keanekaragaman hayati

33
TUGAS BIOLOGI Disusun oleh : Fajar Maulana Sidik Lucky Ardian M. Tri Afriyadi Noer Fadhilah Willy Aulia Akbar X.8 SMA NEGERI 4 TANGERANG Jln. PADASUKA NO.1 PABUARAN TUMPENG NO. TELEPON. 5520538 TANGERANG

Upload: lucky-ardian

Post on 20-Jun-2015

315 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

TUGAS BIOLOGIDisusun oleh :  Fajar Maulana Sidik  Lucky Ardian  M. Tri Afriyadi  Noer Fadhilah  Willy Aulia AkbarX.8 SMA NEGERI 4 TANGERANG Jln. PADASUKA NO.1 PABUARAN TUMPENG NO. TELEPON. 5520538 TANGERANG1KATA PENGANTARPuji Syukur kami panjatkan terhadap kehadiran ALLAH swt atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Karya Ilmiah ini disajikan menggunakan kalimat-kalimat yang ringan serta penjelasan-penjelasannya sehingga memudahkan pembaca memahami dan mudah mengerti deng

TRANSCRIPT

Page 1: KEANEKARAGAMAN HAYATI

1

TUGAS BIOLOGI

Disusun oleh :

Fajar Maulana Sidik

Lucky Ardian

M. Tri Afriyadi

Noer Fadhilah

Willy Aulia Akbar

X.8

SMA NEGERI 4 TANGERANG Jln. PADASUKA NO.1 PABUARAN TUMPENG

NO. TELEPON. 5520538 TANGERANG

Page 2: KEANEKARAGAMAN HAYATI

2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan terhadap kehadiran ALLAH

swt atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Karya Ilmiah ini disajikan menggunakan kalimat-kalimat yang

ringan serta penjelasan-penjelasannya sehingga memudahkan

pembaca memahami dan mudah mengerti dengan pokok

pembahasan yang dibahas dalam karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para

siswa maupun siswi di SMA Negeri 4 Tangerang. Kami

mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang secara

langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyusunan

tugas ini.

Akhir kata, kami menyadari bahwa karya ilmiah ini

belum sempurna dan masih banyak kekurangnya, untuk itu

kritik dan saran akan kami hargai untuk sebagai pembangun

dan bahan introspeksi diri, agar dalam penyusunan karya

ilmiah selanjutnya dapat lebih baik lagi, atas perhatiannya

kami ucapkan terima kasih.

17 JANUARI 2010

HORMAT KAMI PENYUSUN

Page 3: KEANEKARAGAMAN HAYATI

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3-4

KEANEKARAGAM FAUNA INDONESIA

KOMODO 5

SILUK MERAH 6

ELANG JAWA 7

BADAK JAWA 8

HARIMAU JAWA 9

HARIMAU BALI 10

KUAU BERGARIS GANDA 11

TIKUS BERHIDUNG PANJANG 12

KUCING HUTAN 13

PELANDUK 14

BANGAU TONGTONG 15

BANGAU PUTIH 16

GAJAH KALIMANTAN 17

BINATANG HANTU 18

ORANG UTAN KALIMANTAN 19

RUSA SAMBAR 20

ANOA 21

TARSIUS 22

KEANEKARAGAMAN FLORA INDONESIA

RAFFLESIA ARNOLDI 23

KANTONG SEMAR 24

HANGKANG 25

KEMENYAN 26

CENDANA 27

Page 4: KEANEKARAGAMAN HAYATI

4

BUNGA BANGKAI 28

DAUN SANG 29

ANGGREK PENSIL 30

BUNGA EDELWEIS 31

PAKIS EKOR MONYET 32

DAFTAR PUSTAKA 33

Page 5: KEANEKARAGAMAN HAYATI

5

KEANEKARAGAMAN FAUNA INDONESIA

KOMODO

Biawak komodo merupakan satwa darat yang sudah sangat populer di

Indonesia, bahkan di mancanegara. Satu hal yang cukup membanggakan bahwa

secara alami satwa ini hanya hidup di Indonesia, sehingga seringkali biawak

komodo diidentikkan dengan Indonesia. Komodo hidup di sebuah tempat di

provinsi Nusa Tenggara Timur yang disebut juga dengan nama Pulau Komodo.

** Klasifikasi selengkapnya dari 'kadal raksasa' ini:

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Reptilia

Bangsa : Squamata

Suku : Varanidae

Marga : Varanus

Jenis : Varanus komodoensis

Page 6: KEANEKARAGAMAN HAYATI

6

SILUK MERAH

Ikan siluk atau yang biasa kita kenal dengan sebutan ikan arwana “super

red” ini di kalangan masyarakat Indonesia sudah sangat populer, terutama di

kalangan hobi ikan hias. Sebagai ikan hias, ikan siluk merah mempunyai

keistimewaan karena geraknya yang indah mempesona. Selain itu susunan sisiknya

yang besar dan mengkilat merupakan daya pikat lain dari ikan hias ini. Harganya

pun begitu mahal, mencapai jutaan rupiah.

** Klasifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Anak filum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Anak kelas : Teleostei

Bangsa : Malacopterygii

Suku : Osteoglossidae

Marga : Sclerophages

Jenis : Sclerophages formosus

Page 7: KEANEKARAGAMAN HAYATI

7

ELANG JAWA

Elang jawa (Spazaetus bartelsi) merupakan satwa dirgantara yang

berukuran besar. Burung elang jawa merupakan salah satu spesies dari banyak

spesies elang yang dikenal di Indonesia. Nama belakang jenisnya, bartelsi,

diberikan untuk menghormati orang yang pertama kali meneliti burung ini yaitu

Hans Bartels. Elang jawa termasuk fauna yang dilindungi karena belakangan ini

burung ini sering diperjual-belikan secara illegal dan dapat mengurangi jumlah

populasinya.

** Berikut adalah klasifikasi lengkapnya :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Anak Filum : Vertebrata

Kelas : Aves

Bangsa : Falconiformes

Suku : Accipitridae

Anak Suku : Aquilinae

Marga : Spizaetus

Jenis : Spizaetus bartelsi

Page 8: KEANEKARAGAMAN HAYATI

8

BADAK JAWA

Badak adalah binatang berkuku ganjil (perrisodactyla), pada tahun 1758 Linnaeus

telah memberi nama marga (genus) Rhinoceros kepada badak jawa. Populasi

terbesar badak Jawa berada di Taman Nasional Ujung Kulon, dimana diperkirakan

antara 50-60 ekor yang “masih” bertahan hidup. Populasi lainnya berada di Taman

Nasional Cat Tien di Vietnam, yang diperkirakan tinggal 2-8 ekor yang bertahan

hidup (data tahun 2006).

** Urutan Taksonomi badak Jawa diklasifikasikan sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Anak Filum : Vertebrata

Super Kelas : Gnatostomata

Kelas : Mammalia

Super Bangsa : Mesaxonia

Bangsa : Perissodactyla

Suku : Rhinocerotidae

Marga : Rhinoceros Linnaeus

Jenis : Rhinoceros sondaicus Desmarest

Page 9: KEANEKARAGAMAN HAYATI

9

HARIMAU JAWA

Harimau Jawa atau Java Tiger (Panthera tigris sondaica) adalah

jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan punah pada

tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang

mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu, ada juga

kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan

hanya tinggal 25 ekor

jenis harimau ini di

habitatnya. Terakhir

kali ada sinyalemen

keberadaan Harimau

Jawa ialah di tahun

1972. Di tahun 1979,

ada tanda-tanda

bahwa tinggal 3 ekor

harimau hidup di

pulau Jawa.

Walaupun begitu,

ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa

laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.

Harimau Jawa berukuran kecil dibandingkan jenis-jenis harimau lain. Harimau

jantan mempunyai berat 100-141 kg dan panjangnya kira-kira 2.43 meter. Betina

berbobot lebih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan.

** Klasifikasi ilmiahnya adalah sbb :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Bangsa : Carnivora

Suku : Felidae

Marga : Panthera

Jenis : Panthera Tigris

Page 10: KEANEKARAGAMAN HAYATI

10

HARIMAU BALI

Harimau Bali atau Bali Tiger (Panthera tigris balica) adalah subspesies

harimau yang sudah punah yang dapat ditemui di pulau Bali, Indonesia. Harimau

ini adalah salah satu dari tiga sub-spesies harimau di Indonesia bersama dengan

harimau Jawa (juga telah punah) dan Harimau Sumatera (spesies terancam)

Harimau ini adalah harimau terkecil dari tiga sub-spesies. Harimau terakhir diyakini

ditembak pada tahun 1925, dan

sub-species ini dinyatakan punah

pada tanggal 27 September 1937.

Karena besar pulau yang kecil, hutan

yang terbatas, populasi yang

tidak pernah lebih besar dan

dianggap tidak ada yang selamat

hingga hari ini.

** Klasifikasi ilmiah dari Harimau Bali atau Bali Tiger adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata.

Kelas : Mamalia.

Bangsa : Carnivora.

Suku : Felidae.

Marga : Panthera.

Jenis : Panthera tigris

Page 11: KEANEKARAGAMAN HAYATI

11

KUAU BERGARIS GANDA

Double-banded Argus atau Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus)

adalah satwa sejenis unggas yang dipercaya pernah hidup di Indonesia (Jawa dan

Sumatera) dan Malaysia. Satwa bergenus sama yang masih ada hingga sekarang

adalah Kuau Raja (Argusianus argus). Kuau Bergaris Ganda tidak pernah ditemukan

di alam, deskripsinya didasarkan pada sejumlah bulu yang dikirim ke London dan

dipertelakan pada tahun 1871. IUCN memasukkannya dalam status punah.

** Urutan klasifikasinya sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Bangsa : Galliformes

Suku : Phasianidae

Marga : Argusianus

Jenis : Argusianus

bipunctatus

Page 12: KEANEKARAGAMAN HAYATI

12

TIKUS HIDUNG PANJANG

Tikus Hidung Panjang Flores (Paulamys naso)

Seperti halnya Papagomy theodorverhoeveni, Tikus Hidung Panjang

Floresatau Flores Long-nosed Rat (Paulamys naso), satwa dari famili tikus-tikusan

ini hanya dikenal

dari beberapa

subfossil fragmen-

fragmen yang

ditemukan di Pulau

Flores, Indonesia.

** Klasifikasi ilmiah dari Tikus Hidung Panjang ini adalah :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata.

Kelas : Mamalia.

Bangsa : Rodentia.

Suku : Muridae.

Sub Suku : Murinae.

Marga : Paulamys.

Jenis : Paulamys naso

Page 13: KEANEKARAGAMAN HAYATI

13

KUCING HUTAN

Ukuran Kucing Hutan sama seperti kucing

domestik, tetapi ada perbedaan regional

yang pantas dipertimbangkan: di (dalam)

Indonesia rata-rata ukuran adalah 45 cm,

ditambah 20 cm panjang ekor, 60 cm/40 cm

di daerah Amur. Tinggi bahunya adalah 41

cm dan beratnya 4.5-6.8 kg, sama dengan

kucing domestik. Warna bulunya variatif,

kuning di selatan, tetapi abu-abu-silver di

utara. Bulunya halus dan pendek. Warna

khas kuning kecoklatan dengan belang-belang hitam dari bagian kepala sampai

tengkuk, lainnya bertotol-totol hitam. Makanannya berupa binatang kecil

seperti tikus, bajing, burung, tupai, marmot, kadal, kancil, kelelawar, dan

kelinci.

Berhabitat di hutan primer dan sekunder dengan ketinggian 1.500 m. Kadang-

kadang dijumpai di dekat perkampungan. Dapat ditemukan di Sumatra,

Kalimantan, Jawa, dan Bali

** Urutan taksonominya adalah :

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Class: Mammalia

Order: Carnivora

Family: Felidae

Genus: Prionailurus

Species: P. bengalensis

Page 14: KEANEKARAGAMAN HAYATI

14

PELANDUK

** Urutan Taksonominya :

Kingdom: Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Bangsa : Artiodactyla

Suku : Tragulidae

Marga : Tragulus

Jenis : T. javanicus

Tubuh bagian atas berwarna coklat kemerahan, tengkuk bagian tengah

biasanya lebih gelap daripada bagian tubuh lainnya. Bagian bawah putih dengan

batas sedikit kecoklatan di tengah, tanda khusus di kerogkongan dan dada bagian

atas berwarna coklat tua. Raut mukanya putih, terlihat seperti sebuah garis dari

dagu sampai dada. Makanannya berupa rumput, daun-daunan yang berair,

kecambah, buah-buahan yang jatuh di tanah, kulit pisang, papaya, ubi, dan ketela.

Berhabitat di hutan primer dan sekunder yang cukup lebat atau tanah

kering di dataran rendah atau kaki bukit tidak jauh dari sungai dengan vegetasi

lebat. Dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Kepulauan Singkep, Pulau

Penebanga, Pulau Labuan dan Pulau Laut.

Page 15: KEANEKARAGAMAN HAYATI

15

BANGAU TONGTONG

Merupakan burung bangau yang besar dari ciconiidae. Dapat ditemukan di

Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Bali, berhabitat di sawah, danau, mangrove dan

padang rummput tergenang. Panjang tubuh ± 110 cm, mudah dikenali, warna bulu

hitam dan putih, dengan paruh besar dan lebar. Punggung, sayap dan ekor hitam.

Kepala lebar, bagian kepala yang tidak berbuluberwarna merah muda. Pada

mahkota terdapatbulu-bulu halus berwarna putih. Iris berwarna abu-abu kebiruan,

paruh abu-abu dan kaki coklat gelap.

Makanan utamanya katak, dan serangga, juga memakan burung muda,

kadal, tikus. Bangau ini terkadang juga memakan bangkai.

** Urutan klasifikasinya adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Bangsa : Ciconiiformes

Suku : Ciconiidae

Marga : Leptoptilos

Jenis : L. javanicus

Page 16: KEANEKARAGAMAN HAYATI

16

BANGAU PUTIH

Burung ini terdapat di daerah tropis, subtropics dan daerah hangat. Di

Indonesia burung ini bermigrasi hingga ke seluruh Indonesia. Berhabitat di sawah

dan padang rumput. Bangau ini juga sering

disebut Kuntul Kerbau.

Panjang tubuh ± 50 cm, rentang sayap 88-96

cm, dan berat 270 – 512 gr. Bangau putih terbang

berkelompok dalam formasi. Pada musim

kawin, bulu kepala, leher dan dada berwarna putih

bercampur jingga. Iris berwarna kuning, paruh

kuning dan kaki hitam. Hidup dalam kelompok

kecil. Makanannya berupa belalang, lalat, lebah,

capung, ikan, cacing tanah, dan serangga air.

Kuntul Kerbau adalah suatu burung popular oleh peternak kerbau sebagai

biocontrol parasit pada ternak seperti detak dan lalat. Suatu studi di Australia

menemukan bahwa Kuntul Kerbau mengurangi banyaknya lalat yang mengganggu

lembu dengan patukan secara langsung pada kulit kerbau. Hal ini membuat

pengusaha peternakan dan Hawaiian Board of Agriculture and Forestry untuk

melepaskan jenis ini di Hawaii.

** Urutan klasifikasinya sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Bangsa : Ciconiiformes

Suku : Ardeidae

Marga : Bubulcus

Jenis : B. ibis

Page 17: KEANEKARAGAMAN HAYATI

17

GAJAH KALIMANTAN

Gajah khas Kalimantan ini merupakan gajah terkecil dari semua jenis gajah.

Tinggi jantan dewasa 1,7 – 2,6 m, sedangkan betina 1,5 – 2,2 m. Sebagian besar

jantan dewasa memiliki

gading sepanjang 0,5 – 1,7 m,

sedangkan betina dewasa

sebagian besar tidak meiliki

gading atau gadingnya

sangat pendek dan tidak

menonjol keluar bibir.

Bentuk tubhnya khas dengan

belalai panjang, pada

umumnya berwarna coklat

abu-abu, tapi lebih pucat jika

kering, dan lebih kehitaman jika basah. Tubuh anakan tertutup rambut keras

berwarna hitam.

Di Kalimantan gajah ini hanya terdapat di Sungai Sugut di timur laut Sabah

dan Sungai Sembakung di Kalimantan Timur bagian utara. Gajah ini hidup di hutan

dipetrocarpaceae, dan kadang memasuki hutan rawa dan hutan nipah untuk

mencari makan. Binatang ini dilaporkan melewati dan makan di kebun atau

perkebunan.

** Urutan Taksonominya adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Bangsa : Proboscidea

Suku : Elephantidae

Marga : Elephas

Jenis : E. maximus

Sub Jenis : E. m.borneensis

Page 18: KEANEKARAGAMAN HAYATI

18

BINATANG HANTU

Hewan ini dapat ditemukan di hutan dataran rendah di

Sumatera bagian tenggara, Bangka, Belitung, Kalimantan dan

Kepulauan Natuna.

Hewan kecil ini berukuran kira-kira sebesar tikus, panjang

tubuhnya 340-400 mm. Ekornya ramping sepanjang 165-200

mm dan tidak berbulu kecuali pada bagian ujungnya.

Rambutnya halus seperti wol, tebal pada bagian punggung,

pinggirnya halus dan semakin tipis pada bagian tenggorokan dan perut. Warna

rambut terang kemerahan dan makin kemerahan pada di kepala dengan coklat

kekuningan pada lengan dan dahi bawah.

Merupakan hewan karnivora. Binatang bermata besar ini memakan ketam kecil,

laba-laba, kadal, atau serangga dan binatang kecil lainnya.

** Hewan unik ini memiliki urutan klasifikasi sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Bangsa : Primates

Suku : Tarsiidae

Marga : Tarsius

Jenis : T. bancanus

Page 19: KEANEKARAGAMAN HAYATI

19

ORANG UTAN KALIMANTAN

** Klasifikasi Orang Utan Kalimantan :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Bangsa : Primata

Suku : Hominidae

Marga : Pongo

Jenis : Pongo pygmaeus

Orangutan Kalimantan, Pongo

pygmaeus, adalah spesies orangutan asli pulau

Kalimantan. Bersama dengan orangutan

Sumatra yang lebih kecil, orangutan Kalimantan

masuk kedalam genus pongo yang dapat

ditemui di Asia. Orangutan Kalimantan memiliki

lama waktu hidup selama 35 sampai 40 tahun di

alam liar, sedangkan di penangkaran dapat

mencapai usia 60 tahun.

Page 20: KEANEKARAGAMAN HAYATI

20

RUSA SAMBAR

Rusa Sambar atau Sambar India (disebut juga rusa sambur, sambhur, Tamil:

Kadaththi man), adalah jenis rusa besar yang umum berhabitat di Asia. Spesies

yang umum memiliki ciri khas tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan.

Sambar dapat tumbuh setinggi 102 cm - 160 cm sampai bahu dengan berat sekitar

546 kg. Sambar umumnya berhabitat di hutan dan bergantung pada tanaman

semak atau rerumputan. Mereka umumnya hidup dalam kelompok dengan

anggota 5 - 6 anggota. Rusa Sambar (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis)

mendiami sebagian besar Asia Selatan dengan batas sampai wilayah Himalaya.

Selain itu dapat pula ditemukan di hutan tropis Burma, Thailand, Indocina, the

Semenanjung Malaya), Cina Selatan (termasuk Hainan), Taiwan, serta di pulau

Sumatra dan Kalimantan di Indonesia.

** Urutan Taksonominya adalah:

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Bangsa: Artiodactyla

Suku : Cervidae

Marga : Cervus

Jenis : C. unicolor

Page 21: KEANEKARAGAMAN HAYATI

21

ANOA

Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa

Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis).

Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka

mirip dengan rusa dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali

setahun.

Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak

tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini

terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu

untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.

Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de

Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa. Sedangkan

Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura,

atau Anoa des Plaines.

** Urutan Taksonominya :

Kerajaan : Hewan

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Upafamili : Bovinae

Genus : Bubalus

Spesies : B. depressicornis

Page 22: KEANEKARAGAMAN HAYATI

22

TARSIUS

Tarsius adalah primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari famili

Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Meskipun grup

ini dahulu kala memiliki penyebaran yang luas, semua spesies yang hidup sekarang

ditemukan di pulau-pulau di Asia Tenggara.

** Urutan Taksonominya :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Bangsa : Primata

Suku : Tarsiidae

Marga : Tarsius

Jenis : Tarsius tarsier

Page 23: KEANEKARAGAMAN HAYATI

23

KEANEKAGAMAN FLORA INDONESIA

RAFFLESIA ARNOLDI

Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera

dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di

Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi

nama latin bunga ini oleh Robert Brown. Bunga ini mempunyai ciri yang khas yaitu

bau-nya yang menyengat, seperti bau busuk.

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Rafflesiales

Family : Rafflesiaceae

Genus : Rafflesia

Species : R. arnoldii

dan ternyata bunga Rafflesia tidak hanya tumbuh di bengkulu (Sumatra ),bahkan di

negara lain malaysia, Philipina, Thailand, mereka memiliki beragam jenis dari

Bunga Rafflesia sampai saat ini ada 26 Jenis Bunga Rafflesia

Page 24: KEANEKARAGAMAN HAYATI

24

KANTONG SEMAR

Kantong Semar merupakan tumbuhan karnivora, pada umumnya, tumbuhan karnivora ini memiliki sulur pada ujung daunnya. Sulur ini dapat membentuk kantong yaitu alat perangkap yang digunakan untuk menangkap memangsanya seperti serangga dan kodok. Kantong ini sendiri secara keseluruhan terdiri atas lima bentuk, yaitu tempayan, oval, silinder, corong dang pinggang.

Kantong Semar termasuk tumbuhan yang langka dan beberapa jenis (non hibrida) mendekati kepunahan. Dari 386 jenis fauna Indonesia yang terdaftar dalam kategori “terancam punah” oleh IUCN, beberapa spesies Kantong semar berada di dalamnya. Bahkan LIPI mengumumkan beberapa spesies Kantong semar (untuk menghindari perburuan, nama spesiesnya dirahasiakan) sebagai tanaman paling langka di Indonesia.

Karenanya tanaman ini dilindungi berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya. Juga peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Covention of International Trade in Endangered Species (CITES) mengategorikannya dalam Appendix-1 (2 spesies) dan Appendix-2.

Kelangkaan Kantong Semar (Nepenthes) antara lain disebabkan oleh pembukaan hutan, kebakaran hutan, dan eksploitasi untuk kepentingan bisnis. Kantong Semar untuk kepentingan bisnis dengan mengambilnya di alam bebas kemudian menjualnya dengan harga mulai dari 25 ribu rupiah. Sebuah harga yang sangat tidak sebanding dengan kelangkaan flora ini.

Klasifikasi ilmiah:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Nepenthaceae

Genus : Nepenthes

Spesies : Nepenthes edwardsiana, N. mirabilis, N. albomarginata, N. ampullaria, N. lowii, N. burbidgeae, N. Lowii, N. Rajah, N. Villosa, N.Fusca, N.Sanguinea, N. alata, N. egmae, N. khasiana, N. mirabilis, N. ventricosa, N. ampullaria, N. bicalcarata, N. gracilis dan N. Maxima dan lain-lain.

Page 25: KEANEKARAGAMAN HAYATI

25

HANGKANG

** Urutan Klasifikasi Hangkang adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Bangsa : Ebenales

Suku : Sapotaceae

Marga : Palaquium

Jenis : Palaquium leiocarpum Bl. – Jelutung (Dyera sp.)

Page 26: KEANEKARAGAMAN HAYATI

26

KEMENYAN

** Urutan Taksonomi Kemenyan adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Bangsa : Ebenales

Suku : Styracaceae

Marga : Styrax

Jenis : Styrax benzoin Dryand

Page 27: KEANEKARAGAMAN HAYATI

27

CENDANA

Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.

Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.[2]

Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.

Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.

** Urutan Klasifikasi Cendana :

Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Santalales Famili : Santalaceae Genus : Santalum Spesies : S. album

Page 28: KEANEKARAGAMAN HAYATI

28

BUNGA BANGKAI

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk

fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku

talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai

tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan

menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat

menghasilkan bunga setinggi 5m. [1] Namanya berasal dari bunganya yang

mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan

sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya.

Bunga bangkai juga sering digunakan sebagai julukan bagi patma raksasa Rafflesia

arnoldii. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai

adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.

** Urutan Taksonominya adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Alismatales

Famili : Araceae

Genus : Amorphophallus

Spesies : A. titanium

Page 29: KEANEKARAGAMAN HAYATI

29

DAUN SANG

Tumbuhan ini hanya dijumpai di daerah Besitang tepatnya di kawasan 242 Aras Napal, dan beberapa daerah disekitar kawasan tersebut. Persebaran tidak luas dan bersifat endemik tidak ditemukan ditempat lain..

Besitang dapat dicapai dari Medan 2 jam kearah perbatasan Sumatera Utara dan Aceh, selanjutnya ke lokasi di[erlukan waktu 2 jam menuju aras Napal (daerah sekundur), melewati kebun sawit, jalan sangat jelek, bahkan pada musin penghujan sulit dilalui.

PENEMU

Daun Sang Pertama kali ditemukan oleh Propesor Teijsman seorang ahli botani dari Belada. Menurut IUCN jenis tumbuhan ini telah masuk dalam Red Data Book sebagai jenis yang terancam punah.

IDENTIFIKASI

Daun Sang adalah termasuk keluarga Palmae, yang memiliki daun tunggal ukuran besar mencapai 3 meter panjang dan lebar 1 meter. Karena ukuran dan daunnya yang kuat, masyarakat setempat dahulu memanfaatkan untuk atap rumah.

Jenis ini termasuk tumbuhan yang tidak tahan kena sinar matahari langsung (jenis toleran), lebih sering hidup dibawah naungan pepohonan. Hidup berkelompok membentuk rumpun namun penyebarannya sangat terbatas.

Perkembangan jenis ini lebih banyak berasal dari dari anakan dari pada bijinya yang tertutup oleh kulit tebal yang berbentuk bulat dan bergigi.

UPAYA KONSERVASI

Perubahan habitat berupa penebangan hutan dikonversi menjadi kebun sawit atau perkebunanan, telah menyebabkan tumbuhan ini berkurang populasinya. Dengan adanya pembukaan tajuk, menyebabkan sinar matahari langsung menerpa Daun Sang lama kelamaan mengering dan mati. Dengan mengupayakan pencegahan pembukaan hutan bearti mencegah punahnya jenis ini.

Page 30: KEANEKARAGAMAN HAYATI

30

ANGGREK PENSIL

Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis

anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para

pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung

(Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan

habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar

(CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia.

Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.

Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam

(BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba

pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS),

Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006

sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.

Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil

penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA

Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6).

Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat

mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek”

dan mendapat hadiah “First Class Certificate” dari pemerintah Inggris.

Kata sulitHabitat: tempat tinggal khas untuk hewan dan tumbuhan.Penangkaran:

usaha pengembangbiakan hewan atau tumbuhan.

Page 31: KEANEKARAGAMAN HAYATI

31

BUNGA EDELWEIS

Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.

Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi. Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Page 32: KEANEKARAGAMAN HAYATI

32

PAKIS EKOR MONYET

Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak

yaitu pakis hanoman, pakis sun go kong, dll. Nama yang

banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena

penampilan luar dari tanaman pakis ini sendiri. Tidak

seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru

berbulu/berambut seperti monyet.

Perawatan tanaman ini berdsarkan sumber sumber yang saya baca tidak sulit, yang

sulit budi-dayanya menjadikan tanaman ini langka dan banyak diburu oleh para

kolektor tanaman langka.

Page 33: KEANEKARAGAMAN HAYATI

33

DAFTAR PUSTAKA

GAMBAR FAUNA DAN FLORA:

1. www.google.co.id

2. id.wikipedia.org

DATA FAUNA DAN FLORA :

1. id.wikipedia.org

2. www.google.co.id

3. www.parasiticplants.siu.edu/Rafflesiaceae/Raff.leonardi.page.html

LOGO SMAN 4 TANGERANG :

1. www.google.co.id