keadilan dala pandangan islam

22
KEADILAN DALAM PANDANGAN ISLAM MAKALAH Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Islam Untuk Disiplin Ilmu Disusun Oleh : MUHAMAD YOGI 41032161121007 SITI YUSI R.A 41032161121004

Upload: muhamad-yogi

Post on 23-Jun-2015

127 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Education

TRANSCRIPT

Page 1: Keadilan Dala Pandangan Islam

KEADILAN DALAM PANDANGAN ISLAM

MAKALAH Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Islam Untuk Disiplin Ilmu

Disusun Oleh :

MUHAMAD YOGI 41032161121007SITI YUSI R.A 41032161121004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG2014

Page 2: Keadilan Dala Pandangan Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami

sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “

KEADILAN DALAM PANDANGAN ISLAM”

Makalah ini berisikan tentang   pembelajaran Keadilan

dalam Pandangan Islam  Diharapkan Makalah ini dapat

memberikan pengetahuan dan wawasan kepada kita semua

tentang Keadilan Dalam Pandangan Islam.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak

yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah

ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandung, 5 Oktober 2014

Penyusun

Muhamad Yogi

Siti Yusi R.A

ii

Page 3: Keadilan Dala Pandangan Islam

iii

Page 4: Keadilan Dala Pandangan Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1................................................................................................... Latar Belakang

1

1.2.............................................................................................. Rumusan Masalah

1

1.3................................................................................................................. Tujuan

1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

2.1. Pengertian Adil ............................................................................................... 2

2.2. Konsep Keadilan Dalam Islam ....................................................................... 3

2.3. Penegakan dan Standar Keadilan ................................................................... 5

2.4. Keutamaan Berbuat Adil................................................................................. 6

2.5. Hadist Tentang Berlaku Adil .......................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9

3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 9

3.2. Saran ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

iv

Page 5: Keadilan Dala Pandangan Islam

BAB IPENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Islam adalah agama yang benar, agama yang paling sempurna di antara

agama samawi yang diturunkan Allah SWT. kesmpurnaannya dapat dilihat dari

syariatnya, tidak ada satu sendi kehidupan pun melainkan semua itu telah

terliputi oleh hukum atau syariat Islam, termasuk dalam keadilan.

Keadilan dalam Islam meliputi semua hal, mulai pada diri sendiri, dalam

kehidupan rumah tangga, masyarakat hingga kehidupan bernegara. Keadilan

dalam Islam bukanlah keadilan yang dibuat-buat atau hasil pemikiran manusia,

melainkan berlandaskan Al-Qur’an yang telah diturunkan oleh Allah Rabb

semesta alam baik dalam Al-Qur’an maupun yang ilhamkan kepada manusia

pilihan Allah, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam (Al-Hadits).

1.2.       Rumusan Masalah

a.  Apa pengertian adil?

b.  Bagaimana konsep keadilan dalam Islam?

c.   Bagaimana penegakan dan standar keadilan itu?

d.  Apa keutamaan berbuat adil?

e.   Sebutkan hadits tentang berlaku adil!

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian adil

b. Untuk mengetahui konsep keadilan dalam Islam

c. Untuk mengetahui penegakan dan standar keadilan

d. Untuk menetahu keutamaan berbuat adil

e. Untuk mengetahui hadist tentang berbuat adil

1

Page 6: Keadilan Dala Pandangan Islam

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Adil

Adil Berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur,

lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari

diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang

yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum

negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Dalam Al Quran,

kata ‘adl disebut juga dengan qisth (QS Al Hujurat:9)

Sebagian ulama berpendapat bahwa: “Orang yang adil itu ialah orang

yang jika marah, kemarahannya itu tidak menjerumuskannya kepada kebatilan.

Dan apabila ia senang, kesenangannya itu tidak mengeluarkannya dari

kebenaran."

Mengapa Islam menganggap sikap adil itu penting? Salah satu tujuan

utama Islam adalah membentuk masyarakat yang menyelamatkan; yang

membawah rahmat pada seluruh alam –rahmatan lil alamin (QS Al

Anbiya’:107). Ayat ini memiliki sejumlah konsekuensi bagi seorang muslim:

Pertama, seorang muslim harus bersikap adil dan jujur pada diri sendiri,

kerabat dekat , kaya dan miskin. Hal ini terutama terkait dengan masalah

hukum (QS An Nisaa’:135).

2

Page 7: Keadilan Dala Pandangan Islam

3

Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada

kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil terasa

berat dan sulit.

Kedua, keadilan adalah milik seluruh umat manusia tanpa memandang

suku, agama, status jabatan ataupun strata sosial. Oleh karena itu, seorang

muslim wajib menegakkan keadilan hukum dalam posisi apapun dia berada;

baik sebagai hakim, jaksa, polisi maupun saksi.

Ketiga, di bidang yang selain persoalan hukum, keadilan bermakna

bahwa seorang muslim harus dapat membuat penilaian obyektif dan kritis

kepada siapapun. Mengakui adanya kebenaran, kebaikan dan hal-hal positif

yang dimiliki kalangan lain yang berbeda agama, suku dan bangsa dan dengan

lapang dada membuka diri untuk belajar (QS Yusuf: 109) serta dengan

bijaksana memandang kelemahan dan sisi-sisi negatif mereka. Pada saat yang

sama, seorang muslim dengan tanpa ragu mengkritisi tradisi atau perilaku

negatif yang dilakukan umat Islam.

Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa seorang individu muslim

yang berperilaku adil akan memiliki citra dan reputasi yang baik serta integritas

yang tinggi di hadapan manusia dan Tuhan-nya. Karena, sifat dan perilaku adil

merupakan salah satu perintah Allah (Qs Asy-Syura 42:15) dan secara explisit

mendapat pujian (QS Al-A’raf: 159).

Perilaku adil, sebagaimana disinggung di muka, merupakan salah satu

tiket untuk mendapat kepercayaan orang; untuk mendapatkan reputasi yang

baik. Karena dengan reputasi yang baik itulah kita akan memiliki otoritas untuk

berbagi dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dengan orang

lain (QS Ali-Imran:104). Tanpa itu, kebaikan apapun yang kita bagi dan

sampaikan hanya akan masuk ke telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan.

Karena, perilaku adil itu identik dengan konsistensi antara perilaku dan

perkataan (QS As Saff: 3).

2.2. Konsep Keadilan dalam Islam

Page 8: Keadilan Dala Pandangan Islam

4

2.2.1. Keadilan intelektual (al-‘adl al-fikri).

Yaitu pemikiran seseorang yang berani menyatakan bahwa

sesuatu sebagai kebenaran atau kesalahan yang secara objektif karena

memang benar atau salah, bukan karena pertimbangan subjektif dan

tendensial lain.

2.2.2. Keadilan terhadap diri sendiri.

Menegakkan keadilan pada diri sendiri itu hendaklah berani

mengakui kesalahan dirinya sendiri dan bersedia menerima akibat

daripada kesalahan tersebut. Keadilan pada diri sendiri itu dapat

dipelihara apabila seseorang itu mempunyai ilmu tentang yang benar

(hak) dan yang salah (batil).

2.2.3. Adil kepada orang lain.

Keadilan kepada orang lain artinya menyempurnakan hak mereka

dan melaksanakan hukum secara saksama antara mereka, membela

orang yang teraniaya dan menghukum orang yang bersalah. Ini

berdasarkan ayat Al-Quran An Nahl Ayat 90, Artinya: Sesungguhnya

Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi

kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar

kamu dapat mengambil pelajaran. Sabda Nabi : “(hakim) itu ada tiga

jenis ; dua daripadanya masuk ke Neraka dan satu daripadanya masuk

ke Syurga. Lelaki (hakim) yang tahu perkara yang benar, lalu ia

menghukum berlandaskan kebenaran tersebut, maka ia masuk ke

Syurga. Dan lelaki (hakim) yang tidak tahu perkara yang benar, lalu ia

menjalankan hukuman atas kejahilannya, maka ia masuk ke Neraka.”

2.2.4. Berlaku adil kepada makhluk lain.

Page 9: Keadilan Dala Pandangan Islam

5

Artinya dapat menempatkan pada tempat yang sesuai, misalnya adil

pada binatang, harus menempatkannya pada tempat yang layak menurut

kebiasaan binatang tersebut. Jika memelihara binatang harus disediakan

tempat dan maka nannya yang memadai. Jika binatang itu akan

dimanfaatkan untuk kendaraan atau usaha pertanian, hendaknya dengan

cara yang wajar, jangan member beban yang malampaui batas. demikian

pua jika hendak dimakan, maka hendaklah disembelih dengan cara yang

telah ditentukan oleh ajaran agama, dengan cara yang baik yang tidak

menimbulkan kesakitan bagi binatang itu. Menjaga kelestarian

lingkungan juga termasuk berbuat adil kepada makhluk lain.

Bentuk lain adil adalah Tawazun (keseimbangan) meliputi fisik, akal,

dan ruhani. Sabda Nabi yang artinya: “Berlaku adillah walaupun ke

atas diri kamu (sendiri).”

2.2.5. Berlaku Adil Kepada Allah

Sebagai mahluk ciptaanya dengan teguh kita harus melaksanakan

apa yang diwaji bkan kepada kita sehingga benar benar allah sebagai

tuhan kita, Untuk mewujudkan keadilan kita kepad allah maka kita

wajib beriman kepada allah, tidak meyekutukanya dengan sesuatu yang

lain. Mengimani Nabi Muhammad SAW sebagai utusanya, menjunjung

tinggi petunjuk dan kebenaran daripadanya yaitu mengimani alquran

sebagai wahyu allah, menaati ketentuanya yaitu melaksanakan

perintahnya dan menjauhi laranganya.

2.3. Penegakan Dan Standar Keadilan

Berlaku adil memerlukan kejelian dan ketajaman, di samping mutlak

adanya mizan (standar) yang dipergunakan untuk menilai keadilan atau

kezaliman seseorang. Mizan keadilan dalam Islam adalah Al Qur’an. Firman

Allah :

Page 10: Keadilan Dala Pandangan Islam

6

Artinya: “Allah-lah yang menurunkan kitab dengan membawa kebenaran dan

menurunkan neraca (keadilan)” (QS. Asy-Syuraa: 17)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul dengan membawa

bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan

neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami

ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai

manfaat bagi manusia”.(QS.Al-Hadiid: 25)

Rasyid Ridla, dalam Tafsir al Manar menjelaskan ayat ini dengan

mengatakan :

“Sebaik-baik orang adalah orang yang bisa berhenti dari kezaliman dan

permusuhan dengan hidayah Al Qur’an, kemudian orang yang berhenti dari

kezaliman karena kekuasaan (penguasa) dan yang paling buruk adalah orang

yang tidak bisa diterapi kecuali dengan kekerasan. Inilah yang dimaksudkan

dengan al Hadid (besi)”.

Kesalihan dunia ini hanya bisa ditegakkan dengan Al Qur’an yang telah

mengharamkan kezaliman dan pengrusakan-pengrusakan lainnya. Sehingga

manusia menjauhi kezaliman itu karena rasa takutnya kepada murka Allah di

dunia dan akhirat, di samping untuk mengharapkan balasan/ganjaran dunia

akhirat. Kemudian dengan keadilan hukum yang ditegakkan penguasa untuk

membuat jera umat manusia dari dosa.

2.4. Keutamaan Berbuat Adil

Keutamaan berbuat adil adalah:

a.         Terciptanya rasa aman, tenang dan tentram dalam jiwa dan ada rasa

khawatir kepada orang lain, karena tidak pernah melakukan perbuatan yang

merugikan atau menyakiti orang lain.

b.        Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik,

taat dan patuh kepada Allah SWT, melaksanakan perintahnya dan menjauhi

larangannya.

Page 11: Keadilan Dala Pandangan Islam

7

c.         Menciptakan ketenteraman dan kerukunan hidup, hubungan yang

harmonis dan tertib dengan orang lain.

d.        Dalam memanfaatkan alam sekitar untuk kemasyalatan dan kebaikan

hidup di dunia dan di akhirat.

2.5. Hadits Tentang Berlaku Adil

Hadits ke – 1:

Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu berkata: Bersabda

Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam: Sesungguhnya mereka-mereka yang

berbuat adil di sisi Allah Ta’ala, kelak mereka akan berada di atas mimbar

dari cahaya, dari tangan kanan Allah ArRahman ‘Azza wa Jalla. Dan kedua

tangan Allah Ta’ala adalah kanan. Mereka adalah orang-orang yang adil

dalam menghukumi sesuatu bahkan terhadap keluarga mereka sendiri, juga

terhadap orang-orang yang mereka pimpin. (Hr. Imam Muslim)

Hadits ke – 2:

'ٌل% َم*اِئ ُّق.ُه, َو*ِش' *اَم*ِة' الُّق'َي *ْو7َم* َي اَء* َج* 'ْح7َد*اُه,َم*ا ِإ 'ل*ى ِإ َف*َم*اَل* *اِن' *َت َأ اَم7َر* *ُه, ل *اِن* َك َم*ْن7Artinya: “Siapa saja orangnya yang memiliki dua istri lalu lebih cenderung

kepada salah satunya, pada hari kiamat kelak ia akan datang dalam keadaan

sebagian tubuhnya miring.”

Takhrij Hadits Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2133), an-Nasa’i

(2/157), Tirmidzi (1/213), ad-Darimi (2/143), Ibnu Majah (1969), Ibnu Abi

Syaibah (2/66/7), Ibnul Jarud (no. 722), Ibnu Hibban (no. 1307), al-Hakim

(2/186), al-Baihaqi (7/297), ath-Thayalisi (no. 2454), dan Ahmad (2/347, 471)

melalui jalur Hammam bin Yahya, dari Qatadah, dari an-Nadhr bin Anas, dari

Basyir bin Nuhaik, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma

Hadits ke – 3:

Page 12: Keadilan Dala Pandangan Islam

8

Dalam memutuskan perkara, keadilan mesti menjadi landasan berpijak. Anas

bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wasallam, bersabda:

,ْو7ا َف*اْع7َد'ل ,ْم7 *َم7ُت ْح*َك 'َذ*ا ِإ

Artinya: “Apabila kalian memutuskan hukum maka bersikaplah adil!”

(Dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah [no. 469])

Page 13: Keadilan Dala Pandangan Islam

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Adil Berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur,

lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari

diskriminasi, ketidak jujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang

yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum

negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Konsep keadilan

dalam Islam yaitu:

a.      Keadilan Intelektual

b.      Keadilan Terhadap Diri Sendiri

c.      Adil Kepada Orang Lain

d.      Berlaku Adil Kepada Makhluk Lain.

e. Adil Kepada Allah SWT

Berlaku adil memerlukan kejelian dan ketajaman, di samping mutlak

adanya mizan (standar) yang dipergunakan untuk menilai keadilan atau

kezaliman seseorang. Mizan keadilan dalam Islam adalah Al Qur’an. Dengan

bersikap adil akan tercipta keharmonisan dalam kehidupan.

3.2. Saran

Sebagai seorang muslim kita harus taat menjalankan apa yang telah

disyariatkan oleh agama tanpa pengecualian termasuk untuk berbuat adil dalam

kehidupan.

9

Page 14: Keadilan Dala Pandangan Islam

10

DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Qayyim. 1990. Risalah Tabukiyah , (Tahqiq Abu Abdirrahman Aqil bin

Muhammad bin Zaid Al-Muqthiri Al-Yamani, cet. Ke-1). Yaman: Maktabah Dar

Al-Quds

Soeyoeti, Drs. H Zarkowi. 1995/1996. Pendidikan Agama Islam Untuk Smu. Jakarta:

Direktora jendral Pembina kelembagaan agama Islam

http://kmplnmakalah.blogspot.com/2012/12/makalah-keadilan.html