kebijakan dividen

11
KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) Dosen : Tetty Lasniroha Sarumpaet, S.E., M.Ak. Tanggal Pengumpulan : 12 DESMBER 2014 Kelas : A Kelompok Ika Anisa Nur Hidayah 0113U207 Mochamad Wildan Dewantara 0113U452 Gema Muhamad 0113U482 FAKULTAS EKONOMI

Upload: gema-muhamad

Post on 15-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

makalah kebijakan dividen

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan dividen

KEBIJAKAN DIVIDEN

(DIVIDEND POLICY)Dosen :

Tetty Lasniroha Sarumpaet, S.E., M.Ak.

Tanggal Pengumpulan :

12 DESMBER 2014

Kelas : A

Kelompok

Ika Anisa Nur Hidayah 0113U207

Mochamad Wildan Dewantara 0113U452

Gema Muhamad 0113U482

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA

Alamat: Jalan Cikutra No 204 Bandung Telepon: 022-7274010

Page 2: Kebijakan dividen

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebijakan

dividen” tepat pada waktunya tanpa adanya hambatan yang berarti. Terimakasih yang

sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen pembimbing, teman-teman dan berbagai pihak

yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami sajikan saat ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan

makalah-makalah selanjutnya.

Bandung, Desember 2014

Penulis

2

Page 3: Kebijakan dividen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah memutuskan apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhrinya juga mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Sedang apabila perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akan bisa memperbesar sumber dana inter perusahaan dan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH1.2.1 Bagaimana konsep kebijakan dividen ?1.2.2 Apasaja teori-teori kebijakan dividen ?1.2.3 Apasaja bentuk-bentuk kebijakan dividen ?1.2.4 Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai asset pemegang saham ?1.2.5 Apasaja aspek dalam kebijakan dividen ?

1.3 TUJUANMakalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan yang lebih kepada pembaca juga penulis, sekaligus untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah yang dosen berikan kepada penulis.

3

Page 4: Kebijakan dividen

BAB II

ISI

5. beberapa aspek dalam kebijakan dividen

5.1 stock dividen

Salah satu kebijakan yang bisa diambil oleh perusahaan adalah dengan memberikan dividen tidak dalam bentuk uang tunai, tetapi dividen diberikan dalam bentuk saham. Artinya pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti cash dividen. Pemberian stock dividen tidak akan mengubah besarnya jumlah modal sendiri, tetapi akan mengubah komposisi dari modal sendiri perusahaan yang bersangkutan. Karena pada dasarnya pemberian stock dividen ini akan mengurangi pos laba ditahan di neraca dan akan ditambahkan ke pos modal saham. Dengan demikian laba ditahan akan berkurang dan modal saham akan bertambah.

Contoh:

Suatu perusahaan pada akhir tahun mempunyai struktur modal sendiri sebagai berikut ( sebelum adanya stock dividen):Modal saham (nominal Rp. 5.000 x 120.000 lembar) = Rp. 600.000.000Agio Saham = Rp. 400.000.000Laba Ditahan = Rp. 800.000.000

Jumlah modal sendiri = Rp. 1.800.000.000Perusahaan akan memberikan stock dividen sebanyak 25% atau 30.000 lembar saham.Harga saham tersebut sebesar Rp. 7.500 per lembarnya.Struktur modal sendiri setelah ada pembelian stock dividen adalah sebagai berikut:Modal saham (nominal Rp. 5.000 x 150.000 lembar) = Rp. 750.000.000

4

Page 5: Kebijakan dividen

Agio Saham = Rp. 475.000.000Laba Ditahan = Rp. 575.000.000

Jumlah modal sendiri = Rp. 1.800.000.000Karena yang dibagikan sebesar Rp. 30.000 lembar saham, maka jumlah dana yang dipindahkan ke rekening modal saham sebesar Rp. 225.000.000,- atau 30.000 x Rp. 7.500,- oleh karena nilai nominal saham Rp. 5.000 per lembar, maka yang dicantumkan dalam rekening modal saham sebesar 30.000 x Rp. 5.000 = Rp. 150.000.000 sisanya akan dicantumkan ke rekening agio saham sebesar Rp. 75.000.000.

Pada umumnya pemberian stock dividen ini dimaksudkan untuk menahan uang kas karena kemungkinan ada kesempatan investasi yang menguntungkan. Namun juga bisa karena perusahaan sedang kesulitan likuiditas sehingga tidak membayarkan dividen tunai melainkan memberikan tambahan saham sebagai dividen. Pemberian stock dividen ini juga bisa digunakan untuk menahan harga jual saham agar tidak terlalu tinggi dan masih dalam kisaran perdagangan (trading range), sehingga saham perusahaan tetap aktif diperdagangkan karena harganya terjangkau. Apabila faktor yang lainnya tetap, pemberian stock dividen akan menurunkan harga pasar saham. Misalnya seorang investor memiliki 1.000 lembar saham dan harga pasarnya Rp. 7.500 maka nilai keseluruhan saham yang dimliki sebesar Rp. 750.000 setelah stock dividen jumlah lembar saham yang dimiliki menjadi 1.250 lembar dengan nilai yang sama Rp. 750.000. dengan demikian harga pasar saham saat ini menjadi Rp. 750.000 : 1.250 = Rp. 6.000 oleh karena itu pembagian stock dividen tidak akan memberikan pengaruh terhadap kemakmuran pemegang saham. Investor akan kecewa dengan pemberian stock dividen karena tidak menambah kemakmurannya, oleh karena itu selain memberikan stock dividen sebaiknya perusahaan juga memberikan cash dividen.

E.KEBIJAKAN STOCK SPLIT

Apabila harga pasar saham suatu perusahaan terlalu tinggi, akan mengakibatkan banyak investor kurang berminat terhadap saham perusahaan. Oleh karena itu perusahaan bisa mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham ke dalam nilai nominal yang lebih kecil.

Dengan stock split ini jumlah lembar saham menjadi lebih banyak, dan karena peningkatan jumlah lembar saham dikarenakan memecah saham lama, maka akan mengakibatkan harga saham turun proporsional dengan kenaikan jumlah lembar saham. Oleh karena itu dengan stock split harga saham menjadi lebih murah, sehingga harga pasar masih dalam trading range tertentu.

Contoh

Suatu perusahaan pada akhir tahun mempunyai struktur modal sendiri sebagai berikut:

Modal saham ( nominal Rp. 4.000 x 250.000 lembar) = Rp. 1.000.000.000

Agio Saham = Rp. 500.000.000

Laba Ditahan = Rp. 900.000.000

Jumlah modal sendiri = Rp. 2.400.000.000

5

Page 6: Kebijakan dividen

Perusahaan akan mengadakan stock split dari satu lembah saham menjadi dua lembar saham atau 1:2. Maka struktur modalnya setelah stock split akan Nampak sebagai berikut:

Modal Saham (nominal Rp. 2.000 x 500.000 lembar) = Rp. 1.000.000.000

Agio Saham = Rp. 500.000.000

Laba Ditahan = Rp. 900.000.000

Jumlah modal sendiri = Rp. 2.400.000.000

Setelah diadakan stock split, struktur modal sendiri tidak berubah. Nilai modal saham tetap Rp. 1.000.000.000 tetapi nilai nominal berubah menjadi Rp. 2.000 dan jumlah lembar saham menjadi 500.000 lembar. Agio saham dan laba ditahan tidak berubah. Kesejahteraan pemegang saham atau investor juga tidak mengalami perubahan. Investor yang semula mempunyai 1.000 lembar saham akan menjadi 2.000 lembar saham dengan nilai pasar yang sama.

F. KEBIJAKAN REPURCHASE STOCK

Kadang-kadang pada suatu saat tertentu perusahaan mempunyai kelebihan uang kas,sementara kesempatan untun investasi yang menguntungkan tidak ada. Kebijakan yang bisa diambil bisa berupa pembagian cash dividen atau pembelian kembali saham yang dimiliki oleh investor. Repurchase stock adalah pembelian kembali saham-saham perusahaan yang dipegang oleh pemegang saham atau investor.

Kelebihan dana perusahaan yang digunakan untuk membayar dividen atau pembelian kembali saham, tidak ada bedanya bagi perusahaan. Bila tidak ada pajak pendapatan (personal tax) dan biaya transaksi. Misalnya suatu perusahaan mempunyai laba setelah pajak dan harga pasar saham sebagai berikut:

Kentungan setelah pajak Rp. 200.000.000

Jumlah saham beredar 160.000 lembar

Laba per lembar saham Rp. 1.250

Price earning ratio (PER) 6 kali

Saat ini tidak ada investasi yang menguntungkan, sehingga perusahaan akan memanfaatkan labanya sebesar Rp. 120.000.000 dengan cara dibayarkan sebagai cash dividen atau untuk membeli kembali sahamnya.

Apabila investor menginginkan labanya dibagi sebagai cash dividen maka mereka akan menerima dividen sebesar Rp. 750 per lembarnya (Rp. 120.000.000 : 160.000) dengan demikian harga pasar sahamnya akan menjadi Rp. 7.500 + Rp. 750 = Rp. 8.250

Tapi apabila perusahaan memilih melakukan pembelian kembali atas sahamnya, maka dana sebesar Rp. 120.000.000 tersebut bisa digunakan untuk membeli saham sejumlah 120.000.000 :

6

Page 7: Kebijakan dividen

8.250 = 14.545 lembar. Dengan pembelian kembali saham tersebut, saham yang beredar menjadi 160.000 lembar – 15.545 lembar = 145.455 lembar. Dengan demikian laba per lembar sahamnya adalah = Rp. 200.000.000 : 145.455 = Rp. 1.375. apabila price earning ratio tetap, maka harga sahamnya adalah sebesar = Rp. 1.375 x 6 = Rp. 8.250 dan ternyata harga sahamnya sama bila labanya dibagikan sebagai dividen.

Dalam rangka melakukan repurchase stock, perusahaan bisa menggunakan dua cara:

a. Melakukan pembelian secara langsung di pasar dengan harga sesuai dengan harga yang terjadi di pasar modal

b. Melalui penawaran secara tender atau tender offer yaitu perusahaan mengajukan penawaran secara resmi kepada pemegang saham atau investor untuk membeli kembali sejumlah lembar saham dengan harga tertentu. Biasanya harga tendernya di atas harga pasar.

7

Page 8: Kebijakan dividen

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULANCash dividend merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Ada dua jenis dividen, yaitu dividen saham preferen yang dibayarkan secara tetap dalam jumlah tertentu, dan dividen saham biasa yang dibayarkan kepada pemegang saham apabila perusahaan mendapatkan laba. Seperti dibahas pada bab penilaian surat berharga, bahwa harga saham dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dividen atau P0 = D/P + g. Dengan demikian besarnya dividen yang dibayarkan akan meningkatkan nilai perusahaan atau harga saham. Namun semakin besar dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan sebagai reinventasi, karena laba ditahan tersebut merupakan sumber dana intern yang dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan. Semakin rendah laba ditahan akibatnya akan memperkecil kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang pada akhirnya juga akan memperkecil pertumbuhan dividen. Dari uraian tersebut, ternyata kebijakan dividen tersebut menimbulkan dua akibat yang bertentangan, oleh karena itu penentuan besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham menjadi sangat penting dan merupakan tugas manajer keuangan untuk mengambil kebijakan dividen yang optimal. Artinya manajer keuangan harus mampu menentukan kebijakan yang akan menyeimbangkan dividen saat ini dan tingkat pertumbuhan dividen di masa yang akan datang, agar nilai perusahaan dapat ditingkatkan. Dengan semakin tingginya dividen payout ratio semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan.

8