keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

19
Keanekaragaman Makhluk Hidup Kelompok 6 1. Igreawati Situmorang 2. Ina Ayu Nengtyas 3. Lia Agustini 4. Pujiati 5. Ranny Rolinda Rusman 6. Triana Putri Sitorus Keanekaragaman Makhluk Hidup Makhluk hidup dapat dijumpai di berbagai lingkungan. Pada lingkungan terdapat faktor abiotik yang mempengaruhinya, seperti topografi, geologi, dan iklim. Penyebaran makhluk hidup pada kondisi lingkungan abiotik yang berbeda memberi kemungkinan adanya keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di darat berbeda dengan yang hidup di perairan. Perbedaan itu misalnya pada warna, bentuk dan ukuran. Perbedaan tersebutlah yang menimbulkan keanekaragaman. Selain faktor lingkungan, keanekaragaman dapat disebabkan oleg faktor gen. (http://materi-pelajaran.blogspot.com/2007/11/keanekaragaman-hayati.html )

Upload: pujiati-puu

Post on 27-Jun-2015

700 views

Category:

Education


15 download

DESCRIPTION

keanekaragaman hayati

TRANSCRIPT

Page 1: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

Keanekaragaman Makhluk Hidup

Kelompok 6

1. Igreawati Situmorang

2. Ina Ayu Nengtyas

3. Lia Agustini

4. Pujiati

5. Ranny Rolinda Rusman

6. Triana Putri Sitorus

Keanekaragaman Makhluk Hidup

Makhluk hidup dapat dijumpai di berbagai lingkungan. Pada lingkungan terdapat

faktor abiotik yang mempengaruhinya, seperti topografi, geologi, dan iklim. Penyebaran

makhluk hidup pada kondisi lingkungan abiotik yang berbeda memberi kemungkinan adanya

keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di darat berbeda dengan yang

hidup di perairan. Perbedaan itu misalnya pada warna, bentuk dan ukuran. Perbedaan

tersebutlah yang menimbulkan keanekaragaman. Selain faktor lingkungan, keanekaragaman

dapat disebabkan oleg faktor gen.

(http://materi-pelajaran.blogspot.com/2007/11/keanekaragaman-hayati.html)

Pengertian

Keanekaragaman makhluk hidup/ keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah

sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis, dan ekosistem yang

ada di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi merupakan hasil

proses evolusi yang berlangsung sangat lama, sehingga menghasilkan bermacam-macam

makhluk hidup (file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../Bab.K.hayati.pdf)

Page 2: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk,

penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, singkatnya,

keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.

(http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/)

Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan menjadi keanekaragaman tingkat gen,

keanekaragaman tingkat jenis atau spesies, dan keanekaragaman tingkat ekosistem.

1. Keanekaragaman Gen

Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang

terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat

menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun

tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.

Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang

berbeda. Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat perbedaan. Semua perbedaan yang

terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen.

http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/

Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal sebagi sel.

Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu

memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda.

Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah

sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan sifat-

sifat yang berbeda-beda pula.

(file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../Bab.K.hayati.pdf)

Page 3: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

2. Keanekaragaman Jenis

Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara

morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya

(interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan

generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu spesies atau satu jenis inilah yang disebut

dengan populasi. Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui pada

makhluk hidup antar jenis atau antar spesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu

keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu

dalam satu spesies (keanekaragaman gen). http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-

hayati-biodiversitas/ Variasi ini disebabkan karena adanya rekombinasi (pencampuran) gen-

gen dalam jenis tersebut sehingga melahirkan variasi yang lebih beragam.

file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../Bab.K.hayati.pdf

Keanekaragaman jenis adalah perbedaan makhluk hidup antar spesies. Contohnya

sangat banyak. Contohnya, dalam keluarga kacang-kacangan dikenal kacang tanah, kacang

buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut

kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang

sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta

rasanya berbeda. Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon

pinang, dan juga pada pohon palem. http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-hayati-

biodiversitas/

Page 4: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

3. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk

hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja,

tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada

lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup

berdampingan.

Perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis

makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda.

Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai

kualitas maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi ini akan

menghasilkan keanekaragaman ekosistem.

Contoh ekosistem adalah: hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang

lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Jadi

keanekaragaman ekosistem adalah segala perbedaan yang terdapat antar ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan

keanekaragaman jenis (spesies).

Page 5: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena keanekaragaman gen dan keanekaragaman

spesies

Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya: pohon kelapa banyak

tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan

pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah. Simpulannya adalah, keanekaragaman

gen menyebabkan munculnya keanekaragaman species, dan akhirnya menyebabkan

munculnya keanekaragaman ekosistem. Itu semua disebut keanekaragaman hayati

Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu

melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup

dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini

menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan

terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain

merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.

Page 6: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun

pasir

Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim

menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari,

dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora

(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.

Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang

tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang

kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling

sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing

hutan, dan rusa kutub.

Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora

(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman

jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem

yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.

Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi

bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-

beda merupakan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen,

keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman

hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan

mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada

Page 7: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami

gangguan.

Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat

menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan

terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara

cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-

hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan

ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus

mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan

gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan

keanekaragaman tingkat ekosistem.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=keanekaragaman

%20hayati&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CEAQFjAH&url=http%3A%2F

%2Fbiologilover.files.wordpress.com%2F2008%2F02%2Fkeanekaragaman-

hayati2.doc&ei=R_dqUOPVIcPSrQe9h4HICA&usg=AFQjCNG34pdLwMbC0fIXPoUZmg9

rCu0U9g

2. Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati telah banyak dipelajari oleh menusia sejak zaman dahulu. Hal

tersebut dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan juga untuk

keperluan pengobatan suatu penyakit. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati antara

lain:

a. mengetahui manfaat masing-masing jenis bagi kehidupan manusia

b. mengetahui adanya saling ketergantungan makhluk hidup

c. mengetahui ciri-ciri dan sifat masing-masing jenis

Page 8: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

d. mengetahui kekerabatam antar makhluk hidup

e. mengetahui manfaat keanekaragaman dalam mendukung kelangsungan hidup manusia

3. Mempelajari Keanekaragaman Hayati Tanpa dan Dengan Cara Klasifikasi

Bila kita mempelajari keanekaragaman hayati tanpa klasifikasi, akan memungkinkan

terjadinya kerancuan pengertian dalam menunjuk suatu jenis makhluk hidup, misalnya

burung gereja di Belanda musch, di Inggris house sparrow, di Amerika english sparrow, di

Spanyol gorrion, di Jerman hausspreling. Bahkan dalam satu negara sering dijumpai spesies

hewan atau tumbuhan memiliki nama daerah berbeda-beda, misalnya burung merpati di Jawa

Tengah doro, di Madura dere, di Bali kedis dedare, dan di Jawa Barat japati. Namun, bila kita

mempelajari keanekaragaman hayati dengan klasifikasi, maka akan memperoleh kemudahan

dan keseragaman dalam menunjuk suatu jenis.

3.1 Klasifikasi Makhluk Hidup

a. Sistem Klasifikasi

Suatu kajian tentang pengelompokkan makhluk hidup ke dalam tingkatan atau takson

tertentu disebut taksonomi.

Seorang tokoh yang sangat berepran dalam klasifikasi makhluk hidup dan dikenal

sebagai Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus (1707-1778).

Seiring dengan perkembangan ilmu klasifikasi makhluk hidup, system klasifikasi

dapat dibedakan berdasarkan cara dan tujuannya, yaitu:

1. system klasifikasi buatan (artificial)

Didasarkan pada pertimbangan secara sekehendak hati para ahli taksonomi dengan

melihat habitat (tempat hidup) dan nilai guna dari makhluk hidup tersebut.

2. system klasifikasi alamiah (natural)

Sistem ini didasarkan pada kesamaan morfologi secara fenotip

yang ada hubungannya dengan makhluk hidup yang sesungguhnya

3. sisitem klasifikasi evolusi (filogenetik)

Page 9: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

Sistem klasifikasi ini lebih menekankan aspek hubungan kekerabatan dan sejarah

perkembangan evolusi makhluk hidup yang ada sekarang.

Gambar 1. Suatu pohon filogenetik yang umum berdsarkan pada urutan

nukelotida RNA ribosom diantara beberapa jenis organisme [ Disadur dari

diagram R Woese (1994))

b. Sistem Binomial nomenclatur

· pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus mengajukkan system

penamaan makhluk hidup dalam tulisannya “Systema nature” dengan istilah “:Binomial

nomenclatur” (bi= dua, nomen=nama)yang artinya tata nama seluruh organisme ditandai

dengan nama ilmiah yang dterdiri dari dua kata latin atau yang dilatinkan.

· Kata pertama menunujukkan genus, yang penulisannya dimulai dengan huruf besar,

sedangkan kata kedua merupakan “epitethon spesificum“ artinya penunjukkan jenis (spesies)

yang penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Misalnya untuk nama ilmiah singkong Felis

domesticus . Felis menunjukkan genus, sedangkan domesticus emerupakan ciri khsuusnya,

yang berarti sejenis hewan yang dipelihara di dalam rumah (domestik).

Page 10: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

c. Aturan Pemberian Nama Ilmiah

Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:

1. Setiap oarganisme mempunyai nama ilmiah tertentu.

2. untuk nama ilmiah digunakan bahsa latin atau yang dilatinkan.

3. tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama (tautonim)

atau hampir sama.

4. nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai dengan huruf besar

5. nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua

merupakan petunjuk spesies.

Contoh nama ilmiah padi: Oryza sativa

1 2

1 = nama genus

2 = nama petunjuk spesies

1 + 2 = nama spesies

6. Penulisan nama spesies harus ditulis meiring atau digaris bawahi. Garis bawah kata

pertama dan kedua secara terpisah.

7. Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti: Oryza sativa L., Rosa

hybrida Hort, dsb.

8. Untuk pemberian nama suku (famili) terdiri dari satu kata majemuk dibentuk dari salah

satu nama genus yang dibawahinya ditambah akhiran –aceae untuk tumbuhan dan akhiran –

idea untuk hewan.

Seperti: Solanum + aceae = Solanaaceae

Felis + idae = Felidae

Page 11: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

d. Tingkatan/Takson makhluk hidup

· Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki katagori yang sama. Urutan

takson dari yang tertinggi sampai terendah sepertiberikut:

Kingdom= kerajaan/dunia

Phylum/divisio

Classis= kelas

Ordo= bangsa

Familia=keluarga

Genus= marga

Species=jenis

· Setiap takson memiliki persamaan dan perbedaan ciri. Makin tinggi takson makin

sedikit persamaan ciri yang dimilkinya dan dengan demikian makin banyak pula

perbedaanya. Sebaliknya makin rendah takson, mka makin banyak persamaannya dan makin

sedikit perbedaanya.Contoh urutan takson dan nama ilmiahnya:

e. Konsep Spesies

· Konsep spesies menurut para ahli taksonomi merupakan gabungan populasi alami

yang secara morfologi dan ekologi serupa dan yang dapat melakukan perkawinan

(interbreeding) serta menghasilkan keturunan yang fertile. Contohnya Kuda dan Keledai

dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan bagal, tetapi bagal ini mandul maka kuda

dan keledai bukan termasuk satu spesies.

f. Klasifikasi Makhluk Hidup berdasarkan Kingdom

· Perkembangan klasifikasi makhluk hidup sampai abad ke-18 menempatkan semua

makhluk hidup dalam salah satu dari dua kingdom yaitu tumbuhan dan hewan.

Page 12: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

· Pada masa berikutnya para ahli taksonomi mengamati ada perbedaan kelompok

makhluk hidud selain tumbuhan dan hewan yaitu jamur (fungi), sehingga makhluk hiudp

dikelompokkan menjadi 3 kingdom yaitu hewan, tumbuhan dan Jamur.

· Copeland (1938-1847) mengajukan 4 kingdom klasifikasi makhluk hidup, yaitu

Monera untuk semua makhluk hiudp prokariota, protista untuk semua makhluk hidup sedikit

atau tidak memiliki jaringan yang terdiferensiasi, metafita dan metazoamasing-masing untuk

dunia tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.

· Pada tahun 1969 Robert H.Whittaker merumuskan 5 kingdom klasifikasi makhluk

hiudp yang seakarang banyak digunakan yang meliputi: Monera, Protista, Fungi, Animalia

dan Plantae.

4. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia memiliki kodisi fisik (lingkungan abiotik) yang sangat bervariasi, sehingga

menuntut hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya untuk beradaptasii dengan cara yang

berbeda-beda agar dapat bertahan hidup. Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi

menjadikan Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan. Lingkungan abiotik dan biotik yang

khas menyebabkan munculnya makhluk hiidup yang khas pula. Bahkan ada tanaman-

tanaman dan hewan-hewan tertentuu yang hidup di daerah-daerah tertentu pula, contohnya

burung Cenderawasih di Irian jaya, burung Maleo di Sulawesi, Komodo di Pulau Komodo,

Bunga Bangkai di Sumatra.

5. Pelestarian keanekaragaman hayati

· Keanekaragaman hayati di bumi kita sangat berlimpah jumlahnya mulai dari kutub

utara sampai kutub selatan. Berjuta-juta jenis makhluk hidup yang ada, hanya sebagaian saja

Page 13: Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6

yang sudah dapat diidentifikaasi, dan masih banyak jenis-jenis makhluk hidup yang belum

dikenali.

· Keanekaragaman hayati memberi arti penting bagi kehiudupan kita baik secara

langsung maupun tidak langsung, hampir semua makhluk hidup tersebut memberikan

manfaat yang sangat berharga.

· Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati ? Kita ketahui bahwa

dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma nutfah (sumber gen), dan lebih jauh

dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetika, dan

bahan penelitian.

Upaya melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu:

1. Pelesatarian in-situ, artinya kita melesatrikan flora dan fauna dalam habitat aslinya, seperti

pelstarian badak di ujung kulon, komodo di NTT, bunga raflesia di bengkulu dan sebagainya.

2. Pelestarian ex-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna di luar habitat aslinya, seperti

membuat suaka margasatwa, suaka hewan, kebun raya, kebun binatang dan sebagainya.

(file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../Bab.K.hayati.pdf)

****