kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah agustus 2015

26
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh: Drs. Bambang Wisnu Handoyo rmation 1

Upload: phungkhue

Post on 15-Jan-2017

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPEMERINTAH DAERAHDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh: Drs. Bambang Wisnu Handoyo rmation1

Page 2: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat di nilai dengan uang

termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak

dan kewajiban daerah tersebut.

2

KEUANGAN DAERAH adalah

Pasal 1 PP 58/2005Pasal 1 PP 58/2005

Page 3: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Pengelolaan Keuangan Daerahadalah

keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, & pengawasan keuangan daerah.

3. Pasal 1 PP 58/2005Pasal 1 PP 58/2005

Page 4: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Pelaksanaan Pengawasan/ Pengendalian

Input Proses Output/Input

Proses Output/Input

Proses Output

Kebijakan Umum APBD

KegiatanAnggaran

APBD Penatausahan & Akuntansi Laporan

Pelaksanaan APBD

Evaluasi

Kinerja Hasil

Evaluasi

•RPJMD/RKPD•Penjaringan

Aspirasi•Kinerja

Masa Lalu•Asumsi Dasar

• Kebijakan Pemerintah(RPJM/RKP/

Prioritas Pembanguna

n)

• Prestasi Kerja

• Perda APBD

• • Formulir/Dokumen

•Catatan/Register •

Semesteran•Tahunan

Prioritas & Plafon Anggaran Sementara

Perencanaan

LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

4

Page 5: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

RPJMD RKPD

KUA PPAS

Nota Kesepakatan

Pedoman Penyusunan

RKA-SKPD o/ KDH

RKA-SKPD

RAPBD

Evaluasi Raperda APBD oleh Gubernur/

Mendagri

Perda APBD

PEDUM APBD o/ MDN

Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah

Penatausahaan Belanja

• Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala SKPD

• Penerbitan SP2D oleh PPKD

Penatausahaan Pendapatan

Kekayaan dan Kewajiban daerah

• Kas Umum• Piutang• Investasi• Barang• Dana Cadangan• Utang

AkuntansiKeuangan Daerah

• Bendahara penerimaan wajib menyetor penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya 1 hari kerja

Penatausahaan Pembiayaan

• Dilakukan oleh PPKD

Laporan Keuangan

diperiksa oleh BPK

Rancangan DPA-SKPD

DPA-SKPD

Verifikasi

Laporan Realisasi Semester Pertama

R P-APBD

Pelaksanaan APBD

Pendapatan

Belanja

Pembiayaan

EvaluasiR P-APBD

Oleh Gbrnr/MDN

Perda P-APBD

Laporan KeuanganPemerintah Daerah• LRA• Neraca• Lap. Arus Kas• CaLK

Raperda PJ Pel APBD

Disusun dan disajikan Sesuai

SAP

Persetujuan Bersama (KDH +

DPRD)

Evaluasi o/ Gubernur/MDN

15 hari

7 hari penyesuaian o/

Pemda

Perda PJ Pel APBD

setelah 3 hari

Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan

Pertgjwban Pemeriksaan

5

Page 6: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

KEUANGAN DAERAH

(PP No 58/2005)

semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang

AZAZ UMUM APBD1.Disusun sesuai penyelenggaraan pemerintah daerah2.Berpedoman pada RKPD dalam rangka Mewujudkan Pelayanan Kepada Masyarakat3.Mempunyai fungsi Otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi4.Ditetapkan dengan PERDA

APBD

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 7: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA/DAERAH

Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 17 Th 2003

Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

7

Tertib, bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan

Taat, bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Efektif , merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil

Efisien, merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.

Ekonomis, merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.

Transparan, merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang keuangan daerah.

Bertanggung jawab, merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Keadilan, keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif.

Kepatutan, tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional.

Page 8: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Prinsip-Prinsip PenganggaranPrinsip-Prinsip PenganggaranSemua penerimaan baik dalam bentuk uang, Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBDbarang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBDSeluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara brutodianggarkan secara brutoJumlah pendapatan merupakan perkiraan Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai serta berdasarkan terukur dan dpt dicapai serta berdasarkan ketentuan per-UU-anketentuan per-UU-anPenganggaran pengeluaran harus didukung Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan dasar hukum yang didukung dengan dasar hukum yang melandasinyamelandasinya

Page 9: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Dilihat dari konsep dan prakteknya yang ideal, proses penyusunan APBD terdiri dari dua (2) hal mendasar, yaitu perencanaan dan penganggaran.

Dari sifatnya, perencanaan dan penganggaran di pemerintahan daerah dilaksanakan secara terintegrasi (unified budgeting) dengan berlandaskan pada konsep penggunaan sumberdaya/dana yang ada untuk pemenuhan kebutuhan publik (money follows function).

PENYUSUNAN APBD

9

Page 10: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

10

LANDASAN PEMIKIRAN PERENCANAAN

UU 17/2003UU 17/2003 UU 1/2004UU 1/2004 UU 15/2004UU 15/2004UU 25/2004UU 25/2004 UU 33/2004UU 33/2004

PPPP PPPP PPPP

UU UU 2323/20/201414Pasal Pasal 88

Pasal Pasal 407407PP 58/2005PP 58/2005 OmnibusOmnibus

RegulationRegulation

PemerintahanPemerintahanDaerahDaerah

PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 59/2007PERMENDAGRI 59/2007PERMENDAGRI 21/2011PERMENDAGRI 21/2011

PERMENDAGRI PERMENDAGRI 3232/20/201111PERMENDAGRI 39/2012PERMENDAGRI 39/2012

PERMENDAGRI PERMENDAGRI 5555/20/200808PERMENDAGRI 64/2013PERMENDAGRI 64/2013

Page 11: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Pembahasan & Kesepakatan KUA antara KDH dgn DPRD (Juni)

Pembahasan dan Kesepakatan PPAS antara KDH dgn DPRD

(Juni)Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD (Juli-September)

Pembahasan dan persetujuan Rancangan

APBD dgn DPRDOktober-November)

Penetapan Perda APBD(Desember)

Penetapan RKPD(Mei)

Musrenbang Kab/Kota(Maret)

Forum SKPDPenyusunan Renja SKPD

Kab/Kota (Maret)

Musrenbang Kecamatan(Februari)

Musrenbang Desa

(Januari)Penyusunan DPA SKPD(Desember)

1

2

3

4

56

7

8

9

11

12

10

13Pelaksanaan APBDJanuari thn berikutnya

Evaluasi Rancangan Perda APBD (Desember)

SKEDUl PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN APBD

11

Page 12: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGGARAN

RPJMDRenstraSKPD

RenjaSKPD RKPD

KUA PPAS

PEDOMANPENYUSUNAN

RKA-SKPD

RAPERDAAPBD

TAPD

RKA-SKPD

Dibahas bersama

DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun 1 tahun

RKP

RPJMN

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

1 tahun 1 tahun

5 tahun

RPJPD RPJPN20 tahun 20 tahun

RenstraK/L

RenjaK/L

5 tahun

1 tahun

KUA = Kebijakan umum anggaranPPAS = Prioritas pagu anggaran sementaraTAPD = Tim anggaran pemda

pedoman

dijabarkan

pedoman

diacu

pedoman

pedomanpedoman

dijabarkan

diacu

pedoman Diserasikan dg Musrenbang

Diacu

Diperhatikan

RKA-SKPD= Rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah

PERDAAPBD

dievaluasi Dibahas dan disetujui oleh DPRD

12

Page 13: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Dilihat dari sisi posisi dalam siklus perencanaan, RKPD memiliki posisi penting sebagai penghubung antara perencanaan dan penganggaran.Perencanaan adalah rangkaian proses penyelenggaraan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah) yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari Musrenbang desa/kelurahan (dilaksanakan bulan Januari), kecamatan (Februari), dan kabupaten/kota (Maret). Maka RKPD merupakan resume dari proses Musrenbang tersebut.Penganggaran adalah proses peng-alokasi-an (penjatahan) sumber anggaran.

13

Page 14: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Dasar Hukum Pemungutan dan Penerimaan Pendapatan Daerah

• Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

• Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, Yang Telah Diganti Dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

• Peraturan Presiden RI yang Terbit Setiap Tahunnya Perihal Rincian APBN TA 20.. (Seluruh Alokasi Transfer Ke Daerah Ta 20..)

• Perda DIY No. 3 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;• Perda DIY No. 11 TAHUN 2011 Jo. Perda DIY No. 1 Tahun 2015 tentang

Retribusi Jasa Umum;• Perda DIY No. 12 TAHUN 2011 Jo. Perda DIY No. 8 Tahun 2012 tentang

Retribusi Jasa Umum;• Perda DIY No. 13 TAHUN 2011 Jo. Perda DIY No. 3 Tahun 2014 tentang

Retribusi Perizinan Tertentu;• Perda DIY No. 4 Tahun 2014 Tentang Lain-Lain PAD Yang Sah

KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH

14

Page 15: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

ISUE STRATEGIS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN, KENDALA DAN STRATEGI

• Beberapa studi menunjukkan bahwa penggalian pajak dengan cara ekstensifikasi atau memperluas obyek pajak tidak merangsang minat bahkan menimbulkan keengganan para investor untuk menanamkan modalnya dan bahkan berniat merelokasi usahanya ke daerah lain;

• Pertumbuhan kendaraan bermotor roda 2 di diy berkisar 8.949 unit dan 531 unit untuk kendaraan roda 4 setiap bulannya sedangkan pertumbuhan jalan di diy +/- 0,01%, sehingga perlu alternatif pembiayaan pembangunan agar tidak tertumpu pada pad khususnya pajak daerah;

• Proporsi pajak daerah terhadap pad sebesar 87,80% sedangkan proporsi pad terhadap total pendapatan daerah sebesar 42,26%;

• Banyak obyek pendapatan daerah khususnya retribusi daerah dalam kondisi kurang terawat, kurangnya sdm pengelola dan lemahnya pengawasan pemungutan;

• Perlu diberikan porsi yang cukup untuk pembiayaan obyek pendapatan daerah, misalnya : rehab/pemel rutin obyek pendapatan atau bahkan pembangunan infrastruktur baru untuk meningkatkan daya saing;

15

Page 16: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

• Salah satu upaya meningkatkan penerimaan dari sektor retribusi daerah, skpd berpendapatan dituntut peduli untuk mengoptimalisasi obyek pendapatan daerah baik intensifikasi maupun pemberdayaan barang daerah;

• Pada saat rekonsiliasi pendapatan daerah yang dilakukan setiap bulan selalu diberikan kesempatan untuk diskusi bagaimana mengintensifkan pendapatan daerah;

• Pemungutan retribusi daerah dilakukan dengan penetapan sesuai sap;• Peningkatan koordinasi dalam rekonsiliasi dana perimbangan dan transfer

ke daerah untuk meningkatkan penyerapan;• Kerjasama dengan perguruan tinggi dalam kajian potensi pendapatan

daerah.

16

Page 17: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Pedoman/acuan penyusunan APBD

RKPD

RPJMD dijabarkan

RPJPD dijadikan pedoman

PPAS

KUA

dijadikan acuan

APBD

dijadikan dasar

PERDA

PERDA

PERDA &PERGUB penjabaran

PERGUB

NOTA KESEPAKATAN

17

Page 18: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Alur pikir Perencanaan

18

Page 19: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Pelaksanaan & PenatausahaanNO URAIAN KETERANGAN1. Memberi persetujuan pengesahan DPA-

SKPD SEKDA2. Mengesahkan DPA-SKPD & Anggaran Kas PPKD3. Menerbitkan SPD PPKD selaku BUD4. Penyiapan dokumen SPP-LS PPTK5. Pengajuan SPP-UP/GU/TU (sistem UYHD)

& SPP-LSBendahara Pengeluaran

6. Pengajuan SPM-UP/GU/TU & SPM-LS Kepala SKPD 7. Menerbitkan SP2D Kuasa BUD8. Mengakutansikan dan menyiapkan

laporan keuangan SKPD PPK-SKPD9. Pertanggungjawaban Dana (SPJ) Kepala SKPD10. Laporan Keuangan &

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD PPKD

Page 20: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Aspek Pelaporan & Pertanggungjawaban

Laporan keuangan diperiksa BPK sebelum diajukan dalam bentuk Raperda kepada DPRDJenis Laporan Keuangan (yang menggambarkan tentang hak, kewajiban, dan kekayaan daerah pada akhir tahun serta sumber dan penggunaan, termasuk pergeseran penyusun laporan keuangan)Perubahan muatan hukum dalam dokumen pertanggungjawabanPenyusunan kebijakan akuntansi berdasarkan standar akuntansi Pemerintahan

20

Page 21: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

LAPORAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN

PELAKSANAAN APBDPELAKSANAAN APBD

2. Kepala Daerah menyampaikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan kepada DPRD paling lama 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

1. Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keuangan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir untuk diaudit.

3. Laporan Keuangan yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada DPRD adalah Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

21

Page 22: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN

Catatan Atas Laporan Keuangan:Menyajikan Informasi secara Kualitatif & Kuantitaf Atas akun-akun pada:Laporan Realisasi APBD, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

Neraca DaerahAset - Aset Lancar- Investasi - Aset Tetap- Dana Cadangan- Aset Lain-lainKewajiban- Kewajiban Jangka Pendek- Kewajiban Jangka PanjangEkuitas Dana- Ekuitas Dana Lancar- Ekuitas Dana Investasi- Ekuitas Dana Cadangan

Laporan Arus KasSaldo Awal

Penerimaan Operasional Investasi PembiayaanPengeluaran Non Anggaran

Saldo Akhir

Laporan Realisasi AnggaranAnggaran – Realisasi PendapatanAnggaran – Realisasi Belanja - Belanja Tidak Langsung - Belanja LangsungAnggaran – Realisasi Surplus/Defisit Anggaran – Realisasi Pembiayaan SILPA

22

Page 23: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

Aspek Pembinaan & Pengawasan

MDN dan Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan dibidang pengelolaan keudaMenekankan pada aspek pembinaan manajerial dan saran perbaikan kedepanPemeriksaan oleh BPK

23

Page 24: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

DISIPLINDisiplin dalam PERENCANAANDISIPLIN dalam PELAKSANAANDISIPLIN dalam PENATAUSAHAANDISIPLIN dalam PELAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABANuntuk setiap pelaksanaan program

dan kegiatan 24

Page 25: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

The difficulty lies, not in the new ideas, but in escaping from the old ones, which ramify, for those brought up as most of us have been , into every corner of our minds

Kesulitan ada bukan pada ide baru, tetapi pada upaya melepaskan diri dari ide lama yang telah menguasai setiap sudut dari benak kita

( John Maynard Keynes)

25

Page 26: Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah AGUSTUS 2015

26