kebijakan perencanaan penganggaran pis pkdinkes.sulselprov.go.id/assets/dokumen/informasi/a...ki...
TRANSCRIPT
Persentase Kunjungan Keluarga dan Intervensi Awal
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
5.2
4%
12
.34
%
17
.09
%
22
.06
%
12
.26
%
7.3
5%
7.0
6%
21
.21
%
14
.27
%
13
.14
%
16
.71
%
8.6
5%
10
.60
%
5.0
1%
8.5
9%
7.4
7%
9.9
8%
14
.34
%
6.0
4%
9.5
9%
11
.29
%
3.2
3%
5.6
7%
4.1
5%
5.8
3%
5.9
6%
8.7
0%
7.0
7%
2.8
6%
2.9
4%
1.6
1%
2.4
6%
0.1
4%
2.0
4%
74
.55
%
73
.20
%
70
.19
%
61
.50
%
56
.68
%
55
.69
%
53
.62
%
52
.98
%
52
.67
%
52
.56
%
50
.12
%
48
.21
%
48
.11
%
46
.15
%
45
.29
%
44
.78
%
43
.82
%
43
.24
%
41
.72
%
41
.30
%
40
.95
%
37
.41
%
37
.35
%
36
.28
%
35
.54
%
35
.24
%
30
.43
%
25
.02
%
23
.99
%
20
.04
%
15
.90
%
13
.29
%
11
.53
%
2.2
4%
JANUARI 2018 JANUARI 2019 14.27% 52,67%
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Januari 2018 dan 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
Peningkatan: 38,40%
2
0.3
29
0.2
67
0.2
34
0.2
66
0.2
4
0.2
32
0.1
15
0.1
83
0.1
87
0.2
0.1
54
0.1
94
0.1
41
0.1
41
0.1
6
0.0
99
0.1
33
N/A
0.1
5
0.1
27
0.1
22
0.1
41
0.1
4
0.1
62
0.1
27
0.1
42
0.1
22
0.1
38
0.1
41
0.1
37
0.1
17
0.1
24
0.0
98
0.0
9
0.3
39
0.3
09
0.2
81
0.2
63
0.2
44
0.2
35
0.2
18
0.1
99
0.1
89
0.1
87
0.1
87
0.1
78
0.1
77
0.1
68
0.1
67
0.1
64
0.1
58
0.1
48
0.1
47
0.1
45
0.1
44
0.1
44
0.1
41
0.1
38
0.1
35
0.1
32
0.1
25
0.1
24
0.1
24
0.1
23
0.1
22
0.1
22
0.1
09
0.0
84
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Keterangan: N/A : IKS Provinsi atau Kabupaten/Kota yang belum dapat ditampilkan karena hasilnya belum stabil disebabkan jumlah kunjungan keluarga di aplikasi KS masih kurang 1 %.
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Januari 2018 dan 2019 3
JANUARI 2018 JANUARI 2019 0,183 0,199
TREN ANGGARAN KESEHATAN TERHADAP APBN TH 2014 S.D 2019
Proporsi Anggaran Kesehatan
naik 1,7% dari semula 3,3%
pada tahun 2014 menjadi 5%
pada tahun 2016 dan tetap
dijaga proporsinya 5 % dari
APBN hingga tahun 2019.
Proporsi Anggaran Kemenkes
& DAK Kesehatan terhadap
APBN naik 0,7% pada periode
tahun 2014 s.d 2019.
Namun proporsi anggaran
Kemenkes terhadap APBN
menurun 0,3% pada periode
2014 s.d 2019.
* Pagu Harian Berdasarkan SMART DJA Per 29 Jan 2019 Pukul 20.00 WIB
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Anggaran Kemenkes* 50.35 54.3 65.7 59.1 61.9 58.7
Anggaran Kesehatan 61.2 74.4 104.1 104.0 111.0 123.2
APBN 1,842.50 1,984.1 2,082.9 2,080.5 2,220.7 2,461.1
% Anggaran Kesehatan 3.3% 3.7% 5.0% 5.0% 5.0% 5.0%
% Anggaran Kemenkes 2.7% 2.7% 3.2% 2.8% 2.8% 2.4%
% Anggaran Kemenkes dan DAK Kesehatan 2.9% 3.1% 4.1% 4.0% 4.0% 3.6%
3.3% 3.7%
5.0% 5.0% 5.0% 5.0%
2.7% 2.7%
3.2% 2.8% 2.8%
2.4%
2.9% 3.1%
4.1% 4.0% 4.0%
3.6%
0.0%
1.0%
2.0%
3.0%
4.0%
5.0%
6.0%
0.00
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
3,000.00(D
alam
Tri
liun R
p)
EVALUASI DEKONSENTRASI 2016 – 2018 PER PROGRAM DI KEMENKES
Sumber data: E-Monev (SMART) DJA Per 24 Januari 2019
NO PROGRAM
2016 2017 2018
ALOKASI REALISASI*) (%) ALOKASI REALISASI*) (%) ALOKASI REALISASI*) (%)
1 Dukman dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kemenkes 126.496.400 100.459.130 79,40% 44.920.112 40.259.481 89,60% 49.457.350 4.505.348 91,10%
2 Penguatan Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) 53.524.800 46.282.840 86,50% 23.097.060 19.206.654 83,20% 29.734.110 2.633.543 88,57%
3 Kesehatan Masyarakat 1.094.560.690 610.956.130 55,80% 496.386.052 409.016.502 82,40% 517.370.000 45.016.343 87,01%
4 Pelayanan Kesehatan 210.240.240 116.023.860 55,20% 100.289.616 85.391.110 85,10% 76,992.000 6.886.195 89,44%
5 Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit 362.490.620 214.735.720 59,20% 200.814.968 173.899.755 86,60% 203.363.920 17.836.737 87,71%
6 Kefarmasian dan Alkes 65.000.000 56.550.660 87% 49.077.362 43.789.834 89,20% 65.000.000 5.982.666 92,04%
7 PPSDM Kesehatan 200.746.300 95.572.890 47,60% 152.116.206 118.526.135 77,90% 161.025.330 14.422.716 89,57%
TOTAL 2.113.059.050 1.240.581.230 59% 1.066.701.376 890.089.471 83,40% 1.102.942.710 972.835.480 88,20%
TREN REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROVINSI TA 2016-2018
• Terdapat pola serapan konsisten rendah dibawah rata-rata nasional (Prov. Jabar, DIY, Jatim, Sumbar, Maluku dan Kaltara) • Kecenderungan memperbanyak jenis dan frekwensi kegiatan sehingga sasaran yang tercakup terbatas (26% s.d 55%) &
tidak mampu laksana Ekstensifikasi penerima manfaat untuk penyerapan & peningkatan capaian program.
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
0
20,000,000,000
40,000,000,000
60,000,000,000
80,000,000,000
100,000,000,000
120,000,000,000
140,000,000,000
DK
I
JAB
AR
JAT
EN
G
DIY
JAT
IM
AC
EH
SUM
UT
SUM
BA
R
RIA
U
JAM
BI
SUM
SEL
LA
MPU
NG
KA
LB
AR
KA
LT
EN
G
KA
LSE
L
KA
LT
IM
SULU
T
SULT
EN
G
SULSE
L
SULT
RA
MA
LU
KU
BA
LI
NT
B
NT
T
PA
PU
A
BEN
GK
ULU
MA
LU
T
BA
NT
EN
BA
BEL
GORON…
KEPR
I
PA
BA
R
SULB
AR
KA
LT
AR
A
2016
2017
2018
2016
2017
2018
Sumber : SMART DJA, per 25 Des. 2018
REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROVINSI PER PROGRAM TA 2018
• Penyerapan sangat rendah untuk Program JKN di Maluku & Papua Barat & untuk program Kesmas di Aceh. • Penyerapan dibawah rata-rata Nasional di sebagai besar propinsi pada Program JKN dan Kesmas.
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
DK
I
JA
BA
R
JA
TE
NG
DIY
JA
TIM
AC
EH
SU
MU
T
SU
MB
AR
RIA
U
JA
MB
I
SU
MS
EL
LA
MP
UN
G
KA
LB
AR
KA
LT
EN
G
KA
LS
EL
KA
LT
IM
SU
LU
T
SU
LT
EN
G
SU
LS
EL
SU
LT
RA
MA
LU
KU
BA
LI
NT
B
NT
T
PA
PU
A
BE
NG
KU
LU
MA
LU
T
BA
NT
EN
KE
P. B
AB
EL
GO
RO
NT
AL
O
KE
PR
I
PA
BA
R
SU
LB
AR
KA
LT
AR
A
DUKMAN JKN KESMAS YANKES P2P FARMALKES PPSDMKES
Sumber : SMART DJA, per 25 Des. 2018
Tren Serapan Anggaran
SERAPAN DEKON versus CAPAIAN INDIKATOR PEMERIKSAAN KEHAMILAN (K4)
Terdapat beberapa pola serapan anggaran dekon versus capaian indikator (K4) : 1. Serapan relatif rendah tetapi capaian indikator tinggi (DIY, DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalsel) 2. Serapan relatif rendah capaian indikator juga rendah (Papua, Maluku, Papua Barat, Sulbar, Kalbar, Aceh, Riau, Babel,
Kaltim, Sumbar) 3. Serapan relatif tinggi capaian indikator juga tinggi (Bali, Jawa Tengah, NTB, Kep. Riau, Lampung, Banten) 4. Serapan relatif tinggi tetapi capaian indikator relatif rendah (Gorontalo, Sultra, Malut, Sulteng, Kalteng, Sulut, Sulsel,
NTT, Sumsel, Sumut, Jambi, Kaltara, Bengkulu)
Menu dekon
terintegrasi antar
kegiatan tidak
tumpang tindih
Terdiri dekon
manajemen
(perencanaan,
penganggaran dan
binwas) dan dekon
teknis (surveilans TB,
gizi dll)
Menu dekon adalah
kewenangan Pusat
Untuk mendukung
pelaksanaan SPM, PIS-
PK dan pencapaian
target RPJMN
Difokuskan pada
program prioritas atau
dengan kata lain
prinsip penyusunan
anggaran money follow
program (mengikuti
program prioritas),
bukan money follow
function (mengikuti
organisasi)
MENU DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2019
KONDISI SAAT INI
• Pelaksanaan kegiatan dekon di daerah belum terintegrasi antar program, antar
bidang dan antar sumber pendanaan (dekonsentrasi, APBD murni dan DAK).
MENU DEKONSENTRASI :
• Pendekatan top down
• Belum mempertimbangkan kebutuhan daerah
• Di setiap daerah masih sama
• Beberapa merupakan kewenangan daerah (dalam SPM). Misalnya :
Skrining Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir
• Daerah mengutamakan penyerapan anggaran APBD, dibandingkan
dengan anggaran dekon
• Terdapat pola persentase penyerapan yang relatif rendah dibanding
rata-rata nasional tahun 2016 – 2018 secara berulang pada Prov.
Jabar, Jatim, Maluku dan Kaltara
• Monev dan pemberian feedback belum dilaksanakan secara optimal
• Belum ada mekanisme pemberian reward dan punishment.
• Integrasi
perencanaan
dekon baru
kegiatan
perencanaan
penganggaran
• Belum focus
mendukung
prioritas
PIS-PK dan
Germas
Tercapainya
program
prioritas
kesehatan
KERANGKA KONSEP PERENCANAAN
DEKONSENTRASI TAHUN 2020
Integrasi Perencanaan
dekon
Refocusing kegiatan dekon
• Meningkatnya peran
provinsi dalam
pencapaian PN
Keadaan
saat ini Proses yang
akan dilakukan
Output yang
diharapkan
• Perencanaan
Terintegrasi dan Focus
• Terbinanya kabupaten/
kota dalam pelaksanaan
SPM, PIS-PK dan
Germas
Dampak
UPAYA PERBAIKAN
Menggunakan pendekatan
kombinasi antara
top down-bottom up
Penyederhanaan
menu dekon
Menguatkan peran
binwil
Fokus pada target
nasional/permasalahan
kesehatan
Pengalokasian anggaran
mempertimbangkan:
Realisasi
anggaran
Capaian
kinerja Kapasitas
fiskal
daerah
Penyempur
naan
formula
Sinkronisasi
antar
program
dan pusat-
daerah
Penguatan
manajemen
Pengelompokan Daerah berdasarkan Kuadran & Prioritas
untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di atas rata-rata nasional dan IPM di atas IPM nasional (dikategorikan dalam daerah non prioritas);
untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di atas rata-rata nasional dan IPM di bawah IPM nasional, (dikategorikan dalam daerah non prioritas).
untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di bawah rata-rata nasional dan IPM
di bawah IPM nasional, (dikategorikan
dalam daerah prioritas I);
untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di bawah rata-rata nasional dan IPM di atas IPM nasional, (dikategorikan dalam
daerah prioritas II);
Kuadran 1 Kuadran 2
Kuadran 4 Kuadran 3
Daerah Non prioritas
Daerah Non prioritas
6 Provinsi
70 kab/kota
14 Provinsi
175
kab/kota
10
Provinsi 156 kab/kota
4 Provinsi
107
kab/kota
IPM
Indeks kemampuan pendanaan daerah
2
GAMBARAN UMUM ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TA 2019
NO ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI (Rp)
1 DANA DEKONSENTRASI 25.644.622.714
2 DANA UPT PUSAT 177.804.462.000
3 DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 718.158.039.000
4 DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK 361.086.006.000
TOTAL 1.253.109.736.000
12
NO KEGIATAN ALOKASI (Rp) REALISASI
(Rp)
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya 2,205,667,000 1,937,524,350
2 Program Penguatan Pelaksanaan JKN
1,575,500,000
1,560,254,599
3 Program Kesehatan Masyarakat
21,249,546,000
20,134,428,870
4 Program Pelayanan Kesehatan
3,303,975,000
3,065,345,700
5 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5,383,525,000
5,190,685,155
6 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2,562,703,000
2,444,385,613
7 Program PPSDM Kesehatan
5,597,789,000
5,221,475,300
TOTAL 41,878,705,000 39,554,099,587
ALOKASI DAN REALISASI
DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2018
Sumber : e-monev DJA tanggal 22 Januari 2019
3
ALOKASI DANA DEKONSENTRASI TA 2019
NO PROGRAM ALOKASI (Rp)
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
teknis Lainnya 3.249.865.000
2 Program Penguatan Pelaksanaan JKN 1.575.500
3 Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat 12.858.214
4 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 1.958.171.000
5 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 13.995.882.000
6 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1.911.360.000
7 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan 4.514.911.000
TOTAL 25.644.622.714
Sumber : RKAKL ONLINE KEMENKEU
5
Sumber : Perpres Nomor 129 Tahun 2018 Tentang Rincian APBN TA 2019
ALOKASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN TA 2019
NO KEGIATAN ALOKASI
ANGGARAN
1 DAK FISIK REGULER 459.333.359.000
2 DAK FISIK PENUGASAN 265.081.824.000
3 DAK FISIK AFRIMASI 66.771.446.000
TOTAL 881.186.629.000
8
ALOKASI DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TA 2018 - 2019
NO KEGIATAN
ALOKASI
ANGGARAN
2018
ALOKASI
ANGGARAN
2019
1 Bantuan Operasional Kesehatan 312,136,899,100 403.917.996.000
2 Akreditasi 31,265,365,002 40.037.557.000
3 Jampersal 59,282,465,000 53.794.000.000
TOTAL 402,684,729,102 497.749.553.000
Sumber : Perpres Nomor 129 Tahun 2018 Tentang Rincian APBN TA 2019
ALOKASI DAK NON FISIK JAMPERSAL BIDANG KESEHATAN PER
KABUPATEN TA 2018 (1)
NO PROV/KAB/KOTA PAGU REALISASI %
1 PROVINSI SULAWESI
SELATAN - - 0
2 KAB. BANTAENG 1,634,145,000 730,032,462 44.67%
3 KAB. BARRU 1,924,945,000 599,517,450 31.14%
4 KAB. BONE 2,610,242,000 1,546,843,129 59.26%
5 KAB. BULUKUMBA 2,481,798,000 2,481,798,000 100.00%
6 KAB. ENREKANG 2,424,048,000 685,233,487 28.27%
7 KAB. GOWA 4,421,702,000 2,800,579,233 63.34%
8 KAB. JENEPONTO 2,430,738,000 1,417,308,800 58.31%
9 KAB. LUWU 4,283,340,000 2,487,584,752 58.08%
10 KAB. LUWU UTARA 2,044,428,000 1,886,787,206 92.29%
11 KAB. MAROS 2,567,051,000 760,336,306 29.62%
12 KAB. PANGKAJENE DAN
KEPULAUAN 3,757,260,000 1,749,696,406 46.57%
13 KOTA PALOPO 1,530,367,000 600,743,064 39.25%
Sumber : E-RENGGAR
ALOKASI DAK NON FISIK JAMPERSAL BIDANG KESEHATAN PER
KABUPATEN TA 2018 (2)
NO PROV/KAB/KOTA PAGU REALISASI %
14 KAB. LUWU TIMUR 1,000,000,000 474,328,163 47.43%
15 KAB. PINRANG 4,067,980,000 1,238,140,621 30.44%
16 KAB. SINJAI 2,266,438,000 1,594,957,689 70.37%
17 KAB. KEPULAUAN
SELAYAR 2,778,807,000 284,240,981 10.23%
18 KAB. SIDENRENG
RAPPANG 2,765,938,000 531,845,723 19.23%
19 KAB. SOPPENG 1,778,465,000 122,494,000 6.89%
20 KAB. TAKALAR 2,955,540,000 1,344,459,900 45.49%
21 KAB. TANA TORAJA 2,490,698,000 721,823,310 28.98%
22 KAB. WAJO 1,496,145,000 763,864,476 51.06%
23 KOTA PARE-PARE 1,282,847,000 675,823,742 52.68%
24 KOTA MAKASSAR 2,444,438,000 563,168,650 23.04%
25 KAB. TORAJA UTARA 1,845,105,000 1,134,405,652 61.48%
JUMLAH 59,282,465,000 27,196,013,202 45.88%
Sumber : E-RENGGAR
21
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
PROVINSI KABUPATEN / KOTA
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi.
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi.
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 4. Pelayanan kesehatan balita 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
dasar 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes
melitus 10. Pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat 11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis 12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus),
Bersifat promotif dan preventif
JENIS LAYANAN SPM BIDANG KESEHATAN
Kode Dekon Program Menu Dekon Alokasi Dekon 2019
Alokasi Dekon 2020
01
Workshop PIS-PK Terpadu 540,900,000 731,974,000
04 Pembinaan Teknis Program
Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
4,224,939,000 7,383,333,000
ALOKASI ANGGARAN PIS-PK TA 2019 - 2020
Alokasi APBD ?? Integrasi antar program??
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT
KEBIJAKAN PENGANGGARAN
1. Agar penganggaran harus difokuskan pada program
prioritas atau dengan kata lain prinsip penyusunan
anggaran money follow program (mengikuti program
prioritas), bukan money follow function (mengikuti
organisasi)
Pelaksanaan pembangunan secara terintegrasi
dengan sasaran yang jelas
2. To the point dalam penyusunan anggaran
KEBIJAKAN UMUM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BIDANG KESEHATAN
1. Perencanaan dan Penganggaran disusun
berbasis bukti (evidence based)
2. Perencanaan dan Penganggaran harus
disinergikan antara Pusat - Daerah dalam
rangka mengakomodir kebutuhan Daerah
serta memperhatikan Prioritas Nasional.
3. Perencanaan dan penganggaran disusun
secara komprehensif dengan memperhatikan
berbagai sumber dana (APBN dan APBD).
POIN perhatian:
• 12 indikator SPM menjadi indikator kinerja pemerintah daerah, dengan pendekatan PIS-PK untuk
kegiatannya di Kecamatan ke bawah.
• Pendekatan kegiatan dapat masuk ke dalam life cycle yang ada sasarannya misal stunting masuk ke
sasaran pelayanan Bumil dan Pelayanan bayi dalam indikator SPM
• Memulai integrasi dari SPM dan pendekatan disesuaikan dengan umur dan usia siklus dan
memberdayakan dari level posyandu, sampai program (puskesmas).
• Indikator PIS-PK sekarang ditekankan pendekatan keluarga dan cara outreach dan intervensinya.
• Perlu untuk menginventarisir program kesehatan yang ada di daerah, pemda disarankan untuk
membuat SK yang terintegrasi untuk Kab/Kota hanya 1 Tim.
• Agar daerah dapat melaksanakan amanah Rakerkesnas, menjalankan SPM dengan pendekatan PIS-
PK dengan fokus 5 kegiatan (Stunting, TB, Imunisasi, penurunan AKI, AKN dan peningkatan
pencegahan dan pengendalian PTM),