keefektifan model pembelajaran kooperatif …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1...
TRANSCRIPT
i
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III
SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Rismadiani Kurnia
1401409143
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian
atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi
ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, 2013
Rismadiani Kurnia
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian
Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Di : Tegal
Tanggal : 10 Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
19640717 198803 1 002
Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.
19611018 198803 1 002
Mengetahui,
Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar
Siswa Kelas III SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal oleh Rismadiani Kurnia
1401409143, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP
UNNES pada tanggal 22 Juli 2013.
PANITIA UJIAN
Ketua
Drs. Hardjono, M.Pd.
19510801 197903 1 007
Sekretaris
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Dra. Noening Andrijati, M.Pd
19680610 199303 2 002
Penguji Anggota 1
Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.
19611018 198803 1 002
Penguji Anggota 2
Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
19640717 198803 1 002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”.
(Q.S. Ar-Rahman: 13)
Don’t make mistake of thinking you know me.
(Dastan-Prince of Persia)
Orang-orang bisa tidak adil, tapi Tuhan pasti adil.
(Hyun Gi Jun-Lie to Me)
Persembahan
Untuk Bapak, Ibu, dan adikku yang telah
menyayangi dan selalu mendoakan yang terbaik
bagi peneliti.
vi
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Hasil
Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar Siswa Kelas III SD Negeri
Randugunting 3 Kota Tegal. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan
penyusunan skripsi, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, pengarahan,
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menuntut ilmu di UNNES.
2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menuntut ilmu di
UNNES.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah
memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
5. Drs. Yuli Witanto, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti yang bermanfaat
kepada peneliti dalam penyusunan skripsi.
6. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan
skripsi.
7. Maesari, S.Pd, Kepala SD Negeri Randugunting 3 yang telah memberikan ijin
kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
vii
8. Abu Su’ud, S.Pd, Kepala SD Negeri Randugunting 1 yang telah memberikan
ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
9. Tri Wiyanti, S. Pd, guru pengampu kelas III SD Negeri Randugunting 3 yang
telah memberikan waktu dan bimbingannya kepada peneliti dalam
melaksanakan penelitian.
10. Siti Arifah, S.Pd, guru pengampu kelas III SD Negeri Randugunting 1 yang
telah memberikan waktu dan bimbingannya kepada peneliti dalam
melaksanakan penelitian.
11. Staf guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Negeri Randugunting 1 dan 3 yang
telah bersedia bekerjasama dalam penelitian ini.
12. Bapak dan Ibu yang telah memberikan segalanya kepada peneliti sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan.
13. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungannya.
14. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2009.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca, sehingga dapat dijadikan referensi bagi guru atau insan-insan yang
mempunyai perhatian di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
anak bangsa.
Tegal, 10 Juli 2013
Peneliti
viii
ABSTRAK
Kurnia, Rismadiani. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar Siswa Kelas III SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Yuli Witanto, M.Pd, II. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar.
Matematika merupakan mata pelajaran yang objeknya abstrak, sehingga dalam pembelajarannya diperlukan suatu model pembelajaran yang membuat siswa paham akan konsep yang sedang diajarkan dan lebih berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajarannya. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Rumusan masalah penelitian ini yaitu “apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD pada materi Bangun Datar antara yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang menerapkan konvensional?”. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran Matematika.
Populasi dalam penelitian sebanyak 75 siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu propotionate stratified random sampling, dan diperoleh anggota sampel yang representatif sebanyak 63 siswa yang terdiri dari 33 SD Negeri Randugunting 3 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa SD Negeri Randugunting 1 sebagai kelas kontrol. Data awal penelitian menggunakan nilai UTS siswa kelas III semester 2 dan diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu sebesar 80,61, sedangkan kelas kontrol sebesar 82,36. Setelah kelompok eksperimen diberikan model kooperatif tipe make a match dan kelompok kontrol diberi model pembelajaran konvensional, kedua kelompok diberikan tes akhir pada materi Bangun Datar dan diperoleh rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen sebesar 81,27, sedangkan kelas kontrol hanya 73,73. Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 20, menunjukkan bahwa model kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap peningkatan hasil belajar ditandai dengan nilai hasil thitung > ttabel (2,153 > 2,000) dan 0,035 < 0,05.
Dari hasil penelitian, diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Bagi siswa, sebaiknya lebih menggali pengetahuan dan aktif berkomunikasi dengan temannya. Bagi sekolah, perlu mengambil kebijakan yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menyediakan fasilitas berupa buku-buku sebagai referensi dan berbagai media pembelajaran yang mendukung pembelajaran.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................... i
Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii
Pengesahan ......................................................................................................... iv
Motto dan Persembahan ..................................................................................... v
Prakata ................................................................................................................ vi
Abstrak ............................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................ ix
Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran .................................................................................................. xiv
Bab
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
1.4 Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 6
1.5.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
1.6.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 7
1.6.2 Manfaat Praktis ......................................................................................... 7
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 8
2.1.1 Hakikat Belajar ......................................................................................... 8
2.1.2 Hakikat Pembelajaran ............................................................................... 9
2.1.3 Hasil Belajar .............................................................................................. 10
x
2.1.4 Hakikat Matematika Sekolah Dasar .......................................................... 11
2.1.5 Teori Belajar Matematika ......................................................................... 12
2.1.5.1 Teori Belajar Bruner .............................................................................. 12
2.1.5.2 Teori Belajar Dienes .............................................................................. 14
2.1.5.3 Teori Belajar Van Hiele ......................................................................... 16
2.1.6 Materi Geometri di Kelas III Sekolah Dasar ............................................. 19
2.1.6.1 Jenis dan Besar Sudut ............................................................................ 19
2.1.6.2 Sudut sebagai Jarak Putar ....................................................................... 20
2.1.6.3 Sifat-sifat Bangun Datar ......................................................................... 20
2.1.6.3.1 Segitiga ................................................................................................ 20
2.1.6.3.2 Persegi ................................................................................................. 21
2.1.6.3.3 Persegi Panjang ................................................................................... 22
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ........................................................... 22
2.1.8 Model Pembelajaran .................................................................................. 23
2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 24
2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match ............................ 27
2.1.11 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match 29
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 30
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 32
2.4 Hipotesis ....................................................................................................... 34
2.4.1 Hipotesis Operasional ............................................................................... 34
2.4.2 Hipotesis Statistik ..................................................................................... 34
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .................................................................................... 35
3.1.1 Populasi ..................................................................................................... 35
3.1.2 Sampel ....................................................................................................... 35
3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 36
3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 37
3.3.1 Variabel Bebas .......................................................................................... 38
3.3.2 Variabel Terikat ........................................................................................ 38
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 38
xi
3.4.1 Dokumentasi ............................................................................................. 38
3.4.2 Tes .............................................................................................................. 38
3.4.3 Observasi ................................................................................................... 39
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 39
3.5.1 Lembar Observasi ..................................................................................... 40
3.5.2 Dokumentasi ............................................................................................. 40
3.5.3 RPP ............................................................................................................ 40
3.5.4 Soal-soal Tes ............................................................................................. 41
3.5.4.1 Validitas ................................................................................................. 41
3.5.4.2 Reliabilitas ............................................................................................. 42
3.5.4.3 Indeks Kesukaran Soal ........................................................................... 42
3.5.4.4 Daya Pembeda Butir Soal ...................................................................... 43
3.6 Deskripsi Data .............................................................................................. 45
3.7 Metode Analisis Data ................................................................................... 45
3.7.1 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................ 45
3.7.2 Uji Hipotesis Akhir ................................................................................... 47
3.8 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 48
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data .............................................................................................. 50
4.2 Uji Prasyarat Instrumen ................................................................................ 51
4.2.1 Uji Validitas .............................................................................................. 51
4.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 52
4.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran ...................................................................... 53
4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal .................................................................... 54
4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................................ 55
4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................ 57
4.4 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 57
4.4.1 Uji Normalitas Data .................................................................................. 58
4.4.2 Uji Homogenitas Data ............................................................................... 59
4.4.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) ........................................................................ 60
4.5 Pembahasan .................................................................................................. 61
xii
5. PENUTUP
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 66
5.2 Saran ............................................................................................................. 67
Daftar Lampiran .................................................................................................. 69
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 196
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif .................................. 27
3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ........................................................... 43
3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ................................................................. 44
3.3 Prosedur Penelitian Eksperimen ............................................................... 49
4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa .......................................................... 50
4.2 Hasil Uji Reliabilitas Bentuk Soal Uraian ............................................... 53
4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda ......................... 54
4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ..................................... 54
4.5 Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda .............................................. 54
4.6 Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian .......................................................... 55
4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen .................................. 56
4.8 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol ......................................... 56
4.9 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata .................................................................. 57
4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .......... 58
4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ................. 58
4.12 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen .......................................... 59
4.13 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ................................................. 59
4.14 Hasil Uji Homogenitas Data ..................................................................... 59
4.15 Hasil Uji t .................................................................................................. 60
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Populasi Siswa Kelas Eksperimen ...................................................... 69
2. Daftar Populasi Siswa Kelas Kontrol ............................................................. 70
3. Daftar Sampel Siswa Kelas Eksperimen ........................................................ 71
4. Daftar Sampel Siswa Kelas Kontrol .............................................................. 72
5. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Kelas Eksperimen ............................ 73
6. Silabus Matematika Kelas III SD ................................................................... 76
7. Silabus Pengembangan Matematika .............................................................. 77
8. Kisi-kisi Soal Uji Coba Matematika .............................................................. 79
9. Proses Validasi .............................................................................................. 82
10. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas Eksperimen ................................................. 100
11. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas Kontrol ........................................................ 101
12. Input Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ...................... 102
13. Out Put Validitas Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ........... 103
14. Out Put Reliabilitas Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ... 107
15. Input Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian ................................. 108
16. Out Put Validitas Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian .............. 109
17. Out Put Reliabilitas Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian .......... 110
18. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda ............................ 111
19. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ........................................ 112
20. Analisis Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda .................................. 113
21. Analisis Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian .............................................. 114
22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 ..................................... 115
23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 ..................................... 127
24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3 ..................................... 140
25. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 1 ............................................ 152
26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 2 ............................................ 161
27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 3 ............................................ 171
28. Soal Tes Akhir ............................................................................................. 181
xv
29. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ................................................... 188
30. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol .......................................................... 189
31. Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 190
32. Hasil Uji Homogenitas dan Uji t .................................................................. 191
33. Hasil Penghitungan Manual Uji T Nilai Tes Akhir dengan Pihak Kanan ... 192
34. Dokumentasi ................................................................................................ 194
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan naskah lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor
22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 mengenai standar isi, disebutkan bahwa
pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut,
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam di dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Permendiknas 2006: 1).
Sistem Pendidikan Nasional merupakan integrasi dari komponen-komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang mengatur proses pelaksanaan
pendidikan di Indonesia. Hakikat pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Ketentuan Umum
Pasal 1 yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
2
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Usaha-usaha tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk jalur pendidikan.
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, informal, maupun nonformal.
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Kegiatan pendidikan jalur formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Berdasarkan Bab IV Pasal 6 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,
setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar
(SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta sekolah
menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat 10 mata
pelajaran yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya,
Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan, dan Muatan Lokal.
Di dalam naskah lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2006:
416) ditegaskan bahwa mata pelajaran Matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan
3
menciptakan teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan matematika yang kuat
sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai
dari Sekolah Dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Pada proses pembelajarannya, siswa masih kurang bisa menyesuaikan diri
pada kondisi pembelajaran yang cenderung bersifat kaku dan didominasi oleh guru.
Oleh karena itu, seorang guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam membelajarkan
Matematika kepada siswa, misalnya dalam menggunakan permainan atau games dan
media pembejaran. Permainan merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan
dunia anak-anak. Mereka memiliki ketertarikan yang tinggi akan hal tersebut.
Melalui permainan, siswa akan terbawa dalam suasana yang menyenangkan sambil
mempelajari suatu materi. Siswa tidak akan merasa terbebani dalam belajar ketika
pembelajaran yang dirancang guru disesuaikan dengan karakteristik perkembangan
mereka.
Namun pada kenyataannya, pembelajaran di SD pada umumnya masih
menerapkan model pembelajaran konvensional. Bernero (2000) dalam Hillen dan
Leigh (2006: 4) mengungkapkan pendapat mengenai pembelajaran konvensional
melalui pernyataan berikut ini “Traditional teaching in math classrooms has focused
on ‘teacher talks–students listen’. Learning in this manner tends to be very passive
and memory-based, making low cognition demands on learners”. Pendapat Bernero
tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran Matematika yang menggunakan model
4
konvensional terfokus pada guru yang berbicara dan siswa yang mendengarkan.
Pembelajaran seperti ini cenderung sangat pasif dan bersifat hafalan, serta membuat
rendahnya perkembangan kognisi siswa. Akibatnya, Matematika dianggap sebagai
salah satu mata pelajaran di SD yang sulit, minat siswa rendah, dan capaian hasil
belajar siswa kurang maksimal, termasuk hasil belajar siswa pada materi Bangun
Datar.
Berdasarkan Permendiknas (2006: 417), ruang lingkup mata pelajaran
Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1)
Bilangan; (2) Geometri dan pengukuran; dan (3) Pengolahan data. Pembelajaran
Geometri di kelas III SD bertujuan untuk menanamkan konsep Bangun Datar. Untuk
membantu siswa memahami konsep tersebut, guru membutuhkan media dan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan mereka.
Pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas III SD
Negeri Randugunting 3, pada 8 Januari 2013, dapat disimpulkan bahwa dalam
pembelajaran Geometri, guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional. Hal ini menyebabkan ada beberapa siswa yang nilainya belum
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan untuk mata
pelajaran Matematika yaitu 68. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi serta karakteristik perkembangan
siswa, sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan dan
berpartsipasi aktif dalam proses pembelajarannya.
Masalah di atas dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang
lebih tepat. Penggunaan model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi dan
karakteristik siswa. Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka
yang senang bermain salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe make a match juga sesuai
5
untuk semua tipe gaya belajar siswa, yaitu tipe belajar visual, auditorial, dan
kinestetik.
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match dikembangkan oleh Lorna
Curran (1994). Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat
pasangan) memiliki keunggulan, yaitu melalui model ini siswa dapat mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan (Rusman 2011: 223).
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran
Matematika materi Bangun Datar, dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada
Materi Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Randugunting 3 Kota
Tegal”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dia atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
(1) Pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang berperan
aktif dalam pembelajaran.
(2) Model pembelajaran Matematika di SD masih menggunakan model
pembelajaran konvensional, sehingga menyebabkan siswa bosan.
(3) Penggunaan model pembelajaran konvensional yang tidak dikombinasikan
dengan metode lain yang lebih inovatif, menyebabkan nilai Matematika
siswa tidak maksimal.
6
(4) Guru kurang kreatif dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik perkembangan siswa dan materi Bangun Datar,
sehingga siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran dan hal ini juga
berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa.
(5) Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match pada pembelajaran matematika materi Bangun Datar.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitimembatasipermasalahan
sebagai berikut:
(1) Variabel yang akan diteliti yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make
a match dan hasil belajar siswa pada materi Bangun Datar.
(2) Peneliti memfokuskan penelitian pada keefektifan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa SD kelas III
pada materi Bangun Datar.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dapat
diambil yaitu:
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD pada materi Bangun
Datar antara yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
dan yang menerapkan konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian
Di dalam setiap penelitian tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Terdapat dua
tujuan di dalam penelitian ini, yaitu tujuan umum dan khusus.
7
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum diadakannya penelitian ini untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional pada pembelajaran Matematika.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD antara yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang menerapkan konvensional pada
pembelajaran Matematika materi Bangun Datar.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1.6.1 Manfaat Teoritis
(1) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Matematika
khususnya pada materi Bangun Datar.
(2) Memberikan informasi bagi guru mengenai pembelajaran kooperatif tipe
make a match.
(3) Membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan institusional.
1.6.2 Manfaat Praktis
(1) Meningkatnya hasil belajar siswa kelas III SD khususnya mata pelajaran
Matematika materi Bangun Datar.
(2) Memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran inovatif.
(3) Memotivasi sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang
mengikutsertakan keterlibatan siswa.
8
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Landasan teori berasal dari dua kata, yaitu kata “landasan” yang berarti dasar
atau tumpuan (KBI 2008: 808) dan “teori” yang berarti (1) pendapat yang didasarkan
pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; (2) penyelidikan
eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika,
metodologi, argumentasi; (3) asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan; (4) pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan
sesuatu (KBI 2008: 1501). Teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan yang
membantu peneliti menyusun penelitian yaitu hakikat belajar, hakikat pembelajaran,
hasil belajar, hakikat Matematika sekolah dasar, teori belajar Matematika, materi
Geometri di kelas III sekolah dasar, karakteristik siswa sekolah dasar, model
pembelajaran, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe
make a match, dan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe make a
match.
2.1.1 Hakikat Belajar
Cronbach (t.t) dalam Suprijono (2012: 2) berpendapat bahwa learning is
shown by a change in behavior as a result of experience, yang berarti belajar adalah
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat lain dikemukakan oleh
Winkel (1989) dalam Kurnia dkk. (2007: 1.3) yang menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam
9
interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan
yang relatif menetap dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hamalik (2008: 27) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
Jadi, belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif menetap
dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi
individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi
secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, serta mempunyai tujuan terarah pada
kemajuan yang progresif.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan
mempelajari (Suprijono 2012: 13). Menurut Corey (1986) dalam Ruminiati (2007:
1.14), pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang dikelola
secara disengaja untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu,
sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respons terhadap situasi
tertentu juga. Nurani (2003) dalam Ruminiati (2007: 1.14) mengemukakan bahwa
konsep pembelajaran merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses
belajar pada diri siswa selaku siswa dan guru sebagai pendidik, dengan didukung
oleh seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran. Pendapat lain
dikemukakan oleh Rusman (2011: 144) yang mengemukakan bahwa pembelajaran
pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, baik
interaksi secara langsung maupun tidak langsung.
10
Jadi, pembelajaran selalu melibatkan guru dan siswa. Semua kegiatan yang
dilakukan oleh guru semata-mata diarahkan untuk membantu siswa mempelajari
materi tertentu. Peran guru dalam pembelajaran juga diungkapkan oleh Dykstra
dalam pernyataan berikut ini “the role of the teacher is not to steer the learning
process, but rather to create a rich learning environment” (2006: 15). Dykstra
menyatakan bahwa peran guru bukan untuk mengendalikan pembelajaran, lebih jauh
lagi yaitu menciptakan suasana pembelajaran yang baik.
Untuk dapat membantu siswa dengan baik, guru harus merencanakan
pembelajaran secara matang, dan mengetahui latar belakang serta kemampuan dasar
siswa. Latar belakang siswa yang dimaksud di sini yaitu latar belakang ekonomi, asal
sekolah, orang tua, dan keberadaan siswa di kelas. Pembelajaran yang dipersiapkan
secara matang akan memberi dampak positif terhadap hasil belajar siswa.
2.1.3 Hasil Belajar
Menurut Suprijono (2012: 5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Bloom (1956)
dalam Poerwanti dkk. (2008: 1.23) memberikan penjelasan bahwa hasil belajar
mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
(1) Ranah Kognitif
Dalam hubungannya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang
tempat utama, terutama dalam tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menegah Atas. Jenjang ranah
kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
11
(2) Ranah Afektif
Ranah afektif diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah
pertumbuhan batiniah yang terjadi bila individu menjadi sadar tentang
nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian
dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya.
Jenjang kemampuan dalam ranah afektif yakni menerima, menjawab,
menilai, dan organisasi.
(3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya
mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kata operasional untuk
aspek psikomotor harus menunjuk pada aktualisasi kata-kata yang dapat
diamati, yaitu muscular or motor skill, manipulations of materials or objects,
neuromuscular coordination.
2.1.4 Hakikat Matematika Sekolah Dasar
Ibrahim dan Suparni (2012: 35) berpendapat bahwa Matematika merupakan
ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai
peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, matematika
sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga matematika perlu
dikenalkan kepada siswa sejak Sekolah Dasar, bahkan Taman Kanak-kanak.
Tujuan mata pelajaran Matematika termaktub dalam Peraturan Menteri nomor
22 tahun 2006 sebagai berikut:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
12
dan tepat, dalam pemecahan masalah, 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, ruang lingkup mata pelajaran
Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek Bilangan, Geometri dan
Pengukuran, serta Pengolahan data. Salah satu aspek Geometri yang diajarkan pada
siswa di kelas III SD yaitu materi Bangun Datar. Sebenarnya, pengenalan berbagai
bentuk bangun datar bukan merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan, hanya
saja, selama ini guru sering kali kurang memerhatikan batasan-batasan sejauh mana
materi yang perlu diberikan kepada siswa.
Matematika merupakan ilmu yang cara bernalarnya abstrak, tetapi harus
diberikan kepada siswa SD yang cara berpikirnya masih pada tahap operasi konkret.
Oleh karena itu, guru perlu berhati-hati dalam mengajarkan konsep-konsep
matematika tersebut. Siswa SD belum mampu berpikir abstrak, berpikirnya harus
dikaitkan dengan gambar-gambar ataupun benda-benda konkret yang ada di sekitar
mereka.
2.1.5 Teori Belajar Matematika
2.1.5.1 Teori Belajar Bruner
Berdasarkan teori ini, manusia adalah pemroses, pemikir, dan pencipta
informasi. Menurut Bruner (t.t) dalam Aisyah dkk. (2007: 1.5), belajar matematika
adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang
13
terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-
konsep dan struktur-struktur matematika itu. Siswa harus dapat menemukan
keteraturan dengan cara mengotak-atik objek. Jadi, siswa haruslah terlibat aktif agar
dapat mengenal konsep dan struktur yang sedang dibicarakan, siswa akan memahami
materi yang harus dikuasainya itu. Bruner memaparkan tiga tahapan penyajian
pengetahuan yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik yang dikenal dengan teori
belajar Bruner.
(1) Tahap Enaktif
Pada tahap ini, siswa belajar sesuatu pengetahuan secara aktif. Siswa
belajar dengan menggunakan benda-benda konkret. Siswa akan
memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.
(2) Tahap Ikonik
Dalam tahap ini, kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran
internal di mana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-
gambar atau grafik yang dilakukan siswa. Rangkaian gambar atau
grafik tersebut berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran
dari objek-objek yang dimanipulasinya.
(3) Tahap Simbolik
Pada tahap ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol-
simbol abstrak, yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan
kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik
simbol-simbol verbal, lambang-lambang matematika, maupun lambang-
lambang abstrak yang lain.
14
Bruner (t.t) dalam Aisyah dkk. (2007: 1.20) memaparkan bahwa terdapat
beberapa langkah dalam penerapan teori belajarnya. Langkah-langkah yang
dimaksud yaitu sebagai berikut:
(1) Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang hendak diajarkan.
Misalnya: guru hendak mengajarkan bentuk bangun datar segiempat.
Untuk contoh, guru memberikan bangun datar persegi dan persegi
panjang, sedangkan segitiga, segilima, dan lingkaran mewakili bangun
yang bukan merupakan contoh dari segiempat.
(2) Bantu siswa untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep.
Misalnya berikan pertanyaan kepada siswa seperti berikut ini: ”Apakah
nama bentuk ubin yang sering digunakan untuk menutupi lantai rumah?
Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat digunakan?”.
(3) Berikan satu pertanyaan dan biarkan siswa untuk mencari jawabannya
sendiri. Misalnya: “Jelaskan ciri-ciri bangun ubin tersebut!”.
(4) Ajak dan beri semangat siswa agar mereka berani mengemukakan
pendapatnya. Guru dapat menggunakan pertanyaan yang dapat
memandu siswa untuk berpikir dan mencari jawaban yang benar
sehingga akan tercipta pembelajaran yang efektif.
2.1.5.2 Teori Belajar Dienes
Teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan. Dienes (1992)
dalam (Aisyah dkk. 2007: 2.8) memaparkan tahap-tahap belajar, yaitu permainan
bebas, menggunakan aturan, kesamaan sifat, representasi, simbolisasi, dan
formalisasi.
15
(1) Permainan Bebas
Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari pengembangan
konsep bermula dari permainan bebas. Permainan bebas merupakan
tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak
diarahkan. Siswa diberi kebebasan untuk mengatur dan memanipulasi
benda benda. Selama permainan, pengetahuan siswa akan muncul.
Dalam tahap ini, siswa mulai membentuk struktur mental dan sikap
dalam mempersiapkan diri untuk memahami konsep yang sedang
dipelajari.
(2) Permainan yang Menggunakan Aturan
Dalam permainan yang menggunakan aturan, siswa sudah mulai meneliti
pola-pola serta keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu. Keteraturan
ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu, tetapi tidak terdapat dalam
konsep yang lainnya. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan yang
diberikan dalam konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang dipahami
siswa, karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis
dalam konsep yang dipelajari itu. Menurut Dienes, untuk membuat konsep
abstrak, anak didik memerlukan suatu kegiatan untuk mengumpulkan
bermacam-macam pengalaman yang dapat diperoleh dari permainan.
(3) Permainan Kesamaan Sifat
Dalam permainan kesamaan sifat, siswa akan mencari kesamaan sifat
dari objek yang mereka amati. Siswa mulai diarahkan dalam kegiatan
menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti.
16
(4) Permainan Representasi
Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang
sejenis. Siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu
setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam
situasi-situasi yang dihadapinya.
(5) Permainan dengan Simbolisasi
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan
kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep
dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan
verbal.
(6) Permainan dengan Formalisasi
Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam
tahap ini, siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan
kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut.
2.1.5.3 Teori Belajar Van Hiele
Van Hiele adalah seorang pengajar matematika yang telah mengadakan
penelitian di lapangan. Penelitian yang dilakukan Van Hiele memunculkan beberapa
kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami
geometri. Van Hiele (1998) dalam Aisyah dkk. (2007: 4.2) menyatakan bahwa
terdapat 5 tahap pemahaman geometri, yaitu pengenalan, analisis, pengurutan,
deduksi, dan keakuratan.
(1) Tahap Pengenalan
Pada tahap pengenalan, siswa hanya mengenal bangun-bangun geometri
seperti bola, kubus, segitiga, persegi, dan bangun-bangun geometri
17
lainnya. Siswa belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun
geometri yang dikenalnya.
(2) Tahap Analisis
Pada tahap analisis, siswa sudah dapat memahami sifat-sifat dari
bangun-bangun geometri, namun belum mampu mengetahui hubungan
yang terkait antara suatu bangun geometri dan bangun geometri lainnya.
(3) Tahap Pengurutan
Pemahaman siswa terhadap geometri lebih meningkat lagi. Pada tahap
ini siswa sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu
bangun geometri dan bangun geometri lainnya. Pada umumnya, siswa
SD hanya mampu mencapai tahap ini.
(4) Tahap Deduksi
Pada tahap ini, siswa sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil
kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif
yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus.
(5) Tahap Keakuratan
Siswa sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-
prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahapan ini
memerlukan cara berpikir yang kompleks dan rumit. Oleh karena itu,
hanya sedikit sekali siswa yang sampai pada tahap berpikir ini.
Selain memaparkan tahapan pemahaman geometri, Van Hiele (1998) dalam
Aisyah dkk. (2007: 4.10) juga memaparkan fase-fase pada pembelajaran geometri.
Van Hiele mengemukakan pendapatnya bahwa dalam pembelajaran geometri
terdapat 5 fase yang dilalui oleh siswa.
18
(1) Fase Informasi
Pada awal tingkat ini, guru dan siswa melaksanakan tanya jawab dan
kegiatan mengenai objek-objek yang dipelajari. Tujuan dari kegiatan ini
yaitu: (1) Guru mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa
tentang topik yang dibahas dan (2) guru mempelajari petunjuk yang
muncul dalam rangka menentukan pembelajaran selanjutnya yang akan
diambil.
(2) Fase Orientasi
Setelah melewati tahap informasi, siswa akan memasuki tahap orientasi.
Pada tahap ini, siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat
yang telah disiapkan guru.
(3) Fase Penjelasan
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan pandangan
yang muncul mengenai struktur yang diamati. Untuk membantu siswa
menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru memberi bantuan
secukupnya.
(4) Fase Orientasi Bebas
Pada tahap orienrasi bebas, siswa akan mencoba untuk memperoleh
pengalaman sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru.
(5) Fase Integrasi
Pada fase ini, siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah
dipelajari. Pada akhir fase ini, siswa mencapai tahap berpikir yang baru.
Siswa siap untuk mengulangi fase-fase belajar pada tahap sebelumnya.
19
2.1.6 Materi Geometri di Kelas III Sekolah Dasar
Materi Geometri, khususnya materi Bangun Datar merupakan salah satu materi
di kelas III semester 2. Materi Bangun Datar termasuk dalam standar kompetensi
memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana. Alokasi waktu yang
disediakan untuk mengajar materi Bangun Datar yaitu 8 jam pelajaran. Berikut ini
merupakan rangkuman materi Bangun Datar yang menc akup Jenis dan Besar Sudut,
Sudut sebagai Jarak Putar, serta Sifat-sifat Bangun Datar.
2.1.6.1 Jenis dan Besar Sudut
Sudut
C
AB
Kaki sudut
Kaki sudut Titik sudut
Sudut Siku-siku Sudut Tumpul Sudut Lancip
Gambar 2.1 Bagian-bagian Sudut
Gambar 2.2 Jenis-jenis Sudut
20
2.1.6.2 Sudut sebagai Jarak Putar
2.1.6.3 Sifat-sifat Bangun Datar
2.1.6.3.1 Segitiga
Untuk dapat mengetahui dan menanamkan pemahaman siswa
tentang konsep segitiga, guru dapat menempuh langkah-langkah berikut
ini:
(1) Menyediakan beberapa gambar bangun datar sederhana.
a
b b
b
b b
Gambar 2.3 Sudut sebagai Jarak Putar
Gambar 2.4 Jenis-jenis Segitiga
21
(2) Menyuruh siswa untuk menyebutkan benda-benda di sekeliling
mereka yang berbentuk segitiga.
(3) Selanjutnya, menyuruh siswa untuk memilih benda-benda yang
termasuk segitiga di antara bangun datar yang telah disediakan.
(Heruman 2008: 97).
2.1.6.3.2 Persegi
Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun persegi yaitu:
(1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang.
(2) Mempunyai empat sudut siku-siku.
Untuk menanamkan pemahaman siswa tentang konsep persegi,
guru dapat menempuh langkah-langkah berikut ini:
(1) Menyediakan kertas berwarna.
(2) Bila kertas tersebut tidak berbentuk persegi, maka guru bersama
dengan siswa melipat kertas secara diagonal, menghimpitkan
sisinya, kemudian mengguntingnya.
(3) Menanyakan kepada siswa mengenai bangun tersebut dan
memberitahu bahwa bangun tersebut bernama persegi.
(4) Memberikan waktu kepada siswa untuk menganalisis bangun persegi
yang dipegangnya.
Gambar 2.5 Persegi
22
(5) Menyimpulkan ciri-ciri persegi bersama siswa.
(Heruman 2008: 88)
2.1.6.3.3 Persegi Panjang
Sifat-sifat bangun persegi panjang yaitu:
(1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar.
(2) Mempunyai empat sudut siku-siku.
Untuk menanamkan pemahaman siswa tentang konsep persegi
panjang, guru dapat menempuh langkah-langkah berikut ini:
(1) Menugasi siswa untuk membawa 2 lembar kertas.
(2) Mengingatkan siswa tentang sifat-sifat persegi sebelum mengajarkan
sifat-sifat persegi panjang.
(3) Menugasi mereka untuk menganalisis kertas yang berbentuk persegi
panjang tersebut.
(Heruman 2008: 92).
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Masa usia sekolah dasar (6-12 tahun) merupakan tahap perkembangan yang
paling penting dan bahkan sangat fundamental bagi kesuksesan di tahap
Gambar 2.6 Persegi Panjang
23
perkembangan yang selanjutnya (Sumantri dan Permana 2001: 10). Basset, Jacka,
dan Logan (1983) dalam Sumantri dan Permana (2001: 11) memaparkan beberapa
karakteristik umum yang dimiliki siswa SD, yaitu:
(1) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta tertarik dengan dunia sekitar
yang mengelilingi mereka.
(2) Senang bermain dan bergembira riang.
(3) Senang bereksplorasi dan bereksperimen.
(4) Terdorong untuk berprestasi.
(5) Belajar secara efektif ketika puas dengan situasi yang terjadi.
(6) Belajar dengan cara bekerja, mengamati, berinisiatif, dan mengajar
teman-temannya.
2.1.8 Model Pembelajaran
Arends (1997) dalam Suprijono (2012: 46) mengemukakan bahwa model
pembelajaran mengacu kepada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya,
tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolalaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono
2012: 47). Pendapat lain dikemukakan oleh Joyce dan Weil (1980) dalam Rusman
(2011: 133) bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau
yang lain.
24
Pengertian model pembelajaran di atas, mengasumsikan bahwa guru terikat
erat dengan model pembelajaran. Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu
siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan
ide. Rusman (2011: 136) mengemukakan ciri-ciri model pembelajaran sebagai
berikut:
(1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar para ahli tertentu.
(2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
(3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar
di kelas.
(4) Memiliki langkah pembelajaran, prinsip reaksi, sistem sosial, dan
sistem pendukung.
(5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
(6) Membuat persiapan mengajar dengan model pembelajaran yang
dipilihnya.
2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif
Pada umumnya, masyarakat menilai bahwa pembelajaran kooperatif sama
dengan belajar kelompok. Padahal, pembelajaran kooperatif yang sesungguhnya
bukan sekedar kegiatan pembelajaran yang mengelompokkan siswa ke dalam
kelompok kecil kemudian menyuruh mereka untuk belajar bersama.
Menurut Suprijono (2012: 54), pembelajaran kooperatif merupakan konsep
yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk yang dipimpin
oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan belajar
kelompok. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran
efektif apabila pembelajaran itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Memudahkan
25
siswa belajar dan (2) Pengetahuan, nilai, serta keterampilan diakui oleh mereka yang
berkompeten menilai (Suprijono 2012: 58).
Lie (2010:31) menyatakan bahwa terdapat 5 ciri-ciri khusus pembelajaran
kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap
muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.
(1) Saling ketergantungan positif
Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan
masing-masing tugasnya. Kerja sama merupakan kunci dari keberhasilan
pembelajaran kooperatif. Kerja sama akan berhasil jika masing-masing
anggota berkontribusi terhadap pekerjaannya.
(2) Tanggung jawab perseorangan
Sebelum pembelajaran kooperatif diadakan, perlu diadakan persiapan dan
pembagian tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota
kelompok melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjunya
dalam kelompok bisa dilaksanakan.
(3) Tatap muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan
berdiskusi. Kegiatan ini akan memberikan siswa untuk membentuk sinergi
yang menguntungkan semua siswa. Hasil pemikiran beberapa kepala akan
lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala. Lebih jauh lagi, hasil
kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing
anggota. Inti dari sinergi yaitu menghargai perbedaan, memanfaatkan
kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing anggota. Sinergi
26
sangat dibutuhkan karena pada dasarnya, setiap anggota kelompok
memiliki latar belakang pengalaman, keluarga, sosial, dan ekonomi yang
berbeda antara satu dan lainnya. Sinergi tidak dapat terbentuk dalam waktu
yang singkat. Melalui kegiatan tatap muka ini, siswa akan mengenal satu
sama lain dan belajar untuk menerima kelebihan serta kekurangan teman
saru kelompoknya.
(4) Komunikasi antar anggota
Unsur komunikasi menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai
keterampilan berkomunikasi. Perlu disadari bahwa tidak semua siswa
mempunyai keahlian dalam mendengarkan dan berbicara. Sebelum
memberikan tugas kepada siswa dalam kelompok, guru perlu mengajarkan
cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung
pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan
kemampuan mereka untuk mengungkapkan gagasan. Keterampilan
berkomunikasi dakam kelompok juga membutuhkan proses yang panjang.
(5) Evaluasi proses kelompok
Guru perlu membuat jadwal waktu khusus untuk mengevaluasi proses dan
hasil kerja sama kelompok. Hasil penilaian tersebut dapat dijadikan
sebagai tolok ukur, agar pada kesempatan selanjutnya mereka bisa bekerja
sama dengan lebih efektif.
Selanjutnya, Trianto (2010: 66) menyatakan terdapat enam tahap dalam
pembelajaran kooperatif. Enam tahap pembelajaran kooperatif tersebut disajikan
pada tabel 2.1
27
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6 Memberikan Penghargaan
Guru mencari cara-cara materi untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan)
dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Teknik ini mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keunggulan teknik ini yaitu siswa
mencari pasangan sambil belajar mencari konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan
gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa (Rusman 2011: 223). Hamruni (2012:
28
157) mengemukakan beberapa gaya belajar yang dimiliki oleh siswa, yaitu gaya
belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
(1) Gaya Belajar Visual
Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki ciri-ciri berikut: (1)
Rapi dan teratur; (2) Berbicara dengan cepat; (3) Teliti; (4) Lebih
mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar; (5)
Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis; dan (6) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
(2) Gaya Belajar Auditorial
Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial memiliki ciri-ciri berikut:
(1) Berbicara pada diri sendiri saat bekerja; (2) Menggerakkan bibir
mereka ketika membaca; (3) Pandai bercerita; (4) Pembicara yang
fasih; dan (5) Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang
lebar.
(3) Gaya Belajar Kinestetik
Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri berikut:
(1) Menanggapi perhatian fisik; (2) Mencari perhatian dengan cara
menyentuh orang; (3) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak sekali
bergerak; (4) Belajar melalui memanipulasi dan praktik; (5) Tidak dapat
duduk dan diam dalam waktu lama; dan (6) Menyukai permainan yang
menyibukkan.
Berdasarkan penjelasan mengenai macam-macam gaya belajar di atas, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan
gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa, karena dalam prosesnya siswa akan
29
terlibat dalam permainan menyenangkan yang melibatkan penglihatan, pendengaran,
serta gerak tubuh mereka.
2.1.11 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut
yaitu kartu pertanyaan dan jawaban. Kartu jawaban merupakan kartu yang berisi
jawaban dari pertanyaan yang ada di kartu pertanyaan. Menurut Suprijono (2012:
94), jika kartu telah disiapkan, maka langkah make a match berikutnya yaitu:
(1) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama
merupakan kelompok pembawa kartu pertanyaan. Kelompok kedua
merupakan kelompok yang membawa kartu jawaban dan Kelompok
ketiga sebagai kelompok penilai.
(2) Atur posisi perkelompok hingga membuat huruf U untuk ketiga
kelompok tersebut dengan kelompok pertama dan kedua saling
berhadapan.
(3) Guru memberi tanda, misalnya dengan membunyikan peluit atau
tepukan, agar kelompok pertama dan kedua bergerak saling mencari
pasangan jawaban yang cocok.
(4) Berikan waktu pada kelompok pertama dan kedua untuk
mendiskusikan isi dari kartu yang mereka bawa.
(5) Hasil diskusi ditandai oleh terbentuknya pasangan antara anggota
kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kartu jawaban.
30
(6) Pasangan-pasangan tersebut wajib memberikan pertanyaan dan jawaban
yang dibawanya kepada kelompok penilai.
(7) Penilai menilai jawaban pasangan-pasangan yang terbentuk dari diskusi.
(8) Pelaksanaan make a match dapat diulangi hingga semua siswa dalam
kelas mengalami berada dalam ketiga kelompok di atas dengan
perannya masing-masing.
2.2 Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian relevan tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match, di antaranya yaitu:
(1) Penelitian yang berjudul “Keefektifan Penerapan Model Make A Match
pada Pembelajaran Matematika Kelas V Materi Geometri di Sekolah
Dasar Negeri 1 Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga” yang
dilakukan oleh Wendi Nugraha pada tahun 2012. Rata-rata persentase
aktivitas belajar siswa yang menerapkan model make a match sebesar
88,45, sedangkan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa yang
menerapkan model konvensional sebesar 75,42. Hal ini membuktikan
aktivitas belajar di kelas yang menerapkan model make a match lebih
baik daripada kelas yang menggunakan model konvensional.
(2) Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Satyawati, mahasiswi jurusan
Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun
2009. Penelitian tersebut berjudul “Upaya Meningkatkan Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model
Cooperative Learning Tipe Make a Match”. Berdasarkan hasil
31
observasi, minat belajar matematika siswa setelah siklus I 63,3% dan
setelah siklus II naik menjadi 81,4%. Berdasarkan hasil angket, minat
belajar siswa sebelum tindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II
berturut-turut 59,3%, 61,5%, dan 67,8%. Meningkatnya minat belajar
matematika siswa berdampak pada hasil tes prestasi siswa, yang
ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata hasil tes prestasi siswa dari
75,6 pada siklus I menjadi 78,2 pada siklus II. Hal ini membuktikan
bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe make a match
dapat meningkatkan minat belajar Matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Jetis Bantul.
(3) Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Esti Jayanti, mahasiswi jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang pada
tahun 2012. Penelitian tersebut berjudul “Keefektifan Penggunaan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas
IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal”. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa kelas ekperimen
pada pertemuan pertama sebesar 79,61 dan pertemuan kedua sebesar
85,27 dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Rata-rata skor aktivitas
belajar siswa kelas kontrol pada pertemuan pertama sebesar 70,65 dan
pertemuan kedua sebesar 74,86 dengan kriteria penilaian sangat tinggi.
Hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar
74,76, sedangkan kelas kontrol sebesar 62,83. Jadi, model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terbukti efektif meningkatkan aktivitas
32
dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Pekiringan 02
Kabupaten Tegal.
Dari beberapa hasil penelitian yang telah disebutkan, terdapat perbedaan dan
persamaan dengan apa yang akan peneliti lakukan. Perbedaannya terletak pada jenis
penelitian yang digunakan yaitu pada mata pelajaran Matematika menggunakan
penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan yang peneliti lakukan yaitu jenis
penelitian eksperimen, serta perbedaan pada materi dan mata pelajarannya yaitu IPS.
Persamaannya terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model
pembelajaran kooperatif teknik make a match.
Hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan dapat menjadi rujukan dalam
meneliti apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran Matematika materi
Bangun Datar SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal.
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh
siswa di sekolah. Isi pelajaran Matematika itu sendiri berupa objek mental yang
bersifat abstrak, sedangkan pada umumnya perkembangan kognitif siswa sekolah
dasar baru mencapai tahap operasional konkret. dalam pembelajaran Geometri, guru
masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Bernero (2000) dalam
Hillen dan Leigh (2006: 4) mengungkapkan pendapat mengenai pembelajaran
konvensional melalui pernyataan “traditional teaching in math classrooms has
focused on ‘teacher talks–students listen’, learning in this manner tends to be very
passive and memory-based, making low cognition demands on learners”. Pendapat
33
Bernero tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran Matematika yang
menggunakan model konvensional terfokus pada guru yang berbicara dan siswa yang
mendengarkan. Pembelajaran seperti ini cenderung sangat pasif dan bersifat hafalan,
serta membuat rendahnya perkembangan kognisi siswa. Oleh karena itu, guru perlu
menggunakan media atau model pembelajaran yang mempermudah mereka untuk
memahami setiap materi Matematika yang diajarkan di sekolah.
Geometri membahas mengenai logika keruangan atau pemahaman ruang.
Pembelajaran Geometri di kelas III SD bertujuan untuk menanamkan konsep Bangun
Datar. Untuk membantu siswa memahami konsep tersebut, guru membutuhkan
media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk menyampaikan materi
Geometri. Tentunya, cara yang ditempuh harus sesuai dengan materi serta
perkembangan siswa yang akan menerima materi tersebut. Model pembelajaran
kooperatif merupakan pembelajaran berbasis sosial, di mana siswa dikelompokkan
ke dalam kelompok-kelompok kecil, sedangkan guru bertugas sebagai pemimpin
atau pemberi arahan saja. Model pembelajaran tersebut mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan, karena siswa akan mempelajari suatu konsep
dengan cara bermain mencari pasangannya.
Tentu saja, kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan siswa
mengalami perubahan tingkah laku sebagai wujud adanya proses belajar. Untuk
mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa terhadap materi ini,
guru perlu melakukan evaluasi.
34
2.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian berfungsi memberikan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah atau research questions (Sukardi, 2008: 42).
2.4.1 Hipotesis Operasional
Hipotesis operasional yang diajukan yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan
yang menerapkan model pembelajaran konvensional.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make match dan yang
menerapkan model pembelajaran konvensional.
2.4.2 Hipotesis Statistik
Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
35
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011: 119), populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas III di SD Negeri Randugunting 1 dan 3
yang berjumlah 75 siswa. Rincian siswa kelas III sebagai berikut:
(1) Kelas III SD Negeri Randugunting 1 sebanyak 36 siswa.
(2) Kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebanyak 39 siswa.
Alasan penentuan populasi tersebut yaitu karena kedua sekolah tersebut
memiliki karakteristik sebanding dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Karakteristik sekolah yang dimaksud yaitu: (1) Siswa yang memiliki kondisi dan
karakteristik yang relatif sama, yaitu berasal dari daerah dan tempat tinggal yang
sama, yang berdekatan dengan sekolah; (2) Kondisi guru yang mempunyai
klasifikasi yang sama, yaitu guru dengan kualifikasi S-1; dan (3) Kurikulum dan
materi pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku. Di
samping itu, kedua sekolah tersebut juga memiliki tingkat akreditasi yang sama,
yaitu A.
3.1.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011: 120), sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Sukardi (2008: 58) menyatakan
36
bahwa pemilihan teknik pengambilan sampel dengan probability sampling sangat
dianjurkan, karena prinsip objektivitas antara peneliti dan yang diteliti masih dapat
dijamin. Cara pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu
cara pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono 2011: 82). Berdasarkan
tabel Krecjie dengan α = 5% dan jumlah populasi 75 siswa, diambil sampel sebanyak
63 siswa. Berdasarkan banyak siswa masing-masing kelas, sampel dalam penelitian
ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Sampel tiap kelas = x jumlah sampel
Berdasarkan penghitungan dengan rumus di atas, rincian siswa kelas
eksperimen dan kontrol sebagai berikut:
(1) Kelas eksperimen sebanyak 33 siswa.
(2) Kelas kontrol sebanyak 30 siswa.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi
experimental design. Quasi experimental design merupakan pengembangan dari true
eksperimental design (eksperimen yang betul-betul) yang sulit dilaksanakan. Desain
ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen
(Sugiyono 2011: 116). Bentuk quasi experimental design yang digunakan oleh
peneliti yaitu nonequivalent control group design yang diterapkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan paradigma sebagai berikut:
Jumlah siswa
Jumlah populasi
37
Diagram 3.1 Paradigma Nonequivalent Control Group Design
Keterangan:
O1 dan O3 adalah kondisi siswa sebelum diberi perlakuan
O2 adalah kondisi siswa setelah diberi perlakuan
O4 adalah kondisi siswa yang tidak diberi perlakuan
(Sugiyono 2011)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
acak. Kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebagai kelompok eksperimen (O1) diberi
perlakuan X (pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match) dan kelas III SD Negeri Randugunting 1 (O3) sebagai
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan X ( pembelajaran menggunakan model
konvensional). Kelompok O3 (kelompok kontrol) tidak diberi perlakuan (menerapkan
model pembelajaran konvensional). Kedua kelompok diberi tes awal untuk
mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. Setelah kelompok
eksperimen diberi perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut diberi tes akhir
untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Hasil dari tes akhir pada
kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding bagi dampak perlakuan yang
diberikan pada kelompok eksperimen. Pengaruh rmodel pembelajaran kooperatif tipe
make a match bisa dikaji secara empiris dengan penghitungan (O2 - O1) - (O4 - O3).
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 63), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh
O1 X O2
O3 O4
38
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam
penelitian ini ada dua, yaitu:
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2011: 64). Variabel bebas
pada penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 64). Variabel terikat pada
penelitian ini yaitu hasil belajar Matematika materi Bangun Datar siswa kelas III SD.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dokumentasi, tes, dan observasi.
3.4.1 Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,
foto-foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan (Riduwan 2012: 77).
Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh nama-nama siswa
dan data kemampuan awal siswa yang didapat melalui daftar nilai Matematika
Ulangan Tengah Semester (UTS) semester genap tahun ajaran 2012/ 2013.
3.4.2 Tes
Dalam penelitian ini, prosedur tes yang digunakan yaitu tes awal dan akhir. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III SD pada materi
39
Bangun Datar. Tes awal dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Hasil tes awal
digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk mengetahui kemampuan awal siswa
kelas eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan. Tes akhir dilakukan setelah
peneliti memberi perlakuan. Hasil tes akhir digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah diberi perlakuan.
3.4.3 Observasi
Dalam penelitian kuantitatif, observasi lebih sering digunakan sebagai
instrumen pelengkap bagi instrumen lainnya. Observasi akan dilaksanakan ketika
pembelajaran sedang berlangsung. Ada beberapa alat bantu observasi, yaitu: (1) buku
catatan; (2) check list; (3) kamera; dan (4) film (Sukardi 2008: 78). Pengamatan
dalam penelitian ini akan dilakukan oleh guru kelas III SD dengan menggunakan
lembar observasi. Lembar pengamatan tersebut dibuat oleh peneliti. Pengamatan
dilakukan untuk mengamati keefektifan penerapan model pembelajaran make a
match pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar. Selain itu, pengamatan
juga dilakukan untuk mengamati seberapa tepat peneliti dalam menerapkan model
pembelajaran make a match pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang hendak diukur yaitu hasil
belajar siswa. Hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar dapat mengacu pada
hasil pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan atau pada kurun
waktu tertentu (Poerwanti dkk. 2008: 4.7). Beberapa instrumen yang diperlukan
40
dalam penelitian ini di antaranya yaitu silabus kelas III SD, lembar observasi,
dokumentasi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal-soal tes.
3.5.1 Lembar Observasi
Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi. Pengamat
akan memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Pengamat akan
memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Adapun lembar
observasi dan deskriptor pedoman observasi dalam pembelajaran dapat dilihat pada
lampiran 5.
3.5.2 Dokumentasi
Instrumen dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu daftar nama
siswa dan nilai ujian tengah semester (UTS) semester genap yang digunakan sebagai
data kemampuan awal siswa untuk menentukan terpenuhi tidaknya persyaratan
penelitian eksperimen. Di samping itu, peneliti juga mengambil foto dan video untuk
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
3.5.3 RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat sebelum melakukan
pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol. RPP dibuat dengan mengembangkan
silabus pada materi Bangun Datar. Alokasi waktu yang disediakan untuk materi ini
yaitu 8 jam pelajaran. Peneliti membuat dua macam RPP yang berbeda. RPP yang
digunakan pada kelas eksperimen merupakan RPP yang menggunakan model
pembelajaran make a match, sedangkan RPP yang digunakan pada kelas kontrol
menggunakan model konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran
22, 23, dan 24 untuk RPP kelas eksperimen pertemuan pertama, kedua, dan ketiga,
41
sedangkan lampiran 25, 26, dan 27 untuk RPP kelas kontrol pertemuan pertama,
kedua, dan ketiga.
3.5.4 Soal-soal Tes
Pada penelitian ini, instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa berupa soal
tes akhir yang diujikan di akhir kegiatan pembelajaran. Bentuk dari instrumen ini
berupa 20 soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban dan 2 soal uraian.
Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar, terlebih dahulu soal
tersebut diujicobakan kepada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal.
Banyak butir soal yang diperlukan dalam penelitian ini sebetulnya hanya 22 butir
soal, namun karena soal harus diujicobakan terlebih dahulu, maka dari satu kisi-kisi
dibuat dua paket soal paralel yang setara baik dalam tingkat kesukaran soal maupun
materinya. Banyak butir soal dengan dibuatnya dua paket soal menjadi 44.Untuk
lebih jelasnya, kisi-kisi dan soal-soal tes dapat dilihat pada lampiran 8. Selanjutnya,
langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian instrumen yaitu sebagai berikut:
3.5.4.1 Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki
validitas yang rendah (Arikunto 2010: 211). Terdapat beberapa validitas instrumen
dalam penelitian ini. Validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu:
(1) Validitas Logis
Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil
penalaran. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai
42
kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat
sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan tiga penilai
ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs.
Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti Arifah,
S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1.
(2) Validitas Empirik
Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil
pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas
empirik, apabila sudah teruji dari pengalaman (Arikunto 2010: 66).
Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product
moment. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan pearson
correlation pada program Statistical Product and Service Solution
(SPSS) versi 20.
3.5.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas berarti konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian
dikatakan reliabel, ketika tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur variabel yang hendak diukur (Sukardi 2008: 127). Pengujian reliabilitas
soal tes bentuk pilihan ganda menggunakan formula KR-21, sedangkan soal tes
bentuk uraian menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Reliabilitas instrumen penelitian
ini dihitung menggunakan program aplikasi SPSS versi 20.
3.5.4.3 Indeks Kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2010: 207), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya
43
suatu soal disebut difficulty index. Untuk menghitung indeks kesukaran soal pilihan
ganda peneliti menggunakan rumus:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto 2010: 208)
Tabel 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
No. Indeks Kesukaran Soal Kategori1 0,00 - 0,30 Soal sukar2 0,31 - 0,70 Soal sedang3 0,71 - 1,00 Soal mudah
Arikunto (2010: 225)
Untuk menghitung indeks kesukaran soal uraian peneliti menggunakan rumus:
IF =
Keterangan:
IF = (Item Facility) indeks tingkat kesulitan yang dicari
Sh = Jumlah skor betul kelompok tinggi
Sl = Jumlah skor betul kelompok rendah
N = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27,5%)
Skormax = Skor maksimal suatu bentuk soal
Skormin = Skor minimal suatu bentuk soal
(Nurgiyantoro 2001: 147)
Sh + Sl – (2N x Skormin)
2N x (Skormax – Skormin)
44
3.5.4.4 Daya Pembeda Butir Soal
Arikunto (2010: 211) berpendapat bahwa daya pembeda soal adalah
kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan yang bodoh.
Soal yang baik yaitu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pintar
saja. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks
diskriminasi, disingkat D. Untuk menghitung daya pembeda soal bentuk pilihan
ganda, peneliti menggunakan rumus:
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Arikunto 2010: 213).
Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
No. Daya Pembeda Soal Kategori 1 0,00 – 0,20 Jelek 2 0,21 – 0,40 Cukup 3 0,41 – 0,70 Baik 4 0,71 – 1,00 Sangat baik
Arikunto (2010: 232)
45
Jika daya pembeda soal bernilai negatif, berarti soal tersebut tidak baik. Butir
soal yang mempunyai nilai daya pembeda soal negatif sebaiknya tidak dipakai.
Selanjutnya, daya pembeda butir soal uraian dihitung menggunakan rumus:
ID =
Keterangan:
ID = (Item Discrimination) indeks daya pembeda yang dicari
Sh = Jumlah skor betul kelompok tinggi
Sl = Jumlah skor betul kelompok rendah
N = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27,5%)
Skormax = Skor maksimal suatu bentuk soal
Skormin = Skor minimal suatu bentuk soal
(Nurgiyantoro 2001: 147)
3.6 Deskripsi Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen.
Data yang diamati dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono 2011: 6).
Data kuantitatif berupa data nilai hasil belajar siswa baik di kelas kontrol maupun di
kelas eksperimen.
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini antara lain yaitu uji
prasyarat analisis yang terdiri atas uji normalitas dan homogenitas serta uji hipotesis
Sh - Sl
N (Skormax – Skormin)
46
akhir. Keterangan lengkap mengenai metode analisis data dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
3.7.1 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas dan homogenitas.
(1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai tes akhir
memiliki sebaran yang normal atau tidak. Uji normalitas terhadap nilai
tes akhir ini dilakukan menggunakan uji Liliefors pada taraf signifikan
5%. Pengolahan data diolah menggunakan program SPSS versi 20.
Pengolahan data dalam SPSS versi 20 yang menggunakan uji Liliefors
dilakukan dengan cara melihat nilai pada kolom Kolmogorof-Smirnov.
Data dapat dikatakan normal apabila nilai yang ditunjukkan pada kolom
nilai Kolmogorof-Smirnov lebih besar daripada 0,05. Hipotesis yang
diuji yaitu:
Ho = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha = Sampel berasal dari pupolasi yang berdistribusi tidak normal.
(2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
homogen atau tidak. Uji homogenitas yang akan peneliti gunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan uji Levene dengan pengambilan keputusan
dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5%. Uji
homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS
47
versi 20. Jika signifikansinya lebih besar daripada 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variansnya sama (homogen), namun jika
signifikansinya kurang dari 0,05, maka variansnya berbeda (tidak
homogen). Hipotesis yang diajukan dalam uji homogenitas penelitian ini
yaitu:
Ho = Varians kedua kelas sampel homogen.
Ha = Varians kedua kelas sampel tidak homogen.
3.7.2 Uji Hipotesis Akhir
Setelah melakukan uji homogenitas, langkah senlajutnya yaitu menguji
hipotesis akhir. Uji hipotesis akhir dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian.
Jika data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berdistribusi normal, maka uji hipotesisnya menggunakan uji statistik independent
sample t tes. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai
berikut:
Keterangan: = rata-rata nilai kelompok kontrol
= rata-rata nilai kelompok eksperimen
= simpangan baku kelompok kontrol
= simpangan baku kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
= varians kelompok eksperimen
= korelasi antara dua kelompok
48
(Sugiyono 2010: 121)
Jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, maka analisis akhir
menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Guna uji ini
untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa
perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian menggunakan uji U
Mann Whitney. Harga U yang lebih kecil digunakan untuk pengujian dan
dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus tersebut yaitu sebagai berikut:
Rumus 1 : U1 = n1 n2 + ( )1
11
21 Rnn−
+
Rumus 2 : U2 = n1 n2 + ( )2
22
21 Rnn−
+
Keterangan :
n1 : jumlah sampel 1
n2 : jumlah sampel 2
U1 : jumlah peringkat 1
U2 : jumlah peringkat 2
R1 : jumlah ranking pada sampel n1
R1 : jumlah ranking pada sampel n2
(Sugiyono 2010: 61)
Peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk menguji hipotesis akhir. Ketentuan
yang dijadikan pedoman yaitu jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka
Ho diterima (Priyatno 2010: 35).
49
3.8 Prosedur Penelitian
Dalam sebuah penelitian selalu dibutuhkan prosedur atau langkah-langkah
tertentu yang disusun secara sistematis supaya penelitian berjalan dengan teratur dan
terstruktur. Prosedur penelitian ini disajikan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Prosedur Penelitian Eksperimen
No. Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
1. Tempat Penelitian Sekolah Dasar Negeri Randugunting 3
Sekolah Dasar Negeri Randugunting 1
a. Alamat Jl. Merak no. 15 Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Jl. Merpati no. 148 Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
b. Akreditasi A A 2. Kelas III III
Populasi 39 siswa 36 siswa Sampel 33 siswa 30 siswa
3. Kemampuan Awal Menggunakan uji kesamaan rata-rata.
Menggunakan uji kesamaan rata-rata.
a. Data Nilai UTS Semester Genap tahun ajaran 2012/2013.
Nilai UTS Semester Genap tahun ajaran 2012/2013.
b. Mata Pelajaran Matematika Matematika c. Kelas III III
4. Perlakuan Model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Model pembelajaran konvensional.
5. Pelaksanaan Pembelajaran a. Pertemuan I
1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu 4) RPP
Selasa 16 April 2013 08.15 – 10.10 Terlampir
Senin 15 April 2013 09.15 – 10.35 Terlampir
b. Pertemuan II 1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu
Senin 22 April 2013 08.15 – 10.10
Rabu 17 April 2013 09.15 – 10.35
50
No. Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
4) RPP Terlampir Terlampir c. Pertemuan III
1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu 4) RPP
Selasa 23 April 2013 08.15 – 10.10 Terlampir
Kamis 18 April 2013 09.15 – 10.35 Terlampir
d. Pertemuan IV (Tes Akhir) 1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu
Selasa 30 April 2013 07.00 – 08. 10
Selasa 30 April 2013 09. 15 – 10. 35
51
52
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Data dalam penelitian yaitu hasil belajar Matematika materi Bangun Datar
siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 Kota Tegal. Deskripsi data hasil
belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh data hasil pengukuran hasil belajar
Matematika siswa kelompok eksperimen dan kontrol setelah dilakukan
pembelajaran. Banyak siswa kelompok eksperimen yaitu 33 siswa dan kontrol 30
siswa. Dari hasil pengukuran hasil belajar Matematika siswa yang dilakukan dengan
cara pengisian soal tes akhir Matematika, diperoleh rata-rata nilai pada siswa
kelompok eksperimen sebesar 81,27, median sebesar 84, nilai tertinggi sebesar 100,
nilai terendah sebesar 44, dan standar deviasi sebesar 14,316, sedangkan rata-rata
nilai pada siswa kelompok kontrol sebesar 73,73, median sebesar 72, nilai tertinggi
sebesar 100, nilai terendah sebesar 44, dan standar deviasi sebesar 13,38.
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N Valid 33 30
Mean 81.27 73.73
Median 84.00 72.00
Std. Deviation 14.316 13.380
Minimum 44 44
Maximum 100 100
53
4.2 Uji Prasyarat Instrumen
Instrumen soal yang akan diujikan kepada siswa terlebih dahulu diuji
validitas, reliabilitas, dan kesamaan rata-rata untuk mengetahui apakah soal tersebut
layak untuk diujikan kepada siswa. Berikut ini merupakan beberapa uji prasyarat
instrumen, antara lain:
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas instrumen uji coba pada penelitian ini menggunakan pearson
correlation pada program SPSS versi 20. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 22
soal dan diparalelkan menjadi 44 butir soal untuk diujicobakan kepada siswa kelas
III SD Negeri Randugunting 3. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal
tersebut telah dinilai validitas isinya oleh tiga orang penilai ahli, yaitu Drs. Yuli
Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai
dosen pembimbing II dan Siti Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD
Negeri Randugunting 1.
Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan, selanjutnya
dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 pada
tanggal 12 April 2013. Hasil uji coba selanjutnya dianalisis validitasnya dengan
menggunakan program SPSS versi 20.
Dari 44 butir soal, diperoleh 27 butir soal yang valid dan 17 butir soal yang
tidak valid. Butir soal bentuk pilihan ganda yang valid yaitu nomor 1, 5, 6, 7, 9, 11,
12, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, dan 40. Semua butir soal
bentuk uraian sebanyak 4 butir dinyatakan valid. Butir soal bentuk pilihan ganda
54
yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 1, 22, 23,
24, 5, 6, 7, 28, 9, 30, 31, 12, 33, 34, 35, 16, 17, 38, 39, dan 40. Butir soal bentuk
uraian yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 41
dan 44. Berdasarkan penghitungan tersebut, semua indikator soal sudah terwakili.
Hasil out put pengujian validitas soal bentuk pilihan ganda ada pada lampiran 13 dan
soal bentuk uraian pada lampiran 16.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Berdasarkan penghitungan validitas tersebut, diperoleh item yang valid
sebanyak 27 butir soal. Butir soal tersebut yaitu 1, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 16, 17, 20, 22,
23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43 dan 44. Dari item yang valid
tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya. Berikut merupakan keseluruhan hasil
penghitungan reliabilitas soal bentuk pilihan ganda yang dianalisa menggunakan
formula Kuder dan Richardson (KR-21)1:
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal
m = skor rata-rata
= varians total
Diketahui:
k= 20, M= 15,08, V1= 15,79
55
Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-
21), diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,8043 lebih besar dari rtabel sebesar
0,325. Dengan demikian, dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka
semua butir soal yang valid dan akan digunakan dinyatakan sudah reliabel.
Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal bentuk uraian, peneliti
menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS versi 20. Reliabilitas soal bentuk uraian
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Bentuk Soal Uraian
Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98), reliabilitas kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal bentuk uraian di atas, diperoleh nilai
cronbach’s alpha sebesar 0,641. Apabila mengacu pada pendapat Sekaran, instrumen
soal sudah terbukti reliabel.
4.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar
(Arikunto 2010: 207). Untuk mengetahui tingkat kesukaran, dilakukan penghitungan
dengan membandingan banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada setiap butir
soal dibandingkan dengan banyaknya peserta tes. Berdasarkan hasil penghitungan
Cronbach's
Alpha
N of Items
,641 2
56
manual, diperoleh data indeks tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda yang
disajikan pada tabel 4.3 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.4:
Tabel 4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda
No.
Soal P Kriteria
No.
Soal P Kriteria
No.
Soal P Kriteria
No.
Soal P Kriteria
1 0, 41 Sedang 11 0, 49 Sedang 21 0, 95 Mudah 31 0, 54 Sedang
2 0, 86 Mudah 12 0, 89 Mudah 22 0, 81 Mudah 32 0, 95 Mudah
3 1, 00 Mudah 13 1, 00 Mudah 23 0, 92 Mudah 33 0, 92 Mudah
4 1, 00 Mudah 14 0, 86 Mudah 24 0, 89 Mudah 34 0, 89 Mudah
5 0, 92 Mudah 15 0, 86 Mudah 25 0, 92 Mudah 35 0, 62 Sedang
6 0, 76 Mudah 16 0, 78 Mudah 26 0, 95 Mudah 36 0, 95 Mudah
7 0, 65 Sedang 17 0, 78 Mudah 27 0, 70 Mudah 37 0, 81 Mudah
8 0, 81 Mudah 18 0, 81 Mudah 28 0, 43 Sedang 38 0, 81 Mudah
9 0, 68 Sedang 19 0, 97 Mudah 29 0, 95 Mudah 39 0, 89 Mudah
10 0, 81 Mudah 20 0, 78 Mudah 30 0, 68 Sedang 40 0, 81 Mudah
Tabel 4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian
No. Soal P Kriteria 1 0, 60 Diterima 2 0, 31 Diterima 3 0, 70 Diterima 4 0, 39 Diterima
4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa
yang pintar dengan yang bodoh. Soal yang baik yaitu soal yang dapat dijawab benar
oleh siswa-siswa yang pintar saja (Arikunto 2010: 211). Berdasarkan hasil
penghitungan manual, diperoleh data indeks daya pembeda soal bentuk pilihan ganda
yang disajikan pada tabel 4.5 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.6:
57
Tabel 4.5 Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda
No.
Soal D Kriteria
No.
Soal D Kriteria
No.
Soal D Kriteria
No.
Soal D Kriteria
1 0, 40 Cukup 11 0, 8 Sangat
Baik 21 0, 1 Jelek 31 0, 6 Baik
2 0, 0 Jelek 12 0, 3 Cukup 22 0, 5 Baik 32 0, 0 Jelek
3 0, 0 Jelek 13 0, 0 Jelek 23 0, 3 Cukup 33 0, 3 Cukup
4 0, 0 Jelek 14 0, 2 Jelek 24 0, 3 Cukup 34 0, 4 Cukup
5 0, 3 Cukup 15 0, 2 Jelek 25 0, 1 Jelek 35 0, 8 Sangat
Baik
6 0, 4 Cukup 16 0, 4 Cukup 26 0, 0 Jelek 36 0, 0 Jelek
7 0, 7 Baik 17 0, 5 Baik 27 0, 4 Cukup 37 0, 4 Cukup
8 0, 4 Cukup 18 0, 2 Jelek 28 0, 5 Baik 38 0, 5 Baik
9 0, 7 Baik 19 0, 0 Jelek 29 0, 0 Jelek 39 0, 4 Cukup
10 0, 0 Jelek 20 0, 3 Cukup 30 0, 6 Baik 40 0, 3 Cukup
Tabel 4.6 Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian
No. Soal D Kriteria 1 0, 50 Diterima 2 0, 58 Diterima 3 0, 45 Diterima 4 0, 68 Diterima
4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila rata-
rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji
kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS Matematika pada semester genap
tahun ajaran 2012/2013 siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 Kota Tegal.
Data nilai UTS Matematika pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada kelas
eksperimen yang disajikan pada tabel 4.7 dan kelas kontrol pada tabel 4.8:
58
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen
No. Kelas Interval Frekuensi1 58 – 63 52 64 – 69 13 70 – 75 54 76 – 81 85 82 – 87 66 88 – 93 67 94 – 100 8
Jumlah 39
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol
No. Kelas Interval Frekuensi1 65 – 69 52 70 – 74 43 75 – 79 54 80 – 84 105 85 – 89 26 90 – 94 247 95 – 100 6
Jumlah 36
Rata-rata nilai UTS kelas eksperimen dan kontrol digunakan untuk menguji
kesamaan rata-rata. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 81,07, sedangkan kelas
kontrol sebesar 82,36. Dari rata-rata nilai tersebut, terlihat bahwa perbedaan rata-rata
nilai kelas eksperimen dan kontrol tidak begitu jauh sehingga secara empiris dapat
dianggap relatif sama.
Bentuk tabel distribusi frekuensi data nilai UTS di atas yaitu tabel distribusi
frekuensi bergolong, karena memuat data bergolong/berkelompok. Interval kelas
59
yang ada dalam tabel distribusi frekuensi bergolong di atas disusun dengan
menggunakan aturan rumus sturges.
Selanjutnya, uji kesamaan rata-rata dilakukan secara statistik menggunakan
uji one sample test yang diolah dengan SPSS versi 20. Hasil uji kesamaan rata-rata
secara statistik disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata
Test Value = 80.61 t Df Sig. (2-tailed) Mean
Difference 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
VAR00001 1,052 35 ,300 1,751 -1,63 5,13
Berdasarkan hasil uji kesamaan rata-rata secara statistik di atas, diperoleh
nilai 0,300 pada kolom sig. (2-tailed). Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol, sehingga penelitian eksperimen dapat
dilaksanakan.
4.3 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari Senin tanggal 15 April, Rabu tanggal 17 April
dan Kamis 18 April 2013 di kelas III SD Negeri Randugunting 1 sebagai kelas
kontrol dan hari Selasa tanggal 16 April, Senin tanggal 22 April dan Selasa 23 April
2013 di kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebagai kelas eksperimen. Sebelum
penelitian dilaksanakan, peneliti telah mempersiapkan instrumen yang digunakan
dalam penelitian, seperti kisi-kisi soal, soal, lembar observasi, dan lembar kerja siswa
yang sudah dimuat di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berikut ini
data nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen yang yang disajikan pada tabel 4.10
dan kelas kontrol pada tabel 4.11:
60
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
No. Kelas Interval Frekuensi1 40 – 59 12 50 – 59 23 60 – 69 44 70 – 79 55 80 – 89 116 90 – 100 10
Jumlah 33
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
No. Kelas Interval Frekuensi
1 40 – 49 1
2 50 – 59 2
3 60 – 69 10
4 70 – 79 6
5 80 – 89 6
6 90 – 100 5
Jumlah 30 4.4 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan langkah-langkah
berikutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang
digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas
dan homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu data nilai hasil belajar Matematika
siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar.
4.4.1 Uji Normalitas Data
Data yang akan diuji yaitu data nilai tes akhir siswa kelas III SD Negeri
Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar. Uji normalitas data menggunakan
61
liliefors pada program SPSS versi 20. Data hasil uji normalitas data pada kelas
ekperimen disajikan pada tabel 4.12 dan kelas kontrol pada tabel 4.13:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi (sig.) pada kolom Kolmogorov-
Smirnov lebih dari 0,05. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi data
kelas eksperimen sebesar 0,200 dan data kelas kontrol sebesar 0,57. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa data nilai hasil belajar kedua kelas tersebut berdistribusi normal
(Priyatno 2010: 73).
4.4.2 Uji Homogenitas Data
Penghitungan homogenitas data dilakukan apabila data berdistribusi normal.
Jika data berdistribusi tidak normal, maka tidak perlu menguji homogenitas data.
Penghitungan homogenitas data dilakukan dengan menggunakan progran SPSS versi
20, yaitu dengan Lavene’s test karena data berdistribusi normal dan untuk menguji
varians dari beberapa populasi. Jika nilai signifikansi uji F ≥ 0,05, maka data dapat
dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi uji F < 0,05, maka data tidak
homogen (Priyatno 2010: 32).
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Data
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
NILAI ,121 33 ,200* ,925 33 ,025
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
NILAI ,157 30 ,057 ,958 30 ,269
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
NILAI Equal variances assumed ,116 ,734Equal variances not assumed
62
Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi uji
F sebesar 0,734, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.
4.4.3 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian. Pada uji t ini, ada
beberapa ketentuan yang dijadikan pedoman, yaitu jika thitung < ttabel atau nilai
signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≤
0,05, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35). Dengan dk = n – 2 = (63 - 2) = 61 dan
taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak, diketahui harga ttabel = 2,000 (Priyatno 2010:
112). Penghitungan uji t melalui SPSS versi 20 menggunakan independent samples t
test. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.15 Hasil Uji t
t-test for Equality of Means
T Df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
N I LA I
Equal variances assumed 2,153 61 ,035 7,539 3,501 ,538 14,540
Equal variances not assumed 2,160 60,948 ,035 7,539 3,490 ,561 14,518
Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa
nilai thitung = 2,153 dan signifikansinya sebesar 0,35. Dari hasil penghitungan tersebut
dapat diketahui bahwa 2,153 > 2,000 atau thitung > ttabel dan 0,035 < 0,05 atau nilai
signifikansi < 0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis
yang telah peneliti paparkan di atas, maka Ho ditolak. Jadi, simpulan dari penelitian
ini yaitu ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang tidak.
Jika dikaji secara empiris, maka penghitungan yang berlaku untuk pengujian
hipotesis berdasarkan desain penelitian yang dipakai yaitu (O2 - O1) - (O4 - O3).
63
Berdasarkan penghitungan tersebut, diperoleh data bahwa nilai hasil belajar kelas
eksperimen dengan kontrol terpaut 5,13. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe make a match efektif pada mata pelajaran Matematika materi Bangun
Datar siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 kota Tegal.
4.5 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika. Pembelajaran pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match. Langkah pertama yang ditempuh sebelum melakukan
penelitian eksperimen yaitu menganalisis data nilai UTS semester genap tahun ajaran
2012/ 2013. Nilai tersebut diuji kesamaan rata-ratanya. Jika rata-ratanya tidak terpaut
jauh, maka penelitian eksperimen dapat dilakukan. Rata-rata nilai UTS kelas
eksperimen 81,07, sedangkan kelas kontrol 82,36. Berdasarkan data tersebut,
penelitian eksperimen dapat dilakukan.
Dalam penelitian ini, variabel yang hendak diukur yaitu hasil belajar siswa.
Hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar dapat mengacu pada hasil
pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan atau pada kurun waktu
tertentu (Poerwanti dkk. 2008: 4.7). Untuk mendapatkan instrumen yang baik,
diperlukan uji instrumen. Soal-soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda sebanyak
40 butir yang masing-masing memiliki empat alternatif jawaban dan 4 soal uraian.
Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas isinya
oleh tiga orang penilai ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen
pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti
Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1. Setelah
soal-soal tersebut dinyatakan layak untuk diujicobakan, selanjutnya dilakukan uji
64
coba soal kepada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 pada tanggal 12 April
2013.
Data hasil uji coba kemudian diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda soalnya. Untuk menguji validitas soal, peneliti menggunakan
program SPSS ver*si 20 dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari
Karl Pearson. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan
rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan harga rtabel dengan
jumlah n = 37, yaitu sebesar 0,325 (Priyatno 2010: 115). Artinya, apabila r hitung >
0,325, maka butir soal tersebut valid, sedangkan apabila harga r hitung < 0,325, maka
butir soal tersebut tidak valid (Priyatno 2010: 91). Dari penghitungan, diperoleh 23
butir soal bentuk pilihan ganda yang valid dan 17 butir soal yang tidak valid. Semua
soal bentuk uraian sebanyak 4 butir dinyatakan valid.
Langkah berikutnya yaitu uji reliabilitas. Soal yang diuji reliabilitasnya yaitu
soal-soal yang valid dan akan digunakan. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap
butir soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS versi 20. Dari hasil
penghitungan, diperoleh data bahwa semua butir soal yang diujikan reliabel. Dari
hasil uji validitas dan reliabilitas, instrumen dapat dinyatakan seluruh soal sebanyak
27 butir dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Setelah uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya yaitu analisis tingkat
kesukaran dan daya pembeda soal. Berdasarkan hasil penghitungan manual, soal-soal
tes bentuk pilihan ganda memilki kriteria soal sedang dan mudah, sedangkan semua
soal bentuk uraian memiliki kriteria dapat diterima. Analisis daya pembeda soal yaitu
kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan yang bodoh.
Berdasarkan hasil penghitungan manual, 25 butir soal bentuk pilihan ganda memiliki
kriteria cukup, baik, dan sangat baik. Tetapi, terdapat 15 butir soal bentuk pilihan
65
ganda yang memiliki kriteria jelek, sehingga tidak dapat digunakan. Semua soal
bentuk uraian memiliki kriteria dapat diterima.
Setelah semua instrumen diuji dan dinyatakan memenuhi syarat, penelitian
dapat dilaksanakan. Peneliti menentukan kelas eksperimen dan kontrol secara acak,
begitu juga saat menentukan sampel. Peneliti menetapkan kelas III SD Negeri
Randugunting 3 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Randugunting 1 sebagai
kelas kontrol. Berdasarkan tabel Krecjie, jumlah sampel yang digunakan jika
populasi sebanyak 75, yaitu 63. Sampel pada kelas eksperimen sebanyak 33 siswa
dan pada kelas kontrol sebanyak 30 siswa.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi
experimental design. Bentuk quasi experimental design yang digunakan yaitu
nonequivalent control group design. Hasil belajar kedua kelompok tersebut akan
dianalisis untuk mendapatkan simpulan penelitian.
Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional. Selama penelitian berlangsung, siswa dari kelompok eksperimen yang
diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match cenderung lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran daripada
siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Tahapan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di
kelas eksperimen yaitu dimulai dengan pembentukan kelompok besar, pembagian
kartu, diskusi pasangan, dan pengoreksian jawaban.
Dalam memulai pembelajaran, guru menyampaikan salam pembuka, do’a,
presensi, menyiapkan alat dan media pembelajaran, dan apersepsi. Pada tahap
eksplorasi, guru menjelaskan materi Bangun Datar menggunakan media yang relevan
kepada siswa sesuai standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.
66
Pada tahap elaborasi, guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar dan
setiap kelompok beranggotakan 13 siswa, kemudian guru membagikan kartu kepada
kelompok pertama dan kedua. Setelah itu, guru memberikan waktu kepada kelompok
pertama dan kedua untuk menemukan pasangannya. Setelah bertemu dengan
pasangannya, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok ketiga
dan guru. Tahap terakhir yaitu kelompok penilai dan guru akan mengoreksi jawaban
dari tiap-tiap pasangan.
Berbeda dengan perlakuan di kelas kontrol, guru memberikan materi dengan
model pembelajaran konvensional, sehingga siswa cenderung pasif dan merasa bosan
saat proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi, lalu siswa mendengarkan
penjelasan dari guru. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari
2 siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru secara berkelompok. Di akhir pembelajaran, guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari dan membagikan soal evaluasi, dilanjutkan dengan menutup
pelajaran.
Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match diketahui lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan
model konvensional. Terbukti dengan hasil rata-rata nilai Matematika materi Bangun
Datar pada kelas eksperimen sebesar 81,27, sedangkan kelas kontrol hanya 73,73.
Mengacu pada rata-rata nilai hasil belajar, dapat dinyatakan bahwa bahwa nilai hasil
belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional.
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan)
dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Dari uraian mengenai proses pembelajaran
dan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol, model
pembelajaran kooperatif tipe make a match terbukti mampu menciptakan suasana
67
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keunggulan teknik ini yaitu siswa
mencari pasangan sambil belajar mencari konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan
gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa (Rusman 2011: 223). Di samping itu,
model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan teori belajar
Matematika yang dicetuskan oleh Bruner, Dienes, dan Van Hiele.
Selanjutnya, dari data nilai hasil belajar siswa dilakukan uji prasyarat analisis
data yang bertujuan menentukan rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji
prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas. Uji normalitas data ini
menggunakan liliefors pada program SPSS versi 20 dan diperoleh data nilai
signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,200 pada kelas eksperimen
dan 0,057 pada kelas kontrol. Hal ini berarti nilai signifikansi pada kedua kelas
tersebut > 0,05 dan dinyatakan data berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis
selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan dengan
menggunakan independent samples t test dan diperoleh hasil yaitu dengan melihat
nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Hasil uji homogenitas data
memiliki nilai signifikansi 0,734 atau > 0,05, maka data nilai tersebut dinyatakan
homogen, sehingga langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis.
Berdasarkan penghitungan analisis statistik uji t yang dihitung menggunakan
independent samples t test pada SPSS versi 20, diperoleh hasil thitung > ttabel, yaitu
2,153 > 2,000 dan 0,035 < 0,05 atau nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan ketentuan
yang berlaku, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji t, terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai hasil belajar siswa kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang tidak. Ditinjau dari nilai rata-
rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol, peneliti mengasumsikan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.
68
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada pembelajaran
matematika materi Bangun Datar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri
Randugunting 1 dan 3 membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi Bangun
Datar. Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi
Bangun Datar ditunjukkan melalui perbedaan nilai hasil belajar kelas eksperimen dan
kontrol.
Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan
model pembelajaran konvensional. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 81,27,
sedangkan kelas kontrol hanya 73,73. Data hasil penghitungan dengan menggunakan
rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 20 menunjukkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung > ttabel, (2,153 > 2,000) dan
signifikansi 0,035 < 0,05. Ditinjau dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan kontrol, peneliti mengasumsikan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.
69
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terbukti efektif dan signifikan terhadap hasil belajar
Matematika siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun
Datar, disarankan:
(1) Bagi Guru
Guru hendaknya mulai menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match, karena terbukti lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa daripada pembelajaran
menggunakan model konvensional. Sebelum menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match, hendaknya guru merencanakan
pembelajaran dengan baik, sehingga pelaksanaan pembelajaran kooperatif
tipe make a match dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.
(2) Bagi Siswa
Pada pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe make a match,
sebaiknya siswa lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang
dimilikinya semaksimal mungkin. Siswa diharapkan aktif berkomunikasi
dengan teman-temannya. Selain itu, diharapkan tidak ada siswa yang malu
bertanya kepada guru atau temannya apabila mengalami kesulitan dalam
belajar.
(3) Bagi Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya juga lebih memotivasi guru-guru untuk berkreasi
dan berinovasi dalam pembelajaran, salah satunya yaitu dengan
menggunakan model kooperatif tipe make a match. Pihak sekolah perlu
mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan
70
pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe make a match, tidak
hanya pada pelajaran Matematika, tetapi juga pada mata pelajaran yang
lainnya. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas berupa buku-buku
sebagai referensi dan berbagai media pembelajaran yang mendukung
pembelajaran.
71
Lampiran 1
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 3 RANDUGUNTING Jl. Merak No. 15 Telp. ( 0283 ) 351188 Tegal
DAFTAR POPULASI SISWA KELAS EKSPERIMEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
NO. NAMA JENIS KELAMIN 1 BELINDA LIDIA NATALIA PEREMPUAN 2 MOH. TEGAR ADHITYANTO LAKI-LAKI 3 TEGAR EKANANDA S. LAKI-LAKI 4 ADAM YOS FARHAN Y. LAKI-LAKI 5 ADITYA DWI SAPUTRA LAKI-LAKI 6 AHMAD MUNARUN LAKI-LAKI 7 ALIF SEPTIAWAN LAKI-LAKI 8 ANNISA RIZQI S.A. PEREMPUAN 9 AULIA ASMARANI PEREMPUAN
10 AZHAR APRILIAN P. LAKI-LAKI 11 DAFFA NAUVAL K.H. LAKI-LAKI 12 FAYZA ALAYDA AZRA PEREMPUAN 13 FIKRI AMIR LAKI-LAKI 14 HARIS MAULANA MALIK A. LAKI-LAKI 15 KEVIN FEBRIANSYAH LAKI-LAKI 16 MERAH PUTIH UMBU AWANG LAKI-LAKI 17 MOH. FAHMI IRAWAN LAKI-LAKI 18 MOH. HALIM ALFIANSYAH LAKI-LAKI 19 MOH. RIZKY SYA’BAN S. LAKI-LAKI 20 MOH. ARIF MAULANA LAKI-LAKI 21 MOH. BAGUS PAMUNGKAS LAKI-LAKI 22 MOH. FIRDI FIRDAUS LAKI-LAKI 23 MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH LAKI-LAKI 24 MOH. JAUHAR NUR ISMAIL LAKI-LAKI 25 MUH. RIDHO PAMUNGKAS LAKI-LAKI 26 MUKTI ZULFA PUTRA LAKI-LAKI27 MUTIARA KHANSA R. PEREMPUAN28 NADYA AINUN ZAHRA PEREMPUAN29 NIKEN AYU P. PEREMPUAN30 NAWAL SUNGKAR PEREMPUAN31 RAFINA ARINITA PEREMPUAN32 REGITA SILVIANA D.P. PEREMPUAN 33 REVANDA MAULANA Z. LAKI-LAKI34 RIFADH ADIT SYAH P. LAKI-LAKI35 RISKA SEKAR ADDIEN PEREMPUAN 36 VIRA ADORIA SASHA PEREMPUAN 37 ZAHRA MUTIA SHAHAB PEREMPUAN 38 MUHAMMAD TONDI NASUTION LAKI-LAKI39 MAULANA AGIL SUMAWANG LAKI-LAKI
72
Lampiran 2
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 1 RANDUGUNTING Jl. Merpati No. 148 Telp ( 0283 ) 357723 Tegal
DAFTAR POPULASI SISWA KELAS KONTROL
TAHUN AJARAN 2012/2013
NO. NAMA JENIS KELAMIN 1 DEDY ANDRIANSYAH PEREMPUAN 2 M. AYAS NUR RACHMAT LAKI-LAKI 3 AMELIA ANJELIKA SAPUTRI PEREMPUAN 4 ADIB ADZKIA LAKI-LAKI 5 ADITYA RAYYIS HAQQANI LAKI-LAKI 6 ANGGITA AULIA PUTRI PEREMPUAN 7 ANNISA SARAH DEWI PEREMPUAN 8 DHEA AGUSTINA PEREMPUAN 9 DIAN ALVIRA PUTRI PEREMPUAN
10 DIAN OKTAVIANI PEREMPUAN 11 FAIZAL WAHYU PRATAMA LAKI-LAKI 12 FARAH NUR IZZATI PEREMPUAN 13 GALIH RAMADHANI N. LAKI-LAKI 14 HAFRIZA HEISEL HAFIZ LAKI-LAKI 15 KHANSA NEVA AURELIA PEREMPUAN 16 M. ROY ARDIANSYAH LAKI-LAKI 17 M. IKHZAM LAKI-LAKI 18 M. IRFAN ILYASA LAKI-LAKI 19 M. ARFAN FAUZAN LAKI-LAKI 20 M. ERZA PADMANEGARA LAKI-LAKI 21 M. ILHAM LAKI-LAKI 22 NOVITA RAMADHANI PEREMPUAN 23 NURZAKIYYA RAHMA PEREMPUAN 24 RISA REGITANIA PEREMPUAN 25 RENDY AKBAR MAULANA LAKI-LAKI 26 RISMARA MEI FADILLAH PEREMPUAN27 RIZKI SETIAWAN LAKI-LAKI28 SETYANING NUR ISLAMI PEREMPUAN29 SHAFANUHA NUR FILLAH PEREMPUAN30 SHAFIRA MAHARANI PEREMPUAN31 SASKYA PUTRI NATASYA PEREMPUAN32 TEGUH NURUL AULIA FIRLI LAKI-LAKI 33 VIVI PUSPITASARI PEREMPUAN34 ISFARA REISHA AZ ZAHRA PEREMPUAN35 M. IVAN KURNIAWAN LAKI-LAKI 36 DIVA ELSA ABELLIANA PEREMPUAN
73
Lampiran 3
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 3 RANDUGUNTING Jl. Merak No. 15 Telp. ( 0283 ) 351188 Tegal
DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS EKSPERIMEN SD NEGERI 3 RANDUGUNTING TAHUN AJARAN 2012/2013
NO. NAMA JENIS KELAMIN
1. ADAM YOS FARHAN Y. LAKI-LAKI 2. AHMAD MUNARUN LAKI-LAKI 3. AULIA ASMARANI PEREMPUAN 4. ANNISA RIZQI S.A. PEREMPUAN 5. HARIS MAULANA MALIK A. LAKI-LAKI 6. FAYZA ALAYDA AZRA PEREMPUAN 7. DAFFA NAUVAL K.H. LAKI-LAKI 8. BELINDA LIDIA NATALIA PEREMPUAN 9. MOH. ARIF MAULANA LAKI-LAKI 10. FIKRI AMIR LAKI-LAKI 11. MOH. BAGUS PAMUNGKAS LAKI-LAKI 12. MOH. FAHMI IRAWAN LAKI-LAKI 13. MUHAMMAD TONDI NASUTION LAKI-LAKI 14. MOH. HALIM ALFIANSYAH LAKI-LAKI 15. MUKTI ZULFA PUTRA LAKI-LAKI 16. NADYA AINUN ZAHRA PEREMPUAN 17. MOH. FIRDI FIRDAUS LAKI-LAKI 18. MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH LAKI-LAKI 19. MOH. TEGAR ADHITYANTO LAKI-LAKI 20. MUH. RIDHO PAMUNGKAS LAKI-LAKI 21. NAWAL SUNGKAR PEREMPUAN 22. NIKEN AYU P. PEREMPUAN 23. RAFINA ARINITA PEREMPUAN 24. REGITA SILVIANA D.P. PEREMPUAN 25. REVANDA MAULANA Z. LAKI-LAKI 26 RIFADH ADIT SYAH P. LAKI-LAKI 27. RISKA SEKAR ADDIEN PEREMPUAN 28. MOH. RIZKY SYA’BAN S. LAKI-LAKI 29. TEGAR EKANANDA S. LAKI-LAKI 30. VIRA ADORIA SASHA PEREMPUAN 31. ZAHRA MUTIA SHAHAB PEREMPUAN 32. MUTIARA KHANSA R. PEREMPUAN 33. MOH. JAUHAR NUR ISMAIL LAKI-LAKI
74
Lampiran 4
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 1 RANDUGUNTING Jl. Merpati No. 148 Telp ( 0283 ) 357723 Tegal
DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS KONTROL SD NEGERI 1 RANDUGUNTING TAHUN AJARAN 2012/2013
NO. NAMA JENIS KELAMIN
1. M. ARFAN FAUZAN LAKI-LAKI 2. ADITYA RAYYIS HAQQANI LAKI-LAKI 3. DEDY ANDRIANSYAH LAKI-LAKI 4. ANGGITA AULIA PUTRI PEREMPUAN 5. ANNISA SARAH DEWI PEREMPUAN 6. HAFRIZA HEISEL HAFIZ LAKI-LAKI 7. M. IRFAN ILYASA LAKI-LAKI 8. DHEA AGUSTINA PEREMPUAN 9. DIAN ALVIRA PUTRI PEREMPUAN 10. DIAN OKTAVIANI PEREMPUAN 11. FAIZAL WAHYU PRATAMA LAKI-LAKI 12. DIVA ELSA ABELLIANA PEREMPUAN 13. FARAH NUR IZZATI PEREMPUAN 14. ISFARA REISHA AZ ZAHRA PEREMPUAN 15. M. AYAS NUR RACHMAT LAKI-LAKI 16. M. ERZA PADMANEGARA LAKI-LAKI 17. M. IKHZAM LAKI-LAKI 18. M. IVAN KURNIAWAN LAKI-LAKI 19. NOVITA RAMADHANI PEREMPUAN 20. RISA REGITANIA PEREMPUAN 21. RENDY AKBAR MAULANA LAKI-LAKI 22. RISMARA MEI FADILLAH PEREMPUAN 23. RIZKI SETIAWAN LAKI-LAKI 24. SASKYA PUTRI NATASYA PEREMPUAN 25. SETYANING NUR ISLAMI PEREMPUAN 26. SHAFANUHA NUR FILLAH PEREMPUAN 27. SHAFIRA MAHARANI PEREMPUAN 28. TEGUH NURUL AULIA FIRLI LAKI-LAKI 29. VIVI PUSPITASARI PEREMPUAN 30. NURZAKIYYA RAHMA PEREMPUAN
73
Lampiran 5 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
PADA KELAS EKSPERIMEN
Petunjuk
Pedoman Observasi
Skala Penilaian Penjelasan Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
Tidak ada deskriptor yang tampak Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas guru menggunakan model kooperatif tipe
make a match dalam pembelajaran Matematika, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3
1.
Kegiatan Pendahuluan
Memotivasi siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
√ √ √ Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
2.
Kegiatan Inti Eksplorasi
Melibatkan siswa dala mencari informasi yang lugas dan dalam tentang materi Bangun Datar
√ √ √ Menggunakan media pembelajaran dan berbagai sumber belajar untuk membantu siswa memahami materi Bangun Datar
74
No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3 Memaparkan materi Bangun Datar Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
Elaborasi Membagi siswa menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok pembawa kartu soal, pembawa kartu jawaban, dan krlompok penilai.
√ √ √
Membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok pembawa kartu soal dan jawaban Menjelaskan aturan permainan dalam model pembelajaran make a match Memberi kesempatan kepada tiap-tiap siswa untuk memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang mereka bawa Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan pasangannya Menilai jawaban setiap pasangan kelompok
Konfirmasi Memberikan penguatan
√ √ √
Mengulas ulang materi yang telah dibahas secara singkat Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas
3.
Kemampuan Mengelola Kelas
Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan rencana
√ √ √ Menciptakan suasana kelas yang kondusif Tidak terjadi penundaan kegiatan selama pembelajaran Tidak terjadi penyimpangan selama pembelajaran.
4. Keterapan antara Waktu dan Materi
Pembelajaran dimulai sesuai dengan rencana √ √ √ Waktu digunakan dengan efektif
75
No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3 Tidak terburu-buru atau diperlambat Pembelajaran diakhiri sesuai dengan rencana
5.
Menyampaikan Materi sesuai dengan Hierarki Belajar dan Karakter Siswa
Menjelaskan materi dimulai dengan hal yang konkret menuju ke yang abstrak
√ √ √ Materi berkaitan dengan materi lain Bermuara pada simpulan Pembelajaran dimulai dari hal yang telah diketahui siswa.
6.
Kegiatan Penutup Memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas Siswa (LTS)
√ √ √ Mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS Mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir Memberikan tindak lanjut
Jumlah Skor 26 28 29 Skor pelaksanaan model kooperatif tipe make a match 81,5 87,5 90,6
Skor maksimal = 32
Skor pelaksanaan model kooperatif tipe make a match = 100×alskormaksim
lehanskorjumlahpero
Tegal, 30 April 2013
Tri Wiyanti, S. Pd
19650521 198806 2 002
76
Lampiran 6
SILABUS MATEMATIKA KELAS III SD Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III (Tiga)/ 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2.2 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
• Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
• Bangun Datar
• Sudut
• Mengidentifikasi jenis sudut
• Menjelaskan sudut sebagai jarak putar
• Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran
• Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya
• Menjelaskan sudut sebagai jarak putar
• Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran
• Membangun bangun sesuai dengan sifat-sifatnya
• Teknik: Tes • Bentuk
Instrumen: Tertulis: Pilihan ganda, dan uraian
• Instrumen Tes:
Lembar Tugas Siswa (LTS)
8 x 35 menit Buku Matematika Kelas III
77
Lampiran 7
SILABUS PENGEMBANGAN MATEMATIKA KELAS III SD Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III (Tiga)/ 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2.2 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
• Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
• Bangun Datar
• Sudut
Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Bangun Datar dan Sudut. Kegiatan Inti • Eksplorasi
Dengan menggunakan media gambar bangun datar dan sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali
• Gambar bangun datar
• Gambar sudut
• Kartu Jawaban
• Kartu Pertanyaan
• Lembar Tugas Siswa (LTS)
• Menjelaskan sudut sebagai jarak putar
• Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran
• Membangun bangun sesuai dengan sifat-sifatnya
• Teknik: Tes • Bentuk
Instrumen: Tertulis: Pilihan ganda, dan uraian
• Instrumen Tes: Lembar Tugas Siswa (LTS)
8 x 35 menit
• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III
• Bahan Ajar materi Bangun Datar
78
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
pengetahuannya. • Elaborasi
Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan jawaban mencari pasangannya.
• Konfirmasi Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas
individu kepada siswa melalui LTS
• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.
• Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.
79
Lampiran 8
KISI-KISI SOAL UJI COBA MATEMATIKA Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : III/2
Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Kunci Jawaban
Taraf Kesulitan Soal
Mudah Sedang Sulit Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
1. Siswa dapat menyebutkan definisi sudut.
Pilihan Ganda C1 1
21 B A V
2. Siswa dapat menyebutkan benda yang memiliki pojok.
Pilihan Ganda C1 2
22 C B V
3. Siswa mampu menunjukkan gambar yang memiliki sudut siku-siku.
Pilihan Ganda C2 3
23 A D V
4. Siswa mampu menunjukkan gambar yang memiliki sudut lancip.
Pilihan Ganda C2 4
24 C B V
5. Siswa mampu menunjukkan gambar yang memiliki sudut tumpul.
Pilihan Ganda C2 5
25 D A V
80
Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Kunci Jawaban
Taraf Kesulitan Soal
Mudah Sedang Sulit 6. Disajikan beberapa gambar,
siswa dapat memilih gambar yang memiliki sudut.
Pilihan Ganda C3 6
26 A B V
7. Disajikan beberapa gambar, siswa dapat memilih sudut yang paling besar.
Pilihan Ganda C3 7
27 D B
8. Siswa dapat menyebutkan besar sudut satu putaran penuh.
Pilihan Ganda C1 8
28 A D V
9. Disajikan gambar, siswa dapat menunjukkan sudut setengah putaran.
Pilihan Ganda C2 9
29 C C V
10. Disajikan gambar, siswa dapat menyebutkan besar sudut seperempat putaran.
Pilihan Ganda C1 10
30 D B V
11. Disajikan gambar, siswa dapat menyebutkan besar sudut setengah putaran.
Pilihan Ganda C1 11
31 B C V
12. Disajikan gambar, siswa dapat menunjukkan bangun persegi panjang.
Pilihan Ganda C2 12
32 D C V
13. Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun segitiga sama sisi.
Pilihan Ganda C1 13
33 A A V
14. Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun segitiga sebarang.
Pilihan Ganda C1 14
34 B C V
15. Disajikan gambar dan pernyataan, siswa dapat
Pilihan Ganda C1 15
35 B B V
81
Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Kunci Jawaban
Taraf Kesulitan Soal
Mudah Sedang Sulit menyebutkan sifat-sifat bangun persegi.
16. Disajikan beberapa gambar, siswa dapat memilih bangun segitiga sama kaki, persegi, dan persegi panjang.
Pilihan Ganda C1 16
36 D D V
17. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun segitiga siku-siku yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas-ruas garis.
Pilihan Ganda C2 17
37 A C V
18. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun segitiga sama kaki yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas garis.
Pilihan Ganda C2 18
38 C B V
19. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun persegi panjang yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas garis.
Pilihan Ganda C2 19
39 B C V
20. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun trapesium yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas garis.
Pilihan Ganda C1 20
40 D B
V
Jumlah Soal 10 20 10
82
Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Kunci Jawaban
Taraf Kesulitan Soal
Mudah Sedang Sulit Persentase Taraf Kesukaran Soal 25% 50% 25%
83
Lampiran 9
Proses Validasi Soal
1. Soal Uji Coba
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Bangun Datar
Kelas : III/2
Waktu : 45 menit
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1. Sudut adalah ….
a. panjang suatu bangun
b. pojok pada suatu benda
c. garis tengah pada suatu bangun
d. sisi pada suatu bangun
2. Benda-benda di bawah ini yang memiliki pojok yaitu ….
a. piring makan, papan tulis, dan jam dinding
b. jam dinding, piring makan, dan tutup botol
c. papan tulis, penggaris, dan buku tulis
d. buku tulis, jam dinding, dan papan tulis
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
ABC merupakan sudut ….
a. siku-siku
b. lurus
c. lancip
d. tumpul
A
B C
84
4. Manakah yang disebut dengan sudut lancip?
a. c.
b. d.
5. Manakah yang disebut dengan sudut tumpul?
a. c.
b. d.
6. Manakah gambar yang mempunyai sudut?
a. c.
b. d.
7. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sudut yang paling besar yaitu ….
a. ABC c. GHI
b. DEF d. JKL
A
B C
D
E F H
G
I
J
K L
85
8. Besar sudut satu putaran penuh yaitu ….
a. 3600 c. 900
b. 1800 d. 450
9. Manakah gambar yang menunjukkan sudut setengah putaran?
a. c.
b. d.
10. Manakah gambar yang menunjukkan sudut dengan besar 900?
a. c.
b. d.
11. Perhatikan gambar di bawah!
Besar sudut pada gambar di bawah yaitu ....
a. 900
b. 1800
c. 3600
d. 450
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
Nama bangun di bawah yaitu ....
a. trapesium c. persegi
b. jajar genjang d. persegi panjang
86
13. Berikut ini yaitu sifat-sifat sebuah bangun datar:
1) Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang.
2) Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar.
Sifat-sifat tersebut dimiliki oleh bangun segitiga ....
a. sama sisi c. sebarang
b. sama kaki d. siku-siku
14. Sifat yang dimiliki oleh segitiga sebarang yaitu memiliki ....
a. dua sisi sejajar dan sama panjang
b. empat sudut siku-siku
c. tiga sisi yang panjangnya tidak sama
d. dua sisi yang panjangnya sama
15. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu mempunyai ....
a. tiga sudut yang sama besar dan empat sisi yang sama panjang
b. empat sisi yang sama panjang dan empat sudut siku-siku
c. tiga sisi yang sama panjang dan sudut yang sama besar
d. empat sisi yang sama panjang dan dua sudut yang sama besar
16. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!
Nama-nama bangun datar di atas secara berurutan yaitu ....
a. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama kaki
b. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama sisi
c. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama sisi
d. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama kaki
(1) (2) (3)
87
17. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan terbentuk bangun ....
a. segitiga siku-siku
b. segitiga sama sisi
c. persegi panjang
d. persegi
18. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik E ditarik garis lurus ke titik F, maka akan terbentuk bangun ....
a. persegi panjang
b. persegi
c. segitiga sama kaki
d. segitiga sama sisi
19. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik J ditarik garis lurus ke titik I dan dari titik I ditarik garis lurus
ke titik H, maka akan terbentuk bangun ....
a. persegi
b. persegi panjang
c. jajar genjang
d. trapesium
D
E F
G H
I J
A
B C
88
20. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....
a. jajar genjang
b. persegi panjang
c. layang-layang
d. trapesium
21. Pojok pada suatu benda disebut ....
a. sudut
b. sisi
c. luas
d. keliling
22. Papan pengumuman, penggaris, dan buku gambar merupakan benda-benda
yang ....
a. tidak memiliki sudut
b. memiliki sudut
c. memiliki 4 sisi yang sama panjang
d. memiliki 3 sudut yang sama besar
23. Manakah yang disebut dengan sudut siku-siku?
a. c.
b. d.
A
B C
D
E F
H
G
I
J
K L
89
24. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sudut ABC merupakan sudut ....
a. tumpul
b. siku-siku
c. lancip
d. lurus
25. Perhatikan gambar di bawah ini! Sudut JKL merupakan sudut ....
a. tumpul c. lancip
b. siku-siku d. lurus
26. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar yang memiliki sudut ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (1) dan (4)
27. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sudut yang paling besar yaitu ....
a. ABC c. GHI
b. DEF d. JKL
A
B C
J
K L
(1) (2) (3) (4)
J
K L
A
B C
H
G
I
D
E F
90
28. Perhatikan gambar di bawah ini!
Besar sudut pada gambar di atas yaitu ....
a. 450 c. 1800
b. 900 d. 3600
29. Perhatikan gambar di bawah ini!
Nama sudut pada gambar di atas yaitu ....
a. lancip
b. siku-siku
c. setengah putaran
d. satu putaran penuh
30. Perhatikan gambar di bawah ini!
Besar sudut pada gambar di samping yaitu ....
a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
31. Berapa derajat besar sudut yang dimiliki oleh sudut setengah putaran?
a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
91
32. Manakah yang disebut dengan persegi panjang?
a. c.
b. d.
33. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu memiliki ....
a. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang sama panjang
b. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang tidak sama panjang
c. dua sisi yang sejajar dan dua sudut siku-siku
d. tiga sisi yang sama panjang dan tiga sudut siku-siku
34. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Memiliki 3 sisi yang panjangnya tidak sama
(2) Memiliki 3 sudut yang besarnya tidak sama
Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun segitiga ....
a. sama kaki
b. sebarang
c. sama sisi
d. siku-siku
92
35. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Mempunyai 4 sisi yang sama panjang
(2) Mempunyai 4 sudut yang siku-siku
Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun ....
a. c.
b. d.
36. Manakah yang disebut dengan bangun segitiga sama kaki, persegi, dan
persegi panjang?
a.
b.
c.
d.
93
37. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik J ditarik garis lurus ke titik L, maka akan terbentuk bangun
segitiga ....
a. sama sisi
b. sama kaki
c. siku-siku
d. sebarang
38. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka
akan terbentuk bangun segitiga ....
a. siku-siku c. sebarang
b. sama kaki d. sama sisi
39. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik P ditarik garis lurus ke titik S dan dari titik Q ditarik garis lurus
ke titik R, maka akan terbentuk bangun ....
a. trapesium
b. persegi
c. persegi panjang
d. jajar genjang
J K
L
S R
Q P
A
B C
94
40. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....
a. persegi panjang
b. trapesium
c. segitiga sebarang
d. jajar genjang
B. Uraian
Gambarlah bangun datar sesuai dengan perintah!
41. Gambarlah bangun persegi ABCD dengan panjang sisi 3 cm!
42. Gambarlah bangun segitiga sama sisi PQR dengan panjang sisi 4 cm!
43. Gambarlah bangun persegi panjang EFGH dengan panjang sisi EF 5 cm dan
EH 2 cm!
44. Gambarlah bangun segitiga sama kaki XYZ dengan panjang sisi XY 3 cm dan
YZ 5 cm!
95
2. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Yuli Witanto, M.Pd)
TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun
Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif
ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusunberdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
96
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
kronologisnya 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tegal, 10 April 2013
Penilai Ahli
Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
19640717 198803 1 002
97
3. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd)
TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun
Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif
ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusunberdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
98
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
kronologisnya 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tegal, 10 April 2013
Penilai Ahli
Drs. Teguh Supriyanto,
M.Pd.
19611018 198803 1
002
99
4. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Siti Arifah, S.Pd)
TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun
Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif
ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusunberdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
100
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
kronologisnya 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tegal, 10 April 2013
Penilai Ahli
Siti Arifah, S.Pd
101
Lampiran 10
DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN
NO. NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN NILAI 1 BELINDA LIDIA NATALIA 84 2 MOH. TEGAR ADHITYANTO 82 3 TEGAR EKANANDA S. 76 4 ADAM YOS FARHAN Y. 58 5 ADITYA DWI SAPUTRA 100 6 AHMAD MUNARUN 94 7 ALIF SEPTIAWAN 86 8 ANNISA RIZQI S.A. 80 9 AULIA ASMARANI 100
10 AZHAR APRILIAN P. 60 11 DAFFA NAUVAL K.H. 90 12 FAYZA ALAYDA AZRA 58 13 FIKRI AMIR 60 14 HARIS MAULANA MALIK A. 74 15 KEVIN FEBRIANSYAH 72 16 MERAH PUTIH UMBU AWANG 78 17 MOH. FAHMI IRAWAN 96 18 MOH. HALIM ALFIANSYAH 94 19 MOH. RIZKY SYA’BAN S. 74 20 MOH. ARIF MAULANA 86 21 MOH. BAGUS PAMUNGKAS 76 22 MOH. FIRDI FIRDAUS 96 23 MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH 80 24 MOH. JAUHAR NUR ISMAIL 88 25 MUH. RIDHO PAMUNGKAS 68 26 MUKTI ZULFA PUTRA 94 27 MUTIARA KHANSA R. 60 28 NADYA AINUN ZAHRA 70 29 NIKEN AYU P. 90 30 NAWAL SUNGKAR 74 31 RAFINA ARINITA 88 32 REGITA SILVIANA D.P. 80 33 REVANDA MAULANA Z. 82 34 RIFADH ADIT SYAH P. 76 35 RISKA SEKAR ADDIEN 100 36 VIRA ADORIA SASHA 88 37 ZAHRA MUTIA SHAHAB 80 38 MUHAMMAD TONDI NASUTION 82 39 MAULANA AGIL SUMAWANG 88
NILAI TERTINGGI 100 NILAI TERENDAH 58 JUMLAH NILAI 3144 RATA-RATA NILAI 80,61
102
Lampiran 11
DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA KELAS KONTROL
NO. NAMA SISWA KELAS KONTROL NILAI 1 DEDY ANDRIANSYAH 68 2 M. AYAS NUR RACHMAT 76 3 AMELIA ANJELIKA SAPUTRI 76 4 ADIB ADZKIA 82 5 ADITYA RAYYIS HAQQANI 98 6 ANGGITA AULIA PUTRI 82 7 ANNISA SARAH DEWI 76 8 DHEA AGUSTINA 84 9 DIAN ALVIRA PUTRI 82
10 DIAN OKTAVIANI 96 11 FAIZAL WAHYU PRATAMA 82 12 FARAH NUR IZZATI 80 13 GALIH RAMADHANI N. 100 14 HAFRIZA HEISEL HAFIZ 98 15 KHANSA NEVA AURELIA 94 16 M. ROY ARDIANSYAH 68 17 M. IKHZAM 74 18 M. IRFAN ILYASA 68 19 M. ARFAN FAUZAN 80 20 M. ERZA PADMANEGARA 78 21 M. ILHAM 90 22 NOVITA RAMADHANI 100 23 NURZAKIYYA RAHMA 82 24 RISA REGITANIA 80 25 RENDY AKBAR MAULANA 74 26 RISMARA MEI FADILLAH 77 27 RIZKI SETIAWAN 82 28 SETYANING NUR ISLAMI 88 29 SHAFANUHA NUR FILLAH 68 30 SHAFIRA MAHARANI 88 31 SASKYA PUTRI NATASYA 72 32 TEGUH NURUL AULIA FIRLI 92 33 VIVI PUSPITASARI 74 34 ISFARA REISHA AZ ZAHRA 68 35 M. IVAN KURNIAWAN 90 36 DIVA ELSA ABELLIANA 98
NILAI TERTINGGI 100 NILAI TERENDAH 68 JUMLAH NILAI 2965 RATA-RATA NILAI 82,36
103
Lampiran 12 INPUT DATA NILAI HASIL UJI COBA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA
No. Soal No. Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 SKOR
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 11 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 35 12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 35 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 34 14 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 34 15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 17 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 33 18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33 19 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 32 20 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 32 21 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 31 22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 31 23 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30 25 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 30 27 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 28 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28 29 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 28 30 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 29 31 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 27 32 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 28 33 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 28 34 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 26 35 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 22 36 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 23 37 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 22
104
Lampiran 13 OUT PUT VALIDITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA
SOAL
1
SOAL
2
SOAL
3
SOAL
4
SOAL
5
SOAL
6
SOAL
7
SOAL
8
SOAL
9
SOAL
10
SOAL
11
SOAL
12
SOAL
13
SOAL
14
SOAL
15
SOAL
16
SOAL
17
SOAL
18
SOAL
19
SOAL
20
SOAL
21
SOAL
22
SOAL
23
SOAL
24
SOAL
25
SOAL
26
S O
AL27
S O
AL28
SOAL
29
SOAL
30
SOAL
31
SOAL
32
SOAL
33
SOAL
34
SOAL
35
SOAL
36
SOAL
37
SOAL
38
SOAL
39
SOAL
40
JUMLAH
SO
AL1
Pearson Correlation 1 -
,157
.a .a ,245
-,17
3
,146
,118
,219
,258
,188
,287 .a ,16
5 ,16
5
-,10
1
,166
-,16
3
,138
,300
,197
,118
,245
,287
,044
-,04
6
-,06
5
,168
-,04
6
,219
,099
-,04
6
,245
,287
,190
-,28
9
,258
,399*
,110
,258 ,349*
Sig. (2-tailed) ,35
4 . . ,143
,305
,387
,488
,192
,123
,266
,084 . ,32
8 ,32
8 ,55
1 ,32
5 ,33
4 ,41
7 ,07
1 ,24
2 ,48
8 ,14
3 ,08
4 ,79
8 ,78
7 ,70
2 ,32
0 ,78
7 ,19
2 ,56
2 ,78
7 ,14
3 ,08
4 ,26
0 ,08
2 ,12
3 ,01
4 ,51
6 ,12
3 ,034
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
Pearson Correlation -
,157
1 .a .a -
,117
-,22
4
-,29
1
,011
,064
-,19
1
,068
-,13
8 .a ,07
5 ,30
6
-,01
6
-,01
6
,011
-,06
6
-,20
8
,255
-,19
1
-,11
7
-,13
8
-,11
7
-,09
4
-,25
7
-,453**
-,09
4
,233
,111
-,09
4
-,11
7
-,13
8
,181
-,09
4
,011
-,19
1
-,13
8
-,19
1 -,107
Sig. (2-tailed) ,354
. . ,48
9 ,18
2 ,08
1 ,94
9 ,70
7 ,25
8 ,68
8 ,41
7 . ,659
,065
,927
,927
,949
,698
,218
,128
,258
,489
,417
,489
,578
,124
,005
,578
,166
,511
,578
,489
,417
,285
,578
,949
,258
,417
,258 ,530
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL4
Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL5
Pearson Correlation ,245
-,11
7 .a .a 1 ,29
3 ,19
6
-,14
3
,217
-,14
3
,091
,215 .a ,17
2 ,462**
,325*
,325*
,362*
-,05
0
,325*
-,07
1
,362*
,275
,534**
,275
-,07
1
,023
,059
-,07
1
,217
,322
-,07
1
,637**
,534**
,177
-,07
1
-,14
3
,615**
,215
,615** ,607**
Sig. (2-tailed) ,143
,489 . .
,078
,245
,397
,197
,397
,592
,200 . ,30
8 ,00
4 ,05
0 ,05
0 ,02
8 ,77
1 ,05
0 ,67
6 ,02
8 ,10
0 ,00
1 ,10
0 ,67
6 ,89
1 ,72
7 ,67
6 ,19
7 ,05
2 ,67
6 ,00
0 ,00
1 ,29
6 ,67
6 ,39
7 ,00
0 ,20
0 ,00
0 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL6
Pearson Correlation -
,173
-,22
4 .a .a ,29
3 1 ,374*
,209
,145
-,27
4
,300
-,19
7 .a ,14
4 ,14
4 ,467**
,008
,209
-,09
4
,161
-,13
6
,209
,062
,208
,293
,143
,320
,241
-,13
6
-,12
4
,362*
,143
,062
,005
,077
,143
,048
,209
,005
,209 ,434**
Sig. (2-tailed) ,305
,182 . . ,07
8 ,02
2 ,21
5 ,39
0 ,10
1 ,07
1 ,24
2 . ,394
,394
,004
,961
,215
,578
,340
,424
,215
,714
,216
,078
,398
,053
,152
,424
,466
,028
,398
,714
,974
,650
,398
,779
,215
,974
,215 ,007
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL7
Pearson Correlation ,146
-,29
1 .a .a ,19
6 ,37
4* 1 ,223
,337*
,078
,377*
,291 .a
-,12
5
-,12
5
,301
,164
-,06
6
-,12
3
,164
,074
,223
,196
-,07
4
-,21
9
-,17
6
,388*
,300
,074
,216
,117
-,17
6
,404*
,473**
,476**
-,17
6
,367*
,223
,291
,078 ,537**
Sig. (2-tailed) ,387
,081 . . ,24
5 ,02
2 ,18
5 ,04
2 ,64
6 ,02
2 ,08
1 . ,460
,460
,070
,333
,696
,470
,333
,662
,185
,245
,664
,194
,298
,018
,072
,662
,200
,492
,298
,013
,003
,003
,298
,025
,185
,081
,646 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL8
Pearson Correlation ,118
,011 .a .a
-,14
3
,209
,223 1 ,10
8 ,11
9 ,470**
-,16
8 .a ,21
3 ,01
1 ,24
9 ,08
2
-,05
7
-,08
1
,082
-,11
5
,295
,109
,054
-,14
3
-,11
5
,290
,282
-,11
5
-,18
7
,247
-,11
5
-,14
3
-,16
8
,192
-,11
5
-,05
7
,295
,276
-,05
7 ,314
Sig. (2-tailed) ,488
,949 . . ,39
7 ,21
5 ,18
5 ,52
6 ,48
3 ,00
3 ,32
0 . ,206
,949
,137
,631
,737
,636
,631
,496
,076
,520
,751
,397
,496
,082
,090
,496
,267
,141
,496
,397
,320
,254
,496
,737
,076
,098
,737 ,059
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO AL 9 Pearson Correlation ,2
19 ,06
4 .a .a ,217
,145
,337*
,108 1 ,10
8 ,559**
,131 .a ,06
4 ,23
3
-,08
3
,197
-,04
0
-,11
5
-,08
3
,345*
,108
,429**
,131
,006
-,16
6
,055
,139
-,16
6
,383*
,056
,090
,217
,317
,412*
,090
,255
,108
,131
,108 ,498**
105
Sig. (2-tailed) ,192
,707 . . ,19
7 ,39
0 ,04
2 ,52
6 ,52
6 ,00
0 ,44
1 . ,707
,166
,624
,242
,815
,496
,624
,036
,526
,008
,441
,973
,327
,748
,413
,327
,019
,740
,597
,197
,056
,011
,597
,128
,526
,441
,526 ,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
0 Pearson Correlation ,258
-,19
1 .a .a
-,14
3
-,27
4
,078
,119
,108 1
-,08
2
,276 .a ,21
3
-,19
1
-,25
4
,082
-,23
3
,345*
-,08
6
-,11
5
-,23
3
,109
-,16
8
-,14
3
,190
-,01
2
,282
,495**
,108
,109
,190
-,14
3
-,16
8
-,09
2
-,11
5
-,05
7
-,05
7
,054
-,05
7 ,054
Sig. (2-tailed) ,123
,258 . . ,39
7 ,10
1 ,64
6 ,48
3 ,52
6 ,62
9 ,09
8 . ,206
,258
,130
,631
,165
,036
,612
,496
,165
,520
,320
,397
,261
,943
,090
,002
,526
,523
,261
,397
,320
,587
,496
,737
,737
,751
,737 ,750
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
1 Pearson Correlation ,188
,068 .a .a ,09
1 ,30
0 ,37
7* ,470**
,559**
-,08
2 1
-,00
9 .a ,22
7 ,22
7 ,38
0* ,11
7
-,08
2
-,17
1
-,01
4
,233
,332*
,289
,165
-,10
7
-,24
6
,160
,242
-,24
6
,328*
,463**
-,00
6
,091
,165
,202
-,00
6
,194
,332*
,165
,056 ,577**
Sig. (2-tailed) ,266
,688 . . ,59
2 ,07
1 ,02
2 ,00
3 ,00
0 ,62
9 ,95
6 . ,178
,178
,020
,490
,629
,311
,934
,166
,045
,083
,330
,528
,143
,345
,149
,143
,048
,004
,970
,592
,330
,231
,970
,250
,045
,330
,742 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
2 Pearson Correlation ,287
-,13
8 .a .a ,21
5
-,19
7
,291
-,16
8
,131
,276
-,00
9 1 .a ,11
7
-,13
8
,029
,663**
,054
,479**
,029
-,08
3
,054
,215
-,12
1
-,10
3
,302
,154
-,04
7
,302
,503**
,028
,302
,534**
,439**
,267
-,08
3
,276
,054
,439**
,054 ,426**
Sig. (2-tailed) ,084
,417 . . ,20
0 ,24
2 ,08
1 ,32
0 ,44
1 ,09
8 ,95
6
. ,491
,417
,867
,000
,751
,003
,867
,624
,751
,200
,475
,542
,070
,362
,780
,070
,002
,868
,070
,001
,007
,110
,624
,098
,751
,007
,751 ,009
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
3 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
4 Pearson Correlation ,165
,075 .a .a ,17
2 ,14
4
-,12
5
,213
,064
,213
,227
,117 .a 1 ,30
6
-,01
6
,176
,011
,422**
-,20
8
-,09
4
,011
,172
,117
,172
,255
,089
,026
,255
,402*
,270
,255
-,11
7
-,13
8
,018
-,09
4
-,19
1
,011
-,13
8
,011 ,290
Sig. (2-tailed) ,328
,659 . . ,30
8 ,39
4 ,46
0 ,20
6 ,70
7 ,20
6 ,17
8 ,49
1 . ,06
5 ,92
7 ,29
6 ,94
9 ,00
9 ,21
8 ,57
8 ,94
9 ,30
8 ,49
1 ,30
8 ,12
8 ,60
1 ,87
9 ,12
8 ,01
4 ,10
6 ,12
8 ,48
9 ,41
7 ,91
8 ,57
8 ,25
8 ,94
9 ,41
7 ,94
9 ,082
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
5 Pearson Correlation ,165
,306 .a .a ,46
2** ,14
4
-,12
5
,011
,233
-,19
1
,227
-,13
8 .a ,30
6 1 -
,016
-,01
6
,011
-,06
6
-,01
6
,255
,011
,172
,372*
,172
-,09
4
-,25
7
,026
-,09
4
,064
,270
-,09
4
,172
,117
,181
,255
,213
,213
-,13
8
,213 ,306
Sig. (2-tailed) ,328
,065 . . ,00
4 ,39
4 ,46
0 ,94
9 ,16
6 ,25
8 ,17
8 ,41
7 . ,065
,927
,927
,949
,698
,927
,128
,949
,308
,024
,308
,578
,124
,879
,578
,707
,106
,578
,308
,491
,285
,128
,206
,206
,417
,206 ,065
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
6 Pearson Correlation -
,101
-,01
6 .a .a ,32
5* ,467**
,301
,249
-,08
3
-,25
4
,380*
,029 .a
-,01
6
-,01
6 1 ,20
3
-,08
6
-,08
8
,203
-,12
6
,249
,085
,240
-,15
6
-,12
6
,233
,061
-,12
6
,057
,570**
,165
,325*
,240
-,00
4
,165
-,08
6
,417*
,240
,082 ,437**
Sig. (2-tailed) ,551
,927 . . ,05
0 ,00
4 ,07
0 ,13
7 ,62
4 ,13
0 ,02
0 ,86
7 . ,927
,927
,229
,612
,606
,229
,459
,137
,619
,152
,356
,459
,165
,720
,459
,738
,000
,330
,050
,152
,983
,330
,612
,010
,152
,631 ,007
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
7 Pearson Correlation ,166
-,01
6 .a .a ,32
5* ,00
8 ,16
4 ,08
2 ,19
7 ,08
2 ,11
7 ,663** .a ,17
6
-,01
6
,203 1 ,08
2 ,31
7 ,04
3
-,12
6
,417*
,085
,240
,085
,165
,089
,061
,165
,337*
,174
,165
,325*
,240
,132
-,12
6
,082
,249
,451**
,082 ,506**
Sig. (2-tailed) ,325
,927 . . ,05
0 ,96
1 ,33
3 ,63
1 ,24
2 ,63
1 ,49
0 ,00
0 . ,296
,927
,229
,631
,056
,800
,459
,010
,619
,152
,619
,330
,599
,720
,330
,041
,302
,330
,050
,152
,437
,459
,631
,137
,005
,631 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL1
8 Pearson Correlation -
,163
,011 .a .a ,36
2* ,20
9
-,06
6
-,05
7
-,04
0
-,23
3
-,08
2
,054 .a ,01
1 ,01
1
-,08
6
,082 1
-,08
1
,249
-,11
5
,471**
-,14
3
,054
,362*
,190
,139
,143
-,11
5
,108
,109
-,11
5
,109
,054
,050
-,11
5
-,23
3
,295
,276
,471** ,270
Sig. (2-tailed) ,334
,949 . . ,02
8 ,21
5 ,69
6 ,73
7 ,81
5 ,16
5 ,62
9 ,75
1 . ,949
,949
,612
,631
,636
,137
,496
,003
,397
,751
,028
,261
,413
,398
,496
,526
,523
,496
,520
,751
,769
,496
,165
,076
,098
,003 ,105
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO AL 19
Pearson Correlation ,138
-,06
6 .a .a
-,05
0
-,09
4
-,12
3
-,08
1
-,11
5
,345*
-,17
1
,479** .a ,42
2**
-,06
6
-,08
8
,317
-,08
1 1
-,08
8
-,04
0
-,08
1
-,05
0
-,05
8
-,05
0
,697**
-,10
8
-,19
1
,697**
,241
-,15
4
,697**
-,05
0
-,05
8
-,13
0
-,04
0
-,08
1
-,08
1
-,05
8
-,08
1 ,073
106
Sig. (2-tailed) ,417
,698 . . ,77
1 ,57
8 ,47
0 ,63
6 ,49
6 ,03
6 ,31
1 ,00
3 . ,009
,698
,606
,056
,636
,606
,815
,636
,771
,733
,771
,000
,523
,258
,000
,152
,364
,000
,771
,733
,443
,815
,636
,636
,733
,636 ,666
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
0 Pearson Correlation ,300
-,20
8 .a .a ,32
5* ,16
1 ,16
4 ,08
2
-,08
3
-,08
6
-,01
4
,029 .a
-,20
8
-,01
6
,203
,043
,249
-,08
8 1
-,12
6
,249
,085
,451**
,325*
,165
,089
,193
-,12
6
-,22
4
,174
-,12
6
,325*
,240
-,00
4
-,12
6
-,08
6
,584**
,240
,752** ,369*
Sig. (2-tailed) ,071
,218 . . ,05
0 ,34
0 ,33
3 ,63
1 ,62
4 ,61
2 ,93
4 ,86
7 . ,218
,927
,229
,800
,137
,606
,459
,137
,619
,005
,050
,330
,599
,251
,459
,183
,302
,459
,050
,152
,983
,459
,612
,000
,152
,000 ,025
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
1 Pearson Correlation ,197
,255 .a .a
-,07
1
-,13
6
,074
-,11
5
,345*
-,11
5
,233
-,08
3 .a
-,09
4
,255
-,12
6
-,12
6
-,11
5
-,04
0
-,12
6 1 ,19
0
-,07
1
-,08
3
-,07
1
-,05
7
-,15
5
-,03
3
-,05
7
,345*
,019
-,05
7
-,07
1
,302
,060
-,05
7
,495**
-,11
5
-,08
3
-,11
5 ,105
Sig. (2-tailed) ,242
,128 . . ,67
6 ,42
4 ,66
2 ,49
6 ,03
6 ,49
6 ,16
6 ,62
4 . ,578
,128
,459
,459
,496
,815
,459
,261
,676
,624
,676
,737
,358
,848
,737
,036
,909
,737
,676
,070
,725
,737
,002
,496
,624
,496 ,535
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
2 Pearson Correlation ,118
-,19
1 .a .a ,36
2* ,20
9 ,22
3 ,29
5 ,10
8
-,23
3
,332*
,054 .a ,01
1 ,01
1 ,24
9 ,41
7* ,471**
-,08
1
,249
,190 1
-,14
3
,276
,109
-,11
5
,139
,282
-,11
5
,108
,247
-,11
5
,109
,276
,050
-,11
5
-,05
7
,471**
,499**
,295 ,501**
Sig. (2-tailed) ,488
,258 . . ,02
8 ,21
5 ,18
5 ,07
6 ,52
6 ,16
5 ,04
5 ,75
1 . ,949
,949
,137
,010
,003
,636
,137
,261
,397
,098
,520
,496
,413
,090
,496
,526
,141
,496
,520
,098
,769
,496
,737
,003
,002
,076 ,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
3 Pearson Correlation ,245
-,11
7 .a .a ,27
5 ,06
2 ,19
6 ,10
9 ,429**
,109
,289
,215 .a ,17
2 ,17
2 ,08
5 ,08
5
-,14
3
-,05
0
,085
-,07
1
-,14
3 1 ,21
5
-,08
8
-,07
1
,023
,259
-,07
1
,217
,124
-,07
1
,637**
,534**
,381*
-,07
1
,109
,109
-,10
3
,109 ,400*
Sig. (2-tailed) ,143
,489 . . ,10
0 ,71
4 ,24
5 ,52
0 ,00
8 ,52
0 ,08
3 ,20
0 . ,308
,308
,619
,619
,397
,771
,619
,676
,397
,200
,604
,676
,891
,121
,676
,197
,466
,676
,000
,001
,020
,676
,520
,520
,542
,520 ,014
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
4 Pearson Correlation ,287
-,13
8 .a .a ,53
4** ,20
8
-,07
4
,054
,131
-,16
8
,165
-,12
1 .a ,11
7 ,37
2* ,24
0 ,24
0 ,05
4
-,05
8
,451**
-,08
3
,276
,215 1 ,53
4**
-,08
3
-,03
6
,304
-,08
3
-,05
5
,203
-,08
3
,215
,159
-,09
2
-,08
3
-,16
8
,499**
,159
,499** ,408*
Sig. (2-tailed) ,084
,417 . . ,00
1 ,21
6 ,66
4 ,75
1 ,44
1 ,32
0 ,33
0 ,47
5 . ,491
,024
,152
,152
,751
,733
,005
,624
,098
,200
,001
,624
,832
,067
,624
,745
,228
,624
,200
,347
,587
,624
,320
,002
,347
,002 ,012
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
5 Pearson Correlation ,044
-,11
7 .a .a ,27
5 ,29
3
-,21
9
-,14
3
,006
-,14
3
-,10
7
-,10
3 .a ,17
2 ,17
2
-,15
6
,085
,362*
-,05
0
,325*
-,07
1
,109
-,08
8
,534** 1 ,36
7* ,24
0 ,25
9
-,07
1
,006
,124
-,07
1
-,08
8
-,10
3
-,23
2
-,07
1
-,14
3
,109
-,10
3
,615** ,214
Sig. (2-tailed) ,798
,489 . . ,10
0 ,07
8 ,19
4 ,39
7 ,97
3 ,39
7 ,52
8 ,54
2 . ,308
,308
,356
,619
,028
,771
,050
,676
,520
,604
,001
,026
,152
,121
,676
,973
,466
,676
,604
,542
,168
,676
,397
,520
,542
,000 ,204
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
6 Pearson Correlation -
,046
-,09
4 .a .a
-,07
1
,143
-,17
6
-,11
5
-,16
6
,190
-,24
6
,302 .a ,25
5
-,09
4
-,12
6
,165
,190
,697**
,165
-,05
7
-,11
5
-,07
1
-,08
3
,367* 1 ,10
6
-,03
3
,471**
,090
,019
,471**
-,07
1
-,08
3
-,18
7
-,05
7
-,11
5
-,11
5
-,08
3
,190 ,105
Sig. (2-tailed) ,787
,578 . . ,67
6 ,39
8 ,29
8 ,49
6 ,32
7 ,26
1 ,14
3 ,07
0 . ,128
,578
,459
,330
,261
,000
,330
,737
,496
,676
,624
,026
,532
,848
,003
,597
,909
,003
,676
,624
,269
,737
,496
,496
,624
,261 ,535
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
7 Pearson Correlation -
,065
-,25
7 .a .a ,02
3 ,32
0 ,38
8* ,29
0 ,05
5
-,01
2
,160
,154 .a ,08
9
-,25
7
,233
,089
,139
-,10
8
,089
-,15
5
,139
,023
-,03
6
,240
,106 1 ,21
0
-,15
5
,181
,231
-,15
5
,023
-,03
6
,224
-,15
5
-,01
2
-,01
2
,345*
,139 ,348*
Sig. (2-tailed) ,702
,124 . . ,89
1 ,05
3 ,01
8 ,08
2 ,74
8 ,94
3 ,34
5 ,36
2 . ,601
,124
,165
,599
,413
,523
,599
,358
,413
,891
,832
,152
,532
,213
,358
,284
,169
,358
,891
,832
,182
,358
,943
,943
,037
,413 ,035
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL2
8 Pearson Correlation ,168
-,453**
.a .a ,059
,241
,300
,282
,139
,282
,242
-,04
7 .a ,02
6 ,02
6 ,06
1 ,06
1 ,14
3
-,19
1
,193
-,03
3
,282
,259
,304
,259
-,03
3
,210 1
-,03
3
-,09
4
,257
-,27
4
,059
,128
,006
-,03
3
,143
,282
,128
,282 ,413*
Sig. (2-tailed) ,320
,005 . . ,72
7 ,15
2 ,07
2 ,09
0 ,41
3 ,09
0 ,14
9 ,78
0 . ,879
,879
,720
,720
,398
,258
,251
,848
,090
,121
,067
,121
,848
,213
,848
,578
,124
,101
,727
,450
,972
,848
,398
,090
,450
,090 ,011
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO AL 29
Pearson Correlation -
,046
-,09
4 .a .a
-,07
1
-,13
6
,074
-,11
5
-,16
6
,495**
-,24
6
,302 .a ,25
5
-,09
4
-,12
6
,165
-,11
5
,697**
-,12
6
-,05
7
-,11
5
-,07
1
-,08
3
-,07
1
,471**
-,15
5
-,03
3 1 ,09
0 ,01
9 ,471**
-,07
1
-,08
3
-,18
7
-,05
7
-,11
5
-,11
5
-,08
3
-,11
5 ,005
107
Sig. (2-tailed) ,787
,578 . . ,67
6 ,42
4 ,66
2 ,49
6 ,32
7 ,00
2 ,14
3 ,07
0 . ,128
,578
,459
,330
,496
,000
,459
,737
,496
,676
,624
,676
,003
,358
,848
,597
,909
,003
,676
,624
,269
,737
,496
,496
,624
,496 ,975
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
0 Pearson Correlation ,219
,233 .a .a ,21
7
-,12
4
,216
-,18
7
,383*
,108
,328*
,503** .a ,40
2* ,06
4 ,05
7 ,33
7* ,10
8 ,24
1
-,22
4
,345*
,108
,217
-,05
5
,006
,090
,181
-,09
4
,090 1 ,17
2 ,09
0 ,21
7 ,31
7 ,29
3
-,16
6
,255
-,04
0
,131
-,04
0 ,450**
Sig. (2-tailed) ,192
,166 . . ,19
7 ,46
6 ,20
0 ,26
7 ,01
9 ,52
6 ,04
8 ,00
2 . ,014
,707
,738
,041
,526
,152
,183
,036
,526
,197
,745
,973
,597
,284
,578
,597
,308
,597
,197
,056
,079
,327
,128
,815
,441
,815 ,005
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
1 Pearson Correlation ,099
,111 .a .a ,32
2 ,36
2* ,11
7 ,24
7 ,05
6 ,10
9 ,463**
,028 .a ,27
0 ,27
0 ,570**
,174
,109
-,15
4
,174
,019
,247
,124
,203
,124
,019
,231
,257
,019
,172 1 ,01
9 ,12
4 ,02
8
-,04
8
,019
-,03
0
,385*
,203
,247 ,565**
Sig. (2-tailed) ,562
,511 . . ,05
2 ,02
8 ,49
2 ,14
1 ,74
0 ,52
3 ,00
4 ,86
8 . ,106
,106
,000
,302
,523
,364
,302
,909
,141
,466
,228
,466
,909
,169
,124
,909
,308
,909
,466
,868
,776
,909
,860
,018
,228
,141 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
2 Pearson Correlation -
,046
-,09
4 .a .a
-,07
1
,143
-,17
6
-,11
5
,090
,190
-,00
6
,302 .a ,25
5
-,09
4
,165
,165
-,11
5
,697**
-,12
6
-,05
7
-,11
5
-,07
1
-,08
3
-,07
1
,471**
-,15
5
-,27
4
,471**
,090
,019 1
-,07
1
-,08
3
-,18
7
,471**
-,11
5
-,11
5
-,08
3
-,11
5 ,055
Sig. (2-tailed) ,787
,578 . . ,67
6 ,39
8 ,29
8 ,49
6 ,59
7 ,26
1 ,97
0 ,07
0 . ,128
,578
,330
,330
,496
,000
,459
,737
,496
,676
,624
,676
,003
,358
,101
,003
,597
,909
,676
,624
,269
,003
,496
,496
,624
,496 ,745
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
3 Pearson Correlation ,245
-,11
7 .a .a ,63
7** ,06
2 ,40
4*
-,14
3
,217
-,14
3
,091
,534** .a
-,11
7
,172
,325*
,325*
,109
-,05
0
,325*
-,07
1
,109
,637**
,215
-,08
8
-,07
1
,023
,059
-,07
1
,217
,124
-,07
1 1 ,85
3** ,38
1*
-,07
1
,109
,362*
,215
,362* ,524**
Sig. (2-tailed) ,143
,489 . . ,00
0 ,71
4 ,01
3 ,39
7 ,19
7 ,39
7 ,59
2 ,00
1 . ,489
,308
,050
,050
,520
,771
,050
,676
,520
,000
,200
,604
,676
,891
,727
,676
,197
,466
,676
,000
,020
,676
,520
,028
,200
,028 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
4 Pearson Correlation ,287
-,13
8 .a .a ,53
4** ,00
5 ,473**
-,16
8
,317
-,16
8
,165
,439** .a
-,13
8
,117
,240
,240
,054
-,05
8
,240
,302
,276
,534**
,159
-,10
3
-,08
3
-,03
6
,128
-,08
3
,317
,028
-,08
3
,853** 1 ,44
6**
-,08
3
,276
,276
,159
,276 ,517**
Sig. (2-tailed) ,084
,417 . . ,00
1 ,97
4 ,00
3 ,32
0 ,05
6 ,32
0 ,33
0 ,00
7 . ,417
,491
,152
,152
,751
,733
,152
,070
,098
,001
,347
,542
,624
,832
,450
,624
,056
,868
,624
,000
,006
,624
,098
,098
,347
,098 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
5 Pearson Correlation ,190
,181 .a .a ,17
7 ,07
7 ,476**
,192
,412*
-,09
2
,202
,267 .a ,01
8 ,18
1
-,00
4
,132
,050
-,13
0
-,00
4
,060
,050
,381*
-,09
2
-,23
2
-,18
7
,224
,006
-,18
7
,293
-,04
8
-,18
7
,381*
,446** 1 ,06
0 ,477**
,050
,267
-,09
2 ,425**
Sig. (2-tailed) ,260
,285 . . ,29
6 ,65
0 ,00
3 ,25
4 ,01
1 ,58
7 ,23
1 ,11
0 . ,918
,285
,983
,437
,769
,443
,983
,725
,769
,020
,587
,168
,269
,182
,972
,269
,079
,776
,269
,020
,006
,725
,003
,769
,110
,587 ,009
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
6 Pearson Correlation -
,289
-,09
4 .a .a
-,07
1
,143
-,17
6
-,11
5
,090
-,11
5
-,00
6
-,08
3 .a
-,09
4
,255
,165
-,12
6
-,11
5
-,04
0
-,12
6
-,05
7
-,11
5
-,07
1
-,08
3
-,07
1
-,05
7
-,15
5
-,03
3
-,05
7
-,16
6
,019
,471**
-,07
1
-,08
3
,060 1 ,19
0
-,11
5
-,08
3
-,11
5 -,045
Sig. (2-tailed) ,082
,578 . . ,67
6 ,39
8 ,29
8 ,49
6 ,59
7 ,49
6 ,97
0 ,62
4 . ,578
,128
,330
,459
,496
,815
,459
,737
,496
,676
,624
,676
,737
,358
,848
,737
,327
,909
,003
,676
,624
,725
,261
,496
,624
,496 ,793
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
7 Pearson Correlation ,258
,011 .a .a
-,14
3
,048
,367*
-,05
7
,255
-,05
7
,194
,276 .a
-,19
1
,213
-,08
6
,082
-,23
3
-,08
1
-,08
6
,495**
-,05
7
,109
-,16
8
-,14
3
-,11
5
-,01
2
,143
-,11
5
,255
-,03
0
-,11
5
,109
,276
,477**
,190 1
-,05
7
,054
-,23
3 ,227
Sig. (2-tailed) ,123
,949 . . ,39
7 ,77
9 ,02
5 ,73
7 ,12
8 ,73
7 ,25
0 ,09
8 . ,258
,206
,612
,631
,165
,636
,612
,002
,737
,520
,320
,397
,496
,943
,398
,496
,128
,860
,496
,520
,098
,003
,261
,737
,751
,165 ,176
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL3
8 Pearson Correlation ,3
99*
-,19
1 .a .a ,61
5** ,20
9 ,22
3 ,29
5 ,10
8
-,05
7
,332*
,054 .a ,01
1 ,21
3 ,41
7* ,24
9 ,29
5
-,08
1
,584**
-,11
5
,471**
,109
,499**
,109
-,11
5
-,01
2
,282
-,11
5
-,04
0
,385*
-,11
5
,362*
,276
,050
-,11
5
-,05
7 1 ,27
6 ,648** ,588**
Sig. (2-tailed) ,014
,258 . . ,00
0 ,21
5 ,18
5 ,07
6 ,52
6 ,73
7 ,04
5 ,75
1 . ,949
,206
,010
,137
,076
,636
,000
,496
,003
,520
,002
,520
,496
,943
,090
,496
,815
,018
,496
,028
,098
,769
,496
,737
,098
,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO AL 39
Pearson Correlation ,110
-,13
8 .a .a ,21
5 ,00
5 ,29
1 ,27
6 ,13
1 ,05
4 ,16
5 ,439** .a
-,13
8
-,13
8
,240
,451**
,276
-,05
8
,240
-,08
3
,499**
-,10
3
,159
-,10
3
-,08
3
,345*
,128
-,08
3
,131
,203
-,08
3
,215
,159
,267
-,08
3
,054
,276 1 ,05
4 ,444**
108
Sig. (2-tailed) ,516
,417 . . ,20
0 ,97
4 ,08
1 ,09
8 ,44
1 ,75
1 ,33
0 ,00
7 . ,417
,417
,152
,005
,098
,733
,152
,624
,002
,542
,347
,542
,624
,037
,450
,624
,441
,228
,624
,200
,347
,110
,624
,751
,098
,751 ,006
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
SO
AL4
0 Pearson Correlation ,258
-,19
1 .a .a ,61
5** ,20
9 ,07
8
-,05
7
,108
-,05
7
,056
,054 .a ,01
1 ,21
3 ,08
2 ,08
2 ,471**
-,08
1
,752**
-,11
5
,295
,109
,499**
,615**
,190
,139
,282
-,11
5
-,04
0
,247
-,11
5
,362*
,276
-,09
2
-,11
5
-,23
3
,648**
,054 1 ,487**
Sig. (2-tailed) ,123
,258 . . ,00
0 ,21
5 ,64
6 ,73
7 ,52
6 ,73
7 ,74
2 ,75
1 . ,949
,206
,631
,631
,003
,636
,000
,496
,076
,520
,002
,000
,261
,413
,090
,496
,815
,141
,496
,028
,098
,587
,496
,165
,000
,751
,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
JUM
LAH
Pearson Correlation ,3
49*
-,10
7 .a .a ,60
7** ,434**
,537**
,314
,498**
,054
,577**
,426** .a ,29
0 ,30
6 ,437**
,506**
,270
,073
,369*
,105
,501**
,400*
,408*
,214
,105
,348*
,413*
,005
,450**
,565**
,055
,524**
,517**
,425**
-,04
5
,227
,588**
,444**
,487** 1
Sig. (2-tailed) ,034
,530 . . ,00
0 ,00
7 ,00
1 ,05
9 ,00
2 ,75
0 ,00
0 ,00
9 . ,082
,065
,007
,001
,105
,666
,025
,535
,002
,014
,012
,204
,535
,035
,011
,975
,005
,000
,745
,001
,001
,009
,793
,176
,000
,006
,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
109
Lampiran 14
OUT PUT RELIABILITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA
SOAL BENTUK PILIHAN GANDA
Berikut merupakan keseluruhan hasil penghitungan reliabilitas soal bentuk
pilihan ganda yang dianalisa menggunakan formula Kuder dan Richardson (KR-
21)1:
Diketahui:
k= 20, M= 15,08, V1= 15,79
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal
m = skor rata-rata
= varians total
Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21),
diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,8043 lebih besar dari rtabel sebesar 0,325.
Dengan demikian, dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka semua
butir soal yang valid dan akan digunakan dinyatakan sudah reliabel.
110
Lampiran 15
INPUT DATA NILAI HASIL UJI COBA
SOAL BENTUK URAIAN
NO. SOAL
NO. SISWA
1 2 3 4 JUMLAH
1 10 8 10 10 38 2 8 8 10 8 34 3 8 4 10 10 32 4 8 8 10 6 32 5 8 8 10 6 32 6 8 10 4 10 32 7 10 6 10 6 32 8 10 10 10 2 32 9 10 2 10 10 32 10 8 4 10 10 32 11 8 10 8 4 30 12 10 4 10 6 30 13 6 10 10 2 28 14 10 2 8 8 28 15 10 4 8 6 28 16 4 8 6 8 26 17 8 4 10 4 26 18 8 8 8 2 26 19 8 6 8 4 26 20 8 4 8 4 24 21 10 2 8 4 24 22 10 4 4 6 24 23 6 6 4 8 24 24 8 2 8 6 24 25 8 2 8 6 24 26 8 2 8 6 24 27 8 2 8 6 24 28 8 2 8 4 22 29 4 4 10 2 20 30 6 2 8 2 18 31 4 2 6 4 16 32 4 2 8 2 16 33 4 2 6 2 14 34 6 2 4 2 14 35 6 2 2 2 12 36 4 2 2 2 10 37 2 2 4 2 10
111
Lampiran 16
OUT PUT VALIDITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA
SOAL BENTUK URAIAN
Correlations
S1 S2 S3 S4 JUMLAH
S1
Pearson Correlation 1 ,213 ,482** ,483** ,746**
Sig. (2-tailed) ,205 ,003 ,002 ,000
N 37 37 37 37 37
S2
Pearson Correlation ,213 1 ,281 ,186 ,640**
Sig. (2-tailed) ,205 ,092 ,270 ,000
N 37 37 37 37 37
S3
Pearson Correlation ,482** ,281 1 ,258 ,702**
Sig. (2-tailed) ,003 ,092 ,124 ,000
N 37 37 37 37 37
S4
Pearson Correlation ,483** ,186 ,258 1 ,700**
Sig. (2-tailed) ,002 ,270 ,124 ,000
N 37 37 37 37 37
JUMLAH
Pearson Correlation ,746** ,640** ,702** ,700** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37
112
Lampiran 17
OUT PUT RELIABILITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA
SOAL BENTUK URAIAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
S1 17,46 32,366 ,550 ,482
S2 20,27 32,925 ,290 ,661
S3 17,19 32,547 ,454 ,535
S4 19,68 31,003 ,401 ,573
113
Lampiran 18
ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL BENTUK PILIHAN GANDA
No. Soal B Js P Kriteria No. Soal B Js P Kriteria
1. 15 37 0, 41 Sedang 21. 35 37 0, 95 Mudah
2. 32 37 0, 86 Mudah 22. 30 37 0, 81 Mudah
3. 37 37 1, 00 Mudah 23. 34 37 0, 92 Mudah
4. 37 37 1, 00 Mudah 24. 33 37 0, 89 Mudah
5. 34 37 0, 92 Mudah 25. 34 37 0, 92 Mudah
6. 28 37 0, 76 Mudah 26. 35 37 0, 95 Mudah
7. 24 37 0, 65 Sedang 27. 26 37 0, 70 Mudah
8. 30 37 0, 81 Mudah 28. 16 37 0, 43 Sedang
9. 25 37 0, 68 Sedang 29. 35 37 0, 95 Mudah
10. 30 37 0, 81 Mudah 30. 25 37 0, 68 Sedang
11. 18 37 0, 49 Sedang 31. 20 37 31 Sedang
12. 33 37 0, 89 Mudah 32. 35 37 32 Mudah
13. 37 37 1, 00 Mudah 33. 34 37 33 Mudah
14. 32 37 0, 86 Mudah 34. 33 37 34 Mudah
15. 32 37 0, 86 Mudah 35. 23 37 35 Sedang
16. 29 37 0, 78 Mudah 36. 35 37 36 Mudah
17. 29 37 0, 78 Mudah 37. 30 37 37 Mudah
18. 30 37 0, 81 Mudah 38. 30 37 38 Mudah
19. 36 37 0, 97 Mudah 39. 33 37 39 Mudah
20. 29 37 0, 78 Mudah 40. 30 37 40 Mudah
114
Lampiran 19
ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL BENTUK URAIAN
No. Soal SH SL Skor Maks Skor Min 2N IF Kriteria
1. 88 48 10 2 20 0, 60 Diterima
2. 68 22 10 2 20 0, 31 Diterima
3. 94 58 10 2 20 0, 70 Diterima
4. 78 24 10 2 20 0, 39 Diterima
115
Lampiran 20
ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA No. Soal
BA JA BB JB D Kriteria No. Soal
BA JA BB JB D Kriteria
1 5 10 1 10 0, 40 Cukup 21 10 10 9 10 0, 1 Jelek
2 10 10 10 10 0, 0 Jelek 22 10 10 5 10 0, 5 Baik 3 10 10 10 10 0, 0 Jelek 23 10 10 7 10 0, 3 Cukup 4 10 10 10 10 0, 0 Jelek 24 10 10 7 10 0, 3 Cukup 5 10 10 7 10 0, 3 Cukup 25 10 10 9 10 0, 1 Jelek 6 10 10 6 10 0, 4 Cukup 26 10 10 10 10 0, 0 Jelek 7 10 10 3 10 0, 7 Baik 27 9 10 5 10 0, 4 Cukup 8 10 10 6 10 0, 4 Cukup 28 6 10 1 10 0, 5 Baik 9 10 10 3 10 0, 7 Baik 29 10 10 10 10 0, 0 Jelek
10 8 10 8 10 0, 0 Jelek 30 10 10 4 10 0, 6 Baik
11 9 10 1 10 0, 8 Sangat Baik 31 9 10 3 10 0, 6 Baik
12 10 10 7 10 0, 3 Cukup 32 10 10 10 10 0, 0 Jelek 13 10 10 10 10 0, 0 Jelek 33 10 10 7 10 0, 3 Cukup 14 10 10 8 10 0, 2 Jelek 34 10 10 6 10 0, 4 Cukup
15 10 10 8 10 0, 2 Jelek 35 10 10 2 10 0, 8 Sangat Baik
16 10 10 6 10 0, 4 Cukup 36 10 10 10 10 0, 0 Jelek 17 10 10 5 10 0, 5 Baik 37 10 10 6 10 0, 4 Cukup 18 9 10 7 10 0, 2 Jelek 38 10 10 5 10 0, 5 Baik 19 10 10 10 10 0, 0 Jelek 39 10 10 6 10 0, 4 Cukup 20 10 10 7 10 0, 3 Cukup 40 10 10 7 10 0, 3 Cukup
116
Lampiran 21
ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL BENTUK URAIAN
No. Soal SH SL Skor Maks Skor Min N ID Kriteria 1 88 48 10 2 10 0, 50 Diterima 2 68 22 10 2 10 0, 58 Diterima 3 94 58 10 2 10 0, 45 Diterima 4 78 24 10 2 10 0, 68 Diterima
117
Lampiran 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan 1
Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang Jenis dan Besar Sudut,
siswa dapat menyebutkan jenis sudut dengan benar.
2. Melalui model pembelajaran tipe make a match, siswa dapat
menggambarkan macam-macam sudut dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran tipe
make a match, siswa dapat mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
E. Materi Ajar
1. Benda yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai Sudut
Pojok pada benda atau bangun disebut sudut
a b c d
118
2. Jenis dan Besar Sudut
a) Sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar
b) Jenis-jenis Sudut
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5’)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan disiplin).
Bangun yang mempunyai sudut
Bangun yang tidak mempunyai sudut
Bangun a Bangun b
Bangun c Bangun d
Sudut
C
A B
Kaki sudut
Kaki sudut
Titik sudut
Sudut Siku-siku
Sudut Tumpul
Sudut Lancip
119
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin do’a
(taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media pembelajaran,
dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan menyayikan lagu Lingkaran Kecil (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu
Jenis dan Besar Sudut, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi
dan menggambarkan macam-macam sudut”.
2. Kegiatan Inti (40’)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa gambar benda dan menempelkannya di
papan tulis.
2) Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan benda yang mempunyai dan
yang tidak mempunyai pojok.
3) Guru menjelaskan materi mengenai Jenis dan Besar Sudut.
4) Guru menjelaskan materi Jenis dan Besar Sudut menggunakan media
gambar.
5) Guru mencontohkan cara menggambar macam-macam sudut di papan
tulis.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk
berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, pembawa kartu
jawaban, dan penilai. Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan
jawaban masing-masing beranggotakan 13 siswa. Kelompok penilai
beranggotakan 12 siswa.
2) Guru mengatur posisi bangku membentuk huruf U sehingga kelompok
pembawa kartu pertanyaan dan jawaban saling berhadapan.
120
3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa kartu
jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai sudut
oleh guru.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban dari kartu yang didapatnya.
5) Setelah guru memberikan tanda, kelompok pembawa kartu pertanyaan
dan kartu jawaban mencari pasangan jawaban yang cocok.
6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan
pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.
7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban memperlihatkan
pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada kelompok penilai.
8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota
kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok
pembawa kartu jawaban.
9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan
anggota kelompok pembawa kartu jawaban mempresentasikan hasil
diskusi mereka.
10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan jawaban
dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban.
11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga kelompok
yang memiliki tugas masing-masing.
12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa (Elaborasi: disiplin, kerja
keras, serta menghargai pendapat orang lain).
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum jelas.
3. Kegiatan Penutup (25’) a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
121
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari materi
pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu Sudut
sebagai Jarak Putar.
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket
1. Pemahaman konsep dan penalaran
Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Manakah bangun datar di bawah ini yang mempunyai sudut dan tidak
mempunyai sudut?
a b c d e
f g h
122
a. Bangun yang memiliki sudut yaitu ....
b. Bangun yang tidak memiliki sudut yaitu ....
2. Buatlah garis lurus dari titik sudut ke arah lain, sehingga membentuk
sudut siku-siku!
3. Sudut yang lebih besar yaitu ....
3. Kunci Jawaban
1. Bangun yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut
Nama Bangun
Mempunyai sudut Tidak mempunyai
sudut A V B V C V D V E V F V G V H V
2. Sudut abc merupakan sudut siku-siku
a
b c
a
b
c b
a d
e f
123
3. Sudut abc lebih besar daripada sudut def
4. Pedoman Penilaian
Bobot Soal Nomor 1 = 80 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10
Nomor 2 = 10
Nomor 3 = 10
Rumus Penilaian:
NA x 100
I. Buku Sumber dan Media
1. Buku Sumber a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas
III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media a. Gambar bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut
b. Kartu pertanyaan dan jawaban
c. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,
Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia 19650521 198806 2 002 1401409143
Mengetahui, Kepala Sekolah
Maesari, S.Pd 19630514 198304 2 010
124
KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
1 Papan tulis dan penggaris termasuk benda yang memiliki .... Sudut
2
Sudut abc merupakan ....
sudut tumpul
3
Sudut abc ... daripada sudut def
lebih besar
4
Bagaimanakah bentuk sudut siku-siku?
5 Sebutkan benda yang tidak memiliki sudut!
Tutup botol dan piring
6
Sudut abc ... sudut edf
lebih besar
7
Sudut cab merupakan sudut ....
Lancip
8
Sudut abc merupakan sudut ...
siku-siku
bc
a
b c d
e
f
a
b
c
b
a
c
a
b c
fe
da
...
125
No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
9 sudut lancip
10
Sudut a ... sudut b
Lebih kecil
11
Bila ditarik garis tegak lurus dari titik a, maka akan terbentuk sudut ....
Siku-siku
12
Manakah titik sudutnya?
Titik sudutnya yaitu titik b
13
Sudut fgh merupakan sudut....
tumpul
b
a
a
a
b c
f g
h
126
KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal Tingkat Kesulitan
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat mengklasifikasikan bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut.
2. Disajikan garis tegak lurus, siswa dapat menggambarkan garis, sehingga terbentuk sudut siku-siku.
3. Disajikan gambar dua sudut, siswa dapat memilih sudut yang lebih besar.
ISIAN
ISIAN
ISIAN
C2
C2
C3
1 2
3
Mudah
Sulit
Sedang
127
PENGEMBANGAN SILABUS SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 1 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Jenis dan Besar Sudut Kegiatan Inti • Eksplorasi
Dengan menggunakan media gambar bangun datar dan sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.
• Elaborasi Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan
• Gambar bangun datar • Gambar sudut • Kartu jawaban • Kartu Pertanyaan • Lembar Tugas Siswa
(LTS)
• Penilaian tertulis (hasil LTS)
• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III
• Bahan Ajar materi Bangun Datar
2x35’
128
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) jawaban mencari pasangannya.
• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas
individu kepada siswa melalui LTS
• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.
• Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.
129
Lampiran 23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan 2
Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.
2. Menggambar sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sudut sebagai
Jarak Putar, siswa dapat menjelaskan pengertian sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match, siswa dapat mengidentifikasi sudut satu,
setengah, dan seperempat putaran dengan benar.
E. Materi Ajar
Sudut sebagai Jarak Putar
Sudut Satu Putaran Penuh
Sudut Setengah Putaran
Sudut Seperempat Putaran
130
Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar,
yaitu potongan karton (a) dan (b).
Gambar (2) : potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b) diputar
satu putaran penuh sampai kembali ke tempat semula.
Gambar (3) : hasil satu putaran penuh sehingga potongan karton (a) dan (b)
berimpit kembali.
a
bb
b
b b
Sudut Satu Putaran Penuh
a
(1)
a
3600
(3)
a
b b
b
b b
(2)
Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600
131
Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum
diputar.
Gambar (2) : potongan kartu (a) diam sedangkan potongan karton (b)
diputar setengah putaran, sampai kedua potongan karton
membentuk garis lurus. Sudut setengah putaran disebut
sudut lurus.
Sudut Setengah Putaran
a
(1)
a b
1800
(2)
Besar sudut setengah putaran yaitu 1800
Sudut Seperempat Putaran
a
(1)
a
b
900
(2)
132
Gambar (1): dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum
diputar.
Gambar (2): potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b)
diputar seperempat putaran. Hasilnya, kedua potongan
tersebut membentuk garis tegak lurus. Sudut seperempat
putaran disebut sudut asiku-siku.
F. Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5’)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan
memimpin do’a (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa dengan mengulas kembali materi
yang lalu, yaitu Jenis dan Besar Sudut (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan
dibahas yaitu Sudut sebagai Jarak Putar, serta menuliskannya di
papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi sudut
satu, setengah, dan seperempat putaran dengan benar”.
Besar sudut seperempat putaran yaitu 900
133
2. Kegiatan Inti (40’)
Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi Sudut sebagai Jarak Putar menggunakan
media kertas karton.
2) Guru menjelaskan sudut satu, setengah, dan seperempat putaran
menggunakan media kertas karton.
3) Guru menunjukkan gambar sudut satu, setengah, dan seperempat
putaran dan menempelkannya di papan tulis.
4) Guru membimbing siswa dalam menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk
berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, pembawa
kartu jawaban, dan penilai. Kelompok pembawa kartu pertanyaan
dan kartu jawaban masing-masing beranggotakan 13 siswa.
Kelompok penilai beranggotakan 12 siswa.
2) Guru mengatur posisi perkelompok hingga membentuk huruf U
untuk ketiga kelompok tersebut dengan kelompok pembawa kartu
pertanyaan dan kelompok pembawa kartu jawaban saling
berhadapan.
3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa
kartu jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai
sudut oleh guru.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban dari kartu yang didapatnya.
5) Guru memberi tanda agar masing-masing anggota dari kedua kelompok mencari pasangannya.
6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan
pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.
134
7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban
memperlihatkan pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada
kelompok penilai.
8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota
kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok
pembawa kartu jawaban.
9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan
anggota kelompok pembawa kartu jawaban mempresentasikan
hasil diskusi mereka.
10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan
jawaban dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa
kartu pertanyaan dengan anggota kelompok pembawa kartu
jawaban.
11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga
kelompok yang memiliki tugas masing-masing.
12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas
2. Kegiatan Penutup ( 25’)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
135
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari
materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu
Sifat-sifat Bangun Datar.
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket
1 Pemahaman konsep dan penalaran
Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 2
Waktu: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam
putaran!
a.
b.
c.
d.
...
...
...
...
136
2. Gambarlah sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh!
3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu ....
b. Besar sudut satu putaran yaitu ....
c. Sudut setengah putaran disebut sudut ....
3. Kunci Jawaban
1. a. Sudut seperempat putaran.
b. Sudut setengah putaran.
c. Sudut satu putaran penuh.
d. Sudut seperempat putaran.
2.
3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu 900.
b. Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600.
c. Besar sudut setengah putaran yaitu 1800.
4. Pedoman Penilaian
Bobot Soal
Nomor 1 = 40 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10
Nomor 2 = 45 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 15
Nomor 3 = 15 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 5
Sudut satu Putaran penuh
Sudut seperempat putaran
Sudut setengah putaran
137
Rumus Penilaian:
NA x 100
I. Buku Sumber dan Media
1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2.
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Gambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh
b. Kartu pertanyaan dan kartu jawaban
c. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,
Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia 19650521 198806 2 002 1401409143
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Maesari, S.Pd 19630514 198304 2 010
138
KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
1 Berapa besar sudut satu putaran penuh?
3600
2 Berapa besar sudut setengah putaran?
1800
3 Sudut setengah putaran juga bisa disebut dengan ....
sudut lurus
4
900
5 Seperti apa gambar sudut satu putaran penuh?
6
Sudut siku-siku
7 Berapa besar sudut seperempat putaran? 900
8
Sudut lurus
9
3600
10 Sudut yang besarnya 3600 disebut .... Sudut satu putaran penuh
11
Satu putaran penuh
Besar sudutnya yaitu ....
Sudut di atas disebut ....
Besar sudutnya yaitu ....
Sudut di atas merupakan sudut ....
139
No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
12
Sudut siku-siku
13
Sudut setengah putaran
Sudut satu putaran penuh
Sudut di atas merupakan sudut ....
Nama sudut di atas secara berurutan yaitu ....
140
KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Ranah Kognitif
Nomor Soal Tingkat Kesulitan
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Disajikan gambar beberapa sudut, siswa dapat menyebutkan nama sudut.
2. Siswa dapat menggambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.
3. Siswa dapat menyebutkan besar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.
ISIAN
ISIAN
ISIAN
C1
C2
C1
1 2
3
Mudah
Sulit
Sedang
141
PENGEMBANGAN SILABUS SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 2 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.
2. Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.
Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sudut sebagai Jarak Putar. Kegiatan Inti • Eksplorasi
Dengan menggunakan media media kertas karton, jangka, dan gambar sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.
• Elaborasi Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan jawaban mencari pasangannya.
• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas individu
kepada siswa melalui LTS. • Siswa dibimbing untuk
membuat simpulan. • Guru menyampaikan materi
untuk pertemuan berikutnya.
• Kertas karton • Jangka • Gambar sudut
seperempat, setengah, dan satu putaran penuh
• Kartu pertanyaan dan jawaban
• LTS
• Penilaian tertulis (hasil LTS)
• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III
• Bahan Ajar materi Bangun Datar
2x35’
142
Lampiran 24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan 3
Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat Bangun
Datar, siswa dapat menyebutkan nama-nama bangun datar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat Bangun
Datar, siswa dapat menyebutkan sifat masing-masing bangun datar.
3. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.
143
E. Materi Ajar
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifat-sifat
1. Segitiga Sebarang
1) Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjangnya.
2) Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama.
2. Segitiga Sama Kaki
1) Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai dua buah sudut yang sama besar.
3. Segitiga Sama Sisi
1) Mempunyai tiga sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai tiga sudut yang sama besar.
4. Segitiga Siku-siku
1) Mempunyai satu sudut siku-siku. 2) Mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus. 3) Mempunyai satu sisi miring.
5. Persegi
1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai empat sudut siku-siku.
6. Persegi Panjang
1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2) Mempunyai empat sudut siku-siku.
Sifat-sifat Bangun Datar
144
E. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan penugasan.
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5’)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin
do’a (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu Bangun Apa (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu Sifat-sifat Bangun Datar, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat menggambar bangun
datar sesuai dengan sifat-sifatnya”.
2. Kegiatan Inti (40’)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa bangun datar.
2) Guru menyuruh siswa untuk mengamati bangun datar tersebut.
3) Guru menjelaskan materi Sifat-sifat Bangun Datar menggunakan
media bangun datar.
4) Guru menyuruh siswa untuk menggambar bangun datar yang telah
mereka amati sebelumnya.
5) Guru membimbing siswa dalam menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
145
Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk
berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, kelompok
pembawa kartu jawaban, dan kelompok penilai. Kelompok
pembawa kartu pertanyaan beranggotakan 13 siswa. Kelompok
pembawa kartu jawaban beranggotakan 13 siswa. Kelompok
penilai beranggotakan 12 siswa.
2) Guru mengatur posisi perkelompok hingga membentuk huruf U
untuk ketiga kelompok tersebut dengan kelompok pembawa kartu
pertanyaan dan kelompok pembawa kartu jawaban saling
berhadapan.
3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa
kartu jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai
sudut oleh guru.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban dari kartu yang didapatnya.
5) Setelah guru memberikan tanda, kelompok pembawa kartu
pertanyaan dan kartu jawaban mencari pasangan jawaban yang
cocok.
6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan
pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.
7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban
memperlihatkan pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada
kelompok penilai.
8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota
kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok
pembawa kartu jawaban.
9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan
pembawa kartu jawaban mempresentasikan hasil diskusi mereka.
146
10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan
jawaban dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa
kartu pertanyaan dengan anggota kelompok pembawa kartu
jawaban.
11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga
kelompok yang memiliki tugas masing-masing.
12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas.
2. Kegiatan Penutup ( 25’)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian.
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket
1 Pemahaman konsep dan penalaran
Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 3
Waktu: 15 menit
147
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
1. Segitiga
Siku-siku
...
1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.
2. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.
2. Segitiga Sama Sisi 1. ....2. ....
3. ...
1. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
4. Persegi ... 1. ....2. ....
5. Segitiga Sebarang .... 1. Mempunyai 3 sisi yang
panjangnya tidak sama. 2. Mempunyai 3 sudut
yang besarnya tidak sama.
6. ... .... 1. Mempunyai 2 sisi yang
sama panjang. 2. Mempunyai 2 sudut
yang sama besar. 3. Kunci Jawaban
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
1.
Segitiga Siku-siku
1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.
2. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.
2. Segitiga Sama Sisi
1. Mempunyai 3 sisi yang sama panjang.
2. Mempunyai 3 sudut yang sama besar.
3.
Persegi Panjang
1. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
4. Persegi 1. Mempunyai 4 sisi yang
sama panjang. 2. Mempunyai 4 sudut siku-
siku.
5.
Segitiga Sebarang
1. Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.
2. Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.
6. SegitigaSama Kaki
1. Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.
2. Mempunyai 2 sudut yang sama besar.
4. Pedoman Penilaian
Tes Akhir Pertemuan 3 Bobot Soal Nomor 1 = 15 Nomor 2 = 10 dengan rincian tiap poin benar mendapat skor 5 Nomor 3 = 10
148
Nomor 4 = 25 dengan rincian sebagai berikut: • Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan sifat-
sifatnya mendapat nilai 15. • Siswa menyebutkan 2 sifat-sifat bangun datar dengan tepat
mendapat nilai 10. Nomor 5 = 15 Nomor 6 = 25 dengan rincian sebagai berikut:
• Siswa memberi nama bangun datar dengan benar mendapat nilai 10.
• Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya mendapat nilai 15.
Rumus Penilaian:
NA x 100
E. Buku Sumber dan Media 1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2 b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146. 2. Media
a. Bangun Datar b. Kartu pertanyaan dan kartu jawaban c. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013
Guru Kelas, Peneliti, Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia
19650521 198806 2 002 1401409143
Mengetahui, Kepala Sekolah
Maesari, S.Pd 19630514 198304 2 010
149
KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
1 Sebutkan sifat-sifat persegi! • Mempunyai 4 sisi yang sama
panjang. • Mempunyai 4 sudut siku-siku.
2 Sebutkan sifat-sifat segitiga sebarang!
• Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.
• Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.
3 Bagaimana gambar bangun persegi?
4
Apa nama bangun di bawah ini?
Segitiga siku-siku
5
Bagaimana gambar bangun
segitiga sebarang?
6
Bagaimana gambar bangun persegi panjang?
7
Berikut ini merupakan sifat-sifat sebuah bangun datar: • Mempunyai 3 sisi yang sama
panjang. • Mempunyai 3 sudut yang sama
besar. Bagaimana bentuk bangun datar tersebut?
8
Sebutkan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
• Mempunyai 2 sisi yang sama panjang
• Mempunyai 2 sudut yang sama besar.
9
Sebutkan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
• Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
• Mempunyai 4 sudut suku-siku.
150
No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
10
Lengkapilah sifat-sifat dan berilah nama bangun datar di bawah ini!
• Mempunyai 4 pasang sisi yang sama panjang.
• ....
Nama bangun datar : Persegi Sifat bangun datar : mempunyai 4 sudut siku-siku
11
Berapa pasang jumlah sisi sejajar dan sama panjang yang dimiliki oleh bangun persegi panjang?
2 pasang
12 Sebutkan 4 macam bangun segitiga!
Segitiga sebarang, siku-siku, sama kaki, dan sama sisi.
13 Sebutkan 2 macam bangun segiempat!
Persegi panjang dan persegi.
151
KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 3 Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Ranah Kognitif
Nomor Soal Tingkat Kesulitan
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Siswa dapat menggambar bangun segitiga siku-siku.
2. Disajikan gambar bangun segitiga sama sisi, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar tersebut.
3. Disajikan gambar sebuah bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar sesuai dengan gambar dan sifat-sifatnya.
4. Siswa dapat menggambar dan menyebutkan sifat-sifat bangun persegi.
5. Siswa dapat menggambar bangun segitiga sebarang.
6. Siswa dapat menyebutkan nama dan menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki bangun datar tersebut.
ISIAN
ISIAN
ISIAN
ISIAN
ISIAN
ISIAN
C2
C1
C1
C2 dan C1
C2
C1 dan C2
1
2
3
4
5
6
Sedang
Mudah
Mudah
Sulit
Sedang
Sulit
152
PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 3 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya.
Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sifat-sifat Bangun Datar Kegiatan Inti • Eksplorasi
Dengan menggunakan media bangun datar, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.
• Elaborasi Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan jawaban mencari pasangannya.
• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas
individu kepada siswa melalui LTS.
• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.
• Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan
• Bangun Datar • Kartu pertanyaan dan
jawaban • LTS
Penilaian tertulis (hasil LTS)
• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III
• Bahan Ajar materi Bangun Datar
2x35’
153
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
diadakan ulangan harian.
154
Lampiran 25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan 1
Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang Jenis dan Besar Sudut,
siswa dapat menyebutkan jenis sudut dengan benar.
2. Melalui metode ceramah, diskusi, dan penugasan, siswa dapat
menggambarkan macam-macam sudut dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran
tersebut, siswa dapat mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
E. Materi Ajar
1. Benda yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai Sudut
Pojok pada benda atau bangun disebut sudut
a b c d
155
2. Jenis dan Besar Sudut
1) Sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar
2) Jenis-jenis Sudut
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan penugasan.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran konvensional .
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5’)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin
do’a (taqwa).
Bangun yang mempunyai sudut
Bangun yang tidak mempunyai sudut
Bangun a Bangun b
Bangun c Bangun d
Sudut
C
A B
Kaki sudut
Kaki sudut
Titik sudut
Sudut Siku-siku
Sudut Tumpul
Sudut Lancip
156
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu Lingkaran Kecil (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu Jenis dan Besar Sudut, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi dan
menggambarkan macam-macam sudut”.
2. Kegiatan Inti (40’)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa gambar benda kepada siswa dan
menempelkannya di papan tulis.
2) Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan benda yang mempunyai
dan tidak mempunyai pojok.
3) Guru menjelaskan materi Jenis dan Besar Sudut menggunakan media
gambar.
4) Guru mencontohkan cara menggambar macam-macam sudut di
papan tulis.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membentuk kelas menjadi 18 kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari dua orang siswa.
2) Guru membagikan gambar bangun datar kepada masing-masing
kelompok.
3) Guru menyuruh siswa untuk mengklasifikasikan bangun yang
memiliki dan tidak memiliki sudut.
4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.
5) Guru menyuruh beberapa siswa untuk menggambar sudut tumpul,
lancip, dan siku-siku di papan tulis.
157
6) Guru menyuruh siswa untuk menggambarkan sudut tumpul, lancip
dan siku-siku di buku mereka masing-masing.
7) Guru mengawasi kegiatan siswa dalam menggambar.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman mengenai materi
yang telah dibahas.
3. Kegiatan Penutup ( 25’)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari
materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu
Sudut sebagai Jarak Putar.
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket
1 Pemahaman konsep dan penalaran
Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa LTS)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Manakah bangun datar di bawah ini yang mempunyai sudut dan
tidak mempunyai sudut!
158
3. Buatlah garis lurus dari titik sudut ke arah lain, sehingga
membentuk sudut siku-siku!
4. Sudut yang lebih besar yaitu ....
3. Kunci Jawaban
1. Bangun yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut Nama
Bangun Mempunyai sudut Tidak mempunyai
sudut A V B V C V D V E V F V G V H V
2. Sudut abc merupakan sudut siku-siku
3. Sudut abc lebih besar daripada sudut def
a
b
cb
a d
e f
a
b c
a b c d e
f g h
159
4. Pedoman Penilaian
Bobot Soal
Nomor 1 = 80 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10
Nomor 2 = 10
Nomor 3 = 10
Rumus Penilaian:
NA x 100
I. Buku Sumber dan Media
1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Gambar bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut
b. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,
Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia 1401409143
Mengetahui, Kepala Sekolah
Abu Su’ud, S.Pd 19561125 197802 1 001
160
KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 1 Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal Tingkat Kesulitan
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat mengklasifikasikan bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut.
2. Disajikan garis tegak lurus, siswa dapat menggambarkan garis, sehingga terbentuk sudut siku-siku.
3. Disajikan gambar dua sudut, siswa dapat memilih sudut yang lebih besar.
ISIAN
ISIAN
ISIAN
C2
C2
C3
1 2
3
Mudah
Sulit
Sedang
161
PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 1 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
Mengidentifikasi jenis dan besar sudut
Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Jenis dan Besar Sudut Kegiatan Inti • Eksplorasi
Dengan menggunakan media gambar bangun datar dan sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.
• Elaborasi Siswa mengerjakan soal latihan.
• Konfirmasi
• Gambar bangun datar • Gambar sudut • LTS
• Penilaian tertulis (hasil LTS)
• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III
• Bahan Ajar materi Bangun Datar
2x35’
162
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas
individu kepada siswa melalui LTS
• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.
• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
163
Lampiran 26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan 2
Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.
2. Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sudut sebagai
Jarak Putar, siswa dapat menjelaskan pengertian sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode ceramah,
diskusi, dan penugasan, siswa dapat mengidentifikasi sudut satu,
setengah, dan seperempat putaran dengan benar.
F. Materi Ajar
Sudut sebagai Jarak Putar
Sudut Satu Putaran Penuh
Sudut Setengah Putaran
Sudut Seperempat Putaran
164
Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar,
yaitu potongan karon (a) dan (b).
Gambar (2) : potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b) diputar
satu putaran penuh sampai kembali ke tempat semula.
Gambar (3) : hasil satu putaran penuh sehingga potongan karton (a) dan (b)
berimpit kembali.
Sudut Satu Putaran Penuh
a
(1)
a
3600
(3)
a
b b
b
b b
(2)
a
bb
b
b b
165
Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar.
Gambar (2) : potongan kartu (a) diam sedangkan potongan karton (b) diputar
setengah putaran, sampai kedua potongan karton membentuk garis
lurus. Sudut setengah putaran disebut sudut lurus.
Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600
Sudut Setengah Putaran
a
(1)
ab
1800
(2)
Besar sudut setengah putaran yaitu 1800
Sudut Seperempat Putaran
a
(1)
a
b
900
(2)
166
Gambar (1): dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum
diputar.
Gambar (2): potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b)
diputar seperempat putaran. Hasilnya, kedua potongan
tersebut membentuk garis tegak lurus. Sudut seperempat
putaran disebut sudut asiku-siku.
G. Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran
a. Ceramah b. Diskusi c. Penugasan
2. Model Pembelajaran Model pembelajaran konvensional.
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (5’)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin do’a (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengulas materi yang lalu, yaitu Jenis dan Besar Sudut (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu Sudut sebagai Jarak Putar, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi sudut satu, setengah, dan seperempat putaran dengan benar”.
Besar sudut seperempat putaran yaitu 900
167
2. Kegiatan Inti (40’)
Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi Sudut sebagai Jarak Putar menggunakan
media kertas karton.
2) Guru menjelaskan sudut satu, setengah, dan seperempat putaran
menggunakan media kertas karton.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri
dari dua orang siswa.
2) Guru membagikan beberapa gambar sudut satu, setengah, dan
seperempat putaran.
3) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk menentukan
manakah yang termasuk sudut satu, setengah, atau seperempat
putaran.
4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.
5) Guru menyuruh siswa untuk menggambar sudut satu, setengah, dan
seperempat putaran.
6) Guru membimbing siswa dalam menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas.
3. Kegiatan Penutup ( 25’)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
168
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari
materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu
Sifat-sifat Bangun Datar.
I. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket
1 Pemahaman konsep dan penalaran
Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam putaran!
a.
b.
c.
d.
...
...
...
...
169
2. Gambarlah sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh!
3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu ....
b. Besar sudut satu putaran yaitu ....
c. Sudut setengah putaran disebut sudut ....
3. Kunci Jawaban
1. a. Sudut seperempat putaran.
b. Sudut setengah putaran.
c. Sudut satu putaran penuh.
d. Sudut seperempat putaran.
2.
3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu 900
d. Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600
e. Besar sudut setengah putaran yaitu 1800
2. Pedoman Penilaian
Tes Akhir Pertemuan 2
Bobot Soal
Nomor 1 = 40 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10
Nomor 2 = 45 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 15
Nomor 3 = 15 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 5
Rumus Penilaian: NA x 100
Sudut satu putaran penuh
Sudut seperempat putaran
Sudut setengah putaran
170
J. Buku Sumber dan Media
1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Kertas karton dan jangka
b. Gambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh
c. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,
Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia NIP 1401409143
Mengetahui, Kepala Sekolah
Abu Su’ud, S.Pd 19561125 197802 1 001
171
KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Tingkat Kesulitan
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Disajikan gambar beberapa sudut, siswa dapat menyebutkan nama sudut.
2. Siswa dapat menggambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.
3. Siswa dapat menyebutkan besar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.
ISIAN
ISIAN
ISIAN
C1
C2
C1
1 2
3
Mudah
Sulit
Sedang
172
PERTEMUAN : 2 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.
2. Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.
Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sudut sebagai Jarak Putar. Kegiatan Inti • Eksplorasi
Dengan menggunakan media media kertas karton, jangka, dan gambar sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.
• Elaborasi Siswa mengerjakan soal latihan.
• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas individu
kepada siswa melalui LTS. • Siswa dibimbing untuk
membuat simpulan. • Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
• Kertas karton • Jangka • Gambar
sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh
• Lembar Tugas Siswa (LTS)
• Penilaian tertulis (hasil LTS)
• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III
• Bahan Ajar materi Bangun Datar
2x35’
173
Lampiran 27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan 3
Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat
Bangun Datar, siswa dapat menyebutkan nama-nama bangun datar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat
Bangun Datar, siswa dapat menyebutkan sifat masing-masing bangun
datar.
3. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.
174
E. Materi Ajar
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifat-sifat
1. Segitiga Sebarang
1) Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjangnya.
2) Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama.
2. Segitiga Sama Kaki
1) Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai dua buah sudut yang sama besar.
3. Segitiga Sama Sisi
1) Mempunyai tiga sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai tiga sudut yang sama besar.
4. Segitiga Siku-siku
1) Mempunyai satu sudut siku-siku. 2) Mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus. 3) Mempunyai satu sisi miring.
5. Persegi
1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai empat sudut siku-siku.
6. Persegi Panjang
1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2) Mempunyai empat sudut siku-siku.
Sifat-sifat Bangun Datar
175
E. Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Penugasan
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran konvensional
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5’)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin
do’a (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan menyanyikan lagu Bangun Apa (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu Sifat-sifat Bnagun Datar, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat menggambar bangun datar
sesuai dengan sifat-sifatnya”.
2. Kegiatan Inti (40’)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa bangun datar.
2) Guru menyuruh siswa untuk mengamati bangun datar tersebut.
3) Guru menjelaskan materi Sifat-sifat Bangun Datar menggunakan
media bangun datar.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil.
176
2) Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk mendaftar benda
yang berbentuk persegi, peresegi panjang, dan segitiga.
3) Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk menyebutkan
sifat-sifat bangun persegi, peresegi panjang, dan segitiga.
4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.
5) Guru menyuruh beberapa siswa untuk menggambar bangun datar di
papan tulis.
6) Guru menyuruh siswa untuk menggambar bangun datar sesuai
dengna sifat-sifatnya.
7) Guru membimbing siswa dalam menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.
8) Guru mengawasi semua kegiatan siswa.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Guru memberi penguatan kepada siswa.
3) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman mengenai materi
yang telah dibahas.
3. Kegiatan Penutup ( 25’)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan Lembar Tugas Siswa
(LTS).
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian dengan materi Bangun
Datar.
177
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket
1 Pemahaman konsep dan penalaran
Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit
Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam putaran! No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
1. Segitiga
Siku-siku
...
4. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.
5. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.
2. Segitiga Sama Sisi 1. .... 2. ....
3. ...
3. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
4. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
4. Persegi ... 3. .... 4. ....
5. Segitiga Sebarang ....
3. Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.
4. Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.
6. ... ....
5. Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.
6. Mempunyai 2 sudut yang sama besar.
3. Kunci Jawaban
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
1. Segitiga
Siku-siku
1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.
2. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.
2. Segitiga Sama Sisi
1. Mempunyai 3 sisi yang sama panjang.
2. Mempunyai 3 sudut yang sama besar.
178
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
3.
Persegi Panjang
1. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
4. Persegi
1. Mempunyai 4 sisi yang sama panjang.
2. Mempunyai 4 sudut siku-siku.
5. Segitiga Sebarang
1. Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.
2. Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.
6. Segitiga Sama Kaki
1. Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.
2. Mempunyai 2 sudut yang sama besar.
4. Pedoman Penilaian
Tes Akhir Pertemuan 3
Bobot Soal
Nomor 1 = 15
Nomor 2 = 10 dengan rincian tiap poin benar mendapat skor 5
Nomor 3 = 10
Nomor 4 = 25 dengan rincian sebagai berikut:
• Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya mendapat nilai 15.
• Siswa menyebutkan 2 sifat-sifat bangun datar dengan
tepat mendapat nilai 10.
Nomor 5 = 15
Nomor 6 = 25 dengan rincian sebagai berikut:
• Siswa memberi nama bangun datar dengan benar
mendapat nilai 10.
• Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya mendapat nilai 15.
179
Rumus Penilaian: NA x 100
I. Buku Sumber dan Media
1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Bangun datar
b. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,
Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia 1401409143
Mengetahui, Kepala Sekolah
Abu Su’ud, S.Pd 19561125 197802 1 001
180
KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 3
Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal Tingkat Kesulitan
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
1. Siswa dapat menggambar bangun segitiga siku-siku.
2. Disajikan gambar bangun segitiga sama sisi, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar tersebut.
3. Disajikan gambar sebuah bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar sesuai dengan gambar dan sifat-sifatnya.
4. Siswa dapat menggambar dan menyebutkan sifat-sifat bangun persegi.
5. Siswa dapat menggambar bangun segitiga sebarang.
6. Siswa dapat menyebutkan nama dan menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki bangun datar tersebut.
ISIAN
ISIAN
ISIAN
ISIAN
ISIAN
ISIAN
C2
C1
C1
C2 dan C1
C2
C1 dan C2
1 2
3 4 5 6
Sedang
Mudah
Mudah
Sulit
Sedang
Sulit
181
PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 3 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur
Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya.
Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sifat-sifat Bangun Datar Kegiatan Inti • Eksplorasi
Dengan menggunakan media bangun datar, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.
• Elaborasi Siswa mengerjakan soal latihan.
• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas
individu kepada siswa melalui Lembar Tugas Siswa (LTS).
• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.
• Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan
• Bangun Datar • LTS
Penilaian tertulis (hasil LTS)
• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III
• Bahan Ajar materi Bangun Datar
2x35’
182
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) diadakan ulangan harian.
183
Lampiran 28
SOAL TES AKHIR
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ Genap
Waktu : 20 menit
PETUNJUK:
1. Kerjakan soal di bawah ini secara individu dan dilarang bekerja sama.
2. Cermati tiap soal dan telitilah dalam menjawab.
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1. Sudut adalah ….
a. panjang suatu bangun
b. pojok pada suatu benda
c. garis tengah pada suatu bangun
d. sisi pada suatu bangun
2. Papan pengumuman, penggaris, dan buku gambar merupakan benda-benda
yang ....
a. tidak memiliki sudut
b. memiliki sudut
c. memiliki 4 sisi yang sama panjang
d. memiliki 3 sudut yang sama besar
3. Manakah yang disebut dengan sudut siku-siku?
a. c.
b. d.
A
B C
D
E F
H
G
I
J
K L
184
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sudut ABC merupakan sudut ....
a. tumpul
b. siku-siku
c. lancip
d. lurus
5. Manakah yang disebut dengan sudut tumpul?
a. c.
b. d.
6. Manakah gambar yang mempunyai sudut?
a.
b.
c.
d.
A
B C
185
7. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sudut yang paling besar yaitu ....
a. ABC c. GHI
b. JKL d. DEF
8. Perhatikan gambar di bawah ini!
Besar sudut pada gambar di atas yaitu ....
a. 450 c. 1800
b. 900 d. 3600
9. Manakah gambar yang menunjukkan sudut setengah putaran?
a. c.
b. d.
J
K L
A
B C
H
G
I
D
E F
186
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
Besar sudut pada gambar di samping yaitu ....
a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
11. Berapa derajat besar sudut yang dimiliki oleh sudut setengah putaran?
a. 450 c. 1800
b. 900 d. 3600
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
Nama bangun di samping yaitu ....
a. trapesium c. persegi
b. jajar genjang d.persegi panjang
13. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu memiliki ....
a. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang sama panjang
b. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang tidak sama panjang
c. dua sisi yang sejajar dan dua sudut siku-siku
d. tiga sisi yang sama panjang dan tiga sudut siku-siku
14. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Memiliki 3 sisi yang panjangnya tidak sama
(2) Memiliki 3 sudut yang besarnya tidak sama
Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun segitiga ....
a. sama kaki c. sama sisi
b. sebarang d. siku-siku
187
15. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Mempunyai 4 sisi yang sama panjang
(2) Mempunyai 4 sudut yang siku-siku
Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun ....
a. c.
b. d.
16. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!
Nama-nama bangun datar di atas secara berurutan yaitu ....
a. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama kaki
b. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama sisi
c. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama sisi
d. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama kaki
17. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan terbentuk bangun ....
a. segitiga siku-siku
b. segitiga sama sisi
c. persegi panjang
d. persegi
(1) (2) (3)
A
B C
188
18. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan
terbentuk bangun segitiga ....
a. siku-siku c. sebarang
b. sama kaki d. sama sisi
19. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik P ditarik garis lurus ke titik S dan dari titik Q ditarik garis lurus
ke titik R, maka akan terbentuk bangun ....
a. trapesium
b. persegi
c. persegi panjang
d. jajar genjang
20. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....
a. persegi panjang
b. trapesium
c. segitiga sebarang
d. jajar genjang
S R
Q P
A
B C
189
B. Uraian
Gambarlah bangun datar sesuai dengan perintah!
1. Gambarlah bangun persegi ABCD dengan panjang sisi 3 cm!
2. Gambarlah bangun segitiga sama kaki XYZ dengan panjang sisi XY 3 cm
dan YZ 5 cm!
190
Lampiran 29
DATA NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
NO. NAMA NILAI
1. ADAM YOS FARHAN Y. 53 2. AHMAD MUNARUN 100 3. AULIA ASMARANI 96 4. ANNISA RIZQI S.A. 84 5. HARIS MAULANA MALIK A. 81 6. FAYZA ALAYDA AZRA 96 7. DAFFA NAUVAL K.H. 96 8. BELINDA LIDIA NATALIA 77 9. MOH. ARIF MAULANA 100 10. FIKRI AMIR 44 11. MOH. BAGUS PAMUNGKAS 68 12. MOH. FAHMI IRAWAN 88 13. MUHAMMAD TONDI NASUTION 93 14. MOH. HALIM ALFIANSYAH 81 15. MUKTI ZULFA PUTRA 69 16. NADYA AINUN ZAHRA 77 17. MOH. FIRDI FIRDAUS 92 18. MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH 88 19. MOH. TEGAR ADHITYANTO 96 20. MUH. RIDHO PAMUNGKAS 76 21. NAWAL SUNGKAR 96 22. NIKEN AYU P. 88 23. RAFINA ARINITA 79 24. REGITA SILVIANA D.P. 84 25. REVANDA MAULANA Z. 84 26 RIFADH ADIT SYAH P. 65 27. RISKA SEKAR ADDIEN 76 28. MOH. RIZKY SYA’BAN S. 88 29. TEGAR EKANANDA S. 53 30. VIRA ADORIA SASHA 96 31. ZAHRA MUTIA SHAHAB 84 32. MUTIARA KHANSA R. 65 33. MOH. JAUHAR NUR ISMAIL 69
191
Lampiran 30
DATA NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL
NO. NAMA NILAI
1. M. ARFAN FAUZAN 76 2. ADITYA RAYYIS HAQQANI 100 3. DEDY ANDRIANSYAH 67 4. ANGGITA AULIA PUTRI 53 5. ANNISA SARAH DEWI 93 6. HAFRIZA HEISEL HAFIZ 67 7. M. IRFAN ILYASA 81 8. DHEA AGUSTINA 76 9. DIAN ALVIRA PUTRI 86 10. DIAN OKTAVIANI 67 11. FAIZAL WAHYU PRATAMA 100 12. DIVA ELSA ABELLIANA 84 13. FARAH NUR IZZATI 65 14. ISFARA REISHA AZ ZAHRA 81 15. M. AYAS NUR RACHMAT 66 16. M. ERZA PADMANEGARA 72 17. M. IKHZAM 44 18. M. IVAN KURNIAWAN 65 19. NOVITA RAMADHANI 66 20. RISA REGITANIA 65 21. RENDY AKBAR MAULANA 53 22. RISMARA MEI FADILLAH 96 23. RIZKI SETIAWAN 78 24. SASKYA PUTRI NATASYA 84 25. SETYANING NUR ISLAMI 69 26. SHAFANUHA NUR FILLAH 72 27. SHAFIRA MAHARANI 67 28. TEGUH NURUL AULIA FIRLI 82 29. VIVI PUSPITASARI 65 30. NURZAKIYYA RAHMA 72
192
Lampiran 31
HASIL UJI NORMALITAS
Tabel Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
Tabel Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
NILAI ,121 33 ,200* ,925 33 ,025
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
NILAI ,157 30 ,057 ,958 30 ,269
193
Lampiran 32
HASIL UJI HOMOGENITAS DAN T TES
Independent Samples Test Levene's Test
for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
NILAI
Equal variances assumed ,116 ,734 2,153 61 ,035 7,539 3,501 ,538 14,540
Equal variances not assumed
2,160 60,948 ,035 7,539 3,490 ,561 14,518
194
Lampiran 33
HASIL PENGHITUNGAN MANUAL UJI T NILAI TES AKHIR
DENGAN PIHAK KANAN
Diketahui:
n1 = 33 s1 = 14,31
n2 = 30 s2 = 13,38
= 81,27
2 = 73,73
Jawaban:
t =
t =
t =
t =
195
t =
t =
t =
t =
t = 2,22
Hasil penghitungan secara manual diperoleh nilai thitung sebesar 2,22,
sedangkan untuk menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi pada tabel t
dengan = 0,05, sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan Karena
thitung > ttabel (2,22 > 2,00), maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata nilai hasil belajar siswa
kelas III yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.
196
Lampiran 34
DOKUMENTASI
1. KELAS EKSPERIMEN
Guru mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siwa Guru memaparkan materi menggunakan media
Siswa mendiskusikan jawaban atau pertanyaan dari kartu yang mereka bawa
Guru dan kelompok penilai mencocokkan kartu
Siswa mengerjakan soal evaluasi
197
2. KELAS KONTROL
Guru mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siwa Guru memaparkan materi menggunakan media
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa berdiskusi dalam mengerjakan lembar kerja Siswa mengerjakan soal evaluasi
198
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. ________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. ________________. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dykstra, Toon. (2006). High Perfomance and Success in Education in Flemish
Belgium and the Netherlands. Available at http://findpdf.net/reader/High-Performance-and-Success-in-Education-in-Flemish-Belgium.html [accessed 1/15/13].
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT
Pustaka Rosdakarya. Hillen, Karen dan Leigh, NE. (2006). Discourse and Cooperative Learning in the
Math Classroom. Available at http://findpdf.net/reader/Discourse-and-Cooperative-Learning-in-the-Math-Classroom.html [accessed 1/15/13].
Huda, Miftahul. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Metode, Teknik, Struktur,
dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim dan Suparni. 2012. Pembelajaran Matematika, Teori, dan Aplikasinya.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Press. Jayanti, Dwi Esti. 2012. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Kurnia, I. dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
199
Nugraha, Wendi. 2012. Keefektifan Penerapan Model Make A Match pada Pembelajaran Matematika Kelas V Materi Geometri di Sekolah Dasar Negeri 1 Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22. 2006. Badan Standar Nasional
Pendidikan. Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom. Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers. Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Satyawati, Ratna. 2009. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model Cooperative Learning Tipe Make a Match. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
_______. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
_______. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.
Suprijono, Agus. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
200
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2003. Dewan Perwakilan Rakyat.