kebijakan satu data indonesia - jatengprov.go.id

21
1 Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan pada Evaluasi Kesiapan dan Pemanfaatan TIK dalam Kerangka Kolaborasi SPBE, Smart City dan Satu Data Salatiga, 12 September 2019 KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA MENUJU BIG DATA NASIONAL

Upload: others

Post on 18-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

1

Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUPDeputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Disampaikan pada Evaluasi Kesiapan dan Pemanfaatan TIK dalam Kerangka Kolaborasi SPBE, Smart City dan Satu Data

Salatiga, 12 September 2019

KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIAMENUJU BIG DATA NASIONAL

Page 2: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

2

“Data adalah jenis kekayaanbaru bangsa kita, kini data lebih berharga dari minyak”

Presiden Joko Widodo Pidato Kenegaraan di Depan Sidang Bersama Dewan PerwakilanDaerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 16/8/2019

Page 3: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

ARAHAN PRESIDEN TERPILIH*

*) Disampaikan pada pidato Visi Indonesia di Sentul, Jawa Barat, 14 Juli 2019

Menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan produksirakyat: kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasanpariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan

Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatanbayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah, penurunanstunting-kematian ibu-kematian bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi, membangun lembaga manajemen talenta Indonesia, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi

Pembangunan SDM

Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapanganpekerjaan, memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnyaMendorong Investasi

Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simple, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani, kecepatanmemberikan izin, efisiensi lembaga

Reformasi Birokrasi

Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, memastikansetiap rupiah dari APBN memiliki manfaat ekonomi, memberikanmanfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Penggunaan APBN

3

Page 4: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

Tema RPJMN IV 2020-2024

TEMA, PRIORITAS, PENGARUSUTAMAAN, DAN KAIDAHRPJMN 2020-2024

Prioritas RPJMN IV 2020-2024“Indonesia Berpenghasilan

Menengah-Tinggi yang Sejahtera,

Adil, dan Berkesinambungan”

3. Meningkatkan SDM

berkualitas dan berdaya

saing

2. Mengembangkan Wilayah

untuk Mengurangi Kesenjangan

dan Menjamin Pemerataan

4. Revolusi Mental

dan Pembangunan

Kebudayaan

7. Memperkuat Stabilitas

Polhukhankam dan

Transformasi Pelayanan

Publik

1. Memperkuat Ketahanan

Ekonomi untuk

Pertumbuhan yang

Berkualitas

6. Membangun Lingkunagn

Hidup, Meningkatkan

Ketahanan Bencana dan

Perubahan Iklim

5. Memperkuat Infrastruktur

Mendukung Pengambangan

Ekonomi dan Pelayanan Dasar

9

Pengarusutamaan RPJMN IV 2020-2024

Pembangunan

Berkelanjutan

Tata Kelola

(Governance)

Kesetaraan

Gender

Modal Sosial Budaya

Pembangunan

Transformasi Digital

Membangun

Kemandirian

Menjamin

KeadilanMenjaga

Keberlanjutan

Kaidah Pembangunan RPJMN IV 2020-2024

Page 5: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024

Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Perkotaan

Konektivitas Sektor Ekonomi

Tol Laut Antarmoda

Pengembangan Wilayah /

Pusat pertumbuhan

Pengembangan Wilayah /

Pusat pertumbuhanTOL LAUT

Kawasan Terbangun

KTI / Daerah Tertinggal

Area

Pelabuhan

Area

Pelabuhan

Pertanian-Perkebunan-

Kelautan Perikanan

Industri

Pengolahan

Jasa dan

Pariwisata

Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan

Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi

Aksesibilitas Daerah Tertinggal

+

ICT untuk Transformasi Digital

Energi Berkelanjutan untuk Perkotaan

Pembangunan Transportasi Perkotaan

Infrastruktur Pelayanan Dasar

Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman, dan Terjangkau

Keselamatan dan

Keamanan Transportasi

Ketahanan Kebencanaan

Infrastruktur

Pengelolaan Air Tanah

dan Air Baku Aman Berkelanjutan

Infrastruktur dan Ekosistem ICT Perkotaan

Akses Air Minum dan

Sanitasi (Air Limbah dan

Sampah) Perkotaan

Akses Perumahan dan

Permukiman Layak, Aman,

dan Terjangkau di Perkotaan

Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah dan

Sampah) Layak dan Aman

Pengarusutamaan

Kesetaraan Gender

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Pembangunan Berkelanjutan

Modal dan Sosial Budaya

Transformasi Digital

Ketahanan Bencana

5

Page 6: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

HIGHLIGHT: PEMBANGUNAN TRANSFORMASI DIGITAL

ISU UTAMA

STRATEGI

Masih terdapat lebih dari 4.400 desa

blankspot

Rendahnya jumlah pelanggan fixed

broadband (2% populasi)

Rendahnya tingkat kecepatan jaringan

fixed broadband 14 Mbps (rata-rata dunia 42,71 Mbps) dan mobile

broadband 10 Mbps (rata-rata dunia

22,16 Mbps)

Belum terpenuhinya aksesibilitas internet di

sarana pendidikan:

- SMA (83% terpenuhi)

- SMK (87% terpenuhi)

Belum terpenuhinya aksesibilitas internet di

sarana kesehatan:

- RS (58% terpenuhi)

- Puskesmas (37% terpenuhi)

Persentase pengguna internet rendah

(54,7%)

Terbatasnya kuantitas dan kualitas

sumber daya manusia TIK

Industri TIK dalam negeri masih

rendah

Integrasi Layanan dan

Infrastruktur SPBE:Pusat Data Nasional, Satu Data Indonesia,

Jaringan Intra Pemerintah, integrasi aplikasi

Perluasan Broadband:Penyediaan BTS Last mile, Akses Internet,

Satelit multifungsi

Pemanfaatan infrastruktur TIK (pendidikan, kesehatan, sosial, pertanian, e-commerce, platform industri 4.0, serta kota cerdas)

Adopsi teknologi:Big Data, Internet of Things (IoT)

Penguatan SDM Digital:Literasi Digital, Digital Talent Schoolarship

Penguatan Industri TIK

dalam negeri:Penguatan TKDN, pengurangan perangkat ilegal

6

Page 7: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

SATU DATA INDONESIA: PIJAKAN TRANSFORMASI PENYUSUNAN KEBIJAKAN

7

Sistem StatistikNasional

UU 16/1997Statistik

Jaringan InformasiGeospasialNasional

UU 4/2011Informasi Geospasial

Sistem InformasiManajemen

UU 25/2004Perencanaan

Pembangunan Nasional

Sistem InformasiManajemen

UU 23/2014Pemerintahan

Daerah

Sistem Membutuhkan Data dan Informasi yang Berkualitas

Sistem Menghasilkan Data dan Informasi yang Berkualitas

Sistem InformasiManajemen

UU 17/2003Keuangan Negara

SistemInformasi

ManajemenPemerintahan

Lainnya

PERPRES NO. 95/2018 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

PERPRES NO. 39/2019 TENTANG SATU DATA INDONESIA

Kebijakan Pemerintah yang Berkualitas

Page 8: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

TUJUAN SATU DATA INDONESIA

STATISTIK

GEOSPASIAL

SATU DATA

Data akurat

Mutakhir

Terpadu

Dapat dipertanggungjawabkan

Mudah diakses dan dibagipakaikan

PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI, & PENGENDALIAN

PEMBANGUNANYANG BERKUALITAS DAN TERUKUR

8

Page 9: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

Standar yang mengatur

metodologi yang meliputi

konsep, definisi, cakupan,

klasifikasi, ukuran, dan satuan

Kemampuan Data untuk

dipertukarkan atau

dibagipakaikan antar sistem

yang saling berinteraksi

Informasi terstruktur yang

berfungsi untuk menjelaskan

isi dan sumber data sehingga

dapat mudah untuk

ditemukan, digunakan, atau

dikelola kembali

SATU METADATA BAKUSATU STANDAR DATA INTEROPERABILITAS REFERENSI DATA

Data yang dihasilkan harus

menggunakan Kode Referensi

dan Data Induk yang tersedia

di Portal Satu Data

data.go.id

Memastikan data yang diproduksi oleh Produsen Data berkualitas (sesuai Standar, Metadata Baku dari Pembina Data serta dihasilkan menggunakan Kode Referensi dan Data Induk dan dapat dimanfaatkan bersama (interoperabilitas).

PRINSIP SDI: DATA BERKUALITAS

9

Page 10: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

PENYELENGGARA SDI: KOLABORASI KELEMBAGAAN(BAB III Penyelenggara SDI)

SEBAGAI PEMBINADATA

SEBAGAI PEMBINADATA

SEBAGAI PEMBINADATA

SEKRETARIAT

DEWAN PENGARAH

PRODUSEN DATA K/L/D PRODUSEN DATA K/L/D

PEMBINA DATA

KOORDINATOR FORUM SDI

ESELON I

WALI DATA K/L/D WALI DATA K/L/D

10

ESELON II dan III

Page 11: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI IMPLEMENTASI SATU DATA

Rilis dan PemanfaatanData Terbuka

PerbaikanTata Kelola

Data

Page 12: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

Keterpaduan Perpres SPBE dan Perpres Satu Data IndonesiaUntuk Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional

PERPRES 39/2019 TENTANG SATU DATA INDONESIA

DATA STATISTIK (Data Dasar, Sektoral, dan Wilayah)

DATA GEOSPASIAL

DATA LAINNYA(Big Data, Data Real Time,

Data e-commerce, dst.)

E-Planning

SIMDASIPPDSIPD

SIMRAL

E-Proc

SPSE

E-PaymentE-Budgeting

SAKTISPAN

SIMDASIPKD

SIMRAL

E-Services

(PelayananPublik)

LAYANAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIKLAYANAN PUBLIK

BERBASIS ELEKTRONIK

PER

PR

ES 9

5/2

01

8 T

ENTA

NG

SP

BE

DASHBOARD

E-Monev

Aplikasi E-Monev

DATA KEUANGAN NEGARA

KRISNA

12

Page 13: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

INISIATIF PERBAIKAN TATA KELOLA DATA

13LAHAN SAWAH BAKU

Page 14: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

14

Peserta yang berasal dari lokasi yang relatif jauh, cenderung tinggal lebih lama ….

9,6 9,3 9,3 9,18,6 8,2 8,1

7,3 7,1 7,0 7,0 7,0 6,8 6,5 6,4 6,3 6,2 6,2 6,2 6,2

Lama Tinggal Peserta Luar NegeriBerdasarkan Asal Negara

Sumber: perhitungan Mobile Positioning Data (MPD)

PROFIL PESERTA IMF WB MEETING MELALUI ANALISIS BIG DATA

Page 15: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

15

Peserta Cenderung Fokus Menghadiri Berbagai Rangkaian Pertemuan, sehingga mobilitas terkonsentrasi di area sekitar venue

SEBELUM MAIN EVENTSAAT MAIN EVENT

SETELAH MAIN EVENT

Mobilitas pesertasebelum, saat dan setelahevent berada pada area yang sama

Page 16: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

16

Tempat Tinggal Selama Acara dan Destinasi Setelah Acara Peserta LN IMF-WB AM 2018

0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16%

BANGLI

KARANG ASEM

TABANAN

KLUNGKUNG

BULELENG

KOTA DENPASAR

GIANYAR

BADUNG

Tempat Peserta Luar Negeri untuk IMF-WB AM 2018 Tinggal Selama Acara Berlangsung

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 35,0%

RIAU

DI YOGYAKARTA

KEPULAUAN RIAU

SULAWESI SELATAN

JAWA BARAT

NUSA TENGGARA TIMUR

BANTEN

JAWA TIMUR

NUSA TENGGARA BARAT

DKI JAKARTA

Tempat yang Dikunjungi Peserta Asing Setelah Bali

Peserta cenderungtinggal di area sekitarmain venue

Setelah acara, berkunjung ke wilayahlain karena sebagaitempat transit(connecting flight)

Page 17: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

17

BIG DATA & SMART CITY: SEOUL METROPOLITAN GOVERNMENT

LESS

ON

S LE

AR

NED

Sum

ber:

Seou

l Metro

po

litan G

overn

men

t

Page 18: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

18

Page 19: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

19

Page 20: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

20

BEBERAPA CATATAN PENTING: PENERAPAN BIG DATA UNTUK KOTA ANDA

Sumber: Seoul Metropolitan Government

Page 21: KEBIJAKAN SATU DATA INDONESIA - jatengprov.go.id

REPUBLIK INDONESIA

21

TERIMA KASIH