kebijakan terhadap otonomi pada provinsi disintegrasi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Kebijakan Terhadap Otonomi Pada Provinsi Disintegrasi
1/3
Kebijakan terhadap Otonomi pada Provinsi Disintegrasi
Ayash Azka
Supervisor Jaminan Mutu Pangan, Fakultas Diploma, Institut Pertanian Bogor
Jawa Barat, Indonesia
mail ! ayashazka"gmail#$om
Pendahuluan
%e&i'akan pemerintah pusat yang dianggap
tidak adil oleh masyarakatnya di daerah pada
waktu tertentu dianggap masalah yang
memun$ulkan kritik tersendiri karena selain
hasil pem&angunannya dianggap tidak
memuaskan masyarakat 'uga dampak dari
pem&angunannya dapat memperparah
kesen'angan sosial#
An$aman ter&esar &agi integrasi
nasional $enderung datang dari akumulasi
keke$ewaan daerah terhadap pusat, atau
kon(lik yang &ersi(at vertikal# Mun$ulnya
&i&it)&i&it disintegrasi &angsa ter'adi antara
lain ketika pemerintah pusat dinilai
mempertahankan perim&angan keuangan
pusat)daerah se$ara tidak adil dan
menim&ulkan ketergantungan# Proses
demokratisasi yang &ertumpu pada otonomi
daerah ternyata tidak selalu &er'alan mulus danmenyisakan se'umlah persoalan)persoalan
&aru#
Selain mun$ulnya ra'a)ra'a ke$il di
daerah, proli(erasi korupsi di daerah,
pere&utan sum&er daya, sentimen putra daerah
dan non putra daerah dalam kontelasi politik
lokal, mun$ul &er&agai organisasi masa
*ormas+ yang mengusung sentimen identitas
lokal# al ini sempat menyulut kon(liks
kekerasan di &anyak daerah yang dise&a&kan
oleh tokoh etnis lokal yang &ersaing
mempere&utkan kekuasaan politik dan akses
terhadap sum&er daya materil *-an %linken.//0+#
Konstruksi Argumen
Berdasarkan pendataan dari Pemerintah
disintegrasi ini &anyak ditemukan pada
provinsi yang &elum mandiri dalam mengelola
APBD# 1olak ukur provinsi terse&ut &isa
mengelola pendapatan mereka dengan e(isien#Provinsi yang &erpotensi mengalamai
disintegrasi yaitu 211, 21B, Sulawesi
1engah, A$eh dan Papua Barat#
Dalam konteks di Indonesia, manuver elit
untuk memanipulasi identitas kultural adalah
gerakan pemekaran daerah yang marak
dilakukan se'ak lahirnya 3ndang)undang
nomor .. tahun 0444 tentang Pemerintahan
Daerah# lit politik lokal, &irokrat lokal dan
pengusaha lokal memainkan peran penting
dalam mengolah emosi masa untuk
men$iptakan kesadaran kolekti( mengenai
urgensi dari pem&entukan wilayah
adminsitratif baru di daerah kelahiran mereka
se'ak kurun waktu 0444 hingga .//5#
mailto:[email protected]:[email protected] -
7/25/2019 Kebijakan Terhadap Otonomi Pada Provinsi Disintegrasi
2/3
Politik lokal menurut Sur&akti *044.+
yaitu! *a+ 3saha yang di tempuh warga negara
untuk mengatasi masalah yang dihadapi
masyarakatnya di daerah tertentu6 *&+ Segala
hal yang &erkaitan dengan penyelenggaraan
negara dan pemerintahan6 *$+ Segala kegiatan
yang diarahkan untuk men$ari dan
mempertahankan kekuasaan dalam
masyarakat6 *d+ %egiatan yang &erkaiatan
dengan perumusan dan pelaksanaan ke&i'akan
umum6 *e+ Se&agai kon(lik dalam rangka
men$ari atau mempertahankan sum&er yang
dinilai penting# Selain itu ada yang
dide(inisikan einelt dan 7ollmann *0440+
menyatakannya se&agai suatu sense dalam
pem&agunan dan penghargaan se$ara sosial
yang &erupa keputusan)kepurusan dalam
sistem interaksi &erdasarkan (isik dan ruang
sosial#
Semua itu, dapat diwu'udakan
melalui ke&i'akan pemerintah pusat yang
akan didesentralisasikan pada pemerintah
lokal yang merupakan otoritas daerah
untuk menyatukan &er&agai kepentingan,
tu'uan dan kemampuan dalam
pem&angunan daerah melalui program
pem&angunan# Sehingga dalam
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi
daerah diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran pemerintah lokal akan alokasi
sum&er)sum&er daya dan tidak &ergantung
kepada pemerintah pusat semata#
Dampak dari itu semua tentunya
memiliki arti penting &agi pem&angunan
memandirian pemerintahan lokal, meski
yang mun$ul &er&agai agenda pemekaran
wilayah namun itu semua merupakan
ekses dari demokrasi yang tengah
di&angun &angsa ini# Sangat kontras,
ketika hegemoni negara yang dipraktikkan
masa 8rde Baru yang memarginalkan
masyarakat lokal# Dengan demikian,
diperlukan revitalisasi *di&eri penguatan
kem&ali+ sehingga dapat diakomodasi dan
diakses dalam pelaksanaan pem&angunan#
Simpulan
Se&agaimana dalam pen'elasan 33
2o#.9 1ahun 0444 tentang perim&angan
%euangan Pemerintah pusat dan Daerah
&ahwa dalam rangka menyelenggarakan
pemerintahan, pelayanan masyarakat dan
pem&angunan, maka pemerintah suatu
negara pada hakekatnya mengem&an tiga
(ungsi utama yaitu (ungsi)(ungsi alokasi,
distri&usi dan sta&ilisasi# Fungsi alokasi
antara lain meliputi sum&er)sum&er
ekonomi dalam &entuk &arang dan 'asa
pelayanan masyarakat# Fungsi distri&usi
meliputi antara lain, pendapatan dan
kekayan masyarakat, pemerataan
pem&angunan# Dan (ungsi sta&ilisasi yang
meliputi, antara lain, pertahanan)
keamanan, ekonomi dan moneter#
Pem&agian ketiga (ungsi terse&ut adalah
sangat penting se&agai landasan dalam
penentuan dasar)dasar perim&angan
-
7/25/2019 Kebijakan Terhadap Otonomi Pada Provinsi Disintegrasi
3/3
keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah se$ara 'elas dan tegas# Dengan
adanya dana perim&angan yang meliputi
&agi hasil pusat)daerah, dana alokasi
umum dan dana alokasi khusus itu
men$erminkan upaya dan asas keadilan
perim&angan antara pusat dan daerah,
disamping upaya dan asas pemerataan
alokasi dana untuk &er&agai kegiatan dan
pem&angunan di daerah)daerah#