kelainan gen dan analisis dna
DESCRIPTION
Makalah PBL ini berisikan tentag kelainanTRANSCRIPT
Faktor yang Mempengaruhi Kelainan Gen dan Teknik Analisis DNA
Edy Sujono
10.2012.342
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi khususnya teknologi dibidang kesehatan
sangat pesat. Hal ni dapat dilihat dari makin lengkapnya fasilitas yang disediakan oleh pihak rumah sakit
dalam menunjang diagnosis. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, maka keabnormalan sel
dapat diketahui,
Sel merupakan bagian terkecil dalam makhluk hidup dan mengandung gen. Ketika
membicarakan gen, maka ada hal yang tidak bisa dilepaskan dari gen, yaitu Deoxyribo Nucleid Acid
(DNA) dan Ribo Nucleid Acid (RNA). DNA merupakan pembawa sifat. Sedangkan RNA berperan dalam
sintesa protein.
Gen
Gen adalah unit terkecil yang membawa sifat keturunan (DNA) yang berfungsi untuk
menghasilkan dan memengaruhi suatu sifat hereditas (turunan) tertentu.1 Sepotong DNA hanya bisa
disebut gen apabila DNA tersebut bisa mengkode.
Sifat-sifat gen
1. Sebagai zarah tersendiri yang terdapat dalam kromosom
2. Mengandung informasi genetika
1
3. Dapat menduplikasi diri dalam mitosis, yang berarti dapat membentuk gen yang serupa
sehingga dapat menurunkan informasi genetika kepada den sel berikutnya
4. Mengandung satuan informasi genetika dan mengatur sifat-sifat menurun tertentu
Fungsi gen
1. Mengatur perkembangan dalam satu deretan pada kromosom
2. Menyampaikan informasi genetika kepada generasi berikutnya
Disusun teratur dalam satu deretan pada kromosom
Satu gen mempunyai alal berbeda tapi pada locus yang sama
Jumlah kromosom pada tiap-tiap individu berbeda-beda.2
Struktur Gen
Sruktur gen terbagi atas dua, yaitu struktur DNA dan struktur RNA.
1. Struktur DNA
Terdapat pada nukleus, kloroplas dan mitokondria
Membentuk rantai ganda yang sangat panjang (double helix)
Berfungsi untuk pengendalian faktor heriditas, sintesa protein
Mengandung pirimidin (sitisin, timin) dan purin (adenine, guanin)
Komponen gulanya adalah deoksiribosa
2. Struktur RNA
Terdapat pada nukleus, mitokondria, kloroplas, sitoplasma dan ribosom
Membentuk rantai tunggal dan tidak panjang
Berfungsi untuk sintesa protein
Kadarnya berubah-ubah menurut kecepatan sintesa protein
2
Mengandung pirimidin (sitosin, urasil), dan purin (adenin, guanin).3
Komponen gulanya adalah ribose (pentosa)
DNA Rekombinan
DNA rekombinan merupakan istilah yang meliputi sejumlah cara kerja yang mengarah pada
pemindahan informasi genetika (DNA) dari satu organisme ke organisme lainnya. Tujuan dari DNA
rekombinan adalah supaya dapat memahami metode isolasi DNA, ekspresi gena rekombinan pada sel
eukariotik dan prokariotik, hibridisasi, sekuensing, amplifikasi fragmen DNA (PCR) dan mutasi terarah.4
Teknik dalam DNA rekombinan.
Ada 2 teknik yang dapat digunakan, yaitu:
1. Strategi untuk memperoleh salinan Gen atau Fragmen Sel.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah isolasi gen. langkah kedua adalah Memutus segmen
rantai DNA dari genom beberapa sel dengan enzim restriksi sehingga dapat memperoleh fragmen DNA.
Enzim restriksi adalah suatu endonuklease yang mengenali urutan pendek DNA dan memutuskan kedua
untai DNA di dalam urutan tersebut. Sifat utama dari enzim restriksi adalah spesifisitasnya. Enzim ini
selalu memutus urutan DNA yang sama dan hanya memutus diurutan tertentu. Potongan yang dibuat
oleh enzim restriksi mungkin tumpul/blunt maupun lengket/sticky. Fragmen restriksi DNA dapat
membentuk pasangan basa satu sama lain apabila fragmen tersebut memiliki ujung lengket yang
bersifat komplementer. Setelah fragmen-fragmen tersebut membentuk pasangan basa, ujung-ujungnya
digabung secara kovalen oleh kerja DNA ligase. Oleh karena itu, penggunaan enzim restriksi bersama
dengan DNA ligase menghasilkan DNA rekombinan atau kimerik, yaitu molekul DNA yang
direkombinasikan in vitro.
Setelah direstriksi, maka fragment DNA akan dipisahkan dengan menggunakan gel elektroforesis.
Gel elektroforesis adalah suatu teknik yang menggunakan medan listrik untuk memisahkan molekul
berdasarkan ukuran. Karena mengandung gugus fosfat yang bermuatan negative, maka didalam medan
listrik, DNA akan bergerak ke elektroda positif. Molekul yang lebih pendek akan bermigrasi lebih cepat
melalui pori-pori gel daripada molekul yang lebih panjang. Gel agarosa digunakan untuk memisahkan
fragmen DNA yang memiliki perbedaan ukuran yang besar.
3
Untuk mendeteksi urutan spesifik, DNA biasanya akan dipindahkan ke kertas nitroselulosa. Dalam
hal ini, apabila bakteri yang ditumbuhkan pada satu lempeng agar, sel-sel dari suatu koloni akan melekat
ke kertas nitroselulosa yang ditekan ke agar dan tiruan koloni bakteri yang persis akan dipindahkan ke
kertas nitroselulosa tersebut. Setelah koloni bakteri tersebut berpindah kertas akan diberi larutan basa.
Dalam hal dimana DNA dipisahkan pada gel agarosa, gel juga diberi suatu larutan basa . larutan basa
terseebut akan menyebabkan denaturasi DNA, yaitu pemisahan kedua untai dari masing-masing heliks
ganda. DNA rantai tunggal dapat di hibridisasikan dengan suatu probe, sehingga dapat dilakukan
identifikasi terhadap bagian-bagian dari kertas nitroselulosa yang mengandung DNA yang membentuk
pasangan basa dengan probe.
E.M. Southem menciptakan suatu teknik yang menggunakan namanya, untuk mengidentifikasi
urutan DNA pada gel. Terbentuknya Southern blot apabila DNA pada blot nitroselulosa gel
elektroforesisnya dihibridisasi dengan probe DNA. Para ahli biologi molekuler memutuskan
menggunakan kompas sewaktu memberi nama dua teknik tambahan. Dihasilkan Nothern blot apabila
mRNA pada blot nitroselulosa dihibridisasi dengan probe DNA. Suatu teknik yang sedikit berbeda tetapi
masih berkaitan, dikenal dengan nama Western blot, meliputi proses pemisahan protein oleh gel
elektroforesis dan probing dengan antibody berlabel terhadap protein spesifik.
2. Teknik untuk amplifikasi DNA
Teknik ini digunakan hanya jika sample jaringannya sedikit, padahal diperlukan DNA yang cukup agar
dapat menunjang pemeriksaan klinis.
Teknik Pengklonaan DNA
Teknik pertama yang diciptakan untuk memperbanyak jumlah DNA dikenal sebagai
pengklonaan (cloning). Suatu fragmen DNA dari suatu organisme ( DNA “asing’) disisipkan
kedalam vektor (atau pembawa) yang terdiri dari DNA dan chimera (vektor yang
mengandung DNA rekombinan) digunakan untuk membentuk sel pejamu. Sewaktu sel
pejamu membelah, selain melakukan replikasi terhadap DNAnya sendiri, sel-sel tersebut
juga mereplikasi DNA vektor, yang mencakup DNA asing, kemudian dapat diisolasi DNA
asing dalam jumlah yang besar.
Sel pejamu yang mengandung DNA rekombinan sering disebut sel yang mengalami
transformasi (transformed cells) apabila sel tersebut adalah bakteri atau sel yang transfeksi
4
(transfected cells) apabila sel tersebut adalah eukariotik. Sel pejamu yang mengandung
DNA asing diinkubasikan di bawah kondisi yang mendorong sel-sel tersebut membelah
dengan cepat. DNA asing kemudian diisolasi dari sel tersebut. Apabila sel pejamu
ditumbuhkan dibawah kondisi yang memungkinkan ekspresi DNA asing, protein yang
dihasilkan dari DNA ini dapat diisolasikan.
Reaksi Berantai Polimerase (PCR)
Reaksi berantai polymerase adalah suatu metode in vitro yang dapat digunakan untuk
pembuatan cepat DNA dalam jumlah sangat besar. Metode ini cocok untuk memperbanyak
DNA untuk prosedur pemeriksaan klinis atau forensic, karena hanya diperlukan sample DNA
yang sangat sedikit sebagai bahan awal. Sample DNA nya dapat berupa sehelai rambut,
setetes darah atau semen.
Mula-mula sample DNA harus diisolasi . ditambahkan primer, keempat
deoksiribonukleotida trifosfat, dan DNA polymerase tahan-panas dalam jumlah besar
kedalam larutan dimana DNA dipanaskan untuk memisahkan untai-untai. Primer adalah dua
oligonukleotida sintetik. Sewaktu larutan mendingin, oligonukleotida membentuk pasangan
basa dengan DNA dan berfungsi sebagai primer untuk sintesa untai DNA yang dikatalisis
oleh DNApolimerase tahan-panas. Proses pemanasan, pendinginan dan sintesis DNA baru
diulang berkali-kali sampai diperoleh salinan DNA dalam jumlah besar. 5
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah teknik mengubah susunan gen dengan menambahkan/mengurangi
gen tertentu dari makhluk hidup sehingga memiliki sifat yang diinginkan.1
Salah satu tekhnik rekayasa genetika adalah penggabungan (gene splincing). Tekhnik ini terdiri
atas pemotongan sebuah gen spesifik dari suatu sel dan memasukkannya ke sel lain atau ke virus yang
telah dilemahkan (non virulen). Sel atau virus tersebut kemudian diberikan kepada individu yang
mengidap penyakit akibat tidak adanya gen yang bersangkutan. Teknik ini telah dilakukan pada uji klinis
yang melibatkan gen untuk fibrosis kistik. Tujuan dari penggabungan sel adalah bahwa gen yang telah
5
direkayasa secara genetis akan masuk ke DNA pejamu, sehingga pejamu mampu menghasilkan protein
atau enzim yang hilang yang dikode oleh gen tersebut.6
Mutasi
Mutasi adalah kesalahan dalam sekuens DNA. Mutasi dapat terjadi secara spontan, atau setelah
suatu sel terpajan radiasi, bahan kimia tertentu, atau berbagai virus. Mutasi dapat menyebabkan sel
normal menjadi sel kanker.5
Macam-Macam mutasi
1. Mutasi kromosom
Merupakan perubahan irreversible yng dapat menjadi lebih lengkap, kurang lebih atau
salah satu hilang sama sekali, sehingga sesudah mitosis dan meiosis terbentuk gamet-gamet
baru, karena perubahan susunan dan jumlah kromosom, maka terjadi pula perubahan sifat yang
dikendalikan kromosom itu
2. Mutasi gen
Perubahan tanpa menunjukkan perubahan susunan maupun jumlah kromosom, jadi
yang berubah adalah gennya. Sifat individu tergantung gen, maka bila gen berubah individu baru
itu juga berubah
Sebab-Sebab mutasi
1. Mutasi alamiah (spontan)
Kejadian mutasi alamiah sangat jarang, merugikan, sangat lambat, pasti, resesif, secara
kebetulan dan membentuk individu baru yang menurun
Penyebabnya adalah karena sinar-sinar kosmik dan sinar-sinar radioaktif
Terkadang, mutasi tidak selalu membentuk individubaru, tetapi bila mutan ini dapat
hidup terus dan terus menerus menurun kepada individu turunannya secara lama sekali,
maka akan terjadi evolusi
2. Mutasi buatan
Penyebab mutasi buatan adalah:
Sinar X, sinar gamma, ultra violet, pancara netron dan partikel betta.
6
Zat-zat kimia, gas metan, asam nitrat, kolchisin, digitonin, thalidomide, suhu
tinggi
Radiasi buatan
Mekanis, meskipun jarang terjadi
3. Mutasi karena radiasi
Penggunaan sinar X dalam diagnose, terapi penyakit, penelitian, perdagangan, industry
dan lain-lain
Penggunaan benda-benda radioaktif atau radioisotop untuk keperluan diatas
Penggunaan bahan-bahan kimia yang masuk tubuh melalui makanan, minuman, obat-
obatan
Debu radioaktif karena percobaan-percobaan peledakan
Reaktor-reaktor atom, kendaraan bertenaga atom, pembuangan sisa-sisa radioaktif.2
Kesimpulan
Ada kemungkinan bahwa sel-sel janin yang ada di Rahim telah bermutasi. Namun, untuk
memastikan bahwa sel-sel janin tersebut berkembang secara normal atau tidak, maka perlu dilakukan
analisis mendalam terhadap gen yang ada didalam sel janin.
Daftar Pustaka
1. Untoro J& Tim Guru Indonesia. Buku pintar pelajaran. Ringkasan materi dan kumpulan rumus
lengkap. Cetakan keempat. Jakarta: Wahyu Media; 2011
2. Goenawan J. Teori biologi seri II untuk sma. Jakarta; 1987.
3. Santoso B. Biologi. Pelajaran biologi untuk sma/ma kelas xii. Cetakan pertama. Jakarta: Interplus;
2007
4. Sudjadi. Bioteknologi kesehatan. Yogyakarta: Kanisius; 2008.
7
5. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Sebuah pendekatan klinis. Cetakan
pertama. Jakarta: EGC; 2000
6. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Edisi ke tiga. Jakarta: EGC; 2008.
8