kedudukan bahasa indonesia

24

Click here to load reader

Upload: akhe-nini-part-ii

Post on 11-May-2017

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kedudukan bahasa indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat

menyelesaikan  makalah “kedudukan bahasa”.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI.

Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak khususnya para anggota kelompok 1 yang telah membantu dalam

menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu. Dan tidak lupa juga

kami ucapkan terima kasih kepada Pak Randi Ramliyana, S.Pd. selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing kami.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun

kepada pembaca umumnya.

Jakarta, 29 april 2014

Penulis

Page 2: Kedudukan bahasa indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara

terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan

dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-

hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat

ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai

manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya

bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa

kedudukan dan fungsi tertentu.

Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang

bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan

nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat

dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

Page 3: Kedudukan bahasa indonesia

B.     Perumusan Masalah

1.      Apakah saja fungsi bahasa Indonesia secara umum dan secara khusus?

2.      Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui dan memahami fungsi bahasa Indonesia.

2.      Mengetahui  dan memahami kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.

Page 4: Kedudukan bahasa indonesia

BAB II

PEMBAHASAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa Indonesia

mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan kelereng di

tengah jalan. Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang.

(Untuk meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami sekali lagi Sejarah

Perkembangan Bahasa Indonesia.) Perjalanan itu dimulai sebelum kolonial masuk ke

Page 5: Kedudukan bahasa indonesia

bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di

Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu nisan di Aceh, sampai dengan

tercetusnya inpirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober

1928 yang konsep aslinya berbunyi:

“Kami putra putri indonesia mengakui bertumpa darah satu tanah air indonesia

Kami putra dan putri indonesia mengakui berbangsa satu bangsa indonesia

Kami dan putra putri indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa indonesia”

Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca:

sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang luar

biasa. Sebab di negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat

hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan sana-

sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab

semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan

angkat topi kepada mereka.

Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa

Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi

sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu,

Page 6: Kedudukan bahasa indonesia

masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik

itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai

sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai

bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua

francaini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap

dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang.Kesadaran masyarakat yang

semacam itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi

sakti di atas.

Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan

bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan ujud, baik struktur,

sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda

adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa

bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi, setelah

Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa

Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti

dengan nama bahasa Indonesia.

Page 7: Kedudukan bahasa indonesia

A. Fungsi Bahasa Indonesia

                  Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa

secara umum dan secara khusus.

  Fungsi bahasa secara umum:

1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.

Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa

kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan

pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:

Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.

Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

2. Sebagai alat komunikasi.

Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan

memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang

lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,

berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama

perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.

Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi,

manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal.

Page 8: Kedudukan bahasa indonesia

Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan

tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media

berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas/ sirene setelah

itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.

3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.

Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang

digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan

menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan

menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang

dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk

berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

4. Sebagai alat kontrol sosial.

Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrolsosial

dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-buku pelajaran,

ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan

masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol

sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.

Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah

kita.

Page 9: Kedudukan bahasa indonesia

Ø  Fungsi bahasa secara khusus:

1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.

Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan

makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal

dan non formal.

2. Mewujudkan seni (sastra).

Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,

seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki

makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang

mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.

3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno.

Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian

dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi

kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan

Page 10: Kedudukan bahasa indonesia

tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu

budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.

4. Mengeksploitasi IPTEK.

Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran

yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu

mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya

manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan

manusia itu sendiri.

Page 11: Kedudukan bahasa indonesia

B. Kedudukan Bahasa Indonesia

            Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. “Hasil Perumusan

Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-

28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa

nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

1. Lambang kebanggaan nasional.

Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai

sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan

bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai

Page 12: Kedudukan bahasa indonesia

realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa

rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan

memelihara dan mengembangkannya.

2. Lambang identitas nasional.

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang

bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang,

yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya

jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai

bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.

3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya

dan bahasanya.

Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang

sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam

kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa

Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing

dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya

kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-

nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.

Page 13: Kedudukan bahasa indonesia

Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun.

Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.

4. Alat penghubung antarbudaya antardaerah.

Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek

kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan

ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah

diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti

akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan

seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

Page 14: Kedudukan bahasa indonesia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehadiran bahasa Indonesia dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi

Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, sampai dengan tercetusnya inpirasi

persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa

secara umum dan secara khusus. Fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai alat untuk

mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri, sebagai alat komunikasi,

sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi social, dan sebagain alat kontrol sosial.

Sedangkan fungsi bahasa secara khusus yaitu mengadakan hubungan dalam

pergaulan sehari- hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari bahasa-bahasa kuno,

dan mengeksploitasi IPTEK.

Kedudukan bahasa Indonesia berada diatas bahasa-bahasa daerah. “Hasil

Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada

tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya

sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan

nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang

Page 15: Kedudukan bahasa indonesia

berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan alat perhubungan

antarbudaya antardaerah.

Page 16: Kedudukan bahasa indonesia

B. Saran

1.      Kita harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasional,

2.      Penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, dan

3.      Kita harus berbahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 

]

DAFTAR PUSTAKA

1. Arifin, E. Zaenal; Tasai, S. Amran (2012). Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Pustaka Mandiri

Page 17: Kedudukan bahasa indonesia

2. Finoza, Lamuddin. (2008). Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa

Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

3. Muslich, Masnur. (2007). http://muslich-m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-

fungsi-bahasa-indonesia.html

4. Putri, Rahma E. (2010). http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-

5. http://id.wikipedia.org/wiki/