kecakapan antar personal

14
“PROSES KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL” MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi Penyusun : Nur Alfyatur Rochmah (B0!"#0#$% Nur &itriyanti (B0!"#0#'% Dosen Pengam u : )oyon Mu*jiono PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

Upload: ahmad-slipknot-x-headquarters

Post on 08-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kecakapan antar personal

TRANSCRIPT

PROSES KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBALMAKALAHDiajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi

Penyusun : Nur Alfiyatur Rochmah (B06213037) Nur Fitriyanti(B06213038)Dosen Pengampu : Yoyon Mudjiono

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA2013BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKomunikasi memiliki beberapa pengertian, antara lain merupakan suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. (Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981). Selain itu, ahli lainnya mengungkapkan komunikasi sebagai Bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (Shannon & Weaver, 1949).Seperti yang telah diketahui, komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal merupakan proses komunikasi melalui bahasa dan kata-kata yang diucapkan. Sedangkan komunikasi non-verbal ialah penyampaian arti (pesan) tanpa kata-kata yang tercermin pada bahasa tubuh dan intonasi verbal. Penelitian menunjukkan bahwa 80% komunikasi yang dilakukan manusia disampaikan secara non-verbal.[footnoteRef:2] [2: Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2007), hlm. 99-102]

Pada umumnya, bila seseorang menangkap pesan yang tidak sesuai antara pesan verbal dan non-verbal, orang tersebut cenderung mempercayai pesan non-verbalnya. Salah satu alasannya adalah bahwa isyarat non-verbal memberi informasi mengenai tujuan dan respon emosional. Dengan demikian dapat dilihat bahwa isyarat pesan non-verbal lebih berpengaruh dalam sebuah proses komunikasi daripada isyarat verbalnya. Hal ini dikarenakan isyarat non-verbal lebih mewakili aspek psikologis atau emosional, baik yang disadari ataupun yang tidak disadari.Bahasa tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi non-verbal. Bahasa tubuh dapat berlawanan dengan apa yang diucapkan. Misalnya ketika harus bersikap sopan dengan seseorang yang tidak disukai, mungkin secara verbal seseorang dapat menggunakan kata-kata yang benar, namun tubuh memberontak dengan berbagai cara. Misalnya menjabat tangan sebentar saja, atau mencoba menghindar dari tatapan matanya.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal ?2. Apa yang dimaksud dengn komunikasi non verbal ?3. Bagaimanakah proses komunikasi verbal dan non verbal ?C. Tujuan1. Memahami pengertian dari komunikasi verbal2. Memahami pengertian dari komunikasi non verbal3. Mengetahui dan memehami proses dari komunikasi verbal dan non verbal

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi VerbalKomunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran atau gagasan, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal bahasa memiliki peranan yang sangat penting.[footnoteRef:3] [3: Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), hlm. 22]

Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:1) BahasaPada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang dalam berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal baik lisan, tertulis pada kertas, maupun yang tertulis disuatu media teknologi. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.[footnoteRef:4] [4: Ibid., hlm. 23]

Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:a) Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kitab) Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusiac) Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.2) KataKata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah suatu lambang yang menjelaskan sesuatu hal, baik orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri.[footnoteRef:5] [5: Ibid, hlm. 24]

Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain: Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya, Presentasi penjualan dihadapan para audien, Penyelenggaraan rapat, Wawancara dengan orang lain, dsb.B. Pengertian Komunikasi Non VerbalKomunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut digunakan. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.[footnoteRef:6] [6: Ibid,. hlm. 26]

Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata, lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi.Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan atau perbuatan (action) atau objek (object).[footnoteRef:7] [7: Marhaeni fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Jakarta, graha Ilmu: 2009). Hlm. 81]

Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal.Dalam komunikasi nonverbal tanda dapat menggantikan kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.Tindakan atau perbuatan juga dapat menggantikan kata-kata, selain itu berfungsi sebagai penghantar makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk : Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition) Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution) Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity) Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna

C. Proses Komunikasi Verbal dan Non VerbalProses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sekedar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.Sedangkan secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi(Johnson 1981)Komunikasi antara dua orang memiliki tujuh unsur yaitu :1) Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada dalam diri pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal bagi perbuatan komunikatifnya, yakni mengirimkan suatu pesan yang mengandung isi tertentu.2) Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim merubah gagasan, perasaan dan maksud-maksudnya kedalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan.3) Proses pengiriman pesan kepada penerima.4) Adanya saluran (Channel) atau media, melalui mana pesan dikirimkan.5) Proses dekodifikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan atau menafsirkan makna pesan.6) Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang makna pesan yang ditangkap.7) Kemungkinan adanya hambatan(noise) tertentuAda lima taraf yang dapat diukur dalam proses komunikasi :1) Taraf pertama adalah hubungan puncak.2) Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan.3) Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat.4) Taraf ke empat membicarakan orang lain.5) Taraf kelima adalah basa-basi.Dalam lima taraf Komunikasi, ketika dua orang bertemu maka akan terjadi komunikasi, namun komunikasinya itu dapat berlangsung pada taraf kedalaman yang berbeda-beda. Taraf kedalaman komunikasi ini dapat diukur dari apa dan siapa yang saling dibicarakan : pikiran atau perasaan obyek tertentu, orang lain atau dirinya sendiri, Semakin orang mau saling membicarakan tentang perasaan yang ada didalam dirinya semakin dalamlah taraf komunikasi yang terjadi. Atas dasar kedalamannya inilah John Powell (Staf CLC,1985) membedakan komunikasi dalam lima taraf.1) Taraf pertama adalah hubungan puncak.Komunikasi pada taraf ini ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya yang mutlak diantara kedua belah pihak. Tidak ada lagi ganjalan-ganjalan berupa rasa takut, rasa khawatir jangan-jangan kepercayaan kita disia-siakan. Selain merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan, biasanya keduanya juga memiliki perasaan yang sama tentang banyak hal. Dengan kata lain komunikasi tersebut telah berkembang begitu mendalam sehingga kedua belah pihak merasakan kesatuan perasaan timbal balik yang hampir sempurna.2) Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan.Ada yang mengatakan bahwa emosi atau perasaan adalah unsur yang membedakan orang yang satu dengan yang lain. Contohnya sama-sama mengibarkan bendera mantan pejuang yang sukses dan yang bernasib kurang beruntung, maupun rakyat biasa yang tidak mengalami masa perang tentu melakukanya dengan perasaan berbeda. Kalau kita berani mengungkapkan perasaan kita dalam komunikasi, maka hubungan kita akan berkesan dan memberikan manfaat bagi perkembangan pribadi kita masing-masing.2) 3) Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat.Kita sudah mau saling membuka diri, saling mengungkapkan diri, namun pengungkapan diri tersebut masih terbatas pada taraf pikiran. Ibaratnya, waktu dipersilakan duduk, tetangga itu masih segan masuk keruang tamu dan memilih duduk diteras. Dalam pembicaraan kita sdh mau mengemukakan pendapat kita, misal berbicara tantang kebutuhan bahan pokok, namun kita masih bersikap saling hati-hati, kita berusaha keras menghindarkan diri menunjukan kesan bahwa kita mempunyai pendapat yang berbeda. Kita cenderung menyenangkan lawan bicara kita.4) Taraf ke empat membicarakan orang lain.Disini orang sudah saling menanggapi, namun tetap masih pada taraf dangkal, khususnya belum mau berbicara tentang diri masing-masing. Contohnya tetangga kita persilahkan mampir itu mungkin sungguh-sungguh mau singgah, namun waktu dipersilakan masuk, namun dia memilih mengobrol sambil berdiri didepan rumah, yang dibicarakanpun obyek diluar kita.5) Taraf kelima adalah basa-basi.Ini merupakan taraf komunikasi paling dangkal. Biasanya terjadi antara dua orang yang bertemu secara kebetulan, misalnya kita sedang duduk diteras, seorang tetangga lewat didepan rumah kita. Sebagai sopan santun kita menegur, misalkan dengan mengatakan silahkan mampir, maka biasanya hanya dijawab terimakasih lain kali, dan tetanggapun terus berlalu. Jadi pada taraf ini tidak terjadi komunikasi dalam arti sebenarnya.Komunikasi EfektifKomunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterima sebagaimana dimaksud oleh pengirim. Kenyataanya, kita sering gagal memahami. Sumber utama kesalahan dalam komunikasi adalah cara penerima menangkap suatu pesan, berbeda dari yang dimaksud pengirim, karena pengirim gagal mengkomunikasikan pesannya dengan tepat.A. Beberapa sumber kesalah fahamanKegagalan dalam komunikasi yang timbul karena adanya kesenjangan antara apa yang sebenarnya dimaksud pengirim dengan apa yang oleh penerima diduga dimaksud oleh pengirim, bersumber pada sejumlah faktor sebagai berikut. (Johnson,1981) Sumber-sumber hambatan yang bersifat emosional dan sosial atau kultural. Misalnya, karena kita tidak suka pada seseorang, maka semua kata-katnya kita tafsirkan negatif, atau kita tersinggung ketika seorang teman dari barat membelai kepala kita, yang sebetulnya itu merupakan ungkapan keakraban. Sering kita mendengarkan dengan maksud sadar atau tidak sadar untuk memberikan penilaian dan menghakimi pembicara. Akibatnya ia menjadi bersikap defensif. Artinya sikap menutup diri dan sangat berhati-hati dalam berkata-kata. Kesalahfahaman atau distorsi dalam komunikasi sering terjadi karena kita saling tidak mempercayai.B. Mengirimkan Pesan Secara EfektifMenurut Johnson ada 3 syarat yang harus dipenuhi. kita harus mengusahakan agar pesan-pesan yang kita kirimkan mudah dipahami. Sebagai pengirim kita harus memiliki kredibilitas dimata penerima. Kita harus berusaha mendapatkan umpan balik secara optimal tentang pengaruh pesan kita itu dalam diri penerima. Dengan kata lain, kita harus memilki kredibilitas dan terampil megirimkan pesan.a. Kredibilitas Pengirim Yang dimaksud adalah kadar kepercayaan. Kredibilitas memiliki beberapa aspek (Johnson 1981) : Sifat bisa dipercaya si pengirim sebagai sumber informasi, sebagai pribadi menunjukan sifat-sifat bisa diandalkan, bisa diharapkan dan konsisten. Intensi, yaitu maksud atau motivasi baik dari pihak pengirim. Ungkapan sikap hangat dan bersahabat dari pengirim. Predikat atau cap yang telah diberikan masyarakat kepada pengirim menyangkut sifatnya yang bisa dipercaya. Apakah pengirim memiliki keahlian menyangkut pokok pembicaraan yang akan disampaikannya. Sifat dinamis (proaktif, agresif dan empatik) pengirim. b. Ketrampilan mengirimkan pesan. Beberapa bentuk ketrampilan mengirimkan pesan yang penting sebagai berikut (Johnson 1981) Secara jelas kita harus meng-aku-I pesan yang kita kirimkan. Caranya dengan menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dalam pembicaraan kita. Jadi sedapat mungkin dengan tegas menyatakansaya atau aku Membuat pesan kita lengkap dan mudah dipahami. Redudansi pesan-pesan sebaiknya kita ulang seperlunya, termasuk menggunakan lebih dari satu media untuk mengirimkan pesan yang sama. Berusaha mendapatkan umpan balik tentang cara pesan kita tangkap oleh lawan komunikasi kita. Kita perlu menyesuaikan cara penyampaian pesan kita dengan kerangka acuan, sudut pandang maupun kemampuan atau daya tangkap lawan komunikasi kita. Dalam mengungkapkan perasaan, sebaiknya ditempuh salah satu dari tiga cara berikut, yaitu dengan menyebut namanya, bentuk tindakannya, ataupun menggunakan kiasan. Misalnya menyebut nama perasaan Maaf saya sedang sedih menyebut bentuk tindakan yang disebabkan oleh perasaan sedang dialami. Ingin menangis rasanya untuk menyatakan kesedihan, menggunakan kiasan, Hati saya seperti disayat sembilu juga untuk mengungkapkan kepedihan. Menunjukan tingkah laku lawan komunikasi kita tanpa memberikan penilaian maupun interpretasi.[footnoteRef:8] [8: Dr. A. Supratiknya, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta : kanisius, 1995). Hlm. 31-36.]

BAB IIIPENUTUPKesimpulan Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran atau gagasan, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata, lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksiProses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.Komunikasi antara dua orang memiliki tujuh unsur yaitu :a) Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada dalam diri pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal bagi perbuatan komunikatifnya, yakni mengirimkan suatu pesan yang mengandung isi tertentu.b) Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim merubah gagasan, perasaan dan maksud-maksudnya kedalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan.c) Proses pengiriman pesan kepada penerima.d) Adanya saluran (Channel) atau media, melalui mana pesan dikirimkan.e) Proses dekodifikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan atau menafsirkan makna pesan.f) Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang makna pesan yang ditangkap.g) Kemungkinan adanya hambatan(noise) tertentuAda lima taraf yang dapat diukur dalam proses komunikasi : Taraf pertama adalah hubungan puncak.Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan.Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat.Taraf ke empat membicarakan orang lain.Taraf kelima adalah basa-basi.

DAFTAR PUSTAKACangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo PersadaM. Hardjana, Agus. 2003. Komunikasi Intra Personal dan Interpersonal. Yogyakarta: KanisiusSupratiknya, A. 1995. Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: KanisiuMarhaeni fajar, 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Jakarta: graha Ilmu