kekuatan tarik dan kepadatan tali kertas dari .... dianmas (hal 125 - 138 _suryanto, dkk - polines)
TRANSCRIPT
KEKUATAN TARIK DAN KEPADATAN TALI KERTAS DARI BAHAN LIMBAH KERTAS CRAFT UNTUK ANYAMAN MEBEL
Suryanto1), Iwan Hermawan2) & Suharto3) 1, 3) Jurusan Teknik Mesin, 2) Jurusan Administrasi Biaga
Politeknik Negeri Semarang
Abstrak
Mebel dengan anyaman tali kertas dari limbah kertas craft yang dibuat oleh UKM Salsa Meubel, Sukoharjo, Jawa Tengah telah mampu menembus pasar ekspor. Pengujian kualitas tali kertas dengan pendekatan teoritik distribusi beban tali pada anyaman dilakukan untuk mengetahui apakah kekuatan tali kertas memenuhi beban teoritik yang dimodelkan. Hasilnya tali kertas limbah kertas craft memiliki kekuatan sebesar (N/mm2) dan kepadatan tali kertas sebesar 2,636 (gram/m). Kekuatan tali kertas tersebut jauh lebih besar dari pada beban tegangan tarik tali tali kertas σr (sebesar 0,075 N/mm2). Dengan demikian kekuatan tali kertas mampu menahan beban pada pemakaian mebel (kursi) dengan aman.
Kata kunci: kekuatan tarik tali kertas craft anyaman mebel.
1. PENDAHULUAN
Ada banyak cara pemanfaatan limbah kertas, misalnya, dibuat sebagai bahan kertas
dengan cara dihancurkan, dan diproses menjadi kertas daur ulang, dikumpulkan dan
dipasok ke pabrik kertas, degunakan sebagai campuran beton ringan, dan lain-lain. Menurut
Dhenok (http://wrm-indonesia.org) dan Hartono (2011), gaya hidup ramah lingkungan
dikenal pula dengan semboyan 3R: Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat
kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan
mendaur ulang sampahsampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur
ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur
ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan. Sementara itu, beton ringan
dengan memanfaatkan limbah kertas telah dikembangkan oleh Gunarto (2008), yaitu salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas campuran kertas dan semen sebagai bahan pembuat
panel beton ialah dengan memberikan bahan tambah.
Pemanfaatan limbah kertas craft menjadi tali kertas bahan anyaman mebel adalah
salah satu bentuk kreatif yang sangat unit. Pemilik UKM Salsa Mebel di desa. Trangsan,
Gatak, Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah mengembangkan produk anyaman mebel dengan
memanfaatkan limbah kertas craft atau limbah kertas semen menjadi tali kertas, yang
selanjutnya diijadikan bahan anyaman mebel. Keunikan produk mebel ini sangat menarik
minat pembeli luar negeri. Berbagai desain meja, kursi dan berbagai barang kerajinan
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 125
lainnya dapat dibuat dengan menganyam tali kertas pada rangka produk mebel. Limbah
kertas craft yang sangat murah harganya, setelah dibuat tali, dan kemudian dianyam pada
rangka mebel, serta finishing dengan pernis menjadi produk mebel yang unik, khas dan
sangat diminati konsumen di berbagai negara Eropa, dan Asia. Bahan kertas craft dan tali
kertas hasil pemilinnya dilukiskan Gambar 1. Sementara itu proses penganyaman dan kursi
anyaman dari tali kertas dilukiskan Gambar 2.
Gambar 1. Limbah Kertas Craft untuk Bahan Tali Kertas
Gambar 2. Proses Penganyaman Tali Kertas Pada Rangka Kursi
Dari UKM Salsa Mebel diproduksi berbagai desain meja, kursi dan bentuk
kerajinan lainnya dengan menganyamkan tali kertas pada rangaka yang terbuat dari kayu.
Kekuatan tali kertas setelah dianyam pada rangka kayu ternyata memiliki kekuatan yang
mampu menahan beban orang yang duduk di atasnya. Selain dari pada itu, penampilan
mebel dengan anyaman tali kertas sangat unik, dan sekilas tidak menampakkan bahan
bakunya berasal dari kertas limbah. Tali kertas yang dibuat dengan cara memilin potongan
kertas craft lebar 5 cm dan panjang sampai 14 meter setelah dipilinmenjadi kertas
berukuran diameter 2 s.d. 2,5 mm panjang 13 meter ternyata memiliki kekuatan tarik yang
cukup untuk menahan beban orang dengan aman. Beberapa jenis produk mebel dengan
anyaman tali kertas limbah disajikan berikut ini.
Produk mebel dengan anyaman tali kertas yang berasal dari limbah kertas
merupakan satu contoh indsutri kreatif yang unik, karena produk tersebut memiliki nilai
126 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
harga yang tinggi (Rp 300.000 tiap kursi), pada hal berasal dari limbah kertas yang nilainya
sangat rendah. Kemampuan pengrajin membuat bahan tali kertas dipadu dengan
keterampilan serta kreativitas menganyam menghasilkan produk kerajinan kualitas ekspor.
Kualitas bahan baku utama, yaitu tali kertas harus terjaga kualitasnya agar kursi dan meja
yang dihasilkan aman dan nyaman diipergunakan. Hal ini berarti perlu pengkajian kualitas
tali kertas yang tidak bisa dilepaskan dari proses pembuatannya.
B. SUMBER INSPIRASI
Variabel kualitas tali kertas berdasarkan proses pembuatan dan tujuan
penggunaannya sebagai bahan anyaman mebel dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam,
yaitu kekuatan tarik dan kepadatan tali kertas.
Kekuatan tarik kertas diukur dengan rumus
………………………………………………………………….. (1)
di mana σ = kekuatan tarik maksimum dalam satuan [N/mm2]; F = gaya tarik maksimum
sampai tali kertas putus [N]; dan A = luas penampang tali kertas dianggap bulat [mm2].
Luas penampang tali dihitung dengan rumus
…………………………………………………….…………..(2)
di mana A = luas penampang dalam [mm2]; dan d = diameter tali dalam [mm].
Kepadatan tali kertas diukur dengan menimbang berat tali kertas dengan panjang
tertentu. Sampel tali kertas dengan panjang tertentu (lihat Tabel 2) ditimbang, kemudian
kepadatan tali kertas dihitung dengan rumus:
………………………………………………….………………...(3)
di mana ρ = kepadatan tali dalam [gram/meter]; W = massa tali dalam [gram]; dan panjang
sampel dalam [meter].
Luasan beban orang duduk di kursi anyaman bisa diperkirakan memenuhi bidang
tempat duduk A = 77 x 64 cm = 4928 cm2, seperti ditujukkan Gambar 42. Luasan tersebut
tidak seluruhnya berkontak langsung dengan bagian tubuh orang yang mendudukinya.
Luasan efektif diperkirakan sebesar 50 s.d. 60 % luas bidang tempat duduk tersebut.
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 127
Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft
Gambar 3. Pembebanan pada kursi anyaman tali kertas pada luas bidang 77 cm x 64 cm
Dengan demikian luasan efektif sebesar (Ae)
…………………………………………………………(4)
di mana Ae – luasan efektif yang berhubungan langsung dengan bagian orang yang duduk,
dan A – luas bagian kursi untuk diduduki. Persentasi ini bisa ditetapkan berbeda menurut
variasi luas bidang tempat duduk yang berbeda dan desainnya.
Gambar 4. Analisis Titik-titik anyaman tali (TST) penahan beban
A B
D C
9 cm
12 cm
77 cm 64 cm
Beban
128 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
Faktor rasio jumlah TST persatuan luas sebesar (f) adalah:
(TST/cm2)
di mana f – rasio jumlah TST persatuan cm2. Besaran rasio ini bisa berbeda pada variasi
desain anyaman yang berbeda. Dalam perhitungan ini rasio didasarkan pada analisis pada
Gambar 4.
Besarnya f menentukan jumlah TST pada luasan efektif bidang tempat duduk.
Jumlah n (TST) bidang tempat duduk dihitung dengan persamaan
...............................................................................................................(5)
Besarnya beban orang yang duduk sesungguhnya bervariasi bergantung berat badan,
cara duduk, dan posisi bidang yang diduduki. Untuk perhitungan ini ditetapkan maksimum
sebesar 100 (kg) atau W = 1000 (N). Beban W ini ditopang oleh sejumlah TST, sehingga
beban tiap TST adalah
................................................................................................... (6)
di mana - beban tiap titik silang tali, W – beban orang yang duduk, dan n – jumlah
titik silang tali (TST).
Beban tiap titik silang tali dilukiskan Gambar 44 berikut ini.
Beban wtst di tiap titik silang tali ditahan oleh 2 (dua) tali, sehingga tiap tali menahan beban
sebesar 0,5 wtst. Pembebanan tiap tali kertas dengan pendekatan distribusi beban pada titik
silang tali secara seragam menghasilkan sistem pembebanan tiap tali seperti dilukiskan
Gambar 45. Beban sebesar 0,5 wtst pada tiap tali tunggal menimbulkan defleksi sudut
sebesar α = 5o, dengan demikian besarnya gaya tarikan tali sebesar Ft yang dihitung dengan
trigonometri. Sudut defleksi tali α = sudut PAB. Sudut PQS = sudut PRS = 2 α. Segitiga
wtst
tali kertas
Gambar 5. Titik Silang Tali dengan Beban wtst
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 129
Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft
PQS adalah segitiga sama kaki sehingga sudut QPS = sudut QSP. Besarnya sudut QPS = ½
(180o- sudut PQS) = ½ (180o- 10o) = 85o.
Beban tarikan tali kertas (Ft) dihitung dengan rumus cosinus:
……………………………(7)
di mana Ft – beban tarik pada tali tunggal, QS –komponen vektor yang sama dengan PR
(QS = Ft), PS- adalah vector 0,5 wtst, sudut PQS = 2 α.
Selanjutnya sehingga diperoleh perrsamaan
……………………………………………………….(8)
Pola perhitungan beban tali kertas (Ft) pada kursi anyaman sebagaimana diuraikan tersebut
didasarkan pada distribusi beban seragam pada titik tali silang anyaman, di mana jumlah
titik tali silang tali (TST) dihitung berdasarkan rasio jumlah TST persatuan luas bidang
tempat duduk efektif. Pendekatan distribusi seragam pada titik silang tali digunakan untuk
memprediksi standar kualitas tali yang aman untuk pembuatan kursi yang dianyam
menggunakan tali kertas jenis TKC.
Bedasarkan hasil perhitungan Ft selanjutnya dihitung tegangan tarik beban nyata tali
dengan persamaan
………………………………………………………………(9)
di mana σr – tegangan tarik beban nyata tali, Ft – beban tarik tali tunggal, dan A – luas
penampang tali. Jika besarnya σr lebih kecil atau sama dengan pada σt tali dari hasil
pengujian tarik tali, maka kualitas tali tersebut memenuhi standar untuk bahan pembuatan
anyaman mebel. Jika σr lebih besar daripada σt tali dari hasil pengujian tarik tali, maka
kualitas tali tersebut tidak memenuhi standar untuk bahan pembuatan anyaman mebel.
Dalam bentuk rumusan matematis pernyataan tersebut adalah
…………………………………………………………… (10)
di mana σr - tegangan tarik tali kertas nyata pada anyaman, dan σ – tegangan talrik tali
kertas hasil pengujian tarik.
130 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
C. METODE
(1) Bahan
Bahan uji tali kertas adalah tali kertas yang dihasilkan dari proses pemilinan kertas
oleh UKM 1 berupa tali TKC berukuran diameter d = 2 mm, dan proses pemilinan oleh
UKM 2 berupa tali TKK dengan ukuran d = 2,5 mm dan d = 4 mm. Pengukuran diameter
kertas dilakukan dengan jangka sorong (vernier caliper). Bahan uji tali kertas tersebutr
kemudian dipersiapan sebagai sampel untuk pengujian kekuatan tarik dan sampel untuk
pengujian kepadatan tali kertas seperti disajikan tabel berikut ini.
Tabel 1. Sampel untuk pengujian tarik tali kertas
Jenis Tali kertas Ukuran panjang (L) mm
Diameter (d) mm
Jumlah sampel
(1) TKC (Tali Kertas Craft) 200 2 5
Tabel 2. Sampel untuk pengujian kepadatan tali kertas
Jenis Tali kertas Ukuran panjang (L) mm
Diameter (d) mm
Jumlah sampel
(1) TKC (Tali Kertas Craft) 150 2 5
(a) TKC (b) TKK Gambar 7. Sampel Tali Kertas Craft (a) dan Tali Kertas Koran (b)
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 131
Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft
(2) Alat
a. Pengukuran sampel
Pengukuran sampel untuk mendapatkan data panjang sampel dan diameter sampel
dilakukan dengan jangka sorong (vernier caliper) sperti diperlihatkan Gambar 32. Hasil
Pengukuran panjang dan diameter sampil diajikan pada Tabel 1 dan 2.
b. Pengujian kekuatan tarik tali kertas
Pengujian kekuatan tarik tali kertas dilakukan di Laboratorium Mesin, Jurusan
Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang. Mesin uji tarik yang dipergunakan adalah
mesin uji tarik universal (universal Testing machine) dengan spesifikasi sebagai berikut:
Nama Alat : Universal Testing Machine Merk : Tarno Grocki-Prüfsysteme Hottinger Balwin Messtechnik (HBM) Grossanzeiger GA 03V/483 Type : UPH 100 KN Kom. Nr. :82/80514-5-17314/440 Alb. Von Tarnogrocki GmbH-4240 Emmerich am Rhein/Materialprüfmaschinen
Pengukuran kekuatan tali kertas dilakukan dengan mesin uji tarik (tensile testing machine)
seperti terlihat pada Gambar 9.
Gambar 8. Sampel Tali Kertas Craft dan Tali Kertas Koran untuk pengujian kepadatan tali kertas
132 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
Masing-masing ujung sampel tali kertas sepanjang 50 mm dijepit pada rahang
penarik pada mesin uji tarik, sehingga panjang kedua ujung jepitan tali berjarak 100 mm.
Kemudian gaya tarik dikenakan pada kedua ujung jepitan tali kertas hingga putus. Gaya
tarik hingga putus terukur pada penunjuk ukuran gaya tarik maksimum.
Setelah pengujian sampel tali kertas putus (lihat Gambar 37) dan menghasilkan data
kekuatan tarik dalam satuan gaya persatuan luas (N/mm2). Kekuatan tarik ini menunjukkan
kualitas kekuatan kertas terhadap beban tarik.
c. Pengujian kepadatan tali kertas
Timbangan yang dipergunakan, lihat Gambar 10, adalah timbangan digital dengan
spesifikasi sebagai berikut:
Nama : Timbangan
Type : A & D Company Limited
Seies : HR 200 CE N 92
Max. : 210 g
d : 0,1 mg
Penunjuk ukuran
gaya tarik (N)
Penempatan
sampel tali kertas
F
F
Gambar 9. Pengukuran Kekuatan Tarik Tali Kertas dengan Mesin Uji Tarik
d
Gambar 10. Timbangan digital HR 200 A & D Company Limited
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 133
Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft
D. KARYA UTAMA
Limbah kertas craft berupa sisa potongan yang sudah tidak dimanfaatkan lagi,
dipotong-potong selebar 5 cm dengan panjang samapai 13 atau 14 meter. Potongan tersebut
kemudian dipilin menjadi tali kertas dengan cara sebagai berikut:
(1) Satu ujung kertas diikat pada satu tiang, sedang ujung lainnya dikaitkan pada pengikat
yang terpasang pada pencekam mesin bor sebagai pemintal; mesin bor dipegang
orang pertama. Mesin bor listrik digerakkan dengan daya listrik 400 watt dengan 2500
rpm;
(2) Campuran lem fox dengan air dan busa spon disiapkan;
(3) Dengan menggunakan busa spon yang telah dibasahi lem fox, ujung kertas yang
terpasang di penjepit bor dicekam sambil digeserkan perlahan-lahan menuju titik
ikatan ujung kertas pada tiang oleh orang kedua, seraya mesin bor dihidupkan untuk
pemintalan dan pengeleman secara serempak.
(4) Tali kertas hasil pemilinan dikeringkan dalam tempat yang teduh selama 24 jam.
Dengan cara diatas terjadilah proses pemintalan kertas bekas oleh putaran mesin bor
dan pengeleman secara serempak yang menghasilkan satu tali kertas kurang lebih
sepanjang 10 meter dengan waktu rata-rata 20 detik.
Berdasarkan proses pembuatan tali kertas tersebut maka hasil tali kertas memiliki
kualitas yang bergantung pada: pemilinan arah jenis kertas, bahan lem, ukuran lebar
potongan kertas, banyaknya puntiran, dan kecepatan membujur panjang tali/kertas. Bahan
lem sudah diketahui dan dipilih berdasarkan pengalaman, sedangkan ukuran lebar yang
memberikan hasil tali yang baik lebar 4 s.d. 5 cm. Sementara itu, banyaknya puntiran dan
besarnya kecepatan pemilinan arah membujur panjang tali/kertas sesungguhnya sangat
menentukan kualitas kertas. Kedua variabel ini sangat menentukan kualitas kertas
khususnya untuk tali kertas sebagai bahan anyaman mebel.
Untuk pengukuran kualitas kertas ini dipilih pendekatan praktis sesuai kebutuhan
tali kertas sebagai bahan anyaman (mebel dan kerajinan tangan) yaitu: (1) Standar ukuran
diameter tali: 2,0 s.d. 2,5 mm; (2) Kekuatan tarik dalam N/mm2; dan (3) Kepadatan tali
dalam gram/meter. Pengujian kualitas tali kertas didasarkan pada hasil pengukuran ukuran
diameter, kekuatan tarik dan kepadatan tali.
134 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
Tujuan pengujian tali kertas untuk (1) mengukur besarnya kekuatan tarik tali kertas
dalam (N/m2) dan kepadatan tali kertas dalam (kg/m), dan (2) menganalis model
pembebanan tarik pada anyaman kursi dengan tali kertas limbah.
E. ULASAN KARYA
Kekuatan Tali Kertas
Hasil pengujian kekuatan tarik tali kertas jenis TKC disajikan dalam tabel berikut
ini. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diperoleh gaya tarik maksimum (Fmax) rerata
sebesar 155 (N). Luas penampang tali jenis TKC dengan diameter d = 2 mm sebesar A =
(π/4)d2 = 3,14 (mm2).
No. Spesimen
Diameter d (mm)
F max. (N)
1 2 175
2 2 125
3 2 175
4 2 150
5 2 150
Rerata 2 155
Dengan perhitungan tersebut maka kekuatan tarik (σ) tali kertas jenis TKC sebesar
(N/mm2)
Berdasarkan hasil pengukuran kekuatan tarik tali kertas hasil pengukuran disajikan berikut
ini.
Jenis Kertas Limbah
Jenis Tali Kekuatan Tarik Bahan kertas
σ (N/mm2)
Craft TKC 2 mm 49,36
Kepadatan Tali Kertas
Hasil pengujian kepadatan tali kertas TKC disajikan tabel berikut ini. Berdasarkan data
tersebut. Besarnya berat W rerata sebesar (N) dengan panjang L = 0,15 m, maka kepadatan
sebesar ρ
= 2,636 (gram/m)
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 135
Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft
Tabel Kepadatan Tali TKC 2 mm
No. Spesimen
Berat (gram)
Panjang L (m)
1 0,4265 0,15
2 0,3985 0,15
3 0,3742 0,15
4 0,4039 0,15
5 0,3741 0,15
Rerata 0,3954 0,15
Perhitungan Beban Tali dan Tegangan Tarik beban nyata tali.
Perhitungan ini didasarkan pada kursi dengan anyaman tali kertas jenis TKC yang
dihasilkan pengrajin UKM Salsa Mebel di desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo (lihat Gambar
42). Ukuran bidang tempat duduknya adalah A = 77 cm x 64 cm = 4928 cm2. Luas dudukan
efektif dihitung dengan rumus Ae = 60% x 4928 (cm2) = 2956,8 (cm2).
Jumlah titik tali silang (TST) dihitung dengan rumus
(TST/cm2)
Beban tiap tali silang dihitung berdasarkan beban maksimum orang duduk pada
kursi sebesar W = 100 (kg) atau W = 1000 (N). Selanjutnya beban tiap titik tali silang (wtst)
adalah
Beban pada tali tunggal pada tiap titik tali silang sebesar 0,5 wtst = 0,92765 (N). Beban ini
menimbulkan tarikan pada tali tunggal (Ft) yang dihitung dengan persamaan
Luas penampang tali kertas TKC dihitung dengan rumus
Ukuran tali kertas jenis TKC d = 2 mm, sehingga
136 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
Dengan demikian besarnya tegangan tarik nyata tali kertas (σr) berdasarkan beban tarik tali
tunggal (Ft) hasil perhitungan tersebut adalah
σr = 0,075 (N/mm2)
Hasil pengujian kekuatan tarik tali kertas jenis TKC (N/mm2).
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut tegangan tarik tali tali kertas σr (sebesar 0,075
N/mm2) lebih kecil dari pada (N/mm2), maka kualitas kekuatan tarik tali kertas
aman mendukung beban.
Dengan demikian kualitas tali kertas yang dibuat dari kertas kraft limbah sebagai
bahan baku pembuatan mebel memenuhi standard kualitas. Hasil perhitungan kekuatan tali
kertas dengan pendekatan distribusi seragam pada titik silang tali dan pengujian tali kertas
dengan uji tarik membuktikan secara ilmiah bahwa kualitas tali kertas jenis TKC yang
dibuat sendiri oleh pengrajin UKM Mebel Salsa, di desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo
memenuhi standar kualitas sehingga kekuatan anyaman tali kertas pada produk mebel juga
memenuhi syarat kekuatan untuk diduduki dengan aman.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian kekuatan tarik dan kepadatan tali kertas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
(1) Kekuatan tali kertas TKC (tali kertas craft) sebesar (N/mm2)
(2) Kepadatan 2,636 (gram/m)
(3) tegangan tarik tali tali kertas σr (sebesar 0,075 N/mm2) lebih kecil dari pada
(N/mm2), maka kualitas kekuatan tarik tali kertas aman mendukung beban,
sehingga memenuhi syarat kualitas untuk bahan anyaman mebel seperti meja dan
kursi yang memerlukan keuatan menahan beban.
Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto 137
Kekuatan Tarik dan Kepadatan Tali Kertas dari Bahan Limbah Kertas Craft
G. DAMPAK DAN MANFAAT
Manfaat penelitian ini adalah pengembangan analisis kekuatan anyaman tali kertas
untuk kursi dengan pendekatan distribusi beban seragam pada titik silang tali anyaman
untuk mengevaluasi kelayakan tali kertas dari limbah kertas craft sebagai bahan anyaman.
H. DAFTAR PUSTAKA
(1) Gunarto, Arief, Iman Satyarno, & Kardiyono Tjokrodimuljo. 2008. Pemanfaatan
Limbah Kertas Koran Untuk Pembuatan Panel Papercrete. Dalam Jurnal: Forum
Teknik Sipil No. XVIII/2-Mei 2008. Hal 788.
(2) Dhenok. 2011. Kertas Daur Ulang. http://wrm-indonesia.org/16-09-2011
(3) Hartono, Rudi. 2011. Kreasi Mendaur Ulang Sampah. Malang: Petungsewu Wildlife
Education Center.
(4) http://en.wikipedia.org/wiki/Tensile_strength#Ductile_materials/17-09-011)
(5) Mott, R.L., 1985. Machine Elements in Mechanical Design, Columbus: Charles E.
Merril Publishing Company.
(6) Spotts, M.F., 1985. Design of Machine Elements. New Jersey: Prentice Hall, Inc.,
Englewood Cliffs.
I. PENGHARGAAN
Tim mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam membantu
kelancaran kegiatan tersebut anatar lain adalah, Mitrakerja UKM Salsa Mebel di desa.
Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Politeknik Negeri Semarang, Pimpinan Politeknik Negeri
Semarang
138 Suryanto, Iwan Hermawan, Suharto
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012