kejaksaan agungirepublik indonesia jakarta · 2015-08-19 · kejaksaan agungirepublik indonesia...

4
" . '~"~.-;"'~-''':'' . KEJAKSAAN AGUNGi REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Nomor Sifat Lampiran Perihal "2(. 8- 30 , 1 El EJP 111 12011 Biasa 1 (satu) lembar. Masalah Jaksa Penuntut Umum Tidak Profesional Oalam Menangani Perkara. ~ KEPAOA YTH : KEPALA KEJAKSAAN TINGGI DI- Jakarta, ta November 2011. SELURUH INDONESIA Berdasarkan pengamatan kami masih adanya praktik Jaksa Penuntut Umum dalam melaksanakan tugas penanganan perkara betindak tidak profesional antara lain yaitu : A. Adanya Jaksa mendatangi Penyidik meminta SPDP atau Jaksa mernbawaSPOP dan berkepentingan atas SPDP tersebut. Berdasarkan ketentuan UU Nomor 8 Tahun .1981 (KUHAP) sebagai landasan hukum beracara 'dalarn perkara pidana, hubungan antara Penuntut Umum dengan Penyidik terjadi dalam hal; 1. Pada saat Penyidik memulai tindakan Penyidikan atas suatu peristiwa tindak pidana, maka sesuai ketentuan Pasal 109 ayat (1) KUHAP, Penyidik wajib melakukan pemberitahuan akan dimulainya penyidikan kepada Penuntut Urnurn. 2. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada hak Jaksa rnondatanqi Penyidik untuk minta SPDP. 3. Agar para Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri bersama-sama dengan para Aspidum dan Kasi Pidum melaksanakan pengawasan melekat secara ketat terhadap praktik-praktik "!.k. !". tersebut dan secara tegas tidak "rnenuniuk Jaksa yang bersangkutan untuk menangani perkara tersebut agar penanganan perkaranya tetap obyektif. 4. Sehubungan dengan poin 1, 2 dan 3 tersebut, pedomani Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor SE- 0081AfJ.Af11/2011 tang9al22 November 2011 tentang Pengendalian Dan Perigawasan Terhadap Pegawai Kejaksaan RI. ., .. " I

Upload: others

Post on 09-Feb-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

" .

'~"~.-;"'~-''':''.

KEJAKSAAN AGUNGi REPUBLIK INDONESIAJAKARTA

NomorSifatLampiranPerihal

"2(.8- 30 , 1El EJP 111 12011Biasa1 (satu) lembar.Masalah Jaksa Penuntut UmumTidak Profesional OalamMenangani Perkara. ~

KEPAOA YTH :KEPALA KEJAKSAAN TINGGIDI-

Jakarta, ta November 2011.

SELURUH INDONESIA

Berdasarkan pengamatan kami masih adanya praktik

Jaksa Penuntut Umum dalam melaksanakan tugas penanganan

perkara betindak tidak profesional antara lain yaitu :

A. Adanya Jaksa mendatangi Penyidik meminta SPDP atau Jaksa

mernbawaSPOP dan berkepentingan atas SPDP tersebut.

Berdasarkan ketentuan UU Nomor 8 Tahun .1981 (KUHAP)

sebagai landasan hukum beracara 'dalarn perkara pidana,

hubungan antara Penuntut Umum dengan Penyidik terjadi dalam

hal;

1. Pada saat Penyidik memulai tindakan Penyidikan atas suatu

peristiwa tindak pidana, maka sesuai ketentuan Pasal 109

ayat (1) KUHAP, Penyidik wajib melakukan pemberitahuan

akan dimulainya penyidikan kepada Penuntut Urnurn.

2. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada hak Jaksa rnondatanqi

Penyidik untuk minta SPDP.

3. Agar para Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan

Negeri, dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri bersama-sama

dengan para Aspidum dan Kasi Pidum melaksanakan

pengawasan melekat secara ketat terhadap praktik-praktik"!.k. !".

tersebut dan secara tegas tidak "rnenuniuk Jaksa yang

bersangkutan untuk menangani perkara tersebut agar

penanganan perkaranya tetap obyektif.

4. Sehubungan dengan poin 1, 2 dan 3 tersebut, pedomani Surat

Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor SE-

0081AfJ.Af11/2011 tang9al22 November 2011 tentang

Pengendalian Dan Perigawasan Terhadap PegawaiKejaksaan RI. .,

..

"

I

.. -

"

-2-

B. Adanya bolak balik berkas perkara (P-19).

1. Agar Jaksa Penuntut Umum memberi petunjuk kepada

Penyidik dengan jelas kepada pembuktian unsur-unsur pidana

yang disangkakan, sehingga tidak menlmbulkan multi tafsir

atau perbedaan persepsi antara Jaksa dan Penyidik untuk, ' \

menghindari bolak baliknya berkas perkara.

2. Setiap materi petunjuk ~-19 agar didahului -dengan narasi

yang jelas dan dapat dimengerti oleh Penyidik berkenaan

denqan kelengkapan berkas perkara, meliputi Syarat Fonnil

dan Materi!.

3. Pembuatan P-19 hanya 1 (satu) kali, apabila Penyidik belum

melengkapi Petunjuk P-19 dan berkas perkara dikembalikan

kepada Jaksa Penuntut Umum maka Jaksa Penuntut Umum

rnenqembalikan berkas perkara dengan surat biasa, ciengan

menegaskan baqian mana dari petunjuk P-19 tersebut yang

belum dipenuhi. ,(contoh Blanko Pengembalian P-19 dengan

Surat Biasa terlampir) I '

4. Sehubungan dengan poin 1, 2 dan 3 tersebut, pedamani Surat

Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia NomOI" : SE-

0041A1JAl02/2009 tanggal 26 - Pebruari 2009 tentang

Meminimalisir Bolak Baliknya Perkara Antara Penyidik dan

Penuntut Umum.

C. Ruang tahanan, ruang barang bukti yang kotor, tidak ditata I

dikelola dengan baik ;

1. Agar para Kajari / Kacabjari mernperhatikan keamanan ruang

lahanan serta kebersihannya, rnernpunyai tempat duduk,

beton, kamar mandi tertutup serta Iasilltas yang cukup sesuai

dengan ketentuannya.

2, Masih banyak diteIT;lukandi Kejari-Kejari I Kacabjari tidak

-mentaati ketentuan pengelalaan barang bukti yang telah ada,

yaitu mencampur adukkan penernpatan barang bukti dan

status barang bukti, untuk itu agar para Kajari I Kacabjari

dalam menata baranq bukti sesuai dengan tingkat I tnhappenanganan perkara diberi label, dan terhadap barang bukti

Narkatika serta barang bukti berharga agar dibuatkan karnar

kecil tertutup.

-,

-,

<, -3-

3. Sehubunqan denqan pain 2tersebut, pedarnani Surat Edaran,Jaksa Agung Republik Indonesia Nornor SE-

017/AlJ.A/11/2082 . t~nggal 08 Nopember 1982 tentang

Penataan/Penqaturan Barang Bukti.! \,

. ,Demikian untukdilaksanakan.

I

t,

r':v,

Tembusan:1. Yth. Jaksa Agung Republik Indonesia;2. Yth. Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia;

(1 dan 2 sebagai laporan)3. Yth. Jaksa Agung Muda Pengawasan :4. Yth. Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum ;5. Yth. Para Direktur Pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum ;6. A r sip.

----

. ,

·.

KEJAI<SAAN *)"DEMI KEADILAN DAN KEBENARAN:JERDASARKAN KETUHANANYANG MAHA ESA"

(Pengembalian P-19dengan Surat Biasa) **)

-,

Nomor~,ifatLarnpiranP(:)ril1al Pengembalian Berkas Perkara Atas nama

..................... yang disangka melanggarPasal untuk dilengkapi

KEPADA YTH :Kepala KepolisianDaerah/ResortlSektor **)01- .

......................................

Sellubungan dengan surat kami Nomor : tanggal .

(P-19), sesuai dengan pasal 110 ayat (2), ayat (3) dan Pasal 138 ayat (2)"

KUHAP, bersama ini kami kembalikan berkas perkara pidana atas narna

tersanqka Nomor : Tanggal : yalilg telah

kami terima tanggal , bahwa setelah dilakukan ponelitian

kembali terhadap Berkas Perkara tersebut ternyata P-19 kami terdahulu belum

dipenuhi semuanya I sebagian yaitu : **)

1 .

2 .

3 : .' .

Selanjutnya agar Saudara penuhi sesuai petunjuk kami P-19 terdahulu

Demikian agar maklurn.

DIREKTURlKAJATIlKAJARIlKACABJARI *)SELAKU PENUNTUT UMUM

-,

Nama/PangkatlNip

Tembusan "*)1. Yth. Jampidum2. Yth. Kepala Kejaksaan **)3. Yth. Instansi Penyidik ybs.4. Yth. Irwasum Ilrwasda I bagian pengawasan

(instansi penyidik)5.~!_·s~jp _

*) Direktur Pidum I Kejaksaan Tinggi I Kejaksaan NegerUKacabjari**) Coret yang tidak perlu.

T?mblman dis~mpaikan sesuai dengan hirarki, bila dibuat oJeh Kejaksaan Negeri dand~tanda ~.anganl oleh Kasi Pidum, maka tembusan disampaikan kepada Kajati, juga .diaampajkan kopada t(ajari yang bersangkutan •

..