kecamatan jetis

Upload: nur-fitri-indah-kumalasari

Post on 31-Oct-2015

361 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KECAMATAN JETISGambaran UmumKecamatan Jetis terbagi menjadi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Gowongan, Kelurahan Bumijo, dan Kelurahan Cokrodiningratan. Luas wilayah Kecamatan Jetis adalah 170 km2 atau sebesar 5,12% dari luas Kota Yogyakarta. Kecamatan Jetis dibatasi oleh 2 sungai yang memisahkan antara Kecamatan Jetis dengan kecamatan lainnya yaitu Sungai Code yang ada di sebelah timur dan Sungai Winongo yang ada di sebelah barat. Batas Administrasi Kecamatan Jetis yaitu:Sebelah Utara : Kecamatan TegalrejoSebelah Barat : Kecamatan GondokusumanSebelah Selatan : Kecamatan GedongtengenSebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo

Dengan luas 170 km2, Kecamatan Jetis terbagi menjadi 3 Kelurahan dengan luas yang dapat dilihat pada tabel berikut.NoKelurahanLuas Wilayah (Km2)%

1Bumijo5834,11

2Gowongan4627,05

3Cokrodiningratan6638,83

Kecamatan Jetis170100,00

Sumber : Data Monografi Kecamatan Jetis 2006 Secara umum Kecamatan Jetis merupakan wilayah perkotaan dari Kota Yogyakarta sendiri, karena Kecamatan Jetis merupakan perluasan fungsi dari Kota Yogyakarta.

Potensi Kecamatan Jetis1. Sumber Daya lahanLetak Kecamatan jetis yang cukup startegis di wilayah Kota Yogyakarta menjadikan Kecamatan Jetis sebagai wilayah yang cukup potensial dalam hal perdaganagn dan jasa. Kecamatan Jetis sendiri diapit oleh 2 sungai yaitu Sungai Winongo dan Sungai Code. Hal ini sangat menguntungkan Kecamatan Jetis, karena dengan adanya 2 sungai yang mengapit Kecamatan Jetis sendiri, sangat berpotensi untuk menjadikan kawasan bantaran 2 sungai tersebut sebagai kawasan pariwisata. Selain itu aksesibiltas yang terbilang baik pada kawasan Kecamatan Jetis menjadikan Kawasan ini sebagai kawasan pendukung daya tarik seperti kawasan Malioboro dan Keraton Yogyakarta.

2. Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia kecamatan Jetis terbilang cukup potensial. Karena dari seluruh penduduk Jetis, sebanyak 20.616 jiwa adalah penduduk pada usia produktif. Hal ini sangat menguntungkan Kecamatan Jetis, mengingat kecamatan ini sangat berpotensi dalam bidang perdaganagn dan jasa. Selain itu pertumbuhan penduduk di Kecamatan Jetis sebesar 2,68%. Pertumbuhan penduduk Kecamatan Jetis lebih tinggi dari Kota Yogyakarta sendiri yang pertumbuhan penduduknya hanya sebesar 1,28% per tahunnya.Di samping itu, peningkatan jumlah penduduk usia produktif berpotensi untuk tersedianya tenaga kerja yang paling banyak bekerja di sektor informal. Karena berdasarkan dari data struktur ekonomi Kecamatan Jetis, lapangan kerja yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor informal.Sumber daya manusia Kecamatan Jetis yang cukup potensial disukung dengan letak Kecamatan Jetis sendiri yang berada di pusat kota. Hal ini membuat kawasan Kecamatan Jetis menjadi salah satu tempat untuk berinvestasi yang cukup menjanjikan. Selain itu aksesibilitas dan ketersedian sarana dan prasarana yang cukup memadai sangat berguna bagi perkembangan kawasan Kecamatan Jetis sendiri. Karena kemudahan akses keluar maupun ke dalam membuat aliran ekonomi semakin lancar.

Sumber Daya AirSumber daya air di Kecamatan Jetis sama halnya dengan sumber daya air pada wilayah perkotaan yaitu terdapat sumber daya air tanah maupun sumber daya air permukaan. Sumber daya air tanah pada umumnya dimanfaatkan menggunakan sumur pompa maupun sumur galian, sementara masyarakat mendapatakan sumber air permukaan dari Sungai Code dan Sungai Winongo. Tetapi saat ini sebagian besar masyarakat Kecamatan Jetis mendapatkan air bersih dari PDAM. Pemenuhan air bersih oleh PDAM menggunakan sistem pemipaan yang disalurkan lewat bawah tanah menuju ke pelanggan-pelanggan PDAM. Warga memilih menggunakan PDAM karena, selain kondisi airnya baik tetapi juga ada beberapa wilayah di Kecamatan Jetis yang tidak memungkinkan untuk mengonsumsi air dari air tanah maupun permukaan secara langsung. Karena pada beberapa wilayah di Kecamatan Jetis, kondisi permukaan tanah yang terlalu curam, sehingga tidak menggunakan sumur pompa. Selain itu, masyarakat menggunakan PDAM karena mereka tidak dapat menggunakan air permukaan yang kondisinya sudah tercemar. Kondisi sumber air permukaan yang tercemar ini, secara umum disebabkan oleh pertumbuhan pemukiman kumuh di sekitar bantaran sungai. Hal ini terjadi karena ketersediaan lahan yang terbatas, namun pertumbuhan penduduk terus terjadi secara tidak terkendali. Sehingga masyarakat miskin terpaksa menempati lahan-lahan di bantaran sungai sebagai tempat tinggal. Hal ini tentunya dapat membahayakan lingkungan, karena limbah rumah tangga dibuang ke sungai secara langsung. limbah-limbah rumah tangga yang dibuang secara langsung ke sungai akan menyebabkan pencemaran sungai, sehingga sungai tidak dapat digunakan sebagai sumber air lagi untuk kebutuhan masyarakat. VegetasiKondisi vegetasi di Kecamatan Jetis dapat dinilai cukup akan tetapi, vegetasi hanya terdapat di beberapa titik, yaitu di sepanjang jalan kolektor dan lokal primer. Kondisi vegetasi di jalan-jalan kolektor maupun lokal primer belum dapat dikatakan bersifat rindang, sehingga kondisi kawasan terkesan panas dan kurang sejuk. Secara umum jenis-jenis vegetasi yang berada di jalan-jalan kolektor dan lokal primer merupakan tumbuhan kayu, namun jumlah dan kondisi tumbuhan dirasa kurang untung membuat kesan sejuk kawasan. Sedangkan kondisi vegetasi di permukiman hanya tedapat pada beberapa rumah warga saja karena kepadatan bangunan pada beberapa kawasan dengan kepadatan tinggi tidak mencukupi untuk ditanami vegetasi perindang. Ditambah lagi Kecamatan Jetis sangat kurang dalam hal ruang terbuka publik yang berupa taman kota dengan banyak vegetasi.

KependudukanBerdasarkan data BPS Kota Yogyakarta hasil sensus penduduk tahun 2010 , penduduk Kecamatan Jetis berjumlah 23.454 jiwa. Dengan komposisi 11451 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 12003 penduduk berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar penduduk Kecamatan Jetis merupakan penduduk dengan Kewarganegaraan Indonesia, hanya sebagian kecil ynag berkewarganegaraan asing dilihat dari data sekunder monografi Kecamatan Jetis tahun 2006. 1. Komposisi Penduduk Menurut KepercayaanKomposisi penduduk menurut kepercayaan di Kecamatan Jetis cukup beragam, karena terdapat 6 kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya menurut data sekunder monografi Kecamatan Jetis tahun 2006, seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut.KepercayaanKel. BumijoKel. CokrodiningratanKel. GowonganKecamatan Jetis

Islam10.7728.3917.05926.222

Kristen7031.4501.2883.441

Katholik2.3063.2412.2467.793

Hindu53201285

Buddha2699171296

Kepercayaan Kepada Tuhan YME4004

Sumber: Data Monografi Kecamatan Jetis 20062. Komposisi Penduduk Menurut UsiaSebagian besar penduduk Kecamatan Jetis adalah penduduk pada usia pendidikan dan usia kerja, yaitu usia antara 15-56 tahun.

InfrastrukturSecara umum ketersediaan infrastruktur perkotaan Kecamatan Jetis sudah dapat dikatakan mencukupi kebutuhan pelayanan masyarakat perkotaan. Infrastruktur yang tersedia di Kecamatan Jetis anatara lain adalah, Seperti jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan air bersih, parkir, pejalan kaki, jaringan drainase, saluran air limbah dan sistem persampahan.1. Jaringan JalanJaringan jalan di Kecamatan Jetis pada umumnya adalah jalan dengan kelas jalan kolektor dan jalan lokal. Sebagian besar jalan kolektor merupakan jalan berstatus jalan kota. Sedangkan jalan kolektor yang berstatus jalan provinsi adalah Jalan Kyaimojo dan Jalan Diponegoro. Pada umumnya konstruksi jalan di Kecamatan Jetis sudah beraspal dengan kondisi baik.2. Jaringan air bersih Selama ini pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Jetis dilakukan dengan 3 cara yaitu menggunakan sistem perpipaan yang disediakan oleh PDAM, menggunakan sumur pompa, dan menggunakan sumur galian. Tapi sebagaian besar masyarakat Kecamatan Jetis mendapatakan air bersihnya dari PDAM, karena selain air dari PDAM bersih juga ada beberapa wilayah Kecamatan Jetis yang tidak bisa mendapatkan air permukaan maupun air tanah secara langsung karena kontur yang curam atau kondisi air yang tercemar. Dari 3 wilayah kelurahan di Kecamatan Jetis, kelurahan yang paling banyak menggunakan PDAM adalah Kelurahan Cokrodiningratan, sedangkan kelurahan yang paling banyak menggunakan sumur gali adalah Kelurahan Bumijo.3. Jaringan ParkirJaringan parkir di Kecamatan Jetis sebagian besar masih berupa pakir on street dan parkir of street di jalan kolektor maupun jalan lokalnya. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Jetis tidak memiliki kantong parkir yang tersendiri.4. Jaringan Pejalan KakiJaringan pejalan kaki yang berada di Kecamatan Jetis ada 2 yaitu trotoar dan zebra cross. Namun Jaringan pejalan kaki hanya tersedia pada jalan kolektor saja.5. Jaringan ListrikJaringan listrik Kecamatan Jetis masih menggunakan kabel listrik luar yang menghubungkan tiang listrik pada setiap titik. Sehingga kabel listrik yang menggantung masih menjadi sampah visual.

6. Jaringan Air Limbah dan PersampahanJaringan air limbah yang ada Di Kecamatan Jetis berupa saluran IPAL komunal dan penampungan limbah rumah tangga yang dimiliki oleh beberapa penduduk. Sedangkan untuk sistem persampahan sendiri, Kecamatan Jetis memiliki 3 TPS yaitu TPS yang ada di Jalan AM Sangaji, Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Pingit.7. Jaringan DrainaseSebagian besar sistem drainase Kecamatan Jetis merupakan jaringan drainase tertutup. Sedangkan jaringan drainase terbuka hanya terdapat pada jalan-jalan lokal sekunder saja.8. Jaringan TeleponJaringan telepon Kecamatan Jetis dapat dikatakan cukup baik karena dapat memenuhi kebetuhan pelayanan masyarakat Kecamatan Jetis. Jaringan telepon Kecamatan Jetis menggunakan tiang telepon yang tersambung dengan kabel luar.