kekurangan serat
DESCRIPTION
KesehatanTRANSCRIPT
Kekurangan Serat
Ada empat tanda utama yang perlu diperhatikan saat Anda kekurangan serat, seperti yang dilansir
HealthHints.
1. Sembelit
Indikasi sembeli bisa dilihat dari kurangnya Anda melakukan buang air besar dalam sepekan, serta
feses keras dan kering. Selain itu, sembelit juga bisa muncul karena kurang olahraga dan pengaruh
obat-obatan yang dikonsumsi. Untuk mengantisipasi hal ini, ada baiknya Anda mulai sering
mengonsumsi apel, wortel, brokoli, dan biji-bijian secara bertahap. Kelima makanan ini memiliki
kandungan serat yang bagus. Selain itu, upayakan untuk banyak minum air dan berolahraga secara
teratur.
2. Berat badan bertambah
Serat membuat Anda cepat kenyang, tapi dengan kualitas nyaman. Bila tidak mengalami perasaan
itu, ada baiknya Anda mulai mengonsumsi serat sebanyak 25-35 gram sehari.
3. Fluktuasi kadar gula
Penyakit-penyakit seperti diabetes melitus dan sulit mengontrol kadar gula darah, salah satu faktor
pemicunya ialah kurang serat. Untuk mengantisipasinya, tambahkan beberapa produk segar dan
makanan tinggi serat dalam diet Anda.
4. Mual terkait dengan diet
Konsumsi kalori yang sebagian besar diperoleh dari makanan tinggi protein atau rendah karbohidrat
tidak hanya menaikkan kolesterol, tapi juga membuat Anda lemah, mual, dan lelah. Karena itu,
tingkatkan asupan serat dan kurangi makanan berlemak.
B. Penyakit Akibat Kurangnya Konsumsi Serat
1. Kolesterol tinggi atau penyakit jantung
Hasil studi menunjukkan bahwa makanan yang rendah kandungan kolesterol dan lemak jenuhnya,
serta tinggi akan sayuran dan gandum utuh, dapat menurunkan kolesterol sebanyak 0,5% hingga
2% untuk setiap gram serat yang larut dalam air dan dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam
air bersifat mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkannya dari sistem pencernaan.
Hal inilah yang membuat kolesterol dalam darah turun, dan mengurangi penyimpanan kolesterol
dalam pembuluh arteri. Serat yang larut dalam air akan membentuk substansi dalam bentuk seperti
gel. Sumber serat yang larut adalah oats, legume (buncis, kacang polong, kacang kedelai), apel,
pisang, buah beri, barley, dan beberapa sayuran.
2.Diabetes
Serat tak hanya membantu penanganan diabetes, tetapi juga menjadi pencegahan yang efektif. Diet
kaya serat terbukti mampu mengurangi risiko diabetes hingga 28%. Sedangkan pola makan tinggi
gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko wanita dalam menciptakan diabetes tipe II.
3. Kanker
Sekitar 1/3 kematian akibat kanker diakibatkan oleh pola makan yang salah, demikian menurut
National Cancer Institute. Menurut hasil penelitian, diet yang rendah lemak dan tinggi serat seperti
gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran, dapat mengurangi risiko beberapa kanker, termasuk
kanker usus dan kanker anus.
4. Hemorrhoids
Hemorrhoids, atau vena yang membengkak di dekat anus dan usus besar bagian bawah, dapat
berkembang ketika dipaksa mendorong atau mengejan saat BAB. Mengonsumsi makanan yang
kaya serat seperti sayuran dan gandum utuh, serta minum cukup banyak air, dapat membantu
mencegah dan menyingkirkan hemorrhoids. Karena, feses yang Anda hasilkan lunak, sehingga
mampu melewati sistem pencernaan dengan mudah. Bila feses keras sehingga menimbulkan
perdarahan, segera konsultasikan dengan dokter. Hal ini bisa merupakan tanda masalah kesehatan
yang lebih serius.
5. Irritable bowel syndrome (IBS)
Saat perut bergejolak, saraf-saraf dan otot-otot pada usus besar menjadi sangat sensitif terhadap
beberapa makanan. Hasilnya, perut bisa kram, kembung, ingin kentut terus karena penuh gas,
diare, dan konstipasi. IBS memang tidak ada obatnya, namun gejalanya dapat dikurangi dengan
mengonsumsi obat-obatan, mengurangi stres, dan menghindari pemicunya, seperti makanan
berlemak, alkohol, dan minuman bersoda. Serat, seperti yang terdapat pada dedak atau bekatul,
gandum utuh, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi), karena membuat
feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong), sehingga anda tak perlu ngeden untuk
mengeluarkannya.