kebudayaan jepang

18
Kebudayaan Jepang A. Sejarah kebudayaan Jepang Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Cina dan Korea banyak membawa pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan tradisi budaya Yunani dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang), serta makanan Jepang. B. Kesenian dan Kebudayaan Jepang Iklim yang berhubungan dengan ruang dan waktu. Dari hubungan tersebut menghasilkan suatu kebudayaan dari suatu tempat tertentu. Iklim mempunyai pengaruh dalam pembentukkan kebutuhan pokok manusia yang terdiri dari sandang, pangan, papan dan juga mempunyai peranan pula dalam membentuk aspek-

Upload: winnie-anggie

Post on 19-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

arsitektur kebudayaan jepang

TRANSCRIPT

Kebudayaan JepangA. Sejarah kebudayaan Jepang

Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Cina dan Korea banyak membawa pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan tradisi budaya Yunani dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang), serta makanan Jepang.

B. Kesenian dan Kebudayaan Jepang

Iklim yang berhubungan dengan ruang dan waktu. Dari hubungan tersebut menghasilkan suatu kebudayaan dari suatu tempat tertentu. Iklim mempunyai pengaruh dalam pembentukkan kebutuhan pokok manusia yang terdiri dari sandang, pangan, papan dan juga mempunyai peranan pula dalam membentuk aspek-aspek kehidupan spiritual seperti agama, kesenian, filsafat dan tradisi suatu bangsa.

Jepang terdiri dari 4 musim yaitu, musim semi, musim panas, musim gugur, dan terakhir musim dingin. Dari beberapa kebudayaan yang akan diuraikan, secara tidak langsung kebudayaan itu berasal dari iklim-iklim yang ada di Jepang. Misalkan pada musim dingin maupun musim semi, tradisi orang Jepang adalah memakai kimono. Kimono ini berfungsi untuk menutup rapat tubuhnya dengan balutan kain yang tebal dan duduk dekat perapian untuk menghangatkan dirinya. Hal ini tidak dilakukan oleh seorang saja, tetapi secara umum dilakukan sudah sejak dulu kala dimana orang tua dari orang tua mereka juga melakukan hal yang sama. Gaya kimono yang dikenakan suatu tempat berbeda dengan tempat lainnya, tergantung dari wilayah dan tradisi yang ada di setiap wilayah.

1. Pakaian Tradisional Jepang

Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun pada saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.

Gambar 1.1 Kimono pernikahan Gambar 1.2 Kimono modern Sumber: http://google.com Sumber: http://www.wikipedia.com

2. Makanan Jepang

Jenis makanan yang disetiap daerah di Jepang berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan karena tergantung letak daerah tersebut. Manusia bebas menentukan apa yang akan dimakan, tergantung dari alam sekitar yang menyediakan bahan-bahan mentah. Selain itu pergantian musim juga mempengaruhi apa yang akan dimakan oleh orang Jepang. Orang Jepang biasanya gemar memakan makanan tradisi mereka. Sebagian besar acara TV pada waktu petang dikhususkan pada penemuan dan penghasilan makanan tradisional yang bermutu.

Makanan Jepang mencetak nama di seluruh dunia dengan sushi, yang biasanya dibuat dari berbagai jenis ikan mentah yang digabungkan dengan nasi dan wasabi. Sushi memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Makanan Jepang bertumpu pada peralihan musim, dengan menghidangkan mi dingin dan sashimi pada musim panas, sedangkan ramen panas dan shabu-shabu pada musim dingin

Pada musim semi, orang Jepang memakan rebung rebus (takenoko) dan ikan bonito, karena pada musim semi banyak dijumpai rebung dan banyak tangkapan ikan bonito. Gambar 2.1 Rebung ( tunas sayuran) Sumber: http://www.google.com

Pada musim panas, orang Jepang banyak makan mentimun dan belut. Mentimun dianggap sebagai sayuran yang bermanfaat untuk menghilangkan kelelahan di musim panas karena bisa mengeluarkan panas tubuh. Gambar 2.2 Belut gorengSumber: http://www.google.com

Di musim gugur ada ungkapan "musim gugur adalah musim dimana selera makan kita paling baik." Ungkapan ini menggambarkan banyaknya bahan makanan khas di musim gugur, diantaranya buah kesemek, ikan sauri pasifik. Gambar 2.3 Buah kesemek (kaki)Sumber :http://www.google.com

Sementara makanan khas di musim dingin adalah ikan cod dan lobak raksasa yang dapat membantu menghangatkan tubuh. Gambar 2.4 Ikan codSumber: http://www. google.com

Gaya masakan merupakan suatu perwujudan pemahaman diri terhadap iklim dalam jangka waktu yang lama dari suatu bangsa tertentu.

3. Upacara Minum Budaya minum teh merupakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Jepang dari dulu yang hingga kini tetap di lestarikan. Upacara minum teh merupakan upacara penyambutan tuan rumah kepada tamu dengan cara menyajikan teh. Upacara minum teh atau yang dikenal denganChad atau Sad adalah upacara yang mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu).Upacara minum teh di Jepang banyak mengandung makna kehidupan. Setiap prosesi yang ada dalam upacara minum teh di Jepang mengandung setiap makna. Prosesi saling memberi hormat antara tamu dan penerima tamu yang bermakna saling menghormati dan setiap orang harus menghormati tamu.

Prosesi pemberian kue manis atau okashi yang mana harus dihabiskan oleh tamu merupakan bentuk penghargaan dari tuan rumah untuk menyambut tamu dan tamu yang mendapat kue okashi harus menghabiskannya sebagai rasa syukur akan pemberian tamu juga sebagai bentuk penghormatan.

Gambar 3.1 Upacara Minum TehSumber: http://www.google.com

4. IkebanaIkebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara Jepang. Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap sebagai tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai dalam bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah sederhana, namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks dan di butuh pembelajaran keahlian dalam pembuatannyaGambar 4.1 IkebanaSumber: http://www.google.com

5. Tako

Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793 AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan dengan design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka hadirkan.

Gambar 5.1 TakoSumber: http://www.google.com

6. Kendo dan Judo

Kendoadalah olah raga bermain pedang bambu sedangkanJud0adalah nama dari olahraga bela diri dari Jepang. KataDoyang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan nama Kendo gi danhakama, pedang dari bamboo yang bernama shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau kote, pelindung paha atau tare.Gambar 6.1 KendoSumber: http://www.google.com

7. MatsuriMatsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada musim panas, pada saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja.

Gambar 7.1 MatsuriSumber: http://www.google.com

8. ShogiShogiatau catur Jepang adalahpermainan papandariJepangyang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang berjumlah 20 buah.

Gambar 8.1 Papan ShogiSumber: http://www.google.com

9. KabukiKabukimerupakan salah satukebudayaan Jepangyang termasuk jenis seni teater karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat mewah.Make-up-nya terbilang dramatis untuk menonjolkan sifat dan karakter tokoh.

Gambar 9.1 KabukiSumber: http://www.google.com

10. OrigamiOrigami berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.

Gambar 10.1 OrigamiSumber: http://www.google.com

Sudah dijelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Negara Jepang. Jepang memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian yang dikenal banyak orang yang berada diluar Negara tersebut, karena kebudayaan yang khas maka banyak orang luar yang tertarik dengan kebudayaan yang dimiliki Jepang.

Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang terbesar. Anime, manga, mode, film, kesusastraan, permainan video, dan musik Jepang menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain. Pemuda Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka memengaruhi mode dan trend seluruh dunia. Pasar muda-mudi yang amat baik merupakan ujian untuk produk-produk elektronik konsumen yang baru, di mana gaya dan fungsinya ditentukan oleh pengguna Jepang, sebelum dipertimbangkan untuk diedarkan ke seluruh dunia.

Baru-baru ini Jepang mula mengekspor satu lagi komoditas budaya yang bernilai: olahragawan. Popularitas pemain bisbol Jepang di Amerika Serikat meningkatkan kesadaran warga negara Barat tersebut terhadap segalanya mengenai Jepang.

Analisis Hubungan Lingkungan Hidup dengan Arsitektur Jepang

Daerah wilayah Jepang kerap terjadi gempa bumi dan juga tsunami. Oleh karena itu, masyarakat orang Jepang menggunakan konstruksi rumah yang kuat, lentur dan tidak kaku, dan material yang paling umum digunakan adalah kayu dan batu.

Standar bangunan untuk penguatan struktur bangunan bertingkat dua ke atas disusun dengan mengacu pada Peta Bahaya (hazard) percepatan pergerakan tanah di batuan dasar akibat energi gempa.Tiap lokasi memiliki percepatan pergerakan tanah, tergantung struktur lapisan batuan, keberadaan patahan dan sesar mikro di daerah itu, serta jarak dan posisinya terhadap zona subduksi, kata Mulyo Harris Pradono, pakar bangunan tahan gempa, yang juga Kepala Teknik Program Teknologi Pengurangan Risiko Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Semua gedung bertingkat yang berada di daerah rawan gempa harus memiliki tiang pancang yang bertumpu hingga ke batuan dasar, agar kokoh bila terguncang gempa.Perancangan kekuatan struktur gedung harus melihat sumber gempa dan masa gedung. Sisi bangunan yang berhadapan langsung dengan sumber gempa harus lebih kuat dibandingkan dengan sisi lain.

Pengamanan gedung dapat dilakukan dengan memasang isolator berupa bahan karet di bagian dasar gedung dan sistem peredam kejut, kata Mulyo, yang menamatkan doktor dari Kyoto University di bidang struktur tahan gempa.Pemasangan sistem peredam guncangan diterapkan pada gedung maksimal 10 lantai dan bangunan yang melebar dimensinya. Di Jepang, sistem itu biasanya dipasang pada bangunan penting, seperti rumah sakit, pembangkit listrik dan bangunan bersejarah.

Prinsip-prinsip yang digunakan orang Jepang untuk menahan gempa:

1. Denah dan Struktur Bangunan yang Simetris. Denah Bangunan yang sederhana dan simetris akan memudahkan dalam menentukan letak titik-titik kolom dan pondasi yang akan menjadi rangka struktur utama pada rumah kita. Misalnya untuk kolom beton bertulang yang ideal untuk rumah tinggal biasanya berjarak 3 4 m.Struktur bangunan sederhana dan simetris dapat menahan gaya gempa yang lebih baik dari pada bangunan dengan bentuk yang tidak beraturan. Ini disebabkan karena gaya gempa yang terjadi dapat terdistribusi secara merata ke semua elemen struktur.

2. Pemilihan Material Yang Ramah Terhadap Gempa. Besarnya gaya gempa yang menimpa sebuah bangunan berbanding lurus dengan berat bangunan itu sendiri. Itu sebabnya penting untuk membuat bangunan menjadi lebih ringan dengan menggunakan bahan bangunan yang ringan.

3. Jepang merupakan negara yang menerapkan teknologi konstruksi tahan gempa yang terbaik. Rumah-rumah tradisional Jepang umumnya berstruktur kayu satu tingkat. Partisi antarruangan memakai bilah bambu dan kertas yang sangat ringan. Rumah tradisional Indonesia juga ternyata dirancang tahan gempa oleh nenek moyang kita. Pemakaian struktur kayu dan bambu dengan atap rumbia atau ijuk terbukti dapat bertahan ketika ada goncangan gempa

4. Saat ini ada banya material bangunan yang mendukung perencanaan rumah tahan gempa. Sebut saja dinding beton aerasi atau bata ringan, rangka baja ringan, genteng aspal atau seng gelombang, dan partisi gypsum atau GRC.

5. Sistem konstruksi penahan beban.Untuk menciptakan konstruksi rumah tahan gempa, struktur pondasi, kolom, balok, dan struktur atap harus dibuat menyatu dengan sambungan yang memadai. Untuk konstruksi kayu, selain tambahan struktur menyilang (bracing), juga harus dilengkapi dengan plat baja pengikat di setiap sambungannya, sehingga geraknya jadi fleksibel.

6. Bangunan dengan struktur beton bertulang harus memakai tulangan yang tepat sesuai dengan perhitungan strukturnya, baik tulangan utama maupun cincinnya. Sambungan antara kolom, pondasi dan sloof pun harus diperhatikan detailnya, agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan beban gempa.