kddk

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual. Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal, memiliki sifat- sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam- macam kebudayaan. Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia memiliki perbedaan dengan manusia lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual. 1.2 Rumusan Masalah 1. Jelaskan konsep manusia ? 2. Jelaskan model/teori KDM ? 3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia? 1

Upload: erwan-rispandi

Post on 13-Jul-2016

24 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

konsep dasar manusia

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan

banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan

unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan

spiritual.

Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan

berakal, memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-

macam kebudayaan. Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam

perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam

upaya memenuhi kebutuhannya.

Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia memiliki perbedaan dengan

manusia lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio, psiko, sosio, dan

spiritual.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan konsep manusia ?

2. Jelaskan model/teori KDM ?

3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia?

4. Jelaskan konsep sehat sakit?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan Umum :

Untuk mendapatkan Informasi tentang konsep dasar

Tujuan Khusus :

a. Mengetahui dan memahami tentang konsep manusia

b. Mengetahui dan memahami model/teori KDM(Konsep Dasar Manusia)

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia

d. Mengetahui dan memahami konsep sehat sakit

1

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Konsep Manusia

KDM merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam

mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan

untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Konsep manusia dibagi menjadi

tiga bagian:

1.      Manusia sebagai system

2.      Manusia sebagai adaptif

3.      Manusia sebagai makhluk holistik

A. Manusia sebagai system

Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa

unsur/sistem yang membentuk suatu totalitas yakni sistem adaptif, sistem

personal, sistem interpersonal, dan sistem social

Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:

a. Setiap individu dapat berubah

b. setiap individu merespon terhadap perubahan

Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:

a. setiap manusia memiliki proses persepsi

b. setiap manusia bertumbuh kembang

Manusia sistem interpersonal

2

a. setiap manusia berinteraksi dengan yang lain

b. setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat

c. setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain

Manusia sebagai sistem sosial

a. setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan

keputusan dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja

Sistem terdiri dari :

a. Unsur – unsur  { kompenen , elemen , sub system }

b. Batasan

c. Tujuan

Manusia sebagai system terbuka yang terdiri dari berbagai sub system yang saling

berhubungan secara terintegrasi untuk menjadi satu total system. Terdiri dari

beberapa komponen :

a.      Komponen Biologik adalah anatomi tubuh

b.      Komponen Psikologik adalah kejiwaan

c.       Komponen Sosial adalah lingkungan

d.      Komponen Kultural adalah nilai budaya

e.      Komponen Spiritual adalah Kepercayaan agama

3

B. Manusia sebagai adaptif

Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon

terhadap perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan.

Lingkungan : seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan

organisme atau kelompok organisme. Model konsep adaptasi pertama kali

dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari

konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini.

Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi

a. Respon takut { mekanisme bertarung }

b. Respon inflamasi

c. Respon stress dan

d. Respon sensori

Menurut Roy Prilaku adaptif merupakan perilaku individu secara utuh.

Beradaptasi dan menangani rangsang lingkungan. Asumsi dasar model adaptasi

Roy adalah :

1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus

berinteraksi dengan lingkungan.

2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-

perubahan biopsikososial.

3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan

untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua

rangsangan baik positif maupun negatif.

4

4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,

jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai

kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.

5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari

kehidupan manusia.

Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan

keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang

sebagai “Holistic adaptif system”dalam segala aspek yang merupakan satu

kesatuan.

System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai

kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap

bagian-bagiannya. System terdiri dari proses input, output, kontrol dan umpan

balik ( Roy, 1991 ). Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy

mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki

beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya:

1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan sosial yang selalu berinteraksi

dengan lingkungannya.

2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus

beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.

3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy,

diantaranya:

a. Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan

akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu.

b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan

baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian

dapat dilakukan observasi, diukur secara subjektif.

5

c. Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan

yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan

yang sukar dilakukan observasi.

4. System adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:

a. Pertama, fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi

fisiologis diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat,

integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi

endokrin.

b. Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang

mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.

c. Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan

bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam

berhubungan dengan orang lain

d. Keempat, interdependen merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-

pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara

interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.

5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar

mampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan,

reproduksi dan keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan

respon adaptasi.

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai

sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan

yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol

adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi.

Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan

aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat

6

cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan

interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai

suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan

zat dengan perubahan lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat

digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, jadi manusia dilihat sebagai satu-

kesatuan yang saling berhubungan antara unit fungsional secara keseluruhan atau

beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan.

Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima

masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri.

Input atau stimulus termasuk variabel standar yang berlawanan yang umpan

baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang

mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang

dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol

manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme

koping yang telah di identifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem

kognator. Regulator dan kognator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya

terhadap empat efektor atau cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep

diri, fungsi peran dan interdependen.

C. Manusia sebagai Holistik

Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk

yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut

juga sebagai makhluk biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak

dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan ancaman

terhadap aspek atau unsur yang lain.

Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:

a. manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh

b. manusia mempertahankan hidup

7

c. manusia tidak terlepas dari hukum alam (khususnya hukum perkembangan)

Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:

a. setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin, melankholik,dll)

b. setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari

kejiwaan

c. setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir

d. setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan

kepribadian

Manusia sebagai Makluk sosial, karena:

a. setiap individu hidup bersama dengan orang lain

b. setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan

c. setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat

d. setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial

e. setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang lain

Manusia sebagai makhluk Spritual karena:

a. setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan

b. setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan

keyakinan yang dipegangnya

8

2.2 Model/Teori Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia menurut para ahli

Pendapat beberapa ahli tentang kebutuhan dasar manusia:

A. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Virginia Henderson

Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar

manusia ke dalam 14 komponen berikut:

1.    Bernapas secara normal.

2.    Makan dan minum yang cukup.

3.    Eliminasi (buang air besar dan kecil).

4.    Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan.

5.    Tidur dan istirahat.

6.    Memilih pakaian yang tepat.

7.    Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menycsuaikan

pakaian yang dikenakan dan memodifIkasi lingkungan.

8.    Menjaga kebersihan diri dan penampilan.

9.    Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang

lain.

10.Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan,

kekhawatiran, dan opini.

11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.

12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup.

13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi.

14.Belajar, mencmukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada

perkembangan yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang

tersedia.

B. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Jean Waston

Jean Waston membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam 2 peringkat utama,

1.    kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan

9

2.    kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).

C. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut DUNN ( 1958 )

1. Kelangsungan hidup

2. Berkomunikasi

3. Berteman

4. Tumbuh

5. Imaginasi

6. Cinta

7. Keseimbangan

8. Lingkungan

9. Komunikasi dengan alam semesta

10. Filsafat hidup

11. Harga diri

12. Kemerdekaan dan ruang

D. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Richard Kalis ( 1977 )

1. Fisiologis

2. Simulasi

3. Perlindungan/proteksi

4. Cinta dan memiliki/dimiliki

5. Esteem

6. Spiritual

7. Aktualisasi diri

E. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow

Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori

kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :

1.      Kebutuhan fisiologis (Physiologic Needs)

Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang

yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan

10

berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.

Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya

akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta. Kebutuhan

fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan

macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas,

kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan

fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan

temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan

tersebut guna kelangsungan umat manusia.

2.      Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (Safety and Security Needs)

Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan

rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini

meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan

infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan

dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.

3.      Kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki (Love and Belonging Needs)

Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki

dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta

mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.

4.      Kebutuhan harga diri (Self Esteen Need)

Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten,

serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.

5.      Kebutuhan aktualisasi diri (Need for Self Actualization)

Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik

(mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri –

11

sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta

mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.

Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu

memahami bahwa :   

Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri

yang maksimal. 

Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan

baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi. 

Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya

akan muncul sesuatu kondisi patologis. 

Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan

tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing. 

Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.

Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa

kebutuhan sifatnya dapat ditunda.

Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan

homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit. 

Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak

memenuhinya. Ini disebabkan oleh  rangsangan yang berasal dari faktor

eksternal dan internal. 

Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon

melalui berbagai cara. 

Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak

terpenuhi akan mempengaruhi   kebutuhan lainnya.

12

Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di

bawahnya harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang

“lebih penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi.

Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan,

istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk

memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan

kebutuhan yang pertama.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia

Beberapa fator yang dapat memenuhi tingkat pemenuhan kebutuhan dasar

manusia sebagai berikut:

1. Penyakit 

Adanya penyakit yang terdapat dalam tubuh seseorang dapat menyebabkan

perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, hal

ini disebabkan beberapa organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan yang

lebih besar dari biasanya

2. Hubungan Keluarga

Hubungan kekeluargaan yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan

dasar karena adanya rasa saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada

rasa curiga antara yang satu dengan yang lain, dll.

3. Konsep Diri 

Konsep diri manusia juga memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi

seseorang. Konsep diri yang sehat dapat menghasilkan perasaan dan kekuatan

positif dalam diri seseorang. Orang yang beranggapan positif terhadap dirinya

sendiri akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhannya, dan

mengembangkan cara hidup yang sehat sehinggga mudah memenuhi kebutuhan

dasarnya.

13

4. Tahap Perkembangan 

Sejalan dengan meningkatnua usia, manusia akan mengalami perkembangan.

Berbagai fungsi organ tubuh akan mengalami proses kematangan dengan aktivitas

yang berbeda pada setiap tahap perkembangan. Setiap tahap perkembangan

tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda pula, baik kebutuhan

biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.

2.3 Konsep Sehat-Sakit

Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam

konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan

diberikan selama rentang sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status

kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap

setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan

asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan

dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur

dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam

setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam

melakukan praktek keperawatan dengan jelas.

1.                  Rentang Sehat

Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali, dan sejahtera.

Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi

seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan

spiritual. Batasan sehat itu dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna

baik secara fisik, mental, dan serta tidak hanya bebas dari penyakit atau

kelemahan (WHO, 1947).

Faktor pengaruh status kesehatan:

         Perkembangan

Perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah

pertumbuhan dan perkembangan, mengingat proses perkembangan itu dimulai

14

dari usia bayi sampai usia lanjut yang memiliki pemahaman dan respon terhadap

perubahan kesehatan yang berbeda-beda. Respon dan pemahaman itulah yang

dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang. Apabila seseorang merespon

dengan baik terhadap perubahan kesehatannya, maka akan memiliki kesehatan

yang baik sehingga, mencapai kesehatan yang optimal, demikian sebaliknya

apabila seseorang yang merespon dengan tidak baik terhadap perubahan status

kesehatan bagi dirinya, maka dapat menimbulkan perubahan status kesehatan

yang kurang.

         Sosial dan kultural

Sosial dan kultural dapat juga mempengaruhi proses perubahan status kesehatan

seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat

menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.

         Pengalaman masa lalu

Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau

pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status

kesehatan selanjutnya.

         Harapan seseorang tentang diri

Harapan dapat menghasilkan status kesehatan ke tingkat yang lebih baik secara

fisik maupun psikologis, karena melalui harapan akan timbul motivasi bergaya

hidup sehat dan selalu menghindari hal-hal yang dapat mempengarui status

kesehatan dirinya.

         Keturunan

Potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik,

walaupun tidak terlalu besar teteapi akan mempengaruhi respon terhadap berbagai

penyakit.

         Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi lingkungan,

kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atu kotoran serta rumah yang

kurang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi perilaku

hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan.

        Pelayanan

15

Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang

dapat mempengaruhi status kesehatan.

2.                  Rentang Sakit

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis, dan kematian.

Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses

tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta

terganggunya proses penyesuaian diri manusia, sakit juga bisa dikatakan sebagai

gangguan dalam fungsi yang normal di mana individu sebagai totalitas dari

keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons, 1972).

Sakit dapat diketahui dari adanya suatu gejala yang dirasakan serta terganggunya

kemampuan individu untuk melaksanaka aktivitas sehari-hari.

Tahapan proses sakit:

1.      Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya

perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala yang dapat

meliputi gejala fisik seperti adanya perasaan nyeri, panas, dan lain-lain.

2.      Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick rok)

Penerimaan terhadap sakit.

Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman

menghasilkan peran sakit.

Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri,

mengikuti nasehat teman / keluarga.

Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan

merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga

tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi/ dipengaruhi oleh

pengetahuan dan pengalaman.

3.      Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

16

Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.

Ada 3 tipe informasi :

Validasi keadaan sakit.

Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.

Keyakinan bahwa mereka akan baik.

Jika tidak ada gejala, individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala

kembali pada posisi kesehatan.

4.      Tahap ketergantungan

Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit menjadi

pasien yang tergantungan untuk memperoleh bantuan.Setiap orang mempunyai

ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

5.      Tahap Penyembuhan

Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada aktivitas seperti

biasanya.

Perilaku pada orang sakit:

1.      Adanya perasaan ketakutan

2.      Menarik diri

3.      Egosentris

4.      Sensitif terhadap persoalan kecil

5.      Reaksi emosional tinggi

6.      Perubahan persepsi

7.      Berkurangnya minat

17

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan

banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan

unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan

spiritual. Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu manusia sebagai

sistem, manusia sebagai adaptif, dan manusia sebagai makhluk holistik.

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dan

cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa

mempertahankan hidupnya.

Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson terbagi kedalam 14

komponen, menurut Jean Watson meliputi kebutuhan yang tingkatnya lebih

rendah dan lebih tinggi, menurut Dunn pada tahun 1958 membaginya kedalam 12

komponen, menurut Richard Kalis pada tahun 1977 membaginya kedalam 7

komponen dan yang terakhir Abraham Maslow meliputi lima kategori kebutuhan

dasar, yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa aman,

kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki, kebutuhan harga diri, dan

kebutuhan aktualisasi diri.

18

Serta faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia ada 4 yaitu Penyakit,

Hubungan Keluarga, Konsep Diri, Tahap Perkembangan . Dan konsep sehat

dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh

aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual.

Sedangkan konsep sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya

seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau

sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia, sakit juga bisa

dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal di mana individu sebagai

totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, maka

dari itu kami membutuhkan berbagai masukan-masukan ataupun saran yang

bersifat konskruktif untuk memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Chalouiss. 2013. Faktor Kebutuhan Dasar Pada Manusia.

<http://chalouiss.blogspot.com/2013/02/faktor-kebutuhan-dasar-pada-

manusia.html>

Konsep Manusia Dan Kebutuhan Dasar. <http //D:/kd2/konsep-manusia-dan-

kebutuhan-dasar.html>

Model Adaptasi Roy Dalam Keperawatan. <http //D:\kd2\model-adaptasi-roy-

dalam-keperawatan_files>

Nursing Poltekkes Kemenkes Kaltim. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia.

<http://nursingpoltekkeskemenkeskaltim.blogspot.com/2010/12/kebutuhan-

dasar-manusia.html>

Online Ners. 2013. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Para. <http://online-

ners.blogspot.com/2013/02/kebutuhan-dasar-manusia-menurut-

para.html>

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.

19

Razka. 2013. Konsep Manusia. <http://razka18.blogspot.com/2013/11/konsep-

manusia_19.html>

Roza Lia Apriani. 2012. Konsep Manusia.

<http://rozaliaapriani.wordpress.com/2012/01/11/konsep-manusia/>

20