kejar paket

21

Click here to load reader

Upload: mohammed-taufik

Post on 05-Jul-2015

848 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEJAR PAKET

A Pendahuluan

Pembagunan pada hakikatnya adalah proses perubahan yang terus menerus

yang merupakan kemajuan dan perbaikan kearah tujuan yang ingin dicapai

Pelaksanaan pembangunan itu sendiri melibatkan seluruh lapisan masyarakat serta

ditujukan untuk kepentingan manusia Oleh karena itu menunda sebagai faktor yang

dapat menentukan arah keberhasilan pembangunan dimana pendidikan mempunyai

peranan sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup

bangsa

Pendidikan merupakan sektor penting yang berperan aktif dalam

meningkatkan pembangunan bangsa Apabila melihat kondisi masyarakat Indonesia

sekarang ini masih banyak yang belum mendapatkan pelayanan pendidikan terutama

untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah Mahalnya biaya pendidikan menjadi

faktor utama bagi masyarakat sehingga mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk

mengenyam pendidikan bahkan sampai sekolah dasar sekalipun

Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan mengakibatkan semakin

meningkatnya angka kemiskinan dan kebodohan Tidak jarang masyarakat yang

mengalami buta huruf sebagai konsekuensi dari kurangnya pendidikan bagi mereka

Untuk mengurangi masalah tersebut perlu adanya layanan pendidikan yang dapat

menyentuh masyarakat hingga lapisan bawah dimana pendidikan tidak hanya

memusatkan pada jalur pendidikan formal saja melainkan melalui jalur pendidikan

lain yaitu pendidikan non formal dan pendidikan informal

Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah

dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang tidak

mungkin terlayani pendidikannya di jalur pendidikan formal Program yang

diselenggarakan dalam Pendidikan Non Formal (PNF) meliputi PAUD Program

Kesetaraan Pendidikan Dasar Luar Sekolah Program Pemberantasan Buta Huruf

melalui Keaksaraan Fungsional Program Taman Bacaan Masyarakat Program

Pendidikan Perempuan Program Pendidikan Berkelanjutan Program Pemberdayaan

dan Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Program

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola program PLS dari oleh dan

untuk masyarakat

Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan program

pendidikan di jalur Pendidikan Luar Sekolah adalah terbentuknya Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat (PKBM) di tingkat daerah yang dikelola oleh lembaga

1

kemasyarakatan daerah setempat PKBM merupakan salah satu ujung tombak

pengembangan program PLSP ditingkat lapangan karena langsung bersentuhan

dengan masyarakat Dari sini diharapkan pengelola PKBM mampu mengembangkan

dirinya secara maksimal dalam melayani dan mengembangkan program

pemberdayaan di masyarakat1

B Pengertian

Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang

difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah

atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti

Cambridge dan IB (International Baccalureate) Kejar terdiri atas tiga paket Paket A

Paket B dan Paket C Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang

diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional

Pendidikan kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam

pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan non formal Yang

dimaksud pendidikan non formal adalah ldquo pendidikan yang teratur dengan sadar

dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketatrdquo

Dengan adanya batasan pengertian tersebut rupanya pendidikan non formal tersebut

berada antara pendidikan formal dan pendidikan informal2

Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur

pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara

SDMI Program Paket B setara SMPMTs dan Program Paket C setara SMAMA

yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pusat kegiatan

belajar Masyarakat (PKBM) atau satuan sejenis lainnya Dalam UU No 20 Tahun

2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri

atas pendidikan formal nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan

mengganti

Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka salah satu upaya yang ditempuh

untuk memperluas akses pendidikan guna mendukung pendidikan sepanjang hayat

adalah melalui pendidikan kesetaraan Pendidikan kesetaraan merupakan program

1 Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001hlm23

2 Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992 hlm79

2

pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup

Paket A (setara SD) Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMU)3

Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect ukuran pengaruh

fungsi dan kedudukan Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat (6) bahwa Hasil pendidikan nonformal

dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses

penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah

Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan4

Oleh karena itu pengertian pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan

nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal

tetapi kontens konteks metodologi dan pendekatan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep terapan tematik induktif yang

terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapan hidup berorientasi

kerja atau berusaha sendiri

Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan diberi catatan khusus

Catatan khusus ini meliputi pemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari (Paket A) pemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan

dunia kerja dan pemilikan keterampilan berwirausaha (Paket C) Perbedaan ini oleh

kekhasan karateristik peserta didik yang karena berbagai hal tidak mengikuti jalur

pendidikan formal karena memerlukan substansi praktikal yang relevan dengan

kehidupan nyata

C Landasan hukum

1 UUD 1945

rdquo hellipKemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan Kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan

Perdamaian abadi dan keadilan sosial helliprdquo

Pasal 28B ayat 1

ldquoSetiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan mafaat dari ilmu

3 httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

4 httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

3

pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas

hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo

2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS

Pasal 5 ayat (15)

1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu

5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan

pendidikan sepanjang hayat

Pasal 13 ayat (1)

1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya

3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS

Pasal 26 ayat (136)

1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan

atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak

usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan

pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan

kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik

6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program

pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga

yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada

standar nasional penilaian

bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang

sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan

SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat

dengan SMAMA adalah program paket C

bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C

mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah

SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan

yang lebih tinggi

4

4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991

Pasal 18

Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan

pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara

Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama

5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang

Program Paket A dan Kejar Paket C

6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan

menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan

7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program

paket C yang mencakup

bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum

bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan

Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan

berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni

a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan

SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan

pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C

bertujuan

Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan

5

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5

D Peranan dan tujuan

Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat

strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini

terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah

perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas

pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI

Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang

mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan

dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan

kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program

pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis

Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan

peningkatan mutu pendidikan6

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan

Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun

Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan

menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan

produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)

E Model Program Pendidikan Kesetaraan

Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan

kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan

kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang

pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi

pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7

5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

6

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di

Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura

Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran

pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat

ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat

pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat

harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya

Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan

nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan

lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan

PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk

sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk

Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan

dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah

Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam

kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya

sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat

memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan

dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih

relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah

memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan

mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri

Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang

tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan

mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-

anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya

semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket

C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian

Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi

masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah

7

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 2: KEJAR PAKET

kemasyarakatan daerah setempat PKBM merupakan salah satu ujung tombak

pengembangan program PLSP ditingkat lapangan karena langsung bersentuhan

dengan masyarakat Dari sini diharapkan pengelola PKBM mampu mengembangkan

dirinya secara maksimal dalam melayani dan mengembangkan program

pemberdayaan di masyarakat1

B Pengertian

Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang

difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah

atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti

Cambridge dan IB (International Baccalureate) Kejar terdiri atas tiga paket Paket A

Paket B dan Paket C Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang

diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional

Pendidikan kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam

pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan non formal Yang

dimaksud pendidikan non formal adalah ldquo pendidikan yang teratur dengan sadar

dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketatrdquo

Dengan adanya batasan pengertian tersebut rupanya pendidikan non formal tersebut

berada antara pendidikan formal dan pendidikan informal2

Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur

pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara

SDMI Program Paket B setara SMPMTs dan Program Paket C setara SMAMA

yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pusat kegiatan

belajar Masyarakat (PKBM) atau satuan sejenis lainnya Dalam UU No 20 Tahun

2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri

atas pendidikan formal nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan

mengganti

Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka salah satu upaya yang ditempuh

untuk memperluas akses pendidikan guna mendukung pendidikan sepanjang hayat

adalah melalui pendidikan kesetaraan Pendidikan kesetaraan merupakan program

1 Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001hlm23

2 Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992 hlm79

2

pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup

Paket A (setara SD) Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMU)3

Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect ukuran pengaruh

fungsi dan kedudukan Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat (6) bahwa Hasil pendidikan nonformal

dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses

penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah

Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan4

Oleh karena itu pengertian pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan

nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal

tetapi kontens konteks metodologi dan pendekatan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep terapan tematik induktif yang

terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapan hidup berorientasi

kerja atau berusaha sendiri

Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan diberi catatan khusus

Catatan khusus ini meliputi pemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari (Paket A) pemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan

dunia kerja dan pemilikan keterampilan berwirausaha (Paket C) Perbedaan ini oleh

kekhasan karateristik peserta didik yang karena berbagai hal tidak mengikuti jalur

pendidikan formal karena memerlukan substansi praktikal yang relevan dengan

kehidupan nyata

C Landasan hukum

1 UUD 1945

rdquo hellipKemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan Kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan

Perdamaian abadi dan keadilan sosial helliprdquo

Pasal 28B ayat 1

ldquoSetiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan mafaat dari ilmu

3 httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

4 httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

3

pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas

hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo

2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS

Pasal 5 ayat (15)

1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu

5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan

pendidikan sepanjang hayat

Pasal 13 ayat (1)

1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya

3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS

Pasal 26 ayat (136)

1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan

atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak

usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan

pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan

kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik

6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program

pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga

yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada

standar nasional penilaian

bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang

sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan

SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat

dengan SMAMA adalah program paket C

bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C

mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah

SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan

yang lebih tinggi

4

4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991

Pasal 18

Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan

pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara

Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama

5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang

Program Paket A dan Kejar Paket C

6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan

menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan

7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program

paket C yang mencakup

bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum

bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan

Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan

berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni

a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan

SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan

pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C

bertujuan

Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan

5

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5

D Peranan dan tujuan

Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat

strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini

terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah

perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas

pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI

Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang

mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan

dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan

kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program

pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis

Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan

peningkatan mutu pendidikan6

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan

Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun

Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan

menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan

produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)

E Model Program Pendidikan Kesetaraan

Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan

kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan

kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang

pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi

pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7

5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

6

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di

Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura

Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran

pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat

ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat

pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat

harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya

Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan

nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan

lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan

PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk

sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk

Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan

dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah

Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam

kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya

sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat

memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan

dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih

relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah

memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan

mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri

Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang

tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan

mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-

anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya

semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket

C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian

Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi

masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah

7

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 3: KEJAR PAKET

pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup

Paket A (setara SD) Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMU)3

Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect ukuran pengaruh

fungsi dan kedudukan Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat (6) bahwa Hasil pendidikan nonformal

dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses

penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah

Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan4

Oleh karena itu pengertian pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan

nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal

tetapi kontens konteks metodologi dan pendekatan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep terapan tematik induktif yang

terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapan hidup berorientasi

kerja atau berusaha sendiri

Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan diberi catatan khusus

Catatan khusus ini meliputi pemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari (Paket A) pemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan

dunia kerja dan pemilikan keterampilan berwirausaha (Paket C) Perbedaan ini oleh

kekhasan karateristik peserta didik yang karena berbagai hal tidak mengikuti jalur

pendidikan formal karena memerlukan substansi praktikal yang relevan dengan

kehidupan nyata

C Landasan hukum

1 UUD 1945

rdquo hellipKemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan Kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan

Perdamaian abadi dan keadilan sosial helliprdquo

Pasal 28B ayat 1

ldquoSetiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan mafaat dari ilmu

3 httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

4 httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

3

pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas

hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo

2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS

Pasal 5 ayat (15)

1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu

5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan

pendidikan sepanjang hayat

Pasal 13 ayat (1)

1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya

3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS

Pasal 26 ayat (136)

1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan

atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak

usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan

pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan

kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik

6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program

pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga

yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada

standar nasional penilaian

bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang

sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan

SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat

dengan SMAMA adalah program paket C

bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C

mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah

SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan

yang lebih tinggi

4

4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991

Pasal 18

Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan

pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara

Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama

5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang

Program Paket A dan Kejar Paket C

6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan

menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan

7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program

paket C yang mencakup

bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum

bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan

Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan

berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni

a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan

SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan

pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C

bertujuan

Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan

5

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5

D Peranan dan tujuan

Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat

strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini

terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah

perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas

pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI

Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang

mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan

dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan

kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program

pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis

Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan

peningkatan mutu pendidikan6

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan

Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun

Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan

menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan

produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)

E Model Program Pendidikan Kesetaraan

Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan

kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan

kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang

pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi

pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7

5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

6

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di

Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura

Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran

pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat

ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat

pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat

harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya

Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan

nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan

lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan

PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk

sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk

Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan

dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah

Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam

kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya

sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat

memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan

dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih

relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah

memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan

mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri

Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang

tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan

mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-

anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya

semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket

C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian

Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi

masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah

7

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 4: KEJAR PAKET

pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas

hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo

2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS

Pasal 5 ayat (15)

1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu

5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan

pendidikan sepanjang hayat

Pasal 13 ayat (1)

1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya

3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS

Pasal 26 ayat (136)

1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan

atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat

3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak

usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan

pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan

kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik

6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program

pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga

yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada

standar nasional penilaian

bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang

sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan

SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat

dengan SMAMA adalah program paket C

bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C

mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah

SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan

yang lebih tinggi

4

4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991

Pasal 18

Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan

pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara

Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama

5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang

Program Paket A dan Kejar Paket C

6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan

menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan

7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program

paket C yang mencakup

bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum

bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan

Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan

berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni

a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan

SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan

pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C

bertujuan

Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan

5

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5

D Peranan dan tujuan

Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat

strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini

terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah

perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas

pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI

Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang

mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan

dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan

kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program

pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis

Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan

peningkatan mutu pendidikan6

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan

Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun

Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan

menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan

produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)

E Model Program Pendidikan Kesetaraan

Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan

kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan

kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang

pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi

pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7

5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

6

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di

Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura

Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran

pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat

ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat

pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat

harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya

Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan

nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan

lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan

PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk

sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk

Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan

dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah

Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam

kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya

sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat

memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan

dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih

relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah

memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan

mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri

Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang

tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan

mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-

anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya

semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket

C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian

Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi

masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah

7

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 5: KEJAR PAKET

4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991

Pasal 18

Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan

pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara

Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama

5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang

Program Paket A dan Kejar Paket C

6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan

menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan

7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program

paket C yang mencakup

bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum

bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan

Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan

berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni

a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan

SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan

pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C

bertujuan

Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan

5

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5

D Peranan dan tujuan

Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat

strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini

terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah

perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas

pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI

Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang

mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan

dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan

kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program

pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis

Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan

peningkatan mutu pendidikan6

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan

Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun

Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan

menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan

produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)

E Model Program Pendidikan Kesetaraan

Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan

kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan

kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang

pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi

pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7

5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

6

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di

Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura

Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran

pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat

ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat

pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat

harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya

Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan

nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan

lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan

PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk

sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk

Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan

dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah

Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam

kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya

sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat

memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan

dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih

relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah

memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan

mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri

Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang

tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan

mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-

anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya

semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket

C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian

Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi

masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah

7

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 6: KEJAR PAKET

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5

D Peranan dan tujuan

Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat

strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini

terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah

perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas

pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI

Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang

mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan

dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan

kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program

pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis

Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan

peningkatan mutu pendidikan6

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan

Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun

Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan

menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan

produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)

E Model Program Pendidikan Kesetaraan

Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan

kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan

kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang

pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi

pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7

5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

6

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di

Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura

Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran

pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat

ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat

pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat

harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya

Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan

nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan

lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan

PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk

sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk

Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan

dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah

Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam

kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya

sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat

memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan

dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih

relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah

memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan

mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri

Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang

tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan

mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-

anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya

semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket

C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian

Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi

masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah

7

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 7: KEJAR PAKET

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di

Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura

Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran

pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat

ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat

pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat

harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya

Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan

nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan

lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan

PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk

sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk

Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan

dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah

Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam

kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya

sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat

memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan

dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih

relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah

memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan

mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri

Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang

tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan

mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-

anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya

semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket

C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian

Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi

masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah

7

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 8: KEJAR PAKET

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program

kesetaraan yang berkualitas

Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan

luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk

pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan

kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H

Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah

sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul

Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia

belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai

salah satu model

F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan

Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang

dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program

ini ditujukan8

a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas

usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B

b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah

rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet

pelukis dll

c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi

terbatas dan waktu terbatas

d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)

e Keyakinan seperti Ponpes

f Bermasalah (sosial hukum)

g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun

h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C

i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena

berbagai alasan

8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan

8

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 9: KEJAR PAKET

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan

sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya

adalah sebagai berikut

1 Standar Isi

Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan

kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan

pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan

tematik dan berorientasi kecakapan hidup

2 Standar Kompetensi Lulusan SKL

Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki

kekhasan sendiri meliputi

a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

hidup

b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja

c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha

3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi

paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan

kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket

C (S1)

4 Standar Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi

yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks

pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran

5 Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi

perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan

sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan

menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian

kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas

9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

9

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 10: KEJAR PAKET

6 Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas

a Biaya inverstasi

b Biaya oprasional

c Biaya personal

7 Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan meliputi

a Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

H Analisis

Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini

kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan

pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan

atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat

membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan

antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan

yang layak

Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi

dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik

dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan

formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian

kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal

Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan

Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi

pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan

formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang

diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang

memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah

kejar paket yang palsu

10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

10

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 11: KEJAR PAKET

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi

tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi

terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan

kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-

masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program

kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun

apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-

undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud

dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun

langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-

masing11

Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam

kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana

akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat

sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini

sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk

propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak

2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan

total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12

Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya

didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi

ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak

punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada

tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas

terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka

yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar

paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah

pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada

kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar

karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga

11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

11

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 12: KEJAR PAKET

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-

olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang

sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global

yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan

internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan

untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali

dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka

mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini

maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan

kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada

kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan

tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali

I Saran

Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada

beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah

menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial

ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan

dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga

pengawasan yang jelas

Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti

ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba

secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program

pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang

diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada

pola dasar yang ada sebelumnya

J Penutup

Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi

masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan

kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan

untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya

sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin

yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam

Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-

akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak

12

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 13: KEJAR PAKET

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat

Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal

bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak

program ini

Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang

tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima

anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini

tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu

dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14

Page 14: KEJAR PAKET

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua

Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan

Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI

Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta

Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001

Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992

Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori

Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000

httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu

httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html

httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml

httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1

httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm

httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0

httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-

kesetaraan

14