sistem perkotaan Kawasan

Tujuan dari Kawasan Metropolitan Mamminasata sudah sesuai dengan tujuan kawasan metropolitan yang tertera di RTR KSN.

10

Page 11: kelompok 1

No Menurut RTR KSN Menurut KSN Mamminasata KeteranganPerkotaan Mamminasata yang berhierarki, terstruktur, dan seimbang sesuai dengan fungsi dan tingkat pelayanannya;

d. Keseimbangan fungsi lindung dan fungsi budi daya pada Kawasan Perkotaan Mamminasata sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan; dan

3 Fungsi 1) Alat koordinasi dalam penyelenggaraan penataan ruang pada KSN yang diselenggarakan oleh seluruh pemangku kepentingan;

2) Acuan dalam sinkronisasi program Pemerintah dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta swasta dan masyarakat dalam rangka pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan KSN;

Dasar pengendalian pemanfaatan ruang KSN, termasuk acuan penentuan ketentuan perizinan pemanfaatan ruang dalam RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota dan dapat dijadikan dasar penerbitan perizinan sepanjang skala informasi RTR KSN setara dengan kedalaman RTRW yang seharusnya menjadi dasar perizinan dalam hal peraturan daerah (perda)

a. Penyusunan rencana pembangunan di Kawasan Perkotaan Mamminasata;

b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Perkotaan Mamminasata;

c. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah Kabupaten/Kota, serta keserasian antarsektor di Kawasan Perkotaan Mamminasata;

Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi di Kawasan Perkotaan Mamminasata.

Funggsi dari Kawasan Metropolitan Mamminasata sudah sesuai dengan fungsi kawasan metropolitan yang tertera di RTR KSN.

11

Page 12: kelompok 1

No Menurut RTR KSN Menurut KSN Mamminasata Keterangantentang RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota belum berlaku.

4 Manfaat 1) Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam lingkup KSN;

2) Mewujudkan keserasian pembangunan KSN dengan wilayah sekitarnya dan wilayah provinsi dan kabupaten/kota di mana KSN berada; dan

Menjamin terwujudnya tata ruang KSN yang berkualitas.

RTR Mamminasata tidak menuliskan manfaat dari kawasan metropolitannya.

5 Skala Peta Kawasan perkotaan yang merupakan kawasan metropolitan, minimal 1:50.000

1:50.000 Skala peta RTR Mamminasata sudah sesuai dengan skala peta kawasan metropolitan yang tertera di RTR KSN.

6 Masa Berlaku RTR KSN berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembalisetiap 5 (lima) tahun.Peninjauan kembali RTR KSN dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahunapabila terjadi perubahan lingkungan strategis berupa:a. bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;b. perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan dengan undang-undang;c. perubahan batas wilayah daerah yang

RTR Mamminasata berlaku dalam jangka waktu 20 tahun. Peninjauan kembali rencana tata ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata dilakukan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Peninjauan kembali rencana tata ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun

Masa Berlaku RTR Mamminasata sudah sesuai dengan masa berlaku kawasan metropolitan yang tertera di RTR KSN.

12

Page 13: kelompok 1

No Menurut RTR KSN Menurut KSN Mamminasata Keteranganditetapkan dengan undang-undang; dan/ataud. perubahan RTRWN yang menuntut perubahan terhadap RTR KSN.

6 Lingkup Perencanaan

Kawasan Perkotaan Mamminasata mencakup 46 (empat puluh enam) kecamatan, yang terdiri atas: a. seluruh wilayah Kota Makassar

yang mencakup 14 (empat belas) wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Manggala, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Makassar, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mamajang, dan Kecamatan Mariso;

b. seluruh wilayah Kabupaten Takalar yang mencakup 9 (sembilan) wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan Sanrobone, Kecamatan Polombangkeng Selatan, Kecamatan Pattallassang, Kecamatan Polombangkeng Utara,

13

Page 14: kelompok 1

No Menurut RTR KSN Menurut KSN Mamminasata KeteranganKecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Galesong, dan Kecamatan Galesong Utara;

c. sebagian wilayah Kabupaten Gowa yang mencakup 11 (sebelas) wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Somba Opu, Kecamatan Bontomarannu, Kecamatan Pallangga, Kecamatan Bajeng, Kecamatan Bajeng Barat, Kecamatan Barombong, Kecamatan Manuju, Kecamatan Pattallassang, Kecamatan Parangloe, Kecamatan Bontonompo, dan Kecamatan Bontonompo Selatan; dan

d. sebagian wilayah Kabupaten Maros yang mencakup 12 (dua belas) wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Turikale, Kecamatan Marusu, Kecamatan Mandai, Kecamatan Moncongloe, Kecamatan Bontoa, Kecamatan Lau, Kecamatan Tanralili, Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Bantimurung, Kecamatan Simbang, dan Kecamatan Cenrana.

14

Page 15: kelompok 1

15

Page 16: kelompok 1

2.1 Kedudukan RTR KSN

Dalam sistem perencanaan tata ruang dan sistem perencanaan pembangunan

nasional, kedudukan RTR KSN dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1. sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Kedudukan RTR KSN dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

RTR KSN merupakan penjabaran RTRWN yang disusun sesuai dengan

tujuan penetapanmasing-masing KSN. Muatan RTR KSN ditentukan oleh nilai

strategis yang menjadikepentingan nasional dan berisi aturan terkait dengan hal-

hal spesifik di luar kewenanganpemerintah provinsi dan pemerintah

kabupaten/kota. Kepentingan nasional pada KSNmerupakan dasar pertimbangan

utama dalam penyusunan dan penetapan RTRW provinsi dan RTRW

kabupaten/kota. RTR KSN juga menjadi acuan teknis bagi instansi sektoraldalam

penyelenggaraan penataan ruang.

16

Page 17: kelompok 1

2.3 Substansi Materi

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

Tujuan a. Kawasan Perkotaan Mamminasata sebagai salah satu pusat pertumbuhan wilayah dan/atau pusat orientasi pelayanan berskala internasional serta penggerak utama di Kawasan Timur Indonesia;

b. keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antara wilayah nasional, wilayah provinsi, dan wilayah kabupaten/kota di Kawasan Perkotaan Mamminasata;

c. sistem perkotaan Kawasan Perkotaan Mamminasata yang berhierarki, terstruktur, dan seimbang sesuai dengan fungsi dan tingkat pelayanannya;

d. keseimbangan fungsi lindung dan fungsi budi daya pada Kawasan Perkotaan Mamminasata sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan; dan

e. pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional di Kawasan Perkotaan Mamminasata.

Tujuan disusun sebagai arahan perwujudan KSN yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Perumusan tujuan difokuskan pada perwujudan sinergi hubungan fungsional antara kawasan perkotaaninti dan kawasan perkotaan di sekitarnya sebagai pusat permukiman dan kegiatan perekonomian skala regional, nasional, dan internasionalmelalui dukungan jaringan prasarana yang handal.

Kebijakan a. pengembangan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara, serta pelestarian lingkungan hidup sebagai satu kesatuan;

b. pengembangan Kawasan Perkotaan Mamminasata sebagai pusat orientasi pelayanan berskala internasional dan penggerak utama bagi Kawasan Timur Indonesia;

c. pengembangan Kawasan

Kebijakan disusun sebagai arah tindakan dalam rangka mencapaitujuan. Perumusan kebijakan difokuskan pada:1) kebijakan terkait dengan pengembangan kependudukan(pertumbuhan, distribusi, dan ketenagakerjaan);2) kebijakan terkait dengan pengembangan perekonomianperkotaan;3) kebijakan terkait dengan sistem pusat-pusat pelayanan

17

Page 18: kelompok 1

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

Perkotaan Mamminasata sebagai pusat pertumbuhan dan sentra pengolahan hasil produksi bagi pembangunan kawasan perkotaan inti dan kawasan perkotaan di sekitarnya; dan

d. peningkatan aksesibilitas antarwilayah dan pemerataan jangkauan pelayanan sistem jaringan prasarana di Kawasan Perkotaan Mamminasata.

perkotaan(sistem kota-kota) serta pelayanan sosial, ekonomi, dan budayamasyarakat;4) kebijakan terkait dengan struktur ruang (sistem jaringan prasaranautama dan sistem jaringan prasarana lainnya yang mendukungoperasionalisasi sistem perkotaan); dan5) kebijakan terkait dengan pola ruang (optimasi penggunaan ruangtermasuk RTH perkotaan).

Strategi Strategi pengembangan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara, serta pelestarian lingkungan hidup sebagai satu kesatuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a terdiri atas: a. meningkatkan pelestarian

situs warisan budaya lokal yang beragam;

b. mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya alam dan kegiatan budi daya unggulan sebagai penggerak utama di Kawasan Timur Indonesia;

c. mengelola pemanfaatan sumber daya alam sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

d. mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara;

e. mengembangkan zona penyangga yang memisahkan antara kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara dengan kawasan budi daya terbangun di

Strategi disusun sebagai penjabaran kebijakan ke dalam langkahlangkahoperasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Perumusan strategi difokuskan pada:1) strategi terkait dengan

pengembangan kependudukan(pertumbuhan, distribusi, dan ketenagakerjaan), meliputi:(a) strategi pengaturan

pertumbuhan penduduk yang sesuaidengan daya dukung dan daya tampung kawasan perkotaan;

(b) strategi penetapan arahan sebaran penduduk yang sesuaidengan daya dukung dan daya tampung kawasan perkotaan,serta peluang pengembangan prasarana dan saranaperkotaan; dan

(c) strategi pengembangan ketenagakerjaan yang

18

Page 19: kelompok 1

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

sekitarnya; f. mengembangkan kegiatan

budi daya tidak terbangun yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi daya terbangun;

g. merehabilitasi dan merevitalisasi kawasan lindung yang mengalami kerusakan fungsi lindung;

h. mengendalikan pengembangan Kawasan Perkotaan Mamminasata, khususnya di kawasan pantai dan daerah irigasi teknis; dan

i. mewajibkan instansi Pemerintah dan pemerintah daerah melaksanakan kajian lingkungan hidup strategis dalam rangka penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup di Kawasan Perkotaan Mamminasata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Strategi pengembangan Kawasan Perkotaan Mamminasata sebagai pusat orientasi pelayanan berskala internasional dan penggerak utama bagi Kawasan Timur Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b terdiri atas: a. mendorong kawasan

perkotaan inti dan pusat-pusat pertumbuhan agar berdaya saing dalam mendukung pengembangan kawasan perkotaan di sekitarnya;

b. mengembangkan pusat

sesuai denganketersediaan lapangan pekerjaan dan peluangpengembangannya di sektor perkotaan.

2) strategi terkait dengan pengembangan perekonomian perkotaan,meliputi:(a) strategi penentuan

sektor perekonomian perkotaan yangmempertimbangkan potensi wilayah, peluang eksternal, sertadaya dukung dan daya tampung kawasan perkotaan;

(b) strategi penetapan sebaran kegiatan perekonomian perkotaanyang sesuai dengan daya dukung dan daya tampungkawasan perkotaan, serta peluang pengembangan prasaranadan sarana perkotaan; dan

(c) strategi penentuan sektor perekonomian perkotaan terkaitdengan penyediaan lapangan kerja yang selektif sesuaidengan visi pembangunan perkotaan yang dicanangkan.

3) strategi terkait dengan sistem pusat-pusat pelayanan perkotaan(sistem kota-kota) serta pelayanan sosial, ekonomi, dan budayamasyarakat, meliputi:

19

Page 20: kelompok 1

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

pertumbuhan baru di kawasan yang memiliki nilai ekonomi, sosial, budaya, serta yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan yang ada; dan mendorong terselenggaranya pembangunan Kawasan Perkotaan Mammina-sata secara terpadu melalui koordinasi lintas sektor, lintas wilayah dan antar pemangku kepentingan.

Strategi pengembangan Kawasan Perkotaan Mamminasata sebagai pusat pertumbuhan dan sentra pengolahan hasil produksi bagi pembangunan kawasan perkotaan inti dan kawasan perkotaan di sekitarnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c terdiri atas: a. mendorong pengembangan

pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan pertanian, pusat kegiatan perikanan, dan pusat kegiatan pengolahan hasil produksi;

b. mendorong pengembangan sentra-sentra kawasan ekonomi baru dalam pengolahan hasil produksi, pertanian, dan perikanan;

c. mendorong pembangunan industri strategis kawasan dengan pemanfaatan sumber daya pesisir dan kelautan; dan

d. meningkatkan keterkaitan wilayah penghasil bahan baku industri dengan kawasan peruntukan industri pengolahan di Kawasan Perkotaan Mamminasata.

(a) strategi penetapan jumlah, jenis, dan sebaran pusat kegiatanutama perkotaan sebagai aplikasi dari kebijakanperekonomian; dan

(b) strategi penetapan jumlah, fungsi, dan sebaran pusat-pusatpelayanan perkotaan yang berorientasi pada pelayanan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.

4) strategi terkait dengan sistem jaringan prasana utama dan sistemjaringan prasarana lainnya yang mendukung operasionalisasisistem perkotaan, meliputi:(a) strategi

pengembangan sistem jaringan transportasi yangberorientasi jauh ke depan, efisien (integrasi moda), berbasispada transportasi massal, dan ramah lingkungan; dan

(b) strategi pemenuhan kebutuhan sistem jaringan energi, sistemjaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air,sistem penyediaan air minum, sistem jaringan drainase,sistem jaringan air limbah, dan sistem pengelolaanpersampahan untuk pelayanan kegiatan utama dan pelayanan masyarakat

20

Page 21: kelompok 1

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

Strategi peningkatan aksesibilitas antarwilayah dan pemerataan jangkauan pelayanan sistem jaringan prasarana di Kawasan Perkotaan Mamminasata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d terdiri atas: a. memantapkan aksesibilitas

antarwilayah guna mendukung pengembangan Koridor Ekonomi Sulawesi;

b. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan transportasi perkotaan yang seimbang dan terpadu untuk menjamin aksesibilitas yang tinggi antara kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya;

c. mengembangkan jaringan jalan bebas hambatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta penyediaan dan sosialisasi sistem pelayanan angkutan umum massal yang terpadu;

d. mengembangkan keterpaduan sistem jaringan transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara, untuk menjamin aksesibilitas yang tinggi antar-PKN dan antarnegara;

e. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat;

f. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan telekomunikasi yang mencapai seluruh pusat kegiatan dan permukiman di Kawasan Perkotaan Mamminasata;

g. meningkatkan konservasi

perkotaan. Strategi disusun sebagai penjabaran kebijakan ke dalam langkahlangkahoperasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Perumusan strategi difokuskan pada:1) strategi terkait dengan

pengembangan kependudukan(pertumbuhan, distribusi, dan ketenagakerjaan), meliputi:(a) strategi pengaturan

pertumbuhan penduduk yang sesuaidengan daya dukung dan daya tampung kawasan perkotaan;

(b) strategi penetapan arahan sebaran penduduk yang sesuaidengan daya dukung dan daya tampung kawasan perkotaan,serta peluang pengembangan prasarana dan saranaperkotaan; dan

(c) strategi pengembangan ketenagakerjaan yang sesuai denganketersediaan lapangan pekerjaan dan peluangpengembangannya di sektor perkotaan.

2) strategi terkait dengan pengembangan perekonomian perkotaan,meliputi:(a) strategi penentuan

sektor perekonomian perkotaan yangmempertimbangk

21

Page 22: kelompok 1

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dengan berbasis pengelolaan wilayah sungai secara terpadu; dan

h. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan air minum, air limbah, drainase, dan persampahan secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kawasan Perkotaan Mamminasata.

an potensi wilayah, peluang eksternal, sertadaya dukung dan daya tampung kawasan perkotaan;

(b) strategi penetapan sebaran kegiatan perekonomian perkotaanyang sesuai dengan daya dukung dan daya tampungkawasan perkotaan, serta peluang pengembangan prasaranadan sarana perkotaan; dan

(c) strategi penentuan sektor perekonomian perkotaan terkaitdengan penyediaan lapangan kerja yang selektif sesuaidengan visi pembangunan perkotaan yang dicanangkan.

3) strategi terkait dengan sistem pusat-pusat pelayanan perkotaan(sistem kota-kota) serta pelayanan sosial, ekonomi, dan budayamasyarakat, meliputi:(a) strategi penetapan

jumlah, jenis, dan sebaran pusat kegiatanutama perkotaan sebagai aplikasi dari kebijakanperekonomian; dan

(b) strategi penetapan jumlah, fungsi, dan sebaran pusat-pusatpelayanan perkotaan yang berorientasi pada pelayanansosial,

22

Page 23: kelompok 1

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

ekonomi, dan budaya masyarakat.

4) strategi terkait dengan sistem jaringan prasana utama dan sistemjaringan prasarana lainnya yang mendukung operasionalisasisistem perkotaan, meliputi:a) strategi

pengembangan sistem jaringan transportasi yangberorientasi jauh ke depan, efisien (integrasi moda), berbasispada transportasi massal, dan ramah lingkungan; dan

b) strategi pemenuhan kebutuhan sistem jaringan energi, sistemjaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air,sistem penyediaan air minum, sistem jaringan drainase,sistem jaringan air limbah, dan sistem pengelolaanpersampahan untuk pelayanan kegiatan utama dan pelayananmasyarakat perkotaan.

Rencana Struktur Ruang

a. Rencana struktur ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata ditetapkan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan pusat kegiatan, meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan prasarana, serta meningkatkan fungsi kawasan perkotaan inti dan kawasan perkotaan di sekitarnya.

Rencana struktur ruang terdiri atas:1) sistem pusat-pusat

permukiman yang meliputi:(a) kawasan perkotaan

inti; dan(b) kawasan perkotaan

di sekitarnya (diarahkan memilikidukungan populasi kurang lebih sebesar

23

Page 24: kelompok 1

Substansi/Materi Yang Diatur

RTR Mamminasata Pedoman RTR KSN

b. Rencana struktur ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata berfungsi sebagai penunjang dan penggerak kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarki memiliki hubungan fungsional.

c. Rencana struktur ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata terdiri atas rencana sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana.

500.000 (lima ratusribu) jiwa per kawasan perkotaan.

2.3 Delineasi

Delineasi merupakan batas yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu

yang digunakansebagai batas wilayah perencanaan RTR KSN. Kriteria tertentu

yang dimaksuddisesuaikan dengan tipologi KSN.Delineasi KSN mencakup

kawasan yang mempunyai kawasan inti dan kawasanpenyangga atau yang tidak

mempunyai kawasan inti dan kawasan penyangga yang penetapannya didasarkan

pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan teknis sektoral.

Kawasan perkotaan yang merupakan kawasan metropolitan.

a. keterkaitan fungsional sosial-ekonomi dan budaya antara kawasan perkotaan

inti dan kawasan perkotaan di sekitarnya

b. perkembangan area terbangun (functional urban area)

c. pergerakan yang tinggi antara kawasan perkotaan inti dan kawasan perkotaan

di sekitarnya

d. arak dan waktu tempuh berdasarkan pergerakan

e. faktor keseimbangan ekologis dan sumber daya air

f. ketentuan peraturan perundang-undangan

24

Page 25: kelompok 1

DAFTAR PUSTAKA

Pontoh, Nia K, 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Penertbit ITB: Bandung.

Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan

Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar.

Peraturan Menteri Pekerjan Umum No. 15/PRT/M/2012 Tentang Rencana Tata

Ruang Kawasan Strategi Nasional.

25