kebijakan kes anak kemkes
DESCRIPTION
Paparan Direktur Bina Kesehatan Anak dengan materi Kebijakan Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, yang dipaparkan pada acara Seminar 6 Juli 2015TRANSCRIPT
Direktorat Bina Kesehatan AnakKementerian Kesehatan RI
Disampaikan pada: Peningkatan Kapasitas Pegawai BPPK
KEBIJAKAN PEMBINAAN PELAYANAN KESEHATAN
ANAK
•Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat
•Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak
Bab VII
•Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 tahun
Pasal 131 ay.2
UU No. 36 thn 2009 tentang KESEHATAN
Bertambah: fungsi / kemampuan–Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium) –Motorik (gerak kasar, halus)–Komunikasi / berbahasa–Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)–Emosi - sosial–Kemandirian
PERKEMBANGAN
PERTUMBUHANBertambah: ukuran fisik dan struktur tubuh Diukur: berat badan,
panjang/tinggi badan, lingkar kepala
Tumbuh Kembang
OTAK
Pertumbuhan fisik
HORMON PERTUMBUHAN (GROWTH HORMON)
18-25 th
Perlu asupan cukup gizi mikro dan makro
Gizi mikro: 5 porsi/hari
Gizi makro:• protein
• lemakGizi mikro
Gizi makro:• karbohidrat
Gizi mikro:
Air minum/hari Anak 5th 1LDewasa 2L
Defisiensi Gizi Mikro IBU HAMIL ANAK LAHIR
• Besi : Anemia• Zinc: Aborsi, Kelainan kongenital
Premature, BBLR • Vit A: Rabun• Folic Acid: Anemia neural tube defects (NTD)
» Vit D Diabetes type I,
asthma, schizophrenia.» Iodine: Goiter Lahir mati, aborsi,
retardasi mental, cretin, kelainan kongenital, tuli
» Calcium: Hypertension. Premature Preecclampsia, ,
» Magnesium: Premature, BBLR, ....MULTIPLE.....................................STUNTING
AKIAKB
RISIKO KEHAMILAN USIA REMAJA DIBANDINGKAN DENGAN USIA DEWASA
RISIKO KEHAMILAN USIA REMAJA DIBANDINGKAN DENGAN USIA DEWASA (Kurang dari 20 Tahun)
Kehamilan remaja 4,5 kali berpeluang terjadinya kehamilan risiko tinggi
Preeklamsia 2-5 kali lebih berpeluang terjadi
Kerusakan otak janin dan gangguan tumbuh kembang bayi akibat kekurangan yodium
Partus macet (“Obstucted Labor”)Disproporsi panggul dengan kepala janin (“Cephalo pelvic disproportion”)
Kontraksi rahim tidak optimal
Kelahiran Prematur lebih banyak terjadi pada remaja
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (dibawah 2.500 gram)
Risiko kematian saat melahirkan 2 kali lebih besar
Pernikahan anak usia <19 tahun mempunyai risiko 2-8 x lebih besar untuk tertular penyakit menular seksual
Malposisi Janin
Angka kelahiran pada usia 15-19 tahun ialah 48 per 1000 kelahiran (dari sekitar 4,5 juta bayi lahir dalam setahun di Indonesia, 2,3 juta berasalDari pasangan yang menikah dini
Angka Kematian Ibu 359 per 100.000 kelahiran hidupAngka Kematian Bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup
Sumber Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian KesehatanSurvey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010
Angka perkawinanUsia dini masih tinggi :Kelompok umur 15-19 tahun
46,7 %
Kelompok umur 10-14 tahun5 %
Proporsi Penduduk ≥ 10 tahun yang Kurang Konsumsi Sayur-Buah menurut Provinsi
2007-2013
DIY
PapuaJa
timPabar
Malu
t
Sumut
Kalteng
Indonesia Bali
Sultra
NTB
Bengkulu
Jam
bi
Jabar
Sumse
l
Sumbar
Riau
80.0
84.0
88.0
92.0
96.0
100.0
93.6
93.5
2007 2013
???
?
??
?
Proporsi Penduduk mengkonsumsi Produk Mie menurut Frekuensi dan Umur, 2013
10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 -49 50 -54 55 -59 60 -64 65 +0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
15.4 15.0 13.8 12.1 10.8 9.5 8.4 8.1 6.6 6.2 5.3 4.8
35.6 34.5 34.1 32.0 29.3 28.1 26.6 24.5 23.7 21.2 20.0 17.7
39.6 39.3 39.4 41.0 43.0 43.1 43.0 42.6 41.540.5 40.1
36.3
7.9 9.1 10.2 12.1 13.8 15.7 16.8 18.6 20.3 22.9 23.425.6
1.6 2.0 2.5 2.9 3.1 3.6 5.1 6.2 7.9 9.3 11.2 15.7
≥1 kali per hari; 3 - 6 kali per minggu; 1 - 2 kali per minggu;< 3 kali per bulan Tidak pernah
Umur (Tahun)
ISSUE
• SURVIVAL…– KELANGSUNGAN HIDUP ANAK
• DEVELOPMENT….– KUALITAS HIDUP ANAK
• PROTECTION….– PERLINDUNGAN ANAK
32 30 26 20 19 19 14
68 57
46 35 34 32
23
97
81
58 46 44 40
32
0
20
40
60
80
100
120
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015
Neonatal Mortality Rate
Infant Mortality Rate
Underfive MortalityRate
KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BALITA, BAYI DAN NEONATAL, 1991 -2015
(SDKI 1991-2012)
33%
43%48%
37%
Proporsi kematian neonatal dibanding kematian balita meningkat
Proporsi anak 1 tahun diimunisasi campak : 80,1% (SDKI 2012)
Riskesdas 2007
Pneumonia, 12.7 %
Diare, 15 %
Masalah Neonatal46,2 %
Penyebab::Asfiksia, BBLR, Premature,infeksiPneumonia, diare GIzi
Meningtis, 4.5 %
Kelainan Kongenital, 5.7 %
Tidak diketahui penyebabnya,
3.7 %
Tetanus, 1.7 %
Penyebab Kematian bayi
0-11 bulan
SDKI 2012
16
Jawa Barat16%
Jawa Tengah12%
Jawa Timur11%
Sumatera Utara8%
Banten5%
NTB4%
NTT3%Aceh 3%
Lampung 3%
Sumsel 3%
Sulsel 3%
DKI Jakarta 2%
Kalsel 2%
Sulteng 2%
Riau 2%
Papua 2%
Sumbar 2%
Kalbar 2%
Sultra 2% Jambi 2%
Kalteng 1% Bali 1%
Kaltim 1%
Sulbar1%
Kepri1%
Malut1%
Gorontalo1%
Papua Barat
1%
Maluku1%
DIY1%
Sulut1% Bengkulu
1%
Babel 0%
Kematian bayi di Indonesia (2012):– Total 146.739 kematian– 50% terjadi di 5 propinsi– 76% terjadi di 14 propinsi
Fokus 11 Provinsi:1. Jabar 9. Papua2. Jateng 10. Papua Barat3. Jatim 11. NTT4. Banten5. Sumut6. Sumsel7. Lampung8. Sulsel
KEMATIAN BAYI DI INDONESIA, TAHUN 2012
•
178 Million Children Under 5 Suffer from Stunting
Prevalence ofStunting
•PAPER 1Source : The Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008)
37.2%
Sumber : KPP, 2008
PERSENTASE KASUS KTA MENURUT JENIS KEKERASAN
(N = 600)
Presentase terbanyak adalah jenis Kekerasan Seksual
SISTEM KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI LANDASAN PIKIR RPJMN 2015-2019
(Perpres No 72/2012)
SDM K
Farmasi, Alkes dan Makanan
Litbang
Pemberdayaan Masyarakat
Manajemen Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan
(termasuk JKN)
Upaya Kesehatan
•Derajat Kesehatan
•Perlindungan finansial
•Responsiveness yankes
23
1
6
2
3
4
7
5
UU Kesehatan no 36/2009Bab V
Bagian ITenaga Kesehatan
Pasal 27Tenaga kesehatan berhak atas imbalan dan perlindungan hukum dalam menjalankan tugas sesuai profesinya.
Perlindungan hukum:KUHP pasal 50: karena menjalankan UUKUHP pasal 51: karena menjalankan perintah atasan
6. Managemen Kesehatan: regulasi kesehatan, sistem informasi kes1. SDM
Direktorat Bina Kesehatan AnakDirektorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan AnakKementerian Kesehatan Republik
Indonesia2012
IDAI
PMK no 25 th 2014NSPK
PMK no 66 th 2014
PMK no 78 th 2014
PMK no 70 th 201
3PMK no 68
th 2013
2. Farmasi, Alkes dan Makanan
Indikator terpilih:1. Terdapat dokter atau bidan atau perawat2. Tersedia pedoman APN atau Manajemen asfiksia3. Tersedia timbangan bayi4. Tersedia tetrasiklin salap mata5. Tersedia vit K inj6. Tersedia HB Uniject
KESIAPAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS ESSENSIAL
SP2TP
1.2. Cost effective: C) LiST
Usia Anak Penyebab kematian
Intervensi Efektifitas
Neonatal Diare 1 ORS 0,93 Sepsis 2 Kehamilan: Deteksi dan Terapi sifilis 0,97 3 Clean post natal 0,4 4 Oral Antibiotik 0,28 5 Antibiotik Injeksi 0,65 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,8 Pneumonia 4 Oral Antibiotik 0,42 5 Antibiotik Injeksi 0,75 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,9 Asfiksia 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,05 Prematur 7 Menjaga suhu tubuh 0,2 8 Kangaroo Mother care 0,51 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,28 Tetanus 9 Kehamilan: TT 0,94 3 Clean post natal 0,4 Kongenital 10 Suplemen/fortifikasi asam folat 0,35 Lainnya 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,1
3. LITBANG
•Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat
•Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak
Bab VII
•Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung jawab & kewajiban bersama bg org tua, keluarga, masyarakat & pemerintah, & pemerintah daerah
Pasal
131 ay.3
UU No. 36 thn 2009 tentang KESEHATAN
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
31
• UU no. 23/2002 Pasal 27 Pembuatan akta kelahiran ... penelantaran bayi, ……..surat keterangan lahir
• catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas)
• Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K (stiker)
• catatan kesehatan dan pertumbuhan perkembangan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita)
• Bukti claim JKN ANC dan PNC• Bukti claim Program Keluarga Harapan
InformasiHakTugasKewajiban
Buku KIA : instrumen integrasi pelayanan KIAKeputusan Menteri Kesehatan No 284/Menkes/SK/III/2004
Rapor Kesehatanku
Tujuan: informasi • ↗ akses peserta didik layanan• Informasi PHBS,
– kesehatan reproduksi – layanan kesehatan– hak anak
• Instrumen
– pemantauan– pembuktian
HakTugasKewajiban
Pemeriksaan Kehamilan
Persalinan, nifas & neonatal
Pelayanan bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
•Penjaringan•Bln Imunisasi Anak Sekolah•Upaya Kes Sklh•PMT
Lansia
Pendekatan Continuum of Care
Pemeriksaan Kehamilan
Persalinan, nifas & neonatal
Pelayanan bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
•P4K•Buku KIA•ANC terpadu•Kelas Ibu Hamil•Fe & asam folat•PMT ibu hamil•TT ibu hamil
• Inisiasi Menyusu Dini•Vit K 1 inj• Imunisasi Hep B•Rumah Tunggu•Kemitraan Bidan Dukun•KB pasca persalinan•PONED-PONEK
•ASI eksklusif• Imunisasi dasar
lengkap•Pemberian makan•Penimbangan•Vit A•MTBS
• Pemantauan stimulasi pertumbuhan & perkembangan
Pelayanan PUS & WUS
Lansia
• Kualitas• Degenerasi
• Kespro remaja • Konseling: Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll• Fe
• Konseling• Pelayanan KB• PKRT
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kegiatan Direktorat Bina Kes Anak:1.Penyusunan dan Pelaksanaan NSPK2.Peningkatan Kapasitas Teknis/Manajemen 3.Koordinasi, Sosialisasi, Advokasi dalam Rangka
Peningkatan Akses &Kualitas4.Dukungan Sarana dan Prasarana5.Bimbingan teknis, Monev, Fasilitasi, Pendampingan6.Kegiatan lain : • Surveilans kematian ibu, AMP, PWS KIA, supervisi fasilitatif, • Sistem Informasi Gizi, Surveilans dan Pemantauan Status Gizi
No Kegiatan Pusat dan Dekonsentrasi No Kegiatan Pusat dan Dekonsentrasi
1 Pelatihan Fasilitator Tatalaksana BBL 10 Pelatihan SDIDTK
2 Pelatihan Nakes dalam tatalaksana BBL (tk. Kab)
11 Orientasi SDIDTK Revisi 2015
3 Pelatihan Manajemen Asfiksia & BBLR 12 Pelatihan Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang
4 Pelatihan Tenaga Kesehatan mampu Melaksanakan PKPR
13 Pelatihan SHK
5 Orientasi Neonatal Esensial 14 Pelatihan KtA
6 Orientasi MTBS revisi 2015 15 Pelatihan Surveilan kelainan bawan berbasis RS
7 Orientasi algoritma pelayanan kesehatan anak
16 Pelatihan Surveilans Kesehatan Anak
8 Orientasi penjaringan peserta didik 17 Orientasi Standar Nasional PKPR
9 Orientasi Kohort Bayi , Kohor Anak Balita & Prasekolah
18 AMP (Pembahasan/ review kasus neonatus)
KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS
No PERTEMUAN KOORDINASI LP/LS
1 Pertemuan Koordinasi LP/LS untuk menunjang percepatan penurunan kematian bayi & balita
2 Pertemuan Koordinasi LP/LS untuk meningkatkan kualitas hidup bayi & balita, anak usia sekolah dan remaja
3 Pertemuan Forum Teknis dan Koordinasi LP/LS Yankes perlindungan Kesehatan Anak
4 Pertemuan Tindak lanjut MoU antara Ditjen Bina GIKIA dengan PT untuk percepatan penurunan kematian bayi, balita , anak usia sekolah dan remaja dan perlindungan kesehatan anak
5 Pengembangan dan Pemantapan Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di 2 kab/kota terpilih
6 Forum Komunikasi Kesehatan Anak Usia Sekolah
7 Jambore Konselor Sebaya
8 Pertemuan Nasional dan PIT IDAI
9 Fasilitasi penyelenggaraan TCTP buku KIA (Prov. DIY Yogyakarta)No PERJALANAN DINAS
1 Supervisi Fasilitatif yankes Neonatus, Bayi , anak balita dan Prasekolah
2 Supervisi Fasilitatif yankes Usia sekolah, remaja dan perlindungan kes anak
3 Monev Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS
4 Monev Program kesehatan anak