kawin mis-yar menurut hukum islam (kajian fatwa ... · pdf filegelar sarjana (s1) dalam ilmu...
TRANSCRIPT
KAWIN MIS-YAR MENURUT HUKUM ISLAM(Kajian Fatwa Kontemporer Yusuf Qardhawi)
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
NABILAH BINTI ISMAILMahasiswi Fakultas SyariahJurusan: Ahwal Syahsiyah
Nim: 110 807 796
FAKULTAS SYARI’AHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH2010
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah IAIN Ar-RaniryDarussalam Banda Aceh Sebagai Salah Satu Beban Studi untuk mencapai
Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Hukum Islam
Oleh :
NABILAH BINTI ISMAIL
Mahasiswi Fakultas Syari’ah
Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah
NIM : 110 807 796
Disetujui untuk Diuji/Dimunaqasyahkan oleh :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Burhanuddin A. Gani Bukhari, S. AgNip. 19571231 198512 1 001 Nip. 19770605 200604 1 004
SKRIPSI
Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah SkripsiFakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus
Serta Diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S.1)Dalam Ilmu Hukum Islam
Pada Hari/Tanggal : Kamis, 15 Juli 2010 M03 Sya’ban 1431 H
Di Darussalam-Banda Aceh
Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Ketua, Sekretaris,
Drs. H. Burhanuddin A. Gani, Bukhari, S. AgNIP. 19571231 198512 1 001 NIP. 19770605 200604 1 004
Anggota, Anggota,
Prof. Dr. Iskandar Usman, MA Muhammad Arifin, M.AgNIP. 19560513 198103 1 005 NIP. 19741015 200604 1 002
MengetahuiDekan Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry
Darussalam-Banda Aceh
Dr. Nazaruddin A.Wahid MANIP. 19561231 198703 1 031
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya dipanjatkan kehadrat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, yang telah
memberikan kekuatan untuk dapat selalu beraktifitas di dunia ini. Shalawat dan
salam kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia dari alam jahiliah ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi sebagian dari syarat-syarat
menyelesaikan pendidikan pada Strata satu (S1) di Fakultas Syari’ah IAIN Ar-
Raniry, dalam rangka penyusunan sebuah karya ilmiah yang berjudul KAWIN
MISYAR MENURUT HUKUM ISLAM (Kajian Fatwa Kontemporer Yusuf
Qardhawi).
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak yang tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu. Rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan buat Ayahanda Ismail Bin
Hashim serta Ibunda Rosnah Binti Zakaria yang telah membesarkan ananda
dengan penuh kasih sayang dan cucuran keringat, maafkan ananda jika ananda
tidak bisa membalas jasa ayahanda dan ibunda, tidak lupa juga untuk kak Yong
dan adik-adikku tersayang Huda, Akmal, Luqman dan Zul yang banyak
memberikan sokongan dan dorongan baik dari segi moral maupun material
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi sebagaimana yang dicita-citakan.
Dalam kesempatan ini penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih
yang tidak terhingga kepada Bapak Rektor IAIN Ar-Raniry yang juga selaku
Kepala Kost (Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, M.A dan keluarga) yang senantiasa
memberi bimbingan dan dorongan serta semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Sebagai seorang mahasiswi, setiap penulisan atau karya ilmiah yang
dihasilkan tidak akan sempurna tanpa petunjuk dan bimbingan. Justru itu, penulis
mengucapkan ribuan terima kasih serta penghargaan tulus ikhlas kepada Bapak
Drs. H. Burhanuddin A. Gani selaku pembimbing I dan Bapak Bukhari S.Ag,
selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk
memberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Dekan Dr. Nazaruddin
A.Wahid, MA, ketua jurusan Ibu Khairani, MA, seluruh staf pengajar pada
Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry yang telah memberikan masukan dan bantuan
yang sangat berharga bagi penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis tujukan kepada kepala besarta staf perpustakaan
Negara Kuala Lumpur, Kepala beserta staf perpustakaan Syari’ah dan
perpustakaan IAIN Ar-Raniry, Badan Arsip perpustakaan Wilayah Aceh,
perpustakaan Baiturrahman Masjid Raya Banda Aceh dan juga perpustakaan kost
Pak Farid yang telah memberi pinjaman buku-buku dan kitab-kitab dalam
membantu rujukan untuk skripsi ini.
Kepada ahli keluarga serta sanak saudaraku tercinta yang banyak memberi
semangat dalam perjuangan mencari ilmu pengetahuan. Tidak lupa juga kepada
Paman yang sedang Kuliah di Al-Azhar, Mesir dan sahabat Siti Maisarah di Kuala
Lumpur karena banyak membantu dalam mencari kitab-kitab yang berkenaan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini
disebabkan oleh keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kebaikan di masa
mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya kepada para pembaca. Akhirnya hanya kepada Allah SWT.
kita memohon semoga jasa baik yang disumbangkan oleh semua pihak dibalas
oleh-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin…
Banda Aceh, 6 Juli 2010Penulis,
Nabilah Binti Ismail
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. viii
ABSTRAK ……………………………………………………………. ix
BAB SATU : PENDAHULUAN …………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………….. 6
C. Tujuan Pembahasan ………………………………… 6
D. Penjelasan Istilah …………………………………… 6
E. Metode Penelitian …………………………………... 10
F. Sistematika Pembahasan ……………………………. 12
BAB DUA : KETENTUAN UMUM TENTANG PERKAWINANDALAM ISLAM …………………………………….... 14
A. Pengertian Perkawinan dan Dasar Hukumnya ……... 14
B. Rukun-Rukun Perkawinan ……………………….... 20
C. Hak dan Kewajiban dalam Perkawinan ……………. 23D. Perkawinan yang Diharamkan ………………………………… 28
BAB TIGA : KAWIN MISYAR MENURUT YUSUFQARDHAWI …………………………………...……. 43
A. Biografi Yusuf Qardhawi ………………..……...…. 43
B. Latar Belakang Kawin Misyar …………………..… 47
C. Pandangan Yusuf Qardhawi tentang KawinMisyar……………………………………………….. 55
D. Pendapat Ulama tentang Kawin Misyar …..…..… 67
BAB EMPAT : PENUTUP ……………………………………………... 72
A. Kesimpulan ………………………………………….. 72
B. Saran-saran ………………………………………….. 73
DAFTAR KEPUSTAKAAN ……………………………………………… 74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
KAWIN MISYAR MENURUT HUKUM ISLAM(Kajian Fatwa Kontemporer Yusuf Qardhawi)
Nama / NIM : Nabilah Binti Ismail / 110 807 796Fak / Jurusan : Syari’ah / Ahwal Al-SyakhsiyyahTebal Skripsi : 77 halamanTanggal Sidang : 15 Juli 2010Pembimbing I : Drs. H. Burhanuddin A. GaniPembimbing II : Bukhari, S.Ag
ABSTRAK
Perkawinan misyar adalah sebuah bentuk perkawinan dimana wanita itutidak menuntut hak yang sepatutnya diperoleh dalam perkawinan yaitu nafkahlahir. Wanita tersebut telah mencabut haknya terhadap laki-laki yang maumenikahinya dan wanita tersebut hanya menuntut nafkah batin saja. Perkawinanmisyar ini biasanya berlaku kepada wanita yang berkedudukan tinggi atauberharta yang banyak tetapi masih belum kawin karena belum ada laki-laki yangmau dekati wanita tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis, laki-laki bukantidak mau memperisteri wanita itu tetapi karena wanita itu lebih berharta dari laki-laki itu. Jadi, atas dasar faktor itu laki-laki enggan untuk dekati wanita yang kaya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Yusuf Qardhawi telahmembolehkan kawin misyar melalui fatwanya serta mengetahui metode ijtihadyang digunakan oleh Qardhawi dalam membolehkan kawin misyar. Dalampenulisan ini penulis menggunakan metode deskriktif dan untuk pengumpulandata primer penulis menggunakan penelitian pustaka (library research) yaitudengan menelaah dan membaca kitab-kitab, buku-buku, ensiklopedi dan karyatulis ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan. Sementara data sekunderdiperoleh beberapa buah buku yang berkenaan dengan fatwa Yusuf Qardhawiserta website yang berkenaan dengan ruang lingkup penelitian. Hasil daripenelitian menunjukkan bahwa perkawinan misyar ini tidak haram menuruthukum Islam karena jika isteri sudah menghalalkan untuk tidak beri nafkahnyatidaklah batal perkawinan itu berdasarkan persetujuan antara kedua pihak. Namun,pada hakikatnya kewajiban nafkah itu adalah tanggungjawab laki-laki kepadaperempuan sebagaimana al-Quran menyatakan suami harus memikultanggungjawab terhadap isterinya. Maka, dalam perkawinan ini dibolehkandengan melihat kepada kesan atau dampak negatif dan positif dari perkawinantersebut supaya dapat diterima keduanya secara adil dan saksama.