kebidanan unhas

14

Upload: pipo-angsyarullah

Post on 02-Jan-2016

1.119 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fuifhesufe

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIDANAN UNHAS
Page 2: KEBIDANAN UNHAS

SEJARAH SINGKATPPS UNHAS

Universitas Hasanuddin sebagai induk organisasi Program Pascasarjana diresmikan berdirinya pada tanggal 10 September 1956 oleh Wakil Presiden I Drs. Moh. Hatta. Tetapi cikal bakal lahirnya program Pascasarjana baru dimulai 34 tahun kemudian (1980), ketika Rektor Universitas Hasanuddin Prof.Dr. A. Amiruddin membentuk Panitia Persiapan Pendidikan Pascasarjana yang diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Fachrudin. Tugas panitia ialah mempersiapkan pembukaan Pendidikan Pascasarjana Tingkat Magister (S2), guna memenuhi kebutuhan tenaga pengajar dalam memperbaiki proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi, serta untuk memenuhi kebutuhan pembangunan regional dan nasional di Indonesia.

Kerja keras yang dilakukan oleh Panitia akhirnya membuahkan hasil dengan keluarnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 325/D/T/1982, yang memberi kepercayaan Universitas Hasanuddin membuka Pendidikan Pascasarjana dengan bekerja sama Institut Pertanian Bogor melalui program Kegiatan Pengumpulan Kredit (KPK). Ketika itu baru ada empat program studi yang ditawarkan, yakni Program Studi Sistem-sistem Pertanian, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Ekonomi Sumberdaya, sementara pimpinan Pascasarjana dijabat oleh Prof.Dr.Ir. Fachrudin dan Dr. Sjamsuddin Rasjid, M.Sc. sebagai sekretaris. Empat tahun kemudian, Program Pendidikan Pascasarjana Universitas Hasanuddin diakui menjadi Fakultas Pascasarjana berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 52 tahun 1986 tertanggal 11 Oktober 1986, dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Fuad Hassan pada tanggal 9 Desember 1986. Bersamaan dengan peresmian Fakultas Pascasarjana, ditandatangani pula kesepakatan kerjasama antara Universitas Hasanuddin dan Institut Pertanian Bogor tentang rencana KPK untuk Program Doktor (S3) dalam bidang studi yang berkaitan dengan Ilmu-ilmu Pertanian. Pada waktu itu Dekan Pascasarjana beralih dari Prof. Dr. Ir. Fachrudin yang diangkat menjadi Rektor Universitas Hasanuddin kepada Prof.dr. Hardjoeno dan dibantu oleh Dr. A. Karim Saleh sebagai Pembantu Dekan I bidang Akademik, Dr. Ir. Anna K. Pairunan sebagai Pembantu Dekan II bidang Administrasi dan Keuangan serta Dr. Syahruddin Kadir sebagai Pembantu Dekan III bidang Kemahasiswaan. Dalam priode ini Fakultas Pascasarjana sudah mulai menammatkan 5 orang Magister sebagai alumni pertama. Hanya berselang empat tahun sesudah Fakultas Pascasarjana diresmikan, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 dikeluarkan oleh Pemerintah, disusul Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No.0311/0/1991 tanggal 6 Juni 1991 tentang Penggantian kembali nama Fakultas Pascasarjana menjadi Program Pascasarjana di lingkungan universitas dan institut negeri di seluruh Indonesia, termasuk Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Dalam priode ini pimpinan Pascasarjana dijabat kembali oleh Prof.dr.Hardjoeno dengan pergantian Asisten I bidang akademik dari Prof.Dr. A.Karim Saleh yang diangkat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi kepada Dr.Ir. Mas’ud Junus, M.Sc., sementara dua pejabat lainnya yakni Dr.Ir. Anna K. Pairunan dan Dr. Syahruddin Kadir, M.Sc. tetap pada posisi semula. Selanjutnya memasuki tahun 1992, setelah Prof.dr. Hardjoeno mengakhiri jabatannya, pimpinan Pascasarjana selanjutnya dijabat oleh Prof.Dr. Sumali Wiryowidagdo dan dibantu oleh dr.A. Husni Tanra, Ph.D sebagai Asisten I dan Dr. Syahruddin Kadir, M.Sc. sebagai Asisten II. Empat tahun sesudah itu, Prof.dr. A. Husni Tanra Ph.D. dipromosikan naik menjadi direktur dan dibantu

Page 3: KEBIDANAN UNHAS

oleh Prof.Dr.Ir. Ananto Yudono, M.Eng. sebagai Asisten I bidang Akademik dan Riset, Dr. Hafied Cangara, M.Sc. sebagai Asisten II bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. Syahruddin Kadir, M.Sc. sebagai Asisten III bidang Kerjasama dan Pengembangan.

Selanjutnya pada tahun 2002 pimpinan Pascasarjana dijabat oleh Prof.Dr.Ir.M.Natsir Nessa, MS sebagai Direktur, dibantu oleh Prof.Dr.Sumarwati Kramadibrata Poli, M.Lit. sebagai Asisten Direktur I Bidang Akademik dan Prof.Dr.Aminuddin Salle, SH, MH. sebagai Asisten Direktur II Bidang Administrasi, Keuangan dan Kerjasama. Memasuki pertengahan tahun 2004 jabatan Asisten Direktur II mengalami pergantian, dimana pejabat baru dipercayakan kepada Dr.Ir. Thamrin Idris, MS menggantikan Prof.Dr.Aminuddin Salle, SH, MH yang dipromosikan menjadi Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX.

Selanjutnya sejak Juli 2006 pimpinan Pascasarjana dijabat oleh Prof.Dr.dr. A.Razak Thaha, M.Sc. sebagai direktur; dibantu oleh Prof.Dr.Sumarwati Kramadibrata Poli, M.Lit. sebagai Asisten Direktur I Bidang Akademik dan Prof.Dr.Ir.Basit Wello, M.Sc. sebagai Asisten Direktur II Bidang Administrasi, Keuangan dan Kerjasama. Pada bulan Mei 2007 dibentuk Asisten Direktur III Bidang Penjaminan Mutu, Monevin, Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni yang dijabat oleh Prof.Dr.Ir. Ambo Tuwo, DEA.

Selanjutnya pada bulan Juli 2010 pimpinan Pascasarjana dijabat oleh Prof.Dr.Ir. Mursalim sebagai direktur; dibantu oleh Prof.Dr.Ir. Ambo Tuwo, DEA sebagai Asisten Direktur I Bidang Akademik; Prof.Dr. Syamsul Bachri, SH, MS sebagai Asisten Direktur II Bidang Administrasi dan Keuangan; sedangkan Asisten Direktur III Bidang Penjaminan Mutu, Monevin, Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni yang dijabat oleh Prof.dr. Veni Hadju, Ph.D.

Setelah 26 tahun perjalanan sejarah pembentukan Pendidikan Pascasarjana di Universitas Hasanuddin, jumlah alumni sampai dengan Desember 2012 adalah 980 Doktor, 15.714 Magister. Jumlah program studi yang ditawarkan juga makin bertambah. Saat ini ada 43 program studi yang ditawarkan untuk tingkat Magister (S2) dan 8 program studi untuk program Doktor (S3).

Page 4: KEBIDANAN UNHAS

S2KEBIDANAN

Calon mahasiswa yang berada di luar dapat melakukan pendaftaran secara online di http://pasca.unhas.ac.id/ . Calon mahasiswa baru dapat mendownload formulir pendaftaran dan beberapa surat keterangan yang dilengkapi pada saat pendaftaran.

Biaya Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) di Pascasarjana Unhas tak mengalami kenaikan. Program magister (S2) tetap Rp 4 juta per semester dengan biaya pengembangan sebesar Rp 1 juta. Biaya pengembangan ini dibayar hanya satu kali yakni pada saat masuk menjadi mahasiswa Pascasarjana Unhas.

Program Studi Magister Kebidanan memberikan kesempatan kepada peserta program sehingga lulusan menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar pelayanan kebidanan yang profesional, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab yang mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan dalam penelitian dan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi di dalam bidang keahliannya.

TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan utama Program Studi Magister Kebidanan adalah pengembangan tenaga bidan yang mampu melaksanakan upaya pelayanan kebidanan yang berkualitas tinggi untuk mewujudkan paradigma sehat yang :

1. Mampu mendidik bidan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat

2. Mampu menjalankan kebijakan pendayagunaan karier bidan yang terpola selaras dengan wewenangnya

3. Mampu melakukan kolaborasi dengan Masyarakat terinstitusi (stakeholder) dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidan guna memecahkan masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia

4. Mampu melakukan pengintegrasian sumber-sumber daya manusia dan perangkat keras untuk pengelolaan suatu unit kerja atau aktivitas yang berkaitan dengan pelayanan, pendidikan, dan penelitian

5. Mampu secara langsung melakukan analisis ilmu kebidanan yang dikembangkan dari kasus-kasus khusus sebagai bagian dari konsentrasi program

6. Memiliki kemampuan khusus dalam bidang manajerial klinik kebidanan secara mandiri7. Mampu melakukan penelitian dalam bidang kebidanan dengan menggunakan metode ilmiah

yang tepat dan teruji.

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk menghasilkan bidan pengelola, pendidikan dan peneliti yang berkualitas setingkat Magister-S2 sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Page 5: KEBIDANAN UNHAS

2. Menjalankan kebijakan pendayagunaan dan pengembangan karier bidan yang terpola di Indonesia.

3. Melakukan kolaborasi dengan masyarakat terinstitusi (stakeholder: Pusdiknakes, IBI, POGI, PPSDM, PEMDA dan Rumah Sakit) dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan guna memecahkan masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Persyaratan Pendaftaran S2 Kebidanan :

1. Pendaftar telah lulus D4 Kebidanan minimal 2 tahun.2. Fotokopi ijazah & transkrip prestasi akademik D4 Kebidanan yang telah dilegalisir oleh PTN

asal atau PTS asal.3. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 4 buah4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) daerah asal.5. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah.6. Surat ijin dari Suami untuk mengikuti Pendidikan bagi yang telah menikah.7. Surat ijin dari Atasan untuk mengikuti Pendidikan bagi yang telah bekerja.8. Surat rekomendasi akademik, dari dua orang Guru Besar / Dosen Senior / Profesional /

Akademisi yang mengenal baik pelamar.9. Surat kesanggupan di atas materai untuk membayar

BAHASA PENGANTAR

Bahasa pengantar yang dipergunakan dalam menyampaikan dan mendiskusikan materi adalah bahasa Indonesia, sedangkan referensi bisa dalam segala bahasa.

LAMA STUDI

Program Studi Magister Kebidanan dengan beban studi 49 SKS (tidak termasuk matrikulasi 28 SKS) ditempuh dalam 4 semester tetapi memungkinkan untuk dapat ditempuh kurang dari 4 semester, dan paling lama 8 semester termasuk tesis.

Struktur Kurikulum Mata Kuliah Matrikulasi Seksualitas & Kesehatan Seksual Ekonomi Kesehatan Obstetri Perinatal Nutrisi & Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi Biologi Molekuler dalam Kebidanan Keluarga Berencana & Permasalahannya Sistem Informasi Pendidikan Kesehatan Aplikasi Internet & E-Learning Manajemen Kesehatan Masyarakat Sistem & SOP dalam Kebidanan Anatomi dan Fisiologi

Page 6: KEBIDANAN UNHAS

Hukum Kesehatan Kewirausahaan Pendidikan Bidan dari Vokasi menuju Wawasan Master

Mata Kuliah Kurikulum S2 Kebidanan Filsafat Ilmu Biostatistik Epidemiologi Evidence Based Kebidanan Filosofi Kebidanan Aspek Psikologis & Sosiobudaya dalam Kehamilan & Persalinan Obstetri & Ginekologi Terkini Obstetri & Ginekologi Sosial Feto Maternal Manajemen Pendidikan Kesehatan Topik Khusus Metodologi Penelitian Berorientasi Tesis Pengkajian Hasil Penelitian & Meta Analisis Perencanaan & Penilaian Program Promosi & Komunikasi Kesehatan. Etika Penelitian Kajian Dalam Asuhan Kebidanan Infertilitas & Endokrinologi Manajemen SDM Kebidanan Manajemen Mutu Pelayanan Kebidanan Gender & Kesehatan Reproduksi*) Menopause & Permasalahannya*) Onkologi & Uroginekologi*) Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi dalam Pelayanan Kesehatan*) Seminar Usulan Penelitian Tesis

Keterangan :*) Mata Kuliah Pilihan

LULUSAN1. Lulusan Program Studi Magister Kebidanan berhak menyandang gelar Magister Kebidanan

(disingkat M.Keb.)2. Lulusan Program Studi Magister Kebidanan dengan IPK ≥ 3,25 dapat melanjutkan ke strata –

3 untuk mendapatkan gelar Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan.

BENTUK KEGIATAN AKADEMIK1. Pinsip pembelajaran adalah “SPICES” (Student centered; Problem based; Integrated;

Community based; Elective; Systematic)2. Metode pembelajaran adalah Problem Based Learning.3. Bentuk pengajaran “tutorial discussion” dan bila perlu “minilecture”

Page 7: KEBIDANAN UNHAS

4. Kegiatan pembelajaran untuk setiap mata kuliah/setiap semester diselenggarakan dengan waktu yang dipadatkan sesuai besarnya SKS dan diselesaikan (diakhiri dengan ujian) satu per satu mata kuliah.

MATRIKULASI (BRIDGING COURSE)1. Bagi calon mahasiswa yang diterima diwajibkan mengikuti “Bridging course” (matrikulasi)

sebesar 28 SKS (tidak dimasukkan sebagai beban studi), yang diakhiri ujian untuk menilai dapat tidaknya melanjutkan studi.

2. Matrikulasi (bridging course) merupakan kegiatan kademik yang memuat sejumlah mata kuliah prasyarat yang harus diambil terlebih dahulu sebelum mengambil mata kuliah – mata kuliah pokok selanjutnya dan harus sudah dinyatakan lulus (dengan nilai minimal angka mutu B) oleh pengampu mata kuliah bersangkutan paling lambat pada akhir semester ke satu.

3. Matrikulasi dianggap lulus bila Indeks Prestasi (IP) ≥ 2,75, nilai C tidak melebihi 20 % (6 SKS), dan tidak ada nilai D dan E.

4. Kegiatan pembelajaran setiap mata kuliah dalam matrikulasi diselenggarakan dengan waktu yang dipadatkan dan diselesaikan (diakhiri dengan ujian) satu per satu.

5. Metode pembelajaran matrikulasi adalah tatap muka dan kegiatan mandiri. Tugas mandiri ditetapkan oleh pengampu mata kuliah bersangkutan. Setiap mahasiswa wajib membuat laporan tugas mandirinya dan diserahkan kepada pengampu mata kuliah untuk mendapat nilai atau umpan balik

PENGAMPU MATA KULIAH1. Pengampu mata kuliah berkualitas Profesor, Doktor, atau Magister yang sudah/dianggap

senior.2. Pengampu mata kuliah bisa hanya seorang atau berupa tim.3. Pengampu bisa mengajar pada kelas A atau kelas B saja atau pada kedua-duanya.

TUGAS PENGAMPU MATA KULIAH1. Pengampu membuat silabus MK yang diasuhnya.2. Pengampu MK membuat “general learning objectives” untuk MK yang diasuhnya3. Pengampu MK membuat “specific learning objectives” untuk setiap Pokok Bahasan dan

problem (masalah)4. Pengampu MK membuat problem (masalah) sebagai bahan diskusi mahasiswa berdasarkan

“general and specific learning objectives” yang disusunnya dan yang harus “didiskusikan” dan “dipelajari” oleh mahasiswa. Tergantung dari kompleksitas mata kuliah, untuk setiap mata kuliah dapat dibuat lebih dari satu problem (masalah). Usahakan jumlah problem dapat mewakili semua isi MK yang harus dipelajari. Problem (masalah) merupakan “trigger” pembelajaran mahasiswa, apa dan sejauh mana (sesuai learning objectives) yang harus dipelajari mahasiswa, bukan merupakan masalah sebenarnya yang harus dipecahkan.

5. Pengampu MK menjadi tutor pada tutorial discussion (diskusi kelompok)6. Pengampu MK menguji mata kuliah yang dibimbingnya sesuai jadwal yang ditentukan.7. Pengampu MK menyerahkan hasil ujian kepada sekretaris setiap akhir kegiatan akademik

mata kuliah bersangkutan dengan bentuk huruf mutu masing-masing mahasiswa selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sesudah ujian.

Page 8: KEBIDANAN UNHAS

8. Pengampu MK mewajibkan sekurang-kurangnya satu “textbook” referensi dan menyarankan satu macam jurnal yang dapat dipergunakan untuk belajar dan memecahkan problem bersangkutan.

KEWAJIBAN MAHASISWA DALAM MENJALANKAN KEGIATAN AKADEMIK1. Mahasiswa wajib mempelajari materi ajar (topik) berdasarkan problem (masalah) yang akan

didiskusikan sebelum diskusi dilaksanakan dengan memperhatikan kepada sejauh mana “learning objectives” yang diinginkan/ ditentukan pengampu.

2. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran.3. Tidak mengikuti diskusi hanya boleh apabila karena sakit atau karena musibah (surat sakit

atau keterangan musibah harus sudah diterima dalam waktu 48 jam sejak mulai sakit atau musibah) dan untuk setiap MK sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali. Ketidakhadiran ini harus diganti dengan tugas yang diberikan oleh pengampu MK.

4. Bagi mereka yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran atau waktu diskusi 3 (tiga) kali atau lebih, dengan alasan apapun, maka untuk MK bersangkutan dianggap mengundurkan diri, dan harus mengulang seluruh kegiatannya pada tahun ajar yang akan datang serta mendapat huruf mutu T (tidak lengkap dan tidak diperhitungkan dalam penghitungan IPK)

5. Harus aktif dalam mengikuti diskusi dan memberikan kontribusi hasil bacaan ilmiah yang benar (berdasarkan kaidah ilmiah yang lojik dengan referensi “textbook”)

6. Membuat laporan hasil setiap diskusi atau setiap masalah (tergantung kebijakan pengampu MK) secara berkelompok atau perorangan (tergantung kebijakan pengampu MK) dan menyerahkannya kepada pengampu MK untuk mendapat umpan balik atau penilaian.

7. Mengikuti Ujian secara lengkap untuk setiap MK.8. Setiap mahasiswa sangat dianjurkan memiliki “textbook” wajib setiap MK (boleh asli atau

kopi).

TIM PEMBIMBING 1. Selama mengikuti pendidikan, setiap mahasiswa diarahkan dan dibimbing oleh tim

pembimbing yang ditunjuk oleh ketua program.2. Tim pembimbing harus berkualitas Profesor atau Doktor.3. Tim pembimbing bertugas sebagai pengarah penelitian untuk tesis.

KARYA ILMIAH / ARTIKEL1. Selama mengikuti pendidikan, mahasiswa diwajibkan membuat karya tulis ilmiah yang

dipublikasikan atau siap dipublikasikan sekurang-kurangnya 1 (satu) buah.2. Bentuk publikasinya berupa simposium, pertemuan ilmiah yang mempunyai nilai akreditasi,

majalah, atau jurnal yang terkareditasi.3. Karya ilmiah ini merupakan prasyarat untuk mengikuti ujian tesis, dengan demikan harus

sudah selesai sebelum ujian tesis

PENILAIAN MATA KULIAH1. Nilai akhir berupa huruf mutu merupakan gabungan nilai ujian dan tugas mandiri yang

diberikan selama semester berlangsung yang rasionya diserahkan kebijakan pengampu.

Page 9: KEBIDANAN UNHAS

2. Mahasiswa dinyatakan lulus suatu mata ajar jika memperoleh serendah-rendahnya huruf mutu C

3. Bagi mereka yang tidak lulus (kurang dari huruf mutu B) diharuskan mengulang ujian sebanyak-banyak 2 kali perbaikan. Bila setelah 2 kali perbaikan masih belum berhasil mahasiswa diberi tugas khusus mata ajar bersangkutan pada semester berikutnya dan diuji sebagai ujian terakhir (hanya satu kali). Bila tidak juga berhasil maka mahasiswa dikenai sanksi pemutusan studi.

4. IPK mata kuliah pokok (tidak termasuk Usulan Penelitian dan Tesis) sekurang-kurangnya 3, nilai C tidak melebihi 20 % (8 SKS), dan tidak ada nilai D dan E.

TESIS SEMINAR USULAN PENELITIAN1. Usulan penelitian merupakan kerangka tesis yang belum diuji secara empiris.2. Seminar usulan penelitian dilaksanakan pada semester alih.3. Jumlah penguji adalah 7 orang yang terdiri dari 2 anggota tim pembimbing dan 3 orang

penelaah dan 2 orang dari komite etik termasuk ketua Program (sebagai ketua sidang).4. Pada akhir seminar semua skor yang berupa angka mutu dengan kisaran 0,00 – 4,00

dikumpulkan dan dihitung dengan perincian: Nilai pembimbing adalah 60% dan nilai penelaah 40%.

5. Angka kelulusan serendah-rendahnya 3,00.6. Bila tidak lulus, mahasiswa diberikan kesempatan hanya satu kali seminar perbaikan dan bila

belum berhasil juga mahasiswa dikenakan sanksi pemutusan studi.7. Bagi mahasiswa yang telah lulus seminar diwajibkan melengkapi dan memperbaiki usulan

penelitiannya dan ditandatangani kembali oleh pembimbing dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai usulan penelitian untuk tesis. Hasil perbaikan harus diserahkan kepada ketua program untuk mendapat surat ijin melaksanakan penelitian.

PENELITIAN1. Penelitian dilakukan setelah lulus seminar dan perbaikan usulan penelitian yang telah

disetujui oleh pembimbing dan penelaah.2. Pembimbing dapat melakukan supervisi (bila diperlukan) ke lokasi penelitian untuk melihat

keabsahan penelitiannya.

SEMINAR PRATESIS1. Untuk lebih meningkatan kualitas tesis, maka setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan

seminar pratesis dari draft naskah tesis sebelum ujian tesis.2. Seminar pratesis merupakan tes formatif, saran perbaikan pengumpulan, penyusunan, dan

pengolahan data penelitian.3. Seminar pratesis dihadiri oleh komisi pembimbing dan anggota yang ditunjuk oleh program

TESIS DAN PENILAIAN UJIAN TESIS1. Tesis adalah karya ilmiah akhir mahasiswa yang dibuat berdasarkan hasil penelitian dengan

menggunakan metode dan kaidah penelitian yang berlaku dan bukan suatu studi literatur

Page 10: KEBIDANAN UNHAS

2. Tesis harus mempunyai nilai manfaat praktis yang seimbang dengan sumbangan ilmiahnya.3. Tesis adalah karya ilmiah asli mahasiswa yang dinyatakan dengan pernyataan bermeterai

tentang keasliannya.4. Sidang ujian akhir lisan terbuka untuk mempertahankan tesis dapat dilaksanakan apabila

mahasiswa memperoleh IPK untuk perangkat mata ajar sekurang-kurangnya 3,00 dan naskah tesisnya telah disetujui oleh para pembimbingnya.

5. Ujian tesis hanya dapat dilaksanakan bila para penguji (pembimbing dan penelaah) sudah sepakat akan kelayakan uji naskah tesis.

6. Ujian tesis dihadiri sekurang-kurangnya 5 orang yang terdiri dari jumlah variasi masing-masing unsur pembimbing dan penelaah.

7. Pada akhir ujian tesis semua skor yang berupa angka mutu dengan kisaran 0,00 – 4,00 dikumpulkan dan dihitung dengan perincian: Nilai pembimbing adalah 60% dan nilai penelaah 40%.

8. Angka kelulusan serendah-rendahnya 3,00.9. Ujian tesis hanya diberi kesempatan 2 (dua) kali dalam kurun waktu yang disepakati.

YUDISIUMYudisium dilaksanakan pada saat ujian tesis selesai.

SANKSI AKADEMIK1. Sesuai dengan peraturan yang dianut Universitas Padjadjaran, sanksi akademik dikenakan

kepada mahasiswa yang melakukan tindakan tidak terpuji dalam proses belajar mengajar, baik akademik maupun non-akademik, atau melanggar hukum (misalnya melakukan tindakan kriminal) atau melakukan perbuatan tidak bermoral.

2. Berat ringannya sanksi akademik ditetapkan (berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku) oleh suatu Dewan Pertimbangan yang terdiri atas Asisten Direktur I sebagai ketua, Ketua Pembimbing dan Koordinator S2 untuk diteruskan ke Direktur Program Pascasarjana dan/atau Rektor Universitas Padjadjaran.