keanekaragaman kumbang lembing herbivora …tumbuhan inangnya taman nasional ujung kulon dan...

11
Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) dan Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA (COLEOPTERA: COCCINELLlDAE: EPILACHNINAE) DAN TUMBUHAN INANGNYA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DAN SEKITARNYA, PANDEGELANG, BANTEN Sih Kahono Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi - L1PI J.·Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911 e-mail: [email protected] ABSTRAK Kahono,S_2010.Keanekaragamankumbang lembing herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) dan tumbuhan inangnya di Taman Nasional Ujung Kulon, Pandegelang, Banten. Zoo Indonesia 19(2): 97-107. Penelitian keanekaragaman kumbang lembing herbivora (subfamili EpiJachninae) dan tumbuhan inangnya di ekosistem tropis basah dataran rendah dilakukan di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan sekitarnya, Pandegelang, Provinsi Banten. Empatjenis kumbang lembing herbivora ditemukan yaitu Henosepilachna vigintioctopunctata, H. pusilanima, H. septima, dan EpiJachna sp. (aft. emarginata) yang hidup pada sebelas tumbuhan dan tanaman inang. Setiap jenis kumbang lembing memilih jenis inang pada tingkatan takson tertentu. Tumbuhan liar Mikania micranta sebagai inang dari kumbang lembing EpiJachna sp. (aft. emarginata). Empatjenis tanaman sayuran (Solanum torvum, S. nigrum, S. melongena, dan S. Ivcopersicum), dua jenis tumbuhan obat (Datura metel dan S. capsicoides), dan setu jenis tumbuhan liar (Centrosema pubescens) sebagai inang dari kumbang lembing H. vigintioctopunctata. Dua jenis tanaman budidaya (Luffa aegvptiaca dan Cucumis sativus) sebagai inang dari kumbang lembing H. pusillanima. Satu jenis tanaman sayur M. charantia sebagai inang spesifik dari kumbang H. septima. Ada sebelas jenis tanaman dan tumbuhan yang tercatat sebagai inang di daerah lain, tetapi tidak sebagai inang di kawasan penelitian ini. Diduga adanya variasi geografis pola preferensi kumbang lembing terhadap inangnya pada lingkungan geografis dan iklim mikro yang berbeda. Kata kunci: keanekaragaman, kumbang lembing herbivora, Epilachninae, ekosistem tropis dataran rendah, Taman Nasional Ujung Kulon. ABSTRACT Kahono, S. 2010. Diversity of herbivory ladybird beetles (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) and its host plants of Ujung Kulon National Park,Pandegelang, Banten. Zoo Indonesia 19(2): 97-107. The study of species diversity of herbivory ladybird beetles (Coleoptera: Coccinel/idae: Epilachninae) and its host plants was conducted at a lowland tropical humid ecosystem of Ujung Kulon National Park and surrounded areas, Pandegelang, Province of Banten. Four species of herbivory ladybird beetles HenosepiJachna vigintioctopunctata, 71

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, Banten

Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA(COLEOPTERA: COCCINELLlDAE: EPILACHNINAE) DAN

TUMBUHAN INANGNYA TAMAN NASIONAL UJUNG KULONDAN SEKITARNYA, PANDEGELANG, BANTEN

Sih Kahono

Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi - L1PIJ.·Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911

e-mail: [email protected]

ABSTRAKKahono,S_2010.Keanekaragamankumbang lembing herbivora (Coleoptera:Coccinellidae: Epilachninae) dan tumbuhan inangnya di Taman NasionalUjungKulon, Pandegelang, Banten. Zoo Indonesia 19(2): 97-107. Penelitiankeanekaragaman kumbang lembing herbivora (subfamili EpiJachninae) dantumbuhan inangnya di ekosistem tropis basah dataran rendah dilakukan dikawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan sekitarnya, Pandegelang, ProvinsiBanten. Empatjenis kumbang lembing herbivora ditemukan yaitu Henosepilachnavigintioctopunctata, H. pusilanima, H. septima, dan EpiJachna sp. (aft. emarginata)yang hidup pada sebelas tumbuhan dan tanaman inang. Setiap jenis kumbanglembing memilih jenis inang pada tingkatan takson tertentu. Tumbuhan liar Mikaniamicranta sebagai inang dari kumbang lembing EpiJachna sp. (aft. emarginata).Empatjenis tanaman sayuran (Solanum torvum, S. nigrum, S. melongena, dan S.Ivcopersicum), dua jenis tumbuhan obat (Datura metel dan S. capsicoides), dansetu jenis tumbuhan liar (Centrosema pubescens) sebagai inang dari kumbanglembing H. vigintioctopunctata. Dua jenis tanaman budidaya (Luffa aegvptiacadan Cucumis sativus) sebagai inang dari kumbang lembing H. pusillanima. Satujenis tanaman sayur M. charantia sebagai inang spesifik dari kumbang H. septima.Ada sebelas jenis tanaman dan tumbuhan yang tercatat sebagai inang di daerahlain, tetapi tidak sebagai inang di kawasan penelitian ini. Diduga adanya variasigeografis pola preferensi kumbang lembing terhadap inangnya pada lingkungangeografis dan iklim mikro yang berbeda.

Kata kunci: keanekaragaman, kumbang lembing herbivora, Epilachninae,ekosistem tropis dataran rendah, Taman Nasional Ujung Kulon.

ABSTRACTKahono, S. 2010. Diversity of herbivory ladybird beetles (Coleoptera:Coccinellidae: Epilachninae) and its host plants of Ujung Kulon NationalPark,Pandegelang, Banten. Zoo Indonesia 19(2):97-107.The study of speciesdiversity of herbivory ladybird beetles (Coleoptera: Coccinel/idae: Epilachninae)and its host plants was conducted at a lowland tropical humid ecosystem of UjungKulon National Park and surrounded areas, Pandegelang, Province of Banten.Four species of herbivory ladybird beetles HenosepiJachna vigintioctopunctata,

71

Page 2: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, BantenZoo Indonesia 2010. 19(2): 71-81

H. pusillanima, H. septima, and Epilachna sp. (aft. emarginata) were recordedliving on eleven host plants out of twenty one species recorded host plants. Eachladybird species tends to use certain host plants at least at a certain taxon level.An invasive weed Mikania micranta was known as a host plant of Epilachnasp. (aft. emarginata). H. vigintioctopunctata feed on seven host plants includedfour of edible solanaceous plants (Solanum torvum. S. nigrum. S. melongena,and S. Ivcopersicum), two solanaceous medicinal plants (Datura metel and S.capsicoides) and an invasive legume weed (Centrosema pubescens). A ladybirdbeetle 'Henosepltecbne pusillanima feeds on two edible cucurbitaceous plants(Luffa aegyptiaca and Cucumis sativus) out of L. acutangula. Cucurbita sp., andSechium edule. A specialized ladybird beetle H. septima feed only on an ediblebitter cucumber (Momordica cnerentie). Eleven known host plant species were notbeing selected as food due to the different of environment conditions.

dikelompokkan menjadi tiga genusutama yaitu Epilachna, Henosepilachna,dan Afidenta (Katakura et aI., 2001).Keanekaragaman kumbang ini di duniaberjumlah kurang lebih 90 jenis (Dieke,1947; Gunst, 1956; Gordon, 1987), tidakkurang dari 25 jenis ada di Indonesiadan beberapa jenis diantaranya belumterdiskripsi dengan tepat karena masihberada dalam status kompleks jenis(species complex) (Katakura et aI.,2001; Kobayashi et aI., 2009; Ohtaet al., 2010; Fujiyama et aI., 2010;Matsubayashi et al., 2010).

Dalam interaksi antaraserangga dengan tumbuhan inangnya,tidak ada satupun jenis serangga yangmemakan seluruh jenis tanaman (Back& Schoonhoven 1980). Demikianpula setiap jenis kumbang lembingherbivora memiliki jenis inang yangspesifik paling tidak pada tingkatantaksa tertentu (Kahono, 1999; Katakuraet et., 2001). Keberadaan suatu jeniskumbang lembing herbivora padasuatu lingkungan secara langsungdisebabkan oleh tumbuhan inangyang ada di dalamnya. Belum adapenelitian yang secara khususmengaji keanekaragaman jenis

Keywords: diversity, herbivory ladybird beetles, Epilachninae, Ujung KulonNational Park.

PENDAHULUANKumbang lembing Famili

Coccinellidae, diklasifikasi oleh Sejaji(1971) menjadi menjadi 6 dan 7Subfamili oleh Kcvar (1996), dan 8Subfamili menurut Giorgi et al. (2009).Coccinellidae berperilaku sebagaipredator, pemakan daun, pemakanjamur, dan sebagainya, namun dalamklasifikasi tersebut tidak menjelaskantentang perilaku dari masing-masinganggotanya. Satu subfamili sebagaiherbivora Epilachninae yang menjaditopik dalam penelitian ini. Beberapajenis diantara kumbang lembingherbivoraherbivora terse but berpotensisebagai hama tanaman pertanian(Iskandar, 1978; Kalshoven, 1981 ;Kahono, 1999; 2006). Beberapa jenismemiliki potensi untuk dikembangkanmenjadi agen kontrol biologi dari gulmapenting di Indonesia (Kahono, datatidak dipublikasi).

Kumbang lembing herbivoramempunyai sebaran jenis yang luasdari daerah temperate sampai tropik.Di Indonesia, kumbang lembing dapatditemukan di berbagai tipe lingkungan,dari pantai sampai pegunungan.Kumbang lembing herbivora saat ini

72

Page 3: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten

Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

kumbang lembing herbivora daninangnya yang berbasis kawasanatau ekosistem tertentu. Kajiankeanekaragaman kumbang lembingherbivora dan inangnya dilakukan diTaman Nasional Ujung Kulon (TNUK)dan lingkungan di sekitarnya, yangmemiliki tipe ekosistem hutan tropisbasah dan hunian dataran rendah,yangdiduga memiliki keanekaragamantumbuhan dan tanaman tertentu,yang secara langsung mempengaruhikeanekaragaman kumbang lembingyangadadisana.Penelitianinibertujuanuntuk mengetahui keanekaragamanjenis kumbang lembing herbivorasubfamili Epilachninae dan kaitannyadengan tumbuhan inangnya di dalamdansekitar kawasan TNUK.

METODE PENELlTIANPenelitian ini dilakukan di

kawasan TNUK dan sekitarnya, yangterletak di Kabupaten Pandegelang,Provinsi Banten. TNUK terletak padaposisi geografis 6°30' - 6°52' LS,102°02' - 105°37' BT, luas kawasan122.956 hektar, temperatur udara 25°- 30° C, curah hujan rata-rata 3.200mm/tahun, dan ketinggian tempat 0 -608 m dpl. (Departemen Kehutanan,2011). Kawasan TNUK terdiri dariekosistem hutan hujan tropis dataranrendahyang masih tersisa dan terluasdi Provinsi Jawa Barat, merupakanhabitat satwaliar langka Badak Jawa(Rhinoceros sondaicus) dan satwaliarlainnya. Di dalamnya terdapat tiga tipeekosistem yaitu ekosistem perairanlaut, ekosistem rawa, dan ekosistemdaratan, dikelilingi oleh lautan SelatSunda dan berbatasan denganpemukiman penduduk (DepartemenKehutanan, 2011). Beberapa posisiGPS di luar kawasan TNUK yangdicatat antara lain: desa Tamanjaya,kecamatan Sumur (S 06° 47' 00,7"; E105° 30' 09,4"; dan 15m dpl.), Resort

Tamanjaya (S 06° 46' 54,5"; E 105°30' 11,3"; dan 10m dpl), kampungTamanjaya Girang 1 (S 06° 47' 20,7"; E105°30' 30,4"; dan 16m dpl.), kampungTamanjaya Girang 2 (S 06° 47' 15,0"; E105°31' 00,9"; dan 33m dpl.),Air PanasCibiuk (S 06°47' 11,8";E 105°31' 14,9";dan 65m dpl.), kampung Cikaung (S06° 47' 58,0"; E 105° 30' 26,1"; dan20m dpl.), kampung Sempur (S 06° 47'40,0"; E 105° 30,5' 0,5"; dan 27m dpl.),kampung Legon Pakis (S 06° 48' 35,4";E 105° 29' 44,4"; dan 10m dpl.), dankampung Cibayani (S 06° 40' 20,2"; E105° 35' 15,9"; dan 45m dpl).

Data dikumpulkan secarabertahap pada bulan Mei 2008,Agustus 2009, dan April 2010, masing-masing selama 8-12 hari. Penelitiandilakukan dengan cara inventarisasispesimen kumbang lembing herbivora,herbarium inang, pengukuran danpencatatan data lingkungan terkait.Pengambilan data dilakukan dengancara menyusuri jalan setapak dalamkawasan hutan TNUK dan lingkunganpedesaan di sekitarnya. Kumbanglembing yang sedang berada padatumbuhan atau tanaman inangnya,dicatat jenisnya atau ditangkap untuktujuan identifikasi. Inang difoto ataudibuat specimen herbarium biladiperlukan untuk identifikasi. Dicatatbeberapa informasi penting antaralain: pemberian nomor atau kode padaspecimen, jenis inangnya (bila sudahdiketahui), kondisi habitat (terbuka atautertutup), tipe lingkungan, fungsi inang(tanaman pertanian atau tumbuhanliar), dan kerusakan daun yangditimbulkannya.

Dalam penelitian ini dibedakantiga tipe lingkungan pengamatan yaitu"natural", "semi rural" atau "rural".Tipe lingkungan "natural" berupahutan asli di dalam kawasan TNUK.Lingkungan "semi rural" adalah hutanatau lingkungan yang walaupun berada

73

- ~------------------------------=======

Page 4: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

metel (kecubung), S. torvum (takokak),S. melongena (terunq), S. capsicoides(terung liar), S. nigrum (Ieuncak), danS. Iycopersicum (tomat). H. pusillanimahidup pada Luffa aegyptiaca (Iabu) danCucumis sativus (ketimun). H. septimehidup pada M. charantia (paria).

Seluruh jenis kumbang lembingtersebut ditemukan pada sebelas jenisinang yang hidup di iingkungan "rural"dan juga pada enam jenis inang dilingkungan "semi rural". Walaupun 2jenis tumbuhan muda (M. micranthadan C. pubescens) ditemukan dilingkungan "natural", tetapi kumbanglembing tidak dijumpai pada tumbuhantersebut (Gambar 1 dan Tabel 1).Oleh karena kumbang lembing yangmemakan kedua inang tersebut sudahditemukan di ingkungan "semi rural"dan "rural" dan kumbang memilikikemampuan menyebar yang cukuptinggi, maka diperkirakan dalam waktudekat kumbang lembing herbifor akanintervensi masuk ke dalam kawasan"natural" tersebut.

Pada umumnya, inang berupatanaman pertanian yang ditanam dilingkungan perumahan yang menyebarke dalam kawasan TNUK (S. torvum,S. capsicoides, L. aegyptiaca, dan M.charantia), atau tanaman yang hanyaada di daerah pemukiman (C. sativus,S. melongena, S. Iycopersicum, dan S.nigrum), atau tumbuhan liar yang adadi pemukiman dan di kawasan TNUK(M. micranta dan C. pubescens).

Bila dibandingkan dengantipe ekosistem pegunungan makakeanekaragaman kumbang lembingherbifor di ekosistem pegununganlebih tinggi dari pada ekosistem hutandaratan dataran rendah (Riyanto, 2003).Terbatasnya jumlah jenis kumbanglembing herbifor disebabkan olehterbatasnya variasi lingkungan dengankondisi hutan tropis basah data ranrendah pinggir laut yang berpengaruh

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, BantenZoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

di dalam kawasan TNUK tetapi telahterdampak oleh kegiatan manusia.Lingkungan "rural" berada di luarkawasan TNUK berupa lingkunganpedesaan seperti perumahan,lingkungan liar, sawah, jalan, dankebun.

Identifikasi kumbangmenggunakan referensi Dieke (1947),Gunst (1956), Richard (1983), danKatakura et al. (2001). Identifikasi inangdilakukan di Herbarium Bogoriense,Pusat Penelitian Biologi - L1PI ataudengan menggunakan referensi Backer& Brink (1963a, 1963b, 1965).

HASIL DAN PEMBAHASANOleh karena kumbang lembing

herbivora tidak aktifterbang, dan tinggalmenetap pada inangnya, maka dalampencarian kumbang yang pertamakali dilakukan adalah menemukantumbuhan inangnya. Dalam penelitianini tidak ditemukan kumbang lembingmaupun inangnyadi ekosistem rawadaniingkungan perairan lautan, sehinggapengambilan data dalam penelitianini relatif terbatas pada lingkunganhutan tropis basah daratan data ranrendah dan lingkungan pemukiman.Mereka tidak hidup pada inang pohonasli hutan di TNUK. Keempat jeniskumbang lembing tersebut merupakankelompok kumbang lembing herbivorayang sering ditemukan di ekosistemdataran rendah. Ditemukan sebanyak4 jenis kumbang lembing herbivoraatau 16% dari total jenis kumbanglembing herbivora di Indonesia, yaituE. emarginata, H. vigintioctopunctata,H. pusillanima dan H. septima yanghidup pada sebelas jenis tumbuhaninang (Tabel 1). Kumbang Epilachnasp. (aft. emarginata) hidup padatumbuhan liar M. micranta (bittervine). H. vigintioctopunctata hiduppad a tumbuhan liar Centrosemapubescens (butterfly-pea), Datura

74

Page 5: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, Banten

Zoo Indonesia 2010. 19(2): 71-81

Tabel1. Daftar jenis kumbang lembing herbivora dan inangnya di kawasan TNUKdan sekitarnya.

No. Jenls Inang Fam. Status Habitat1 Epilachna sp. (aff. M. micranta Ast. Herbivora *N, SR, R

emarginata) 'Leuces lavandulifolia Lab. - "R"Coieus so. Aea. - "R

2 H. vigintioctopunctata C. oubescens Leo. Herbivora "N SR, R(Fabrieius) "S. pseudo capsicum Sol. - *SR, *R

"Physalis peruviana Sol. - "SR, *RDatura metel Sol. Herbifor RS. torvum Sol. Hama SR, RS. melongena Sol. Herbifor RS. capsicoides Sol. Herbifor SR, RS. nigrum Sol. Hama RS. tvcooerstcum Sol. Hama RoS. erianthum Sol. - *SR, *R

3 H. pusi/lanima Luffa eeavotiece Cue. Hama SR,R(Mulsant) "L. ecutsnaute Cue. - *R

Cucumis sativus Cue. Hama R* Cucurbita sp. Cue. - "R"Sechium edule Cue. - *R

4 H. septima (Dieke) M. charantia Cue. Hama SR,R"Afidenta misera "Desmoaium sp1 Leg. - *R(Weise) *Vigna unguiculata Leo. - "R"Epilachna spK. "Cissus modesta Vit. - "SR, "R

Keterangan:Ast. = Asteraeeae; Lab. = Labiateae; Aea = Aeanthaeeae; Leg. = Leguminosae; Sol.= Solanaceae; Cue. = Cueurbitaeeae; Vit. = Vitaeeae; Nama dengan kode asterik; * =jenis tumbuhan sebagai inang di tempat lain tetapi tidak dimakan oleh kumbang lembingdi TNUK dan sekitarnya, atau jenis kumbang lembing yang dijumpai di tempat lainnyatetapi tidak dijumpai di TNUK dan sekitarnya (Kahono, 1999; Riyanto, 2003). (N =natural; SR = semi rural; dan R = rural)

pada rendahnya keanekaragamantumbuhan inangnya. Sebanyaksebelas jenis tumbuhan yang tercatatsebagai inang di daerah lain di Jawa(Kahono, 1999), tidak dimakan olehkumbang lembing herbivora (bukansebagai inang) di kawasan TNUKdan sekitarnya (Tabel 1). Hal ini bisaterjadi karena ada perbedaan polapreferensi kumbang herbivora padainangnya yang hidup pada berbagailingkungan geografis yang berbeda,atau rendahnya adaptasi kumbanglembing terhadap tumbuhan inangyang tumbuh di lingkungan dataranrendah pantai di TNUK dan sekitarnya.

Iklim panas seperti pinggir pantaidapat menyebabkan perubahan danpenurunan kualitas tumbuhan (White,1995; Parson, 1996).

Seluruh hasil koleksi kumbanglembing herbivora diperoleh dariinang yang hidup di tempat terbuka.Kumbang lembing herbivora memilihinang yang hidup di tempat terbukaatau yang terkena sinar mataharilangsung. Walaupun tumbuhan inangdapat hidup di bawah naungan pohon,tetapi kumbang lembing herbivora tidakpernah ditemukan pad a inang tersebut.Belum diketahui secara pasti mengapakumbang lembing lebih menyukai

75

Page 6: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccineiiidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, BantenZoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

Gambar 1. Proporsi jumlah jenis inang yang dijumpai sebagai inang dari kumbanglembing herbifor dan prosentasenya di TNUK dan sekitarnya (kiri) dan total jenisinang termasuk yang tidak tercatat sebagai inang di TNUK dan sekitarnya tetapisebagai inang di tempat lainnya (kanan) pada tiga tipe lingkungan di kawasanTNUK dan sekitarnya (N=natural; SM=semi rural; R=rural)

inang yang berada di lingkunganterbuka daripada tertutup. Fenomenayang sama juga pernah ditemukanpada jenis-jenis Asphidomorpha spp.(Chrysomellidae) (Woro & Nakamura,1997).

Epilachna sp. (aff. emarginata)dan Inangnya

Pada tahun 1956, M. micrantadiintroduksi ke Indonesia sebagaitanaman penutup tanah di perkebunankaret (Hamzah, 1976; Wirjahardja,1976). Saat ini sebagai gulma invasifyang mengganggu tanaman pertaniandan perkebunan. M. micranta dapatdigunakan sebagai pakan ternak olehpenduduk di sekitar kawasan TNUK,namun tidak digunakan sebagaipenutup luka seperti di Malaya dansayuran di Srilangka (Parker, 1972;Hill & Stanley, 1975; Wirjahardja, 1975;Hamzah, 1976).

Kumbang lembing Epilachnasp. (aff. emarginata) memakan daunM. micranta yang tumbuh merambatliar pada tipe lingkungan "semi rural"dan "rural". Kumbang lembing inihanya dijumpai pada 5 rumpun dari21 rumpun yang diamati (Gambar

2). Populasi kumbang lembing padatumbuhan inang tersebut relatifrendah antara 1-4 ekor kumbangdewasa, yang tidak menimbulkandampak yang berarti terhadap inangtersebut. Tumbuhan ini mempunyaipertumbuhan dan kemampuanmenyebar cepat. Walaupun tumbuhanini dikenal sebagai gulma invasif,namun karena distribusinya sangatterbatas dan populasinya relatif rendah,sehingga tidak menimbulkan dampakyang berbahaya terhadap inangnya.Di beberapa tipe lingkungan, kumbangEpi/achna sp. (aff. emarginata) dapatmenimbulkan kerusakan berat padadaun M. micranta, sehingga fungsinyadapat ditingkatkan sebagai kontrolbiologi untuk menekan pertumbuhan M.micranta (Kahono, dalam persiapan).

Tumbuhan liar Leucaslavandulifolia (Labiateae) tercatatsebagai inang dari kumbang lembingini di Bogor, Jakarta, Jogjakarta, danKlaten (Kahono, 1999). TumbuhanColeus sp. (Acanthaceae) tercatatsebagai inang di daerah Rantepao(Sulawesi Selatan) dan Tomohon(Sulawesi Utara). Walaupun dalampenelitian ini ditemukan L. lavandulifolia

76

Page 7: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, Banten

Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

dan Coleus sp., tetapi tumbuhanini tidak pernah sebagai inang darikumbang lembing Epilachna sp.(aff. emarginata). Penelitian tentangpreferensi makan kumbang terhadapL. lavandulifolia dan Coleus sp.diperlukan di daerah ini agar diketahuipenyebabtidak dipilihnya tumbuhan inisebagai inang dari Epilachna sp. (aff.emarginata).

Henosepilachna vigintioctopunctatadan Inangnya

Kumbang lembing H.vigintioctopunctata dijumpai memakandaun-daun muda dari tumbuhan liaryang hidup merambat C. pubescens.Tumbuhanini awalnya didatangkan dariAmerika Latin untuk tanaman penutuptanah pada perkebunan karet, kelapa,dan kelapa sawit. Di banyak tempat diIndonesiaC.pubescens sebagai gulmainvasif yang mempunyai kemampuanpertumbuhan, perkembangbiakan, dansebaranyang cepat. Kumbang lembingH. vigintioctopunctata memakandaun C. pubescens yang tumbuh dilingkungan "semi rural" dan "rural"dengantingkat serangan relatif rendah.Dengan ditemukannya rumpun-rumpun muda C. pubescens di gap-gap hutan TNUK memberikan petunjukbahwa dalam waktu mendatangakan terjadi invasi dari kumbang H.vigintioctopunctata ke dalam kawasanTNUK.

Dijumpai kumbang lembingH. vigintioctopunctata pada enamjenis inang yaitu S. torvum, S. nigrum,S. Iycopersicon, S. capsicoides,S. melongena, dan Datura metelmenunjukkan bahwa jenis kumbanglembing ini cukup luas rangepalatabilitasnya pada inang sukuSolanaceae. Oleh karena pendudukmemanfaatkan buah dari S. iorvum,S. nigrum, S. Iycopersicon, dan S.melongena sebagai buah atau sayuran,

sedangkan S. capsicoides danDatura metel sebagai obat tradisional,pada saat beberapa individu inangmengalami kerusakan berat makakumbang ini dapat dikatakan sebagaihama dari inang tersebut. Tingkatkerusakan daun pada sebagian besarinang adalah rendah, hanya pada 2 kaliperjumpaan dengan inang S. totvummengalami kerusakan berat, sehinggaterhadap kerusakan tersebut makakumbang H. vigintioctopunctata dapatdikatakan sebagai hama potensial.

Dalam Kahono (1999)mencatat tiga jenis tumbuhan obatyang hidup liar S. pseudocapsicum, S.erianthum, dan P peruviana sebagaiinang dari kumbang ini di Jawa, tetapipada penelitian ini tumbuhan tersebuttidak dimakan oleh kumbang lembingH. vigintioctopunctata. Hal ini berartiada variasi geografis pada preferensikumbang lembing terhadap inangnyayang disebabkan oleh perbedaanlingkungan mikro di kawasan TNUKdan sekitarnya.

Henosepilachna pusillanimadan Inangnya

Kumbang H. pusillanimadijumpai memakan daun tanamansayur Luffa aegyptiaca dan buahCucumis sativus. Cara memakan daunoleh kumbang lembing H. pusillanimapada tanaman ini seperti padaumumnya jenis kumbang lembing yangmemakan daun tanaman kelompokCucurbitaceae yaitu merusak daundengan tipe kerusakan yang khas,membuat lingkaran garis potonganyang memotong tulang daun berbentukgaris melengkung untuk menjaga agarcairan pertahanan daun tidak masukke area daun tempat kumbang sedangmakan.

Kumbang lembing ini dantanamaninangnyakebanyakandijumpaidi lingkungan "rural" hanya sedikit di

77

Page 8: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccineiiidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. BantenZoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

bU

50

~'C 40:~'CE.

30.c~E 20~...,

10

0

Jenis Inang dan kumbang herbifornya

Keterangan:Ee = Epi/achna sp. (aft. emarginata); Hv = H. vigintioctopunctata; Hp = H.pusillanima; Hs = H. septima.

Tabel 2. Jumlah individu dari jenis tumbuhan inang yang tidak terinfeksi olehkumbang lembing herbivora (balok atas) dan yang terinfeksi (balok bawah)

(kompilasi data bulan Agustus 2009).

"semi rural". Pad a umumnya tingkatkerusakan ringan karena populasinyarendah. Pada satu pertanaman L.aegyptiaca dan C. sativus yang sudahtua, tingkat kerusakan daunnya relatiftinggi, sehingga dapat dikatakanbahwa kumbang ini sebagai hama dariL. aegyptiaca dan C. sativus.

Ada tiga jenis tanaman sayursuku Cucurbitaceae L. acutangula,Cucurbita sp., dan S. edule dijumpaidi daerah "rural" tercatat sebagai inangdari kumbang lembing H. pusillanimadi daerah lain di Jawa, tetapi dalampenelitian ini tidak pernah menemukankumbang lembing herbivora pada dauntanaman tersebut. Seperti juga terjadipada jenis kumbang lembing yang lain,ada variasi geografis pada preferensikumbang lembing H. pusillanima

terhadap inangnya yang disebabkanoleh kondisi iklim mikro di kawasanTNUK dan sekitarnya.

HenosepiJachna septimadanlnangnya

Kumbang lembing H. septimaditemukan hanya memakan daun satujenis tanaman sayuran M. charantia(paria) yang hidup pada lingkungan"rural" dan "semi rural". Tumbuhanini hidup merambat sebagai tanamanbudidaya atau kadang-kadang hidupmeliar. Jenis kumbang lembing inihanya hidup pada inang yang termasukgenus Momordica (Kahono, 1999).

Cara makan daun M. charantiaoleh kumbang ini berbeda dengan jeniskumbang lembing pemakan daun sukuCucurbitaceae pad a umumnya dengan

78

Page 9: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, Banten

Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

membuat garis potongan, tetapikumbang ini tidak memotong tulang-tulangdaun supaya tulang-tulang dauntidak membawa cairan pertahanan kedalam area daun dimana kumbangini sedang makan. Kumbang ini tidakhanya makan bagian daun tetapijuga buahnya. Walaupun dari empatbelas perjumpaan dengan rumpun M.charantia hanya dua r.umpunsaja yangdijumpai ada kumbangnya, namuntingkat serangannya cukup beratkarenasebagian besar daunnya rusakdanbeberapa buahnya terluka olehgarukankumbang lembing.

KESIMPULANEmpat jenis kumbang lembing

herbivora ditemukan di TNUK dansekitarnya,yaitu H. vigintioctopunctata,H. pusillanima, H. septima, dan E.Emarginata. Kumbang I~mbingherbivoratersebut berasosiasi dengansebelasjenis inang dengan preferensimasing-masing jenis terhadapinangnya berbeda-beda. Salah satukemungkinanterbatasnya jumlah jeniskumbang lembing herbivora di TNUKadalah rendahnya keanekaragamantumbuhaninangnya. .

UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih disampaikan

kepada Kepala dan Staf dari BalaiTaman Nasional Ujung Kulon danpenduduk lokal yang telah memberiijin dan bantuan dalam pelaksanaanpenelitian ini.

DAFTAR PUSTAKABack,S.O. & L.M. Schoonhoven. 1980.

Insect behavior and plantresistance. In: F.G. Maxwell& PR. Jenningsw (edits.)Breeding plants resistant toinsects. John Wiley & Sons,New York. 115-135.

Backer,A & R.C.BVO. Brink. 1963a.

Flora of Java (SpermatophytaOnly). Vol. I. WoltersNoordhoff NV Groningen TheNetherlands.

Backer, A & R.C.BVO. Brink. 1963b.Flora of Java (SpermatophytaOnly). Vol. 11. WoItersNoordhoff NV Groningen TheNetherlands.

Backer, A & R.C.BVO. Brink. 1965.:.:;.. Flora of Java (Spermatophyta

Only). Vol. Ill. WoltersNoordhoff NV Groningen TheNetherlands.

Oepartemen. Kehutanan. 2011.Taman Nasional Ujung Kulon(http://www.dephut.go.id/INFORMASIITN%20INOO-ENGlISH/tn ujungkulon.htm).

Dieke, G.H. 1947. Lady Beetles ofGenus Epilachna (Senslat) inAsia Europe and Australia. TheSmithsonian Institution. 183pp.

Fujlyama, N., H. Ueno, S. Kahono, S.Hartini, K.w. Matsubayashi, N.Kobayashi& H.Katakura.2010.Distribution and differentiationof a phytophagous ladybirdbeetle Henosepilachna diekeion two host plants acrossJava Island, Indonesia.Journal of Evolutionary Biology(submitted).

Giorgi, JA, Vandenberg, N.J.,McHugh, JV, Forrester,J., Slipinski, A, Miller, K.B.,Shapiro, L.R., Whiting, M.F.2009: The evolution of foodpreferences in Coccinellidae.Biological control, 51: 215-231.

Gordon, R. O. 1987. A Catalogueof The Crotch Collection ofCoccinellidae (Coleoptera).Biological Laboratori, FukuiUniversity. Academic Press ofJapan. Japan.

Gunst, J.H. 1956. Indonesian Lady-

79

Page 10: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya, Pandegelang, BantenZoo Indonesia 2010. 19(2): 71-81

birds. Penggemar Alam.Majalah PerkumpulanPenggemar di Indonesia. 36(1):2-21.

Hamzah, Z. 1976. Mikania ancamanbaru bagi tanaman kehutanan.Laporan No. 223. Lembaga·Penelitian Hutan, BadanPenelitian dan PengembanganPertanian, DeparternenPertanian. 12 hal.

Hill, D. & D. Stanley. 1975. Agriculturalinsects pests of the tropicsand their control. CambridgeUniversity Press. Cambridge.

Iskandar, S. 1978. PenelitianBiologi Epilachna sp.(Famili Coccinellidae, OrdoColeoptera). DepartemenIImu Hama dan PenyakitTumbuhan, Fakultas PertanianIPB. Bogor.

Kahono, S. 1999. Ecological studyof phytophagous Ladybeetle(Coccinellidae : Epilachninae)in Java, Indonesia, withspecial reference to populationdynamics. Dissertation.Kanazawa University, Japan.

Kahono, S. 2006. Respon adaptifkumbang lembing pemakandaun Henosepijachnavigintictopuchtata (Fabricius)(Coleoptera: Coccinellidae:Epilachninae) dan tumbuhaninangnya terhadap musimkemarau di daerah beriklimtropis kering Pasuruan danMalang - Jawa Timur. BeritaBiologi 8 (3): 193-200.

Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Cropsin Indonesia. Revised andtranslated by PA Van derLaan. PT Ichtiar Ba ru-VanHoeve. Jakarta. 701 pp.

Katakura, H., S. Nakano, S. Kahono,I. Abbas, K. Nakamura. 2001.Epilachnine ladybird beetles

(Coleoptera, Coccinellidae)of Sumatra and Java. Tropics10:325-352.

Kobayashi, N., Y. Ohta, T. Katoh,S. Kahono, S. Hartini, H.Katakura. 2009. Molecularphylogenitic analysis of threegroups of Asian eplachnineladybird beetles recognized bythe female internal reproductiveorgans and modes of spermtransfer. Journal of NaturalHistory Vol. 43, Nos. 27-28,July 2009, 1637-1649.

Kovar, I., 1996. Phylogeny. In:Hodek, I., Honek, A. (Eds.),Ecology of Coccinellidae.Kluwer Academic Publishers,Dordrecht, pp. 19-31.Li,C.S. & E.F. Cook. 1961. TheEpilachninae of Taiwan (Col.:Coccinellidae). Pasific Insect 3(1): 31-91.

Matsubayashi, K., S. Kahono & H.Katakura. 2010. Sympatricallydivergent host-plant adaptationin a phytophagous ladybirdbeetle, Henosepilachna diekei(in preparation).

Ohta, Y. 2010. Adaptive radiation in theEpilachna alternans speciescomplex: Taxonomic reviewand phylogenetic analysis.Presented at Seminar ofSpeciation of phytophagousinsects: Multi-side effects ofhost shift on reproductiveisolation. Sapporo 3-8 March2010.

Parker, C. 1972. The Mikania problem.PANS 18(3): 312-315.

Parson, PA 1996. Stress, resources,energy balances, andevolutionary change. In MKHecht, R.J. Macintyre, & M.T.Clegg (Eds.). EvolutionaryBiology 29: 39-72.

Richard, A.M. 1983. The Epilachna

80

Page 11: KEANEKARAGAMAN KUMBANG LEMBING HERBIVORA …Tumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81 kumbang lembing herbivora

Keanekaragaman Kumbang Lembing Herbivora (Coleoptera: Coccinellidae: Epilachninae) danTumbuhan Inangnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Sekitarnya. Pandegelang. Banten

Zoo Indonesia 2010.19(2): 71-81

vigintioctopunctata complex(Coleoptera: Coccineliidae).Intern. Jour. Entomol. 25(1):11-41.

Riyanto, A 2003. Distribusi vertikalkumbang lembing pemakandaun Subfamili Epilachninae(Coccinellidae) dan tumbuhaninangnya di Jawa Barat. SkripsiSarjana. FMLPA IPB.

Sejaji, H. 1971. Fauna Japonica,Coccineliidae (InsectaColeoptera). BiologicalLaboratory. Fukui University.Academic Press of Japan,Japan.

White, D.C. 1995. Chemical ecology:

possible linkage betweenmacro- and microhabitatecology. Oikos 74: 177-184.

Wirjahardja, S. 1976. Autecologicalstudy of Mikania spp. RegionalCenter Jor Tropical Biology(BIOTROP) - S.E.A.M.E.O.P.O. Box 17, Bogor, Indonesia.A Technical Report.

Woro, AN. & K. Nakamura. 1998.Population dynamics of twospecies of tortoise beetlesAspidomorpha miliaris andA. santocrusis (Coleoptera:Chrisomeliidae: Cassidinae) inEast Java Indonesia. Tropics 8(4): 409-425.

81