kebijakan terhadap otonomi pada provinsi disintegrasi

Upload: kukuh-satrio-wibowo

Post on 28-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kebijakan Terhadap Otonomi Pada Provinsi Disintegrasi

    1/3

    Kebijakan terhadap Otonomi pada Provinsi Disintegrasi

    Ayash Azka

    Supervisor Jaminan Mutu Pangan, Fakultas Diploma, Institut Pertanian Bogor

    Jawa Barat, Indonesia

    mail ! ayashazka"gmail#$om

    Pendahuluan

    %e&i'akan pemerintah pusat yang dianggap

    tidak adil oleh masyarakatnya di daerah pada

    waktu tertentu dianggap masalah yang

    memun$ulkan kritik tersendiri karena selain

    hasil pem&angunannya dianggap tidak

    memuaskan masyarakat 'uga dampak dari

    pem&angunannya dapat memperparah

    kesen'angan sosial#

    An$aman ter&esar &agi integrasi

    nasional $enderung datang dari akumulasi

    keke$ewaan daerah terhadap pusat, atau

    kon(lik yang &ersi(at vertikal# Mun$ulnya

    &i&it)&i&it disintegrasi &angsa ter'adi antara

    lain ketika pemerintah pusat dinilai

    mempertahankan perim&angan keuangan

    pusat)daerah se$ara tidak adil dan

    menim&ulkan ketergantungan# Proses

    demokratisasi yang &ertumpu pada otonomi

    daerah ternyata tidak selalu &er'alan mulus danmenyisakan se'umlah persoalan)persoalan

    &aru#

    Selain mun$ulnya ra'a)ra'a ke$il di

    daerah, proli(erasi korupsi di daerah,

    pere&utan sum&er daya, sentimen putra daerah

    dan non putra daerah dalam kontelasi politik

    lokal, mun$ul &er&agai organisasi masa

    *ormas+ yang mengusung sentimen identitas

    lokal# al ini sempat menyulut kon(liks

    kekerasan di &anyak daerah yang dise&a&kan

    oleh tokoh etnis lokal yang &ersaing

    mempere&utkan kekuasaan politik dan akses

    terhadap sum&er daya materil *-an %linken.//0+#

    Konstruksi Argumen

    Berdasarkan pendataan dari Pemerintah

    disintegrasi ini &anyak ditemukan pada

    provinsi yang &elum mandiri dalam mengelola

    APBD# 1olak ukur provinsi terse&ut &isa

    mengelola pendapatan mereka dengan e(isien#Provinsi yang &erpotensi mengalamai

    disintegrasi yaitu 211, 21B, Sulawesi

    1engah, A$eh dan Papua Barat#

    Dalam konteks di Indonesia, manuver elit

    untuk memanipulasi identitas kultural adalah

    gerakan pemekaran daerah yang marak

    dilakukan se'ak lahirnya 3ndang)undang

    nomor .. tahun 0444 tentang Pemerintahan

    Daerah# lit politik lokal, &irokrat lokal dan

    pengusaha lokal memainkan peran penting

    dalam mengolah emosi masa untuk

    men$iptakan kesadaran kolekti( mengenai

    urgensi dari pem&entukan wilayah

    adminsitratif baru di daerah kelahiran mereka

    se'ak kurun waktu 0444 hingga .//5#

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/25/2019 Kebijakan Terhadap Otonomi Pada Provinsi Disintegrasi

    2/3

    Politik lokal menurut Sur&akti *044.+

    yaitu! *a+ 3saha yang di tempuh warga negara

    untuk mengatasi masalah yang dihadapi

    masyarakatnya di daerah tertentu6 *&+ Segala

    hal yang &erkaitan dengan penyelenggaraan

    negara dan pemerintahan6 *$+ Segala kegiatan

    yang diarahkan untuk men$ari dan

    mempertahankan kekuasaan dalam

    masyarakat6 *d+ %egiatan yang &erkaiatan

    dengan perumusan dan pelaksanaan ke&i'akan

    umum6 *e+ Se&agai kon(lik dalam rangka

    men$ari atau mempertahankan sum&er yang

    dinilai penting# Selain itu ada yang

    dide(inisikan einelt dan 7ollmann *0440+

    menyatakannya se&agai suatu sense dalam

    pem&agunan dan penghargaan se$ara sosial

    yang &erupa keputusan)kepurusan dalam

    sistem interaksi &erdasarkan (isik dan ruang

    sosial#

    Semua itu, dapat diwu'udakan

    melalui ke&i'akan pemerintah pusat yang

    akan didesentralisasikan pada pemerintah

    lokal yang merupakan otoritas daerah

    untuk menyatukan &er&agai kepentingan,

    tu'uan dan kemampuan dalam

    pem&angunan daerah melalui program

    pem&angunan# Sehingga dalam

    pelaksanaan desentralisasi dan otonomi

    daerah diharapkan dapat meningkatkan

    kesadaran pemerintah lokal akan alokasi

    sum&er)sum&er daya dan tidak &ergantung

    kepada pemerintah pusat semata#

    Dampak dari itu semua tentunya

    memiliki arti penting &agi pem&angunan

    memandirian pemerintahan lokal, meski

    yang mun$ul &er&agai agenda pemekaran

    wilayah namun itu semua merupakan

    ekses dari demokrasi yang tengah

    di&angun &angsa ini# Sangat kontras,

    ketika hegemoni negara yang dipraktikkan

    masa 8rde Baru yang memarginalkan

    masyarakat lokal# Dengan demikian,

    diperlukan revitalisasi *di&eri penguatan

    kem&ali+ sehingga dapat diakomodasi dan

    diakses dalam pelaksanaan pem&angunan#

    Simpulan

    Se&agaimana dalam pen'elasan 33

    2o#.9 1ahun 0444 tentang perim&angan

    %euangan Pemerintah pusat dan Daerah

    &ahwa dalam rangka menyelenggarakan

    pemerintahan, pelayanan masyarakat dan

    pem&angunan, maka pemerintah suatu

    negara pada hakekatnya mengem&an tiga

    (ungsi utama yaitu (ungsi)(ungsi alokasi,

    distri&usi dan sta&ilisasi# Fungsi alokasi

    antara lain meliputi sum&er)sum&er

    ekonomi dalam &entuk &arang dan 'asa

    pelayanan masyarakat# Fungsi distri&usi

    meliputi antara lain, pendapatan dan

    kekayan masyarakat, pemerataan

    pem&angunan# Dan (ungsi sta&ilisasi yang

    meliputi, antara lain, pertahanan)

    keamanan, ekonomi dan moneter#

    Pem&agian ketiga (ungsi terse&ut adalah

    sangat penting se&agai landasan dalam

    penentuan dasar)dasar perim&angan

  • 7/25/2019 Kebijakan Terhadap Otonomi Pada Provinsi Disintegrasi

    3/3

    keuangan antara pemerintah pusat dan

    daerah se$ara 'elas dan tegas# Dengan

    adanya dana perim&angan yang meliputi

    &agi hasil pusat)daerah, dana alokasi

    umum dan dana alokasi khusus itu

    men$erminkan upaya dan asas keadilan

    perim&angan antara pusat dan daerah,

    disamping upaya dan asas pemerataan

    alokasi dana untuk &er&agai kegiatan dan

    pem&angunan di daerah)daerah#