kebijakan ic

3
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD Dr. MOEWARDI Jl. Kol. Sutarto No.132 Telp. 634634, Fax. 637 412, Surakarta 57126. SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. MOEWARDI Nomor : 188.4/200A/2012 TENTANG PEMBERLAKUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN DI RSUD DR. MOEWARDI DIREKTUR RSUD Dr. MOEWARDI Menimbang : a bahwa untuk memperlancar pelaksanaan ketentuan tentang persetujuan tindakan kedokteran, perlu adanya pedoman persetujuan tindakan (informed consent) oleh dirjen yanmed dengan surat keputusan nomor k.00.06.3.5.1966 tanggal 16 April 1999 di RSUD Dr. Moewardi; b bahwa surat keputusan Direktur Nomor 1884.2/200a/2011 tentang pemberlakuan pedoman persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) RSUD Dr. Moewardi sudah tidak sesuai dengan keadaan; c bahwa untuk pelaksanaan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Dr. Moewardi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis; 5. Keputusan Dirjen Pelayanan Medik Nomor : YM.00.03.2.2.1296 Tahun 1996 Tentang Pedoman Penengelolaan Rekam Medis RS. 6. Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006 tentang Manual Rekam Medis.

Upload: achmad-hidayatullah

Post on 02-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RSUD Dr. MOEWARDI

Jl. Kol. Sutarto No.132 Telp. 634634, Fax. 637 412, Surakarta 57126.

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. MOEWARDI

Nomor : 188.4/200A/2012 TENTANGPEMBERLAKUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN DI RSUD DR. MOEWARDI DIREKTUR RSUD Dr. MOEWARDI Menimbang:a bahwa untuk memperlancar pelaksanaan ketentuan tentang persetujuan tindakan kedokteran, perlu adanya pedoman persetujuan tindakan (informed consent) oleh dirjen yanmed dengan surat keputusan nomor k.00.06.3.5.1966 tanggal 16 April 1999 di RSUD Dr. Moewardi;b bahwa surat keputusan Direktur Nomor 1884.2/200a/2011 tentang pemberlakuan pedoman persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) RSUD Dr. Moewardi sudah tidak sesuai dengan keadaan;

c bahwa untuk pelaksanaan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Dr. Moewardi.

Mengingat:1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;

5. Keputusan Dirjen Pelayanan Medik Nomor : YM.00.03.2.2.1296 Tahun 1996 Tentang Pedoman Penengelolaan Rekam Medis RS.

6. Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006 tentang Manual Rekam Medis.

7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah;

8. Petikan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 821.2/307/2009 tentang Pengangkatan/Penunjukkan Drg. Rachmat Basoeki Soetardjo, MMR Dalam Jabatan Struktural Eselon II Sebagai Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

MEMUTUSKANMENETAPKAN

PERTAMA

:Kebijakan tentang persetujuan tindakan kedokteran pada pasien di RSUD. Dr. Moewardi, meluputi :1. Persetujuan tindakan medis/ bedah

2. Persetujuan tindakan anestesi/ pembiusan

3. Persetujuan tindakan re use hemodialisis

4. Persetujuan tindakan hemodialisis

5. Persetujuan tindakan skrining

6. Persetujuan tindakan diagnostik

7. Persetujuan tindakan restrain

8. Persetujuan transfusi dan penggunaan produk darah

KEDUA:Persetujuan tindakan hemodialisis dilakukan pada saat pasien pertama kali menjalankan hedmodialisis dan pada saat pasien akan memakai alat baru setelah 8 kali Re Use.

KETIGA:Persetujuan tindakan skrining khusus meliputi tes narkoba, tes HIV AIDS, Tuberculosis, SARS, hepatitis.

KEEMPAT:Persetujuan tindakan harus disetujui oleh pasien sendiri/ keluarga pasien (apabila pasien tidak mampu), sebelum di lakukan tindakan.

KELIMA:Keluarga pasien adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak kandung, saudara kandung, atau walinya.

KEENAM:Dokter wajib memberikan informasi kepada pasien/ keluarga pasien sesuai dengan isi formulir persetujuan tindakan kedokteran.

KETUJUH:Formulir persetujuan tindakan harus diisi dengan lengkap, jelas dan di tanda tangani oleh pasien/ keluarga pasien, dokter, saksi dari pihak pasien dan saksi dari rumah sakit yaitu perawat.

KEDELAPANKeputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di SurakartaTanggal 7 Desember 2012

RSUD Dr. MOEWARDI

Direktur,

Drg. BASOEKI SOETARDJO, MMRPembina Utama Muda

NIP.19581018 198603 1 009

EMBED Word.Picture.8

_1290664792.doc