kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keberlanjutan

19
J u r n a l I l m i a h M a h a s i s w a FISIP Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64 Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP 43 Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Putri Chyntia Dewi 1 ,Alamsyah Taher 2 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah Email : [email protected] ABSTRAK Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah saat ini mengalami masalah yakni pencemaran lingkungan.Maka tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui bagaimana kebijakan pemerintah terhadap keberlangsungan ekologis Danau Laut Tawar, serta untuk mengetahuibagaimana upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian Danau Laut Tawar.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kebijakan yang dikemukakan oleh ilmuwan sosial Carl J. Friedrich.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling, yakni 2 orang informan kunci dari pemerintahan dan 8 orang masyarakat. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keberlanjutan ekologis Danau Laut Tawar dengan Paradigma deep ecology sudah tercantum dalam UUD 1945dengan baik, namun bagaimana cara merealisasikan peraturan tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik. Adapun kebijakan pemerintah yakni dengan menetapkan lokasi kawasan konservasi perairan Danau Laut Tawar dan perlindungan serta pelestarian Danau Laut Tawar.Kemudian upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian Danau Laut Tawar sudah dibuat namun belum maksimal dalam sosialisasi peraturannya. Upaya yang dilakukan antara lain yakni sosialisasi peraturan daerah, pemberian sanksi yang terdiri atas, teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan dan melakukan imbal jasa lingkungan. Kata kunci :Kebijakan Pemerintah, Keberlanjutan Ekologis, Danau Laut Tawar

Upload: others

Post on 05-Apr-2022

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

43

Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut

Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Putri Chyntia Dewi1,Alamsyah Taher

2

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah

Email : [email protected]

ABSTRAK

Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah saat ini mengalami masalah yakni

pencemaran lingkungan.Maka tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui

bagaimana kebijakan pemerintah terhadap keberlangsungan ekologis Danau Laut

Tawar, serta untuk mengetahuibagaimana upaya pemerintah dalam menjaga

kelestarian Danau Laut Tawar.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konsep kebijakan yang dikemukakan oleh ilmuwan sosial Carl J. Friedrich.Penelitian

ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposive

sampling, yakni 2 orang informan kunci dari pemerintahan dan 8 orang masyarakat.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam pengelolaan

keberlanjutan ekologis Danau Laut Tawar dengan Paradigma deep ecology sudah

tercantum dalam UUD 1945dengan baik, namun bagaimana cara merealisasikan

peraturan tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik. Adapun kebijakan

pemerintah yakni dengan menetapkan lokasi kawasan konservasi perairan Danau

Laut Tawar dan perlindungan serta pelestarian Danau Laut Tawar.Kemudian upaya

pemerintah dalam menjaga kelestarian Danau Laut Tawar sudah dibuat namun belum

maksimal dalam sosialisasi peraturannya. Upaya yang dilakukan antara lain yakni

sosialisasi peraturan daerah, pemberian sanksi yang terdiri atas, teguran tertulis,

paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan

dan melakukan imbal jasa lingkungan.

Kata kunci :Kebijakan Pemerintah, Keberlanjutan Ekologis, Danau Laut Tawar

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

44

ABSTRACT

Lake Laut Tawar in Central Aceh District is currently experiencing the problem of

environmental pollution. So the purpose of this research is to know how the

government policy towards the ecological sustainability of Lake Laut Tawar, and to

know how government efforts in preserving Lake Laut Tawar. The theory used in this

study is the concept of policy by social scientist Carl J. Friedrich. This research uses

descriptive qualitative method with purposive sampling technique, which helped by

two informants from goverment and eight people of central Aceh. The results of this

study indicate that the government policy in managing the ecological sustainability of

Lake Laut Tawar with deep ecology paradigm is well listed in UUD 1945, but the

implementation of regulationhas not been fully running properly. The government is

determining the conservation area of Lake Laut Tawar and protecting it. And the

government's efforts in preserving Lake Laut Tawar have been arranged but still not

apply maximally in the socialization. Including the socialization of regional

regulations, the provision of punishment consisting of warning, license suspension,

revocation of permission and implementing environmental services.

Keywords: Government Policy, Ecological Sustainability, Lake Laut Tawar

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

45

PENDAHULUAN

Isu lingkungan yang semula merupakan isu pinggiran, dan sering kali hanya

dianggap sebagai isu biasa, saat ini telah menjadi isu yang paling memprihatinkan.

Konferensi internasional tentang lingkungan hidup di Stockholm, Swedia, pada tahun

1972 yang bertemakan “Hanya Satu Bumi”, bertujuan agar negara-negara industri

besar, menaruh perhatian terdapat permasalahan krisis lingkungan yang disebabkan

oleh kegiatan industri mereka (Mukhlis, 2010:20).

Salah satu faktor keterancaman bagi lingkungan hidup menurut ahli hukum

N.H.T. Siahaan dalam bukunya “Hukum Lingkungan Dan Ekologi” (2004 : 56),

adalah kehadiran pembangunan sebagai kebutuhan bagi masyarakat dan bangsa.

Kehadiran pembangunan mungkin tidak akan menyumbang kerusakan tata ekologi

separah yang terjadi sekarang, bila paradigma atas pembangunan itu dilihat sebagai

hubungan yang tidak bertolak belakang dengan persoalan lingkungan. Akan tetapi,

justru pembangunan ditafsirkan sebagai tujuan dari segalanya karena kecenderungan

pembangunan itu dapat menyelesaikan kemiskinan, keterbelakangan dan masalah-

masalah sosial ekonomi lainnya.

Kabupaten Aceh Tengah memiliki sebuah Danau, Danau tersebut dinamakan

dengan Danau Laut Tawar.Biasanya orang setempat menyebutnya dengan Danau

LutTawar.Keindahan alam menjadikan Danau Laut Tawar sebagai tempat yang

banyak menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negri. Selain itu Danau Laut

Tawar juga memiliki peran penting dalam pengendalian keseimbangan air khusus

untuk Kota Takengon dan menjadi sumber air untuk Kabupaten Bener Meriah,

Kabupaten Bireun, Kabupaten Aceh Utara. Hal ini didukung dari pernyataan Bapak

Nasaruddin selaku Bupati Aceh Tengah ketika memberi sambutan dihadapan peserta

Rakerwil Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki) ke-6 se

Aceh di Takengon, sabtu, 26 Maret 2016. “ Dari Danau Laut Tawar mengalir sungai

Peusangan sampai ke Aceh Utara, sehingga selama ini menjadi sumber air utama

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

46

industri vital di kawasan Aceh Utara dan Lhokseumawe, tidak hanya industri vital, air

yang mengalir dari Danau Laut Tawar juga menjadi sumber air minum bagi

masyarakat pesisir utara Aceh”.

Eksistensi Danau Laut Tawar sebagai tower air raksasa sekaligus sumber air

permukaan untuk beberapa wilayah di Provinsi Aceh mulai

mengkhawatirkan.Disadari atau tidak, tekanan penduduk terhadap kebutuhan lahan,

lapangan kerja dan permukiman, secara perlahan telah mengubah karakteristik

ekosistem danau maupun daerah tangkapan air di sekitarnya.Hal ini dapat dicermati

dari makin menurunnya debit air, berkurangnya biota danau, terjadinya sedimentasi

dan menurunnya kualitas air.Bagaimana dengan tanggung jawab kabupaten/kota yang

mendapat manfaat dari kelestarian fungsi kawasan sumber air, padahal selama ini

belum terlihat kontribusi strategis kabupaten/kota yang bersifat langsung untuk

menjaga kelestarian sumber air, khususnya Danau Laut Tawar. Sesuai dengan pasal 4

ayat (2) Qanun Provinsi NAD Nomor 8 Tahun 2004 Tentang Perlindungan,

Pemeliharaan dan Rehabilitasi Kawasan Sumber Air disebutkan: “Pemerintah

kabupaten/kota yang mendapat manfaat dari kelestarian fungsi kawasan sumber air

dan atau memanfaatkan air untuk kepentingan umum yang menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan tidak dapat dikenakan pajak atau retribusi,

berkewajiban untuk turut serta dalam upaya perlindungan, pemeliharaan, dan

rehabilitasi kawasan sumber air walaupun kawasan sumber air itu berada di

kabupaten/kota lain.”

Banyaknya pencemaran yang saat ini terjadi di Danau Laut Tawar dalam garis

besarnya terdapat empat faktor yang sangat mempengaruhi kondisi lingkungan Danau

Laut Tawar yakni : turunnya permukaan air danau, introduksi atau masuknya spesies

asing, perikanan yang destruktif, dan pencemaran air. Pencemaran yang terjadi di

perairan danau bersumber dari limbah perumahan, pertanian, hotel/

restoran.Budidaya ikan dengan Karamba Jaring Apung (KJA) di perairan danau juga

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

47

dapat berpotensi mencemarkan perairan karena pemberian makanan yang berlebihan

(over feeding). Pengembangan usaha budidaya ikan dengan intensitas pemberian

pakan buatan yang tinggi tanpa diiringi dengan manajemen kualitas air yang baik

akan berdampak buruk pada kondisi air danau dan seterusnya memberi dampak

negatif terhadap populasi ikan di danau. (Muchlisin et al. 2009).

Isu tentang fenomena turunnya permukaan air DLT telah lama didengungkan

dan ditulis dibeberapa media massa lokal, namun tidak ada data dan kajian yang

akurat seberapa dalam air danau turun setiap tahunnya. Secara kasat mata terlihat

bahwa air DLT telah kurun lebih dari 1 meter bahkan dibeberapa lokasi hampir

mencapai dua meter. Turunnya air DLT kemungkinan disebabkan oleh kerusakan

hutan (deforestasi) di daerah tangkapan air danau dan pemanasan global. Kerusakan

hutan akibat penebangan baik yang bersifat legal maupun ilegal memberikan

pengaruh yang buruk terhadap lingkungan terutama perairan. Secara umum

kerusakan hutan Aceh diprediksi telah mencapai 80% lebih.Data terakhir dari

Grenomics, seluas 200.000 ha hutan Aceh rusak selama kurun tiga tahun terakhir

(Serambi Indonesia, 26 Oktober 2009).

Pada saat ini permasalahan yang nyata bahwa Danau Laut Tawar mengalami

masalah besar dimana terjadi penimbunan di sempadan danau, yang berdampak

terhadap menyusutnya luas danau tersebut. Masalah lainnya seperti menyusutnya

debit air Danau Laut Tawar, pengeboman ikan, menangkap ikan dengan

menggunakan bahan kimia, banyaknya terdapat sampah didasar Danau Laut Tawar

dan pencemaran limbah rumah tangga.

TINJAUAN PUSTAKA

- Pengertian Kebijakan

Carl J. Friedrich (1981) dalam Ali Faried (2012:14), merumuskan kebijakan

sebagai bentuk tindakan yang dibuat oleh seseorang, kelompok atau pemerintah

dalam suatu kesempatan dan tantangan lingkungan di mana kebijakan diajukan untuk

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

48

digunakan guna menanggulangi kesulitan atau permasalahan yang terjadi dalam

usaha mencapai tujuan atau merealisasikan program atau tujuan yang dikehendaki.

Rose (1969) berpendapat bahwa kebijakan adalah serangkaian kegiatan yang

sedikit banyak berhubungan beserta konsekuensi-konsekuensinya bagi mereka yang

bersangkutan, bukan keputusan yang berdiri sendiri. Kebijakan adalah prinsip atau

cara bertindak yang dipilih untuk mengarahkan pengambilan keputusan. Menurut

Suharto (2008:7), kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip

untuk mengarahkan cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam

mencapai tujuan tertentu. (Rose dalam Wibawa Samodra 2011:2).

Berdasarkan pendapat berbagai ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kebijakan adalah tindakan-tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan atau

tidak dilakukan oleh seseorang, suatu kelompok atau pemerintah yang di dalamnya

terdapat unsur keputusan berupa upaya pemilihan diantara berbagai alternatif yang

ada guna mencapai maksud dan tujuan tertentu.

- Pengertian Kebijakan Publik

Pengertian publik dalam rangkaian kata public policy memiliki tiga konotasi,

yaitu pemerintah, masyarakat, dan umum.Hal ini dapat dilihat dalam dimensi subjek,

objek, dan lingkungan dari kebijakan.Dalam dimensi subjek, kebijakan publik adalah

kebijakan dari pemerintah, sehingga salah satu ciri kebijakan adalah “what

government do or not to do.”Kebijakan dari pemerintahlah yang dapat dianggap

sebagai kebijakan yang resmi, sehingga mempunyai kewenangan yang dapat

memaksa masyarakat untuk mematuhinya.

James Anderson dan kawan-kawan melihat kebijakan publik dalam hubungan

strategi pokok kehidupan suatu negara atau Garis Besar Haluan Negara. Ia

menyebutkan bahwa kebijakan publik Amerika sebagai kebijakan ekonomi Amerika,

Kebijakan publik Saudi Arabia sebagai kebijakan perminyakan, kebijakan publik

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

49

Eropa Barat sebagai kebijakan pertanian Eropa Barat dan sebagainya. Menurutnya,

sekalipun tujuan dari tindakan pemerintah tidak mudah dirumuskan dan tidak selalu

sama, secara umum kebijakan publiknya selalu menunjukkan ciri tertentu dari

berbagai kegiatan pemerintah (Anderson, et. All., 1984: 2-3).

1) Public policy is purposive, goal-oriented behavior rather than random

or chance behavior. Setiap kebijakan harus ada tujuannya. Artinya,

pembuatan suatu kebijakan tidak boleh sekedar asal buat atau karena

kebetulan ada kesempatan membuatnya. Tanpa ada tujuan tidak perlu

ada kebijakan.

2) Public policy consist of courses of action-rather than separate,dicrete

decision, or actions-performed by government officials. Artinya, suatu

kebijakan tidak berdiri sendiri, terpisah dari kebijakan yang lain.

Namun, ia berkaitan dengan berbagai kebijakan dalam masyarakat,

dan berorientasi pada implementasi, interpretasi, dan penegakan

hukum.

3) Policy is whaat government do-not what they say will do or what they

intend to do. Kebijakan adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah,

bukan apa yang masih ingin atau dikehendaki untuk dilakukan

pemerintah.

4) Public policy may either negative or positive. Kebijakan dapat

berbentuk negatif atau melarang dan juga dapat berupa pengarahan

untuk melaksanakan atau menganjurkan.

5) Public policy is based on law and is authoritative. Kebijakan harus

berdasarkan hukum, sehingga mempunyai kewenangan untuk

memaksa masyarakat mengikutinya.

- Teori Kebijakan dalam konsep deep ecology

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

50

Sony keraf menyatakan bahwa deep ecology bisa dijelaskan dalam teori

kebijakan, yakni cara pandang yang tidak semata-mata diarahkan pada individu tetapi

gerakan lingkungan diarahkan pada memengaruhi dan menjiwai setiap kebijakan

publik tentang lingkungan. Bisa dinyatakan bahwa perjuangan ekologi melalui the

deep ecology tidak sedikit diupayakan melalui saluran-saluran politik.Baik

memanfaatkan kekuatan partai politik yang berkuasa maupun memengaruhi

dikeluarkan/tidaknya undang-undang yang menyangkut sumber daya alam dan

lingkungan.Karena itu, gerakan lingkungan ini tidak berhenti dalam status sebagai

wacana saja, melainkan terlibat dalam tindakan-tindakan praksis.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Danau Laut Tawar, berfokus pada

kecamatan Lut Tawar.Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin

melakukan penelitian tentang Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan

Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar. Hal ini dikarenakan di kecamatan Lut

Tawar permukiman masyarakat sangat dekat dengan danau, kemudian masyarakat

masih bergantung kepada danau dan aliran sungainya. Permasalahan yang timbul saat

ini adalah penimbunan di sempadan danau, pengemboman ikan, menangkap ikan

dengan menggunakan bahan kimia, terdapatnya banyak sampah di dasar danau dan

pencemaran limbah rumah tangga.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

deskriptif kualitatif.Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bertujuan

memberikan gambaran secara jelas dan sistematis terkait dengan objek yang diteliti

dengan memberikan informasi dan data yang valid terkait dengan data dan fenomena

yang ada dilapangan. Hal ini juga sesuai dengan penjelasan Nasir (1985:54), bahwa

metode deskriptif adalah metode dalam meneliti suatu kondisi atau peristiwa pada

masa sekarang ini yang bertujuan untuk membuat deskriptif atau lukisan secara

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

51

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki.

Data menurut asal sumbernya dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diproleh langsung dari objek yang akan diteliti

(Bagong Suyanto dan Sutinah, 2005:55). Dengan demikian peneliti dapat

memperoleh hasil yang sebenarnya dari objek yang diteliti melalui informan dan

pihak-pihak terkait. Data primer dalam penelitian ini diproleh dari hasil wawancara

secara mendalam dengan subjek penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diproleh dari lembaga atau institusi tertentu

(Bagong Suyanto dan Sutinah, 2005:55).Data diperoleh sebagai pendukung hasil

penelitian, sumber data sekunder diperoleh dari catatan, literatur, artikel dan tulisan

ilmiah yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Adapun permasalahan penelitian ini dijelaskan melalui konsep kebijakan Carl J.

Friedrich (1981) dalam Ali Faried (2012:14), merumuskan kebijakan sebagai bentuk

tindakan yang dibuat oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu

kesempatan dan tantangan lingkungan di mana kebijakan diajukan untuk digunakan

guna menanggulangi kesulitan atau permasalahan yang terjadi dalam usaha mencapai

tujuan atau merealisasikan program atau tujuan yang dikehendaki.

- Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis

Danau Laut Tawar

Pada dasarnya kebijakan publik adalah kebijakan dari pemerintah, sehingga

salah satu ciri kebijakan adalah “what government do or not to do.”Kebijakan dari

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

52

pemerintahlah yang dapat dianggap sebagai kebijakan yang resmi, sehingga

mempunyai kewenangan yang dapat memaksa masyarakat untuk mematuhinya.

Pada masa kolonial, Hurgronje melaporkan bahwa Danau Laut Tawar

memberikan andil yang cukup besar.Kampung-kampung dibangun tidak jauh dari

danau juga tidak terlalu berdekatan dengan pinggirnya. Penduduk kampung di sekitar

danau tidak menggunakan air danau, kecuali kampung Takengon, tidak menggunakan

air yang mengalir dari sungai besar dan kecil (arul) sesudah sebagiannya

dimanfaatkan untuk mengairi sawah. Tidak jauh dari tepi danau, mereka gali sumur-

sumur untuk keperluan air minum dan keperluan sehari-hari lainnya, karena mereka

tahu bahwa sungai dan alur itu sering dikotori oleh hewan dan manusia itu sendiri.

(Suryo Agung 2012:31).

Dewasa ini petumbuhan penduduk sangat meningkat namun lahan sangat

terbatas.Masyarakat yang terjepit kehidupan secara langsung makin membutuhkan

lahan yang luas untuk bertahan hidup, baik itu bertani, membuat kerambak dan

bermukim. Semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula pencemaran yang

akan terjadi. Sebab, masyarakat yang bermukim akan terus menerus mendekati

sempadan danau untuk melakukan berbagai aktivitas. Misalnya, bertani, berternak,

mencuci dan mandi.Hampir semua kegiatan dilakukan di Sempadan

Danau.Mengakibatkan air danau terkontaminasi oleh limbah rumah tangga, seperti

detergen untuk mencuci yang dapat membuat tumbuhan eceng gondok tumbuh

dengan subur.

Berbeda halnya dengan zaman dahulu, dimana penduduk belum terlalu banyak

sehingga pencemaran belum terjadi.Masyarakat hanya memanfaatkan Danau untuk

menangkap ikan saja dengan menggunakan alat tradisional. Oleh karena itu, sangat

diperlukan kebijakan-kebijakan yang dapat menjaga keberlanjutan ekologis serta

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

53

melestarikan Danau Laut Tawar kabupaten Aceh Tengah karena mayoritas hidup

masyarakat sangat bergantung pada Danau Laut Tawar Takengon.

Adapun kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keberlanjutan ekologis

Danau Laut Tawar antara lain :

a. Penetapan Lokasi Kawasan Konservasi Perairan Danau Laut Tawar

Kawasan konservasi perairan Danau Laut Tawar salah satunya bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan konservasi.Danau

Laut Tawar merupakan sumber mata pencaharian bagi masyarakat nelayan di sekitar

kawasan Danau Laut Tawar yang harus dipertahankan keberlanjutannya.

Penetapan kawasan konservasi perairan dilakukan untuk mencapai sasaran

pemanfaatan berkelanjutan sumber daya ikan dan ekosistemnya, serta jasa lingkungan

yang ada didalamnya, dengan tetap menjaga kearifan lokal yang ada, sehingga dapat

menjamin ketersediaan, kesinambungan dan peningkatan kualitas nilai serta

keanekaragamannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di

sekitar kawasan konservasi peraian.

Setiap kebijakan harus ada tujuannya.Artinya, pembuatan suatu kebijakan

tidak boleh sekedar asal buat atau karena kebetulan ada kesempatan

membuatnya.Tanpa ada tujuan tidak perlu ada kebijakan. Hal ini sejalan dengan

peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah tentang Kawasan Konservasi yang

memiliki beberapa tujuan yakni sebagai berikut :

a. Melindungi dan melestarikan sumber daya ikan serta tipe-tipe

ekosistem penting diperairan untuk menjamin keberlanjutan fungsi

ekologisnya.

b. Mewujudkan pemanfaatan sumber daya ikan dan ekosistemnya serta

jasa lingkungan secara berkelanjutan.

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

54

c. Melestarikan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya ikan

didalam dan/atau di sekitar kawasan konservasi perairan dan

d. Meningkatkan kesejahteran masyarakat di sekitar kawasan konservasi

perairan.

Dalam teori kebijakan deep ecology, bumi dilihat sebagai hak milik

(property), sebagaimana halnya manusia dengan budak-budaknya pada zaman

primitif.Akan tetapi, seperti komunitas manusia, bumi dengan segala isinya adalah

subjek moral. Oleh karena itu, ia bukan objek dan alat yang bisa digunakan sesuka

hati sebab bumi memiliki keterbatasan sama dengan manusia. Dengan demikian,

bumi harus dihargai bernilai pada dirinya sendiri.Etika ini diperluas keluar batas

komunitas agar mencakup pula tanah, air, tumbuh-tumbuhan, binatang atau secara

kolektif di bumi.

b. Perlindungan dan Pelestarian Danau Laut Tawar

Kebijakan adalah keputusan yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga yang

berwenang untuk memecahkan masalah atau mewujudkan tujuan yang diinginkan

masyarakat.Dalam penelitian ini kebijakan pemerintah sangat mempunyai peranan

penting terhadap keberlangsungan ekologis Danau Laut Tawar.Dengan adanya

kebijakan yang mengutamakan nasib lingkungan maka kelestarian Danau Laut Tawar

dapat terjaga dengan baik.

Pada dasarnya Melestarikan fungsi air sangat perlu dilakukan, pengelolaan

kualitas air dan pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan

memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan

ekologis.

Air merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan

hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengelolaan kualitas air

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

55

adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai

peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya.

- Upaya Pemerintah dalam Menjaga Kelestarian Danau Laut Tawar

a. Sosialisasi Peraturan Daerah

Menurut Suharto (2008:7), kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat

prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara bertindak yang dibuat secara terencana dan

konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.

Hasil penelitian terkait dengan sosialisasi peraturan daerah mengungkapkan

ketidak konsistenan pemerintah dalam mensosialisasikan peraturan.Dibuktikan dari

pernyataan masyarakat yang masih terdengar asing mendengarkan tentang adanya

peraturan tersebut.

Kebijakan adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah, bukan apa yang masih

ingin atau dikehendaki untuk dilakukan pemerintah. Berdasarkan konsep tersebut,

ketika peraturan telah di sah kan, maka sudah pasti program itu harus terlaksana.

Bukan lagi menunggu untuk di konfirmasi atau di inginkan terjadi.

b. Penerapan Sanksi Sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Kebijakan dapat berbentuk negatif atau melarang dan juga dapat berupa

pengarahan untuk melaksanakan atau menganjurkan.Pada dasarnya penerapan sanksi

merupakan hal yang positif bagi pembuat sanksi dikarenakan dapat membuat

seseorang yang mendapatkan harus menerima sanksi tersebut. Dalam hal lain sanksi

juga dapat menjadi hal yang negatif bagi penerimanya.

Kebijakan harus berdasarkan hukum, sehingga mempunyai kewenangan untuk

memaksa masyarakat mengikutinya.Sejalan dengan permasalahan yang ada pada

penelitian ini pemberian sanksi seharusnya memberikan efek jera kepada para pelaku

pencemaran lingkungan.Hukum telah mengatur Sanksi administratif yang didapatkan

bagi pelaku yakni terdiri dari; teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

56

lingkungan atau pencabutan izin lingkungan.

Namun bagi pihak pembuat sanksi, ada baiknya telah memsosialisasikan

peraturan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap masyarakat.Sosialisasi

tentang ijin untuk mendirikan usaha di pinggiran Danau Laut Tawar seharusnya

dilaksanakan jauh-jauh hari, agar semua memahami pentingnya menjaga keslestarian

Danau Laut Tawar.

c. Melakukan Imbal Jasa Lingkungan

Ada beberapa pengertian yang mendefinisikan tentang jasa lingkungan, salah

satunya menurut Sriyanto (2007) dalam Suprayitno (2008:1) jasa lingkungan

didefinisikan sebagai jasa yang diberikan oleh fungsi ekosistem alam maupun buatan

yang nilai dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung

oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka membantu memelihara

dan/atau meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat dalam

mewujudkan pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan.

Evaluasi digunakan untuk mempelajari tentang hasil yang diperoleh dalam

suatu program untuk dikaitkan dalam pelaksanaannya, mengendalikan tingkah laku

dari orang-orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program, dan

mempengaruhi respon dari mereka yang berada diluar lingkungan politik.Evaluasi

tidak saja berguna menjustifikasikan kegunaan dari program yang sedang berjalan,

tetapi juga untuk melihat kegunaan program dan inisiatif baru.

Hasil penelitian ini terkait tentang upaya pemerintah, ternyata memunculkan

upaya yang baru.Hal ini dilihat dari evaluasi kebijakan seperti yang telah dijelaskan

diatas.Menimbang setelah pelaksaan program, harus di tambahkan tentang peraturan

Imbal Jasa Lingkungan melihat kondisi Danau Laut Tawar yang sudah kritis saat ini.

Sehingga dapat dikaitkan dengan konsep evaluasi kebijakan yakni tahap

terakhir dalam proses kebijakan adalah evaluasi kebijakan. Secara singkat evaluasi

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

57

kebijakan dapat dirumuskan sebagai penilaian terhadap kebijakan yang telah

dijalankan.Hal yang dinilai adalah isi, implementasi, maupun dampak. (Pasolong,

2011:60)

Secara keseluruhan hasil penelitian ini dapat di jelaskan dengan teori

kebijakan menurut Carl J. Friedrich (1981) dalam Ali Faried (2012:14), bahwa

kebijakan sebagai bentuk tindakan yang dibuat oleh seseorang, kelompok atau

pemerintah dalam suatu kesempatan dan tantangan lingkungan di mana kebijakan

diajukan untuk digunakan guna menanggulangi kesulitan atau permasalahan yang

terjadi dalam usaha mencapai tujuan atau merealisasikan program atau tujuan yang

dikehendaki.

Dalam hal ini peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah semata-mata

digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam peraturan pemerintah

Paradigma deep ecology sudah tercantum dengan baik, namun bagaimana cara

merealisasikan peraturan tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik.

Gordon (1986) dalam Pasolong (2011:60), mengatakan bahwa “implementasi

berkenaan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan pada realisasi program”. Dalam

hal ini administrator mengatur cara untuk mengorganisir, menginterprestasikan, dan

menerapkan kebijakan yang telah diseleksi atau dengan kata lain implementasi

merupakan tahap realisasi tujuan-tujuan program. Dalam hal ini yang perlu

diperhatikan adalah persiapan implementasi, yaitu memikirkan dan menghitung

secara matang berbagai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan, termasuk

hambatan atau peluang-peluang yang ada dan kemampuan organisasi yang diserahi

tugas melaksanakan program.

Oleh sebab itu pencemaran lingkungan di Danau Laut Tawar saat ini masih

terjadi.Salah satu penyebab tidak terealisasinya peraturan pemerintah tersebut adalah

karena sosialisasi peraturan tentang konservasi lingkungan maupun sanksi-sanksi

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

58

terhadap pelanggar tidak optimal diinformasikan oleh pemerintah maupun aparat

gampong kepada masyarakat.

Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah perlu lebih serius dan konsisten

menjalankan kebijakan-kebijakan yang sudah ada seperti Penetapan Lokasi Kawasan

Konservasi Perairan serta Perlindungan dan Pelestarian Danau Laut Tawar. Agar

tercipta keberlangsungan ekologis dan kelestarian Danau Laut Tawar Kabupaten

Aceh Tengah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Dalam peraturan pemerintah Paradigma deep ecology sudah tercantum dengan

baik, namun bagaimana cara merealisasikan peraturan tersebut belum sepenuhnya

dijalankan dengan baik.

1. Adapun kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keberlanjutan ekologis

Danau Laut Tawar antara lain :

a) Penetapan Lokasi Kawasan Konservasi Perairan Danau Laut Tawar

Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Tengah Nomor 5 Tahun 1999

Tentang Pengelolaan Danau Laut Tawar Dan Sumber Daya Hayati Perikanan

b) Perlindungan dan Pelestarian Danau Laut Tawar

Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air.

2. Adapun Upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian Danau Laut Tawar

antara lain :

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

59

a) Sosialisasi Peraturan Daerah, Sosialisasi Peraturan daerah dilakukan agar

semua elemen masyarakat mengetahui adanya hukum yang mengatur

tentang Danau Laut Tawar.

b) Penerapan Sanksi Sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Sanksi

administratif terdiri dari ; teguran tertulis, paksaan pemerintah,

pembekuan izin lingkungan atau pencabutan izin lingkungan.

c) Melakukan Imbal Jasa Lingkungan, Imbal jasa lingkungan atau Payment

for Ecosystem Services adalah instrumen berbasiskan pasar untuk tujuan

konservasi, berdasarkan prinsip bahwa siapa yang mendapatkan manfaat

dari jasa lingkungan, harus membayar untuk keberlanjutan penyediaan

jasa lingkungan, dan siapa yang menghasilkan jasa tersebut harus

dikompensasi.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abidin, Zainal Said. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka

Cipta.

Akhadi, Mukhlis. 2010. Isu Lingkungan Hidup. Jakarta: Graha Ilmu.

Bethan, Syamsuharya. 2008. Penerapan Prinsip Hukum Pelestarian Fungsi

Lingkungan Hidup Dalam Aktivitas Industri Nasional. Bandung: PT.

Alumni.

Djamin, Djanus. 2007. Pengawasan dan pelaksanaan undang-undang lingkungan

hidup. Jakarta : Yayasan Obor Kencana.

Darmono.2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran.Jakarta : Universitas Indonesia.

Irwan, Djamal. 2010. Prinsip-prinsip Ekologi. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

60

Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Imam Supardi. 1994. Lingkungan Hidup dan kelestariannya. Bandung: Penerbit

Alumni.

Keraf, Sony. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta : Kompas.

Nasir, Mohd. 1985. Metode Penelitian. Cet I. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung:Alfabeta.

Siahaan, N.H.T. 2004.Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta:

Erlangga.

Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Dwi. 2008. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Salim, E. 1930.Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: PT.Intermasa.

Suharto, Edi. 2008. Kebijakan sosial sebagai kebijakan publik. Bandung: Alfabeta.

Setyantoro, Suryo Agung. 2012. Nelayan Depik di Dataran Tinggi Tanoh Gayo.

Banda Aceh : BPSNT Banda Aceh.

Setiawan, Taufiqurrahman dan Ketut. 2011. Merangkai Identitas Gayo. Jakarta :

Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Tjandra, Riawan. 2006. Hukum Keuangan Negara. Jakarta: Grasindo.

Wibawa, Samodra. 2011. Kebijakan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Winarno, Budi. 2002. Kebijakan publik, teori dan proses. (Edisi Revisi). Yogyakarta:

Media presindo.

Sumber Internet

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

61

http://lintasgayo.co/2016/12/08/danau-laut-tawar-tower-air-raksasa-yang-kesepian,

diakses tanggal 27 Desember 2016

Iriadi Ridwan, Riani Etty, Pramudya N Bambang. dan Fahrudin Achmad. 2015.

Evaluasi Pengendalian Pencemaran Di Perairan Danau Laut Tawar Di

Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian.Institut Pertanian

Bogor.http://limnotek.or.id/index.php/limnotek/article/download/32/22.

Diakses 27 Desember 2016.

Muchlisin, Z.A., Siti Azizah M. N, Edi Rudi dan Nur Fadli. 2009. Danau Laut Tawar

dan permasalahannya.http://winbathin.blogspot.com/2009. Accessed Aug 6,

2017

Prasetiyo, Budi Agung . 2013. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas Dalam

Pelestarian Fungsi Lingkungan Pemanfaatan Sumber Energi Minyak Bumi.

Skripsi.http://fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/Agung. Banyumas:

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Sudirman Banyumas. Diakses 5

September 2016.

Sumber Skripsi

Nurmasyitah. 2015. Kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam Penerapan

Gampong Syariat (Suatu penelitian di Gampong Beurawe dan Lambaro

Skep).Skripsi. Banda Aceh : Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Syiah Kuala.

Sumber Perundang-Undangan/Peraturan Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Tengah Nomor 5 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Danau Laut Tawar Dan Sumber Daya Hayati Perikanan

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup