kel.1 prinsip dan implikasi pembelajaran
DESCRIPTION
makalah bpTRANSCRIPT
![Page 1: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH KELOMPOK
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
Dosen Pemateri:
Jauhara dian nurul iffah, S. Pd, M. Pd
Pendidikan Matematika 2010-A
Disusun oleh:
1. Septian dony fahruddin (1251157)
2. Selly rusmayanti (1251136)
3. Vivi crushita sari (1251150)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK
INDONESIA
STKIP PGRI JOMBANG
2012
1
![Page 2: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/2.jpg)
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul ”PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN”.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Jombang, 22 Oktober 2013
Penyusun
2
![Page 3: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini, pendidikan sangatlah penting bagi setiap
orang. Pendidikan itu sendiri tidak terlepas dari kegiatan belajar dan
mengajar serta proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tentunya
membutuhkan prinsip-prinsip belajar yang dapat menunjang proses belajar
serta mencapai cita-cita yang diharapkan.
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar juga merupakan tingkah laku yang mengalami perubahan, karena
belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik, maupun psikis:
perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berfdikir,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa.
Yang secara implisit terlihat bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan
memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
Dalam interaksi antara pembelajar dan pebelajar banyak sekali
faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam
diri individu, ,maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka
pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
benar, yang bertolak dari kebutuhan siswa untuk belajar. Dalam penerapan
prinsip-prinsip ini dibutuhkan kerjasama dua arah yang saling
berkesinambungan antara pembelajar dan pebelajar. Jika tidak ada
kerjasama yang baik, pastinya hasil yang dicapai tidak akan maksimal.
3
![Page 4: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/4.jpg)
Berdasarkan hal di atas maka penulis membuat makalah yang berjudul
“PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN”.
1.2. Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, supaya tidak terjadi kesalah
pahaman dan perbedaan sudut pandang antara penulis dan pembaca,
maka penulis membatasi pembahasan hanya pada “Prinsip-Prinsip
Belajar dalam Pembelajaraan”.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah deskripsi belajar?
2. Bagaimanakah deskripsi pembelajaran?
3. Bagaimanakah deskripsi prinsip belajar?
4. Bagaimanakah prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran?
1.4. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui deskripsi belajar.
2. Untuk mengetahui deskripsi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui deskripsi prinsip belajar.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.
4
![Page 5: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Deskripsi Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku
individu sebagai hasil dari pengalaman. Adanya perubahan perilaku sebagai
hasil dari kegiatan, sesuatu yang dilihat, diketahui atau didengar yang
merupakan pengalaman baru bagi individu yang mengendap pada ingatan diri
individu tersebut. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang
ada dilingkungan sekitar yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan
bahan belajar. Kegiatan belajar yang berupa prilaku komplek tersebut telah
lama menjadi objek keilmuan. Kompleknya prilaku belajar tersebut dapat
menimbulkan berbagai teori belajar.
Menurut Thursan H. mengatakan belajar merupakan suatu proses perbahan
didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya
pikir, dan lain kemampuan.
Dari pandangan seorang guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat
dari tindakan mendidik atau kegiatan mengajar. Proses belajar siswa tersebut
menghasilkan prilaku yang dikehendaki dan suatu hasil belajar sebagai
dampak pengajaran. Ditinjau dari segi pembelajaran, maka dampak
pengajaran tersebut sejalan dengan tujuan pembelajaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
berlangsung terus menerus pada setiap individu yang dapat merubah tingkah
laku pada situasi tertentu dan perubahanya relative menetap karena latihan dan
pengalaman dan tentunya kearah yang lebih baik.
5
![Page 6: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik.
Ungkapan pembelajaran dipakai karena lebih tepat menggambarkan
upaya untuk membangkitkan prakarsa belajar siswa. Pembelajaran lebih
menekankan pada bagaimana membelajarkan siswa, bukan apa yang
dipelajari siswa. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat
peristiwa yang dirancang untuk memprakarsai, menggiatkan, dan mendukung
kegiatan belajar siswa (manusia yang belajar).
Demikian juga guru dalam proses pembelajaran, harus memiliki
kemampuan trersendiri guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam
melaksanakan pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada
khususnya. Untuk memiliki kekuatan atau kemampuan tersebut guru perlu
membina diri secara baik karena fungsi guru itu sendiri membina dan
mengembangkan kemampuan siswa secara profesional.
Dalam proses pembelajaran, terjadi komunikasi antara guru dan siswa.
Dalam komunikasi itu guru berperan sebagai komunikan sebab guru
(komunikator) menyampaikan pesan-pesan (bahan pelajaran) yang harus
disampaikan kepada siswa. Bila tidak dapat terjalin satu komunikasi antara
pembicara dan pendengar secara lancar, salah satu kemungkinan
penyebabnya bersumber dari kesalahan pembicara atau pendengar. Atas dasar
itu, guru sebagai komu nikasi dalam rangka mengembangkan pelajaran, perlu
memiliki kemampuan dasar dalam proses pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar, kemampuan merupakan satu dasar yang
paling sering digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. Dengan melaksanakan proses pembelajaran diharapkan siswa dapat
mengetahui, memahami, mengaplikasikan, dan terampil dalam memecahkan
masalah-masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
6
![Page 7: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Deskripsi Prinsip Belajar
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah
pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka
pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar,
yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar.
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak, dan sumber
motivasi agar PBM dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan
peserta didik.
Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies
Suatu komunikasi terbuka antara pendidik dengan peserta didik sehingga
siswa termotivasi belajar yang bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh
dan kegiatan praktek yang diberikan pendidik lewat metode yang
menyenangkan siswa.
Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan
guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang
dilakukan dapat mencapai hasil yang harapkan. Prinsip-prinsip belajar juga
memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar
para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran.
4. Prinsip-prinsip Belajar dalam Pembelajaran
Kegiatan belajar pada hakekatnya bersifat individual, seorang berbeda
dengan yang lain tergantung dari subyek yang bersangkutan. Namun
demikian disamping adanya perbedaan-perbedaan yang bersifat individual
tetapi terdapat pula persamaan-persamaan, yaitu hal-hal yang bersifat umum.
Bertolak dari hal-hal yang bersifat umum ini, banyak teori, konsep dan
gagasan yang mengetengahkan tentang belajar yang baik, efektif dan efisien.
Kalau diidentifikasikan dari hakekat belajar, hukum-hukum belajar dan ciri-
ciri yang baik dari belajar, maka diperolah petunjuk yang dapat digunakan
sebagai prinsip belajar yang baik, efektif dan efisien sebagai berikut:
7
![Page 8: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Prinsip sadar tujuan
Makin tinggi kesadaran dan kejelasan tentang tujuan belajar, akan
makin tinggi pula tingkat efektifitas dan efisiensi proses dan hasil belajar.
Karena itu pebelajar hendaknya berusaha untuk menyadari dan
memperjelas tujuan belajarnya, dan bagi pembelajar berkewajiban
mengkomunikasikan tujuan pembelajarannya.
2. Prinsip perhatian, minat dan motivasi
Perhatian minat dan motivasi saling berkaitan erat. Dari perhatian
dapat menimbulkan minat, dan sebaliknya. Minaat dan perhatian dapat
menjadi sumber motivasi dan sebaliknya motivasi dapat menimbulkan
minat dan perhatian.
a. Perhatian merupakan conditio sine quanon (syarat mutlak) bagi
keberhasilan belajar. Hasil belajar sangat dipengaruhi kualitas
perhatian subjek yang belajar. Makin tinggi kualitas
perhatiannya akan makin tinggi pula proses dan hasil
belajarnya.
b. Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar (Sumadi S.
1983:10). Kalau seseorang tidak mempelajari sesuatu, kecil
kemungkinan untuk dapat berhasil mempelajari hal tersebut,
sebaliknya seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat,
maka besar kemungkinan hasilnya akan lebih baik. Apabila
seseorang kurang berminat terhadap sesuatu yang harus
dipelajari, di harapkan berusaha meningkatkan perhatian yang
di sengaja agar makin lama dapat timbul minatnya, atau
usahakan mengkaitkan yang di pelajari dengan salah satu pusat
minat yang sudah ada.
c. Motivasi belajar adalah kondisi psikologi yang mendorong
seseorang untuk belajar. Hasil belajar akan meningkat apabila
motivasi pelajar bertambah. (sumadi, S.1993:12). Motivasi
dapat berasal dari dalam diri individu (motif intrinsik), dan
dapat berasal dari luar individu (motif ekstrinsik).
8
![Page 9: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/9.jpg)
3. Prinsip kesiapsiagaan
Thorndike menyebut sebagai hukum kesiap siagaan (law off
readiless). Belajar akan lebih berhasil apaabila pebelajar memang dalam
keadaan siap untuk belajar. Dengan adanya kesiapan, maka yang
bersangkutan akan melakkukan kegiatan belajar dengan sepenuh hati,
sehingga akan memperlancar proses daan meningkatkan hasil belajarnya.
4. Prinsip latihan
Thorndike menyebut sebagai hukum latihan (law off exercise).
Prinsip ini juga di sebut prinsip ulangan yang disebut ‘repotitioest mater
studiorum’ atau ‘practice makes perfect’. Latihan tentunya perlu di ulang-
ulang atau dalam latihan di samping ada unsur mengulang sekaligus ada
unsur melakukan (praktek) tentangg yang di pelajari. Makin banyak
latihan atau ulangan atau melakukan akan lebih baik hasil belajarnya.
5. Prinsip aktivitas
Belajar memang merupakan aktivitas pebelajar, baik aktivitas
mental maupun aktivitas fisik. Belajar yang baik tentunya di tuntut adanya
aktivitas pebelajar dengan penuh kesungguhan (aktivitas sejati), baik
aktivitas mental maupun fisik. Untuk aktivitaqs belajar tentunya perlu
didukung oleh kekuatan jasmaninya, kesehatan dan kesegaran jasmani
serta faktor pendukung lain.
6. Prinsip keterlibatan langsung (mengalami hal yang sebenarnya)
Dengan mengalami sendiri (pengalaman sendiri), mengamati
sendiri, mencoba sendiri, mempraktekkan sendiri, akan menjadikan hasil
belajar lebih berkesan dan lebih tahan lama dan bermakna.
7. Prinsip berani menghadapi masalah atau kesulitan
Pebelajar harus menyadari bahwa dalam upaya memperoleh
sesuatu yang diinginkan tidak selalu dapat dicapai dengan mudah, karena
itu apabila menghadapi kesulitan atau masalah dirinya harus berani
9
![Page 10: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/10.jpg)
menghadapinya dan berusaha untuk mengatasi kesulitan atau
memecahkannya. Dengan keberanian berusaha untuk mengatasi kesulitan
akan dapat menjaga kelangsungan proses mencapai keinginannya
(tujuannya).
8. Prinsip dampak keberhasilan atau prinsip pemberian balikan
Hasil belajar akan menimbulkan dampak yang menyenangkan
(kalau berhasil baik) dan tidak menimbulkan dampak yang tidak
menyenangkan (kalau tidak berhasil). Dengan kata lain hasil belajar yang
sukses (baik) akan menjadi reinforcement (penguat) dan hasil belajar yang
gagal (tidak baik) akan menjadi nestapa (dissafisfier) yang menghambat
atau melemahkan kegiatan belajar. Pebelajar akan mengharapkan dapat
segera mengetahui hasil belajarnya karena itu segera memberikan hasil
belajar sebagai balikan dari fihak pembelajar memang sangat penting. Bagi
pebelajar yang berhasil jelas akan menambah semangat belajarnya dan
bagi mereka yang belum berhasil dapat segera diberi motivasi agar
meningkatkan kualitas belajarnya.
9. Prinsip perbedaan individual
Tidak ada dua orang yang benar-benar sama, seorang berbeda
dengan yang lain dalam berbagai hal, baik perbedaan yang berasal dari
sifat-sifat heridity maupun perbedaan yang berupa pengalaman atau
pengaruh dari luar serta perbedaan perolehan selama perjalanan dan
perkembangan hidupnya serta perolehan atas usaha belajarnya.
10. Prinsip reaksi ganda (law multiple response )
Apabila dalam kegiatan belajar ternyata dengan satu cara belum
dapat memecahkan masalah ada kecenderungan untuk mencari cara lain
dan seterusnya sampai berhasil (trial and error). Bagi pebelajar sebaiknya
meskipun dengan satu cara telah dapat berhasil maka akan lebih baik dan
lebih mantap hasilnya kalau dicoba pula dengan cara yang lain (Multi
metode).
10
![Page 11: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/11.jpg)
11. Sikap individu (law of attitude)
Belajar akan lebih lancar dan berhasil apabila pebelajar
mempunyai sikap positif atau senang terhadap yang dipelajari atau
termasuk sumber belajar dan narasumbernya. Sebaliknya bila pebelajar
tidak memiliki sikap psitif atau tidak senang terhadap bahan atau sumber
atau narasumbernya akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.
Upayakan adanya situasi kondisi dan komuikasi yang menimbulan sikap-
sikap positif agar proses dan hasil belajar lebih baik.
12. Prinsip konteks
Belajar akan lebih mudah apabila dapat dikaitkan atau
mengkaitkan apa yang sudah dimiliki atau diketahui atau dimengerti.
Dengan mengkaitkan bahan baru dengan bahan yang sudah dimiliki akan
memperkuat kebermaknaan bahan baru. Prinsip ini juga sering disebut
sebagai prinsip appersepsi.
13. Prinsip pemahaman
Psikologi gestal sangat mengutamakan terjadinya insight dalam
belajar, bahkan dikatakan bahwa inti belajar adalah diperolehnya
pemahaman. Karena itu belajar yang baik harus berusaha sampai mencapai
pemahaman yang sebenarnya (bukan sekedar tahu, sekedar hafal saja).
11
![Page 12: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/12.jpg)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku
individu sebagai hasil dari pengalaman.
2. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke
arah yang lebih baik.
3. Prinsip Belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak, dan sumber
motivasi agar PBM dapat berjalan dengan baik antara pendidik
denganb peserta didik.
4. Prinsip –prinsip belajar dalam pembelajaran yaitu:
a. Prinsip sadar tujuan
b. Prinsip perhatian, minat dan motivasi
c. Prinsip kesiap-siagaan
d. Prinsip latihan
e. Prinsip aktivitas
f. Prinsip keterlibataan lanngsung (mengalami hal yang sebenarnya)
g. Prinsip berani menghadapi masalah atau kesulitan
h. Prinsip dampak keberhasilan atau prinsip pemberian balikan
i. Prinsip perbedaan individual
j. Prinsip reaksi ganda (law of multiple response)
k. Sikap individu (law of attitude)
l. Prinsip konteks
12
![Page 13: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/13.jpg)
m. Prinsip pemahaman
3.2. Saran
Seharusnya pembelajar dalam melakukan pembelajaran memperhatikan prinsip-
prinsip belajar serta penerapannya untuk mencapai hasil yang diharapkan.
13
![Page 14: Kel.1 Prinsip Dan Implikasi Pembelajaran](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082614/5695d02b1a28ab9b029147dc/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, H. dkk. 1997. Belajar Pembelajaran 1. Surabaya: University Press
IKIP Surabaya
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/25/prinsip-prinsip-belajar/
14