PEMBENIHAN :PEMBENIHAN :SEGALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMATANGAN SEGALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMATANGAN GONAD, PEMIJAHAN BUATAN DAN PEMBESARAN LARVA HASIL GONAD, PEMIJAHAN BUATAN DAN PEMBESARAN LARVA HASIL PENETASAN SEHINGGA MENGHASILAKAN BENIH YANG SIAP PENETASAN SEHINGGA MENGHASILAKAN BENIH YANG SIAP DITEBAR DI KOLAM, KERAMBA ATAU DI RESTOCKING KEMBALI DITEBAR DI KOLAM, KERAMBA ATAU DI RESTOCKING KEMBALI KE PERAIRAN ALAM KE PERAIRAN ALAM

PEMBENIHAN TERDRI ATAS :PEMBENIHAN TERDRI ATAS :PEMIJAHAN ALAMIPEMIJAHAN ALAMIPEMIJAHAN SEMI BUATANPEMIJAHAN SEMI BUATANPEMIJAHAN BUATAN PEMIJAHAN BUATAN

KEGIATAN DALAM PEMBENIHAN TERDIRI ATAS :KEGIATAN DALAM PEMBENIHAN TERDIRI ATAS :PRA PEMIJAHANPRA PEMIJAHANPEMIJAHANPEMIJAHANPASCA PEMIJAHANPASCA PEMIJAHAN

PRA PEMIJAHAN : PEATANGAN GONADPRA PEMIJAHAN : PEATANGAN GONADTUJUAN :TUJUAN : MENDAPATKAN INDUK YANG MATANG MENDAPATKAN INDUK YANG MATANG GONAD SIAP UNTUK DISUNTIK (CALON BIBIT) GONAD SIAP UNTUK DISUNTIK (CALON BIBIT) DENGAN KUALITAS YANG TERJAMINDENGAN KUALITAS YANG TERJAMINFAKTOR YANG BERPERANFAKTOR YANG BERPERAN : PAKAN (MAKANAN YANG : PAKAN (MAKANAN YANG COCOK DI ALAM BAIK JENIS MAUPUN JUMLAHNYA) COCOK DI ALAM BAIK JENIS MAUPUN JUMLAHNYA)

PERAN PAKAN : PERAN PAKAN : PROSES PEMBENTUKAN SEL TELUR (VITELOGENESIS)PROSES PEMBENTUKAN SEL TELUR (VITELOGENESIS)PROSES PEMBENTUKAN SEL SPERMA PROSES PEMBENTUKAN SEL SPERMA (SPERMATOGENESIS)(SPERMATOGENESIS)

CIRI-CIRI INDUK MATANG GONAD :CIRI-CIRI INDUK MATANG GONAD :BETINA :BETINA :PERUT MEMBESAR DENGAN PERMUKAAN LICIN, LUBANG PERUT MEMBESAR DENGAN PERMUKAAN LICIN, LUBANG GENITAL MEMBULAT DAN BERWARNA MERAHGENITAL MEMBULAT DAN BERWARNA MERAH

JANTAN : JANTAN : LUBANG GENITAL MEMANJANG, MERUNCING KE ARAH CAUDAL, LUBANG GENITAL MEMANJANG, MERUNCING KE ARAH CAUDAL, UJUNG MEMERAH BERPERAN ALAT BANTU MENGELUARKAN UJUNG MEMERAH BERPERAN ALAT BANTU MENGELUARKAN SPERMATOZOA PADA SAAT PEMIJAHAN SPERMATOZOA PADA SAAT PEMIJAHAN

PEMIJAHAN BUATAN PEMIJAHAN BUATAN

SEJARAH : SEJARAH : HIPOFISASIHIPOFISASI : TEKNIK MERANGSANG INDUK IKAN MATANG : TEKNIK MERANGSANG INDUK IKAN MATANG GONAD UNTUK MENGELUARKAN TELUR/SEMEN DENGAN GONAD UNTUK MENGELUARKAN TELUR/SEMEN DENGAN SUNTIKAN EKSTRAK KELENJAR HIPOFISA, DIKENAL OLEH SUNTIKAN EKSTRAK KELENJAR HIPOFISA, DIKENAL OLEH HOUSSEY (1931)HOUSSEY (1931) DAN DI INDONESIA MULAI BERKEMBANG DAN DI INDONESIA MULAI BERKEMBANG TAHUN 1956 (IKAN MAS)TAHUN 1956 (IKAN MAS)

KELEMAHAN TEKNIK HIPOFISASI :KELEMAHAN TEKNIK HIPOFISASI :1.1. MEMATIKAN IKAN DONOR, MEMATIKAN IKAN DONOR, 2.2. TIDAK ADA STANDARISASI, TIDAK ADA STANDARISASI, 3.3. TIDAK DIKETAHUI HORMON YANG BERPERAN, TIDAK DIKETAHUI HORMON YANG BERPERAN, 4.4. PENYAKIT MUDAH MENULARPENYAKIT MUDAH MENULAR

HORMON SINTESIS :HORMON SINTESIS : 1. ANTITESTOTERON, 2.1. ANTITESTOTERON, 2. GONADOTROPIN GONADOTROPIN RELEASING HORMON (Gn-RH), 3. DOPAMIN RELEASING HORMON (Gn-RH), 3. DOPAMIN ANTAGONIS, 4. GONADOTROPIN (Gn), 5. STEROID ANTAGONIS, 4. GONADOTROPIN (Gn), 5. STEROID DAN DAN 6. PROSTAGLANDIN6. PROSTAGLANDIN PENYUNTIKAN :PENYUNTIKAN :1. PENYUNTIKAN SECARA INTRAMUSKULAR,1. PENYUNTIKAN SECARA INTRAMUSKULAR,2. KEMIRINGAN JARUM SUNTIK 45 o C, 2. KEMIRINGAN JARUM SUNTIK 45 o C, 3. PENYUNTIKAN DUA KALI DENGAN SELANG WAKTU 6 3. PENYUNTIKAN DUA KALI DENGAN SELANG WAKTU 6 JAMJAMDOSIS PENYUNTIKAN :DOSIS PENYUNTIKAN : • HORMON OVAPRIM UNTUK IKAN BAUNG BETINA 0,9 ml/KG HORMON OVAPRIM UNTUK IKAN BAUNG BETINA 0,9 ml/KG

BOBOT TUBUHBOBOT TUBUH• HORMON OVAPRIM UNTUK IKAN BAUNG JANTAN 0,5 ml/KG BOBOT HORMON OVAPRIM UNTUK IKAN BAUNG JANTAN 0,5 ml/KG BOBOT

TUBUHTUBUH

PENYUNTIKAN PERTAMA DAN KEDUA DILAKUKAN ½ DOSIS DARI YANG PENYUNTIKAN PERTAMA DAN KEDUA DILAKUKAN ½ DOSIS DARI YANG TELAH DITETAPKAN TELAH DITETAPKAN

PENGURUTAN :PENGURUTAN :* PENGURUTAN UNTUK MENDAPATKAN TELUR DARI IKAN * PENGURUTAN UNTUK MENDAPATKAN TELUR DARI IKAN BETINABETINA DAN SEMEN DARI IKAN JANTAN DILAKUKAN 6 JAM SETELAH DAN SEMEN DARI IKAN JANTAN DILAKUKAN 6 JAM SETELAH SUNTIKAN KEDUA SUNTIKAN KEDUA * BILA BELUM TERJADI OVULASI PENGURUTAN BERIKUTNYA* BILA BELUM TERJADI OVULASI PENGURUTAN BERIKUTNYA DILAKUKAN SETIAP 1 JAM SEKALI DILAKUKAN SETIAP 1 JAM SEKALI

FERTILISASI :FERTILISASI :• PENGENCERAN SEMEN 100 KALI (1 ml SEMEN + 99 ml LARUTAN Na Cl PENGENCERAN SEMEN 100 KALI (1 ml SEMEN + 99 ml LARUTAN Na Cl

FISIOLOGIS 0,65 %)FISIOLOGIS 0,65 %)• TAMBAHKAN 2 ml LARUTAN PEMBUAHAN (4 gram Na Cl + 3 gram TAMBAHKAN 2 ml LARUTAN PEMBUAHAN (4 gram Na Cl + 3 gram

UREA/LITER AKUABIDES)UREA/LITER AKUABIDES)• TELUR DITEBAR KE AKUARIUM YANG TELAH DILENGKAPI DENGAN TELUR DITEBAR KE AKUARIUM YANG TELAH DILENGKAPI DENGAN

AERASI UNTUK MASA INKUBASIAERASI UNTUK MASA INKUBASI• TELUR YANG BAIK SELAMA INKUBASI AKAN MENGALAMI TELUR YANG BAIK SELAMA INKUBASI AKAN MENGALAMI

PERKEMBANGAN (EMBRIOGENESIS) DAN MENETAS SELAMA LEBIH PERKEMBANGAN (EMBRIOGENESIS) DAN MENETAS SELAMA LEBIH KURANG 24 JAM KURANG 24 JAM

• NILAI FERTILITAS IKAN BAUNG DAPAT MENCAPAI 70 – 80 %NILAI FERTILITAS IKAN BAUNG DAPAT MENCAPAI 70 – 80 %• NILAI DAYA TETAS DARI JUMLAH TELUR DIINKUBASI MENCAPAI 70 – NILAI DAYA TETAS DARI JUMLAH TELUR DIINKUBASI MENCAPAI 70 – • 80 % 80 %

PASCA PEMIJAHAN/PEMBESARAN LARVA PASCA PEMIJAHAN/PEMBESARAN LARVA

PEMBERIAN PAKAN :PEMBERIAN PAKAN :* LARVA IKAN BAUNG MULAI DIBERI PAKAN SETELAH BERUMUR * LARVA IKAN BAUNG MULAI DIBERI PAKAN SETELAH BERUMUR 3 3 HARI (KUNING TELUR HABIS) HARI (KUNING TELUR HABIS)* PADA HARI KEEMPAT LARVA DIBERI PAKAN NAUPLII ARTEMIA * PADA HARI KEEMPAT LARVA DIBERI PAKAN NAUPLII ARTEMIA

SAMPAI BERUMUR 8 HARI SAMPAI BERUMUR 8 HARI* PADA HARI KE SEMBILAN SAMPAI HARI KE 15 LARVA DIBERI * PADA HARI KE SEMBILAN SAMPAI HARI KE 15 LARVA DIBERI PAKANPAKAN CACING MERAH ( CACING MERAH (TubifexTubifex sp) sp) * PADA HARI KE 16 SAMPAI HARI KE 20 PAKAN CACING MERAH* PADA HARI KE 16 SAMPAI HARI KE 20 PAKAN CACING MERAH ( (TubifexTubifex sp) DAPAT DICAMPUR DENGAN PELLET HALUS sp) DAPAT DICAMPUR DENGAN PELLET HALUS (PELLET (PELLET UDANG) UDANG)* PADA HARI KE 21 SAMPAI HARI KE 30 LARVA DAPAT DIBERI * PADA HARI KE 21 SAMPAI HARI KE 30 LARVA DAPAT DIBERI PAKAN PAKAN PELLET HALUS (PELLET UDANG) PELLET HALUS (PELLET UDANG) * UMUR 30 HARI BENIH IKAN BAUNG TELAH BERUKURAN * UMUR 30 HARI BENIH IKAN BAUNG TELAH BERUKURAN PANJANGPANJANG LEBIH KURANG 5 cm DAN BERAT LEBIH KURANG 0,8 gram, LEBIH KURANG 5 cm DAN BERAT LEBIH KURANG 0,8 gram, SIAPSIAP DITEBAR/DIJUAL DITEBAR/DIJUAL

PEMBERSIHAN WADAH PEMBERSIHAN WADAH SELAMA PEMELIHARAAN LARVA WADAH SELAMA PEMELIHARAAN LARVA WADAH DIBERSIHAN DARI SISA-SISA MAKANAN YANG DIBERSIHAN DARI SISA-SISA MAKANAN YANG TIDAK TERMAKAN DENGAN CARA PENYIPONAN TIDAK TERMAKAN DENGAN CARA PENYIPONAN AGAR KUALITAS AIR TERKONTROL AGAR KUALITAS AIR TERKONTROL

KEADAAN KUALITAS AIRKEADAAN KUALITAS AIR SUHU : 28 – 30 o C, O2 TERLARUT : 5,76 – 6,40 SUHU : 28 – 30 o C, O2 TERLARUT : 5,76 – 6,40

ppm, ppm, C02 BEBAS : C02 BEBAS : ≤ 12 ppm, AMONIAK : < 0,038 ppm, ≤ 12 ppm, AMONIAK : < 0,038 ppm,

Ph : Ph : 6,6 – 8,5 dan salinitas : 0 – 3 permil 6,6 – 8,5 dan salinitas : 0 – 3 permil

PENANGANAN BENIH IKANPENANGANAN BENIH IKANKEBERHASILAN USAHA BUDIDAYA DITENTUKAN OLEH KEBERHASILAN USAHA BUDIDAYA DITENTUKAN OLEH KUALITAS BENIH YANG DITEBARKUALITAS BENIH YANG DITEBAR@ SYARAT – SYARAT BENIH YANG BAIK@ SYARAT – SYARAT BENIH YANG BAIK # TUMBUH CEPAT # TUMBUH CEPAT # SUKA MAKAN PAKAN YANG ADA # SUKA MAKAN PAKAN YANG ADA # DAPAT MENYESUAIKAN DIRI # DAPAT MENYESUAIKAN DIRI # UMUR MUDA # UMUR MUDA

@ CIRI-CIRI BENIH SAKIT@ CIRI-CIRI BENIH SAKIT # SISIK BANYAK LEPAS # SISIK BANYAK LEPAS # MENGGESERKAN BADAN PADA ALAT PENGANGKUTAN# MENGGESERKAN BADAN PADA ALAT PENGANGKUTAN # SIRIP EKOR DAN PERUT TIDAK BERKEMBANG BAIK# SIRIP EKOR DAN PERUT TIDAK BERKEMBANG BAIK@ CARA PENGANGKUTAN BENIH :@ CARA PENGANGKUTAN BENIH : # DENGAN MENGGUNAKAN KERANJANG (KERAMBA)# DENGAN MENGGUNAKAN KERANJANG (KERAMBA) # DENGAN MENGGUNAKAN KALENG (DRUM PLASTIK)# DENGAN MENGGUNAKAN KALENG (DRUM PLASTIK) # DENGAN MENGGUNAKAN KANTONG PLASTIK # DENGAN MENGGUNAKAN KANTONG PLASTIK

PENYIMPANAN BENIH/PEMBEROKANPENYIMPANAN BENIH/PEMBEROKAN# BEROK GANTUNG : KERANJANG BAMBU DITENGGELAMKAN # BEROK GANTUNG : KERANJANG BAMBU DITENGGELAMKAN DALAM DALAM AIR AIR# BEROK GOLER : KOLAM DASARNYA KRIKIL MIRING KE ARAH # BEROK GOLER : KOLAM DASARNYA KRIKIL MIRING KE ARAH PENGELUARAN PENGELUARAN

PADAT TEBARPADAT TEBARPADAT TEBAR TERGANTUNG PADA JENIS DAN UKURANPADAT TEBAR TERGANTUNG PADA JENIS DAN UKURANIKANIKAN

CONTOH :CONTOH :JENIS IKAN UKURAN PADAT TEBAR JENIS IKAN UKURAN PADAT TEBAR ( cm)( cm) (EKOR/M2) (EKOR/M2)

MAS MAS 3 – 4 3 – 4 5 – 10 5 – 10 5 – 8 5 – 8 3 – 5 3 – 5

TAMBAKAN TAMBAKAN 3 – 5 3 – 5 4 – 6 4 – 6 NILA NILA 3 – 5 3 – 5 4 – 6 4 – 6 5 – 8 5 – 8 2 – 3 2 – 3 TAWES TAWES 3 – 5 3 – 5 5 5

5 – 8 5 – 8 4 4GURAMI GURAMI 3 – 5 3 – 5 4 – 5 4 – 5 5 – 8 5 – 8 2 – 3 2 – 3

TemperaturPenyinaranSiklus bulanMusimSubstratSalinitasKualitas airFeromonAspek sosial

Sistem Saraf Pusat

HipotalamusAntisterogen Dopamin

antagonis

Hormon pelepas Gonadotropin (GnRH)

PituitariGnRH dan GnRH

Analog

Gonadotropin (GtH)

OvariumProses Akhir Vitelogenesis

Pematangan tahap Akhir (GVBD)Hidrasi

Ovulasi

Ekstrak Pituitari Preparat GtH Hormon Thyroid

Progestogen Kostikosteroid

Prostaglandin Katekolamin

Tingkah laku pemijahan Oviposisi

DASAR DALAM PEMBENIHANPENGGUNAAN HORMONPENGGUNAAN HORMON

Gambar Ikan Jantan & Betina

Gambar Hormon & Suntik

Gambar Mengaduk Telur dg Bulu Ayam

Gambar Ikan sedang di-urut /striping

Gambar : PENGGUNAAN KOMBINASI OVAPRIM DAN PGF2α PADA IKAN BAUNG

Gambar : PENGAMBILAN ORGAN REPRODUKSI IKAN

Gambar : PENYUNTIKAN INDUK IKAN KAPIEK