kelainan kongenital dan didapat saluran pencernaan

Upload: ahmad-kurnia

Post on 14-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    1/14

    KELAINAN KONGENITAL SALURAN PENCERNAAN

    I. Labiopalatoskizis ( mulut)

    Yaitu kelainan bagian depan serta samping muka serta langit-langit mulut tidak menutup

    dengan sempurnaEtiologi

    a. factor Genetik atau keturunan

    Pada penderita bibir sumbing terjadi Trisomi 13 atau Sindroma Patau dimana ada 3 untai kromosom

    13 pada setiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Jika terjadi

    hal seperti ini selain menyebabkan bibir sumbing akan menyebabkan gangguan berat pada

    perkembangan otak, jantung, dan ginjal. Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan frekuensi 1

    dari 8000-10000 bayi yang lahir.

    Selain itu bisa juga karena mutasi gen THF 8

    b. Kurang Nutrisi contohnya defisiensi vitamin C pada waktu hamil, kekurangan asam folat.

    Fungsi Asam Folat

    - berperan dalam sintesis purin-purin guanin dan adenin serta pirimidin timin

    - Folat juga dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam

    sumsum tulang dan untuk pendewasaannya.

    Defisiensi Asam Folatmenyebabkan gangguan metabolisme DNA.

    - Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi intisel terutama sel-sel yang cepat

    membelah, seperti sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus,

    vagina,

    - Kekurangan folat menghambat penyembuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan

    gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis) dan gangguan saluran cerna.

    Pada ibu hamil, kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko anemia,

    sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat serta bisa menyebabkan keguguran.

    Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/ hari

    Asam folat perlu diberikan mulai 4 bulan sebelum kehamilan. Ini didasarkan pada

    kenyataan bahwa banyak wanita tidak tahu pasti kapan dirinya akan hamil.

    Bagi janin, kekurangan asam folat pada ibu hamil, bisa menyebabkan terjadinya

    kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum

    tulang belakang, menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayi lahir dengan beratbadan rendah, Downs Syndrome, bayi mengalami kelainan pembuluh darah,

    Vitamin C yang ada dalam jeruk menghambat kerusakan folat.

    Alkohol mengganggu absorbsi dan menungkatkan ekskresi folat

    c. Radiasi

    d. Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    2/14

    e. Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi janin contohnya seperti infeksi Rubella dan Sifilis,

    toxoplasmosis dan klamidia

    f. Pengaruh obat teratogenik, termasuk jamu dan kontrasepsi hormonal, akibat toksisitas selama

    kehamilan, misalnya kecanduan alkohol, terapi penitonin

    PatofisiologiCacat terbentuk pada trimester pertama kehamilan, prosesnya karena tidak terbentuknya mesoderm,

    pada daerah tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (proses nasalis dan maksilaris) pecah

    kembali.

    Klasifikasi

    1. Berdasarkan organ yang terlibat

    a. Celah di bibir (labioskizis)

    b. Celah di gusi (gnatoskizis)

    c. Celah di langit (palatoskizis)

    d. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ mis = terjadi di bibir dan langit-langit (labiopalatoskizis)

    2. Berdasarkan lengkap/tidaknya celah terbentuk

    a. Unilateral Incomplete. Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan tidak memanjang

    hingga ke hidung.

    b. Unilateral Complete. Jika celah sumbing yang terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan memanjang

    hingga ke hidung.

    c. Bilateral Complete. Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.

    Gejala

    Ada beberapa gejala dari bibir sumbing yaitu :

    1. Terjadi pemisahan langit-langit

    2. Terjadi pemisahan bibir3. Terjadi pemisahan bibir dan langit-langit

    4. Infeksi telinga berulang

    5. Berat badan tidak bertambah

    6. Pada bayi terjadi regurgitasi nasal ketika menyusui yaitu keluarnya air susu dari hidung

    Diagnosis

    Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing pada bayi setelah lahir mudah karena pada celah

    sumbing mempunyai ciri fisik yang spesifik. Sebetulnya ada pemeriksaan yang dapat digunakan untuk

    mengetahui keadaan janin apakah terjadi kelainan atau idak. Walaupun pemeriksaan ini tidak

    sepenuhya spesifik. Ibu hamil dapat memeriksakan kandungannya dengan menggunakaan USG.

    Komplikasi

    1. Kesulitan makan; dalami pada penderita bibir sumbing dan jikadiikuti dengan celah palatum. memerlukan penanganan khusus seperti dot

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    3/14

    khusus, posisi makan yang benar dan juga kesabaran dalam memberi makan

    pada bayi bibir sumbing

    2. Infeksi telinga, dikarenakan tidak berfungsi dengan baik saluran yangmenghubungkan telinga tengah dengan kerongkongan dan jika tidak segera diatasi

    maka akan kehilangan pendengaran

    3. Kesulitan berbicara. Otot otot untuk berbicara mengalami penurunan fungsi karena adanya celah. Hal

    ini dapat mengganggu pola berbicara bahkan dapat menghambatnya

    4. Masalah gigi. Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau bahkan tidak tumbuh, sehingga perlu

    perawatan dan penanganan khusus.

    Penatalaksanaan

    Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. Operasi ini dilakukan setelah bayi

    berusia 2 bulan, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral pada saluran napas

    dan sistemik.

    Untuk melakukan operasi bibir sumbing dilakukan hukum Sepuluh (rules of Ten)yaitu :

    - Berat badan bayi minimal 10 pon,- Kadar Hb 10 g%,

    - usianya minimal 10 minggu

    - kadar leukosit minimal 10.000/ui.

    Pencegahan

    - menghindari faktor- faktor yang meningkatkan terjadinya labiopalatoskizis

    - Skrining USG

    Divertikulum mekel ( yeyunum ileum )

    Adalah suatu kelainan bawaan yang merupakan suatu kantung ( divertikula ) yang

    menonjol dari dinding usus halus. Divertikula ini bisa mengandung jaringan lambungmaupun jaringan pankreas.

    Penyebab pasti tidak diketahui.

    Gejala

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    4/14

    Biasanya tidak bergejala, tapi kantungnya dapat melepaskan asam dan menyebabkan ulkus

    sehingga terjadi perdarahan rektum yang tidak disertai nyeri.

    Tinja biasanya berwarna keunguan / kehitaman

    Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum cenderung menyebabkan penyumbatan usus

    sehingga timbul nyeri, kram dan muntah

    Diagnosa

    > Melalui skrining radionuklir

    > Pada pemeriksaan tinja bisa ditemukan adanya darah

    > Pemeriksaan darah dilakukan untuk menemukan adanya anemia

    Penatalaksanaan

    Jika tidak timbul gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus

    Jika terjadi perdarahan, maka dilakukan pengangkatan divertikulum disertaipengangkatan jaringan usus disekitarnya

    VIII. Hirschsprung (Megakolon Kongenital)

    Etiologi

    Terjadi akibat tidak adanya sel-sel ganglion submukosa dan pleksus

    miesterikus dari intestin distal.

    Patogenesis

    Tidak ada ganglion parasimpatik dalam dinding usus yang terbentang ke arah

    proksimal mulai dari anus hingga jarak tertentu menyebabkan bagian kolon yang sempit

    ini tidak dapat mengembang sehingga tatap sempit dan defekasi terganggu. Kolon

    proksimal (antara usus yang persarafannya normal dan abnormal) akan

    menebal/hipertropi otot karena tinja yang tertimbun menyebabkan penebalan dinding

    usus.

    Manifestasi klinis

    Gangguan defekasi 24 jam setelah lahir Trias klasik : Mekonium keluar terlambat, muntah hijau, perut membuncitseluruhnya

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    5/14

    Gejala obstipasi kronik diiringi oleh diare berat dengan feses berbau danberbau khas karena enterokolitis

    Distensi berlebihan dinding abdomen

    Pada anak yang lebih besar, diare lebih menonjol

    Diagnosis

    1. Pemeriksaan fisik rectal toucher2. Pemeriksaan radiologis : Tampak masa usus yang melebar3. Pemberian barium enema ditemukan perubahan kaliber usus yangmendadak diantara usus berganglion dan aganglion

    4. Pemeriksaan manometri anal didapat kenaikan tekanan sfingter aniinterna dibandingkan orang yang normal

    5. Biopsi rektum -> tidak ditemukan sel ganglion parasimpatikTata laksana

    Untuk mengobati gejala obstipasi dan mencegah enterokolitis, lakukan bilasan kolon dengan

    cairan garam faai atau kolostomi di daerah yang ganglioner dengan laparatomi atau anal

    tube

    Bedah definitive bila bayi berusia 6 12 bulan, dengan BB >9 kg.

    IX.Atresia recti dan ani

    Tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan

    pembentukan lobang anus yang tidak sempurna

    Anus tampak rata / sedikit cekung kedalam / anus ada tapi tidak berhubungan dengan

    rectum

    Etiologi

    Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa

    lubang dubur

    2 Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu/ 3 bulanAdanya gangguan/ berhentinya perkembangan embriologik di daerah usus, rektum bagian

    distal, serta traktus urogenital

    Tanda dan gejala

    Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    6/14

    Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah letaknya Perut kembung

    Klasifikasi

    1)Anal stenosis-> penyempitan daerah anus-> feses tidak bisa keluar

    2) Membranosus atresia-> terdapat membran pada anus

    3)Anal agenesis-> memiliki anus, tapi ada daging antara rektum dan anus

    4) Rektal atresia -> tidak memiliki rektum

    Diagnosis

    * Kelainan biasanya dapat di diagnosis setelah lahir, Mekonium tidak keluar dalam 24 jam

    pertama setelah kelahiran

    * Perut kembung

    * Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan foto rontgen untuk menentukan letak ujung buntu

    USG perianal untuk menentukan jarak antara ujung rektum dengan kulit

    Penatalaksanaan

    o Kolonostomi, dilakukan saat bayi berusia 12 bulan

    o Eksisi membran anal -> membuat anus buatan

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    7/14

    3. Hernia

    1. Pengertian

    Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang

    lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu

    berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.

    2. Bagian-bagian Hernia

    Bagian-bagian hernia adalah

    1) Kantong hernia: pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis

    2) Isi hernia: berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia. Pada hernia abdominalis

    berupa usus

    3) Locus Minoris Resistence (LMR)

    4) Cincin hernia: Merupakan bagian locus minoris resistence yang dilalui kantong hernia

    5) Leher hernia: Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.

    3. Klasifikasi Hernia

    1) Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas :

    a. hernia bawaan (kongenital)

    b. hernia yang didapat (akuisita)

    2) Berdasarkan letaknya, hernia dibagi menjadi

    a. Hernia interna

    b. Hernia eksterna

    3) Berdasarkan sifatnya, hernia dibagi menjadi

    a. Hernia reponible, yaitu terjadi jika isi hernia dapat keluar masuk, isi hernia keluar biasanya pada saat

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    8/14

    berdiri atau mengedan (aktifitas) dan masuk pada saat tiduran (istirahat) , hernia jenis ini biasanya tanpa

    keluhan.

    b. Hernia irreponible, yaitu terjadi jika isi hernia tidak dapat keluar masuk karena sudah ada perlekatan

    antara isi hernia dengan kantongnya, hernia jenis ini biasanya tanpa keluhan nyeri maupun gangguan

    pasase usus.

    c. Hernia inkaserata, yaitu terjadi jika isi hernia tidak dapat keluar masuk kerena adanya jepitan isi herniaoleh cincin hernia sehingga timbul gejala gangguan pasase usus seperti mual, muntah, kembung, tidak

    dapat BAB, tidak dapat flatus.

    d. Hernia strangulata, yaitu terjadi jika isi hernia megalami jepitan oleh cincin hernia sehingga timbul

    gejala gangguan pasase (obstruksi) dan gangguan vaskularisasi. Gangguan pasase dapat berupa mual,

    muntah, kembung, tidak dapat BAB, tidak dapat flatus dan gangguan vaskularisasi dapat berupa nyeri

    yang menyerupai cholik yang lama kelamaan bisa menetap dan dapat diikuti dengan nekrosis daerah yang

    mengalami jepitan bahkan dapat terjadi perforasi. Bila hernia strangulata hanya menjepit sebagian dinding

    usus biasanya disebut hernia Richter.

    4. Factor Predisposisi

    Hal-hal yang mempermudah terjadinya suatu hernia antara lain :1) Riwayat batuk lama : TBC paru

    2) Pekerja pengangkat beban berat

    3) Trauma

    4) Konstipasi lama

    5) Usia tua

    6) Hipertrofi prostat

    7) Iatrogenik

    8) Obesitas

    9) Kebiasaan mengejan saat BAB

    5. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan hernia dapat dilakukan dalam beberapa tindakan, antara lain:

    1) Konservatif

    Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau

    penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.

    2) Operatif

    Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi

    sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari

    herniotomi dan hernioplasti.

    a. Herniotomi

    Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi

    hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi

    mungkin lalu dipotong.

    b. Hernioplasti

    Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding

    belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah terjadinya residif

    dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai metode hernioplasti seperti memperkecil anulus

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    9/14

    inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan

    pertemuan m. tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan

    nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fasia

    tranversa m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada metode

    Mc Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti

    mersilene, prolene mesh atau marleks untuk menutup defek.

    6. Pencegahan

    Kelainan kongenital yang menyebabkan hernia memang tidak dapat dicegah, namun langkah-langkah

    berikut ini dapat mengurangi tekanan pada otot-otot dan jaringan abdomen:

    1) Menjaga berat badan ideal. Jika anda merasa kelebihan berat badan, konsultasikan dengan dokter

    mengenai program latihan dan diet yang sesuai.

    2) Konsumsi makanan berserat tinggi. Buah-buahan segar, sayur-sayuran dan gandum baik untuk

    kesehatan. Makanan-makanan tersebut kaya akan serat yang dapat mencegah konstipasi.

    3) Mengangkat benda berat dengan hati-hati atau menghindari dari mengangkat benda berat. Jika harus

    mengangkat benda berat, biasakan untuk selalu menekuk lutut dan jangan membungkuk dengan

    bertumpu pada pinggang.4) Berhenti merokok. Selain meningkatkan resiko terhadap penyakit-penyakit serius seperti kanker dan

    penyakit jantung, merokok seringkali menyebabkan batuk kronik yang dapat menyebabkan hernia

    inguinalis.

    4. Invaginasi

    1) Defenisi

    Intususepsi atau invaginasi adalah suatu keadaan masuknya segmen usus ke segmen bagian distalnya

    yang umumnya akan berakhir dengan obstruksi usus strangulasi (Mansjoer. R. 2000)

    2) Epidemiologi

    Intususepsi lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan (Mansjoer. R. 2000). Angka kejadian

    pada anak laki-laki 3 kali lebih besar bila dibandingkan anak perempuan (kidshealth. org, 2001). Seiring

    dengan pertambahan umur, perbedaan kelamin menjadi bermakna. Pada anak usia lebih dari 4 tahun,

    rasio insidensi anak laki-laki dengan anak perempuan adalah 8 : 1. (emedicine, 2001)

    3) Etiologi

    Pada bayi lebih dari 3 tahun, bisa disebabkan faktor mekanik, seperti :

    a. Meckel diverticulum

    b. Polip pada untestinum

    c. Lymposarcoma intestinum

    d. Trauma tumpul pada abdominal dengan hematome. Hemangioma emedicine.com, 2003).

    Selain itu beberapa penelitian menunjukkan peranan rotavirus pada penyebab invaginasi.

    4) Gejala Klinis

    Gejala yang tampak adalah nyeri perut yang hebat, mendadak dan hilang timbul dalam waktu beberapa

    detik hingga menit dengan interval waktu 5-15 menit. Diluar serangan, anak tampak sehat.

    (www.pediatrik.com, 2003). Bayi dengan intususepsi akan mengalami nyeri abdomen yang sangat

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    10/14

    mendadak sehingga mereka menangis dengan sangat kesakitan dan keras. Bayi tersebut akan menarik

    lututnya ke dada. kidshealth.org, 2001)

    Anak sering muntah dan dalam feses sering ditemukan darah dan lendir. Secara bertahap anak akan pucat

    dan lemas, bisa menjadi dehidrasi, merasa demam, dan perut mengembung. (www.gosh, 2002).Selain itu,

    ada gejala-gejala seperi anak menjadi cepat marah, nafas dangkal, mendengkur, konstipasi

    kidshealth.org, 2001).

    5) Diagnosis

    Anamnesa dengan keluarga dapat diketahui gejala-gejala yang timbul dari riwayat pasien sebelum

    timbulnya gejala, misalnya sebelum sakit, anak ada riwayat dipijat, diberi makanan padat padahal umur

    anak dibawah 4 bulan. kidshealth.org, 2001).Pemeriksaan fisik, pada palipasi diperoleh abdomen yang

    mengencang, massa seperti sosis kidshealth.org, 2001).

    Pemeriksaan penunjang dilakukan X-ray abdomen untuk melihat obstruksi

    kidshealth.org.2001).Pemeriksaan ultrasound bisa melihat kondisi secara umum dengan menggunakan

    gelombang untuk melihat gambaran usus di layar monitor (www.gosh, 2002).

    6) Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan invaginasi adalah

    a. Terapi cairan intravena

    b. Pemasangan nasogastrik tube

    c. Barium enema untuk reduksi invaginasi

    d. Operasi, jika tindakan dengan barium enema tidak berhasil

    7) Komplikasi

    Jika invaginasi terlambat atau tidak diterapi, bisa timbul beberapa komplikasi berat, seperti kematian

    jaringan usus, perforasi usus, infeksi dan kematian kidshealth.org, 2001).

    8) Prognosis

    Invaginasi dengan terapi sedini mungkin memiliki prognosis yang baik. Terdapat resiko untuk kambuh

    lagi familidoctor.org, 2003)

    9) Differensial diagnosis

    Differensial diagnosis pada invaginasi adalah

    a. Trauma Abdomen

    b. Appendisitis Akut

    c. Hernia

    d. Gastroenteritis

    e. Torsi testis

    f. Perlengketan jaringan

    g. Volvulus

    h. Meckel diverticulum

    i. Perdarahan G 1

    j. Proses-proses yang menumbuhkan nyeri abdomen emedicine.com, 2003).

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    11/14

    5. Hemorrhoid

    1. Defenisi

    Hemorrhoid adalah dilatasi varikosus vena dari pleksus hemoroidalis inf/sup.

    2. Etiologi

    Etiologi hemorrhoid adalaha. Obstruksi vena

    b. Prolaps bantalan anus

    c. Keturunan

    d. Diet dan geografis

    e. Kebiasaan defekasi

    f. Tonus sfingter anus

    3. Gejala klinis

    Gejala klinis hemorrhoid adalah

    a. Perdarahan melalui anus

    b. Prolaps atau benjolan anus

    c. Nyeri dan rasa tidak aman

    d. Secret, pruritus dan hygiene kurang

    4. Komplikasi

    Komplikasi yang muncul adalah

    a. Trombosis dan infeksi bantalan vaskuler interna

    b. Edema

    c. Trombosis vaskuler ekterna

    d. Anemia

    e. Dermatitis perianal

    5. Diagnosis

    Diagnose hemorrhoid ditegakkan dengan diagnose

    a. Anamnesa

    b. Pemeriksaan fisik

    c. Inspeksi perianal

    d. Palpasi

    e. Anuskopi

    f. Sigmoidoskopi

    6. Klasifikasi

    Klasifikasi hemorrhoid adalah

    a. Stadium I

    Pada stadium I terjadi perdarahan, tetapi tidak terjadi prolaps

    b. Stadium II

    Pada stadium II, terdapat bantalan prolaps seperti dibawah L.Dentata saat mengedan dan hilang spontan,

    selain itu terdapat secret dan pruritus

    c. Stadium III

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    12/14

    Pada stadium III, terdapat bantalan anus yang keluar saat mengedan dan tetap diluar sampai direposisi

    manual, selain itu biasanya terdapat kotoran dalam pakaian dalam.

    d. Stadium IV

    Pada stadium IV, terdapat nyeri, prolaps tidak dapat direposisi secara manual, dan terdapat bantalan

    interna yang ditutupi mukosa.

    7. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan hemorrhoid ini adalah

    a. Pencegahan

    Usaha yang dapat dilakukan adalah

    1) Memberikan nasehat

    2) menghindari konstipasi kronik

    3) mengkonsumsi makanan berserat tinggi

    4) menghindari makanan yang pedas

    5) menggunakan toilet jongkok

    b. Medikamentosa

    Obat yang digunakan adalah Obat simtomatik nyeri ,gatal ,salep antiseptik,analgetik, vasokonstriktor.

    c. Tindakan invasiv

    Tindakan invasive yang dapat dilakukan adalah

    1) Skleroterapi

    2) Rubber Band Ligation

    3) Cryotheraphy atau cryosurgery

    4) Coagulation infra red

    5) Bipolar diathermy

    6) Tindakan operasi

    6. Perdarahan Saluran Pencernaan

    1) Defenisi

    Perdarahan bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus. Bisa

    berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah,tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya

    bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu.

    2) Etiologi

    Penyebab perdarahan pada saluran pencernaan :

    a. Kerangkongan, di antaranya disebabkan oleh:

    a) Robekan jaringan

    b) Kanker

    b. Lambung, di antaranya disebabkan oleh:

    a) Luka kanker atau non-kanker

    b) Iritasi (gastritis) karena aspirin atau Helicobacter pylori

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    13/14

    c. Usus halus, di antaranya disebabkan oleh:

    a) Luka usus dua belas jari non-kanker

    b) Tumor ganas atau jinak

    d. Usus besar, di antaranya disebabkan oleh:

    a) Kankerb) Polip non-kanker

    Penyakit peradangan usus (penyakit Crohn atau kolitis ulserativa)

    c) Penyakit divertikulum

    d) Pembuluh darah abnormal di dinding usus (angiodisplasia)

    e. Rektum, di antaranya disebabkan oleh:

    a) Kanker

    b) Polip non-kanker

    c) Anus, di antaranya disebabkan oleh:

    Hemoroid

    Robekan di anus (fisura anus)

    3) Manifestasi Klinik

    Gejalanya bisa berupa:

    1. muntah darah (hematemesis)

    2. mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)

    3. mengeluarkan darah dari rektum (hematoskezia)

    Tinja yang kehitaman biasanya merupakan akibat dari perdarahan di saluran pencernaan bagian atas,

    misalnya lambung atau usus dua belas jari. Warna hitam terjadi karena darah tercemar oleh asam lambung

    dan oleh pencernaan kuman selama beberapa jam sebelum keluar dari tubuh. Sekitar 200 gram darah

    dapat menghasilkan tinja yang berwarna kehitaman.

    Penderita dengan perdarahan jangka panjang, bisa menunjukkan gejala-gejala anemia, seperti mudah

    lelah, terlihat pucat, nyeri dada dan pusing. Jika terdapat gejala-gejala tersebut, dokter bisa mengetahui

    adanya penurunan abnormal tekanan darah, pada saat penderita berdiri setelah sebelumnya berbaring.

    Gejala yang menunjukan adanya kehilangan darah yang serius adalah denyut nadi yang cepat, tekanan

    darah rendah dan berkurangnya pembentukan air kemih. Tangan dan kaki penderita juga akan teraba

    dingin dan basah. Berkurangnya aliran darah ke otak karena kehilangan darah, bisa menyebabkan

    bingung, disorientasi, rasa mengantuk dan bahkan syok.

    Gejala kehilangan darah yang serius bisa berbeda-beda, tergantung pada apakah penderita memiliki

    penyakit tertentu lainnya. Penderita dengan penyakit arteri koroner bisa tiba-tiba mengalami angina (nyeri

    dada) atau gejala-gejala dari suatu serangan jantung. Pada penderita perdarahan saluran pencernaan yang

    serius, gejala dari penyakit lainnya, seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru dan

    gagal ginjal, bisa bertmbah buruk. Pada penderita penyakit hati, perdarahan ke dalam usus bisa

    menyebabkan pembentukan racun yang akan menimbulkan gejala seperti perubahan kepribadian,

    perubahan kesiagaan dan perubahan kemampuan mental (ensefalopati hepatik).

    4) Diagnosa

    Pemeriksaan ditujukan untuk menemukan sumber perdarahan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan

    untuk menegakkan diagnosis adalah

  • 7/29/2019 Kelainan Kongenital Dan Didapat Saluran Pencernaan

    14/14

    a. Endoskopi

    b. Biopsy

    c. Rontgen dengan menggunakan barium enema

    d. angiografi

    5) PenatalaksanaanPada lebih dari 80% penderita, tubuh akan berusaha menghentikan perdarahan. Penderita yang terus

    menerus mengalami perdarahan atau yang memiliki gejala kehilangan darah yang jelas, seringkali harus

    dirawat di rumah sakit dan biasanya dirawat di unit perawatan intensif.

    Bila darah hilang dalam jumlah besar, mungkin dibutuhkan transfusi. Untuk menghindari kelebihan cairan

    dalam pembuluh darah, biasanya lebih sering diberikan transfusi sel darah merah (PRC/Packed Red Cell)

    daripada transfusi darah utuh (whole blood). Setelah volume darah kembali normal, penderita dipantau

    secara ketat untuk mencari tanda-tanda perdarahan yang berlanjut, seperti peningkatan denyut nadi,

    penurunan tekanan darah atau kehilangan darah melalui mulut atau anus.

    Perdarahan dari vena varikosa pada kerongkongan bagian bawah dapat diobati dengan beberapa cara.

    Diantaranya dengan memasukkan balon kateter melalui mulut ke dalam kerongkongan dan

    mengembangkan balon tersebut untuk menekan daerah yang berdarah. Cara lain ialah denganmenyuntikan bahan iritatif ke dalam pembuluh yang mengalami perdarahan, sehingga terjadi peradangan

    dan pembentukan jaringan parut pada pembuluh balik (vena) tersebut.

    Perdarahan pada lambung sering dapat dihentikan melalui endoskopi. Dilakukan kauterisasi pembuluh

    yang mengalami perdarahan dengan arus listrik atau penyuntikan bahan yang menyebabkan

    penggumpalan di dalam pembuluh darah. Bila cara ini gagal, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

    Perdarahan pada usus bagian bawah biasanya tidak memerlukan penanganan darurat. Tetapi bila

    diperlukan, bisa dilakukan prosedur endoskopi atau pembedahan perut. Kadang-kadang lokasi

    perdarahan tidak dapat ditentukan dengan tepat, sehingga sebagian dari usus mungkin perlu diangkat.