kebijakan transfer ke daerah dan dana desa...kementerian keuangan penundaan dau 19,4 t dbh pajak...

20
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA Evaluasi Tahun 2016, Tantangan Tahun 2017 & Perencanaan Tahun 2018 DISAMPAIKAN DIREKTUR DANA PERIMBANGAN DALAM RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN DAERAH MAKASSAR, 28 FEBRUARI 2017

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH

DAN DANA DESA

Evaluasi Tahun 2016, Tantangan Tahun 2017 &

Perencanaan Tahun 2018

DISAMPAIKAN DIREKTUR DANA PERIMBANGAN

DALAM RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN DAERAH

MAKASSAR, 28 FEBRUARI 2017

Page 2: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN

EVALUASI PELAKSANAAN TKDD

APBNP TAHUN 2016

DESENTRALISASI FISKAL

TUJUAN, PENINGKATAN ANGGARAN & REFOCUSING POSTUR TKDD

KEBIJAKAN DAN TANTANGAN TKDD

APBN 2017

2

PERENCANAAN TKDD

APBN 2018

OUTLINE

Page 3: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 3

Desentralisasi diwujudkan melalui penyerahan kewenangan disertai dengan penyerahan sumber-sumber pendanaan

Indonesia merupakan Negara Kesatuan.

Sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah,

jumlah Pemerintahan Daerah terus berkembang

26 30 33 34

294 341

497 514

1998 2000 2010 2015

Prov. Kab./Kota

Desentralisasi memberikan konsekuensi dalam pola

Hubungan Kewenangan & Hubungan Keuangan

antara Pemerintah Pusat & Daerah (HKPD)

Desentralisasi Kewenangan (otonomi) disertai dengan

Desentralisasi Fiskal, Pemerintah Daerah diberikan

kewenangan untuk mengelola sumber pendanaan

(revenue) dan pengelolaan belanjanya (expenditure)

Money follows function

Coverage HKPD

Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kab./Kota

Antar Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah dengan Lembaga Lainnya

Objectives

Perbaikan kuantitas dan kualitas pelayanan publik

Perbaikan tingkat kesejahteraaan masyarakat

Intermediate target

Penurunan ketimpangan antar wilayah

Penurunan tingkat kemiskinan

Penciptaan lapangan kerja

Pertumbuhan Ekonomi

Page 4: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 4

Pasca Krisis Sosial Ekonomi Dunia 1997/1998, Terjadi perubahan fundamental

dalam aspek kehidupan, termasuk Tata Pemerintahan di Indonesia

Pemerintahan Daerah HKPD

UU No. 22/1999 UU No. 25/1999

UU No. 32/2004 UU No. 33/2004

UU No. 23/2014

Euforia pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal

mempengaruhi pembentukan daerah otonom baru beserta

peningkatan alokasi TKDD

Pelaksanaan amanat UU No. 22 dan 25 Tahun 1999 menandai era baru tata

pemerintahan di Indonesia yakni dengan pelaksanaan otonomi daerah.

Impelementasi UU No. 32 dan 33 Tahun 2004 dikenal dengan istilah bing bang,

pemekaran daerah otonom baru sebagai dampak penguatan pelaksanaan otonomi

daerah dan desentralisasi fiskal dengan konsep money follows function

31 33 34 34

354 440

514 514

2001 2004 2016 2017

Prov. Kab./Kota

81,1 130

776,3 764,9

95,9 153

767,8 763,6

2001 2004 2016 2017Tr

iliu

n

TKDD K/L

16,2 31,8 229,3

81,1 130

776,3

2001 2004 2016

Trili

un

PAD TKDD

Peningkatan signifikan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) - konsisten dengan

desentralisasi fiskal, namun efektivitas belanja daerah menjadi tantangan selanjutnya

Jumlah pemerintah daerah terus

meningkat, di tahun 2001 jumlah Provinsi 31

dan Kab./Kota 354 dan s.d. tahun 2017

Jumlah Provinsi bertambah 1 dan Kab./Kota

bertambah 160

Rasio PAD terhadap TKKD terus

meningkat pada tahun 2001 sebesar

19,98% dan pada 2016 mencapai 29,54%

Porsi TKDD dalam APBN selalu meningkat

dan sejak tahun 2016 lebih besar

dibandingkan dengan Belanja K/L

Page 5: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN

URAIAN 2015 2016 2017

APBN APBN-P APBN APBN-P APBN

TKDD 647,0 664,6 770,1 776,3 764,9

K / L 647,3 795,5 784,1 767,8 763,6

(dalam triliun Rp)

Tantangan Pelaksanaan APBN 3 Tahun terakhir

5

17,6 ; 2,7% 105,5 ; 15,9% 6,2 ; 0,81% -11,4 ; -1,5%

148,2 ; 22,9% 11,4 ; -1,4% -16,3 ; -2,1% -4,2 ; -0,5%

Sejak dimuai era Kabinet Kerja, Alokasi TKDD dalam APBN mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan belanja KL. Hal tersebut sebagai penguatan desentralisasi dan implementasi dari Nawacita ke 3.

Tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir dalam pengelolaan APBN:

Proyeksi pendapatan negara (Pajak + PNBP) terlalu optimis dan akhirnya

tidak tercapai shortage penerimaan pajak sebesar Rp255,6 T (Target

APBNP 2016 Rp1,539,2 T, realisasi Rp1,283,6 T)

Overtarget di sisi penerimaan diikuti dengan peningkatan belanja yang

sangat signifikan (termasuk TKDD) pada saat penerimaan tidak

tercapai terjadi overbudgeting sehingga harus dilakukan penyesuaian

belanja (target belanja Negara APBNP 2016 adalah sebesar Rp2.082,9 T,

direalisasikan sebesar Rp1.859,5 T, atau hanya sebesar (89,3%)

Dalam rangka mengembalikan kredibilitas APBN, maka pelaksanaan

APBNP 2016 harus disesuaikan secara signifikan (pemotongan belanja

K/L dan penundaan beberapa jenis TKDD)

APBN adalah jangkar pengelolaan ekonomi makro yang sehat, sehingga harus dikelola secara kredibel.

(dalam triliun Rp)

Page 6: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN

Penundaan

DAU 19,4 T

DBH Pajak 16,7 T

6

Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016

1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

2. Penurunan Harga Komoditas Utama

3. Risiko pasar finansial yang meningkat

TANTANGAN

Shortfall penerimaaan perpajakan

Menyebabkan APBN mengalami pelebaran defisit

Langkah Pengamanan APBNP 2016

DAMPAK

Optimalisasi Peningkatan Penerimaan Perpajakan

Pengendalian Belanja Negara

Menjaga Defisit prognosis APBNP 2016 tetap dibawah

3,0% thd PDB

Penghematan belanja K/L Rp114,7T

Pengendalian Belanja Negara

Penghematan alamiah

DBH 4,2 T

DAK Fisik 6,0 T

DAK Nonfisik 23,8 T

Dana Desa 2,8 T

Penghematan belanja TKDD Rp72,9T

Realisasi APBNP 2016

Defisit Rp307,7 T

Radio Defisit : PDB (2,46)%

Page 7: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 7

2015 2016

Realisasi mencapai Rp710,9 T, lebih tinggi dari realisasi belanja K/L Rp677,6 T

Penundaan DAU tidak jadi dilaksanakan dan seluruh DAU yang semula sebagian ditunda sudah

ditransfer pada bulan Desember 2016.

Realisasi TKDD 2016 secara nominal lebih tinggi Rp87,8 T (14,1%) dari realisasinya pada tahun 2015. Namun persentase realisasi TKDD 2016 lebih rendah (91,6%) dibandingkan tahun 2015 (93,8%), terutama berkaitan dengan: Lebih rendahnya realisasi DBH Rp18,5 T dari pagu APBN-P 2016

(Penundaan Tw. IV Rp11,5 T dan penghematan alamiah Rp7 T), Lebih rendahnya realisasi Dana Transfer Khusus Rp46,5 T dari

pagu APBN-P 2016, terutama karena: •Penghematan alamiah DAK Non Fisik Rp32 T, •Penyerapan DAK Fisik yang belum optimal Rp14,6T.

Evaluasi Pelaksanaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2016

Page 8: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 8

Evaluasi Pelaksanaan Dana Desa Tahun 2016

8

Tahap II

Tahap I

Pagu Realisasi

27,9 triliun; 99,2%

18,8 triliun

18,7 triliun; 99,5%

REALISASI PENYALURAN • Kendala penyaluran DD dari RKUN ke RKUD:

a. Peraturan Bupati/Walikota tentang tata cara penghitungan DD setiap Desa belum sesuai dengan ketentuan.

b. Laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi penggunaan belum disampaikan atau disampaikan secara terpisah.

c. Sebagian daerah mengajukan penyaluran tahap II pada bulan terakhir tahun anggaran, mengakibatkan menumpuknya permintaan penyaluran.

• Kendala penyaluran DD dari RKUD ke RKD: a. APBDesa belum/terlambat ditetapkan b. Perubahan regulasi c. Dokumen perencanaan belum ada d. Laporan penggunaan belum dibuat e. Pergantian kepala desa

EVALUASI PENYALURAN

PENGGUNAAN

• Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. • Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai. • Pekerjaan yang diutamakan secara swakelola dengan memberdayakan

masyarakat setempat dan bahan baku lokal, dikerjakan seluruhnya oleh pihak ketiga/penyedia jasa.

• Pemungutan dan penyetoran pajak tidak sesuai. • Desa belum mengenal mekanisme uang persediaan, sehingga dana yang

telah disalurkan ke RKDesa, ditarik dan disimpan di luar RKDesa. • Belanja di luar yang telah dianggarkan dalam APBDesa.

EVALUASI PENGGUNAAN

8

Total Tahap I & II

Rp 46,6T dari 46,9T

99,4%

28,1 triliun

Penyelenggaraan pemerintahan;

3,6%

Pembangunan; 87,7%

Pemberdayaan masyarakat;

6,8%

Pembinaan kemasyarakatan;

1,8%

Tak terduga; 0,02%

Page 9: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 9

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN 2017 APBN 2017 disusun secara lebih kredibel dan realistis, dimana Belanja Negara melalui TKDD

diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan ekonomi ...

T

• Alokasi TKDD sebesar Rp764,9

T, naik Rp 54,1 T dari realisasi

APBNP 2016 sebesar Rp710,8 T

• Anggaran TKDD 2017 lebih

besar dari anggaran K/L untuk

memperkuat implementasi

desentralisasi dan mewujudkan

nawa cita ke tiga

(membangun Indonesia dari

pinggir dengan memperkuat

pembangunan Daerah dan

Desa).

• TKDD diarahkan untuk

meningkatkan pemerataan

kemampuan keuangan

antardaerah dan antarwilayah

serta peningkatan pelayanan

dasar publik dan pencapaian

prioritas nasional.

• Perencanaan, penganggaran,

pengalokasian dan penyaluran TKDD

berbasis pada kinerja (performance

based)

• Meningkatkan Dana Insentif Daerah

untuk memberikan reward pada

daerah berkinerja baik.

• Mengarahkan penggunaan Dana

Transfer Umum (DAU dan DBH) untuk

belanja infrastruktur pelayanan publik

dan pembangunan ekonomi

• Meningkatkan secara bertahap

anggaran Dana Desa untuk

penguatan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa.

Page 10: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 10

Kebijakan Dana perimbangan Tahun 2017 Dana Transfer Umum dialokasikan meningkat dan didorong untuk sebesar-besarnya

peningkatan kualitas layanan publik ...

DANA BAGI HASIL (DBH)

Mempunyai tujuan untuk mengatasi ketimpangan fiskal

vertikal, dengan fokus dialokasikan kepada daerah

penghasil.

Th 2017 dialokasikan DBH sebesar Rp92,8 T, naik Rp2,3 T

dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp90,5 T

Memperluas diskresi penggunaan DBH CHT, Dana

Reboisasi dan 0,5% Tambahan DBH SDA Migas agar dana

dapat digunakan secara lebih optimal dan tidak

menumpuk sebagai SiLPA.

Mempercepat penyelesaian kurang bayar DBH sesuai kemampuan keuangan negara masih terdapat sisa

kurang bayar dan penundaan Tw IV 2016 sebesar Rp14,5 T yang perlu diusulkan dalam RAPBNP 2017

DANA ALOKASI UMUM (DAU)

Bertujuan untuk mengatasi ketimpangan fiskal

horizontal.

DAU dialokasikan sebesar Rp410,8 T, naik Rp25,4 T dari

realisasi APBNP 2016 sebesar Rp385,4 T

Alokasi 2017 telah memperhitungkan pengalihan urusan pendidikan SMA/SMK dan urusan lainnya dari kab./kota ke provinsi masih perlu rekon data yang

lebih cermat, untuk diperhitungkan kembali pada RAPBNP 2017

Formulasi 2017 memberikan afirmasi kepada daerah kepulauan dengan meningkatkan bobot luas wilayah laut, yaitu:

untuk provinsi naik dari 40% menjadi 45% untuk kab/kota naik dari 45% menjadi 50%.

Alokasi DAU kab/kota 2017 tidak mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016.

Pagu DAU nasional dalam APBN tidak bersifat final atau dapat berubah sesuai perubahan PDN neto

daerah harus menyusun strategi penyesuaian dalam APBDP 2017.

Dalam upaya meningkatkan kualitas belanja dan mendorong

pembangunan ekonomi, Dana Transfer Umum (DBH + DAU,

setelah dikurangi DBH yg diearmarked dan kewajiban 10%

ADD), minimal 25% digunakan untuk belanja infrastruktur

layanan dasar publik yang berorientasi pada pengurangan

kemiskinan dan pembangunan ekonomi

Page 11: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 11

DANA ALOKASI KHUSUS FISIK (DAK Fisik)

Bertujuan mengatasi ketimpangan penyediaan infrastruktur layanan publik

Th 2017 dialokasikan sebesar Rp58,3 T, turun Rp16,9 T dari realisasi APBNP

2016 sebesar Rp75,2 T

Aokasi berdasarkan usulan daerah dan diselaraskan dg prioritas nasional.

Memberikan afirmasi untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan,

dan transmigrasi.

Sinkronisasi rencana kegiatan DAK Fisik antar bidang/subbidang,

antardaerah, dan antara DAK dengan pendanaan lainnya, dengan

mengoptimalkan peran Provinsi.

Petunjuk teknis ditetapkan dalam Perpres dan dapat berlaku lebih dari

satu tahun.

Penyaluran berbasis kinerja penyerapan dan pelaksanaan fisik, dan

disalurkan melalui KPPN setempat guna efisiensi dan meningkatkan

governance:

Sinergi DJPK dan DJPB perubahan peraturan (Revisi PMK 48 jo 187 PMK.07/2016)

serta pembuatan aplikasi penyaluran

Daerah tidak harus ke Pusat untuk meminta penyaluran (lebih efisien) dan verifikasi

langsung dilakukan oleh unit yg terdekat dg daerah (governance lebih terjaga)

Kebijakan Dana perimbangan Tahun 2017 Dana Transfer Khusus dialokasikan dan disalurkan berbasis kinerja...

DANA ALOKASI KHUSUS NonFisik (DAK Non Fisik)

Bertujuan untuk mendukung operasional

penyelenggaraan layanan publik

Th 2017 dialokasikan sebesar Rp115,1 T, naik

Rp 8,4 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar

Rp89,3 T

Pengalokasian disesuaikan dengan

kebutuhan riil di daerah, sesuai dengan

jumlah sasaran yang dibutuhkan dalam

upaya mencapai SPM, terutama di bidang

pendidikan dan kesehatan

DAK Non Fisik juga diarahkan untuk

meningkatkan kapasitas koperasi dan usaha

kecil dan menengah, serta menjamin

keberlanjutan dan keamanan Sistem

Administrasi Kependudukan (SAK) terpadu

Page 12: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 12

Dana Insentif Daerah

• Memberikan rewards kepada daerah, yang

berkinerja baik dalam:

kesehatan fiskal & pengelolaan keuangan

daerah.

pelayanan dasar publik.

ekonomi dan kesejahteraan.

• Daerah penerima DID sebanyak 317 daerah: 21 provinsi, 232 kabupaten 64 kota

• Peningkatan dari DID 2016 ke 2017: Jumlah penerima DID naik dari 271 menjadi 317,

Jumlah daerah yang lulus passing grade naik

dari 109 menjadi 121;

Jumlah daerah penerima AM naik dari 228

menjadi 279, Jumlah daerah penerima AM dan

AK naik dari 66 menjadi 83.

Alokasi DID sebesar Rp7,5 T, Naik Rp 2,5 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp5 T

Kebijakan mendorong pertumbuhan ekonomi: • Menjaga tingkat konsumsi Rumah Tangga

• Peningkatan konektivitas melalui pembangunan

infrastruktur utk mendorong stabilitas harga dan

distribusi yang merata.

Prioritas penggunaan: • membiayai pembangunan

• pemberdayaan masyarakat

Pelaksanaan diutamakan melalui:

• Swakelola dengan menyerap tenaga kerja

setempat dan kegiatan yang mendorong

masyarakat produktif secara ekonomi

Kab/Kota diwajibkan menganggarkan Alokasi Dana

Desa (ADD) sekurangnya 10% dari Dana Perimbangan

setelah dikurangi DAK (Pasal 72 UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa).

Dana Desa

Alokasi Dana Desa sebesar Rp60 T, naik Rp13,4 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp46,6 T

Kebijakan Dana Insentif Daerah dan Dana Desa 2017

Page 13: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 13

Penyelesaian Kurang Bayar DBH

• Kurang bayar DBH sd 2015 sudah

sebagian diselesaikan (Rp28,9 T)

• Sisa Kurang Bayar Rp25,3 T,

termasuk penundaan Thn 2016

(Rp11,5 T).

• Telah dianggarkan Rp10,9 T pada

APBN 2017, sehingga kurang bayar

tersisa Rp14,5 T.

Kurang Bayar DAK Fisik

• Direncanakan di-carry over pd APBN-P

2017 .

• Syarat Carry over: output tercapai 100% pd 2016

Laporan disampaikan pd 2016

dilakukan verifikasi teknis & administrasi

Pagu DAU tidak final.

• Penyesuaian alokasi DAU pd APBN-P

dan APBD-P

• Implikasi: Penyesuaian kontrak,

penyesuaian belanja

• Solusi: fleksibilitas kontrak, cash

planning

Pengalihan urusan pemerintahan.

• Beban pengalihan sdh ditampung

Rp15,4 T pd APBN 2017

• Potensi tambahan beban pengalihan

Rp3,6 T.

• Solusi: Penyesuaian porsi DAU dlm

APBN-P.

Pengalihan urusan konkuren daerah -> pusat.

• Pengalihan urusan konkuren butuh Rp3 T (belum termasuk BPKB dan Dikti kesehatan)

• Implikasi: 6 bulan pembayaran belanja pegawai

telah dan akan menjadi beban APBD 2017.

• 6 bulan menjadi beban APBN (Rp1,5 T).

• Solusi: Rp 756 M diperhitungkan sbg pengurang DAU.

Rencana Penyaluran DAK dan Dana Desa melalui

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN):

• Penyampaian laporan ke KPPN & Verifikasi oleh KPPN.

• Efisiensi, waktu dan biaya untuk penyampaian

laporan.

• Good Governance, karena realisasi dapat

dipantau secara langsung.

Tantangan Pelaksanaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2017

Page 14: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 14

Time Schedule Transisi Penyaluran Melalui KPPN

1. PELAKSANAAN PENYALURAN MELALUI KPPN DITARGETKAN MULAI BULAN APRIL 2017 (TRIWULAN 1)

2. PERLU MEMPERHITUNGKAN MASA TRANSISI: • PERALIHAN KPA DARI DJPK KE DJPB

• PERALIHAN DIPA, PPSPM, PPSPP, DAN PPK

PENYUSUNAN POKJA DJPK &

DJPB

PENYUSUNAN PROSES BISNIS

PENYIAPAN REGULASI: REVISI PMK 187/2016

PENYUSUNAN SOP LINK

PENYIAPAN PERANGKAT (APLIKASI)

SOSIALISASI KEPADA

SELURUH KPPN & PEMDA

PENYALURAN TRIWULAN I

JAN

MINGGU

3-4

FEB

MINGGU

1-4

JAN

MINGGU 3 JAN -

MARET FEB -

MARET

MARET APRIL

Page 15: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN

Pengendalian Belanja APBD

Tepat Waktu

DAU/DBH

salurkan tepat

jumlah

DAU/DBH

tunda max

50%

Keterangan: *) Posisi Kas Tidak wajar adalah selisih lebih posisi

kas dan setara kas setelah dikurangi dengan belanja operasi dan 30% belanja modal 3 bulan berikutnya, serta rasionya terhadap penerimaan DAU mencapai di atas 100%.

Paling lambat tgl 20

bulan berikutnya, Pemda

wajib menyampaikan:

Terlambat

Uang kas dan/atau simpanan pemda di bank jumlahnya tidak wajar*)

DAU/DBH disalurkan dalam bentuk nontunai

(SBN)

Perkiraan belanja operasi & belanja modal bulanan untuk 12 bulan

Laporan posisi kas bulanan

Ringkasan realisasi APBD bulanan

1

2

3

15

Page 16: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 16

Dana Transfer Umum

• Dalam hal masih terdapat kurang

bayar, perlu percepatan penyelesaian

kurang bayar DBH

• Penyempurnaan Formula DAU

dengan memperhitungkan

pengalihan kewenangan antar tingkat

pemerintahan.

• Pengalokasian DAU bersifat tidak final,

akan disesuaikan dalam APBN-P

apabila terjadi perubahan

Pendapatan Dalam Negeri

• Pemantauan penggunaan DTU untuk belanja infrastruktur layanan publik

sebagai bahan evaluasi RAPBD dan

dalam pelaksanaannya dilaporkan

secara berkala kepada Pemerintah

1 Dana Transfer Khusus:

•Penyempurnaan Jenis & Bidang DAK Fisik

sesuai prinsip money follow program,

berbasis proposal, serta sinkronisasi DAK dg

belanja K/L

• Penguatan peran Propinsi dalam

sinkronisasi usulan DAK Fisik daerah

•Pelaksanaan penyaluran DAK Fisik melalui

KPPN, dengan meningkatkan kualitas

pelaporan output DAK Fisik (berbasis spatial) digunakan sebagai bahan

informasi dalam pengambilan kebijakan

•peningkatan kualitas DAK Nonfisik melalui

penerapan performance based dan

pemantauan penggunaan

2

Pokok-Pokok Kebijakan Dana Perimbangan Tahun 2018

Page 17: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 17

Dana Desa

• Memenuhi janji kampanye Presiden

agar setiap desa menerima minimal

Rp1 M s.d. Rp.1,4 M

• Meningkatkan anggaran Dana Desa

hingga 10% dari dan di luar Dana Transfer ke Daerah untuk memenuhi

amanat UU No.6 Tahun 2014.

• Pelaksanaan penyaluran Dana Desa

melalui KPPN, dengan meningkatkan

kualitas pelaporan penggunaan Dana Desa (berbasis spatial) digunakan

sebagai bahan informasi dalam

pengambilan kebijakan

4

Pokok-Pokok Kebijakan Dana Insentif Daerah dan Dana Desa 2018

Dana Insentif Daerah 3 • Kriteria utama menambah variabel:

e-planning dan e-procurement.

• Kriteria pelayanan publik menambah

variabel :

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan

Gizi Buruk (Stunting)

• Kriteria ekonomi dan kesejahteraan:

penyempurnaan variabel yang dapat

dikontrol pemda

Page 18: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

Rancangan Jenis & Bidang DAK Fisik TA 2018

Berbasis kebutuhan per

bidang (sector based), untuk

mendukung pendanaan

urusan wajib layanan dasar

Berbasis

kewilayahan (area

based), untuk Lokpri

pada kategori

khusus seperti

daerah perbatasan,

kepulauan dan

tertinggal

DAK

REGULER

DAK

AFIRMASI

DAK

PENUGASAN

Seperti: 1. Pendidikan; 2. Kesehatan dan KB;

3. Perumahan dan Permukiman; 4. Jalan; 5. Sanitasi 6. Air Minum

Berbasis program prioritas

nasional (program

based), sesuai Rencana

Kerja Pemerintah tahun

2018

Hanya diperuntukkan bagi Lokpri yg sudah

ditentukan pada level Kecamatan, seperti: 1. Lokpri Perbatasan Bidang-bidang

Pelayanan dasar, Pasar, Perhubungan (Transportasi Darat), IKM;

2. Lokpri Kepulauan Bidang-bidang Pelayanan dasar, Perhubungan (Dermaga Rakyat), Kelautan dan Perikanan;

3. Lokpri Tertinggal Bidang-bidang Pelayanan dasar, IKM, ESDM.

Contoh program: 1. Program Kedaulatan Pangan

Bidang Irigasi, Pertanian; 2. Program Penanggulangan

Kemiskinan Bidang Pendidikan, Kesehatan, IKM.

Page 19: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN

•Penilaian dan Pembahasan hasil penilaian oleh K/L, Bappenas, dan Kemenkeu.

•Penilaian usulan DAK dilakukan dengan pendekatan spasial (antarbidang &, antardaerah).

•Penyampaian Usulan DAK

•DAK diusulkan melalui e-proposal

Feb-Maret

•Penentuan Bidang/Subbidang/ menu kegiatan & target output/ outcome.

•Sinkronisasi dengan rencana Belanja K/L.

•Penyusunan Usulan DAK oleh daerah

April-Mei Juni

Okt-Nov

•Penetapan Alokasi DAK per Daerah (Perpres Rincian APBN)

•Penetapan Juknis DAK (Perpres)

Sept-Okt

Pembahasan kebijakan alokasi DAK dlm rangka RUU APBN bersama DPR

Agustus

Pertimbangan DPD atas arah kebijakan DAK

Agustus

Penghitungan alokasi sementara DAK

Juli-Agustus

•Penentuan pagu per jenis/Bidang/ subbidang.

•Pagu per bidang/subbidang, kebijakan alokasi, sasaran/target output dan prioritasnya dituangkan dlm NK dan RAPBN.

• Sinkronisasi &

harmonisasi

rencana kegiatan

DAK antarbidang,

antardaerah, antara

DAK dg Belanja K/L

dan Belanja APBD

Juli-Agustus

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK FISIK PROPOSAL BASED

•Pembahasan evaluasi pelaksanaan DAK tahun sblumnya (Reviu baseline DAK)

•Penyusunan rancangan prioritas

Januari-Feb

Time Schedule Pengalokasian DAK Fisik 2018

19

Page 20: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA...KEMENTERIAN KEUANGAN Penundaan DAU 19,4 T DBH Pajak 16,7 T 6 Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016 1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

KEMENTERIAN KEUANGAN 20

Terima Kasih