kebudayaan suku sunda

12
 KEBUDAYAAN SUKU SUNDA Disusun oleh : Muhammad Rizaldi Nuraulia (270110140158) FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014

Upload: muhammad-rizaldi-nuraulia

Post on 09-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hkj

TRANSCRIPT

KEBUDAYAAN SUKU SUNDA

Disusun oleh :Muhammad Rizaldi Nuraulia (270110140158)

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARAN2014

Geomorfologi dan Penginderaan Jauh ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Kebudayaan Suku Sunda.

Makalah ini dibuat dengan membaca referensi buku, mengutip dari internet serta mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Bandung, September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................................. iDaftar Isi ...................................................................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 11.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 11.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 11.4 Landasan Teori .......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN2.1 Kebudayaan Suku Sunda ................................................................................................................32.2 Masalah Sosial Dalam Suku Sunda ....................................................................................................... 52.3 Sistem Interaksi Dalam Suku Sunda ........................................................................................... 6

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 73.2 Saran .......................................................................................................................................... 7

Kebudayaan Suku Sunda 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasyarakat indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukan di dalam masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia. Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, karsa manusia yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pula sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat sehingga kebudayaan dengan masyarakat sangatlah berkaitan.Melihat realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan terlihat pula adanya berbagai suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa iniliah yang kemudian mempunyai ciri khas kebudayaan yang berbeda-beda.suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di pulau Jawa. Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, suku Sunda memiliki kharakteristik yang membedakannya dengan suku lain. Keunikan kharakteristik suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang mereka miliki baik dari segi agama, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui seperti apa kebudayaan sunda itu serta memahami masalah sosial dan juga sistem interaksi dalam budaya Sunda.

1.3 Rumusan Masalah

1. Seperti apakah kebudayaan suku Sunda?2. Bagaimana masalah sosial yang ada dalam masyarakat Sunda?3. Bagaimana sistem interaksi dalam masyarakat Sunda?

1.4 Landasan Teori

Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa Indonesia dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes yaitu mencakup wilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.Karena letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di indonesia terdapat di provinsi ini.65% pendudk Jawa Barat adalah suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat. Suku Betawi banyak mendiami daerah bagian barat yang bersempadan dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku Batak banyak mendiami Kota-kota\besar di Jawa Barat seperti Bandung, Cimahi, Bogor, Bekasi dan Depok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai di hampir seluru daerah Jawa Barat.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kebudayaan Suku Sunda

Kebudayaan Sunda merupakansalah satu kebudayaan yang memiliki sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan.Kebudayaan-kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :a. Sistem KepercayaanHampir semua orang Sunda beragama Islam hanya sebagian kecil yang tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten. Tetapi ada juga yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha. Praktek-praktek sinkritisme dan mistik masih dilakukan namun pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta.Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong-royong). Hal yang menari dalam kepercayaan Sunda adalah lakon pantun Lutung Kasarung yang merupakan salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang tunggal (Guriang Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diri-Nya ke dalam untuk memelihara kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan kabar baik kepada mereka.

b. Kesenian

1) Tari Jaipong

Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipong adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula yaitu Degung yang di dalamnya merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Goong, Saron, Kecapi, dan sebagainya. Degung bisa diibaratkan Orkestra dalam musik Eropa/Amerika, yang merupakan ciri khas dari Tari Jaipong adalah musiknya yang menghentak dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian dan tarian ini dibawakan berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta perkawinan.

2) Wayang Golek

Jepang boleh terkenal dengan Boneka Jepangnya, maka tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai dari pukul 20.00 atau pukul 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat) ceritanya biasanya diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayuda. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India, dalam Wayang Golek ada tokoh yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan dengan Purnakawan seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton karena dalam memainkan tokoh tersebut seorang Dalang memainkannya dengan variasi yang sangat menarik.c. BahasaBahasa yanag digunakan oleh suku ini adalah bahasa Sunda, Bahasa Sunda adalah bahasa yang diciptakan dan digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri. Selain itu, Bahasa Sunda merupakan bagian dari budaya yang memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda yang merupakan alah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di Indonesia.

d. Alat Musik

1) CalungCalung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

2) Angklung

Angklungadalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional..

3) Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.

2.2 Masalah Sosial Dalam Masyarakat Sunda

Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia sangat tua dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun. Kebudayaan Sunda sebenarnya termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua setidaknya dalam hal pengenalan terhadap budaya tulis. Kegemilangan kebudayaan Sunda di masa lalu, khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam perkembangannya seringkali digunakan sebagai acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaan Sunda.Dalam perkembangannya kebudayaan Sunda kini seperti sedang kehilangan ruhnya kemampuan beradaptasi, kemampuan mobilitas, kemampuan tumbuh dan berkembang, serta kemampuan regenerasi. Kemampuan beradaptasi kebudayaan Sunda terutama dalam merespons berbagai tantangan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar dapat dikatakan memperlihatkan yang kurang begitu menggembirakan. Bahkan, kebudayaan Sunda seperti tidak memiliki daya hidup manakala berhadapan dengan tantangan dari luar akibatnya tidaklah mengherankan bilan semakin lama semakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang tergilas oleh kebudayaan asing. Sebagai contoh paling jelas yaitu Bahasa Sunda yang merupakan bahasa komunitas orang Sunda tampak semakin jarang digunakan oleh pemiliknya sendiri, khususnya para generasi muda Sunda. Yang lebih memprihatinkan lagi, menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari terkadang diidentikan dengan keterbelakangan , untuk tidak mengatakan primitif. Akibatnya, timbulah rasa gengsi pada orang Sunda untuk menggunakan bahasa Sunda dalam pergaulannya sehari-hari. Bahkan, rasa gengsi ini terkadang ditemukan pula pada mereka yang sebenarnya merupakan pakar di bidang bahasa Sunda termasuk untuk sekedar mengakui bahwa dirinya adalah pakar atau berlatar belakang keahlian di bidang bahasa Sunda.Adanya kondisi yang menunjukan lemahnya daya dan mutu hidup kebudayaan Sunda karena ketidak jelasan strategi dalam mengembangkan kebudayaan Sunda hal ini tampak dari tidak adanya pegangan bersama yang lahir dari suatu proses yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilan tentang upaya melestarikan dan mengembangkan secara berkualitas kebudayaan Sunda. Apalagi jika kita menengok sekarang ini kebudayaan Sunda dihadapkan pada pengaruh budaya luar sehingga jika kita tidak pandai-pandai dalam memanajemen masuknyabudaya luar maka kebudayaan Sunda ini lama kelamaan akan luntur bersama waktu.Berbagai unsur kebudayaan Sunda yang sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan untuk dijadikan model kebudayaan nasional hingga kini belum mendapat sentuhan yang memadai. Ambilah contoh berbagai makanan tradisional yang dimiliki oleh Sunda mulai dari bajigur, bandrek, surabi, colenak, wajit, borondong, klontong, ranginang, opak hingga ubi cilembu apakah ada dari pemerintah untuk mengemasnya dengan lebih bertanggung jawab agar bisa diterima oleh komunitas luas.Lemahnya budaya baca, tulis dan lisan ditengarai juga menjadi penyebab lemahnya daya hidup dan mutu hidup kebudayaan Sunda. Lemahnya budaya tulis pada komunitas Sunda secara tidak langsung merupakan representasi pula dari lemahnya budaya tulis dari bangsa Indonesia. Fakta yang paling menonjol dari ini adalah minimnya karya-karya tulis kebudayaan Sunda atau karya tulis yang ditulis oleh orang Sunda.

2.3 Sistem Interaksi Dalam Suku SundaJalinan hunbungan antara individu-individu dalam masyarakat Suku Sunda dalam kehidupan sehari-hari berjalan relatif positif. Apalagi masyarakat Sunda memiliki sifat someah hade ka semah ini terbukti banyak pendatang atau tamu tidak pernah surut berada ke Tatar Sunda termasuk yang enggan kembali ke tanah airnya. Lebih jauh lagi banyak sekali sektor kegiatan strategis yang didominasi kaum pendatang dan inilah fakta yang menunjukan bahwa orang Sunda mempunyai sifat ramah dan baik hati kepada kaum pendatang atau tamu.Diakui pula oleh etnik lainnya di negeri ini bahwa sebagian besar masyarakat Sunda memang telah menjalin hubungan yangharmonis dan bermakna dengan kaum pendatang dan mukimin. Hal ini ditandai oleh hubungan mendalam penuh empati dan persahabatan. Tidaklah mengherankan, bahwa persahabatan, saling pengertian dan bahkan persaudaraan kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara warga Sunda dan kaum pendatang.Perkenalan pribadi, pembicaraan dar hati ke hati, gaya dan ragam bahasa(termasuk logat bicara), cara bicara(paralinguistik), bahasa tubuh, ekspresi wajah, cara menyapa, cara duduk dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan akan turut mempengaruhi berhasil tidaknya komunikasi antarbudaya dengan orang Sunda. Pada akhirnya, di balik kearifan, sifat ramah, dan baik hati orang Sunda, sebenarnya masih sangat kental sehingga hal ini menjadi penunjang di dalam terjalinnya sistem interaksi yang berjalan dengam harmonis.

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanKebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaankebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameosilih asih, silih asah dan silih asuh; saling mengasihi (mengutamakan sifat welas asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain itu Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang lebih kecil.Kebudayaan yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya. Dengan membuat makalh Suku Sunda ini diharapkan dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan Suku Sunda tersebut dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang pada kelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.3.2 SaranPenulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sekalian sangat saya harapkan demi melengkapi makalah ini berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fananda, Bacremi. Kebudayaan Di Suku Sunda. 8 September 2014. http://bachremifananda.wordpress.com/2012/11/26/kebudayaan-di-suku-sunda/

Budaya Sunda. 9 September 2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Sunda