kebijakan umum dan alokasi dak ta 2014 - dppka · pdf filemembantu dalam arti “bukan...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI
DAK TA 2014
Disampaikan pada:
Rapat Konsolidasi DAK Bidang Dikmen TA 2014Nusa Dua, 28 November 2013
1. Postur Dana Transfer ke Daerah TA 2014
2. Dasar Hukum, Pengertian dan Tujuan DAK
3. Arah Kebijakan dan Alokasi DAK TA 2014
4. Penganggaran, Penggunaan dan Dana Pendamping
5. DAK Tambahan
6. Percepatan Informasi Alokasi DAK kepada Daerah
7. Mekanisme Penyaluran DAK
AGENDA PAPARAN
3
Dana Perimbangan
Dana Otsus &
Penyesuaian
Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Otsus PAPUA
Dana Otsus ACEH
Dana Infras Otsus Papua
Tamb Penghasilan Guru
Dana
Otsus
Dana
Penyesuaian
DBH PBB
DBH PPh
Kehutanan
Pertum
Perikanan
Migas
DBH CHT
DBH Pajak
DBH SDA
Dana Otsus PAPUA BRT
Panas BumiDana Insentif Daerah (DID)
TRANSFER KE DAERAH
Tunjangan Profesi Guru
Bantuan Op Sek (BOS)
Dana Infras Otsus PaBarat
487,93
592,55 T
16,15
104,62
87,95
113,71
341,22
33,00
4,78
2,05
6,82
2,00
0,50
1,85
60,54
24,07
1,38
23,86
25,71
2,21
2,57
19,84
0.20
38,85
0,47
Dana P2D2 0,09
51,79
61,92
Dana Keistimewaan DIY 0,52
TRANSFER KE DAERAH APBN TA 2014
4
PermenTeknisPermendagri
Permenkeu
Dasar
Hukum
UU Keuangan Negara, UU PKPD,PP Dana Perimbangan,
PMK Pedoman Umum dan Alokasi DAK, Permendagri ttg Penyusunan APBD,
Juknis DAK
UU No 17/2003
UU No 33/2004
PP No 55/2005
DASAR HUKUM DAK
5
Untuk membantu
Dialokasikan
kepada daerah
tertentu
Dana yang
bersumber dari
Pendapatan APBN
Mendanai kegiatan
khusus
Yang merupakan
urusan daerahSesuai prioritas
nasional
Tujuan DAK
Membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan
prasarana pelayanan dasar masyarakat, dan untuk mendorong percepatan
pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
PENGERTIAN DAN TUJUAN DAK (1)
6
Daerah Tertentu adalah daerah yang memperoleh alokasi DAK berdasarkan
kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama” dan/atau “bukan
menggantikan yang semua sudah ada”. Demikian juga hanya “diberikan
kepada daerah/bidang yang menurut kebijakannnya harus dibantu”
Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan
pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau
perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan
umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.
Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/ Kementerian/lembaga.
Program yang menjadi prioritas nasional dimuat dalam Rencana Kerja
Pemerintah tahun anggaran bersangkutan. RKP disetujui DPR,selanjutnya
dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
PENGERTIAN DAN TUJUAN DAK (2)
7
1. Membantu daerah dalam
penyediaan sarana dan prasarana
fisik pelayanan dasar masyarakat
untuk mendorong pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM).
2. Membantu daerah dalam
membiayai kegiatan tertentu dalam
rangka pencapaian sasaran prioritas
nasional.
3. Menyempurnakan penyusunan
kebijakan DAK yang berbasis hasil
(output) sesuai dengan RPJMN.
4. Meningkatkan koordinasi
penyusunan Petunjuk Teknis
(Juknis) agar lebih tepat sasaran
dan tepat waktu.
5. Meningkatkan sinkronisasi dan
sinergitas pelaksanaan DAK baik di
pusat maupun di daerah.
ARAH KEBIJAKAN DAK 2014 (1)
8
6. Meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan DAK
melalui koordinasi perencanaan dan
pengelolaan DAK di berbagai tingkatan
pemerintahan (mulai dari
Musrenbangda);
7. Mendukung upaya percepatan
pelaksanaan kegiatan di daerah dalam
rangka mewujudkan output dan
outcome yang diharapkan;
8. Menggunakan kinerja pelaporan
pelaksanaan DAK dari daerah sebagai
salah satu pertimbangan dalam
pengalokasian DAK;
9. Meningkatkan koordinasi dan kualitas
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
DAK.
No Bidang DAK
1 Pendidikan
2 Kesehatan
3 Infrastruktur Jalan
4 Infrastruktur Irigasi
5 Infrastruktur Air Minum
6 Infrastruktur Sanitasi
7 Prasarana Pemerintahan
8 Kelautan dan Perikanan
9 Pertanian
10 Lingkungan Hidup
11 Keluarga Berencana
12 Kehutanan
13 SarPras Perdagangan
14 SarPras Daerah Tertinggal
15 Energi Perdesaan
16 Perumahan & Pemukiman
17 Keselamatan Transportasi Darat
18 Sarpras Kawasan Perbatasan
19 Transportasi Perdesaan
ARAH KEBIJAKAN DAK 2014 (2)
9
Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan,
yaitu:
• Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK;
• Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.
Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum,
kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan
perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus,
dan kriteria teknis.
PENGALOKAISAN DAK
10
KU = (PAD + DAU + DBH - DBH DR) - Belanja Gaji PNSD
Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional
adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK
1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:
Kriteria Umum
(KU)
Kriteria Khusus
(KK)
Berupa :
a. Memperhatikan peraturan perundang-undangan yang mengatur
penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan
Karakteristik daerah, yang meliputi:
(1) Daerah Tertinggal;
(2) Daerah perbatasan dengan negara lain;
(3) Daerah rawan bencana;
(4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan;
(5) Daerah ketahanan pangan;
(6) Daerah pariwisata
b. Seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK
Kriteria Teknis
(KT)
ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait yang memuat
indikator-indikator yang mencerminkan kebutuhan teknis
2. Menghitung DAK per daerah menggunakan indeks dari KU, KK dan KT
FORMULA PERHITUNGAN DAK
11
Kriteria
Umum
Kriteria
Khusus
Kriteria
Teknis
PAD
DBH
Daerah Tertinggal
Daerah Perbatasan
Daerah Rawan Bencana
Kondisi Infrastruktur
Per Bidang Per daerah
BNPP
BNPB
Kem Pertanian
K/L terkait
DaerahKetahanan Pangan
Kem Parekraf
DAU
T- 2
T- 2
T-2
T-2
T-1
T-1
T-1
T-1
T-1
Belanja Gaji PNSD
DaerahPotensi Pariwisata
T-1
Kem PDT
Daerah & KemKeu
KemKeu
KemKeu
Daerah & KemKeu
Daerah Pesisir T-1 Kem Kelautan & Per
DATA PENGALOKASIAN DAK
Kemampuan KeuanganDaerah
(IFN < 1)
13
1. Dalam Penetapan Daerah Penerima DAK, digunakan bobot ;
a) Untuk menghitung IFW = IFN : 50% dan IKW : 50%
b) Untuk menghitung IFWT = IFW : 50% dan IT : 50%
2. Dalam Penetapan Besaran Alokasi DAK, digunakan bobot ;
a) Untuk menghitung IFW = IFN : 50% dan IKW : 50%
b) Untuk menghitung IFWT = IFW : 20% dan IT : 80%
PEMBOBOTAN PENGALOKASIAN DAK TA 2014
14
1. DAK Rp30,200
2. DAK tambahan Rp 2,800*)
Total Rp33,000T
Keterangan:
*) Melanjutkan affirmative policy untuk Daerah Tertinggal
ALOKASI DAK TA 2014
15
dlm miliar rupiah
No Bidang DAKPembagian Pagu DAK 2014
DAK DAK Tambahan Total
1 Pendidikan 10.041,30 - 10.041,30
2 Kesehatan 3.129,90 - 3.129,90
3 Infrastruktur Jalan 4.414,63 1.691,13 6.105,76
4 Infrastruktur Irigasi 1.654,98 633,98 2.288,96
5 Infrastruktur Air Minum 640,11 245,21 885,32
6 Infrastruktur Sanitasi 599,58 229,68 829,26
7 Prasarana Pemerintahan Daerah 499,74 - 499,74
8 Kelautan dan Perikanan 1.851,91 - 1.851,91
9 Pertanian 2.579,56 - 2.579,56
10 Lingkungan Hidup 548,10 - 548,10
11 Keluarga Berencana 462,91 - 462,91
12 Kehutanan 558,46 - 558,46
13 Sarana Perdagangan 730,99 - 730,99
14 Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 754,74 - 754,74
15 Energi Perdesaan 467,94 - 467,94
16 Perumahan dan Permukiman 234,80 - 234,80
17 Keselamatan Transportasi Darat 235,94 - 235,94
18 Transportasi Perdesaan 301,34 - 301,34
19 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 493,07 - 493,07
Total 30.200,00 2.800,00 33.000,00
PAGU ALOKASI DAK TA 2014
16
Bidang DAK 2012 2013 2014
Pendidikan 10.041,3000 11.090,7740 10.041,3000
SD 8.033,0400 3.563,9290 4.016,5200
SMP 2.008,2600 2.510,3250 2.510,3250
SMA 1.606,6080 1.506,1950
SMK 2.409,9120 2.008,2600
Aff 1.000,0000
PERKEMBANGAN ALOKASI
DAK PENDIDIKAN TA 2012 - 2014
17
• Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan
Menteri Keuangan segera setelah UU APBN diterbitkan.
• Berdasarkan penetapan alokasi DAK, menteri teknis
menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK , paling lambat
2 (dua) minggu setelah PMK ditetapkan.
• Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan
penggunaan DAK di dalam APBD.
• Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis
Penggunaan DAK.
• DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi
kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan
perjalanan dinas
PENGANGGARAN DAN PENGGUNAAN DAK
18
• Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.
• Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.
• Daerah dengan kemampuan keuangan tertentu tidak diwajibkan menganggarkan Dana Pendamping.
Yang dimaksud daerah dengan kemampuan keuangan tertentu adalahdaerah yang selisih antara penerimaan umum APBD dan BelanjaPegawainya sama dengan 0 (nol) atau negatif.
DANA PENDAMPING
19
1) DAK tambahan :
Infrastruktur Jalan sebesar Rp 1.691,13 miliar;
Infrastruktur Irigasi sebesar Rp 633,98 miliar;
Infrastruktur Air Minum sebesar 245,21 miliar;
Infrastruktur Sanitasi sebesar 229,68 miliar.
2) Alokasi DAK tambahan:
Diberikan kepada daerah yang termasuk dalam kategori daerah tertinggal.
Besaran alokasi DAK tambahan ditentukan dengan perhitungan indeks
berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
3) Dana Pendamping DAK tambahan, ditentukan berdasarkan kemampuan
keuangan daerah tertinggal yang meliputi:
Rendah Sekali, menyediakan dana pendamping minimal 0%.
Rendah, menyediakan dana pendamping minimal 1%;
Sedang, menyediakan dana pendamping minimal 2%;
Tinggi, menyediakan dana pendamping minimal 3%;
DAK TAMBAHAN
20
• Sesuai Kesepakatan Pemerintah dan DPR RI, Alokasi
DAK TA. 2014, telah di upload di website
www.djpk.depkeu.go.id tanggal 25 Oktober 2013.
• Dirjen PK menyampaikan surat kepada K/L terkait, perihal
penyampaian alokasi DAK TA. 2014 perbidang hasil
kesepakatan antara Pemerintah dan DPR RI.
• Dirjen PK menyampaikan surat nomor S-642/PK/2013
tanggal 25 Oktober 2013 kepada Kepala Daerah perihal
Penyampaian Informasi Alokasi DAK TA. 2014.
• Sosialisasi Kebijakan DAK TA. 2014 oleh Kemenkeu,
dilaksanakan dengan mengundang Kepala DPPKAD
PERCEPATAN INFORMASI ALOKASI DAK
21
Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB TA
Berjalan, 2. Laporan Penyerapan Penggunaan DAK TA
sebelumnya, 3. Laporan Realisasi Penyerapan DAK Tahap III
TA sebelumnya, 4. Rekap SP2D, 5. Surat Pernyataan Dana
Pendamping, diterima DJPK
Penyaluran dilaksanakan secara bertahap :
Tahap 1 : 30% dari pagu alokasi DAK (Seluruh Bidang DAK)
Tahap 2 : 45% setelah sisa dana Tahap 1 < 10%
Tahap 3 : 25% setelah sisa di Kas Daerah < 10%
Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Realisasi
Penyerapan DAK (kolektif seluruh bidang) diterima DJPK
Transfer Tahap 2, Tahap 3 setelah Laporan Realisasi
Penyerapan DAK tahap sebelumnya, diterima DJPK
Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja
sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus
di akhir tahun
Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah
MEKANISME PENYALURAN DAK
22
DAK (Reguler)TA 2013
Pagu sebesar Rp29.697.143.000.000,-
telah disalurkan ke RKUD sebesar:
Rp.20.315.936.391.000,- (68,41 %)
Thp I 518 daerah, Thp II 424 daerah dan
Thp III 21 daerah
PENYALURAN DAK TA 2013
DAK Tambahan TA 2013
Pagu sebesar Rp2.000.000.000.000,-
telah disalurkan ke RKUD sebesar:
Rp.1.262.612.420.000,- (63,13 %)
Thp I 183 daerah, Thp II 123 daerah dan
Thp III 14 daerah
Kondisi data s.d. tgl 26 November 2013
23
TAHUN TOTAL PAGU DAK PENDIDIKAN PENYERAPAN %
2010 9.334.880.000.000 4.090.159.514.427 44%
2011 10.041.300.000.000 3.442.615.402.179 34,3%
2012 10.041.300.000.000 7.709.777.927.243 76,8%
2013*) 11.090.774.000.000 851.433.532.829 8%
*) Kondisi sd. 15 November 2013
PENYERAPAN DAK PENDIDIKAN
2010 - 2013
24
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1Jakarta Pusat 10710
Telp./Fax. 021 3509445www.djpk.depkeu.go.id