laporan keberlanjutan sustainability report · pengelolaan sdm, lingkungan, keselamatan dan...

194
Work Sustainably Bekerja Secara Berkelanjutan LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Upload: vuongthu

Post on 10-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

Work Sustainably

Bekerja Secara Berkelanjutan

Laporan KEBErLanJUTan 2011 SUSTAINABILITY RepoRT

Page 2: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO)SUSTAINABILITY REPORT OF PT PLN (PERSERO)

2

LAPORAN DIREKSIMESSAgE FROM ThE BOARd OF dIREcTORS 5

PROFIL PT PLN (PERSERO)PT PLN (Persero) ProfiLe 12

Sekilas pT pLn (persero) pT pLN (persero) in brief 13

Visi, Misi, Moto dan Strategi Umum perusahaanThe Company’s Vision, Mission, Motto, and General Strategy

16

Grup Usaha pLn pLN Business Group 20

Bidang Usaha Line of Business 22

peta operasional perusahaanMap of Company’s Operational Regions

26

Struktur organisasi Organization Structure 28

peristiwa penting Significant Events 30

penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications

40

TATA KELOLA KEBERLANJUTANSUSTAINABLE gOVERNANcE 44

pedoman, Struktur dan Mekanisme Tata KelolaGCG Guidelines, Structure and Mechanism

46

rUpS GMS 46

Dewan Komisaris dan DireksiThe Board of Commissioners and The Board Directors

47

Dewan Komisaris Board of Commissioners 48

Direksi Board of Directors 49

remunerasi Komisaris dan DireksiRemuneration of the BoC and BoD

49

Komite Dewan KomisarisCommittees under the Board of Commissioners

50

Komite Direksi Board of Directors’ Committee 51

Kebijakan pokok Tata KelolaCorporate Basic Governance Policies

53

Kode Etik perilaku dan Budaya perusahaanCode of Conduct and Corporate Culture

57

Keterlibatan pemangku KepentinganStakeholder Engagement

58

perkara Hukum yang Dihadapi perseroan Litigation 63

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAANcORPORATE SOcIAL RESPONSIBILITY PROgRAM

77

Maksud dan Tujuan Purpose and Objectives 78

Visi dan Misi pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial pLn The Vision and Mission of PLN’s Social Responsibility Program

79

Struktur organisasi pelaksanaExecutive Board Organizational Structure 80

Dasar Hukum pelaksanaan program Tanggung Jawab SosialLegal Foundation of CSR Program Implementation

82

program dan pelaksanaan programProgram and their Implementation 83

Kisah Mitra Binaan Foster partners Stories 90

PENGEMBANGAN SDMhUMAN RESOURcE dEVELOPMENT 94

Hubungan dengan pegawai Employee Relations 96

Kepatuhan pada peraturan perundangan Bidang KepegawaianCompliance with Labor Laws and Regulations

97

Demografi dan Jumlah pegawaiDemography and Worker Numbers 103

peningkatan Kompetensi dan pengembangan KarirCompetence Improvement and Career Development 108

paket Kesejahteraan Welfare Package 112

penyelarasan organisasi dan penyempurnaan Sistem Manajemen SDMOrganizational Coordination and Perfection of the Human Resources System

116

peningkatan Budaya UnggulEnhancement of Excellence Culture 117

DAFTAR ISI Table of Contents

Page 3: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

1

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

LINGKUNGAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)OccUPATIONAL ENVIRONMENT, SAFETY ANd hEALTh

118

Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Occupational Environment, Safety and Health

119

Komite Keselamatan KetenagalistrikanElectrical Power Safety Committee

120

Kegiatan-kegiatan Utama di Tahun 2011Major Activities in 2011

122

Kecelakaan Kerja Occupational Safety 123

Kesehatan Kerja Occupational Health 129

penghargaan Awards 130

KINERJA EKONOMI EcONOMIc PERFORMANcE 131

Kontribusi pada negara Contribution to the Nation 136

Subsidi Listrik pemerintahGovernment Electricity Power Subsidy 137

Mendorong pertumbuhan perekonomian Daerah dan nasionalPromoting Regional dan National Economic Growth

138

Hubungan dengan Mitra KerjaRelationship with business Partners 139

produk dan Jasa Products and Services 140

Manajemen produk Product Management 145

pengendalian Mutu Quality Control 147

Layanan Kepada pelanggan Service to Customers 149

pemasaran dan promosi Marketing and Promotion 156

Implikasi Keuangan terhadap perubahan IklimFinancial Implication of Climate Change 157

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGANENVIRONMENTAL MANAgEMENT ANd PROTEcTION

159

Kebijakan Lingkungan Environmental Policy 161

pengelolaan Lingkungan dengan Sistem TerakreditasiAccredited System on Environmental Management

162

pengelolaan Lingkungan sekitar InstalasiManagement of Installation Environment

164

pemakaian Bahan Materials Usage 167

penggunaan Energi energy Usage 171

penggunaan air Use of Water and Geothermal 173

Biodiversitas Biodiversity 174

pengendalian Emisi emission Control 174

pengelolaan dan pengolahan LimbahWaste Management and Processing

175

penelitian dan pengembanganResearch and Development

177

Kegiatan Terkait Mitigasi perubahan IklimClimate Change Mitigation Activities

177

Biaya dan penghargaan untuk pengelolaan dan pelestarian LingkunganEnvironmental Management and Preservation Costs and Rewards

178

REFERENSI SILANG DENGAN GRI – G 3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAINCross refereNCes Gri - G 3.0 - eLeCTriCiTy INdUSTRY ANd OThER UTILITIES

179

KANTOR PUSAT hEAd OFFIcE (2.1, 2.4)

PT PLN (Persero)Jl. Trunojoyo Blok M-I no.135Kebayoran Baru, Jakarta 12160, IndonesiaTel. +62 21 7251234, 7250550, 7261122Fax. +62 21 7221330www.pln.co.id

Page 4: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

2

PT PLN (Persero)

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO) Sustainability Report of pT pLN (persero)

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO)Sustainability Report of pT pLN (persero)

Laporan Keberlanjutan pT perusahaan Listrik negara

(persero)—selanjutnya disebut pula dengan pLn atau

perseroan—memberi gambaran menyeluruh tentang

upaya perseroan melakukan aktivitas ekonomi,

program tanggung jawab sosial, dan pelestarian

lingkungan secara berkelanjutan. Dengan Laporan

ini pLn menunjukkan usahanya dalam memastikan

keberlanjutan perseroan yang menghasilkan kinerja

ekonomi dalam jangka panjang, memberikan

kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk

ikut berkembang bersama perseroan, serta menjamin

pengelolaan lingkungan hidup yang bertanggung jawab

untuk diwariskan kepada generasi mendatang.

Laporan Keberlanjutan ini meski dibuat terpisah namun

tidak dapat dipisahkan dari laporan kinerja perusahaan

selama satu tahun operasional yang disajikan dalam

bentuk Laporan Tahunan pT pLn (persero). Sebelumnya,

laporan ini juga pernah dibuat terpisah pada Mei 2008 dan

Juni 2011. (3.2)

Melalui laporan ini, pLn berupaya menyampaikan laporan

pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut secara menyeluruh

dan transparan tanpa terpaku pada pedoman Sustainability

Reporting Guidelines (SrG) versi 3.0, yang dikeluarkan oleh

Global reporting Initiative (GrI) atau GrI-G3.0.

Laporan ini mengemukakan beberapa poin ketaatan (point

of compliance) sesuai dengan pedoman, yang tidak terbatas

pada kegiatan perseroan saja tetapi mencakup seluruh

kegiatan pLn, satuan usaha dan seluruh anak perusahaan.

Laporan tentang informasi finansial disusun menggunakan

metode ekuitas dan investasi berdasarkan laporan

keuangan konsolidasi yang telah diaudit. Sementara

data atau informasi nonfinansial disajikan berdasarkan

prinsip materialitas serta mempertimbangkan pengaruh

dan signifikansi materi tersebut terhadap pLn secara

keseluruhan. (3.7, 3.8)

The Sustainability Report of pT perusahaan Listrik Negara – hereinafter referred to as PLN or “the Company” – provides a full picture of the Company’s efforts in carrying out its economic activities, social responsibility program, and sustainable environmental preservation. This report shows PLN’s efforts in ensuring its own sustainability, resulting in long-term economic performance, providing ample opportunity for the public to develop alongside the Company, and guarantees that the management of the environment is responsible for next generation.

This Sustainability Report is made separately but cannot be separated from the company’s performance report covering the last one year of operation, which is presented as the PT PLN Annual Report. This report was previously published separately in May 2008 and June 2011. (3.2)

Through this report, PLN aims to report fully and transparently its implementation of all such activities without being completely bound to Sustainability Reporting Guidelines (SRG) version 3.0, issued by the Global Reporting Initiatives (GRI) or GRI-G30.

This report articulates several points of compliance in accordance with the guidelines, which are not limited to the activities of the just the Company but also cover all of PLN’s activities, the business units and subsidiaries. The report on the financial information is prepared according to the equity method and investments based on the audited consolidated financial report. Meanwhile, data or non-financial information presented is based on material principles and has taken into consideration the influence and significance of such materials on PLN. (3.7, 3.8)

Page 5: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

3

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Untuk menggambarkan keberhasilan seluruh program,

pengukuran diambil melalui metode pengumpulan data

terstandar. Untuk informasi keuangan pLn menggunakan

metode pencatatan sesuai dengan ketentuan pSaK yang

berlaku. Sementara informasi nonfinansial menggunakan

ukuran-ukuran yang lazim dan metode pengumpulan

informasi sesuai standar terakreditasi lain, seperti

pada pengukuran informasi hasil pemantauan

lingkungan, metode pencatatan kualitas dan kuantitas

daya dan sebagainya. (3.9)

Dengan demikian perseroan telah menerapkan prinsip

keseimbangan antara kinerja ekonomi (profit), kinerja

lingkungan (planet) dan kinerja sosial (people), serta

mengungkapkan hal-hal tersebut secara transparan,

akuntabel dan berimbang, baik mengenai hal yang positif

maupun yang negatif.

PERIODE LAPORAN DAN PEDOMAN PELAPORANLaporan Keberlanjutan ini dibuat secara tahunan, meliputi

periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, mengacu pada

Sustainability Reporting Guidelines versi 3.0 dari GrI.

(3.3, 3.1) Indeks GrI G3.0 yang ditetapkan dalam

laporan ini disajikan dengan huruf berwarna hijau di

dalam kurung pada setiap pernyataan yang relevan, untuk

memudahkan pembaca memahami ketaatan yang telah

dipenuhi dan dilaporkan oleh perseroan. pemenuhan

seluruh poin ketaatan dan referensi silang dengan indeks

GrI dikompilasi dalam satu tabel yang dapat dilihat pada

halaman 179 (3.12)

Dalam laporan periode 2011 ini, seperti laporan tahun

sebelumnya, fokus uraian tertuju pada beberapa topik

utama berdasarkan prinsip materiali dan relevansinya

dengan keberlanjutan perseroan, yaitu mencakup tata

kelola, pelaksanaan program tanggung jawab sosial,

pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan

lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja perusahaan

dan anak perusahaan. (3.11) perseroan belum

menggunakan jasa penjamin (assurance) atas Laporan

Keberlanjutan ini, namun pada tahun-tahun mendatang

perseroan berencana menggunakan jasa penjamin dari

pihak eksternal yang kredibel. (3.13)

Informasi dan data yang disajikan dalam laporan ini

mencakup data keuangan konsolidasi perseroan dengan

anak perusahaan yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.

(3.6) pada laporan ini seluruh data tahun sebelumnya

To illustrate the success of the entire program, all measurements are based on a standard data collection method. For financial information, PLN uses a data recording method that is in accordance with the prevailing GAAP regulations. While, for non-financial information, PLN uses measuring and data-gathering methods that are in accordance with other accredited standards, such as the measurement of results of environmental monitoring, methods to measure the quality and quantity of power, and et cetera. (3.9)

Thus, the Company applies a principle of balance between economic performance (profit), working environment (the planet) and social performance (people), and expresses these things in a transparent, accountable and balanced way, whether about positive or negative issues.

REPORTINg PERIOd ANd REPORTINg gUIdELINESThis Sustainability report is prepared annually, and covers the period from January 1 until December 31, 2011, and refers to Sustainability Guidelines version 3.01 from GRI. (3.3, 3.1)The GRI G3.0 Index set out in this report is presented in green lettering in brackets at the end of every relevant statement, to help readers understand the Company’s full compliance with reporting requirements. The table listed on page 179 shows PLN’s compliance with all points and the cross-references with the GRI Index. (3.12)

In the 2011 reporting period, as in previous annual reports, the main focus is on several main topics based on the material principle and its relevance to the Company’s sustainability, namely governance, corporate social responsibility, SDM management, Occupational Environment, Safety and Health, economic performance and environmental management. (3.5) The report covers the performance of the Company and its subsidiaries. (3.11) The Company has not utilized an assurance service in this Sustainability Report, however the Company plans to use an assurance service supplied by a credible external party in the years to come. (3.13)

Information and data presented in this report covers the consolidated financial data of the Company and its subsidiaries gathered through the equity method. (3.6) This year’s report

Page 6: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

4

PT PLN (Persero)

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO) Sustainability Report of pT pLN (persero)

yang ditampilkan tidak mengalami pernyataan ulang,

sedangkan khusus untuk laporan keuangan, yang terjadi

adalah reklasifikasi atas beberapa posisi akun sesuai

dengan ketentuan pSaK terbaru yang digunakan. (3.10)

Dari keseluruhan uraian dan data kompilasi ketaatan yang

dilakukan, perseroan berpendapat bahwa berdasarkan

penilaian sendiri, level aplikasi standar GrI pada laporan

ini memenuhi kriteria peringkat “B”.

Untuk permintaan, pertanyaan, masukan atau komentar

atas laporan ini, dapat menghubungi (3.4):

SEKRETARIS PERUSAHAAN BIDANG HUBUNGAN INVESTORcORPORATE SEcRETARY INVESTOR RELATIONS dIVISION

PT PLN (Persero)Jl. Trunojoyo Blok M-I no.135

Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia

Tel.+62 21 7251234, 7250550, 7261122

Fax.+62 21 7221330

www.pln.co.id

does not contain any recycled data from previous years, while regarding financial reporting; there has been reclassification of some account positions in compliance with the most recent PSAK provisions. (3.10)

Based on all of the descriptions and compliant data compilation carried out, the Company is of the opinion, based on its own judgement, that this report meets the criteria for the “B” rating.

For requests, enquiries, input or comments on this report, please contact (3.4):

Page 7: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

5

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

LAPORAN DIREKSIMessage from the Board of Directors

economic, environmental and social performance are unity that defines company‘s sustainability for lifetime period.

NUR PAMUDJI

Kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial merupakan satu kesatuan yang perlu dicapai oleh Perseroan untuk memastikan keberlanjutan usaha Perseroan selama mungkin.

BEKERJA SECARA BERKELANJUTANSebagai perusahaan yang menyediakan layanan tenaga

listrik bagi masyarakat, pLn menyadari sepenuhnya

bahwa keberlanjutan usahanya bergantung pada tiga

pilar utama: kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan

kinerja sosial.

Kinerja ekonomi yang stabil dan mapan akan menjamin

keberlanjutan usaha perseroan dalam menyediakan

investasi untuk dapat memenuhi pertumbuhan

permintaan listrik yang semakin tinggi. Kinerja

WORkINg SUSTAINABLY As a company that provides electrical power for the public, PLN is fully aware that the business’ sustainability depends on three main pillars: economic performance, environmental performance and social performance.

Economic performance that is stable and well established will ensure the sustainability of the Company’s operations in providing investments needed to fulfill the steadily growing demand for electricity. Environmental performance will ensure

Page 8: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

6

PT PLN (Persero)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Message from President Director

lingkungan akan memastikan seluruh aktivitas

operasional perseroan, yang berlokasi di wilayah yang

luas di seluruh Indonesia, dapat mengurangi atau bahkan

meniadakan kerusakan pada lingkungan; dan sebaliknya

pLn justru turut aktif mengelola kelestarian lingkungan

di sekitar lokasi operasi maupun di area yang lebih luas.

Kinerja sosial menunjukkan pertanggungjawaban sosial

perseroan dalam memastikan seluruh aktivitas yang

dilakukan perseroan, selain bertujuan meningkatkan

nilai perusahaan, sekaligus memberi arti dan manfaat

bagi kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Ketiga

pilar ini merupakan satu kesatuan yang perlu dicapai

oleh perseroan untuk memastikan keberlanjutan usaha

perseroan selama mungkin. (1.1)

Laporan Keberlanjutan pLn 2011 ini akan memberikan

gambaran yang transparan dan berimbang tentang ketiga

hal di atas, yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan

dan kinerja sosial yang dilakukan perseroan. Laporan ini

dibuat terpisah dari Laporan Tahunan dengan standar

pelaporan internasional mengikuti Global reporting

Initiative (GrI)-G3.0. pemisahan laporan ini dibuat agar

para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang

luas dapat menilai inisiatif dan kesungguhan perseroan

dalam mencapai kinerja yang maksimal secara ekonomis,

dengan memperhatikan aspek pelestarian lingkungan

dan pemberdayaan sosial masyarakat.

KINERJA KEBERLANJUTANBidang usaha perseroan yang utama bergerak pada kegiatan

pembangkitan daya listrik, serta menjaga kehandalan

proses transmisi dan distribusi daya listrik hingga dapat

digunakan oleh konsumen akhir, yakni kalangan industri,

komersial, infrastruktur publik dan masyarakat umum.

Selain menjual tenaga listrik dengan perhitungan bisnis

untuk menciptakan laba, pLn juga mengemban tugas dari

pemerintah sebagai perusahaan yang menjalankan fungsi

public service obligation (PSO) di bidang penyediaan tenaga

listrik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang

rI no 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik negara

pasal 66 ayat 1. Menurut UU no. 19 Tahun 2003 tersebut,

pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada

BUMn untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan

umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan

kegiatan BUMn.

Public Service Obligation (pSo) adalah biaya yang harus

dikeluarkan oleh negara akibat disparitas/perbedaan

harga pokok penjualan BUMn/swasta dengan harga atas

produk/jasa tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah

agar pelayanan produk/jasa tetap terjamin dan terjangkau

oleh sebagian besar masyarakat (publik).

Dalam usaha meningkatkan pelayanan publik, pLn

membangun pembangkit listrik dengan menggunakan

bauran energi berupa air, gas alam, bahan bakar minyak,

that all of the Company’s operational activities, which are spread widely across Indonesia, can reduce or even eliminate damage to the environment; and vice versa, PLN will also actively manage the environment around operational areas as well as in larger areas. Social performance shows the Company’s social responsibility in ensuring that all activities carried out by the Company, as well as aiming to improve the value of the firm, and at the same time giving meaning, benefitting the public’s welfare and self-reliance. These three pillars are a single unit that must be achieved by the Company to ensure the sustainability of the Company’s operations for as long as possible. (1.1)

This PLN Sustainability Report 2011 will provide a transparent and balanced picture about these three things, namely economic performance, environmental performance and social performance, which are carried out by the Company. This report is produced separately from the Annual Report and in line with reporting standards following the Global Reporting initiative (GRI)-G3.0. The reports are separated so that the wide range of shareholders and stakeholders can assess the Company’s seriousness in achieving the maximal economic performance, by taking into account the environmental sustainability and social empowerment aspects.

SUSTAINABLE PERFORMANcEThe Company’s main line of business is engaged in electrical power generation, as well as maintaining the reliability of the transmission and distribution of electrical power so that it can be used by the end consumer, industry, commercial, public infrastructure and the general public. Apart from selling electrical power with the aim to achieve a profit, PLN has also been tasked by the government with carrying out public service obligations (PSO) in the field of supplying electrical power as mandated by Law No. 19 2003 on State-Owned Enterprises, Chapter 66, article 1. According to this law, the government can provide a special assignment to a state-owned company to perform a public welfare function while still taking into account the purpose and goals of the state-owned enterprise.

Public Service Obligations (PSO) are a cost that must be covered by the country due to the disparity between the cost of sales of SOEs/public companies and the price of certain products/services set by the Government so that these products/services remain stable and can be afforded by the majority of the public.

In trying to improve public services, PLN has built power stations that use a mixture of energy sources, including water, natural gas, oil, coal, geothermal, as well as other

Page 9: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

7

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

batu bara, panas bumi, serta energi terbarukan lainnya.

penggunaan sumber energi primer berupa fosil, seperti

BBM dan batu bara, dapat menghasilkan Co2 dan

meningkatkan emisi gas buang ke udara bebas. Sayangnya,

pemakaian energi fosil, khususnya minyak diesel, sampai

dengan saat ini masih belum dapat dihindarkan oleh

pLn mengingat masih terbatasnya pasokan gas alam dan

pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan.

namun demikian, pLn tetap berupaya mengurangi

dampak kerusakan lingkungan antara lain dengan

menekan emisi karbon pada pembangkit yang berbahan

bakar minyak dan batubara, dengan tidak mengurangi

kemampuan perseroan dalam melayani listrik kepada

seluruh pelanggan. Di masa depan, setidaknya sampai

2019, pLn berencana meningkatkan kapasitas pembangkit

yang menggunakan panas bumi sebanyak 8.655 MW.

perseroan juga melakukan perawatan pembangkit secara

berkala sehingga lebih efisien dalam mengkonsumsi

energi primer.

Sementara itu, pemantauan emisi dan udara di sekitar

pembangkitan yang secara rutin dilakukan oleh pLn

menunjukkan hasil yang aman dan berada di bawah

baku mutu.

Ditinjau dari sisi ekonomi, perseroan mencatat kinerja

positif dengan perolehan nilai ekonomi yang meningkat

25,5% menjadi sebesar rp209 triliun dibandingkan tahun

2010 sebesar rp166 triliun. peningkatan ini ditunjang

oleh naiknya pendapatan usaha perseroan sebesar 28%

dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari perolehan ini, nilai ekonomi yang dapat didistribusikan

kepada pemangku kepentingan mengalami peningkatan

61,8% atau sebesar rp205,4 triliun dibandingkan tahun

2010 sebesar rp166 triliun. pendistribusian pendapatan

masih didominasi oleh keperluan biaya operasional yang

mengalami kenaikan sebesar 32,3% dari tahun sebelumnya.

Besarnya biaya operasional ini mempengaruhi nilai ekonomi

yang dapat ditahan untuk kepentingan pengembangan

usaha perseroan, sehingga kemampuan investasi sangat

bergantung pada dana dari pemerintah atau pinjaman

perbankan. Selaras dengan hal tersebut, kontribusi

perseroan pada negara berupa pajak juga mengalami

penurunan yang signifikan sebesar 51,7% menjadi rp679

miliar dari periode sebelumnya sebesar rp1,3 triliun.

pada aspek sosial, kinerja pLn ditunjukkan dengan telah

dilaksanakannya berbagai komitmen yang berhubungan

dengan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan

dalam berbagai tingkat kegiatan. program tanggung jawab

sosial yang terdiri dari kegiatan hubungan komunitas,

pelayanan komunitas, dan pemberdayaan komunitas secara

rutin dilaksanakan oleh pLn setiap tahun. Kegiatan-kegiatan

ini dapat meningkatkan hubungan yang saling pengertian dan

lebih baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan,

renewable energy sources. The use of primary fossil fuel energy resources, like oil and coal, produce CO2 and increase the amount of gas emissions released into the atmosphere. Unfortunately, the use of fossil energies, especially diesel, still has not been avoided by considering the limited supply of natural gas, and electrical power that uses renewable energies. However, PLN is still trying to reduce environmental damage by, among other ways, reducing carbon emissions at oil and coal-fired power plants, while not reducing the Company’s ability to provide power to all of its customers. In the future, at least by 2019, PLN plans to increase the capacity of its geothermal power generation by 8,655 MW. The Company also carries out periodic power station maintenance to increase primary energy consumption efficiency.

Meanwhile, routine air and emissions monitoring activities that PLN carried out near its power plants has revealed safe results that fall within quality standards.

Seen from an economic standpoint, the Company has recorded a positive performance by achieving a 25.5 percent increase in economic value to Rp209 trillion, compared to Rp166 trillion in 2010. This increase was supported by the increase by a 28 percent increase in operating revenue compared to the previous year.

Owing to this achievement, the economic value that was distributed to stakeholders increased by 61.8 percent or Rp205.4 trillion, compared to Rp166 trillion in 2010. Revenue distribution was still dominated by operational costs, which rose 32.3 percent from the previous year. This large total operational cost affected the economic value that can be withheld for the development of the Company’s operational interests, meaning that the investment capability is greatly dependent on government funding or bank loans. In line with this, the Company’s state tax contribution also decreased significantly by 51.7 percent or Rp679 billion from the previous year to Rp1.3 trillion.

On the social front, PLN’s performance was demonstrated though several commitments related to all stakeholders through various levels of activity. The social responsibility program, which consists of community relations, community service, and community empowerment activities, is routinely carried out by PLN every year. These activities can improve relations and mutual understanding between the Company and stakeholders, for example: Raising awareness about the existence of high voltage electrical installations,

Page 10: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

8

PT PLN (Persero)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Message from President Director

Dampak utama yang paling nyata bagi Perseroan adalah perubahan iklim ekstrem. Cuaca yang memburuk seperti hujan lebat disertai angin topan dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan transmisi dan distribusi, yang mengakibatkan terganggunya pasokan listrik ke konsumen.

The main and most obvious impact affecting the Company is extreme climate change. Bad weather like heavy rain as well as strong winds can trigger damage to the distribution and transmission networks, which results in the disruption of power supply to consumers.

Sebagai contoh : dilakukan sosialisasi mengenai keberadaan

instalasi listrik tegangan tinggi, sehingga masyarakat dapat

memahami aktivitas perusahaan yang dapat berisiko bagi

lingkungan, namun memberikan manfaat bagi mereka.

Masyarakat juga diajak terlibat dalam menentukan kegiatan

pengembangan atau pemberdayaan komunitas, sehingga

manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal untuk

kepentingan komunitas itu sendiri.

pada tahun 2011, anggaran CSr ditetapkan sebesar rp45

miliar, yang berasal dari dana bergulir dan penyisihan laba

perusahaan sebesar rp20 miliar.

DAMPAK, RISIKO DAN PELUANG USAHA (1.2)Sebagai perusahaan pengelola pembangkit dan penyedia

layanan listrik, pLn menghadapi situasi internal dan

eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Sebaliknya, aktivitas operasi perusahaan dapat pula

mempengaruhi kondisi lingkungan hidup dan masyarakat

di sekitar lokasi usaha perseroan.

Dampak utama yang paling nyata bagi perseroan adalah

perubahan iklim ekstrem. Cuaca yang memburuk seperti

hujan lebat disertai angin topan dapat menimbulkan

kerusakan pada jaringan transmisi dan distribusi, yang

mengakibatkan terganggunya pasokan listrik ke konsumen.

Keterbatasan pasokan gas dan batu bara juga memberikan

dampak besar bagi perusahaan yaitu dari sisi gangguan

so that the public understands the company activities that put their environment at risk, but that also benefit them. The public are also invited to get involved in determining development or community empowerment activities, so that they can get the maximum benefit in the interests of their own community.

In 2011, the CSR budget was set at Rp45 billion, which is drawn from a rolling fund, as well as up to a maximum of Rp20 billion from the Company’s profits.

IMPAcTS, RISkS ANd OPPORTUNITIES (1.2)As a company that manages the generation and distribution of electricity, PLN faces internal and external situations that can affect the company’s performance. Reversely, the company’s operational activities can also affect the environment and the public in the vicinity of the Company’s operations.

The main and most obvious impact affecting the Company is extreme climate change. Bad weather like heavy rain as well as strong winds can trigger damage to the distribution and transmission networks, which results in the disruption of power supply to consumers.

The limited supply of gas and coal also has a major impact on the company, both financially and in terms of

Page 11: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

9

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

pelayanan maupun finansial. akibat terjadinya kondisi

ini, perseroan mengoperasikan pembangkitnya dengan

bahan bakar minyak yang biaya operasionalnya tinggi.

pengoperasian pembangkit pLn juga memberi dampak

langsung maupun tidak langsung pada masyarakat, sebagai

contoh radiasi elektromagnetik, limbah padat, debu,

pencemaran air dan suara bising. Menghadapi kondisi ini,

perseroan telah berkomitmen untuk mengelola semua

dampak lingkungan bagi kelestarian dan kesejahteraan

masyarakat. perseroan juga terus-menerus melakukan

sosialisasi kepada masyarakat agar mereka paham tentang

keberadaan dan kegunaan instalasi listrik.

Di masa depan, perseroan dengan dukungan pemerintah

membuka peluang yang lebih luas dalam membangun

pembangkit yang menggunakan energi yang ramah

lingkungan, seperti pemanfaatan panas bumi, gas alam,

sinar matahari, bayu, dan mikro hidro dalam skala kecil.

perseroan secara rutin memantau dan menjaga kadar udara,

debu dan air di sekitar lokasi operasi perusahaan pada

kondisi di bawah baku mutu, selalu memelihara kinerja

operasi pembangkit, dan meningkatkan bauran energi agar

pengoperasian pembangkit menjadi lebih efisien.

PERLINDUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN MASYARAKATSebagai perusahaan penyedia layanan listrik yang

turut menentukan tingkat kesejahteraan manusia,

pLn berkomitmen mematuhi dan memenuhi hak-hak

azasi yang paling dasar yang melekat pada seluruh

pegawainya maupun pemangku kepentingan yang lebih

luas, yaitu masyarakat yang paling dekat dengan lokasi

operasi perusahaan.

Hal yang dilakukan oleh perseroan adalah menerapkan

standar Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(LK3) yang maksimum sesuai Standar Manajemen K3

(SMK3), serta sistem standar K3 dari oHSaS 18001:2007

yang telah dijalankan oleh beberapa unit usaha, selain

itu perseroan juga meminta kepada mitra kerja maupun

kontraktor pelaksana untuk memberlakukan standar K3

dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan persyaratan

ini, perseroan berharap tidak terjadi kesalahan yang dapat

menyebabkan kecelakaan kerja yang fatal.

Menilik wilayah operasional yang luas dan berlokasi di

area terbuka, kecelakaan dapat saja terjadi dan tidak dapat

dihindari. namun, perseroan akan terus menerapkan

standar kerja yang tinggi sehingga di masa depan tingkat

kecelakaan kerja menjadi nol.

Tingkat kesejahteraan pegawai terus ditingkatkan,

sehingga diharapkan dapat menghasilkan output kerja

yang maksimal. perseroan terus-menerus melakukan

disruption of service. Where this situation occurs, the Company operates power plants fueled by oil, which has high operational costs.

The operation of PLN’s power stations can also directly as well as indirectly impact upon the public, for example electromagnetic radiation, solid waste, dust, water, water contamination and noise pollution. Faced with this condition, the Company has committed to manage all environmental impacts for the preservation and welfare of the public. The Company also continues to raise awareness among the public so that they are aware of the existence and uses of electrical installations.

In the future, the Company, with the support of the Government, will open up wider opportunities in building power stations that use environmentally friendly energy, such as the benefits of geothermal, natural gas, solar, wind, and micro hydro on a small scale. The Company routinely monitors and maintains air, dust and water levels in the vicinity of the company’s operations in line with quality standards, and always maintains the operational performance of power plants, and improves energy mixtures so that generators operate more efficiently.

PROTEcTION OF WORk ANd cOMMUNITY dEVELOPMENTAs an electricity service provider that also determines the level of human wellbeing, PLN is committed to abiding by and fulfilling the most basic rights of all of its employees and the wider stakeholders, namely communities who live in the vicinity of PLN’s operations.

The Company implements Operational Safety and Health standards, which are in maximum accordance with the K3 Management Standards (SMK3), as well as the K3 system standard OHSAS 18001:2007, which has already been put into effect by several business units. As well as this, the Company also requests the heads of its partner companies as well as contractors implement the K3 standards in carrying on their work. With these requirements, the Company expects there to be no mistakes that could lead to fatal accidents.

Given the operations are spread over a vast area and are located in the open; accidents can happen and sometimes cannot be avoided. However, the Company will continue to enforce the highest operational standards so that in the future there are no workplace accidents.

The level of employee wellbeing continues to be increased with the expectation of achieving maximal work output. The Company continues to carry out employee empowerment

Page 12: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

10

PT PLN (Persero)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Message from President Director

pemberdayaan pada pegawainya agar menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas untuk kepentingan

kemajuan perusahaan maupun pengembangan kualitas

manusia secara umum. rekrutmen pegawai baru

dilakukan secara ketat dengan memberikan kesempatan

kepada semua pihak tanpa diskriminasi, dengan tujuan

akhir dapat memenuhi kebutuhan perseroan dengan

kualifikasi tertentu.

Selain menjadi pegawai perusahaan, perseroan juga

membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk

terlibat dalam kemajuan perusahaan. Salah satunya

melalui program tanggung jawab sosial yang bertujuan

memberdayakan masyarakat sehingga menjadi

lebih mandiri. Kegiatan pengembangan kehidupan

kemasyarakatan tersebut dirancang dengan melibatkan

partisipasi aktif para tokoh masyarakat sekitar dan

pemerintah daerah sebagai subjek pelaksana program,

sehingga hasilnya lebih optimal. Beberapa kegiatan

pemberdayaan masyarakat dilaksanakan bersama-sama

dengan perguruan tinggi sebagai bentuk kerja sama yang

saling menguntungkan, baik dari sisi konsep program,

sasaran komunitas dan target pencapaian hasil.

Kegiatan kemitraan yang diselenggarakan perseroan

telah membina 35.672 mitra binaan dengan tingkat

pengembalian pinjaman yang relatif lancar. Melalui

program kemitraan ini, perseroan berharap dapat

berpartisipasi mengembangkan potensi masyarakat

dengan memudahkan akses kelompok komunitas

bermodal lemah kepada sumber keuangan, sehingga

mereka dapat mandiri dan meningkat derajat hidupnya.

PRAKTIK TATA KELOLA BERKELANJUTANpelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik akan

menjamin pertumbuhan usaha secara berkelanjutan

dalam jangka panjang. Setiap tahun, perseroan terus

memperbaiki praktik-praktik tata kelola sehingga azas-

azas akuntabilitas, kewajaran, keterbukaan, kemandirian

dan pemenuhan tanggung jawab dapat dilaksanakan

dengan lebih baik.

Seperti yang disiapkan pada periode sebelumnya, pada

2011 ini pLn telah menyelesaikan studi mengenai tata

laksana sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing

system). Kelak diharapkan dengan rencana penerapan

sistem pelaporan pelanggaran dapat mengurangi kerugian

perusahaan, serta memastikan pencapaian tujuan yang

dicita-citakan oleh perseroan untuk menjadi perusahaan

kelas dunia yang unggul dan terpercaya.

Selain itu, perseroan juga melakukan audit lingkungan

hidup secara rutin, sehingga dampak sebelum, sesudah

maupun saat pengoperasian usaha semakin positif

bagi pelestarian lingkungan. Di masa depan, perseroan

berencana untuk melakukan penilaian atas Laporan

Keberlanjutan ini oleh penilai independen.

to produce quality human resources for the interest of the Company’s progress as well as the development of people in general. New employee recruitment is carried out strictly so that it provide opportunities to all parties without discrimination, with the eventual goal of fulfilling the needs of the Company with certain qualifications.

Apart from being an employee’s company, the Company also opens up opportunities for the wider public to get involved in the Company’s development. One of the ways of doing this is through the social responsibility program, which aims to empower the people so that they can be more self-reliant. Such social life development activities are designed to encourage the active participation of community leaders and regional governments as the drivers of the program, so that the results are optimal. Several public development activities have been carried out in cooperation with universities as mutually beneficial cooperations, as well as concept programs, community targets and achievement targets.

The Company’s partnership activities have fostered 35,672 Foster Partners with a relatively sound loan repayment rate. Through this partnership program, the Company hopes to be able to participate in developing the public’s potential by easing community groups’ access to financial resources, so that they can be self-reliant and improve their quality of life.

SUSTAINABLE gOOd gOVERNANcE PRAcTIcESImplementing good corporate governance will ensure the sustainable growth of the business in the long term. Every year, the Company continues to improve its governance practices so that the principles of accountability, fairness, transparency, self-reliance, and the fulfillment of responsibilities can be better implemented.

As with what was prepared in the previous year, in 2011, PLN completed a study into a whistleblowing system. Later on, this system is expected to report violations so as to reduce company losses, and ensure the achievements of goals that the Company aspires to in order become a trusted world class company.

In addition, the Company also carries out routine environmental audits so that environmental impacts before, during and after operations become more positive for the preservation of the environment. In the future, the Company plans to organize for an independent appraiser to assess the Sustainability Report.

Page 13: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

11

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PENUTUPDengan selesainya Laporan Keberlanjutan pT pLn

(persero) 2011 ini, atas nama Direksi, saya menyampaikan

terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan

pemegang saham atas dukungan dan sumbangsih yang

diberikan bagi kemajuan perusahaan. Di masa depan,

kami berharap dapat terus melanjutkan peningkatan

kinerja ekonomi, lingkungan maupun sosial pLn secara

berimbang dan berkelanjutan sehingga kontribusi

terhadap perkembangan ekonomi makro di Indonesia

dapat meningkat secara signifikan. Semoga.

atas nama Direksi pT pLn (persero)

On Behalf of Board of Directors of PT PLN (Persero)

NUR PAMUDJIDirektur Utama

President Director

Jakarta, Juni 2012

cONcLUSIONWith the completion of this PLN 2011 Sustainability Report, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank all of our stakeholders and shareholders for their support and contribution to the advancement of the company. In the future, we hope that we can continue to increase PLN’s economic, environmental and social performance in a balanced and sustainable manner so that our contribution toward macroeconomic development in Indonesia can significantly increase.

Page 14: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

12

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

PROFILPT PLN (PERSERO)

PT PLN (Persero) Profile

Page 15: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

13

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

13

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

SEKILAS PT PLN (PERSERO)PT PLN (Persero) iN Brief

pLn merupakan Badan Usaha Milik negara (BUMn) yang

didirikan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari

pusat-pusat pembangkit yang bertenaga air, diesel, tenaga

uap berbahan bakar batu bara maupun gas, ke pengguna

akhir seperti kawasan industri, komersial, pemukiman

maupun sarana publik. (2.2)

Untuk mentransmisikan tenaga listrik tersebut, perseroan

mengelola jaringan transmisi dan distribusi di atas tanah

maupun kabel bawah tanah, beserta serangkaian pusat

trafo dan gardu induk pengatur tegangan dan beban

atau daya listrik untuk kemudian disalurkan ke terminal

instalasi listrik domestik di tempat pengguna. (2.7)

perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia dimulai

sejak awal abad ke-19, saat beberapa perusahaan asal

Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan

pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri.

Melalui serangkaian peristiwa sejarah, kemudian seluruh

pusat pembangkit ini dikelola oleh perusahaan induk,

yang kemudian dikenal sebagai pLn.

pLn kini mengelola jaringan listrik mulai dari pusat

pembangkitan yang dikelola sendiri maupun milik

swasta, dengan daerah operasi melingkupi seluruh

kawasan wilayah Indonesia, mulai dari perkotaan hingga

ke area terpencil.

PLN is a state-owned company that was established exclusively to transmit and distribute electrical power produced at power plants fueled by hydro electric power, diesel, coal, gas and steam energy, to industrial and commercial users, residential areas and public utilities. (2.2)

To perform this duty, the Company manages the power grid, both above and below ground, as well as central transformers, voltage and load or electricity power substations, from where electricity is then distributed to domestic electrical terminals at the user destination. (2.7)

The development of electrical power in Indonesia began in the early 19th century, when several Dutch companies engaged in sugar and tea production built power generating stations to power their factories. Through a series of historical events, all of these power plants came to be managed by a holding company, which was later known as PLN.

PLN currently manages the power transmission network that starts at power stations owned either by the Company or private enterprises, operating throughout Indonesia’s regions, both in cities and remote areas.

Page 16: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

14

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

Secara singkat, tonggak penting yang telah dicapai pLn

dapat digambarkan berikut ini.

TonGGaK pEnTInG pLn

• Awalabadke-19-BeberapaperusahaanasalBelanda

yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan

pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri.

• Tahun1942-1945-Pengalihanpengelolaanperusahaan-

perusahaan Belanda kepada Jepang, setelah Belanda

menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal

perang Dunia II.

• Agustus 1945 - Peralihan pengelolaan perusahaan

pengelola listrik kepada pihak Sekutu, bersamaan

dengan menyerahnya Jepang pada perang Dunia II.

• 27Oktober1945-PembentukanJawatanListrikdanGas

di bawah Departemen pekerjaan Umum dan Tenaga

oleh presiden Soekarno dengan kapasitas pembangkit

tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

• 1Januari1961–PerubahannamaJawatanListrikdan

Gas menjadi Badan pimpinan Umum perusahaan

Listrik negara (BpU-pLn) yang bergerak di bidang

listrik, gas dan kokas.

• 1Januari1965–PembubaranBPU-PLNdisertaiperesmian

2 perusahaan negara yaitu perusahaan Listrik negara

(pLn) sebagai pengelola tenaga listrik dan perusahaan

Gas negara (pGn) sebagai pengelola gas.

• Tahun 1972 - Sesuai Peraturan Pemerintah No.17,

status perusahaan Listrik negara (pLn) ditetapkan

sebagai perusahaan Umum Listrik negara dan

sebagai pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan

(pKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi

kepentingan umum.

• Tahun 1994 - Status PLN beralih dari Perusahaan

Umum menjadi perusahaan (persero) dan juga

sebagai pKUK dalam menyediakan listrik bagi

kepentingan umum.

• Tahun 2009 – Sesuai UUNomor 30Tahun 2009, PLN

bukan lagi sebagai pKUK namun sebagai Badan Usaha

Milik negara dengan tugas menyediakan tenaga listrik

bagi kepentingan umum.

TONGGAK PENTING PLN

The following are some of the Company’s milestones:

Beginning at the end of the 19th century, several Dutch • companies operating sugar and tea plantations began to accelerate the development of electrical power in Indonesia for their own purposes.1942-1945 saw a transfer of management of the companies • away from the Dutch after the Dutch surrendered to the Japanese army at the beginning of World War 2.

August 1945 saw the transfer of management of the • electricity companies to the Allies, as a result of Japan surrendering to the Allied forces at the end of Word War 2.

October 27, 1945, President Soekarno establishes the • Electricity and Gas Bureau under the Public Works Ministry, with a total power output of 157.5 MW.

January, 1961, the Gas and Electricity Bureau becomes • the Board of general administration of the State Electricity Company (BPU-PLN), focusing on electricity, gas and coke.

January 1, 1965, the BPU-PLN is dissolved, while two • new state-owned companies are established, namely PLN, tasked with managing electrical power, and PGN, to manage gas power.

In 1972, in accordance with Government Regulation No. • 17, the state-owned electricity company is redefined as the State-owned General Electricity Company, and as the Electrical Business Authority (PKUK), which is charged with providing electricity for the public.

1994 – PLN changes from General Company to Corporation, • as well as Electrical Business Authority, tasked with providing electricity for the public.

2009 – in accordance with Law No.30 2009, PLN is no • longer the PKUK, but instead officially becomes a State-owned Enterprise, tasked with providing electricity for the public.

cOMPANY MILESTONES

Page 17: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

15

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

SaHaM pErSEroan

perseroan merupakan perusahaan Badan Usaha Milik

negara dengan badan hukum berbentuk persero, bersifat

terbuka, namun sahamnya tidak terdaftar dan tidak

diperdagangkan di pasar saham Bursa Efek Indonesia.

Seluruh saham perseroan dimiliki oleh pemerintah

Indonesia. (2.6-2.8) Selama periode pelaporan tidak ada

perubahan kepemilikan yang signifikan terkait dengan

kepemilikan saham perseroan. (2.9)

SKaLa EKonoMI

pLn beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, dengan

dukungan sekitar 47.615 pekerja pada tahun 2011. Selain

menyalurkan kebutuhan listrik di wilayah Indonesia,

pLn secara terbatas juga melakukan pembelian maupun

penyaluran tenaga listrik dengan negara tetangga yang

berbatasan, seperti Malaysia. (2.5) Untuk melakukan

pembangunan dan pemeliharaan pembangkit listrik,

membangun, memelihara jaringan transmisi dan distribusi

termasuk gardu induk dan gardu distribusi, pLn memiliki

modal per akhir tahun 2011 sebesar rp155,3 triliun dengan

nilai penjualan sebesar rp208 triliun. Skala ekonomi pLn

selebihnya dapat dilihat berikut ini. (2.6, 2.8)

PERIODE PERIOd2011 2010 2009 2008 2007

Jumlah karyawan

Number of employee47.615 46.296 45.000 44.750 46.113

Total pendapatan neto

(miliar rp)

Total revenue (billion Rp)208.018 162.375 145.222 164.209 114.042

Total kapitalisasi (miliar rp):

Total capitalization (billion Rp)- Kewajiban Liabilities- Ekuitas equity

271.170

155.349

219.508

149.683

192.517

141.196

163.732

126.986

137.067

136.412

Kuantitas listrik terjual (GWH)

Quantity of electricity sales157.993 147.297 134.581 129.018 121.246

Total aset (miliar rp)

Total assets (billion Rp)426.519 369.191 333.713 290.718 273.479

SAHAM PERSEROAN

SKALA EKONOMI

The Company is a State-Owned Enterprise in the legal form of a public limited liability company whose shares are not listed nor traded on the Indonesian Stock Exchange. All of the Company’s shares are owned by the Government of Indonesia. (2.6-2.8) During the reported period, there was no significant change in the ownership of the Company shares. (2.9)

PLN operates throughout all of Indonesia’s regions, with the support of about 47,615 employees in 2011. Besides meeting the electrical power needs of Indonesia’s regions, PLN is also limited to the purchase and distribution of electricity with neighboring countries that share their borders with Indonesia, such as Malaysia. (2.5) To build and maintain power plants, and maintain the power grid and the distribution network, including substations and distribution substations, PLN had a capital of Rp155.3 trillion as of the end of 2011, and a company valuation of Rp208 trillion. Further details of PLN’s financial value can be seen below. (2.6, 2.8)

cOMPANY ShARES

EcONOMIc ScALE

Page 18: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

16

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

ThE cOMPANY’S VISION, MISSION, MOTTO, ANd gENERAL STRATEgY

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.Electricity for a Better Life.

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham;Run the business and other related fields, oriented toward the satisfaction of customers, company members and shareholders.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.Make electrical power a medium by which to improve the quality of the life for the public.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.Strive to make electrical power a driving force for economic activities.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.Operate an environmentally friendly business.

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.To be recognized as a world class company that growing, excels and is trustworthy through its reliance on human potential.

VISI

MISI

MOTTO

VISION

MISSION

VISI, MISI, MOTO DAN STRATEGI UMUM PERUSAHAAN

Page 19: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

17

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

SOSIALISASI DAN UPAYA PENCAPAIAN VISI DAN MISI PERSEROAN

dISSEMINATION ANd AchIEVEMENTS OF ThE cOMPANY’S VISION ANd MISSION

perseroan mempertimbangkan upaya pencapaian visi

dan misi perusahaan pada setiap perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan operasional. Seluruh perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan operasional adalah bagian dari

upaya pencapaian visi dan misi perusahaan.

Untuk menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan,

perseroan mensosialisasikan visi dan misi kepada seluruh

pegawai secara periodik. proses penerimaan, evaluasi

kinerja pegawai, promosi dan rotasi merupakan salah satu

momen yang biasa digunakan perseroan untuk melakukan

proses sosialisasi visi dan misi perusahaan. (4.8)

The Company takes into account its vision and mission in planning and executing its operations. All planning and implementation of operations is part of the Company’s effort to achieve its vision and mission.

To ensure the achievements of its vision and mission, the Company regularly disseminates information about its vision and mission to all employees. Recruiting, employee performance evaluation, promotions and rotations are some of the typical methods that the Company uses to spread awareness about its mission and vision. (4.8)

Page 20: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

18

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

STraTEGI UMUM pErUSaHaan

Seiring berlakunya UU no.30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan yang tidak lagi menyatakan pLn sebagai

pKUK, maka strategi perusahaan kini diarahkan menjadi

entitas korporasi yang sehat secara finansial, sehingga

dapat melakukan investasi untuk mempertahankan

pangsa pasar dan berkembang sesuai dengan kaidah-

kaidah korporasi.

Di samping kondisi keuangan yang sehat, pLn juga

terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

pada tingkat keandalan dan pelayanan yang sesuai dan

didukung dengan SDM yang memiliki kompetensi tinggi

dan berperilaku sesuai tata kelola perusahaan yang baik

(GCG) dalam menjalankan usahanya.

Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta

menyesuaikan diri dengan peraturan perundangan

terbaru tersebut, pLn telah menetapkan tujuan strategis

untuk periode 2011-2015 sebagai berikut:

• MemperbaikikondisikeuanganPLN.

• Meningkatkanefisiensiinvestasidanoperasi.

• MemperbaikikinerjaoperasionaldanperbaikancitraPLN.

PRIORITAS JANGKA PENDEK prioritas jangka pendek adalah mengatasi kekurangan

pasokan listrik untuk mengurangi pemadaman di hampir

seluruh wilayah Indonesia, mengatasi krisis likuiditas dan

kemampuan pendanaan jangka pendek.

PRIORITAS JANGKA PANJANGaspirasi jangka panjang perusahaan adalah

bertransformasi menuju perusahaan Kelas Dunia,

Menguntungkan dan Dicintai pelanggan dengan Cara

yang ramah Lingkungan dan aman.

TRANSFORMASI PLN Terdapat dua hal utama dalam transformasi pLn yakni

transformasi dari sisi soft skill dan hard skill. Transformasi

soft skill terkait dengan budaya kerja yang berorientasi

kinerja tinggi, bersinergi dan terarah.

MENJADI PERUSAHAAN KELAS DUNIAUntuk menjadi perusahaan kelas dunia fungsi utama pLn

yang terkait dengan kinerja operasi pembangkit, transmisi

dan distribusi harus berada pada prioritas pertama.

peningkatan kinerja operasi pembangkit dilakukan secara

bertahap, diawali dengan memperbaiki SaIDI/SaIFI,

produktivitas pegawai dan susut jaringan.

BEROPERASI SECARA MENGUNTUNGKAN Menjadi perusahaan kelas dunia saja tidaklah cukup.

pLn memerlukan kemampuan dan kemandirian dalam

hal keuangan. oleh karena itu untuk dapat tumbuh

STRATEGI UMUM PERUSAHAAN ThE cOMPANY’S gENERAL STRATEgY

With the enactment of Regulation No. 30 2009 on electrical power, which stipulates that PLN is no longer the sole authorized General Electrical Business, the Company’s focus shifted toward becoming a financially healthy corporate entity, so that it can make investments in order to retain market share and develop in line with the regulations of the company.

In addition, PLN also strives to fulfill the needs of its customers in terms of reliability and service, which are supported by highly competent human resources who behave in accordance with Good Corporate Governance policies in running the business.

To realize the mission and vision, and comply with the latest regulations, PLN has set out the following strategic objectives for the 2011-2015 period.

Improve PLN’s financial condition• Improve Investment and operational efficiency• Improve PLN’s image and improve operational performance•

shorT-Term PrioriTiesShort-term priorities are addressing electricity supply shortages to reduce the number of power outages in almost all regions, and address the liquidity crisis and short-term funding capabilities.

LoNG-Term PrioriTiesLong-term aspirations are to transform into a world class, profitable company and to be the preferred company among customers through environmentally friendly and safe operations.

PLN’S TRANSFORMATIONThere are two major factors regarding PLN’s transformation, namely transformation by soft skills and transformation by hard skills. Soft skill transformation is related to a working culture that is oriented toward high performance, synergized and in a good direction.

BEcOMINg A WORLd cLASS cOMPANYIn order to become a world class company, PLN must prioritize the operational performance of power generation, transmission and distribution. Improving the operational performance of power plants can be done in stages, beginning with improving SAIDI/SAIFI, employee productivity and network losses.

PROFITABLE OPERATIONSIt is not enough to become a world class company. PLN requires ability and independence in financial matters.

Page 21: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

19

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

dan berkembang, pLn haruslah mendapatkan margin

yang baik.

RAMAH LINGKUNGANpLn turut bertanggung jawab menjaga lingkungan yang

sehat dan terus berupaya memanfaatkan energi terbarukan

(renewable energy) yang fokus pada pengembangan energi

panas bumi (geothermal) dan pemanfaatan energi air. Batu

bara tetap menjadi andalan utama pLn, namun di masa

mendatang akan terus diupayakan penggunaan teknologi

bersih yang dapat menjamin gas buang pembangkit batu

bara menjadi lebih ramah lingkungan.

MENJAGA KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJAperusahaan mengutamakan keamanan (safety) pegawai.

Dengan jumlah pegawai yang mencapai lebih dari 40.000

orang, perseroan selalu mengutamakan keselamatan

(safety) dan kesehatan pegawainya sehingga diharapkan

tidak terjadi kecelakaan kerja (zero accident). perseroan

mengharuskan setiap unit untuk memperoleh sertifikat

ISo 27000 dengan sasaran “zero accident”.

SASARAN JANGKA PANJANG PLN TAHUN 2010-2015

• Menambah kapasitas pembangkit menjadi 30 GW

pada tahun 2015 atau 5 GW per tahun;

• Menurunkan biaya pokok produksi menjadi Rp1.099

per kWh;

• Menurunkan susut jaringan dari 9,93% menjadi

7,98% dan SaIDI/SaIFI dari 300 menit/9 kali gangguan

menjadi 120 menit/4kali gangguan;

• MemperkecilgapkeuanganmenjadiRp113-124triliun;

• Return On Assets (roa) menjadi 5,6% sampai dengan

tahun 2015; dan

• Meningkatkan kemampuan dan menambah jumlah

pegawai lebih dari 20.000 pegawai.

INISIATIF STRATEGIS (1.1)

Untuk mencapai tujuan di atas, pLn telah menetapkan

program transformasi yang diberi nama program

Metamorfosa, yang diwujudkan dalam sembilan inisiatif

strategis – lima inisiatif strategis berkaitan dengan

fungsi bisnis inti, dua inisiatif strategis sebagai yang

memungkinkan (enabler), dan dua inisiatif strategis sisanya

adalah infrastruktur pendukung untuk membangun citra

positif dan keberhasilan implementasi.

Therefore, the Company must enjoy healthy profits to be able to grow and develop.

ENVIRONMENTAL FRIENdLINESSPLN is responsible for safeguarding a healthy environment and to strive to produce renewable energy, with a focus on geothermal energy and the development of hydro energy. Coal remains PLN’s mainstay, but in the coming future PLN will continue to pursue the use of clean technologies that can ensure that the waste gases produced by coal burning can become more environmentally friendly.

MAINTAININg SAFETY IN ThE WORk ENVIRONMENTPLN prioritizes employee safety. With a workforce of more than 40,000 people, PLN always prioritizes the safety and health of its employees, expecting a zero accident environment. The Company requires each unity to achieve an ISO 27000 certification, with the goal of achieving zero accident status.

PLN’s LoNG-Term GoaLs for 2010-2015• increase generation capacity to 30 GW by 2015 or 5 GW

per year;• decrease primary production costs to Rp 1,099 per kWh;

• decrease network losses from 9.93% to 7.98% and SAIDI/SAIFI from 300 minutes/9 times disruption to 120 minutes/4 times;

• reduce the finance gap to Rp 113 – Rp 124 trillion; • Raise Return On Assets (ROA) to 5.6% by 2015, and

• Upgrade capabilities and increase the number of personnel to over 20,000.

STRATEgIc INITIATIVE (1.1)To achieve the above goals, PLN has established a program called Metamorphosis, which is realized through nine strategic initiatives – five of which are related to the functions of the core business, two are enablers, and the remaining two are designed to support infrastructure and build a positive image as well as to support its successful implementation.

Page 22: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

20

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

PLN BUsiNess GroUP (2.3)GRUP USAHA PLN (2.3)

pLn saat ini memiliki 12 anak usaha dengan kepemilikan

mayoritas dan satu anak usaha dengan kepemilikan

minoritas. Bidang usaha anak perusahaan bervariasi,

namun pada intinya bergerak di sektor yang memberikan

efek sinergi bagi perseroan. Bidang usaha anak-anak

perusahaan pLn adalah pembangkit listrik, bidang

keuangan, rancang bangun, pemasokan batu bara dan

konstruksi. Grup usaha pLn saat ini terdiri atas:

NAMA PERUSAHAAN cOMPANY NAME

BIDANG USAHA cORE BUSINESS

STATUS STATE

pT Indonesia power pembangkitan dan transmisi listrikElectricity generation and transmissionKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

Operating

pT Indonesia Comnets plus Teknologi informasi dan komunikasiInformation and communication technologyKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

Operating

pT pembangkitan Jawa Bali pembangkitan dan transmisi listrik

Electricity generation and transmissionKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

Operating

pT pelayanan Listrik nasional Batam Utilitas listrik Electricity utilityKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

OperatingpT prima Layanan nasional Enjiniring rekayasa dan rancang bangun

Engineering and design buildKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

Operating

pT pelayanan Listrik nasional Tarakan Utilitas listrik Electricity utilityKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

Operating

pT pLn Batubara perdagangan batu bara Coal supplierKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

OperatingpT pLn Geothermal pembangkit listrik panas bumi

Geothermal power generationKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

Operating

pT Geo Dipa Energi (pT GDE) pembangkit listrik panas bumi

Geothermal power generationKepemilikan Ownership 33,00%

Beroperasi

Operating

Majapahit Holding BV Holding bidang keuangan

Offshore bond financing vehicleKepemilikan Ownership 100%

Beroperasi

Operating

pT pelayaran Bahtera adhiguna angkutan pelayaran batu bara

Coal shipping transportKepemilikan Ownership 100%

Beroperasi

Operating

pT Haleyora power Bidang kelistrikan Electricity businessKepemilikan Ownership 99,99%

Beroperasi

Operating

PLN currently owns 12 subsidiaries through majority ownership and one subsidiary through minority ownership. The sectors of the subsidiaries are varied, and their core operations, provide synergy for PLN. The sectors of PLN’s subsidiaries are electrical power generation, finance, engineering design, coal supplies and construction. The PLN business group currently consists of the following:

Page 23: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

21

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

STRUKTUR USAHA DAN ANAK PERUSAHAAN PLN BUSINESS STRUcTURE ANd PLN SUBSIdIARIES

Indonesia Power

99,99%

Pembangkitan Jawa Bali

PT PLN (PERSERO)

Pelayanan Listrik Nasional Batam

Pelayanan Listrik Nasional Tarakan

99,99%

99,99%

33%

99,99%99,99%

99,99%

99,99% 99,99%

Majapahit Holding BV

100%

100%

Indonesia Comnets Plus (Icon+)

Prima Layanan Nasional Enjiniring

99,99%

PLN Geothermal Pelayaran Bahtera Adhiguna

Geo Dipa Energi PT Haleyora Power

electricity Generation

offshore Bond financing Vehicle

Geothermal Generation

PLN Batubaracoal Supplier

electricity Generation electricity Utility electricity Utility

Page 24: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

22

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

LINE OF BUSINESSBIDANG USAHA

Sesuai Undang-undang no. 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan dan berdasarkan anggaran Dasar

perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha

perseroan:

• Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang

mencakup:

- pembangkitan tenaga listrik.

- penyaluran tenaga listrik.

- Distribusi tenaga listrik.

- perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan

tenaga listrik.

- pengembangan penyediaan tenaga listrik.

- penjualan tenaga listrik.

• Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang

mencakup:

- Konsultasi ketenagalistrikan.

- pembangunan dan pemasangan peralatan

ketenagalistrikan.

- pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan.

- pengembangan teknologi peralatan yang

menunjang penyediaan tenaga listrik.

In accordance with Law No. 30 2009 on electrical power and based on Company Articles of Association, the Corporate business sectors are as follows:

The running of the electrical power supply company • includes:

Electricity generation. -Transmission of electricity. -Distribution of electricity. -Planning and building infrastructure for supplying -electricity.Development of electricity supply. -Sales of electricity. -

The running of the electricity support business includes:•

Electrical power consultation -Development and installation of electrical power -equipmentMaintenance of electrical power equipment -Development of technology for equipment that -supports the supply of electrical power

Page 25: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

23

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

• Kegiatan-kegiatanlainnyamencakup:

- Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber

daya alam dan sumber energi lainnya untuk

kepentingan tenaga listrik.

- pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher)

pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan

retail tenaga listrik.

- Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak

di bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain

terkait dengan tenaga listrik.

- Kerja sama dengan pihak lain atau badan

penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari

dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan,

operasional, telekomunikasi dan informasi terkait

dengan ketenagalistrikan.

- Usaha jasa ketenagalistrikan.

KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN DIBAGI MENJADI BEBERAPA KATEGORI:1. Kegiatan perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh perseroan

sebagai induk perusahaan termasuk di antaranya

perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik

Dalam memberikan seluruh jasa kelistrikan, PLN memiliki unit-unit bisnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

To provide all of electricity services, PLN has the largest number of business units in indonesia.

Other activities include:• Management and utilization of natural resources and -other energy sources for the purpose of electrical power.Provision of operation and dispatch service for -electrical power generation, transmission, distribution and sales.Activities of “hard” and “soft” industry in the fields -of electrical power and other equipment related to electricity.Cooperation with other organizing parties or bodies -in the electrical power sector from inside or outside the country in the construction, operational, telecommunication and information sectors related to electrical power.Electrical power services businesses. -

ThE cOMPANY’S BUSINESS AcTIVITIES ARE dIVIdEd INTO ThE FOLLOWINg cATEgORIES

planning1. The activities performed by the Company as a holding

company include among others the planning and development of electrical power facilities (generation,

Page 26: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

24

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

(pembangkitan, transmisi dan distribusi umum) dan

penunjangnya, rencana pendanaan, pengembangan

usaha, pengembangan organisasi, dan SDM.

Kegiatan perencanaan yang berkaitan dengan jaringan

distribusi dan listrik pedesaan akan dilakukan oleh

induk perseroan perihal pokok-pokok kebijakan makro,

sedangkan perencanaan turunannya akan dilakukan

oleh satuan organisasi wilayah atau distribusi.

2. Kegiatan pembangunan

Kegiatan pembangunan yang mencakup konstruksi

sarana penyediaan tenaga listrik pembangkitan,

transmisi dan gardu induk merupakan tugas dari

satuan organisasi konstruksi proyek Induk. Sementara

pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi

dilakukan oleh masing-masing unit organisasi

wilayah dan distribusi. Kegiatan pembangunan proyek

kelistrikan desa yang berasal dari pendanaan apBn

adalah tugas pemerintah melalui Direktorat Jenderal

Ketenagalistrikan.

3. Kegiatan pengusahaan/operasi

produksi tenaga listrik dihasilkan oleh pembangkit-

pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari beberapa jenis

pembangkit, yaitu pembangkit Listrik Tenaga Uap (pLTU)

berbasis batu bara, gas alam atau bahan bakar minyak

(BBM); pembangkit Listrik Tenaga air (pLTa) berbasis

tenaga air sebagai penggerak turbin; pembangkit Listrik

Tenaga Gas (pLTG-gas turbine) berbasis gas alam atau

BBM; pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi (pLTp)

berbasis tenaga uap panas bumi; dan pembangkit Listrik

Tenaga Diesel (pLTD) berbasis BBM. Selain itu pT pLn

(persero) juga melakukan pembelian tenaga listrik yang

diproduksi oleh pembangkit tenaga listrik swasta (Ipp).

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit

disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi

dengan berbagai tingkat tegangan seperti Tegangan

Ekstra Tinggi (500 kV), Tegangan Tinggi (150 dan 70 kV).

Untuk kategori pelanggan besar dilayani dengan jaringan

tegangan tinggi sebesar 150 dan 70 kV, dan jaringan

menengah sebesar 20 kV. Untuk pelanggan kecil, energi

listrik disalurkan ke gardu distribusi melalui Jaringan

Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dan selanjutnya di

gardu distribusi tegangan diturunkan ke tingkat 380/220

volt untuk kemudian disalurkan melalui Jaringan

Tegangan rendah (JTr) ke sambungan rumah (Sr).

4. Kegiatan riset dan penunjang (EU 8)

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan organisasi

penunjang mencakup:

- pT pLn (persero) Jasa pendidikan dan Latihan

yang bertugas untuk menyelenggarakan berbagai

pendidikan dan latihan di bidang teknik,

manajemen, keuangan dan administrasi umum.

transmission and general distribution) and supporting, financial planning, business development, organizational development, and human resources.Planning related to the distribution network and rural network is carried out by the parent Company concerning the key points of macroeconomic policy, while micro policy implementation is carried out by a regional organizational or distribution unit.

2. Development Development activities that include the construction of

power generating infrastructure, transmission and sub-relay stations, is the task of the Parent Project construction organization unit. Meanwhile, the implementation of developing the distribution network is conducted by various regional and distribution units. Rural electrification projects stemming from State Budget funding falls under the Government’s responsibility through the Directorate General of Electricity.

3. Operational ActivitiesElectrical power is produced by electricity power plants that consist of various types of plant, including coal based Steam Power Plant, natural gas or fuel oil, hydro power plant, which uses water to turn turbines, gas-turbine power plants using natural gas or oil, geothermal power plants and diesel power plants. Alternatively, electricity is bought from privately owned power stations.

Electricity produced by power plants is transmitted to sub-stations via the power grid using various levels of voltage, including Extra High Voltage (500 kV) and High Voltage (between 150 kV and 70 kV).

The majority of customers are connected via High Voltage networks (between 150 kV and 70 kV), and medium-size networks of 20kV. For smaller customers, electricity is sent to medium distribution substations via Medium Voltage Distributions lines (JTM) of a 20kV capacity, before the voltage is lowered to 380/220 volts at the distribution substation, from where it is sent to residential connections (SR) through Low Voltage Distribution lines (JTR).

4. Research and Support (EU 8)Activities conducted by supporting organization units include:

The PLN Education and Training Center is tasked with -organizing various workshops and training programs in engineering, management, finance and general administration.

Page 27: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

25

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

- pLn pusat Enjiniring Ketenagalistrikan yang

bertugas untuk memberikan dukungan dalam

studi kelayakan, desain dan supervisi konstruksi

sarana penyediaan tenaga listrik.

- pT pLn (persero) penelitian dan pengembangan

Ketenagalistrikan yang bertugas untuk memberi

dukungan dalam standardisasi, kalibrasi dan

pengujian peralatan listrik serta instrumen lainnya.

- pT pLn (persero) Jasa Sertifikasi yang bertugas

untuk memberikan dukungan dalam sertifikasi

produk peralatan listrik, sistem manajemen mutu

dan lingkungan bidang ketenagalistrikan serta

kelalaian instalasi tenaga listrik dan tera meter.

- pT pLn (persero) Jasa Manajemen Konstruksi

yang bertugas untuk memberikan dukungan

dalam manajemen konstruksi lapangan untuk

konstruksi dan layanan perbaikan terutama di

sektor kelistrikan.

- pT pLn (persero) pusat pemeliharaan

Ketenagalistrikan yang bertugas untuk

memberikan dukungan terhadap produksi dan

layanan perbaikan terutama di sektor kelistrikan.

Dalam memberikan seluruh jasa tersebut, pLn memiliki

unit-unit bisnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,

dengan jumlah seluruh unit bisnis adalah unit bisnis (2.5)

PLN Center of Electricity Engineering is tasked with -providing support for feasibility studies, design and energy infrastructure construction supervision.

PLN Electricity Research and Development is tasked -with giving support for standardization, calibration and the testing of electrical equipment and other instruments.PLN Certification Service is tasked with supporting -electrical equipment certification, quality system management and the environment in the field of electricity and negligence in electrical equipment installation and meter calibration.PLN Construction Management is tasked with -providing support in the field of construction management for construction and repair services, especially in the electricity sector.

- PLN Electricity Maintenance Center is obliged to support the maintenance process in utilities industry.

To provide all of these services, PLN has the largest number of business units in Indonesia, with in total. (2.5)

Page 28: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

26

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

maP of ComPaNy’s oPeraTioNaL reGioNs (2.3, 2.5, 2.7)PETA OPERASIONAL PERUSAHAAN (2.3, 2.5, 2.7)

Daerah operasional perseroan melingkupi seluruh wilayah Indonesia, dan secara terbatas, daerah perbatasan Indonesia-

Malaysia. adapun gambaran wilayah operasional pLn sesuai dengan daerah operasi utama Strategic Business Unit (SBU)

tergambar dalam peta wilayah operasional sebagai berikut.

Page 29: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

27

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

The Company’s operational regions encompass all of Indonesia, as well as in border areas with Malaysia. This map shows PLN’s operational regions in accordance with the main regional operations of the Strategic Business Unit (SBU).

Page 30: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

28

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

Kepala Satuan Pengawasan

Intern

Head of Internal AuditUnit

Paiman

Kepala Satuan pengendalian

Kinerja Korporat

Head of Corporate Delivery Unit

Harry Hartoyo

Sekretaris perusahaan

Corporate Secretary

I.B.G. Mardawa P.

Kepala Satuan Pelayanan

Hukum Korporat

Head of Corporate Legal Services Unit

Budi Kristanto

Kepala Divisi Batubara

Head of Coal Division

Kepala Divisipengembangan

organisasi

Head of Organisation Development

Division

Kepala Divisi perencanaan

Strategis Korporat

Head of Corporate Strategic Planning

Division

Kepala Divisi perencanaan pengadaan

Head of Procurement

Planning Division

Kepala Divisi pembangkitan

Jawa-Bali

Head of Java-Bali Power Generation

Division

Kepala Divisi pembangkitan

Indonesia TimurHead of East

Indonesia Power Generation

Division

Kepala Divisi niaga

Head of Commerce

Division

Divisi Keuangan Korporat

Head of Corporate Finance Division

Misbachul Munir Iwan Bachtiar Made Ro Sakya Doddy Hertanto Paingot M Nasser Iskandar Sapto Triono W. Benny Marbun Yusuf Hamdani

Kepala Divisipengembangan

Sdm dan Talenta

Head of HR and Skill Develpoment

Division

Kepala Divisi Enjiniring dan

Teknologi

Head of engineering

and Technology Division

Kepala Divisipengadaan Ipp

Head of IPP Procurement

Division

Kepala Divisi Distribusi dan

pelayanan pelanggan

Indonesia TimurHead of East

Indonesia Distribution and

Customer Services Division

Kepala Divisi Manajemen

resikoHead of Risk

Management Division

Kepala Divisi akuntansi,

pajak dan asuransi

Head of Accounting Tax and Insurance Division

Kepala Divisi Distribusi dan

pelayanan pelanggan Jawa-

BaliHead of Java-Bali Distribution and

Customer Services Division

Kepala Divisi Distribusi dan

pelayanan pelanggan

Indonesia BaratHead of West

Indonesia Distribution and

Customer Services Division

Roikhan Bowo Setiadji Monstar Panjaitan Haryanto WS Karel Sampe Pajung

Syarifuddin Ibrahim Amir Rosyidin Beni

Hermawan

Kepala Divisipengadaan Strategis

Head of Strategic Procurement

Division

Kepala Divisi Transmisi

Indonesia Barat Head of West

Indonesia Transmission

Division

Kepala Divisi Transmisi

Indonesia Timur

Head of East Indonesia

Transmission

Kepala DivisiBisnis DanTransaksi

ListrikHead of Business

and Electricity Transaction

Division

Kepala Divisi perencanaanpengendalian

anggaran

Head of Budget Monitoring

Planning Division

Kepala Divisi TransmisiJawa-Bali

Head of Java-Bali Transmission

Division

Kepala Divisi Gas Dan BBM

Head of Gas & Oil Fuel Division

Kepala Divisipengembangan

Sistem Sdm

Head of HR Development

System Division

Kepala Divisi perencanaan

Sistem

Head of System Planning Division

Prawoko Dadang Daryono Joko Prasetio Tonny Tondojoyo Ramli Hutasuhut Yanuar Hakim Susanto Wibowo Binarto B M. Hudiono

Kepala Divisi Sistem Informasi

Manajemen

Head of Management Information

System Division

Rully Fasri

Dahlan Iskan

GM Unit Bisnis pln pembangkitan

GM of pLN power Generation

Business Unit

GM Unit Bisnis pln penyaluran

/p3bGM of Transmission

and Center for Load Dispatching

Business Unit

GM Unit Bisnis pln Distribusi

GM of pLN Distribution

Business Unit

GM Unit Bisnis Jasa penunjang

GM of Supporting Services Business

Unit

GM pln pusat penelitian dan pengembangan

KetenagalistrikanGM of Electricity

Research and Development

Direktur Usaha patungan

Director of Joint Ventures

GM Unit Bisnis pLn Wilayahv

GM of pLN Region Business Unit

GM Unit Bisnis pln proyek Induk

GM of pLN Main Project Business

Unit

GM pln pusat pendidikan

dan pelatihan

GM of pLN Education and Training Center

Direktur anak perusahaan

Director of Subsidiary

Direktur UtamaPresident Director

DirekturEnergi primer

Director of primary energy

DirekturSdm dan Umum

Director of HR and General

Affairs

Direkturperencanaan dan

Teknologi

Director of Planning and Technology

DirekturpengadaanStrategis

Director of Strategic

Procurement

Direktur operasiJawa Bali

Director of Java - Bali Operations

Direktur operasiIndonesia Barat

Director of West Indonesia

Operations

Direktur operasiIndonesia Timur

Director of East Indonesia

Operations

Direktur Bisnis Dan Manajemen

resikoDirector of

Business and Risk Management

DirekturKeuangan

Director of Finance

Nur Pamuji

Kepala Divisi Umum dan Manajemen

Kantor pusatHead of General

Affairs and Management Hfor Head Office Division

Kepala Divisi Konstruksi

dan Ipp Jawa-Bali

Head of Java-Bali Construction and

IPP Division

Kepala Divisi Konstruksi

dan Ipp Indonesia Barat

Head of West Indonesia

Construction and IPP Division

Kepala Divisi Konstruksi

dan Ipp Indonesia Timur

Head of East Indonesia

Construction and IPP Division

Kepala Divisi perbendaharaan

Head of Treasury Division

Kepala Divisi Energi Baru dan

Terbarukan

Head of New and Renewable energy

Division

Eddy Sukmoro Henky H Basudewo Eko A Sudartanto Widodo Mulyono Tjutju

Kurnia S.Moch. Sofyan

Nasri Sebayang Bagiyo Riawan Vickner SinagaSetio Anggoro

DewoMurtaqi

SyamsuddinM. Harry Jaya

PahlawanI.G.A. Ngurah

AdnyanaEddy D.

Erningpraja

Kepala Divisi pembangkitan Indonesia Barat

Head of West Indonesia Power

Generation Division

Sampai dengan oktober 2011 Up to end of october 2011

ORgANIZATION STRUcTURESTRUKTUR ORGANISASI

Page 31: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

29

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Nasri Sebayang Bagiyo Riawan I.G.A Ngurah Adnyana

M. Harry Jaya Pahlawan

Vickner Sinaga Setio Anggoro Dewo

Director Of West Indonesia

Operations Director Of

Construction

Director Of East Indonesia

OperationsDirector Of

Strategic Procurement

Director Of Java - Bali Operations

Director OfFinance

Direktur Konstruksi

Direktur pengadaanStrategis

Direktur operasi Jawa

Bali

Direktur operasi Indonesia Barat

Direktur operasi Indonesia Timur Direktur

Keuangan

Head of East Indonesia

Construction and IPP Division

Head of Construction Administration

Division

power plant Business Unit

Center for Load Dispatching

Business Units

Regional Business Unit

Distribution Business Units

Main Project Business Units

Subsidiaries

Supporting Business Units Joint Ventures

Education and Training Center

Units of pLN

Head of Utilities Business and

Transaction Division

Head of Coal Division

Kepala Divisi Gas dan BBM

Kepala Divisi Pengadaan Strategis

Kepala Divisi Pengadaan IPP

Kepala Divisi Bisnis dan Transaksi

Listrik

Kepala Divisi Batubara

Kepala Divisi Konstruksi dan Ipp Jawa Bali

Kepala Divisi Energi Terbarukan

Kepala Divisi Konstruksi dan

IPP IB

Kepala Divisi Konstruksi dan

IPP IT

Kepala Divisi Administrasi Konstruksi

Kepala Divisi Pembangkitan

Jawa Bali

Kepala Divisi Pembangkitan

Indonesia Barat

Kepala Divisi Pembangkitan

Indonesia Timur

Kepala Divisi TransmisiJawa Bali

Kepala Divisi Transmisi

Indonesia Barat

Kepala Divisi Transmisi

Indonesia Timur

Kepala Divisi Distribusi Dan

Pelayanan Pelanggan JB

Kepala Divisi Distribusi Dan

Pelayanan Pelanggan IB

Kepala Divisi Distribusi

dan Pelayanan Pelanggan IT

Kepala Divisi Keuangan Korporat

Kepala Divisi Perencanaan dan

Pengendalian Anggaran

Kepala Divisi Akuntansi, Pajak

dan Asuransi

Kepala Divisi Perbendaharaan

Kepala Divisi Sistem Informasi

anak perusahaan

Unit Bisnis pembangkitan

Unit Bisnis pLn Wilayah

Unit Bisnis pLn proyek Induk

pLn pusat pendidikan dan

Latihan

Usaha-Usaha patungan

Unit Bisnis pLn penyaluran

Unit Bisnis pLn Distribusi

Unit Bisnis penunjang

Center of Utilities Research and Development

pLn pusat penelitian dan pengembangan

Ketenagalistrikan

Direktur Utama

Kepala Satuan Pengawas Intern

Head of Java Bali Construction &

Independent Power Producers Division

Head of Renewable energy

Division

Head of West Indonesia

Construction and IPP Division

Head of Gas and Fuel Division

Head of Strategic Procurement

Division

Head of IPP Procurement

Division

Head of Java Bali power plant

Divison

Head of Java Bali Transmission

Division

Head of Java Bali Distribution &

Customer Services Division

Head of West Indonesia Power

Plant Division

Head of West Indonesia

Transmission Division

Head of West Indonesia Distribution & Customer Services

Division

Head of East Indonesia Power

Plant Division

Head of East Indonesia

Transmission Division

Head of East Indonesia Distribution &

Customer Services Division

Internal Supervisory Unit

Sekretaris Perusahaan

CorporateSecretariat

iBG. mardawa P.

iryanto hutagaol

Kepala Satuan Pengendalian

Kinerja KorporatHead of Corporate

Delivery Unit

harry hartoyo

Kepala Satuan Pelayanan

Hukum KorporatHead of Corporate

Legal

Budi kristanto

Head of Corporate Finance Division

Head of Budget Planning and

Controlling Division

Head of Accountant, Tax and Insurance

Division

Head of Treasury Division

Head of Information

System Division

President Director

Nur Pamudji

Direktur perencanaan dan

Manajemen risiko Director of

Planning and Risk Management

Kepala Divisi Niaga

Kepala Divisi Manajemen

Risiko

Kepala Divisi Perencanaan

Strategis Korporasi

Kepala Divisi Perencanaan

Sistim

Kepala Divisi Perencanaan

Pengadaan Strategis Enjiniring dan

Teknologi

Head of Commerce Division

Head of Risk Management

Division

Head of Corporate Strategic Planning

Division

Head of System Planning Division

Head of Engineering & Technology Strategic Procurement Division

Benny MarbunHenky H Basudewo M Suryadi M Paingot M Nasser Iskandar Sapto Triono W.

Murtaqi Syamsuddin

Director Of Human Resources And General Affairs

Direktur SDM Dan Umum

Kepala Divisi Pengembangan

Organisasi

Kepala Divisi Pengembangan

Sistem SDM

Kepala Divisi Pengembangan

SDM dan Talenta

Kepala Divisi Umum danManajemenKantor Pusat

Head of Organization Development

Division

Head of Human Resources

Development System Division

Head of Human Resources

Development & Talent Division

Head General Affair and Head Office

Management Division

Sriyono D SiswoyoGong Matua

Hasibuan

Jani Suryadi (Ph)

Beni HermawanI Made Ro SakyaWirabumi KalutiKarel SpAchmad Taufik HMonstar PanjaitanEko Sudartanto A

Tri Setyo Nugroho Helmi Najamuddin Rully FasriBasuki Siswanto

Roikhan

Eddy Sukmoro Binarto Bekti M Djoko Prasetyo Tjutju Kurnia S.

Amir RosyidinWidodo MulyonoJemjem KurnaenAgoes PriambodoKarmiyonoMoch SofyanDadang Daryono

Eddy D. Erningpraja

Setiyadi Dewantoro

as of november 2011 to December 2011per november 2011 sampai dengan Desember 2011

Page 32: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

30

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

SIgNIFIcANT EVENTSPERISTIWA PENTING

JANUARY

05

JANUARI

FEBRUARI FEBRUARY

KOMITMEN BERSAMA PEMBANGUNAN KELISTRIKAN 2011Mengawali tahun 2011, pLn bersama para mitra kerja

menegaskan kembali komitmennya untuk melaksanakan

pembangunan kelistrikan Indonesia dengan lebih

berkualitas, lebih cepat, lebih hemat, serta bebas dari

korupsi. Komitmen ini dinyatakan pada gelar ”apel

Kesiapan pelaksanaan pembangunan 2011” di parkir

Timur Senayan, Jakarta. acara dihadiri oleh Direktur

Utama pLn Dahlan Iskan, Direktur operasi Jawa Bali

ngurah adnyana, jajaran Direksi pLn, para General

Manager pLn se-Jawa Bali, dan mitra kerja pLn yang

berjumlah sekitar 500 orang.

apel serupa dilaksanakan di wilayah Indonesia Bagian

Barat yang dipusatkan di Tanjung Karang, propinsi

Lampung, dan kota Balikpapan untuk wilayah Indonesia

Bagian Timur.

LISTRIK PULAU BUNAKEN 100% DARI TENAGA MATAHARIpLn meresmikan pLTS Bunaken dan membagikan

lampu hemat energi yang dikenal dengan lampu SEHEn

(super ekstra hemat energi) berdaya 3 watt yang setara

dengan lampu pijar 25 watt kepada para pelanggan di

pulau Bunaken.

pLTS Bunaken merupakan pLTS pertama yang dapat

menerangi satu pulau selama 24 jam dan menggantikan

pembangkit listrik tenaga diesel yang selama ini dipakai.

06

eLeCTriCiTy DeVeLoPmeNT JoiNT CommiTmeNT 2011Kicking off 2011, PLN and its partners reaffirmed their commitment to speed up the development of Indonesia’s electricity, as well to improve its quality, reduce its cost and ensure it is not hampered by corruption. This commitment was expressed in the title “Development Implementation Readiness 2011 Event” at the East Park Senayan in Jakarta. The event was attended by PLN Chairman Dahlan Iskan, Java and Bali Operational Director Ngurah Adnyana, the PLN Board of Directors, PLN’s General Managers for Java and Bali and 500 people from PLN’s partner companies.

Similar events were held in Indonesia’s western regions, the center of which was Tanjung Karang, as well as Lampung, Balikpapan for Indonesia’s eastern regions.

100 PerCeNT of BUNakeN isLaND’s Power from SOLAR ENERgYPLN officiated Bunaken’s first Solar Power Plant and distributed energy efficient light bulbs known as SEHEN (super extra energy efficient), which are 3 watt bulbs with an equivalent energy output of 25 watts, to customers on Bunaken Island.

The Bunaken Solar Power Plant was the first Solar Power Plant able to light an entire island for 24 hours, replacing the existing diesel power generators for the duration.

Page 33: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

31

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

MARch

11

JUAL BELI LISTRIK PANAS BUMI 435 MW

pLn dan dua pengembang pusat Listrik Tenaga panas Bumi

(pLTp), yaitu pT pertamina Geothermal Energy (pGE) dan

pT Westindo Utama Karya, menandatangani perjanjian

jual beli listrik (power purchase agreement/ppa) dari

enam pLTp dengan total kapasitas 435 megawatt (MW).

Lima pLTp berasal dari pGE, yaitu pLTp Lumut Balai (2 ×

55 MW) di Sumatera Selatan; pLTp Ulubelu unit 3 dan 4

(2×55 MW) di Tanggamus, Lampung; pLTp Lahendong unit

5 dan 6 (2 x 20 MW) di Sulawesi Utara; pLTp Karaha (1 x 30

MW) dan pLTp Kamojang unit 5 (1 x 30 MW) di Jawa Barat.

Sedangkan pT Westindo mengembangkan pLTp atadei (2

x 2,5 MW) di Kabupaten Lembata, nusa Tenggara Timur.

PLTU KENDARI MULAI BEROPERASI pLTU Kendari berkapasitas 2x10 MW adalah salah satu

proyek pLTU 10.000 MW tahap I yang mulai beroperasi dan

yang pertama di luar Jawa.

APRIL

17

MEI MAY

25

PRESIDEN YUDHOYONO MERESMIKAN PROYEK KELISTRIKANpresiden republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono

meresmikan beberapa proyek kelistrikan pada

peluncuran Master plan dan percepatan dan perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025.

proyek-proyek itu adalah pLTa peusangan 1 dan 2

berlokasi di peusangan river, Takengon, aceh (2 x 22,5

MW); pLTS Miangas di pulau Miangas, Sulawesi Utara (85

kW peak); serta pLTS Sebatik di pulau Sebatik, Kalimantan

Timur (340 kW peak).

435 mw GeoThermaL eNerGy Power PUrChase AgREEMENTPLN and two Geothermal Power Station (PLTB) partners, namely PT Pertamina Geothermal Energy and PT Westindo Utama Karya, signed a Power Purchase Agreement (PPA) concerning six PLTBs with a total capacity of 435 megawatts (MW). Five of the PLTBs derive from PGEs, namely Geothermal Power Plant Lumut Balai (2 × 55 MW) in South Sumatera; Geothermal Power Plant Ulubelu units 3 and 4 (2 × 55 MW) in Tanggamus, Lampung; Geothermal Power Plant Lahendong units 5 and 6 (2 x 20 MW) in North Sulawesi; Geothermal Power Plant Karaha (1 x 30 MW) and Geothermal Power Plant Kamojang unit 5 (1 x 30 MW) in West Java. While PT Westindo developed the Atadei Geothermal Power Plant (2 x 2.5 MW) in Lembata District, East Nusa Tenggara.

kENdARI STEAM POWER PLANT STARTS OPERATINgKendari Steam Power Plant, capacity 2x10 MW, is one of the 10,000 MW Stage 1 Steam Power Plant projects that has begun operating, and is the first in Java.

PRESIdENT YUdhOYONO INAUgURATES ELEcTRIcITY PROJEcTIndonesian President Susilo Bambang Yudhoyono inaugurated several electricity projects during the launch of the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development (MP3EI) 2011-2025. The projects are the Peusangan hydropower plant, 1 and 2, located along the Peusangan River in Takengon, Aceh (2 x 22.5 MW); the Solar Power Plant on Miangas Miangas Island, North Sulawesi (85 kW Peak); and the Solar Power Plant on Sebatik Sebatik Island in East Kalimantan (340 kW Peak).

MARET

APRIL

Page 34: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

32

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

JUNI JUNE

01

KERJA SAMA PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK DI HALMAHERA TIMURpT pLn (persero) dan pT aneka Tambang (persero) Tbk

menandatangani perjanjian pokok untuk pengembangan

pembangkit listrik pusat Listrik Tenaga Uap 3 x 30 MW

dan pusat Listrik Tenaga Diesel 10 x 17 MW di Halmahera

Timur, Maluku Utara.

proyek pLTS Miangas dan pLTS Sebatik merupakan

bagian dari proyek pLTS 100 pulau dengan kapasitas total

mencapai 22.000 kW peak. proyek pLTS ini merupakan

salah satu program unggulan pLn untuk mempercepat

rasio elektrifikasi di pulau-pulau terluar, khususnya di

wilayah timur Indonesia.

09

PLN TUNTASKAN DAFTAR TUNGGU SAMBUNGAN LISTRIK pLn dan unit-unit pelayanan di seluruh Indonesia serentak

menggelar kembali Gerakan Sehari Sejuta Sambungan

(Grasss), dengan target menuntaskan seluruh daftar

tunggu permintaan sambungan listrik sampai selesai

pada akhir Juni.

Upaya strategis untuk menuntaskan daftar tunggu

ini, antara lain dengan memperkuat pasokan listrik di

sejumlah daerah, melakukan up-rating (memperkuat

output daya listrik), mengoptimalkan pembangkit, sewa

pembangkit diesel di beberapa lokasi, perluasan jaringan,

penambahan kapasitas dan jumlah trafo serta upaya

teknis lainnya. program Grasss juga dimaksudkan untuk

melindungi masyarakat (calon pelanggan) dari praktik-

praktik kecurangan yang tidak terpuji, termasuk percaloan

dan “pasar gelap” dalam penyambungan baru.

The Solar Power Plant Miangas and Solar Power Plant Sebatik projects are part of the 100 Islands Solar Power Plant project, which will have a combined total peak capacity of 22 000 kW. The Solar Power Plant project is one of PLN’s flagship programs to accelerate the electrification rate in outlying islands, particularly in eastern Indonesia.

Power DeVeLoPmeNT Co-oPeraTioN iN easT hALMAhERAPT PLN (Persero) and PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. signed a Heads of Agreement to develop a steam power station (3 x 30 MW) and a diesel power station (10 x 17 MW) in East Halmahera, North Maluku.

PLN FINALIZE ELEcTRIcAL cONNEcTION WAITINg LIST

PLN and its service units throughout Indonesia simultaneously held the Million Daily Connections Movement (Grasss), targeting to fulfill all requests on the PLN waiting list for electrical connections by the end of June.

The strategic effort to accomplish this includes strengthening the power supply in some areas by amplifying electrical power output to optimize power, renting diesel power generators at some locations, network expansion, increasing capacity and number of transformers and other technical efforts. The Grasss program is also intended to protect the potential customers from fraudulent practices, including brokering and the “black market”.

Page 35: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

33

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

28

PT SALAMANDER PASOK GAS UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT DI KALIMANTANpLn dan pT Salamander Energy Limited menandatangani

perjanjian jual beli gas (pJBG) lapangan Bangkanai yang

berada di Kabupaten Muara Teweh, Kalimantan Tengah.

pT Salamander sepakat memasok volume gas sebesar 20

bbtud, dengan harga US$ 4,79/mmbtu dengan eskalasi

3% per tiga tahun.

pT Salamander Energy akan memasok gas mulai Juni

2013 hingga 2033. pasokan gas Bangkanai nantinya

bakal memasok kebutuhan gas untuk pembangkit

listrik di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan

Kalimantan Timur.

SINERGI BUMN UNTUK PEMBELIAN TENAGA LISTRIKpenandatanganan nota Kesepahaman antara pLn, pT

Krakatau Steel (persero) Tbk. dan pT aneka Tambang

(persero) Tbk. tentang sinergi antar-Badan Usaha Milik

negara dalam rangka pembelian tenaga listrik.

DIRUT PLN DAHLAN ISKAN RAIH InspIrIng Leader awardKeteladanan dan komitmen yang ditunjukkan Dahlan Iskan

dalam memimpin pLn dua tahun terakhir dinilai membawa

banyak perubahan yang positif. Dirut pLn ini punya andil

besar membangun dan memperbaiki pelayanan pLn dalam

menyediakan pasokan listrik secara nasional. Koran Sindo

mengapresiasi hasil kerja Dirut pLn dengan memberikan

penghargaan “Inspiring Leader Award”.

PT SALAMANdER SUPPLY gAS FOR POWER PLANTS IN kALIMANTANPT PLN and Salamander Energy Limited signed a gas purchase agreement (PJBG) for a field located in Bangkanai Teweh Muara District, Central Kalimantan. PT Salamander agreed to supply 20 bbtud of gas for US$ 4.79 per mmbtu, with a 3 percent increase every three years.

PT Salamander Energy will supply gas from June 2013 until 2033. The Bangkanai field will eventually supply gas to power plants in South Kalimantan, Central Kalimantan and East Kalimantan.

SOE SYNERgY FOR POWER PURchASEPLN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. and PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. signed a Memorandum of Understanding on synergy between State-Owned Enterprises for the purchase of electricity.

PLN PRESIdENT dIREcTOR dAhLAN ISkAN WINS INSPIRINg LEAdER AWARdDahlan Iskan was rewarded for his commitment and leadership in spearheading PLN over the last two years. The PLN President Director played a big hand in developing and improving PLN’s distribution of electricity nationwide. Koran Sindo honored the PLN President Director’s work with the “Inspiring Leader Award”.

JULY

JULY

01

08

JULI

JULI

Page 36: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

34

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

18

KERJA SAMA INTERKONEKSI DI KALIMANTAN BARAT DENGAN SARAWAK ENERGYpLn dan Sarawak Energy Berhad (SEB) sepakat bekerja

sama membangun interkoneksi di wilayah Kalimantan

Barat. Kesepakatan di bidang ketenagalistrikan ini

ditandatangani oleh Direktur perencanaan dan Teknologi

pLn nasri Sebayang, Chief Executive officer Sarawak

Energy Berhad Torstein Dale Sjotveit, dan Second Minister

of planning and resource Management & Minister of

public Utilities negara Bagian Sarawak Datuk amar Haji

awang Tengah ali Hasan.

AGUSTUS AUgUST

05

25

BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) BANTU PLN AMANKAN ASETpLn bekerja sama dengan Badan pertanahan nasional

(Bpn) mempercepat proses sertifikasi tanah milik pLn.

Sertifikasi ini bertujuan untuk mengamankan, serta

memberikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap

aset milik pLn.

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA RESMI MILIK PLNpemerintah secara resmi menyerahkan saham

pT pelayaran Bahtera adhiguna (BaG) kepada pLn.

Sebanyak 21.674 lembar saham pBa kini resmi menjadi

milik pLn, dengan nilai wajar seluruhnya mencapai

rp90 miliar (atau tepatnya rp90.225.861.000,00). Setelah

pengalihan saham ini maka pT BaG akan menjalani proses

menjadi anak perusahaan pLn. pLn akan mengembangkan

bisnis pT BaG menjadi perusahaan yang sehat sekaligus

mendukung keamanan pasokan batu bara ke pembangkit

listrik milik pLn.

INTERcONNEcTION cOOPERATION IN WEST kALIMANTAN WITh SARAWAk ENERgYSarawak Energy Berhad and PLN (SEB) have agreed to work together to build an interconnection in West Kalimantan. The agreement was signed by PLN Director of Planning and Technology Nasri Sebayang, Chief Executive Officer of Sarawak Energy Berhad Torstein Dale Sjotveit, and Second Minister of Planning and Resource Management and Minister of Public Utilities Sarawak Datuk Amar Haji Awang Tengah Ali Hasan.

NaTioNaL LaND aGeNCy (BPN) heLPs PLN seCUre ASSETSPLN in cooperation with the National Land Agency (BPN) accelerated the process of certification of land owned by PLN. The certification aims to secure and provide certainty and legal protection for assets owned by PLN.

PLN OFFIcIALLY gAINS OWNERShIP OF PT PELAYARAN BAhTERA AdhIgUNAThe Government formally handed over the shares of PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (PBA) to PLN. A total of 21,674 shares of PBA now officially belong to PLN, the total value of which is US$90 billion (or US$90,225,861,000.00 to be exact). After the transfer of shares, PT BAG will undergo the process of becoming a subsidiary of PLN. PLN will develop BAG into a healthy company, while also able to support the security of coal supplies to power plants owned by PLN.

Page 37: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

35

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PLN DAN PPA BEKERJA SAMA MENGELOLA ASETagar seluruh aset dapat dikelola lebih baik maka pLn

menjalin kerja sama dengan pT perusahaan pengelola aset

(persero). Dengan kerja sama ini aset milik pLn, khususnya

dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di

banyak tempat, dapat sekaligus ditingkatkan nilainya.

optimalisasi pengelolaan aset dengan mengikuti

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) ini

bisa memberikan kontribusi nilai tambah bagi kedua

belah pihak.

HAPUA MEETING DAN ARSEPE 2011HapUa (HEADS OF ASEAN POWER UTILITIES/AUTHORITIES)

Meeting dan ASEAN Residential School in The Electric Power

Engineering (arSEpE) merupakan suatu wadah pertukaran

ilmu pengetahuan tentang ketenagalistrikan bagi negara-

negara aSEan. agenda HapUa Meeting kali ini adalah (i)

merestrukturisasi 8 Working Group HapUa agar aktivitas

untuk merealisasikan jaringan listrik aSEan dapat lebih

efektif dan fokus; dan (ii) memperkuat kerja sama dan

jaringan komunikasi regional.

Sedangkan tema arSEpE ke-5 adalah “The Economic

and optimization of power system operation in the new

millennium.” Indonesia sudah kali kedua menjadi tuan

rumah kegiatan arSEpE, yang pertama diselenggarakan

di Bandung pada 2009.

Menteri negera BUMn Mustafa abubakar, selaku wakil

pemegang saham pBa, menyerahkan secara langsung

pengalihan kepemilikan saham negara itu kepada

Direktur Utama pLn Dahlan Iskan di Kantor Kementerian

BUMn, Jakarta.

State Minister for SOEs Mustafa Abubakar, as representative of the shareholders of the PBA, transferred the state shares directly to PLN President Director Dahlan Iskan at the SOEs Ministry in Jakarta.

PLN ANd PPA WORk TOgEThER IN MANAgINg ASSETSpLN began working with pT perusahaan pengelola Aset to improve the management of all of its assets. Under this partnership, PLN’s assets, especially those in the form of land and buildings, which are widely scattered, could even see their value increase. Both parties can benefit through the optimization of the management of these assets in line with the principles of Good Corporate Governance.

HAPUA MEETING AND ARSEPE 2011The HAPUA (Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities) Meeting and ARSEPE (ASEAN Residential School in The Electric Power Engineering) are a forum for the exchange of knowledge about electricity for the ASEAN member nation. On the HAPUA Meeting agenda this year were (i) to restructure the 8 HAPUA Working Groups so that activities to realize the ASEAN power grid are more effective and focused, and (ii) to strengthen cooperation and the regional communications network.

The theme of the 5th ARSEPE was “The Economic and optimization of power system operation in the new millennium.” This was the second time that Indonesia has hosted an ARSEPE event, after Bandung in 2009.

19

12

AGUSTUS

SEPTEMBER

AUgUST

SEPTEMBER

Page 38: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

36

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

OKTOBER OcTOBER

06

PLN PASANG KABEL BAWAH TANAH UNTUK PERKUAT KELISTRIKAN JAKARTApLn menyepakati kerja sama dengan nKT Cables GmnH

membangun proyek kabel bawah tanah untuk kapasitas

150 kV. pembangunan proyek ini dalam rangka peningkatan

pelayanan dan kehandalan pasokan listrik untuk wilayah

Jakarta. proyek paket 3 ini mengerjakan kabel bawah

tanah meliputi Kebon Sirih-Gambir Lama, Senayan Baru

dan Semanggi Barat-Semanggi Timur, yang seluruhannya

berjarak 9.500 meter.

KERJA SAMA PEMERINTAH SWASTApada tanggal 6 oktober 2011 telah ditandatangani Kerja

Sama pemerintah Swasta (KpS) untuk pembangunan

proyek pembangkit listrik tenaga uap 2x1000 MW.

penandatanganan kerja sama ini meliputi:

1. perjanjian Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement)

antara pT pLn (persero) dengan pihak pengembang

listrik swasta pT Bhimasena power Indonesia/”pT BpI”;

2. perjanjian penjaminan (Guarantee Agreement) antara

Menteri Keuangan rI dan pT pII (persero) sebagai penjamin,

dengan pihak pengembang listrik swasta pT BpI;

3. perjanjian regres (Recourse Agreement) antara Menteri

Keuangan rI sebagai penjamin dengan pT pLn (persero);

4. perjanjian regres (Recourse Agreement) antara pT pII

(persero) sebagai penjamin dengan pT pLn (persero);

5. Sponsor Agreement untuk pengembangan proyek

antara J-power, Itochu dan adaro.

proyek KpS pLTU Jawa Tengah ini merupakan proyek

Showcase KpS skala besar pertama dengan nilai investasi

lebih dari rp30 triliun, sekaligus proyek KpS pertama

yang dilaksanakan berdasarkan peraturan presiden no.

67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama pemerintah Dengan

Badan Usaha Dalam penyediaan Infrastruktur). pada tahun

2006, pemerintah telah menetapkan proyek pLTU Jawa

Tengah sebagai salah satu model proyek KpS. Disamping

itu, proyek ini juga merupakan salah satu proyek yang

turut dimasukkan di dalam Masterplan percepatan dan

perluasan pembangunan Ekonomi (Mp3EI) dan juga

merupakan model showcase KpS yang telah dicanangkan

oleh pemerintah pada tahun 2010.

PLN INSTALLS UNdERgROUNd cABLE TO STRENgThEN JAkARTA’S POWER gRIdPLN agreed to work together with NKT Cables GmnH to build a 150 kV underground cable project. The project falls within the framework of improving the service and reliability of the power supply for the Jakarta region. Package 3 of the project covers the installation of 9,500 meters of underground cables spanning Kebon Sirih-Gambir Lama, Senayan Baru and West Semanggi-East Semanggi.

PUBLiC-PriVaTe CooPeraTioNOctober 6, 2011, saw the signing of a Public Private Cooperation (PSC) on the construction of a 2x1000 MW steam power station. The cooperation included:

Power Purchase Agreement between PT PLN (Persero) 1. and private power developer PT Bhimasena Indonesia Power/“PT BPI”Guarantee Agreement between the Minister of Finance 2. and PT PII (Limited) as a guarantor, with private power developer PT BPIRecourse Agreement between the Minister of Finance as a 3. guarantor with pT pLNRecourse Agreement between PT PII as the guarantor 4. and PT PLN (Persero);Sponsor Agreement for project development between 5. J-Power, Itochu, and Adaro.

The Central Java KPS Steam Power Plant project is the large-scale showcase KPS project with an investment value of more than Rp30 trillion, as well as the first KPS project carried out based on Presidential Regulation No. 67 2005 in Cooperation with Government Business Entities in the Provision of Infrastructure. In 2006, the Government set out a steam power plant project in Central Java as a model for KPS projects. In addition, this project is one of those included in the Masterplan for Economic Development Acceleration and Expansion (MP3EI) and is also a showcase KPS project that was initiated by the Government in 2010.

19

SEPTEMBER SEPTEMBER

Page 39: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

37

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

OKTOBER

OKTOBER

OcTOBER

OcTOBER

12PLTU 1 JAWA BARAT-INDRAMAYU RESMI BEROPERASISistem kelistrikan Jawa-Bali dipastikan semakin tangguh

menyusul beroperasinya pLTU 1 Jawa Barat-Indramayu

berkapasitas 3×330 MW. Menteri Koordinator Bidang

perekonomian Hatta rajasa, Direktur Utama pLn Dahlan

Iskan, dan Gubernur Jawa Barat ahmad Heryawan

menandatangani prasasti tanda beroperasinya pembangkit

Listrik Tenaga Uap (pLTU) 1 Jawa Barat- Indramayu.

pLTU yang dibangun di atas lahan seluas 83 hektar di Desa

Sumur adem, Sukrak, Indramayu ini merupakan bagian

dari fast track program 10.000 MW Tahap Satu (FTp-1).

19DIRUT PLN DAHLAN ISKAN DIPERCAYA MENJADI MENTERI BUMN Direktur Utama pLn Dahlan Iskan mendapat kepercayaan

dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono menduduki

jabatan Menteri BUMn. Dahlan Iskan telah siap menyusun

program kerja 100 hari pertama agar perusahaan-

perusahaan BUMn dapat lebih efisien.

easT JaVa-iNDramayU sTeam Power PLaNT 1 OFFIcIALLY STARTS OPERATIONSThe Java-Bali power grid was strengthened with the addition of the East Java-Indramayu Steam Power Plant (capacity 3x330MW). Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa, PLN President Director Dahlan Iskan and East Java Governor Ahmad Heryawan signed an inscription marking the operation of the East Java-Indramayu Steam Power Plant 1.

The Steam Power Plant is built on an area of 83 hectares in Sumur Adem village in Sukrak, Indramayu, and is part of the first stage of the 10,000 MW fast track program.

PLN PRESIdENT dIREcTOR dAhLAN ISkAN INSTALLEd AS sTaTe-owNeD eNTerPrises miNisTerPLN Chairman Dahlan Iskan is appointed by President Susilo Bambang Yudhoyono to fill the position of SOEs Minister. Dahlan Iskan has already prepared a first 100-day work program to increase the efficiency of the state’s enterprises.

27

SINERGI PLN DAN PERTAMINA DALAM INFRASTRUKTUR GASpLn menandatangani nota Kesepahaman dengan

pT pertamina (persero) untuk proyek pengembangan

Sistem Transportasi dan Receiving Terminal LnG di

Kawasan Timur Indonesia (LnG KTI) serta revitalisasi

Industri aceh.

Kesepakatan itu menyangkut pokok-pokok perjanjian

jual beli gas bumi untuk pembangkit listrik di kawasan

timur Indonesia antara pT pertagas niaga dan pLn dan

penjanjian usaha patungan antara pT pertamina Gas

(pertagas) dan pT Indonesia power.

SYNERgY BETWEEN PLN ANd PERTAMINA IN INFRASTRUcTURE ANd gASPLN signed a Memorandum of Understanding with PT Pertamina Persero for Transportation Systems and LNG Receiving Terminal Development in Eastern Indonesia and the Revitalization of Industry in Aceh.

The agreement stipulates agreements on the purchase and sale of natural gas for power stations in Indonesia’s eastern regions between PT Pertagas Niaga and PLN and a joint venture between PT Pertamina Gas (Pertagas) and PT Indonesia Power.

Page 40: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

38

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

DESEMBER dEcEMBER

02

LISTRIK PRABAYAR PLN PEMENANG INOVASI PRODUK JASA BUMN TERBAIKListrik prabayar terpilih sebagai “Inovasi produk Jasa

BUMn Terbaik” di ajang anugerah BUMn 2011 yang

diselenggarakan oleh majalah BUMn Track bekerja sama

dengan Forum Humas BUMn.

Dewan Juri anugerah BUMn 2011 juga menobatkan pLn

sebagai BUMn yang paling inovatif dalam pelayanan publik

dengan mereformasi layanan dan meluncurkan layanan

penyambungan Baru/perubahan Daya/penyambungan

Sementara via “call center 123” dan “klik www.pln.co.id”.

Lewat layanan Listrik prabayar yang diberi judul

“prabayar Merupakan Solusi Kreatif Menyelesaikan

Masalah”, pLn dinilai memiliki inovasi yang mampu

memberikan kemudahan, kepraktisan dan kenyamanan

bagi masyarakat dalam berlangganan listrik pLn. Layanan

baru pLn ini memberikan solusi kreatif untuk menjamin

kemudahan, kecepatan dan kenyamanan bagi masyarakat

dalam mengajukan permintaan listrik.

NOVEMBER NOVEMBER

01

SERAH TERIMA JABATAN DIREKTUR UTAMA PLNMenteri BUMn Dahlan Iskan melaksanakan serah

terima jabatan Direktur Utama pT pLn (persero) kepada

penggantinya nur pamudji. nur pamudji sebelumnya

menjabat sebagai Direktur Energi primer pLn. acara serah

terima yang berlangsung di lokasi gardu induk Karet,

Jakarta pusat, juga dihadiri oleh Menteri ESDM Jero Wacik.

PLN PRESIdENT dIREcTOR hANdOVERState-Owned Enterprises Minister Dahlan Iskan hands over the position of PLN Chairman to his replacement, Nur Pamudji. Nur Pamudji was previously PLN’s Director of Primary Energy. The handover ceremony took place at the Karet substation in Central Jakarta, and was attended by Energy and Natural Resources Minister Jero Wacik.

PLN PrePaiD eLeCTriCiTy wiNs BesT sTaTe-owNeD ENTERPRISES INNOVATIVE PROdUcT dEVELOPMENT AWARdPrepaid Electricity was chosen as “The best SOE innovative product” at the 2011 SOEs Champions Awards, which was held by BUMN Track magazine in cooperation with the Forum Humas BUMN.

The SOEs Jury Council Award also crowned PLN as the most innovative SOE in public services for having reformed its public services and launched the programs New Connections/ Power Change/Current Connections services via its “123 call center” and web site www.pln.co.id.

Through its prepaid electricity service, titled “Prepaid is a Problem-Solving Creative Solution”, PLN was considered to have investments able to provide simplicity, practicality and convenience for members of the public who subscribe to PLN. This new PLN service offers a creative solution to ensure ease, speed and convenience in the field of power demand.

Page 41: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

39

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

07JUAL BELI LISTRIK SWASTA PLTU PONTIANAK-3

pLn dan pT Leyand pontianak power menandatangani

kontrak perjanjian pembelian listrik dari proyek listrik

swasta pLTU pontianak-3 kapasitas 2x25 MW, di Kantor

pLn pusat, Jakarta. Listrik dari pLTU pontianak-3, yang

dilaksanakan dengan skema Independent Power Producer,

akan memenuhi kebutuhan sistem kelistrikan di

Kalimantan Barat.

SALE ANd PURchASE AgREEMENT FOR PRIVATE ELEcTRIc sTeam Power PLaNT PoNTiaNak-3PLN and PT Leyand Pontianak Power signed a Electrical Power Sale and Purchase Agreement on the private electric steam power plant Pontianak-3 (2x25 MW), at PLN’s central office in Jakarta. Power produced by the steam power plant, which was undertaken by the Independent Power Producer scheme, will fulfill the needs of West Kalimantan.

28

PRESIDEN SBY RESMIKAN TIGA PLTU

presiden republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono

meresmikan beroperasinya tiga pusat Listrik Tenaga

Uap (pLTU) baru di Jawa, yaitu: pLTU 1 Banten-Suralaya

kapasitas 1x625 MW, pLTU 3 Banten-Lontar unit 1 kapasitas

1x315 MW, dan pLTU Tanjung Jati B ekspansi unit 3

kapasitas 1x660 MW. Dua pLTU pertama yang diresmikan

tersebut adalah bagian dari proyek percepatan (fast track

program) 10.000 MW tahap 1. Total kapasitas pLTU yang

diresmikan hari ini adalah 1.600 MW. peresmian ini

dilakukan bersamaan dengan ground breaking proyek

Resid Fluid Catalytic Cracking (rFCC) pT pertamina (persero)

refinery Unit IV di Cilacap, Jawa Tengah. Direktur Utama

pLn nur pamudji menyampaikan laporan dari lokasi pLTU

1 Banten-Suralaya kepada presiden yang berada di Cilacap

melalui fasilitas video conference.

pengoperasian tiga pLTU ini secara signifikan menambah

pasokan listrik ke sistem interkoneksi Jawa-Bali. Saat ini

beban puncak rata-rata di sistem kelistrikan Jawa Bali

mencapai sekitar 19.700 MW. Sampai akhir tahun 2011

daya mampu di sistem Jawa Bali menjadi 23.000 MW.

pembangunan pLTU ini juga upaya diversifikasi pembangkit

non-BBM menjadi batu bara sehingga biaya pokok

penyediaan listrik menjadi lebih murah.

PRESIdENT SUSILO BAMBANg YUdhOYONO INAUgURATES ThREE STEAM POWER PLANTSIndonesian President Susilo Bambang Yudhoyono inaugurated the operation of three new steam power plants in Java, namely the 1 Bantam-Suralaya power plant (1x625 MW capacity) the Banten-Lontar steam power plant 3 unit 1 (1x315 MW capacity), and the Tanjung Jati B steam power plant unit 3 (1x660 MW expanded capacity). The first two power plants that were officiated are part of the first stage of the 10,000 MW fast track program. The combined total capacity of the steam power plant officiated on this day is 1,600 MW. The inauguration was done in tandem with the ground breaking ceremony of the Resid Fluid Catalytic Cracking project at PT Pertamina’s Unit IV Refinery in Cilacap, Central Java. PLN Chairman Nur Pamudji delivered a report from the Banten-Suralaya power plant to the President in Cilacap via video conference.

The operation of these three power plants significantly increases the power supply to the Java-Bali power grid. Currently, the average peak load on the Java-Bali power grid is 19,700 MW. As of the end of 2011, the Bali-Java power grid’s maximum output was 23,000 MW.

The construction of these power plants is also an effort to diversify the country’s non-oil power generation to coal so that the price of supplying power becomes cheaper.

Page 42: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

40

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

AWARdS ANd cERTIFIcATIONSPENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI

ISO 14001:2000

pT pLn Batam 4

TOTAL 4

ISO 14001 : 2005

pLn pembangkitan TarahanpLN Tarahan power plant

1

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

pLN South Sumatera power plant

1

TOTAL 2

ISO 14001 : 2004

pLn Wilayah aceh PLN Aceh Region 2

pLn Wilayah riau & Kepulauan riau

PLN Riau and Riau Island Region3

pLn Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan

Bengkulu PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

1

pLn Wilayah Kalimantan Barat pLN West Kalimantan Region

2

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan

Tengah PLN South and Central Kalimantan Region

8

pLn Wilayah Kalimantan Timur pLN east Kalimantan Region

1

pLn Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,

Sulawesi Barat PLN South, South East and West Sulawesi Region

5

pLn Wilayah Maluku & Maluku Utara PLN Maluku and North Maluku Region

5

pT Indonesia power 8

pLn Wilayah papua pLN papua Region 1

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Utara pLN North Sumatera power plant

1

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Selatan pLN South Sumatera power plant

27

pLn pembangkitan Muara Tawar pLN Muara Tawar power plant

1

pLn pLTGU CilegonPLN Cilegon Combined Cycle Power Plant

1

pT pLn Batam 4

TOTAL 70

ISO 9001 : 2008

pLn Wilayah aceh PLN Aceh Region 3

pLn Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo PLN North, Central Sulawesi and Gorontalo Region

4

pLn Wilayah Sumatera Barat pLN West Sumatera Region 1

pLn Wilayah riau & Kepulauan riau PLN Riau and Riau Island Region

1

pLn Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan BengkuluPLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

2

pLn Wilayah Bangka Belitung pLN Bangka Belitung Region 1

pLn Wilayah Lampung pLN Lampung Region 3

pLn Distribusi Jakarta raya dan TangerangPLN Distribution of Greater Jakarta and Tangerang

1

pLn Distribusi Jawa Tengah & Yogyakarta PLN Distribution of Central Java and Yogyakarta

1

pLn Wilayah Kalimantan Barat pLN West Kalimantan Region

4

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan TengahPLN South and Central Kalimantan Region

5

pLn pembangkitan TarahanpLN Tarahan power plant

1

pLn proyek pembangkit dan Jaringan Jawa Bali dan nusa TenggaraPLN Power Plant and Transmission Project of Java, Bali and Nusa Tenggara

1

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Selatan pLN South Sumatera power plant

2

pLn Jasa Manajemen KonstruksiPLN Construction Management Service

1

pLn penyaluran dan pusat pengatur Beban Sumatera (p3B) PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

1

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Utara pLN North Sumatera power plant

3

pLn pusat Enjinering KetenagalistrikanPLN Electricity Engineering

1

pLn Wilayah Kalimantan TimurpLN east Kalimantan Region

1

pLn Wilayah Maluku & Maluku UtaraPLN Maluku & North Maluku Region

3

pLn Wilayah papua pLN papua Region 1

pLn Unit pembangkitan Jawa BaliPLN Jawa Bali Power Plant

6

pLn pembangkitan Tanjung Jati BPLN Tanjung Jati B Power Plant

1

pLn UIp Jaringan Jawa BaliPLN Transmission Project Java Bali

1

pT pLn Batam 1

Icon + 1

Total 51

Page 43: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

41

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

ISO 9001 : 2000

pLn Wilayah Sumatera Barat

pLN West Sumatera Region28

pLn Wilayah riau & Kepulauan riau

PLN Riau and Riau Island Region7

pLn Wilayah Bangka Belitung

pLN Bangka Belitung Region1

pLn Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan

Bengkulu

PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

10

pLn Wilayah Kalimantan Timur

pLN east Kalimantan Region1

pLn Wilayah Kalimantan Barat

pLN West Kalimantan Region2

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah

PLN South Kalimantan and Central Region

11

pLn Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Barat

PLN South, South-east and West Sulawesi Region

3

pLn Wilayah Maluku & Maluku Utara

PLN Maluku and North Maluku Region3

pLn Wilayah nusa Tenggara Barat

pLN West Nusa Tenggara Region4

pLn Distribusi Jakarta raya & Tangerang

PLN Distribution of Greater Jakarta & Tangerang1

pLn Distribusi Jawa Tengah

PLN Distribution of Central Java Region11

pLn Distribusi Jawa Timur

PLN Distribution of East Java 10

pLn Distribusi Bali PLN Distribution of Bali 13

pLn penyaluran dan pusat pengatur Beban

Jawa Bali

PLN Transmission and Load Dispatching Center of Jawa Bali

45

pT Indonesia power 8

pLn Wilayah papua pLN papua Region 4

pLn Wilayah nusa Tenggara Timur

pLN east Nusa Tenggara Region2

pLn Distribusi Jawa Barat

PLN Distribution of West Java22

ISO 9001 : 2000

pLn penyaluran dan pusat pengatur Beban

Sumatera

PLN Transmission and Load Dispatching of Sumatera

2

pLn pemeliharaan Ketenagalistrikan

PLN Center of Maintenance6

pLn pusat Enjinering Kelistrikan

PLN Electricity Engineering1

pLn Jasa Sertifikasi

PLN Sertification Service1

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Utara

pLN North Sumatera power plant17

pLn pembangkitan Sumatera Bagian

Selatan pLN South Sumatera power plant

26

pLn pembangkitan Muara Tawar

pLN Muara Tawar power plant1

pLn pLTGU Cilegon

pLN Cilegon Combined Cycle Power Plant1

pT pLn Batam 2

TOTAL 243

ISO 14001 : 1996

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah

PLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region

1

pT Indonesia power 4

TOTAL 5

SMT

pT Indonesia power 1

OHSAS 18001 : 1999

pT Indonesia power 3

PLTD Terbaik | Best Diesel Power Plant

pLn Wilayah aceh PLN Aceh Region 1

pLn Wilayah riau & Kepulauan riau

PLN Riau and Riau Island Region1

pLn Wilayah Kalimantan Timur

pLN east Kalimantan Region2

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah

PLN South and Central Kalimantan Region1

TOTAL 5

ISO 9001 : 2001

pLn Wilayah Kalimantan Timur

pLN east Kalimantan Region2

TOTAL 2

Page 44: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

42

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

ISO 17205:2005

pLn penelitian & pengembangan

PLN Research and Development1

pT Indonesia power 4

TOTAL 5

SNI 19-17205:2009

pLn penelitian & pengembangan

PLN Research and Development1

SMK3

pLn Wilayah riau dan Kepulauan riau

PLN Riau and Riau Island Region1

pLn Wilayah Sumatera Selatan, Jambi

dan Bengkulu

PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

3

pLn Wilayah Kalimantan Barat

pLN West Kalimantan Region2

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan

Tengah

PLN South and Central Kalimantan Region

17

pLn Wilayah Kalimantan Timur

pLN east Kalimantan Region1

pLn Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Barat

PLN South, South-East, and West Sulawesi Region

3

pLn Wilayah nusa Tenggara Barat

pLN West Nusa Tenggara Region4

pLn Distribusi Jawa Tengah

PLN Distribution of Central Java Region3

pT Indonesia power 9

pLn Wilayah papua

pLN papua Region2

pLn Wilayah nusa Tenggara Barat

pLN West Nusa Tenggara Region4

pLn Wilayah nusa Tenggara Timur

pLN east Nusa Tenggara Region1

pLn penyaluran dan pusat pengatur

Beban Sumatera

PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

8

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Utara

pLN North Sumatera power plant1

pLn pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

pLN South Sumatera power plant27

pT pLn Batam 1

pLn p3B Sumatera

PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

1

pLn pLTGU Cilegon

PLN Cilegon Combined Cycle Power Plant1

TOTAL 83

Kecelakaan Nihil | Zero Accident

pLn Wilayah riau dan Kepulauan riau

PLN Riau and Riau Island Region2

pLn pembangkitan Sumatera bagian

Selatan

pLN South Sumatera power plant

4

pLn Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan

Bengkulu

PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

2

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah

PLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region

4

pLn Wilayah Kalimantan Barat

pLN Kalimantan Region 1

pLn Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Barat

PLN South, South-east and West Sulawesi Region

1

pLn Distribusi Jawa Timur

PLN Distribution of East Java 1

pLn penyaluran dan pusat pengatur Beban

Jawa Bali

PLN Transmission and Load Dispatching of Java and Bali

2

pT Indonesia power 9

pT pLn Tarakan 1

pLn Distribusi Jawa Tengah & DIY

PLN Distribution of Central Java and DI Yogyakarta

2

pLn p3B Sumatera

PLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

7

TOTAL 36

Page 45: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

43

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Pelayanan Pelanggan Terbaik

pLn Wilayah riau & Kepulauan riau

PLN Riau and Riau Island Region1

pLn Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan

Bengkulu

PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

1

pLn Distribusi Jawa Timur

PLN Distribution of East Java1

pLn Distribusi Bali

PLN Distribution of Bali1

pLn Distribusi Jawa Barat dan Banten

PLN Distribution of West Java and Banten1

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah

PLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region

1

TOTAL 6

Indonesia Quality Award

pLn aceh 1

pLn Sumatera Barat

pLN West Sumatera Region1

pLn Sumsel, Jambi dan Bengkulu

PLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

1

pLn Distribusi Jawa Tengah dan DIY

PLN Distribution of Central Java and DI Yogyakarta1

pLn Disjaya 1

pLn UIp Jaringan Sulawesi, Maluku

dan papua

PLN Transmission Development Unit of Sulawesi, Maluku and Papua Region

1

TOTAL 6

Kementerian Lingkungan Hidup

pLn Kalimantan Timur

pLN east Kalimantan Region1

pLn pembangkitan Tanjung Jati B

PLN Tanjung Jati B Power Plant1

TOTAL 2

Industri Ramah Lingkungan

pLn pembangkitan Cilegon

pLN Cilegon power plant1

TOTAL 1

OHSAS 2009

pT Indonesia power 2

TOTAL 2

OHSAS 14001 : 1999

pT Indonesia power 3

Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)

pT Indonesia power 3

KSN Awards

pT Indonesia power 1

Dirjen Transportasi Kelautan

pLn pembangkitan Tanjung Jati B

PLN Tanjung Jati B Power Plant1

Carrier Ethernet Certification

pT ICon+ 2

CALL CENTER AWARD

pLn Distribusi Jakarta raya dan Tangerang

PLN Distribution of Greater Jakarta and Tangerang

1

MURI

pLn Wilayah Bangka Belitung

pLN Bangka Belitung Region2

Inovasi Terbaik

pLn pusat penelitian dan pengembangan

PLN Research and Development3

TOTAL 3

Page 46: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

44

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

TATA KELOLA BERKELANJUTAN

SUSTAINABLE gOVERNANcE

Page 47: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

45

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

penerapan praktik terbaik dalam tata kelola perusahaan

(Good Corporate Governance/GCG) di pLn akan

meningkatkan kepercayaan sekaligus nilai perusahaan

secara berkelanjutan. penerapan lima prinsip dasar GCG,

yakni transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,

kemandirian dan kewajaran, secara konsisten akan

meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG.

Tiga sasaran utama penerapan GCG di pLn yaitu:

• Memaksimalkan kinerja perusahaan melalui

terciptanya proses pengambilan keputusan yang

lebih baik dan berkualitas, peningkatan efisiensi

operasional serta peningkatan layanan kepada

pemangku kepentingan.

• Meningkatnyanilaiperusahaanmelaluipeningkatan

kinerja keuangan dan meminimalkan risiko keputusan

investasi yang mengandung benturan kepentingan.

• Meningkatnya kepercayaan pemegang saham

serta kepuasan pemangku kepentingan karena

meningkatnya nilai perusahaan.

pLn memastikan tujuan itu dapat tercapai dengan

melakukan langkah-langkah perbaikan secara

berkesinambungan, baik dari sisi perangkat lunak GCG

(yakni pedoman, aturan-aturan dan sistem kerja) maupun

dari sisi perangkat keras (yakni pembentukan lembaga

pelaksana unit kerja). Untuk mendapatkan umpan

balik bagi perbaikan praktik GCG di masa depan, pLn

melaksanakan penilaian secara berkala mengenai praktik

dan perangkat tersebut.

The application of the best practices of Good Corporate Governance (GCG) at PLN will increase trust in PLN as well as the value of the company for the foreseeable future. Applying the five basic principles of GCG, which are transparency, accountability, responsibility, independence and equality, in a consistent manner will improve the quality of corporate governance.

The three main objectives of applying GCG at PLN are:Maximizing the Company’s performance by improving • the quality of decision-making, improving operational efficiency and improving services for stakeholders.

Increasing the company’s value by improving financial • performance and minimizing investment decisions that risk conflicts of interest.Promoting shareholder trust and stakeholder satisfaction • through the increase of the company’s value.

PLN ensures that these goals can be achieved by taking continuous steps to improve the GCG system, including through guidelines, rules and regulations and operational systems, as well as through a more concrete approach, such as forming work units. In order to gain feedback, thus to improve the future performance of the GCG system, PLN carries out periodic appraisals of the system.

Page 48: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

46

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

To support improvements to the quality of GCG, PLN has completed all of the necessary directives, including: (4.1)

Code of Conduct, which consists of guidance for good • behavior, and professionalism within the Company.

Corporate Governance Guidelines, used as the mechanism for • implementing good governance at the company in accordance with the company’s operational management policies.Board Manual, or Operational Guidelines for the Board • of Commissioners and Board of Directors, which contains guidelines for the Board of Commissioners and Board of Directors, which defines their duties in a structured, systematic, easy-to-understand, easy-to-implement and consistent manner, so that it serves as a reference for the Board of Commissioners and Board of Directors in carrying out their various duties in order to achieve the vision and mission of the Company.

PLN complements the GCG Guidelines with a structure of governance that involves the interaction of three main company foundations, which are; the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors, and supporting agencies with connections to the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The General Meeting of Shareholders (GMS) represents the highest level within the company’s corporate governance structure. GMS is a forum for shareholders to make important decisions connected to and based on the interests of the Company’s operations. GMS consists of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).

Through the GMST or the EGMS, the shareholders can exercise their rights to evaluate the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors, while also expressing their balanced and independent aspirations and opinions, and making important decisions based on the interests of the shareholders. (4.4)

Several important resolutions concerning the sustainability of the company are made during the GMS, including evaluating the performance of the company’s economic, environmental and social performance as presided over by the management (Board of Commissioners and Board of Directors), electing, appointing and removing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, increasing the company’s capital, mergers

gcg gUIdELINES, STRUcTURE ANd MEchANISMPEDOMAN, STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA

Dalam rangka mendukung peningkatan mutu

implementasi GCG tersebut, pLn telah melengkapi seluruh

pranata yang diperlukan, meliputi: (4.1)

pedoman perilaku, yang berisi pedoman perilaku •

kebiasaan baik dan tata pergaulan profesional di

lingkungan perseroan.

pedoman GCG, sebagai pegangan pelaksanaan tata •

kelola di perusahaan berikut kebijakan-kebijakan

pengelolaan operasional perusahaan.

Board Manual• , yakni pedoman Kerja Direksi dan

Dewan Komisaris yang berisi panduan bagi Direksi

dan Dewan Komisaris yang menjelaskan aktivitas

secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan

dapat dijalankan dengan konsisten sehingga menjadi

acuan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam

melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai

visi dan misi perseroan.

pLn melengkapi keseluruhan pedoman pelaksanaan GCG

dengan struktur tata kelola yang melibatkan interaksi

tiga organ perusahaan utama, yakni rapat Umum

pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi serta

organ pendukung yang meliputi Komite-komite di tingkat

Dewan Komisaris dan Direksi.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (4.7)

Dalam struktur tata kelola perusahaan, rapat Umum

pemegang Saham (rUpS) merupakan lembaga tertinggi.

rUpS merupakan forum para pemegang saham untuk

mengambil keputusan penting yang berkaitan dan

didasarkan pada kepentingan usaha perseroan. rUpS terdiri

atas rapat Umum pemegang Saham Tahunan (rUpST) dan

rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa (rUpSLB).

Melalui rUpST maupun rUpSLB, para pemegang saham

dapat mempergunakan haknya dalam mengevaluasi kinerja

Dewan Komisaris maupun Direksi sekaligus memberikan

pendapat dan suaranya untuk mengambil keputusan penting

secara independen dan seimbang antara kepentingan

pemegang saham dan kepentingan perusahaan. (4.4)

Beberapa keputusan penting menyangkut keberlangsungan

perusahaan yang dilakukan melalui rUpS di antaranya

adalah: evaluasi atas kinerja ekonomi, lingkungan

maupun sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh

pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi), mengangkat dan

memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi;

meningkatkan permodalan perseroan; menggabungkan,

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (4.7) GeNeraL meeTiNG of sharehoLDers (4.7)

Page 49: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

47

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

and acquisitions, as well as splitting up internal divisions or merging them with other units, securing certain company assets in order to acquire funding, notes issuance such as bonds or promissory notes among others, authorize material transactions or changes in main business activities as advised by management, and deal with conflicts of interests identified by Bapepam-LK. (4.10)

The company utilizes a two-body system to carry out all decisions made during the GMS and conducts the management of the company in accordance with the rules and regulations. In accordance with the Limited Liability Company Act No. 40 2007, the company’s two executive management bodies are the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The Board of Commissioners and the Board of Directors each has clear duties and authorities in accordance with their respective functions as mandated in the Articles of Association and prevailing regulations (fiduciary responsibility). Together they are responsible for maintaining the long-term sustainability of the company’s operations. The Board of Commissioners is tasked with monitoring and providing counsel to ensure that the goals of the company are achieved and the decisions made during the General Meeting of Shareholders are carried out. In order to ensure the success and fluidity of the implementation of these major duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Supporting Committee, while the Board of Directors is assisted by working units related to governance mechanisms. Meanwhile, the implementation of each GMS resolution as well as the daily management of the company is conducted by the Board of Directors. (4.2, 4.3)

These two important bodies are responsible for the performance of the company as well as its economic performance, environmental performance and social performance, including risk management and taking advantage of business opportunities. Performance is measured via the Board of Directors and Board of Commissioners’ Key Performance Indicator (KPI). The KPI is reviewed during every operational period, and results are reported during the GMS. (4.9)

Members of the Board of Commissioners as well as the Board of Directors are elected, selected and removed during the GMS. Commissioners and Directors are selected through the fit and proper test. Based on predetermined performance measures (KPI), members of the BoC and BoD can be reappointed or replaced before their tenure expires. (4.7)

melebur, mengambil alih maupun memisahkan unit

usaha perseroan dengan perusahaan lain atau menjadi

unit usaha yang lain; menjaminkan sebagian aset

perusahaan untuk mencari pendanaan; menerbitkan

surat utang baik berupa obligasi maupun promissory

notes dan sejenisnya, mengesahkan transaksi material

atau perubahan kegiatan usaha utama yang dilakukan

perseroan, serta benturan kepentingan sebagaimana yang

dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK. (4.10)

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

perseroan menganut sistem dua badan sebagai pelaksana

segala keputusan yang diambil melalui rUpS dan

melakukan pengelolaan perusahaan sesuai peraturan

perundangan. Sesuai ketentuan Undang-Undang

perseroan Terbatas no. 40 Tahun 2007, kedua badan

pengelola perusahaan tersebut adalah Dewan Komisaris

dan Direksi.

Dewan Komisaris dan Direksi yang masing-masing

mempunyai tugas dan wewenang yang jelas sesuai

dengan fungsinya seperti yang diamanatkan dalam

anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku (fiduciary responsibility). Keduanya secara

bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk

memelihara kesinambungan usaha perusahaan dalam

jangka panjang. Dewan Komisaris berkewajiban

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat untuk

memastikan bahwa tujuan perseroan serta keputusan

rUpS dilaksanakan dan dicapai. Untuk memastikan

keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab yang sedemikian besar, Dewan Komisaris

dibantu oleh Komite penunjang sedangkan Direksi

dibantu oleh unit kerja yang terkait dengan mekanisme

tata kelola tersebut. Sementara pelaksanaan atas setiap

keputusan rUpS tersebut dan pengelolaan perusahaan

sehari-hari dilakukan oleh Direksi. (4.2, 4.3)

Kedua badan tertinggi tersebut bertanggung jawab

atas kinerja perseroan baik kinerja ekonomi, kinerja

lingkungan dan sosial, termasuk dalam mengelola risiko

dan memanfaatkan peluang usaha. Ukuran kinerja ini

ditetapkan dalam Key Performance Indicator (KpI) Direksi

dan Komisaris. KpI ditinjau setiap periode operasional dan

dilaporkan dalam rUpS. (4.9)

Baik Komisaris maupun Direksi dipilih, diangkat dan

diberhentikan melalui rUpS. proses pemilihan Komisaris

dan Direksi dilakukan melalui kelayakan dan kepatutan

atau fit and proper test. Berdasarkan ukuran kinerja yang

telah ditetapkan sebelumnya (KpI), anggota Dewan

Komisaris dan Direksi bisa diangkat kembali atau bahkan

diganti sebelum masa tugasnya berakhir. (4.7)

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ThE BOARd OF cOMMISSIONERS ANd ThE BOARd OF dIREcTORS

Page 50: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

48

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

The duties of the Board of Commissioners, in accordance with the Articles of Association, are primarily the supervision of company management policies carried out by the Board of Directors, and to give advice to the Board of Directors, including about Company development plans, Company budget and operations plans, implementation of the provisions of the Articles of Association and General Meeting of Shareholders decisions and presiding regulations. To ensure effective monitoring, the Board of Commissioners has certain authorities, including inspecting books, letters and notes relevant to the company’s operations, including firing and deactivating members of the Board of Directors for a clear reason.

The Board of Commissioners reports its supervisory activities during the GMS. Due to the scope of PLN’s monitoring obligations, the Board of Commissioners currently consists of seven Commissioners, including the President Commissioner, and two Independent Commissioners.

DEWAN KOMISARIS

Tugas Dewan Komisaris, sesuai dengan anggaran Dasar

terutama adalah pengawasan terhadap kebijaksanaan

pengurus perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi

nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana

pengembangan perusahaan, rencana Kerja dan anggaran

perusahaan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan anggaran

Dasar dan keputusan rapat Umum pemegang Saham

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. agar

tugas pengawasan ini berjalan efektif, Dewan Komisaris

memiliki wewenang tertentu, di antaranya memeriksa

buku-buku, surat-surat dan catatan-catatan operasional

perseroan yang relevan, termasuk mengusulkan dan

menonaktifkan anggota Direksi dengan alasan yang jelas.

Dewan Komisaris melaporkan pelaksanaan tugas

pengawasan dalam rUpS. Mengingat besarnya beban

pengawasan pLn, Dewan Komisaris perseroan kini terdiri

atas 7 orang Komisaris, termasuk Komisaris Utama,

dengan 2 di antaranya adalah Komisaris Independen.

DEWAN KOMISARIS BOARd OF cOMMISSIONERS

Page 51: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

49

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

In accordance with the Articles of Association and Company Regulations, the Board of Directors is authorized with, and is fully responsible for, the Company’s management for the benefit of the Company in accordance with the aims and objectives of the Company and to represent the company in and out of court. The Board of Directors is tasked with taking corporate action and making decisions in line with their given authorities and duties. Directors are appointed and dismissed during the GMS. In the reported year, PLN’s Board of Directors consisted of 10 members, including the Chairman.

The amount and type of the honorariums for the Commissioners, the Directors’ salaries, as well as bonuses and benefits, which are together referred to as remuneration, are evaluated and set by the GMS. Each Commissioner receives

DIREKSI

Sesuai dengan anggaran Dasar dan ketentuan UU

perseroan, Direksi perseroan berwenang dan bertanggung

jawab penuh atas pengelolaan perusahaan untuk

kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan

tujuan perusahaan serta mewakili perseroan baik di

dalam maupun di luar pengadilan. Direksi bertugas

dan bertanggung jawab secara kolegial sekalipun dapat

bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan

pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi diangkat dan

diberhentikan oleh rUpS. pada tahun pelaporan, Direksi

pLn terdiri atas 10 orang anggota Direktur, termasuk

Direktur Utama.

REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSI (4.5)

Jumlah dan jenis honorarium Komisaris, gaji Direksi,

tantiem dan tunjangan-tunjangan yang keseluruhan

disebut remunerasi, dievaluasi dan diputuskan dalam

rUpS. Tiap anggota Komisaris menerima sejumlah

Penerapan praktik terbaik tata kelola perusahaan akan meningkatkan kepercayaan sekaligus nilai PLN secara berkelanjutan.The application of the best practices of corporate governance will increase trust in PLN as well as the value of the company for the foreseeable future.

DIREKSI BOARd OF dIREcTORS

REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSI (4.5) remUNeraTioN of The BoC aND BoD (4.5)

Page 52: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

50

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

honorarium bulanan dan tunjangan tertentu, serta

mendapatkan sejumlah tantiem atas kinerja dan prestasi

pLn yang jumlahnya ditetapkan dalam rUpS.

Tiap anggota Direksi menerima gaji bulanan dan tunjangan

lainnya, serta mendapatkan sejumlah tantiem atas kinerja

dan prestasi pLn. pajak atas tantiem Komisaris maupun

Direksi ditanggung masing-masing. anggota Dewan

Komisaris maupun Direksi juga mendapat fasilitas dan

tunjangan jabatan seperti kendaraan/tunjangan transpor,

tunjangan komunikasi, keanggotaan klub/profesi, jasa

perlindungan hukum, jaminan kesehatan, asuransi,

tunjangan hari raya dan tunjangan representasi.

KOMITE DEWAN KOMISARIS

Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris

dibantu oleh empat komite fungsional di bawah

pengawasannya, yakni Komite audit, Komite Tata Kelola

perusahaan yang Baik (Komite GCG), Komite Manajemen

risiko dan Komite nominasi & remunerasi. Komite tersebut

bersifat independen dengan kriteria mencakup di antaranya:

tidak memiliki hubungan keluarga karena perkawinan dan

keturunan sampai derajat kedua dengan anggota Direksi dan

atau anggota Dewan Komisaris; tidak memiliki hubungan

usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan

dengan kegiatan usaha pLn dan bukan merupakan Direksi

atau karyawan pLn dan atau anak perusahaan pLn

sekurangnya dalam satu tahun terakhir sebelum diangkat

sebagai Komite audit pLn. Dalam kegiatan operasional

sehari-hari, Dewan Komisaris perseroan juga dibantu oleh

Sekretaris Dewan Komisaris dan beberapa Tenaga ahli. (4.1)

KOMITE AUDIT (KA)Tugas Komite audit mencakup di antaranya: menelaah

informasi keuangan yang akan dikeluarkan pLn;

melakukan pemilihan Kantor akuntan publik (Kap) yang

memadai dan kompeten dalam melaksanakan audit

atas Laporan Keuangan pLn; memastikan bahwa sistem

pengawasan intern berjalan efektif; melakukan telaah

dan evaluasi program audit tahunan yang dibuat oleh

Satuan pengawas Internal (SpI); menelaah ketaatan pLn

terhadap peraturan perundang-undangan khususnya yang

berhubungan dengan pelaporan kepada para pemangku

kepentingan dan menelaah pengaduan yang berkaitan

dengan pLn. Tugas Komite audit selengkapnya tertuang

dalam piagam (Charter) Komite audit yang ditetapkan dan

ditinjau secara berkala oleh Dewan Komisaris.

Untuk menjalankan tugasnya, Komite audit memiliki

wewenang di antaranya mengakses secara penuh, bebas

dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset

serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan

dengan tugasnya. Komite audit perseroan diketuai oleh

seorang Komisaris Independen.

KOMITE DEWAN KOMISARIS

a monthly honorarium and certain benefits, and receives a bonus according to the performance and achievements of the PLN, which is defined in the GMS.

Every member of the Board of Directors receives a monthly salary and benefits, and receives a bonus based on the performance and achievements of PLN. The tax on the bonus is paid by the respective recipient. Commissioners and Directors also receive facilities and benefits such as a vehicle or transportation benefits or allowances, communication allowances, club memberships, legal protection, health insurance, insurance, holiday allowances and representation allowances.

In carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners is assisted by four working committees under its control, namely the Audit Committee, the Good Governance Committee (GCG committee), the Risk Management Committee and the Nomination and Remuneration Committee. The criteria ensuring the independence and impartiality of the members on these committees include: not having a family relationship by marriage or descent to the second degree or closer to a member or members of the Board of Directors or Board of Commissioners, not having any direct or indirect business relations related to the business activities of PLN, and not being a Director or employee of PLN, or any of its subsidiaries, within a minimum of one year before being appointed to the PLN Audit Committee. In day-to-day operational activities, the Board of Commissioners is also assisted by the Secretary of the Board of Commissioners and various experts. (4.1)

AUdIT cOMMITTEEThe Audit Committee’s duties include: Reviewing financial information to be produced by PLN, selecting a Public Accountant Office capable of carrying out audits of PLN’s Financial Statements, ensuring that the internal monitoring system runs effectively, and evaluating the annual audit program organized by the Internal Supervisory Unit, evaluating PLN’s compliance with rules and regulations, especially those related to reports for stakeholders and reviewing complaints directed at the company. The complete duties of the Audit Committee are outlined in the Audit Committee Charter, which is defined and periodically reviewed by the Board of Commissioners.

To carry out their duties, the Audit Committee is authorized with, among other things, full, free and unrestricted access to records of employees, funds, assets and other relevant Company resources. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner.

cOMMITTEES UNdER ThE BOARd OF cOMMISSIONERS

Page 53: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

51

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (KNR)Tugas Knr antara lain: menyusun kriteria seleksi

dan prosedur nominasi serta sistem penggajian dan

pemberian tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris,

Direksi serta pejabat satu level di bawah Direksi; menilai

dan memberikan rekomendasi mengenai jumlah anggota

Dewan Komisaris dan Direksi perseroan; memastikan

kesesuaian remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

dan merekomendasikan calon anggota Komisaris dan

Direksi dalam rUpS. Uraian tugas lengkap Knr tercantum

pada piagam (Charter) Knr yang ditinjau dan ditetapkan

secara berkala oleh Dewan Komisaris.

KOMITE good Corporate governanCe (KGCG)Tugas komite ini antara lain: membantu Dewan Komisaris

dalam mengawasi implementasi GCG sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan peraturan, mendorong dan

mengingatkan perseroan agar selalu mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan memastikan

setiap keputusan Dewan Komisaris telah sesuai dengan

ketentuan peraturan yang berlaku dan keputusan rUpS.

KOMITE MANAJEMEN RISIKO (KMR)Tugas komite ini antara lain: memberikan keyakinan

yang memadai atas dilaksanakannya kajian risiko oleh

Direksi atas semua kegiatan perseroan yang memiliki

potensi risiko, serta memberikan rekomendasi tentang

manajemen risiko pada Dewan Komisaris; memberi

rekomendasi tentang risiko usaha dan jenis serta jumlah

asuransi yang ditutup oleh perusahaan.

(Informasi lebih lengkap mengenai tugas Komisaris dan

Direksi, komposisi dan tugas Komite-Komite Komisaris

dapat dilihat pada Laporan Tahunan perseroan).

KOMITE DIREKSI

Dalam rangka mendukung efektivitas pengelolaan

perusahaan, Direksi membentuk beberapa komite

fungsional yang langsung bertanggung jawab kepada

Direksi. Komite-komite ini dibentuk untuk tugas-tugas

khusus yang memerlukan perhatian lebih dalam rangka

menjaga keberlangsungan usaha. pada tahun pelaporan,

komite di bawah Direksi ada 6, dengan uraian tugas utama

dijelaskan berikut ini.

KOMITE Independent power produCer (IPP) DAN KERJA SAMA KEMITRAANTugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan

kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis

di bidang perusahaan listrik swasta (Ipp) dan kerja sama

kemitraan yang dilakukan oleh perseroan.

KOMITE DIREKSI

NomiNaTioN aND remUNeraTioN CommiTTee (NrC)The Nomination and Remuneration Committee’s tasks include: Compiling selection criteria, nomination procedure and the remuneration system as well as the allocation of benefits for members of the Board of Commissioners and Board of Directors and officials one level below the directors; evaluating and providing recommendations concerning the number of members of the Board of Commissioners and Board of Directors; ensuring appropriate remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors and recommending candidates for the Board of Commissioners and Board of Directors during the General Meeting of Shareholders. A full description of the duties of the NRC is outlined in the NRC Charter, which is defined and regularly reviewed by the Board of Commissioners.

GooD CorPoraTe GoVerNaNCe CommiTTee (GCGC)The duties of the GCGC include: Assisting the Board of Commissioners in supervising the implementation of GCG practices in accordance with provisions set out in the regulations, reminding and encouraging the Company to always abide by the prevailing rules and regulations and ensuring that each decision made by the Board of Commissioners is in line with the prevailing regulations and GMS resolutions.

risk maNaGemeNT CommiTTee (rmC)The duties of the RMC include: Providing adequate assurance for the implementation of risk management by the Board of Directors for each and every Company activity that carries risk, and providing recommendations pertaining to risk management for the Board of Commissioners, providing recommendations about operational risk and types and the amount of insurance that the Company covers.

(More detailed information about the duties of the Commissioners and Directors, and the composition and duties of the Board of Commissioners’ committees is available in the Company’s Annual Report).

To support the company’s management effectively, the Board of Directors have established several working committees that report directly to the Board of Directors. These committees were formed to perform specific tasks that require special attention in order to protect the sustainability of the Company’s operations. In the reported year, there were six committees under the Board of Directors. Their main tasks are listed below.

iNDePeNDeNT Power ProDUCer (iPP) aND PARTNERShIP cOOPERATION cOMMITTEEThe duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the Independent Power Producer sector, and cooperation partnerships undertaken by the company.

BOARd OF dIREcTORS’ cOMMITTEE

Page 54: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

52

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

KOMITE ENERGI PRIMERTugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan

kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis

di bidang energi primer yang dilakukan oleh perseroan.

KOMITE INVESTASITugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan

kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis

di bidang investasi yang dilakukan oleh perseroan.

KOMITE PENDANAANTugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan

kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis

di bidang pendanaan yang dilakukan oleh perseroan.

KOMITE NIAGATugas Komite ini antara lain: melakukan analisis dan

kajian serta melakukan pengambilan keputusan strategis

di bidang niaga yang dilakukan oleh perseroan.

KOMITE SUMBER DAYA MANUSIATugas Komite ini antara lain: melakukan analisis

dan kajian serta melakukan pengambilan keputusan

strategis di bidang sumber daya manusia yang dilakukan

oleh perseroan.

PRIMARY ENERgY cOMMITTEEThe duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the primary energy sector.

INVESTMENT cOMMITTEEThe duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of investments undertaken by the Company.

FUNdINg cOMMITTEEThe duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of financing activities undertaken by the Company.

cOMMERcE cOMMITTEEThe duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of commerce undertaken by the Company.

hUMAN RESOURcES cOMMITTEEThe duties of this committee are analyzing and reviewing and strategic decision-making in the field of human resources at the Company.

Page 55: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

53

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Berikut adalah beberapa aturan kebijakan (soft-structure)

yang telah selesai disusun dan diimplementasikan untuk

menunjang tercapainya praktik terbaik penerapan tata

kelola berkelanjutan yang baik.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO PERSEROANperseroan menyusun dan menetapkan Kebijakan

Manajemen risiko sebagai bagian dari sistem

pengawasan dan pengendalian internal dengan

tujuan akhir meminimalisasi potensi kerugian yang

mungkin terjadi. pLn telah menindaklanjuti penetapan

kebijakan manajemen risiko dengan membentuk Divisi

Manajemen risiko. Divisi ini dibentuk sebagai upaya

meningkatkan pengelolaan risiko secara terus-menerus,

tepat dan komprehensif, disertai upaya mitigasi risiko

yang telah diidentifikasi.

KEBIJAKAN SISTIM PELAPORAN PELANGGARAN (4.11)Terkait dengan usaha penerapan good corporate governance

dan termasuk di dalamnya pemberantasan korupsi, suap

dan praktik kecurangan lainnya, saat ini perusahaan

sedang menyusun sistem pelaporan pelanggaran

(Whistleblower system) sebagai tindak lanjut atas tuntutan

transparansi, akuntabilitas dan fairness hubungan bisnis.

cORPORATE BASIc gOVERNANcE POLIcIESKEBIJAKAN POKOK TATA KELOLA (2.10)

The following are several “soft-structure” policies already issued and implemented in order to achieve the best practices in applying sustainable good governance.

cORPORATE RISk MANAgEMENT POLIcY The Company outlined and established Corporate Risk Management Policy as part of the internal monitoring and control system with the aim of minimizing the potential for possible losses. PLN then went a step further on from risk management policy by establishing the Risk Management Division. This Division was established in an asserted and comprehensive effort to improve the management of risk on a long-term basis, as well as to mitigate identified risks.

whisTLeBLower PoLiCy (4.11)In relation with the implementation of good corporate governance, including efforts to eradicate corruption, kickbacks and other fraudulent practices, the Company is currently setting up a Whistleblower System as a follow up to the demand for transparent, accountable and fair business relations.

Page 56: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

54

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

Dengan penyusunan sistem pelaporan pelanggaran

ini nantinya diharapkan tercipta iklim kondusif dalam

bekerja dan mendorong pelaporan pelanggaran yang

dapat menimbulkan kerugian finansial maupun

nonfinansial yang dapat merusak citra pLn. pLn akan

memperkuat mekanisme sistem pelanggaran untuk

memperkuat sistem deteksi dini dan mencegah terjadinya

tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme. (So4)

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNALpLn menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian

internal sebagai bagian dari implementasi asas

akuntabilitas dan transparansi dari prinsip dasar GCG.

Melalui unit Internal audit, manajemen pLn memberikan

jaminan atas efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan

terhadap aturan dan perundang-undangan serta ketepatan

dan keandalan pelaporan keuangan.

Setiap auditor SpI wajib mematuhi Standar profesi audit

Internal yang dikeluarkan oleh Konsorsium organisasi

profesi audit Internal.

pada tahun pelaporan, Formasi Tenaga Kerja (FTK) pada

Satuan pengawasan Intern adalah sebanyak 61 pegawai

yang terdiri dari 49 tenaga auditor, 6 tenaga sekretariat

dan 1 Kepala Satuan. Dari formasi tersebut saat ini

terdapat 13 auditor telah bersertifikat QIa dan 1 orang

bersertifikat CFE. auditor SpI pLn telah dibekali dengan

pendidikan khusus mengenai tindakan korupsi dan

upaya pencegahannya. (So3)

Guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil

audit sesuai dengan standar audit yang berlaku, personil

auditor Internal senantiasa meningkatkan kompetensi

melalui berbagai pendidikan baik pendidikan berjenjang

sertifikasi profesi auditor internal seperti QIa (Qualified

Internal Auditor), pIa (Profesional Internal Auditor) maupun

CIa (Certified Internal Auditor), termasuk diklat bidang

operasional dan perkembangan saat ini yang sangat

memperhatikan pencegahan tindakan-tindakan yang

tergolong perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme. (So3)

Kegiatan Satuan pengawasan Intern di lingkungan pLn

mengacu kepada aturan-aturan yang ada berupa Surat

Keputusan, Surat Edaran, Instruksi, Kebijakan akuntansi

dan praktik-praktik bisnis yang sehat. Dalam melakukan

audit di lingkungan pLn, SpI mempunyai pedoman

pengawasan Intern sesuai Keputusan Direksi pLn

no.030.K/DIr/2005 tanggal 2 Februari 2005.

pada tahun 2011, Sesuai program Kerja pengawasan

Tahunan (pKpT) 2011, Tim SpI telah melaksanakan

pemeriksaan operasional periode I, II, III, IV, V, VI dan VII

terhadap 26 Unit Bisnis dan 6 Direktorat, dengan jumlah

temuan sebanyak 296 temuan yang harus diklarifikasi

oleh Manajemen Unit Bisnis terkait dan 60 temuan pada

The system is expected to create a conducive environment at work and to encourage the reporting of violations that could lead to financial or non-financial losses that could damage PLN’s image. PLN intends to strengthen this anti-violation system in order to enhance its early warning system, thus preventing the actions of perpetrators of corruption, bribery, collusion and nepotism. (SO4)

INTERNAL cONTROL ANd SUPERVISIONPLN carries out internal supervision and control in accordance with its implementation of transparency implementation principles based on GCG. Through the Internal Audit Unit, PLN’s management guarantees the efficiency and effectiveness of operations, adherence to rules and regulations as well as the accuracy and reliability of financial reporting.

Each internal auditor shall comply with the Internal Audit Professional Standards issued by the Consortium of the Internal Audit Professional Organization.

In the reported year, manpower formation at the Internal Control Unit consisted of 61 personnel, consisting of 49 auditors, six secretaries and one Unit Head. From this formation, there are currently 13 QIA-certified auditors and 1 CFE-certified auditor. PLN’s SPI auditors have received special training in preventing acts of corruption, collusion and nepotism. (So3)

In order to maintain and improve the quality of auditing, in accordance with the prevailing auditing standards, Internal Audit personnel continually enhance their competencies though tiered educational training and professional internal audit certification such as QIA (Qualified Internal Auditor), PIA (Professional Internal Auditor) and CIA (Certified Internal Auditor), including operational training and development that is currently focused on preventing acts of corruption, nepotism and collusion. (So3)

The activities of the Internal Supervisory Unit at PLN adhere to the existing regulations of Decrees, Circulars, Instructions, Accounting Policies, and healthy business practices. In conducting auditing at PLN, SPI has Internal Supervisory Guidelines, in accordance with PLN BoD Resolution No.030.K/DIR/2005 dated February 2, 2005.

In 2011, in accordance with the Annual Supervisory Program 2011, the SPI team carried out Operational Inspection Period I, II, III, IV, V, VI and VII directed at 26 Business Units and six Directorates, finding a total of 296 cases that must be clarified by the relevant Business Unit Management and 60 cases at the Directorate. Inspections were carried out on work units

Page 57: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

55

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Direktorat. pemeriksaan dilakukan terhadap unit-unit

kerja yang rawan terhadap tindak pidana korupsi, seperti

bagian pengadaan, pemeliharaan dan keuangan. (So2)

Dari 356 temuan tersebut, tindak lanjut yang telah

dinyatakan selesai sebanyak 260 temuan. pLn menerapkan

sanksi tegas berupa pemberhentian dari status pegawai

disertai proses hukum atas setiap tindakan yang

terindikasi kuat berupa perbuatan korupsi. (So4)

TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGANpLn memiliki peraturan “Transaksi Benturan Kepentingan”,

dengan ketegasan bahwa pihak-pihak internal maupun

eksternal yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi

dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan

keputusan menyangkut transaksi tersebut. (4.6)

KEBIJAKAN MANAJEMEN KINERJApLn mulai merintis penetapan Key Performance Indicator

(KpI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh

manajemen. Selain itu, dalam rangka optimalisasi kinerja

korporasi, pLn juga membuat komitmen yang disepakati

dan ditandatangani bersama oleh Direksi dan Dewan

Komisaris yang meliputi antara lain: Kinerja perseroan,

pembangunan pembangkit Tenaga Listrik, pengurangan

Subsidi, pengurangan Susut Jaringan dan SaIDI maupun

SaIFI, Kinerja bidang Sosial, Kinerja di bidang pelestarian

lingkungan dan lain lain. (4.9)

LARANGAN PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH DAN DONASIpLn melarang pemberian maupun penerimaan hadiah

dan donasi baik oleh pihak didalam maupun diluar

lingkungan perusahaan. Larangan ini diberlakukan

untuk menegakkan independensi pengambilan

keputusan maupun potensi terjadinya benturan

kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik

terhadap integritas perusahaan.

KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASApLn menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan

dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif dan

efisien, terbuka dan bersaing adil dan tidak diskriminatif.

proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui

persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

KETERLIBATAN POLITIK (So6)

pLn melarang penggunaan dana atau aset perseroan

untuk kepentingan partai politik atau calon dari partai

politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal

ini sesuai dengan peraturan Menteri negara BUMn yang

melarang semua BUMn untuk memberikan kontribusi

secara finansial dan bentuk lainnya kepada partai politik,

politisi, dan institusi yang terkait.

prone to corruption, such as the complaints procurement, maintenance and finance divisions. (SO2)

Of the 356 said cases, 260 have already been followed up. PLN imposes heavy punishments in the form of suspension of working status, as well as legal action for every act that carries a strong indication of corruption. (SO4)

cONFLIcT OF INTEREST TRANSAcTIONSPLN’s regulations on “Conflict of Interest Transactions” forbid any party, whether internal or external, who is suspected of involvement in a transaction from playing a role in the decision-making process of that transaction.(4.6)

PERFORMANcE MANAgEMENTpLN has been a pioneer in the establishment of the Key Performance Indicator (KPI) as a management performance benchmark. In addition, to optimize corporate performance, PLN has also set out commitments agreed and signed by the Board of Directors and Board of Commissioners related to the following areas: Company Performance, Power Plant Construction, Subsidy Reduction, Reduce Network Losses and SAIDI and SAIFI, Social Affairs Performance, performance in the field of environmental preservation and more. (4.9)

PROhIBITION OF gIVINg ANd REcEIVINg gIFTS ANd dONATIONSPLN forbids the giving and receiving of gifts and donations by parties within or outside of the Company. This prohibition is enforced to ensure independent decision making and to prevent conflict of interests and or loss of public confidence in the integrity of PLN.

PROcUREMENT OF gOOdS ANd SERVIcESPLN implements transparent and accountable procurement policies, fulfilling the principles of efficient, effective, open and non-discriminatory business practices. The process for the procurement of goods and services is carried out through fair competition and in accordance with the prevailing laws and regulations.

PoLiTiCaL iNVoLVemeNT (so6)PLN prohibits the use, whether direct or indirect, of Company funds or assets for the interest of political parties or political party candidates. This is in accordance with the policies of the Ministry of State Owned Enterprises, which forbids all State Owned Enterprises from providing financial or any other kind of support to political parties, politicians and related institutions.

Page 58: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

56

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

Keterlibatan perseroan dalam pembuatan kebijakan

publik pun hanya terbatas pada pemberian pandangan

dihadapan Dpr atas undangan pihak terkait

sehubungan penyusunan kebijakan pemenuhan

kebutuhan listrik maupun presentasi besaran nilai

subsidi yang diperlukan oleh pLn untuk menutup

selisih biaya produksi dan penjualan listrik pada

golongan masyarakat tidak mampu.

SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO)Sejak tahun 2004, pLn mengintensifkan pelaksanaan

program Sertifikasi Bidang pembangkitan yang meliputi

ISo 9001 tentang pelayanan, ISo 14001 tentang pengelolaan

dan pemantauan Lingkungan, SMK3 Kelaikan operasi,

Sertifikasi Kompetensi operasi dan pemeliharaan.

Sasaran yang hendak dicapai adalah setiap pusat

Tenaga Listrik (pembangkit) harus dikelola dengan

mengikuti standar internasional yang dibuktikan dengan

diperolehnya Sertifikasi Bidang pembangkitan.

pLn juga mengintensifkan pelaksanaan program sertifikasi

bidang pelayanan pelanggan yaitu ISo 9001 di unit bisnis

distribusi dan wilayah dalam upaya meningkatkan mutu

pelayanan terhadap pelanggan.

pLn selalu mengutamakan keselamatan (safety) dan

kesehatan pegawainya sehingga diharapkan tidak terjadi

kecelakaan kerja (zero accident) dengan mengharuskan

setiap unit untuk memperoleh sertifikat ISo 27000.

The company’s involvement in public policy making is limited to the outlook of the House of Representatives at the invitation of related parties concerning the formulation of policy on electricity power needs, as well as presenting the amount of subsidy required by PLN to cover the difference between the production cost and sales price of electrical power for the underprivileged.

QUALITY MANAgEMENT SYSTEMSince 2004, PLN has intensified the implementation of the Certification Program, which covers ISO 9001 on Services, ISO 14001 on Environmental Management and Monitoring, SMK3 on Trustworthy Operations, and the Operations and Maintenance Competency Certification.

The objective is to manage each Electric Power Plant based on internationally recognized standards, and thus obtain Certification on Power Plant.

PLN has also intensified the implementation of the Customer Service certification program, ISO 9001, in distribution business units across the region in order to improve the quality of customer services.

PLN always prioritizes employee safety and health with the goal of achieving a zero accident scenario by requiring each unit to obtain the ISO 27000 certificate.

Page 59: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

57

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

In October 2005, PLN published its Code of Conduct, as a realization of the improvement of its implementation of GCG, as well as a code of ethics, which is followed by all company employees.

The Code of Conduct is a guideline for professionalism and good behavior at PLN. These directives regulate leadership values, responsible membership professional relations between members and relations with external parties.

In parallel, PLN’s Code of Conduct will be continually improved through the adoption of developments and changes at the Company. The continuous implementation of the Code of Conduct has become a part of the company’s efforts to improve the quality of GCG.

The Corporate Culture of PT PLN (Pesero) was officiated on October 27, 2002, to coincide with the 57th National Electricity Day. PLN believes that the realization of the Company’s Philosophy, Vision and Mission, must be done in line with its Corporate Culture, which comprises the values of Faith, Integrity, Care and Learning.

The implementation of Corporate Culture throughout all levels of the Company is conducted by the Central Office’s Information Dissemination Team. Corporate Culture is spread through presentations, discussions, question and answer sessions and group discussions. New recruits learn about the values of Corporate Culture during orientation. Corporate Culture is thus fostered in an effort to improve the quality of GCG by cultivating integrity among all PLN members.

KODE ETIK PERILAKU

pada oktober 2005, pLn menerbitkan Code of Conduct

sebagai bentuk implementasi peningkatan dan

penyempurnaan penerapan GCG serta kode etik yang

dianut oleh seluruh pegawai di lingkungan perseroan.

Code of Conduct berisi kebiasaan baik dan tata pergaulan

profesional di lingkungan pLn. petunjuk ini mengatur

mengenai aspek kepemimpinan pLn, keanggotaan yang

bertanggung jawab, hubungan profesional antar anggota

dan hubungan dengan pihak eksternal.

Secara paralel, Buku pedoman perilaku pLn secara

terus-menerus akan disempurnakan untuk mengikuti

perkembangan dan perubahan lingkungan bisnis

perseroan. Implementasi berkesinambungan dari

pedoman perilaku ini adalah salah satu bagian dari upaya

pLn untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG.

BUDAYA PERUSAHAAN

Budaya perusahaan pT pLn (persero) diresmikan pada

tanggal 27 oktober 2002 bertepatan dengan Hari Listrik

nasional yang ke-57. Warga pLn meyakini bahwa

perwujudan Falsafah, Visi dan Misi perusahaan, harus

dilakukan secara bersama-sama dengan berlandaskan

Budaya perusahaan yang mengandung nilai-nilai Saling

percaya, Integritas, peduli, pembelajar.

Implementasi Budaya perusahaan di seluruh jajaran

perusahaan dilaksanakan melalui sosialisasi ke

seluruh Unit pLn oleh Tim Sosialisasi pLn Kantor pusat.

pelaksanaan sosialisasi Budaya perusahaan dilakukan

dengan cara presentasi, diskusi tanya-jawab dan diskusi

kelompok. penanaman nilai-nilai Budaya perusahaan juga

diberikan kepada pegawai baru yang dalam masa orientasi.

Hal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas

penerapan GCG dari sisi terciptanya integritas seluruh

warga pLn.

cOdE OF cONdUcT cORPORATE cULTUREKODE ETIK PERILAKU DAN BUDAYA PERUSAHAAN

KODE ETIK PERILAKU cOdE OF cONdUcT

BUDAYA PERUSAHAAN cORPORATE cULTURE

Page 60: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

58

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

Sebagai perusahaan yang melayani kebutuhan listrik

untuk kepentingan publik dan wilayah operasional

luas yang meliputi seluruh Indonesia, pLn memerlukan

hubungan yang harmonis dengan para pemangku

kepentingan, khususnya masyarakat dan pemerintah.

Keterlibatan pemangku kepentingan merupakan hal yang

paling strategis dalam menjaga keberlangsungan usaha

perseroan. oleh karena itu, perseroan melaksanakan

program tanggung jawab perusahaan yang berkualitas

agar kegiatan tersebut menjadi penyelaras hubungan

antara perseroan, masyarakat dan pemerintah. Untuk

maksud tersebut perseroan melaksanakan peningkatan

intensitas dan kualitas pertemuan dengan para pemangku

kepentingan, menjaga kualitas produk dan layanan serta

melakukan kunjungan lapangan untuk menyerap aspirasi

yang berkembang menyangkut peran pLn.

Mekanisme yang digunakan untuk meningkatkan intensitas

dan kualitas pertemuan adalah melalui kegiatan hubungan

dengan komunitas, pelaksanaan rUpS, forum Bipartit dan

Tripartit dan program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Melalui pertemuan dan silaturahmi tersebut, maka tujuan

perseroan untuk mendorong terjadinya pembangunan

perekonomian, meningkatkan kesejahteraan sekaligus

menjaga kelestarian lingkungan secara seimbang akan

lebih cepat tercapai. atas dasar inilah, maka penyusunan

rencana dan pelaksanaan program kegiatan tanggung

jawab sosial perusahaan didiskusikan dan disosialisasikan

kepada pemerintah Daerah, tokoh masyarakat dan

masyarakat sekitar untuk membentuk partisipasi aktif dan

positif dari semua pihak terkait.

Secara umum pLn memiliki tujuh pemangku kepentingan

utama yang secara langsung berpengaruh pada

keberlangsungan usaha perseroan. namun demikian

dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial,

pLn tetap memperhatikan pemangku kepentingan

lain yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap

kelangsungan usahanya. Tujuh pemangku kepentingan

utama pLn adalah:

PEMEGANG SAHAMUntuk membina hubungan harmonis dengan

pemegang saham, yakni pemerintah, pLn secara rutin

dan konsisten mengadakan rapat Umum pemegang

Saham (rUpS) minimal dua kali dalam setahun untuk

melaporkan kinerja perusahaan secara keseluruhan,

termasuk kinerja tanggung jawab sosial perusahaan

dan untuk mengesahkan rencana kerja dan anggaran

perusahaan. Dari pembahasan pokok-pokok agenda

STAkEhOLdER ENgAgEMENTKETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

As a company that serves the electrical power needs for the interests of the public and a wide operational region that covers all of Indonesia, PLN requires a harmonious relationship with stakeholders, especially the public and the Government. Stakeholder engagement is the most important strategic aspect in maintaining the sustainability of the Company’s operations. Therefore, the Company implements a corporate responsibility program capable of harmonizing the relationship between the Company, the public and the Government. To this end, the Company carries out improvements to the intensity and quality of meetings with stakeholders, maintains the quality of products and services, and conducts field visits to absorb the developing aspirations concerning PLN’s role.

The mechanism used to improve the quality and intensity of meetings includes community relations activities, implementing Good Corporate Governance, Bipartite and Tripartite forums, and Partnership Programs and Community Development. Through such meetings and gatherings, the Company’s objectives toward economic development, improving well-being and also maintaining environmental sustainability will be achieved faster. On this basis, the planning and implementation of social responsibility programs are discussed and disseminated to Regional Governments, community leaders, and the public to establish active and positive participation among all related parties.

In general, PLN has seven main stakeholders who directly influence the sustainability of the Company’s operations. However, in implementing its social responsibility program, PLN works with other stakeholders who do not directly influence its operations. PLN’s seven main stakeholders are:

ShAREhOLdERSTo foster good harmonious relations with shareholders, namely the Government, PLN consistently and routinely holds the General Meeting of Shareholders (GMS) at least twice a year in order to report the Company’s overall performance, including social responsibility performance and confirm the company’s work plan and budget. From the meeting’s discussion, shareholders set out the company’s development goals and strategic policy. Outside of the GMS forum, the Company’s is

Page 61: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

59

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

rapat ini, pemegang saham (rUpS) menetapkan arah

perkembangan dan kebijakan strategis perseroan. Di luar

forum rUpS, perseroan aktif terlibat berbagai pembahasan

dengan pemerintah, melalui Kementerian ESDM dalam

merancang dan menyusun program pemenuhan listrik di

seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung percepatan

pertumbuhan perekonomian.

PEGAWAISumber daya manusia merupakan aset utama pLn

dalam menjalankan kegiatan usaha. Seluruh prestasi

dan pencapaian kinerja pLn diraih melalui dedikasi dan

kerja keras seluruh Sumber Daya Manusia perseroan. oleh

karenanya, pLn secara rutin mengadakan pertemuan

antara pihak perusahaan dengan Sp pLn (Serikat pekerja

pLn) dan perwakilan SpSI (Serikat pekerja Seluruh

Indonesia), sebagai wakil dari pihak pegawai. Melalui forum

Bipartit ini seluruh persoalan menyangkut hubungan kerja

dan permasalahan kepegawaian dibahas dan dicarikan

penyelesaiannya untuk kepentingan bersama.

MITRA KERJApLn memiliki pedoman kerja dan etika dalam

melaksanakan kerja sama dengan semua mitra kerja

untuk kepentingan bersama. Setiap permasalahan kerja

sama senantiasa didiskusikan dan dikonsultasikan

berpedoman pada pedoman etika. Kesepakatan yang

tercapai kemudian dituangkan dalam perjanjian

kontraktual yang saling menghormati dan dijalankan

untuk mengatur hubungan operasional yang baik dan

saling menguntungkan. pLn tidak tergabung dalam satu

asosiasi industri sejenis. (4.13)

PEMERINTAHpLn bertemu secara rutin dengan perwakilan pemerintah

melalui forum BUMn maupun forum khusus untuk

membahas dan merencanakan pembangunan daerah,

khusus di bidang kelistrikan maupun melaksanakan

pertemuan konsultatif untuk merancang dan

melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

di sekitar wilayah operasi yang dapat dilakukan agar

didapat hasil yang optimal.

MASYARAKATpLn melaksanakan program kemitraan sesuai dengan

potensi dan situasi wilayah, mengingat kondisi pada

masing-masing daerah operasional SBU berbeda. pLn

merancang program kemitraan yang memungkinkan

tumbuh dan berkembangnya potensi masyarakat

dan wilayah sekitar sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan, sekaligus menjaga keamanan aset

perseroan di wilayah-wilayah terpencil maupun

padat penduduk.

actively involved in various Government discussions, through the Ministry of Energy, in planning and developing electrical compliance programs in all of Indonesia’s regions to support the acceleration of economic growth.

STAFFHuman resources are PLN’s main asset in running the business. All of PLN’s performance achievements are accomplished through the hard work and dedication of all of the Company’s human resources. Therefore, PLN routinely holds meetings between company parties and the PLN Workers Union and representatives of the SPSI, or Indonesia Workers Union, as a representative of the employees. Through this Bipartite forum, all issues related to work and personnel issues are discussed and solutions are sought for the common interest.

WORk PARTNERSPLN refers to ethics and work guidelines in working and cooperating with its partners for the common interest. Work issues are always discussed and consulted based on the ethics guidelines. Any agreement reached is then put into a contractual arrangement of mutual respect that comprises good cooperation and that is mutually beneficial. PLN has no connections to any industrial association. (4.13)

gOVERNMENTPLN meets regularly with government representatives through State Owned Enterprises forums as well as special forums to discuss and plan out regional development, especially in the field of electricity, with consultations held to design and implement social responsibility programs in regional operations that can be done in order to obtain optimum results.

PUBLIcPLN carries out a partnership program in accordance with regional potentials and situations, and the various conditions in the different SBU operational regions. PLN designed a partnership program that enables growth and development potential of the community’s regions in order to improve well-being, and at the same time maintain the safety of the Company’s assets in isolated as well as densely populated regions.

Page 62: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

60

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

program kemitraan dicanangkan dan dirancang setiap

tahun anggaran, dengan luas cakupan dan jenis program

disesuaikan dengan kemampuan dan tujuan mendukung

pembangunan yang diemban oleh perseroan. pLn

melibatkan tokoh masyarakat dan pemda dalam menggali

dan mengembangkan program-program yang dapat

dilaksanakan. Selain itu, pLn membina hubungan baik

dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang

berperan sebagai mitra, kontrol dan penghubung antara

pihak perusahaan, pemerintah dan masyarakat dengan

melihat kondisi sebelum maupun setelah pelaksanaan.

pLn juga bekerja sama dengan akademisi dan konsultan

sebagai tenaga ahli yang dapat memberikan saran demi

optimalisasi keberhasilan pelaksanaan program tanggung

jawab sosial perusahaan.

KONSUMENUntuk menjaga kepercayaan konsumen, pLn

menyelenggarakan berbagai kegiatan di antaranya

meliputi: temu pelanggan, layanan pengaduan pelanggan

dan menjaga kualitas jasa pelayanan pLn. Hal ini dilakukan

karena pLn meyakini kepercayaan konsumen merupakan

salah satu pilar keberlangsungan usaha jangka panjang.

Di samping itu, pLn melakukan evaluasi dan survei

kepuasan pelanggan terhadap kualitas dan layanan pLn

yang dilaksanakan oleh pihak independen.

MEDIAUntuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan kepada

publik dan pada seluruh pemangku kepentingan, pLn

melakukan berbagai program jumpa pers atau media

gathering untuk menjaga kepercayaan dan hubungan

dengan media. Selain melakukan hubungan dengan media,

pLn aktif mengelola beberapa media yang dikelola secara

internal untuk mengkomunikasikan berbagai rencana

perusahaan, berbagai keberhasilan dan hambatan yang

dihadapi agar mendapatkan umpan balik yang positif.

pLn melaksanakan beberapa program interaksi dengan

masing-masing kelompok pemangku kepentingan untuk

memenuhi ekspektasi sekaligus mendapatkan umpan

balik dari para pemangku kepentingan sebagaimana

disajikan dalam tabel berikut. adapun elaborasi dari

masing-masing program tersebut, diuraikan pada bagian

lain yang terkait dari Laporan Keberlanjutan ini.

The partnership program is initiated and designed each fiscal year, with a wide area of coverage and program types that are tailored to the capabilities and objectives needed to support developments carried out by the Company. PLN involves community leaders and local governments in exploring and developing programs that can be implemented. In addition, PLN builds good relations with several Non-Governmental Organizations that act as partners, controllers and liaisons between company, government and community parties, to survey conditions before and after implementation. PLN also works with academics and consultants acting as experts who can provide advice in order to optimize social responsibility programs.

cONSUMERSTo maintain consumer confidence, PLN conducts various activities, including: meetings with customers, customer complaint service, and maintain the quality of PLN’s customer services. This is done because PLN believes that consumer confidence is one of the pillars of long-term corporate sustainability. In addition, PLN organizes evaluations and surveys, carried out by independent parties, to measure client satisfaction regarding PLN’s quality and services.

MEdIATo communicate the Company’s performance to the public and to all stakeholders, PLN organizes various media gatherings to maintain confidence and relations with the media. In addition to media relations, PLN actively manages several internally managed media in order to communicate various company plans, results and successes and obstacles faced in order to gather positive feedback.

PLN also runs various interactive programs with various stakeholder groups to fulfill the expectations and gather feedback from stakeholders, as shown in the following table. The details of these various programs are described in another section of the Sustainability Report.

Page 63: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

61

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Keterlibatan Pemangku Kepentingan (4.14 - 4.17)

TIPE PEMANGKU KEPENTINGAN

STAKEHOLDER TYPE

METODE PELIBATANMETHOD OF ENGAGEMENT

EkSPEkTASI PEMANgkU kEPENTINgANSTAKEHOLDER eXpeCTATIoN

pelanggan

CustomersCustomer satisfaction survey Index (CSI).

Customer satisfaction survey Index (CSI).

Layanan pengaduan pelanggan.

Customer Complaint Service.

pusat pelayanan pelanggan.

Customer Service Center.

Temu pelanggan Customer Gathering

peluncuran program layanan khusus (GraSSS dan layanan lain).

Special Service Program Launching (GRASSS and other Services).

pelayanan yang melebihi harapan.

Service that exceeds expectation.

pemegang Saham

ShareholdersrUpS • GMS

raker • Working Meeting

Forum bipartit • Bipartite forum

peningkatan kinerja perseroan.

Company’s Performance Improvement.

Menghormati seluruh aturan, aD/arT.

Upholding all the rules, Articles of Association.

Keberhasilan peran sebagai stimulan pembangunan.

Successful role as stimulants for development.

pegawai

employeesMelalui Sp-pLn

Through pLN Labor UnionKesetaraan. Equality.

Tidak ada praktik diskriminatif.

No practice of discrimination.

Jaminan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

Guaranteed security, health and safety at work.

Kesejahteraan purnabakti.

Post retirement welfare.

pemerintah dan

regulatorGovernmentAuthorities andRegulators

pertemuan BipartitDengar pendapat DprTemu BUMn

Bipartite ForumHouse of Representatives Public Hearing SOE Meeting

Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran dengan regulator.The creation of harmonious and constructive relationship with the regulator based on fairness.

pLn dan segenap karyawannya melaksanakan tata kelola, tunduk dan mematuhi hukum, serta perundangan yang berlaku.PLN and the whole employees conduct the GCG, adhere and comply to the prevailing laws and regulations.

pLn menjadi contoh sebagai perusahaan yang mampu mendorong percepatan pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah.PLN becomes the role model of a company that is capable of driving the development scheme acceleration as stated by the Government.

stakeholder involvement (4.14 - 4.17)

Page 64: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

62

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

TIPE PEMANGKU KEPENTINGAN

STAKEHOLDER TYPE

METODE PELIBATANMETHOD OF ENGAGEMENT

EkSPEkTASI PEMANgkU kEPENTINgANSTAKEHOLDER eXpeCTATIoN

Mitra Kerja (vendor,supplier, agen,

reseller, installer)

Business partner(vendor, supplier, agent, reseller, installer)

pelatihan mitra kerja •Business partner TrainingKontrak pengadaan•Procurement ContractManajemen vendor•Vendor Managementpemilahan pemasok•Suppliers Selectionpenerapan e-procurement•e-procurement Implementation

proses pengadaan secara fair dan transparanSeleksi dan evaluasi secara objektif dalam pemilihan mitra.Fair and transparent process of procurementObjective selection and evaluation on choosing business partners.

Hubungan saling menguntungkan/Mutually beneficial growth. Mutually beneficial relationship.

Masyarakat

Publicpelibatan masyarakat•

Community InvolvementKegiatan sumbangan•

Donation ActivitiesKegiatan bimbingan dan penyuluhan•

Guidance and Counseling Activitiespenjagaan aset bersama•

Retaining of Mutual Asset

Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi.Creation of balanced and harmonious relationship and providing benefit to the surrounding operational communities.

Mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan.Minimize environmental effect of Company’s operation.

Turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan.Berkembangnya kehidupan masyarakat selaras dengan perkembangan perusahaan.Taking role in the environmental preservation activitiescommunity developed as the Company’s grew bigger.

Terbukanya pengertian manfaat penjagaan aset perusahaan sebagai milik bersama.The opening of Company’s assets retaining benefit as a mutual property.

Media press releaseMedia Gathering

penerbitan buletin internal

Internal Media Publishing

pemberitaan yang akurat, akuntabel dan dapat diandalkan.Accurate, accountable and reliable reporting.

nara sumber berita yang kredibel.Credible sources of news.

Kejelasan program pengembangan perseroan dan arah pembangunan kelistrikan nasionalClarity of Company’s development program and the direction of national electricity development.

Melalui penjagaan hubungan yang harmonis, saling

menghargai dengan seluruh pemangku kepentingan yang

dilakukan dalam rangka meningkatkan pembangunan

bangsa tersebut akan menjadikan pLn sebagai

perusahaan berkualitas, menjadi salah satu katalisator

percepatan pembangunan perekonomian nasional yang

terdepan di bidangnya.

By maintaining good relations, and mutual respect with all stakeholders within a framework of improving the nation’s development, PLN will become a quality company, and one of the catalysts for the acceleration of national economic development, and the leader in its field.

Page 65: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

63

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

pada tahun 2011, pLn menghadapi 23 perkara hukum

perdata. Beberapa perkara telah selesai diputus oleh

pengadilan dan sebagian lagi masih akan menjalani

proses persidangan, atau diputus pada 2012.

LITIgATIONPERKARA HUKUM YANG DIHADAPI

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

1. perbuatan melawan hukum.

Unlawful Act (tort).

pengadilan negeri Bekasi.

Bekasi District Court.

perkara no. 147/pdt.G/2008/pn.Bks.

Case No. 147/Pdt.G /2008/PN.Bks

In House LawyerSurat Kuasa Khusus Direktur Utama pT pLn (persero) nomor: 266 SKU/DIr/2008 Tanggal 30 Juni 2009.

In House LawyerSpecial Power of Attorney from pT pLN (persero) President Director No: 266 SKU/DIR/2008 dated 30 June 2009.

Gugatan diajukan oleh Jamsuri dan Maswi)Tergugat pT pLn (persero) selaku penggugat.

Lawsuit filed by Jamsuri and Maswi, Plaintiff pT pLN (persero) as Defendant.

penggugat menyatakan bahwa Direktur Utama pT pLn (persero) telah melakukan perbuatan melawan hukum akibat tanaman penggugat dilalui Jaringan SUTET nilai gugatan rp25 miliar, Dwangsom rp50.000.000/hari.

The Plaintiff states that the President Director of PT PLN (Persero) has acted unlawfully due to the high voltage line (SUTET) crossing the Plaintiff’s plants. Lawsuit value is Rp25 billion, Penalty Rp50,000,000/day.

pLn memenangkan perkara a quo telah diputus tanggal 23 Desember 2008. penggugat mengajukan Banding tanggal 3 Maret 2009 dan pLn sudah menyampaikan Kontra Memori Banding pada tanggal 20 Maret 2009.pLN won the lawsuit with the verdict decided on 23 December 2008. The Plaintiff submitted an Appeal on 3 March 2009 and PLN submitted a counter appeal on 20 March 2009.

PLN menang di tingkat Pengadilan Tinggi Bandung putusan tanggal 10 Juni 2009.PLN won the case at the level of Bandung high Court with a decision reached on 10 June 2009.

penggugat Kasasi, Tergugat I menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 27 oktober 2009.(Dalam proses MarI).The Plaintiff submitted a Cassation appeal, Defendant I submitted a Counter Cassation Appeal on 27 October 2009.(In Process at Supreme Court).

2. Gugatan wanprestasi.

Breach of Contract.

pengadilan negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court.

perkara no. 740/pdt.G/2008/pn-JKT.Sel tanggal 9 Juni 2008.

Case No. 740/Pdt.G/2008/PN-JKT.Sel dated 9 June 2008.

In House Lawyer

Gugatan diajukan oleh DpD-Serikat pekerja pT pLn (persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta kepada:Lawsuit filed by PT PLN (Persero) DPD-Trade Union Central Java and D.I. Yogyakarta Distribution:

pT pLn (persero) sebagai Tergugat. pT pLN (persero) as Defendant .

penggugat menyatakan bahwa Direktur Utama pT pLn (persero) telah melakukan wanprestasi terhadap pKB Tahun 2006-2008. penggugat menuntut agar pLn memgembalikan tanah objek sengketa Dengan nilai tuntutan Dwangsom rp100.000.000/hari. The Plaintiff states that the President Director of PT PLN (Persero) is in breach of contract of the 2006 – 2008 Labor Agreement. The Plaintiff demands that PLN return the land under dispute. The value of the penalty demanded is Rp100,000,000/day.

Sudah diputus dan dimenangkan oleh pLn pn. Jakarta Selatan tak berwenang mengadili sengketa antara Serikat pekerja pLn dengan Direksi pLn diputus tanggal 10 September 2008.(Dalam proses MarI).

Decided and won by PLN. South Jakarta District Court does not have the authority to try cases between PLN trade unions and the PLN Board of Directors. Decided 10 September 2008.(In Process at Supreme Court)

In 2011, PLN was faced with 23 civil law cases. Several of the cases were settled in court and some others are still in session, or were settled in 2012.

Page 66: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

64

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

3. Gugatan wanprestasi.

Breach of Contract.

pn Jakarta Selatan.

South Jakarta District Court.

perkara nomor: 1123/pdt.G/2008/pn.Jkt.Sel tanggal 17 September 2008.

Case No: 1123/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Sel dated 17 September 2008.

In House LawyerSurat Kuasa DIrUT nomor: 036.SKU/432/DIr/2009 tanggal 16 Januari 2009.

In House LawyerPresident Director’s power of Attorney No: 036.SKU/432/DIR/2009 dated 16 January 2009.

Gugatan diajukan oleh ny. Tjut Julisna rijanto selaku penggugat melawan Tergugat I: General Manager pT pLn (persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta dan Tergugat II: DIrUT pT pLn (persero) sebagai Tergugat.

Lawsuit filed by Mrs. Tjut Julisna Rijanto as Plaintiff against Defendant I: pT pLN (persero) General Manager for Central Java and D.I. Yogyakarta Distribution and Defendant II: PT PLN (Persero) President Director.

penggugat menyatakan bahwa Direktur Utama pT pLn (persero) telah melakukan ingkar janji ( wanprestasi) terhadap pembayaran perjanjian Jasa pengurusan pembayaran Tunggakan rekening Listrik pT polysindo Eka perkasa Tbk. nomor: 054.pJ/160/ DJTY/2005 dan nomor: 001.pJ/CLH/2005 tanggal 14 april 2005.

The Plaintiff states that the President Director of pT pLN (persero) is in breach of contract for the payment of an Agreement for Settlement Services of Electricity Bills in Arrears of PT Polysindo Eka Perkasa Tbk. No: 054.PJ/160/ DJTY/2005 and No: 001.PJ/CLH/2005 dated 14 April 2005.

nilai tuntutan Imbalan Jasa: rp9.215.255.172 Dwangsom: rp5.000.000/hari.Value demanded for Services: Rp9,215,255,172 and Penalty of Rp5,000,000/day.

perkara ini sudah diputus dan dimenangkan oleh pLn.amar putusan: Gugatan penggugat ditolak untuk seluruhnya. Diputus tanggal 28 april 2009, dan penggugat Banding.Tergugat II menyampaikan Kontra Memori Banding tanggal 22 oktober 2009. Masih dalam proses banding.This lawsuit was decided and won by PLN.Verdict: The Plaintiff’s lawsuit was refused in its entirety Decided on 28 April 2009, and the Plaintiff Appealed. Defendant II submitted a Counter Appeal on 22 October 2009. Still under appeal.

Dalam tingkat Banding Perkara No. 28/PDT/2010/PT.DKI telah diputus dan PLN Kalah. Putusan tanggal 27 Oktober 2010. Selanjutnya PLN menyatakan:Kasasi tanggal 28 Desember 2010 dan menyerahkan Memori Kasasi tanggal 10 Januari 2011.At the appeal Level Case No. 28/PDT/2010/PT.Dki was decided and PLN Lost. Decision dated 27 october 2010.PLN then submitted: Cassation Appeal dated 28 December 2010 and submitted a Cassation ‘Memori’ on 10 January 2011.

4.. Gugatan Citizen Law Suit(perbuatan Melawan Hukum).

Citizen Law Suit (unlawful act).

pn Jakarta pusat.

Central Jakarta District Court PN.Jkt.Pst.

perkara nomor: 476/pdt.G/2009/pn.Jkt.pst.Case No : 476/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst.

In House LawyerSurat Kuasa DIrUT nomor: 038.SKU/432/DIr/2009 tanggal 19 Januari 2010.

President Director’s power of Attorney No : 038.SKU/432/DIR/2009 dated 19 January 2010.

Gugatan diajukan oleh David M.L. Tobing, SH dan agus Soetopo, SH, MH selaku penggugat melawan presiden rI (Tergugat I), Menteri ESDM (Tergugat II), Direktur Utama pT pLn (persero) (Tergugat III).

Lawsuit filed by David M.L. Tobing, SH and Agus Soetopo, SH, MH as Plaintiff against Indonesian President (Defendant I), Minister for energy and Mineral Resources (Defendant II), and PT PLN (Persero) President Director (Defendant III).

Gugatan CLS ini diajukan atas Dasar pLn tidak mampu memberikan Tenaga Listrik Secara Terus Menerus Dengan Mutu dan Keandalan Yang Baik Sesuai Dengan Undang-Undang no. 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan. Tuntutan Ganti rugi rp1.

CLS filed due to PLN not being able to provide a Continual Supply of Electricity of Good Quality and Reliability in accordance with Law No. 30/ 2009 regarding Electrical Power. Damages demanded are Rp1.

Sudah diputus tanggal 1 September 2010 dan hasilnya pLn memenangkan perkara tersebut.

amar putusan:Gugatan para pengggugat ditolak untuk seluruhnya.Tergugat III tidak terbukti melakukan kelalaian.penggugat Banding 7 September 2010. (proses Banding) dan Tergugat III telah menyampaikan Kontra Memori Banding 22 agustus 2011.

Decided on 1 september 2010 with the result that pLN won the lawsuit.

Verdict:The Plaintiffs’ lawsuit was rejected in its entirety.Defendant III was not proven to have been negligent. The Plaintiffs Appealed on 7 September 2010. (Under Appeal) and Defendant III submitted a Counter Appeal on 22 August 2011.

Page 67: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

65

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

5. perbuatan melawan hukum.

Unlawful act.

pn Surabaya.

Surabaya District Court.

perkara nomor: 698/pdt.G/2010/pn.Sby tanggal 30 agustus 2010.

Case no: 698/Pdt.G/2010/PN.Sby dated 30 August 2010.

In House LawyerSurat Kuasa DIrUT nomor: 574.SKU/432/DIr/2010 tanggal 3 agustus 2010.

In House LawyerPresident Director’s power of Attorney No: 574.SKU/432/DIR/2010 dated 3 August 2010.

Gugatan diajukan oleh pT pLn (persero) selaku penggugat melawan: Tergugat I: pT Dharma Lautan Utama.Lawsuit filed by PT PLN (Persero) as Plaintiff against: Defendant I: PT Dharma Lautan Utama. Tergugat II: pT Dharma Lautan Cab. Surabaya.Defendant II : PT Dharma Lautan, Surabaya branch.

Tergugat III: Subyantoro, nakhoda Kapal KM Kirana III.Defendant III: Subyantoro, Nakhoda Kapal KM Kirana III.

(putus tingkat Banding tanggal 5 Desember 2011 PLN kalah perkara no. 635/pDT/2011/pT.Sby). (Decided at Appeal on 5 December 2011 PLN lost Case No. 635/PDT/2011/PT.Sby).

Tindakan para Tergugat yang telah melakukan lego Jangkar di daerah larangan berlabuh jangkar dan atas kejadian tersebut telah menggaruk kabel laut pLn sirkuit 1 Jawa-Madura.Untuk hal ini pLn menuntut ganti rugi sebesar rp25.675.453.000.

Action by the Defendant who dropped anchor in an area where anchoring is prohibited and which action damaged the PLN undersea cable, circuit 1 Java-Madura.PLN is demanding damages of Rp25,675,453,000.

Sudah diputus tanggal 17 Maret 2011 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut.Decided on 17 march 2011 and PLN won the lawsuit.

amar putusan:Mengabulkan Gugatan pengggugat sebagianMenyatakan T3 telah melakukan perbuatan melawan hukum. Menyatakan Tergugat 1 dan 2 terikut dan ikut bertanggung jawab atas perbuatan T3.Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dilakukan oleh pengadilanMenyatakan Tergugat secara tanggung renteng memberikan ganti rugi kepada penggugat sebesar rp25,6 miliar. Menolak gugatan penggugat untuk selebihnya. proses Banding.

Verdict:Partially granted the Plaintiff’s claims. Declared Defendant III had acted unlawfully. Declared Defendants 1 and 2 took part and were jointly responsible for the behavior of Defendant III. Declared legal and valuable sequestration by the Court. Stated the Defendants were jointly responsible for payment of damages to the Plaintiff amounting to Rp25.6 billion.Refused the Plaintiff’s suit for extra fees. Appeal Process.

Page 68: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

66

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

6. Gugatan pembatalan Sertifikat.

Certificate Cancellation.

pengadilan Tata Usaha negara Medan.

State Administrative Court of Medan.

no. 04/G/2011/pTUn MDn.

No. 04/G/2011/PTUN MDN.

In House Lawyer.Surat Kuasa Khusus nomor: 100-1.SKU/432/DIr/2011 21 Februari 2011.

In House Lawyer.Special Power of Attorney No : 100-1.SKU/432/DIR/2011 21 February 2011.

Gugatan diajukan Suabir (ahli Waris) sehubungan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan pT pLn (persero) no. 1 Tanggal 5 Juni 1998 yang terletak di Jalan Desa Tanjung Sarang Elang, Kecamatan panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu.Lawsuit submitted by Suabir (heir) in relation to PT PLN (Persero) No. 1 Building Use Certificate dated 5 June 1998 located on Jalan Desa Tanjung Sarang Elang, Panai Tengah District, Labuhan Batu Regency.

(putusan Tingkat Banding PLN Menang Perkara No. 150/B/2011/PT TUN Medan tanggal 23 November 2011 amar:(Verdict at Appeal PLN Won Case No. 150/B/2011/PT TUN Medan dated 23 November 2011 with verdict:

Menerima Eksepsi •Tergugat/pembanding.Accept Defendant’s Appeal.Membatalkan putusan •pengadilan Tata usaha Medang no. 04/G/2011/pTUn. MDn.Cancel Decision of Medan Administrative Court No. 04/G/2011/PTUN. MDN.Menyatakan Gugatan •penggugat/Terbanding ditolak untuk seluruhnya.Rejected Plaintiff’s lawsuit in its entirety.Menyatakan sah •Sertifikat Hak Guna Bangunan no.1 tertanggal 05 Juni 1998 atas nama pT perusahaan Listrik negara seluas 1.195 M2.Declared valid Building Use Certificate No.1 dated 05 June 1998 in the name of pT perusahaan Listrik Negara amounting to 1,195 M2..Menghukum Tergugat •untuk membayar biaya perkara.Sentenced the Defendant to pay court fees.

penggugat menganggap bahwa proses pembelian sertifikat tidak sesuai dengan ketentuan.

The Plaintiff believes that the certificate purchase process was not in accordance with regulations.

Sudah diputus tanggal 19 Mei 2011 dan hasilnya PLN kalah dalam Perkara tersebutamar putusan:

Mengabulkan Gugatan 1. penggugat untuk seluruhnya;Menyatakan batal Surat 2. Keputusan Tergugat yaitu Sertifikat Hak Guna Bangunan no. 1/Desa Tanjung Sarang Elang tertanggal 5 Juni 1998 atas nama pT perusahaan Listrik negara seluas 1.195 meter persegi;Memerintahkan kepada 3. Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tergugat yaitu Sertifikat Hak Guna Bangunan no.1 tertanggal 5 Juni 1998 atas nama pT perusahaan Listrik negara seluas 1.195 meter persegi;Menghukum Tergugat 4. untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar rp255.000 (dua ratus lima puluh lima ribu rupiah).

(pLn ajukan Banding pada tgl 31 Mei 2011, amar putusan Banding pLn telah memenangkan perkara a quo).

Decided on 19 may 2011 and PLN lost this lawsuit.Verdict:

Granted the Plaintiff’s suit in 1. its entirety. Cancelled the Defendant’s 2. Decision i.e. Certificate of Building Use No. 1/Desa Tanjung Sarang Elang dated 5 June 1998 in the name of pT perusahaan Listrik Negara amounting to 1,195 square meters; Ordered the Defendant to 3. withdraw the Defendant’s Decision Letter i.e. Building Use Certificate No.1 dated 5 June 1998 in the name of pT perusahaan Listrik Negara amounting to 1,195 square meters; Ordered the Defendant to 4. pay court costs for the lawsuit amounting to Rp255,000 (two hundred fifty five thousand rupiah).

(PLN submitted an Appeal on 31 May 2011, Appeal Verdict: PLN won this lawsuit).

Page 69: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

67

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

7. perbuatan melawan hukum.

Unlawful act

pn Jakarta Selatan.

South Jakarta District Court.

perkara nomor: 637/pdt.G/2010/pn.Jkt.Sel1 november 2010.

Case No: 637/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel1 November 2010.

In House LawyerBerdasarkan Surat Kuasa Khusus nomor.

In House LawyerBased on Special Power of Attorney.

Gugatan diajukan oleh aris Munandar selaku penggugat melawan: Tergugat I: pT pLn (persero) Kantor pusatTergugat II: Ir. agus Salim, MM.

Lawsuit filed by Aris Munandar as Plaintiff against: Defendant I: PT PLN (Persero) Head OfficeDefendant II: Agus Salim, MM, engineer.

penggugat menyatakan bahwa pT pLn (persero) Kantor pusat telah melakukan perbuatan melawan hukum akibat tidak dijawabnya surat-surat penggugat dengan tidak menunjukan kepedulian dan itikad baiknya kepada penggugat. nilai Tuntutan Materil: rp219.166.655Immateril: rp2.000.000.000.

The Plaintiff states that PT PLN (Persero) Head Office has acted unlawfully in not responding to the Plaintiff’s letters, thus demonstrating lack of care and goodwill toward the Plaintiff. Material Demand: Rp219,166,655Non-material Demand: Rp2,000,000,000.

Sudah diputus tanggal 23 Agustus 2011 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut.amar putusan:Gugatan penggugat ditolak untuk seluruhnya.

Decided on 23 august 2011 and PLN won this lawsuit.Verdict:The Plaintiff’s lawsuit was rejected in its entirety.

8. Gugatan perwakilan Kelompok (Class Action).

Class Action.

pn Ternate.

Ternate District Court.

perkara nomor: 08/pdt.G/2009/pn.Tte tanggal 3 april 2009dan nomor: 10/pDT/ 2010/ pT.MaLUT.

Case No: 08/Pdt.G/2009/PN.Tte dated 3 April 2009and No: 10/PDT/ 2010/ PT.MALUT.

In House LawyerSurat Kuasa Manajer Cabang Ternate nomor: 001.SKU/432/TnT/2009 tanggal 12 Mei 2009.

In House Lawyerpower of Attorney Ternate Branch Manager No: 001.SKU/432/TNT/2009 dated 12 May 2009.

Gugatan diajukan oleh Muhammad Konoras, Cs selaku penggugat melawan Tergugat pT pLn (persero) Cabang Ternate.

Lawsuit filed by Muhammad Konoras, Cs as Plaintiff against Defendant PT PLN (Persero) Ternate Branch.

Gugatan ini diajukan atas dasar sering padamnya aliran listrik di daerah Ternate sejak Februari 2009 akibatnya penggugat tidak nyaman. Ganti rugi: rp33,4 miliar. Dwangom: rp1 juta per hari.

The case was filed based on the frequent power cuts in Ternate from February 2009 causing discomfort to the Plaintiffs. Damages: Rp33.4 billionPenalty: Rp1 million per day

perkara ini sudah diputus pada tanggal 16 Februari 2010 dan hasilnya pLn kalah. pLn mengajukan banding tanggal 24 Februari 2010 dan menyerahkan Memori Banding tgl. 26 Maret 2010.putusan pT Maluku Tgl. 19 Juli 2010 hasilnya PLN memenangkan perkara tersebut. (proses Kasasi)

This lawsuit was decided on 16 February 2010 and PLN lost. PLN submitted an appeal on 24 February 2010 and submitted an Appeal ‘Memori’ on 26 March 2010. The decision of the Maluku District Court on 19 July 2010 was that PLN won the lawsuit.(Under Cassation Process)

Page 70: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

68

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

9. Gugatan perbuatan melawan hukum.

Unlawful act.

pn Tangerang.

Tangerang District Court.

perkara nomor: 376/pdt.G/2009/pn.Tng.

Case No: 376/Pdt.G/2009/PN.Tng.

In House LawyerSurat Keterangan DIrSDM nomor:024.SKT/432/DIr/2009 tanggal 19 november 2009.

Surat Kuasa DIrUT nomor: 879.SKU/432/DIr/2009 tanggal 18 november 2009.

In House LawyerDIRSDM Clarification No: 024.SKT/432/DIR/2009 dated 19 November 2009.

President Director’s power of Attorney No: 879.SKU/432/DIR/2009 dated 18 November 2009.

Gugatan diajukan oleh H. Ismail radi selaku penggugat melawan pT pLn (persero) selaku Tergugat.

Lawsuit filed by H. Ismail Radi as Plaintiff against pT pLN (persero) as Defendant.

Gugatan ini diajukan oleh penggugat karena tanahnya digunakan oleh pLn untuk Gardu Induk sejak tahun 1986 tanpa pLn memberikan kompensasi.penggugat menuntut ganti rugi rp10.552.000.000Dwangsom: rp10 juta/hari.

This lawsuit was filed by the Plaintiff because his land has been used by PLN for a substation since 1986 without PLN providing any compensation.

The Plaintiff demands damages of Rp10,552,000,000Penalty: Rp10 million/day.

perkara ini sudah diputus tgl. 22 Sept 2010 dan hasilnya pLn Kalah.amar putusan: Gugatan penggugat dikabulkan sebagian pLn diwajibkan membayar tanah yang dibangun gardu rp100.000/m2

pLn diwajibkan membayar sewa tanah rp300.000 selama pemakaian sejak tahun 1976.Tergugat dibebankan ongkos perkara. pLn telah menyatakan banding atas putusan pn Tangerang tersebut. Tingkat pT pLn Kalah putusan 30 Mei 2011 dengan amar Menguatkan putusan pengadilan negeri Tangerang tanggal 22 September 2010 nomor: 376/pdt.G/2009/pn.Tng putusan tanggal 30 Mei 2011 dan atas kekalahan tersebut pLn Kasasi penyerahan Memori Kasasi pada tanggal 4 Juli 2001.

The lawsuit was decided on 22 September 2010 and PLN Lost.Verdict: The Plaintiff’s lawsuit was partially granted. PLN is required to pay for the land on which the substation stands at Rp100,000/m2

PLN is required to pay rental for the land at Rp300,000 for the duration of its use since 1976.The Defendant shall bear the cost of the lawsuit. PLN stated its intention to appeal the Decision of the Tangerang District Court. PLN then lost the case on 30 May 2011 with a verdict strengthening the Decision of the Tangerang District Court dated 22 September 2010 No: 376/Pdt.G/2009/PN.Tng Decision dated 30 May 2011, and on this loss, PLN submitted a Cassation ‘Memori’ on 4 July 2011.

Page 71: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

69

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

10. Class Action/perbuatan Melawan Hukum.

Class Action / Unlawful Act.

pn Bandung.

Bandung District Court.

perkara nomor: 194/pdt.G/2011/pn.Bdg.

Case No: 194/Pdt.G/2011/PN.Bdg.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 384.SKU/432/DIr/2011 tgl 20 Juni 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 384.SKU/432/DIR/2011 dated 20 June 2011.

Gugatan diajukan oleh Dindin Cs selaku penggugat melawan: Tergugat I: pT pLn (persero) Kantor pusatTergugat II: pT pLn (persero) pikitring JBnTergugat III: pT pLn (persero) prokitring Jawa Barat. Tergugat IV: Dirjen LpE. Tergugat V: Tim Fasilitasi penyelesaian Masalah pembangunan dan pengoperasian SUTET 500 Kv (pMppS).

Lawsuit filed by Dindin Cs as Plaintiff against: Defendant I: PT PLN (Persero) Head Office. Defendant II: PT PLN (Persero) Pikitring JBNDefendant III: PT PLN (persero) prokitring West Java.Defendant IV: LPE Director GeneralDefendant V: Facilitation Team for Settlement of Building and Operations Problems related to High Voltage Network SUTeT 500 Kv (PMPPS).

Bahwa penggugat menuntut ganti guri atas pembangunan jaringan SUTET 500 kV yang melintasi Kabupaten Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, Majalengka, dan Kabupaten Cilegon.nilai tuntutan kerugian:rp15.655.100.000 Immaterial:rp85.000.000.000Dwangsom: rp10.000.000/hari.

The Plaintiffs are demanding damages due to the construction of a high voltage network (SUTET 500 kV) crossing Bogor Regency, Cianjur, Bandung, Sumedang, Majalengka, and Cilegon Regency.Damages claimed are:Rp15,655,100,000 Non-material losses:Rp85,000,000,000Penalty: Rp10,000,000/day.

perkara ini telah diputus tanggal 29 Februari 2012 dan hasil pLn kalah dengan amarnya sbb:This lawsuit was decided on 29 february 2012 and PLN lost with a verdict as follows:

Dalam Eksepsi: Menolak Eksepsi Tergugat I, II, III.In the Exception: Rejected the Exception of Defendant I, II, III.

Dalam pokok perkaraFor the points of the lawsuit

Menerima dan 1. mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian.Accepted and granted the case of the Plaintiff in part.Menghukum Tergugat I, II, 2. III secara tanggung renteng membayar ganti rugi secara meterial kepada penggugat sebesar rp15.655.100 yang diberikan secara langsung kepada masing-masing kepala keluarga melalui wesel pos.Found that Defendants I, II, III jointly shall pay material damages to the Plaintiff amounting to Rp15,655,100 to be given directly to each household in the form of a money order.Menghukum Tergugat 3. I, II, dan III membayar kerugian Imaterill sebesar rp8.200.000.000 yang dikirim secara langsung ke rekening kepala Desa dan uang ganti rugi tersebut diberikan untuk kepentingan umum dan sosial.Found that Defendants I, II, and III should pay non-material damages amounting to Rp8,200,000,000 to be sent directly to the account of the Village Head and that these damages should be used for public and social interests Menghukum Tergugat I, 4. II, III untuk patuh dalam putusan ini.Found that Defendants I, II, III should comply with this verdict.Menghukum para Tergugat 5. untuk membayar biaya perkara sebesar rp1.600.000.Found that the Defendants should pay court fees amounting to Rp1,600,000.

Page 72: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

70

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

11. Gugatan perlawanan pihak Ketiga.

Third Party Resistance.

pn Surabaya.

Surabaya District Court.

perkara nomor: 301/pdt.pLW/2011/pn.SbyTanggal 2 Mei 2011.

Case No: 301/Pdt.PLW/2011/PN.Sbydated 2 May 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: SKK DIrUT no. 471.SKU/432/DIr/2011 tgl 2 agustus 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: SKK DIRUT No. 471.SKU/432/DIR/2011 dated 2 August 2011.

Gugatan diajukan oleh ny. Soetartini Soekarno selaku penggugat melawan: pT pLn (persero) (sidang pertama tgl. 3 Mei 2011).

Lawsuit filed by Mrs. Soetartini Soekarno as Plaintiff against: pT pLN (persero) (first court date 3 May 2011).

Bahwa penggugat menyatakan mengenai penetapan Sita Jaminan yang telah dikeluarkan oleh pn. Surabaya tidak sah karena pT DLU statusnya mengontrak dengan penggugat, perkara ini dalam kaitannya dengan gugatan pT pLn (persero) kepada pT DLU.

The Plaintiff states that the Sequestration defined by the Surabaya District Court is invalid because the status of PT DLU was a contractor with the Plaintiff; this case is related to the lawsuit filed by pT pLN (persero) against PT DLU.

Putusan tanggal 11 Januari 2011 PLN Kalah amar

putusan:Gedung dan Kantor dikeluarkan dari sita jaminan.

Decision dated 11 January 2011, PLN lost. Verdict:Building and Offices were removed from sequestration.

12. Gugatan perbuatan Melawan Hukum.

Claim of Unlawful Act.

pn Indramayu.

Indramayu District Court.

perkara nomor: 21/pdt.G/2011/pn.Im.

Case No: 21/Pdt./2011/PN.Im.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: SKK DIrUT no. 543.SKU/432/DIr/2011 tgl 7 September agustus 2011.

In House Lawyerpower of Attorney No. SKK DIRUT No. 543. SKU/432/DIR/2011 dated 7 September 2011.

Gugatan diajukan oleh agung rijoto selaku penggugat melawan: pT pLn (persero).

Lawsuit filed by Agung Rijoto as Plaintiff against: PT PLN (Persero).

Bahwa penggugat merasa tanah miliknya sesuai sertifikat seluas 23 ha. Belum dibayar ganti rugi oleh pLn.

The Plaintiff states that his land according to land certificate as much as 23 ha haven’t paid by PLN.

Perkara dicabut pada tanggal 18 Januari 2012 dengan alasan bahwa ada perubahan gugatan secara prinsip. Dengan demikian perkara ini dianggap telah selesai.

The case was redeem on 8 January 2012 based on changes in the lawsuit principles. The case is done.

13. Gugatan Wanprestasi.

Breach of Contract.

pengadilan negeri Jakarta Selatan.

South Jakarta District Court.

no. 123/pdt.G/2011/pn.Jkt.Sel.Tanggal 23 Februari 2011.

No.123/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel.dated 23 February 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 232 SKU/432/DIr/2011 8 april 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 232 SKU/432/DIR/20118 April 2011.

Gugatan diajukan oleh pT Matahari anugerah perkasa kepada perusahaan terhadap perjanjian nomor: 354-11.pJ/041/DIr/2010, 23 agustus 2010.

Lawsuit filed by PT Matahari Anugerah Perkasa (Company facing Contract No.: 354-11.PJ/041/DIR/2010, 23 August 2010.

penggugat menganggap bahwa pLn telah memutus kontrak secara sepihaknilai Tuntutan Ganti rugi: rp2.015.640.000.000.

The Plaintiff believes that PLN has unilaterally terminated the contract.

Damages sought: Rp2,015,640,000,000.

Sudah diputus tanggal 25 Agustus 2011 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut.amar putusan:pn Jalarta Selatan tidak berwenang memeriksa perkara a quo.

Decision reached 25 august 2011 and PLN won this lawsuit.Verdict:South Jakarta District Court does not have the authority to try this case.

Page 73: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

71

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

14. Gugatan perselisihan Hubungan Industrial.

Industrial Relations Dispute.

pengadilan negeri Jakarta pusat.

Central Jakarta District Court.

no. 187/pHI.G/2011/pn.Jkt.pst.Tanggal 24 agustus 2011.

No. 187/PHI.G/2011/PN.Jkt.Pst.dated 24 August 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 471.SKU/432/DIr/2011 2 agustus 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 471.SKU/432/DIR/2011 2 August 2011.

Gugatan diajukan oleh riza Fauzi, SH & Dodo Dwi Sukmono melawan pT pLn (persero) selaku Tergugat.

Lawsuit filed by Riza Fauzi, SH & Dodo Dwi Sukmono against pT pLN (persero) as Defendant.

penggugat menganggap bahwa yang berhak melakukan perundingan PKB2008–2010danpenandatangan pKB adalah Dpp Sp pT pLn (persero) di bawah kepemimpinan Sdr. ahmad Daryoko sebagai Ketua Umum bukan Sdr. rijo Supriyanto.

The Plaintiff believes that the party with the right to conduct Negotiations for the 2008 – 2010 Labor Agreement and to Sign the Labor Agreement is DP SP PT PLN (Persero) under the leadership of Mr. Ahmad Daryoko as General Head no Mr. Rijo Supriyanto.

pLn Kalah putusan tanggal 13 Februari 2012. Dengan amar:

Membatalkan pKB 2010.1. Memberlakukan kembali 2. pKB 2006 - 2008.Melibatkan kedua belah 3. pihak atau melibatkan penggabungan dari mereka.

PLN Lost this case on 13 february 2012. Verdict:

Cancellation of 2010 Labor 1. Agreement.Re-enactment of 2006 – 2008 2. Labor Agreement. Involvement of both parties or a 3. joint party.

15. Gugatan perdata.

Civil lawsuit.

pengadilan negeri Jakarta pusat.

Central Jakarta District Court.

no. 397/pDT.G /2011/pn.Jkt.pst.Tanggal 29 September 2011.

No. 397/DT.G/2011/PN.Jkt.Pst.dated 29 September 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 719.SKU/432/DIr/2011 tanggal 15 november 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 719.SKU/432/DIR/2011 dated 15 November 2011.

Gugatan diajukan oleh pT METa EpSI melawan pT BanK CIMB nIaga TBK selaku Tergugat I dan pT pLn (persero) selaku Tergugat II.

Lawsuit filed by PT META epSI against pT BANK CIMB Niaga TBK as Defendant I and PT PLN (Persero) as Defendant II.

penggugat menganggap Tergugat I telah melakukan pencarian Bank Garansi atas perintah Tergugat II.

nilai Tuntutan:US$3.444.523 danrp34.271.143.460.

The Plaintiff considers Defendant I has sought a Bank Guarantee on the Instructions of Defendant II.

Damages sought:US$3,444,523 and Rp34,271,143,460.

Sidang tanggal 16 Februari 2012 acara putusan. pLn telah memenangkan perkara a quo.amar:Mengabulkan Eksepsi kewenangan relatif bahwa pn Jakarta pusat tidak berwenang memeriksan dan mengadili perkara a quo.

pLN won this lawsuit on 16 february 2012. Verdict:Granted Relative Authority Exception that Central Jakarta District Court does not have the authority to try this case.

16. Gugatan perdata.

Civil lawsuit.

pengadilan negeri Medan.

Medan District Court.

no. /pDT.G /2011/pn.MdnTanggal 15 november 2011.

No./PDT.G /2011/PN.Mdndated 15 September 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 022.SKU/432/DIr/2011 tanggal 15 november 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 022.SKU/432/DIR/2011 dated 15 November 2011.

Gugatan diajukan oleh Sdr. LISa melawan pT pT pLn (persero) dkk.

Lawsuit filed by LISA against pT pLN (persero) and others.

penggugat menganggap pemutusan sambungan aliran listrik tanpa seizin penggugat dan mengambil alat pembatas dan pengukur (app) yang menempel di persil bangunan penggugat.

The Plaintiff is claiming that the electrical power was disconnected without permission and the Measurement and Limitation equipment (App) from the Plaintiff’s personal property removed.

Gugatan penggugat dinyatakan gugur putusan tanggal 15 Februari 2012.

The Plaintiff’s lawsuit was dismissed on 15 february 2012.

Page 74: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

72

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

17. Gugatan perdata(perbuatan melawan hukum).

Civil lawsuit(Unlawful act).

pengadilan negeri Jakarta Selatan.

South Jakarta District Court.

no.639/pDT.G /2011/pn.Jkt.SelTanggal 2 Desember 2011.

No.639/PDT.G /2011/PN.Jkt.Seldated 2 December 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 039.SKU/432/DIr/2011 tanggal 15 november 2011.In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 039.SKU/432/DIR/2011 dated 15 November 2011.

Gugatan diajukan oleh Sdr. Citra Buana Unggul d/h pT ancol Terang Metal printing Industri.

Lawsuit filed by Citra Buana Unggul previously PT Ancol Terang Metal Printing Industri.

penggugat meminta membongkar jaringan kabel yang berada di atas milik pengguat yang terletak di atas tower 12 dan tower 13 untuk dipindahkan ke areal lain di luar lokasi tanah milik penggugat.

nilai Tuntutan:Ganti rugi: rp1.936.800.000Immaterial: rp1.000.000.000Dwangsom: rp5.000.000/hari.

The Plaintiff requests the removal of the overhead cable network located above Towers 12 and 13 to an area other than the Plaintiff’s land. Demands:Damages:Rp1,936,800,000Non-material:Rp1,000,000,000Penalty: Rp5,000,000/day.

Sidang pada tanggal 16 Februari 2012.

Court hearing scheduled for 16 february 2012.

18. Gugatan perdata(perbuatan melawan hukum).

Civil lawsuit(Unlawful act).

pengadilan negeri Jakarta Selatan.

South Jakarta District Court.

no.640/pDT.G /2011/pn.Jkt.SelTanggal 2 Desember 2011.

No.640/PDT.G /2011/PN.Jkt.Seldated 2 December 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 060.SKU/432/DIr/2011 tanggal 15 november 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 060.SKU/432/DIR/2011 dated 15 November 2011.

Gugatan diajukan oleh Sdr. Citra Buana Unggul d/h pT ancol Terang Metal printing Industri.

Lawsuit filed by Citra Buana Unggul previously PT Ancol Terang Metal Printing Industri.

penggugat meminta membongkar jaringan kabel yang berada di atas milik pengguat yang terletak di atas tower 12 dan tower 13 untuk dipindahkan ke areal lain di luar lokasi tanah milik penggugat.

nilai Tuntutan:Ganti rugi: rp1.562.400.000Immaterial: rp3.000.000.000Dwangsom: rp5.000.000/hari.

The Plaintiff requests the removal of the overhead cable network located above Towers 12 and 13 to an area other than the Plaintiff’s land.

Demands:Damages: Rp1,562,400,000Non-material: Rp3,000,000,000Penalty: Rp5,000,000/day.

Sidang pada tanggal 16 Februari 2012.

Court hearing scheduled for 16 february 2012.

Page 75: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

73

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

19. Gugatan perdata(perbuatan melawan hukum) dan Tuntutan Ganti rugi.

Civil lawsuit(Unlawful act) and claim for Damages.

pengadilan negeri Jakarta Selatan.

South Jakarta District Court.

no.662/pDT.G /2011/pn.Jkt.SelTanggal 14 Desember 2011.

No.662/PDT.G /2011/PN.Jkt .Seldated 14 December 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 053.SKU/432/DIr/2012 tanggal 30 Januari 2012.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 053.SKU/432/DIR/2012 dated 30 January 2012.

Gugatan diajukan oleh Sdr. Heri Santoso.Lawsuit filed by Mr. Heri Santoso.

penggugat memiliki tanah di Dusun Tanjakan Kersik, Desa Mekar Sari Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur Sertifikat no. 17 Tahun 2000 seluas 9660 M2 di atas tanah penggugat telah dibangun 2 (dua) tiang listrik Tegangan Menengah dan belum ada ganti rugi dan Kompensasi sampai dengan sekarang.

nilai Tuntutan:Ganti rugi: rp2.750.000.000Dwangsom: rp1.000.000/hari.

The Plaintiff owns land in Tanjakan Kersik Hamlet, Mekar Sari Village, Cikalong Kulon District, Cianjur Regency, with Certificate No. 17 of the year 2000 amounting to 9,660 M2. Above the Plaintiff’s land 2 (two) medium voltage power lines have been constructed and no damages or compensation has been paid to date. Demands:Damages: Rp2,750,000,000Penalty: Rp1,000,000/day.

Sidang pada tanggal 29 Februari 2012.

Court hearing scheduled for 29 february 2012.

Page 76: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

74

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

20. Gugatan perdata(perbuatan melawan hukum).

Civil lawsuit(Unlawful act).

pengadilan negeri Bojonegoro.

Bojonegoro District Court.

no.38./pDT.G /2011/pn.BJnTanggal 29 Desember 2011.

No.38./PDT.G /2011/PN.BJNdated 29 December 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 066.SKU/432/DIr/2011 tanggal 6 Februari 2012 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 066.SKU/432/DIR/2011 dated 6 February 2012.

Gugatan diajukan oleh Sdri. ni Luh SUpHEnI.Lawsuit filed by Miss Ni Luh SUPHENI.

penggugat memiliki 3 (tiga) bidang Tanah bahwa di atas tanah penggugat dibangun gardu listrik tanpa seizin dan sepengetahuan penggugat.

Bahwa atas kejadian ini penggugat meminta ganti rugi kepada Tergugat I namun dijawab oleh Tergugat I dijawab tidak ada ketentuan yang mengatur masalah tersebut.

nilai Tuntutan:Ganti rugi materil: rp1.404.000.000Immaterial: rp3.000.000.000

The Plaintiff owns 3 (three) plots of land and on which a substation has been built without the permission or knowledge of the Plaintiff.

The Plaintiff is requesting damages from Defendant I however, Defendant I responded that there are no stipulations regulating such matters.

Demands:Material damages: Rp1,404,000,000Non-material: Rp3,000,000,000.

Sidang pada tanggal 13 Maret 2012.

Court hearing scheduled for 13 march 2012.

Page 77: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

75

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

21. pemutusan Hubungan Kerja.

Termination of Employment.

pT TUn Jakarta.

State Administrative Court of Jakarta.

perkara nomor: 22/G/2010/pT.TUn.JKTdan no. perkara Kasasi no. 409.K/TUn/2010 tgl. 6 Desember 2010.

Case No: 22/G/2010/PT.TUN.JKTand Cassation Appeal No. 409.K/TUN/2010 dated 6 December 2010.

In House LawyerSurat Kuasa DIrUT nomor: 039.SKU/432/DIr/2010 tanggal 19 Januari 2010.

In House LawyerPresident Director’s power of Attorney No: 039.SKU/432/DIR/2010 dated 19 January 2010.

Gugatan diajukan oleh Sdr. Musri Mustafa selaku penggugat melawan Direksi pLn selaku Tergugat.

Lawsuit filed by Musri Mustafa as Plaintiff against the PLN Board of Directors as Defendant.

Gugatan ini diajukan berkaitan dengan pHK terhadap penggugat sebagai pegawai pT pLn (persero) Wilayah Sumbar.

This lawsuit was filed in relation to the Redundancy of the Plaintiff as an employee of pT pLN (persero) West Sumatera.

Telah diputus pada tanggal 1 Juni 2010 dan PLN Kalah.

atas putusan tersebut pLn menyatakan kasasi.

Memori Kasasi disampaikan pada tanggal 24 Juni 2010.

putusan Kasasi pLn Kalah diputus tanggal 8 april 2011 dengan amar:

Menolak permohonan 1. Kasasi dari pemohon Kasasi Direksi pT pLn (persero)Menghukum pemohon 2. Kasasi untuk membayar biaya perkara pada tingkat Kasasi.Menguatkan amar putusan 3. pengadilan Tinggi Tata Usaha negara.

pLn melakukan upaya peninjauan Kembali pada tanggal 19 Januari 2012 dan Memori pK sudah diserahkan.

Decision reached on 1 June 2010 and PLN Lost.

PLN has declared cassation on this decision.

A Cassation ‘Memori’ was submitted on 24 June 2010.

PLN lost the Cassation on 8 April 2011 with the following verdict:

Rejection of the request for 1. Cassation by the Board of Directors of PT PLN (Persero)Punish the Cassation 2. Requestee with requirement to pay lawsuit costs at cassation level. Strengthen the verdict of the 3. State Administrative High Court.

PLN submitted a request to Review on 19 January 2012 and the ‘Memori’ has been submitted.

Page 78: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

76

PT PLN (Persero)

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Sustainable Governance

noJENIS KASUSTYpe oF CASe

JURIDIKSI PERKARA

JURISDICTION

NOMOR PERKARA

CASe NUMBeR

NAMA PENGACARA

LAWYeR

LAWAN BERPERKARAoppoSING LITIGANT

GARIS BESAR PERKARACASe oUTLINe

POSISI TERAKHIR PERKARA MoST ReCeNT STATUS

22. Gugatan Wanprestasi.

Breach of Contract.

pengadilan negeri Jakarta Selatan.

South Jakarta District Court.

no. 554/pdt.G/2011/pn.Jkt.Sel.Tanggal 13 oktober 2011.

No. 554/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel.dated 13 October 2011.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: 720 SKU/432/DIr/20115 november 2011.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: 720 SKU/432/DIR/20115 November 2011.

Gugatan diajukan oleh pT arumindo Karya Utama (arumindo) melawan pT pLn (persero) selaku Turut Tergugat.

Lawsuit filed by PT Arumindo Karya Utama (Arumindo) against PT PLN (Persero) as Co-Defendant.

Bahwa alasan penggugat mengajukan gugatan karena menurutnya pT pLn (persero) telah melakukan wanprestasi atas perjanjian Kerja Sama antara penggugat (pT arumindo Karya Utama (arumindo) dengan Tergugat pT Indonesia Comnets plus (Icon ++) penyelenggaraan Jaringan VSaT, nomor ICon+: 155.pJ/061/ICon+/2003 dan nomor arUM nomor: 011/aKU-MKT/X/2003.

The Plaintiff has filed this lawsuit because in his opinion pT pLN (persero) is in breach of contract for a Cooperation Agreement between the Plaintiff (PT Arumindo Karya Utama (Arumindo) and the Defendant PT Indonesia Comnets Plus (Icon ++) the operator of a VSAT Network, No ICON+ : 155.PJ/061/ICON+/2003 and No ARUM No : 011/AKU-MKT/X/2003.

Sudah diputus tanggal 16 Februari 2012 dan hasilnya PLN memenangkan Perkara tersebut.

amar putusan:pn Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa perkara a quo.

Verdict reached on 16 february 2012 and PLN won this lawsuit.

Verdict:South Jakarta District Court does not have the authority to examine this case.

23. Gugatan Wanprestasi.

Breach of Contract.

pengadilan negeri Blitar.

Blitar District Court.

no. 13/pdt.G/2012/pn.BltTanggal 7 Februari 2012.

No.13/Pdt.G/2012/PN.Bltdated 7 February 2012.

In House LawyerSurat Kuasa Khusus nomor: SKU/432/DIr/2012.

In House LawyerSpecial Power of Attorney No: SKU/432/DIR/2012.

Gugatan diajukan oleh Bala Vevkateswara rao Jamula melawan pT pLn (persero) selaku Turut Tergugat.

Lawsuit filed by Bala Vevkateswara Rao Jamula against pT pLN (persero) as Co-Defendant.

Bahwa alasan penggugat mengajukan gugatan karena menurutnya pT pLn (persero) selaku Turut Tergugat telah memperkerjakan nanang Hardianto sebagai pegawai pT pLn (persero) padahal Tergugat terikat perjanjian no. YTLJT/LTr/2010/00890 antara Tergugat (nanang Hardianto) dengan pT YTL Jawa Timur.

Tuntutan Materil:rp612.500.000.Dwangsom: rp100.000.

The Plaintiff has filed this lawsuit because in his opinion pT pLN (persero) as Co-Defendant has employed Nanang Hardianto as an employee of pT pLN (persero) despite the Defendant being bound by Contract No. YTLJT/LTR/2010/00890 between the Defendant (Nanang Hardianto) and PT YTL Jawa Timur.

Material Damages:Rp612,500,000.Penalty: Rp100,000.

Untuk seluruh kasus yang telah selesai, pLn tidak

mengeluarkan dana. (pr 9, So 8)For all cases that have been completed, PLN did not release funds. (PR 9, SO8)

Page 79: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

77

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PROGRAM TANGGUNG JAWAB

SOSIAL PERUSAHAANcORPORATE SOcIAL RESPONSIBILITY PROgRAM

Page 80: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

78

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

Sesuai isi beberapa butir misi perusahaan yang

menyatakan bahwa pLn “berkomitmen menjadikan

tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik

menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan

kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”, pLn

bertekad menerapkan kebijakan triple bottom lines, yang

menyelaraskan pengembangan ketiga aspek, yaitu

ekonomi, sosial dan lingkungan.

penyelarasan pengembangan ketiga aspek tersebut

dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders,

melaksanakan investasi sosial melalui pendalaman

hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar serta

bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah,

Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi Massa dan lain-

lain, dengan tujuan:

• Mewujudkan hubungan yang harmonis antara

perusahaan dengan masyarakat.

• Mendorong tumbuhnya profesionalitas pengelolaan

usaha kecil dan koperasi agar semakin mandiri,

tangguh dan berdaya saing.

• Membina usaha kecil dan koperasi berdasarkan

pendekatan aspek pemerataan, kemandirian,

profesional, dan etika.

• Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta

membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat

melalui pengembangan sarana dan prasarana di

bidang pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum

serta pemberian bantuan sosial.

MAKSUD DAN TUJUANPURPOSE ANd OBJEcTIVE

In accordance with the Company’s mission statement, which states that PLN is “committed to produce electricity as a medium to improve quality of life for the public, and to strive to produce electricity as the driving force of economy and to run an environmentally friendly business,” PLN is determined to implement the “triple bottom lines” policy, by aligning the development of three aspects, which are the economic, social and environmental aspects.

The three aspects are aligned by involving all stakeholders, investing in society by deepening mutual relationships with the surrounding communities, as well as cooperating with several parties, including the Government, Non-Governmental Organizations (NGOs), Mass Organizations and others, with the aim of:

Creating a harmonious relationship between the Company • and public.Spurring the growth of professionalism in the managements • of small enterprises and cooperative union management so that they can be more independent, resilient and competitive.Fostering small enterprises and a cooperative approach • based on equality, independence, professionalism and ethics.Preserving the environment, and help improve quality of • life through infrastructure development in the fields of education, health, public facilities and welfare.

Page 81: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

79

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

VISI DAN MISI PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PLNThE VISION ANd MISSION OF PLN’S SOcIAL RESPONSIBILITY PROgRAM

VISI

Terwujudnya keharmonisan hubungan pT pLn (persero)

dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan

kegiatan pT pLn (persero) dalam menyediakan tenaga

listrik bagi masyarakat.

MISI

• Membantu pengembangan kemampuan masyarakat

agar dapat berperan dalam pembangunan.

• Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup

masyarakat dengan jalan program Community Empowering.

• Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat

melalui pendidikan.

• Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga

listrik untuk meningkatkan kualitas hidup dengan jalan

penggunaan listrik pada siang hari untuk Industri rumah

Tangga dan pengembangan desa mandiri energi.

• Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan

lingkungan melalui pelestarian alam.

VISION

Realizing a harmonious relationship between PLN and the community, which will foster support for PLN’s success in providing electricity to the public.

MISSION

Assist the development of the public’s ability to participate • in development.Play an active role in improving the public’s quality of life • through the Community Empowering Program.Play an active role in empowering the public through • education.Play an active role in supporting the availability of electricity • during the day to improve the quality of life for the Home Industries, as well as the development of village energy independence.Play an active role in preserving environmental sustainability • through nature conservation.

VISI VISION

MISSIONMISI

Page 82: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

80

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAExEcUTIVE BOARd ORgANIZATIONAL STRUcTURE

Berdasarkan Surat penugasan nomor. 022-1atg/432/

DIr/2012 Dirut memberikan penugasan kepada Sekretaris

perusahaan menjadi Ketua Unit pKBL yang berada

dibawah pengawasan Direktur Keuangan, dengan struktur

organisasi sebagai berikut:

Direktur KeuanganSelaku Pengawas Unit PKBL

Finance Directoras PKBL Unit Supervisor

Ketua Unit Pelaksana PKBL(ex officio MS CSR)

Ketua Bidang Program(ex Officio Asmen Pengembangan

dan Pembinaan PKBL)

BUMN Penyalur/Lembaga Penyalur

Ketua Bidang Keuangan dan Pelaporan LK PKBL(ex officio Manager Bidang Keuangan)

(Distribusi/Wilayah)

Ketua Sub Bidang Keuangan dan Pelaporan LK PKBL(ex officio Asisten Manager Keuangan)

(Cabang/APJ)

Ketua Bidang Administrasi Keuangan dan Laporan PKBL

(ex Officio Asmen Administrasi Keuangan dan Laporan PKBL)

Based on Letter of Assignment No. 022-1Atg/432/DIR/2012, the CEO gave the Company Secretary, as the PKBL Unit Chairman, which is under the supervision of the Director of Finance, an assignment detailing the following organizational structure:

Ketua Unit PKBL (ex officio Sekretaris Perusahaan)

pKBL Unit Chairman (ex officio Corporate Secretary)

Head of PKBL Executive Board(ex officio MS CSR)

Head of Programs (ex Officio PKBL Construction and Development Assistant Manager)

Head of LK PKBL Finance and Reports (ex Officio Financial Manager) (Distribution/Region)

Sub Head of LK PKBL Finance and Reports (ex Officio Financial Assistant Manager) (Branch/APJ)

BUMN Distributor

Head of PKBL Financial Administration and Reports

(ex Officio PKBL Assistant Manager)

Page 83: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

81

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

General Manager Manager Senior CSRCSR Manager Senior

Asisten Manager CSRCSR Assistant Manager

Manager Sektor/CabangSector/Branch Manager

Manager KHA/SDMHuman Resources Manager/Law

Communication and Administration Manager

DM Komunikasi, SPV PKBL(Program Kemitraan Bina Lingkungan) dan CSR (Corporate Social Responsibility)

Communication Deputi Manager, Supervisor of PKBL and CSR

Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT PLN (Persero)

adapun uraian ringkas tugas utama, wewenang dan

tanggung jawab program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(pKBL) dan Tanggung Jawab Sosial perusahaan (CSr)

pT pLn (persero), mencakup di antaranya:

Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan •

masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai bagian

dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSr

dengan lingkup kegiatan Community relation, Community

Services, Community Empowering dan pelestarian alam.

Menyusun dan melaksanakan program kepedulian •

sosial perusahaan.

Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial •

dan bina UKM dan peningkatan citra perusahaan.

Memastikan tersedianya dan terlaksananya program •

pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya

pengembangan citra perusahaan sesuai dengan

prinsip Good Corporate Governance.

The following is a concise description of the main duties, authorities and responsibilities of the Partnership and Community Development Program (PKBL) and PLN.

Prepare and implement community empowerment • policies at the company as part of PLN’s Corporate Responsibility Program, in the scope of community relations, Community Services, Community Empowering and nature conservation.Prepare and implement a Corporate social • responsibility program.Prepare and implement social partnerships and SMEC • patronage programs and improve the company’s image.Ensure the availability and implementation of conservation • programs and development efforts, including regreening, and company image development in line with the principles of Good Corporate Governance.

organization structure Corporate of social responsibility (cSR) PT PLN (Persero)

Page 84: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

82

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

DASAR HUKUM PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIALLEgAL FOUNdATION OF cSR PROgRAM IMPLEMENTATION

Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab

Sosial perusahaan pT pLn (persero) adalah:

• KeputusanDireksiNo.366.K/SK.DIR/2007tentangSOP

pKBL pT pLn (persero).

• Peraturan Menteri BUMN No. 05/MBU/2007 tentang

program Kemitraan dan program Bina Lingkungan.

• Undang-Undang No. 40 th 2007 tentang Perseroan

Terbatas, pasal 74 tentang tanggung jawab sosial bagi

perusahaan.

The following comprise the legal foundation of PLN’s Corporate Responsibility program:

Board of Directors’ Decision No. 366.K/SK.DIR/2007 on • SOP PKBL PT PLN (Persero).Minister of SOEs Regulation No. 05/MBU/2007 on • Partnership Program and Community Development Program.Law No. 40, 2007, on the Limited Liability Companies, • article 74 on corporate social responsibility.

Page 85: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

83

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PROGRAM DAN PELAKSANAAN PROGRAMPROgRAMS ANd ThEIR IMPLEMENTATION

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, pLn kemudian

menyusun dan melaksanakan program tanggung jawab

sosial perusahaan yang melibatkan dan memberikan

nilai tambah bagi konsumen, karyawan, mitra bisnis,

pemegang saham, komunitas sekitar, bagi bangsa dan

lingkungan hidup. Sesuai dengan sumber dan alokasi

anggaran yang ditetapkan sebelumnya, pLn menyusun

dan melaksanakan program tanggung jawab sosial melalui

dua kegiatan utama yakni program CSr dan program

pengembangan Masyarakat.

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)

program tanggung jawab perusahaan pLn (CSr)

dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, meliputi:

pelaksanaan community relation, community service,

community empowering, pelestarian alam termasuk

penghijauan dan kegiatan yang berhubungan dengan

pemangku kepentingan lain. Kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan pLn dilaksanakan pada tahun 2011,

adalah sebagai berikut.

CommunIty reLatIon (EU 24)

Kegiatan ini menyangkut pengembangan kesepahaman

melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak

yang terkait. Beberapa kegiatan yang dilakukan pLn

antara lain:

Melaksanakan sosialisasi instalasi listrik, contohnya melalui

penerangan kepada pelajar SMa di Jawa Barat tentang

SUTT/SUTET, dan melaksanakan sosialisasi bahaya layang-

layang di daerah Sumenep, pulau Madura, Jawa Timur

Sosialisasi instalasi listrik; masih rendahnya •

pengetahuan & pemahaman warga terhadap dampak

SUTT/SUTET mendorong pLn untuk selalu memberikan

informasi secara terus-menerus. Salah satunya

dilakukan kepada pelajar SMa di Jawa Barat. Dengan

harapan, anak-anak remaja setingkat SMa dianggap

cukup terpelajar dan terdidik sehingga dapat membagi

pengetahuan dan informasi, serta memberikan

pengertian yang benar kepada keluarganya, tetangga

dan kerabatnya tentang SUTT/SUTET berdasarkan

pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah.

Sosialisasi bahaya layang-layang; layang-layang •

merupakan salah satu mainan khas musiman yang

dimainkan oleh rakyat di pesisir pantai. permainan ini

kadang berbahaya karena alat beserta trik permainan

yang menggunakan kawat dapat mengenai kabel

jaringan transmisi pLn. Kawat yang bersifat sebagai

Based on its objectives, PLN then prepares and implements its corporate responsibility programs by involving and delivering added value to its consumers, employees, business partners, shareholders and surrounding communities for the nation and the environment. In accordance with available resources and pre-set budget allocation, PLN prepares and implements its social responsibility programs through two main activities, which are the CSR Program and the Community Development Program.

cORPORATE SOcIAL RESPONSIBILITY PROgRam (Csr)

The Company’s Social Responsibility Program (CSR) is carried out though several activities, including: Implementing community relations, community service, community empowerement, environmental preservation including regreening, and activies related to other stakeholder interests. PLN’s corporate social responsibility activities implemented in 2011 were as follows:

CommUNiTy reLaTioNs (eU 24)These activities involve the development of understanding through communication and information transferred to the related parties. PLN’s activities included:Raising awareness about electrical installations, for example informing High School students in West Java about SUTT/SUTET (Overhead electricity transmission lines), and raising awareness about the danger of flying kites in Sumenep, Madura Island, East Java.

Raising awareness about electrical installations; There • is still a lack of knowledge and understanding among citizens about the impact of SUTT/SUTET, pushing PLN to continually raise awareness of this. This is one of the things that the West Java High School students learned about. It is expected that high school students are educated enough to be able to share information, and pass on their understanding to their family, neighbors and relatives about SUTT/SUTET based on the information they are given at school.

Raising awareness about the dangers of flying kites; • Kite flying is one of the typical seasonal games played by children on the coast. This game can sometimes be dangerous because the kites have strings. Strings that can act as electrical conductors can lead to short circuits, which could disrupt the availability of electrical power.

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)

cORPORATE SOcIAL RESPONSIBILITY ProGram (Csr)

Page 86: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

84

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

penghantar listrik bisa mengakibatkan hubungan

arus pendek sehingga bisa mengganggu ketersediaan

pasokan listrik. Sosialisasi ini diselenggarakan di

daerah Sumenep, pulau Madura (Jawa Timur).

CommunIty servICesprogram bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan

pelayanan masyarakat atau kepentingan umum.

Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain

memberikan :

Bantuan bencana alam.•

Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi •

pLn, antara lain di Kelurahan asemrowo, Surabaya

yang berada di sekitar SUTT 150kV Sawahan-Waru.

Bantuan sarana umum pemasangan turap untuk •

warga pedesaan di Kecamatan rumpin - Kabupaten

Bogor, Jawa Barat serta bantuan pengaspalan jalan

umum di Bogor - Buleleng, Bali.

Bantuan perbaikan sarana ibadah.•

operasi Katarak gratis di aceh, pekanbaru, Jawa Barat, •

dan kota lainnya di Indonesia.

Bantuan Sarana air bersih.•

CommunIty empowerIngKegiatan ini terdiri dari program-program yang

memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat

untuk menunjang kemandiriannya. (EC 8, En 5, En 6)

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan •

alternatif di sekitar SUTET, bekerja sama dengan

Fakultas pertanian UGM.

Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani ngaran •

Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah.

Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya •

organik untuk komunitas di sekitar Gunung Merapi

Yogyakarta yang bekerja sama dengan Fakultas

pertanian UGM.

Bantuan pengembangan pola tanam padi SrI •

produktivitas tinggi.

Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman •

organik di sekitar instalasi pLn.

pemberdayaan anggota pKK asemrowo, Surabaya.•

program budi daya jamur tiram masyarakat Desa •

Umbul Metro, Lampung.

Bantuan pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan •

Timur.

Bantuan pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar •

Danau Sentani, papua.

pelatihan manajemen UKM dan kiat-kiat •

pengembangan UKM di papua.

pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi •

pengrajin souvenir khas papua.

penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, papua•

pemberian bibit coklat masyarakat dibawah roW p3B •

Sumatera.

Information to this effect was disseminated in Sumenep, Madura Island, in East Java.

cOMMUNITY SERVIcESAssistance Programs such as these are directed at public services and public interests. Activities carried out in 2011 include:

Natural disaster assistance.• Assistance in improving health near PLN electrical • installations, including in Kelurahan Asemrowo, Surabaya, which is in the vicinity of SUTT 150kV Sawahan-Waru.Assistance in plastering in public facilities for rural residents • in Rumpin District - Bogor, West Java, and assistance in asphalting public roads in Bogor – Buleleng, Bali.

Assistance in repairing houses of worship.• Free cataract operations in Aceh, Pekanbaru, East Java, and • other cities in Indonesia.Assistance in developing clean water.•

cOMMUNITY EMPOWERMENTThis activity consists of programs that provide wider access to the public to support their independence. (EC 8, EN 5, EN 6) Activities undertaken include:

Supporting production and development of alternative • fish feed in the vicinity of SUTETs, and cooperating with the Faculty of Agriculture at UGM.Helping farmers in Ngaran Jaya district in Kulonprogo, • Central Java, obtain farming equipment.Supporting the development of organic papaya farming • for farming communities in the vicinity of Mount Merapi in Jogyakarta that work with the Faculty of Agriculture at UGM.Supporting the development of high-output SRI • paddy fields.Supporting training programs for the development of • organic farming near PLN installationsempowering members of pKK Asemrowo, Surabaya• Supporting the development of an oyster mushroom • cultivation community in Umbul Metro village, Lampung.Supporting training for grass cultivation in East Kalimantan•

Supporting training for freshwater fish farmers on Sentani • Lake, Papua.SME management training and tips for SME development • in Papua.Marketing and financial management training for Papua • souvenirs’ artist.Agricultural expansion for farmers in Genyem, Papua.• Provision of cocoa seeds for the ROW P3B Sumatera • community.

Page 87: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

85

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Selain memberikan penerangan listrik untuk keperluan

dan aktivitas kesehariannya, masyarakat penerima

manfaat juga diberikan pembekalan dan pelatihan untuk

meningkatkan sumber daya alam potensi setempat guna

peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan pembekalan

dan pelatihan, diharapkan taraf kesejahteraan sosial

akan meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan

perekonomian. (EC 9)

Beberapa bentuk pelaksanaan program Desa Mandiri

Energi di antaranya:

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)pLTMH dibangun di areal yang relatif terpencil, sulit

diakses oleh jaringan listrik secara ekonomis, namun

memiliki potensi sumber air yang potensial dan

luas hutan yang memadai untuk menjamin pasokan

air. Untuk memberi manfaat penerangan sekaligus

mendorong masyarakat setempat memelihara

kelestarian lingkungan, pLn membantu pembangunan

pLTMH bekerja sama dengan perguruan tinggi. Salah

satu unit pLTMH hasil kerja sama ini dibangun di Desa

pesawaran Indah, Lampung.

Besides providing electricity for their daily needs and activities, receiving communities are also provided with provisions and training to improve their local natural resources potential to strengthen the local economy. These provisions and training programs are expected to improve their social welfare and improve local economic activity. (EC 9)

The following are several examples of Energy Independent Village programs:

Construction of micro hydro Power Plant Generating Units Micro Hydro Power Units are built in relatively remote areas that are difficult to connect to the power grid, but that have water resources and large forest areas ensure adequate water supply. To provide lighting as well as to encourage the public to maintain environmental sustainability, PLN helps build Micro Hydro Power Plant by working with universities. One of the Micro Hydro Power Plant units built through such a cooperation is in Pesawaran Indah village in Lampung.

!

Page 88: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

86

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

Beberapa unit pLTMH kerja sama pLn dengan Universitas

Gadjah Mada, juga dibangun di beberapa lokasi lain,

yakni:

Dusun Lebak picung, menerangi 52 KK, 1 sekolah dasar •

dan 1 mushola.

Desa adat Susuan Karang asem, provinsi Bali dengan •

kapasitas 25 KW.

Dusun Kampung Sawah, kapasitas 6 KW, menerangi •

40 KK.

Dusun Bojong Cisono, kapasitas 6KW, menerangi •

70 KK.

Dusun Cibadak, kapasitas 6KW, menerangi 266 KK.•

Dusun Cisuren, kapasitas 12KW, menerangi 120 KK.•

Dusun Ciawi, kapasitas 6KW, menerangi 180 KK.•

Dusun Luewi Gajah, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK.•

Dusun parakan Darai, kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK•

pLTMH di Sungai Code, Yogyakarta.•

Pembangkit Listrik Biogaspembangit biogas didirikan di daerah dengan kegiatan

peternakan yang dominan. pembangkit ini memanfaatkan

kotoran ternak, biasanya sapi, sebagai bahan utama. proses

pembangkitan listrik dilakukan dengan memanfaatkan

gas methane dari proses fermentasi kotoran ternak.

Gas methane yang dihasilkan dapat digunakan untuk

membangkitkan tenaga listrik atau dapat digunakan

untuk memasak. Sisa fermentasi dapat digunakan sebagai

pupuk. pLn telah mendukung pengembangan komunitas

berbasis optimalisasi biogas dan potensi lokal di Desa

Bojong Sleman yang mandiri, bekerja sama dengan

Fakultas Teknik UGM.

Pendidikan dan PenyuluhanSelain kegiatan pembangunan prasarana yang berkaitan

dengan energi, dalam program CSr Desa Mandiri

Energi pLn juga menyelenggarakan berbagai program

pendidikan dan penyuluhan yang bertujuan memberi

pengertian mengenai pengaruh listrik, jaringan transmisi

dan distribusi listrik terhadap lingkungan dan kesehatan

masyarakat selain pelaksanaan program bantuan untuk

meningkatkan kemandirian masyarakat.

Pelestarian Alam, termasuk Penghijauanpenanaman dan kegiatan pemeliharaan pohon yang

selama ini telah rutin dilakukan untuk membantu

lingkungan dalam pemulihan dampak aktivitas manusia.

pada tahun 2010 sampai dengan 2011 pLn telah menanam

pohon sebanyak 126.705 pohon.

Several Micro Hydro Power Plant units have been built in several locations in cooperation with UGM. These are:

Lebak Picung village, lighting over 52 households, one • school and one mosque.Susuan village, Karangasem, Bali, capacity 25 KW.•

Kampung Sawah village, capacity of 6 KW, lighting 40 • households.Bojong Cisono village, capacity of 6KW, lighting 70 • households.Cibadak village, capacity of 6KW, lighting 266 households.• Cisuren village, capacity of 12KW, lighting 120 households.• Ciawi village, capacity of 6KW, lighting 180 households.• Luewi Gajah village, capacity of 6KW, lighting 70 households.• Parakan Darai village, capacity of 10 KW, lighting 54 households• Micro Hydro Power Plant on the Code River, Yogyakarta.•

Biogas Power PlantBiogas power plants are developed in areas with major farming activities. These plants utilize manure, usually from cows, as their primary fuel. Electricity is generated by producing methane by a manure fermenting process. Methane produced can be used to produce electricity or for cooking. What is left over from the fermentation process can be used as fertilizer. PLN has supported the development of independent community-based biogas optimization in Bojong Sleman in cooperating with the Faculty of Engineering at UGM.

education and outreachIn addition to infrastructure development activities related to energy, the PLN Energy Independent Village program also organizes various educational and outreach programs aimed at providing an understanding on the influence of electricity, the power transmission and distribution network on the environment and community health, as well as the implementation of assistance programs designed to enhance community self-reliance.

Nature Conservation, including regreeningTree planting and conservation activities have so far been carried out routinely to help the environment recover from the impacts of human activity. From 2010 until 2011, PLN planted 126,705 trees.

Page 89: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

87

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

cOMMUNITY dEVELOPMENT PROgRAM

This program has been implemented in the form of Partnership and Community Development programs since 1991, based on the Minister of Finance decree No.316/MK.016/1994 on the Development of Small Enterprises and Cooperatives. In 1999, the program was changed to the State-Owned Small Business Partnership Program and Community Development Program, but in 2000, based on Letter No. 31/MK.1/2000, it was changed back to the Development of State-Owned Small Business Partnership and Cooperatives program.

In 2003, the Ministry of SOEs issued Decree No. KEP. 236/MBU/2003 dated June 17, 2003, on the State-owned Small Businesses Partnership Program and the Community Development Program and PT PLN Board of Directors’ decision No. 112-1.K/010/DIR/2004 dated June 18, 2004, on the Implementation of the State-Owned Small businesses Partnership Program and Community Development Program.

SOE Minister Regulation No: PER-05/MBU/2007 on State-Owned Small Business Partnership Program and Community Development Program, and PT PLN Board of Directors Decision No. 366.K/DIR/2007 dated December 28, 2007, on the implementation of the State-Owned Small Businesses Partnership Program and the Environmental Empowerment Participation Program (PKBL/P3L).

Partnership Program

The Partnership program focuses on improving the abilities of small businesses so that they can become independent and resilient through the use of funds derived from the profits of SOEs.

Partnership Programs are usually conducted through structural guidance given by the Company directly to the partner through the Regional/Distribution office, Branch, Office, Service Unit, Service Area (except those located at the Regional/Distribution Office). Program implementation is essentially carried out through several stages, which are as follows:

Conduct a field research survey at the request of the • prospective Foster Partner. Evaluation of the feasibility is conducted in accordance with appropriate and healthy business practices, and is to be coordinated with relevant agencies;Conducting a coaching partnership covering education, • training, marketing, working capital assistance, processing loan guarantees, monitoring and evaluation of Foster Partner, bookkeeping for related transactions;

Producing periodic reports (quarterly and annually).•

PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

program ini dilaksanakan dalam bentuk program Kemitraan

dan Bina Lingkungan, yang telah dilakukan sejak tahun

1991, berdasarkan pada SK MEnKEU no.316/MK.016/1994

tentang pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (pUKK).

pada tahun 1999 penugasan tersebut diganti menjadi

program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan program Bina

Lingkungan, namun pada tahun 2000 sesuai dengan SE

no. 31/MK.1/2000 program tersebut dikembalikan menjadi

program pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (pUKK).

Selanjutnya pada tahun 2003 terbit SK Meneg BUMn no.

KEp. 236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang program

Kemitraan Badan Usaha Milik negara dengan Usaha Kecil

dan program Bina Lingkungan serta Keputusan Direksi pT

pLn (persero) no. 112-1.K/010/DIr/2004 tanggal 18 Juni 2004

tentang pelaksanaan program Kemitraan BUMn dengan

Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan (pKBL).

peraturan Meneg BUMn no: pEr-05/MBU/2007 tentang

program Kemitraan Badan Usaha Milik negara dengan

Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan serta Keputusan

Direksi pT pLn (persero) no. 366.K/DIr/2007 tanggal 28

Desember 2007 tentang pelaksanaan program Kemitraan

BUMn dengan Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan/

program partisipasi pemberdayaan Lingkungan (pKBL/p3L).

Program Kemitraan (PK)

program Kemitraan merupakan program untuk

meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi

tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana yang

berasal dari bagian laba BUMn.

pelaksanaan pK umumnya dilakukan melalui pembinaan

secara struktural oleh perseroan langsung pada Mitra

Binaan melalui Kantor Wilayah/Distribusi, Cabang,

Unit pelayanan, area pelayanan (kecuali yang berlokasi

sama dengan Kantor Wilayah/Distribusi). pelaksanaan

pK pada dasarnya dilakukan melalui beberapa tahap,

sebagai berikut:

Melakukan survei penelitian lapangan atas •

permohonan bantuan dari calon Mitra Binaan.

Evaluasi kelayakan dilakukan sesuai kaidah usaha

yang layak dan sehat, serta dikoordinasikan dengan

instansi terkait;

Melakukan pembinaan kemitraan berupa pendidikan •

dan pelatihan, pemasaran, bantuan modal kerja,

memproses jaminan kredit, pemantauan dan evaluasi

pada Mitra Binaan, pencatatan dan pembukuan

transaksi yang terkait;

Membuat laporan secara periodik (triwulan dan tahunan).•

PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

PROGRAM KEMITRAAN (PK)

cOMMUNITY dEVELOPMENT PROgRAM

PARTNERShIP PROgRAM

Page 90: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

88

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

Kegiatan Kemitraan tersebut dilakukan dengan dukungan

dana yang telah ada (dana bergulir) ditambah dengan

penyisihan laba perusahaan sebesar rp20 miliar, yang

akan didistribusikan ke seluruh unit pKBL yang ada di

pLn. Jumlah mitra binaan pLn sampai akhir 2011 sebanyak

35.672 mitra.

DANA TERSEDIA DAN PENGGUNAANNYA AVAILABLE FUND AND THE UTILIZATION 2010 (Rp) 2011 (Rp)

Saldo awal Initial balance 643.518.288 2.190.812.451

penerimaan dana BUMn pembinaMentoring SOE fund proceeds

1.500.000.000 70.000.000.000

pengembalian pinjaman mitra binaanFoster partners loan settlement

13.283.449.631 12.693.686.305

pendapatan jasa administrasi pinjaman Loan administrative service revenue

1.548.193.721 1.486.084.945

angsuran belum teridentifikasiInstallments not yet identified

75.015.168 14.745.446

Kelebihan pembayaran angsuranExcess payment of installments

403.001 9.833.550

pendapatan bunga Interest income 56.957.523 856.127.351

pendapatan lain-lain Other revenues 42.630.036 23.298.563

JUMLAH DANA TERSEDIA TOTAL AVAILABLE FUNd 17.150.167.368 87.274.588.611

PENGGUNAAN DANA FUND UTILIZATION 2010 (Rp) 2011 (Rp)

penyaluran pinjaman kemitraan Partnership loan disbursement

13.904.644.933 245.500.000

Dana pembinaan kemitraan Partnership fostering fund 468.130.000 109.493.600

pembayaran hutang jangka pendek Settlement of short-term loan

5.295.000 360.000

Beban pembinaan Expenses guidance 22.399.910 33.311.000

Beban upah tenaga kerja The burden of wage labor 42.401.750 5.000.000

Beban administrasi dan umum Administrative and general expenses

112.289.078 114.827.891

Beban pemeliharaan The cost of maintenance 5.700.000 74.120.000

Beban sewa Rent expense 21.150.000 6.000.000

Beban lain - lain other expenses 90.250.246 204.618.519

perolehan aset tetap Acquisition of fixed assets 137.094.000 368.835.750

penyisihan program BUMn peduli SOE Care allowance program

150.000.000 13.525.000.000

JUMLAH PENGGUNAAN DANA TOTAL USAGE OF FUND 14.959.354.917 19.221.690.880

SISA SALDO REMAINING FUND 2.190.812.451 68.052.897.731

Dari keseluruhan dana program Kemitraan tersebut,

perseroan menyalurkan dana ke berbagai sektor

ekonomi, perincian penyaluran pada tahun 2011 adalah

sebagai berikut.

Partnership activities are carried out using existing funds as well as up to Rp20 billion from Company profits, which is distributed to all PKBL units at PLN. PLN had a total of 35,672 partners at the end of 2011.

From the total Partnership Program fund, the Company distributes funds to various economic sectors. Details of the distribution of the funds in 2011 is as follows:

Page 91: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

89

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

SEKTOR USAHABUSINeSS SeCToR

AKUMULASI PENYALURANACCUMULATED DISBURSEMENT

JUMLAH MITRA BINAANToTAL FoSTeR pARTNeRS

Industri Industrial 46.007.286.886 7.135

perdagangan Trading 93.810.994.997 13.866

pertanian Agriculture 4.119.529.750 427

perkebunan Plantation 403.575.000 57

perikanan Fishery 4.857.719.115 427

peternakan Cattle Breeding 13.229.207.130 1.875

Jasa Services 83.981.934.402 10.676

Lain-lain other 6.936.294.254 937

Total 35.650 35.672

2010 2011Total penyaluran pinjamanTotal disbursement 253.101.041.534 287.506.576.982

Jumlah mitra binaan Total foster partners 35.650 35.672

Program Bina Lingkungan

program bina lingkungan dilaksanakan dalam bentuk

kegiatan bantuan pendidikan bagi masyarakat sekitar

lokasi transmisi dan distribusi yang tidak mampu,

namun memiliki kecerdasan dan kemauan besar

untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, dilakukan

melalui kegiatan pelestarian alam berupa partisipasi

program penghijauan yang diselenggarakan oleh pihak

eksternal bekerja sama dengan pemerintah dan realisasi

penghijauan sekitar instalasi pLn.

Kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka Bina

Lingkungan adalah kegiatan bantuan bencana alam

(BUMn peduli) yang terjadi di Merapi, Mentawai,

Gunung Sinabung, banjir bandang Wasior dan kegiatan

sosial lainnya.

Anggaran Pelaksanaan Program

anggaran CSr Tahun 2011 adalah sebesar rp45 miliar,

namun yang sudah direalisasikan sebesar rp37.273.169.359,

dengan rincian sebagai berikut:

NO KEGIATANACTIVITIeS

REALISASI DANA REALIZED FUND (Rp)

PROSENTASE (%)peRCeNTAGe

1 Community Relation 3.193.171.954 62 Community Services 18.857.945.985 483 Community Empowering 12.336.458.430 374 pelestarian alam Nature preservation 1.868.091.825 10

5 Biaya operasional Operational fee 1.017.501.165 1

Total 37.273.169.359 100

Community Development Program

The Community Development Program is carried out in the form of educational assistance for the underprivileged who live in transmission and distribution areas, and who also have the the intelligence and desire to continue their education. Meanwhile, nature conservation programs in the form of regreening activities organized by external parties working with the Government aim to regreen areas near PLN installations.

Other Community Development activities included natural disaster relief at Mount Merapi, Mentawai, Mount Sinabung, and the Wasior flash floods, as well as other social activities.

Program implementation Budget

The CSR budget for 2011 was Rp45 billion. However, Rp37,273,169,359 was actually spent. The details are as follows:

PROGRAM BINA LINGKUNGAN

ANGGARAN PELAKSANAAN PROGRAM

cOMMUNITY dEVELOPMENT PROgRAM

PROgRAM IMPLEMENTATION BUdgET

Page 92: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

90

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

KISAH MITRA BINAANFOSTER PARTNERS STORIES

KISAH SUKSES MITRA BINAAN PLN, JAT’S CRAFT – KOTA GEDE YOGYAKARTA, (PENGRAJIN TEMBAGA)

pLN FoSTeR pARTNeRS SUCCeSS SToRY, JAT’S CRAFTS IN KOTA GEDE YOGYAKARTA

Page 93: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

91

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Salah satu mitra binaan pT pLn (persero) yang merasa

mendapat manfaat dari peraturan Menteri negara BUMn

no. pEr-05/MBU/2007 tentang pKBL itu adalah Bapak ojat

Sudrajat pemilik JaT’S CraFT di Kota Gede, Yogyakarta. Bapak

tiga anak yang bermigrasi di saat masa kanak-kanaknya

ke Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat mengikuti orang

tuanya yang berdarah wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga

itu, dimulailah usaha kecil pak ojat di tahun 2001. namun,

badai krisis moneter 97-98 berimbas pada usaha kecilnya.

pak ojat pun membuat banyak proposal ke hampir seluruh

instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, pKBL pT pLn

(persero) mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih rp4

jutaan dan semenjak itu, ia menjadi mitra binaan pT pLn

(persero). Dua tahun setelah menjadi mitra pT pLn (persero),

Jat’s Craft—sudah mengikuti pameran di Surabaya. Tahun

2003 mengajukan proposal lagi ke pKBL pT pLn (persero)

setelah pinjaman yang pertama sukses ia tunaikan, pKBL

pT pLn (persero) karena kepercayaannya memberikan

dana rp14 juta. tahun 2004 ada pameran ke Singapore.

Gempa bumi Jogjakarta tahun 2006 membuat kegiatan

usahanya berhenti. Mulai dari rumah, workshop dan mesin

hancur total. tetapi, pT pLn (persero) memberi kelonggaran

satu tahun tidak mengangsur. Tidak hanya kelonggaran

angsuran, pT pLn (persero) mengajak mitra kerja yang

ulet ini untuk pameran ke Berlin, memberi kesempatan

pameran di tingkat internasional untuk menjual karya-

karyanya. “Saya beruntung, sudah lama menjadi mitra pT

pLn (persero), karena UKM-UKM baru lainnya kalau ingin

mendapatkan bantuan, harus ada jaminannya. Mungkin

untuk penghindaran kredit macet di masa depan.” pak

ojat juga mengutarakan bahwa semestinya ada tingkatan

kepercayaan yang lebih tinggi ketika mitra binaan telah

terjalin lebih dari sepuluh tahun. Ini adalah pengalaman pak

ojat ketika pameran oleh pT pLn (persero) di Berlin. Seorang

pembeli memesan kerajinannya hingga 1,3 M rupiah. Tapi,

pemesan tersebut hanya mau memberi uang muka 30%

saja, pak ojat kelimpungan darimana ia peroleh 20% untuk

modal awalnya. “Saya minta saran dari pT pLn (persero) saat

itu, bahkan saya menawarkan bagi hasil dengan pT pLn

(persero). Tapi karena belum ada programnya, pLn tidak bisa

mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan

itu karena memang saya tidak punya modal cukup.” akan

tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Justru memacu

pak ojat semakin kreatif dan ulet lagi.

One of PLN’s Foster Partners that has benefited from SOEs Minister Regulation No. PER-05/MBU/2007 on PKBL is Mr. Ojat Sudrajat, the owner of Jat’s Crafts. The father of three moved during childhood to Yogyakarta from Sumedang in West Java, following his parents who hail from Wiraswasta. In the city of copper craftsmen, Mr. Ojat started a small company in 2001. However, the economic crisis of 1997-98 hit his company hard. Mr. Ojat sought capital loans from almost all institutions. Still refusing to despair, in 2000 PLN’s PKBL program disbursed assistance amounting to about Rp4 million to Ojat’s business, and since then he has become a Foster Partner of PT PLN. Two years after becoming a PLN partner, Jat’s Craft took part in an exhibition in Surabaya. In 2003, Mr. Ojat again made another loan proposal to PLN after the success of the initial loan. PLN, believing in his business, gave him a fund of Rp14 million. In 2004, his business took part in an exhibition in Singapore. However, the Jogyakarta earthquake of 2006 brought the company to a standstill. With his workshop and equipment destroyed, he was forced to start again from home. However, PLN gave him an extra year to pay off the loans. Furthermore, PLN also invited its resilient partner to an exhibition in Berlin, giving Mr. Ojat the opportunity to sell his products to the international market. “I was lucky to have been a long-time PLN partner, because its other partners were asked to provide guarantees if they wished to receive aid. Probably to avoid a credit crunch later on.” Mr. Ojat also said that there should be a greater level of trust in trained partners who had been partners for 10 years. The following is Mr. Ojat’s experience of the PLN exhibition in Berlin. One buyer ordered Rp1.3 billion worth of crafts. However, the buyer only wanted to pay a 30 percent down payment, but Mr. Ojat only had 20 percent of the required initial capital to fill the order. “I asked PLN for advice at that time, I even offered to share the profits with PLN. However, because they did not have a program yet, PLN did not disperse the funds I needed. So I dropped the order because I did not have enough capital.” However, the experience did not make me despair. In fact, it only made Mr. Ojat even more creative and more resilient.

Page 94: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

92

PT PLN (Persero)

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Program

KISAH SUKSES MITRA BINAAN PLN, SURYA UTAMA MANDIRI (IBU HARYANTI) PENGRAJIN TEMPURUNG

pLN FoSTeR pARTNeRS SUCCeSS SToRY, SURYA UTAMA MANDIRI (IBU HARYANTI)

Page 95: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

93

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

awalnya, sambil bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti

membuat kreasi dari tempurung kelapa yang sederhana.

Hingga suatu hari, seorang datang padanya untuk

membuat kreasi baru, tas dari batok. “Wah, pertama sih

takut gagal, tapi ada hasrat untuk membuat kreasi yang

lain.” Kata perempuan kelahiran tanggal 23 Desember ini.

Setelah mencoba dan berhasil ditambah pelanggannya

puas, membuat semangat untuk berkreasi bentuk baru.

‘’Kalau barangnya itu-itu saja, pelanggan bisa bosan. Kita

juga bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha

serupa.’’ Kata mantan guru honorer ini. Usaha yang

dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat sendiri produk-

produknya. namun, itu dilakukannya sebelum pesanan

melimpah seperti sekarang. Mulai dari mengambil limbah

tempurung, membentuknya menjadi karya seni hingga

pemasaran, ia lakoni dengan bantuan sang suami. Kini,

ketika usahanya telah mekar, ia tak sanggup lagi bekerja

sendiri sehingga mempekerjakan orang lain. Sebanyak

10 karyawan sekarang membantunya memproduksi

aneka kerajinan tempurung kelapa ini. ‘’Saya dan suami

tinggal membagi-bagi tugas. Saya memegang pemasaran,

sedangkan suami bagian produksi barang-barang,’’ tambah

ibu tiga anak ini. Untuk memasarkan produknya, ajang

pameran menjadi andalan. apalagi setelah mendapat

suntikan dana pKBL dari pT pLn (persero), ajang pameran

yang menjadi salah satu keberhasilannya. “program pKBL-

nya pT pLn (persero) itu bagusnya tidak hanya kasih

uang saja, tapi pLn benar-benar memberdayakan kami,

salah satunya ajang pameran,” tuturnya gembira. Lulusan

sekolah perguruan ini mengaku diajak teman untuk

membuat proposal kepada pKBL pT pLn (persero) tahun

2008 dengan dana rp20 juta. “Ini pertama kali, dan sebulan

kemudian, saya dapat telepon kalau proposal saya disetujui

dan dana segera cair.” pameran terbukti ampuh untuk

memperkenalkan produk ini pada kalangan yang lebih

luas. Buktinya, pesanan datang dari mana-mana seperti

Jakarta, Bali, bahkan dari negeri yang jauh, Jamaica, Kanada

dan Malaysia. Haryanti sangat terbantukan sebagai salah

satu mitra binaan pT pLn (persero). “UKM itu kan yang

paling penting adalah pameran dan pemasaran. pKBL pT

pLn (persero) membuat saya nyaman dengan program ini.”

Tidak hanya sekedar memberi bantuan berupa materi dan

pemasaran, Haryanti tertolong sekali dengan para pejabat

pKBL pLn yang menurutnya dapat memberi tenggang rasa

apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski relatif jarang,

namun pernah ia mengalami kesulitan keuangan, hingga

menunggak 1 bulan. pT pLn (persero) tidak memberikan

beban bunga kepada tagihannya yang telat. “Berbeda dong

dengan Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena

ada beban bunga dan biaya keterlambatan. alhamdulillah,

pT pLn (persero) begitu percaya pada saya, toh karena

waktu itu saya memang kurang. Ini hampir lunas doakan

lancar dan pT pLn (persero) tetap percaya kepada saya

sebagai binaan mereka.”

A shell handicraft maker. Initially, when she was working as an honorarium teacher, Haryanti made simple handicrafts from coconut shells. But one day a person came to her to ask her to make a new handicraft; a bag made from shells. “Goodness, at first I was afraid of failure, but I had the desire to make other handicrafts,” said the woman born on December 23. After trying and succeeding and pleasing her customer, she was driven to make new handicrafts. “If I’m just making one thing, the customers will get bored. We can lose out to those who have similar businesses,” said the former teacher who started the company in 2002 initially to make her own products. However, this was before the orders became as abundant as they are now. Starting with discarded shells, she makes them into works of art for the market, and now works with the help of her husband. With the business flourishing, she is no longer able to work alone, and has had to hire others. Now 10 employees help her produce various coconut shell-based handicrafts. “My husband and I live with the other workers. I do the marketing, while my husband is in charge of production,” said the mother of three. Exhibitions have become their marketing mainstay. Especially, after receiving an injection of PKBL funding from PLN, exhibitions became one of their success stories. “The good thing about PT PLN’s PKBL program is that it does not just hand out money, but PLN really empower us, the exhibitions are one example of this,” she said excitedly. The teacher admitted that she had been encouraged by her friends to ask PLN’s PKBL program for a Rp20 million loan in 2008. “That was the first time, and a month afterwards, I received a phone call saying that my proposal had been accepted that the money would be immediately disbursed.” The exhibitions proved a success at introducing her products to a wider audience. The proof: orders began flooding in from everywhere, including Jakarta, Bali and even from far away countries, like Jamaica, Canada as well as Malaysia. Haryanti feels blessed to be a Foster Partner of PLN. “The most important things for small enterprises are marketing and exhibitions. PLN’s PKBL program allowed me to get to grips with this way of doing things.” Not only assisting though providing marketing and materials, Haryanti was really helped out by officials from PLN’s PKBL program, who she says helped her in ways she could not repay. Although relatively rarely, she has nevertheless experienced financial hardships, once finding herself one month in arrears. However, PLN did not burden her with interest because she was late with her payment. “It’s different to a bank, where if you are a little late we can find ourselves in trouble with interest as well as late fees. Thank God, PLN believed in me as it did, because at that time I was really short of cash. It has almost been paid off and PLN still believe in me as their partner.”

Page 96: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

94

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

94

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIAhUMAN RESOURcES dEVELOPMENT

Page 97: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

95

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

95

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

pLn memandang sumber daya manusia (SDM) sebagai

mitra sekaligus aset yang akan mendukung jalannya

operasional perusahaan secara berkelanjutan.

pengembangan SDM semakin bernilai strategis seiring

dengan meningkatnya permintaan listrik, pertumbuhan,

dan luasnya cakupan operasional perusahaan. Untuk

mengelola SDM sehingga memenuhi harapan pelanggan

dan pemegang saham, pLn membentuk Komite Sumber

Daya Manusia yang dibebani tugas untuk menganalisis

dan mengkaji serta mengambil keputusan strategis di

bidang SDM perseroan.

Sesuai dengan program transformasi bidang SDM

yakni transformasi soft skill terkait dengan budaya kerja

yang berorientasi kinerja tinggi, bersinergi dan terarah,

maka pLn telah menyusun langkah-langkah strategis

pengelolaan SDM yang meliputi:

Melakukan penambahan karyawan secara terencana, •

mengembangkan kompetensi pegawai dan

menyiapkan calon-calon manajemen/pemimpin

perseroan yang berkualitas dan profesional;

Melakukan penyelarasan struktur organisasi dan •

penyempurnaan sistem manajemen SDM;

Memfasilitasi pembentukan budaya pelayanan prima •

kepada pelanggan.

PLN considers human resources (SDM) as a partner as well as an asset that continually supports its business operations. The value of SDM is increasingly strategic in line with increasing electricity demand, growth, and the Company’s wide expanse of business operations. To manage SDM to meet the expectations of our customers and shareholders, PLN has formed a Human Resources Committee, tasked with analyzing, considering and taking strategic decisions in the area of corporate human resources management.

In accordance with a human-resources transformation program aimed at soft-skill transformation in a well-ordered work environment that is oriented toward high performance and synergy, PLN has taken strategic steps for human-resources management, including:• Conducting the planned recruitment of employees,

developing employee competencies, and readying qualified and professional candidates for management and leadership positions for the Company;

• Aligning its organizational structure with the process of SDM management;

• Facilitating the formation of a culture of excellent service for customers.

Page 98: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

96

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

96

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

EMPLOYEE RELATIONSHUBUNGAN DENGAN PEGAWAI

Hubungan kemitraan tiga pihak, yakni pegawai, serikat

pekerja dan perusahaan, perlu dibangun secara sinergis

dan saling mendukung dalam menjalankan operasi dan

mencapai misi dan visi perusahaan. pLn sangat mendukung

pembentukan maupun aktivitas Serikat pekerja yang

bertujuan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan

mendukung kinerja perusahaan secara maksimal.

Hubungan tiga arah yang saling mendukung ini,

difasilitasi dan didasarkan pada butir-butir kesepakatan

dan aturan sebagaimana tercantum pada perjanjian Kerja

Bersama (pKB) yang ditandatangani oleh setiap pegawai

dan perusahaan serta diketahui oleh Serikat pekerja pKB

antara pLn dengan pegawai dicapai melalui tahapan

perundingan yang melibatkan 9 perwakilan serikat

pekerja dan 9 perwakilan perusahaan.

pada tahun 2010 yang lalu, perjanjian kolektif antara

pegawai dengan pihak perseroan yang tertuang dalam

pKB telah disepakati oleh seluruh pegawai pLn (100%),

sehingga tidak ada satupun pegawai pLn yang tidak

terlindungi dan terwakili hak-haknya dalam perjanjian

Kerja Bersama (pKB). (La 4)

A partnership of three parties – employees, unions and the company – needs to be built with synergy, and must support the execution of the company’s operations and the realization of its mission and vision.

This three-way relationship is mutually supportive, and is facilitated and based on the points of agreement and rules contained in the Collective Work Agreement (PKB) that was signed by employees and the company with the knowledge of the Employee Union. The PKB between PLN and its employees was implemented in phases and maximally supports the performance of the company.

In 2010, there were no employees who were not covered or whose rights were not represented in the collective agreement between employees and the firm set forth by the PKB and that was agreed to by all (100 percent) of PLN’s employees. (LA 4)

Page 99: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

97

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

97

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

cOMPLIANcE WITh LABOR LAWS ANd REgULATIONS

KEPATUHAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN BIDANG KEPEGAWAIAN

Manajemen pLn berkomitmen meminimalisasi

kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak

azasi manusia dalam hubungan kerja. Untuk meneguhkan

komitmen itu manajemen senantiasa mematuhi

perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan,

serta melandaskan pengelolaan pegawai berdasarkan

perjanjian Kerja Bersama (pKB) terakhir yang telah

ditandatangani dan didaftarkan di Instansi yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan, dalam hal

ini Direktorat Jendral pembinaan Hubungan Industrial

dan JaMSoSTEK (Keputusan no. KEp 66/pHIJSK-pKKaD/

pKB/V/2010 tanggal 18 Mei 2010 Tentang pendaftaran

perjanjian Kerja Bersama antara pT pLn (persero) dengan

Serikat pekerja pT pLn (persero).

pKB tersebut memuat hal-hal penting yang menyangkut

hak dan kewajiban pegawai maupun perusahaan sebagai

acuan dalam implementasi operasional perusahaan

sehari-hari. Termasuk di dalamnya ketetapan tentang

perlunya pemberitahuan kepada pegawai paling lambat

30 hari sebelum suatu perubahan menyangkut suatu

aturan yang signifikan maupun perubahan operasional

diberlakukan. pKB ini ditinjau dan diperbaharui setiap 2

tahun sekali untuk menyesuaikan dengan kondisi industri

yang umum dan aturan ketenagakerjaan terakhir. (La 5)

Uraian berikut menunjukkan ketaatan pLn terhadap

peraturan ketenagakerjaan dalam pengelolaan pegawai.

KEBEBASAN BERSERIKAT (Hr 5)

pLn menjamin hak pegawai untuk berserikat dan

membentuk organisasi pegawai atau serikat pegawai

di lingkungan perusahaan, termasuk kebebasan

menjadi pengurusnya. Hal ini adalah wujud komitmen

manajemen yang menganggap bahwa hubungan pegawai

dan perusahaan adalah hubungan kerja sama yang saling

membutuhkan satu sama lain. Jaminan atas kebebasan

pegawai untuk membentuk serikat pegawai tercantum

dalam Undang-Undang nomor 21 Tahun 2000 tentang

Serikat pegawai/Serikat Buruh.

Untuk menunjang berbagai program kegiatan Serikat

pekerja yang selaras dengan kepentingan perseroan,

maka perseroan memberikan bantuan dan fasilitas yang

diperlukan sesuai dengan kemampuan perseroan. namun

demikian untuk menghindari benturan kepentingan,

dalam perjanjian kerja bersama (pKB) diatur suatu

ketentuan khusus yang menegaskan bahwa pegawai

di satuan kerja tertentu, yakni: Sumber Daya Manusia

The management of PLN is committed to minimizing the possibility of the occurrence of human rights violations in the workplace. To reinforce that commitment, PLN has continued to follow manpower regulations, along with basing its management of employees on the most recent Collective Work Agreement (PKB) that was signed and registered with the responsible authorities for manpower, in this case the Industrial Relations Directorate General and JAMSOSTEK (Decree No. KEP66/PHIJSK-PKKAD/PKB/V, dated May 18, 2010, on the registration of the Collective Work Agreement between PT PLN (Persero) and the PT PLN (Persero) Employee Union.

The PKB contains important issues concerning the rights and responsibilities of employees and the company as a guide for the conduct of daily business operations. Included in the agreement is a determination to provide employees with at least 30 days notice before any operational change or change related to a significant regulation is implemented. The PKB is reviewed and updated every two years to ensure it accords with general industry conditions and the latest manpower regulations. (LA 5)

The following description shows PLN’s adherence to labor regulations in the management of employees.

freeDom To orGaNize (hr 5)PLN guarantees employees’ right to organize and form employee organizations or employee unions in the corporate environment, including the freedom to unionize. It is the management’s commitment to ensure that the relationship between employees and management is cooperative and involves both parties. The guarantee for employees to form employee unions is stipulated in Law No.21/2000 on Employee Unions and Labor Unions.

To support Employee Union activity programs that are suitable with the Company’s interests, the Company will give needed aid and facilities appropriate with its abilities. However, to avoid conflicts of interest, the Collective Work Agreement (PKB) established special stipulations against forming an employee union for employees in specific work units, specifically: Human Resources (SDM), the Corporate Secretary, Accounting and Budgeting, Treasury and Finance and the Internal Supervisory

Page 100: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

98

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

98

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

(SDM), Sekretaris perusahaan, akuntansi dan anggaran,

perbendaharaan dan pendanaan serta Satuan pengawas

Internal, dilarang menjadi pengurus serikat pegawai.

Seluruh mekanisme menyangkut dukungan perseroan

terhadap serikat pegawai maupun pengurusnya diatur

dan dijamin dalam pKB yang ditandatangani perwakilan

serikat pegawai dengan perwakilan perseroan. (Hr 5)

LINGKUNGAN KERJASalah satu faktor yang dapat berpengaruh langsung kepada

kinerja pegawai adalah lingkungan kerja yang sehat,

aman dan nyaman. perseroan berusaha membangun

lingkungan fisik maupun psikis di seputar areal kegiatan

kerja agar suasana kerja senantiasa kondusif. Dengan

berbagai upaya tersebut, perseroan sejauh ini cukup

mampu menjaga suasana lingkungan kerja yang kondusif

sehingga mendukung rasa nyaman pegawai dalam

bekerja. Suasana kondusif tersebut ditunjukkan dengan

relatif rendahnya tingkat kepergian (turn over) karyawan.

Selama periode laporan ada sebanyak 973 pegawai

dari jumlah 41.204 pegawai aktif sampai dengan akhir

tahun 2011 yang berhenti bekerja. Jumlah tersebut

adalah jumlah pegawai dengan pensiun normal. Selain

karena pensiun normal, penyebab lain berhentinya

Unit. The entire mechanism related to the support of the Company for employee unions and leaders was regulated and guaranteed in the PKB that was signed by representatives of the employee union and representatives of the Company. (HR 5)

WORk ENVIRONMENTOne factor affecting the performance of employees is a work environment that is healthy, safe and comfortable. The company has worked to develop a physical and psychological environment for work areas that is always conducive. With these efforts, the Company has so far been able to maintain a work environment with relatively low employee turnover.

In the period of this report, 973 of 41,204 active employees stopped working by the end of 2011. That number of workers was the number who retired under normal circumstances. Other than usual retirements, deaths were also a reason for ending employment. There were also several employees

Page 101: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

99

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

99

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

pegawai adalah meninggal dunia. Hanya ada beberapa

pegawai yang berhenti bekerja di perseroan karena

mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan

latar belakang alasan pribadi. (La 2)

WAKTU KERJA DAN PERUBAHAN WAKTU KERJAUntuk menghindari eksploitasi tenaga kerja secara

berlebihan, perseroan menetapkan batasan waktu kerja

bagi pegawai. Sesuai dengan sifat usaha yang menuntut

kontinuitas pasokan daya listrik pada konsumen, maka

pLn memberlakukan waktu kerja biasa, waktu kerja giliran,

dan waktu kerja khusus untuk pelaksanaan pekerjaan di

daerah tertentu.

pLn memberikan kompensasi berupa upah lembur sesuai

ketentuan perundang-undangan untuk pegawai yang

harus menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu kerja

yang ditentukan sebelumnya. Manakala ada perubahan

peraturan menyangkut waktu kerja maupun perubahan

pola operasional yang cukup signifikan, perseroan

memberikan waktu jeda minimal 3 bulan sebelum

perubahan dimaksud berlaku efektif. (La 5)

PENETAPAN UPAH Upah pegawai terdiri atas komponen gaji tetap, uang cuti,

penghargaan masa kerja, penghargaan karyawan teladan,

insentif kinerja, bonus dan tunjangan lainnya. Besaran

upah untuk pegawai tetap dan tidak tetap ini ditinjau

setiap periode tertentu. (Lihat lebih lengkap pada uraian

”paket Kesejahteraan”).

Besaran upah minimum yang diterima seorang pegawai

baru perseroan golongan terendah dipastikan lebih

besar dibandingkan upah minimum regional (UMr) atau

provinsi (UMp) di mana lokasi utama perseroan berada.

Gaji terendah pegawai pLn sesuai dengan SK Dir no.

115.K/DIr/2009 tentang Tarif Grade dan SK Dir no. 090.K/

DIr/2009 tentang Tunjangan posisi telah lebih tinggi dari

UMr di masing-masing Daerah Utama (Ibukota provinsi).

Sebagai contoh, berikut ini adalah tabel perbandingan gaji

pegawai pLn terendah yang baru diangkat dibandingkan

dan contoh UMp beberapa daerah. (EC 5)

who left the Company at their own request for a variety of personal reasons. (LA 2)

WORkINg hOURS ANd chANgES TO WORkINg hOURSTo reduce the overexploitation of manpower, the Company has set limits on working hours for employees. In accordance with the demanding nature of supplying electricity to consumers, PLN has established standard work hours, shift work and special work hours for executing work in certain areas.

PLN gives compensation in the form of overtime pay in accordance with the regulatory stipulations for employees who must complete tasks outside regular working hours. If there are changes in the regulations concerning work hours and the change to the operational system is significant, the Company will give a three-month period before the change is implemented. ( LA 5)

WAgE dETERMINATIONEmployee wages are comprised of several elements: fixed wages, vacation wages, exemplary-employee bonuses, performance bonuses, performance incentives and other benefits. Wage increases for permanent and non-permanent employees are reviewed at specified intervals. (See more detail in the “Welfare Benefits Attachment).

The minimum wage received by a new employee of the Company at the lowest level is definitely greater when compared to the Regional Minimal Wage (UMR) or Provincial Minimum Wage (UMP) in the Company’s primary operating areas. The lowest wage paid to a PLN employee accords with Decree No. Dir. 115.K/DIR/2009 on Position Allowances (Pay for Persons) and Decree No. Dir.090.K/DIR/2009 on Position Benefits and exceeds the minimum wage in the respective provincial capitals in the Company’s main operating areas. For example, the table below compares the lowest salaries paid to new pLN employees with the Regional Minimum Wage in several areas. (EC 5)

Page 102: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

100

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

100

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

Kelompok Daerah, adalah pengelompokan pLn Unit Kerja

berdasarkan tingkat kualitas hidup

KETERANGANDESCRIPTION

PUSATCeNTRAL

PLN UNIT INDUK PLN PROJECT UNIT

PLN UNIT PELAKSANApLN IMpLeMeNTATIoN UNIT

PLN SUB UNIT PELAKSANApLN IMpLeMeNTATIoN SUB UNIT

DAERAH AReA 1

DAERAH AReA 2

DAERAH AReA 3

DAERAH AReA 4

DAERAH AReA 5

DAERAH AReA 1

DAERAH AReA 2

DAERAH AReA 3

DAERAH AReA 4

DAERAH AReA 5

DAERAH AREA 1

DAERAH AReA 2

DAERAH AReA 3

DAERAH AReA 4

DAERAH AReA 5

Tarif Grade 4.234.0000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.23.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000 4.234.000

Tarif Grade Transisi

135.000 0 135.000 271.000 406.000 542.000 0 135.000 271.000 406.000 542.000 0 135.000 271.000 406.000 542.000

p2 638.000 567.000 580.000 589.000 598.000 608.000 518.000 529.000 537.000 546.000 555.000 439 000 449.000 455.000 463.000 470.000

Total Spe 4 (S1/D4)

5.007.000 4.801.000 4.949.000 5.094.000 5.238.000 5.384.000 4.752.000 4.898.000 5.042.000 5.186.000 5.331.000 4.673.000 4.818.000 4.960.000 5.103.000 5.246.000

Tarif Grade 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000 3.512.000

Tarif Grade Transisi

99.000 0 99.000 204.000 308.000 412.000 0 99.000 204.000 308.000 412.000 0 99.000 204.000 308.000 412.000

p2 447.000 397.000 406.000 413.000 419.000 426.000 363.000 371.000 377.000 383.000 389.000 307.000 314.000 319.000 324.000 329.000

Total Bas 2 (D3)

4.058.000 3.909.000 4.017.000 4.129.000 4.239.000 4.350.000 3.875.000 3.982.000 4.093.000 4.203.000 4.313.000 3.819.000 3.925.000 4.035.000 4.144.000 4.253.000

Tarif Grade 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000 2.915.000

Tarif Grade Transisi

55.000 0 55.000 141.000 226.000 331.000 0 55.000 141.000 226.000 331.000 0 55.000 141.000 226.000 331.000

p2 447.000 397.000 406.000 413.000 419.000 426.000 636.000 371.000 377.000 383.000 389.000 307.000 314.000 319.000 324.000 329.000

Total Bas 4e (D1/SMa)

3.417.000 3.312.000 3.376.000 3.468.000 3.560.000 3.672.000 3.278.000 3.341.000 3.433.000 3.524.000 3.635.000 3.222.000 3.284.000 3.375.000 3.465.000 3.575.000

Kelompok Daerah

DAERAH AReA 1 DAERAH AReA 2 DAERAH AReA 3 DAERAH AReA 4 DAERAH AReA 5

KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITY KOTA CITYCepuJemberKendalKlatenKudusKutowinangunMagelangMojokertopekalonganSalatigaSemarangSoloTegalWonosoboYogyakarta

BantenBanyuwangiBogorCiamisCianjurCikampekCirebonGarutGresikJatibarangKamojangKarang ampelKediriMadiunMalangpadalarangpemekasanpasuruanporongprobolinggopurwakartaSukabumiSumedangTasikmalaya

BalikpapanBandar LampungBanyuwangiBekasiBelawanBinjaiBelitungBukittinggiDepokKertapatiKisaranKotabumiKuala TanjungLahendongMakassarManadoMataramMedanMentokMetrop. Bangkap. Belitungp. Brandanp. Gerongp. Susupadangpalembangpematang Siantarrantau prapatSurabaya

BanjarmasinBatulicinBaturajaBengkuluBrastagiBulukumbaDenpasarDonggalaDumaiJakartaJambiKendariKota agungLahatLubuk Linggaupadang SIdempuanpalopopalupare-parepekanbarupinrangpontianakposoprabumulihrengatSamarindaSibolgaSingkawangSolokTalangpadangWatampone

Banda acehBarabaiBimaBontangGorontaloKotamobaguKrueng rayaKuala KapuasLangsaLhokseumaweMeulabohpalangkarayarantauSeikpakningSumbawaTanjung (Kalsel)Tembilahan

BanggaiBau-BauEndeGunung SitoliKijangKolakaKotabaruKupangMamujuMentawaipangkalanbunpulang pisaurahaSabangSampitSanga-sangaSanggau (Kalbar)SintangTanah GrogotTanjungpinangTarakanToli-toliWaingapu

ambonBulaLarantukaSambuSananaSaumlaiTernateTobeloTual

BiakDoboJayapuraKaimanaManokwariMeraukenabirenatuna/ranaiSentaniSeruiSorongTahunaWamena

The Regional Group is a collection of PLN Work Units based on a similar quality of living standards.

regional Groups Provincial

Page 103: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

101

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

101

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

UMP beberapa provinsi

PROVINSI pRoVINCeUPAH MINIMUM PROVINSI (DALAM Rp PENUH)

pRoVINCe MINIMUM pAYMeNT (IN IDR)

aceh 1.300.000

riau 1.016.000

Bangka Belitung 910.000

Lampung 767.500

DKI Jakarta 1.118.009

Banten 955.300

Jawa Tengah Central Java 660.000

Kalimantan Selatan South Kalimantan 1.024.000

Sulawesi Utara North Sulawesi 1.000.000

papua 1.316.500

PENGHARGAAN PADA HAK ASASI MANUSIA (HAM)perseroan berkomitmen untuk senantiasa memperhatikan

aspek pengakuan dan penegakkan HaM dalam setiap

kegiatan operasionalnya. Kebijakan kebebasan berserikat,

berpolitik dan menyalurkan aspirasi politik secara bebas

maupun memberikan sumbang saran bagi kemajuan

perusahaan (melalui Serikat pekerja maupun saluran

yang disediakan untuk maksud tersebut) adalah salah

satu wujud penghargaan terhadap HaM. (Hr 5)

PELATIHAN DAN SOSIALISASI HAMpLn telah mempunyai prosedur Tetap (proTap) Keamanan

dan Ketertiban pT pLn (persero) yang meliputi tindakan-

tindakan di bidang keamanan seperti sabotase, teror,

unjuk rasa, juga di bidang ketertiban seperti keluar masuk

barang/material, penerimaan tamu dan lain-lain yang

telah memasukkan aspek penghormatan pada hak asasi

manusia (HaM).

Selain itu, pada kontrak pemberian pekerjaan kepada

perusahaan penerima pekerjaan dipersyaratkan adanya

pelaksanaan pelatihan yang menunjang kompetensi bagi

Satuan pengamanan. Kurikulum pelatihan disesuaikan

dengan kurikulum yang disusun oleh poLrI sekaligus

sebagai tempat pelatihan awal bagi tenaga satuan

pengaman. Kurikulum tersebut juga berisi pembekalan

pengetahuan dan pengetahuan mengenai HaM terhadap

para anggota Satpam. Dengan demikian pada tahun

pelaporan seluruh (100%) anggota satpam perseroan telah

diberikan materi mengenai HaM dalam program pelatihan

pelaksanaan tugas pengamanan. (Hr 3, Hr 8)

PELANGGARAN DISIPLINperseroan senantiasa menekankan pendekatan pembinaan

pegawai atas terjadinya tindakan pelanggaran disiplin

kerja, seperti tercermin pada tahapan tindakan yang

dimulai dari teguran lisan, pemberian peringatan tertulis

sampai dengan pemberian sanksi. pada kasus pelanggaran

disiplin kerja sanksi dapat diberikan dalam bentuk

pemotongan insentif kinerja, demosi atau pemutusan

minimum wage for selected Provinces

hoNoriNG hUmaN riGhTs (ham)The Company has always been committed to observing all aspects related to the recognition and enforcement of human rights in all its operations. A policy recognizing the freedom of association, politics and political aspirations as a source of advice for the company for its advancement (through the Employee Union or channels provided for this purpose) is one manifestation of the company’s respect for human rights. (HR 5)

hUMAN RIghTS TRAININg ANd SOcIALIZATIONPLN has Standard Operating Procedures (SOP) for Safety and Order from PT PLN (Persero), including safety measures in the areas of sabotage, terrorism, and protests and also for entrance/exit procedures, a guest policy, and others areas that honor human rights (HAM).

In addition, the work contracts for Recipients of the Company’s Work have stipulations requiring training to assure the competency of Safety units. The training program is in accordance with the curriculum developed by the National Police (Polri), and also includes a training center for security personnel. The curriculum contains briefings and information related to HAM for security guards (Satpam). Through this, in the reporting period, one hundred percent of the Company’s security guards were given material related to human rights under the security-duty education program. (HR 3, HR 8)

dIScIPLINARY VIOLATIONSThe Company continually emphasizes an approach to building employees with measures for violations of work discipline, as can be seen in measures starting with oral warnings, written warnings up to levying sanctions. In cases of disciplinary violations at work, sanctions are given in the form of reduced work incentives, demotion or termination of employment. The final stages of industrial dispute resolution, up to termination

Page 104: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

102

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

102

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

hubungan kerja. Tahap-tahap penyelesaian terjadinya

perselisihan hubungan industrial, hingga terjadinya

pemutusan hubungan kerja, dijaga agar sejalan dengan

Undang-Undang no. 2 Tahun 2004 tentang penanganan

perselisihan hubungan industrial.

PEKERJA ANAK DAN PEKERJA PAKSASebagai perusahaan nasional yang kegiatan operasionalnya

mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan

terpencil, perseroan menaruh perhatian besar pada

upaya pencegahan adanya pekerja anak. pLn mendukung

kebijakan pemerintah sesuai UU no. 13 Tahun 2003

untuk tidak memperkerjakan pegawai yang berusia di

bawah umur. oleh karena itu, pegawai harus memiliki

latar belakang pendidikan minimal setingkat SMa/SMK

dan usia minimal calon pegawai di perseroan adalah 18

tahun. pLn juga mendorong mitra kerjanya untuk turut

mendukung kebijakan tersebut. (Hr 6)

pada uraian mengenai pengaturan waktu kerja untuk

menjamin keandalan operasi pembangkit maupun

penyaluran daya listrik pada konsumen, bagian

operasional perseroan seringkali dituntut untuk

mampu bekerja 24 jam. Untuk itu perseroan melengkapi

sistem pergantian jam (shift) pada beberapa bagian

operasionalnya. Kebutuhan shift disesuaikan dengan

kondisi di lapangan yang dihadapi, namun biasanya ada

2 hingga 3 shift dalam sehari.

Selama bekerja, setiap pegawai diberi kesempatan untuk

beristirahat pada jam tertentu. Sistem ini ditujukan untuk

mencegah dan meniadakan terjadinya tindakan yang

dikategorikan kerja paksa. apabila melewati batas waktu

shift kerja, maka pada pegawai diberikan kompensasi yang

diperhitungkan dalam imbal jasa pekerjaan yang telah

diketahui dan disepakati bersama. (Hr 7)

Kompensasi kerja shift dan lembur yang diberikan berupa

Tambahan Tunjangan posisi sebagaimana ditetapkan

dalam Keputusan Direksi no. SK Dir no. 090.K/DIr/2009

tentang Tunjangan posisi (Pay for Position), sebagai berikut:

pekerjaan yang berkesinambungan dan dilaksanakan •

secara bergilir (shift) dengan siklus tidak tetap di luar

jam kerja (shift sore s.d. malam atau malam s.d. pagi),

di antaranya: operasi pembangkit, operasi Transmisi

dan operasi Distribusi;

pekerjaan di luar jam kerja (piket di luar jam kerja), •

di antaranya: piket pemeliharaan, piket gangguan

dan pekerjaan di lokasi proyek Konstruksi yang tidak

dalam status perjalanan Dinas;

pekerjaan dengan risiko keselamatan kerja yang •

tinggi, di antaranya: pekerjaan Dalam Keadaan

Bertegangan (pDKB);

Tambahan Tunjangan posisi sebesar maksimum 100% •

Pay for Position juga diberikan untuk jabatan fungsional

dan struktural (Supervisor) yang bertanggung jawab

secara langsung di lapangan.

of employment, are completed in accordance with Law No. 2/2004 on Handling Industrial Relations Disputes.

chILd LABOR ANd FORcEd LABORAs a national company with operational activities covering the entire area of Indonesia, including isolated areas, the Company gives great care to guaranteeing the prevention of child labor practices. PLN supports the government’s policies, as per Law No. 13/2003, to not employ workers who are underage. For this reason, employees must meet a minimal educational requirement of a high school or vocational high school diploma, and the minimal age for a job applicant for the Company is 18. PLN also encourages its partners to support such policies. (HR 6)

In the description of relevant work-hour regulations for ensuring reliable plant operations and electric power supply to consumers, the Company’s operational sections are often required to operate 24 hours a day. For this reason, the Company has arranged a system of shift work for several operating sections. Shift work is done in accordance with conditions found in the field; usually two or three shifts per day.

While working, every employee is given an opportunity to rest at fixed times. The system is intended to reduce and prevent measures that can be categorized as forced labor. If shift hours are exceeded, the employee is given compensation calculated as identified and agreed to collectively. (HR 7)

Compensation for shift work and overtime is given as specified in Decision Directive No. SK Dir. No. 090.K/DIR/2009 on Pay for Position as follows:

Work carried out continuously or on shift on an irregular • schedule outside regular working hours (evening-to-night shifts or night-to-morning shifts) for plant operations, transmission operations and distribution operations;

Work outside regular working hours, such as plant guard • duty (piket), disruption guard duty and work at construction sites not given status by the Travel Office;

Work with a high risk to personal safety, such as high-• voltage (PDKB);

Additional pay equal to 100 percent of Pay for Position will • also be given to functional and structural supervisors with direct responsibility in the field.

Page 105: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

103

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

103

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

dEMOgRAPhIcS ANd WORkER NUMBERSDEMOGRAFI DAN JUMLAH PEGAWAI

Status pegawai di pLn ada dua, yakni pegawai tetap dan

pegawai alih daya (outsourcing). pada tahun pelaporan,

jumlah pegawai tetap perseroan adalah 41.204 (jika

termasuk anak perusahaan berjumlah 47.615) pegawai

yang bertugas di bagian teknik maupun nonteknik. Jumlah

tenaga alih daya berkisar 72.000 orang, dengan tugas

meliputi bidang: pelayanan kebersihan, pramukantor

(office boy), sopir, satpam, jasa boga (katering), tenaga

bantu operasional & administrasi. (La 1)

Dari seluruh pegawai tetap pLn (tidak termasuk anak

perusahaan), pegawai pLn yang berjenjang pendidikan D3

sampai SMa berjumlah tiga per empat dari seluruh pegawai.

pegawai dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 22% dan

sisanya berpendidikan setingkat S2 dan S3. Komposisi

pegawai yang kebanyakan berpendidikan di bawah D3

ini berkaitan dengan lingkup pekerjaan perseroan yang

banyak berkutat di bidang teknis lapangan.

Dalam pelaksanaan pembangunan pembangkit, perawatan

pembangkit dan pembangunan instalasi transmisi dan

distribusi, selain tenaga alih daya pLn juga melibatkan

pekerja kontraktor dan subkontraktor. Sekalipun pekerja

ini tidak termasuk pegawai pLn, namun persyaratan

There are two categories of PLN workers: permanent employees and outsourced employees. For the year of this report, the number of Company employees was 41,204 (or 47,615, if including employees at subsidiaries), assigned to technical and non-technical areas. The number of outsourced employees was around 72,000, in several areas: cleaning service, office boy, drivers, security guards, caterers, operational help and administration. (LA 1)

The number of PLN employees at the high school to D3 (diploma) educational level constitute 75 percent of all PLN employees, excluding subsidiary employees. The number of employees at the S1 (bachelor’s degree) level constitute 22 percent, and those holding S2 (master’s) or S3 (doctoratal) degrees comprise the remainder. The majority of employees are educated at the D3 level or below, reflecting the Company’s scope of work, which is primarily in technical fields.

PLN also involves contractor and subcontractor employees, in addition to outsourced workers, in implementing the development of power plant, maintenance and transmission and distribution. Although their work does not involve PLN employees, the rules and regulations on working hours,

Page 106: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

104

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

104

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

jumlah waktu kerja, hak dan kewajiban disesuaikan

dengan standar pLn. Sesuai dengan kontrak pemeliharaan

dan operasional yang telah ditandatangani kedua belah

pihak, maka dalam satu tahun ada beberapa hari kerja

perawatan maupun operasional yang dikerjakan oleh

kontraktor dan subkontraktor. (EU 17)

Sesuai dengan daerah operasional yang menjangkau

seluruh wilayah di Indonesia, pegawai perseroan bertugas

dan berdomisili pada lokasi sesuai dengan lokasi

tempatnya bekerja. Komposisi pegawai pLn pada tahun

2011 menurut jenjang pendidikan dan wilayah kerja

adalah sebagai berikut. (La 1)

Komposisi Pegawai Menurut Pendidikan dan Wilayah Kerja, 2011 (La 1)

NOUNIT BISNIS

BUSINeSS UNITJUMLAH PEGAWAI

eMpLoYee NUMBeRS

TINGKAT PENDIDIKANEDUCATION LEVEL

≤ D1 D3 S1 S2 S3

1 Wilayah aceh Aceh Region 1.110 782 123 195 10 0

2 Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region 1.641 1.136 239 255 11 0

3 Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region 1.013 603 229 175 6 0

4 Wilayah riau Dan Kepulauan riau

Riau and Riau Islands Region931 666 118 138 9 0

5 Wilayah Sumatera Selatan, Jambi Dan Bengkulu

South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region1.197 766 200 219 12 0

6 Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region 375 146 146 80 3 0

7 Wilayah Lampung Lampung Region 641 276 153 195 17 0

8 Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region 873 577 103 182 11 0

9 Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah

South Kalimantan and Central Kalimantan Region1.374 946 153 259 16 0

10 Wilayah Kalimantan Timur east Kalimantan Region 824 538 95 171 20 0

11 Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo

North Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo Region1.325 914 176 227 8 0

12 Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara &

Sulawesi Barat

South Sulawesi, South East Sulawesi & West Sulawesi Region

1.999 1.263 204 493 37 2

13 Wilayah nusa Tenggara Barat

West Nusa Tenggara Region775 527 111 125 12 0

14 Wilayah nusa Tenggara Timur

east Nusa Tenggara Region688 536 65 81 6 0

15 Wilayah Maluku dan Maluku Utara

Maluku and North Maluku Region749 551 83 107 8 0

16 Wilayah papua dan papua Barat

Papua and West Papua Region842 587 94 150 11 0

17 Distribusi Jakarta raya dan Tangerang

Distribution of Greater Jakarta & Tangerang2.718 1.827 379 474 38 0

18 Distribusi Jawa Barat dan Banten

Distribution of West Java & Banten3.583 2.302 451 777 53 0

19 Distribusi Jawa Tengah dan DIY

Distribution of Central Java & DI Yogyakarta2.272 1.420 279 515 58 0

rights and policies are in accordance with PLN standards. In accordance with maintenance and operational contracts previously signed by both sides, in a given year, contractors and subcontractors work on several maintenance and operational projects. (EU 17)

Reflecting an operational area that spans the entire area of Indonesia, the Company’s employees are assigned to and are domiciled at locations appropriate with their work areas. A breakdown of PLN employees by education level and area is offered below. (LA 1)

employee Breakdown by education and work area, 2011 (LA 1)

Page 107: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

105

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

105

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

NOUNIT BISNIS

BUSINeSS UNITJUMLAH PEGAWAI

eMpLoYee NUMBeRS

TINGKAT PENDIDIKANEDUCATION LEVEL

≤ D1 D3 S1 S2 S3

20 Distribusi Jawa Timur

Distribution of East Java3.054 1.956 247 764 87 0

21 Distribusi Bali

Distribution of Bali949 465 226 246 12 0

22 pembangkitan Sumatera Bagian Utara

North Sumatera power plant958 469 227 250 12 0

23 pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

South Sumatera power plant1.215 773 230 208 4 0

24 pembangkitan Tanjung Jati B

Tanjung Jati B Power Plant64 5 21 31 7 0

25 pembangkitan Muara Tawar

Muara Tawar power plant4 0 2 1 1 0

26 pembangkitan Cilegon

Cilegon power plant133 30 62 36 5 0

27 pembangkitan Lontar

Lontar power plant163 16 51 89 7 0

28 pembangkitan Indramayu

Indramayu Power Plant90 10 25 54 1 0

29 UIp Jaringan Interkoneksi Transmisi Tegangan Ekstra

Tinggi Sumatera

Extra-High Voltage Transmission Interconnection Network Development Unit for Sumatera

21 0 4 13 4 0

30 UIp Jaringan Jawa Bali

Java Bali Power Plant Development Unit312 92 90 114 16 0

31 UIp Jaringan Sulawesi, Maluku, dan papua

Power Plant Development Unit for Sulawesi, Maluku and Papua189 50 29 101 9 0

32 UIp Jaringan Sumatera I

Sumatera I Power Plant Development Unit180 69 45 58 8 0

33 UIp Jaringan Sumatera II

Sumatera II Power Plant Development Unit196 53 52 84 7 0

34 UIp pembangkit dan Jaringan Kalimantan

Kalimantan Power Plant Development Unit128 33 36 54 5 0

35 UIp pembangkit dan Jaringan nusa Tenggara

Nusa Tenggara Power Plant Development Unit86 10 20 49 7 0

36 UIp pembangkit Sumatera I

Sumatera 1 Power Plant Development Unit92 17 20 46 9 0

37 UIp pembangkit Sumatera II

Sumatera II Power Plant Development Unit131 5 58 62 6 0

38 UIp pembangkit Thermal Jawa Bali

Thermal Power Plant Development Unit for Java Bali90 13 19 47 11 0

39 UIp pembangkit Hidro Jawa Bali

Hydro-electric Power Plant Development Unit for Java Bali35 8 4 22 1 0

40 Unit pembangkit Jawa Bali

Power Plant Development Unit for Java Bali20 1 10 7 2 0

41 UIp pembangkit Sulawesi, Maluku dan papua

Power Plant Development Unit for Sulawesi, Maluku and Papua83 5 16 57 5 0

42 penyaluran dan pusat pengatur Beban Jawa Bali

Transmission and Load Dispatching Center of Java Bali4.078 3.135 279 613 51 0

43 penyaluran dan pusat pengatur Beban Sumatera

Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera1.363 882 223 243 15 0

Page 108: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

106

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

106

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

NOUNIT BISNIS

BUSINeSS UNITJUMLAH PEGAWAI

eMpLoYee NUMBeRS

TINGKAT PENDIDIKANEDUCATION LEVEL

≤ D1 D3 S1 S2 S3

44 penelitian dan pengembangan Ketenagalistrikan

Electricity Research and Development178 65 12 80 21 0

45 Jasa Sertifikasi

Certification Services118 16 25 66 11 0

46 pusat pendidikan dan pelatihan

Education & Training Centre407 138 60 172 37 0

47 pusat Enjiniring Ketenagalistrikan

Central of Electricity Engineering191 32 18 113 28 0

48 pusat pemeliharaan Ketenagalistrikan

Electricity Maintenance Center269 160 50 47 12 0

49 Jasa Manajemen Konstruksi

Construction Management Services302 86 91 117 8 0

50 Kantor pusat (+ Tk) Head Office (+ Tk) 1.175 300 123 537 212 3

JUMLAH TOTAL 41.204 25.257 5.776 9.199 967 5

perseroan tidak mendiskriminasi atau membatasi

persentasi jumlah tertentu pegawai berdasarkan gender.

namun demikian demi keselamatan sesuai dengan sifat

pekerjaan di lapangan, maka jumlah pegawai wanita

lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai pria, dengan

persentasi pegawai wanita adalah sebesar 16%. Kebanyakan

dari pegawai wanita bertugas di bidang administrasi serta

pekerjaan lain selain kegiatan lapangan. (La 13)

DEMOGRAFI PEGAWAI BERDASARKAN JENIS KELAMIN

pada akhir tahun 2011, komposisi pegawai pLn

berdasarkan usia lebih didominasi oleh pegawai dengan

usia di atas atau sama dengan 41 tahun sebanyak 62%.

oleh karenanya, perusahaan mulai beberapa tahun

terakhir mengembangkan sistem rekrutmen yang mampu

menjamin tersedianya pegawai baik dari sisi kuantitas

maupun kualitas. Komposisi pegawai pLn (dalam persen)

menurut usia, untuk tahun 2011 digambarkan dalam

diagram sebagai berikut. (La 13)

The Company does not discriminate or limit the number of permanent employees based on gender. However, for safety reasons in accordance with working conditions in the field, the number of women employees is less than the number of male employees, with the percentage of women at 16 percent. The majority of women employees work in the administration field, in addition to others working in the field. (LA 13)

EMPLOYEE dEMOgRAPhY BASEd ON gENdER

For 2011, the composition of the PLN employee workforce was dominated (62 percent) by employees 41 years old and above. For this reason, over the last several years, the Company has been developing a recruitment system to guarantee the availability of good employees in terms of quality and quantity. A breakdown of PLN employees by age (by percent) for 2011 can be found in the diagram on the next page. (LA 13)

Laki-laki Male

Perempuan Female

16%

84%

Page 109: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

107

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

107

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

KOMPOSISI PEGAWAI PLN MENURUT USIA, 2011 (DALAM %) PLN emPLoyee BreakDowN By aGe, 2010 (iN PerCeNT)

Batasan usia pensiun pT pLn (persero) adalah 56 tahun.

Sehingga dengan kondisi demografi pegawai seperti

digambarkan tersebut di atas, jumlah pegawai yang akan

memasuki masa pensiun dalam 5 tahun ke depan (usia

>50 tahun) berjumlah 9.005 orang dan untuk 10 tahun ke

depan (usia 46-50) berjumlah 9.631 orang. Dengan demikian

total pegawai yang akan memasuki usia pensiun pada 10

tahun ke depan berjumlah 18.636 orang atau 34,89% dari

seluruh pegawai pada 2011. Tabel rincian pegawai yang

akan memasuki pensiun pada 5 dan 10 tahun ke depan

adalah sebagai berikut: (EU 15)

KETERANGAN DESCRIPTION JUMLAH PEGAWAI PENSIUN ToTAL eMpLoYeeS eLIGIBLe FoR ReTIReMeNT

5 Tahun ke Depan (usia 50 tahun)

In the Next 5 Years (aged 50 years)9.005

10 Tahun ke Depan (usia 46-50 tahun)

In the Next 6 to 10 Years (aged 46-50 Years)9.631

JUMLAH TOTAL 18.636

The retirement age for PT Persero is 56 years. Given the employee demographic conditions described above, the number of employees who will reach retirement age (aged 50 or above) in the next five years is 9,005 and the number who will reach retirement age in the next six to 10 years (aged 46 to 50) is 9,631. Accordingly, the total number of employees who will reach retirement age in the next 10 years is 18,636, or 34.89 percent of all employees in 2011. A detailed table on the number of employees who will reach retirement age in the next five to 10 years is shown below: (EU 15)

< 25

26 - 30

31 - 35

36 - 40

41 - 45

46 - 50

> 50

27,48%

15,64%

12,29%

3,65%

6,06%

11,52%

23,37%

Page 110: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

108

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

108

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

pLn melaksanakan Sistem Manajemen SDM Berbasis

Kompetensi secara konsisten dan selaras dengan upaya

menuju perubahan pola pikir SDM terkait penerapan

strategi korporat yang semakin berorientasi kepada

pemenuhan kebutuhan pelanggan. Menimbang komposisi

SDM yang didominasi tenaga kerja berusia di atas 45

tahun, tantangan industri kelistrikan, dan keberlanjutan

usaha, maka sejak beberapa tahun terakhir perseroan telah

menyiapkan berbagai program penambahan dan pelatihan

kompetensi pegawai baru maupun pegawai lama.

Untuk mendukung keberhasilan peningkatan kompetensi

SDM, menjamin keberlangsungan usaha dan keberhasilan

penerapan strategi korporat, pLn mengambil kebijakan

untuk merencanakan program pengembangan sejak

saat rekrutmen. pLn meyakini dengan penerapan sistem

rekrutmen yang berkualitas, maka akan didapat calon

pegawai yang memiliki kompetensi tinggi dan lebih

menjamin tingkat keberhasilan program pengembangan

pegawai yang akan dijalankan.

program pengembangan kompetensi untuk pegawai

lama, selanjutnya diselaraskan dengan program

pelatihan pegawai baru, sehingga didapat sinergi baik

dari sisi kompetensi pegawai maupun dari sisi efisiensi

biaya pelatihan.

cOMPETENcE IMPROVEMENT ANd cAREER dEVELOPMENTPENINGKATAN KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN KARIR

PDM has implemented a Competency-Based Human Resource Management System that is consistent and suitable with an effort to change mind-sets connected to implementing a corporate strategy that will increase the orientation toward fulfilling customer needs. Considering that its human resources are dominated by a work force aged 45 years and above, the challenges of the electricity industry and sustaining business, the Company has prepared a recruitment program and competency instruction for new and old employees for the last several years.

To support the successful improvement of human resources, ensure business continuity and the successful implementation of corporate strategies, PLN has adopted policies for implementing development programs from the moment of recruitment. PLN is certain that with a quality recruitment system, it will recruit highly-qualified candidates and guarantee the success of its employee development program in the years to come.

The competency-development program for existing employees has been aligned with the training program for new employees to create a good synergy between employee competency and training cost effectiveness.

Page 111: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

109

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

109

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Rekrutmen

Mengingat lokasi operasional yang tersebar di seluruh

wilayah negara Indonesia dengan beragam kondisi dan

tantangan, pLn menetapkan beberapa kebijakan dasar

dalam proses rekrutmen dan melaksanakan program

peningkatan kompetensi pegawai. pelaksanaan rekrutmen

dilaksanakan berdasarkan rencana kebutuhan tenaga

kerja jangka menengah maupun jangka panjang. proses

seleksi melibatkan pihak ketiga dan dilakukan melalui

pemenuhan aspek administrasi, tes sikap, psikotes, tes

kesehatan, dan wawancara. Sebelum diangkat menjadi

pegawai tetap, terlebih dahulu para calon pegawai tersebut

mengikuti program orientasi.

Untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja yang trampil

dalam proses perekrutan, pLn menyelenggarakan Direct

Shopping dan Job Fair yang bekerja sama dengan lembaga

pendidikan tinggi yang terbagi dalam 3 kelompok kegiatan

rekrutmen yaitu: (i) rekrutmen S1/D4/D3 (ii) rekrutmen

program D3 kerja sama (iii) rekrutmen operator pLTU.

Selain itu, pLn juga menyelenggarakan program beasiswa

ikatan dinas dan daily online application. proses rekrutmen

kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai program

pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai baru

maupun pegawai lama. (EU 14)

Terkait kegiatan rekrutmen, untuk dapat menyerap

tenaga kerja lokal, rekrutmen dilakukan di berbagai

daerah mulai dari aceh, Medan, dan seterusnya hingga

di Jayapura, semuanya meliputi 38 lokasi tes. Demi

misi mengembangkan SDM di wilayah Indonesia Timur

khususnya papua, pLn kini tengah melaksanakan berbagai

program kerja sama dengan pemerintah setempat untuk

memberdayakan masyarakat asli. program tersebut

meliputi pemberian kursus keahlian kepada tenaga

pengajar Sekolah Menengah Kejuruan, pemberian

beasiswa kuliah kepada lulusan SLTa bibit unggul dan

rekrutmen tenaga kerja lokal. Target yang dicanangkan

adalah jumlah peserta program pemberdayaan ini pada

tahun 2014 mencapai 60% dari jumlah pegawai pLn di

Wilayah papua. (EC 7)

Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi

Setiap tahun perseroan menyelenggarakan berbagai

kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diikuti seluruh

pegawai di semua jenjang jabatan maupun fungsi, untuk

meningkatkan kompetensi dan keterampilan. program

pelatihan untuk pegawai dibagi ke dalam beberapa jenis

pelatihan sesuai dengan jenjang kepegawaian dan pola

pengembangan kompetensi yang diberikan, meliputi:

(La 10, EU 14).

Recruitment

Considering its operating locations spread throughout every part of Indonesia and various other conditions and challenges, PLN has established several basic policies for the recruitment process and has implemented programs to improve the competency of employees. The execution of recruitment has been implemented based on medium-term and long-term needs assessments. The selection process involves a third party, and its execution includes administrative aspects, attitude tests, aptitude tests (psikotes), physical examinations and interviews. Before becoming permanent employees, candidates complete new-employee orientation programs.

To guarantee the availability of a highly-skilled workforce as a result of the recruitment process, PLN conducts “Direct Shopping” events and “Job Fairs” in coordination with higher education institutions. The activities can be divided into three types of recruitment programs: (i) recruiting the holders of university degrees (S1) or diplomas (D4, D3), (2) recruitment programs for the holders of D3 diplomas and (3) the recruitment of steam power plant operators. Additionally, PLN also runs scholarship programs through education service agencies and daily online applications. The recruitment process is then followed by training programs for improving the competency of new and existing employees. (EU 14)

In connection with recruitment activities, and in order to absorb members of the local workforce, recruitment has also begun in various areas, such as Aceh, Medan and all the way to Jayapura, covering 38 test locations. As part of its mission to expand human resources in areas of eastern Indonesia, especially Papua, PLN currently implements several programs in cooperation with local governments to empower local residents. These programs cover giving expert classes to the teaching staff of vocational schools, granting college scholarships to superior high school candidates and recruiting from the local workforce. The target number for empowerment programs for 2014 is 60 percent of the number of PLN employees recruited from the Papua Region. (EC 7)

Training and Developing Competence

Every year, the Company runs several training and educational activities for all its employees at every rank and in every functional area to improve their competence and skills. Training programs for employees can be divided into several types depending on employee position and the skills-development system that is given, and cover: (LA 10, EU 14)

REKRUTMEN

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI

REcRUITMENT

TRAININg ANd dEVELOPINg cOMPETENcE

Page 112: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

110

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

110

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

program diklat prajabatan untuk pembekalan calon •

pegawai pLn. program ini wajib diikuti oleh semua

calon pegawai pLn dari rekrutmen reguler.

program diklat profesi untuk peningkatan •

kemampuan pegawai sesuai bidang kerjanya.

program ini dapat diusulkan oleh semua pegawai dan

disetujui oleh atasan. Diklat ini diutamakan dapat

dilaksanakan oleh pLn pusdiklat, penyelenggaraan

dari provider diklat lain bila pLn pusdiklat belum

ada/dapat menyelenggarakan.

program pendidikan peningkatan pendidikan formal •

S1/S2/S3 yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

peserta pendidikan adalah pegawai yang telah

terseleksi secara khusus atau pegawai yang menerima

beasiswa. pendidikan ini juga dapat dilaksanakan

dengan restitusi biaya bila jurusan pendidikan sesuai

dengan kebutuhan organisasi dan telah mendapat

persetujuan lebih dahulu dari KDIV TLn.

program diklat penjenjangan adalah diklat pegawai •

yang akan dipromosikan ke level di atasnya (SSE) atau

jabatan struktural yang lebih tinggi (EE). Untuk tahun

2010, diklat penjenjangan diikuti oleh 24 orang.

program diklat penunjang adalah program diklat yang •

sifatnya umum untuk meningkatkan kompetensi

pegawai. Diklat penunjang dan diklat profesi ditahun

2010 diikuti oleh 519 peserta.

program diklat pembekalan masa purna bakti adalah •

prgram diklat untuk pegawai dalam mempersiapkan

masa purna bakti, yang pada tahun 2010 diikuti oleh

87 peserta.

program pengembangan eksekutif adalah program •

tugas belajar untuk pegawai yang lulus seleksi untuk

melanjutkan jenjang pendidikannya di berbagai

perguruan tinggi yang berada di dalam maupun di

luar negeri.

pada tahun 2011, pLn pusdiklat telah melaksanakan

program-program pelatihan kepada 61.198 peserta baik

yang berasal dari pLn, anak perusahaan, maupun pihak

eksternal, dengan total realisasi anggaran diklat sebesar

rp230.257.801.294 (La 10, La 11)

Kegiatan lain yang dilaksanakan untuk mendukung

program SDM berbasis kompetensi adalah melaksanakan

assessment Kompetensi Inti yang bertujuan untuk

lebih memahami kompetensi pegawai secara lebih pasti

dan terarah. Selain itu, sejalan dengan penerapan GCG,

perseroan juga mengirimkan beberapa pegawai dari

bagian SpI untuk mengikuti pelatihan yang materinya

berkaitan penerapan antikorupsi yang dilaksanakan oleh

pihak eksternal. (So 3)

• Pre-employment training programs to prepare PLN’s job candidates. All candidates recruited under regular procedures participate in this training.

• Professional training programs for improving employee skills in accordance with their work areas. Any employee can request to participate in this program with supervisory approval. This program is managed by pLN’s Training Center (Pusdiklat) and can be run by an external provider if PLN Pusdiklat does not have or cannot manage such a program.

• Educational programs to improve the formal education of the holders of bachelor’s, master’s and doctoral degrees in accordance with organizational needs. Participants are specially selected or are scholarship recipients. These programs can also be administered through cost reimbursement for degree programs appropriate with organizational needs and previously agreed to by Head of Talent Division.

• Support programs for employees who will be promoted to the next level (SSE) or to a higher structural level (EE). In 2010, 24 people participated in the support program.

• Training programs that support the general training of employees to improve employee competence. In 2010, training support and professional training was given to 519 participants.

• Retirement training programs for employees preparing for retirement. In 2010, 87 employees participated in retirement-training programs.

• Executive development programs for employees selected to continue their education inside or outside the nation.

In 2011, PLN Pusdiklat managed training programs for 61.198 percent of the employees of PLN, as well as external parties, with a total realized education budget of Rp230,257,801,294. (LA 10, LA 11)

Other activities that were managed to support competency-based SDM programs were Core-Competency Assessments to increase the understanding of employee competencies in a definite and through manner. In addition, through the application of GCG, the Company also sent several employees to SPI for relevant training that was principally focused on anti-corruption and was managed by an external third party. (So 3)

Page 113: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

111

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

111

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Employee Performance Appraisals

Supervisors periodically make performance appraisals, directly and indirectly. PLN has been developing and implementing “balanced scorecards tools” to make employee performance appraisals transparent and accountable. The results of performance appraisals are used as a basis for career development and employee placement. The assessment program is implemented throughout an employee’s tenure, as part of a competency-based employee career-development system. (LA 11)

Following performance assessments, is the implementation of a rotation program, transfer and promotion system with the following goals: filling organizational needs, training and enriching experience, coaching, appreciating good work, career development and the regeneration process.

Rotations, promotions and demotions are managed in accordance with regulations as stipulated in Decision Directive No.387.K/DIR/2008 and Decision Directive No. 307.K/DIR/2009. Employee promotions are made after fulfilling the rules and regulations set forth, such as fulfilling specific talent criteria and completing professional training, required training classes, or Portfolio Competency Tests. Since 2011, PLN has appraised 41,204 employees under its rotation, promotion and demotion scheme. (LA 12)

equality in Career paths

pLN guarantees equal opportunity for all employees in developing their careers and competence in a manner appropriate with corporate development. Employee competency and ability is appraised using balanced-scorecard tools to guarantee accuracy and equality. A consistent application of the principle of equality was made in this reporting year. There were no cases of discrimination connected with ethnicity, race, religion or gender at any level of the Company. (HR 4)

Penilaian Kinerja Pegawai

penilaian kinerja dilakukan secara periodik oleh

atasan langsung maupun tidak langsung. pLn telah

mengembangkan dan menerapkan tools balanced

scorecards dalam melakukan penilaian kinerja pegawai

secara transparan dan akuntabel. Hasil penilaian kinerja

digunakan sebagai dasar bagi penerapan pengembangan

karir dan penempatan pegawai. program penilaian

ini dilaksanakan sepanjang masa kerja pegawai,

sebagai bagian dari pola pengembangan karir pegawai

berdasarkan kompetensi. (La 11)

Tindak lanjut penilaian kinerja adalah pelaksanaan

program rotasi, mutasi dan promosi pekerja dengan tujuan,

di antaranya: memenuhi kebutuhan organisasi, proses

pembelajaran dan pengkayaan pengalaman, pembinaan,

penghargaan terhadap hasil kerja, pengembangan karir dan

proses regenerasi.

rotasi, promosi, dan Demosi dilaksanakan sesuai

ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam

Keputusan Direksi no.387.K/DIr/2008 jo. Keputusan

Direksi no. 307.K/DIr/2009. promosi pegawai dilakukan

setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan seperti

telah memenuhi kriteria talenta tertentu, telah lulus

diklat profesi atau diklat penjenjangan atau dengan Uji

portofolio Kompetensi. Selama tahun 2011, pLn telah

melakukan penilaian terhadap 41.204 pegawai dalam

rangka pelaksanaan rotasi, mutasi dan demosi. (La 12)

Kesetaraan Dalam Jenjang Karir

pLn menjamin persamaan kesempatan bagi seluruh

pegawai dalam mengembangkan karir-nya sesuai

kompetensi dan perkembangan perusahaan. Kompetensi

dan kemampuan pegawai dinilai menurut tools “balanced

scorecard” untuk menjamin akurasi dan kesetaraan.

penerapan yang konsisten atas asas ini menjadikan tidak

adanya lagi kasus diskriminasi yang berkaitan dengan

suku, ras, agama dan gender pada semua level jabatan di

perseroan. (Hr 4)

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

KESETARAAN DALAM JENJANG KARIR

EMPLOYEE PERFORMANcE APPRAISALS

EQUALITY IN cAREER PAThS

Page 114: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

112

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

112

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

Seperti tertuang dalam perjanjian Kerja Bersama (pKB)

yang ditandatangani oleh pegawai dan perusahaan serta

diketahui oleh Serikat pekerja, maka sebagai bentuk

apresiasi pLn memberikan penghasilan kepada pegawai

setiap bulan sebagai imbalan jasa karena melaksanakan

suatu pekerjaan/jabatan. penghasilan dimaksud terdiri

atas gaji, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap dan

tunjangan lainnya. Tunjangan tetap yang dimaksud

adalah tunjangan jabatan atau tunjangan fungsional atau

tunjangan tanggung jawab. Tunjangan tidak tetap terdiri

atas tunjangan kinerja, uang bantuan makan, imbalan

risiko kerja dan imbalan gilir.

pLn juga memberikan tunjangan lain kepada karyawan

dalam bentuk Tunjangan Hari raya (THr), asuransi

kesehatan, uang pensiun, jaminan layanan kesehatan dan

hak cuti yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang

berlaku, di luar remunerasi.

Besaran remunerasi pegawai akan dipengaruhi oleh

beberapa parameter, mencakup di antaranya:

peringkat pegawai dan Jenjang Jabatan.•

peringkat pegawai ditetapkan pada seorang pegawai •

pada awal bekerja berdasarkan Tingkat pendidikan.

Jabatan seorang pegawai ditentukan berdasarkan hasil •

penilaian (teknis atau melalui assessment centre).

WELFARE PAckAgEPAKET KESEJAHTERAAN

As stated in the Collective Work Agreement (PKB) that was signed by employees and representatives of the company with the knowledge of the Employee Union, as a form of appreciation, PLN pays a salary to employees every month as compensation in accordance with their work and position. Salary is understood to consist of wages, fixed and non-fixed benefits and other benefits. Fixed benefits are understood to consist of position benefits, functional benefits or responsibility benefits. Non-fixed benefits comprise performance bonuses, food allowances, risk pay and shift-deferential pay.

PLN also gives other benefits to employees in the form of Holiday Bonuses (THR), health insurance, pension benefits, sick leave and the right for vacation time in accordance with existing regulation, outside of remuneration.

The amount of employee remuneration will be affected by several parameters, including:• Employee rank and position. • Employee rank as fixed for employees at the start of their

service based on their education level.• An employee’s assignment, as determined based on

the results of their appraisals (technical or through an assessment center).

Page 115: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

113

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

113

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

adapun mekanisme yang diberlakukan dalam menetapkan

besaran remunerasi adalah sebagai berikut:

pay for person:

Ditetapkan kepada pegawai pada saat pertama kali

diangkat sebagai pegawai (diberikan grade dan skala grade)

berdasarkan kompetensi yang bersangkutan mencakup

tingkat pendidikan pada saat diangkat menjadi pegawai,

pengalaman kerja dan masa kerja. Pay for Person tetap

meningkat setiap tahun melalui kenaikan skala grade

pegawai yang dilakukan setiap tahun.

pay for position: Tunjangan jabatan ditetapkan kepada pegawai sesuai

Level Kompetensi pegawai (berdasarkan bobot jabatan dan

indeks daerah). Tidak diberikan kepada pegawai untuk

sementara waktu, apabila pegawai tidak masuk kerja

lebih dari 1 bulan dan akan diberikan kembali apabila

pegawai telah masuk kerja kembali.

pay for performance:Diberikan kepada pegawai berdasarkan prestasi kerja

individu, prestasi kerja dalam tim dan prestasi kerja

dalam inovasi.

The mechanism for determining the amount of remuneration is described below:

Pay for Person:Determined for employees the first time they enter employment (given a grade and grade level) based on their competence in connection with their educational level at the point when a candidate becomes an employee, and work experience and length of service. Pay for Person is fixed every year following the increase in an employee’s grade on an annual basis.

Pay for Position: Position pay is determined for employees in accordance with the employee’s level of competency (based on their position value according to the regional index). Will not be paid on a temporary basis if the employee is in absence for more than one month and will be paid again after the employee resumes work.

Pay for Performance:Given to employees based on individual achievement, team achievement and work-related achievements involving innovation.

PLN menjamin persamaan kesempatan bagi seluruh pegawai dalam mengembangkan karirnya sesuai dengan kompetensinya dan sejalan dengan perkembangan perusahaan.

PLN guarantees equal opportunity for all employees in developing their careers and competence in a manner appropriate with corporate development.

Page 116: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

114

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

114

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

paket kesejahteraan yang diterapkan pada pekerja alih

daya berbeda dengan pekerja tetap/pegawai pLn. pekerja

tetap mendapatkan hak pensiun pada saat berakhirnya

masa kerja sesuai yang telah disepakati, sementara

pekerja alih daya tidak mendapatkan hak semacam ini

saat berakhirnya masa kerja yang telah ditetapkan. (La 3)

Kesejahteraan yang diberikan kepada Tenaga alih Daya

antara lain, diberikan upah setiap bulan yang besarnya di

atas Upah Minimum regional/provinsi yang berlaku, yang

meliputi: upah pokok, biaya transportasi, uang lembur, serta

diberikan Tunjangan Hari raya, iuran Jamsostek, seragam

kerja. Hak-hak lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan di bidang tenaga kerja, yang dicantumkan dan

dipersyaratkan di dalam kontrak pekerjaan oleh perseroan

kepada perusahaan penerima pekerjaan.

KESETARAAN GENDER DALAM HAL REMUNERASISistem remunerasi pLn tidak mengenal pembedaan gender.

Sama halnya dengan kesamaan dalam pengembangan

karir, pLn memberlakukan standar upah atau gaji yang

sama antara pegawai pria dan pegawai wanita. perbedaan

hanya terjadi karena adanya perbedaan peringkat pegawai,

jenjang jabatan, dan masa kerja, serta kinerja individu.

PROGRAM PENSIUNpLn menyelenggarakan program pensiun bekerja sama

dengan perusahaan yang kompeten di bidang ini.

perseroan menyelenggarakan dua program pensiun, yakni

program pensiun manfaat pasti dan program pensiun

iuran pasti. (EC 3)

1. Program pensiun manfaat pasti (EC 3)

Besaran dana pensiun untuk program pensiun manfaat

pasti didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada

saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan

jika pegawai bersangkutan meninggal dunia. Sumber

utama dana pensiun adalah iuran dari karyawan dan

sumbangan perseroan.

2. Program pensiun iuran pasti (EC 3)

program pensiun iuran pasti dilaksanakan untuk para

pegawai yang direkrut dan diangkat pada atau setelah

bulan Juli 2009. pada program ini pegawai mempunyai

pilihan kepesertaan pada beberapa yayasan pengelola

dana pensiun yang diakui dan direkomendasikan

dalam program ini.

Iuran pensiun diberikan dari dua sumber yaitu:

Iuran pemberi Kerja (IpK) sebesar 10 s.d 11% dari 1.

phDp pegawai.

Iuran pegawai sebesar 6% dari phDp pegawai.2.

Dana pensiun yang diterima, kelak diberikan setiap

bulan melalui Dana pensiun pemberi Kerja (DppK).

The welfare package that has been established for outsourced workers is different from that for permanent workers/PLN employees. Permanent workers have pension rights at the end of their employment in accordance with previous agreements, while outsourced workers do not have such entitlements at the end of their employment, as previously determined. (LA 3)

The welfare benefits given to outsourced workers include, among other things, the payment of monthly wages in accordance with the prevailing Regional/Provincial Minimum Wage, which covers basic wages, transportation costs, overtime pay, holiday bonuses (THR), Jamsostek contributions, work uniforms, and other rights in accordance with the stipulations of the regulations pertaining to manpower, and as stipulated and regulated in the work contract between the Company and the third party which received jobs from PLN.

gENdER EQUALITY IN REMUNERATION RIghTSPLN’s remuneration system does not recognize gender differences. Similar to its career development policy, PLN has implemented standard wages that are the same for male and female workers. Any differences are due to differences in employee level, position, length of service and individual performance.

PENSION PROgRAMPLN has implemented a worker pension program equivalent to other companies in the industry. The Company has implemented two pension programs: a fixed-benefit pension program and a fixed-contribution pension program. (eC 3)

1. fixed-benefit pension program (eC 3) The amount of the pension under the fixed-benefit pension

program is based on length of service, the highest salary at the time of retirement and can be shifted to an employee’s dependents in case of death. The primary source of funding for such pensions is worker contributions and contributions from the Company.

2. fixed-contribution pension program (eC 3) The fixed-contribution pension program has been

implemented for employees that were recruited and entered service on or after July 2009. Under this program, employees have a choice of participating in several pension-fund management foundations authorized and recommended under the program.

Pension contributions come from two sources:1. Employer Contributions (IPK) amounting from 10 to 11

percent of an employee’s Basic Retirement Income (PhDP).2. Employee Contributions amounting to 6 percent of an

employee’s PhDP.

Pension funds are received and later awarded every month via the Employer Pension Fund (DPPK).

Page 117: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

115

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

115

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

KOPERASISebagai bagian dari upaya memberikan kesejahteraan

kepada pegawai, pLn mendukung pendirian Koperasi

pegawai perusahaan Kantor pusat (Kp pLn). Jenis usaha

yang diselenggarakan oleh Koperasi Karyawan perusahaan

antara lain:

Menerima simpanan dari anggota.•

Melakukan perdagangan barang dan jasa.•

Melakukan usaha simpan pinjam.•

Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota.•

Melakukan usaha lainnya, seperti penyediaan alat •

tulis kantor dan alat-alat yang berhubungan dengan

perusahaan.

Menambah pengetahuan anggota tentang •

perkoperasian.

PROGRAM PENGHARGAAN TERHADAP PEGAWAI Selain program-program tersebut, perseroan

menyelenggarakan program pemberian penghargaan

kepada pegawai sebagai salah satu bentuk pembinaan

terhadap pegawai. penghargaan kepada pegawai tersebut

terdiri dari:

1. Penghargaan Prestasipenghargaan yang diberikan kepada pegawai atau

sekelompok pegawai yang dipandang telah memberikan

prestasi yang luar biasa seperti menemukan formula-

formula kerja baru yang ternyata sangat efisien dan

bermanfaat secara signifikan bagi perusahaan.

2. Penghargaan Teladan penghargaan yang diberikan kepada pegawai yang

telah memperlihatkan keteladanan baik di tempat

kerja maupun di lingkungan masyarakat.

3. Penghargaan Pengabdianpenghargaan yang diberikan kepada pegawai atas

dasar lamanya masa kerja secara terus-menerus

selama 16, 24, 32 dan 40 tahun.

4. Penghargaan Purnakarya penghargaan yang diberikan kepada pegawai yang

telah memasuki masa usia pensiun normal.

cOOPERATIVESAs part of the consideration given to employees, PLN has supported the establishment of the head office employee cooperatives (KP PLN). The types of enterprise fostered by the Employee Cooperative include:

• Accepting savings deposits from members.• Offering goods and services.• Making loans.• Making available needed goods to members.• Conducting other businesses, such as stationery and office

supplies and other items connected to the business of the Company.

• Increasing member knowledge about cooperatives.

EMPLOYEE REcOgNITION PROgRAMSUnder these programs, as one part of staff development, the Company fosters gift programs recognizing employees. Recognition given to employees includes:

1. recognition of achievement This recognition is given to employees or to groups of

employees for outstanding achievements, such as creating a new work process that is extremely efficient and beneficial in a significant manner for the Company.

2. recognition of model employees Recognition is given to employees who provide a good

example in the work place or work environment.

3. Devoted service This recognition is given to employees with a long service

record at the 16th, 24th, 32nd and 40th years of employment.

4. retirement recognition This recognition is given to employees when reaching

normal retirement age.

Page 118: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

116

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

116

PT PLN (Persero)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development

Langkah penting yang dilakukan adalah penyempurnaan

sistem pengembangan pegawai melalui penerapan “Talent

Management” dengan tujuan diperolehnya gambaran

rinci mengenai ketersediaan dan penempatan pegawai

sesuai kebutuhan organisasi. Melalui penerapan tersebut,

maka pengembangan, seleksi dan nominasi pegawai

berbasis pada kompetensi dan kinerja yang bersangkutan.

pLn telah melakukan telaah atas model kompetensi yang

digunakan sebagai acuan, diikuti dengan pengembangan

Assessment Center.

Melalui langkah tersebut pLn menyempurnakan

model kompetensi dan menyusun panduan penilaian,

melalui telaah atas katalog kompetensi inti, manajerial,

karakteristik pribadi dan teknis, serta panduan penilaian

kompetensi teknis.

ORgANIZATIONAL cOORdINATION ANd PERFEcTION OF ThE hUMAN RESOURcES SYSTEM

PENYELARASAN ORGANISASI DAN PENYEMPURNAAN SISTEM MANAJEMEN SDM

An important step that was taken was improving the employee development system through the application of “Talent Management” with the goal of obtaining a detailed picture of the availability and placement of employees in accordance with organizational needs. Following the application of the program, the development, selection and nomination of employees was based on relevant competencies and performance. PLN also conducted a study on competency models that was established as a reference for development at Assessment Centers.

Through these steps, PLN refined its competency models and developed an appraisal guide; a catalog of core competencies along with management, personal, and technical characteristics; and a technical competency appraisal guide.

Page 119: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

117

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

117

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Sesuai dengan penerapan strategi transformasi soft

skill yang terkait dengan budaya kerja yang berorientasi

kinerja tinggi, bersinergi dan terarah. pLn terus bergerak

ke arah manajemen kinerja yang kuat, melaksanakan

pendelegasian wewenang dengan tepat dan bijaksana

serta berupaya memberdayakan unit-unit terkait. Hal ini

dilakukan melalui pembentukan dan peningkatan Budaya

Unggul yang merupakan bagian dari upaya memotivasi

pegawai agar senantiasa berkinerja dan memberikan

kontribusi terbaik bagi perseroan.

program pembentukan dan peningkatan budaya unggul

yang dilakukan pada tahun 2011, mencakup antara lain:

• Pengembangan Assessment Center, penyempurnaan

model kompetensi dan penyusunan panduan

penilaian.

• SosialisasidanImplementasisistempenghargaandan

sanksi yang dilakukan secara transparan dan terukur.

• Implementasi Balanced Score Card di seluruh

satuan kerja perseroan, melalui standardisasi

sistem manajemen kinerja yang diharapkan dapat

mempercepat pembentukan budaya berbasis kinerja.

• Pembinaan mental dan spiritual pegawai serta

mensosialisasikan nilai-nilai unggul perseroan sebagai

mana tertera pada buku Kode Etik perseroan dan

Manual GCG yang telah diperbaharui.

• Melakukan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP),

pada setiap semester, menggunakan KpI yang

ditetapkan sebelumnya, sebagai acuan pemberian

penghargaan dan pengembangan pegawai.

ENhANcEMENT OF ExcELLENcE cULTUREPENINGKATAN BUDAYA UNGGUL

In accordance with a strategy of transforming soft skills in connection with developing a high-performance, synergistic and well-ordered oriented work culture, PLN has been moving in the direction of high-performance management, developing the delegation of authority with policies together with the empowerment of related units. This has been done through forming a culture of increasing excellence to motivate employees to continuously perform and make the best-possible contributions to the Company.

The program of developing and fostering a culture of excellence that was implemented in 2011 covered, among other things:• Development of an Assessment Center, perfection of the

competency model and the preparation of an appraisal guide.

• The socialization and implementation of a system of appraisals and sanctions that was transparent and measurable.

• Implementation of a Balanced Score Card for all the Company’s work units and standardizing a performance-management system that will hopefully hasten the formation of a performance-based culture.

• Developing the employee’s mental and spiritual growth by socializing the values of corporate excellence through a printed Corporate Code of Ethics and revised GCG Manual.

• Performing Employee Work-Achievement Appraisals (PPKP) every semester and making KPI a pre-established reference for appraisal administration and employee development.

Page 120: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

118

PT PLN (Persero)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

LINGKUNGAN, KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA (LK3)

OccUPATIONAL SAFETY ANd hEALTh

Page 121: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

119

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

LINGKUNGAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (LK3)pengelolaan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (LK3) di pLn dilakukan secara terencana dengan

perhitungan yang standar dan rinci. Tujuan dari pengelolaan

aspek K3 adalah agar setiap proses kerja di pLn memberikan

rasa aman pada seluruh pegawai dan semua pihak yang

terlibat, baik pada sebelum, saat memulai, maupun saat

selesai proses operasional di perusahaan. Kebijakan pLn

dalam mengelola Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (LK3) tercantum dalam SK Direksi pT pLn (persero) no.

134.K/DIr/2007 tentang Kebijakan Lingkungan, Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (LK3). Komitmen perseroan dalam

kebijakan K3 terdiri dari hal-hal seperti berikut ini:

Mencegah pencemaran lingkungan dan degradasi •

keanekaragaman hayati; serta melindungi Lingkungan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan di sekitar

wilayah kerja perusahaan;

Menaati peraturan perundang-undangan dan •

ketentuan-ketentuan lain dengan mengontrol risiko

Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

karyawan, serta mengendalikan aspek dan dampak

penting lingkungan setiap kegiatan, proses dan produk

dari berbagai unit kerja dan anak perusahaan;

Mendokumentasikan, mengimplementasikan, memelihara •

dan mengkaji ulang secara periodik kebijakan

lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini

sehingga senantiasa relevan, sesuai dan menjadi

pedoman dasar bagi manajemen lingkungan,

keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan

secara spesifik di setiap unit kerja dan anak

perusahaan;

Menjadikan kebijakan ini sebagai landasan untuk •

penetapan dan evaluasi pencapaian tujuan dan

sasaran manajemen lingkungan, keselamatan dan

kesehatan kerja;

Mendorong setiap unit kerja dan anak perusahaan •

terus-menerus melakukan perbaikan kinerja sistem

manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja;

Menyediakan dan memfasilitasi sumber daya yang •

dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan

memelihara kebijakan LK3 ini sehingga setiap unit

kerja, anak perusahaan, dan para mitra kerja dapat

menerapkan kebijakan ini secara bertahap dengan

memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi

lingkungan setempat;

Menjadikan pengelolaan lingkungan hidup dan •

perlindungan Lingkungan, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja sebagai sikap dan perilaku setiap lini

manajemen dan individu karyawan perusahaan;

Mendorong pengembangan masyarakat di sekitar •

unit-unit kerja dan anak perusahaan sebagai upaya

menjadikan perusahaan sebagai bagian yang integral

dengan masyarakat sekitarnya;

Menjamin kebijakan ini senantiasa tersedia bagi pihak-•

pihak yang berkepentingan dan masyarakat luas.

OccUPATIONAL ENVIRONMENT, SAFETY ANd hEALTh

The management of Occupational Environment, Safety and Health (K3) at PLN is carried out through a plan of action based on standard and detailed calculations. The purpose of the management aspect of K3 is for every occupational process at PLN to provide a feeling of safety for all employees and all related parties, before, during and after all company operations. PLN’s policy on Occupational Environment, Safety and Health is stipulated in the PLN Board of Directors Decision No. 134.K/DIR/2007 on Occupational Environment, Safety and Health policy (LK3). The Company’s commitment to the K3 policies consists of the following:

Prevent environmental pollution and bio diversity • degradation, and protect the Safety and Health of employees in the company’s workplaces.

Comply with the laws and other regulations by controlling • risks involving employee Occupational Environment, Safety and Health, as well as important environmental impacts and aspects in all activities processes and products in all of the various business units and the subsidiaries.

To periodically document, implement, maintain and review • Environmental Safety and Health policies to ensure they are relevant, appropriate and serve as the basic guidelines for the management of occupational environment, Safety and Health that applies specifically to each business unit and subsidiary.

Make this policy as a basis for determining and evaluating • the achievements of goals and objectives of environmental, Safety and Health management.

Encourage each business unit and subsidiary to continue • to improve performance of the environmental, Safety and Health management system.Provide and facilitate the provision of natural resources • needed to implement and maintain the LK3 policies so that each business unit, subsidiary and work partners can implement these policies in stages by taking into account the abilities of the company and the local environmental conditions.

Ensure the attitude and behavior of each management • body and all Company employees are in line with the policies on environmental protection and Occupational Environment, Safety and Health policies.Encourage the development of the public in the business • sectors and subsidiaries as an effort to make the company an integral part of the surrounding communities.

Ensure these policies are always available for related • parties and the wider public.

Page 122: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

120

PT PLN (Persero)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

pLn menerapkan kebijakan pengelolaan K3 tersebut

melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

Kerja & Kesehatan Kerja (SMK3) yang dilengkapi

dengan sertifikasi oHSaS 18001 serta penerapan ISo

14001. Dalam menerapkan dan mengelola K3, pLn pada

dasarnya menetapkan serangkaian kebijakan umum

seperti disebutkan di atas. pLn menerapkan target

dicapainya zero-accident pada setiap periode operasional

dalam pelaksanaan K3 sebagai acuan bagi seluruh unit

bisnis untuk dipenuhi dan dijadikan sebagai pedoman

target pelaksanaan kegiatan K3. Kebijakan dan standar

mengenai K3 yang serupa juga dipersyaratkan untuk

dijalankan oleh kontraktor dan subkontraktor pelaksana

pekerjaan konstruksi maupun perawatan pembangkit,

jaringan transmisi maupun distribusi pLn. (EU 16)

KOMITE KESELAMATAN KETENAGALISTRIKANagar dapat mengelola K3 di 49 unit bisnis pLn yang berlokasi

di seluruh Indonesia, pLn membentuk badan khusus sejenis

Komite untuk mengoordinasikan kegiatan dan program

terkait K3. Manajemen lalu menerbitkan SK Direksi no.

570.K/DIr/2010 untuk membentuk Komite Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, yang kemudian diperbaharui lagi melalui

PLN applies the K3 management policies through the application of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3), which carries the OHSAS 18001 and ISO 14001 certifications. In applying and managing K3, PLN has basically established a series of policies, as stated above. PLN applies a zero-accident target during every operational period, implementing K3 as a reference for all business units to serve as target guidelines in implementing K3 activities. Contractors and subcontractors carrying out construction or maintenance on PLN’s generators, or transmission line or distributions networks are also required to implement the K3 policies and standards. (EU 16)

ELEcTRIcAL POWER SAFETY cOMMITTEEIn order to manage K3 in PLN’s 49 business units, which are located throughout Indonesia, PLN formed a special committee to coordinate the activities and programs related to K3. The management therefore produced Letter of Association No. 570.K/DIR/2010 to form the Occupational Safety and Health Committee, which later was updated with Letter of Association

Page 123: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

121

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

SK Direksi no. 017.K/DIr/2011 dan mengubah namanya

menjadi Komite Keselamatan Ketenagalistrikan. Ketentuan

mengenai fungsi dan kedudukan Komite Keselamatan

Ketenagalistrikan serta tugas yang menjadi tanggung

jawabnya, ditegaskan pula dalam pasal perjanjian Kerja

Bersama, yang merupakan bentuk kesepakatan antara

perseroan dengan pegawai. (La 9)

Susunan Keanggotaan Komite Keselamatan

Ketenagalistrikan ini anggotanya terdiri atas Direktur

Sumber Daya Manusia dan Umum, Kepala Divisi

Umum dan Manajemen Kantor pusat serta 7 anggota

pelaksana. (La 6)

adapun tugas Komite Keselamatan Ketenagalistrikan

sebagai berikut:

Membahas/mendiskusikan setiap permasalahan •

keselamatan ketenagalistrikan meliputi kegiatan

perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap

kemungkinan terjadinya kecelakaan dan atau penyakit

yang timbul akibat hubungan kerja, agar dapat

dicapai tingkat keselamatan ketenagalistrikan yang

tinggi pada setiap pelaksanaan pekerjaan. Hasil dari

Tujuan dari pengelolaan aspek K3 adalah agar setiap proses kerja di PLN memberikan rasa aman pada seluruh pegawai dan semua pihak yang terlibat, baik pada sebelum, saat memulai, maupun saat selesai proses operasional di perusahaan.

The purpose of the management aspect of k3 is for every occupational process at PLN to provide a feeling of safety for all employees and all related parties, before, during and after all company operations.

Direksi No. 017.K/DIR/2011 thus changing the name of the committee to the Electrical Power Safety Committee. Provisions regarding the functions and structure of the Electrical Power Safety Committee and the tasks that it is responsible for, is also affirmed in the Cooperation Agreement article, which is an agreement between the Company and its employees. (LA 9)

The structure of the Electrical Power Safety Committee Membership consists of the Director of Human Resources, the Head of the General Division and Central Office Management and seven executive members. (LA 6)

The tasks of the Electrical Power Safety Commission are as follows:

Discuss every electrical power safety issue, covering • protection, prevention and resolution of the possibility of an accident or ailment related to work, to achieve a high level of safety every time work is carried out. The results of the discussion should be relayed to the Company’s

Page 124: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

122

PT PLN (Persero)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

pembahasan/diskusi disampaikan kepada pimpinan

unit perseroan sebagai bahan pengambilan keputusan

dalam kegiatan keselamatan ketenagalistrikan;

Mengadakan investigasi kasus keselamatan •

ketenagalistrikan yang meliputi keselamatan

instalasi, keselamatan kerja dan keselamatan

masyarakat umum;

Memberikan penilaian kinerja, keselamatan •

ketenagalistrikan yang meliputi standardisasi,

sertifikasi, keselamatan instalasi, keselamatan kerja

dan keselamatan masyarakat umum;

Melakukan evaluasi atas pelaksanaan keselamatan •

ketenagalistrikan yang meliputi keselamatan instalasi,

keselamatan kerja dan keselamatan masyarakat

umum di unit-unit pT pLn (persero);

Membuat laporan pelaksanaan investigasi •

Keselamatan Ketenagalistrikan yang meliputi

keselamatan instalasi, keselamatan kerja dan

keselamatan masyarakat umum di unit-unit

pT pLn (persero).

pLn secara rutin melaksanakan pertemuan safety committee

baik dengan unit-unit bisnis terkait maupun dengan

mitra kerja/kontraktor pembangunan atau perawatan

pembangkit/gardu induk. pertemuan rutin bertujuan

mengingatkan semua pihak agar tetap melaksanakan

segala ketentuan yang berkaitan dengan Keselamatan

Ketenagalistrikan.

KEGIATAN-KEGIATAN UTAMA DI TAHUN 2011pelaksanaan Keselamatan Ketenagalistrikan perlu

dijamin kualitasnya secara terus-menerus. Dengan

wilayah operasional pLn yang luas di seluruh Indonesia,

maka kegiatan-kegiatan atau langkah-langkah strategis

berkaitan dengan Keselamatan Ketenagalistrikan

diselenggarakan secara rutin dan menyeluruh, terutama

dalam aspek pelatihan, penyediaan peralatan apar dan

penetapan kebijakan. Kegiatan-kegiatan berhubungan

dengan K3 pada 2011, antara lain:

peningkatan kompetensi organisasi dan sumber •

daya manusia berbasis K3 yang sesuai dengan

standardisasi atau sertifikasi akreditasi pengamanan

dan keselamatan kerja pembangkitan maupun gardu

induk dan transmisi; tujuannya adalah memotivasi

pegawai dalam semua jenjang manajerial (dimulai

dari lini manajemen) untuk menumbuhkan perhatian

dan perilaku yang mendahulukan aspek Lingkungan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja; (La 8)

peningkatan kelaikan peralatan perawatan dan •

peralatan pemadam kebakaran (apar) sesuai

standarisasi atau sertifikasi peralatan; tujuannya adalah

agar peralatan dijamin aman saat dipergunakan, handal

serta memenuhi kaidah Lingkungan, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Di semua unit bisnis telah tersertifikasi

dan memiliki prosedur standar keahlian terkait K3

yang terakreditasi; peralatan apar yang memadai dan

personil yang terlatih di bidang K3;

unit leader as a reference for decision making in electrical power safety activities;

Conduct investigations into electrical power safety cases • covering installation safety, occupational safety and the safety of the general public;

Provide performance assessments on electrical power • safety covering standardization, certification, installation safety, occupational safety and the safety of the general public;Carry out evaluations on the implementation of electrical • power safety policies covering installation safety, occupational safety and the safety of the general public at PLN’s Units.;Make reports on the implementation of Electrical • Power Safety investigations covering installation safety, occupational safety and the safety of the general public at PLN’s units.

PLN routinely carries out safety committee meetings with related business units as well as with business or power plant/ substation construction or maintenance contractor partners. These periodic meetings aim to remind all parties to continue to implement all provisions related to Electrical Power safety.

maJor aCTiViTies iN 2011The implementation of Electrical Power Safety requires continuous quality assurance. Given the vastness of PLN’s operational regions throughout Indonesia, strategic steps or activities related to Electrical Power Safety are carried out regularly and thoroughly, especially training, provision of APAR equipment and policy making. Activities related to K3 in 2011 included:

Increasing the competency of organizational and human • resources competency based on K3, which is in accordance with the standardization or certification or accreditation of security and safety of power generators as well as substations and transmission stations; the goal is to motivate employees of all managerial levels (starting with the line management), to foster care and behavior that prioritizes Occupational Environment, Safety and Health aspects; (LA 8)Improve maintenance equipment and fire fighting • equipment (APAR) in accordance with equipment standardization or certification; the point of which is to guarantee that the equipment is safe and reliable when it is used, and meets occupation Safety and Health regulations. All business units have been certified and incorporate expert standard procedures with K3 accreditation; adequate APAR equipment and personnel trained in K3;

Page 125: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

123

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Memasukkan aspek Lingkungan, Keselamatan dan •

Kesehatan Kerja dalam prakualifikasi calon kontraktor

pelaksana pembangunan unit pembangkit maupun

kontraktor perawatan pembangkit dengan tujuan

mengetahui dan memastikan kinerja kontraktor/mitra

kerja pada perseroan dalam penerapan SMK3;

Melibatkan pekerja kontraktor pembangunan •

pembangkit, transmisi, distribusi dan perawatan

ketenagalistrikan dalam latihan K3 yang

diselenggarakan pLn. (EU 18)

Sebagai persiapan menghadapi penanggulangan

kecelakaan, kebakaran maupun bencana, pLn

melaksanakan kegiatan lain berupa pelatihan bersama

di bidang penanggulangan kebakaran dan K3 yang

diselenggarakan secara periodik. (EU 23) ada pula kegiatan

yang melibatkan utusan/wakil dari unit bisnis yang

bertujuan untuk membagi pengalaman dan pengetahuan

untuk meningkatkan kesiapan penanggulangan

kecelakaan, kebakaran maupun bencana. (La 8)

KECELAKAAN KERJAMeski sudah ada ketetapan tentang prosedur kerja yang

sangat memperhatikan keselamatan para pegawai dan

lingkungan, namun kemungkinan terjadinya kecelakaan

tetap ada, mengingat kegiatan pembangkitan dan

transmisi dan distribusi tenaga listrik berlangsung di

lahan terbuka.

pada tahun 2011 telah terjadi total 70 kali kecelakaan, baik

berupa kecelakaan kerja, kecelakaan instalasi, kecelakaan

masyarakat umum dan kecelakaan dinas. (La 7)

pLn pEnYaLUran Dan pUSaT pEnGaTUr BEBan JaWa BaLI 3X KEJaDIanPLN TRANSMISSION & LOAD DISPATCHING CENTER OF JAVA BALI 3X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.29 Januari 201129 January 2011

region Jawa BaratWest Java

TewasFatality

2.12 Mei 201112 May 2011

SUTT Sunyaragi Unit pelaksana Teknis CirebonSUTT Sunyaragi Technical Implementation Unit

Luka bakarBurn victim

3. 21 november 2011Unit pelaksana Teknis Jakarta Utara

North Jakarta Technical Implementation UnitLuka bakarBurn victim

pLn DISTrIBUSI JaWa TEnGaH Dan DI YoGYaKarTa 13X KEJaDIanPLN DISTRIBUTION OF CENTRAL JAVA AND DI YOGYAKARTA 13X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.1 Maret 20111 March 2011

Unit pelayanan Jaringan BorobudurBorobudur Network Service Unit

Tewas & luka Fatality & Injury

2.24 Januari 201124 January 2011

area pelayanan Jaringan SemarangSemarang Area Network Service Unit

TewasFatality

3.19 Februari 201119 February 2011

Unit pelayanan Jaringan SragenSragen Network Service Unit

Luka bakarBurn victim

Incorporate aspects of Occupational Environment, • Safety and Health aspects during the prequalification stage for prospective power plant construction or power plant maintenance contractors in order to ensure the performance of contractors/partners in applying SMK3;

Involve power plant, transmission and distribution • construction or electrical power maintenance contractors in K3 training provided by PLN. (EU18)

As preparation for prevention of accidents fires as well as disasters, PLN implements other activities including joint training in the field of fire prevention and K3, which are held periodically. (EU 23) There is also a meeting that involves the delegates/representatives of business units that are aimed at sharing experience and knowledge to improve accident, fire and disaster prevention readiness. (LA 8)

OccUPATIONAL AccIdENTSAlthough there are provisions and occupational procedures that are greatly concerned with the safety of employees and the environment, there is still the possibility of accidents occurring, considering the electricity generation, distribution and transmission activities that take place in the external field.

In 2011, 70 accidents occurred, including workplace accidents, installation accidents, accidents involving the general public, and accidents involving agencies. (LA 7)

Page 126: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

124

PT PLN (Persero)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

4.1 Maret 20111 March 2011

area pelayanan Jaringan MagelangMagelang Area Network Service Unit

TewasFatality

5.17 Maret 201117 March 2011

area pelayanan Jaringan purwokertoPurwokerto Network Service Unit

TewasFatality

6.7 Januari 20117 January 2011

Unit pelayanan Jaringan DemakDemak Network Service Unit

Luka bakarBurn victim

7.8 Januari 20118 January 2011

Unit pelayanan Jaringan SemarangSemarang Network Service Unit

Luka bakarBurn victim

8.24 Februari 201124 February 2011

Unit pelayanan Jaringan TegowanuTegowanu Network Service Unit

Luka bakarBurn victim

9.24 Februari 201124 February 2011

Unit pelayanan Jaringan SemarangSemarang Network Service Unit Semarang

Luka bakarBurn victim

10.26 Februari 201126 February 2011

Unit pelayanan Jaringan SemarangSemarang Network Service Unit

Luka bakarBurn victim

11.31 Januari 201131 January 2011

Unit pelayanan Jaringan palurPalur Network Service Unit

Luka bakarBurn victim

12.8 Februari 20118 February 2011

Unit pelayanan Jaringan SragenSragen Network Service Unit

TewasFatality

13. 6 november 2011area pelayanan Jaringan Jogja

Jogja Network Service Unit TewasFatality

pLn DISTrIBUSI JaWa BaraT Dan BanTEn 8X KEJaDIanPLN DISTRIBUTION OF WEST JAVA AND BANTEN 8X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.5 Januari 20115 January 2011

area pelayanan Jaringan TasikmalayaTasikmalaya area Network Service Unit

TewasFatality

2.15 Januari 201115 January 2011

area pelayanan Jaringan TasikmalayaTasikmalaya area Network Service Unit

TewasFatality

3.5 Maret 20115 March 2011

area pelayanan Jaringan BekasiBekasi Network Service Unit

TewasFatality

4.11 Maret 201111 March 2011

area pelayanan Jaringan TasikmalayaTasikmalaya area Network Service Unit

TewasFatality

5.28 Maret 201128 March 2011

area pelayanan Jaringan purwakartaPuwakarta area Network Service Unit

TewasFatality

6.29 Maret 201129 March 2011

area pelayanan Jaringan TasikmalayaTasikmalaya area Network Service Unit

TewasFatality

7. 14 april 2011area pelayanan Jaringan Bandung

Bandung Network Service UnitTewasFatality

8. 15 november 2011area pelayanan Jaringan GarutGarut area Network Service Unit

TewasFatality

pLn DISTrIBUSI JaWa TIMUr 13X KEJaDIanPLN DISTRIBUTION OF EAST JAVA 13X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.16 Januari 201116 January 2011

area pelayanan Jaringan SurabayaSurabaya Network Service Unit Area

Luka beratSerious injury

2.6 Januari 20116 January 2011

area pelayanan Jaringan KediriKediri Network Service Unit Area

TewasFatality

3.13 Januari 201113 January 2011

area pelayanan Jaringan KediriKediri Network Service Unit Area

TewasFatality

Page 127: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

125

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

4.7 Februari 20117 February 2011

area pelayanan Jaringan ponorogoPonorogo Network Service Unit Area

Luka beratSerious injury

5.16 Januari 201116 January 2011

area pelayanan Jaringan ponorogoPonorogo Network Service Unit Area

TewasFatality

6.1 Februari 20111 February 2011

area pelayanan Jaringan MalangMalang Network Service Unit Area

TewasFatality

7.4 Februari 20114 February 2011

area pelayanan Jaringan MojokertoMojokerto Network Service Unit Area

TewasFatality

8.17 Juli 201117 July 2011

area pelayanan Jaringan MojokertoMojokerto Network Service Unit Area

TewasFatality

9.3 agustus 20113 August 2011

area pelayanan Jaringan SurabayaSurabaya Network Service Unit Area

TewasFatality

10. 10 november 2011area pelayanan Jaringan SumenepSumenep Network Service Unit Area

TewasFatality

11. 3 november 2011area pelayanan Jaringan JombangJombang Network Service Unit Area

TewasFatality

12.12 Desember 201112 December 2011

area pelayanan Jaringan SurabayaSurabaya Network Service Unit Area

TewasFatality

13.10 Desember 201110 December 2011

area pelayanan Jaringan SurabayaSurabaya Network Service Unit Area

TewasFatality

pLn WILaYaH SUMaTEra BaraT 2X KEJaDIan PLN WEST SUMATERA REGION 2X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.23 Juni 201123 June 2011

Cabang padangPadang branch

Luka bakarBurn victim

2.23 oktober 201123 October 2011

padang pariamanPadang Pariaman

TewasFatality

pLn WILaYaH KaLIManTan SELaTan Dan TEnGaH 2X KEJaDIanPLN SOUTH AND EAST KALIMANTAN REGION 2X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.21 Januari 201121 January 2011

Banjarmasin Luka beratSerious injury

2. 23 September 2011 BanjarmasinTewasFatality

pLn WILaYaH KaLIManTan BaraT pLN WeST KALIMANTAN ReGIoN

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.31 Desember 201131 December 2011

palangka rayaTewasFatality

pLn WILaYaH SULaWESI SELaTan, TEnGGara, Dan BaraT 4X KEJaDIanPLN SOUTH, EAST AND WEST SULAWESI REGION 4X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.16 Januari 201116 January 2011

area pelayanan Jaringan pinrangPinrang Network Service Unit Area

TewasFatality

2.18 Juni 201118 June 2011

Cabang Makassar rayon Makassar UtaraMakassar Rayon North Makassar Branch

TewasFatality

Page 128: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

126

PT PLN (Persero)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

3.31 Juli 201131 July 2011

Cabang Makassar rayon Makassar UtaraMakassar Branch Rayon North Makassar

TewasFatality

4. 8 november 2011 MakassarTewasFatality

pLn WILaYaH KaLIManTan TIMUr pLN eAST KALIMANTAN ReGIoN

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.17 Januari 201117 January 2011

BalikpapanTewasFatality

pLn WILaYaH SULaWESI UTara, TEnGaH, Dan GoronTaLo 3X KEJaDIanPLN NORTH AND CENTRAL SULAWESI AND GORONTALO REGION 3X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.11 Januari 201111 January 2011

TombatuTewasFatality

2. Juni 2011 June 2011 Cabang Manado Manado BranchLuka bakarBurn victim

3. 14 november 2011 Cabang palu Palu BranchLuka bakarBurn victim

pLn WILaYaH nUSa TEnGGara BaraT pLN WeST NUSA TeNGGARA ReGIoN

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.31 oktober 201131 October 2011

MataramTewasFatality

pLn WILaYaH MaLUKU Dan MaLUKU UTara PLN MALUKU AND NORTH MALUKU REGION

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1. 10 november 2011 Cabang ambon Ambon BranchTewasFatality

pLn DISTrIBUSI JaKarTa Dan TanGEranG PLN DISTRIBUTION OF GREATER JAKARTA AND TANGERANG

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.28 oktober 201128 October 2011

area pelayanan KramatjatiKramatjati area

TewasFatality

KECELAKAAN INSTALASI

pLn UnIT InDUK pEMBanGKITan SUMaTEra I pLN SUMATeRA I MAIN poWeR pLANT UNIT

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.31 Januari 201131 January 2011

Gudang Material MedanMedan Material warehouse

Tidak ada korban

No casualties

INSTALATION AccIdENTS

Page 129: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

127

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

pLn DISTrIBUSI JaWa TEnGaH & DI YoGYaKarTa PLN DISTRIBUTION OF CENTRAL JAVA AND DI YOGYAKARTA

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1. 2 november 2011pembangunan Jaringan Tegangan Menengah 3 phasa Klaten

Mid-3 Phase Klaten Network developmentTewasFatality

pLn pEnYaLUran Dan pUSaT pEnGaTUr BEBan SUMaTEra 2X KEJaDIanPLN TRANSMISSION & LOAD DISPATCHING CENTER OF SUMATERA 2X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.28 Maret 201128 March 2011

robohnya Tower no. 8 & 9 Unit pelaksana Teknis pekanbaruCollapse of towers No. 8 & 9 of the Technical Unit in Pekanbaru

Tidak ada korban

No casualties

2.16 Juni 201116 June 2011

Terbakarnya Trafo Gardu Induk SibolgaFire at Trafo Gardu Induk Sibolga

Tidak ada korban

No casualties

pLn WILaYaH MaLUKU Dan MaLUKU UTara PLN MALUKU AND NORTH MALUKU REGION

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.9 Juli 20119 July 2011

over Heating Gardu Hubung Cabang ambonOverheating Gardu Hubung Ambon branch

Tidak ada korban

No casualties

pLn UnIT pEMBanGKITan JaWa BaLI PLN JAVA BALI POWER PLANT UNIT

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1. 21 September 2011Terbakar Boiler pLTU.

Fire at the Steam power plant boiler

Tidak ada korban

No casualties

pLn UnIT InDUK pEMBanGUnan JarInGan JaWa BaLI PLN JAVA BALI MAIN TRANSMISSION DEVELOPMENT UNIT

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1. 4 april 2011

Terbakar Kabel 48 Hasfel GudangUnit pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali region V

Fire at the Hasfel 48 Warehouse while under construction for the Java-Bali Region V

Tidak ada korban

No casualties

pLn UnIT InDUK pEMBanGUnan SULaWESI MaLUKU Dan papUaPLN MALUKU AND PAPUA PRIMARY DEVELOPMENT UNIT

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.7 Desember 20117 December 2011

Tower SUTT 150 KV Lolak-Buroko T31-T33 robohTower SUTT 150 KV Lolak-Buroko T31-T33 collapse

Tidak ada korban

No casualties

Page 130: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

128

PT PLN (Persero)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

KECELAKAAN KERJA

pLn UnIT InDUK pEMBanGUnan pEMBanGKIT THErMaL JaWa BaLIPLN PRIMARY THERMAL JAVA-BALI DEVELOPMENT UNIT

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.20 Mei 201120 May 2011

Swicthyard pLTU Muara Karang

Diduga tewaslaporan tdk jelasFatality suspected

but report not confirmed

pLn DISTrIBUSI JaWa TIMUr 2X KEJaDIan PLN DISTRIBUTION OF EAST JAVA 2X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.3 Mei 20113 May 2011

pemeliharaan Gardu DistribusiDistribution Substation Maintenance

TewasFatality

2.11 Juli 201111 July 2011

penggantian Konduktorarea pelayanan Jaringan pamekasan

Conductor replacement for Pamekasan Network services area

TewasFatality

pLn DISTrIBUSI JaWa TEnGaH Dan DI YoGYaKarTa 2X KEJaDIanPLN DISTRIBUTION OF CENTRAL JAVA AND DI YOGYAKARTA 2X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.4 oktober 20114 October 2011

resetting rele proteksi Gi WeleriRele protection resetting of Weleri Substation

Luka bakarBurn victims

2. 2 november 2011Ganti Tiang pal. area pelayanan Jaringan Jogja

Replacement of pole network in JogjaTewasFatality

pLn pEnYaLUran Dan pUSaT pEnGaTUr BEBan JaWa BaLI 2X KEJaDIanPLN TRANSMISSION & LOAD DISPATCHING CENTER OF JAVA- BALI 2X INCIDENTS

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.16 Mei 201116 May 2011

Membongkar Line Damper Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Grati Unfold of damper line in extra high voltage

substation in Grati

Tewas/ jatuhFatality/ casualty

2.16 Juli 201116 July 2011

pembersihan Isolator SUTT Unit pelaksana Teknis TegalCleaning of the SUTT Isolator Technical Operational Unit in Tegal

Luka bakarBurn victim

KECELAKAAN DINAS

pLn DISTrIBUSI JaWa TIMUr PLN DISTRIBUTION OF EAST JAVA

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.1 Juni 20111 June 2011

area pelayanan Jaringan pamekasanPamekasan Network Service Unit Operating Area

Tewas/tabrakanDead in car collision

pLn pEnYaLUran Dan pUSaT pEnGaTUr BEBan JaWa BaLI PLN TRANSMISSION AND LOAD DISPATCHING CENTER OF JAVA-BALI

NO.TANGGAL KEJADIAN

DATE UNITKETERANGANDESCRIPTION

1.21 Maret 201121 March 2011

region Jawa TimurEast Java

Tewas/jatuh dari motorDeath from motorbike fall

WORk AccIdENTS

AccIdENTS WhILE ON dUTY

Page 131: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

129

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Untuk menekan tingkat kejadian kecelakaan kerja di

masa-masa mendatang, perseroan melaksanakan berbagai

kegiatan meliputi: (La 7)

SosialisasitentangpelaksanaanK3diunit–unituntuk•

mengurangi kecelakaan kerja/kecelakaan dinas;

Melakukan analisis terhadap setiap terjadinya •

kecelakaan kerja/kecelakaan dinas untuk menghindari

kecelakaan serupa di kemudian hari;

Melaksanakan pembinaan terhadap unit–unit PLN•

melalui nilai pengurang bobot kinerja (KpI) K2 dan K3

apabila tidak memenuhi target.

Selain itu, pada tahun pelaporan, pLn melakukan berbagai

kegiatan untuk meningkatkan kesadaran seluruh

pegawai akan pentingnya aspek K3 untuk menjaga

keberlangsungan operasional tiap unit bisnis, sebagai

bagian dari pelaksanaan road map peningkatan kinerja

K3. program-program yang dilaksanakan pada tahun

pelaporan meliputi:

a. Melaksanakan sertifikasi SMK3 di sejumlah unit.

b. Menyusun dan menerapkan prosedur kerja upaya

penyelamatan diri untuk setiap pekerjaan berisiko

kecelakaan kerja.

c. Menyusun prosedur tetap bagi penanggulangan

kebakaran.

d. Menyusun dan melaksanakan pendidikan dan

pelatihan bidang K3 dan K2 di lingkungan pT pLn

(persero) yang dilaksanakan oleh pLn pUSDIKLaT.

KESEHATAN KERJApLn juga memperhatikan kesehatan para pegawai maupun

keluarga mereka, seperti diamanatkan dalam peraturan

perundangan yang berlaku. Untuk menjaga kesehatan

para pegawai, perseroan melakukan kegiatan peningkatan

kesadaran akan kesehatan kerja. peningkatan kesadaran

akan kesehatan kerja dilakukan dengan memberikan

pendidikan, pelatihan, konseling, pencegahan dan

pengontrolan terhadap risiko terjangkitnya berbagai

penyakit serius maupun penyakit menular, seperti demam

berdarah, malaria dan sebagainya. Kegiatan terkait

Kesehatan kerja yang dilakukan meliputi: (La 8)

Melaksanakan penyuluhan/ceramah tentang •

kesehatan kerja kepada seluruh pegawai baik di pLn

pusat maupun di Unit pLn.

Memeriksa kesehatan pegawai secara berkala •

terutama bagi karyawan yang bekerja pada daerah

yang berisiko terhadap kesehatan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Melaksanakan kegiatan Spiritual, Budaya, dan olahraga •

di lingkungan perseroan sesuai dengan jadwal kegiatan

untuk menunjang kesehatan dan produktivitas.

pLn membagi pengelolaan kegiatan kesehatan kerja jadi

dua kelompok besar, yakni kesehatan kerja yang bersifat

medis dan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan

lingkungan kerja. Kesehatan kerja yang bersifat medis

In order to reduce the occupational accidents rate in the future, the Company implements several activities, including: (LA 7)

Raising awareness about K3 implementation among the • business units to reduce occupational accidents/ agency accidents.Carry out analysis of every occupational/agency • accident that occurs to prevent such accidents from happening again.Establish and implement guidelines for PLN units through • (KPI) K2 and K3 in case targets are not reached.

In addition, during the reported year, PLN carried out various activities to increase the awareness among all employees about the importance of K3 in sustaining the operations of each business unit, as a part of the implementation of the K3 performance improvement road map. Programs carried out in the reported year include:

Implementing SMK3 certification in several units.a. Develop and implement a self-rescue occupation procedure b. for every accident-prone job.

Develop standard procedures for preventing fire.c.

Develop and implement K3 and K2 education and field d. training programs in all PT PLN environments, which were implemented by the PLN Education and Training Center.

OccUPATIONAL hEALThPLN also pay attention to the health of its employees as well as their families, as mandated by existing regulations. In order to take care of the health of its employees, the Company carries out Occupational Environment, Safety and Health improvement activities. Increasing awareness about occupational health is carried out by providing education, training, counseling, prevention and control of the risk of the spread of various serious illnesses and infectious diseases, such as dengue fever, malaria and others. The following are the activities related to occupational health that have been carried out: (LA 8)

Holding counseling and lectures about occupational • health for all employees at PLN’s Head Office as well as PLN’s Unit Offices.Checking employee health on a regular basis for employees • who work in areas with health risks in accordance with the prevailing regulations.

Hold spiritual, cultural and sports activities in the Company’s • environment in line with the activity schedules to support health and productivity.

PLN divides the management of Occupational Environment, Safety and Health into two major groups, namely medical occupational health and occupational health related to the working environment. Medical occupational health is carried

Page 132: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

130

PT PLN (Persero)

PROFIL PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) Profile

dilaksanakan dengan pola kerja sama dengan berbagai rS

milik pemerintah di dekat lokasi unit bisnis. Kegiatannya

antara lain pemeriksaan kesehatan berkala karyawan

sesuai ketentuan (UU no. 1 Tahun 1970) dan tertuang

pada butir pKB, penyuluhan/ceramah kesehatan untuk

karyawan dan keluarga karyawan dll. (La 9)

pengelolaan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan

lingkungan kerja, dilaksanakan oleh satuan kerja K3 dan

Lingkungan di masing-masing unit bisnis, kegiatannya

antara lain pengukuran kebisingan, pencahayaan, polusi

debu, tingkat emisi, dll.

PENGHARGAANatas usaha-usaha/kinerja dalam pengelolaan Lingkungan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja sepanjang tahun

2011 di lingkup pT pLn (persero), beberapa unit bisnis

menerima penghargaan atau prestasi terkait K3 berupa

penghargaan kecelakaan nihil. (2.10)

KECELAKAAN NIHIL ZERO AccIdENTpLn Wilayah riau dan Kepulauan riau PLN Riau and Riau Island Region 2

pLn pembangkitan Sumatera Bagian SelatanpLN South Sumatera power plant

4

pLn Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan BengkuluPLN South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region

2

pLn Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan TengahPLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region

4

pLn Wilayah Kalimantan BaratpLN West Kalimantan Region

1

pLn Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi BaratPLN South, South-east and West Sulawesi Region

1

pLn Distribusi Jawa Timur PLN Distribution of East Java 1

pLn penyaluran dan pusat pengatur Beban Jawa BaliPLN Transmission and Load Dispatching Center of Java and Bali

2

pT Indonesia power 9pLn Tarakan 1pLn Distribusi Jawa Tengah dan DIYPLN Distribution Central Java and Yogyakarta

2

pLn penyaluran dan pusat pengatur Beban SumateraPLN Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

7

Total 36

out in cooperation with various state hospitals in the vicinity of PLN’s business units. The activities include, among others, regular medical check-ups in accordance with provisions ( Law No.1 1970) and those contained in PKB, and health seminars/lectures for employees and their families. (LA 9)

The management of occupational health related to the working environment is carried out by the Environment and K3 working units in the respective business units. Activities include the measurement of noise, lighting, dust pollution and emission levels, etc.

AWARdSFor efforts and performance in Occupational Environment, Safety and Health management at PLN throughout 2011, various business units received awards or achievements related to K3 in the form of zero accident awards. (2.10)

Page 133: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

131

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

KINERJA EKONOMIEcONOMIc PERFORMANcE

Page 134: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

132

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Kinerja ekonomi pLn sepanjang 2011 menunjukkan

beberapa hasil yang positif. Komitmen perseroan untuk

memberikan layanan penyediaan tenaga listrik berhasil

diwujudkan dengan memacu penuntasan daftar tunggu

permintaan listrik. pengoperasian beberapa pembangkit

program percepatan tahap I ikut menambah pasokan

listrik produksi sendiri, selain dari pembangkit sewa dan

pembelian listrik swasta, untuk mendorong stabilitas

pasokan listrik.

penyediaan tenaga listrik yang maksimal selain telah

meningkatkan penjualan, dan selanjutnya pendapatan

usaha dan mempertahankan laba perseroan, juga berhasil

meningkatkan rasio pemenuhan listrik untuk masyarakat

pada tahun pelaporan menjadi 74% dari tahun sebelumnya

sebesar 67%.

Di sisi lain, kenaikan ini juga meningkatkan bauran energi

menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai

24,8%* (tidak termasuk beli) dari seluruh pemakaian energi

untuk mendukung pengoperasian beberapa pembangkit

listrik. Tingginya konsumsi BBM disebabkan oleh

turunnya pasokan gas dan keterlambatan pengoperasian

pembangkit batu bara, serta masih dioperasikannya

PLN’s economic performance throughout 2011 showed some positive results. The Company’s commitment to providing electrical power supply services was successfully fulfilled with the completion of the electricity demand waiting list. The operation of several power plant of Fast Track Program stage 1 power stations helped in adding of PLN’s own electricity production supply, in addition to power plant rentals and the purchase of private electricity, to support the stability of electricity supply.

The provision of maximal electrical power in addition to increased sales, and subsequent revenue and the maintaining of Company profits, ensured they also were able to increase the electrification ratio fulfillment for the public in the reported year had reached 74 percent, from 67 percent in the previous year.

On the other hand, these increases also improved the composition of energies using oil, which reached 24.8 percent (not including purchases) from all energy usage to support the operation of several electricity power generating plants. The level of oil consumption was caused by a decrease in gas supply and the late operation of coal power plants, as well as the continued operation of rented fossil fuelled power plants

Page 135: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

133

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Kemampuan mempertahankan pertumbuhan laba sangat penting untuk menjaga keberlanjutan usaha Perseroan di masa mendatang.

The ability to maintain profit growth is most important in order to maintain the sustainability of the Company’s operations in the future.

pembangkit sewa berbahan bakar fosil ini untuk mencegah

terjadinya pemadaman. Biaya untuk memasok BBM dan

pelumas sangat menguras keuangan perseroan sehingga

laba bersihnya menurun dari tahun sebelumnya.

Bagaimanapun, kemampuan mempertahankan

pertumbuhan laba sangat penting untuk menjaga

keberlanjutan usaha perseroan di masa mendatang.

Berdasarkan proyeksi yang dibuat pLn, pertumbuhan

permintaan listrik akan mencapai rata-rata 8,5% per tahun.

Sehingga kemampuan perseroan dalam kelangsungan

investasi akan diuji seiring dengan berjalannya waktu, di

tengah upaya perseroan untuk melakukan efisiensi operasi

dan memanfaatkan potensi energi terbarukan dari panas

bumi atau air secara maksimal.

Manajemen perseroan bertekad untuk dapat mewujudkan

dan terus mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan

berdasarkan pada tiga nilai dasar, yakni ketangguhan

ekonomi (economic viability), pertanggungjawaban

lingkungan (environmental accountability) dan tanggung

jawab sosial (social responsibility).

to prevent blackouts. The cost of providing oil and lubricants is a major drain on the Company, resulting in a net profit decline from last year.

However, the ability to maintain profit growth is most important in order to maintain the sustainability of the Company’s operations in the future. Based on projects undertaken by PLN, the growth in demand for electricity will reach 8.5 percent per year. Since the Company’s ability to continue to make investments will be frequently tested over time, the Company is now in the middle of efforts to carry out efficient operations and to maximize the utilization of renewable energy in the form of geothermal or hydro.

The Company management is committed to realize and achieve its sustainability development goals based on three basic values, namely economic viability, environmental accountability and social responsibility.

Page 136: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

134

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Gambaran mengenai perolehan nilai ekonomi dan

pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan

selama periode pelaporan dapat dilihat pada tabel Ikhtisar

Kinerja Ekonomi berikut. Ikhtisar Kinerja Ekonomi

ini disusun mengacu pada indikator kinerja ekonomi

berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan Global

reporting Initiative versi 3.0. (EC 1)

Tabel Ikhtisar Distribusi Nilai Ekonomi (EC 1)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe 2011 2010 PERUBAHANCHANGe

%PEROLEHAN NILAI EKONOMI ECONOMIC VALUE GENERATED(miliar Rp)(billion Rp)

(miliar Rp)(billion Rp)

pendapatan Revenue 208.108 162.375 128,1

pendapatan bunga bank dan depositoInterest income from bank and deposits

504 753 66,9

Hasil investasi pada anak perusahaan Net profit from subsidiaries

- - -

Hasil penjualan aktiva tetapRevenue from current asset

34 72 46,9

pendapatan/ (pengeluaran) selisih kursGain (Loss) on foreign exchange

(1.325) 2.237 (159,2)

pendapatan lain-lainOther incomes

1.827 1.159 158,5

Jumlah nilai ekonomi diperolehTotal economic value generated

209.148 166.596 125,5

Pendistribusian nilai ekonomiEconomic value distributedBiaya operasional (tidak termasuk biaya pegawai)Operating Costs

180.200 136.154 132,3

Gaji Karyawan dan benefit lainnyaTotal employee’s salary and other benefit

13.197 12.954 101,8

pembayaran kepada penyandang dana: Payment for funds provider- pemegang saham (Dividen) Dividend (shareholders) 3.500 4.000 87,5

- Bank (bunga pinjaman) Bank (Loan Interest) 7.754 6.010 129

Jumlah pembayaran kepada penyandang dana Total payment for funds provider

11.254 10.010 112,4

pengeluaran untuk pemerintah (pajak, royalti, dsb)Expenditure for government (tax, royalty, etc)

679 1.313 51,7

pengeluaran untuk masyarakat Expenditure for public 37 46 (81,2)

Jumlah nilai ekonomi yang didistribusikan Total economic value distributed

205.367 160.477 61,8

nilai ekonomi yang ditahan sebelum dividen Economic Value Retained Excluding Dividend Paid

281 2113 13,28

nilai Ekonomi Yang Ditahan Economic Value Retained 3.781 6.113 61,85

pada tahun 2011, perseroan dapat menghasilkan kenaikan

pendapatan sebesar 128% menjadi rp208 triliun dari

sebelumnya rp162 triliun. Total nilai perolehan ekonomi

adalah sebesar rp209 triliun atau naik 125% dari tahun

sebelumnya rp166 triliun.

perseroan dapat mendistribusikan kembali perolehan nilai

ekonomi hingga mencapai rp205.367 triliun kepada para

pemangku kepentingan atau naik 61.8 % dari tahun 2010

sebelumnya. Bagian terbesar nilai perolehan perseroan ini

terpakai untuk biaya operasional yang mencapai rp180

triliun, gaji pegawai rp13 triliun, dan distribusi kepada

An overview of the acquisition and distribution of economic value to stakeholders during the reported period can be seen in the following Economic Performance table. This Economic Performance Table draws on economic performance indicators based on the Global Reporting Initiative version 3.0 sustainability report guidelines. (EC 1)

Chart of economic Value Distribution highlights (EC 1)

In 2011, the Company was able to achieve a revenue increase of 128 percent to Rp208 trillion from Rp162 trillion in the previous year. The total generated economic value was Rp209 trillion, a 125 percent increase from Rp166 trillion in the year before.

The company was able to redistribute generated economic value of Rp205.367 trillion to stakeholders, or a 61.8 percent increase from 2010. The largest part of the generated economic value was used on operational costs, which reached Rp180 trillion, Rp13 trillion for employee’s salaries, and Rp11 trillion for distribution to fund providers (dividends for the government

Page 137: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

135

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

penyandang dana (dividen untuk pemerintah dan bunga

pinjaman bank) sebesar rp11 triliun. Sisanya terpakai

untuk membayar pajak, royalti, dan pengeluaran untuk

masyarakat. Selisih antara nilai ekonomi yang diperoleh

dan didistribusikan pada tahun 2011 mengalami penurunan

cukup signifikan daripada tahun sebelumnya. Sehingga nilai

ekonomi yang dapat ditahan untuk membiayai kegiatan

perseroan tahun berikutnya menjadi minus rp3.781 miliar

atau turun 61,85% dari periode sebelumnya.

Tabel distribusi ekonomi tersebut memberikan gambaran

bahwa kinerja pLn memiliki pengaruh positif kepada para

pemangku kepentingan lainnya namun belum cukup

untuk keberlanjutan usaha perseroan di tahun berikutnya,

kecuali ada suntikan modal kerja dari pemegang saham,

pinjaman perbankan atau penundaan pembayaran

dividen kepada pemerintah. Keterangan lebih mendetail

mengenai kinerja keuangan perseroan dapat dilihat pada

Laporan Tahunan pT pLn (persero) 2011.

and interest on bank loans). The remainder was used to pay tax, royalties, and expenditure for the public. The difference between the economic value obtained and distributed in 2011 experienced a fairly significant drop compared to in the previous year. The result was that the economic value that can be saved to pay for company activities in the following year ended up as negative Rp3.781 trillion, which was a 61.85 percent decrease from the previous year.

The economic distribution table shows that PLN’s performance had positive influences on other stakeholders, while not enough for the sustainability of the Company’s operations in the following year. That is unless there is an injection of working capital from shareholders, bank loans or delayed payments of dividends to the government. More detailed information about the Company’s financial performance can be seen in the PT PLN 2011 Annual Report.

Page 138: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

136

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Sebagai sebuah perusahaan yang sahamnya seluruhnya

dimiliki pemerintah maka setiap tahun perseroan

memberikan berbagai jenis kontribusi kepada negara,

yakni dalam bentuk pajak, dividen, retribusi, iuran tetap

dan bea masuk.

Total pajak yang dibayarkan kepada negara pada tahun

2011 adalah sebesar rp679 miliar atau turun 51.7% dari

pajak tahun 2010 yang besarnya rp1,3 triliun. Sedangkan

komponen dividen yang dibayarkan kepada negara dengan

jumlah yang ditetapkan dalam rUpS sebesar rp3,5 triliun

untuk tahun buku 2011.

Total kontribusi yang dibayarkan kepada negara

pada periode laporan adalah sebesar rp4,179 triliun

atau turun 11% dari kontribusi tahun sebelumnya

sebesar rp5,3 triliun.

cONTRIBUTION TO ThE NATIONKONTRIBUSI PADA NEGARA

As a Company whose shares are all owned by the Government, every year the Company provides several kinds of contribution to the state, namely in the form of taxes, dividends, fees, fixed fees and import duties.

The total amount of tax paid to the state in 2011 was Rp679 billion, a 51.7 percent decrease from Rp1.3 trillion paid in 2010. At the same time, dividend payouts to the state of a value set by RUPS amounted to Rp3.5 trillion for the 2011 fiscal year.

The total contributions paid to the state in the reported period was Rp4.179 trillion, which was an 11 percent decrease from Rp5.3 trillion in 2010.

Page 139: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

137

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

gOVERNMENT ELEcTRIcITY SUBSIdYSUBSIDI LISTRIK PEMERINTAH

Sesuai dengan awal pendiriannya sebagai perusahaan

negara dengan tugas khusus memberikan jasa

penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum (public

service obligation/PSO), dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya pLn menerima bantuan finansial dalam

bentuk subsidi selisih tarif penjualan. Subsidi listrik

dihitung dari selisih negatif antara harga jual tenaga

listrik rata-rata (rp/kWh) dari masing-masing golongan

tarif; dikurangi Biaya pokok penyediaan (Bpp) tenaga listrik

(rp/kWh) pada tegangan di masing-masing golongan tarif;

dikalikan volume penjualan (kWh) untuk setiap golongan

tarif. Bpp tenaga listrik dihitung berdasarkan formula,

termasuk tingkat susut jaringan transmisi dan distribusi,

yang ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral c.q. Direktorat Jenderal Kelistrikan. (EC 4)

pemerintah republik Indonesia memberikan subsidi

listrik kepada pelanggan melalui perseroan. Tata cara

penghitungan dan pembayaran subsidi listrik Tahun

anggaran 2011 menggunakan peraturan Menteri Keuangan

republik Indonesia (pMK) no. 111/pMK.02/2007 tanggal

14 September 2007 yang diperbaharui dengan peraturan

no.162/pMK.02/2007 tanggal 17 Desember 2007.

Besarnya subsidi listrik dalam satu tahun anggaran

secara final ditetapkan berdasarkan hasil audit atas

ketaatan penggunaan subsidi listrik yang dilakukan oleh

auditor yang ditunjuk Menteri Keuangan c.q. Direktorat

Jenderal anggaran.

pada tanggal 26 Maret 2012 dan 25 Maret 2011, perseroan

telah menerima hasil audit perhitungan subsidi listrik

tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar rp93.177

miliar dan rp58.108 miliar.

In accordance with its establishment as a state-owned company tasked specifically with providing electrical power services for the public interest (public service obligation/PSO), in running its operational activities PLN received financial assistance in the form of sales price subsidies. Electricity subsidies are calculated from the negative balance between the electricity sales prices (Rp/kWh) from each price category deduced by the Basic Cost of Supply (BPP) of electricity (Rp/kWh) on the voltage of each price category; multiplied by the sales volume (kWh) for each price category. The electricity BPP is calculated based on a formula, which includes the transmission and distributions network losses, which is set by the Ministry of Energy and Natural Resources, c.q. the Directorate General of Electricity. (EC 4)

The Indonesian Government provides electricity subsidies to customers through the Company. The procedure for the calculation and payment of electricity subsidies for the 2011 Fiscal Year uses Ministry of Finance Regulation (PMK) No. 111/PMK.02/2007 dated September 14, 2007, which was updated with Regulation No.162/PMK.02/2007 dated December 17, 2007.

The size of the electricity subsidy in one fiscal year is finalized based on the results of an audit into electricity subsidy usage compliance, which is carried out by an auditor appointed by the Ministry of Finance, c.q. the Directorate General of Budgeting.

On March 26, 2012, and on March 25, 2011, the Company received the results of the 2011 and 2010 electricity subsidy calculation, which were respectively Rp93.177 billion and Rp58.108 billion.

Page 140: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

138

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Selain kontribusi langsung kepada pemerintah, perseroan

memberi kontribusi tak langsung, berupa penyerapan

tenaga kerja lokal di daerah operasional perseroan.

Semakin banyak tenaga kerja lokal yang terserap, maka

kegiatan perekonomian di areal seputar operasional

perseroan makin meningkat dan semakin meningkatkan

taraf hidup masyarakat sekitar. (EC 9)

Mengingat pentingnya penyerapan tenaga kerja lokal ini,

perseroan mempertimbangkan butir besaran penyerapan

tenaga kerja lokal dalam memilih mitra pemasok maupun

mitra kerja kontraktor pembangunan dan perawatan

pembangkit. Selain melalui penyerapan tenaga kerja,

perseroan berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian

daerah melalui pembayaran pajak kendaraan bermotor

atas seluruh armada kendaraan operasional yang

beroperasi di daerah, sehingga turut menyumbang pada

komponen pendapatan asli daerah (paD).

pLn memberikan kontribusi lain kepada perekonomian

nasional berupa semakin meningkatnya keandalan

pasokan listrik, sehingga kegiatan perekonomian, terutama

aktivitas produksi dapat berlangsung setiap hari, 24 jam.

Kegiatan perdagangan dan kegiatan masyarakat lain

pada dasarnya dapat dilangsungkan setiap saat dengan

dukungan penerangan yang semakin akuntabel.

PROMOTINg REgIONAL ANd NATIONAL EcONOMIc gROWTh

MENDORONG PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN DAERAH DAN NASIONAL

Apart from directly contributing to the Government, the Company also provides indirect contribution, in the form of absorbing the local workforce in the Company’s operational areas. The greater the local workforce is absorbed, the more economic activities in the vicinity of the Company’s operations will increase and the more the lives of the people in the area will be improved. (EC 9)

Given the importance of of absorbing the local workforce, the Company takes into account the importance of local manpower employment in choosing supply partners as well as power plant construction and maintenance contractor partners. In addition to absorbing manpower, the Company contributes to the growth of the regional economy through payment of tax on vehicles on the entire fleet of operational vehicles operating in the area, thus contributing to regional revenue (PAD).

PLN provides additional contribution to the national economy by increasing the reliability of electrical power supply, so that economic activities, especially production activities, can take place at any time supported by reliable lighting.

Page 141: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

139

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

RELATIONShIP WITh BUSINESS PARTNERSHUBUNGAN DENGAN MITRA KERJA

area operasional pLn yang meliputi seluruh wilayah

Indonesia membuat perseroan sangat menyadari

pentingnya interaksi positif dengan para pihak yang

bertindak sebagai pemasok. Interaksi positif antara

perseroan dengan para pemasok, akan berdampak

positif pula pada kinerja perusahaan, pada penciptaan

lapangan kerja dan pada akhirnya akan mampu turut

memacu pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.

oleh karena itu, bagi perseroan pemasok atau supplier

merupakan mitra-kerja yang penting.

pada tahun pelaporan, jumlah mitra kerja yang terlibat

dalam interaksi dengan operasional perseroan cukup

besar bergantung pada besaran unit bisnis masing-

masing dan kompleksitas pekerjaan. Hubungan perseroan

dengan para mitra berdasar pada azas profesionalisme,

dengan mempertimbangkan berbagai persyaratan

yang mencakup standar mutu, sistem manajemen dan

keselamatan kerja (SMK3), serta sistem manajemen

lingkungan (SML). azas profesionalisme mencakup juga

pemenuhan ketentuan harga yang bersaing, kredibilitas,

akuntabilitas, dan ketepatan atas pasokan barang maupun

jasa dari para mitra kerja. perseroan juga mensyaratkan

dipenuhinya aspek-aspek HaM dalam pelaksanaan

investasi pembangunan pembangkit, kerja sama maupun

kegiatan pemasokan oleh para mitra kerja. (Hr 1)

Untuk itu, perseroan menjalankan program evaluasi

daftar mitra kerja yang dilakukan secara berkala, baik

di dalam tahapan proses kerja maupun akhir kontrak

kerja, sebagai dasar penilaian untuk proses seleksi

selanjutnya, yang dilakukan secara transparan dan

akuntabel. Untuk menjamin kualitas dan kontinuitas

proses seleksi, perseroan saat ini telah menggunakan

kebijakan “prosedur dan Tata Cara pengadaan Barang

dan Jasa”, yang melibatkan mekanisme pengawasan oleh

Satuan pengawas Internal dan menggunakan prosedur

e-procurement untuk mendapatkan efisiensi penawaran.

perseroan juga memberikan kesempatan kepada usaha

kecil dan koperasi setempat yang memiliki kompetensi

untuk pekerjaan-pekerjaan jasa tertentu sebagai bagian

pemberdayaan ekonomi setempat.

PLN’s operational area covers all regions of Indonesia, meaning the Company is very aware of the importance of positive interaction with partners that act as suppliers. Positive interaction between the Company and its suppliers will also positively impact operational performance, job creation and will eventually be able to stimulate local as well as national economic growth. This is why the Company regards suppliers as important business partners.

In the reported year, the total number of business partners engaged in interactions with the Company’s operations is large, depending on the size of the respective business units and operational complexity. The Company’s relations with its partners is based on the principles of professionalism, taking into account various requirements that cover quality standards, occupational safety and management systems (SMK3), as well as environmental management system (SML). Principles of professionalism also span compliance with competitive price requirements, credibility, accountability and the accuracy of goods and services supplied by the business partners. (HR 1)

For that purpose, the Company regularly evaluates its list of business partners, not only during the business process stage, but also at the end of the business contract, to act as a basic assessment for the next selection process, which is carried out transparently and accountably. To ensure quality and continuity in the selection process, the Company currently uses the “Procedures and Conduct of Goods and Services” policy, which involves supervision by the Internal Supervisory Unity and incorporates the e-procurement procedure to ensure efficiency in the bidding process.

The Company also provides opportunities for small enterprises and cooperatives that have the competency to perform certain job services as part of its local economy empowerment.

Page 142: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

140

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

produk utama pLn adalah daya listrik yang dihasilkan

dari instalasi pembangkit milik sendiri maupun dari

pembangkit milik swasta (Independent Power Producer/

Ipp). perseroan mengalirkan daya listrik dari stasiun

pembangkit melalui jaringan kabel transmisi bertegangan

tinggi ke gardu induk, selanjutnya melalui kabel transmisi

tegangan menengah dialirkan ke area-area sekitar

pemukiman, untuk selanjutnya melalui jaringan distribusi

bertegangan rendah dialirkan ke konsumen industri dan

konsumen rumah tangga.

pada setiap tahap penurunan tegangan yang

dilakukan di gardu-gardu distribusi, hingga akhirnya

di instalasi pengguna, pLn memasang peralatan

pengaman dan pengatur tegangan untuk kawasan

tertentu yang membutuhkannya.

Sedang untuk konsumen rumah tangga pLn memasang

instalasi luar lengkap dengan pengatur pembatas daya,

tegangan standar yang ditentukan dan pengukur pemakaian

daya. pada setiap periode pLn melakukan kalibrasi ulang

(terra) atas akurasi peralatan pengukur pemakaian

daya untuk menjamin akurasi pencatatan. pemasangan

seluruh instrumen pengaman di instalasi akhir di tempat

konsumen juga dimaksudkan untuk menjamin keamanan

konsumen. perseroan juga mencantumkan petunjuk

besaran tegangan listrik yang dialirkan dan peralatan

yang mampu membatasi daya maksimum yang terpasang,

sesuai kontrak pemasangan listrik yang ditanda-tangani

kedua belah pihak. (pr 1, pr 3, pr 4)

Sepanjang jalur transmisi dan distribusi serta areal-

areal gardu induk, gardu distribusi dan areal trafo,

perseroan memasang peringatan agar masyarakat

luas dan konsumen berhati-hati dan menjaga jarak

aman dengan areal dimaksud. Hal ini dilakukan untuk

menjaga keamanan jaringan maupun kesehatan

konsumen dan mencegah terjadinya kecelakaan akibat

tersengat aliran listrik. (pr 1)

Sekalipun perseroan melakukan prosedur perawatan

instalasi pembangkitan, jaringan transmisi, distribusi,

perawatan trafo di gardu induk maupun gardu distribusi

untuk menjaga kualitas dan keandalan pasokan listrik,

gangguan terhadap aliran listrik sesekali tetap terjadi.

Sehingga pada periode pelaporan, perseroan tetap

menerima komplain dari konsumen menyangkut

pelanggaran atas peraturan dan etika mengenai dampak

kesehatan, keamanan dan keandalan aliran listrik. namun

demikian perseroan mampu menyelesaikan komplain

tersebut dengan baik. (pr 2)

PROdUcTS ANd SERVIcESPRODUK DAN JASA

PLN’s main product is electrical power, which is produced at power generation installations that it owns itself, or privately owned power stations (Independent Power Producer/IPP). The Company sends the electricity from power stations through a network of high voltage transmission cables to substations, and then through medium voltage transmission cables to settlement areas, and then through a low voltage distribution network to industrial and residential consumers.

For household consumers, PLN installs external installation devices complete with circuit breakers, standard voltage regulators and power usage meters. During every period, PLN recalibrates power consumption meters to ensure measurement accuracy.

The installation of all safety equipment at the end-stage installations at the consumer locations is also intended to ensure the safety of the consumer. The Company also includes directions for high voltage electricity and equipment able to limit the maximum power that has been installed, in accordance with electricity installation contracts which are signed by both parties. The voltage is lowered at each substation right until the end-user installations. PLN installs safety equipment and voltage regulators in areas that require them. (PR 1, PR 3, PR 4)

All along the transmission and distribution lines and in substation, distribution and transformer areas, the Company installs warnings for the general public and consumers to be careful and keep their distance in such areas. This is done to protect the network as well as the health of the consumers and prevent accidents caused by electrocution. (PR 1)

Although the company also conducts regular maintenance on power stations, transmission and distribution networks, and transformers at substations as well as distribution substations in order to maintain the quality and reliability of electricity supply, disturbances to the power transmission network still occur. As a result, during the reported period, the Company still received complaints from consumers regarding equipment and ethics violations pertaining to health, safety and reliability impacts caused by electricity. (PR 2)

Page 143: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

141

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

KAPASITAS DAN KOMPOSISI PEMBANGKITpembangkit tenaga listrik yang dimiliki perusahaan terdiri

dari pembangkit dengan menggunakan tenaga air, diesel,

gas, gas uap, panas bumi dan uap dengan komposisi

terbesar adalah pembangkit menggunakan tenaga uap

yang mencapai 41% dari total kapasitas. Dari seluruh

kapasitas pembangkit yang ada, tidak seluruh pembangkit

mampu menghasilkan daya hingga 100%. Tergantung

perawatan dan kondisi kebutuhan listrik, umumnya

instalasi pembangkit beroperasi pada 85% kapasitas

terpasang. (EU 1, EU 2)

Data perkembangan rinci dari sarana penyediaan tenaga

listrik selama periode 5 tahun terakhir dapat dilihat pada

tabel di bawah ini. (EU 1, EU 30)

PEMBANGKIT poWeR pLANTS 2007 2008 2009 2010 2011

pLTa Hydro Power Plant 3.501 3.504 3.508 3.523 3.511

pLTD Diesel Power Plant 2.968* 3.020 2.980 3.268 2.568

pLTG Gas power plant 2.783 2.496 2.570 3.224 2.839

pLTGU Combined Cycle Power Plant 7.021 7.370 7.370 6.951 7.833

pLTp Geothermal power plant 415 415 415 439 435

pLTU Steam power plant 8.534 8.764 8.764 9.452 12.052

Total 25.222 25.571 25.607 26.895 29.268

EFISIENSI STASIUN PEMBANGKITJenis energi yang menggerakkan generator pembangkit

dapat mempengaruhi efisiensi pembangkitan.

Berdasarkan perhitungan biaya operasional, pembangkit

yang menggunakan tenaga air (pLTa) memberikan

perhitungan biaya paling rendah, diikuti oleh biaya

pembangkit tenaga gas. Sedang pembangkit listrik tenaga

diesel (pLTD) merupakan pembangkit paling boros bahan

bakar tetapi lebih fleksibel karena dapat ditempatkan di

mana saja dengan besaran daya sesuai yang dibutuhkan.

Tingkat efisiensi masing-masing jenis pembangkit dapat

dikemukakan dalam tabel berikut berdasarkan jenis

bahan bakar dan perbandingan penggunaan bahan bakar

per kWh yang dihasilkan. (EU 11)

JENIS PEMBANGKITTYpe oF GeNeRATIoN

TARA KALOReQUIVALeNT HeAT

SFC

BBM FUeL BATUBARA CoAL GAS

Kcal/KWh Ltr/KWh Kg/KWh MMBTU/KWh

pLTD Diesel Power Plant 2.534 0,2761 - 0,0140

pLTU Steam power plant 2.708 0,2800 0,4990 0,0100

pLTGU Combined Cycle Power Plant 2.210 0,2439 - 0,0080

pLTG Gas power plant 3.332 0,3677 - 0,0130

PRODUKSI TENAGA LISTRIK DAN BAURAN ENERGIproduksi tenaga listrik tahun 2011 mencapai 183.421

GWh atau mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 169.786 GWh.

Kenaikan tertinggi dari produksi tenaga listrik berasal

dari sewa pembangkit, hal ini sejalan dengan upaya untuk

mengatasi pemadaman bergilir pada daerah krisis yang

kurang pasokan daya.

cAPAcITY ANd cOMPOSITION OF gENERATINg UNITSPower plants owned by the Company consists of power plants powered by hydro energy, diesel, gas, gas steam, geothermal and steam, with steam comprising the largest composition, reaching 41 percent of the total capacity. None of the power plants are 100 percent efficient. Depending on the care and condition of power requirements, generally power generating units operate at 85 percent of their capacity. (EU 1, EU 2)

Detailed data showing the development of power supply infrastructure over the last five years is shown in the table below. (EU 1, EU 30)

gENERATINg UNIT EFFIcIENcYThe type of energy that powers the generator influences its efficiency. Based on operational cost calculations, Hydro Power Plant provide the lowest cost calculation, followed by Gas Power Plant. Whereas Diesel Power Plant are the most inefficient, but are also the most flexible because they can be placed anywhere and produce the required amount of power. The efficiency levels of the respective types of power generators can be seen in the following table based on fuel type and the ratio of fuel consumption to kWh produced. (EU 11)

ENERgY MIxTURE ANd ELEcTRIcITY PROdUcTIONElectrical power production in 2011 reached 183.421 GWh, which was an 8 percent increase, compared to 169.786 GWh produced in 2010. The highest increase in electrical energy production was derived from rented power generators, which was in line with efforts to solve power blackouts in crisis areas that do not receive enough power supply.

Page 144: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

142

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

The following table contains detailed power production data over the last five years.

electricity Production (Gwh)

In producing electrical power, PLN endeavors to optimize energy mixtures in order to optimize the reduction of fuel consumption. In 2011, fuel consumption increased 24.78 percent, from 19.90 percent previously.

Details of energy mixes over the past five years can be seen in the below table. (EU 2, EU 30)

energy mix (%)

*)Electrical power production from purchases distributed based on fuel type

POWER cAPAcITY BUILdINg PLANBased on the economic growth enhancement target for the coming years, the Government and Company’s management board have calculated that Indonesia must increase its electrical power plan capacity by 20,000 MW within the next 10 years. This calculation is based on a macroeconomic assumption, including the target to increase the nation’s electrification rate to 94.4 percent in 2020.

Based on the approach to macroeconomic targets and the fact that electricity consumption per household/capita in Indonesia is currently still considered the lowest in Asia, the Indonesian Government and the Company are now in the middle of implementing stage I of the 10,000 MW Fast Track Program, using coal as the fuel to power the plants. This step will be combined with the implementation of stage II of the 10,000 MW Fast Track Program, which will incorporate a mixture of fuels – hydro, coal, geothermal and gas. A more detailed explanation of the two programs can be seen in the 2011 PLN Annual Report. (EU 10, EU 23, EN 4)

Data rinci produksi tenaga listrik selama periode 5 tahun

terakhir terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel Produksi Tenaga Listrik (GWh)

PRODUKSI PRODUCTION 2007 2008 2009 2010 2011

produksi Sendiri Own production 107.984 113.340 115.434 123.477 128.853

pembelian Tenaga Listrik Power purchase 31.199 31.389 36.169 38.076 40.682

Sewa Genset Rental of genset 3.257 4.707 5.194 8.233 13.886

Total produksi Total production 142.440 149.437 156.797 169.786 183.421

Dalam memproduksi tenaga listrik, pLn berusaha untuk

mengoptimalkan bauran energi dengan tujuan untuk

mengurangi penggunaan BBM secara optimal. pada tahun

2011 pemakaian bahan bakar minyak meningkat dari

semula 19,90% menjadi 24,78%.

rincian bauran energi selama periode 5 tahun terakhir

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(EU 2, EU 30)

Tabel Bauran Energi (%)

SUMBER ENERGI eNeRGY ReSoURCeS 2007 2008 2009 2010 2011

Bahan Bakar Minyak oil fuel 25,5 27,7 22,06 19,90 24,78

non-Bahan Bakar Minyak Non oil fuelair Water 7,5 7,2 6,57 9,32 6,77

Batu bara Coal 29,3 27,6 27,51 27,50 42,39

panas Bumi Geothermal 2,2 2,3 2,24 2,00 5,20

Gas alam Natural Gas 13,5 14,2 18,59 18,86 20,86

Beli Purchase 22,0 20,9 23,07 22,43 *

*) produksi tenaga listrik yang berasal dari pembelian telah didistribusikan berdasarkan jenis bahan bakar

RENCANA PENAMBAHAN DAYABerdasarkan target peningkatan pertumbuhan

perekonomian dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah

dan Manajemen perseroan telah memperhitungkan bahwa

Indonesia harus menambah daya listrik dan kapasitas

pembangkit sebesar 20.000 MW selama sepuluh tahun

mendatang. asumsi makro ekonomi digunakan dalam

perhitungan tersebut, termasuk target untuk memenuhi

tingkat elektrifikasi nasional hingga 94,4% pada 2020.

Berdasarkan pendekatan sasaran makroekonomi dan

kenyataan bahwa konsumsi listrik per rumah tangga/

kapita di Indonesia yang saat ini masih tergolong paling

rendah di asia, perseroan dan pemerintah Indonesia kini

tengah melaksanakan program percepatan pembangunan

pembangkit Listrik 10.000 MW tahap I, dengan sumber

energi pembangkit berbahan bakar batu bara. Langkah

ini disusul dengan pelaksanaan program percepatan

pembangunan pembangkit Listrik 10.000 MW tahap II,

dengan sumber energi bauran, pLTa, batu bara, panas

bumi dan gas. penjelasan lebih mendetail atas kedua

program ini dapat dilihat pada Laporan Tahunan pT pLn

(persero) 2011. (EU 10, EU 23, En 4)

Page 145: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

143

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Selain dua program percepatan tersebut, perseroan

menjalin kerja sama dengan pembangkit listrik swasta

(Ipp) dengan membeli daya listrik dari stasiun pembangkit

yang mereka kelola untuk kemudian didistribusikan

melalui jaringan transmisi dan distribusi milik pLn.

pada umumnya pembangunan stasiun pembangkit baru

milik pLn baik dalam rangka percepatan pembangunan

maupun realisasi rencana pembangunan pada skema

yang wajar dilakukan di atas tanah yang telah dibebaskan.

Jika ada lokasi pembangunan yang berada di areal tanah

adat/ulayat, maka dilakukan pendekatan yang memadai

sehingga tidak menimbulkan konflik.

Sebagai contoh, pembangunan pLTa Genyem di provinsi

papua berlokasi di tanah kehutanan dan tanah adat.

proses pinjam pakai kawasan hutan telah diproses sesuai

peraturan yang berlaku sedangkan pembebasan tanah

adat telah dilakukan dengan perturan yang berlaku serta

dengan mekanisme adat. Tidak ada peristiwa pemindahan

penduduk untuk pLTa Genyem karena tidak ada penduduk

yang bermukim di tanah lokasi pembangunan pLTa

Genyem. (EU 19, EU 20)

Untuk mengantisipasi terjadinya perselisihan dengan

masyarakat pemilik tanah adat, pLn telah menyusun

program pemberdayaan masyarakat adat (community

development action plan/CDap) yang berisi program-program

pemberdayaan masyarakat sebagai wujud kepedulian

sosial pLn (Corporate Social Responsibility/CSr). program CSr

disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan pemerintah

daerah setempat dan masyarakat adat di sekitar lokasi

proyek pLTa Genyem. program CSr tersebut antara lain

pembangunan proyek air bersih dan penyambungan

listrik. Sehingga tidak ada kasus perselisihan dengan

penduduk asli menyangkut hak tanah selama periode

pelaporan. (Hr 9, EU 19)

SUSUT JARINGAN (EU 12)

Secara total, realisasi susut jaringan tahun 2011 mencapai

9,41% dengan komposisi 2,25% untuk transmisi dan 7,34%

untuk distribusi. pencapaian susut jaringan ini lebih baik

dari tahun-tahun sebelumnya, misalnya 2010 sebesar

9,7% dan 2009 sebesar 9,93%. Untuk menurunkan susut

nonteknis, upaya jangka pendek yang dilakukan perseroan

adalah melalui peningkatan kualitas pembacaan

pemakaian tenaga listrik, dengan cara :

melakukan pengawasan terhadap hasil baca meter;•

membaca pemakaian tenaga listrik pelanggan •

potensial secara remote dengan menggunakan

Automatic Meter Reading (aMr) yang dipasang pada

pelanggan tersebut;

menertibkan pemakaian tenaga listrik kepada •

pelanggan yang melakukan pencurian tenaga listrik.

Apart from these two programs, the Company will cooperate with Independent Power Producer (IPP) by buying electricity from power plant that they manage, for distribution through PLN’s transmission and distribution network.

In general, the development of power stations owned by PLN both in framework of the construction acceleration as well as the realization of construction planning, is being carried out in areas that have already been cleared. If the construction areas are in customary or traditional areas, then an appropriate approach is taken to ensure no conflict of interests arise.

As an example, the construction of the Genyem Hydro Power Plant in Papua Province was located in both a forest and traditional area. The process of leasing the land has been carried out in accordance with the prevailing regulations while the clearing of traditional land has been carried out according to the prevailing regulations and with traditional mechanisms. There has been no relocation of residents for the Genyem Hydro Power Plant because there are no residents settled at the Genyem Hydro Power Plant construction location. (EU 19, EU 20)

To anticipate disputes with traditional land owners, PLN has prepared the community development action plan (CDAP), which consists of public empowerment programs in the form of Corporate Social Responsibility (CSR). The CSR program is based on the results of a consultation with the regional government and the traditional community in the vicinity of the Genyem Hydro Power Plant project. This CSR program includes electricity connectivity and clean water development projects. As a result there have been no disputes between the local residents concerning land rights during the reported period. (HR 9, EU 19)

NETWORk LOSSES (EU 12)In total, the realized network losses in 2011 reached 9.41 percent, comprising 2.25 percent from transmission losses and 7.34 percent from distribution losses. The total losses were an improvement from previous years, for example 9.7 percent in 2010 and 9.93 percent in 2009. In order to decrease non-technical losses, the short-term efforts undertaken by the Company are in accordance with increasing electrical power consumption measuring improvements, through the following means:

Supervise meter readings;• Measure the potential power consumption of customers • remotely through Automatic Meter Reading (AMR), which are installed at the customers’ locations;

Curb power use by those who steal electricity.•

Page 146: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

144

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan listrik

perseroan melakukan tindakan tegas atas setiap

keterlambatan pembayaran maupun tindak pencurian

tenaga listrik. (EU 27)

Di samping usaha tersebut di atas, secara berkesinambungan

perseroan berupaya menurunkan susut teknis melalui:

pemasangan trafo sisipan dan penambahan jumlah •

Jaringan Tegangan rendah (JTr), agar arus penghantar

lebih kecil dan tegangan ujung menjadi lebih baik;

pembentukan organisasi di cabang dan wilayah/•

distribusi yang bertanggung jawab terhadap akurasi

pengukuran pemakaian tenaga listrik;

perolehan sertifikasi mutu ISo 9001 pada proses •

bisnis pengelolaan alat pencatat pemakaian (app)

tenaga listrik.

penertiban penggunaan Tenaga Listrik (p2TL), •

penertiban penerangan Jalan Umum (pJU) dan

penerangan reklame ilegal secara intensif;

pemeriksaan rutin pelanggan besar terhadap akurasi •

Current Transformer (CT), Potential Transformer (pT) dan

wiring (pengawatan).

Tabel Susut Jaringan

2007 2008 2009 2010 2011

Susut Transmisi Transmission Losses % 2,24 2,17 2,18 2,25 2,25

Susut Distribusi Distribution Losses % 8,84 8,29 7,93 7,64 7,34

Susut Jaringan Network Losses % 11,08 10,67 9,93 9,70 9,41

In order to improve the effectiveness of electricity use, the Company is cracking down on late payments and electricity theft. (EU 27)

In addition to the above efforts, the Company is continuously striving to reduce technical losses through the following ways:

Installation of transformers and additions to the Low • Voltage Network (JTR), so that the current is smaller and end voltage is better.Form an organization in regional and distribution offices • that are responsible for the accuracy of electrical power measurements.Obtain the ISO 9001 quality certification on electrical • power Consumption Measurement Device Management in business process.Strongly enforce Electrical Power Consumption (P2TL), • Public Street Lighting (PJU) and illegal billboard lighting.

Routine inspection of major customers’ Current • Transformers (CT), Potential Transformers (PT) and wiring.

Network Losses

Page 147: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

145

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PROdUcT MANAgEMENTMANAJEMEN PRODUK

pLn melakukan identifikasi dan inovasi produk untuk

memenuhi persyaratan kelompok pelanggan dan

segmen pasar dengan berpedoman pada surat Dirjen

LpE no 114-12/39/600.2/2002 tanggal 2 Mei 2002 tentang

Indikator Mutu pelayanan Ketenagalistrikan dan dengan

cara mendengarkan kebutuhan pelanggan atas mutu

tenaga listrik untuk keperluan masing-masing kelompok

pelanggan melalui kegiatan temu pelanggan, temu

asosiasi kelompok industri/usaha serta memperhatikan

data komplain pelanggan.

Masukan ini, dibahas, dianalisis dalam pertemuan pLn

pusat dengan unit untuk mencari solusi pemenuhan

mutu listrik, dengan melihat kemampuan instalasi

ketenagalistrikan yang ada. Metode tersebut diterapkan di

seluruh unit, dengan melakukan inovasi operasi maupun

pemasangan peralatan baru. Untuk menarik pelanggan

baru dan memperluas hubungan pelanggan yang telah

ada, pLn meningkatkan ketersediaan daya di satuan

sistem ketenagalistrikan, rehabilitasi jaringan, serta

menawarkan inovasi produk dan layanan sebagaimana

pada tabel di bawah, yang dilaksanakan di seluruh unit

pelayanan pLn.

Hasil perbaikan mutu produk ini diukur, dievaluasi kembali,

sebelum dan sesudah dikonsumsi pelanggan. Evaluasi dan

sharing layanan dilakukan pada forum niaga setiap triwulan.

pengukuran dan evaluasi meliputi tegangan pelayanan,

urutan fase, frekuensi.

NO KELOMPOK PELANGGANCUSToMeR CATeGoRY

INOVASI LAYANANSeRVICe INNoVATIoN

INOVASI PRODUKPRODUCT INNOVATION

1 rumah Tangga (r) Household prabayar Prepaid, ppoB pDKB, Genset bergerak, Trafo bergerakHotline Maintenance, Mobile Genset, Mobile Trafo

2 Bisnis (B) Business prabayar Prepaid ppoB, B to B, aMr

3 Industri (I) Industry prabayar Prepaid ppoB, B to B, aMr

4 publik (p) Public prabayar Meterisasi Prepaid Meterization, aMr

demand sIde management (EU 7)

Untuk menjaga keandalan dan kontinuitas pasokan

listrik kepada seluruh pelanggan ditengah keterbatasan

kapasitas pembangkit, terutama pada saat beban puncak,

perseroan menerapkan program Demand Side Management.

program ini dilaksanakan untuk memangkas atau

mengalihkan beban puncak dengan cara:

Mekanisme konservasi energi dengan mendorong •

masyarakat untuk melakukan penghematan energi;

Memberikan paket diskon kepada pelanggan industri •

dan bisnis skala besar yang dapat mengalihkan bebannya

dari waktu beban puncak ke waktu luar beban puncak;

PLN carries out identification and inventory of products to meet the requirements of customer groups and market segments with reference to Directorate General Letter LPE No. 114-12/39/600.2/2002 dated May 2, 2002, on Electrical Energy Service Quality Indicators and through listening to the needs of customers on electricity quality for the respective needs of customer groups in accordance with customer gatherings, industrial/business group meetings and as well as taking into account customer complaint data.

This input is discussed and analyzed in PLN’s Head Office meetings with units to find solutions to power quality fulfillment issues, by considering the capabilities of existing electrical power installations. This method is carried out in all units, through innovative operations as well as by installing new equipment. To draw new customers and strengthen relations with existing customers, PLN increases the availability of power in electrical power system units, network repairs, and offers innovative products and services, as shown in the below table, which are carried out in all of PLN’s service units.

The results of product quality improvement is monitored and reevaluated before and after they are consumed by the customer. Evaluation and service sharing is conducted during the quarterly business forum. Measurement and evaluation includes voltage, phase sequence and frequency.

dEMANd SIdE MANAgEMENT (EU 7)To maintain the reliability and continuity of electricity supply to all customers amid a limited power supply capacity, especially during times of peak load, the Company implements the Demand Side Management program. This program is carried out to reduce or alternate peak load through the following ways:

Energy conservation mechanism by encouraging the public • to save on energy;Provide discount packages for industrial customers and • large business that can alternate their electricity loads from peak load times to non-peak load times;

Page 148: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

146

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Untuk daerah-daerah yang daya mampu •

pembangkitnya masih kritis, maka permintaan

sambungan baru bagi pelanggan tarif industri dapat

diberikan dengan catatan tidak menggunakan listrik

pada waktu beban puncak (WBp);

Melakukan kampanye pengurangan beban listrik pada •

waktu beban puncak.

suppLy sIde managementDi lain pihak, untuk mengatasi masalah kekurangan daya

pembangkit yang dikelola sendiri, perseroan melakukan

upaya lain dalam menjaga kendala pasokan di waktu

beban puncak, yakni dengan menerapkan program Supply

Side Management (SSM) dengan membeli kelebihan tenaga

listrik yang dibangkitkan dari beberapa pembangkit swasta

untuk memenuhi kekurangan pasokan tenaga listrik dari

pembangkit milik pT pLn (persero).

For areas whose power generation capacity is critical, • new industry rate connection requests can be accepted provided the industry does not use power at peak load times.

Run a campaign to reduce power load during peak load • times.

SUPPLY SIdE MANAgEMENTOn the other hand, to overcome power shortages at power plants owned by PLN, the Company conducts other efforts to manage power supply during peak load times, including implementing the Supply Side Management (SSM) program to purchase excess electricity generated by private power plants to offset electricity supply shortages at PLN owned power stations.

PLN selalu memastikan mutu layanan agar memenuhi standar kesehatan, keselamatan & keamanan.

PLN always ensure a quality service to meet health, safety and security standards.

Page 149: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

147

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

QUALITY cONTROLPENGENDALIAN MUTU

pLn selalu memastikan mutu layanan agar memenuhi

standar kesehatan, keselamatan & keamanan baik untuk

pelanggan maupun tempat kerja melalui penerapan

sistem LK2 dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai

Kpts Direksi no.090.K/DIr/2005 tentang pedoman

Keselamatan Instalasi, no.091.K/DIr/2005 tentang

pedoman Keselamatan Umum dan no.092.K/DIr/2005

tentang pedoman Keselamatan Kerja yang merupakan

penjabaran dari Undang-undang no. 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja.

Dalam mengimplementasikan ketentuan tersebut pLn

menggunakan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga

Kerja no.pEr.05/MEn/1996. Monitoring dan evaluasi

implementasinya dilaksanakan setiap semester melalui

sistem penilaian tingkat kinerja (Kpts Dir no.031.K/

DIr/2010 dan Kpts Dir no.032.K/DIr/2010) dengan

mengacu pada faktor-faktor sebagaimana digambarkan

pada tabel di bawah.

FAKTORFACToR

INDIKATORINDICATOR

UKURANSIZe

TARGET/SASARANTARGET/OBJECTIVES

KesehatanHealth

Studi & penyusunan Dokumen Lingkungan (aMDaL dan atau UKLUpL dan atau DppL).environmental Document Preparation & Studies (AMDAL and/or UKL-UPL and/or DPPL).

UpL, UKL

Tepat waktu atau lebih cepat.On time or even faster.

KesehatanHealth

pelaksanaan pengelolaan lingkungan.Environmental Management Execution.

Kegiatan pengelolaan dilaksanakan sesuai dengan rKL/UKL.Management activities carried out in accordance with RKL / UKL.

KesehatanHealth

pelaksanaan pemantauan lingkungan.Environmental Monitoring Execution.

Baku mutu limbah cair terpenuhi.•Fulfillment of Liquid Effluent Quality Standard.Baku mutu udara terpenuhi.•Fulfillment of Air Quality StandardTidak ada keluhan dari masyarakat.•No complaint from the communities.Dibuat neraca limbah B3.•Hazardous waste balance is to be prepared.

KesehatanHealth

review/revisi/peninjauan kembali dokumen lingkungan (aMDaL atau rKL-rpL atau UKL-UpL atau DppL).Review/Revision/Re-evaluation on the Environmental Documents ((AMDAL and/or UKL-UPL and/or DPPL).

Tepat waktu atau lebih cepat.

On time or even faster.

PLN always ensure a quality service to meet health, safety and security standards, not only for customers but all places of work, through the application of the LK2 system and environmental management in accordance with Board of Directors decisions No.090.K/DIR/2005 on Installation Safety Guidelines, No.091.K/DIR/2005 on General Safety Guidelines and No.092.K/DIR/2005 on Occupational Safety Guidelines which are an elaboration of Law No. 1 1970 on Occupational Safety.

In implementing these provisions, PLN applies the Occupational Environment, Safety and Health Management System in accordance with Ministry of Manpower Regulation No. PER.05/MEN/1996. The implementation of monitoring and evaluation is carried out every half a year through the performance level rating system (Kpts Dir No.031.K/DIR/2010 and Kpts Dir No.032.K/DIR/2010)by referring to the factors shown in the below table.

Page 150: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

148

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

FAKTORFACToR

INDIKATORINDICATOR

UKURANSIZe

TARGET/SASARANTARGET/OBJECTIVES

KeselamatanSafety

Kecelakaan kerja & penyakit akibat kerja (paK).

Work Accident or Ailments due to Work.Jumlah

kecelakaanFrequency of

Accident

0 (zero accident)

KeselamatanSafety

Kecelakaan masyarakat umum karena kelalaian pLn.Public Community Accident due to PLN Negligence.

0 (zero accident)

KeselamatanSafety

Kebakaran instalasi/bangunan dan gangguan/kerusakan instalasi.Burning of installation/building and disruption/damage of installation.

Kali

Times0

KeamananSecurity

penerapan standar SnI, SpLn dan standar lainnya pada setiap kegiatan ketenagalistrikan.Implementation of SNI, SPLN standards and other standards on each electricity event.

% 100

KeamananSecurity

Sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan.Electricity Technical Manpower Competence Certification.

% 100

KeamananSecurity

Sertifikasi laik operasi bagi instalasi.Operational Feasibility Certification for Installation.

% 100

KeamananSecurity

Sertifikasi system manajemen K3 (SMK3).EHS Management System Certification. % 100

Page 151: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

149

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

JUMLAH PELANGGAN, KOMPOSISI DAN DAYA TERSAMBUNGJumlah pelanggan pada tahun 2011 mencapai 45.895 ribu

pelanggan, naik 8,15% dibandingkan tahun 2010 setelah

keberhasilan program Gerakan Sehari Sejuta Sambungan

(GraSSS). Hasil upaya perseroan menghapus daftar tunggu

akhirnya dapat menambah pelanggan baru sebanyak 3,4

juta pelanggan.

Tabel Pertumbuhan Pelanggan

2007 2008 2009 2010 2011Jumlah pelanggan Customers numbers (ribu plg) 37.334 38.844 40.117 42.435 45.895

pertumbuhan Growth (%) 4,43 4,05 3,28 5,78 8,15

Tabel Jumlah Pelanggan (Ribu Pelanggan) (EU3 )

URAIAN DESCRIPTION 2007 2008 2009 2010 2011

rumah Tangga Household 34.684 36.025 37.099 39.324 42.578

Usaha Bisnis Business 1.611 1.716 1.802 1.912 2.049

Industri Industry 47 48 48 49 50

Umum Public 992 1.055 1.168 1.150 1.218

Jumlah Total 37.334 38.844 40.117 42.435 45.895

Sedangkan daya tersambung pada tahun 2011 mengalami

kenaikan sebesar 7.750 MVa dari tahun sebelumnya,

sehingga menjadi total 75.189 MVa. peningkatan daya

tersambung ini sangat berkaitan erat dengan penambahan

pelanggan. Semakin banyak calon pelanggan yang dapat

dilayani penyambungannya, maka semakin tinggi pula

jumlah daya tersambungnya.

Tabel Daya Tersambung (MVA)

2007 2008 2009 2010 2011

Daya Tersambung Connected Power MVa 56.549 60.086 62.894 67.439 75.189

pertumbuhan Growth (%) 6,06 6,25 4,67 7,23 11,49

Tabel Daya Tersambung Menurut Kelompok Pelanggan (MVA)

URAIAN DESCRIPTION 2007 2008 2009 2010 2011

rumah Tangga Household 27.777 29.335 30.700 33.202 37.183

Usaha Bisnis Business 10.939 11.942 12.710 13.772 15.236

Industri Industry 13.881 14.531 14.790 15.566 17.478

Umum Public 3.952 4.278 4.694 4.899 5.292

Jumlah Total 56.549 60.086 62.894 67.439 75.189

Dengan pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 8,15%

dan peningkatan daya tersambung sebesar 11,5% maka

pada akhir tahun 2011 tingkat elektrifikasi telah mencapai

74,28% dari tahun sebelumnya sebesar 66,51%. artinya

masih ada lebih dari seperempat daerah atau masyarakat

Indonesia yang belum menikmati aliran listrik. (EU 26)

SERVIcES TO cUSTOMERSLAYANAN KEPADA PELANGGAN

NUMBER ANd cOMPOSITION OF cONNEcTEd cUSTOMERSThe number of customers in 2011 reached 45,895,000, up 8.15 percent from 2010 following the success of the One Million Connections a Day Movement (GRASSS). The result of the Company’s efforts to clear the waiting list ended with the addition of 3.4 million new customers.

Customer Growth Table

Meanwhile, the total connected power increased in 2011 by 7,750 MVA from the previous year to reach a total of 75,189 MVA. This increase in connected power is greatly related to the increase in customers. The greater the number of customers that can be connected, the greater the total connected power will be.

Connected Power (mVa) Table

With an 8.15 percent growth in the total number of customers, and an 11.5 percent increased in total connected power, by the end of 2011 the electrification rate had reached 74.28 percent, up from 66.51 percent in the previous year. That means that more than a quarter of all regions, or a quarter of the population do not yet enjoy electricity. (EU 26) The Company seeks to expand

Number of customers Table (Thousand Subscribers) (eU3)

Power Connections Based on Customer Groups (mVa) Table

Page 152: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

150

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

perseroan berupaya melakukan ekspansi penambahan

jumlah pembangkit dan jaringan transmisi dan distribusi

untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

PUSAT PENGADUANpLn mengelola keluhan pelanggan melalui “call centre 123”,

website www.pln.co.id, atau melalui loket dinas gangguan

dan loket pengaduan. Setiap keluhan pelanggan tersebut

dimonitor penyelesaiannya secara harian, mingguan, dan

bulanan oleh supervisor, asisten manajer dan manajer

unit pelaksana. (pr 4, pr 8)

Untuk menjamin terselesaikannya keluhan secara tuntas,

maka penanganan keluhan pelanggan dicatat pada jurnal

(logbook) pelayanan. Seluruh data keluhan pelanggan

tercatat dalam database yang sudah terkomputerisasi.

penyelesaian keluhan pelanggan dimasukkan ke dalam

target kinerja unit.

Untuk memastikan keluhan pelanggan ditangani dengan

tepat dan efektif, pLn menetapkan standar waktu pelayanan

per jenis gangguan pada unit pelaksana, yaitu: (pr 6)

• Kedatanganpetugas:30menit.

• Gangguantrafo:4jam.

• GangguanJTR:1,5jam

• GangguanSR:30menit.

Setiap tahun dilakukan lomba pelayanan gangguan

unit yang diselenggarakan oleh pLn pusat. Manajemen

keluhan pelanggan dilaksanakan untuk mengembalikan

kepercayaan pelanggan dan meningkatkan keterikatan

pelanggan dengan cara memperbaiki standar

pelayanan, dan menjelaskan penyebab gangguan

kepada pelanggan dan permintaan maaf kepada

pelanggan atas terjadinya gangguan.

and increase the number of power plants and the transmission and distribution network to reach all of Indonesia’s regions.

cOMPLAINTS cENTERPLN manages all complaints through the “123 call center” and www.pln.co.id, or through official disruption service counters and complaint counters. Every customer complaint settlement is monitored on a daily, weekly and monthly basis by the supervisor, assistant manager and implementation unit manager. (PR 4, PR 8)

To ensure all complaints are completely resolved, the handling of customer complaints is recorded in a customer logbook. All customer complaint data recorded in the database is inputted into a computer. Settlement of customer complaints is inputted into the unit’s performance targets.

To ensure customer complaints are handled completely and effectively, PLN sets standard service times standards for each complaint by the unit handling the complaint, as follows: (PR 6)

Officer arrival: 30 minutes.• Transmission disruption: 4 hours.• JTR disruption: 1.5 hours.• SR disruption: 30 minutes.•

Every year a customer complaint unit competition is held by PLN’s Head Office. The management of customer complaints is undertaken to rebuild customer trust and improve customer engagement by improving service standards, and explaining the causes of disturbances to customers and apologizing to customers for disruptions.

Page 153: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

151

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

adanya kebijakan sesuai Kep. Dirjen LpE no.16-

12/43/600.3/2003, bahwa apabila standar pelayanan

terlampaui dari yang dijanjikan maka akan diberikan

kompensasi sebesar 10% Biaya Beban. Kompensasi

ini dilaksanakan di seluruh unit pelaksana pelayanan

pelanggan. Kumpulan dan analisis keluhan pelanggan

digunakan untuk perbaikan organisasi dan pengembangan

instalasi ketenagalistrikan dan dijadikan masukan dalam

penyusunan rencana Jangka panjang dan rencana Kerja

dan anggaran perusahaan Tahunan.

perseroan senantiasa menghormati privasi pelanggan,

dalam menyampaikan keluhannya, sehingga selama

periode pelaporan tidak ada denda terkait pelanggaran

atas privasi pelanggan. (pr 9)

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN Survei kepuasan pelanggan dilakukan setiap tahun.

Tujuan pelaksanaan survei adalah untuk mengetahui

tingkat kualitas pelayanan pelanggan dipandang dari

perspektif pelanggan, dan sekaligus memberikan

penilaian terhadap kemampuan unit operasional dalam

memelihara kualitas pelayanan yang diberikan kepada

pelanggan dari hari ke hari. (pr 5)

Hasil yang ditampilkan berdasarkan survei yang dilakukan

terhadap pelanggan listrik yang dilayani oleh 5 pLn

Distribusi dan 16 pLn Wilayah. Survei dikelompokkan atas

6 produk pelayanan, antara lain:

1. Frekuensi Gangguan.

2. Lama pemadaman.

3. respon pengaduan.

4. Transparansi biaya.

5. Layanan pasang Baru/perubahan Daya/penyambungan

Sementara.

6. Layanan Informasi, Sikap petugas dan Kemudahan

pembayaran.

rentang Skala Kepuasan adalah:

16,66%-33,32% Sangat tidak puas Very Unsatisfied50,00%-66,66% Kurang puas Less Satisfied83,33%-100% puas Satisfied

Hasil survei tahun 2011 adalah sebagai berikut: (pr 5)

Tinggi rendahnya Kepuasan pelanggan (Kp) dipengaruhi

oleh nilai mutu layanan dan nilai harapan pelanggan

pLn. pada Survei ini Kp tertinggi dimiliki oleh wilayah Bali

dengan nilai 89,59% (puas) dan terendah wilayah Bangka

Belitung dengan nilai 70,79% (cukup puas).

Indeks Kepuasan pelanggan (IKp) yang tinggi tidak selalu

menggambarkan keberhasilan wilayah dalam melayani

pelanggan, demikian pula IKp yang rendah tidak selalu

menggambarkan kegagalan pelayanan pada wilayah yang

bersangkutan. Faktor di luar kendali internal wilayah yang

dapat mempengaruhi tinggi rendahnya IKp adalah faktor

harapan pelanggan.

The Company implements policies in accordance with Board of Directors Decision LPE No.16-12/43/600.3/2003, which stipulates that if service standards exceed what is promised then they will be given compensation amounting to 10 percent of the Cost Expense. Compensation is carried out at all customer service units. Collection and analysis of customer complaints is used to improve the organization and development of electrical power installations and as input for the preparation of the Long Term Plan, Occupational Plan and Annual Corporate Budget.

The Company always respects the privacy of its customers, in addressing complaints, with the result that in the reported period, no fees were incurred owing to customer privacy violations. (PR 9)

cUSTOMER SURVEY SATISFAcTIONA customer satisfaction survey is carried out every year. The goal of the survey is to determine the level of customer service quality as seen from the perspective of the customers, and at the same time give a rating to the abilities of operational units in maintaining customer quality provided to customers from day to day. (PR 5)

The results shown are based on a survey conducted on electricity customers served by five PLN Distribution Units and 16 PLN Regional Units. The survey is categorized into six service criteria, including:

Frequency of disturbances.1. Duration of power outages.2. Complaint response.3. Price transparency.4. New Connection/Power Alteration/Temporary Connection 5. services.Ease of payment, officer attitude and information 6. services.

Range of Satisfaction:

The results of the 2011 survey are as follows: (PR 5)

The highs and lows of Customer Satisfaction (KP) are influenced by the PLN customers’ expectations of service, quality and value. In the Survey, the highest KP rating belonged to the Bali region with 89.59 percent (satisfaction) and lowest was the Bangka Belitung region with 70.79 percent (reasonably satisfied).

A high Customer Satisfaction Rating (IKP) does not always perfectly depict a region’s success in serving its customers, just as a low IKP does not always perfectly depict a region’s failure in providing services in its respective area. Factors beyond the control of the region that can trigger high and low IKPs play a role in determining customer expectations.

Page 154: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

152

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Indeks Kepuasan pelanggan adalah jumlah total dari skor

layanan dikurangi skor harapan, yang dikalikan dengan

bobot berupa skor kepentingan, yang kemudian dibagi oleh

jumlah total skor kepentingan. apabila hasilnya nol atau

positif artinya responden telah puas atas layanan yang

diberikan. Hal ini dikarenakan layanan yang diberikan

telah sama bahkan melebihi harapan yang diinginkan.

pada kajian ini IKp tertinggi dimiliki oleh Wilayah Maluku

(-0,6195), sementara rata-rata mutu layanan yang diberikan

rendah (3,914). Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya rata-

rata harapan pelanggan (4,505). Sebaliknya dapat dilihat

pada IKp wilayah Kalimantan Timur yang tergolong

rendah (-1,2756) padahal tingkat mutu layanan rata-rata

cukup tinggi (4,054), rendahnya IKp Kalimantan Timur

ternyata dipengaruhi oleh tingginya rata-rata harapan

(5,332) pelanggan di daerah itu.

Indeks kepuasan pelanggan secara keseluruhan di

Indonesia berada pada kategori kurang puas dengan nilai

(-0,9929). Sementara untuk IKp responden rumah tangga

dan IKp non responden rumah tangga juga berada dalam

kategori kurang puas dengan nilai (-1,0343) dan (-0,9979).

permasalahan yang dihadapi pT pLn (persero) dalam

meningkatkan kepuasan pelanggannya adalah aspek-

aspek yang berada pada Kuadran I, yakni kuadran dengan

kinerja rendah sedangkan tingkat kepentingan di mata

pelanggan tinggi. prioritas utama yang harus dibenahi

adalah lama gangguan dan frekuensi gangguan.

Fakta ini menunjukkan masih lemahnya pengelolaan

pT pLn terutama dalam penyediaan pasokan/suplai tenaga

listrik untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan,

sehingga durasi yang panjang dan frekuensi pemadaman

sering terjadi antara lain kebijakan pemadaman bergilir

yang dilakukan. Bagi sistem yang telah terpenuhi

pasokannya maka perawatan sistem perlu dilakukan untuk

meminimalkan terjadinya pemadaman karena gangguan.

Kepuasan pelanggan (Kp) dan Indeks Kepuasan pelanggan

(IKp) dipengaruhi oleh faktor di luar kendali wilayah,

yaitu harapan pelanggan pada wilayah tersebut. Tinggi

rendahnya harapan dipengaruhi oleh berbagai hal antara

lain pendidikan, akses terhadap pengetahuan baru,

kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan-kebutuhan

tersier yang memerlukan fasilitas listrik dan masih banyak

lagi. oleh karena itu rekomendasi bagi wilayah yang ingin

meningkatkan kepuasan pelanggan adalah dengan selalu

fokus pada perkembangan masyarakat di wilayahnya.

Kemampuan memahami kebutuhan masyarakat serta

kemampuan memaksimalkan layanan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat merupakan kunci keberhasilan

dalam mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.

The Customer Satisfaction Index is the total service score minus customer expectations, which is multiplied by the weighted importance score, and then divided by the total importance score. If the score is zero or positive, this means the customers were satisfied with the provided services. This is because the services provided have met or exceeded customer expectations.

In this study, the highest IKP went to Maluku (-0,6195), while the average service quality of service provided was low (3.914). This is influenced by the low average customer expectation (4.505). Reversely, it can be seen that the IKP of East Kalimantan was low (-1,2756), while the average level of service quality was quite high (4.054). East Kalimantan’s low IKP was influenced by the high customer expectations level (5.332) in the area.

The overall customer satisfaction index in Indonesia fell into the “not satisfied” category (-0.9929). While household IKP respondents, and household IKP non-respondents were also in the not satisfied category (-1,0343) and (-0,9979).

Problems faced by PLN in improving customer satisfaction are aspects in Quadrant 1, which is the quadrant with the lowest performance while the level of importance in the eyes of the customer is high. The main problems that must be addressed are the duration of disruption and the frequency of disruption.

These factors shows that there are still weaknesses in PLN’s management, especially in providing electricity supply to meet customer needs, resulting in long and frequent power outages and policies such as rolling blackouts. For systems whose supply has been filled, maintenance systems need to be carried out to minimize power outages due to interferences.

Customer Satisfaction and the Customer Satisfaction Index is influenced by factors beyond a region’s control, namely customer expectations in that region. High and low expectations are influenced by various things, including education, access to new information, public welfare and tertiary needs that require electricity facilities and many other things. Therefore, the recommendation for regions that wish to improve customer satisfaction is to always focus on community development in the area. The ability to understand the needs of the public is key to succeeding in achieving a high customer satisfaction level.

Page 155: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

153

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Tabel Ringkasan IKP

NO WILAYAH ReGIoN IKP

1 Wilayah Maluku Maluku Region -0.6195

2 Distribusi Bali Distribution of Bali -0.6405

3 Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah South and Central Kalimantan Region -0.6898

4 Distribusi Jawa Tengah Distribution of Central Java -0.7507

5 Distribusi Jawa Timur Distribution of East Java -0.7607

6 Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region -0.8416

7 Distribusi Jawa Barat Distribution of West Java -0.8758

8 Distribusi Jakarta raya & Tangerang Distribution of Greater Jakarta & Tangerang -0.8789

9 Wilayah nTB West Nusa Tenggara Region -0.9248

10 Wilayah Lampung Lampung Region -1.0341

11 Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo North and Central Sulawesi and Gorontalo Region -1.0514

12 Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region -1.0574

13 Wilayah nusa Tenggara Timur east Nusa Tenggara Region -1.1128

14 Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat South, South East and West of Sulawesi Region -1.1511

15 Wilayah aceh Aceh Region -1.1568

16 Wilayah riau dan Kepulauan riau Riau and Riau Island Region -1.1942

17 Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region -1.2009

18 Wilayah Kalimantan Timur east Kalimantan Region -1.2756

19 Wilayah papua papua Region -1.3756

20 Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region -1.5194

21 Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region -1.6151

Tabel Ringkasan KtP dan Kepuasan Pelanggan

NO. PLN WILAYAH & DISTRIBUSI PLN DISTRIBUTION KtP KP

1 Wilayah Kalimantan Barat West Kalimantan Region 2.43% 82.17%

2 Distribusi Jawa Tengah dan DIY Distribution of Central Java and DI Jogjakarta 5.92% 87.77%

3 Distribusi Jawa Timur Distribution of East Java 5.93% 85.89%

4 Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region 6.11% 85.45%

5 Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah South and Central Kalimantan Region 8.13% 88.48%

6 Distribusi Bali Distribution of Bali 9.88% 89.59%

7 Distribusi Jakarta raya & Tangerang Distribution of Greater Jakarta & Tangerang 10.32% 88.36%

8Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat

South, South East and West of Sulawesi Region11.12% 80.38%

9Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo

North and Central Sulawesi and Gorontalo Region12.48% 81.05%

10 Wilayah Maluku Maluku Region 13.90% 88.07%

11 Wilayah Lampung Lampung Region 14.01% 80.43%

12 Distribusi Jawa Barat dan Banten Distribution of West Java and Banten 14.13% 83.79%

13 Wilayah nusa Tenggara Barat West Nusa Tenggara Region 14.63% 83.15%

IkP Summary Table

ktP and Customer satisfaction summary Table

Page 156: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

154

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

NO. PLN WILAYAH & DISTRIBUSI PLN DISTRIBUTION KtP KP

14 Wilayah papua papua Region 14.86% 74.73%

15 Wilayah riau dan Kepulauan riau Riau and Riau Island Region 14.97% 78.14%

16 Wilayah aceh Aceh Region 16.34% 81.29%

17Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu

South Sumatera, Jambi and Bengkulu Region16.84% 83.93%

18 Wilayah Kalimantan Timur east Kalimantan Region 17.05% 77.20%

19 Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region 17.97% 72.83%

20 Wilayah nusa Tenggara Timur east Nusa Tenggara Region 22.51% 82.44%

21 Wilayah Bangka dan Belitung Bangka and Belitung Region 36.97% 70.79%

Tindak lanjut perbaikan yang memerlukan biaya dan

waktu perbaikan berjangka panjang, dimasukkan dalam

rencana Jangka panjang (rJp), sedangkan untuk yang

berjangka pendek dimasukkan dalam rencana Kerja dan

anggaran perusahaan (rKap). penggunaan sumber daya

untuk perbaikan yang dialokasikan dalam rKap maupun

rJp tersebut diukur dengan perbaikan target kinerja

produk atau layanan.

Hasil pengukuran kepuasan dan keterikatan pelanggan

ini juga disampaikan kepada pihak internal terkait yang

selanjutnya akan dicantumkan sebagai target perbaikan

kinerja dan dituangkan pada dokumen Service Level

Agreement (SLa) yang disepakati dalam kontrak alih

daya (outsourcing).

Follow-up improvements that require substantial cost and a long repair time are included in the Long Term Plan (RJP), whereas short-term improvements are included in the Company Budget and Work Plan (RKAP). The use of power resources for repairs that are allocated within the RJP and RKAP are measured against service and product performance improvement targets.

The result of customer satisfaction and engagement measurements are also forwarded to relevant internal parties to be later recorded as performance improvement targets and put into Service Level Agreement (SLA) documents, which are agreed to in outsourcing contracts.

Page 157: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

155

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

TINGKAT LAYANAN – MUTU DAN KEANDALANperusahaan melaksanakan program peningkatan mutu

layanan kepada konsumen secara bertahap sesuai

dengan kemampuan pendanaan, melalui kegiatan-

kegiatan berikut:

Mengembangkan komunikasi mutu layanan kepada •

publik secara transparan.

Melakukan klasifikasi tingkat mutu layanan secara •

nasional.

Menjadikan tingkat mutu layanan sebagai dasar •

penyusunan kegiatan investasi.

Tingkat keandalan mutu layanan diukur melalui jumlah

frekuensi pemadaman yang dialami pelanggan selama

setahun yang dinyatakan dalam System Average Interruption

Frequency Index (SaIFI), dan berapa lama waktu pemadaman

yang dialami pelanggan yang dinyatakan dalam System

Average Interruption Duration Index (SaIDI). (EU 28, EU 29)

program jangka pendek yang telah dilakukan perusahaan

untuk meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan

adalah: (EU 6)

Menunda jadwal pemeliharaan pembangkit;•

Melakukan sewa genset;•

Memanfaatkan kelebihan daya listrik (• excess power)

dari perusahaan yang memiliki pembangkit sendiri;

Melakukan relokasi mesin pembangkit dari daerah •

yang tidak mengalami kekurangan pasokan daya ke

daerah yang mengalami kekurangan pasokan daya;

Menurunkan beban puncak dengan melaksanakan •

program demand side management.

Dalam jangka panjang untuk meningkatkan mutu dan

keandalan pasokan listrik, perseroan tengah berusaha

mempercepat penyelesaian proyek pembangunan

pusat pembangkit tenaga listrik 10.000 MW tahap I

yang akan diikuti tahap II serta penyelesaian jaringan

transmisi distribusi.

Capaian angka SaIDI tahun 2011 sebesar 4,71 jam/

pelanggan/tahun, menurun secara signifikan dari angka

SaIDI tahun 2010 sebesar 6,96jam/pelanggan/tahun. Begitu

pula dengan pencapaian angka SaIFI tahun 2011 sebesar

4,9 kali/pelanggan, lebih baik dari tahun sebelumnya

sebesar 6,82 kali/pelanggan. Ukuran keandalan mutu

selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Tabel SAIDI / SAIFI (EU 28, EU 29)

2007 2008 2009 2010 2011SaIDI menit/pelanggan 28,90 80,90 16,70 6,96 4,71SaIFI kali/pelanggan 12,77 13,33 10,78 6,82 4,90

SERVIcE QUALITY ANd RELIABILITY RATINgThe company carries out customer service quality improvement programs in stages according to financial capacity, through the following activities:

Develop transparent and quality customer communication • services.Carry out classification of service quality levels • nationwide.Make quality of service the basis for the preparation of • investment activities.

The level of service quality reliability is measured by the frequency of power outages experienced by customers during the year as stated in the System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), and the duration of the power outage experienced by customers as stated in the System Average Interruption Duration Index (SAIDI). (EU 28, EU 29)

The short-term programs carried out by the Company to improve the quality of services to the customer’s area: (EU 6)

Postpone power station maintenance;• Rent portable generators;• Utilize excess power from companies that own their own • power generators;Relocate power generator engines from areas that are not • experiencing power supply shortages to areas that are experiencing power supply shortages;Decrease peak loads by implementing the demand side • management program.

To improve the quality and reliability of power supply in the long term, the Company is currently accelerating the completion of stage I of the 10,000 MW electrical power generator station development project, with stage II to follow, and the completion of the transmission and distribution network.

The SAIDI achievement rate in 2011 was 4.71 hours/customer/year, a significant decrease from the SAIDI rate in 2010 of 6.96 hours/customer/year. Similarly, the SAIFI achievement rate in 2011 was 4.9 times/customer, better than the previous year’s 6.82 times/customer. The measurement of reliability levels over the last five years is as follows:

Page 158: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

156

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

Usaha-usaha terkait kegiatan pemasaran yang dilakukan

pada tahun 2011 antara lain meneruskan promosi listrik

prabayar ke seluruh wilayah kerja pLn. Implementasi

listrik prabayar telah menjangkau 3.645.142 pelanggan

di seluruh Indonesia. Secara rinci di wilayah Jawa Bali

implementasi listrik prabayar telah menjangkau 2.854.321

pelanggan, di Indonesia Barat sebanyak 293.858 pelanggan,

dan di Indonesia Timur sebanyak 496.963 pelanggan.

program penuntasan daftar tunggu dilakukan dengan

berbagai cara, antara lain melaksanakan gerakan sejuta

sambungan dalam sehari bagian ke dua (GraSSS 2) pada

tahun 2011. Dalam rangka memberikan kemudahan pada

pelanggan, pLn juga melaksanakan program Tambah Daya

Gratis dari 450/900 Va ke 1300/2200 Va.

MARkETINg ANd PROMOTIONPEMASARAN DAN PROMOSI

Efforts related to marketing carried out in 2011 include continuing to promote prepaid electricity in all of PLN’s operational areas. Implementation of prepaid electricity has reached 3,645,142 customers throughout Indonesia. Specifically, in the Bali and Java region, the implementation of prepaid electricity has reached 2,854,321 customers, and in western Indonesia total of 293,858 customers, and in eastern Indonesia total of 496,963 customers.

The waiting list completion program was carried out in several ways, including conducting the second stage of the one million connections a day program in 2011. As part of providing convenience for customers, PLN also carried out the Increase Free Energy program from 450/900 to 1300/2200 VA.

Page 159: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

157

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Kegiatan operasional pLn yang meliputi seluruh wilayah

Indonesia dan mayoritas dilaksanakan di luar ruang, tentu

sangat rentan terhadap perubahan iklim. Kondisi cuaca

ekstrem saat ini, baik berupa kemarau berkepanjangan

maupun musim hujan yang berkepanjangan memberikan

dampak terhadap kelancaran operasional pLn dan

berimplikasi pada peningkatan biaya operasional.

Sejalan dengan visi perusahaan yaitu Menjalankan

Kegiatan Usaha yang Berwawasan Lingkungan, pT pLn

(persero) selalu berusaha untuk memperhatikan aspek

lingkungan dalam menjalankan setiap kegiatannya.

pLn telah dan akan terus mengupayakan pengurangan

pencemaran tanah, air dan udara oleh zat-zat polutan

termasuk didalamnya adalah pengurangan emisi

Gas rumah Kaca (GrK). Upaya ini dilakukan secara

menyeluruh dalam semua kegiatan penyediaan listrik

oleh pLn baik itu instalasi pembangkit, Transmisi/Gardu

Induk dan Distribusi.

Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut di atas,

perusahaan telah menetapkan aspek lingkungan

sebagai salah satu unsur penilaian dalam kinerja unit

bisnis pLn di seluruh Indonesia. Melalui penilaian

kinerja ini, perusahaan dapat mengevaluasi pemenuhan

komitmennya dalam bidang lingkungan.

a. Instalasi pLn secara rutin melaksanakan pengelolaan

dan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen

lingkungan (aMDaL/UKL-UpL).

b. pembinaan program penilaian peringkat Kinerja

perusahaan dalam pengelolaan Lingkungan atau

dikenal dengan propEr yang dilaksanakan oleh

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

c. partisipasi pada upaya penurunan gas rumah

kaca melalui skema Clean Development Mechanism

(CDM) telah dilakukan dengan dikembangkannya

proyek CDM antara lain pLTp Kamojang IV, pLTp

Lahendong II, pLTp Lahendong III, pLTa Genyem,

pLTMH Lobong, pLTMH Mongango, pLTMH Merasap

dan pLTMG Bontang.

d. Selain melalui mekanisme CDM, pLn juga

memanfaatkan mekanisme pasar karbon sukarela

(Voluntary Carbón Mechanism/VCM) untuk mendapatkan

insentif dari hasil penjualan kredit karbon pembangkit

energi terbarukan.

fiNaNCiaL imPLiCaTioNs of CLimaTe ChaNGe (eC 2)IMPLIKASI KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM (EC 2)

All of PLN’s operational activities that cover all regions in Indonesia, and that are conducted mostly in outdoor spaces, are highly vulnerable to climate change. The current extreme weather conditions, whether in the form of prolonged draughts or the prolonged rainy season, have an impact on the smoothness of PLN’s operations and are implicated in the increase in operational costs.

In line with the company’s vision – Applying Environment Oriented Business Activities – PLN always strives to pay attention to environmental aspects in running each of its activities. PLN has and will always seek to reduce air, water and soil contamination caused by polluting chemicals including through the reduction of Greenhouse Gases. These efforts are carried out across all of PLN’s electricity production activities including at power stations, transmitters, substations and distribution stations.

The Company has outlined environmental aspects as one of the elements in appraising the performance of PLN’s business units throughout Indonesia. Through this performance appraising, the company can evaluate the fulfillment of its commitments related to the environment.

a. PLN installations routinely carry out environment management and monitoring in accordance with environmental documentation (AMDAL/UKL-UPL).

b. Development of the Company Performance Improvement Rating in Environment Management program, which is also known as PROPER, which is carried out by the Ministry of Environment.

c. Participation in efforts to reduce greenhouse gas emissions through the Clean Development Mechanism (CDM), which is carried out with the support of CDM projects including Geothermal Power Plant Kamojang IV, Geothermal Power Plant Lahendong II, Geothermal Power Plant Lahendong III, Hydro Power Plant Genyem, Micro Hydro Power Plant Lobong, Micro Hydro Power Plant Mongango, Micro Hydro Power Plant Merasap and Gas & Fuel Power Plant Bontang.

d. As well as through CDM, PLN also utilizes voluntary carbon markets (Voluntary Carbon Mechanism/VCM) to gain incentives from the sale of carbon credits produced through renewable energy production.

Page 160: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

158

PT PLN (Persero)

KINERJA EKONOMI eCoNoMIC peRFoRMANCe

e. pembangkit energi terbarukan yang sedang

dikembangkan sebagai proyek VCM adalah pLTa

renun, pLTa Sipansihaporas dan pLTa Musi.

f. pada triwulan IV tahun 2011, perkembangan proyek

CDM dan VCM sebagai berikut:

pLTp Kamojang IV: sudah mendapatkan persetujuan •

revisi dokumen monitoring plan dari UnFCCC.

pLTp Lahendong II: sudah dilaksanakan • site visit

verifikasi oleh DoE untuk periode kredit Desember

2009-Desember 2010.

pLTa renun sudah memperoleh penerbitan kredit •

karbon dari Voluntary Carbon Standard.

Project Design Document• (pDD) pLTMH Lobong,

pLTMH Mongango, pLTMH Merasap dan pLTa

Genyem dalam proses penyusunan.

e. Renewable energy power plants that are currently being developed as VCM projects are the Renun Hydro Power Plant, the Sipansihaporas Hydro Power Plant and the Musi Hydro Power Plant.

f. In the fourth quarter of 2011, the development of CDM and VCM projects was as follows:

Kamojang IV Geothermal Power Plant: Monitoring plan • document revision has been agreed to by UNFCCC.Lahendong II Geothermal Power Plant:Site visit • verification has been carried out by DOE for the December 2009-December 2010 crediting period.Renun Hydro Power Plant hasalready obtained • the issuance of carbon credits from the Voluntary Carbon Standard.The Project Design Documents (PDD) of the Lobon • Micro Hydro Power Plant, the Mongagno Micro Hydro Power Plant, the Merasap Micro Hydro Power Plant and the Genyem Hydro Power Plant are currently in the drafting process.

Page 161: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

159

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

environmental management and Protection

Page 162: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

160

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

Sejalan dengan visi perusahaan yaitu Menjalankan

Kegiatan Usaha yang Berwawasan Lingkungan,

pT pLn (persero) berusaha untuk memperhatikan aspek

lingkungan dalam menjalankan setiap kegiatannya.

pLn telah dan akan terus mengupayakan pengelolaan

lingkungan secara terus menerus dan melakukan

pemantauan lingkungan secara periodik. Upaya ini

dilakukan secara menyeluruh dalam semua kegiatan

penyediaan listrik oleh pLn baik itu instalasi pembangkit,

Transmisi/Gardu Induk dan Distribusi.

Bukti komitmen itu ditunjukkan dengan ketaatan

perseroan pada peraturan, seperti diamanatkan

dalam Undang-Undang no. 32 Tahun 2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.

Setiap instalasi memiliki dokumen lingkungan yang

mendukung pengelolaan, perlindungan, dan pelestarian

lingkungan lain seperti aMDaL dan UKL-UpL. Dokumen-

dokumen ini telah disusun dan dipresentasikan kepada

seluruh pemangku kepentingan sebelum dilakukannya

pembangunan pembangkit listrik maupun jalur transmisi

dan distribusi baru, sehingga setiap aktivitas operasional

perseroan akan tunduk pada prasyarat dan parameter

yang tercantum dalam dokumen lingkungan (aMDaL dan

UKL-UpL) dan peraturan lingkungan hidup yang berlaku.

Ketaatan pada aturan ini sebagai upaya perseroan untuk

mendukung keberlanjutan pembangunan, sejalan dengan

usaha untuk mempertahankan kualitas lingkungan serta

memberi manfaat positif bagi masyarakat. (1.2)

In line with the company’s vision, “Running Environment Oriented Business Activities”, PLN strives to take into account environmental aspects in running all of its activities. PLN has and will continue to seek to pursue continuous environmental management and periodic environmental monitoring. This effort is carried out across all of PLN’s electricity supply activities at power generators, transmitters/substations and distribution terminals.

Our commitment is evinced by the Company’s compliance with regulations, such as those stipulated in Law No.32 2009 on Environmental Management and Protection. Every installation has an environmental document that encourages environmental management, protection and preservation, such as AMDAL and UKL-UPL. These documents have been prepared and presented to all stakeholders prior to the construction of power plants as well as new transmitters and distribution terminals. The result is that each of the Company’s operational activities is subject to the preconditions and parameters stipulated in the environmental documents (AMDAL and UKL-UPL) as well as the prevailing environmental regulations. Compliance with these regulations is the Company’s effort to support sustainable development, in line with operations to maintain environmental quality and provide positive benefits for the public. (1.2)

Page 163: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

161

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

KEBIJAKAN LINGKUNGANENVIRONMENTAL POLIcY

Untuk menjabarkan visi tersebut, pLn telah menetapkan

Kebijakan Lingkungan dengan Komitmen perusahaan

sebagai berikut:

Mencegah pencemaran lingkungan dan degradasi a.

keanekaragaman hayati; wilayah kerja perusahaan.

Mentaati peraturan perundang-undangan dan b.

ketentuan-ketentuan lain serta mengendalikan

aspek dan dampak penting lingkungan setiap

kegiatan, proses dan produk dari berbagai unit kerja

dan anak perusahaan.

Mendokumentasikan, mengimplementasikan, c.

memelihara dan mengkaji ulang secara periodik

kebijakan lingkungan ini sehingga senantiasa relevan,

sesuai dan menjadi pedoman dasar bagi manajemen

lingkungan, yang diterapkan secara spesifik di setiap

unit kerja dan anak perusahaan.

Menjadikan kebijakan ini sebagai landasan untuk d.

penetapan dan evaluasi pencapaian tujuan dan

sasaran manajemen lingkungan.

Mendorong setiap unit kerja dan anak perusahaan e.

terus menerus melakukan perbaikan kinerja sistem

manajemen lingkungan.

Menyediakan dan memfasilitasi sumber daya yang f.

dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan

memelihara kebijakan lingkungan ini sehingga setiap

unit kerja, anak perusahaan dan para mitra kerja dapat

menerapkan kebijakan ini secara bertahap dengan

memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi

lingkungan setempat.

Menjadikan pengelolaan lingkungan hidup sebagai g.

sikap dan perilaku setiap lini manajemen dan individu

karyawan perusahaan.

Mendorong pengembangan masyarakat di sekitar h.

unit-unit kerja dan anak perusahaan sebagai upaya

menjadikan perusahaan sebagai bagian integral

dengan masyarakat di sekitarnya.

Berpartisipasi dalam program pemerintah untuk i.

menurunkan emisi gas rumah kaca.

Menjamin kebijakan ini senantiasa tersedia bagi pihak-j.

pihak yang berkepentingan seperti pihak pendana

(lender) dan masyarakat luas

To outline this vision, PLN has established the Environmental Policy with Company Commitment, as follows:

a. Prevent environmental pollution and biodiversity degradation in company operational areas.

b. Obey laws and regulations and control important environmental aspects and impacts in all activities, processes and products at all operational units and subsidiaries.

c. Document, implement, maintain and periodically review these environmental policies to ensure their relevancy, in accordance with and serve as basic guidelines for environmental management, which apply to each specific unity at every operational unit and subsidiary.

d. Make these policies the basis for determining and evaluating the achievement of environmental management goals and objectives.

e. Encourage each unit and subsidiary to continue to carry out improvements to environmental management systems.

f. Provide and facilitate resources needed to implement and maintain these environmental policies so that each operational unit, subsidiary and business partner can implement these policies in stages, by taking into account the company’s abilities and the condition of the environment in the area.

g. Imbue environmental management into the behavior and attitude of every line management and individual employee.

h. Encourage community development in unit and subsidiary operational areas in an effort to make the company an integral part of the local community.

i. Participate in Government programs to reduce greenhouse gas emissions.

j. Ensure that these policies are readily available for interested parties, such as lenders and the wider community.

Page 164: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

162

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN SISTEM TERAKREDITASIAccREdITEd SYSTEM ON ENVIRONMENTAL MANAgEMENT

Sebagian besar instalasi pengelolaan lingkungan

yang dilakukan oleh pLn sudah terakreditasi secara

internasional menurut standar ISo 14001:2004 dan ISo

14001: 2005. Dengan sistem yang terakreditasi maka

pengelolaan lingkungan di pLn bisa meningkat dari

sisi efektivitasnya yang mencakup sistem manajemen

lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan,

kajian daur hidup pokok serta menjaga kredibilitas

perseroan dalam pengelolaan lingkungan.

pLn melaksanakan 5 kegiatan utama dalam bidang

lingkungan hidup, yaitu:

STUDI LINGKUNGANSebagai wujud ketaatan terhadap peraturan-peraturan

di bidang Lingkungan Hidup, pLn selalu membuat studi

lingkungan baik berupa aMDaL dan UKL-UpL dalam

tahapan perencanaan pembangunan pembangkit

dan jaringan transmisi. pada tahun 2011, pLn telah

menyelesaikan 6 studi lingkungan yang menjadi rujukan

untuk mengindentifikasi dan mengatasi dampak

pembangunan instalasi pembangkit, maupun jaringan

transmisi dan distribusi selama masa pembangunan

maupun pengoperasian terhadap lingkungan dan

kehidupan masyarakat sekitar. (So 1, EU 22)

Selain pembuatan aMDaL atau UKL-UpL, perseroan

juga membuat beberapa Dokumen pengelolaan dan

pemantauan Lingkungan Hidup (DppL), Dokumen

pengelolaan Lingkungan Hidup (DpLH) bagi kegiatan-

kegiatan yang belum memiliki dokumen lingkungan.

STUDI LARAP DAN LAPORAN LARAP OLEH IMAStudi Land Acquisition and Resettlement Plan (Larap)

dan Laporan Evaluasi Implementasi Larap oleh

Independent Monitoring Agency (IMa), merupakan dokumen

perencanaan pembebasan tanah sesuai dengan peraturan

pemerintah Indonesia dan peraturan pendana proyek.

Dokumen Laporan Evaluasi implementasi Larap disusun

oleh pihak eksternal yang independen yang bertujuan

untuk mengevaluasi pelaksanaan pembebasan tanah

yang telah dilaksanakan. Hasil studi ini menjadi panduan

perseroan untuk melakukan pembebasan lahan, selain

menggunakan pendekatan persuasif, sehingga tidak ada

sengketa lahan dengan penduduk asli maupun penduduk

setempat. (Hr 9)

Most of the environmental management of installations carried out by PLN has been internationally accredited through the ISO 14001:2004 and ISO 14001: 2005 standards. With accredited systems, PLN’s environmental management can increase their effectiveness in terms of covering environmental management systems, environmental auditing, environmental performance evaluation, basic life cycle assessments and maintaining the Company’s credibility in environmental management.

PLN carries out five main activities in the environmental sector, which are:

ENVIRONMENTAL STUdIESAs part of the Company’s commitment to regulations in the environmental sector, PLN continuously conducts environmental studies in the form of AMDAL and UKL-UPL in the planning stage of power plant or transmission network development. In 2011, PLN completed six studies that became references for identifying and overcoming power generator, as well as transmission and distribution network installation development impacts during development and operations, which affected the environment and lives of the local community. (SO 1, EU 22)

Apart from making AMDAL and UKL-UPL reports, the Company also produces several Environmental Management and Monitoring Documents (DPPL), Environmental Management Documents (DPLH) for activities that do not yet have environmental documentation.

LARAP STUdIES ANd LARAP REPORTS BY ThE IMALand Acquisition and Resettlement Plan (LARAP) studies and LARAP Implementation Evaluation Reports by the Independent Monitoring Agency (IMA), consist of land clearance planning documents in accordance with the Indonesian government regulations and project founder regulations. LARAP Implementation Evaluation Reports are prepared by external independent parties who aim to evaluate land clearance that has been carried out. The results of these studies become Company guidelines for carrying out land clearance, and employ a persuasive approach so that there are no land disputes with indigenous people or residents in the area. (HR 9)

Page 165: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

163

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGANDi setiap instalasi pLn secara rutin dilaksanakan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai

dengan dokumen lingkungan (aMDaL dan UKL-UpL).

Laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

disampaikan kepada instansi terkait.

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGANUntuk mewujudkan visi pLn menjadi perusahaan kelas

dunia, pLn menerapkan standar internasional sistem

manajemen lingkungan ISo 14001 khususnya di unit-

unit pembangkit. Sampai dengan akhir tahun 2011 sudah

ada 46 unit pLn yang tersebar di seluruh Indonesia yang

mendapatkan sertifikat ISo 14001. (4.12)

KEGIATAN TERKAIT MITIGASI PERUBAHAN IKLIM pLn turut mendukung program pemerintah dalam upaya

mitigasi perubahan iklim dengan membangun pembangkit

listrik energi terbarukan seperti pembangkit tenaga panas

bumi, tenaga surya dan pembangkit tenaga air.

Keberhasilan pelaksanaan program-program tersebut

diukur melalui pemenuhan terhadap serangkaian

parameter Baku Mutu Lingkungan (BML) yang ditetapkan

sesuai dengan peraturan daerah setempat/pemerintah

pusat atau standar akreditasi yang digunakan dan

pengukurannya dilaksanakan oleh pihak-pihak

independen yang kompeten.

ENVIRONMENTAL MONITORINg ANd MANAgEMENTEvery PLN installation routinely carries out environmental management and monitoring in accordance with environmental documents (AMDAL and UKL-UPL). Reports on environmental management and monitoring are sent to the related agency.

APPLYINg ThE ENVIRONMENTAL MANAgEMENT SYSTEMTo realize PLN’s vision of becoming a world-class company, PLN adopts the ISO 14001 international standard environmental management system, especially at power plants. As of the end of 2011, the 46 largest PLN units in Indonesia were certified with ISO 14001. (4.12)

cLIMATE chANgE MITIgATION AcTIVITIESPLN participates in supporting Government programs in an effort to mitigate climate change by building renewable energy power plants such as geothermal, solar and hydro plants.

The success of these programs can be measured through the fulfillment of a series of Environmental Quality Standard (BML) parameters, which are set in accordance with regional/central government regulations or accreditation standards that are used and whose measurement is carried out by competent independent parties.

Page 166: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

164

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut di atas, pLn

telah menetapkan aspek lingkungan sebagai salah satu

unsur penilaian dalam kinerja unit bisnis pLn di seluruh

Indonesia. Melalui penilaian kinerja ini, perseroan dapat

mengevaluasi pemenuhan komitmen perusahaan dalam

bidang lingkungan.

pada setiap instalasi pLn secara rutin dilaksanakan •

pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai

dengan dokumen lingkungan (aMDaL dan UKL-

UpL). Sebanyak 34 unit pLn yang tersebar di seluruh

Indonesia sudah mendapatkan sertifikat ISo 14001

dan sebanyak 32 unit sudah mendapatkan sertifikat

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (SMK3).

program penilaian peringkat Kinerja perusahaan •

Dalam pengelolaan Lingkungan atau dikenal dengan

propEr yang dilaksanakan oleh Kementerian

Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2011 sudah

PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKITAR INSTALASIMANAgEMENT OF INSTALLATION ENVIRONMENT

To implement the above policies, PLN has set out environmental aspects as one of the means to judge performance at PLN’s operational units throughout Indonesia. Through this performance rating, the Company can evaluate the fulfillment of the company’s commitments in the field of the environment.

• Each PLN installation routinely carries out environmental management and monitoring in accordance with environmental documents (AMDAL and UKL-UPL). A total of 34 of PLN’s largest nits in Indonesian have achieved ISO 14001 certification and a total of 32 units have achieved Occupational Safety and Health Management System (SMK3) certification.

• The Company’s Environmental Management Performance Improvement Rating Program, also known as PROPER, which was conducted by the Ministry of the Environment (KLH) in 2011 has been carried out at 43 power station

Page 167: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

165

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Ketaatan pada aturan sebagai upaya Perseroan mendukung keberlanjutan pembangunan, sejalan dengan usaha mempertahankan kualitas lingkungan serta memberi manfaat bagi masyarakat.

Compliance with regulations is the Company’s effort to support sustainable development, in line with operations to maintain environmental quality and provide positive benefits for the public.

dilaksanakan di 43 unit pembangkit dengan peringkat

hijau = 5 unit, peringkat biru = 22 unit, peringkat

merah = 16 unit sedangkan untuk peringkat hitam

tidak ada. Upaya untuk melestarikan lingkungan

juga dilakukan dengan melakukan penghijauan pada

area instalasi, melakukan pengelolaan daerah aliran

sungai (DaS) terpadu, kerja sama dengan universitas

untuk melakukan kajian pemanfaatan abu batu bara

dan lain-lain.

Dalam rangka pengelolaan lingkungan tersebut perseroan

melakukan pengukuran dan pemantauan indikator utama

pada area sekitar instalasi, baik instalasi pembangkit

tenaga diesel (pLTD), pembangkit tenaga uap, pembangkit

tenaga uap (pLTU), pembangkit tenaga gas (pLTG) dan

pembangkit tenaga gas uap (pLTGU). Berikut adalah hasil

pengukuran pemantauan lingkungan pada beberapa

instalasi pembangkit di tahun 2011. (En 20)

units with five units achieving green rating, 22 units achieving blue rating, 16 units achieving red rating, and none receiving the black rating. Efforts to preserve the environment are also carried out through re-greening in installation areas, integrated river flow management (DAS), and cooperations with universities to carry out coal ash utilization studies and others.

In the framework of environment management, the Company carries out measuring and monitoring of major indicators in areas near installations, as well as Diesel Power Plant, Steam Power Plant, Gas Power Plant and Combined Cycle Power Plant. The following are the results of environmental monitoring and measuring conducted at several power stations in 2011. (EN 20)

Page 168: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

166

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

Hasil Monitoring Emisi dan Udara ambien pada

pembangkitan pLTD, pLTU, pLTG & pLTGU

NAMA INSTALASI JENIS KOMPONEN YANG DIPANTAU

PARAMETER YANG DIPANTAU TITIK PANTAU HASIL

PEMANTAUAN TOLAK UKUR BAKU MUTU

NAMe oF INSTALLATIoN

TYPES OF MONITORED CoMpoNeNT

MONITORED pARAMeTeRS

poINTS oFMoNIToRING MoNIToRING ReSULT BeNCHMARK QUALITY STANDARDS

pLTD Kotabaru, Kalimantan SelatanKotabaru Diesel Power plant, South Kalimantan

Emisi pLTDDiesel Power Plant emission

So2Cerobong pLTDDiesel Power plant Chimney

305,49 mg/nm3 permen LH no. 21 Tahun 2008 tentang Mutu Emisi Bagi Usaha dan/atau kegiatan pembangkit Listrik Tenaga Termal.Environment Minister Regulation No. 21/2008 of emission quality for business sector / activities of thermal Power Plant.

800 mg/nm3

no2 452,16 mg/nm3 1.000 mg/nm3

Co 477,21 mg/nm3 600 mg/nm3

partikulatParticulate 66,45 mg/nm3 150 mg/nm3

opasitasOpacity 13% 20%

Udara ambienAir Ambience

So2 Lokasi pLTDDiesel Power Plant Location

75,98 ug/nm3 pp 41 Tahun 1999 Tentangpengendalianpencemaran Udara.Government Regulation No. 41/1999 of air pollution control.

900 ug/nm3

no2 86,13 ug/nm3 400 ug/nm3

Co 4.240,60 ug/nm3 30.000 ug/nm3

Debu Dust 30,58 ug/nm3 230 ug/nm3

So2 pemukimanpendudukPeople Residences

68,68 ug/nm3 900 ug/nm3

no2 86,13 ug/nm3 400 ug/nm3

Co 3.599,08 ug/nm3 30.000 ug/nm3

Debu Dust 91,74 ug/nm3 230 ug/nm3

pLTU asam-asam Unit 1, Kalimantan SelatanAsam-asam Steam power plant Unit 1, South Kalimantan

Emisi pLTUSteam power plant emission

So2Cerobong pLTU Unit 1Steam power Plant Unit 1

Chimney

0,18 mg/nm3 permen LH no. 21/2008Environment Minister Regulation No. 21/2008

750 mg/nm3

no2 66,52 mg/nm3 850 mg/nm3

partikulatParticulate 2,06 mg/nm3 150 mg/nm3

opasitasOpacity 15% 20%

Udara ambien

Air Ambience

So2200 m dariCerobong #1200 m from chimney 1

3,02 ug/nm3 pp 41 Tahun 1999Government Regulation No. 41/1999

900 ug/nm3

no2 12,05 ug/nm3 400 ug/nm3

Co 550,10 ug/nm3 30.000 ug/nm3

Debu Dust 215,22 ug/nm3 230 ug/nm3

So2

pemukimanpendudukPeople Residences

9,73 ug/nm3 pp 41 Tahun 1999Government Regulation No. 41/1999

900 ug/nm3

no2 12,07 ug/nm3 400 ug/nm3

Co 614,75 ug/nm3 30.000 ug/nm3

Debu Dust 69,42 ug/nm3 230 ug/nm3

So2 3,52 ug/nm3 900 ug/nm3

no2pemukimanKaryawan pLTUSteam power plant employee Residences

17,18 ug/nm3 400 ug/nm3

Co 471,66 ug/nm3 30.000 ug/nm3

Debu Dust 363,60 ug/nm3 230 ug/nm3

pLTG Muara Tawar Unit 3.1, Jawa BaratMuara Tawar Gas power plant Unit 3.1, West Java

Emisi pLTGGas power plant emission

So2

Cerobong pLTG Unit 3.1Gas power plant Unit 3.1

117,56 mg/nm3 permen LH no. 21 Tahun 2008 tentang Mutu Emisi Bagi Usaha dan/atau kegiatan pembangkit Listrik Tenaga TermalEnvironment Minister Regulation No. 21/2008 of emission quality for business sector / activities of thermal power plant

150 mg/nm3

no2 293,42 mg/nm3 400 mg/nm3

partikulatParticulate 25,84 mg/nm3 30 mg/nm3

opasitasOpacity 10% 20%

Emission and Ambience Air Monitoring Result at the Diesel power plant, Steam power plant, Gas power plant & Combined Cycle Power Plant.

Page 169: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

167

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

NAMA INSTALASI JENIS KOMPONEN YANG DIPANTAU

PARAMETER YANG DIPANTAU TITIK PANTAU HASIL

PEMANTAUAN TOLAK UKUR BAKU MUTU

NAMe oF INSTALLATIoN

TYPES OF MONITORED CoMpoNeNT

MONITORED pARAMeTeRS

poINTS oFMoNIToRING MoNIToRING ReSULT BeNCHMARK QUALITY STANDARDS

pLTGU Muara Tawar Unit 1.3, Jawa BaratMuara Tawar Combined Cycle power plant Unit 1.3, West Java

Emisi pLTGUCombined Cycle power plant emission

So2

Cerobong pLTGU Unit 1.3Combined Cycle power plant Chimney Unit 1.3

20,86 mg/nm3 permen LH no. 21 Tahun 2008 tentang Mutu Emisi Bagi Usaha dan/atau kegiatan pembangkit Listrik Tenaga Termal.Environment Minister Regulation No. 21/2008 of emission quality for business sector / activities of thermal Power Plant.

150 mg/nm3

no2 65,74 mg/nm3 400 mg/nm3

partikulatParticulate 8,71 mg/nm3 30 mg/nm3

opasitasOpacity <5% 20%

Udara ambienAir Ambience

So2Lokasi pLTGdan pLTGUGas power plantand Combined Cycle Power Plant Location

35,97 ug/nm3 pp 41 Tahun 1999Tentang pengendalianpencemaran Udara.Government Regulation No. 41/1999 of air pollution control.

900 ug/nm3

no2 28,20 ug/nm3 400 ug/nm3

Co <114,5 ug/nm3 30.000 ug/nm3

Debu Dust 169,34 ug/nm3 230 ug/nm3

So2 pemukimanpendudukPeople Residence

31,96 ug/nm3 900 ug/nm3

no2 20,82 ug/nm3 400 ug/nm3

Co 171,75 ug/nm3 30.000 ug/nm3

Debu Dust 164,97 ug/nm3 230 ug/nm3

Berdasarkan hasil-hasil pemantauan atas kualitas lingkungan

sekitar instalasi tersebut, perseroan kemudian menjalankan

program-program pengelolaan lingkungan, di antaranya

melalui kegiatan pemeliharaan tanaman; pembibitan

dan penanaman; penanggulangan erosi; penelitian dan

pengembangan; penanganan limbah B3, Emisi dan Effulent

serta program kemitraan dan bina lingkungan.

perseroan menggunakan standar parameter yang ditetapkan

oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Daerah

mengenai Baku Mutu Lingkungan (BML) Emisi Sumber

Tidak Bergerak (STB) untuk mengelola emisi, effluent dan

limbah. Hasil pemantauan menunjukkan seluruh indikator

berada di bawah baku mutu yang ditetapkan, sehingga

selama periode pelaporan tidak ada denda moneter yang

dibebankan terhadap perseroan sehubungan dengan

pelanggaran di bidang lingkungan. (En 28)

Sesuai dengan dampak lingkungan yang ditimbulkannya,

selanjutnya penjelasan pelaksanaan program pengelolaan

lingkungan sekitar instalasi seperti tersebut di atas

diuraikan pada sub-sub topik bahasan sebagai berikut.

PEMAKAIAN BAHANpLn menjalankan usaha penyaluran daya listrik melalui

serangkaian kegiatan meliputi pembangunan stasiun

pembangkit listrik, pembangunan gardu induk, jaringan

transmisi dan distribusi, beserta gardu-gardu berukuran

lebih kecil yang dilengkapi trafo dengan berbagai

kapasitas sebagai stasiun penurun tegangan, dan gardu

pembagi daya untuk menyalurkan daya listrik kepada para

pelanggan. Untuk menyalurkan daya tersebut, bahan-

bahan utama yang digunakan adalah kabel-kabel berbagai

ukuran, insulator keramik tahan panas dan tiang-tiang

listrik berbagai ukuran.

Based on the results of monitoring the quality of the environmental effects, in the said installation areas, the Company subsequently carries out environmental management programs, including the maintenance of plant life, seeding and planting, preventing soil erosion, research and development, B3 waste management, emissions and effluent as well as partnership programs and environmental development.

The Company uses standard parameters set by the Company’s Head Office as well as the Regional Government on Environmental Quality Standards (BML), Stationary Emissions Sources (STB) to manage emissions, effluent and waste. Monitoring results have shown that all indicators are below the defined quality standards, with the result that during the reported period, there were no fines incurred on the Company related to environmental violations. (EN 28)

In accordance with environmental impacts caused, further explanation of environmental management programs in the vicinity of installations such as those described above are described in the following sub-topics.

MATERIAL USAgEPLN runs electricity distribution operations through a series of activities covering power station construction, substation construction, the transmission and distribution network, as well as smaller substations equipped with transformers with various capacities that act as voltage step-down stations and power divider relay stations for distributing electricity to customers. To distribute this power, the main materials used are cables of various sizes, ceramic heat-resistant insulators and electricity pylons of various sizes.

Page 170: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

168

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

Ketinggian tiang listrik penyangga kabel bervariasi sesuai

dengan besar tegangan yang melalui jaringan sesuai

aturan yang berlaku. Hampir seluruh kabel penyalur listrik

ke kawasan akhir pengguna rumah tangga terbungkus

isolator untuk menjaga keamanan penyaluran, sehingga

tidak ada dampak bagi penduduk atau biota yang ada di

dekatnya. (En 26, En 29)

Sementara bahan lain yang digunakan dalam proses

pembangkitan terutama adalah pelumas untuk menjaga

kinerja generator pembangkit agar tidak aus serta pelumas

untuk kendaraan operasional pLn. (En 1)

Kabel-kabel transmisi dan distribusi baik yang

dibentangkan di atas tanah maupun di dalam tanah

umumnya digunakan dalam waktu yang cukup lama

dan jarang mengalami proses penggantian, sehingga

kebutuhan bahan ini akan sejalan dengan proses ekspansi

atau penambahan jaringan transmisi dan distribusi.

Seiring dengan misi pLn untuk menjangkau seluruh

wilayah operasi di Indonesia, panjang jaringan transmisi

dan distribusi yang dimiliki pLn terus bertambah. Hingga

akhir tahun pelaporan, panjang seluruh jaringan transmisi

dan distribusi yang dimiliki oleh pLn adalah sebagai

berikut. (En 1, EU 4)

Panjang Jaringan Transmisi (kms) di tahun 2011

SATUAN PLN/PROVINSIpLN UNIT/pRoVINCe

TEGANGAN VoLTAGe JUMLAHToTAL25 – 30 kV 70 kV 150 kV 275 kV 500 kV

Wilayah aceh Aceh Region - - - - - -

Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region - - - - - -

Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region - - - - - -

Wilayah riau dan Kepulauan riau Riau and Riau Island Region

- - - - - -

riau - - - - - -

Kepulauan riau Riau Island - - - - - -

Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan BengkuluSouth Sumatera, Jambi & Bengkulu Region

- - - - - -

Sumatera Selatan South Sumatera - - - - - -

Jambi - - - - - -Bengkulu - - - - - -

Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region - - - - - -

Wilayah Lampung Lampung Region - - - - - -

Wilayah Kalimantan BaratWest Kalimantan Region

- - 293,77 - - 293,77

Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan TengahSouth Kalimantan & Central Kalimantan Region

- 123,08 1035,82 - - 1.158,90

Kalimantan Selatan South Kalimantan - 123,08 748,14 - - 871,22

Kalimantan Tengah Central Kalimantan - - 287,68 - - 287,68

Wilayah Kalimantan Timur east Kalimantan Region

- - 350,60 - - 350,60

Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan GorontaloNorth Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo Region

0,76 377,02 979,90 - - 1.357,68

Sulawesi Utara North Sulawesi 0,76 275,82 331,93 - - 608,51

Gorontalo - - 647,97 - - 647,97

Sulawesi Tengah Central Sulawesi - 101,20 - - - 101,20

The height of cable-carrying electricity pylons varies depends on the level of voltage flowing through the network in accordance with the prevailing regulations. Almost all cables distributing electricity to the neighborhoods of household end-users are wrapped in insulation to protect the supply, so that there is no impact on residents, plant or animal life in the vicinity. (EN 26, EN 29)

Meanwhile, other materials are used in the power generating process, especially lubricants for maintaining the performance of power station generators so that they do not suffer wear, as well as lubricants for PLN’s operational vehicles. (EN 1)

Transmission and distribution cables that are laid on the ground, or under the ground, are generally used for a long time and rarely need to be replaced. As a result, these materials are needed for distribution and transmission network expansion or additions. In line with PLN’s mission to reach all of Indonesia’s regions, PLN’s expansive distribution and transmission network continues to grow. As of the end of the reported year, the total length of PLN’s transmission and distribution networks were as follows: (EN 1, EU 4)

Transmission Network Length (in kmc) in 2011

Page 171: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

169

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

SATUAN PLN/PROVINSIpLN UNIT/pRoVINCe

TEGANGAN VoLTAGe JUMLAHToTAL25 – 30 kV 70 kV 150 kV 275 kV 500 kV

Wilayah Sul Selatan, Sultra dan SulbarSouth Sulawesi, South East Sulawesi & West Sulawesi

11,20 150,70 2.007,73 - - 2.169,63

Sulawesi Selatan South Sulawesi 11,20 150,70 2.007,73 - - 2.169,63

Sulawesi Tenggara South east Sulawesi - - - - - -

Sulawesi Barat West Sulawesi - - - - - -

Wilayah Maluku dan Maluku UtaraMaluku and North Maluku Region

- - - - - -

Maluku - - - - - -

Maluku Utara North Maluku - - - - - -

Wilayah papua papua Region - - - - - -

papua - - - - - -

papua Barat West papua - - - - - -

Distribusi Bali Distribution of Bali - - - - - -

Wilayah nusa Tenggara BaratWest Nusa Tenggara Region

- - - - - -

Wilayah nusa Tenggara Timureast Nusa Tenggara Region

- - - - - -

pT pLn Batam - - 157,83 - - 157,83pT pLn Tarakan - - - - - -pembangkitan Sumatera Bagian Utara North Sumatera power plant

- - - - - -

pembangkit Sumatera Bagian Selatan South Sumatera power plant

- - - - - -

p3B Sumatera Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

- 331,89 8439,14 1028,30 - 9.799,34

Luar Jawa Outside Java 11,96 982,69 13.264,79 1.028,30 - 15.287,75

Disttribusi Jawa Timur Distribution of East Java - - - - - -

Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Distribution of Central Java and DI Yogyakarta

- - - - - -

- Jawa Tengah Central Java - - - - - -

DI Yogyakarta - - - - - -Distribusi Jawa Barat dan Banten Distribution of West Java and Banten

- - - - - -

- Jawa Barat West Java - - - - - -

Banten - - - - - -Distribusi Jakarta raya dan Tangerang Distribution of Greater Jakarta and Tangerang

- - - - - -

pT Indonesia power - - - - - -pT pJB - - - - - -p3B Jawa BaliTransmission and Load Dispatching Center of Java Bali

- 3.474,00 12.906,00 - 5.052,00 21.432,00

Jawa Java - 3.474,00 12.906,00 - 5.052,00 21.432,00

Indonesia 11,96 4.456,69 26.170,79 1.028,30 5.052,00 36.719,74

Panjang Jaringan Distribusi (kms) di tahun 2011

SATUAN PLN/PROVINSIpLN UNIT/pRoVINCe

TEGANGAN MENENGAH MEDIUM VoLTAGe

TEGANGAN RENDAH

LOW VOLTAgE6 – 7 kV 10 – 12 kV 15 – 20 kV

Wilayah aceh Aceh Region - - 13.994,00 13.412,00Wilayah Sumatera Utara North Sumatera Region - - 23.195,21 25.075,92Wilayah Sumatera Barat West Sumatera Region - - 8.338,00 10.556,00Wilayah riau dan kepulauan riau Riau and Riau Island Region - - 6.778,00 9.754,29

riau - - 5.789,00 8.803,09Kepulauan riau Riau Island - - 989,00 951,20

Transmission Distribution Length (in kmc) in 2011

Page 172: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

170

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

SATUAN PLN/PROVINSIpLN UNIT/pRoVINCe

TEGANGAN MENENGAH MEDIUM VoLTAGe

TEGANGAN RENDAH

LOW VOLTAgE6 – 7 kV 10 – 12 kV 15 – 20 kVWilayah Sumatera Selatan, Jambi dan BengkuluSouth Sumatera, Jambi & Bengkulu Region

- 242,26 15.574,49 15.314,58

Sumatera Selatan South Sumatera - 242,26 8.523,04 7.424,28Jambi - - 4.564,33 3.826,07Bengkulu - - 2.487,12 4.064,23Wilayah Bangka Belitung Bangka Belitung Region

- - 2.573,53 2.021,04

Wilayah Lampung Lampung Region 7,38 - 7.625,87 10.273,80Wilayah Kalimantan BaratWest Kalimantan Region

- - 8.729,67 8.582,14

Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan TengahSouth Kalimantan & Central Kalimantan Region

3,68 - 10.895,45 9.936,99

Kalimantan Selatan South Kalimantan 3,68 - 7.056,30 6.791,38Kalimantan Tengah Central Kalimantan - - 3.839,15 3.145,61Wilayah Kalimantan Timur east Kalimantan Region

- - 4.602,00 4.607,00

Wilayah Sul Utara, Sulawesi Tengah dan GorontaloNorth Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo Region

46,68 - 10.852,10 10.186,29

Sulawesi Utara North Sulawesi 46,68 - 3.848,49 3.930,07Gorontalo - - 1.699,99 2.016,69Sulawesi Tengah Central Sulawesi - - 5.303,62 4.239,53Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi BaratSouth Sulawesi, South East Sulawesi & West Sulawesi

- - 14.025,99 17.098,00

Sulawesi Selatan South Sulawesi - - 10.118,50 12.144,76Sulawesi Tenggara South east Sulawesi - - 2.992,60 4.065,90Sulawesi Barat West Sulawesi - - 914,89 887,34Wilayah Maluku dan Maluku UtaraMaluku and North Maluku Region

- - 4.812,54 2.718,36

Maluku - - 3.055,43 1.741,92Maluku Utara North Maluku - - 1.757,11 976,44Wilayah papua papua Region - - 2.718,00 3.637,00papua - - 1.631,00 2.304,00papua Barat West papua - - 1.087,00 1.333,00Distribusi Bali Distribution of Bali - - 5.358,86 7.403,14Wilayah nusa Tenggara BaratWest Nusa Tenggara Region

- - 4.065,74 3.888,31

Wilayah nusa Tenggara Timureast Nusa Tenggara Region

- - 4.401,96 4.473,90

pT pLn Batam - - 1.143,19 1.616,11pT pLn Tarakan - - 153,06 255,85Kit Sumbagut north Sumatera power plant - - - -Kit Sumbagsel South Sumatera power plant - - - -p3B Sumatera Transmission and Load Dispatching Center of Sumatera

- - - -

Luar Jawa Outside Java 57,74 242,26 149.837,66 160.810,72Distribusi Jawa Timur Distribution of East Java - - 31.795,39 59.159,10Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta Distribution of Central Java and Yogyakarta

- - 48.101,94 54.688,36

- Jawa Tengah Central Java - - 43.136,61 46.965,29DI Yogyakarta - - 4.965,33 7.723,07Distribusi Jawa Barat dan Banten Distribution of West Java and Banten

- - 40.316,02 91.175,59

- Jawa Barat West Java - - 34.511,43 79.034,41Banten - - 5.804,59 12.141,18Distribusi Jakarta raya dan Tangerang Distribution of Greater Jakarta and Tangerang

- - 18.368,35 24.871,17

pT Indonesia power - - - -pT pJB - - - -p3B Jawa BaliTransmission and Load Dispatching Center of Java Bali

- - - -

Jawa Java - - 138.581,70 229.894,22Indonesia 57,74 242,26 288.419,36 390.704,94

Page 173: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

171

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Bahan utama lain yang digunakan adalah tiang-tiang

listrik dari beton/besi dan insulator keramik tahan panas

maupun bahan kimia, yang juga jarang mengalami

penggantian, kecuali insulator yang akan diganti jika pada

saat inspeksi ditemukan kerusakan. (En 1)

pLn juga menggunakan bahan-bahan lain yang tidak

langsung berkaitan dengan aspek produksi listrik maupun

transmisi dan distribusi, yakni kertas, plastik insulator,

tinta printer dan sejenisnya untuk keperluan administrasi.

Seluruh bahan-bahan bekas keperluan administrasi ini

setiap saat dikumpulkan untuk dikelola sebagai bahan

daur ulang oleh pihak yang berkompeten. (En 2)

PENGGUNAAN ENERGI pLn menggunakan berbagai sumber energi primer

sebagai bahan bakar langsung untuk menggerakkan

turbin generator pembangkit listrik utama. Bahan bakar

langsung yang digunakan adalah batu bara, minyak diesel

dan gas. Selain tiga bahan bakar fosil, turbin generator

pLn juga digerakkan oleh tenaga air dan panas bumi

sebagai sumber energi tidak langsung. Minyak diesel/solar

dan BBM lain (bensin) juga digunakan pLn sebagai bahan

bakar bagi kendaraan operasional.

Seiring dengan peningkatan kapasitas pembangkit, jumlah

penggunaan energi primer perseroan terus bertambah.

Komposisi dan jumlah penggunaan energi langsung

sebagai bahan bakar penggerak generator disajikan pada

tabel berikut.

Tabel penggunaan bahan bakar sebagai sumber energi langsung. (En 3)

BAHAN BAKAR FUeL SATUAN UNIT 2010 2011 %

Batu bara Coal Juta ton million tons 23.958 27.434 14,5

Minyak diesel Diesel petrol Juta liter million litters 9.324 11.466 22,9

Gas Gas MMcft 283.274 285.722 0,8

Mengingat sumber bahan bakar fosil tersebut kurang

ramah lingkungan dan merupakan sumber tidak

terbarukan, pLn telah menyiapkan dan melaksanakan

program untuk melakukan konservasi penggunaan energi

untuk meningkatkan efisiensi pLTU melalui pemilihan

teknologi pLTU yang lebih efisien, seperti “super-critical”.

Salah satu program untuk mengurangi penggunaan

bahan bakar minyak yaitu dengan membangun

pembangkit berbahan bakar batu bara, selain itu untuk

mendukung program pemerintah rI dalam meningkatkan

pemanfaatan sumber energi terbarukan (renewable energy)

dan megurangi emisi Co2 maka pLn juga membangun

pembangkit listrik tenaga panas bumi (pLTp), pembangkit

listrik tenaga air (pLTa). Terkait dengan hal ini, dalam

rUpTL 2010-2019 pLn telah merencanakan pembangunan

pembangkit energi terbarukan sebesar 8.655 MW. Langkah

lain yang dilaksanakan adalah dengan menjaga unjuk

The main other material used is electricity pylons made from steel or concrete and ceramic heat-resistant insulation as well as chemical materials, which also rarely need to be replaced, except insulation, which is replaced if damage is found during inspections. (EN 1)

PLN also uses other materials that are not directly related to electricity production, transmission and distribution, namely paper, plastic insulation, printer ink, and others used for administrative purposes. All used administrative materials are collected for recycling by a competent party. (EN 2)

ENERgY USAgEPLN uses a variety of primary energy sources for direct fuels to turn the main generator turbines at power plant. The direct fuels used are coal, fuel oil, diesel, and gas. Apart from these three fossil fuels, pLN’s generator turbines are also powered by hydro or geothermal as indirect energy sources. Diesel fuel, solar power and gasoline are also used by PLN as fuel for vehicles.

In line with power plant capacity improvements, the Company’s total primary energy use continues to grow. The composition and total usage of direct energy as fuel to power generators is presented in the following the table.

Table showing the use of fuels as a direct energy source. (eN 3)

Given that these fossil fuels are not environmentally friendly and are not renewable, PLN has prepared and implemented programs to conserve energy usage by increasing power of the steam power plant efficiency by choosing more efficient steam power plant technologies, like “super-critical”. One of the programs to reduce oil consumption is to build coal-fired power plants, as well as supporting Government programs to increase the utilization of renewable energy sources and reduce Co

2 emissions. Thus, PLN has built Geothermal Power Plant and Hydro Power Plant. Concordantly, in the 2010-2019 RUPTL, PLN has already planned the construction of renewable energy power plant amounting to a total of 8,655 MW. Other steps taken are to maintain the performance of generators through

Page 174: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

172

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

kerja generator melalui perawatan berkala, sehingga

kinerjanya efisien dan mampu mengurangi volume bahan

bakar per satuan daya listrik yang dihasilkan. (En 5, En 6)

Untuk mengurangi konsumsi energi tak langsung (energi

yang digunakan untuk kendaraan operasional), perseroan

juga melakukan langkah-langkah penghematan, baik

melalui perawatan rutin kendaraan operasional maupun

dengan penyediaan sarana perumahan pegawai di

sekitar instalasi utama. Sementara Langkah maupun

kebijakan yang ditempuh untuk menghemat pemakaian

listrik mencakup: (En 7)

pemanfaatan bank kapasitor;•

Sosialisasi dan implementasi ke karyawan untuk :•

- Menaikkan setting aC temperatur ke 25oC;

- Mengurangi jumlah aC pada ruangan yang

menggunakan aC Over Capacity;

- pemanfaatan cahaya alami:

pengantian lampu-lampu listrik yang hemat •

energi dari lampu TL ke lampu SL secara

bertahap;

penggantian aC (Biasa) ke aC • Split (Inverter dan

Bio);

pembenahan kualitas kelistrikan.•

Upaya-upaya ini berhasil menurunkan konsumsi BBM dan

mengurangi penggunaan listrik di tahun 2011. (En 7)

regular maintenance, resulting in efficient performance and a reduction in the volume of fuel per unit of electrical power generated. (EN 5, EN 6)

To reduce indirect energy consumption (energy used for operational vehicles), the Company has also taken austerity measures, not only comprising routine vehicle maintenance but also by providing housing for employees in the vicinity of main installations. The adopted steps and policies to save on energy usage are: (EN 7)

• Utilize capacitor banks;• Raise awareness among employees concerning the

following:- Set air conditioning units to 25oC.- Reduce the number of air conditioners in rooms that

already have too many units (AC Over Capacity)- Utilize natural light:

• Replace light bulbs with energy-saving light bulbs; from TL bulbs to SL bulbs, in stages;

• Replace normal air conditioner units with split air conditioners (Inverter and Bio);

• Improve the quality of electricity.

These efforts helped reduce fuel consumption and reduce electricity use in 2011. (EN 7)

Page 175: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

173

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

PENGGUNAAN AIR DAN UAP PANAS BUMIair digunakan untuk dua hal, yakni sebagai pendingin dan

sebagai sumber energi tak langsung. air digunakan diubah

menjadi uap bertekanan yang kemudian menggerakkan

turbin generator. pola ini digunakan pada stasiun pLTU

maupun pLTp (panas bumi).

Sumber air yang digunakan dalam produksi tenaga listrik

pada umumnya berasal dari air permukaan. (En 8, En 9)

Seluruh air untuk kondensat setelah ditampung di kolam,

kemudian digunakan kembali sebagai kondensat dengan

pola closed loop system. (En 10)

Untuk meminimalisasi penggunaan air dan memperbaiki

kualitas air limbah, perseroan mengambil langkah-

langkah di antaranya:

Merencanakan jumlah air yang akan digunakan dalam •

proses pembangkitan tenaga listrik sejak awal dengan

membuat neraca air;

air limbah yang dihasilkan diolah dalam instalasi •

pengolahan air limbah (IpaL) sebelum dibuang ke

badan air penerima. Kuantitas dan kualitas air limbah

dipantau secara rutin untuk memastikan bahwa

parameter pencemar yang terkandung dalam air limbah

memenuhi baku mutu lingkungan. Hasil pemantauan

kualitas air limbah dilaporkan secara rutin kepada

instansi terkait antara lain Kementerian Lingkungan

Hidup (KLH) dan Badan pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah (BpLHD). Hasilnya menunjukkan, tidak

ada pengaruh negatif dari buangan air terhadap

keanekaragaman hayati. Hasil pemantauan Biota

perairan yang dilakukan menunjukan bahwa perairan

sekitar lokasi kegiatan tidak mengalami gangguan. Hal

ini ditunjukkan dengan pemantauan selama tahun

pelaporan, dimana nilai indeks keanekaragamannya

sedang, tetapi secara umum cukup baik dan masih

dapat mendukung kehidupan biota perairan. (En 12, En

21, En 25)

Dalam rangka menjaga ketersediaan air permukaan dan

memelihara kelestarian lingkungan, khususnya sumber

air, perseroan juga melakukan kegiatan konservasi sumber

daya air melalui beberapa kegiatan, yakni: (En 10, En 21)

pemanfaatan air hujan untuk keperluan MCK;•

penggunaan air dengan sistem tertutup • (closed loop);

pembuatan embung-embung air untuk konservasi air •

dan lubang Biopori di perkantoran dan pemukiman

sekitar instalasi.

Melalui langkah-langkah tersebut, perseroan berpartisipasi

untuk memelihara dan melestarikan sumber air

permukaan yang digunakan sesuai kaidah pelestarian

lingkungan yang dipegang teguh. Dengan seluruh upaya

tersebut selama periode pelaporan tidak ada laporan

maupun pengaduan yang diterima perseroan perihal

terganggunya sumber air karena turunnya permukaan air

akibat pengambilan sumber air. (En 9)

USE OF WATER ANd gEOThERMALWater can be used for two things, namely as a coolant and as an indirect energy source. Water is used to generate compressed steam, which is then used to turn generator turbines. This system is used in Steam power plant as well as Geothermal Power Plant (geothermal) power plant.

Water sources used in electricity production generally derive from surface water. (EN 8, EN 9) All water formed through condensation is stored in a pool, and then reused in a closed loop system. (EN 10)

To minimize the use of water and to improve the quality of waste water, the Company takes the following steps:

• Determine the amount of water to be used in the electricity production process from the beginning by making a water balance sheet;

• Waste water produced is treated in the waste water treatment plant (IPAL) before it is discharged to the water receptacle. The quantity and quality of waste water is routinely monitored to ensure that pollutant parameters contained in the waste water meet the environment quality standard. The results of waste water quality monitoring is reported routinely to the relevant agencies, including the Ministry of the Environment (KLH) and the Regional Environmental Management Body (BPLHD). The results showed that waste water had no negative effects on biodiversity. Aquatic Biota monitoring results showed that water in the vicinity was not impaired. This was shown through monitoring during the reported period, where the biodiversity index level was average, but generally it was quite good and still capable of supporting aquatic biota. (EN 12, EN 21, EN 25)

In the framework of maintaining the availability of surface water and preserving the environment, especially water sources, the Company also carries out water source conservation through several activities, which are: (EN 10, EN 21)• Utilize rain water for MCK needs;• Use water in a closed loop system;• Create ponds for water conservation and bio pore holes in

office and residential areas in the vicinity of installations.

Through these steps, the Company participates in maintaining and preserving surface water sources that are used in accordance with environmental preservation regulations. Throughout all of the said efforts during the reported period, there were no reports or complaints received by the Company concerning disturbance of water sources owing to a decrease in water levels due to water extraction. (EN 9)

Page 176: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

174

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

BIODIVERSITASBeberapa pembangkit dan jalur transmisi pLn berada

atau melewati kawasan hutan lindung atau kawasan

konservasi. perseroan mengikuti seluruh mekanisme

penggunaan tanah pada kawasan hutan lindung dan

kawasan konservasi sesuai ketentuan undang-undang

kehutanan dan peraturan turunannya.

Untuk menjaga biodiversitas sebagai akibat dari kegiatan

pembangkit tenaga listrik, perseroan melakukan beberapa

program, mencakup: (En 11, En 13, En 14, En 15)

Melakukan transplantasi terumbu karang;•

Terumbu karang termasuk spesies yang dilindungi •

sesuai ketentuan International Union for the Conservation

of Nature (IUCn). pLn melakukan upaya untuk

melindungi fauna yang dilindungi ini, yaitu di perairan

sekitar lokasi pembangunan pLTU paiton Unit 9. Untuk

mengganti kerusakan terumbu karang akibat kegiatan

dredging pada proses pembangunan dermaga pLTU

paiton Unit 9, pLn telah melakukan transplantasi

terumbu karang pada lokasi lain di perairan yang

sama yang memiliki kondisi lingkungan yang

mendukung kehidupan terumbu karang. pemantauan

hasil transplantasi karang dilakukan setiap minggu

selama satu tahun untuk memastikan bahwa terumbu

karang tersebut dapat hidup dengan baik. Berdasarkan

hasil pemantauan, 98,98% dari terumbu karang yang

ditanam tumbuh dengan baik. (EU 13)

Menyediakan area hijau di daerah sekitar instalasi •

pembangkit-pembangkit pLn. Tidak ada data luasan

area hijau secara detail, namun program penghijauan

dilaksanakan secara rutin khususnya pada lokasi

catchment area pLTa.

PENGENDALIAN EMISISumber emisi karbondioksida berasal dari kegiatan

pembangkitan listrik terutama pembangkit listrik

berbahan bakar fosil seperti pLTU, pLTG, pLTGU dan pLTD.

Total emisi dari kegiatan pembangkitan tenaga listrik

pada tahun 2010 adalah sebesar 105.263.131 ton Co2

ekuivalen. pLTU batu bara memberikan kontribusi emisi

terbesar yakni 62.202.767 ton Co2 ekuivalen, sedangkan

pembangkit berbahan bakar gas dan BBM memberikan

kontribusi berturut-turut sebesar 16.766.379 ton Co2

ekuivalen dan 26.294.046 ton Co2 ekuivalen. (En 16)

Untuk mengetahui kualitas emisi dari stasiun pembangkit,

pLn melakukan uji emisi pada setiap pembangkit sebagai

bagian dari uji kelayakan operasi pembangkit. Selanjutnya

uji emisi dilaksanakan secara rutin sesuai dengan

peraturan yang berlaku dan sesuai dengan rencana

pemantauan lingkungan yang tercantum dalam dokumen

aMDaL dan UKL-UpL. (En 17)

BIOdIVERSITYSeveral PLN power plants and transmission lines exist in or pass through protected forests or conservation areas. The Company adheres to all land use mechanisms on protected forest areas and conservation areas in accordance with forestry regulations and provisions.

To maintain biodiversity from power plant activities, the Company carries out several programs, including:(EN 11, EN 13, EN 14, EN 15)• Transplanting coral reefs;• Coral reefs belong to a species protected in accordance

with the provisions of the International Union for the Conservation of Nature (IUCN). PLN strives to protect this protected species, namely that located in the vicinity of the Paiton Unit 9 Steam power plant. To replace coral reef damaged due to dredging activities during the construction of the dock at the Paiton Unit 9 Steam power plant, PLN has transplanted coral reefs in other locations in the same waters that have the same environmental conditions to support coral reefs. Coral reef transplantation monitoring is carried out every week throughout the year to ensure that the coral reef can thrive. Based on the monitoring results, 98.98 percent of the transplanted coral reef grows well. (EU 13)

• Provide green areas in PLN power plant installation areas. Although there is no available detailed data on the amount of green areas, the greening program is carried out routinely, especially in Hydro Power Plant catchment areas.

EMISSIONS cONTROLCarbon dioxide emission sources derive from power plant activities, especially those powered by fossil fuels, like Steam Power Plant, Gas Power Plant, Combined Cycle Power Plant and Diesel Power Plant. The total emission from electrical power generation in 2010 was a total of 105,263,131, tons of Co

2 equivalent. Coal-fired Steam power plants contributed the largest amount of emissions, totaling 62,202,767 tons of CO2 equivalent, while gas-fired power plants and oil-fired power plants contributed 16,766,379 tons of CO2 equivalent and 26,294,046 tons of CO2 equivalent, respectively. (EN 16)

To comprehend the quality of emissions from power stations, PLN carries out emissions testing at every power plant as part of due diligence. Subsequent emission testing is carried out routinely in accordance with the prevailing regulations and with the environmental monitoring plan, which is recorded in the AMDAL and UKL-UPL documents. (EN 17)

Page 177: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

175

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

Untuk menekan emisi Co2 ini perseroan melaksanakan

beberapa program, yakni: (En 18)

Menambah pembangunan pembangkit dengan sumber •

energi yang terbarukan, yakni pLTp dan pLTa;

Membangun pembangkit tenaga surya (pLTS) di 5 •

pulau yang dilaksanakan pada tahun 2010 sebesar 920

kWp. Jumlah ini mengurangi emisi sebesar 967 ton

Co2 ekuivalen per tahun dengan asumsi pLTS tersebut

menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel yang

berbahan bakar solar (HSD);

Membangun pLTM Merasap, Lobong, Mongango •

sehingga mengurangi emisi per tahun sebesar 16.000

ton Co2 ekuivalen;

Memanfaatkan salah satu mekanisme protokol Kyoto •

yaitu Clean Development Mechanism (CDM) dan Voluntary

Carbon Market (VCM) untuk mendapatkan kredit

dari upaya penurunan emisi gas rumah kaca dari

pembangunan beberapa pembangkit menggunakan

sumber energi terbarukan.

Selain upaya mengurangi emisi Co2, perseroan juga

berupaya mengurangi emisi debu dari stasiun pembangkit

berbahan bakar batu bara. Upaya-upaya yang dilakukan

mencakup:

pemasangan • electrostatic precipitator;

pembangunan sarana penyimpanan • fly ash dan bottom ash;

Kerjasama untuk pemanfaatan kembali • fly ash dan

bottom ash;

Menutupi bagian bak belakang kendaraan pengangkut •

fly ash dan bottom ash;

Menyiram area penyimpanan batu bara untuk •

mengurangi debu.

Kegiatan pemantauan kadar debu di udara kemudian

dilaksanakan secara rutin sesuai dengan peraturan

yang berlaku dan sesuai dengan rencana pemantauan

lingkungan yang tercantum dalam dokumen aMDaL atau

UKL-UpL. perseroan sampai saat ini belum melaksanakan

program terkait upaya menekan pelepasan bahan perusak

ozon lainnya, seperti CFC (freon). (En 19)

PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAHproses pembangkitan listrik pada instalasi pembangkit

dan transmisi listrik menghasilkan beberapa limbah

spesifik, yakni:

Limbah cair, berupa air dari pembangkit pLTU;•

Limbah cair berupa pelumas bekas yang termasuk B3 •

(hazardous waste);

Limbah padat seperti insulator keramik, kabel bekas, •

aki bekas kendaraan operasional dan tiang-tiang

listrik.

To reduce CO2 emissions, the Company carries out several programs, which are: (EN 18)• Add more renewable energy power plants, namely

Geothermal Power Plant and Hydro Power Plant.• Construction of Solar Power Plants on five islands carried

out in 2010, totaling 920 kWp. This reduced emissions by 967 tons of CO

2 equivalent per year based on the assumption that the said Solar Power Plant replaced diesel-powered generators.

• Construction of the Merasap, Lobong and Mongango PLTM plants resulting in emissions reduction of 16,000 tons of Co2 equivalent per year.

• Utilization of one of the Kyoto Protocol mechanisms, namely the Clean Development Mechanism (CDM) and Voluntary Carbon Market (VCM) to obtain carbon credits from greenhouse gas emissions reduction efforts through the construction of power plants that use renewable energy.

Apart from efforts to reduce CO2 emissions, the Company also

strives to reduce dust emissions at coal-fired power stations. The efforts carried out are as follows:

• Install electrostatic precipitators;• Construct fly ash and bottom ash storage facilities;• Conduct cooperations to utilize fly ash and bottom ash;

• Cover the backs of fly ash and bottom ash transportation vehicles.

• Water down fly ash and bottom ash storage areas to decrease dust.

Airborne dust content monitoring activities are then carried out routinely in compliance with the prevailing regulations and in accordance with the environmental monitoring plan, which is recorded in AMDAL and UKL-UPL documents. So far, the Company has not carried out any program related to reducing the release of ozone depleting substances, such as CFCs (freon). (EN 19)

WASTE MANAgEMENT ANd PROcESSINgElectricity generation at electricity transmission and power plant installations produces several specific kinds of waste, which are:• Liquid waste, in the form of water from steam power plants.• Liquid waste in the form of used lubricant, including B3

(hazardous waste).• Solid waste such as ceramic insulation, used cables, used

batteries from operational vehicles and electricity pylons.

Page 178: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

176

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

Untuk mengelola limbah-limbah tersebut, perseroan

menempuh beberapa cara pengelolaan, yakni: (En 22, En 23)

pengelolaan Limbah Cair1.

Limbah cair dari kegiatan pembangkitan tenaga

listrik diolah dalam Instalasi pengolahan air Limbah

(IpaL) sebelum dialirkan ke badan air penerima.

pada beberapa pembangkit, air yang telah diolah

dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan

antara lain menyiram tanaman.

Limbah Cair B32.

pengelolaan limbah cair B3 seperti pelumas bekas

dilakukan sesuai dengan pp no. 18 Tahun 1999 tentang

pengelolaan Limbah B3 serta peraturan-peraturan

menteri terkait pengelolaan limbah B3. pLn sebagai

penghasil limbah cair B3 tidak melakukan pengolahan

secara langsung, namun hanya menyimpan sementara

limbah cair B3 tersebut sebelum diserahkan ke pihak

ke-3 yang memiliki izin pengelolaan dan pemanfaatan

limbah B3.

pengelolaan bahan-bahan bekas selain limbah B33.

Bahan-bahan bekas selain limbah B3 dimusnahkan

sesuai dengan mekanisme pemusnahan aset yang

berlaku di perseroan.

4. Sepanjang tahun 2011 tidak ada kejadian tumpahan

limbah B3 yang mencemari lingkungan. (En 23)

To manage the said waste, the Company carries out several management schemes, including: (EN 22, EN 23)1. Liquid Waste Management Liquid waste produced through electrical power generation

is processed in a Waste Water Treatment Plant (IPAL) before it flows to the water catchment receptacle. At several power stations, processed waste water is reused for various purposes including water plants.

2. Hazardous waste water The management of hazardous liquid waste, such as

used lubricant is done in accordance with Government Regulation No.18/1999 on the Management of Hazardous Waste as well as ministry regulations related to the management of hazardous liquid waste. PLN, as a company that produces hazardous liquid waste, does not carry out waste management directly, but rather briefly stores the hazardous liquid waste before handing it over to third parties who have permission to manage and utilize hazardous (B3) waste.

3. Management of non-hazardous used materials Non-hazardous used materials are destroyed in

accordance with the prevailing asset destruction mechanism at the Company.

4. Throughout 2011, there were no hazardous waste spills that contaminated the environment. (EN 23)

Page 179: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

177

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

perseroan melakukan sejumlah kajian dan penelitian yang

ditujukan untuk meningkatkan tingkat efisiensi penyaluran

daya listrik, mencari bahan-bahan insulator yang tahan

lama, mencari alternatif pembangkit yang ramah lingkungan

dan berpartisipasi pada upaya perlindungan lingkungan.

Beberapa kegiatan penelitian dan pengembangan yang

dilaksanakan pada tahun 2011 adalah Studi identifikasi

potensi pembangkit hydro di Indonesia.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN RESEARch ANd dEVELOPMENT

The Company carried out a number of studies and research aimed at improving the level of efficiency of electricity distribution, as well as searching for highly durable insulation materials, searching for alternative environmentally friendly power stations and participating in environmental protection efforts. One of the research and development activities carried out in 2011 was a study to identify hydro-electric potential in Indonesia.

KEGIATAN TERKAIT MITIGASI PERUBAHAN IKLIMcLIMATE chANgE MITIgATION AcTIVITIES

pLn turut mendukung program pemerintah dalam upaya

mitigasi perubahan iklim dengan membangun pembangkit

listrik energi terbarukan seperti pembangkit tenaga panas

bumi dan pembangkit tenaga air. pLn memanfaatkan salah

satu mekanisme protokol Kyoto yaitu Clean Development

Mechanism (CDM) untuk mendapatkan kredit dari upaya

penurunan emisi gas rumah kaca beberapa pembangkit

energi terbarukan. (EU 5)

Mekanisme CDM merupakan kerja sama antara negara

majuyang telahmeratifikasiprotokolKyoto (ANNEX–1

COUNTRY)dengannegaraberkembang (NonANNEX– 1

CoUnTrY) dalam upaya penurunan emisi gas rumah

kaca. Keuntungan CDM bagi negara maju adalah untuk

memenuhi komitmennya dalam protokol Kyoto, sedangkan

bagi negara berkembang mekanisme ini berkontribusi

dalam upaya melaksanakan pembangunan berkelanjutan

(sustainability development).

Beberapa proyek CDM yang sedang dikembangkan pLn

antara lain: pLTp Kamojang IV, pLTp Lahendong II, pLTa

Genyem, pLTMH Lobong, pLTMH Mongango, pLTMH

Merasap dan pLTMG Bontang dengan potensi Certified

Emission Reduction (CEr) yang akan dihasilkan sebesar 2,5

juta ton sampai dengan tahun 2012.

Selain melalui mekanisme CDM, pLn juga memanfaatkan

mekanisme pasar karbon sukarela (Voluntary Carbón

Mechanism/VCM) untuk mendapatkan insentif dari hasil

penjualan karbon kredit pembangkit energi terbarukan.

pembangkit energi terbarukan yang sedang dikembangkan

sebagai proyek VCM adalah pLTa renun, pLTa

Sipansihaporas dan pLTa Musi.

pada tahun 2011, perkembangan proyek CDM dan VCM

sebagai berikut:

pLTp Kamojang IV: sudah mendapatkan issuance CEr’s dari

periode monitoring 16 Desember 2010 s.d. 28 Februari 2011

sebanyak 92691 tCEr’s.

PLN also supports Government programs to mitigate climate change by building renewable energy power stations such as hydro-electric and geothermal power stations. PLN utilizes one of the Kyoto Protocol mechanisms, namely the Clean Development Mechanism (CDM) to earn credit through greenhouse gas emission reduction efforts at several renewable energy power stations. (EU 5)

The CDM mechanism constitutes cooperation between developed countries that have ratified the Kyoto Protocol (ANNEX – 1COUNTRY) and developing countries (Non ANNEX – 1COUNTRY) in greenhouse gas emission reduction efforts. The benefit of CDM for developed countries is to fulfill their Kyoto Protocol commitments, while for developing countries this mechanism contributes to efforts to implement sustainability development.

Some CDM projects are currently being developed by PLN, including: the Kamojang IV Geothermal Power Plant, the Lahendong II Geothermal power plant, the Genyem Geothermal power plant, the Lobong Micro Hydro Power Plant, the Mongango Micro Hydro Power Plant, the Merasap Micro Hydro Power Plant and the Bontang Gas & Fuel Power Plant, with a total potential Certified Emission Reduction (CER) of 2.5 million tons in 2012.

In addition to CDM, PLN also utilizes a voluntary carbon market mechanism (Voluntary Carbón Mechanism/VCM) to obtain incentives from the proceeds of carbon credit sales from renewable energy generation. Renewable energy power plants currently in development as VCM projects are the Renun Hydro Power Plant, the Sipansihaporas Hydro Power Plant and the Musi Hydro Power Plant.

In 2011, the development of CDM and VCM projects was as follows:Kamojang IV Geothermal Power Plant: Has already obtained CER issuance from the December 16, 2010 to February 28, 2011 monitoring period, totaling 92691 tCER.

Page 180: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

178

PT PLN (Persero)

PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Environmental Management and Protection

pLn telah menyisihkan dana untuk kegiatan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Biaya

pengelolaan dan pemantauan ini dimasukkan ke dalam

komponen biaya operasional pembangkit dari masing-

masing unit bisnis. (En 30)

BIAYA DAN PENGHARGAAN UNTUK PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL MANAgEMENT ANd PRESERVATION cOSTS ANd REWARdS

PLN has allocated funds for environmental management and monitoring activities. The cost of these activities is incorporated into the power plant operational cost component of each business unit. (EN 30)

Page 181: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

179

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

REFERENSI SILANG DENGAN GRI – G 3.0-

INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAINCross refereNCes Gri - G 3.0 - eLeCTriCiTy

INdUSTRY ANd OThER UTILITIES

Page 182: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

180

PT PLN (Persero)

REFERENSI SILANG DENGAN GRI -G3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAIN Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

PROFIL pRoFILe

1 STRATEGI DAN ANALISIS STRATEgY ANd ANALYSIS

1.1

pernyataan dari pejabat pembuat kebijakan yang paling senior dalam organisasi (misalnya CEo, ketua, atau posisi senior sejenis) mengenai relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strateginya.Statement from the most senior decision maker of the organization(e.g., CEO, Chairman, or equivalent senior position).

6, 19

1.2 Deskripsi dampak, risiko, dan peluang utama.Description of key impacts, risks, and opportunities.

8, 160

2 PROFIL ORGANISASI ORgANIZATIONAL PROFILE

2.1 nama organisasi. Name of the organization. 1

2.2 Merek, produk, dan atau jasa utama. Primary brands, products, and/or services. 13

2.3

Struktur operasional organisasi, termasuk di dalamnya divisi utama, perusahaan yang menjalankan usaha (operating companies), anak perusahaan dan usaha patungan.Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies, subsidiaries, and joint ventures.

20, 26

2.4 Lokasi kantor pusat organisasi. Location of organization’s headquarters. 1

2.5

Jumlah negara di mana perusahaan beroperasi, serta nama negara di mana operasi utama dilaksanakan, atau yang relevan dengan isu keberlanjutan yang dicakup dalam laporan.Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report.

15, 25

2.6 Sifat kepemilikan dan bentuk legal. Nature of ownership and legal form. 15

2.7

pasar yang dilayani (termasuk di dalamnya diperinci berdasarkan geografi, sektor yang dilayani dan jenis konsumen/penerima manfaat).Markets served (including geographic breakdown, sectors served, and types of customers/beneficiaries).

13, 26

2.8 Skala organisasi. Scale of the reporting organization. 15

2.9perubahan signifikan yang terjadi selama periode laporan terkait ukuran, struktur, dan kepemilikan.Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership.

15

2.10penghargaan yang diterima dalam periode laporan.Awards received in the reporting period.

53, 130

EU1Kapasitas terpasang, diuraikan menurut sumber energi dan aturan.Installed capacity, broken down by primary energy source and by regulatory regime.

141

EU2Kapasitas pembangkit bersih, diuraikan menurut sumber energi dan aturan.Net energy output broken down by primary energy source and by regulatory regime.

141, 142

EU3Jumlah pelanggan rumah tangga, industri, lembaga dan kawasan komersial.Number of residential, industrial, institutional and commercial customer accounts.

149

EU4panjang jaringan transmisi dan distribusi diatas dan dibawah tanah yang sesuai aturan yang berlaku.Length of above and underground transmission and distribution lines by regulatory regime.

169

EU5alokasi cadangan atau kompensasi untuk emisi Co2, dirinci menurut ketentuan kerangka perdagangan karbon.Allocation of CO2 emissions allowances or equivalent, broken down by carbon trading framework.

177

3 PARAMETER LAPORAN REPORT PARAMETERS

PROFIL LAPORAN RepoRT pRoFILe

3.1 periode pelaporan. Reporting period (e.g., fiscal/calendar year) for information provided. 3

3.2Tanggal dari laporan sebelumnya yang paling baru (jika ada).Date of most recent previous report (if any).

2

3.3 Siklus pelaporan (tahunan, dua tahun sekali, dan sebagainya).Reporting cycle (annual, biennial, etc.)

3

Page 183: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

181

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

3.4alamat Kontak apabila ada pertanyaan terkait laporan dan isinya.Contact point for questions regarding the report or its contents.

4

3.5 proses dalam menetapkan isi laporan. Process for defining report content. 3

3.6 Batasan laporan. Boundary of the report. 3

3.7nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan.State any specific limitations on the scope or boundary of the report.

2

3.8

Dasar untuk melaporkan usaha patungan, anak perusahaan, fasilitas yang disewakan, kegiatan melalui outsourcing, serta entitas lainnya yang berpengaruh signifikan dan dapat diperbandingkan informasinya setiap saat / antar organisasi.Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities that can significantly affect comparability from period to period and/or between organizations.

2

3.9Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya.Data measurement techniques and the bases of calculations.

3

3.10penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya.Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports.

4

3.11perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya.Significant changes from previous reporting periods.

3

Indeks Isi GrI GRI Table Index

3.12Tabel yang menunjukan lokasi dari Standar pengungkapan dalam laporan.Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report.

180

assurance Assurance

3.13Kebijakan dan praktik saat ini yang ditujukan untuk mencari assurance eksternal untuk laporan.Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report.

3

4TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATANgOVERNANcE, cOMMITMENTS, ANd ENgAgEMENT

TaTa KELoLa GoVeRNANCe

4.1

Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggung jawab untuk tugas khusus, seperti dalam menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan organisasi.Governance structure of the organization, including committees under the highest governance body responsible for specific tasks, such as setting strategy or organizational oversight.

46, 50

4.2Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola tertinggi juga merangkap pejabat eksekutif.Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer.

47

4.3

Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan, nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola tertinggi yang berasal dari kelompok independen dan atau anggota noneksekutif.For organizations that have a unitary board structure, state the number of members of the highest governance body that are independent and/or non-executive members.

47

4.4

Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan kepada badan pengelola tertinggi.Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body.

46

4.5

Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk dalam hal pengaturan perjalanan) dengan kinerja organisasi (termasuk didalamnya kinerja sosial dan lingkungan).Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization’s performance (including social and environmental performance).

49

4.6proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi untuk dalam menjamin terhindarnya konflik kepentingan.Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided.

55

Page 184: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

182

PT PLN (Persero)

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

4.7

proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota badan pengelola tertinggi dalam mengarahkan strategi organisasi terkait topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.Process for determining the qualifications and expertise of the members of the highest governance body for guiding the organization’s strategy on economic, environmental, and social topics.

46, 47

4.8

pengembangan secara internal pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial serta status dari implementasinya.Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance and the status of their implementation.

17

4.9

prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi manajemen dan identifikasi organisasi terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial, termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan.Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance, including relevant risks and opportunities.

47, 55

4.10

proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.Processes for evaluating the highest governance body’s own performance, particularly with respect to economic, environmental, and social performance.

47

KOMITMEN TERHADAP INISIATIF EKSTERNAL cOMMITMENTS TO ExTERNAL INITIATIVES

4.11

penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi.Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization.

53

4.12

piagam, prinsip, atau insiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi oleh organisasi.Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses.

163

4.13

Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan atau organisasi advokasi nasional/internasional.Memberships in associations (such as industrial associations) and/or national/international advocacy organizations.

59

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN STAkEhOLdER ENgAgEMENT

4.14Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi.List of stakeholder groups engaged by the organization.

61, 62

4.15Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan yang akan dilibatkan.Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.

61, 62

4.16

pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan.Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group.

61, 62

4.17

Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana organisasi merespons topik dan perhatian utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya.Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting.

61, 62

aspek: Ketersediaan dan Keandalan Aspect: Availability and Reliability

EU6pendekatan manajemen untuk memastikan ketersediaan dan keandalan tenaga listrik dalam jangka pendek maupun panjang.Management approach to ensure short and long-term electricity availability and reliability.

155

aspek: Demand-side management Aspect: Demand-side management

EU7

pogram demand-side management termasuk program pelaksanaan pemasangan listrik untuk area perumahan, komersial, lembaga dan kawasan industri.Demand-side management programs including residential, commercial, institutional and industrial programs.

145

REFERENSI SILANG DENGAN GRI -G3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAIN Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 185: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

183

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

aspect: penelitian dan pengembangan Aspect: Research and Development

EU8

Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menjamin keandalan penyaluran listrik dan mendukung pembangunan berkelanjutan, melingkupi kegiatan dan biaya.Research and development activity and expenditure aimed at providing reliable electricity and promoting sustainable development.

24

aspek: plant Decomissioning Aspect: Plant Decomissioning

EU8Cadangan untuk mengembangkan pusat pembangkit tenaga listrik.Provisions for decommissioning of nuclear power sites.

24

INDIKATOR KINERJA EKONOMI EcONOMIc PERFORMANcE INdIcATORS

aspek : Kinerja Ekonomi Aspect: Economic Performance

EC1

perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments.

134

EC2

Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi.Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change.

150

EC3Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations

114

EC4Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. Significant financial assistance received from government.

137

aspek : Kehadiran pasar Aspect: Market Presence

EC5

rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan.Range of standard entry level wage ratios compared to local minimum wage at significant locations of operation.

99

EC6

Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation.

EC7

prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation.

109

aspek : Dampak Ekonomi Tidak Langsung Aspect: Indirect Economic Impacts

EC8

pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement.

84

EC9

pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya. Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts.

85, 138

aspek: Ketersediaan dan Keandalan Aspect: Availability and Reliability

EU10rencana pembangunan berdasarkan proyeksi kebutuhan tenaga listrik dalam jangka panjang dirinci menurut sumber energi pembangkit dan peraturan yang berlaku.Planned capacity against projected electricity demand over the long term, break down by energy source and applied regulatory.

142

Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 186: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

184

PT PLN (Persero)

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

aspek: Demand-side management Aspect: Demand-side management

EU11rata-rata tingkat efisiensi pembangkit tenaga uap dirinci menurut bahan bakar dan menurut aturan yang berlaku.Average generation efficiency of thermal plants by energy source and by applied regulatory.

141

aspek: System Efficiency Aspect: System Efficiency

EU12Tingkat kehilangan (loss) dari jaringan transmisi dan distribusi dari total daya listrik.Transmission and distribution losses as a percentage of total energy.

143

INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL PERFORMANcE INdIcATORS

aspek : Material Aspect: Materials

En1penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.Materials used by weight or volume.

169, 171

En2 persentase penggunaan Bahan Daur Ulang. Percentage of recycled materials used. 171

aspek : Energi Aspect: Energy

En3penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi primer.Direct energy consumption by primary energy source.

171

En4pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber primer.Indirect energy consumption by primary source.

142

En5penghematan Energi melalui Konservasi dan peningkatan fisiensi.Energy saved due to conservation and efficiency improvements.

84, 172

En6

Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives.

84, 172

En7Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai.Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved.

172

aspek : air Aspect : Water

En8 Total pengambilan air per sumber. Total water withdrawal by source. 173

En9Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air.Water sources significantly affected by withdrawal of water.

173

En10persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang.Percentage and total volume of water recycled and reused.

173

aspek : Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati) Aspect : Biodiversity

En11

Lokasi dan luas tanah dimiliki, disewa, dikelola oleh pelapor yang berlokasi di dalam, atau berdekatan dengan daerah yang dilindungi yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi.Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.

174

En12

Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa org pelapor thp biodiversivitas diproteksi (dilindungi) dan yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi).Description of significant impacts cause by activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.

173

EU13Biodiversitas dari daerah penggganti dibandingkan biodiversitas areal awal.Biodiversity of offset habitats compared to the biodiversity of the affected areas.

174

En13 perlindungan dan pemulihan Habitat. Habitats protected and restored. 174

En14Strategi, tindakan, dan rencana pengelolaan dampak terhadap biodiversitas.Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity.

174

REFERENSI SILANG DENGAN GRI -G3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAIN Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 187: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

185

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

En15

Jumlah spesies yang masuk dalam Daftar Merah IUCn dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional di daerah yang terkena dampak operasi berdasar tingkat kepunahan.Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk.

174

aspek : Emisi, Efluen dan Limbah. Aspect : Emissions, Effluents and Waste

En16Jumlah emisi gas rumah kaca langsung maupun tidak langsung, berdasarkan berat.Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight.

174

En17Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat.Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight.

174

En18Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya.Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved.

175

En19Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon, dirinci berdasarkan berat.Emissions of ozone-depleting substances by weight.

175

En20 nox, Sox dan emisi udara signifikan lainnya, berdasarkan jenis dan berat.NOx, SOx, and other significant air emissions by type and weight.

165

En21Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan.Total water discharge by quality and destination.

173

En22Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.Total weight of waste by type and disposal method.

176

En23Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.Total number and volume of significant spills.

176

En24

Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally.

En25

Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air.Identity, size, protection status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and runoff.

173

aspek : produk dan Jasa. Aspect : Product and Services

En26

Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation.

168

En27persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category.

n.a.

aspek : Kepatuhan. Aspect : Compliance

En28

nilai yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations.

167

aspek : pengangkutan/Transportasi. Aspect : Transport

En29

Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce.

168

Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 188: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

186

PT PLN (Persero)

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

aspek : Menyeluruh. Aspect : Overall

En30Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.Total environmental protection expenditures and investments by type.

178

PRAKTIK TENAGA KERJA DAN PEKERJAAN YANG LAYAKLABOR PRAcTIcES ANd dEcENT WORk PERFORMANcE INdIcATORS

aspect : Ketenagakerjaan khusus untuk bidang listrik dan utilitas.Aspect : Employment for Specific Electric Utilities

EU14program dan proses untuk menjamin ketersediaan tenaga terampil.Programs and processes to ensure the availability of a skilled workforce.

109

EU15

pesentase jumlah tenaga kerja yang akan pensiun 5 dan 10 thn mendatang, dirinci menurut jenis pekerjaan dan tempat kerja.Percentage of employees eligible to retire in the next 5 and 10 years break down by job category and by region.

107

EU16

Kebijakan yang diterapkan mengenai kesehatan dan keselamatan pekerja pelapor maupun pekerja kontraktor dan subkontraktor.Policies and requirements regarding health and safety of employees and employees of contractors and subcontractors.

120

aspek : Ketenagakerjaan. Aspect : Employment

La1Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah.Total workforce by employment type, employment contract, and region.

103, 104

La2Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.Total number and rate of employee turnover by age group, gender, and region.

99

EU17

Jumlah hari kerja dari pekerja kontraktor and subkontraktor yang terlibat dalam kegiatan konstruksi, pengoperasian dan perawatan.Days worked by contractor and subcontractor employees involved in construction, operation & maintenance activities.

104

EU18

persentasi pekerja kontraktor dan subkontraktor yang pernah mengikuti pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Percentage of contractor and subcontractor employees that have undergone relevant health and safety training.

123

La3

Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by major operations.

114

aspek : Tenaga kerja / Hubungan Manajemen. Aspect : Labor/Management Relations.

La4persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.Percentage of employees covered by collective bargaining agreements.

96

La5

Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements.

97, 99

aspek: Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Aspect: Occupational Health and Safety

La6

persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan kerja.Percentage of total workforce represented in formal joint management–worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs.

121

La7

Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work related fatalities by region.

123, 129

REFERENSI SILANG DENGAN GRI -G3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAIN Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 189: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

187

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

La8

program pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu karyawan, anggota keluarga/masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases.

122, 123, 129

La9aspek Kesehatan dan Keselamatan yang tercakup dalam perjanjian dengan serikat karyawan.Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions.

121, 130

aspek: pelatihan dan pendidikan. Aspect: Training and Education

La10rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan.Average hours of training per year per employee by employee category.

109, 110

La11

program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings.

110, 111

La12persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews.

111

aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara. Aspect: Diversity and Equal Opportunity

La13

Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.Composition of governance bodies and breakdown of employees per category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity.

106

La14perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok karyawan.Ratio of basic salary of men to women by employee category.

INDIKATOR KINERJA HAK ASASI MANUSIA hUMAN RIghTS PERFORMANcE INdIcATORS

aspek : praktek Investasi dan pengadaan. Aspect: Investment and Procurement Practices

Hr1

persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul HaM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.Percentage and total number of significant investment agreements that include human rights clauses or that have undergone human rights screening.

139

Hr2

persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas aspek HaM.Percentage of significant suppliers and contractors that have undergone screening based on human rights and actions taken.

Hr3

Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal kebijakan serta prosedur terkait dengan aspek HaM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan.Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained.

101

aspek: nondiskriminasi. Aspect: Non-discrimination

Hr4Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan.Total number of incidents of discrimination and actions taken.

111

aspek: Kebebasan Berserikat dan Berkumpul.Aspect: Freedom of Association and Collective Bargaining

Hr5

Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.Operations identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be at significant risk, and actions taken to support these rights.

97, 98, 101

Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 190: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

188

PT PLN (Persero)

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

aspek: pekerja anak. Aspect: Child Labor

Hr6

Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko signifikan dapat menimbulkan kasus pekerja anak, dan tindakan ditempuh untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor.

102

aspek: Kerja paksa dan Kerja Wajib. Aspect: Forced and Compulsory Labor

Hr7

Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan tindakan untuk menghapus kerja paksa atau kerja wajib.Operations identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of forced or compulsory labor.

102

aspek: praktek/Tindakan pengamanan. Aspect: Security Practices

Hr8

persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HaM yang relevan.Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations.

101

aspek: Hak penduduk asli. Aspect: Indigenous Rights

Hr9Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil.Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken.

143, 162

INDIKATOR KINERJA MASYARAKAT SOcIETY PERFORMANcE INdIcATORS

aspek: Keterbukaan Thd Masyarakat Untuk Sektor Listrik dan Utilitas.Aspect: Community Disclosure Specific for Electricity and Utilities.

EU19

Keterlibatan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan menyangkut rencana penggunaan energi dan pengembangan prasarana/infrastruktur.Stakeholder participation in the decision making process related to energy planning and infrastructure development.

143

EU20pendekatan yang dilakukan dalam mengelola dampak pemindahan.Approach to managing the impacts of displacement.

143

aspek: Bencana thd Masyarakat /rencana Tanggap Darurat Khusus untuk Bidang Usaha Listrik dan Utilitas.Aspect: Community Disaster/Emergency Planning and Response Disclosure Specific for Electricity and Utilities.

EU21

Ukuran perencanaan wajib, rencana penanggulangan bencana/ pengelolaan tanggap darurat, pelatihan dan rencana rehabilitasi/restorasi.Contingency planning measures, disaster/emergency management plan and training programs, and recovery/restoration plans.

aspek: Komunitas. Aspect: Community.

So1

Sifat dasar, ruang lingkup dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat baik pada saat memulai, saat beroperasi dan saat mengakhiri.Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and exiting.

162

EU22

Sifat dasar, ruang lingkup dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat baik pada saat memulai, saat beroperasi dan saat mengakhiri.Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and exiting.

162

aspek: Korupsi. Aspect: Corruption

So2persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption.

55

So3persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi.Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures.

54

REFERENSI SILANG DENGAN GRI -G3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAIN Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 191: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

189

PT PLN (Persero)

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 SUSTAINABILITY REPORT

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

So4Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.Actions taken in response to incidents of corruption.

54, 55

aspek: Kebijakan publik. Aspect : Public Policy

So5Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik.Public policy positions and participation in public policy development and lobbying.

So6

nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi.Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country.

55

aspek: Kelakuan Tidak Bersaing. Aspect: Anti-Competitive Behavior

So7

Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes.

n.a

aspek: Kepatuhan. Aspect: Compliance

So8

nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with laws and regulations.

76

INDIKATOR KINERJA TANGGUNG JAWAB PRODUK PROdUcT RESPONSIBILITY PERFORMANcES INdIcATORS

aspek: access Disclosure Specific for Electricity and Utilities.Aspect: Access Disclosure Specific for Electricity and Utilities.

EU23

program-program, termasuk kerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan atau memelihara akses terhadap listrik dan layanan kepada pelanggan. Programs, including those in partnership with government, to improve or maintain access to electricity and customer support services.

123, 142

aspek: pengawasan keterbukaan tentang informasi yang spesifik mengenai ketenagalistrikan.Aspect: Provision of Information Disclosure Specific for Electricity and Utilities.

EU24

praktek bimbingan pada para penyandang cacat, bisu, buta huruf dan berpendidikan rendah lainnya untuk dapat menggunakan listrik dengan aman dan kegiatan pelayanan pelanggan yang mendukungnya.Practices to address language, cultural, low literacy and disability related barriers to accessing and safely using electricity and customer support services.

83

aspek: Kesehatan dan Keselamatan pelanggan. Aspect: Customer Health and Safety

pr1

Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebutLife cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures.

140

EU25

Jumlah korban luka ringan dan berat di kalangan masyarakat akibat kecelakaan yang melibatkan aset perusahaan, termasuk perkara hukum dalam penyelesaian maupun yang masih dalam proses.Number of injuries and fatalities to the public involving company assets, including legal judgments, settlements and pending legal cases of diseases.

n.a

Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 192: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

190

PT PLN (Persero)

INDEKS INDEX

INDIKATOR INDICATOR

HAL pAGe

aspek: akses keterbukaan secara spesifik mengenai ketenagalistrikanAspect: Access Disclosure Specific for Electricity and Utilities

EU26persentasi populasi yang belum terlayani di areal distribusi yang dikuasakan.Percentage of population unserved in licensed distribution or service areas.

149

EU27

Jumlah pemutusan aliran listrik, dirinci berdasarkan keterlambatan pembayaran maupun oleh peraturan lain yang diberlakukan.Number of residential disconnections for non-payment, break down by duration of disconnection and by regulatory regime.

144

EU28 Frekuensi pemadaman listrik. Power outage frequency. 155

EU29 rata-rata lama pemadaman listrik. Average power outage duration. 155

EU30rata-rata jumlah pembangkit menurut sumber energi maupun menurut ketentuan lain yang berlaku.Average plant availability factor by energy source and by regulatory regime.

141, 142

pr2

Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes.

140

aspek: pemasangan Label bagi produk dan Jasa. Aspect : Product and Service Labeling

pr3

Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements.

140

pr4

Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes.

140, 150

pr5

praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan pelanggan.Practices related to customer satisfaction, including results of surveys on measuring customer satisfaction.

151

aspek: Komunikasi pemasaran. Aspect : Marketing Communications.

pr6

program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship.Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship.

150

pr7

Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcomes.

n.a.

aspek: Keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan. Aspect : Customer Privacy

pr8

Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan.Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.

150

aspek: Kepatuhan. Aspect: Compliance

pr9

nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa.Monetary value of significant fines for noncompliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services.

76, 151

REFERENSI SILANG DENGAN GRI -G3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAIN Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 193: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

Cross References GRI -G3.0 - Electricity Industry and Other Utilities

Page 194: Laporan KEBErLanJUTan SUSTAINABILITY RepoRT · pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja

pT pLn (persero)

Jl. Trunojoyo Blok M I no.135

Kebayoran Baru, Jakarta 12160

Indonesia

T. 62 21 725 0550

F. 62 21 722 2328

www.pln.co.id