kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keberlanjutan
TRANSCRIPT
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
43
Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut
Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.
Putri Chyntia Dewi1,Alamsyah Taher
2
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah
Email : [email protected]
ABSTRAK
Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah saat ini mengalami masalah yakni
pencemaran lingkungan.Maka tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui
bagaimana kebijakan pemerintah terhadap keberlangsungan ekologis Danau Laut
Tawar, serta untuk mengetahuibagaimana upaya pemerintah dalam menjaga
kelestarian Danau Laut Tawar.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
konsep kebijakan yang dikemukakan oleh ilmuwan sosial Carl J. Friedrich.Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposive
sampling, yakni 2 orang informan kunci dari pemerintahan dan 8 orang masyarakat.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam pengelolaan
keberlanjutan ekologis Danau Laut Tawar dengan Paradigma deep ecology sudah
tercantum dalam UUD 1945dengan baik, namun bagaimana cara merealisasikan
peraturan tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik. Adapun kebijakan
pemerintah yakni dengan menetapkan lokasi kawasan konservasi perairan Danau
Laut Tawar dan perlindungan serta pelestarian Danau Laut Tawar.Kemudian upaya
pemerintah dalam menjaga kelestarian Danau Laut Tawar sudah dibuat namun belum
maksimal dalam sosialisasi peraturannya. Upaya yang dilakukan antara lain yakni
sosialisasi peraturan daerah, pemberian sanksi yang terdiri atas, teguran tertulis,
paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan
dan melakukan imbal jasa lingkungan.
Kata kunci :Kebijakan Pemerintah, Keberlanjutan Ekologis, Danau Laut Tawar
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
44
ABSTRACT
Lake Laut Tawar in Central Aceh District is currently experiencing the problem of
environmental pollution. So the purpose of this research is to know how the
government policy towards the ecological sustainability of Lake Laut Tawar, and to
know how government efforts in preserving Lake Laut Tawar. The theory used in this
study is the concept of policy by social scientist Carl J. Friedrich. This research uses
descriptive qualitative method with purposive sampling technique, which helped by
two informants from goverment and eight people of central Aceh. The results of this
study indicate that the government policy in managing the ecological sustainability of
Lake Laut Tawar with deep ecology paradigm is well listed in UUD 1945, but the
implementation of regulationhas not been fully running properly. The government is
determining the conservation area of Lake Laut Tawar and protecting it. And the
government's efforts in preserving Lake Laut Tawar have been arranged but still not
apply maximally in the socialization. Including the socialization of regional
regulations, the provision of punishment consisting of warning, license suspension,
revocation of permission and implementing environmental services.
Keywords: Government Policy, Ecological Sustainability, Lake Laut Tawar
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
45
PENDAHULUAN
Isu lingkungan yang semula merupakan isu pinggiran, dan sering kali hanya
dianggap sebagai isu biasa, saat ini telah menjadi isu yang paling memprihatinkan.
Konferensi internasional tentang lingkungan hidup di Stockholm, Swedia, pada tahun
1972 yang bertemakan “Hanya Satu Bumi”, bertujuan agar negara-negara industri
besar, menaruh perhatian terdapat permasalahan krisis lingkungan yang disebabkan
oleh kegiatan industri mereka (Mukhlis, 2010:20).
Salah satu faktor keterancaman bagi lingkungan hidup menurut ahli hukum
N.H.T. Siahaan dalam bukunya “Hukum Lingkungan Dan Ekologi” (2004 : 56),
adalah kehadiran pembangunan sebagai kebutuhan bagi masyarakat dan bangsa.
Kehadiran pembangunan mungkin tidak akan menyumbang kerusakan tata ekologi
separah yang terjadi sekarang, bila paradigma atas pembangunan itu dilihat sebagai
hubungan yang tidak bertolak belakang dengan persoalan lingkungan. Akan tetapi,
justru pembangunan ditafsirkan sebagai tujuan dari segalanya karena kecenderungan
pembangunan itu dapat menyelesaikan kemiskinan, keterbelakangan dan masalah-
masalah sosial ekonomi lainnya.
Kabupaten Aceh Tengah memiliki sebuah Danau, Danau tersebut dinamakan
dengan Danau Laut Tawar.Biasanya orang setempat menyebutnya dengan Danau
LutTawar.Keindahan alam menjadikan Danau Laut Tawar sebagai tempat yang
banyak menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negri. Selain itu Danau Laut
Tawar juga memiliki peran penting dalam pengendalian keseimbangan air khusus
untuk Kota Takengon dan menjadi sumber air untuk Kabupaten Bener Meriah,
Kabupaten Bireun, Kabupaten Aceh Utara. Hal ini didukung dari pernyataan Bapak
Nasaruddin selaku Bupati Aceh Tengah ketika memberi sambutan dihadapan peserta
Rakerwil Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki) ke-6 se
Aceh di Takengon, sabtu, 26 Maret 2016. “ Dari Danau Laut Tawar mengalir sungai
Peusangan sampai ke Aceh Utara, sehingga selama ini menjadi sumber air utama
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
46
industri vital di kawasan Aceh Utara dan Lhokseumawe, tidak hanya industri vital, air
yang mengalir dari Danau Laut Tawar juga menjadi sumber air minum bagi
masyarakat pesisir utara Aceh”.
Eksistensi Danau Laut Tawar sebagai tower air raksasa sekaligus sumber air
permukaan untuk beberapa wilayah di Provinsi Aceh mulai
mengkhawatirkan.Disadari atau tidak, tekanan penduduk terhadap kebutuhan lahan,
lapangan kerja dan permukiman, secara perlahan telah mengubah karakteristik
ekosistem danau maupun daerah tangkapan air di sekitarnya.Hal ini dapat dicermati
dari makin menurunnya debit air, berkurangnya biota danau, terjadinya sedimentasi
dan menurunnya kualitas air.Bagaimana dengan tanggung jawab kabupaten/kota yang
mendapat manfaat dari kelestarian fungsi kawasan sumber air, padahal selama ini
belum terlihat kontribusi strategis kabupaten/kota yang bersifat langsung untuk
menjaga kelestarian sumber air, khususnya Danau Laut Tawar. Sesuai dengan pasal 4
ayat (2) Qanun Provinsi NAD Nomor 8 Tahun 2004 Tentang Perlindungan,
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Kawasan Sumber Air disebutkan: “Pemerintah
kabupaten/kota yang mendapat manfaat dari kelestarian fungsi kawasan sumber air
dan atau memanfaatkan air untuk kepentingan umum yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan tidak dapat dikenakan pajak atau retribusi,
berkewajiban untuk turut serta dalam upaya perlindungan, pemeliharaan, dan
rehabilitasi kawasan sumber air walaupun kawasan sumber air itu berada di
kabupaten/kota lain.”
Banyaknya pencemaran yang saat ini terjadi di Danau Laut Tawar dalam garis
besarnya terdapat empat faktor yang sangat mempengaruhi kondisi lingkungan Danau
Laut Tawar yakni : turunnya permukaan air danau, introduksi atau masuknya spesies
asing, perikanan yang destruktif, dan pencemaran air. Pencemaran yang terjadi di
perairan danau bersumber dari limbah perumahan, pertanian, hotel/
restoran.Budidaya ikan dengan Karamba Jaring Apung (KJA) di perairan danau juga
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
47
dapat berpotensi mencemarkan perairan karena pemberian makanan yang berlebihan
(over feeding). Pengembangan usaha budidaya ikan dengan intensitas pemberian
pakan buatan yang tinggi tanpa diiringi dengan manajemen kualitas air yang baik
akan berdampak buruk pada kondisi air danau dan seterusnya memberi dampak
negatif terhadap populasi ikan di danau. (Muchlisin et al. 2009).
Isu tentang fenomena turunnya permukaan air DLT telah lama didengungkan
dan ditulis dibeberapa media massa lokal, namun tidak ada data dan kajian yang
akurat seberapa dalam air danau turun setiap tahunnya. Secara kasat mata terlihat
bahwa air DLT telah kurun lebih dari 1 meter bahkan dibeberapa lokasi hampir
mencapai dua meter. Turunnya air DLT kemungkinan disebabkan oleh kerusakan
hutan (deforestasi) di daerah tangkapan air danau dan pemanasan global. Kerusakan
hutan akibat penebangan baik yang bersifat legal maupun ilegal memberikan
pengaruh yang buruk terhadap lingkungan terutama perairan. Secara umum
kerusakan hutan Aceh diprediksi telah mencapai 80% lebih.Data terakhir dari
Grenomics, seluas 200.000 ha hutan Aceh rusak selama kurun tiga tahun terakhir
(Serambi Indonesia, 26 Oktober 2009).
Pada saat ini permasalahan yang nyata bahwa Danau Laut Tawar mengalami
masalah besar dimana terjadi penimbunan di sempadan danau, yang berdampak
terhadap menyusutnya luas danau tersebut. Masalah lainnya seperti menyusutnya
debit air Danau Laut Tawar, pengeboman ikan, menangkap ikan dengan
menggunakan bahan kimia, banyaknya terdapat sampah didasar Danau Laut Tawar
dan pencemaran limbah rumah tangga.
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Kebijakan
Carl J. Friedrich (1981) dalam Ali Faried (2012:14), merumuskan kebijakan
sebagai bentuk tindakan yang dibuat oleh seseorang, kelompok atau pemerintah
dalam suatu kesempatan dan tantangan lingkungan di mana kebijakan diajukan untuk
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
48
digunakan guna menanggulangi kesulitan atau permasalahan yang terjadi dalam
usaha mencapai tujuan atau merealisasikan program atau tujuan yang dikehendaki.
Rose (1969) berpendapat bahwa kebijakan adalah serangkaian kegiatan yang
sedikit banyak berhubungan beserta konsekuensi-konsekuensinya bagi mereka yang
bersangkutan, bukan keputusan yang berdiri sendiri. Kebijakan adalah prinsip atau
cara bertindak yang dipilih untuk mengarahkan pengambilan keputusan. Menurut
Suharto (2008:7), kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip
untuk mengarahkan cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam
mencapai tujuan tertentu. (Rose dalam Wibawa Samodra 2011:2).
Berdasarkan pendapat berbagai ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kebijakan adalah tindakan-tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan atau
tidak dilakukan oleh seseorang, suatu kelompok atau pemerintah yang di dalamnya
terdapat unsur keputusan berupa upaya pemilihan diantara berbagai alternatif yang
ada guna mencapai maksud dan tujuan tertentu.
- Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian publik dalam rangkaian kata public policy memiliki tiga konotasi,
yaitu pemerintah, masyarakat, dan umum.Hal ini dapat dilihat dalam dimensi subjek,
objek, dan lingkungan dari kebijakan.Dalam dimensi subjek, kebijakan publik adalah
kebijakan dari pemerintah, sehingga salah satu ciri kebijakan adalah “what
government do or not to do.”Kebijakan dari pemerintahlah yang dapat dianggap
sebagai kebijakan yang resmi, sehingga mempunyai kewenangan yang dapat
memaksa masyarakat untuk mematuhinya.
James Anderson dan kawan-kawan melihat kebijakan publik dalam hubungan
strategi pokok kehidupan suatu negara atau Garis Besar Haluan Negara. Ia
menyebutkan bahwa kebijakan publik Amerika sebagai kebijakan ekonomi Amerika,
Kebijakan publik Saudi Arabia sebagai kebijakan perminyakan, kebijakan publik
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
49
Eropa Barat sebagai kebijakan pertanian Eropa Barat dan sebagainya. Menurutnya,
sekalipun tujuan dari tindakan pemerintah tidak mudah dirumuskan dan tidak selalu
sama, secara umum kebijakan publiknya selalu menunjukkan ciri tertentu dari
berbagai kegiatan pemerintah (Anderson, et. All., 1984: 2-3).
1) Public policy is purposive, goal-oriented behavior rather than random
or chance behavior. Setiap kebijakan harus ada tujuannya. Artinya,
pembuatan suatu kebijakan tidak boleh sekedar asal buat atau karena
kebetulan ada kesempatan membuatnya. Tanpa ada tujuan tidak perlu
ada kebijakan.
2) Public policy consist of courses of action-rather than separate,dicrete
decision, or actions-performed by government officials. Artinya, suatu
kebijakan tidak berdiri sendiri, terpisah dari kebijakan yang lain.
Namun, ia berkaitan dengan berbagai kebijakan dalam masyarakat,
dan berorientasi pada implementasi, interpretasi, dan penegakan
hukum.
3) Policy is whaat government do-not what they say will do or what they
intend to do. Kebijakan adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah,
bukan apa yang masih ingin atau dikehendaki untuk dilakukan
pemerintah.
4) Public policy may either negative or positive. Kebijakan dapat
berbentuk negatif atau melarang dan juga dapat berupa pengarahan
untuk melaksanakan atau menganjurkan.
5) Public policy is based on law and is authoritative. Kebijakan harus
berdasarkan hukum, sehingga mempunyai kewenangan untuk
memaksa masyarakat mengikutinya.
- Teori Kebijakan dalam konsep deep ecology
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
50
Sony keraf menyatakan bahwa deep ecology bisa dijelaskan dalam teori
kebijakan, yakni cara pandang yang tidak semata-mata diarahkan pada individu tetapi
gerakan lingkungan diarahkan pada memengaruhi dan menjiwai setiap kebijakan
publik tentang lingkungan. Bisa dinyatakan bahwa perjuangan ekologi melalui the
deep ecology tidak sedikit diupayakan melalui saluran-saluran politik.Baik
memanfaatkan kekuatan partai politik yang berkuasa maupun memengaruhi
dikeluarkan/tidaknya undang-undang yang menyangkut sumber daya alam dan
lingkungan.Karena itu, gerakan lingkungan ini tidak berhenti dalam status sebagai
wacana saja, melainkan terlibat dalam tindakan-tindakan praksis.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Danau Laut Tawar, berfokus pada
kecamatan Lut Tawar.Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin
melakukan penelitian tentang Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan
Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar. Hal ini dikarenakan di kecamatan Lut
Tawar permukiman masyarakat sangat dekat dengan danau, kemudian masyarakat
masih bergantung kepada danau dan aliran sungainya. Permasalahan yang timbul saat
ini adalah penimbunan di sempadan danau, pengemboman ikan, menangkap ikan
dengan menggunakan bahan kimia, terdapatnya banyak sampah di dasar danau dan
pencemaran limbah rumah tangga.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif kualitatif.Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
memberikan gambaran secara jelas dan sistematis terkait dengan objek yang diteliti
dengan memberikan informasi dan data yang valid terkait dengan data dan fenomena
yang ada dilapangan. Hal ini juga sesuai dengan penjelasan Nasir (1985:54), bahwa
metode deskriptif adalah metode dalam meneliti suatu kondisi atau peristiwa pada
masa sekarang ini yang bertujuan untuk membuat deskriptif atau lukisan secara
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
51
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki.
Data menurut asal sumbernya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diproleh langsung dari objek yang akan diteliti
(Bagong Suyanto dan Sutinah, 2005:55). Dengan demikian peneliti dapat
memperoleh hasil yang sebenarnya dari objek yang diteliti melalui informan dan
pihak-pihak terkait. Data primer dalam penelitian ini diproleh dari hasil wawancara
secara mendalam dengan subjek penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diproleh dari lembaga atau institusi tertentu
(Bagong Suyanto dan Sutinah, 2005:55).Data diperoleh sebagai pendukung hasil
penelitian, sumber data sekunder diperoleh dari catatan, literatur, artikel dan tulisan
ilmiah yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Adapun permasalahan penelitian ini dijelaskan melalui konsep kebijakan Carl J.
Friedrich (1981) dalam Ali Faried (2012:14), merumuskan kebijakan sebagai bentuk
tindakan yang dibuat oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu
kesempatan dan tantangan lingkungan di mana kebijakan diajukan untuk digunakan
guna menanggulangi kesulitan atau permasalahan yang terjadi dalam usaha mencapai
tujuan atau merealisasikan program atau tujuan yang dikehendaki.
- Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis
Danau Laut Tawar
Pada dasarnya kebijakan publik adalah kebijakan dari pemerintah, sehingga
salah satu ciri kebijakan adalah “what government do or not to do.”Kebijakan dari
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
52
pemerintahlah yang dapat dianggap sebagai kebijakan yang resmi, sehingga
mempunyai kewenangan yang dapat memaksa masyarakat untuk mematuhinya.
Pada masa kolonial, Hurgronje melaporkan bahwa Danau Laut Tawar
memberikan andil yang cukup besar.Kampung-kampung dibangun tidak jauh dari
danau juga tidak terlalu berdekatan dengan pinggirnya. Penduduk kampung di sekitar
danau tidak menggunakan air danau, kecuali kampung Takengon, tidak menggunakan
air yang mengalir dari sungai besar dan kecil (arul) sesudah sebagiannya
dimanfaatkan untuk mengairi sawah. Tidak jauh dari tepi danau, mereka gali sumur-
sumur untuk keperluan air minum dan keperluan sehari-hari lainnya, karena mereka
tahu bahwa sungai dan alur itu sering dikotori oleh hewan dan manusia itu sendiri.
(Suryo Agung 2012:31).
Dewasa ini petumbuhan penduduk sangat meningkat namun lahan sangat
terbatas.Masyarakat yang terjepit kehidupan secara langsung makin membutuhkan
lahan yang luas untuk bertahan hidup, baik itu bertani, membuat kerambak dan
bermukim. Semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula pencemaran yang
akan terjadi. Sebab, masyarakat yang bermukim akan terus menerus mendekati
sempadan danau untuk melakukan berbagai aktivitas. Misalnya, bertani, berternak,
mencuci dan mandi.Hampir semua kegiatan dilakukan di Sempadan
Danau.Mengakibatkan air danau terkontaminasi oleh limbah rumah tangga, seperti
detergen untuk mencuci yang dapat membuat tumbuhan eceng gondok tumbuh
dengan subur.
Berbeda halnya dengan zaman dahulu, dimana penduduk belum terlalu banyak
sehingga pencemaran belum terjadi.Masyarakat hanya memanfaatkan Danau untuk
menangkap ikan saja dengan menggunakan alat tradisional. Oleh karena itu, sangat
diperlukan kebijakan-kebijakan yang dapat menjaga keberlanjutan ekologis serta
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
53
melestarikan Danau Laut Tawar kabupaten Aceh Tengah karena mayoritas hidup
masyarakat sangat bergantung pada Danau Laut Tawar Takengon.
Adapun kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keberlanjutan ekologis
Danau Laut Tawar antara lain :
a. Penetapan Lokasi Kawasan Konservasi Perairan Danau Laut Tawar
Kawasan konservasi perairan Danau Laut Tawar salah satunya bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan konservasi.Danau
Laut Tawar merupakan sumber mata pencaharian bagi masyarakat nelayan di sekitar
kawasan Danau Laut Tawar yang harus dipertahankan keberlanjutannya.
Penetapan kawasan konservasi perairan dilakukan untuk mencapai sasaran
pemanfaatan berkelanjutan sumber daya ikan dan ekosistemnya, serta jasa lingkungan
yang ada didalamnya, dengan tetap menjaga kearifan lokal yang ada, sehingga dapat
menjamin ketersediaan, kesinambungan dan peningkatan kualitas nilai serta
keanekaragamannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di
sekitar kawasan konservasi peraian.
Setiap kebijakan harus ada tujuannya.Artinya, pembuatan suatu kebijakan
tidak boleh sekedar asal buat atau karena kebetulan ada kesempatan
membuatnya.Tanpa ada tujuan tidak perlu ada kebijakan. Hal ini sejalan dengan
peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah tentang Kawasan Konservasi yang
memiliki beberapa tujuan yakni sebagai berikut :
a. Melindungi dan melestarikan sumber daya ikan serta tipe-tipe
ekosistem penting diperairan untuk menjamin keberlanjutan fungsi
ekologisnya.
b. Mewujudkan pemanfaatan sumber daya ikan dan ekosistemnya serta
jasa lingkungan secara berkelanjutan.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
54
c. Melestarikan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya ikan
didalam dan/atau di sekitar kawasan konservasi perairan dan
d. Meningkatkan kesejahteran masyarakat di sekitar kawasan konservasi
perairan.
Dalam teori kebijakan deep ecology, bumi dilihat sebagai hak milik
(property), sebagaimana halnya manusia dengan budak-budaknya pada zaman
primitif.Akan tetapi, seperti komunitas manusia, bumi dengan segala isinya adalah
subjek moral. Oleh karena itu, ia bukan objek dan alat yang bisa digunakan sesuka
hati sebab bumi memiliki keterbatasan sama dengan manusia. Dengan demikian,
bumi harus dihargai bernilai pada dirinya sendiri.Etika ini diperluas keluar batas
komunitas agar mencakup pula tanah, air, tumbuh-tumbuhan, binatang atau secara
kolektif di bumi.
b. Perlindungan dan Pelestarian Danau Laut Tawar
Kebijakan adalah keputusan yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga yang
berwenang untuk memecahkan masalah atau mewujudkan tujuan yang diinginkan
masyarakat.Dalam penelitian ini kebijakan pemerintah sangat mempunyai peranan
penting terhadap keberlangsungan ekologis Danau Laut Tawar.Dengan adanya
kebijakan yang mengutamakan nasib lingkungan maka kelestarian Danau Laut Tawar
dapat terjaga dengan baik.
Pada dasarnya Melestarikan fungsi air sangat perlu dilakukan, pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan
memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan
ekologis.
Air merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan
hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengelolaan kualitas air
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
55
adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai
peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya.
- Upaya Pemerintah dalam Menjaga Kelestarian Danau Laut Tawar
a. Sosialisasi Peraturan Daerah
Menurut Suharto (2008:7), kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat
prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara bertindak yang dibuat secara terencana dan
konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.
Hasil penelitian terkait dengan sosialisasi peraturan daerah mengungkapkan
ketidak konsistenan pemerintah dalam mensosialisasikan peraturan.Dibuktikan dari
pernyataan masyarakat yang masih terdengar asing mendengarkan tentang adanya
peraturan tersebut.
Kebijakan adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah, bukan apa yang masih
ingin atau dikehendaki untuk dilakukan pemerintah. Berdasarkan konsep tersebut,
ketika peraturan telah di sah kan, maka sudah pasti program itu harus terlaksana.
Bukan lagi menunggu untuk di konfirmasi atau di inginkan terjadi.
b. Penerapan Sanksi Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Kebijakan dapat berbentuk negatif atau melarang dan juga dapat berupa
pengarahan untuk melaksanakan atau menganjurkan.Pada dasarnya penerapan sanksi
merupakan hal yang positif bagi pembuat sanksi dikarenakan dapat membuat
seseorang yang mendapatkan harus menerima sanksi tersebut. Dalam hal lain sanksi
juga dapat menjadi hal yang negatif bagi penerimanya.
Kebijakan harus berdasarkan hukum, sehingga mempunyai kewenangan untuk
memaksa masyarakat mengikutinya.Sejalan dengan permasalahan yang ada pada
penelitian ini pemberian sanksi seharusnya memberikan efek jera kepada para pelaku
pencemaran lingkungan.Hukum telah mengatur Sanksi administratif yang didapatkan
bagi pelaku yakni terdiri dari; teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
56
lingkungan atau pencabutan izin lingkungan.
Namun bagi pihak pembuat sanksi, ada baiknya telah memsosialisasikan
peraturan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap masyarakat.Sosialisasi
tentang ijin untuk mendirikan usaha di pinggiran Danau Laut Tawar seharusnya
dilaksanakan jauh-jauh hari, agar semua memahami pentingnya menjaga keslestarian
Danau Laut Tawar.
c. Melakukan Imbal Jasa Lingkungan
Ada beberapa pengertian yang mendefinisikan tentang jasa lingkungan, salah
satunya menurut Sriyanto (2007) dalam Suprayitno (2008:1) jasa lingkungan
didefinisikan sebagai jasa yang diberikan oleh fungsi ekosistem alam maupun buatan
yang nilai dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung
oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka membantu memelihara
dan/atau meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat dalam
mewujudkan pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan.
Evaluasi digunakan untuk mempelajari tentang hasil yang diperoleh dalam
suatu program untuk dikaitkan dalam pelaksanaannya, mengendalikan tingkah laku
dari orang-orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program, dan
mempengaruhi respon dari mereka yang berada diluar lingkungan politik.Evaluasi
tidak saja berguna menjustifikasikan kegunaan dari program yang sedang berjalan,
tetapi juga untuk melihat kegunaan program dan inisiatif baru.
Hasil penelitian ini terkait tentang upaya pemerintah, ternyata memunculkan
upaya yang baru.Hal ini dilihat dari evaluasi kebijakan seperti yang telah dijelaskan
diatas.Menimbang setelah pelaksaan program, harus di tambahkan tentang peraturan
Imbal Jasa Lingkungan melihat kondisi Danau Laut Tawar yang sudah kritis saat ini.
Sehingga dapat dikaitkan dengan konsep evaluasi kebijakan yakni tahap
terakhir dalam proses kebijakan adalah evaluasi kebijakan. Secara singkat evaluasi
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
57
kebijakan dapat dirumuskan sebagai penilaian terhadap kebijakan yang telah
dijalankan.Hal yang dinilai adalah isi, implementasi, maupun dampak. (Pasolong,
2011:60)
Secara keseluruhan hasil penelitian ini dapat di jelaskan dengan teori
kebijakan menurut Carl J. Friedrich (1981) dalam Ali Faried (2012:14), bahwa
kebijakan sebagai bentuk tindakan yang dibuat oleh seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam suatu kesempatan dan tantangan lingkungan di mana kebijakan
diajukan untuk digunakan guna menanggulangi kesulitan atau permasalahan yang
terjadi dalam usaha mencapai tujuan atau merealisasikan program atau tujuan yang
dikehendaki.
Dalam hal ini peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah semata-mata
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam peraturan pemerintah
Paradigma deep ecology sudah tercantum dengan baik, namun bagaimana cara
merealisasikan peraturan tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik.
Gordon (1986) dalam Pasolong (2011:60), mengatakan bahwa “implementasi
berkenaan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan pada realisasi program”. Dalam
hal ini administrator mengatur cara untuk mengorganisir, menginterprestasikan, dan
menerapkan kebijakan yang telah diseleksi atau dengan kata lain implementasi
merupakan tahap realisasi tujuan-tujuan program. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah persiapan implementasi, yaitu memikirkan dan menghitung
secara matang berbagai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan, termasuk
hambatan atau peluang-peluang yang ada dan kemampuan organisasi yang diserahi
tugas melaksanakan program.
Oleh sebab itu pencemaran lingkungan di Danau Laut Tawar saat ini masih
terjadi.Salah satu penyebab tidak terealisasinya peraturan pemerintah tersebut adalah
karena sosialisasi peraturan tentang konservasi lingkungan maupun sanksi-sanksi
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
58
terhadap pelanggar tidak optimal diinformasikan oleh pemerintah maupun aparat
gampong kepada masyarakat.
Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah perlu lebih serius dan konsisten
menjalankan kebijakan-kebijakan yang sudah ada seperti Penetapan Lokasi Kawasan
Konservasi Perairan serta Perlindungan dan Pelestarian Danau Laut Tawar. Agar
tercipta keberlangsungan ekologis dan kelestarian Danau Laut Tawar Kabupaten
Aceh Tengah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Dalam peraturan pemerintah Paradigma deep ecology sudah tercantum dengan
baik, namun bagaimana cara merealisasikan peraturan tersebut belum sepenuhnya
dijalankan dengan baik.
1. Adapun kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keberlanjutan ekologis
Danau Laut Tawar antara lain :
a) Penetapan Lokasi Kawasan Konservasi Perairan Danau Laut Tawar
Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Tengah Nomor 5 Tahun 1999
Tentang Pengelolaan Danau Laut Tawar Dan Sumber Daya Hayati Perikanan
b) Perlindungan dan Pelestarian Danau Laut Tawar
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air.
2. Adapun Upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian Danau Laut Tawar
antara lain :
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
59
a) Sosialisasi Peraturan Daerah, Sosialisasi Peraturan daerah dilakukan agar
semua elemen masyarakat mengetahui adanya hukum yang mengatur
tentang Danau Laut Tawar.
b) Penerapan Sanksi Sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Sanksi
administratif terdiri dari ; teguran tertulis, paksaan pemerintah,
pembekuan izin lingkungan atau pencabutan izin lingkungan.
c) Melakukan Imbal Jasa Lingkungan, Imbal jasa lingkungan atau Payment
for Ecosystem Services adalah instrumen berbasiskan pasar untuk tujuan
konservasi, berdasarkan prinsip bahwa siapa yang mendapatkan manfaat
dari jasa lingkungan, harus membayar untuk keberlanjutan penyediaan
jasa lingkungan, dan siapa yang menghasilkan jasa tersebut harus
dikompensasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Abidin, Zainal Said. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka
Cipta.
Akhadi, Mukhlis. 2010. Isu Lingkungan Hidup. Jakarta: Graha Ilmu.
Bethan, Syamsuharya. 2008. Penerapan Prinsip Hukum Pelestarian Fungsi
Lingkungan Hidup Dalam Aktivitas Industri Nasional. Bandung: PT.
Alumni.
Djamin, Djanus. 2007. Pengawasan dan pelaksanaan undang-undang lingkungan
hidup. Jakarta : Yayasan Obor Kencana.
Darmono.2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran.Jakarta : Universitas Indonesia.
Irwan, Djamal. 2010. Prinsip-prinsip Ekologi. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
60
Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Imam Supardi. 1994. Lingkungan Hidup dan kelestariannya. Bandung: Penerbit
Alumni.
Keraf, Sony. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta : Kompas.
Nasir, Mohd. 1985. Metode Penelitian. Cet I. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung:Alfabeta.
Siahaan, N.H.T. 2004.Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta:
Erlangga.
Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Susilo, Dwi. 2008. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Salim, E. 1930.Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: PT.Intermasa.
Suharto, Edi. 2008. Kebijakan sosial sebagai kebijakan publik. Bandung: Alfabeta.
Setyantoro, Suryo Agung. 2012. Nelayan Depik di Dataran Tinggi Tanoh Gayo.
Banda Aceh : BPSNT Banda Aceh.
Setiawan, Taufiqurrahman dan Ketut. 2011. Merangkai Identitas Gayo. Jakarta :
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Tjandra, Riawan. 2006. Hukum Keuangan Negara. Jakarta: Grasindo.
Wibawa, Samodra. 2011. Kebijakan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Winarno, Budi. 2002. Kebijakan publik, teori dan proses. (Edisi Revisi). Yogyakarta:
Media presindo.
Sumber Internet
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Keberlanjutan Ekologis Danau Laut Tawar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah (Putri Chyntia Dewi, Alamsyah Taher) Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol.2 No.4 November 2017 : 43-64
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 2, Nomor 4 : 43-64 November 2017
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
61
http://lintasgayo.co/2016/12/08/danau-laut-tawar-tower-air-raksasa-yang-kesepian,
diakses tanggal 27 Desember 2016
Iriadi Ridwan, Riani Etty, Pramudya N Bambang. dan Fahrudin Achmad. 2015.
Evaluasi Pengendalian Pencemaran Di Perairan Danau Laut Tawar Di
Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian.Institut Pertanian
Bogor.http://limnotek.or.id/index.php/limnotek/article/download/32/22.
Diakses 27 Desember 2016.
Muchlisin, Z.A., Siti Azizah M. N, Edi Rudi dan Nur Fadli. 2009. Danau Laut Tawar
dan permasalahannya.http://winbathin.blogspot.com/2009. Accessed Aug 6,
2017
Prasetiyo, Budi Agung . 2013. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas Dalam
Pelestarian Fungsi Lingkungan Pemanfaatan Sumber Energi Minyak Bumi.
Skripsi.http://fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/Agung. Banyumas:
Fakultas Hukum Universitas Jenderal Sudirman Banyumas. Diakses 5
September 2016.
Sumber Skripsi
Nurmasyitah. 2015. Kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam Penerapan
Gampong Syariat (Suatu penelitian di Gampong Beurawe dan Lambaro
Skep).Skripsi. Banda Aceh : Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Syiah Kuala.
Sumber Perundang-Undangan/Peraturan Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Tengah Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Danau Laut Tawar Dan Sumber Daya Hayati Perikanan
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup