kehidupan awal masyarakat indonesia

44
(jenis manusia purba)

Upload: smak-5-penabur

Post on 20-Jun-2015

36.194 views

Category:

Documents


150 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kehidupan awal masyarakat indonesia

(jenis manusia purba)

Page 2: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Pra-sejarah indonesia

Pra-sejarah adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan (zaman nirleka / pra-aksara).

Karena belum ada bukti tertulis, maka untuk mengetahui kehidupan pada masa ini digunakan 2 benda:1. Fosil : Sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu.2. Artefak : Siasa-sisa peninggalan peralatan hidup manusia dari zaman pra-sejarah.

Page 3: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Ilmu bantu

Dalam mempelajari kehidupan masa pra-sejarah, maka diperlukan ilmu bantu seperti:1. Paleontologi: ilmu yang mempelajari sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu.2. Arkeologi: ilmu yang mempelajari peninggalan- peninggalan sejarah dan purbakala untuk menyusun kembali kehidupan masa lampau.3. Geologi: ilmu yang mempelajari lapisan bumi dan bebatuan untuk mengetahui usia fosil yang ada di dalamnya.

Page 4: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Pembagian masa pra-sejarah

Secara garis besar pembagian (pembabakan) masa pra-sejarah dibagi 2, yaitu berdasarkan geologi dan arkeologi.

Berdasarkan Geologi:1. Archaeikum (zaman tertua) Pada zaman ini kulit bumi masih panas (proses pembentukan), dan belum ada tanda-tanda kehidupan.

2. Paleozoikum (zaman tua) Pada zaman ini kondisi bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah, curah hujan tinggi, namun telah ada tanda-tanda kehidupan (mikro-organisme).

Page 5: Kehidupan awal masyarakat indonesia

3. Mesozoikum (zaman pertengahan)Pada zaman ini iklim semakin membaik,

namun curah hujan masih tetap tinggi, dan suhu naik turun. Zaman ini dikenal juga sebagai jaman reptil.

4. Neozoikum (zaman kehidupan baru)Pada zaman ini kondisi alam sudah mulai

stabil, dan kehidupan berkembang pesat. Peristiwa penting pada masa ini adalah:a. Masa Glasial zaman meluasnya lapisan es.b. Masa Interglasial zaman ketika es mulai

mencair

Page 6: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Berdasarkan Arkeologi:1. Paleolithikum (zaman batu tua)

Pada masa ini kehidupan masih sangat sederhana, manusianya masih hidup berpindah-pindah.

2. Mesolithikum (zaman batu madya)Pada masa ini kehidupan manusia purba mulai

membaik, mereka sudah bertempat tinggal secara sementara.

3. Neolithikum (zaman batu muda)Pada masa ini kehidupan sudah baik dan teratur,

sebab manusia sudah bertempat tinggal secara menetap.

4. Megalithikum (zaman batu besar)Pada masa ini manusia menghasilkan kebudayaan

berupa batu-batu besar.

Page 7: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Manusia purba di indonesia Pelopor peneliti manusia purba di Indonesia adalah:

1. Eugene Dubois

2. Von Koenigswald

3. Von Riestchoten

4. Oppenoortth

5. Ter Haar

Eugene Dubois melakukan penelitian di Indonesia dengan dugaan bahwa manusia purba lebih banyak hidup di daerah tropis karena iklimnya tidak banyak dan lebih teratur, selain itu banyak terdapat sumber makanan.

Page 8: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Meganthropus

F0sil Meganthropus ditemukan oleh von Koenigswald di Sangiran (Lembah Bengawan Solo).

Disebut Meganthropus karena manusia purba ini bertubuh besar.

Pola hidupnya dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering), sehingga cenderung hanya memakan tumbuhan.

Meganthropus hidup pada masa Pleistosen Awal (awal mula zaman es).

Karena ditemukan di Jawa, maka sering disebut juga dengan Meganthropus Paleojavanicus.

Page 9: Kehidupan awal masyarakat indonesia

pithecanthropus Pithecanthropus merupakan fosil manusia

purba yang paling banyak ditemukan di indonesia.

Ditemukan pertama kali oleh Eugene Dubois tahun 1890.

Pithecanthropus ini berbadan tegap, berjalan tegak, dan merupakan pemakan segalanya.

Berasal dari lapisan Pleistosen Tengah. Pola hidupnya dengan berburu dan

mengumpulkan makanan (hunting and food gathering).

Page 10: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Macam-macam Phitecanthropus: 1. Pithecanthropus Mojokertensis, ditemukan

oleh Von Koenigswald di Lembah Bengawan Solo.

2. Pithecanthropus Robustus, ditemukan oleh Von Koenigswald di Trinil.

3. Pithecanthropus Erectus (manusia purba berjalan tegak). Ditemukan oleh Eugene Dubois di Ngawi (Jawa Timur). Manusia ini disebut juga sebagai makhluk peralihan.

Page 11: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Homo

Fosil Homo pertama kali ditemukan oleh Von Rietschoten di daerah Wajak, Tulung Agung.

Makhluk ini memiliki volume otak lebih besar dari yang lainnya, berjalan dan berdiri tegak sempurna, serta mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang.

Homo merupakan cikal-bakal manusia purba, yang nantinya berkembang ke tahap-tahap selanjutnya.

Page 12: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Secara garis besar Homo terbagi menjadi:1. Homo Soloensis, ditemukan oleh Von Koenigswald dan Ter Haar di Sangiran.

2. Homo Wajakensis, ditemukan oleh Von Rietschoten di daerah Wajak (Tulung Agung).

3. Homo Sapiens, merupakan keseluruhan dari kelompok Homo yang berarti manusia cerdas.

Page 13: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Charles darwin

Charles Darwin adalah seorang naturalis dari Inggris.

Ia mengarang buku The Origin of Species, yang berisi teori-teori Evolusi.

Menurut Darwin kehidupan ini berawal dari mikroorganisme yang kemudian berkembang menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks, untuk kemudian menjadi kera dan manusia.

Page 14: Kehidupan awal masyarakat indonesia

(kebudayaan masyarakat)

Page 15: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Budaya

Budaya merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa yang dimiliki manusia baik sebagai makhluk individu maupun sosial.

Setiap manusia yang berakal tentunya akan menghasil kan kebudayaan, begitu juga manusia purba.

Kebudayaan selalu berkembang mengikuti tingkatan-tingkatan zaman.

Pada tingkat permulaan budaya, manusia membuat alat-alatnya sangat sederhana terbuat dari: batu, tulang, duri ikan, dan kayu.

Page 16: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Zaman palaeolithikum

Kebudayaan pada zaman ini berkembang cukup lambat karena alam yang tidak stabil.

Alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana karena hanya berupa pecahan-pecahan batu.

Secara garis besar kebudayaan Zaman Palaeolithikum dibagi menjadi: Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.

Page 17: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kebudayaan pacitan Alat-alat batu dari Pacitan ditemukan oleh

Von Koenigswald (1935).

Peralatan dari kebudayaan Pacitan berupa:1. Kapak genggam2. Kapak Penetak3. Alat-alat serpih (flake)

Bentuk dari setiap peralatan bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Page 18: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kebudayaan ngandong Kebudayaan Ngandong ditemukan di Ngawi,

Jawa Timur.

Peninggalannya berupa:1. Kapak genggam2. Alat serpih (flake)3. Peralatan dari tulang

Peralatan dari tulang digunakan untuk: menggali, mata anak panah, dan menguliti binatang.

Page 19: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Manusia pendukung dari masa Palaeolithikum:

1. Phitecanthropus Erectus (Kebudayaan Pacitan)

2. Homo Wajakensis (Kebudayaan Ngandong)

3. Homo Soloensis (Kebudayaan Ngandong)

Pola hidup: Berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering)

nomaden.

Pada masa ini belum ditemukan adanya bentuk kepercayaan, bahkan penguburan mayat juga belum dilakukan.

Page 20: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Zaman mesolithikum

Perkembangan kebudayaan pada zaman ini lebih cepat dari masa sebelumnya karena:1. Kondisi alam sudah mulai stabil2. Manusia pendukungnya sudah cukup cerdas

Peralatan yang digunakan sudah lebih baik dari masa sebelumnya karena peralatan batunya sudah ada yang dihaluskan.

Sudah mulai mengenal pembuatan gerabah, yaitu benda pecah belah yang terbuat dari tanah liat.

Page 21: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Bentuk-bentuk peninggalan pada Zaman Mesolithikum adalah:1. Kjokkenmoddinger

Merupakan tumpukan kulit siput dan kerang yang telah membatu.

2. Abris Saus RocheMerupakan gua-gua tempat tinggal

manusia purba.

3. Kebudayaan tulang dan kebudayaan batu.

Page 22: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kebudayaan tulang sampung Ditemukan pertama kali oleh Van Stein

Callenfels.

Dinamakan Kebudayaan Tulang Sampung karena sebagian besar alat yang ditemukan terbuat dari tulang.

Meskipun sebagian besar peralatannya terbuat dari tulang, namun peralatan batu masih tetap digunakan. Seperti: alat-alat serpih (flake) dan kapak genggam.

Page 23: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kebudayaan toala

Kebudayaan Toala perama kali ditemukan oleh Fritz Sarasin dan Paul Sarasin.

Peralatan yang dihasilkan oleh Kebudayaan Toala adalah:1. Alat-alat serpih (flake)2. Peralatan tulang3. Batu penggiling4. Gerabah5. Kapak genggam (pebble)

Page 24: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kebudayaan kapak genggam sumatera

Kebudayaan Kapak Genggam Sumatera berasal dari Kebudayaan Bacson-Hoabinh di Indo-Cina.

Kebudayaan ini ditemukan oleh Van Stein Callenfels pada 1925.

Hasil dari kebudayaan ini:1. Kapak genggam (pebble)2. Batu-batu penggiling3. Pisau batu4. Alu dan lesung batu

Page 25: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Manusia pendukung dari Zaman Mesolithikum adalah manusia cerdas Homo Sapiens.

Pola kehidupan:1. Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.2. Sebagian telah menetap dan bercocok tanam secara sederhana (berladang).

Pada masa ini telah ditemukan seni lukis yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap roh nenek moyang (animisme, dinamisme, totemisme).

Telah ditemukan adanya bukti-bukti penguburan mayat.

Page 26: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Zaman Neolithikum

Kebudayaan pada Zaman Neolithikum sudah sangat maju dibandingkan sebelumnya, sebab kondisi alamnya sudah stabil.

Kebudayaan Neolithikum menjadi dasar dari kebudayaan Indonesia sekarang.

Contoh dari peradaban Neolithikum seperti: Peradaban Lembah Sungai Indus, dan Peradaban Lembah Sungai Eufrat-Tigris.

Peninggalan dari kebudayaan ini adalah: Kapak Persegi, Kapak Lonjong, dan Gerabah.

Page 27: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kapak persegi

Kapak Persegi (Beliung Persegi), merupakan Kapak batu yang berbentuk persegi dengan bagian sisi bawahnya dibuat tajam.

Kapak Persegi ditemukan hampir di sebagian besar wilayah Indonesia, seperti: Sumatera, Jawa, dan Bali.

Beberapa Kapak Persegi terbuat dari batu-batu yang indah dan biasanya digunakan untuk: upacara adat, simbol kebesaran, alat barter, dan jimat.

Page 28: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kapak lonjong

Kapak Lonjong berbentuk lonjong atau bulat telur, dan pada ujungnya yang lancip digunakan untuk tangkai.

Sebagian besar Kapak Lonjong ditemukan di wilayah Indonesia Timur: Sulawesi, Maluku, Flores, Papua. Di Papua kapak ini masih digunakan hingga sekarang.

Kapak Lonjong juga ada yang terbuat dari batuan Indah dengan fungsi: alat upacara, alat barter, simbol kebesaran, dan jimat.

Page 29: Kehidupan awal masyarakat indonesia

gerabah

Gerabah dalam Zaman Neolithikum memegang peranan penting sebagai wadah atau tempat.

Gerabah terbuat dari tanah liat yang dibakar, dan beberapa ada yang dibuat dengan motif indah.

Gerabah banyak ditemukan di Jawa dan Sumatera.

Pada masa ini Gerabah banyak digunakan karena pola hidup yang menetap sehingga diperlukan penyimpanan makanan jangka panjang.

Page 30: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Manusia pendukung pada Masa Neolithikum terbagi menjadi:1. Proto Melayu dan Duetero Melayu untuk wilayah

Indonesia Barat.2. Papua Melanesoid untuk wilayah Indonesia Timur.

Pola kehidupan:1. Hidup menetap secara sederhana dan membentuk perkampungan.2. Hidup dengan berladang, bersawah, dan beternak.

Telah mengenal adanya kepercayaan.

Page 31: Kehidupan awal masyarakat indonesia

megalithikum

Kebudayaan Megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar.

Kebudayaan Megalithikum sebenarnya muncul di akhir masa Neolithikum.

Sebagian besar hasil kebudayaan Megalithikum berkaitan dengan praktik-praktik kepercayaan (religi).

Page 32: Kehidupan awal masyarakat indonesia

peninggalan Menhir

Merupakan tiang atau tugu batu yang terbuat dari batuan tunggal yang berfungsi sebagai:

1. Sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang.2. Sebagai penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.3. sebagai tempat menampung kedatangan roh.

Page 33: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Punden BerundakBangunan pemujaan yang bertingkat-

tingkat, biasanya terdapat di atas bukit.

Bentuknya yang bertingkat-tingkan memiliki makna untuk mendekatkan manusia kepada sang pencipta.

Diatas Punden Berundak terkadang diletakkan sebuah Dolmen, yang berfungsi sebagai tempat meletakkan sesaji.

Page 34: Kehidupan awal masyarakat indonesia

DolmenMerupakan meja batu yang berfungsi

sebagai tempat meletakkan sesaji (persembahan).

Dolmen memiliki banyak kombinasi seperti:1. Dolmen yang kaki-kakinya berupa Menhir, seperti yang ditemukan di Sumatera Selatan.2. Dolmen yang digunakan sebagai kubur batu di bagian bawahnya, seperti yang ditemukan di Jawa Timur.3. Dolmen yang diletakkan di atas Punden Berundak.

Page 35: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Kubur Peti BatuPeti jenazah yang terpendam di dalam

tanah berbentuk persegi panjang yang terbuat dari lempengan batu.

SarkofagusPeti jenazah yang berbentuk seperti

lesung dan memiliki tutup diatasnya.

WarugaPeti jenazah kecil yang berbentuk kubus

dan memiliki tutup seperti atap rumah.

Page 36: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Zaman logam Zaman Logam disebut juga dengan zaman

perundagian (telah ada pembagian kerja secara jelas).

Pada masa ini Indonesia mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Dongson (Vietnam).

Pada Zaman Logam peralatan yang banyak ditemukan di Indonesia terbuat dari perunggu.

Page 37: Kehidupan awal masyarakat indonesia

teknologi

Teknik BivalveTeknik membuat benda logam dengan

menggunakan dua cetakan yang dirapatkan dan diberi lubang di tengahnya. Cara ini dapat digunakan berulang-ulang.

Teknik A Cire PerdueTeknik membuat benda logam dengan

menggunakan cetakan dari lilin dan tanah liat. Cara ini hanya dapat digunakan sekali saja.

Page 38: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Peralatan

Kapak CorongKapak yang bagian atasnya berbentuk corong. Kapak Corong yang salah satu bagian sisinya memanjang disebut Candrasa.

NekaraGenderang besar yang terbuat dari perunggu.

MokoGenderang seperti Nekara namun ukurannya lebih kecil, dan biasanya berfungsi sebagai alat musik.

Page 39: Kehidupan awal masyarakat indonesia

(perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi)

Page 40: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Perkembangan ekonomi€ Pada masa awalnya manusia purba hidup

dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering).

€ Mereka melakukan berburu dan mengumpulkan makanan karena belum dapat menghasilkan makanan sendiri, sehingga harus bergantung pada alam.

€ Pada masa ini manusia hidup berkelompok dalam jumlah kecil untuk memudahkan mobilisasi (perpindahan).

Page 41: Kehidupan awal masyarakat indonesia

€ Dalam perkembangannya manusia purba mulai bercocok tanam dan berladang, pada masa ini mereka sudah mulai tinggal di goa-goa (Abris Saus Roche).

€ Karena sudah dapat menghasilkan makanannya sendiri, maka mereka tidak lagi hidup secara nomaden.

€ Manusia pendukung dari masa ini adalah Homo sapiens.

€ Peralatan hidup pada masa ini sudah lebih baik dari sebelumnya, dan telah ada pembagian kerja.

Page 42: Kehidupan awal masyarakat indonesia

€ Pada tahapan yang terakhir manusia purba sudah dapat melakukan pelayaran dan perdagangan.

€ Pada masa ini mereka telah bertempat tinggal menetap dalam perkampungan-perkampungan. Mereka dipimpin oleh kepala suku yang dipilih berdasarkan kekuatan.

€ Pada masa ini juga telah ada pembagian kerja yang lebih kompleks lagi.

€ Masa ini menjadi dasar bagi kehidupan masyarakat Indonesia sekarang.

Page 43: Kehidupan awal masyarakat indonesia

Sistem kepercayaan Animisme

Kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang.

DinamismeKepercayaan kepada benda-benda yang

dianggap memiliki kekuatan (kesaktian). Totemisme

Kepercayaan terhadap hewan yang dianggap suci (memiliki kekuatan gaib).

Bentuk kepercayaannya?

Page 44: Kehidupan awal masyarakat indonesia