kebidanan

50
PRESENTASI KASUS PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANE KELOMPOK 4 PENDIDIKAN S1 KEBIDANAN FKUB MALANG 2015

Upload: devi-arine

Post on 01-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Term Premature rupture of Membrane (Term PROM) atau Ketuban Pecah Dini

TRANSCRIPT

  • KELOMPOK 4

    PENDIDIKAN S1 KEBIDANAN

    FKUB MALANG

    2015

    PRESENTASI KASUS
    PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANE

  • PATHWAY

  • TINJAUAN KASUS

    Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin G3P2002Ab000
    UK 40-41 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin Inpartu Kala I Fase Laten Dengan PROM
    di Puskesmas Bululawang Malang

  • Tanggal masuk PKM: 25 Mei 2015

    Tanggal pengkajian: 26 Mei 2015

    Waktu masuk PKM: 01.00 WIB

    Waktu pengkajian : 08.00 WIB

    No Register: xxxx

    PENGKAJIAN DATA

    Data Subyektif

    Identitas

    Nama klien: Ny. STNama suami: Tn. M

    Umur: 29 tahunUmur: 35 tahun

    Pendidikan: SMPPendidikan: SMA

    Pekerjaan: IRTPekerjaan: pelayaran

    Suku bangsa: JawaSuku bangsa: Jawa

    Agama: IslamAgama: Islam

    Alamat: Sempalwadak

    Alasan Datang

    Ibu datang ke sendiri ke puskesmas pada pukul 01.00 WIB karena ketuban sudah merembes sejak pukul 18.00 WIB tadi malam (25 Mei 2015)

  • Keluhan Utama

    Ibu datang pukul 01.00 WIB dengan keluhan merasa kenceng-kenceng, mengeluarkan cairan ketuban yang merembes berwarna jernih sejak 25 Mei 2015 pukul 18.00 WIB sampai sekarang kenceng-kenceng masih ada tapi sudah berkurang, ibu khawatir dengan kondisi bayinya sekarang karena takut air ketubannya habis dan takut kondisi bayinya memburuk.

    Riwayat Obstetri

    HPHT: 16-8-2014
  • Riwayat Persalinan Sekarang

    Ibu mengatakan mulai 23-5-2015 hingga 25-5-2015, ibu membantu acara keluarga (selamatan) di rumah kakak perempuannya, ibu membantu memasak kue di dapur sejak pagi hari sampai sore hari.

    Pada 25-5-2015, ibu merasa mengeluarkan cairan ketuban dari kemaluannya sejak pukul 18.00 WIB, cairan merembes terus menerus dan ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak pukul 01.00 WIB (26-5-2015) tapi kenceng-kenceng hilang dan muncul.

    Sehingga pada pukul 01.00 WIB ibu datang ke Puskesmas diantar oleh saudara perempuannya karena khawatir dengan kondisi dirinya dan bayinya. Di Puskesmas ibu diperiksa dengan hasil pembukaan 1 cm

  • Pemeriksaan umum

    Keadaan umum: cukup

    Kesadaran: composmetis

    Emosi: stabil

    Tanda vital

    Tekanan darah: 110/70 mmHg

    Nadi: 84 x/menit

    Respirasi: 20 x/menit

    Suhu: 36,6 C

    Antropometri

    Tinggi badan: 162 cm

    Berat badan sekarang: 73 kg

    BB sebelum hamil: 62 kg

    Lila: 33 cm

    Usia kehamilan (UK): 40-41 minggu

    Taksiran Persalinan: 25 Mei 2015

  • PEMERIKSAAN ABDOMEN

    TFU Mc Donald : 33 cmLeopold I: TFU 3 jari di bawah processus xiphoideus, pada bagian fundus teraba bagian lunak dan tidak melenting (bokong)Leopold II : teraba bagian keras memanjang seperti papan pada abdomen bagian kanan (punggung), teraba bagian-bagian kecil pada perut sebelah kiri (ekstremitas)Leopold III: bagian bawah perut teraba bulat, keras, tidak melenting (kepala)Leopold IV: kepala sudah masuk PAP, sulit digerakkan, divergen, penurunan kepala 3/5DJJ : punctum maksimum di kuadran kanan bawah perut ibu, frekuensi (+) 133 kali/menit, teratur, intensitas kuatHis: 3 kali selama 30 detik dalam 10 menit, intensitas sedang
  • Taksiran berat janin (TBJ)

    (TFU 11) x 155

    = (33-11) x 155

    = 3410 gram

    GENITALIA DAN ANUS

    Inspeksi Vulva/vagina: Vulva dan vagina kebiruan, kebersihan baik, tidak ada odema/varises, tidak ada kondiloma, secret tidak ada, rembesan air ketuban ada.Perineum: nampak ada bekas luka jahitan pada perineumAnus: tidak ada hemoroidPemeriksaan dalam

    Pemeriksaan dalam terakhir pada 26/5/2015 pukul 05.00 WIB oleh Bidan dengan hasil vulva tidak edema, terdapat sikatrik kecil pada porsio, pembukaan 3 cm, effacement 25%, ketuban (-) merembes jernih, presentasi kepala, denominator ubun ubun kecil arah jam 10, tidak ada molase, penurunan di Hodge I, ukuran panggul dalam batas normal

  • Pemeriksaan Penunjang

    Tidak dilakukan

    Data Penunjang

    Pemeriksaan dalam jam 01.00

    Pembukaan 1cm, eff 25%, ketuban (-) jernih.

    INTERPRETASI DATA DASAR

    Tanggal : 26 Mei 2015

    Pukul : 08.30 WIB

    Diagnosa : G3P2002Ab000 UK 40-41 minggu, janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala, inpartu kala I fase laten dengan PROM

  • Masalah : kecemasan ibu terhadap kondisi dirinya dan bayinya

    Kebutuhan: Menjelaskan kepada ibu terkait kondisi dirinya dan bayinya sekarang

    IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

    Infeksi intrauterin

    Partus lama

    IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

    Kolaborasi untuk rehidrasi dan pemberian antibiotic

  • Intervensi:

    Lakukan pendekatan terapeutik pada klien agar terbina hubungan baik antara klien dan petuga

    Jelaskan kondisi ibu dan janin saat ini berdasarkan hasil pemeriksaan

    Berikan dukungan psikologis pada klien

    Berikan penjelasan pada ibu agar berbaring miring ke kiri dan lakukan RPS

    Berikan penjelasan pada ibu agar ibu makan dan minum secukupnya untuk persiapan tenaga mengejan saat persalinan

  • Berikan penjelasan tentang teknis bernafas selama persalinan

    Berikan saran kepada suami dan keluarga agar menemani ibu dan memijat punggung ibu ketika ibu kesakitan akibat kontraksi uterus

    Lakukan observasi meliputi kondisi ibu (tekanan darah, suhu, nadi) dan kondisi janin (denyut jantung janin), kontraksi dan pemeriksaan dalam.

    Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi yaitu pemberian infuse RL dan pemberian antibiotic

  • IMPLEMENTASI

    Tanggal : 26 Mei 2015Pukul : 09.15 wib

    Melakukan pendekatan terapeutik pada klien agar terbina hubungan baik antara klien dan petugas dengan menyapa, bersikap empati, dan menggunakan komunikasi verbal dan non verbal yang efektif

    Menjelaskan kondisi ibu dan janin saat ini berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa saat ini kondisi ibu dan janin baik walaupun ketuban ibu pecah sebelum ada tanda-tanda persalinan, jadi ibu tidak perlu cemas dan khawatir terhadap kondisi bayinya.

    Memberikan dukungan psikologis pada klien dan meminta kepada ibu tetap tenang, rileks dan berdoa

    Menganjurkan agar ibu dalam posisi miring ke kiri agar proses penurunan kepala bayi dapat terjadi lebih cepat dan agar ibu tetap berbaring di tempat tidur karena ketuban sudah pecah sehingga tidak membahayakan kondisi ibu dan janin

    Menganjurkan pada ibu agar ibu makan dan minum secukupnya untuk persiapan tenaga mengejan saat persalinan

  • Memberikan penjelasan tentang teknis bernafas selama persalinan bahwa saat ini ketika pembukaan belum lengkap dan ibu merasa kenceng-kenceng maka disarankan ibu bernafas panjang dan tidak mengedan terlebih dahulu. Saat pembukaan sudah lengkap ibu diharapkan mengejan dengan benar dan bernafas pendek-pendek ketika tidak merasa kenceng-kenceng.

    Memberikan saran kepada ibu agar sering berkemih dan tidak menahan buang air kecil agar tidak menghambat penurunan kepala sehingga apabila ibu ingin BAK dapat dilakukan di tempat tidur dengan pispot

    Memberikan saran kepada suami dan keluarga agar menemani ibu dan memijat punggung ibu atau membasuh muka ibu sehingga ibu merasa lebih tenang dan rileks selama proses persalinan

    Melakukan observasi meliputi kondisi ibu (TTV tiap jam) dan kondisi janin (denyut jantung janin setiap jam), kontraksi setiap jam, dan pemeriksaan dalam (tiap 4 jam) selama persalinan secara teratur

    Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam memberikan terapi yaitu pemberian infuse RL dan pemberian antibiotik

    E/ Ibu sudah diberikan infuse RL 500 cc 20 tetes per menit dan diberikan antibiotic ampicillin 500 mg per oral 2 tablet dan sudah diminum

  • Evaluasi

    Tanggal : 26 Mei 2015 Pukul : 10.00 wib

    S : Ibu mengatakan perutnya kenceng-kencengnya mulai sering dan merasakan cairan ketubannya keluar terus

    O :

    Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : composmetis

    TTV : dalam batas normal

    DJJ: 138 x/menit, regular

    His: 3 x tiap 10 menit lama 30 detik

    Pemeriksaan dalam:

    Pembukaan 4 cm, efficement 50%, ketuban (-) merembes jernih, presentasi kepala, denominator ubun ubun kecil arah jam 10, tidak ada molase, penurunan di Hodge II

    A : G3P2002Ab000 UK 40-41 minggu, janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala, inpartu kala I fase aktif dengan PROM

  • P :

    1. Menjelaskan kondisi pada ibu dan janin saat ini berdasarkan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa saat ini kondisi ibu dan janin baik, tidak ada tanda infeksi dan ada kemajuan pada persalinan ibu yaitu pembukaan ibu menjadi 4 cm

    E/ Ibu memahami penjelasan yang diberikan dan tampak bersemangat karena ada kemajuan pada proses persalinananya

    2. Melakukan observasi keluhan, keadaan umum, TTV, his, dan DJJ

    E/ Keluhan : ibu mengatakan perutnya terasa semakin kenceng-kenceng

    Keadaan umum baik, TD 110/80 mmHg, Nadi 84 kali/menit, nafas 20 kali/menit, suhu 36,8 0C, His 3 kali selama 40 detik dalam 10 menit, DJJ (+) 142 kali/menit

    3. Menyiapkan peralatan dan obat untuk persalinan

    E/ Alat dan obat untuk menolong partus sudah siap

  • CATATAN PERKEMBANGAN 1. JAM 12.40 WIB

    SUBYEKTIF OBYEKTIFASSMENTPLANINGIbu mengatakan perutnya semakin terasa sakit kenceng-kenceng, ada rasa ingin mengeran dan ingin BABDJJ : 142 x/menit, regularHis : 5 x tiap 10 menit lama 45 detikPemeriksaan dalam: pembukaan 10 cm, efficement 100%, ketuban (-) jernih, presentasi belakang kepala, denominator UUK arah jam 10, tidak ada moulage (0), Hodge IIG3P2002Ab000 UK 40-41 minggu, janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala, inpartu kala II dengan PROM1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu sudah mengalami pembukaan lengkap dan janin dalam kondisi baikE/ Ibu mengerti penjelasan yang diberikan2. Memeriksa kembali alat dan obat-obatan untuk menolong persalinanE/ Alat dan obat untuk menolong persalinan sudah siap3. Memimpin persalinan saat ibu merasa ada dorongan untuk meneran E/ Ada kemajuan persalinan dan ibu mengejan dengan baik 4. Memberikan penjelasan kepada ibu agar saat tidak ada kontraksi ibu bernafas pendek kemudian dikeluarkan dari mulut atau minum sedikit-sedikit untuk persiapan tenaga mengejan kembali E/ Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
  • CATATAN PERKEMBANGAN 2 JAM 13.15 WIB

    SUBYEKTIF OBYEKTIFASSMENTPLANINGIbu mengatakan senang dan lega karena bayinya telah lahirLahir bayi laki-laki pukul 13.15 WIB dengan berat 3300 gr dan panjang 52 cm, langsung menangis, cacat (-), anus (+), plasenta belum lahirG3P3003 Ab000 inpartu kala III1. Mengeringkan tubuh bayi dengan segeraE/ Bayi sudah dikeringkan dan digantikan dengan kain bersih dan kering 2. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi kedua dalam uterusE/ Tidak ada janin kedua 3. Memberikan injeksi oksitosin 10 IU IM pada 1/3 paha ibu kanan atas bagian luarE/ Injeksi oksitosin 10 IU IM sudah diberikan pada 1/3 paha ibu kanan atas bagian luar4. Melakukan peregangan tali pusat (PTT) untuk mengeluarkan plasenta E/ Ada tanda-tanda lahirnya plasenta yaitu ada semburan darah mendadak dari jalan lahir, tali pusat bertambah panjang, bentuk uterus globuler
  • CATATAN PERKEMBANGAN 3 JAM 13.25 WIB

    SUBYEKTIF OBYEKTIFASSMENTPLANINGIbu mengatakan lega karena bayi dan ari-ari sudah lahirPlasenta lahir spontan lengkapPerdarahan 150 ccTerdapat laserasi derajat 1Kontraksi uterus baikTFU 2 jari di bawah pusatKandung kemih kosongP3003 Ab000 inpartu kala IV1. Melakukan IMD sampai 1 jam setelah bayi lahir2. Melakukan penjahitan jalan lahir3. Melakukan observasi TTV, KU, kesadaran, jumlah perdarahan, kontraksi, kandung kemih setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua 4. Memberikan penjelasan dan mengajarkan kepada ibu tentang cara untuk melakukan masase fundus dan merasakan apabila kontraksi atau rahim ibu terasa lembek5. Memberikan penjelasan dan mengajarkan kepada ibu agar tetap menjaga kebersihan organ genitalia 6. Memberikan penjelasan kepada ibu agar tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan menjaga pola makan makana yang sehat, bergizi, seimbang dan tidak pantang terhadap makanan
  • PEMBAHASAN
    5.1 Pengkajian

    Menurut teori yang ada bahwa ketuban pecah dini / PROM adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu (Manuaba, 2009). KPD didefinisikan sesuai dengan jumlah jam dari waktu pecah ketuban sampai awitan persalinan yaitu interval periode laten yang dapat terjadi kapan saja dari 1-12 jam atau lebih (Helen, 2003). Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah.Pada studi kasus didapatkan dari data subjektif, Ibu mengeluarkan rembesan cairan dari vagina dan merasa mulas 7 jam sebelum dibawa ke Puskesmas, dan hasil pemeriksaan di Puskesmas menunjukkan adanya tanda persalinan yaitu pembukaan serviks 1 cmPada pengkajian data obyektif tidak dilakukan pemeriksaan penunjang apapun, yang mana pada teori disebutkan bahwa untuk mendiagnosis PROM terdapat beberapa pemeriksaan penunjang sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan pemeriksaan lakmus dan inspekuloTerdapat kesenjangan antara tori dengan studi kasus
  • 5.2 Diagnosa

    Menurut teori yang ada bahwa salah satu tanda tanda persalinan adalah adanya kontraksi yang semakin lama dan semakin sering, sedangkan tanda-tanda PROM adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina dan ditunggu hingga 1-12 jam tidak ada tanda inpartu.tanda-tanda persalinan antara lain kekuatan his makin sering dan teratur dengan jarak kontraksi pendek, dapat terjadi pengeluaran lendir atau lendir bercampur darah, dapat disertai ketuban pecah, ada perubahan pada serviks (perlunakan, pendataran dan pembukaan). Untuk penegakan diagnose PROM pemeriksaan penunjang sederhana yang dapat dilakukan adalah melalui tes lakmus (merah menjadi biru)pada saat ibu pertama datang di kamar bersalin pada pukul 01.00 WIB hasil VT pembukaan ibu masih 1 cm namun ketuban ibu sudah pecah sejak jam 18.00 WIB, ibu mengatakan belum merasakan tanda persalinan berupa kenceng-kencengDalam penegakan diagnose PROM pada kasus hanya didasarkan melalui pengkajian data subyektif, pengkajian data obyektif tidak dilakukan dengan lengkap melalui pemeriksaan penunjangDengan demikian ada kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus NyST
  • 5.3 Diagnosa Potensial

    kemajuan persalinan ibu kurang progresif dimana pembukaan ibu lambat mengalami kemajuan dan dapat berisiko mengarah pada partus lama atau prolonged labour, dan pada pengkajian data didapatkan bahwa dilakukan pemeriksaan dalam tidak sesuai dengan jadwal observasi sehingga dapat berisiko terjadinya infeksi intrapartum
  • 5.4 Kebutuhan Segera

    pemberian infuse RL 500 cc untuk rehidrasi dan pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah terjadinya infeksi intrapartum.

    Sehingga sudah terdapat kesesuaian antara teori dan kasus dimana apabila tidak terjadi persalinan setelah ditunggu selama 6-8 jam ibu diberikan antibiotik profilaksis dan diberikan infuse untuk rehidrasi dan untuk menstabilkan kondisi ibu.

  • 5.5 Intervensi

  • 5.6 penatalaksanaan

    Pada studi kasus "ST" G3P2002Ab000 UK 40-41 minggu, janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala, inpartu kala I fase laten dengan PROM semua tindakan yang teleh di rencanakan dapat dilaksanakan seluruhnya dengan baik tampa hambatan karena adanya kerja sama dan penerimaan yang baik dari klien serta dukungan dari keluarga dan petugas di kamar bersalin Puskesmas Bululawang.
  • Jurnal
    Premature Rupture of Membrane (PROM)

  • 1. Management of Prelabour Rupture of Membrane at Term (Association of Ontario Midwifes Toronto USA, July 2010)

  • Jurnal 2

  • Jurnal 3

  • RESULT

  • 4. Term Prelabour Rupture of Membranes (Term PROM) RANZCOG) March 2014 New Zealand

  • 5. Diagnosis of premature rupture of membranes by assessment of urea and creatinine in vaginal washing fluid (Iran J Reprod Med Vol. 11. No. 2. pp: 93-100, February 2013 )

    Pada sebagia besar kasus diagnosis PROM ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang dialami klien dan metode tradisional, yang mana gejala klinis yang dialami oleh klien tidak reliabel

    Semua metode yg sudah ada termasuk pemeriksaan cairan amnion yg keluar dari cervix dan semua gejala klinis terbatas pada akurasi diagnostik, harga dan teknik pada masing-masing kasus. Untuk pemeriksaan klinis sendiri dapat mengarah pada hasil false positive dan false negative

    Pada penelitian ini dan lainnya ditemukan bahwa kadar kreatinin pada cairan vagina merupakan useful marker utk diagnosis PROM, dengan biaya tidak mahal dan mudah serta lebih cepat dibandingkan dengan mengukur kadar hCG dan AFP, dan lebih akurat dibading dengan hCG.

    Kadar rata-rata dari cairan pada area vagina dan kreatinin pada PROM scra signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan intact membran. Hasil dapat akurat apabila tidak terdapat kontaminasi urin da darah makroskopik.

  • Terima kasih.....