kegawat daruratan pada neonatal

15
Kegawat Daruratan pada Neonatal Created By Irma Delima

Upload: irma-delima

Post on 13-Jan-2017

240 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kegawat daruratan pada neonatal

Kegawat Daruratan pada Neonatal

Created ByIrma Delima

Page 2: Kegawat daruratan pada neonatal

Adalah keadaan ketika bayi yang lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur sesaat setelah lahir.

Asfiksia

Page 3: Kegawat daruratan pada neonatal

Faktor ibu hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan, hipertensi, hipertoni, dsb. Faktor plasenta solusio plasenta Faktor janin kompresi umbilikus pada tali pusat yang melilit leher Faktor persalinan aspirasi cairan amnion, kelainan kongenital, dsb.

Penyebab

Page 4: Kegawat daruratan pada neonatal

Untuk melakukan resusitasi semata-mata ditentukan oleh tiga tanda yang penting, yaitu :1. Pernafasan2. Denyut Jantung3. Warna

Penilaian

Page 5: Kegawat daruratan pada neonatal

Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC resusitasi.

A Memastikan saluran nafas terbuka Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi,

bahu diganjal Menghisap mulut, hidung dan kadang-kadang

trakea Bila perlu, masukkan pipa endotrakeal (pipa

ET) untuk memastikan saluran pernafasan terbuka

Penanganan

Page 6: Kegawat daruratan pada neonatal

B Memulai Pernafasan Memakai rangsangan taktil untuk memulai

pernafasan Memakai VTP, bila perlu seperti : Sungkup

dan balon; Pipa ET dan balon; Mulut ke mulut (hindari paparan infeksi).

C Mempertahankan sirkulasi darah Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah

dengan cara kompresi dada dan pengobatan

Lanjutan..

Page 7: Kegawat daruratan pada neonatal

Bayi berat badan lahir rendah Bayi yang lahir dengan berat <2500 gr. Yang dapat dibedakan menjadi BBLR (1500-2500 gr), BBLSR (<1500 gr), dan BBLER (<1000 gr).

BBLR

Page 8: Kegawat daruratan pada neonatal

Lanjutan..

Bayi lahir rendah mempunyai risiko kematian tinggi karena BBLR sangat rentan terhadap hipotermi dan infeksi

Page 9: Kegawat daruratan pada neonatal

Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat Mencegah infeksi dengan ketat BBLR sangat rentan terhadap infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi

Penatalaksanaan

Page 10: Kegawat daruratan pada neonatal

Pengawasan nutrisi / ASI refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat Penimbangan ketat perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan bayi harus dilakukan dengan ketat

Lanjutan..

Page 11: Kegawat daruratan pada neonatal

Sindrom klinik pada penyakit sistemik selama satu bulan kehidupan, yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau protozoa penyebab sepsis neonatorum.

Infeksi neonatorum

Page 12: Kegawat daruratan pada neonatal

1. Riwayat Kehamilan TORCH, eklamsia, DM, penyakit bawaan2. Riwayat Kelahiran persalinan lama, persalinan dengan tindakan (vakum dan SC), KPD, air ketuban hijau kental3. Riwayat Bayi Baru Lahir trauma lahir, lahir kurang bulan, bayi kurang mendapat cairan dan kalori, hipotermi

Faktor resiko terjadi sepsis neonatorum

Page 13: Kegawat daruratan pada neonatal

Tidak mau minum atau memuntahkan semuanya

Riwayat kejang Napas cepat atau lambat Tarikan dinding dada ke dalam yang kuat Merintih Demam Hipotermi Mata bernanah Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut Pustul di kulit

Tanda-tanda

Page 14: Kegawat daruratan pada neonatal

Pertahankan tubuh bayi tetap hangat ASI tetap diberikan Diberi injeksi antibiotika berspektrum

luas Perawatan sumber infeksi

Penatalaksanaan

Page 15: Kegawat daruratan pada neonatal

Kasus kegawatdaruratan noenatal apabila tidak segera ditangani akan berakibat kesakitan yang berat. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian bayi baru lahir. Terdapat lebih dari ¾ ( tiga perempat) kematian noenatal disebabkan kesulitan bernapas saat lahir (asfiksia), infeksi, dan berat badan lahir yang rendah.

KESIMPULAN